Jurnal Pembangunan Manusia
KAJIAN AWAL KEBUTUHAN JEMBATAN PENGHUBUNG ANTARA BAGIAN HULU DAN HILIR KOTA PALEMBANG Joni Arliansyah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNSRI, Anggota DRD Sumsel
Abstrak Pertumbuhan penduduk, ekonomi dan jumlah kendaraan yang cepat di Kota Palembang menyebabkan meningkatnya pergerakan orang dan barang di dalam kota. Kemacetan di ruas-ruas jalan dan persimpangan, serta jenuhnya kapasitas Jembatan Ampera sebagai penghubung utama bagian hilir dan hulu Kota Palembang menjadi permasalahan serius yang perlu diatasi. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi pelayanan jaringan jalan yang ada di Kota Palembang beserta alternatif solusinya, serta mengkaji kebutuhan jembatan penghubung antara bagian hulu dan hilir Kota Palembang. Dalam studi ini, dilakukan survei asal tujuan, perhitungan lalu lintas dan pengumpulan data sekunder. Data kemudian digunakan untuk mengevaluasi jaringan transportasi yang ada, serta untuk memodelkan transportasi Kota Palembang. JICA STRADA (System for Traffic Demand Analysis) digunakan dalam pemodelan transportasi. Hasil menunjukkan bahwa model transportasi yang dikembangkan dapat merepresentasikan kondisi lalu lintas pada jaringan jalan secara baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai determination coefficient (R2) sebesar 0.89. Evaluasi dari jaringan jalan yang ada menunjukkan bahwa pada jam sibuk, jalan utama seperti Jl. Ryacudu (Jembatan Ampera), Jl. Kol. H. Burlian, Jl. Sudirman, Jl. A. Yani, Jl. Basuki Rahmat, Jl. A. Rivai dan Jl. Veteran telah jenuh oleh lalu lintas. Beberapa alternatif pemecahan masalah dievaluasi dan hasil menunjukkan bahwa untuk mengatasi permasalahan transportasi yang ada perlu segera dibangun Jembatan Musi III dan beberapa Fly Over. Jembatan Musi IV juga perlu untuk dibangun sebelum tahun 2016. Kata Kunci: Jembatan Ampera, Model Transportation, Pemecahan Masalah.
Joni Arliansyah : Kajian Awal Kebutuhan Jembatan Penghubung Antara Bagian Hulu Dan Hilir Kota Palembang
Jurnal Pembangunan Manusia
Abstract The rapid growths of population, economic and number of vehicles in Palembang cause the increment of mobility of people and goods in the city. Congestion at road sections and intersections, and capacity problem of Ampera Bridge now become the crucial problems that need to be solved. The purposes of this research are to evaluate the service condition of existing road network, to evaluate the existing transportation solution alternatives and to study the need of the bridges that connect the hilir and hulu sides of Palembang City. . In this study, origin destination survey, traffic count and secondary data collection was conducted. The data was used to evaluate the existing transportation network and to build the transportation model of Palembang. JICA STRADA (System for Traffic Demand Analysis) Ver. 3 is used to analyze traffic demand. The Results indicate that transportation model that was developed can good represent the existing traffic condition of the road network. It can be seen from the value of determination coefficient (R2) i.e. 0.89. Evaluation of existing road transportation network indicates that, in peak hours, the main roads such as Jl. Ryacudu (Ampera Bridge), Jl. Kol. H. Burlian, Jl. Sudirman, Jl. A. Yani, Jl. Basuki Rahmat, Jl. A. Rivai and Jl. Veteran are saturated with the traffic. Some existing solution alternatives was evaluated and the results indicate that to solve the existing transportation problems, the Musi III Bridge and some fly overs are needed to be build to over come the existing transportation problems. The Musi IV is also need to be built before 2016. Key words: Ampera Bridge, Transportation Model, Problem Solutions
Joni Arliansyah : Kajian Awal Kebutuhan Jembatan Penghubung Antara Bagian Hulu Dan Hilir Kota Palembang
Jurnal Pembangunan Manusia
Untuk melayani kebutuhan transportasi
Pendahuluan Perekonomian nasional yang terus
untuk saat ini dan masa yang akan
meningkat, disertai penambahan jumlah
datang di Kota Palembang, dirasakan
penduduk
perlu
dan
kendaraan
peningkatan
menyebabkan
jumlah semakin
untuk
perencanaan
dikaji
dan
dibuat
transportasi
meliputi
meningkatnya mobilitas angkutan orang
kebutuhan akan prasarana dan sarana
dan barang baik di dalam kota, antar
transportasi, sehingga permasalahan
kota maupun keseluruh pelosok wilayah
transportasi seperti disebutkan di atas
tanah air.
dapat diatasi baik untuk saat ini maupun
Kenyataan menunjukkan, kebutuhan
dimasa yang akan datang. Pada studi
mobilitas angkutan orang dan barang di
ini
perkotaan, baik untuk kondisi saat ini
pengembangan prasarana transportasi
dan masa mendatang masih belum
jembatan sebagai penghubung bagian
diimbangi dengan penyediaan sarana
hulu dan hilir Kota Palembang.
dan
prasarana
transportasi
yang
kajian
difokuskan
pada
Pada studi ini empat langkah model
terencana sehingga kegiatan sosial dan
transportasi
ekonomi
oleh
Transportation) (Black, 1978; Meyer &
seperti
Miller, 1984; Oppenheim, 1995; Ortuzar
masalah
& Willumsen, 2002; dan Tamin, 2003)
kesemerawutan dan ketidaknyamanan
yang terdiri dari bangkitan perjalanan
angkutan
(Trip Generation), distribusi perjalanan
masih
permasalahan masalah
terganggu
transportasi, kemacetan,
umum,
masalah
parkir,
kecelakaan, polusi, kebisingan, dll. Kota Palembang yang terbagi dua
(Trip
(Four
Distribution),
Steps
Model
pemilihan
moda
(Modal Split) dan pemilihan rute (Route
menjadi bagian hulu dan hilir oleh
choice)
Sungai
masa
pengembangan transportasi di Kota
pertumbuhan
Palembang dan JICA Strada digunakan
Musi,
mendatang,
saat dengan
ini
dan
ekonomi dan penduduk yang pesat dan berkesinambungan di dalam kota dan
digunakan
dalam
mengkaji
dalam pemodelan. Tujuan
kegiatan
penelitian
ini
menyebabkan
adalah: (1) Mengevalusi kondisi existing
peningkatan mobilitas orang dan barang.
kebutuhan (demand) dan pemenuhan
wilayah
sekitarnya
(supply) transportasi Kota Palembang; Joni Arliansyah : Kajian Awal Kebutuhan Jembatan Penghubung Antara Bagian Hulu Dan Hilir Kota Palembang
Jurnal Pembangunan Manusia
(2) Mengembangkan model transportasi
NILAI DIANUT MASYARAKAT
KONDISI TRANSPORTASI
Kota
Palembang;
(3)
Mengevaluasi
pelayanan jaringan jalan yang ada, serta
memprediksi
kebutuhan
dan
jembatan
mengkaji
penghubung
bagian hulu dan hilir Kota Palembang baik
masa
sekarang
maupun
mendatang berkaitan dengan rencana
SEKARANG
TUJUAN PEMBANGUNAN KOTA
ESTIMASI YANG AKAN DATANG
TUJUAN PENYEDIAAN TRANSPORTASI KOTA
TRIP GENERATION TRIP DISTRIBUTION MODA SPLIT
OBJECTIVE PENYEDIAAN
ROUTE CHOICE
TRANSPORTASI KOTA KONDISI IDAMAN
APAKAH KONDISI YANG
TIDAK
AKAN DATANG SESUAI
IDENTIFIKASI MASALAH
KONDISI IDAMAN ?
pengembangan kota.
STANDAR/KRITERIA PENYEDIAAN KEBUTUHAN
SELEKSI STRATEGI SESUAI
YA
ACTION PROGRAM
Tinjauan Pustaka Perencanaan Transportasi Kota Tujuan kota
perencanaan
adalah
untuk
transportasi
transportasi (jumlah perjalanan baik kendaraan
kendaraan
umum
pribadi).
ataupun
Sistematika
pendekatan perencanaan transportasi kota diperlihatkan pada Gambar 1 (Tambun, 1998) sbb:
Perencanaan Transportasi Kota
memperkirakan
jumlah dan lokasi kebutuhan akan
untuk
Gambar 1. Sistematika Pendekatan
Pada
prinsipnya
perencanaan
transportasi adalah menyeimbangkan antara
kondisi
transportasi
yang
diidamkan dengan kondisi transportasi pada saat ini maupun dimasa yang akan datang. Untuk memperkirakan kondisi tranportasi dimasa yang akan datang
pendekatan
yang
dilakukan
dapat diurut sbb (Tamin, 2003): 1. Pembuatan peta tata guna lahan untuk daerah studi. 2. Penentuan
jaringan
jalan
dan
hirarkinya. 3. Penentuan zona-zona transportasi yang dilayani oleh jalan-jalan utama yang terdapat di dalam daerah studi. Joni Arliansyah : Kajian Awal Kebutuhan Jembatan Penghubung Antara Bagian Hulu Dan Hilir Kota Palembang
Jurnal Pembangunan Manusia
4. Penentuan kebutuhan transportasi melalui survei wawancara rumah tangga
(home
interview)
lahan sesuai dengan rencana dimasa yang akan datang.
dalam
bentuk.
Metodelogi
a. Pembangkitan
perjalanan
(trip
Metodologi yang digunakan dalam
generation) untuk masing-masing
kajian
zona.
penghubung bagian hulu dan hilir Kota
b. Distribusi
perjalanan
(trip
distribusi) antar zona.
kebutuhan
jembatan
Palembang diperlihatkan pada Gambar 2.
c. Pemisahan moda (modal split) untuk
awal
perjalanan-perjalanan
antar zona.
Setelah
semua
dilakukan
data
terkumpul,
pengembangan
model
transportasi Kota Palembang dengan
d. pembebanan
perjalanan
(trip
mengunakan
JICA
strada.
assignment) pada ruas-ruas jalan
Perbandingan volume lalu lintas di
antar zona.
beberapa titik pada jaringan dengan
5. Prediksi yang akan datang melalui 4 step Model Transportasi.
hasil
model
dilakukan model.
yang
untuk
Setelah
dikembangkan,
menguji
keandalan
dilakukan
evaluasi
Langkah-langkah di atas dilakukan
kinerja existing dan prediksi kebutuhan
untuk menelaah karakteristik dasar dari
transportasi dilakukan evaluasi alternatif
permintaan (Demand) dari daerah studi,
pengembangan prasarana transportasi
yang
jembatan di Kota Palembang untuk
kemudian
digunakan
untuk
mengkaji pemenuhan (Supply) secara
mendapatkan solusi terbaik.
terperinci, baik dengan rekayasa lalu lintas
ataupun
dengan
penyediaan
transportasi umum. Untuk memprediksi kondisi transportasi dimasa yang akan datang digunakan empat langkah model transportasi yang dibentuk berdasarkan hasil
survei
yang
dilakukan
dan
diadakan perubahan kondisi tata guna Joni Arliansyah : Kajian Awal Kebutuhan Jembatan Penghubung Antara Bagian Hulu Dan Hilir Kota Palembang
Jurnal Pembangunan Manusia
dan diolah untuk mendapatkan asal tujuan perjalanan pada jam tersibuk dalam satu hari berdasarkan tujuan perjalanan
dan
jenis
moda
yang
digunakan. Sebanyak 12 Matrik asal tujuan dihasilkan pada studi ini. Tabel 2 dan Tabel 3
memperlihatkan matrik
asal tujuan di Kota Palembang dengan tujuan
perjalananan
bekerja
dan
sekolah.
Tabel. 1 Pembagian Zona Wilayah Zona
Kecamatan
Zona
1 2 3 4 5 6 7
Bukit kecil Gandus Ilir Barat I Ilir Barat II Ilir Timur I Ilir Timur II Kalidoni
8 9 10 11 12 13 14
Kecamatan Kemuning Kertapati Plaju Sako Seberang Ulu I Seberang Ulu II Sukarame
Gambar 2. Metodologi Studi Matrik Asal Tujuan yang didapat Data,
Pemodelan,
Analisa
dan
Pembahasan.
memodelkan
Data Asal Tujuan Perjalanan
Palembang,
Pembagian zona di wilayah studi dibuat berdasarkan batas administrasi kecamatan
dan
digunakan
diperlihatkan
dapat
sebagai
input
transpotasi dimana
diketahui
pada
dalam di
akhirnya
pembebanan
jaringan jalan yang ada.
pada
Tabel 1 dan Gambar 3. Data survey asal tujuan dikumpulkan dari 1 % rumah tangga yang ada di Kota Palembang yaitu sebanyak 2772 rumah tangga. Data hasil survey asal tujuan disortir Joni Arliansyah : Kajian Awal Kebutuhan Jembatan Penghubung Antara Bagian Hulu Dan Hilir Kota Palembang
Kota
pada
Jurnal Pembangunan Manusia
Gambar 3. Gambar Pembagian Zona dan Jaringan Jalan Di Wilayah Studi
Tabel 2 Matrik Asal Tujuan Di Kota Palembang Dengan Tujuan Bekerja (smp/jam) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 A
1 275 233 851 198 149 207 312 284 114 122 38 721 271 210 3985
2 0 315 73 145 0 46 0 15 0 0 4 50 42 76 766
3 225 390 3010 484 141 859 576 924 252 119 970 452 310 776 9488
4 4 40 252 193 4 171 0 4 0 46 91 77 34 84 1000
5 353 185 1332 440 1134 2122 813 696 406 342 592 1048 510 1486 11459
6 88 111 130 91 171 1618 771 96 53 65 406 206 42 244 4092
7 76 0 99 0 72 530 2122 126 4 122 479 156 78 118 3982
8 96 50 826 278 111 396 191 632 57 30 244 273 192 645 4021
9 53 58 53 42 38 42 15 97 573 38 88 216 54 160 1527
10 38 0 171 19 15 133 38 46 68 1030 54 183 265 141 2201
11 0 0 19 15 15 170 107 99 4 0 597 4 35 76 1141
12 34 65 263 23 19 164 30 81 275 180 50 1118 228 42 2572
13 0 0 34 57 15 30 42 4 19 149 42 136 359 46 933
14 129 92 293 15 210 53 23 189 110 69 65 478 40 1993 3759
P 1371 1539 7406 2000 2094 6541 5040 3293 1935 2312 3720 5118 2460 6097 50926
Tabel 3 Matrik Asal Tujuan Di Kota Palembang Dengan Tujuan Sekolah (smp/jam) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 A
1 117 35 160 111 34 80 0 84 4 4 0 118 0 65 812
2 0 333 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 333
3 469 406 2152 850 246 460 539 266 46 134 375 242 344 835 7364
4 0 71 91 95 0 0 38 0 4 15 0 0 0 15 329
5 62 30 288 76 646 465 232 42 34 23 213 88 88 390 2677
6 0 0 72 46 81 1237 1183 38 4 0 105 19 12 151 2948
7 0 0 68 0 8 251 787 4 0 38 8 0 0 156 1320
8 34 19 452 156 269 155 107 341 35 27 109 171 72 508 2455
9 0 0 4 0 0 4 0 4 236 0 0 60 0 0 308
10 38 0 46 0 0 15 15 0 0 500 84 41 77 0 816
11 0 0 0 0 0 8 42 4 0 0 659 0 4 8 725
12 19 30 103 38 19 20 19 12 140 64 40 856 144 113 1617
13 23 30 8 27 69 4 84 30 4 75 35 200 436 50 1075
14 30 4 92 15 15 0 15 170 4 4 0 4 0 643 996
Joni Arliansyah : Kajian Awal Kebutuhan Jembatan Penghubung Antara Bagian Hulu Dan Hilir Kota Palembang
P 792 958 3536 1414 1387 2699 3061 995 511 884 1628 1799 1177 2934 23775
Jurnal Pembangunan Manusia
Tabel 4 Hasil Survei Dan Hasil Pebebanan No.
Nomor Ruas*)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A16 A13 P1 B30 B11 B14 B18 B12 A8 A3
Ruas Jalan Ampera/Ryacudu Kol. H. Burlian A. Yani Demang Lebar Basuki Rahmat MP. Mangkunegara Kapten Arivai Abdul Rozak Veteran Sudirman
Volume Jam Sibuk Total Dua Arah (smp/jam) Hasil Survei Hasil Pembebanan 6628.1 7523 4462 4727 3196 3949 4448.7 4769 3341.4 3363 2315 1816 3001.1 2195 2384.2 1300 3282.3 4755 6837 7097
*) Nomor ruas jalan seperti terlihat pada Gambar 3
Transportasi
yaitu bangkitan perjalanan, distribusi
dengan JICA Strada dan Keandalan
perjalanan (Gravity Model), pemilihan
Model
moda
Pemodelan
Jaringan
(Disagregate
Model)
dan
pemodelan
pembebanan lalu lintas. Gambar 3.
transportasi Kota Palembang digunakan
memperlihatkan gambar jaringan jalan
program Sistem for Traffic Demand
di Kota Palembang.
Dalam
pembuatan
Analisis (STRADA) dari JICA
(Intel-
Uji
Keandalan
model
Tech, 2006). Adapun langkah-langkah
dengan
pemodelan
existing
pemodelan dengan perhitungan hasil
meliputi pembuatan zona dan jaringan
survai (traffic count) di lapangan dimana
jalan, pembuatan OD matrik, pemilihan
koefisien determinannya (R2) dijadikan
untuk
kondisi
moda dan pembebanan jaringan. Untuk pemodelan pembebanan jaringan lalu lintas dimasa yang akan datang, setelah dilakukan prediksi bangkitan dan tarikan lalu lintas dan untuk mendapatkan pembebanan jaringan jalan dilakukan proses 4 langkah model transportasi
indikator.
membandingkan
dilakukan
Tabel
4
hasil
dari
memperlihatkan
volume jam sibuk hasil survai dan volume hasil pemodelan yang dilakukan. Hasil uji keandalan memperlihatkan nilai
R2
sebesar
0.89,
hal
ini
menunjukkan bahwa pemodelan JICA Strada
dapat
secara
merepresentasikan Joni Arliansyah : Kajian Awal Kebutuhan Jembatan Penghubung Antara Bagian Hulu Dan Hilir Kota Palembang
baik kondisi
Jurnal Pembangunan Manusia
Tabel 5. Pembebanan Pada Ruas Jalan Utama Kota Palembang Ruas Jalan
Nomor Ruas
Volume Jalur Sibuk (smp/jam)
Mayjen H. M Ryacudu (Jembatan Ampera) Kol. H. Burlian A. Yani Demang Lebar Daun Basuki Rahmat MP. Mangku Negara A. Rivai Abdul Rozak Veteran Sudirman. Sudirman
A16
7523
Kapasitas Jalur Sibuk (smp/jam) 6000
A13 P1 B30 B11 B14 B20 B12 A8 A2 A3
3400 2500 3300 2700 1816 3200 1300 4755 3900 5000
2970 2970 4455 2970 2900 2970 2970 4455 4455 4455
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11
V /C
1.25 1.14 0.84 0.74 0.90 0.63 1.08 0.44 0.87 0.88 1.12
pembebanan jaringan jalan di Kota
Dari Tabel 5 didapat hal-hal
Palembang.
sbb: •
Evaluasi
Pelayanan
Saat ini, ruas jalan yang mempunyai
Kapasitas
lalu lintas yang paling padat terlihat
Jaringan Jalan dan Jembatan di Kota
pada Jalan Mayjen H. M. Ryacudu
Palembang.
(Jembatan Ampera) dengan V/C sebesar 1.25. Kondisi jenuh ini
Kondisi Pembebanan Jaringan Saat
disebabkan karena di pusat kota
Ini
tidak
ada
jalan
alternatif
selain
Tabel 5 memperlihatkan bahwa, ruas
Jembatan Ampera yang menjadi
jalan di Kota Palembang saat ini tidak
penghubung antara hulu dan hilir
sepenuhnya lancar, ditandai dengan
Palembang.
adanya
Ampera juga merupakan bagian dari
kinerja
pelayanan
jalan
dari
hasil
(V/C
analisis
ratio)
yang
mendekati atau mencapai kapasitas
Selain itu Jembatan
jalan poros kota Palembang. •
Ruas-ruas jalan utama yang padat
jalan. Arus lalu lintas pada ruas tersebut
ataupun
pada jam sibuk sangat padat dan
kapasitasnya adalah Jl. Kol. H.
sehingga
Burlian, Jl. Sudirman, Jl. A. Yani, Jl.
menyebabkan
kemacetan.
sudah
Joni Arliansyah : Kajian Awal Kebutuhan Jembatan Penghubung Antara Bagian Hulu Dan Hilir Kota Palembang
mencapai
Jurnal Pembangunan Manusia
Basuki Rahmat, Jl. A. Rivai dan Jl.
Jembatan Ampera.
Veteran.
menghilangkan
Seperti
terlihat
pada
Selain itu untuk
kemacetan
pada
2
Gambar 3, Jl. Sudirman dan Jl. H.
simpang utama yaitu Simpang Charitas
Burlian merupakan jalan utama yang
dan Simpang Polda, pembangunan fly
merupakan satu-satunya sumbu lalu
Over
lintas
pembangunan
di
kota
Palembang.
yang
Sepanjang sisi jalan terdapat banyak
Sumsel
pusat
sangat tepat.
perbelanjaan,
pusat
menjadi
agenda
Pemerintah
Daerah
merupakan
langkah
yang
pendidikan dan perkantoran. Selain itu pergerakan lalu lintas antara
Evaluasi
bagian hilir dan hulu
Pembangunan
melalui
jalan
ini
kota harus
karena
hanya
Alternatif Infrastruktur
Transportasi
yang
Ada.
Dalam mengantipasi masalah lalu
terdapat Jembatan Ampera sebagai •
Terhadap
penghubung.
lintas
Akibat jenuhnya ruas jalan utama di
perbaikan
atas,
di
pembangunan Fly Over dan Jembatan
Kota
baru dianalisa dengan menggunakan
terjadi
persimpangan
kemacetan utama
saat
ini
beberapa
yang
berupa
model
dan
Adapun alternatif yang ada berupa :
Charitas
Polda.
merupakan
Simpang pertemuan
1.
telah
ada
Palembang yaitu Simpang Charitas Simpang
yang
skenario
Pembangunan Jembatan Musi III
antara Jl. Sudirman, Jl. Kapten
dan
Arivai dan Jl. Veteran. Sedangkan
Simpang Polda.
Simpang
Polda
merupakan
2.
Pembangunan
dan
Kol. H. Burlian, Jl. Basuki Rahmat
Simpang Charitas. 3.
Dari hal di atas dapat dilihat bahwa pembangunan Jembatan Musi III saat ini sudah merupakan kebutuhan
Fly
Over
Pembangunan Jembatan Musi III
pertemuan antara Jl. Sudirman, Jl.
dan Jl. Demang Lebar Daun.
dikembangkan.
Pembangunan
Fly
Over
Pembangunan Jembatan Musi III dan Fly Over Simpang Polda dan Charitas. Rencana pembangunan Jembatan
untuk
Musi III dimaksudkan untuk mengurangi
mengurangi beban lalu lintas pada
beban lalu lintas di Jembatan Ampera,
yang
sangat
mendesak
Joni Arliansyah : Kajian Awal Kebutuhan Jembatan Penghubung Antara Bagian Hulu Dan Hilir Kota Palembang
Jurnal Pembangunan Manusia
Tabel 6. V/C Pada Ruas-Ruas Jalan Utama Saat ini dan Setelah Alternatif Perbaikan No.
Ruas Jalan
1
Jembatan Musi III Jembatan Ampera / H. M.Ryacudu Kol. H. Burlian Sudirman Demang Lebar Daun Basuki Rahmat A. Rivai Veteran
2 3 4 5 6 7 8
Nomor ruas M3
Existing V/C -
Alternatif 1 V/C 0.6
Alternatif 2 V/C 0.6
Alternatif 3 V/C 0.6
A16 A13 A1 B30 B11 B20 A8
1.25 1.14 0.51 0.74 0.90 1.08 0.87
0.69 0.81 0.54 0.49 0.74 1.14 1.52
0.69 1.14 0.51 0.74 0.90 1.08 0.87
0.69 0.81 0.54 0.52 0.77 0.97 1.08
dan memperlancar hubungan antara
yang terbaik apabila dapat diterapkan,
bagian hulu dan hilir kota Palembang.
karena
Pembangunan fly over adalah untuk
jembatan Ampera juga memperlancar
menghilangkan kemacetan di Simpang
arus pada Simpang Polda dan Simpang
Polda
Charitas.
dan
Charitas
sehingga
selain
mengurangi
beban
memperlancar jalan poros utama Kota Palembang yaitu Jalan Sudirman. Hasil
Prediksi
simulasi
Sampai Dengan Tahun 2016
ketiga
alternatif
di
atas
Kebutuhan
Prediksi
diperlihatkan pada Tabel 6.
Jembatan
dilakukan
dengan
Seperti terlihat pada Tabel 6 Hasil
menggunakan model transportasi Kota
simulasi alternatif 1, alternatif 2, dan
Palembang yang telah dikembangkan,
alternatif
dengan
3
menunjukkan
terjadi
tujuan
untuk
peningkatan pelayanan pada jaringan
kebutuhan
jalan di Kota Palembang pada semua
antara bagian hilir dan hulu Kota
alternatif.
Palembang sampai dengan tahun 2016.
merupakan
Jembatan solusi
baru yang
musi
3
dibutuhkan
Simulasi
jembatan
mengetahui
pembebanan
penghubung
lalu
lintas
jembatan
dilakukan pada jaringan jalan tanpa
ampera, dimana beban lalu lintas akan
perubahan (Do Nothing) dan dengan
terbagi menjadi 53 % pada Jembatan
pembangunan jembatan Musi 3 (Do
Ampera dan 47 % pada Jembatan Musi
Something).
III.
diperlihatkan pada Tabel 7.
untuk
mengurangi
beban
Alternatif 3 merupakan alternatif
Hasil
pembebanan
Joni Arliansyah : Kajian Awal Kebutuhan Jembatan Penghubung Antara Bagian Hulu Dan Hilir Kota Palembang
Tabel 7 Hasil Simulasi Pengembangan Jembatan Sampai Dengan Tahun 2016 No .
Ruas Jalan
Nomor Ruas
Kapasitas
1 2
Jembatan Musi III Ampera / Ryacudu
M3 A16
6000 6000
Hasil menunjukkan bahwa untuk kondisi
8
tahun
pada Jembatan Ampera dan 47 %
mendatang
pembangunan Jembatan Musi 3 masih
Jurnal Pembangunan Manusia Do Nothing Do Something 2016 2016 Volume V/C Volume V/C 9175 1.53 15318 2.55 8709 1.45
pada Jembatan Musi III. 3.
Model
transportasi
Kota
belum cukup memenuhi pergerakan lalu
Palembang
lintas antara hulu dan hilir, sehingga
menunjukkan
diperlukan pembangunan jembatan lain
karena hasil pemodelan mendekati
selain
kondisi existing. Hal ini ditunjukkan
Jembatan
Musi
3,
seperti
Jembatan Musi 4 dan Musi 5
oleh
yang
dikembangkan
hasil
koefisien
yang
baik,
determinan
(R2)
sebesar 0.89. 4.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pembangunan Jembatan Musi III,
Kesimpulan
Fly
1.
Evaluasi kondisi existing lalu lintas
Charitas, merupakan solusi terbaik
di Kota Palembang menunjukkan
bagi permasalahan lalu lintas di
bahwa pada jam sibuk beberapa
Kota Palembang saat ini. Hal ini
ruas
pada
terlihat dari perbaikan pelayanan
kondisi sangat padat maupun jenuh.
dari ruas-ruas jalan yang ada di
Hal
Kota
2.
jalan
ini
utama
terjadi
sudah
pada
ruas
Jl.
Over
Simpang
Polda
Palembang,
dan
dimana
Ryacudu (Jembatan Ampera), Jl.
pembangunannya
Kol. H. Burlian, Jl. Sudirman, Jl. A.
mengurangi kepadatan Jembatan
Yani, Jl. Basuki Rahmat, Jl. A. Rivai
Ampera
dan Jl. Veteran.
kemacetan pada Simpang Polda
Jembatan
Musi
III
saat
mendesak
untuk
beban
lintas
lalu
mengurangi di
Jembatan
menghilangkan
dan Simpang Charitas.
ini
merupakan kebutuhan yang sangat
dan
dapat
5.
Hasil prediksi menunjukkan bahwa pada tahun 2016, arus lalu lintas pada
Jembatan
Ampera
dan
Ampera. Pembangunan Jembatan
Jembatan Musi III sudah dalam
Musi III akan menyebabkan beban
kondisi jenuh. Hal ini menunjukkan
lalu lintas terbagi menjadi 53 %
adanya kebutuhan pembangunan
Joni Arliansyah : Kajian Awal Kebutuhan Jembatan Penghubung Antara Bagian Hulu Dan Hilir Kota Palembang
Jurnal Pembangunan Manusia
jembatan
baru
sebagai
penghubung antara bagian hilir dan hulu
Kota
Palembang,
Tamin, Ofyar Z.: Perencanaan & Pemodelan Transportasi, Penerbit ITB, Bandung, 2003.
seperti
jembatan Musi IV dan Musi V.
Rekomendasi Pembangunan Jembatan Musi III, Jembatan
Musi
IV
dan
Charitas,
merupakan
Fly
solusi
Over dalam
mengatasi permasalahan transportasi di Kota Palembang pada saat ini maupun dalam 10 tahun kedepan, sehingga semuanya
perlu
menjadi
agenda
pembangunan di Kota Palembang.
Daftar Pustaka: Black, J: Transport Modeling, London, 1978. Intel – Tech: System for Traffic Demand Analysis- STRADA Version 3, Tokyo, Japan, 2006. Meyer, D.M. and Miller, J.R: Urban Transport Planning, McGraw-Hill Book Company, 1984. Oppenheim, N.: Urban Travel Demand Modeling, John Wiley and Sons Inc. 1995. Ortuzar, J. and Willumsen, L.: Modeling Transport, John Wiley and Sons Ltd. 2002. Tambun, Firman. J.: Perencanaan Transportasi Kota, Pelatihan Perencanaan Transportasi-HEDS JICA, USU Medan, 1998. Joni Arliansyah : Kajian Awal Kebutuhan Jembatan Penghubung Antara Bagian Hulu Dan Hilir Kota Palembang