1
KOMPARASI EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 14 SEMARANG
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh : Rahman Erfian 7101407023
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
2
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari
:
Tanggal
:
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Drs. Asrori, MS.
Linda Agustina, SE., M. Si.
NIP. 196005051986011001
NIP. 197708152000122001
Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dr.Partono Thomas, M.S NIP.195212191982031002
ii
3
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan dalam sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada: Hari
:
Tanggal
:
Penguji Utama
Drs. Tarsis Tarmudji, MM. NIP. 194911211976031002
Anggota I
Anggota II
Drs. Asrori, M.S.
Linda Agustina, SE., M. Si.
NIP. 196005051986011001
NIP. 197708152000122001
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. S. Martono, M. Si. NIP.196603081989011001 iii
4
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, 27 Juli 2011
Rahman Erfian NIM. 7101407023
iv
5
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak mengubah suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri(QS.ArRa’ad:11) Bersikap Sabar dan menjaga sholat adalah kunci untuk meraih kemenangan yang nyata dan pertolongan yang dekat.(QS.AlBaqoroh:45) Selalu menjaga kepercayaan
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada: Bapak dan Ibu tercinta, terima kasih atas kasih sayang, perhatian, do’a serta dukungan yang telah diberikan selama ini. Mas Ridwan dan Mbak Endah yang menberikan motivasi kepadaku. Calon makmumku yang tak henti-hentinya memberikan doa dan semangat. Sahabat-sahabatku(anda,eko,Heigo,ilham) terima kasih motivasi dan kebersamaannya selama ini. Kawan-kawan pend. Akuntansi’07. Teman-teman Jogo Bonito kost yang sudah seperti keluarga sendiri.
v
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Komparasi Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA Negeri 14 Semarang” , dapat terselesaikan dengan baik. Penulis juga menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan saran dari segala pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 3. Dr. Partono Thomas, M.S, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 4. Drs. Asrori, MS., Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan skripsi ini. 5. Linda Agustina SE., M. Si., Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan skripsi ini.
vi
7
6. Drs. Wagino Sunarto, Kepala SMA N 14 Semarang yang telah memberikan ijin penelitian, guru dan karyawan SMA N 14 Semarang yang telah memberi bantuan dalam melaksanakan penelitian. 7. Siswa-siswi kelas XI IS SMA Negeri 14 Semarang yang telah membantu dalam penelitian ini. 8. Arum Widayati yang memberikan doa dan dukungan selama ini.
9. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT memberi rahmat serta hidayah-Nya pada kita semua baik di dunia maupun di akhirat. Penulis sadar bahwa kesempurnaan hanya milik Allah Yang Maha Kuasa, penulis berharap skripsi ini dapat memberi manfaat bagi Almamater pada khususnya serta pembaca pada umumnya.
Semarang, 27 Juli 2011
Rahman Erfian NIM. 7101407023
vii
8
SARI Erfian, Rahman. 2011. Komparasi Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi SMA Negeri 14 Semarang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Asrori, MS. Pembimbing II: Linda Agustina SE., M. Si. Kata kunci: Efektifitas, Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), Pembelajaran Konvensional, Hasil belajar. Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor yang dibahas dalam penelitian ini adalah faktor eksternal yaitu metode pembelajaran. Dalam penelitian ini metode pembelajaran yang digunakan adalah model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan metode pembelajaran konvensional. Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan hasil belajar pembelajaran kooperatif Numbered Head Together dengan hasil belajar pembelajaran konvensional pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI IS SMA Negeri 14 Semarang? Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IS SMA Negeri 14 Semarang tahun 2010. Dari populasi tersebut diambil 2 kelas sebagai sampel yaitu kelas XI IS 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IS 1 sebagai kelas kontrol. Kemudian kelas XII IPS 3 adalah sebagai kelas uji coba instrument. Pada kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sedangkan pada kelas kontrol diterapkan model pembelajaran konvensional. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi/pengamatan, tes hasil belajar, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata post-test kelas eksperiment = 79,34 dan rata-rata kelas kontrol 70,53 dengan n1 = 32 dan n2 = 30 sehingga diperoleh thitung = 4,502 dengan taraf signifikan 5% dan dk = (32+30)-2 = 60 maka ttabel = 1,67, karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil efektifitas pembelajaran untuk indikator aktivitas siswa menunjukan nilai rata-rata hasil observasi kelas eksperimen = 314,50 dan rata-rata kelas kontrol = 284,50 dengan n1 =8 dan n2 = 8 sehingga diperoleh thitung = 3,375 dengan taraf signifikan 5% dan dk = (8+8)-2 = 14 maka ttabel = 2,14, karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan indikator pengelolaan pembelajaran menunjukan nilai ratarata hasil observasi kelas eksperimen = 11,13 dan rata-rata kelas kontrol = 10,23 dengan n1 =8 dan n2 = 8 sehingga diperoleh thitung = 1,296 dengan taraf signifikan 5% dan dk = (8+8)-2 = 14 maka ttabel = 2,14, karena thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar kelas eksperimen (pembelajaran NHT) dengan hasil belajar kelas kontrol (pembelajaran konvensional). Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini yaitu model pembelajaran NHT dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
viii
9
ABSTRACT
Erfian, Rahman. 2011. The Comparation of The Effectiveness of Cooperative Learning type Numbered Head Together (NHT) with Conventional Learning to The Learning Achievement in The accounting at 14 Senior High School Semarang. Final project. Economy Department. Economy Faculty. Semarang State University. First Advisor is Drs. Asrori, M.S. Second Advisor is Linda Agustina SE., M. Si. Key words: Effectiveness, Cooperative Learning type NHT, Conventional learning, learning achievement. Learning achievement is influenced by two factors: internal and external factors. Factor which is discussed in this study is an external factor which is the method of learning. In this study the learning method used is the type of cooperative model Numbered Head Together (NHT) and conventional learning methods. The problems in this study is whether any different learning achievement between students taught using Numbered Head Together (NHT) metodh and those taught using conventional way for the students at grade XI of student accounting subjects in class XI IS 14 Senior High School Semarang? The population of this study were students in grade XI IS 14 Senior High School Semarang in the academic year 2011. From this population as a sample taken two classes namely class XI IS 4 as the experimental class and the class XI IS 1 as the control class. Then the class XII IPS 3 is the class of test instruments. In experiments’ class applied the model of cooperative learning in the classroom while the NHT type of control applied conventional learning models. Methods of data collection in this study are the observation, tests, and documentation. The results showed the average post-test class of experiments = 79.34 and averaged 70.53 of the control class and n2 n1 = 32 = 30 to obtain thitung = 4.502 with a significant level of 5% and dk = (32 +30 ) -2 = 60 then TTable = 1.67, because thitung> TTable then Ho is rejected and Ha accepted. The results of the effectiveness of learning for the student activity indicator shows the average value of the observation of experimental class = 314.50 and the average grade controls = 284.50 with n1 = 8 and n2 = 8, so obtained thitung = 3.375 with a significant level of 5% and dk = (8 +8) -2 = 14 then TTable = 2.14, because thitung> TTable then Ho is rejected and Ha accepted. While the learning management indicator shows the average value of the observation of experimental class = 11.13 and averaged 10.23 with the control class = n1 = 8 and n2 = 8, so obtained thitung = 1.296 with a significant level of 5% and dk = (8 +8) -2 = 14 then TTable = 2.14, because thitung
10
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ ii PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... iii PERNYATAAN .................................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi SARI ..................................................................................................................... vii ABSTRACT .......................................................................................................... ix DAFTAR ISI ........................................................................................................ x DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ............................................................................ 8 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 9 1.4 Manfaat Penelitian............................................................................... 9 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 11 2.1 Landasan Teori .................................................................................... 11 2.1.1 Hasil Belajar ................................................................................. 11 2.1.2 Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Hasil Belajar ....................... 12 2.1.3 Teori Belajar................................................................................. 15 2.1.4 Efektifitas Pembelajaran .............................................................. 23 2.1.5 Model Pembelajaran..................................................................... 25 2.1.6 Pembelajaran Kooperatif .............................................................. 27 2.1.7 Pembelajaran Koopertif tipe Numbered Head Together............... 35 2.1.8 Pembelajaran Konvensional .......................................................... 38 2.2 Kerangka Berpikir .............................................................................. 40 x
11
2.3 Hipotesis .............................................................................................. 43 BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 44 3.1 Metode Populasi dan Sampel Penelitian ......................................... 44 3.1.1 Populasi .................................................................................. 45 3.1.2 Sampel .................................................................................... 45 3.2 Variabel Penelitian ............................................................................ 47 3.2.1 Variabel Bebas ......................................................................... 47 3.2.2 Variabel Terikat ....................................................................... 48 3.3 Sumber Data...................................................................................... 48 3.4 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 48 3.4.1 Metode Tes ............................................................................. 49 3.4.2 Metode Pengamatan (observasi) ............................................. 49 3.3.3 Metode Dokumentasi .............................................................. 49 3.5 Rancangan Penelitian ........................................................................ 49 3.6 Analisis Instrument Penelitian .......................................................... 50 3.6.1 Validitas Butir Soal ................................................................. 50 3.6.2 Reliabilitas .............................................................................. 52 3.6.3 Daya Pembeda ........................................................................ 53 3.6.4 Tingkat Kesukaran Butir Soal ................................................. 55 3.7 Prosedur Penelitian ........................................................................... 56 3.7.1 Kelas Eksperimen ................................................................... 56 3.7.2 Kelas Kontrol .......................................................................... 57 3.8 Metode Analisis Data ........................................................................ 57 3.8.1 Analisis Data Tahap Awal ...................................................... 58 3.8.2 Analisis Data Tahap Akhir ...................................................... 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 67 4.1 Hasil Penelitian ................................................................................ 67 4.1.1 Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 67 4.1.2 Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ...................... 67 4.1.3 Keefektifan Pembelajaran Konvensional ................................... 75 4.1.4 Analisis Data Awal .................................................................... 81 xi
12
4.1.5 Analisis Data Akhir ................................................................... 84 4.2 Pembahasan ............................................................................................ 90 BAB V PENUTUP ............................................................................................... 95 5.1 Simpulan ............................................................................................... 95 5.2 Saran ...................................................................................................... 96 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 97 LAMPIRAN
xii
13
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Tabel 1.1 Nilai Ulangan Kenaikan Kelas 2009/2010 Pelajaran Akuntansi .......... 4 Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ...................................... 34 Tabel 3.1 Analisis Uji Normalitas Populasi ........................................................ 46 Tabel 3.2 Analisis Uji Homogenitas Populasi .................................................... 47 Tabel 3.3 Analisis Validitas Butir Soal ............................................................... 51 Tabel 3.4 Analisis Daya Pembeda Butir Soal ..................................................... 54 Tabel 3.5 Interval Kelas dan Kategori Aspek Aktivitas Siswa ........................... 65 Tabel 3.6 Interval Kelas dan Kategori Aspek Pengelolaan Pembelajaran .......... 66 Tabel 4.1 Hasil Observasi Aspek Pengelolaan Pembelajaran NHT ................... 70 Tabel 4.2 Deskriptif Persentatif Aspek Aktivitas Siswa Pembelajaran NHT ..... 71 Tabel 4.3 Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Konvensional ................. 77 Tabel 4.4 Deskriptif Persentatif Aspek Aktivitas Siswa Pembelajaran Konvensional ...................................................................................... 78 Tabel 4.5 Analisis Uji Normalitas Data Awal .................................................... 82 Tabel 4.6 Analisis Uji Kesamaan Dua Varians Data Awal ................................ 83 Tabel 4.7 Analisis Uji Kesamaan Dua Rata-Rata ............................................... 84 Tabel 4.8 Analisis Uji Normalitas Data Akhir .................................................... 85 Tabel 4.9 Analisis Uji Kesamaan Dua Varians Data Akhir ................................ 80 Tabel 4.10 Analisis Uji Beda Hasil Pembelajaran .............................................. 87 Tabel 4.11 Analisis Uji Beda Hasil Aktivitas Siswa........................................... 88 xiii
14
Tabel 4.12 Analisis Uji Beda Hasil Aktivitas Siswa........................................... 89 Tabel 4.13 Analisis Uji Ketuntasan Hasil Belajar .............................................. 90
xiv
15
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 43 Gambar 3.1 Gambaran Prosedur Penelitian ...................................................... 50
xv
16
DAFTAR LAMPIRAN halaman Lampiran 1 Nilai Ulangan Tengah Semester Kelas XI IS 1 ................................ 99 Lampiran 2 Nilai Ulangan Tengah Semester Kelas XI IS 2 ................................ 100 Lampiran 3 Nilai Ulangan Tengah Semester Kelas XI IS 3 ................................. 101 Lampiran 4 Nilai Ulangan Tengah Semester Kelas XI IS 4 ................................. 102 Lampiran 5 Daftar Nama Kelas Uji Coba ............................................................. 103 Lampiran 6 Daftar Nama Kelas Kontrol ............................................................... 104 Lampiran 7 Daftar Nama Kelas Eksperimen ........................................................ 105 Lampiran 8 Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester kelas XI IS 1,2,3,4 .............. 106 Lampiran 9 Uji Normalitas Nilai UTS kelas XI IS 1 ............................................ 107 Lampiran 10 Uji Normalitas Nilai UTS kelas XI IS 2 .......................................... 108 Lampiran 11 Uji Normalitas Nilai UTS kelas XI IS 3 .......................................... 109 Lampiran 12 Uji Normalitas Nilai UTS kelas XI IS 4 .......................................... 110 Lampiran 13 Uji Homogenitas Populasi ............................................................... 111 Lampiran 14 Kisi-Kisi Uji Coba ........................................................................... 112 Lampiran 15 Soal Uji Coba................................................................................... 113 Lampiran 16 Kunci Jawaban Soal ........................................................................ 122 Lampiran 17 Hasil Uji Coba ................................................................................. 123 Lampiran 18 Validitas Soal ................................................................................. 127 Lampiran 19 Reliabilitas Soal ............................................................................... 128 Lampiran 20 Daya Pembeda Soal ......................................................................... 129 Lampiran 21 Tingkat Kesukaran Soal................................................................... 130 xvi
17
Lampiran 22 Kisi-Kisi Soal Pre Test ................................................................... 131 Lampiran 23 Soal Pre Test.................................................................................... 132 Lampiran 24 Kunci Jawaban Soal Pre Test .......................................................... 139 Lampiran 25 Nilai Pre Test Kelas Kontrol ........................................................... 140 Lampiran 26 Nilai Pre Test Kelas Eksperimen..................................................... 141 Lampiran 27 Uji Normalitas Kelas Eksperimen (XI IS 4) .................................... 142 Lampiran 28 Uji Normalitas Kelas Kontrol (XI IS 1) .......................................... 143 Lampiran 29 Uji Homogenitas Pre Test ............................................................... 144 Lampiran 30 Uji Kesamaan Dua Varian Pre Test ................................................ 145 Lampiran 31 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Pre Test ........................................... 146 Lampiran 32 Soal Post Test .................................................................................. 147 Lampiran 33 Kunci Jawaban Post Test ................................................................. 154 Lampiran 34 Nilai Post Test Kelas Kontrol .......................................................... 155 Lampiran 35 Nilai Post Test Kelas Eksperimen ................................................... 156 Lampiran 36 Data Nilai Post Test kelas Eksperimen dan Kontrol ....................... 157 Lampiran 37 Uji Normalitas Post Test Kelas Eksperimen ................................... 158 Lampiran 38 Uji Normalitas Post Test Kelas Kontrol .......................................... 159 Lampiran 39 Uji Kesamaan Dua Varian Post Test .............................................. 160 Lampiran 40 Uji Beda Dua Rata Post Test ........................................................... 161 Lampiran 41 Uji Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen ...................................... 162 Lampiran 42 Uji Ketuntasan Belajar Kelas Kontrol ............................................. 163 Lampiran 43 Uji Kesamaan Dua Varian Aktivitas Siswa ..................................... 164 Lampiran 44 Uji Beda Aktivitas Siswa ................................................................. 165 xvii
18
Lampiran 45 Uji Kesamaan Dua Varian Pengelolaan Pembelajaran.................... 166 Lampiran 46 Uji Beda Pengelolaan Pembelajaran................................................ 167 Lampiran 47 Hasil Pengelolaan Pembelajaran ..................................................... 168 Lampiran 48 Hasil Aktivitas Siswa....................................................................... 179 Lampiran 49 RPP kelas Eksperimen ..................................................................... 180 Lampiran 50 RPP Kelas Kontrol........................................................................... 190 Lampiran 51 Daftar Nama Kelompok Eksperimen .............................................. 198 Lampiran 52 Dokumentasi .................................................................................... 199 Lampiran 53 Permohonan Ijin Penelitian Kepada Kepala SMA N 14 Semarang .......................................................................................................203 Lampiran 54 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMA N 14 Semarang ...................................................................................204
xviii
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran yang bertujuan membantu siswa dalam pengembangan dirinya secara optimal, yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan serta karakteristik pribadinya ke arah positif. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan terutama ditentukan oleh proses pembelajaran yang dialami siswa. Dengan proses pembelajaran diharapkan adanya peningkatan pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Siswa yang terlibat dalam proses belajar mengajar diharapkan mengalami
perubahan
baik
dalam
bidang
pengetahuan,
pemahaman,
keterampilan, nilai dan sikap. Dalam proses belajar-mengajar guru akan
1
2
menghadapi siswa yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sehingga guru tidak akan lepas dengan masalah hasil belajar. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah tergantung kepada beberapa aspek yaitu kurikulum, sarana dan prasarana, guru, siswa, dan metode. Aspek yang dominan dalam proses belajar mengajar adalah guru dan siswa. Kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam hubungannya dengan pendidikan disebut kegiatan belajar mengajar. Guru sebagai motivator dan fasilitator sedangkan siswa sebagai penerima informasi yang diharapkan dapat lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk menciptakan suasana belajar siswa aktif, maka diperlukan pemilihan metode yang tepat agar keaktifan siswa dapat terjadi. Metode pengajaran sangat diperlukan oleh guru sesuai dengan tujuan yang dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan (Djamarah, 2002:53). Guru harus memiliki strategi dalam proses pengajaran dan pembelajaran, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien sehingga tercapai ketuntasan hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui proses pembelajaran (Sudjana, 1999:22). Hasil belajar terdiri dari tiga aspek meliputi kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar kognitif merupakan tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Hasil belajar aspek afektif lebih berorientasi pada pembentukan sikap melalui proses pembelajaran. Sedangkan hasil belajar psikomotor berkaitan dengan hasil kemampuan fisik siswa. Menurut
3
Slameto (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern terdiri dari faktor jasmaniah, faktor psikologis, faktor kelelahan.Faktor Ekstern terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat. Pelaksanaan pembelajaran ekonomi di Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan pengajaran terpadu dari ekonomi dan akuntansi. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, selanjutnya disingkat KTSP,
mata
pelajaran Akuntansi pada Sekolah Menengah Atas (SMA) dipelajari oleh siswasiswi jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Akuntansi mulai dipelajari di kelas XI yang mengkaji akuntansi mulai dari dasar yang meliputi: akuntansi dan lingkungannya, dasar-dasar prosedur pembukuan, jurnal dan posting, penyesuaian pembukuan, neraca lajur, penutupan buku dan penyesuaian kembali. Pemberian mata pelajaran akuntansi bertujuan membekali lulusan SMA dengan berbagai kompetensi dasar agar mereka menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip dan prosedur akuntansi yang benar dan baik untuk kepentingan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi ataupun untuk terjun ke masyarakat (Depdiknas 2003). Observasi awal di SMA Negeri 14 Semarang tahun pelajaran 2009/2010 yaitu kelas XI Ilmu Sosial (IS) diperoleh data yang menunjukan masih banyak nilai akuntansi siswa kurang dari ketuntasan. Hal ini dibuktikan dengan nilai akuntansi ujian akhir semester genap siswa kelas XI IS banyak di bawah standar ketuntasan yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 68. Untuk lebih jelasnya berikut ini tabel ketuntasan siswa:
4
Tabel 1.1 Nilai Ujian Akhir Semester Genap 2009/2010 Akuntansi
No
Kelas
1 2 3 4
Tuntas
%
XI IS 1
Jumlah Siswa 38
20
XI IS 2 XI IS 3 XI IS 4
38 38 40
22 22 21
Pelajaran
52,6%
Belum tuntas 18
% 47,4%
57,8% 57,8% 52,5%
16 16 19
42,2% 42,2% 47,5%
∑ 154 86 55,15% 70 44,85% Sumber: Dokumentasi nilai sumatif guru mapel ekonomi SMA 14 Semarang
Nilai prosentase berdasarkan tabel 1.1 di atas belum mencapai kriteria ketuntasan yang ditargetkan minimal 90% dari siswa per kelas sedangkan kenyataannya siswa yang mencapai ketuntasan baru 52% sampai 58% per kelasnya. Hal ini menunjukan bahwa banyaknya siswa yang masih belum tuntas dalam belajarnya, disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor utama yaitu cara mengajar guru di kelas masih tetap menggunakan cara lama, yaitu menggunakan metode konvensional. Guru sangat aktif dan siswa menjadi pasif dan tidak kreatif. Guru hanya menjalankan tugasnya sebagai pengajar yang merupakan sumber informasi satu-satunya bukan sebagai fasilitator belajar. Pembelajaran seperti ini berpusat pada guru yaitu dengan memadukan metode ceramah, tanya jawab, dan tanpa ada variasi lain pada tiap kali mengajar. Siswa sebagai penerima dan pelaksanaan tugas dari guru yang merasa kurang termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran akuntansi. Apabila guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami mereka hanya diam dan tidak mau bertanya. Maka dibutuhkan pengembangan
5
metode pembelajaran guna menciptakan lingkungan pembelajaran yang dapat meningkatkan peran aktif siswa dan meningkatkan hasil belajar bidang studi akuntansi. Akuntansi merupakan seperangkat pengetahuan menghasilkan informasi keuangan dan penalaran dalam materi akuntansi bersifat deduktif (dari pengertian akuntansi secara umum sampai laporan keuangan baik perusahaan jasa, dagang, maupun koperasi dan akhirnya pada analisis laporan keuangan). Tujuan pelajaran akuntansi adalah membekali siswa berbagai pengetahuan dan pemahaman agar mereka menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip dan prosedur akuntansi yang benar. Salah satu standar kompotensi mata pelajaran akuntansi pada kelas XI IS adalah ayat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal untuk menyesuaikan angka-angka dalam neraca sisa yang masih belum memperlihatkan transaksi operasional perusahaan yang sesungguhnya pada akhir periode (Suhadimanto, 2005:115). Materi ini memerlukan pemahaman konsep yang mendalam, ketrampilan, dan ketelitian serta penalaran dalam mempelajarinya. Materi jurnal penyesuaian menjadi materi yang rumit karena ada keterkaitan dengan transaksi yang terjadi sebelumnya dan memerlukan perhitungan matematika untuk mengetahui besarnya penyesuaian. Pembelajaran akuntansi yang diperlukan saat ini adalah pembelajaran yang dapat meningkatkan penguasaan materi dan kreatifitas siswa. Dengan terlibatnya siswa secara aktif dalam pembelajaran, maka siswa akan merasa senang dan tertarik dalam pembelajaran. Sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat
6
semakin baik. Namun, tidak hanya itu pembelajaran yang dapat menimbulkan atau meningkatkan kerjasama, sifat menghargai pendapat orang lain juga diperlukan. Cara untuk mengatasi kondisi di atas, salah satu solusinya adalah model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai proses pembelajaran berbasis kerja sama (Budimansyah, 2002:9). Dalam pembelajaran kooperatif siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang akan bekerjasama dalam memecahkan masalah yang diberikan guru. Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain. Penerapan model pembelajaran kooperatif akan menambah pembelajaran yang lebih menarik, menyenangkan, melibatkan siswa, meningkatkan aktifitas dan kerja sama siswa. Pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai macam pendekatan diantaranya yaitu Student Team Achivement Division (STAD), Jigsaw, Investigasi kelompok (Team Games Tournament atau TGT), Pendekatan struktural yang terbagi dalam dua macam yaitu Think Pair Share dan Numbered Head Together (NHT). Numbered Heads Together atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. NHT (Numbered Heads Together) pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi
7
pelajaran tersebut (Trianto, 2007:62). Meskipun memiliki banyak persamaan dengan pendekatan yang lain, namun pendekatan ini memberi penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Numbered Head Together (NHT) sebagai model pembelajaran pada dasarnya merupakan sebuah variasi diskusi kelompok. Model NHT digunakan untuk materi pelajaran yang membutuhkan pemahaman konsep yang mendalam, sehingga sangat tepat digunakan dalam mata pelajaran akuntansi khususnya pokok bahasan jurnal penyesuaian karena didalamnya dibutuhkan pemahman kosepkonsep yang mendalam. Adapun ciri khas dari Numbered Head Together adalah guru hanya menunjuk seseorang siswa tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya masing-masing. Melalui model pembelajaran seperti ini siswa dituntut untuk terlibat secara maksimal, sehingga tidak hanya bergantung dari teman sekelompoknya serta siswa diberi kesempatan untuk memberikan ide-ide dan menerima pendapat anggota lain untuk menetukan jawaban yang paling tepat mengenai materi jurnal penyesuaian. Meskipun dalam model NHT siswa lebih aktif, namun guru tetap mengawasi kelas untuk memberikan semangat dorongan belajar dan memberikan bimbingan secara individu atau kelompok. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa NHT menunjukan hasil yang signifikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Mufid (2007), menunjukan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
8
VII-A MTs Islamiyah Sumpiuh pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar hasil siklus I rata-rata 64,11 dan pada siklus II meningkat 76,63. Munaharoh (2008) menunjukan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 MA AL-ASROR pada bahasan jurnal penyesuaian dapat dilihat dari hasil siklus I nilai rata-rata sebesar 64,44 pada siklus II meningkat menjadi 75.22. Smialek dan Boburka (2006) meneliti tentang pengaruh efektifitas latihan pembelajaran kooperatif pada kemampuan mendengarkan secara kritis di perguruan tinggi menunjukan bahwa nilai rata-rata pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran tradisional (ceramah). Hal ini dapat dilihat pada nilai pelajaran musicsal style period. Nilai rata-rata kelas eksperimen 83,87 sedangkan nilai rata-rata kelas control 76,23 Penelitian lain pernah dilakukan oleh Bernard et al. (2005) yang meneliti tentang pengaruh pembelajaran kooperatif dalam mengajar puisi. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif lebih efektif untuk meningkatkan prestasi akademik siswa. Sesuai
latar belakang di atas dan
diperkuat dengan penelitian sebelumnya maka judul penelitian ini adalah “KOMPARASI EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
TERHADAP
HASIL
BELAJAR
PADA
MATA
PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 14 SEMARANG.”
9
1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Adakah perbedaan hasil belajar yang dicapai antara siswa dalam pembelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IS di SMA Negeri 14 Semarang? 2. Adakah perbedaan efektifitas pembelajaran antara pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran akuntansi pada siswa kelas XI IS SMA Negeri 14 Semarang? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian sesuai rumusan masalah di atas adalah untuk mengetahui: 1. Perbedaan hasil belajar yang dicapai antara siswa dalam pembelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran akuntansi Kelas XI IS SMA Negeri 14 Semarang. 2. Perbedaan efektifitas pembelajaran antara pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran akuntansi pada siswa kelas XI IS SMA Negeri 14 Semarang. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian dalam menambah pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya penggunaan model
10
pembelajaran NHT untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran akuntansi. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut a. Bagi siswa Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar baru dan diharapkan dengan adanya model pembelajaran ini, belajar menjadi lebih mudah dan menyenangkan dan tentunya dengan hasil yang lebih baik. b. Bagi guru Penelitian ini diharapkan dapat sebagai alternatif guru untuk memilih model pembelajaran yang variatif, sehingga akan meningkatkan motivasi belajar siswa. c. Bagi sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai modelmodel pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi di sekolah.
11
BAB II LANDASAN TEORI 2.1
Landasan Teori
2.1.1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1999:22). Hasil belajar merupakan perubahan yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktivitas belajar. Merujuk pemikiran Gagne dalam Supriono (2010:5-6), hasil belajar berupa: 1.
Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
2.
Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsipprinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemempuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
3.
Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
11
12
4.
Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5.
Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian
terhadap
menginternalisasi
dan
obyek
tersebut.
eksternalisasi
Sikap
berupa
nilai-nilai.
Sikap
kemampuan merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Sesuai beberapa pendapat tentang hasil belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kulikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotorik. 2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar dan ada pula dari luar dirinya. Dalam Slameto (2003:54) faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu : 1.
Faktor dalam (internal) yaitu faktor yang berasal dari siswa yang sedang mengalami proses pembelajaran.
13
a.
Faktor jasmaniah, adalah faktor kesehatan tubuh dalam kesiapan menerima pelajaran, cacat tubuh yang mempengaruhi secara langsung atau tidaknya dalam proses belajar
b.
Kondisi psikologi, sekurang-kurangnya ada 7 faktor yang tergolong dalam faktor psikologi yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor-faktor itu adalah : 1). Intelegensi
adalah
kecakapan
untuk
mengahadapi
dan
menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui hasil dan mempelajari dengan cepat. 2). Perhatian yaitu keaktifan jiwa atau sekumpulan obyek dalam hal ini proses belajar 3). Minat yaitu kecenderungan tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan 4). Bakat yaitu kemampuan untuk belajar 5). Motif yaitu yang menjadi penyebab berbuat 6). Kematangan yaitu kesediaan untuk memberikan respon atau reaksi dalam belajar c.
Faktor kelelahan : faktor-faktor kelelahan dibagi menjadi 2 yaitu 1). Kelelahan jasmani 2). Kelelahan rohani
2.
Faktor luar (eksternal) yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa yang mempengaruhi proses belajar siswa. Faktor luar meliputi :
14
a.
Faktor keluarga Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anak, demikian juga relasi antara anak dan anggota keluarganya yang lain bila tercipta kondisi yang dinamis akan berpengaruh baik dalam belajar anak dan sebaliknya, kemudian suasana rumah terkait dengan kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga dimana anak berada dan belajar, serta keadaan ekonomi keluarga yaitu terkait dengan pemenuhan kebutuhan pokok dan fasilitas belajar anak apakah sudah terpenuhi.
b.
Faktor sekolah 1) Kurikulum, diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa sebagian besar menyajikan bahan pelajaran agar siswa dapat menerima pelajaran dengan baik. 2) Relasi siswa dengan guru dan siswa lain. Cara belajar siswa dipengaruhi relasi dengan gurunya, guru yang kurang interaksi dengan siswa menyebabkan siswa segan berpartisipasi aktif dalam belajar. Menciptakan relasi yang baik antara siswa perlu agar dapat memberikan pengaruh positif terhadap belajar siswa. 3) Disiplin sekolah. Agar siswa lebih maju, harus disiplin dalam belajar di sekolah dan di rumah yang dicontohkan oleh guru dan staf. 4) Kondisi dan fasilitas belajar, mengusahakan kondisi yang baik dan fasilitas yang lengkap diperlukan agar guru dapat mengajar dengan
15
baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik dan dapat belajar dengan baik pula. 5) Metode adalah cara yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode belajar Sangat mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik maka hasil belajar siswa kurang baik pula. Guru biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk dan pasif dan hanya mencatat saja. Guru progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa. Agar dapat berjalan dengan baik, maka metode belajar harus diusahakan yang tepat, efisien dan seefektif mungkin. c.
Faktor masyarakat Faktor masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keadaannya siswa dalam masyarakat dan pergaulan siswa dalam masyarakat.
2.1.3. Teori Belajar Teori belajar menurut Sugandi (2004:7) adalah konsep-konsep dan prinsipprinsip belajar yang bersifat teoritis dan telah teruji kebenarannya melalui eksperimen. Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya belajar dan bagaimana informasi diproses di dalam pikiran siswa. Gagne dalam Supriono (2010:2) menyatakan belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan
16
disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan secara alamiah. Sesuai beberapa pendapat tentang belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang secara sadar dalam rangka untuk mengembangkan diri baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Ada beberapa teori belajar yang melandasi munculnya model pembelajaran, diantaranya teori belajar behavioristik dan teori kontruktivisme. 1.
Teori Belajar Behavioristik Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage
dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Dalam
perspektik
behaviorisme
pembelajaran
diartikan
sebagai
proses
pembentukan hubungan antara rangsangan (stimulus) dan balas (respons). Hasil pembelajaran yang diharapkan adalah perubahan perilaku berupa kebiasaan. Teori behavioristik sering disebut stimulus-respons (S-R) psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan erat antara reaksi-reaksi behavioral dengan stimulnya. Tokohtokoh perilaku yang tergolong dalam pengkondisian klasik adalah Ivan Petrovich Pavlov sedangkan tokoh-tokoh perilaku yang termasuk dalam pengondisian operan adalah Edward Lee Thorndike dan Skinner (Supriono, 2010:18). Beberapa pemikiran tokoh-tokoh teori perilaku dijabarkan sebagai berikut:
17
a. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov Pavlov mengadakan percobaan labortoris terhadap anjing. Dalam percobaan ini anjing diberi stimulus bersarat sehingga terjadi reaksi bersarat pada anjing. Contoh situasi percobaan tersebut pada manusia adalah bunyi bel di kelas untuk penanda sesuatu terhadap bunyi-bunyian. Melalui berbagai bunyi bel ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan. Belajar menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan reaksi. b. Connectionism (S-R Bond) menurut Thorndike Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa yang disebut stimulus dan respons. Teori belajar ini disebut teori connectionism. Eksperimen yang dilakukan dengan kucing yang dimasukan pada sangkar tertutup. Percobaan tersebut menghasilkan teori Trial and Error. Sumbangan pemikiran Thorndike mengenai perubahan perilaku sebagai hasil belajar adalah hukum-hukum sebagai berikut: 1). Hukum kesiapan atau Law of Readiness Jika suatu organisme didukung oleh kesiapan yang kuat untuk memperoleh stimulus,
maka
pelaksanaan tingkah
laku akan
menimbulkan kepuasan individu sehingga assosiasi cenderung diperkuat.
18
2). Hukum latihan atau Law of Exercise Semakin sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan, maka asosiasi cenderung diperkuat. 3). Hukum hasil atau Law of Effect Hubungan antara rangsangan dan perilaku akan makin kukuh apabila terdapat kepuasan dan akan makin diperlemah apabila tidak terdapat kepuasan. c. Operant Conditioning menurut B.F. Skinner Operant Conditioning adalah suatu proses penguatan perilaku operant positif atau negatif yang mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai keinginan. Peneguhan positif adalah rangsangan yang makin memperkuat atau mendorong suatu tindak balas. Peneguhan negatif ialah peneguhan yang mendorong individu untuk menghindari suatu tindak balas tertentu yang tidak memuaskan. Implikasi prinsip-prinsip behaviorisme pada kegiatan pembelajaran adalah: 1). Kegiatan belajar adalah belajar figuratif. 2). Belajar menekankan perolehan informasi dan penembahan informasi. 3). Belajar merupakan proses dialog imperatif, bukan dialog interaktif. 4). Belajar bukan proses organik dan konstruktif melainkan proses mekanik. 5). Aktivitas belajar didominasi oleh kegiatan menghafal dan latihan. Aplikasi teori behavioristik pada proses pembelajaran, di dalam teori ini guru yang menggunakan paradigma behaviorisme akan menyusun bahan pelajaran
19
dalam bentuk sudah siap. Dalam pembelajarannya dimana siswa berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat mekanistik dan hanya diamati dan diukur. Tujuan dalam pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu keterampilan. Evaluasi didasari atas perilaku tampak dalam diri siswa. 2.
Teori belajar kontruktivisme Seiring perbaikan kualitas pembelajaran ke arah pembelajaran organis,
filsafat
kontruktivisme
kian
populer
pada
dekade
terakhir
ini.
Teori
kontruktivisme adalah membangun pengetahuan sedikit demi sedikit yang kemudian hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Sebagaimana telah dikemukakan bahwa menurut teori belajar kontruktivisme, pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya bahwa siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya. Pendekatan kontruktivisme adalah pendekatan yang mengajak siswa untuk berpikir dan mengkontruksi dalam memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama sehingga didapatkan suatu penyelesaian yang akurat. Prinsip utama dalam pembelajaran dengan teori belajar kontuktivisme adalah pengetahuan tidak dapat diperoleh secara pasif, tetapi secara aktif oleh struktur kognitif siswa dan fungsi kognitif bersifat aditif dan membantu pengorganisasian melalui pengalaman nyata yang dimiliki anak. Model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan teori kontruktivisme ialah Contextual Teaching and Learning (CTL), model pembelajaran Quantum, dan model pembelajaran kooperatif.
20
1.
Contextual Teaching and Learning (CTL) Pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep belajar dimana guru
menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Komponen utama pembelajaran kontektual yang efektif meliputi: a.
Kontruktivisme, konsep ini menuntut siswa untuk menyusun dan membangun makna atas pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan tertentu. Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak secara tiba-tiba.
Strategi
pemerolehan
pengetahuan
lebih
diutamakan
dibandingkan dengan seberapa banyak siswa mendapatkan dari atau mengingat pengetahuan. b.
Tanya jawab, dalam konsep ini kegiatan tanya jawab yang dilakukan baik oleh guru maupun oleh siswa. Pertanyaan guru digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara kritis dan mengevaluasi cara berpikir siswa, sedangkan pertanyaan siswa merupakan wujud keingintahuan.
c.
Inkuiri, merupakan siklus proses dalam membangun pengetahuan atau konsep yang bermula dari melakukan observasi, bertanya, investigasi, analisis, kemudian membangun teori atau konsep. Siklus inkuiri meliputi: observasi, tanya jawab, hipotesis, pengumpulan data, analisis data, kemudian disimpulkan.
21
d.
Komunitas belajar, adalah kelompok belajar atau komunitas yang berfungsi sebagai wadah komunikasi untuk berbagi pengalaman dan gagasan. Prakteknya dapat berwujud dalam pembentukan kelompok kecil atau kelompok besar serta mendatangkan ahli ke kelas, bekerja dengan kelas sederajat, bekerja dengan kelas diatasnya, bekerja dengan masyarakat.
e.
Pemodelan, dalam konsep ini kegiatan mendemontrasikan suatu kinerja agar siswa dapat mencontoh, belajar atau melakukan sesuatu dengan model yang diberikan. Guru memberi model tentang how to learn (cara belajar) dan guru bukan satu-satunya model dapat diambil dari siswa berpresentasi melalui media cetak dan elektronik.
f.
Refleksi, yaitu melihat kembali atau merespon suatu kejadian, kegiatan dan pengalaman yang bertujuan mengidentifikasi hal yang sudah diketahui, dan hal yang belum diketahui agar dapat dilakukan suatu tindakan penyempurnaan. Adapun realisasinya adalah pertanyaan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu, catatan dan jurnal di buku siswa, kesan dan saran, siswa mengenai pembelajaran pada hari itu, diskusi dan hasil karya.
g.
Penilaian otentik, prosedur penilaian yang menunjukan kemampuan (pengetahuan, keterampilan sikap) siswa secara nyata. Penekanan penilaian otentik adalah pembelajaran yang seharusnya membantu siswa agar mampu mempelajari sesuatu, bukan pada diperolehnya informasi di akhir periode, kemajuan belajar dinilai tidak hanya hasil tetapi lebih pada
22
prosesnya dengan berbagai cara, menilai pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa. Aplikasi CTL dalam pembelajaranya, tugas guru adalah membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih berurusan dengan strategi dari pada memberi informasi. Proses belajar mengajar lebih diwarnai Student Centered dari pada Teacher Centered. 2.
Pembelajaran Quantum Quantum Learning didefinisikan sebagai interaksi yang mengubah energi
menjadi cahaya. Semua kehidupan adalah energi, sedangkan learning adalah belajar. Dengan demikian, quantum learning adalah cara perubahan bermacammacam interaksi, hubungan dan inspirasi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. (DePorter & Mike dalam Baharuddin 2007:134) Asas utama yang berkaitan dengan pembelajaran quantum adalah konsep “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka”. Mengandung konsekuensi bahwa langkah pertama yang harus dilakukan guru dalam pelaksanaan pembelajaran adalah membangun jembatan autentik memasuki kehidupan siswa, untuk mendapatkan hak mengajar. Dengan demikian, pembelajaran merupakan kegiatan full-contact yang melibatkan sesuai aspek kepribadian siswa (pikiran, perasaan, dan bahasa tubuh) disamping pengetahuan, sikap dan keyakinan sebelumnya, serta persepsi masa depan. Aplikasi dalam pembelajaran, dimana guru harus menyiapkan suasana yang menggairahkan menyangkut hubungan antara guru dan siswa, jalinan rasa simpati dan pengertian, keringanan dan ketakjuban dan rasa saling memiliki. Pedoman
23
yang jelas dalam merancang suatu pengajaran untuk diikuti siswa, misalnya: tujuan, prisip, keyakinan, prosedur,dan kebijakan yang jelas agar materiyang disampaikan kepada siswa dapat diterima dan dipahami. 3.
Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif bernaung pada teori kontruktivisme.
Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Pembelajaran kooperatif sebagai proses pembelajaran berbasis kerja sama. Dalam pelajaran kooperatif siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang akan bekerja sama dalam memecahkan masalah yang diberikan guru (Budimansyah, 2002:9). Lie (2002:29) menjelaskan ada lima unsur dalam kodel pembelajaran kooperatif yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar kelas, evaluasi proses kelas. Menurut Eggen dan Kauchak (dalam Trianto, 2007:42) pembelajaran kooperatif merupakan sebuah strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. 2.1.4. Efektifitas Pembelajaran Efektifitas adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya efek atau akibat yang dikehendaki seseorang. Efektifitas berkaitan dangan pencapaian target yang berkaitan dengan pencapaian untuk kerja secara
24
maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Efektifitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target yang dicapai (Mulyasa, 2004:132-133). Pembelajaran dikatakan efektif apabila mencapai sasaran yang diinginkan, baik dari segi tujuan pembelajaran dan prestasi siswa yang maksimal, sehingga yang merupakan indikator keefektifan pembelajaran yaitu ketercapaian ketuntasan belajar, ketercapaian keefektifan aktivitas siswa, yaitu pencapaian waktu ideal yang digunakan siswa untuk melakukan setiap kegiatan termuat dalam rencana pembelajaran, ketercapaian efektifitas kemampuan guru mengelola pembelajaran, respon siswa terhadap pembelajaran yang positif (Pardomuan, 2008:78). Mengajar yang efektif adalah mengajar yang dapat membawa belajar siswa belajar efektif pula. Untuk melaksanakan mengajar yang efektif diperlukan syaratsyarat seperti belajar secara aktif, baik mental maupun fisik, guru harus mempergunakan banyak metode pada waktu mengajar, guru harus bisa memberikan motivasi kepada siswa tepat sasaran. Kurikulum yang baik dan seimbang, guru perlu mempertimbangkan perbedaan individual, guru senantiasa membuat perencanaan sebelum mengajar, pengaruh guru sugestif perlu diberikan pula kepada siswa, guru harus memiliki keberanian menghadapi siswa-siswanya, juga masalah-masalah yang timbul waktu proses belajar berlangsung, guru harus menciptakan suasana yang demokratis di sekolah (Slameto, 2003:92-94). Simpulan dari pengertian di atas maka efektifitas pembelajaran adalah pengaruh atau akibat yang ditimbulkan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Efektifitas menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan, suatu
25
pembelajaran dikatakan efektif apabila telah mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Kriteria efektifitas dalam penelitian ini mengacu pada ketuntasan hasil belajar siswa dan rata-rata nilai ketuntasan belajar pada pokok bahasan jurnal penyesuaian. 2.1.5.
Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, dan lain-lain (Joyce dalam Trianto 2007:5). Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar (Supriono, 2010:46). Model pembelajaran terdiri atas model pembelajaran langsung, model pembelajaran kooperatif, dan Model berbasis masalah (Supriono, 2010:46). 1.
Model Pembelajaran Langsung Pembelajaran langsung atau direct intruction dikenal dengan sebutan active teaching. Penyebutan itu mengacu pada gaya mengajar dimana guru terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya secara langsung kepada seluruh siswa. Pembelajaran langsung dirancang untuk penguasaan pengetahuan prosedural, pengetahuan deklaratif (pengetahuan faktual) serta berbagai keterampilan. Pembelajaran langsung dimaksudkan untuk menuntaskan dua hasil belajar yaitu
26
penguasaan pengetahuan yang distrukturkan dengan baik dan penguasaan keterampilan 2.
Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekadar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan.
3.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah Model pembelajaran berbasis masalah dikembangkan berdasarkan konsep-konsep yang dicetuskan oleh Jerome Bruner. Konsep tersebut adalah belajar penemuan atau discovery learning. Mengenai discovery learning , Johnson membedakannya dengan inquiry learning. Hal ini karena proses akhir discovery learning adalah penemuan, sedangkan inquiry learning proses akhir terletak pada kepuasan meneliti. Walaupun ada pendapat yang membedakan antara discovery learning dan inquiry learning, namun keduanya memiliki persamaan discovery learning dan inquiry learning merupakan pembelajaran beraksentuasi pada masalah-masalah kontekstual. Keduanya merupakan pembelajaran yang menekankan aktivitas penyelidikan meliputi proses informasi, transformasi dan evaluasi.
27
2.1.6. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Pembelajaran kooperatif sebagai proses pembelajaran berbasis kerja sama. Dalam pelajaran kooperatif siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang akan bekerja sama dalam memecahkan masalah yang diberikan guru (Budimansyah, 2002:9). Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Adapun elemen dalam pembelajaran kooperatif adalah adanya saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka, akuntabilitas individual, dan keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan (Abdurrahman & Bintoro, 2000:78-79 dalam Nurhadi, 2000:61). 1.
Saling ketergantungan positif Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan inilah yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif. Saling ketergantungan positif menuntut adanya Interaksi promotif yang memungkinkan sesama siswa saling memberikan motivasi untuk meraih hasil belajar yang optimal. Saling ketergantungan tersebut dapat dicapai melalui saling ketergantungan pencapaian tujuan, saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas, saling ketergantungan bahan atau sumber, saling ketergantungan peran, dan saling ketergantungan hadiah.
28
2.
Interaksi tatap muka Interaksi tatap muka menuntut para siswa dalam kelompok dapat saling bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak hanya dengan
guru,
tetapi
juga
sesama
siswa.
Interaksi
semacam
itu
memungkinkan para siswa dapat saling menjadi sumber belajar sehingga sumber belajar lebih bervariasi. Interaksi semacam itu sangat penting karena ada siswa yang lebih mudah belajar dari sesamanya. 3.
Akuntabilitas individual Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok. Meskipun demikian, penilaian ditujukan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Hasil penilaian secara individual tersebut selanjutnya disampaikan oleh guru kepada kelompok agar anggota kelompok mengetahui siapa anggota kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa anggota kelompok yang dapat memberikan bantuan. Nilai kelompok didasarkan atas rata-rata hasil belajar semua anggotanya, dan karena itu tiap anggota kelompok harus memberikan urunan demi kemajuan kelompok. Penilaian kelompok yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok secara inividual inilah yang dimaksud dengan akuntabilitas individual.
4.
Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi Dalam pembelajaran kooperatif keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendomonasi orang
29
lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan
antar
pribadi
(interpersonal
relationship)
tidak
hanya
diasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan. Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antar pribadi tidak hanya memperoleh teguran dari guru tetapi juga dari sesama siswa. Pendekatan kooperatif terdiri dari berbagai macam pendekatan diantaranya yaitu: a.
Student Team Achivement Division (STAD) STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin. Guru yang menggunakan STAD mengacu kepada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi verbal/teks. Pelaksanaan pembelajaran STAD dengan mengelompokan siswa dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4-5orang secara heterogen. Guru menyajikan pelajaran dan siswa yang bekerja dalam tim, mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian semua siswa diberi tes yang dikerjakan individu.
b.
Jigsaw Jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot dan teman-teman di Universitas Texas dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins. Dalam penerapan Jigsaw, Siswa dibagi berkelompok 5/6 anggota kelompok belajar heterogen dengan pola kelompok “asal” dan kelompok “ahli”,
30
materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi menjadi beberapa sub bab. Kemudian siswa mempelajari sub bab yang ditugaskan dalam kelompok “ahli”, setelah itu kelompok “ahli” membantu kelompok “asal” mempelajari sub bab tersebut. c.
Group Investigation (GI) Investigasi kelompok mungkin merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan. Dalam mengimplementasi tipe investigasi kelompok guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok heterogen dengan anggota 5-6 siswa yang heterogen. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, dan melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih. Selanjutnya siswa menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas.
d.
Pendekatan Struktural Pendekatan ini dikembangkan oleh Spencer kagen dan kawankawan. Meskipun banyak memiliki persamaan dengan pendekatan yang lain, namun pendekatan ini memberi penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk memperoleh pola interaksi siswa. Dalam penerapan pendekatan struktural, guru membentuk kelompok dengan jumlah yang bervariasi misal berdua, bertiga, atau 4-5orang anggota. Pemilihan topik pelajaran biasanya dilakukan oleh guru. Tugas siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan secara sosial dan kognitif. Pada akhir pembelajaran seluruh
31
siswa diberi tes yang dikerjakan individu. Ada struktur tertentu yang dikembangkan untuk meningkatkan perolehan isi akademik, dan ada struktur yang dirancang untuk mengajarkan yang terkenal, adalah Think Pair Share dan Numbered Head Together yang dapat digunakan oleh guru untuk mengajarkan isi akademik atau mengecek pemahaman siswa terhadap isi tertentu. Model pembelajaraan kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan ketermpilan sosial. Untuk mencapai hasil belajar itu model pembelajaran kooperatif menuntut kerja sama dan interdependensi peserta didik dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur reward-nya. Struktur tugas berhubungan bagaimana tugas diorganisir. Struktur tujuan dan reward mengacu pada derajat kerja sama atau kompetisi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan maupun reward. Salah satu aksentuasi model pembelajaran kooperatif adalah interaksi kelompok. Interaksi kelompok merupakan interaksi personal (interaksi antar anggota).
Interaksi
kelompok
dalam
pembelajaran
kooperatif
bertujuan
mengembangkan intelegensi interpersonal. Intelegensi ini berupa kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak, tempramen orang lain. Secara umum intelegensi interpersonal berkaitan dengan kemampuan seseorang menjalin relasi dan komunikasi dengan berbagai orang. Interaksi kelompok dalam interaksi pembelajaran kooperatif dengan kata lain bertujuan mengembangkan keterampilan sosial (social skill). Beberapa komponen
32
keterampilan sosial adalah kecakapan berkomunikasi, kecakapan bekerja kooperatif dan kolaboratif, serta solidaritas (Supriono, 2010:61-62) Unsur-unsur dalam pembelajran kooperatif menurut Ibrahim (2000:6) adalah sebagai berikut: 1) Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka “sehidup sepenanggungan bersama”. 2) Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu didalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri. 3) Siswa harus melihat bahwa semua anggota didalam kelompok menjadi tujuan yang sama. 4) Siswa haruslah membagi tugas semua dan tanggung jawab yang sama diantara anggota-anggota kelompoknya. 5) Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah atau penghargaan yang juga akan dikenakan oleh anggota kecil. Kelebihan pembelajaran kooperatif antara lain diantaranya: 1) Adanya saling ketergantungan yang positif, Saling membantu dan memberika motivasi sehingga ada interaksi yang baik. 2) Keterampilan
sosial
yang
diperlukan
dalam
kerjasama
seperti
kepemimpinan, kemampuan komunikasi mempercayai orang lain dan mengelola konflik secara langsung diajarkan dalam melakukan kerjasama kelompok. 3) Adanya penataan tingkat kecerdasan pemahaman siswa karena siswa terbagi dalam kelompok yang terdiri dari berbagai macam perbedaan.
33
4) Siswa lebih termotivasi dan terlibat dalam proses pembelajaran. Kekurangan pembelajaran kooperatif diantaranya: 1) Apabila dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak benar-benar memahami dan guru tidak mengendalikan kelas dengan baik maka pembelajaran ini tidak akan mencapai tujuan. 2) Waktu yang diperoleh relatif lama karena guru harus membagi siswa dalam kelompok yang sama rata dan harus mengendalikan, membimbing masing-masing kelompok dalam berdiskusi. 3) Kesulitan dalam pembagian kelompok heterogen, artinya jika siswa terdiri dari macam-macam tingkat perbedaan kecerdasan, latar belakang, suku dan budaya serta agama maka kelompok harus dibagi secara merata. Langkah-langkah utama atau harapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Hal ini dapat dilihat dalam tabel 2.1
34
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Fase
Tingkah laku guru
Fase 1 Menyampaikan tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang pembelajaran
dan ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
memotivasi pendidik.
memotivasi peserta didik belajar.
Fase 2 Menyajikan informasi
Menyajikan informasi kepada peserta didik dengan jalan demontrasi/lewat bacaan
Fase 3 Mengorganisasikan
Menjelaskan kepada peserta didik bagaimana
peserta didik ke dalam caranya membentuk kelompok belajar dan kelompok
membantu setiap kelompok agar mengerjakan tugas dengan baik
Fase 4 Membimbing kelompok Membimbing kelompok-kelompok belajar bekerja dan belajar.
pada saat mengerjakan tugas.
Fase 5 Evaluasi
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah
dipelajari
masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Fase 6 Memberikan
Guru mencari cara untuk menghargai dengan
penghargaan
baik upaya/hasil belajar individu/kelompok.
Sumber: Ibrahim 2000:10
35
2.1.7. Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together Numbered Head Together (NHT) adalah struktural pembelajaran kooperatif yang telah dikembangkan oleh Spencer Kagen (dalam Ibrahim 2000:25). Meskipun memiliki banyak persamaan dengan pendekatan yang lain, namun pendekatan ini memberi penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Numbered Head Together (NHT) adalah menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut (Ibrahim, 2000:25). Numbered Head Together (NHT) sebagai model pembelajaran pada dasarnya merupakan sebuah variasi diskusi kelompok. Adapun ciri khas dari Numbered Head Together (NHT) adalah guru hanya menunjuk seseorang siswa tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya masing-masing. Melalui cara seperti dalam model pembelajaran ini siswa dituntut untuk terlibat secara maksimal, sehingga tidak hanya bergantung dari teman sekelompoknya. Selain itu dalam model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) siswa diberi kesempatan untuk memberikan ide-ide dan menerima pendapat orang lain untuk menetukan jawaban yang paling tepat. Numbered Head Together (NHT) adalah tipe model pembelajaran kooperatif yang merupakan struktur sederhana dan memiliki karakteristik yang terdiri dari 4 tahap yang digunakan untuk mengevaluasi fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur interaksi sosial. Dalam NHT ada 4 langkah yang harus dijalankan, yaitu:
36
1. Penomoran (Numbering) Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan 3 hingga 5 orang dan member mereka nomor sehingga tiap siswa dalam tim tersebut memiliki nomor berbeda. 2. Pengajuan pertanyaan (Questioning) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik hingga yang bersifat umum. 3. Berpikir bersama (Head Together) Para siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut. 4. Menjawab (Answering) Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. Pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada masing-masing langkahnya adalah sebagai berikut: 1.
Persiapan Didalam fase persiapan ini hal-hal yang dilakukan meliputi: a. Menyusun perangkat pembelajran seperti rencana seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta tujuan pembelajaran b. Membuat lembar diskusi siswa beserta jawaban c. Merancang pembentukan kelompok beserta membuat nomor undian d. Membuat soal latihan mandiri.
37
2.
Pelaksanaan Dalam fase pelaksanaan ini hal-hal yang didukung meliputi: a. Menyampaikan apersepsi dan motivasi pada siswa b. Menghubungkan materi pelajaran yang lalu dengan materi yang akan disampaikan c. Mengorganisakan siswa ke dalam kelompok kooperatif tipe NHT (tiap anggota diberi nomor urut 1) d. Menyajikan informasi atau materi kepada siswa e. Mengajukan pertanyaan melalui lembar diskusi siswa f. Masing-masing kelompok belajar berpikir bersama (Head Together) membahas penyelesaian dari lembar diskusi g. Guru membimbing masing-masing kelompok belajar h. Mengadakan diskusi bersama kelompok belajar tentang materi yang dipelajari dengan menggunakan model NHT. Setelah itu menyimpulkan bersama siswa materi yang telah dipelajari. i. Mengadakan soal latihan mandiri
3.
Evaluasi Hal yang dilakukan dalam tahap evaluasi ini
adalah mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang telah dipelajari atau dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
38
2.1.8. Pembelajaran Konvensional Pembelajaran konvensional merupakan kegiatan belajar mengajar yang diawali dengan penyajian informasi bahan ajar yang akan dipelajari yang disertai dengan pemberian contoh soal, pemberian tugas, diskusi,dan tanya jawab sampai pada akhirnya siswa dapat mengerti apa yang diajarkan oleh guru (Trianto, 2007:41). Penyajian materi pelajaran secara lisan sangat berbeda dengan penyampaian secara tertulis. Hal ini tergantung pada cara guru mengajar, kecepatan bicaranya serta volume bicara guru. Pembelajaran konvensional lebih berpusat pada guru (teacher centered). Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada guru menekankan pentingnya aktivitas guru dalam membelajarkan peserta didik. Peserta didik berperan sebagai pengikut dan penerima pasif dari kegiatan yang dilaksanakan. Guru dalam pembelajaran konvensional biasanya menyampaikan mata pelajaran yang dalam bentuk ceramah atau penjelasan lisan, siswa diharapkan dapat mengungkapkan kembali semua yang telah dimiliki ketika diberi pertanyaan oleh guru. Komunikasi yang digunakan adalah searah, kegiatan siswa terbatas pada ucapan guru, mencatat dan sesekali bertanya. Lingkungan belajar kurang mendapat perhatian, siswa kebanyakan pasif hanya sebagai pendengar. Pembelajaran konvensional memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1.
Dominasi guru dalam kegiatan pembelajaran sedangkan peserta didik bersifat pasif dan hanya melakukan kegiatan melalui perbuatan pendidik.
2.
Bahan belajar terdiri atas konsep-konsep dasar atau materi belajar tidak dikaitkan dengan pengetahuan awal siswa
39
3.
Pembelajaran tidak dilakukan secara kelompok
4.
Pembelajaran tidak dilaksanakan melalui kegiatan laboratoriun
Kelebihan metode pembelajaran konvensional: 1.
Bahan belajar dapat dituntaskan secara tuntas
2.
Dapat dipahami oleh peserta didik dalam jumlah besar
3.
Pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu
4.
Target materi relatif mudah dicapai
Kekurangan pembelajaran konvensional: 1.
Sangat membosankan karena mengurangi motivasi dan kreativitas siswa
2.
Keberhasilan perubahan sikap dan perilaku peserta didik relatif sulit diukur
3.
Kualitas pencapaian tujuan belajar yang telah ditetapkan adalah relatif rendah karena pendidik sering hanya mengejar targrt waktu untuk menghabiskan target materi pembelajaran
4.
Pembelajaran kebanyakan menggunakan ceramah dan Tanya jawab
Pembelajaran konvensional yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Adapun tahapan dan masing-masing langkahnya adalah sebagai berikut: 1.
Persiapan Didalam fase persiapan ini hal-hal yang dilakukan meliputi: menyusun perangkat pembelajaran seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang didalamya telah mencakup tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan atu dijelaskan.
40
2.
Pelaksanaan Didalam fase pelaksanaan ini hal-hal yang dilakukan meliputi: a.
Menyampaikan apersepsi dan motivasi pada siswa
b.
Menghubungkan materi pelajaran yang lalu dengan materi yang akan disampaikan
c.
Menyampaikan materi pembelajaran dengan cara bertutur dengan sesekali mengajukan pertanyaan kepada siswa, dan siswa bebas menjawab tanpa ditunjuk atau guru menunjuk siswa yang pandai untuk menjawab
d.
Guru memberikan contoh soal pada siswa secara umum definisi dan cara penyelesaian dikerjakan oleh guru. Guru memerintahkan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara menyimpulkan. Kemudian selanjutnya siswa diberi latihan soal dan yang menyelesaikan soal adalah guru sedangkan siswa hanya menyalin
e.
Guru menutup ceramah atau pembelajaran dengan menyimpulkan materi pelajaran yang baru disampaikan
3.
Evaluasi Hal yang dilakukan dalam tahap evaluasi ini biasanya dengan menilai tugas yang telah diberikan sebelumnya atau hasil dari tugas yang dikerjakan selama pembelajaran.
2.2
Kerangka Berpikir Pelaksanaan pembelajaran akuntansi di kelas tidak bisa hanya menggunakan
metode ceramah saja tanpa latihan secara mandiri, sedangkan mata pelajaran
41
akuntansi
banyak memerlukan latihan untuk melatih kemampuan dan
keterampilan dalam pencatatan akuntansi yang benar. Hasil belajar akuntansi dipengaruhi oleh beberapa hal yang salah satunya adalah penggunaan model pembelajaran. Model pembelajaran yang efektif sangat diperlukan untuk mengembangkan dan meningkatkan hasil belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Setiap guru dalam proses belajar mengajar senantiasa mengharapkan anak didiknya dapat mencapai hasil belajar yang semaksimal mungkin. Untuk itu guru harus mampu memilih dan menentukan model mengajar yang tepat. Sehingga materi yang disajikan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pemakaian model yang tepat dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, sedangkan penggunaan model tidak tepat akan menghambat proses belajar mengajar. Berkaitan dengan kepasifan siswa dalam pembelajaran akuntansi khususnya kelas XI IS SMA Negeri 14 Semarang maka akan digunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Model ini diharapkan lebih baik dari model konvensional. Penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran akuntansi bertujuan agar siswa lebih memahami materi pembelajaran serta siswa diajarkan untuk bekerjasama dengan anggota kelompok untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Melalui model pembelajaran seperti ini siswa dituntut untuk terlibat secara maksimal, sehingga tidak hanya bergantung dari teman sekelompoknya. Pemilihan model pembelajaran kooperatif diperkuat oleh penelitian terdahulu. Smialek dan Roburka (2006) meneliti tentang pengaruh efektifitas
42
latihan pembelajaran koopertif pada kemampuan mendengarkan secara kritis di perguruan tinggi menunjukan hasil bahwa nilai rata-rata pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran secara signifikan lebih baik dari nilai rata-rata kelas kontrol yang diberi perlakuan pembelajaran tradisional (ceramah). Hal ini dapat dilihat pada nilai pelajaran musical style period. Nilai rata-rata kelas eksperimen 83,87 sedangkan nilai rata-rata kelas control 76,23. Hasil penelitian Munaharoh (2008) menunjukan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 MA AL-ASROR pada bahasan jurnal penyesuaian dapat dilihat dari hasil siklus I nilai rata-rata sebesar 64,44 pada siklus II meningkat menjadi 75.22. Mufid (2007) menunjukan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-A MTs Islamiyah Sumpiuh pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar hasil siklus I rata-rata 64,11 dan pada siklus II meningkat 76,63. Melalui penelitian ini akan dibuat mekanisme pembelajaran dengan menggunakan dua model pembelajaran yang diterapkan pada dua kelas yaitu kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, dimana nantinya hasil belajar kedua model pembelajaran akan dibandingkan. Mekanisme berpikir di atas dapat dilihat pada gambar berikut ini:
43
SISWA Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Pembelajaran menggunakan Model NHT
Pembelajaran menggunakan Metode konvensioanl
Hasil belajar dan efektifitas pembelajaran
Hasil belajar dan efektifitas pembelajaran
dibandingkan
Ada perbedaan hasil belajar dan efektifitas pembelajaran yang diperoleh kelas eksperimen (pembelajaran kooperatif model NHT) dengan kelas kontrol (pembelajaran konvensional) Gambar 2.1 Kerangka berpikir 2.3
Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini berdasarkan kerangka berpikir yaitu:
1. Ada perbedaan hasil belajar antara pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan pembelajaran konvensional. 2. Ada perbedaan efektifitas pembelajaran antara pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan pembelajaran konvensional.
44
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto, 2002:108). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IS semester genap di SMA Negeri 14 Semarang tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri dari 4 kelas yaitu kelas XI IS 1, XI IS 2, XI IS 3 dan XI IS 4. 3.1.2 Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik simple random sampling yaitu dengan mengambil sampel siswa sebanyak dua kelas secara acak dari populasi. Pengambilan sampel dengan pertimbangan bahwa siswa mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama, di kelas yang sama, diajar oleh guru yang sama dan dalam pembagian kelas tidak ada kelas unggulan. Untuk memperoleh sampel dalam penelitian ini dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dari populasi, yaitu kelas XI IS 1,2,3 dan 4. Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah semua kelompok populasi berdistribusi normal atau atau tidak, sehingga dapat ditentukan statistik yang akan digunakan dalam mengolah data. Sedangkan uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berasal dari kondisi yang sama atau homogen sebagai dasar yaitu digunakan nilai ujian tengah semester. Berdasarkan hasil dari uji normalitas dan homogenitas populasi yang dilakukan, 44
45
maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas XI IS 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IS 1 sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together, sedangkan pada kelas kontrol diterapkan model pembelajaran konvensional. Dalam uji Normalitas populasi hipotesis statistik yang digunakan adalah : Ho : data berdistribusi normal Ha : data tidak berdistribusi normal Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data nilai kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdistribusi normal atau tidak. Teknik yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah teknik chi kuadrat. k 2
Oi
i 1
Ei Ei
2
(Sudjana,2005:273).
Keterangan : x 2 = Harga chi-kuadrat.
k
= Jumlah kelas interval.
Oi = Frekuensi hasil pengamatan. Ei = Frekuensi yang diharapkan. Hasil perhitungan nilai χ2hitung dikonsultasikan dengan nilai χ2tabel dengan db= k-3 (k adalah banyaknya kelas interval) dengan taraf signifikansi 5%. Jika χ2hitung < χ2tabel maka Ho diterima dan data berdistribusi normal (Sudjana, 2005: 293).
46
Tabel 3.1 Analisis Uji Normalitas χ2hitung
Kelas
χ2tabel
XI IS 1 2,225 7,815 XI IS 2 3,880 7,815 XI IS 3 2,485 7,815 XI IS 4 4,207 7,815 Sumber: data sekunder setelah diolah 2011
Kriteria Berdistribusi normal Berdistribusi normal Berdistribusi normal Berdistribusi normal
Dalam perhitungan tersebut didapat χ2hitung yaitu XI IS 1 sebesar 2,225 , XI IS 2 sebesar 3,880, XI IS 3 sebesar 2,485 dan XI IS 4 sebesar 4,207 . Sedangkan nilai χ2tabel nya sebesar 7,815. Hal ini berarti bahwa Ho diterima dan data berdistribusi normal. Menurut Sudjana (2005:263) dalam uji homogenitas populasi, hipotesis statistik yang digunakan adalah: Ho :
2 1
=
2 2
=
2 3
2 4
Ha
2 1
=
2 2
=
2 3
2 4
:
Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut: (1) Menghitung Si2 dari masing-masing kelas (2) Menghitung varians gabungan (S2) dari semua kelas dengan rumus S
2
ni ni
1 Si
2
1
(3) Menghitung harga koefisien Bartlett (B) dengan rumus
B
(log S 2 )
(ni 1)
47
(4) Menghitung nilai statistik chi kuadrat (χ 2) dengan rumus 2
(ln 10)[B
(ni
2
1) log S i ]
Kriteria pengujiannya adalah Jika χ2 hitung < χ2 (1-α)(k-1), untuk taraf signifikasi(α)= 5% dan dk=k-1, k adalah jumlah kelas, maka Ho diterima yang berarti masing-masing kelas dalam populasi mempunyai varians yang sama (homogen). Tabel 3.2 Analisis Uji Homogenitas Kelas χ2hitung χ2tabel XI IS 1 0,857 7,815 XI IS 2 0,857 7,815 XI IS 3 0,857 7,815 XI IS 4 0,857 7,815 Sumber: data sekunder setelah diolah 2011
Kriteria Varians sama Varians sama Varians sama Varians sama
Dalam perhitungan tersebut didapat χ2hitung yaitu XI IS 1, XI IS 2, XI IS 3 dan XI IS 4 sebesar 0,875. Sedangkan nilai χ2tabel nya sebesar7,815. Hal ini berarti bahwa Ho diterima dan data mempunyai varians yang sama. 3.2
Variabel Penelitian
3.2.1 Variabel Eksperimen Variabel eksperimen dalam penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran akuntansi dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) diukur dengan menggunakan nilai tes formatif siswa berupa pretest dan post-test serta lembar observasi untuk mengukur efektifitas pembelajaran.
48
3.2.2 Variabel Kontrol Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran akuntansi dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Indikator hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai tes formatif siswa pre-test dan post-test serta lembar observasi untuk mengukur efektifitas pembelajaran. 3.3 Sumber Data Sumber data pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Data Primer adalah data hasil tes uji coba, data pre-test,data post-test dan data hasil observasi.
2.
Data Sekunder adalah nilai ulangan tengah semester siswa kelas XI IS TA 2010/2011 dan nilai UAS TA 2009/2010.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1
Metode Tes. Tes digunakan dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap
penguasaan materi jurnal penyesuian. Bentuk tes yang digunakan adalah tes bentuk pilihan ganda. Tes dilakukan pada awal (pre-test) dan akhir (pos-test) pembelajaran pokok bahasan jurnal penyesuaian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Soal tes yang diberikan tersebut telah diujicobakan terlebih dahulu pada kelas ujicoba. Soal yang telah dianalisis dan dinyatakan valid dan signifikan yang diberikan sebagai soal evaluasi pada kedua kelas sampel. 3.4.2
Metode Pengamatan (Observasi) Observasi
berlangsung.
dilakukan
Observasi
pada
saat
proses
dilakukan untuk
pelaksanaan
mengetahui
pembelajaran
keefektifan model
49
pembelajaran meliputi aktivitas siswa dan pengelolaan pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. 3.4.3
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data awal berupa hasil
UAS kelas XI tahun 2009/2010. Selain itu digunakan untuk memperoleh daftar nama-nama siswa yang akan diteliti serta nilai ulangan tengah semester siswa kelas XI IS SMA N 14 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011. 3.5 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu penelitian kuantitatif yang sangat kuat mengukur hubungan sebab akibat (Prasetyo dan lina, 2007:158). Jenis penelitian eksperimen ini adalah Classical Experiment Design (Satu kelompok eksperimen-satu kelompok pembanding/kontrol). Tahapan yang dilakukan adalah membagi subjek ke dalam dua kelompok, kemudian pada kelompok eksperimen diberikan stimulus berupa pembelajaran kooperatif tipe NHT, sedangkan pada kelompok pembanding diberikan stimulus berupa pembelajaran konvensional. Melalui penelitian ini akan diketahui efektifitas penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Setelah diketahui item soal yang dipilih untuk dijadikan instrument penelitian maka dilakukan stimulus pada kelompok sampel. Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperiment dalam proses pembelajaran dibantu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Sedangkan kelas kontrol dalam proses pembelajaran dengan pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran baik pada kelas kontrol dan eksperimen berakhir kemudian
50
diberikan post test. Gambaran prosedur penelitian yang digunakan adalah pre-test dan post-test. Grup desain disajikan dalam gambar sebagai berikut: Kelas Eksperimen
Kelas kontrol
Tentukan anggota kelompok
Tentukan anggota kelompok
Lakukan pengukuran dependen
Lakukan pengukuran dependen
(pre-test)
(pre-test)
Berikan stimulus (pembelajaran
Berikan stimulus (pembelajaran
kooperatif)
konvensional)
Lakukan pengukuran dependen (post
Lakukan pengukuran dependen (post
test)
test)
Gambar 3.1 Gambaran Prosedur Penelitian
3.6 Analisis Instrumen Penelitian 3.6.1 Validitas Butir Soal Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2009: 59). Sebuah tes dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus korelasi product moment. Menurut Arikunto (2009:72) yaitu:
n XY - ( X) ( Y) rxy =
n X2 -
X
2
n Y 2 - ( Y) 2
51
Keterangan: = Koefisien korelasi tiap item,
rXY
N = Banyaknya subjek uji coba
X
= Jumlah skor item,
Y
= Jumlah skor total,
X2
= Jumlah kuadrat skor item,
Y2
= Jumlah kuadrat skor total,
XY = Jumlah perkalian skor item dan skor total. Kriteria untuk melihat valid atau tidaknya dibandingkan dengan harga r tabel dengan taraf signifikan 5 %, dan N = 32 diperoleh rtabel =. Jadi suatu butir dikatakan valid jika rhitung > rtabel. Tabel 3.3 Analisis Validitas Butir Soal
Kriteri Valid
Nomor soal 1,2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14,15,16,17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 28, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40
Tidak valid
4,13, 26, 27,31
Sumber: data primer setelah diolah 2011
Sesuai hasil perhitungan, diperoleh butir soal yang valid adalah 1,2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14,15,16,17, 18,19,20, 21, 22, 23, 24, 25, 28, 29,30, 32, 33, 34,
52
35, 36, 37, 38, 39, 40 . Sedangkan butir soal yang tidak valid adalah butir soal 4,13, 26, 27dan 31 sehingga 5 butir soal tersebut dibuang. 3.6.2
Reliabilitas Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan
ketepatan (Arikunto, 2009:60). Untuk menentukan reliabilitas soal pilihan ganda, digunakan rumus KR-20 (Arikunto, 2009:100) yaitu: r11
n n 1
S2
pq S
2
Jika r11 > r tabel maka tes tersebut dikatakan reliabel Keterangan : r11
= Reliabilitas tes secara keseluruhan
p
= Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar,
q
= Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p),
pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q, n
= Banyaknya item,
S
= Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians). Kemudian hasil perhitungan koefisien reliabilitas dikonsultasikan dengan
tabel r product moment. Jika r11 > r
tabel
maka dapat disimpulkan bahwa soal
tersebut reliabel. Dari perhitungan diperoleh reliabilitas tesnya adalah. Dengan taraf signifikan 5 %, dan N = 32 diperoleh rtabel = 0,896. Karena r11 > 0,423 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tes reliabel.
53
3.6.3 Daya pembeda (D) Menurut Arikunto (2009:211) daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Daya beda dicari dengan mengambil 50% skor teratas sebagai kelompok atas (J A) dan 50% skor terbawah sebagai kelompok bawah (JB). Rumus yang digunakan untuk pilihan ganda. Seluruh peserta tes dibagi menjadi dua sama besar yaitu 50% untuk kelompok atas dan 50% untuk kelompok bawah. Hal ini disebabkan karena peserta tes berjumlah 32 orang yang berarti kurang dari 100. Menurut Arikunto (2009:213) rumus yang digunakan yaitu:
D
BA JA
BB JB
PA
PB
Keterangan: D
= Daya pembeda,
JA
= Banyaknya peserta kelompok atas,
JB
= Banyaknya peserta kelompok bawah,
BA
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
itu dengan
benar, BB
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar,
PA
BA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar, JA
PB
BB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. JB
54
Kriteria soal-soal yang dapat dipakai sebagai instrumen berdasarkan pembedanya diklasifikasikan sebagai berikut: D : 0,00 – 0,20 : jelek (poor), D : 0,20 – 0,40 : cukup (satisfactory), D : 0,40 – 0,70 : baik (good), D : 0,07 – 1,00 : baik sekali (excellent), D : negatif, semuanya tidak baik. Sehingga
butir
soal
yang
mempunyai
D
negatif
sebaiknya
dibuang
(Arikunto,2009:218). Tabel 3.4 Analisis Daya Pembeda Butir Soal
Kriteria
Nomor soal
Baik Sekali Baik
2,3,5,14,16,18,19,20,21,28,30,31,34,36,37,39
Cukup
1,4,6,7,8,9,10,11,12,13,15,17,22,23, 24,25,27,29,32,33,35,38,40
Jelek
26
Sumber: data primer setelah diolah 2011
Sesuai perhitungan diketahui bahwa butir soal 2, 3, 5, 14, 16, 18, 19, 20, 21, 28, 30, 31, 34, 36, 37, 39 mempunyai daya pembeda soal yang baik. Butir soal 1, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 32, 33, 35, 38, 40 mempunyai daya pembeda soal yang cukup, sedangkan butir soal 26 mempunyai daya pembeda jelek atau kurang baik.
55
3.6.4
Tingkat Kesukaran Butir Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah.
Soal yang mudah tidak akan merangsang siswa untuk mempertinggi kemampuannya untuk menyelesaikan soal tersebut. Sebaliknya soal yang terlalu sulit menyebabakan siswa patah semangat. Menurut Arikunto (2009:208) untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dapat digunakan rumus:
P
B JS
Keterangan: P = Indeks kesukaran, B
= Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar,
JS
= Jumlah seluruh siswa peserta tes.
Pengklasifikasian indeks kesukaran sebagai berikut: (1) Soal dengan P 0,00-0,30 adalah soal sukar (2) Soal dengan P 0,30-0,70 adalah soal sedang (3) Soal dengan P 0,70-1,00 adalah soal mudah Berdasarkan perhitungan, diperoleh butir soal 1, 6, 20, 28, 31 adalah butir soal mudah. Butir soal 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 13, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 adalah butir soal sedang, dan butir soal 8, 11, 12, 14, 15, 26 adalah butir soal sulit.
56
3.7 Prosedur Penelitian 3.7.1 1.
Kelas Eksperiment
Persiapan Didalam fase persiapan ini hal-hal yang dilakukan meliputi: a. Menyusun perangkat pembelajran seperti rencana seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta tujuan pembelajaran b. Membuat lembar diskusi siswa beserta jawaban c. Merancang pembentukan kelompok beserta membuat nomor undian
2.
Pelaksanaan Dalam fase pelaksanaan ini hal-hal yang didukung meliputi: a. Guru menjelaskan proses jalannya pembelajaran dengan mode NHT (Numbered Head Together ). b. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang yang anggotanya heterogen. c. Tiap kelompok mendiskusikan materi yang telah diberikan dengan memberikan pertanyaan dalam lembar soal sebagai panduan diskusi. d. Guru membimbing siswa dalam pelaksanaan diskusi. e. Pada saat guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas eksperimen, observer melakukan pengamatan aktivitas siswa dan pengelolaan pembelajaran.
3.
Evaluasi
Setelah proses pembelajaran berakhir kemudian diadakan post tes berupa soal pilihan ganda untuk mengetahui tingkat penguasaan materi jurnal penyesuaian.
57
3.7.2 a.
Kelas kontrol
Persiapan a. Menyusun perangkat pembelajaran seperti rencana seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta tujuan pembelajaran.
b.
Pelaksanaan a. Guru menyajikan materi Jurnal Penyesuaian dengan pembelajaran konvensional. b. Pada saat guru menerapkan pembelajaran konvensional di kelas kontrol , observer melakukan pengamatan aktivitas siswa dan pengelolaan pembelajaran. c. Latihan dan tanya jawab soal.
c.
Evaluasi
Setelah proses pembelajaran berakhir kemudian diadakan post-tes berupa soal pilihan ganda untuk mengetahui tingkat penguasaan materi jurnal penyesuaian. 3.8 Metode Analisis Data 3.8.1
Analisis tahap awal Sebelum dikenakan perlakuan pada kelompok eksperimen, perlu diadakan
pemadanan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Ini dilakukan untuk mengetahui bahwa tidak ada perbedaan secara signifikan diantara keduanya atau kedua-duanya berangkat dari keadaan awal yang sama. Hal ini bisa diketahui dengan adanya varians dan rata-rata yang dimiliki oleh kedua kelompok sampel tidak berbeda secara signifikan serta berdistribusi normal.
58
1.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data nilai kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen berdistribusi normal atau tidak. Teknik yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah teknik chi kuadrat. Hipotesis yang digunakan adalah: Ho : data berdistribusi normal Ha : data tidak berdistribusi normal Teknik yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah teknik chi kuadrat. k 2
Oi
i 1
Ei
2
Ei
(Sudjana, 2005: 273).
Keterangan : x 2 = Harga chi-kuadrat.
k
= Jumlah kelas interval.
Oi = Frekuensi hasil pengamatan. Ei = Frekuensi yang diharapkan. Hasil perhitungan nilai χ2hitung dikonsultasikan dengan nilai χ2tabel dengan db= k-3 (k adalah banyaknya kelas interval) dengan taraf signifikansi 5%. Jika χ2hitung < χ2tabel maka Ho diterima dan data berdistribusi normal. 2.
Uji Kesamaaan Dua Varians Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka dikatakan kedua kelompok homogen.
59
Hipotesis yang digunakan adalah : H0 :
2 1
2 2
(variansnya homogen)
Ha :
2 1
2 2
(variansnya tidak homogen)
Keterangan : 2 1
= varians kelompok eksperimen.
2 2
= varians kelompok kontrol
Untuk menguji kesamaan varians tersebut, rumus yang digunakan adalah:
Fhitung
Vb . Vk
(Sudjana,2005:250)
Keterangan : Vb = Varians yang lebih besar. Vk = Varians yang lebih kecil. Dengan taraf signifikasi 5% derajat kebebasan pembilang (dk) pembilang = n1-1 dan derajat kebebasan (dk) penyebut = n2-1. Dapat pula ditentukan dengan Ftabel = F(1/2 3.
)(v1,v2).
Uji Kesamaan Dua Rata-rata Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui kesamaan rata-rata
dua kelompok sebelum perlakuan maka perlu diuji menggunakan uji kesamaan dua rata-rata. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : Ho : µ12 = µ22 Ha : µ12 ≠ µ22
60
Keterangan: µ12 = Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen µ22 = Hasil belajar siswa pada kelas kontrol Apabila kedua sampel memiliki varians yang sama (homogen), maka digunakan rumus : x1 x2 1 1 s n1 n2
t
s
2
(n1 1) s1
Terima Ho jika –t1-1/2
n1
2
(n2 1) s22 n2
(n1+n2-2)
2
< t < t1 -1/2
( n1+n2-2) (Sudjana,2005:238)
Kriteria pengujian adalah H0 diterima jika -t(1
-
)
-
)
dengan peluang
) dengan dk = (n1 + n2 – 2) dan H0 ditolak jika t mempunyai harga-harga
(1
lain. 3.8.2 1.
Analisis Data Tahap Akhir
Uji Normalitas Uji normalitas sama seperti pada analisis tahap awal. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui apakah sampel tetap terdistribusi normal setelah adanya perlakuan. Hipotesis yang digunakan adalah: Ho: Data Berdistribusi normal Ha: Data tidak berdistribusi normal
61
Sedangkan
uji
normalitas
yang digunakan
sama
dengan
saat
menganalisis data awal yaitu chi kuadrat. k
Oi
2
Ei
2
Ei
i 1
(Sudjana,2005:273).
Keterangan: χ2 = Chi kuadrat k = jumlah kelas interval Oi = frekuensi hasil pengamatan Ei = frekuensi yang diharapkan Kriteria pengujian:jika χ2hitung < χ2tabel maka Ho diterima dan data berdistribusi normal(Sudjana, 2005:293).. 2.
Uji Kesamaan Dua Varians Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka dikatakan kedua kelompok homogen. 2
Ho :
1
Ha :
1
=
2 2
2
2 2
Ho diterima apabila F F =
F1/2
(nb-1): (nk-1)
var ians terbesar var ians terkecil
Kriteria pengujian; jika harga Fhitung < Ftabel, maka kedua kelompok mempunyai varians yang sama (homogen) (Sudjana,2005:250).
62
3.
Uji Hipotesis (Uji perbedaan Dua Rata-rata) Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-
rata dua kelompok setelah perlakuan maka perlu diuji menggunakan uji perbedaan dua rata-rata.Hipotesis statistik yang digunakan untuk uji beda rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut. H0 :
1
=
2
(Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol)
H1 :
1≠
2
(Terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol)
Untuk menguji hipotesis ini digunakan uji t dua sampel. Rumus uji t adalah t
X1 X 2 1 1 S n1 n2
2
dengan
S
(n1 1) S1 (n2 1) S 2 n1 n2 2
2
Setelah diperoleh nilai t, maka akan dibandingkan dengan ttabel dan kriteria pengujiannya adalah tolak H0 jika thitung > ttabel, dengan ttabel diperoleh dari daftar distribusi t dengan peluang (1 – α), taraf signifikansi 5% dan dk = (n1 + n2 – 2). Jika data tidak homogen digunakan rumus t’ yaitu t'
x1 2
s1 n1
x2 2
s2 n2
Kriteria pengujiannya adalah tolak H0 jika diperoleh t'
w1t1 w1
w2 t 2 w2
63
Dengan w1
s12 , w1 n1
s 22 , t1 n2
t1
n1 1
, t2
t1
n2 1
(Sudjana,2005:241)
Keterangan: X1
: nilai rata-rata kelas eksperimen,
X2
: nilai rata-rata kelas kontrol,
s1
2
s2
: varians data pada kelas eksperimen, 2
: varians data pada kelas kontrol,
n1
: banyaknya subyek pada kelas eksperimen,
n2
: banyaknya subyek pada kelas kontrol.
4.
Uji ketuntasan hasil belajar. Setelah melalui tahap awal dan tahap akhir maka dilakukan uji ketuntasan
hasil belajar yaitu untuk mengetahui sejauh mana metode pengajaran yang digunakan berperan dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi secara tuntas. Sehingga metode tersebut dapat dikatakan efektif. Dikatakan tuntas jika nilai standar 72 (sesuai KKM mata pelajaran ekonomi akuntansi SMA N 14 Semarang). Ho :µ > µo (72)= tuntas Ho : µo <µo (72)= tidak tuntas
t=
(Sudjana,2005:227)
keterangan : X = nilai rata – rata kelas µ0 = nilai rata – rata standar S = standar deviasi
64
Kriteria penerimaan hipotesis yaitu hipotesis diterima jika: Thitung > t(1- α)(n-1) 5.
Analisis Deskriptif Persentase Metode analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengetahui tingkat
presentase aktivitas siswa per aspek dan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran ditentukan dengan perhitungan indeks persentase. Perhitungan indeks persentase dihitung dengan rumus sebagai berikut:
%
n x100% N
Keterangan: %
: Nilai persentase atau hasil
N
: Jumlah nilai yang diperoleh
N
: Jumlah seluruh nilai total (skor ideal)
(Ali, 1993:184) Langkah-langkah menggunakan rumus analisis deskriptif presentase adalah sebagai berikut Penentuan tabel kategori untuk observasi aspek aktivitas siswa: Data maksimal
= 32x 1 x 5 = 160
Data minimum
= 32 x 1 x 1 = 32
Range
= data maksimal – data minimum = 160 – 32 = 128
Kelas interval = Range / Banyak Kelas = 128 / 5 = 25,6
65
5 x 100% 100% 5 1 2. Persentase Minimum x 100% 20% 5 3. Re n tan g Persentase 100% 20% 80% 80 4. IntervalPersentase x 100% 16% 5
1. Persentase Maksimal
Tabel 3.5 Interval Kelas dan Kategori Aspek Aktivitas Siswa
> > > > ≥
Skor Internal 134,4 - ≤ 160,0 108,8 - ≤ 134 83,2 - ≤ 109 57,6 - ≤ 83,2 32,0 - ≤ 57,6
> > > > ≥
Interval 84,00% - ≤ 100,00% 68,00% - ≤ 84,00% 52,00% - ≤ 68,00% 36,00% - ≤ 52,00% 20,00% - ≤ 36,00%
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik
Penentuan tabel kategori untuk observasi aspek pengelolaan pembelajaran: Data maksimal
= 8x 1 x 5 = 40
Data minimum
=8 x 1 x 1 = 8
Range
= data maksimal – data minimum = 40 – 8 = 32
Kelas interval = Range / Banyak Kelas = 32 / 5 = 6,4
5 x 100% 100% 5 1 2. Persentase Minimum x 100% 20% 5 3. Re n tan g Persentase 100% 20% 80% 80 4. IntervalPersentase x 100% 16% 5
1. Persentase Maksimal
66
Tabel 3.6 Interval Kelas dan Kategori Aspek Pengelolaan Pembelajaran
> > > > ≥
Skor Interval 33,6 - ≤ 40,0 27,2 - ≤ 33,6 20,8 - ≤ 27,2 14,4 - ≤ 20,8 8,0 - ≤ 14,4
≥ ≥ ≥ ≥ ≥
Interval 84,00% - ≤ 100,00% 68,00% - ≤ 84,00% 52,00% - ≤ 68,00% 36,00% - ≤ 52,00% 20,00% - ≤ 36,00%
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik
67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1
Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 14 Semarang dengan populasi
penelitian kelas XI Ilmu Sosial tahun ajaran 2010/2011. Kelas XI IS SMA Negeri 14 Semarang terdiri dari empat kelas yaitu kelas XI IS 1 berjumlah 30 siswa, XI IS 2 berjumlah 32 siswa, XI IS 3 berjumlah 32 siswa dan XI IS 4 berjumlah 32 siswa. Jenis penelitian eksperimen ini adalah Classical Experiment Design (satu kelas eksperimen-satu kelas pembanding atau kontrol). Tahapan yang dilakukan adalah membagi subjek ke dalam dua kelas, kemudian pada kelas eksperimen (kelas XI IS 4) diberikan perlakuan (treatment) berupa pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), sedangkan pada kelas pembanding (XI kelas IS 1) diberikan perlakuan (treatment) berupa pembelajaran konvensional. 4.1.2
Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Proses awal pembelajaran pada kelas eksperimen adalah guru menjelaskan
tentang model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan memberikan apersepsi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap pokok bahasan jurnal penyesuaian. Peneliti sebagai guru sedangkan guru
67
68
mata pelajaran ekonomi sebagai pengamat (observer) yang menilai aktivitas pembelajaran dan kemampuan pengelolaan pembelajaran. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok mendiskusikan materi yang telah diberikan dengan memberikan pertanyaan atau mengajukan permasalahan tentang pokok bahasan jurnal penyesuaian dalam lembar soal sebagai panduan diskusi. Guru mengawasi aktifitas dan membimbing siswa dalam pelaksanaan diskusi. Selanjutnya mengevaluasi kegiatan siswa dengan cara memanggil siswa sesuai nomor yang telah ditentukan, kemudian siswa dengan nomor tersebut mengangkat tangan dan guru kembali menyebut nomor sebagai tanda kelompok yang dimaksud, dan siswa dengan nomor tersebutlah yang harus menjawab pertanyaan. Selesai pembelajaran guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi yang sudah dibahas. Sebagai bentuk penilaian, guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal LKS dan memberikan pekerjaan rumah (PR). Proses pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan dalam lima kali pertemuan pada tanggal 11, 12, 13, 25 dan 26 April 2011. Alokasi waktu mata pelajaran akuntansi pada kelas XI IS setiap pertemuan 2x45 menit. Pelaksanaan pembelajaran pada tahap pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal 12 April 2011. Namun sebelum pembelajaran dilaksanakan peneliti sudah memberikan pre-test yang membutuhkan waktu 60 menit pada pertemuan sebelumnya yaitu pada tanggal 11 April 2010 untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap pokok bahasan jurnal penyesuaian. Dalam hal ini
69
peneliti
bertindak
sebagai
guru
sekaligus
menjelaskan
secara
singkat
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) kemudian diterapkan kepada siswa dan diakhiri dengan evaluasi. Pembelajaran diawali dengan pemberian apersepsi oleh guru untuk mengingatkan kembali materi sebelumnya dan menginformasikan tentang pembelajaraan kooperatif tipe NHT serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Proses ini membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit. Setelah itu guru memberikan materi jurnal penyesuaian akun perlengkapan, beban dan pendapatan dan memberikan batasan-batasan materi yang akan dipelajari. Kemudian membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 5 sampai 6 orang siswa. Dalam kelas eksperimen ini jumlah siswa sebanyak 32 orang terbagi menjadi 6 kelompok. Setelah kelompok belajar terbentuk, siswa melakukan diskusi dan menyelesaikan soal diskusi yang diberikan guru secara berkelompok. Kemudian guru melakukan evaluasi dengan memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya untuk mewakili kelompoknya dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Hasil observasi pengelolaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:
70
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aspek Pengelolaan Pembelajaran NHT
Pembelajaran NHT NO
Aspek yang diamati
1 2 3 4 5
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
3 4 3 3 3
4 4 4 4 3
4 4 4 4 4
3
4
5
7
Kemampuan guru membuka pelajaran Kemampuan dalam penguasaan bahan Kemampuan menanggapi respons Kemampuan menggunakan waktu Kemampuan menutup pelajaran Kemampuan menggunakan model pembelajaran Kemampuan guru memberikan tugas
3
3
4
8
Kemampuan guru memberikan motivasi
4
4
4
26
30
33
65%
75%
83%
6
∑ skor % kemampuan Pengelolaan pembelajaran Sumber : Data primer diolah 2011
Sesuai tabel 4.1 diketahui bahwa aktivitas pengelolaan pembelajaran tahap pertama dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT memperoleh skor 26, tingkat persentase 65% dengan kategori cukup baik. Sebagian dari perencanaan sudah terlaksana dengan baik selama proses pembelajaran. Selain pengelolaan pembelajaran, indikator keefektifan pembelajaran yang lain adalah aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Hasil observasi indikator aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dengan model NHT dapat dilihat dalam tabel 4.2 sebagai berikut:
71
Tabel 4.2 Deskriptif Persentatif Aspek Aktivitas Siswa Pembelajaran NHT
No.
Aspek yang diamati
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Rata-rata tiap pertemuan
Kategori Cukup baik
1
Kesiapan dalam pembelajaran
55%
60%
65%
60%
2
Kerajinan membawa buku referensi
55%
67%
73%
65%
3
Keaktifan bertanya kepada guru Kemampuan menjawab pertanyaan dari guru Kemampuan bekerja sama dalam diskusi kelompok Kemampuan bertukar pikiran dalam dikusi kelompok Keaktifan bertanya dalam diskusi kelompok keaktifan menjawab dalam diskusi kelompok Kemampuan dalam mengerjakan soal Kemampuan membuat rangkuman hasil belajar Perhatian siswa selama proses pembelajaran Kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran Sumber: Data primer diolah 2011
53%
59%
72%
61%
55%
73%
75%
68%
Cukup baik
56%
67%
71%
65%
Cukup baik
53%
59%
72%
61%
Cukup baik
52%
60%
66%
59%
Cukup baik
55%
63%
74%
64%
Cukup baik
58%
66%
76%
67%
Cukup baik
59%
60%
73%
64%
Cukup baik
61%
71%
78%
70%
Baik
63%
72%
78%
71%
Baik
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sesuai tabel 4.2 dapat disimpulkan pada tahap pertama aspek kesiapan dalam pembelajaran 55% kategori cukup baik, kerajinan membawa buku referensi 55% kategori cukup baik, keaktifan bertanya kepada guru 53% kategori cukup baik, kemampuan menjawab pertanyaan dari guru 55% kategori cukup baik, kemampuan bekerja sama dalam diskusi kelompok 56% kategori cukup baik, kemampuan bertukar pikiran dalam diskusi kelompok 53% kategori cukup baik,
Cukup baik Cukup baik
72
keaktifan bertanya dalam diskusi kelompok 52% kategori kurang baik, keaktifan menjawab dalam diskusi kelompok 55% kategori cukup baik, kemampuan dalam mengerjakan soal 58% kategori cukup baik, kemampuan membuat rangkuman hasil belajar 59% kategori cukup baik, perhatian siswa selama proses pembelajaran 61% kategori cukup baik dan kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran 63% kategori cukup baik. Secara keseluruhan aspek aktivitas siswa sudah cukup baik walaupun ada satu aspek dengan kategori kurang baik hal ini membuktikan siswa mampu menyesuaikan dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pembelajaran tahap kedua dilaksanakan pada hari rabu tanggal 13 April 2011. Guru memberikan materi tentang pencatatan jurnal penyesuaian penyusutan aktiva tetap, utang beban dan piutang pendapatan, kemudian mengkondisikan siswa untuk bergabung kembali ke dalam kelompoknya masing-masing untuk menyelasaikan soal diskusi yang telah diberikan guru. Pembelajaran diawali dengan pemberian apersepsi oleh guru untuk mengingatkan kembali materi sebelumnya dan menginformasikan tentang pembelajaraan kooperatif tipe NHT serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam
pelaksanaan
pembelajaran,
guru
telah
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran dengan baik, ini dikarenakan siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran NHT yang telah dilaksanakan pada tahap pertama. Pada kegiatan akhir guru dan siswa membahas hasil diskusi dan menyimpulkan materi. Hasil observasi tabel 4.1 aktivitas pengelolaan pembelajaran pada tahap kedua selama kegiatan pembelajaran dengan model NHT dengan skor 30.
73
Aktivitas pengelolaan pembelajaran pada tahap kedua meningkat dari 65% menjadi 75% dengan kategori baik. Aktivitas guru sudah lebih baik lagi karena kekurangan yang dilakukan pada tahap pertama sudah diperbaiki di tahap kedua. Pelaksanaan pembelajaran tahap kedua menghasilkan peningkatan per aspek aktivitas siswa. Hasil observasi pada tabel 4.2 menyimpulkan aspek kesiapan dalam pembelajaran 60% kategori cukup baik, kerajinan membawa buku referensi 67% kategori cukup baik, keaktifan bertanya kepada guru 59% kategori cukup baik, kemampuan menjawab pertanyaan dari guru 73% kategori baik, kemampuan bekerja sama dalam diskusi kelompok 67% cukup baik, kemampuan bertukar pikiran dalam diskusi kelompok 59% kategori cukup baik, keaktifan bertanya dalam diskusi kelompok 60% kategori cukup baik, keaktifan menjawab dalam diskusi kelompok 63% kategori cukup baik, kemampuan dalam mengerjakan soal 66% kategori cukup baik, kemampuan membuat rangkuman hasil belajar 60% kategori cukup baik, perhatian siswa selama proses pembelajaran 71% kategori baik dan kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran 72% kategori baik. Pada pembelajaran tahap kedua beberapa aspek aktivitas siswa meningkat secara signifikan. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan siswa sudah dapat menyesuaikan dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pembelajaran kooperatif tipe NHT yang terakhir dilaksanakan pada hari senin tanggal 25 April 2011. Pada pertemuan ini, guru mereview materi yang telah disampaikan kemudian mengkondisikan siswa untuk bergabung kembali ke dalam kelompoknya masing-masing untuk menyelesaikan soal diskusi yang telah diberikan guru. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru telah melaksanakan
74
kegiatan pembelajaran dengan baik, hal ini didukung karena siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran NHT yang telah dilaksanakan pada tahap pertama dan kedua. Pada kegiatan akhir guru dan siswa membahas hasil diskusi dan menyimpulkan materi serta memberi tahu pada pertemuan berikutnya diadakan post-test. Hasil observasi diketahui bahwa aktivitas pengelolaan pembelajaran selama kegiatan pembelajaran dengan model NHT memperoleh skor 30. Aktivitas pengelolaan pembelajaran pada tahap ketiga meningkat dari 75% menjadi 82,5% dengan kategori baik. Aktivitas guru sudah lebih baik lagi karena kekurangan yang dilakukan pada tahap kedua sudah diperbaiki di tahap ketiga. Pelaksanaan pembelajaran tahap ketiga menghasilkan peningkatan per aspek indikator aktivitas siswa. Hasil observasi tabel 4.1 aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dengan model NHT untuk aspek kesiapan dalam pembelajaran 65% kategori cukup baik, kerajinan membawa buku referensi 73% kategori baik, keaktifan
bertanya kepada guru 72% kategori
baik, kemampuan menjawab
pertanyaan dari guru 75% kategori baik, kemampuan bekerja sama dalam diskusi kelompok 71% cukup baik, kemampuan bertukar pikiran dalam diskusi kelompok 72% kategori baik, keaktifan bertanya dalam diskusi kelompok 66% kategori cukup baik, keaktifan menjawab dalam diskusi kelompok 74% kategori baik, kemampuan dalam mengerjakan soal 76% kategori baik, kemampuan membuat rangkuman hasil belajar 73% kategori baik, perhatian siswa selama proses pembelajaran 78% kategori baik dan kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran 78% kategori baik.
75
Secara keseluruhan dari tahap pertama, kedua dan ketiga diperoleh rata-rata untuk aspek kesiapan dalam pembelajaran 60% kategori cukup baik, kerajinan membawa buku referensi 65% kategori baik, keaktifan bertanya kepada guru 61% kategori cukup baik, kemampuan menjawab pertanyaan dari guru 68% kategori baik, kemampuan bekerja sama dalam diskusi kelompok 65% cukup baik, kemampuan bertukar pikiran dalam diskusi kelompok 61% kategori cukup baik, keaktifan bertanya dalam diskusi kelompok 59% kategori cukup baik, keaktifan menjawab dalam diskusi kelompok 74% kategori baik, kemampuan dalam mengerjakan soal 67% kategori cukup baik, kemampuan membuat rangkuman hasil belajar 64% kategori cukup baik, perhatian siswa selama proses pembelajaran 70% kategori baik dan kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran 78% kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran koopertif NHT efektif meningkatan aktivitas siswa. Setelah treatment pembelajaran kooperatif tipe NHT dilaksanakan di kelas eksperimen maka dilakukan post-test pada pertemuan berikutnya tanggal 26 april 2011 untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Post test dilaksanakan selama 60 menit setelah itu guru dan siswa bersama-sama membahas soal post test. 4.1.3
Keefektifan Pembelajaran Konvensional Pembelajaran pada kelas kontrol menerapkan model pembelajaran
konvensional atau yang sering digunakan oleh guru yaitu dengan ceramah, latihan soal serta pengamatan. Proses pembelajaran konvensional dilakukan dalam lima kali pertemuan pada tanggal 11, 15, 16, 25 dan 29 April 2011. Sebagian besar
76
waktu belajar mengajar digunakan untuk menjelaskan materi, setelah menjelaskan materi kemudian guru memberikan latihan soal. Setelah siswa mengerjakan, maka hasilnya dibahas bersama-sama dengan guru. Pembelajaran tahap pertama dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 15 April 2011. Namun sebelumnya diadakan pre-test pokok bahasan jurnal penyesuaian terlebih dahulu pada tanggal 11 April 2010 yang membutuhkan waktu 60 menit untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap pokok bahasan jurnal penyesuaian dan menjelaskan tujuan penelitian. Pada pembelajaran tahap pertama guru menyampaikan materi kemudian memberikan soal latihan yang dibahas secara bersama-sama dan observer mengamati pengelolaan pembelajaran maupun aktivitas siswa. Proses pembelajaran konvensional sebagian besar waktu digunakan untuk menjelaskan materi. Tahap pertama guru menyampaikan materi jurnal penyesuaian materi jurnal penyesuaian akun perlengkapan, beban dan pendapatan dan memberikan batasan-batasan materi yang akan dipelajari kemudian memberikan penugasan berupa latihan soal yang dikerjakan secara individu berkaitan dengan pokok bahasan jurnal penyesuaian. Kemudian guru memberikan kesempatan pada beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis, setelah itu dibahas secara bersama-sama. Hasil observasi pengelolaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:
77
Tabel 4.3 Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional No.
Aspek Yang Diamati
1 2 3 4 5
Kemampuan guru membuka pelajaran Kemampuan dalam penguasaan bahan Kemampuan menanggapi respons Kemampuan menggunakan waktu Kemampuan menutup pelajaran Kemampuan menggunakan model 6 pembelajaran 7 Kemampuan guru memberikan tugas Kemampuan guru memberikan 8 motivasi ∑ skor % kemampuan Pengelolaan pembelajaran Sumber: Data primer diolah 2011
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
3 3 2 4 3
3 4 3 4 4
4 4 3 4 3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
25
29
29
62,5%
72,5%
72,5%
Sesuai tabel 4.3 diketahui bahwa aktivitas pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru selama kegiatan pembelajaran konvensional memperoleh skor 25, tingkat persentase 62,5% dengan kategori cukup baik. Sebagian dari perencanaan sudah terlaksana dan guru mampu mengelola pembelajaran konvensional.
Selain
pengelolaan
pembelajaran,
indikator
keefektifan
pembelajaran yang lain adalah aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa pada kelas kontrol cenderung monoton karena proses pembelajarannya tidak ada variasi. Dimulai dengan guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, guru juga berkeliling kelas untuk mengamati siswa yang diberi tugas untuk mengerjakan soal. Hal ini menyebabkan siswa cenderung bosan dan terlihat pasif dalam pembelajaran
78
sehingga guru kurang bisa mengontrol sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Hasil observasi indikator aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dapat dilihat dalam tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Deskriptif Persentatif Aspek Aktivitas Siswa Pembelajaran Konvensional
No.
Aspek Yang Diamati
1 2 3
Kesiapan dalam pembelajaran Kerajinan membawa buku referensi Keaktifan bertanya kepada guru Kemampuan menjawab pertanyaan dari guru Kemampuan dalam mengerjakan soal Kemampuan membuat rangkuman hasil belajar Perhatian siswa selama proses pembelajaran Kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran Sumber: Data primer diolah 2011
4 5 6 7 8
56% 56% 49%
58% 65% 55%
67% 64% 68%
Rata-rata tiap pertemuan 60% 62% 57%
54%
66%
61%
60%
Cukup Baik
57%
63%
75%
65%
Cukup Baik
62%
63%
71%
65%
Cukup Baik
61%
67%
75%
68%
Cukup Baik
60%
71%
73%
68%
Cukup Baik
Tahap Tahap Tahap 1 2 3
Kategori Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik
Sesuai tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa aspek kesiapan dalam pembelajaran 56% kategori cukup baik, kerajinan membawa buku referensi 56% kategori cukup baik, keaktifan bertanya kepada guru 49% kategori kurang baik, kemampuan menjawab pertanyaan dari guru 54% kategori cukup baik, kemampuan dalam mengerjakan soal 57% kategori cukup baik, kemampuan membuat rangkuman hasil belajar 62% kategori cukup baik, perhatian siswa selama proses pembelajaran 61% kategori cukup baik dan kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran 66% kategori cukup baik.
79
Pembelajaran konvensional berbeda dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pada pembelajaran konvensional tidak ada rangkaian kegiatan variasi diskusi sehingga pada aspek kemampuan bekerja sama dalam diskusi kelompok, kemampuan bertukar pikiran dalam dikusi kelompok, keaktifan bertanya dalam diskusi kelompok dan keaktifan menjawab dalam diskusi kelompok tidak diberi poin oleh observer. Pelaksanaan pembelajaran kedua berlangsung pada hari Sabtu tanggal 16 April 2010 dengan diawali ceramah materi sebelumnya dan materi yang akan disampaikan, tanya jawab dan penugasan berupa mengerjakan latihan-latihan soal. Siswa meminta agar penjelasan diulangi karena mereka belum paham dengan materi yang dibahas pada pertemuan ini. Saat latihan soal peneliti berkeliling mengamati siswa mengerjakan latihan. Setelah itu, siswa diberi kesempatan untuk menjawab soal tersebut di papan tulis. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga memperoleh skor 29. Sesuai tabel 4.3 aktivitas pengelolaan pembelajaran pada tahap kedua meningkat dari 62,5% menjadi 72,5% dengan kategori baik. Aktivitas guru sudah lebih baik karena memperoleh saran dari observer tentang pengelolaan pembelajaran sehingga kekurangan yang dilakukan pada tahap pertama dapat diperbaiki ditahap kedua. Aktifitas siswa pada pembelajaran tahap kedua ada peningkatan dari pada tahap pertama karena siswa mulai memahami materi dan ada usaha bertanya meskipun hanya siswa yang pandai saja yang mau bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru, selebihnya siswa yang lain terlihat pasif selama proses
80
pembelajaran. Permasalahan seperti ini sering muncul dalam pembelajaran konvensional yang umumnya diterapkan di sekolah. Sesuai tabel 4.4 disimpulkan aspek kesiapan dalam pembelajaran 58% kategori cukup baik, kerajinan membawa buku referensi 65% kategori cukup baik, keaktifan
bertanya kepada guru 55% kategori cukup
baik, kemampuan
menjawab pertanyaan dari guru 66% kategori cukup baik, kemampuan dalam mengerjakan soal 63% kategori cukup baik, kemampuan membuat rangkuman hasil belajar 63% kategori cukup baik, perhatian siswa selama proses pembelajaran 67% kategori cukup baik dan kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran 71% kategori baik. Beberapa aspek mengalami peningkatan disebabkan ada motivasi siswa untuk menguasai materi jurnal penyesuaian. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga pada hari Selasa tanggal 25 April 2011.
Prosedur yang dipakai pada pembelajaran ini sama dengan
pembelajaran sebelumnya. Guru menjelaskan materi (ceramah), guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan (tanya jawab), guru juga berkeliling kelas untuk mengamati siswa yang diberi tugas mengerjakan soal (latihan soal) setelah itu siswa mengerjakan soal didepan kelas dan dibahas bersama-sama. Hasil observasi aktivitas pengelolaan pembelajaran selama kegiatan pembelajaran konvensional diperoleh skor 29. Sesuai tabel 4.3 aktivitas pengelolaan pembelajaran pada tahap ketiga sama dengan tahap kedua yaitu 72,5% dengan kategori baik. Sesuai tabel 4.4 aktivitas siswa pada tahap ketiga meningkat dibanding pada pembelajaran tahap kedua, hal ini disebabkan sebagian siswa mampu memahami
81
materi. Hasil observasi aspek aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran konvensional tahap ketiga dapat disimpulkan bahwa aspek kesiapan dalam pembelajaran 67% kategori cukup baik, kerajinan membawa buku referensi 64% kategori cukup baik, keaktifan bertanya kepada guru 68% kategori cukup baik, kemampuan menjawab pertanyaan dari guru 61% kategori cukup baik, kemampuan dalam mengerjakan soal 75% kategori baik, kemampuan membuat rangkuman hasil belajar 71% kategori baik, perhatian siswa selama proses pembelajaran 75% kategori baik dan kehadiran siswa dalam kegiatan pembelajaran 77% kategori baik. Setelah treatment dengan pembelajaran konvensional yang dilaksanakan dikelas kontrol maka dilakukan post-test pada pertemuan berikutnya tanggal 29 april 2011 untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah penerapan pembelajaran konvensional. Post test dilaksanakan selama 45 menit setelah itu guru dan siswa bersama-sama membahas soal post test. 4.1.4
Analisis Data Awal Analisis data awal digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum
adanya perlakuan (treatment) bertujuan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol berawal dari keadaan yang setara. Data yang digunakan dalam analisis awal ini adalah hasil Pre-test. 1.
Uji Normalitas Uji normalitas data nilai pre-test dilakukan untuk menentukan kenormalan
data dari nilai pre-test. Untuk menguji kenormalan distribusi data maka dilakukan uji Chi Kuadrat. Hasil pengujian diperoleh data sebagai berikut :
82
Tabel 4.5 Analisis Uji Normalitas Nilai Chi Nilai Tabel Chi Kuadrat Kuadrat Kontrol 4,3204 7,815 Eksperimen 5,3773 7,815 Sumber: Data primer diolah 2011 Kelas
Kriteria Berdistribusi normal Berdistribusi normal
Tabel 4.5 menunjukan untuk kelas kontrol (kelas XI IS 1) diperoleh X2hitung= 4,3204. Dengan taraf nyata 5% dan derajat kebebasan (dk) = 6 – 3 = 3, maka diperoleh X2tabel = 7,815. Hal ini menunjukkan bahwa 4,3204 < 7,815 berarti X2hitung < X2tabel maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil perhitungan untuk uji kenormalan dari kelas eksperimen (kelas XI IS 4) diperoleh X2hitung = 5,3773. Dengan taraf nyata 5% dan derajat kebebasan (dk) = 6 – 3 = 3, maka diperoleh
= 7,815. Hal ini menunjukkkan 5,3773 < 7,815
yang berarti bahwa X2hitung < X2tabel dan Ho diterima sehingga dapat disimpulkan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal 2.
Uji Kesamaan Dua Varians Uji homogenitas data pre-test dilakukan untuk menentukan apakah kedua
kelas baik eksperimen dan maupun kontrol dalam keadaan yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas data dari kedua kelas dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan diperoleh data sebagai berikut :
83
Tabel 4.6 Analisis Uji Kesamaan Dua Varians
Kelas
Mean
N
F hitung
F tabel
Kriteria
Kontrol
60,37
30
1,0784
1,83
Varians sama
Eksperimen
59,78
32
1,0784
1,83
Varians sama
Sumber: Data primer diolah 2011
Tabel 4.6 menunjukan untuk varians kelas eksperimen = 78,5635 dan dk = 32 - 1 = 31. Hasil perhitungan menunjukkan varians kelas kontrol = 84,7230 dan dk = 30 – 1 = 29. Dari perbandingan keduanya diperoleh Fhitung = 1,0784. Dengan taraf nyata 5% , maka diperoleh Ftabel= 1,83. 1,0784 < 1,83 berarti bahwa Fhitung < Ftabel maka Ho diterima. Jadi kedua sampel mempunyai varians yang sama (homogen). 3.
Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Uji kesamaan dua rata-rata sebelum perlakuan digunakan untuk mengetahui
ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelas sampel. Hasil perhitungan diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.7 Analisis Uji Kesaman Dua Rata-Rata
Kelas
Mean
N
thitung
ttabel
Kontrol
60,37
30
-0,255
2,000
Eksperimen
59,78
32
-0,255
2,000
Sumber: Data primer diolah 2011
Tabel 4.7 didapat rata-rata kelas eksperimen = 59,78; standar deviasi = 8,86; dan jumlah siswa = 32. Rata-rata untuk kelas kontrol = 60,37; standar deviasi =
84
9,20; dan jumlah siswa = 30. Didapat varians = 84,7230 sehingga diperoleh thitung = -0,255. Dengan taraf nyata 5% dan dk = (32+30) – 2 = 60 diperoleh ttabel = 2,000. Hal ini menunjukkan -0,255< berarti thitung < ttabel maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih kecil daripada rata-rata kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen tidak lebih baik daripada kelas kontrol. 4.1.5
Analisis Data Akhir Tujuan dari analisis tahap akhir adalah untuk menjawab hipotesis yang telah
dikemukakan. Data yang digunakan dalam analisis tahap ini adalah data nilai post-test baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Analisis tahap ini meliputi uji normalitas, uji kesamaan dua varians, uji perbedaan rata-rata. 1.
Uji Normalitas Sebelum menguji hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, terlebih
dahulu dilakukan uji normalitas. Hal ini dilakukan untuk menentukan statistika yang digunakan dalam pengujian hipotesis. Hasil uji normalitas data Post Test dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.8 Analisis Uji Normalitas Data Akhir
Nilai Chi
Nilai Tabel Chi
Kuadrat
Kuadrat
Kontrol
3,9676
7,815
Berdistribusi normal
Eksperimen
4,7936
7,815
Berdistribusi normal
Kelas
Sumber: Data primer diolah 2011
Kriteria
85
Perhitungan pada tabel 4.8 (setelah adanya perlakuan) didapat rata-rata kelas eksperimen = 79,34 dan simpangan baku = 7,191 sehingga diperoleh X2hitung = 4,7936. Dengan taraf nyata 5% dan dk = 6 – 3 = 3, diperoleh X2tabel = 7,815. 4,7936 < 7,815 berarti X2hitung < X2tabel , maka Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa data kelas eksperimen berdistribusi normal. Hasil rata-rata kelas kontrol = 70,53 dan simpangan baku = 8,212 sehingga diperoleh X2hitung = 3,9676. Dengan taraf nyata 5% dan dk = 6 – 3 = 3, diperoleh X2tabel = 7,815. Hal ini menunjukkan 3,9676 < 7,815 berarti X2hitung < X2tabel, maka Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa data kelas kontrol berdistribusi normal. 2.
Uji Kesamaan Dua Varians Sebelum melakukan uji hipotesis perlu dilakukan uji kesamaan dua varians
dengan tujuan untuk mengetahui apakah kedua sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians populasi yang sama atau tidak. Untuk menguji kesamaan dua varians data dari kedua kelas tersebut menggunakan uji F. Hasil perhitungan diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.9 Analisis Uji Kesamaan Dua Varians
Kelas
Mean
N
F hitung
F tabel
Kriteria
Kontrol
70,53
30
1,3038
1,85
Varians sama
Eksperimen
79,34
32
1,3038
1,85
Varians sama
Sumber: Data primer diolah tahun 2011
86
Tabel 4.9 menunjukan untuk varians kelas eksperimen = 51,7167 dan dk = 32 - 1 = 31. Hasil perhitungan menunjukkan varians kelas kontrol = 67,4299 dan dk = 30 – 1 = 29. Dari perbandingan keduanya diperoleh Fhitung= 1,3038. Dengan taraf nyata 5% , maka diperoleh
= 1,85. 1,3038 < 1,83 berarti bahwa Fhitung
< Ftabel maka Ho diterima. Jadi kedua sampel mempunyai varians yang sama (homogen). 3.
Uji Hipotesis (Uji Perbedaan Dua Rata-Rata)
a.
Uji beda dua rata-rata hasil belajar Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan rata-rata atau tidak, antara rata-rata kelas eksperimen dengan rata-rata kelas kontrol. Uji perbedaan dua rata-rata ini merupakan salah satu indikator keefektifan. Tabel 4.10 Analisis Uji Beda Hasil Pembelajaran
Kelas
Mean
N
thitung
ttabel
Kontrol
70,53
30
4,502
1,67
Eksperimen
79,34
32
4,502
1,67
Sumber: Data primer diolah tahun 2011
Data nilai post-test pada Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen 79,34; simpangan baku = 7,19; dan jumlah siswa = 32. Rata-rata untuk kelas kontrol = 70,53; simpangan baku = 8,21; dan jumlah siswa = 30. Didapat varians = 51,7167 dan 67,4299 sehingga diperoleh thitung = 4,502. Dengan taraf nyata 5% dan dk = (32+30) – 2 = 60 diperoleh ttabel = 1,67. Hal ini menunjukkan 4,502 > 1,67 berarti maka thitung > ttabel Ho ditolak dan Ha diterima
87
sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata kelas kontrol. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan antara rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dengan rata-rata hasil belajar kelas kontrol (terjadi peningkatan hasil belajar). b.
Uji beda efektifitas pembelajaran Uji hipotesis yang kedua adalah uji beda efektifitas pembelajaran yang
terdiri dari aktivitas siswa dan pengeloaan pembelajaran. Data yang digunakan merupakan jumlah skor yang diperoleh dari lembar observasi yang diisi oleh observer. Hasil uji beda data aktivitas pembelajaran kelas eksperimen dengan model NHT dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.11 Analisis Uji Beda Hasil Aktivitas Siswa Kelas
Mean
N
thitung
ttabel
Kontrol
284,50
8
3,375
2,14
Eksperimen
314,50
8
3,375
2,14
Sumber: Data primer diolah tahun 2011 Data hasil observasi aktivitas pembelajaran pada Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa hasil rata-rata kelas eksperimen 312,50; simpangan baku 18,28 dan jumlah aspek 8. Rata-rata untuk kelas kontrol 284,50; simpangan baku 17,26 dan jumlah aspek 8. Diperoleh thitung = 3,375. Dengan taraf nyata 5% dan dk = (8+8) – 2 = 14 diperoleh ttabel 2,14. Hal ini menunjukkan 3,375 > 2,14 berarti thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa
88
kelas eksperimen lebih efektif dibanding kelas kontrol dengan indikasi rata-rata lebih tinggi. Uji hipotesis efektifitas pembelajaran yang kedua adalah uji beda pengelolaan pembelajaran. Data yang digunakan merupakan jumlah skor yang diperoleh dari lembar observasi yang diisi oleh observer. Hasil uji beda data pengelolaan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan model NHT dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.12 Analisis Uji Beda Hasil Pengelolaan Pembelajaran
Kelas
Mean
N
thitung
ttabel
Kontrol
10,23
8
1,296
2,14
Eksperimen
11,13
8
1,296
2,14
Sumber: Data primer diolah tahun 2011
Data hasil observasi pengelolaan pembelajaran pada Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa hasil rata-rata kelas eksperimen 11,13, simpangan baku 0,83; dan jumlah aspek 8. Rata-rata untuk kelas kontrol 10,38, simpangan baku 1,41 dan jumlah aspek 8. Diperoleh thitung = 1,296. Dengan taraf nyata 5% dan dk = (8+8) – 2 = 14 diperoleh ttabel = 2,14. Hal ini menunjukkan 1,296 < 2,14 berarti Ha ditolak dan Ho diterima sehingga pengelolaan pembelajaran kelas eksperimen tidak ada perbedaan dengan kelas kontrol tetapi indikasi rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi. 4.
Uji Ketuntasan Hasil Belajar Hasil uji ketuntasan belajar baik kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol menggunakan rumus t dengan batas nilai ketuntasan belajar 70. Data yang
89
digunakan untuk uji ini adalah data nilai post-test, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.13 Analisis Uji Ketuntasan Hasil Belajar. Kelas
Rata –rata
µ0
Standar
thitung
ttabel
Kriteria
deviasi Ekperimen
79,34
72
7.19
5,7767
2,0395
Tuntas
Kontrol
70,53
72
8,21
-0,9783
2,0452
Tidak Tuntas
Sumber: Data primer diolah tahun 2011 Tabel 4.13 menunjukkan uji ketuntasan belajar, hasil untuk kelompok eksperimen thitung sebesar 5,7767 > dari ttabel sebesar 2,0395 yang berarti bahwa kelompok eksperimen telah mencapai batas standar ketuntasan yaitu 72. Sedangkan untuk kelompok kontrol diperoleh t hitung sebesar -0,9783 < ttabel sebesar 2,0452 yang berarti bahwa kelompok kontrol belum mencapai batas ketuntasan yaitu 72. 4.2 Pembahasan Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1999:22). Hasil belajar siswa dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 14 Semarang kelas XI IS 1 dan XI IS 4 tahun ajaran 2010/2011 dengan kondisi awal populasi menunjukkan bahwa kemampuan awal antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol adalah sama. Hal ini ditunjukkan dengan uji homogenitas populasi sebelum diadakan penelitian terhadap kelas XI IS 4 dan XI IS1 dengan memperoleh hasil kedua
90
kelas homogen. Sehingga teknik pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling dapat dilakukan. Penelitian diawali dengan pemberian pre-test pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi jurnal penyesuaian. Setelah pelaksanaan pre-test kemudian data pre-test diuji normalitas dan uji homogenitas sebagai uji prasyarat untuk uji t. Kelas eksperimen memiliki kemampuan awal rata-rata 59,78, sedangkan kelas kontrol mencapai kemampuan rata-rata 60,37, hal ini dapat diartikan bahwa nilai rata-rata kedua kelas tidak jauh berbeda. Dari perhitungan uji homogenitas diperoleh Fhitung < Ftabel maka Ho diterima. Jadi kedua sampel mempunyai varians yang sama (homogen). Sedangkan dari uji kesamaan dua rata-rata diperoleh thitung < ttabel maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih kecil daripada rata-rata kelas kontrol sehingga kelas eksperimen tidak lebih baik daripada kelas kontrol. Setelah pemberian pre-test pada kedua kelas dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan materi jurnal penyesuian pada perusahaan jasa. Dalam penyampaian materi tersebut kedua kelas diberi pembelajaran yang berbeda, yakni pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada kelas eksperimen, dan pembelajaran konvensional yang pada kelas kontrol. Pada akhir pembelajaran, kedua kelas dilakukan post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa. Post-test dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan soal dan bobot yang sama. Soal yang digunakan adalah soal yang sudah dilakukan uji coba pada kelas di luar kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu pada kelas XI
91
IS 2 dengan asumsi kelas tersebut sudah pernah memperoleh materi jurnal penyesuaian pada perusahaan jasa. Setelah diadakan post-test pada kedua kelas, ternyata hasil tes kedua kelas tersebut menunjukan hasil yang berbeda. Hasil akhir tersebut dapat dilihat dari hasil analisis pre-test dan post-test menunjukkan kelompok eksperimen sebelum mendapat treatment dengan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) mendapatkan nilai rata-rata pre-test 59,78 dan setelah mendapatkan treatment memperoleh nilai ratarata post-test 79,34, Sedangkan pada kelompok kontrol nilai rata-rata pre-test 60,37 dan nilai pada akhir post-test yaitu 70,53. Kedua kelas mengalami peningkatan yaitu untuk kelas eksperimen rata-rata nilai meningkat 19,56 atau 32,72% pada kelas kontrol meningkat 10,17 atau 16,84%. Selain itu, berdasarkan uji perbedaan rata-rata diperoleh thitung 4,502 sedangkan ttabel 1,67 sehingga thitung>ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa hasil belajar akuntansi dengan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) lebih tinggi dari pada hasil belajar yang menggunakan pembelajaran konvensional. Keefektifan pembelajaran dalam penelitian ini tidak hanya dihitung dari hasil belajar tetapi didukung oleh hasil uji beda indikator aktivitas siswa dan pengelolaan pembelajaran. Hasil efektifitas pembelajaran untuk indikator aktivitas siswa menunjukan nilai rata-rata hasil observasi kelas eksperimen = 314,50 dan rata-rata kelas kontrol = 284,50 sehingga thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan indikator pengelolaan pembelajaran menunjukan nilai ratarata hasil observasi kelas eksperimen = 11,13 dan rata-rata kelas kontrol = 10,23
92
sehingga thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Keberhasilan yang dicapai dalam proses pembelajaran dikelas eksperimen karena hubungan antarpersonil yang saling mendukung, saling membantu dan peduli. Siswa yang kurang paham akan dibantu oleh temannya yang paham dengan materi jurnal penyesuaian, sehingga menumbuhkan motivasi belajar. Hal ini sesuai elemen dalam pembelajaran kooperatif adalah adanya saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka,
akuntabilitas individual, dan
keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan (Abdurrahman & Bintoro, 2000:78-79 dalam Nurhadi, 2000:61). Pembelajaran akuntansi yang selama ini diterapkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional membuat siswa kurang mengusai materi secara keseluruhan. Hal ini disebabkan siswa merasa bosan dan tidak bisa menemukan jawaban yang sebenarnya tanpa bantuan dari guru sehingga siswa cenderung pasif. Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) bisa dijadikan
alternatif
karena
membuat
siswa
lebih
aktif
karena
guru
mengikutsertakan siswa, sehingga siswa tidak pasif, tidak hanya menerima apa yang disampaikan guru, tetapi siswa diajak untuk berfikir dan dapat mengemukakan pendapatnya. Hal ini akan meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran akuntansi khususnya pada pokok bahasan jurnal penyesuaian. Sesuai hasil penelitian terdahulu tentang model pembelajaran koopertif tipe NHT menunjukkan bahwa kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) hasilnya lebih efektif jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
93
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Mufid (2007), menunjukan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-A MTs Islamiyah Sumpiuh pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar hasil siklus I rata-rata 64,11 dan pada siklus II meningkat 76,63. Munaharoh (2008) menunjukan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 MA AL-ASROR pada bahasan jurnal penyesuaian dapat dilihat dari hasil siklus I nilai rata-rata sebesar 64,44 pada siklus II meningkat menjadi 75.22. Secara umum penerapan pembelajaran koopertif tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Semua tahapan penelitian dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan. Kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan yang dapat dinilai dari hasil pembelajaran atau nilai yang diperoleh siswa. Meskipun hasil belajar dan keefektifan pembelajaran meningkat, tetapi masih terdapat kelemahan dalam pembelajaran NHT yaitu: 1.
Pembelajaran kooperatif NHT lebih banyak membutuhkan waktu daripada pembelajaran konvensional.
2.
Beberapa siswa belum berani mengemukakan pendapat dan sanggahannya di depan teman-teman dan guru.
3.
Beberapa siswa belum bisa bekerja sama secara optimal ketika kegiatan diskusi kelompok.
94
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan Sesuai hipotesis dalam penelitian, diperoleh beberapa simpulan yaitu: 1. Terdapat perbedaan hasil belajar pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan hasil pembelajaran konvensional . Hasil belajar pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik dibandingkan hasil belajar pembelajaran konvensional. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil akhir ratarata siswa dimana rata-rata siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) adalah 79,34 sedangkan rata-rata siswa dengan pembelajaran konvensional adalah 70,53. 2. Hasil uji beda aktifitas pembelajaran dengan 8 aspek diperoleh thitung 3,375 sedangkan untuk ttabel 2,14. Hal ini menunjukkan berarti thitung > ttabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dapat disimpulkan bahwa aktivitas kelas eksperimen lebih efektif dibanding kelas kontrol dengan indikasi rata-rata lebih tinggi. Sedangkan uji beda pengelolaan pembelajaran dengan 8 aspek diperoleh thitung 1,296 sedangkan untuk ttabel 2,14. berarti Ha ditolak dan Ho diterima sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
pengelolaan
pembelajaran
kelas
eksperimen tidak ada perbedaan dengan kelas kontrol tetapi indikasi rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi.
94
95
5.2 Saran Sesuai pembahasan dalam penelitian, Saran yang dapat peneliti berikan antara lain sebagai berikut : 1. Diharapkan guru akuntansi menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) sebagai variasi model pembelajaran pada pokok bahasan jurnal penyesuaian karena terbukti meningkatkan hasil belajar. 2. Proses pembentukan kelompok pada model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dipastikan dalam satu kelompok siswa tetap heterogen. 3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) membutuhkan intensitas perhatian lebih banyak agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan aloksi waktu yang telah ditetapkan.
96
DAFTAR PUSTAKA
Ali,
Mochmad.
1993.
Penelitian
Pendidikan
Prosedur
dan
Strategi.
Bandung:Angkasa. Anni, Cataraina. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Budimansyah, Dasim.2002. Model Pembelajaran dan Penilaian. Bandung: Grenesindo. Chemwei, Bernard, Emilia Ilieva, dan Joel K Kiboss. 2005Oct. Effect of Cooperative
Learning
on
Teaching
Poetry.
http://0-
Proquest.umi.com.aupac.lib.athabascau.ca/pqdweb. Washington vol.6,Pg 25,9 pgs. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESAUNIVERSITY. Lie, Anita. 2004. Cooperative Leraning. Jakarta:PT. Grafindo. Nurhadi, dkk. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang. Munib, Achmad, dkk. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang:UPT UNNES PRESS. Mufid M. 2007. “Meningkatkan hasil belajar matematika pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada siswa kelas VII-A Mts islamiyah sumpiuh – banyumas tahun pelajaran 2006/2007”. FMIPA UNNES. Mulyasa. E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya Munaroh, Ida.2008. “Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa Pada Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together Pada Siswa Kelas XI IPS MA AL-ANSOR”. Fakultas Ekonomi UNNES. 96
97
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul J. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: RajaGrafindo Perkasa. Smialek, Thomas dan Boburka, Renner. 2006. The effect of cooperative listening Exercises On The Critical Listening Skills Of College Music-Appreciation students.http://0-Proquest.umi.com.aucpac.lib.athabascau.ca/pqdweb. Spring Vol 54, Edisi1: Pg57,16pgs Sinambela. 2008. Faktor-Faktor Penentu Keefektifan Pembelajaran Dalam Model Pembelajaran Berdasrkan Masalah (Problem Based Instruction). Jurnal GENERASI KAMPUS, Vol. 1, No.2, September 2008 Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhiya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sudjana, Nana. 1999. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugandi, Achmad. 2004.Teori Pembelajaran.Semarang: UNNES Press. Suhadimanto, Amir. 2005. Modul Akuntansi. Jakarta:Yudhistira. Supriono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yokyakarta: Pustaka Belajar. Slavin, Robert.E .2008. Cooperative Leraning. Bandung: Nusa Indah. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta:Prestasi republik. Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003
98
99
Lampiran 1
Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester (Kelas XI IS 1)
NIS
NAMA
L/P
Nilai
05436 05289 05292 05257 05258 05328 05369 05474 05329 05405 05448 05376 05306 05488 05451 05269 05272 05339 05382 05498 05315 05353 05285 05500 05774 05456 05428 05394 05359 05397
ADINDA AULIA CHOSSANOVA ADITYA WISNU PRADIPTA AISYAH DINDA KARINA ARIS FENANDY ARISTA MAYASARI ARUM SETYOWATI AULIA FEBRINA BELLA NOVYANDA BIMA JUNIOR HARTONO PUTRA DEWA BAGUS PUTRA HADI S. FANDI AHMAD FARIZ AKBAR PANGESTU FIRDA PRI ARDANI IKA YULIANTI INDAH AYU SORAYA JEFFRI APRILIAN SUGARA LISTIYANINGSIH MIFTAKHUL KHOIRON MOODY NOVIA HAPSARI P RICKYTARA POETRA T. RIO MALADA ARDIYANTO RISKA NIRMALA DEWI SIDIQ JAMIL SISKA ADE AMALIA SITI ROEHATI TRI OKTAVIANI WAHYU NUR CHASANAH YASMINA FIRDAUSA YUDHA RAMADHAN ZAENAL ABIDIN
P L P L P P P P L L L L P P P L P L P L L P L P P P P P L L
60 60 55 60 58 75 70 60 58 65 60 84 75 50 58 43 43 70 45 58 55 65 60 50 65 50 70 80 65 48
100
Lampiran 2 Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester (Kelas XI IS 2)
NIS
NAMA
L/P
Nilai
05398 05435 05364 05294 05472 05403 05370 05261 05507 05477 05509 05330 05299 05406 05408 05409 05485 05337 05455 05273 05309 05456 05385 05456 05385 05280 05499 05355 05316 05503 05468 05431
ABEL NARDA SEPTIAN ADHE SAPUTRA AFRIAN BILAL AL FAJR ANNISA AYU DEWANGGI ARDI WINARTA ASTI IRWARDANI AYU QUSNUL FATMAWATI AZALEA NOVISA NURUL SAKINAH BAYU TRI NUGROHO CHIKA RIZKIA CHRISTY CIPTOMUKTI HARDIANI DANANG KURNIAWAN PRASETYO DENI WIJAYA DIAH KURNIASIH ERI YUNIANTO FITRI INDAH KUMALASARI HANANTIYO INDRO PUSOKO HARYANTI NOVARINA INEPARENGGA SAMARTYA INTAN DANY PERMATA PUTRI M. NURWIGA JULIAN ERIDO MEISTITA ARININDYA PUTRI MEITRI RIZKIANINGSIH SAPARI MIRA SARI VALENTINA NOVITA LENY WAHYUNINGTYAS RAHMAD BAYU AJI RIZKY ARVIN ARVIYAN ROSITA SELLA DAMAYANTI RYAN APRIADHIE S’BASTYAN TIARA FITRI KUSUMA WINDA ODILIA HERLINDA YUNIAR PUSPANITA
L L L P L P P P L P P L L P L P L P P P L P P P P L L P L P P P
63 63 55 60 66 66 80 48 80 58 55 66 58 86 83 75 63 55 78 75 66 55 50 50 70 55 48 55 70 48 60 58
101
Lampiran 3 Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester (Kelas XI IS 3) NIS 05400 05438 05475 05372 05374 05444 05263 05480 05264 05519 05304 05307 05414 05491 05338 05773 05492 05418 05346 05458 05388 05421 05314 05281 05423 05517 05318 05286 05467 05429 05360 05432
NAMA ALEX SANJAYA ANDHIKA DUZLRIZKI BUDI SUTRISNO CITRA DEWI ANGGRAINI DENDI HENDRA SANJAYA DISNIA RAHADINI PUTRI ERMA SARAH YULIASTUTI ERMA YULITA RAHMAWATIE ERWIN ADJI SUTAMA FAISAL FIRDAUS FANDA CAHYA MURTI GILANG WIDYA MAHENDRA INDAH SETYAWATI KARSELA DWI TARMAYANTI KRISNA MEILANA ABRAHAM LAFIYATUL QORDIYAH MUCHAMMAD KEMAL NOORAYU LAELASARI NOR ARIFAH OCTAVIA PUTRI WULANDARI RATNA SETYANINGSIH RENALDI GUNAWAN RIDA PUTRI ALMADIAH RIZAL KURNIAWAN ROBBY STANZA RYSKY IBNU ANNAS SIGIT SAPTO RAHARJO SUCI FATTA YANI ULIADI CHANDRA YOHANA ANGGRAINI YUNI ANJAR ANY YUSMEINAR HIDAYATI
L/P
Nilai
L L L P L P P P L L P L P P L P L P P P P L P L L L L P L P P P
63 58 65 55 45 65 75 63 60 73 60 75 70 58 78 60 90 73 80 63 60 63 58 70 80 70 80 60 50 55 65 55
102
Lampiran 4
Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester (Kelas XI IS 4) NIS 05291 05401 05471 05473 05373 05446 05447 05265 05305 05484 05486 05412 05490 05371 05381 05344 05348 05495 05496 05497 05313 05460 05424 05425 05462 05283 05391 05321 05460 05361 05324 05433
NAMA ADISTI SUCI HAPSARI ALFIAN ARDIANTO ANINDITYA KARINA ARUM INDRIANI DEA QORI ARIYANTI EDI RETNO BUDI SATRIA ELFIRA MERIANA FAJAR EKO ALFIAN FEBI APRILIA SUKOCO GUNTUR EKA PERKASA HANIFATUR RAHMANIYAH IMAM OKTAVIANUS CAESAR JOHANES NIKO WISNU N. KURNIA SETYANINGSIH MOHAFIC NATILAS SUPRABA NUR SAKDIYAH OCTAVIANUS OKTA INDRA S ONI SINTAWATI PADANG DRAJAT WIBOWO RAGIL RIDHO SABANA RIFQI AMALIA N. ROYYAN NIRWANA SASMITA VERNIAN SELLA DEWI ANGGREINI SELLA PUTRA HANSYAR SITI MARIYAM TITIK KURNIAWATI A. TULUS AGUNG PUJI P. YUNITA NOVITASARI YUSUF ANGGARA SAKTI ZACHROTUN FITRIANA
L/P
Nilai
P L P P P L P L P L P L L P L L P L P L L P L P P L P P L P L P
60 63 55 55 60 65 75 63 65 55 60 75 60 60 78 60 85 73 60 63 58 50 63 81 63 81 63 50 53 50 70 48
103
Lampiran 5 Daftar Nama Partisipan Uji Coba (Kelas XI IS 2)
NIS 05398 05435 05364 05294 05472 05403 05370 05261 05507 05477 05509 05330 05299 05406 05408 05409 05485 05337 05455 05273 05309 05456 05385 05456 05385 05280 05499 05355 05316 05503 05468 05431
NAMA ABEL NARDA SEPTIAN ADHE SAPUTRA AFRIAN BILAL AL FAJR ANNISA AYU DEWANGGI ARDI WINARTA ASTI IRWARDANI AYU QUSNUL FATMAWATI AZALEA NOVISA NURUL SAKINAH BAYU TRI NUGROHO CHIKA RIZKIA CHRISTY CIPTOMUKTI HARDIANI DANANG KURNIAWAN PRASETYO DENI WIJAYA DIAH KURNIASIH ERI YUNIANTO FITRI INDAH KUMALASARI HANANTIYO INDRO PUSOKO HARYANTI NOVARINA INEPARENGGA SAMARTYA INTAN DANY PERMATA PUTRI M. NURWIGA JULIAN ERIDO MEISTITA ARININDYA PUTRI MEITRI RIZKIANINGSIH SAPARI MIRA SARI VALENTINA NOVITA LENY WAHYUNINGTYAS RAHMAD BAYU AJI RIZKY ARVIN ARVIYAN ROSITA SELLA DAMAYANTI RYAN APRIADHIE S’BASTYAN TIARA FITRI KUSUMA WINDA ODILIA HERLINDA YUNIAR PUSPANITA
No Uji Coba UC_01 UC_02 UC_03 UC_04 UC_05 UC_06 UC_07 UC_08 UC_09 UC_10 UC_11 UC_12 UC_13 UC_14 UC_15 UC_16 UC_17 UC_18 UC_19 UC_20 UC_21 UC_22 UC_23 UC_24 UC_25 UC_26 UC_27 UC_28 UC_29 UC_30 UC_31 UC_32
104
Lampiran 6 Daftar Nama Partisipan Kelas Kontrol (Kelas XI IS 1) NIS 05436 05289 05292 05257 05258 05328 05369 05474 05329 05405 05448 05376 05306 05488 05451 05269 05272 05339 05382 05498 05315 05353 05285 05500 05774 05456 05428 05394 05359 05397
NAMA ADINDA AULIA CHOSSANOVA ADITYA WISNU PRADIPTA AISYAH DINDA KARINA ARIS FENANDY ARISTA MAYASARI ARUM SETYOWATI AULIA FEBRINA BELLA NOVYANDA BIMA JUNIOR HARTONO PUTRA DEWA BAGUS PUTRA HADI S. FANDI AHMAD FARIZ AKBAR PANGESTU FIRDA PRI ARDANI IKA YULIANTI INDAH AYU SORAYA JEFFRI APRILIAN SUGARA LISTIYANINGSIH MIFTAKHUL KHOIRON MOODY NOVIA HAPSARI P RICKYTARA POETRA T. RIO MALADA ARDIYANTO RISKA NIRMALA DEWI SIDIQ JAMIL SISKA ADE AMALIA SITI ROEHATI TRI OKTAVIANI WAHYU NUR CHASANAH YASMINA FIRDAUSA YUDHA RAMADHAN ZAENAL ABIDIN
No Kontrol K 01 K 02 K 03 K 04 K 05 K 06 K 07 K 08 K 09 K10 K11 K12 K 13 K 14 K 15 K 16 K 17 K 18 K 19 K 20 K 22 K 23 K 24 K 25 K 26 K 27 K 28 K 29 K 30 K 31
105
Lampiran 7 Daftar Nama Partisipan Kelas Eksperimen (Kelas XI IS 4) NIS
NAMA
05291 05401 05471 05473 05373 05446 05447 05265 05305 05484 05486 05412 05490 05371 05381 05344 05348 05495 05496 05497 05313 05460 05424 05425 05462 05283 05391 05321 05460 05361 05324 05433
ADISTI SUCI HAPSARI ALFIAN ARDIANTO ANINDITYA KARINA ARUM INDRIANI DEA QORI ARIYANTI EDI RETNO BUDI SATRIA ELFIRA MERIANA FAJAR EKO ALFIAN FEBI APRILIA SUKOCO GUNTUR EKA PERKASA HANIFATUR RAHMANIYAH IMAM OKTAVIANUS CAESAR JOHANES NIKO WISNU N. KURNIA SETYANINGSIH MOHAFIC NATILAS SUPRABA NUR SAKDIYAH OCTAVIANUS OKTA INDRA S ONI SINTAWATI PADANG DRAJAT WIBOWO RAGIL RIDHO SABANA RIFQI AMALIA N. ROYYAN NIRWANA SASMITA VERNIAN SELLA DEWI ANGGREINI SELLA PUTRA HANSYAR SITI MARIYAM TITIK KURNIAWATI A. TULUS AGUNG PUJI P. YUNITA NOVITASARI YUSUF ANGGARA SAKTI ZACHROTUN FITRIANA
No Eksperimen E 01 E 02 E 03 E 04 E 05 E 06 E 07 E 08 E 09 E 10 E 11 E 12 E 13 E 14 E 15 E 16 E 17 E 18 E 19 E 20 E 21 E 22 E 23 E 24 E 25 E 26 E 27 E 28 E 29 E 30 E 31 E 32
106
Lampiran 8 DATA NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IS SMA N 14 SEMARANG SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011 No
KELAS XI IS 2 63 63 55 60 66 66 80 48 80 58 55 66 58 86 83 75 63 55 78 75 66 55 50 50
XI IS 3 63 58 65 55 45 65 75 63 60 73 60 75 70 58 78 60 90 73 80 63 60 63 48 63
XI IS 4 60 63 55 55 60 65 75 63 65 55 60 75 60 60 78 60 85 73 60 63 58 50 63 70
70
58
63
55
70
81
48
80
63
55
60
50
70
50
53
48
55
50
31
60
65
70
32
55 2056 32
48 2009 32
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
XI IS 1 60 60 55 60 58 75 70 60 58 65 60 84 75 50 58 43 43 70 45 58 55 65
60 50 65 50 70 80 65 48
ni
1815 30
58 2018 32
xi
60,50
63,06
64,25
62,78
Skor Tertinggi
84
86
90
85
Skor Terendah
43
48
45
48
Si2
107,9828
117,5444
100,3226
85,0796
Si
10,3915
10,8418
10,0161
9,2239
107
Lampiran 9
UJI NORMALITAS DATA NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER AKUNTANSI KELAS XI IS 1 Hipotesis Ho : Ha :
Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: k 2 i 1
2
Oi E i Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika
2
<
2 tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
=
84
Nilai minimal Rentang Banyak kelas
= = =
43 41 6
Batas Kelas
Kelas Interval 43 50 57 64 71 78
-
49 56 63 70 77 84
42,5 49,5 56,5 63,5 70,5 77,5 84,5
Z untuk batas kelas -1,73 -1,06 -0,38 0,29 0,96 1,64 2,31
Panjang Kelas Rata-rata ( x) s n Peluang untuk Z 0,4584 0,3551 0,1499 0,1136 0,3321 0,4491 0,4895
Luas Kelas Untuk Z 0,1033 0,2052 0,2634 0,2185 0,1170 0,0405
=
7
= = =
60,50 10,39 30 (Oi-Ei)²
Ei
Oi
3,0984 6,1573 7,9035 6,5539 3,5105 1,2141
4 5 10 7 2 2
Ei 0,262 0,218 0,556 0,030 0,650 0,509
=
2,225
² Untuk
= 5%, dengan dk = 6 - 3= 3 diperoleh ² tabel =
2,225
7,815
7,815
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
108
Lampiran 10
UJI NORMALITAS DATA NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER AKUNTANSI KELAS XI IS 2 Hipotesis Ho Ha
: :
Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: k 2 i 1
2
Oi E i Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika
2
<
2 tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
=
86
Nilai minimal Rentang Banyak kelas
= = =
48 38 6
Batas Kelas
Kelas Interval 48 55 62 69 76 83
-
54 61 68 75 82 89
47,5 54,5 61,5 68,5 75,5 82,5 89,5
Z untuk batas kelas -1,44 -0,79 -0,14 0,50 1,15 1,79 2,44
Panjang Kelas Rata-rata ( x) s n
=
6
= = =
63,06 10,84 32 (Oi-Ei)²
Peluang untuk Z
Luas Kelas Untuk Z
Ei
Oi
0,4244 0,2852 0,0573 0,1920 0,3743 0,4635 0,4926
0,1392 0,2279 0,2493 0,1823 0,0892 0,0291
4,4559 7,2919 7,9775 5,8350 2,8529 0,9320
5 11 7 4 3 2
Ei 0,066 1,886 0,120 0,577 0,008 1,224
=
3,880
² Untuk
= 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel =
3,880
7,8147
7,815
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
109
Lampiran 11
UJI NORMALITAS DATA NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER AKUNTANSI KELAS XI IS 3 Hipotesis Ho Ha
: :
Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: k 2 i 1
2
Oi E i Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika
2
2
<
tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
=
90
Nilai minimal Rentang Banyak kelas
= = =
45 45 6
Batas Kelas
Kelas Interval 45 53 61 69 77 85
-
52 60 68 76 84 92
44,5 52,5 60,5 68,5 76,5 84,5 92,5
Z untuk batas kelas -1,97 -1,17 -0,37 0,42 1,22 2,02 2,82
Panjang Kelas Rata-rata ( x) s n Peluang untuk Z 0,4757 0,3796 0,1459 0,1643 0,3893 0,4784 0,4976
Luas Kelas Untuk Z 0,0961 0,2337 0,3103 0,2250 0,0891 0,0192
=
8
= = =
64,25 10,02 32 (Oi-Ei)²
Ei
Oi
3,0740 7,4777 9,9289 7,2003 2,8499 0,6145
3 11 8 6 3 1
Ei 0,002 1,659 0,375 0,200 0,008 0,242
=
2,485
² Untuk
= 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel =
2,485
7,8147
7,815
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
110
Lampiran 12
UJI NORMALITAS DATA NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER AKUNTANSI KELAS XI IS 4 Hipotesis Ho Ha
: :
Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: k 2 i 1
2
Oi E i Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika
2
2
<
tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
=
85
Nilai minimal Rentang Banyak kelas
= = =
50 35 6
Batas Kelas
Kelas Interval 50 56 62 68 74 80
-
55 61 67 73 79 85
49,5 55,5 61,5 67,5 73,5 79,5 85,5
Z untuk batas kelas -1,44 -0,79 -0,14 0,51 1,16 1,81 2,46
Panjang Kelas Rata-rata ( x) s n Peluang untuk Z 0,4250 0,2851 0,0552 0,1955 0,3774 0,4650 0,4931
Luas Kelas Untuk Z 0,1400 0,2298 0,2508 0,1819 0,0877 0,0281
=
6
= = =
62,78 9,22 32 (Oi-Ei)²
Ei
Oi
4,4797 7,3543 8,0245 5,8198 2,8049 0,8980
7 8 8 3 3 2
Ei 1,418 0,057 0,000 1,366 0,014 1,352
=
4,207
² Untuk
= 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel =
4,207
7,8147
7,815
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
111
Lampiran 13 UJI HOMOGENITAS POPULASI KELAS XI IS SMA N 14 SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011 Hipotesis H0
:
Ha Kriteria:
:
Ho diterima jika
2 hitung
<
= = 1 = Tidak semua i sama, untuk i = 1, 2, 3,4 2 (1-
(k-1)
2 (1)(k-1)
Pengujian Hipotesis dk = ni Si2 (dk) Si2 log Si2 1 XI IS 1 30 29 107,9828 3131,5000 2,0334 XI IS 2 32 31 117,5444 3643,8750 2,0702 XI IS 3 32 31 100,3226 3110,0000 2,0014 XI IS 4 32 31 85,0796 2637,4688 1,9298 126 122 410,9293 12522,8438 8,0348 Varians gabungan dari kelompok sampel adalah: (ni-1) Si2 12522,8438 S2 = = = 102,6463 122 (ni-1) Log S2 = 2,0113 Harga satuan B Kelas
B
2
ni
= = =
(Log S2 ) (ni - 1) 2,0113 245,3839
=
(Ln 10) { B - (ni-1) log Si2}
= = Untuk
2,3026 0,857
122
245,3839
= 5% dengan dk = k-1 = 4-1 = 3 diperoleh
0,857
Karena
x
2
hitung <
2 tabel
245,0115 2 tabel =
7,815
7,815
maka populasi mempunyai varians yang sama (homogen)
(dk) log Si2 58,9673 64,1763 62,0434 59,8246 245,0115
112
Lampiran 14
No 1
2
3
KISI-KISI SOAL INSTRUMENT UJI COBA Satuan Pendidikan : SMA Jumlah Soal : 40 Tahun Pelajaran : 2010/2011 Bentuk Soal : Pilihan ganda Mata Pelajaran : Akuntansi Waktu : 60 Menit Aspek yang Indikator No Soal Presentase Diukur Pengetahuan (CI) Siswa dapat mendeskripsikan 6,7,10 8/40x pengertian jurnal penyesuaian 100%=20 Siswa dapat menyebutkan akun% akun yang disesuikan pada akhir periode 1,2,5,11,12 Pemahaman (C2) Siswa dapat mendeskripsikan 3,8,9 5/40x penyesuaian pada akhir periode 100%=12,5 Siswa dapat menyebutkan fungsi 0% penyesuian 4,22 Penerapan (C3) Siswa dapat menghitung 13,14,32,36 27/40x penyesuian dan menjurnal 100%=67,5 penyusutan aktiva pada akhir 0% periode dengan menggunakan metode garis lurus Siswa dapat menghitung penyesuaian dan menjurnal akun 15,27,37,26,40 perlengkapan pada akhir periode Siswa dapat menghitung penyesuaian dan menjurnal akun 16,17,24,25,33,38, beban dibayar dimuka dengan 35 kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil Siswa dapat menghitung penyesuaian dan menjurnal akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai 18,23,34,39 perusahaan baik dengan akun nominal ataupun akun riil Siswa dapat menghitung penyesuian dan menjurnal 19,20,28,31 pendapatan yang masih harus diterima Siswa dapat menghitung 21,.29,30 penyesuian dan menjurnal beban yang masih harus dibayar 40 100%
113
Lampiran 15 SOAL UJI COBA Mata Pelajaran : Akuntansi Pokok Bahasan : Jurnal Penyesuaian Kelas/Semester : XI/II Waktu : 60 Menit Petunjuk Umum: 1. Tulislah nama, kelas, dan nomor presensi anda pada lembar jawaban yang tersedia 2. Bacalah dengan teliti soal-soal yang ada sebelum mengerjakan soal 3. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum di serahkan kepada pengawas Petunjuk khusus: 1. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar dengan cara memberi (X) pada huruf a, b, c, d,dan e pada lembar jawaban. 2. Jika terjadi kesalahan dan ingin membetulkan jawaban berilah tanda¥ pada pilihan yang salah kemudian silanglah kembali huruf yang dianggap benar 1.
2.
3.
4.
5.
Akun yang biasanya dibuat jurnal penyesuaian adalah... a. Modal c. Utang usaha e. Pajak penjualan b. Perlengkapan d. Prive Dibawah ini yang bukan merupakan akun yang penting dilakukan penyesuaian adalah... a. Modal c. Laporan L/R e. Beban Dibayar dimuka b. Pendapatan terutang d. Laporan Perubahan modal Penyesuaian yang dilakukan pada akhir periode akuntansi di catat dalam... a. Jurnal umum b. Kertas kerja c. Jurnal umum dan kertas kerja d. Jurnal umum dan buku besar e. Jurnal umum, buku besar dan kertas kerja Pada dasarnya fungsi Ayat jurnal pnyesuaian adalah... a. Memenuhi selera pemilik agar akun sesuai dengan keinginannya b. Memonitor penggunaan biaya agar terdapat efisiensi c. Mengoreksi harta, utang dan modal agar mencerminkan keadaan yang sebenarnya d. Mengoreksi akun riil dan nominal agar mencerminkan keadaan yang sebenarnya e. Mengoreksi akun pendapatan dan biaya agar mencerminkan keadaan yang sebenarnya Dibawah ini merupakan nama-nama akun 1. Kas 6. Modal pemilik 2. Penjualan 7. Perlengkapan 3. Pembelian 8. Peralatan 4. Piutang usaha 9. Sewa di bayar dimuka 5. Utang usaha 10. Asuransi dibayar dimuka Dari pertanyaan di atas, akun yang biasanya memerlukan penyesuaian adalah... a. 1,2,3,4 c. 7,8,9,10 e. 4,5,67 b. 3,5,6,7 d. 2,4,8,9
114
6. Ayat Jurnal penyesuaian adalah... a. Ayat jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan transaksi pada akhir periode b. Ayat penyesuaian akhir periode akun riil di dalam neraca menunjukan jumlah yang sebenarnya c. Ayat jurnal sebagai pemisahan akun-akun yang sifatnya masih campuran d. Ayat jurnal sebagai penunjuk keadaan yang sebenarnya e. Ayat jurnal untuk menyesuaikan angka-angka dalam neraca sisa yang masih belum memperlihatkan kondisi yang sesungguhnya pada akhir periode 7. Proses penyesuaian biasa dilakukan pada... a. Setiap saat b. Awal periode c. Akhir periode d. Pertengahan periode e. Awal dan akhir periode 8. Di bawah ini adalah salah satu hal yang menyebabkan diadakan jurnal penyesuaian pada akhir periode, kecuali... a. Adanya transaksi yang sudah dicatat tetapi sudah tidak sesuai lagi b. Adanya sistem pencatatan tunai c. Adanya data yang sudah terjadi tapi belum dicatat d. Adanya kesalahan dalam pencatatan e. Awal dan akhir periode 9. Agar dapat memberikan informasi yang sebenarnya dalam neraca perlu dikoreksi dengan membuat jurnal... a. umum b. khusus c. penutup d. penyesuaian e. pembalik 10. Penyesuaian biasanya dilakukan setelah menyusun.. a. Neraca d. Kertas Kerja b. Buku besar e. Jurnal umum c. Neraca Saldo 11. Penyesuaian yang dilakukan dan dicatat dalam jurnal umum disebut... a. Neraca Saldo c. Laporan laba rugi e. Bukti pencatatan b. Ayat Jurnal Penyesuaian d. Laporan perubahan modal 12. Di bawah ini adalah akun-akun harta yang tetap yang diadakan penyesuaian, kecuali... a. Tanah c. Peralatan e. Mesin b. Mobil d. Gedung 13. Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan membeli kendaraan baru seharga Rp.15.500.000,00 dengan taksiran umur manfaat 5 tahun dan nilai residu Rp.500.000,00. Penyusutan dilakukan dengan metode garis lurus. Bagaimanakah Jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2010... a. Beban Penyusutan Kendaraan Rp. 250.000,00 Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp. 250.000,00 b. Akumulasi Penyusutan kendaraan Rp. 250.000,00 Beban penyusutan kendaraan Rp. 250.000,00 c. Akumulasi penyusutan kendaraan Rp. 3.000.000,00 Beban penyusutan kendaraan Rp. 3.000.000,00
115
14.
15.
16.
17.
d. Beban Penyusutan kendaraan Rp. 3.000.000,00 Akumulasi Penyusutan kendaraan Rp. 3.000.000,00 e. Akumulasi Penyusutan kendaraan Rp. 500.000,00 Beban Penyusutan kendaraan Rp. 3.000.000,00 Peralatan seharga Rp.5.000.000,00 disusutkan sebesar 10% pertahun, jurnal penyesuian yang dibuat adalah a. Beban penyusutan peralatan Rp.5.000.000,00 Akumulasi penyusutan mesin Rp.5.000.000,00 b. Akumulasi Penyusutan peralatan Rp.100.000,00 Beban penyusutan peralatan Rp.100.000,00 c. Beban Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 d. Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 Beban Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 e. Beban Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 Kas Rp.500.000,00 Pada Neraca Saldo Rahman Decotation 31 Desember 2010 diketahui Perlengkapan tercantum Rp.5.000.000,00. Pada akhir periode persediaan perlengkapan tinggal sebesar Rp.1.200.0000.00. Maka jurnal penyesuian pada tannggal 31 Desember 2010 adalah... a. Beban Perlengkapan Rp 3.800.000,00 Perlengkapan Rp.3.800.000,00 b. Beban Perlengkapan Rp3.800.000,00 Penyusutan Perlengkapan Rp.3.800.000,00 c. Beban Penyusutan Perlengkapan Rp3.800.000,00 Akumulasi Peny. Perlengkapan Rp3.800.000,00 d. Beban Perlengkapan Rp.1.200.000,00 Kas Rp.1.200.000,00 e. Beban Perlengkapan Rp.1.200.000,00 Perlengkapan Rp.1.200.000,00 Dibawah ini cara penjurnalan yang tepat untuk menyesuiakan akun Beban Asuransi Dibayar Dimuka yang dicatat dalam L/R (Akun Nominal) adalah... a. Beban Asuransi Rp.XXX Kas Rp.XXX b. Beban Asuransi Rp.XXX Asuransi Dibatar Dimuka Rp.XXX c. Asuransi Dibayar Dimuka Rp.XXX Beban Asuransi Rp.XXX d. Asuransi Dibayar Dimuka Rp.XXX Kas Rp.XXX e. Asuransi Dibayar Dimuka Rp.XXX Utang Asuransi Rp.XXX Pada tanggal 1 mei 2010 Dibayar dimuka asuransi untuk 5 tahun sebesar Rp 15.000.000 dam dibukukan pada akun “Biaya Asuransi” (Dicatat sebagai biaya) maka ayat jurnal penyesuaiannya yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2010 a. Biaya asuransi didebet, kas dikredit masing-masing sebesar Rp 15.000.000 b. Asuransi Dibayar Dimuka didebet, biaya asuransi dikredit masing-masing sebesar Rp 2.000.000 c. Biaya Asuransi didebet,Asuransi Dibayar Dimuka dikredit masing-masing sebesar Rp 2.000.000
116
18.
19.
20.
21.
d. Asuransi Diabyar Dimuka didebet, Biaya asuransi dikredit masing-masing sebesar Rp 13.000.000 e. Biaya asuransi didebet, Asuransi Dibayar Dimuka dikredit sebesar masingmasing Rp 13.000.000 Pada tanggal 1 Februari 2010 perusahaan persewaan Ruko menerima uang sewa sebesar Rp. 51.600.000,00 untuk masa sewa 1 tahun. Pada saat menerima uang dicatat dengan pendekatan pendapatan. Jurnal penyesuaian yang benar untuk tanggal 31 Desember 2010 adalah . . . a. Pendapatan Sewa Rp 8.600.000 Sewa diterima di muka Rp 8.600.000 b. Pendapatan Sewa Rp 4.300.000 Sewa diterima di muka Rp 4.300.000 c. Sewa diterima di muka Rp 4.300.000 Pendapatan sewa Rp 4.300.000 d. Sewa diterima di muka Rp 47.300.000 Pendapatan sewa Rp 47.300.000 e. Pendapatan Sewa Rp 4.300.000 Kas Rp 4.300.000 Jurnal pencatatan untuk mencatat Pendapatan Bunga yang akan diterima adalah... a. Kas Rp.XXX Pendapatan Bunga Rp.XXX b. Kas Rp.XXX Piutang Rp.XXX c. Pendapatan Bunga Rp.XXX Kas Rp.XXX d. Piutang Bunga Rp.XXX Kas Rp.XXX e. Piutang Bunga Rp.XXX Pendapatan Bunga Rp.XXX Salon Rini memiliki surat-surat berharga dalam bentuk obligasi dengan nilai nominal Rp.3.000.000,00 dengan bunga 20%. Bunga dibayar tiap tanggal 1 September dan 1 Maret, buatlah jurnal penyesuainnya pada tanggal 31 Desember... a. Pendapatan Bunga Rp.600.000,00 Piutang Bunga Rp.600.000,00 b. Piutang Bunga Rp.600.000,00 Pendapatan Bunga Rp.600.000,00 c. Piutang Bunga Rp.200.000,00 Pendapatan Bunga Rp.200.000,00 d. Pendapatan Bunga Rp.200.000,00 Piutang Bunga Rp200.000,00 e. Piutang Bunga Rp35.000,00 Pendapatan Bunga Rp35.000,00 Gaji karyawan yang masih harus dibayar Rp.200.000,00. Buatlah jurnal penyesuaianya... a. Beban Gaji Rp.200.000,00 Kas Rp.200.000,00 b. Kas Rp.200.000,00 Beban Gaji Rp.200.000,00 c. Utang Gaji Rp.200.000,00 Beban Gaji Rp.200.000,00
117
d. Beban Gaji Utang Gaji e. Utang Gaji Kas
Rp.200.000,00 Rp.200.000,00 Rp.200.000,00 Rp.200.000,00
22. Tujuan diadakan jurnal penyesuaian adalah untuk mengetahui... a. Akun tertentu b. Harta,Utang, dan Modal sebenarnya c. Beban dan Pendapatan sebenarnya d. Kolom Laba/Rugi sebenarnya e. Laba/Rugi Perusahaan 23. Pada tanggal 1 April 2011 diterima di muka sewa toko untuk 3 tahun sebesar Rp. 50.400.000,00. Pada saat menerima uang sewa di jurnal sebagai berikut : Jurnal Umum tanggal 1 April 2011: Kas 50.400.000 Sewa diterima di muka 50.400.000 Dari data di atas, maka bentuk jurnal penyesuaian yang benar pada tanggal 31 Desember 2011 adalah . . . a. Sewa diterima di Muka Rp.12.600.000 Pendapatan Sewa Rp.12.600.000 b. Pendapatan Sewa Rp.12.600.000 Sewa diterima di Muka Rp.12.600.000 c. Sewa diterima di Muka Rp.14.000.000 Pendapatan Sewa Rp.14.000.000 d. Sewa diterima di Muka Rp.11.200.000 Pendapatan Sewa Rp.11.200.000 e. Sewa diterima di Muka Rp.1.260.000 Pendapatan Sewa Rp.1.260.000 24.
Pada tanggal 1 Mei 2010 diterima di muka Sewa Gudang untuk jangka waktu sewa selama 1 tahun sebesar Rp. 24.000.000,00. Pada saat menerima uang sewa dicatat sebagai berikut : Jurnal umum 1 Mei 2010: Kas 24.000.000 Pendapatan sewa 24.000.000 Jurnal penyesuaian yang benar untuk tanggal 31 Desember 2010 adalah . . . a. Pendapatan Sewa Rp.16.000.000 Sewa diterima di muka Rp.16.000.000 b. Pendapatan Sewa Rp 8.000.000 Sewa diterima di muka Rp 8.000.000 c. Sewa diterima di muka Rp 16.000.000 Pendapatan Sewa Rp 16.000.000 d. Sewa diterima di muka Rp 8.000.000 Pendapatan Sewa Rp 8.000.000 e. Pendapatan Sewa Rp 800.000 Sewa diterima di muka Rp 800.000
25. Jika diketahui beban sewa sebesar Rp.16.200.000,00 untuk jangka waktu 1 tahun dan dibayar pada tanggal 1 September 2011, dicatat dengan pendekatan beban. Maka, jurnal penyesuaian untuk tanggal 31 Desember 2011 adalah . . . a. Beban Sewa Rp 10.800.000 Sewa dibayar di muka Rp 10.800.000 b. Beban Sewa Rp 5.400.000 Sewa dibayar di muka Rp 5.400.000
118
26.
27.
28.
29.
c. Sewa dibayar di muka Rp 12.150.000 Beban Sewa Rp 12.150.000 d. Beban Sewa Rp 4.050.000 Sewa dibayar di muka Rp 4.050.000 e. Sewa dibayar di muka Rp 10.800.000 Beban Sewa Rp 10.800.000 Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 diketahui jumlah Perlengkapan yang dipakai adalah sebesar Rp.75.000,00. Jurnal Penyesuaian yang dibuat per 31 Desember adalah... a. Beban Perlengkapan Rp.75.000,00 Perlengkapan Rp.75.000,00 b. Beban Perlengkapan Rp.75.0000,00 Penyusutan perlengkapan Rp.75.000,00 c. Beban Penyusutan Perlengkapan Rp.75.000,00 Akumulasi Peny. Perlengkapan Rp.75.000,00 d. Beban Perlengkapan Rp.75.000,00 Kas Rp.75.000,00 e. Beban Perlengkapan Rp.75.000,00 Kas Rp.75.000,00 Jika pada saat membeli perlengkapan dicatat dengan jurnal transaksi: Perlengkapan xxx Kas xxx Maka, penyesuaian yang benar adalah. . . a. Beban perlengkapan xxx Perlengkapan xxx b. Kas xxx Perlengkapan xxx c. Perlengkapan xxx Beban Perlengkapan xxx d. Beban penyusutan perlengkapan xxx Perlengkapan xxx e. Beban perlengkapan xxx Kas xxx Piutang beban disebut juga . . . a. Beban usaha b. Beban yang masih harus dibayar c. Beban dibayar di muka d. Pendapatan diterima di muka e. Utang beban Jurnal penyesuaian yang benar apabila diketahui upah karyawan yang masih harus dibayar sebesar Rp. 250.000,00 adalah . . . a. Beban upah Rp 250.000 Kas Rp 250.000 b. Upah yg msh hrs dbyr Rp 250.000 Beban upah Rp 250.000 c. Piutang beban Rp 250.000 Upah yg msh hrs dbyr Rp 250.000 d. Upah yg msh hrs dbyr Rp 250.000 Utang upah Rp 250.000
119
30.
31.
32.
33.
e. Beban upah Rp 250.000 Upah yg msh hrs dbyr Rp 250.000 Gaji Karyawan yang Masih Harus Dibayar Rp 700.000,00. Buatlah Jurnal Penyesuaiannya... a. Utang Gaji Rp 700.000,00 Kas Rp 700.000,00 b. Beban Gaji Rp 700.000,00 Utang Gaji Rp 700.000,00 c. Utang Gaji Rp 700.000,00 Beban Gaji Rp 700.000,00 d. Kas Rp 700.000,00 Beban Gaji Rp 700.000,00 e. Beban Gaji Rp 700.000,00 Kas Rp 700.000,00 Pada tanggal 1 Oktober 2010 Perusahaan mendepositokan uangnya dibank sebesar Rp 50.000.000 dengan bunga 12 % per tahun. Bunga diterima dibelakang setiap 6 bulan sekali yaitu 1 April dan 1 Oktober. Bagaimanakah jurnal penyesuiannya... a. Piutang Bunga Rp 600.000 Pendapatan Bunga Rp 600.000 b. Pendapatan Bunga Rp 1.200.000 Piutang Bunga Rp 1.200.000 c. Pendapatan Bunga Rp 1.500.000 Piutang Bunga Rp 1.500.000 d. Piutang Bunga Rp 1.200.000 Pendapatan Bunga Rp 1.200.000 e. Piutang Bunga Rp 1.500.000 Pendapatan Bunga Rp 1.500.000 Peralatan seharga Rp.5.000.000,00 disusutkan sebesar 10% pertahun, jurnal penyesuian yang dibuat adalah a. Beban penyusutan peralatan Rp.5.000.000,00 Akumulasi penyusutan mesin Rp.5.000.000,00 b. Akumulasi Penyusutan peralatan Rp.100.000,00 Beban penyusutan peralatan Rp.100.000,00 c. Beban Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 d. Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 Beban Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 e. Beban Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 Kas Rp.500.000,00 Pada tanggal 31 Agustus 2011 perusahaaan membayar beban sewa sebesar Rp. 25.500.000,00 untuk sewa 1 tahun. Apabila pada saat menerima uang dicatat dengan metode harta. Maka, jumlah beban sewa yang sudah dijalani adalah sebesar . . . a. Rp. 8.500.000,00 b. Rp. 10.625.000,00 c. Rp. 6.375.000,00 d. Rp.17.000.000,00 e. Rp. 25.000.000,00
120
34. Pada tanggal 31 Juli 2010 perusahaan persewaan kantor menerima uang sewa sebesar Rp. 51.600.000,00 untuk masa sewa selama 1 tahun. Pada saat penerimaan uang dicatat dengan pendekatan utang. Jurnal penyesuaian yang benar pada tanggal 31 Desember 2010 adalah . . . a. Sewa diterima di muka Rp 21.500.000 Pendapatan Sewa Rp 21.500.000 b. Pendapatan Sewa Rp 21.500.000 Sewa diterima di muka Rp 21.500.000 c. Sewa diterima di muka Rp 30.100.000 Pendapatan Sewa Rp 30.100.000 d. Pendapatan Sewa Rp 30.100.000 Sewa diterima di muka Rp 30.100.000 e. Sewa diterima di muka Rp 2.150.000 Pendapatan Sewa Rp 2.150.000 35. Pada tanggal 1 April 2010 Dibayar Dimuka Sewa Gedung Rp 1.800.000,00 untuk 1 tahun. Jurnal Penyesuaian tanggal 31 desember 2010 (dicatat sebagai aktiva) adalah... a. Beban Sewa gedung Rp 1.350.000 Sewa Gedung Dibayar Dimuka Rp 1.350.000 b. Beban Sewa Gedung Rp 450.000 Sewa Gedung Dibayar Dimuka Rp 450.000 c. Sewa Gedung Dibayar Dimuka Rp 1.350.000 Beban Sewa Gedung Rp 1.350.000 d. Beban Sewa Gedung Rp 1.800.000 Sewa Gedung Dibayar Dimuka Rp 1.800.000 e. Sewa Gedung Dibayar Dimuka Rp 1.800.000 Beban Sewa Gedung Rp 1.800.000 36. Dalam akun mesin menunjukan saldo Rp, 30.000.000,00. Jika gedung disusut Rp.5.000.000,00. Penyesuaian dicatat pada akhir periode adalah... a. Beban penyusutan mesin (D) dan mesin (K) Rp. 5.000.000,00 b. Akumulasi penyusutan mesin (D) dan mesin (K) Rp. 5.000.000,00 c. Akumulasi penyusutan mesin (D) dan Beban penyusutan mesin (K) Rp. 5.000.000,00 d. Beban Penyusutan g mesin (D), dan kas (K) Rp. 5.000.000,00 e. Beban Penyusutan mesin (D) dan akumulasi penyusutan mesin (K) Rp. 5.000.000,00 37. Pada tanggal 6 Januari 2010, dibeli perlengkapan secara tunai seharga Rp.400.000,00. Akhir Januari perlengkapan masih tersisa seharga Rp.100.000,00 jurnal penyesuaiannya adalah... a. Perlengkapan Rp.400.000,00 Kas Rp.400.000,00 b. Beban Perlengkapan Rp.300.000,00 Perlengkapan Rp.300.000,00 c. Perlengkapan Rp.300.000,00 Beban Perlengkapan Rp.300.000,00 d. Perlengkapan Rp.400.000,00 Kas Rp.400.000,00 e. Beban Perlengkapan Rp.400.000,00 Perlengkapan Rp.400.000,00 38. Beban yang masih harus dibayar/ utang beban adalah . . . a. Beban atau kewajiban yang diatur secara berkala tanggal pembayarannya selama 1 periode akuntansi. b. Beban atau kewajiban yang wajib harus dibayar.
121
c. Beban atau kewajiban yang belum menjadi beban dilihat dari segi waktu akan tetapi sudah dibayar / dicatat. d. Beban yang belum dibayar secara tunai tetapi sudah diakui sebagai beban dan kewajiban pada akhir periode yang bersangkutan. e. Kewajiban yang baru disetujui oleh pihak penjual. 39. Diterima Pendapatan Sewa Gedung untuk 1 tahun sebesar Rp 6.000.000,00. Pada akhir periode yang menjadi pendapatan adalah Rp 4.000.000,00. Maka Jurnal Penyesuiannya jika diakui sebagai Pendapatan adalah... a. Pendapatan Sewa Rp. 6.000.000 Sewa Diterima Dimuka Rp 6.000.000 b. Sewa Diterima Dimuka Rp. 2.000.000 Pendapatan Sewa Rp 2.000.000 c. Pendapatan Sewa Rp. 2.000.000 Sewa Diterima Dimuka Rp. 2.000.000 d. Sewa Diterima Dimuka Rp. 4.000.000 Pendapatan Sewa Rp. 4.000.000 e. Pendapatan Sewa Rp. 4.000.000 Sewa Diterima Dimuka Rp. 4.000.000 40. Berikut ini adalah sebagian Neraca saldo “PAKET TIKI EXPRES” PAKET TIKI EXPRES Neraca Saldo Per 31 Des 2010 Aktiva Passiva Kas Piutang Usaha Perlengkapan Kantor Peralatan Kantor Gedung TOTAL AKTIVA
50.000.000 10.000.000 20.000.000
Utang Usaha Utang Bank
30.000.000 55.000.000
Modal TIKI
100.000.000
TOTAL PASSIVA
185.000.000
15.000.000 90.000.000 185.000.000
Jurnal penyesuaian yang tepat untuk mencatat penyesuaian terhadap perlengkapan kantor, apabila diketahui saat diadakan perhitungan fisik tanggal 31 Desember 2010 perlengkapan yang masih tersisa adalah Rp.3.000.000 adalah . . . a. Perlengkapan kantor Rp 20.000.000 Beban perlengkapan kantor Rp 20.000.000 b. Beban Perlengkapan Kantor Rp.3.000.000 Perlengkapan Kantor Rp.3.000.000,00 c. Beban Perlengkapan Kantor Rp.17.000.000 Perlengkapan Kantor Rp.17.000.000 d. Perlengkapan kantor Rp.17.000.000 Beban perlengkapan kantor Rp.17.000.000 e. Beban Perlengkapan Kantor Rp.1.700.000 Perlengkapan Kantor 1.700.000
SELAMAT MENGERJAKAN
122
Lampiran 16 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Alokasi waktu Materi/Bentuk soal
Kunci Jawaban Soal Uji Coba : SMA Negeri 14 Semarang : Ekonomi/Akuntansi : XI IPS : 60 menit : Jurnal Penyesuaian/Pilihan ganda KUNCI JAWABAN
1. b 2. a 3. a 4. b 5. c 6. e 7. c 8. b 9. d 10. e 11. c 12. a 13. b 14. c 15. c 16. e 17. d 18. d 19. c 20. c 21. b 22. c 23. a 24. c 25. c 26. a 27. a 28. e 29. b 30. e 31. a 32. c 33. d 34. a 35. c 36. c 37. b 38. d 39. c 40. c
123
No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Validitas Butir Soal
32
Kode Responden
Lampiran 17 ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA PEMBEDA SOAL Nomor Butir Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
24
12
11
16
20
24
14
9
12
14
8
X
24
12
11
16
20
24
14
9
12
14
8
XY
501
299
286
345
422
496
332
215
277
332
204
0,445
0,572
0,628
0,339
0,366
0,402
0,525
0,385
0,403
0,525
0,466
UC_1 UC_2 UC_5 UC_6 UC_14 UC_13 UC_17 UC_16 UC_7 UC_8 UC_10 UC_12 UC_4 UC_22 UC_3 UC_11 UC_19 UC_15 UC_28 UC_25 UC_24 UC_9 UC_18 UC_20 UC_23 UC_26 UC_32 UC_31 UC_21 UC_27 UC_29 UC_30 X 2
rxy
124
Nomor Butir Soal 12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0
6
11
9
7
16
11
22
16
24
12
17
6
11
9
7
16
11
22
16
24
12
17
150
241
216
196
375
261
469
364
495
305
381
0,359
0,275
0,394
0,585
0,562
0,432
0,459
0,480
0,393
0,618
0,468
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
125
Nomor butir soal 23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0
1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1
0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0
18
16
14
4
17
25
17
12
23
17
18
16
14
4
17
25
17
12
23
17
385
363
311
96
354
515
371
286
472
381
0,361
0,473
0,367
0,238
0,267
0,424
0,394
0,472
0,343
0,468
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
126
33
34
35
36
37
38
39
40
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0
1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0
1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1
1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
2
Y
Y
36 34 31 30 29 27 27 27 28 25 26 23 20 18 17 17 17 12 12 15 13 12 11 10 11 13 11 13 10 9 7 8
1296 1156 961 900 841 729 729 729 784 625 676 529 400 324 289 289 289 144 144 225 169 144 121 100 121 169 121 169 100 81 49 64
127
Lampiran 18
Perhitungan Validitas Soal Rumus :
rxy
2
2
2
2
Butir soal Valid jika rxy > rtabel Perhitungan : Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. Butir soal no Skor No. X2 Y2 XY 1 (X) Total (Y) 1 1 36 1 1296 36 2 1 34 1 1156 34 3 1 31 1 961 31 4 1 30 1 900 30 5 1 29 1 841 29 6 1 27 1 729 27 7 1 27 1 729 27 8 1 27 1 729 27 9 1 28 1 784 28 10 1 25 1 625 25 11 1 26 1 676 26 12 1 23 1 529 23 13 1 20 1 400 20 14 1 18 1 324 18 15 1 17 1 289 17 16 0 17 0 289 0 17 0 17 0 289 0 18 1 12 1 144 12 19 1 12 1 144 12 20 0 15 0 225 0 21 1 13 1 169 13 22 0 12 0 144 0 23 1 11 1 121 11 24 1 10 1 100 10 25 0 11 0 121 0 26 1 13 1 169 13 27 0 11 0 121 0 28 1 13 1 169 13 29 1 10 1 100 10 30 1 9 1 81 9 31 0 7 0 49 0 32 0 8 0 64 0 24 599 24 13467 501
128
Lampiran 19 Perhitungan Reliabilitas Instrumen Rumus:
S2
k k -1
r11
pq S
2
Keterangan: k : Banyaknya butir soal pq : Jumlah dari pq 2 s : Varians total Kriteria Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel. Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh: pq
= 0,1875 8,9365
= =
pq1 +
+
pq2 0,2344
599
13467 2
S
=
32
+ +
pq3 + . . .+ pq40 0,2256 + . . .+ 0,2256
2
=
70,4521
32 40 r11
= =
40
1
70,452 8,9365 70,4521
0,896
Pada = 5% dengan n = 32 diperoleh r tabel = 0.349 Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
129
Lampiran 20 Daya Pembeda Soal Rumus
BA BB JA JB
DP
Keterangan: DP : Daya Pembeda BA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas BB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JA : Banyaknya siswa pada kelompok atas JB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah Kriteria Interval DP Kriteria 0,00
0,20
Jelek
0,21
0,40
Cukup
0,41
0,70
Baik
0,71
1,00
Sangat Baik Sangat tidak baik, sebaiknya dibuang
Negative
Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. Kelompok Atas Kelompok Bawah No Kode Skor No Kode Skor 1 2 3
UC_1 UC_2 UC_5
1 1 1
1 2 3
UC_19 UC_15 UC_28
0 1 1
4 5 6 7 8 9 10 11
UC_6 UC_14 UC_13 UC_17 UC_16 UC_7 UC_8 UC_10
1 1 1 1 1 1 1 1
4 5 6 7 8 9 10 11
UC_25 UC_24 UC_9 UC_18 UC_20 UC_23 UC_26 UC_32
0 1 0 1 1 0 1 0
12 13 14 15 16
UC_12 UC_4 UC_22 UC_3 UC_11
1 1 1 1 0
12 13 14 15 16
UC_31 UC_21 UC_27 UC_29 UC_30
1 1 1 0 0
Jumlah
15
Jumlah
9
130
Lampiran 21 Tingkat Kesukaran Soal Rumus
IK
B JS
Keterangan: IK : Indeks kesukaran B : Jumlah siswa yang menjawab benar JS : Jumlah Soal Kriteria Interval IK Kriteria 0,00
0,10
Sangat Sukar
0,11
0,30
Sukar
0,31
0,70
Sedang
0,71 0,90 Mudah P > 0,90 Sangat Mudah Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. Kelompok Atas Kelompok Bawah No Kode Skor No Kode Skor 1
UC_1
1
1
UC_19
0
2
UC_2
1
2
UC_15
1
3
UC_5
1
3
UC_28
1
4
UC_6
1
4
UC_25
0
5
UC_14
1
5
UC_24
1
6
UC_13
1
6
UC_9
0
7
UC_17
1
7
UC_18
1
8
UC_16
1
8
UC_20
1
9
UC_7
1
9
UC_23
0
10
UC_8
1
10
UC_26
1
11
UC_10
1
11
UC_32
0
12
UC_12
1
12
UC_31
1
13
UC_4
1
13
UC_21
1
14
UC_22
1
14
UC_27
1
15
UC_3
1
15
UC_29
0
16
UC_11
0
16
UC_30
Jumlah
15
Jumlah
0
9
131
Lampiran 22 KISI-KISI SOAL INSTRUMENT PRE TEST Satuan Pendidikan : SMA
Jumlah Soal : 35
Tahun Pelajaran
: 2010/2011
Bentuk Soal : Pilihan ganda
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Waktu
No 1
2
3
Aspek yang Indikator Diukur Pengetahuan (CI) Siswa dapat mendeskripsikan pengertian jurnal penyesuaian Siswa dapat menyebutkan akunakun yang disesuikan pada akhir periode Pemahaman (C2) Siswa dapat mendeskripsikan penyesuaian pada akhir periode Siswa dapat menyebutkan fungsi penyesuian Penerapan (C3) Siswa dapat menghitung penyesuian dan menjurnal penyusutan aktiva pada akhir periode dengan menggunakan metode garis lurus Siswa dapat menghitung penyesuaian dan menjurnal akun perlengkapan pada akhir periode Siswa dapat menghitung penyesuaian dan menjurnal akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil Siswa dapat menghitung penyesuaian dan menjurnal akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai perusahaan baik dengan akun nominal ataupun akun riil Siswa dapat menghitung penyesuian dan menjurnal pendapatan yang masih harus diterima Siswa dapat menghitung penyesuian dan menjurnal beban yang masih harus dibayar
: 60 Menit No Soal
Presentase
6,7,10
8/35x100% =22,85%
1,2,5,11,12 3,8,9
22 14,32,36
4/35x100% =11,43%
23/35x100 %=65,72%
15,37,40
16,17,24,25,33,38,35
18,23,34,39
19,20,28
21,.29,30
35
100%
132
Lampiran 23 SOAL PRE-TEST Mata Pelajaran : Akuntansi Pokok Bahasan : Jurnal Penyesuaian Kelas/Semester : XI/II Waktu : 60 Menit Petunjuk Umum: 1. Tulislah nama, kelas, dan nomor presensi anda pada lembar jawaban yang tersedia 2. Bacalah dengan teliti soal-soal yang ada sebelum mengerjakan soal 3. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum di serahkan kepada pengawas Petunjuk khusus: 1. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar dengan cara memberi (X) pada huruf a, b, c, d,dan e pada lembar jawaban. 2. Jika terjadi kesalahan dan ingin membetulkan jawaban berilah tanda¥ pada pilihan yang salah kemudian silanglah kembali huruf yang dianggap benar 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Akun yang biasanya dibuat jurnal penyesuaian adalah... a. Modal c. Utang usaha e. Pajak penjualan b. Perlengkapan d. Prive Dibawah ini yang bukan merupakan akun yang penting dilakukan penyesuaian adalah... a. Modal c. Laporan L/R e. Beban Dibayar dimuka b. Pendapatan terutang d. Laporan Perubahan modal Penyesuaian yang dilakukan pada akhir periode akuntansi di catat dalam... a. Jurnal umum b. Kertas kerja c. Jurnal umum dan kertas kerja d. Jurnal umum dan buku besar e. Jurnal umum, buku besar dan kertas kerja Dibawah ini merupakan nama-nama akun 1. Kas 6. Modal pemilik 2. Penjualan 7. Perlengkapan 3. Pembelian 8. Peralatan 4. Piutang usaha 9. Sewa di bayar dimuka 5. Utang usaha 10. Asuransi dibayar dimuka Dari pertanyaan di atas, akun yang biasanya memerlukan penyesuaian adalah... a. 1,2,3,4 c. 7,8,9,10 e. 4,5,67 b. 3,5,6,7 d. 2,4,8,9 Ayat Jurnal penyesuaian adalah... a. Ayat jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan transaksi pada akhir periode b. Ayat penyesuaian akhir periode akun riil di dalam neraca menunjukan jumlah yang sebenarnya c. Ayat jurnal sebagai pemisahan akun-akun yang sifatnya masih campuran d. Ayat jurnal sebagai penunjuk keadaan yang sebenarnya e. Ayat jurnal untuk menyesuaikan angka-angka dalam neraca sisa yang masih belum memperlihatkan kondisi yang sesungguhnya pada akhir periode Proses penyesuaian biasa dilakukan pada... a. Setiap saat b. Awal periode c. Akhir periode
133
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
d. Pertengahan periode e. Awal dan akhir periode Di bawah ini adalah salah satu hal yang menyebabkan diadakan jurnal penyesuaian pada akhir periode, kecuali... a. Adanya transaksi yang sudah dicatat tetapi sudah tidak sesuai lagi b. Adanya sistem pencatatan tunai c. Adanya data yang sudah terjadi tapi belum dicatat d. Adanya kesalahan dalam pencatatan e. Awal dan akhir periode Agar dapat memberikan informasi yang sebenarnya dalam neraca perlu dikoreksi dengan membuat jurnal... a.umum b. khusus c.penutup d. penyesuaian e.pembalik Penyesuaian biasanya dilakukan setelah menyusun.. a. Neraca d. Kertas Kerja b. Buku besar e. Jurnal umum c. Neraca Saldo Penyesuaian yang dilakukan dan dicatat dalam jurnal umum disebut... a. Neraca Saldo c. Laporan laba rugi e. Bukti pencatatan b. Ayat Jurnal Penyesuaian d. Laporan perubahan modal Di bawah ini adalah akun-akun harta yang tetap yang diadakan penyesuaian, kecuali... a. Tanah c. Peralatan e. Mesin b. Mobil d. Gedung Peralatan seharga Rp.5.000.000,00 disusutkan sebesar 10% pertahun, jurnal penyesuian yang dibuat adalah.... a. Beban penyusutan peralatan Rp.5.000.000,00 Akumulasi penyusutan mesin Rp.5.000.000,00 b. Akumulasi Penyusutan peralatan Rp.100.000,00 Beban penyusutan peralatan Rp.100.000,00 c. Beban Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 d. Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 Beban Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 e. Beban Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 Kas Rp.500.000,00 Pada Neraca Saldo Rahman Decotation 31 Desember 2010 diketahui Perlengkapan tercantum Rp.5.000.000,00. Pada akhir periode persediaan perlengkapan tinggal sebesar Rp.1.200.0000.00. Maka jurnal penyesuian pada tannggal 31 Desember 2010 adalah... a. Beban Perlengkapan Rp 3.800.000,00 Perlengkapan Rp.3.800.000,00 b. Beban Perlengkapan Rp3.800.000,00 Penyusutan Perlengkapan Rp.3.800.000,00 c. Beban Penyusutan Perlengkapan Rp3.800.000,00 Akumulasi Peny. Perlengkapan Rp3.800.000,00 d. Beban Perlengkapan Rp.1.200.000,00 Kas Rp.1.200.000,00 e. Beban Perlengkapan Rp.1.200.000,00 Perlengkapan Rp.1.200.000,00 Dibawah ini cara penjurnalan yang tepat untuk menyesuiakan akun Beban Asuransi Dibayar Dimuka yang dicatat dalam L/R (Akun Nominal) adalah... a. Beban Asuransi Rp.XXX Kas Rp.XXX
134
15.
16.
17.
18.
b. Beban Asuransi Rp.XXX Asuransi Dibatar Dimuka Rp.XXX c. Asuransi Dibayar Dimuka Rp.XXX Beban Asuransi Rp.XXX d. Asuransi Dibayar Dimuka Rp.XXX Kas Rp.XXX e. Asuransi Dibayar Dimuka Rp.XXX Utang Asuransi Rp.XXX Pada tanggal 1 mei 2010 Dibayar dimuka asuransi untuk 5 tahun sebesar Rp 15.000.000 dam dibukukan pada akun “Biaya Asuransi” (Dicatat sebagai biaya) maka ayat jurnal penyesuaiannya yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2010 a. Biaya asuransi didebet, kas dikredit masing-masing sebesar Rp 15.000.000 b. Asuransi Dibayar Dimuka didebet, biaya asuransi dikredit masing-masing sebesar Rp 2.000.000 c. Biaya Asuransi didebet,Asuransi Dibayar Dimuka dikredit masing-masing sebesar Rp 2.000.000 d. Asuransi Diabyar Dimuka didebet, Biaya asuransi dikredit masing-masing sebesar Rp 13.000.000 e. Biaya asuransi didebet, Asuransi Dibayar Dimuka dikredit sebesar masing-masing Rp 13.000.000 Pada tanggal 1 Februari 2010 perusahaan persewaan Ruko menerima uang sewa sebesar Rp. 51.600.000,00 untuk masa sewa 1 tahun. Pada saat menerima uang dicatat dengan pendekatan pendapatan. Jurnal penyesuaian yang benar untuk tanggal 31 Desember 2010 adalah . . . a. Pendapatan Sewa Rp 8.600.000 Sewa diterima di muka Rp 8.600.000 b. Pendapatan Sewa Rp 4.300.000 Sewa diterima di muka Rp 4.300.000 c. Sewa diterima di muka Rp 4.300.000 Pendapatan sewa Rp 4.300.000 d. Sewa diterima di muka Rp 47.300.000 Pendapatan sewa Rp 47.300.000 e. Pendapatan Sewa Rp 4.300.000 Kas Rp 4.300.000 Jurnal pencatatan untuk mencatat Pendapatan Bunga yang akan diterima adalah... a. Kas Rp.XXX Pendapatan Bunga Rp.XXX b. Kas Rp.XXX Piutang Rp.XXX c. Pendapatan Bunga Rp.XXX Kas Rp.XXX d. Piutang Bunga Rp.XXX Kas Rp.XXX e. Piutang Bunga Rp.XXX Pendapatan Bunga Rp.XXX Salon Rini memiliki surat-surat berharga dalam bentuk obligasi dengan nilai nominal Rp.3.000.000,00 dengan bunga 20%. Bunga dibayar tiap tanggal 1 September dan 1 Maret, buatlah jurnal penyesuainnya pada tanggal 31 Desember... a. Pendapatan Bunga Rp.600.000,00 Piutang Bunga Rp.600.000,00 b. Piutang Bunga Rp.600.000,00 Pendapatan Bunga Rp.600.000,00 c. Piutang Bunga Rp.200.000,00 Pendapatan Bunga Rp.200.000,00 d. Pendapatan Bunga Rp.200.000,00
135
19.
20.
21.
22.
Piutang Bunga Rp200.000,00 f. Piutang Bunga Rp35.000,00 Pendapatan Bunga Rp35.000,00 Gaji karyawan yang masih harus dibayar Rp.200.000,00. Buatlah jurnal penyesuaianya... f. Beban Gaji Rp.200.000,00 Kas Rp.200.000,00 g. Kas Rp.200.000,00 Beban Gaji Rp.200.000,00 h. Utang Gaji Rp.200.000,00 Beban Gaji Rp.200.000,00 i. Beban Gaji Rp.200.000,00 Utang Gaji Rp.200.000,00 j. Utang Gaji Rp.200.000,00 Kas Rp.200.000,00 Tujuan diadakan jurnal penyesuaian adalah untuk mengetahui... f. Akun tertentu g. Harta,Utang, dan Modal sebenarnya h. Beban dan Pendapatan sebenarnya i. Kolom Laba/Rugi sebenarnya j. Laba/Rugi Perusahaan Pada tanggal 1 April 2011 diterima di muka sewa toko untuk 3 tahun sebesar Rp. 50.400.000,00. Pada saat menerima uang sewa di jurnal sebagai berikut : Jurnal Umum tanggal 1 April 2011: Kas 50.400.000 Sewa diterima di muka 50.400.000 Dari data di atas, maka bentuk jurnal penyesuaian yang benar pada tanggal 31 Desember 2011 adalah . . . a. Sewa diterima di Muka Rp.12.600.000 Pendapatan Sewa Rp.12.600.000 b. Pendapatan Sewa Rp.12.600.000 Sewa diterima di Muka Rp.12.600.000 c. Sewa diterima di Muka Rp.14.000.000 Pendapatan Sewa Rp.14.000.000 d. Sewa diterima di Muka Rp.11.200.000 Pendapatan Sewa Rp.11.200.000 e. Sewa diterima di Muka Rp.1.260.000 Pendapatan Sewa Rp.1.260.000 Pada tanggal 1 Mei 2010 diterima di muka Sewa Gudang untuk jangka waktu sewa selama 1 tahun sebesar Rp. 24.000.000,00. Pada saat menerima uang sewa dicatat sebagai berikut : Jurnal umum 1 Mei 2010: Kas 24.000.000 Pendapatan sewa 24.000.000 Jurnal penyesuaian yang benar untuk tanggal 31 Desember 2010 adalah . . . a. Pendapatan Sewa Rp.16.000.000 Sewa diterima di muka Rp.16.000.000 b. Pendapatan Sewa Rp 8.000.000 Sewa diterima di muka Rp 8.000.000 c. Sewa diterima di muka Rp 16.000.000 Pendapatan Sewa Rp 16.000.000 d. Sewa diterima di muka Rp 8.000.000 Pendapatan Sewa Rp 8.000.000 e. Pendapatan Sewa Rp 800.000 Sewa diterima di muka Rp 800.000
136
23. Jika diketahui beban sewa sebesar Rp.16.200.000,00 untuk jangka waktu 1 tahun dan dibayar pada tanggal 1 September 2011, dicatat dengan pendekatan beban. Maka, jurnal penyesuaian untuk tanggal 31 Desember 2011 adalah . . . a. Beban Sewa Rp 10.800.000 Sewa dibayar di muka Rp 10.800.000 b. Beban Sewa Rp 5.400.000 Sewa dibayar di muka Rp 5.400.000 c. Sewa dibayar di muka Rp 12.150.000 Beban Sewa Rp 12.150.000 d. Beban Sewa Rp 4.050.000 Sewa dibayar di muka Rp 4.050.000 e. Sewa dibayar di muka Rp 10.800.000 Beban Sewa Rp 10.800.000 24. Piutang beban disebut juga . . . a. Beban usaha b. Beban yang masih harus dibayar c. Beban dibayar di muka d. Pendapatan diterima di muka e. Utang beban 25. Jurnal penyesuaian yang benar apabila diketahui upah karyawan yang masih harus dibayar sebesar Rp. 250.000,00 adalah . . . a. Beban upah Rp 250.000 Kas Rp 250.000 b. Upah yg msh hrs dbyr Rp 250.000 Beban upah Rp 250.000 c. Piutang beban Rp 250.000 Upah yg msh hrs dbyr Rp 250.000 d. Upah yg msh hrs dbyr Rp 250.000 Utang upah Rp 250.000 e. Beban upah Rp 250.000 Upah yg msh hrs dbyr Rp 250.000 26. Gaji Karyawan yang Masih Harus Dibayar Rp 700.000,00. Buatlah Jurnal Penyesuaiannya... a. Utang Gaji Rp 700.000,00 Kas Rp 700.000,00 b. Beban Gaji Rp 700.000,00 Utang Gaji Rp 700.000,00 c. Utang Gaji Rp 700.000,00 Beban Gaji Rp 700.000,00 d. Kas Rp 700.000,00 Beban Gaji Rp 700.000,00 e. Beban Gaji Rp 700.000,00 Kas Rp 700.000,00 27. Peralatan seharga Rp.5.000.000,00 disusutkan sebesar 10% pertahun, jurnal penyesuian yang dibuat adalah a. Beban penyusutan peralatan Rp.5.000.000,00 Akumulasi penyusutan mesin Rp.5.000.000,00 b. Akumulasi Penyusutan peralatan Rp.100.000,00 Beban penyusutan peralatan Rp.100.000,00 c. Beban Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 d. Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 Beban Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 e. Beban Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 Kas Rp.500.000,00
137
28. Pada tanggal 31 Agustus 2011 perusahaaan membayar beban sewa sebesar Rp. 25.500.000,00 untuk sewa 1 tahun. Apabila pada saat menerima uang dicatat dengan metode harta. Maka, jumlah beban sewa yang sudah dijalani adalah sebesar . . . a. Rp. 8.500.000,00 b. Rp. 10.625.000,00 c. Rp. 6.375.000,00 d. Rp.17.000.000,00 e. Rp. 25.000.000,00 29. Pada tanggal 31 Juli 2010 perusahaan persewaan kantor menerima uang sewa sebesar Rp. 51.600.000,00 untuk masa sewa selama 1 tahun. Pada saat penerimaan uang dicatat dengan pendekatan utang. Jurnal penyesuaian yang benar pada tanggal 31 Desember 2010 adalah . . . a. Sewa diterima di muka Rp 21.500.000 Pendapatan Sewa Rp 21.500.000 b. Pendapatan Sewa Rp 21.500.000 Sewa diterima di muka Rp 21.500.000 c. Sewa diterima di muka Rp 30.100.000 Pendapatan Sewa Rp 30.100.000 d. Pendapatan Sewa Rp 30.100.000 Sewa diterima di muka Rp 30.100.000 e. Sewa diterima di muka Rp 2.150.000 Pendapatan Sewa Rp 2.150.000 30. Pada tanggal 1 April 2010 Dibayar Dimuka Sewa Gedung Rp 1.800.000,00 untuk 1 tahun. Jurnal Penyesuaian tanggal 31 desember 2010 (dicatat sebagai aktiva) adalah... a. Beban Sewa gedung Rp 1.350.000 Sewa Gedung Dibayar Dimuka Rp 1.350.000 b. Beban Sewa Gedung Rp 450.000 Sewa Gedung Dibayar Dimuka Rp 450.000 c. Sewa Gedung Dibayar Dimuka Rp 1.350.000 Beban Sewa Gedung Rp 1.350.000 d. Beban Sewa Gedung Rp 1.800.000 Sewa Gedung Dibayar Dimuka Rp 1.800.000 e. Sewa Gedung Dibayar Dimuka Rp 1.800.000 Beban Sewa Gedung Rp 1.800.000 31. Dalam akun mesin menunjukan saldo Rp, 30.000.000,00. Jika gedung disusut Rp.5.000.000,00. Penyesuaian dicatat pada akhir periode adalah... a. Beban penyusutan mesin (D) dan mesin (K) Rp. 5.000.000,00 b. Akumulasi penyusutan mesin (D) dan mesin (K) Rp. 5.000.000,00 c. Akumulasi penyusutan mesin (D) dan Beban penyusutan mesin (K) Rp. 5.000.000,00 d. Beban Penyusutan g mesin (D), dan kas (K) Rp. 5.000.000,00 e. Beban Penyusutan mesin (D) dan akumulasi penyusutan mesin (K) Rp. 5.000.000,00 32. Pada tanggal 6 Januari 2010, dibeli perlengkapan secara tunai seharga Rp.400.000,00. Akhir Januari perlengkapan masih tersisa seharga Rp.100.000,00 jurnal penyesuaiannya adalah... a. Perlengkapan Rp.400.000,00 Kas Rp.400.000,00 b. Beban Perlengkapan Rp.300.000,00 Perlengkapan Rp.300.000,00 c. Perlengkapan Rp.300.000,00 Beban Perlengkapan Rp.300.000,00 d. Perlengkapan Rp.400.000,00 Kas Rp.400.000,00 e. Beban Perlengkapan Rp.400.000,00 Perlengkapan Rp.400.000,00 33. Beban yang masih harus dibayar/ utang beban adalah . . . a. Beban atau kewajiban yang diatur secara berkala tanggal pembayarannya selama 1 periode akuntansi.
138
b. Beban atau kewajiban yang wajib harus dibayar. c. Beban atau kewajiban yang belum menjadi beban dilihat dari segi waktu akan tetapi sudah dibayar / dicatat. d. Beban yang belum dibayar secara tunai tetapi sudah diakui sebagai beban dan kewajiban pada akhir periode yang bersangkutan. e. Kewajiban yang baru disetujui oleh pihak penjual. 34. Diterima Pendapatan Sewa Gedung untuk 1 tahun sebesar Rp 6.000.000,00. Pada akhir periode yang menjadi pendapatan adalah Rp 4.000.000,00. Maka Jurnal Penyesuiannya jika diakui sebagai Pendapatan adalah... a. Pendapatan Sewa Rp. 6.000.000 Sewa Diterima Dimuka Rp 6.000.000 b. Sewa Diterima Dimuka Rp. 2.000.000 Pendapatan Sewa Rp 2.000.000 c. Pendapatan Sewa Rp. 2.000.000 Sewa Diterima Dimuka Rp. 2.000.000 d. Sewa Diterima Dimuka Rp. 4.000.000 Pendapatan Sewa Rp. 4.000.000 e. Pendapatan Sewa Rp. 4.000.000 Sewa Diterima Dimuka Rp. 4.000.000 35. Berikut ini adalah sebagian Neraca saldo “PAKET TIKI EXPRES” PAKET TIKI EXPRES Neraca Saldo Per 31 Des 2010 Aktiva Passiva Kas Piutang Usaha
50.000.000 10.000.000
Utang Usaha Utang Bank
Perlengkapan Kantor
20.000.000
Modal TIKI
100.000.000
Peralatan Kantor
15.000.000
Gedung TOTAL AKTIVA
90.000.000 TOTAL PASSIVA
185.000.000
185.000.000
30.000.000 55.000.000
Jurnal penyesuaian yang tepat untuk mencatat penyesuaian terhadap perlengkapan kantor, apabila diketahui saat diadakan perhitungan fisik tanggal 31 Desember 2010 perlengkapan yang masih tersisa adalah Rp.3.000.000 adalah . . . a. Perlengkapan kantor Rp 20.000.000 Beban perlengkapan kantor Rp 20.000.000 b. Beban Perlengkapan Kantor Rp.3.000.000 Perlengkapan Kantor Rp.3.000.000,00 c. Beban Perlengkapan Kantor Rp.17.000.000 Perlengkapan Kantor Rp.17.000.000 d. Perlengkapan kantor Rp.17.000.000 Beban perlengkapan kantor Rp.17.000.000 e. Beban Perlengkapan Kantor Rp.1.700.000 Perlengkapan Kantor Rp.1.700.000
SELAMAT MENGERJAKAN
139
Lampiran 24 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Alokasi waktu Materi/Bentuk soal
Kunci Jawaban Soal Pre Test : SMA Negeri 14 Semarang : Ekonomi/Akuntansi : XI IPS : 60 menit : Jurnal Penyesuaian/Pilihan ganda KUNCI JAWABAN
1. b 2. a 3. a 4. b 5. c 6. e 7. c 8. b 9. d 10. e 11. c 12. a 13. b 14. c 15. c 16. e 17. d 18. d 19. c 20. c 21. b 22. c 23. a 24. c 25. c 26. a 27. a 28. e 29. b 30. e 31. a 32. c 33. d 34. a 35. c
140
Lampiran 25 Daftar Nilai Pre Test Kelas Kontrol (Kelas XI IS 1)
NIS
NAMA
L/P
Nilai
05436
ADINDA AULIA CHOSSANOVA
P
60
05289
ADITYA WISNU PRADIPTA
L
54
05292
AISYAH DINDA KARINA
P
54
05257
ARIS FENANDY
L
74
05258
ARISTA MAYASARI
P
45
05328
ARUM SETYOWATI
P
68
05369
AULIA FEBRINA
P
62
05474
BELLA NOVYANDA
P
45
05329
BIMA JUNIOR HARTONO PUTRA
L
57
05405
DEWA BAGUS PUTRA HADI S.
L
60
05448
FANDI AHMAD
L
60
05376
FARIZ AKBAR PANGESTU
L
68
05306
FIRDA PRI ARDANI
P
57
05488
IKA YULIANTI
P
54
05451
INDAH AYU SORAYA
P
57
05269
JEFFRI APRILIAN SUGARA
L
54
05272
LISTIYANINGSIH
P
60
05339
MIFTAKHUL KHOIRON
L
62
05382
MOODY NOVIA HAPSARI P
P
74
05498
RICKYTARA POETRA T.
L
48
05315
RIO MALADA ARDIYANTO
L
71
05353
RISKA NIRMALA DEWI
P
71
05285
SIDIQ JAMIL
L
50
05500
SISKA ADE AMALIA
P
62
05774
SITI ROEHATI
P
74
05456
TRI OKTAVIANI
P
60
05428
WAHYU NUR CHASANAH
P
80
05394
YASMINA FIRDAUSA
P
51
05359
YUDHA RAMADHAN
L
51
05397
ZAENAL ABIDIN
L
68
141
Lampiran 26 Daftar Nilai Post Test Kelas Eksperimen (Kelas XI IS 4) NIS
NAMA
L/P
Nilai
05291
ADISTI SUCI HAPSARI
P
57
05401
ALFIAN ARDIANTO
L
51
05471
ANINDITYA KARINA
P
62
05473
ARUM INDRIANI
P
68
05373
DEA QORI ARIYANTI
P
54
05446
EDI RETNO BUDI SATRIA
L
60
05447
ELFIRA MERIANA
P
60
05265
FAJAR EKO ALFIAN
L
51
05305
FEBI APRILIA SUKOCO
P
60
05484
GUNTUR EKA PERKASA
L
71
05486
HANIFATUR RAHMANIYAH
P
45
05412
IMAM OKTAVIANUS CAESAR
L
60
05490
JOHANES NIKO WISNU N.
L
60
05371
KURNIA SETYANINGSIH
P
54
05381
MOHAFIC
L
71
05344
NATILAS SUPRABA
L
51
05348
NUR SAKDIYAH
P
60
05495
OCTAVIANUS OKTA INDRA S
L
45
05496
ONI SINTAWATI
P
68
05497
PADANG DRAJAT WIBOWO
L
48
05313
RAGIL RIDHO SABANA
L
60
05460
RIFQI AMALIA N.
P
60
05424
ROYYAN NIRWANA
L
57
05425
SASMITA VERNIAN
P
68
05462
SELLA DEWI ANGGREINI
P
51
05283
SELLA PUTRA HANSYAR
L
74
05391
SITI MARIYAM
P
57
05321
TITIK KURNIAWATI A.
P
71
05460
TULUS AGUNG PUJI P.
L
71
05361
YUNITA NOVITASARI
P
80
05324
YUSUF ANGGARA SAKTI
L
48
05433
ZACHROTUN FITRIANA
P
60
142
Lampiran 27
UJI NORMALITAS PRE TEST KELAS EKSPERIMEN Hipotesis Ho
:
Ha
:
Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: k 2 i 1
Oi E i Ei
2
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika
2
<
2 tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
= = = =
Kelas Interval 45 51 57 63 69 75
-
50 56 62 68 74 80
Jumlah
80 45 35 6
Panjang Kelas Rata-rata s n
= = = =
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
Oi
(OiEi)²
44,5 50,5 56,5 62,5 68,5 74,5 80,5
-1,72 -1,05 -0,37 0,31 0,98 1,66 2,34
0,4577 0,3525 0,1444 0,1205 0,3374 0,4516 0,4903
0,1052 0,2081 0,2649 0,2169 0,1142 0,0387 0,9479
3,3655 6,6591 8,4754 6,9402 3,6558 1,2382 30,3342
4 6 13 3 5 1 32
Ei 0,120 0,065 2,415 2,237 0,494 0,046 5,3773
=
5,377
² Untuk
6 59,78 8,86 32
= 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel =
5,377
7,815
7,815
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
143
Lampiran 28
UJI NORMALITAS PRE TEST KELAS KONTROL Hipotesis Ho Ha
: :
Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: k 2 i 1
Oi E i Ei
2
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika
2
<
2 tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
= = = =
Kelas Interval 45 51 57 63 69 75
-
50 56 62 68 74 80
Jumlah
80 45 35 6
Panjang Kelas Rata-rata s n
= = = =
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
Oi
(OiEi)²
44,5 50,5 56,5 62,5 68,5 74,5 80,5
-1,72 -1,05 -0,37 0,31 0,98 1,66 2,34
0,4577 0,3525 0,1444 0,1205 0,3374 0,4516 0,4903
0,1052 0,2081 0,2649 0,2169 0,1142 0,0387 0,9479
3,3655 6,6591 8,4754 6,9402 3,6558 1,2382 30,3342
4 6 13 3 5 1 32
Ei 0,120 0,065 2,415 2,237 0,494 0,046 5,3773
=
4,320
² Untuk
6 59,78 8,86 32
= 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel =
4,320
7,815
7,815
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
144
Lampiran 29 UJI HOMOGENITAS Pre Test KELAS XI IS SMA N 14 SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011 Hipotesis H0
:
Ha Kriteria:
:
Ho diterima jika
2 hitung
<
= = 1 = Tidak semua i sama, untuk i = 1, 2, 3,4 2 (1-
(k-1)
2 (1)(k-1)
Pengujian Hipotesis dk = ni Si2 (dk) Si2 log Si2 1 XI IS 1 30 29 107,9828 3131,5000 2,0334 XI IS 2 32 31 117,5444 3643,8750 2,0702 XI IS 3 32 31 100,3226 3110,0000 2,0014 XI IS 4 32 31 85,0796 2637,4688 1,9298 126 122 410,9293 12522,8438 8,0348 Varians gabungan dari kelompok sampel adalah: (ni-1) Si2 12522,8438 S2 = = = 102,6463 122 (ni-1) Log S2 = 2,0113 Harga satuan B Kelas
B
2
ni
= = =
(Log S2 ) (ni - 1) 2,0113 245,3839
=
(Ln 10) { B - (ni-1) log Si2}
= = Untuk
2,3026 0,857
122
245,3839
= 5% dengan dk = k-1 = 4-1 = 3 diperoleh
0,857
Karena
x
2
hitung <
2 tabel
245,0115 2 tabel =
7,815
7,815
maka populasi mempunyai varians yang sama (homogen)
(dk) log Si2 58,9673 64,1763 62,0434 59,8246 245,0115
145
Lampiran 30 UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA HASIL PRE TEST ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis Ho
:
2 1
2 2
=
2 2 Ha : = 1 2 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
F
Varians terbesar Varians terkecil
Ho diterima apabila F < F 1/2
F 1/2
(nb-1):(nk-1)
(nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Jumlah n
1913 32
1349 30
x 59,78 2 Varians (s ) 78,5635 Standart deviasi (s) 8,8636 Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F
=
84,72
=
60,37 84,7230 9,2045
1,078
78,56 Pada = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1 dk penyebut = nk -1 F (0.025)(29:31)
= = =
30 32
-
1 1
= =
29 31
1,835
1,078 1,835 Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama.
146
Lampiran 31 UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA DATA HASIL PRE TEST ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis Ho
:
<
1
2
Ha : > 1 2 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x1 x 2 1 1 s n1 n 2
t
Dimana,
n1 1 s12 n 2 1 s22 n1 n 2 2
s
Ho ditolak apabila t > t(1-
)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Jumlah n
1913 32
1349 30
x 59,78 Varians (s2) 78,5635 Standart deviasi (s) 8,86 Berdasarkan rumus di atas diperoleh: s
32
=
t
=
1
78,56 32 +
59,78 9,02998
60,37 1 32
+
60,37 84,7230 9,20
+ 30
30
= 1 30
1 2
-0,255
84,72
=
9,030
147
Lampiran 32 SOAL POST-TEST Mata Pelajaran : Akuntansi Pokok Bahasan : Jurnal Penyesuaian Kelas/Semester : XI/II Waktu : 60 Menit Petunjuk Umum: 1. Tulislah nama, kelas, dan nomor presensi anda pada lembar jawaban yang tersedia 2. Bacalah dengan teliti soal-soal yang ada sebelum mengerjakan soal 3. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum di serahkan kepada pengawas Petunjuk khusus: 1. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar dengan cara memberi (X) pada huruf a, b, c, d,dan e pada lembar jawaban. 2. Jika terjadi kesalahan dan ingin membetulkan jawaban berilah tanda¥ pada pilihan yang salah kemudian silanglah kembali huruf yang dianggap benar 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Akun yang biasanya dibuat jurnal penyesuaian adalah... a. Modal c. Utang usaha e. Pajak penjualan b. Perlengkapan d. Prive Dibawah ini yang bukan merupakan akun yang penting dilakukan penyesuaian adalah... a. Modal c. Laporan L/R e. Beban Dibayar dimuka b. Pendapatan terutang d. Laporan Perubahan modal Penyesuaian yang dilakukan pada akhir periode akuntansi di catat dalam... a. Jurnal umum b. Kertas kerja c. Jurnal umum dan kertas kerja d. Jurnal umum dan buku besar e. Jurnal umum, buku besar dan kertas kerja Dibawah ini merupakan nama-nama akun 1. Kas 6. Modal pemilik 2. Penjualan 7. Perlengkapan 3. Pembelian 8. Peralatan 4. Piutang usaha 9. Sewa di bayar dimuka 5. Utang usaha 10. Asuransi dibayar dimuka Dari pertanyaan di atas, akun yang biasanya memerlukan penyesuaian adalah... a. 1,2,3,4 c. 7,8,9,10 e. 4,5,67 b. 3,5,6,7 d. 2,4,8,9 Ayat Jurnal penyesuaian adalah... a. Ayat jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan transaksi pada akhir periode b. Ayat penyesuaian akhir periode akun riil di dalam neraca menunjukan jumlah yang sebenarnya c. Ayat jurnal sebagai pemisahan akun-akun yang sifatnya masih campuran d. Ayat jurnal sebagai penunjuk keadaan yang sebenarnya e. Ayat jurnal untuk menyesuaikan angka-angka dalam neraca sisa yang masih belum memperlihatkan kondisi yang sesungguhnya pada akhir periode Proses penyesuaian biasa dilakukan pada... a. Setiap saat b. Awal periode c. Akhir periode
148
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
d. Pertengahan periode e. Awal dan akhir periode Di bawah ini adalah salah satu hal yang menyebabkan diadakan jurnal penyesuaian pada akhir periode, kecuali... a. Adanya transaksi yang sudah dicatat tetapi sudah tidak sesuai lagi b. Adanya sistem pencatatan tunai c. Adanya data yang sudah terjadi tapi belum dicatat d. Adanya kesalahan dalam pencatatan e. Awal dan akhir periode Agar dapat memberikan informasi yang sebenarnya dalam neraca perlu dikoreksi dengan membuat jurnal... a.umum b. khusus c.penutup d. penyesuaian e.pembalik Penyesuaian biasanya dilakukan setelah menyusun.. a. Neraca d. Kertas Kerja b. Buku besar e. Jurnal umum c. Neraca Saldo Penyesuaian yang dilakukan dan dicatat dalam jurnal umum disebut... a. Neraca Saldo c. Laporan laba rugi e. Bukti pencatatan b. Ayat Jurnal Penyesuaian d. Laporan perubahan modal Di bawah ini adalah akun-akun harta yang tetap yang diadakan penyesuaian, kecuali... a. Tanah c. Peralatan e. Mesin b. Mobil d. Gedung Peralatan seharga Rp.5.000.000,00 disusutkan sebesar 10% pertahun, jurnal penyesuian yang dibuat adalah.... a. Beban penyusutan peralatan Rp.5.000.000,00 Akumulasi penyusutan mesin Rp.5.000.000,00 b. Akumulasi Penyusutan peralatan Rp.100.000,00 Beban penyusutan peralatan Rp.100.000,00 c. Beban Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 d. Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 Beban Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 e. Beban Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 Kas Rp.500.000,00 Pada Neraca Saldo Rahman Decotation 31 Desember 2010 diketahui Perlengkapan tercantum Rp.5.000.000,00. Pada akhir periode persediaan perlengkapan tinggal sebesar Rp.1.200.0000.00. Maka jurnal penyesuian pada tannggal 31 Desember 2010 adalah... a. Beban Perlengkapan Rp 3.800.000,00 Perlengkapan Rp.3.800.000,00 b. Beban Perlengkapan Rp3.800.000,00 Penyusutan Perlengkapan Rp.3.800.000,00 c. Beban Penyusutan Perlengkapan Rp3.800.000,00 Akumulasi Peny. Perlengkapan Rp3.800.000,00 d. Beban Perlengkapan Rp.1.200.000,00 Kas Rp.1.200.000,00 e. Beban Perlengkapan Rp.1.200.000,00 Perlengkapan Rp.1.200.000,00 Dibawah ini cara penjurnalan yang tepat untuk menyesuiakan akun Beban Asuransi Dibayar Dimuka yang dicatat dalam L/R (Akun Nominal) adalah... a. Beban Asuransi Rp.XXX Kas Rp.XXX
149
15.
16.
17.
18.
b. Beban Asuransi Rp.XXX Asuransi Dibatar Dimuka Rp.XXX c. Asuransi Dibayar Dimuka Rp.XXX Beban Asuransi Rp.XXX d. Asuransi Dibayar Dimuka Rp.XXX Kas Rp.XXX e. Asuransi Dibayar Dimuka Rp.XXX Utang Asuransi Rp.XXX Pada tanggal 1 mei 2010 Dibayar dimuka asuransi untuk 5 tahun sebesar Rp 15.000.000 dam dibukukan pada akun “Biaya Asuransi” (Dicatat sebagai biaya) maka ayat jurnal penyesuaiannya yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2010 a. Biaya asuransi didebet, kas dikredit masing-masing sebesar Rp 15.000.000 b. Asuransi Dibayar Dimuka didebet, biaya asuransi dikredit masing-masing sebesar Rp 2.000.000 c. Biaya Asuransi didebet,Asuransi Dibayar Dimuka dikredit masing-masing sebesar Rp 2.000.000 d. Asuransi Diabyar Dimuka didebet, Biaya asuransi dikredit masing-masing sebesar Rp 13.000.000 e. Biaya asuransi didebet, Asuransi Dibayar Dimuka dikredit sebesar masing-masing Rp 13.000.000 Pada tanggal 1 Februari 2010 perusahaan persewaan Ruko menerima uang sewa sebesar Rp. 51.600.000,00 untuk masa sewa 1 tahun. Pada saat menerima uang dicatat dengan pendekatan pendapatan. Jurnal penyesuaian yang benar untuk tanggal 31 Desember 2010 adalah . . . a. Pendapatan Sewa Rp 8.600.000 Sewa diterima di muka Rp 8.600.000 b. Pendapatan Sewa Rp 4.300.000 Sewa diterima di muka Rp 4.300.000 c. Sewa diterima di muka Rp 4.300.000 Pendapatan sewa Rp 4.300.000 d. Sewa diterima di muka Rp 47.300.000 Pendapatan sewa Rp 47.300.000 e. Pendapatan Sewa Rp 4.300.000 Kas Rp 4.300.000 Jurnal pencatatan untuk mencatat Pendapatan Bunga yang akan diterima adalah... a. Kas Rp.XXX Pendapatan Bunga Rp.XXX b. Kas Rp.XXX Piutang Rp.XXX c. Pendapatan Bunga Rp.XXX Kas Rp.XXX d. Piutang Bunga Rp.XXX Kas Rp.XXX e. Piutang Bunga Rp.XXX Pendapatan Bunga Rp.XXX Salon Rini memiliki surat-surat berharga dalam bentuk obligasi dengan nilai nominal Rp.3.000.000,00 dengan bunga 20%. Bunga dibayar tiap tanggal 1 September dan 1 Maret, buatlah jurnal penyesuainnya pada tanggal 31 Desember... a. Pendapatan Bunga Rp.600.000,00 Piutang Bunga Rp.600.000,00 b. Piutang Bunga Rp.600.000,00 Pendapatan Bunga Rp.600.000,00 c. Piutang Bunga Rp.200.000,00 Pendapatan Bunga Rp.200.000,00 d. Pendapatan Bunga Rp.200.000,00
150
19.
20.
21.
22.
Piutang Bunga Rp200.000,00 g. Piutang Bunga Rp35.000,00 Pendapatan Bunga Rp35.000,00 Gaji karyawan yang masih harus dibayar Rp.200.000,00. Buatlah jurnal penyesuaianya... a. Beban Gaji Rp.200.000,00 Kas Rp.200.000,00 b. Kas Rp.200.000,00 Beban Gaji Rp.200.000,00 c. Utang Gaji Rp.200.000,00 Beban Gaji Rp.200.000,00 d. Beban Gaji Rp.200.000,00 Utang Gaji Rp.200.000,00 e. Utang Gaji Rp.200.000,00 Kas Rp.200.000,00 Tujuan diadakan jurnal penyesuaian adalah untuk mengetahui... a. Akun tertentu b. Harta,Utang, dan Modal sebenarnya c. Beban dan Pendapatan sebenarnya d. Kolom Laba/Rugi sebenarnya e. Laba/Rugi Perusahaan Pada tanggal 1 April 2011 diterima di muka sewa toko untuk 3 tahun sebesar Rp. 50.400.000,00. Pada saat menerima uang sewa di jurnal sebagai berikut : Jurnal Umum tanggal 1 April 2011: Kas 50.400.000 Sewa diterima di muka 50.400.000 Dari data di atas, maka bentuk jurnal penyesuaian yang benar pada tanggal 31 Desember 2011 adalah . . . a. Sewa diterima di Muka Rp.12.600.000 Pendapatan Sewa Rp.12.600.000 b. Pendapatan Sewa Rp.12.600.000 Sewa diterima di Muka Rp.12.600.000 c. Sewa diterima di Muka Rp.14.000.000 Pendapatan Sewa Rp.14.000.000 d. Sewa diterima di Muka Rp.11.200.000 Pendapatan Sewa Rp.11.200.000 e. Sewa diterima di Muka Rp.1.260.000 Pendapatan Sewa Rp.1.260.000 Pada tanggal 1 Mei 2010 diterima di muka Sewa Gudang untuk jangka waktu sewa selama 1 tahun sebesar Rp. 24.000.000,00. Pada saat menerima uang sewa dicatat sebagai berikut : Jurnal umum 1 Mei 2010: Kas 24.000.000 Pendapatan sewa 24.000.000 Jurnal penyesuaian yang benar untuk tanggal 31 Desember 2010 adalah . . . a. Pendapatan Sewa Rp.16.000.000 Sewa diterima di muka Rp.16.000.000 b. Pendapatan Sewa Rp 8.000.000 Sewa diterima di muka Rp 8.000.000 c. Sewa diterima di muka Rp 16.000.000 Pendapatan Sewa Rp 16.000.000 d. Sewa diterima di muka Rp 8.000.000 Pendapatan Sewa Rp 8.000.000 e. Pendapatan Sewa Rp 800.000 Sewa diterima di muka Rp 800.000
151
23. Jika diketahui beban sewa sebesar Rp.16.200.000,00 untuk jangka waktu 1 tahun dan dibayar pada tanggal 1 September 2011, dicatat dengan pendekatan beban. Maka, jurnal penyesuaian untuk tanggal 31 Desember 2011 adalah . . . a. Beban Sewa Rp 10.800.000 Sewa dibayar di muka Rp 10.800.000 b. Beban Sewa Rp 5.400.000 Sewa dibayar di muka Rp 5.400.000 c. Sewa dibayar di muka Rp 12.150.000 Beban Sewa Rp 12.150.000 d. Beban Sewa Rp 4.050.000 Sewa dibayar di muka Rp 4.050.000 e. Sewa dibayar di muka Rp 10.800.000 Beban Sewa Rp 10.800.000 24. Piutang beban disebut juga . . . a. Beban usaha b. Beban yang masih harus dibayar c. Beban dibayar di muka d. Pendapatan diterima di muka e. Utang beban 25. Jurnal penyesuaian yang benar apabila diketahui upah karyawan yang masih harus dibayar sebesar Rp. 250.000,00 adalah . . . a. Beban upah Rp 250.000 Kas Rp 250.000 b. Upah yg msh hrs dbyr Rp 250.000 Beban upah Rp 250.000 c. Piutang beban Rp 250.000 Upah yg msh hrs dbyr Rp 250.000 d. Upah yg msh hrs dbyr Rp 250.000 Utang upah Rp 250.000 e. Beban upah Rp 250.000 Upah yg msh hrs dbyr Rp 250.000 26. Gaji Karyawan yang Masih Harus Dibayar Rp 700.000,00. Buatlah Jurnal Penyesuaiannya... a. Utang Gaji Rp 700.000,00 Kas Rp 700.000,00 b. Beban Gaji Rp 700.000,00 Utang Gaji Rp 700.000,00 c. Utang Gaji Rp 700.000,00 Beban Gaji Rp 700.000,00 d. Kas Rp 700.000,00 Beban Gaji Rp 700.000,00 e. Beban Gaji Rp 700.000,00 Kas Rp 700.000,00 27. Peralatan seharga Rp.5.000.000,00 disusutkan sebesar 10% pertahun, jurnal penyesuian yang dibuat adalah a. Beban penyusutan peralatan Rp.5.000.000,00 Akumulasi penyusutan mesin Rp.5.000.000,00 b. Akumulasi Penyusutan peralatan Rp.100.000,00 Beban penyusutan peralatan Rp.100.000,00 c. Beban Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 d. Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 Beban Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 e. Beban Penyusutan Peralatan Rp.500.000,00 Kas Rp.500.000,00
152
28. Pada tanggal 31 Agustus 2011 perusahaaan membayar beban sewa sebesar Rp. 25.500.000,00 untuk sewa 1 tahun. Apabila pada saat menerima uang dicatat dengan metode harta. Maka, jumlah beban sewa yang sudah dijalani adalah sebesar . . . a. Rp. 8.500.000,00 b. Rp. 10.625.000,00 c. Rp. 6.375.000,00 d. Rp.17.000.000,00 e. Rp. 25.000.000,00 29. Pada tanggal 31 Juli 2010 perusahaan persewaan kantor menerima uang sewa sebesar Rp. 51.600.000,00 untuk masa sewa selama 1 tahun. Pada saat penerimaan uang dicatat dengan pendekatan utang. Jurnal penyesuaian yang benar pada tanggal 31 Desember 2010 adalah . . . a. Sewa diterima di muka Rp 21.500.000 Pendapatan Sewa Rp 21.500.000 b. Pendapatan Sewa Rp 21.500.000 Sewa diterima di muka Rp 21.500.000 c. Sewa diterima di muka Rp 30.100.000 Pendapatan Sewa Rp 30.100.000 d. Pendapatan Sewa Rp 30.100.000 Sewa diterima di muka Rp 30.100.000 e. Sewa diterima di muka Rp 2.150.000 Pendapatan Sewa Rp 2.150.000 30. Pada tanggal 1 April 2010 Dibayar Dimuka Sewa Gedung Rp 1.800.000,00 untuk 1 tahun. Jurnal Penyesuaian tanggal 31 desember 2010 (dicatat sebagai aktiva) adalah... a. Beban Sewa gedung Rp 1.350.000 Sewa Gedung Dibayar Dimuka Rp 1.350.000 b. Beban Sewa Gedung Rp 450.000 Sewa Gedung Dibayar Dimuka Rp 450.000 c. Sewa Gedung Dibayar Dimuka Rp 1.350.000 Beban Sewa Gedung Rp 1.350.000 d. Beban Sewa Gedung Rp 1.800.000 Sewa Gedung Dibayar Dimuka Rp 1.800.000 e. Sewa Gedung Dibayar Dimuka Rp 1.800.000 Beban Sewa Gedung Rp 1.800.000 31. Dalam akun mesin menunjukan saldo Rp, 30.000.000,00. Jika gedung disusut Rp.5.000.000,00. Penyesuaian dicatat pada akhir periode adalah... a. Beban penyusutan mesin (D) dan mesin (K) Rp. 5.000.000,00 b. Akumulasi penyusutan mesin (D) dan mesin (K) Rp. 5.000.000,00 c. Akumulasi penyusutan mesin (D) dan Beban penyusutan mesin (K) Rp. 5.000.000,00 d. Beban Penyusutan g mesin (D), dan kas (K) Rp. 5.000.000,00 e. Beban Penyusutan mesin (D) dan akumulasi penyusutan mesin (K) Rp. 5.000.000,00 32. Pada tanggal 6 Januari 2010, dibeli perlengkapan secara tunai seharga Rp.400.000,00. Akhir Januari perlengkapan masih tersisa seharga Rp.100.000,00 jurnal penyesuaiannya adalah... a. Perlengkapan Rp.400.000,00 Kas Rp.400.000,00 b. Beban Perlengkapan Rp.300.000,00 Perlengkapan Rp.300.000,00 c. Perlengkapan Rp.300.000,00 Beban Perlengkapan Rp.300.000,00 d. Perlengkapan Rp.400.000,00 Kas Rp.400.000,00 e. Beban Perlengkapan Rp.400.000,00 Perlengkapan Rp.400.000,00 33. Beban yang masih harus dibayar/ utang beban adalah . . . a. Beban atau kewajiban yang diatur secara berkala tanggal pembayarannya selama 1 periode akuntansi.
153
b. Beban atau kewajiban yang wajib harus dibayar. c. Beban atau kewajiban yang belum menjadi beban dilihat dari segi waktu akan tetapi sudah dibayar / dicatat. d. Beban yang belum dibayar secara tunai tetapi sudah diakui sebagai beban dan kewajiban pada akhir periode yang bersangkutan. e. Kewajiban yang baru disetujui oleh pihak penjual. 34. Diterima Pendapatan Sewa Gedung untuk 1 tahun sebesar Rp 6.000.000,00. Pada akhir periode yang menjadi pendapatan adalah Rp 4.000.000,00. Maka Jurnal Penyesuiannya jika diakui sebagai Pendapatan adalah... a. Pendapatan Sewa Rp. 6.000.000 Sewa Diterima Dimuka Rp 6.000.000 b. Sewa Diterima Dimuka Rp. 2.000.000 Pendapatan Sewa Rp 2.000.000 c. Pendapatan Sewa Rp. 2.000.000 Sewa Diterima Dimuka Rp. 2.000.000 d. Sewa Diterima Dimuka Rp. 4.000.000 Pendapatan Sewa Rp. 4.000.000 e. Pendapatan Sewa Rp. 4.000.000 Sewa Diterima Dimuka Rp. 4.000.000 35. Berikut ini adalah sebagian Neraca saldo “PAKET TIKI EXPRES” PAKET TIKI EXPRES Neraca Saldo Per 31 Des 2010 Aktiva Passiva Kas Piutang Usaha
50.000.000 10.000.000
Utang Usaha Utang Bank
Perlengkapan Kantor
20.000.000
Modal TIKI
100.000.000
Peralatan Kantor
15.000.000
Gedung TOTAL AKTIVA
90.000.000 TOTAL PASSIVA
185.000.000
185.000.000
30.000.000 55.000.000
Jurnal penyesuaian yang tepat untuk mencatat penyesuaian terhadap perlengkapan kantor, apabila diketahui saat diadakan perhitungan fisik tanggal 31 Desember 2010 perlengkapan yang masih tersisa adalah Rp.3.000.000 adalah . . . a. Perlengkapan kantor Rp 20.000.000 Beban perlengkapan kantor Rp 20.000.000 b. Beban Perlengkapan Kantor Rp.3.000.000 Perlengkapan Kantor Rp.3.000.000,00 c. Beban Perlengkapan Kantor Rp.17.000.000 Perlengkapan Kantor Rp.17.000.000 d. Perlengkapan kantor Rp.17.000.000 Beban perlengkapan kantor Rp.17.000.000 e. Beban Perlengkapan Kantor Rp.1.700.000 Perlengkapan Kantor Rp.1.700.000
SELAMAT MENGERJAKAN
154
Lampiran 33 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Alokasi waktu Materi/Bentuk soal
Kunci Jawaban Soal Post Test : SMA Negeri 14 Semarang : Ekonomi/Akuntansi : XI IPS : 60 menit : Jurnal Penyesuaian/Pilihan ganda KUNCI JAWABAN
1. b 2. a 3. a 4. b 5. c 6. e 7. c 8. b 9. d 10. e 11. c 12. a 13. b 14. c 15. c 16. e 17. d 18. d 19. c 20. c 21. b 22. c 23. a 24. c 25. c 26. a 27. a 28. e 29. b 30. e 31. a 32. c 33. d 34. a 35. c
155
Lampiran 34 Daftar Nilai Post Test Kelas Kontrol (Kelas XI IS 1) NIS
NAMA
05436 05289 05292 05257 05258 05328 05369 05474 05329 05405 05448 05376 05306 05488 05451 05269 05272 05339 05382 05498 05315 05353 05285 05500 05774 05456 05428 05394 05359 05397
ADINDA AULIA CHOSSANOVA ADITYA WISNU PRADIPTA AISYAH DINDA KARINA ARIS FENANDY ARISTA MAYASARI ARUM SETYOWATI AULIA FEBRINA BELLA NOVYANDA BIMA JUNIOR HARTONO PUTRA DEWA BAGUS PUTRA HADI S. FANDI AHMAD FARIZ AKBAR PANGESTU FIRDA PRI ARDANI IKA YULIANTI INDAH AYU SORAYA JEFFRI APRILIAN SUGARA LISTIYANINGSIH MIFTAKHUL KHOIRON MOODY NOVIA HAPSARI P RICKYTARA POETRA T. RIO MALADA ARDIYANTO RISKA NIRMALA DEWI SIDIQ JAMIL SISKA ADE AMALIA SITI ROEHATI TRI OKTAVIANI WAHYU NUR CHASANAH YASMINA FIRDAUSA YUDHA RAMADHAN ZAENAL ABIDIN
L/P P L P L P P P P L L L L P P P L P L P L L P L P P P P P L L
Nilai 60 77 80 82 74 68 71 80 51 65 60 82 62 80 62 60 74 74 71 74 85 71 65 77 70 60 71 74 71 65
156
Lampiran 35 Daftar Nilai Post Test Kelas Eksperimen (Kelas XI IS 4) NIS 05291 05401 05471 05473 05373 05446 05447 05265 05305 05484 05486 05412 05490 05371 05381 05344 05348 05495 05496 05497 05313 05460 05424 05425 05462 05283 05391 05321 05460 05361 05324 05433
NAMA ADISTI SUCI HAPSARI ALFIAN ARDIANTO ANINDITYA KARINA ARUM INDRIANI DEA QORI ARIYANTI EDI RETNO BUDI SATRIA ELFIRA MERIANA FAJAR EKO ALFIAN FEBI APRILIA SUKOCO GUNTUR EKA PERKASA HANIFATUR RAHMANIYAH IMAM OKTAVIANUS CAESAR JOHANES NIKO WISNU N. KURNIA SETYANINGSIH MOHAFIC NATILAS SUPRABA NUR SAKDIYAH OCTAVIANUS OKTA INDRA S ONI SINTAWATI PADANG DRAJAT WIBOWO RAGIL RIDHO SABANA RIFQI AMALIA N. ROYYAN NIRWANA SASMITA VERNIAN SELLA DEWI ANGGREINI SELLA PUTRA HANSYAR SITI MARIYAM TITIK KURNIAWATI A. TULUS AGUNG PUJI P. YUNITA NOVITASARI YUSUF ANGGARA SAKTI ZACHROTUN FITRIANA
L/P
Nilai
P L P P P L P L P L P L L P L L P L P L L P L P P L P P L P L P
71 77 88 85 65 62 88 74 74 80 71 85 82 77 77 71 77 88 85 88 77 85 82 85 82 74 88 91 71 82 77 80
157
Lampiran 36 DATA NILAI POST TES KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Eksperimen Kode E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 =
Nilai 71,00 77,00 88,00 85,00 65,00 62,00 88,00 74,00 74,00 80,00 71,00 85,00 82,00 77,00 77,00 71,00 77,00 88,00 85,00 88,00 77,00 85,00 82,00 85,00 82,00 74,00 88,00 91,00 71,00 82,00 77,00 80,00 2539,00
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
n1
=
32
x1
=
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kontrol Kode K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30
Nilai 60,00 77,00 80,00 82,00 74,00 68,00 71,00 80,00 51,00 65,00 60,00 82,00 62,00 80,00 62,00 60,00 74,00 74,00 71,00 74,00 85,00 71,00 65,00 77,00 70,00 60,00 71,00 74,00 71,00 65,00
=
2116,00
n2
=
30
79,34
x2
=
70,53
=
67,4299
=
8,212
s12
=
51,7167
s22
s1
=
7,191
s2
158
UJI NORMALITAS DATA POST TEST KELAS EKSPERIMEN Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi Ha : normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: k 2 i 1
2
Oi E i Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika
2
<
2 tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
=
91,00
Nilai minimal Rentang Banyak kelas
= = =
62,00 29,00 6
Kelas Interval 62,00 67,00 72,00 77,00 82,00 87,00
-
66,00 71,00 76,00 81,00 86,00 92,00
Batas Kelas 61,50 66,50 71,50 76,50 81,50 86,50 92,50
Z untuk batas kls. -2,48 -1,79 -1,09 -0,40 0,30 1,00 1,83
Panjang Kelas Rata-rata (x) s n
5
= = =
79,34 7,19 32 (Oi-Ei)²
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
Oi
0,4935 0,4629 0,3623 0,1537 0,1178 0,3402 0,4663
0,0305 0,1006 0,2086 0,2716 0,2223 0,1262
0,9762 3,2208 6,6739 8,6908 7,1139 4,0376
2 4 3 8 9 6
Ei 1,074 0,189 2,022 0,055 0,500 0,954
=
4,7936
² Untuk
=
= 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
4,7936
7,81
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
159
UJI NORMALITAS DATA POST TEST KELAS KONTROL Hipotesis Ho
:
Ha
:
Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: k 2 i 1
2
Oi E i Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika
2
<
2 tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
=
85,00
Nilai minimal Rentang Banyak kelas
= = =
51,00 34,00 6
Kelas Interval 51,00 57,00 63,00 69,00 75,00 81,00
-
56,00 62,00 68,00 74,00 80,00 86,00
Panjang Kelas Rata-rata (x) s n
6
= = =
70,53 8,21 30
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
Oi
(OiEi)²
50,50 56,50 62,50 68,50 74,50 80,50 86,50
-2,44 -1,71 -0,98 -0,25 0,48 1,21 1,94
0,4926 0,4563 0,3360 0,0978 0,1855 0,3876 0,4741
0,0364 0,1202 0,2383 0,2833 0,2021 0,0865
1,0913 3,6071 7,1475 8,4977 6,0631 2,5950
1 6 4 11 5 3
Ei 0,0076 1,5874 1,3861 0,7368 0,1864 0,0632
=
3,9676
² Untuk
=
= 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7,81
3,9676
7,81
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
160
Lampiran 30 UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA HASIL POST-TEST ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis Ho
:
2 1
2 2
=
2 2 Ha : = 1 2 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
F
Varians terbesar Varians terkecil
Ho diterima apabila F < F 1/2
F 1/2
(nb-1):(nk-1)
(nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Jumlah n
1913 32
1349 30
x 59,78 2 Varians (s ) 78,5635 Standart deviasi (s) 8,8636 Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F
=
84,72
=
60,37 84,7230 9,2045
1,078
78,56 Pada = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1 dk penyebut = nk -1 F (0.025)(29:31)
= = =
30 32
-
1 1
= =
29 31
1,835
1,078 1,835 Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama.
161
Lampiran 40 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA HASIL POST TEST ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis Ho
:
<
1
2
Ha : > 1 2 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x1 x 2 1 1 s n1 n 2
t
Dimana,
n1 1 s12 n 2 1 s22 n1 n 2 2
s
Ho ditolak apabila t > t(1-
)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Jumlah n
1913 32
1349 30
x 59,78 2 Varians (s ) 78,5635 Standart deviasi (s) 8,86 Berdasarkan rumus di atas diperoleh: s
32
=
t
=
1
78,56 32 +
59,78 9,02998
60,37 1 32
+
60,37 84,7230 9,20
+ 30
30
= 1 30
1 2
-0,255
84,72
=
9,030
162
Lampiran 41 UJI KETUNTASAN BELAJAR KELAS EKSPERIMEN Hipotesis Ho : < 72 (Belum mencapai ketuntasan belajar) Ha : > 72 (Sudah mencapai ketuntasan belajar) Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
xs n
t
o
Ha diterima apabila t > t (1Dari data diperoleh:
):(n-1)
Sumber variasi
Nilai
Jumlah n
2539 32
x 79,34 2 Varians (s ) 51,72 Standart deviasi (s) 7,19 Berdasarkan rumus di atas diperoleh: t
=
79,3438
72
=
5,7767
7,1914 32 Pada
= 5% dengan dk = 32 - 1 = 31 diperoleh t(0.95)(31) =
2,0395
2,04 5,777 Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajarnya lebih dari 72 atau telah mencapai ketuntasan belajar
163
Lampiran 42 UJI KETUNTASAN BELAJAR KELAS KONTROL Hipotesis Ho : < 72 (Belum mencapai ketuntasan belajar) Ha : > 72 (Sudah mencapai ketuntasan belajar) Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
xs n
t
o
Ha diterima apabila t > t (1Dari data diperoleh:
):(n-1)
Sumber variasi
Nilai
Jumlah n
2539 32
x 79,34 2 Varians (s ) 51,72 Standart deviasi (s) 7,19 Berdasarkan rumus di atas diperoleh: t
=
79,3438
72
=
5,7767
7,1914 32 Pada
= 5% dengan dk = 32 - 1 = 31 diperoleh t(0.95)(31) =
2,0395
2,04 5,777 Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajarnya belum mencapai 72 atau tidak mencapai ketuntasan belajar
164
Lampiran 43 UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA AKTIVITAS SISWA ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis Ho
:
2 1
2 2
=
2 2 Ha : = 1 2 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
F
Varians terbesar Varians terkecil
Ho diterima apabila F < F 1/2
F 1/2
(nb-1):(nk-1)
(nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Jumlah n
1913 32
1349 30
x 59,78 2 Varians (s ) 78,5635 Standart deviasi (s) 8,8636 Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F
=
84,72
=
60,37 84,7230 9,2045
1,078
78,56 Pada = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1 dk penyebut = nk -1 F (0.025)(29:31)
= = =
30 32
-
1 1
= =
29 31
1,835
1,078 1,835 Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama.
165
Lampiran 44 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN NHT DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL Hipotesis Ho
:
<
1
2
Ha : > 1 2 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x1 x 2 1 1 s n1 n 2
t
Dimana,
n1 1 s12 n 2 1 s22 n1 n 2 2
s
Ho ditolak apabila t > t(1-
)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh: Sumber variasi
P1
KONTROL
Jumlah n
2516 8
2276 8
x 314,50 2 Varians (s ) 334,0000 Standart deviasi (s) 18,28 Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
284,50 298,0000 17,26 +
s
8
=
t
=
314,50 17,7764
Pada
1
334,00 8 +
8 8
284,50 1 8
+
=
1 2
298,00
17,7764
3,375
1 8
= 5% dengan dk = 8 + 8 - 2 = 14 diperoleh t(0.95)(14) =
2,14
=
3,375
2,14
166
Lampiran 45 UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis Ho
:
2 1
2 2
=
2
2
Ha : = 1 2 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
F
Varians terbesar Varians terkecil
Ho diterima apabila F < F 1/2
F 1/2
(nb-1):(nk-1)
(nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Eksperimen
KONTROL
Jumlah n
89 8
83 8
x 11,13 2 Varians (s ) 0,6964 Standart deviasi (s) 0,83 Berdasarkan rumus di atas diperoleh: 1,98 F = = 2,8462 0,70 Pada = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1 = 8 - 1 dk penyebut = nk -1 = 8 - 1 F (0.025)(39:41)
2,8462
=
10,38 1,9821 1,41
= =
7 7
4,99
4,99
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai varians yang tidak berbeda.
167
Lampiran 46 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN NHT DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL Hipotesis Ho
:
1
<
2
Ha : > 1 2 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x1 x 2 1 1 s n1 n 2
t
Dimana,
s
n 1 1 s12 n 2 1 s 22 n1 n 2 2
Ho ditolak apabila t > t(1Dari data diperoleh:
)(n1+n2-2)
Sumber variasi
Eksperimen
KONTROL
Jumlah n
89 8
83 8
11,13 0,6964 0,83
10,38 1,9821 1,41
x Varians (s2) Standart deviasi (s) Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
s
=
t
=
8
1
0,70 8 +
11,13
8 8
1 2
1 8
+
=
1,15728
1,296
1 8
= 5% dengan dk = 8 + 8 - 2 = 14 diperoleh t(0.95)(14) =
1,29615
1,98
10,38 =
1,15728 Pada
+
2,14
2,14
168
Lampiran 47 LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Pertemuan 1 NO INDIKATOR BS B C K KS Skor 1 2 3 4 5 6 7 8
Kemampuan guru membuka pelajaran Kemampuan dalam penguasaan bahan Kemampuan menanggapi respons Kemampuan menggunakan waktu Kemampuan menutup pelajaran Kemampuan menggunakan model pembelajaran Kemampuan guru memberikan tugas Kemampuan guru memberikan motivasi ∑ skor
% Kemampuan pengelolaan Pembelajaran = Observer
Ely Nuryani S.Pd NIP: 197305022007012009
3
V
4 3
V V
3 3
V
3
V
3
V
V
% Kemampuan pengelolaan pembelajaran Nilai/Skor pengamatan: BS (Baik Sekali) :5 B (Baik) :4 C (Cukup) :3 K (Kurang) :2 KS (Kurang Sekali) : 1
V
4 26 65
169
LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Pertemuan 2 NO INDIKATOR BS B C K KS Skor 1 2 3 4 5 6 7 8
Kemampuan guru membuka pelajaran V Kemampuan dalam penguasaan bahan V Kemampuan menanggapi respons V Kemampuan menggunakan waktu V Kemampuan menutup pelajaran Kemampuan menggunakan model V pembelajaran Kemampuan guru memberikan tugas Kemampuan guru memberikan V motivasi ∑ skor % Kemampuan pengelolaan pembelajaran Nilai/Skor pengamatan: BS (Baik Sekali) :5 B (Baik) :4 C (Cukup) :3 K (Kurang) :2 KS (Kurang Sekali) : 1 % Kemampuan pengelolaan Pembelajaran =
4
V
4 4 4 3 4
V
3 4 30 75,0
170
LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Pertemuan 3 NO 1 2 3 4 5 6 7 8
INDIKATOR
BS
B
Kemampuan guru membuka pelajaran V Kemampuan dalam penguasaan bahan V Kemampuan menanggapi respons V Kemampuan menggunakan waktu V Kemampuan menutup pelajaran V Kemampuan menggunakan model V pembelajaran Kemampuan guru memberikan tugas V Kemampuan guru memberikan V motivasi ∑ skor % Kemampuan pengelolaan pembelajaran Nilai/Skor pengamatan: BS (Baik Sekali) :5 B (Baik) :4 C (Cukup) :3 K (Kurang) :2 KS (Kurang Sekali) : 1 % Kemampuan pengelolaan Pembelajaran =
C
K
KS Skor 4 4 4 4 4 5 4 4 33 82,5
171
LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Pertemuan 1 NO 1 2 3 4 5 6 7 8
INDIKATOR
BS
B
Kemampuan guru membuka pelajaran Kemampuan dalam penguasaan bahan Kemampuan menanggapi respons Kemampuan menggunakan waktu V Kemampuan menutup pelajaran Kemampuan menggunakan model pembelajaran Kemampuan guru memberikan tugas Kemampuan guru memberikan V motivasi ∑ skor % Kemampuan pengelolaan Pembelajaran Nilai/Skor pengamatan: BS (Baik Sekali) :5 B (Baik) :4 C (Cukup) :3 K (Kurang) :2 KS (Kurang Sekali) : 1 % Kemampuan pengelolaan Pembelajaran =
C
K
KS Skor
V
3
V
V
3 2 4 3
V
3
V
3
V
4 25 62,5
172
LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Pertemuan 2 NO 1 2 3 4 5 6 7 8
INDIKATOR
BS
B
Kemampuan guru membuka pelajaran Kemampuan dalam penguasaan bahan V Kemampuan menanggapi respons Kemampuan menggunakan waktu V Kemampuan menutup pelajaran V Kemampuan menggunakan model V pembelajaran Kemampuan guru memberikan tugas Kemampuan guru memberikan V motivasi ∑ skor % Kemampuan pengelolaan Pembelajaran Nilai/Skor pengamatan: BS (Baik Sekali) :5 B (Baik) :4 C (Cukup) :3 K (Kurang) :2 KS (Kurang Sekali) : 1 % Kemampuan pengelolaan Pembelajaran =
C V
V
K
KS Skor 3 4 3 4 4 4
V
3 4 29 72,5
173
Lampiran 49 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMENT Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : AKUNTANSI Kelas I Semester : XI IS/II Pertemuan ke : II Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa B. Kompetensi Dasar : 1.1. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa C. Indikator : 1. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 2. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 3. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil D. Tujuan Pembelajaran : 1. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 2. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 3. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil E. Materi Pembelajaran : 1. Jurnal penyesuian akun perlengkapan Perlengkapan merupakan aktiva lancar yang umur pakainya kurang dari satu tahun. Perlengkapan merupakan bahan habis pakai pada akhir periode harus dipisahkan atau dihitung seberapa besar barang yang telah dikorbankan/telah menjadi beban. Agar seimbang dibuat akun baru, yaitu beban perlengkapan atau beban habis pakai, dicatat disebelah debit: Jurnal Penyesuaian: Beban Perlengkapan XXX Perlengkapan XXX Contoh: Pada neraca sisa per 31 Desember 2010 terdapat akun perlengkapan senilai Rp 750.000,00 pada akhir periode nilai perlengkapan senilai Rp 500.000,00 Jurnal Penyesuaiannya: Jika diakui sebagai harta (Pendekatan Neraca)
174
Beban Perlengkapan Rp 250.000,00 Perlengkapan Rp 250.000,00 Keterangan: Pada awalnya nilai sebesar Rp 750.000,00 tetapi pada akhir periode menjadi Rp 500.000,00 berarti nilai perlengkapan itu berkurang Rp 250.000,00 nilai inilah disebut nilai beban/pengorbanan. 2. Jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik akun nominal maupun akun riil. Beban dibayar dimuka atau persekot adalah beban perusahaan yang sudah dibayar tetapi belum menjadi beban. Pada akhir periode harus dipisahkan apabila beban itu telah jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo akan terdapat beban dan beban dibayar dimuka. Contoh beban dibayar dimuka antara lain asuransi dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka, dll. Jurnal penyesuaiannya: Jika diakui sebagai harta (Pendekatan neraca) Beban Asuransi XXX Asuransi dbyr dimuka XXX Jika diakui sebagai beban (Pendekatan L/R) Asuransi dbyr dimuka XXX Beban Asuransi XXX Contoh: Dalam neraca sisa terdapat akun asuransi dibayar dimuka senilai Rp 1.200.000,00 untuk satu tahun. Pembayaran dilakukan pada tanggal 1 maret. Pada akhir periode diadakan tutup buku. Jurnal Penyesuaiannya: Jika diakui sebagai Harta (Pendekatan neraca) Beban Asuransi Rp 1.000.000,00 Asuransi dbyr dimuka Rp 1.000.000,00 Jika diakui sebagai Beban (Pendekatan L/R) Asuransi dbyr dimuka Rp 200.000,00 Beban Asuransi Rp 200.000,00 Keterangan: Penyesuaian tanggal 31 Desember, Berarti ysng telsh menjadi beban selama 10 bulan (Maret, April, Mei, Juni, Juli, agustus, september, Oktober, November, Desember). Maka bebannya 10 X Rp 100.000,00 3. Jurnal penyesuian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil Pendapatan diterima dimuka adalah pendapatan usaha yang sudah diterima tetapi perusahaan belum memberikan jasanya ataupun pelayanan kepada pelanggan atau konsumen. Misalnya perusahaan menyewakan ruangan dan menerima uang sewa itu untuk jangka waktu 1 tahun. Jurnal penyesuaiannya: Jika diakui sebagai utang (Pendekatan Neraca) Pendapatan Sewa XXX
175
Sewa diterima dimuka XXX Jika diaklui sebagai Pendapatan (Pendekatan L/R) Sewa diterima dimuka XXX Pendapatan Sewa XXX Contoh: Diterima pendapatan sewa ruangan senilai Rp 2.400.000,00 untuk satu tahun. Pada akhir periode yang telah menjadi pendapatan Rp 1.200.000,00. Jika diakui sebagi utang (Pendekatan Neraca) Sewa diterima dimuka Rp 1.200.000,00 Pendapatan sewa Rp 1.200.000,00 Jika diakui sebagai pendapatan Pendapatan Sewa Rp 1.200.000,00 Sewa diterima dimuka Rp 1.200.000,00 Keterangan: Pada saat menerima jumlahnya Rp 2.400.000,00. Pada akhir periode disesuaikan senilai Rp 1.200.000,00 maka nilai yang menjadi utang pendapatan masih Rp 1.200.000,00. F.
Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together G. Langkah-langkah dalam pembelajaran : No.
Keterangan
Waktu
1.
Kegiatan awal : Perkenalan Appersepsi
10 menit
2.
Kegiatan Inti : A. Eksplorasi Siswa membaca bahan ajar melalui buku ajar yang ditunjukkan oleh guru Guru mempresentasikan penyusunan jurnal penyesuaian B. Elaborasi Guru mengatur tempat duduk siswa&mengelompokan siswa sesuai nomor sedemikian sehingga siswa lebih mudah berdiskusi Guru memberikan latihan soal untuk didiskusikan tiap kelompok Siswa berdiskusi menyelesaikan latihan soal dengan berpikir bersama Guru memantau jalannya kerja kelompok&membantu kesulitan siswa C. Konfirmasi Guru menunjuk satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. Kegiatan Akhir : a. Menyimpulkan materi pembelajaran
70menit
3.
10 menit
176
H. Alat dan Bahan / Sumber : 1. Sumber Bahan : Buku Ekonomi/Akuntansi jilid 3, MT Ritonga-Yoga Firdaus Modul Belajar Akuntansi dagang Tim MGMP Buku Akuntansi Keuangan Dasar, Kusmuriyanto I. Penilaian : 1. Aspek yang dinilai Kognitif Afektif Psikomotorik 2. Bentuk Instrument: Lembar soal uraian dan Lembar observasi Semarang, April 2011 Mengetahui Guru Pamong
Guru Praktikan
Ely Nuryani S.Pd NIP. 197305022007012009
Rahman Erfian NIM.7101407023
177
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMENT Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : AKUNTANSI Kelas/ Semester : XI IS/II Pertemuan ke :I Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa B. Kompetensi Dasar : 1.1. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa C. Indikator : 1. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi jurnal penyesuaian 2. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 3. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 4. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima D. Tujuan Pembelajaran : 1. Dapat mendeskripsikan definisi jurnal penyesuaian 2. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 3. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 4. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima E. Materi Pembelajaran : 1. Fungsi Jurnal Penyesuaiannya Pada akhir periode terdapat beberapa akun yang perlu disesuaikan. Penyesuaian perlu dilakukan agar akun yang sudah benar-benar menjadi pendapatan dan beban terlihat di akhir tahun pembukuan. Yang dimaksud dengan penyesuaian adalah suatu perhitungan keuangan terhadap akun-akun yang telah menjadi pendapatan atau beban. Untuk memudahkan penentuan letak akun itulah maka dibuatlah jurnal penyesuaian. Manfaat jurnal penyesuaian adalah: a) Untuk menentukan akun yang telah benar-benar menjadi beban. b) Untuk menentukan akun yang telah benar-benar menjadi pendapatan. Sedangkan fungsi jurnal penyesuaian adalah untuk menyesuaikan sedemikian rupa nilai akun sehingga neraca saldo memperlihatkan saldo sebenarnya dari harta,utang, kewajiban perusahaan, pendapatan dan juga beban. Setelah ayat jurnal penyesuaian dibukukan, maka seluruh akun-akun dikelompokan menjadi akun riil
178
dan nominal. Akun riil ini yang akhirnya dimasukan kedalam kolom neraca dan akun nominal dicatat kedalam kolom L/R. 2. Aktiva Tetap Tidak semua aktiva tetap mempunyai nilai yang sama (kecuali tanah). Aktiva tetap lama-kelamaan akan berkurang nilainya. Berkurangnya nilai ini biasa disebut dengan penyusutan. Nilai penyusutan ini merupakan kebijakan intern perusahaan. Biasanya nilai penyusutan untuk tiap periode dicatat sebagai beban penyusutan atau despresi penyusutan Jurnal penyesuaiannya: Beban Penyusutan/despresi penyusutan XXX Akumulasi penyusutan XXX Contoh: Terdapat sebuah kendaraan seharga Rp150.000.000,00. Pada akhir periode disusutkan 10%. Bagaimana jurnalnya? Jurnal penyesuaiannya: Beban Penyusutan Kendaraan Rp 15.000.000,00 Akumulasi Peny Kendaraan Rp 15.000.000,00 Keterangan: nilai beban penyusutan senilai Rp 15.000.000,00 berasal dari 10% x 150.000.000 = Rp 15.000.000,00 3. Beban yang masih harus dibayar/utang beban Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang telah jatuh tempo, tetapi perusahaan belum membayar. Kejadian tersebut membuat perusahaan mempunyai utang atau kewajiban. Contoh beban yang sering jatuh tempo tetapi belum dibayar antara lain beban gaji, beban bunga, beban telepon, beban air, dan lain-lain. Pada akhirnya perusahaan mengkredit akun utang untuk beban yang harus dibayar. Jurnal penyesuaiannya: Beban........ XXX Utang beban....... XXX Contoh: Belum dibayar beban listrik dan air senilai Rp 500.000,00 padahal sudah jatuh tempo. Jurnal penyesuaiannya: Beban Listrik dan Air Rp 500.000,00 Utang Listrik dan Air Rp 500.000,00 4. Pendapatan yang masih harus diterima/piutang pendapatan Piutang pendapatan adalah suatu pendapatan yang seharusnya diterima, tetapi belum dibayarkan. Dengan kata lain suatu perusahaan telah menjual barangnya kepada pelanggan atau konsumen tetapi belum diterima pembayarannya. Jurnal penyesuaiannya: Piutang Pendapatan XXX Pendapatan Jasa XXX
179
Contoh: Pada akhir periode terdapat pendapatan sewa yang masih harus diterima sebesar Rp 1.000.000,00 dari pelanggan, maka bagaimana jurnal penyesuaiannya: Jurnal Penyesuaiannya: Piutang pendapatan Sewa Rp 1.000.000,00 Pendapatan Sewa Rp 1.000.000,00 F. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together G. Langkah-langkah dalam pembelajaran : No. 1.
2.
3.
Keterangan
Waktu
Kegiatan awal : Appersepsi Motivasi Pre test Menginformasikan model pembelajaran yang digunakan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Number Head Together Kegiatan Inti : A. Eksplorasi Siswa membaca bahan ajar melalui buku ajar yang ditunjukkan oleh guru Guru mempresentasikan membuat ayat jurnal penyesuaian B. Elaborasi Guru mengatur tempat duduk siswa&mengelompokan siswa sesuai nomor sedemikian sehingga siswa lebih mudah berdiskusi Guru memberikan latihan soal untuk didiskusikan tiap kelompok Siswa berdiskusi menyelesaikan latihan soal dengan berpikir bersama Guru memantau jalannya kerja kelompok&membantu kesulitan siswa C. Konfirmasi Guru menunjuk satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. Kegiatan Akhir : a. Menyimpulkan materi pembelajaran
10 menit
H. Alat dan Bahan / Sumber : 1. Sumber Bahan : Buku Ekonomi/Akuntansi jilid 2, MT Ritonga-Yoga Firdaus Modul Belajar Akuntansi dagang Tim MGMP Buku Akuntansi Keuangan Dasar, Kusmuriyanto I.
Penilaian : 1. Aspek yang dinilai Kognitif
30 menit
40menit
10 menit
180
Afektif Psikomotorik 2. Bentuk Instrument: Lembar soal uraian dan Lembar observasi Semarang, April 2011 Mengetahui Guru Pamong
Guru Praktikan
Ely Nuryani S.Pd NIP. 197305022007012009
Rahman Erfian NIM. 7101407023
181
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMENT Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : AKUNTANSI Kelas I Semester : XI IS/II Pertemuan ke : III Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa B. Kompetensi Dasar : 1.2. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa C. Indikator : 1. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi jurnal penyesuaian 2. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 3. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 4. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 5. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 6. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 7. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima D. Tujuan Pembelajaran : 1. Dapat Menafsirkan definisi jurnal penyesuaian 2. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 3. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 4. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 5. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 6. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 7. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima E. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together
182
F. Langkah-langkah dalam pembelajaran : No.
Keterangan
Kegiatan awal : Appersepsi Motivasi 2. Kegiatan Inti : A. Eksplorasi Siswa membaca bahan ajar melalui buku ajar yang ditunjukkan oleh guru Guru mempresentasikan membuat ayat jurnal penyesuaian B. Elaborasi Guru mengatur tempat duduk siswa&mengelompokan siswa sesuai nomor sedemikian sehingga siswa lebih mudah berdiskusi Guru memberikan latihan soal untuk didiskusikan tiap kelompok Siswa berdiskusi menyelesaikan latihan soal dengan berpikir bersama Guru memantau jalannya kerja kelompok&membantu kesulitan siswa C. Konfirmasi Guru menunjuk satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. 3. Kegiatan Akhir : a. Menyimpulkan materi pembelajaran b. Post tes
Waktu 10 menit
1.
G. Alat dan Bahan / Sumber : 1. Sumber Bahan : Buku Ekonomi/Akuntansi jilid 2, MT Ritonga-Yoga Firdaus Modul Belajar Akuntansi dagang Tim MGMP Buku Akuntansi Keuangan Dasar, Kusmuriyanto H. Penilaian : 1. Aspek yang dinilai Kognitif Afektif Psikomotorik 2. Bentuk Instrument: Lembar soal uraian dan Lembar observasi
70menit
10 menit
183
Semarang, April 2011 Mengetahui Guru Pamong
Guru Praktikan
Ely Nuryani S.Pd NIP. 197305022007012009
Rahman Erfian NIM. 7101407023
184
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMENT Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : AKUNTANSI Kelas I Semester : XI IS/II Pertemuan ke : IV Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa B. Kompetensi Dasar : 1.2. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa C. Indikator : 1. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi jurnal penyesuaian 2. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 3. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 4. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 5. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 6. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 7. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima D. Tujuan Pembelajaran : 1. Dapat Menafsirkan definisi jurnal penyesuaian 2. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 3. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 4. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 5. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 6. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 7. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima E. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together
185
F. Langkah-langkah dalam pembelajaran : No.
Keterangan
Kegiatan awal : Appersepsi Motivasi 2. Kegiatan Inti : B. Eksplorasi Siswa membaca bahan ajar melalui buku ajar yang ditunjukkan oleh guru Guru mempresentasikan membuat ayat jurnal penyesuaian C. Elaborasi Guru mengatur tempat duduk siswa&mengelompokan siswa sesuai nomor sedemikian sehingga siswa lebih mudah berdiskusi Guru memberikan latihan soal untuk didiskusikan tiap kelompok Siswa berdiskusi menyelesaikan latihan soal dengan berpikir bersama Guru memantau jalannya kerja kelompok&membantu kesulitan siswa C. Konfirmasi Guru menunjuk satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. 3. Kegiatan Akhir : a. Menyimpulkan materi pembelajaran b. Post tes
Waktu 10 menit
1.
G. Alat dan Bahan / Sumber : 2. Sumber Bahan : Buku Ekonomi/Akuntansi jilid 2, MT Ritonga-Yoga Firdaus Modul Belajar Akuntansi dagang Tim MGMP Buku Akuntansi Keuangan Dasar, Kusmuriyanto H. Penilaian : 3. Aspek yang dinilai Kognitif Afektif Psikomotorik 4. Bentuk Instrument: Lembar soal uraian dan Lembar observasi
70menit
10 menit
186
Semarang, April 2011 Mengetahui Guru Pamong
Guru Praktikan
NIP. 19650120 200212 1 003
Rahman Erfian NIM.7101407023
187
Lampiran 50 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : AKUNTANSI Kelas I Semester : XI IS/II Pertemuan ke : II Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa B. Kompetensi Dasar : 1.1. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa C. Indikator : 1. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 2. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 3. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil D. Tujuan Pembelajaran : 1. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 2. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 3. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil E. Materi Pembelajaran : 4. Jurnal penyesuian akun perlengkapan Perlengkapan merupakan aktiva lancar yang umur pakainya kurang dari satu tahun. Perlengkapan merupakan bahan habis pakai pada akhir periode harus dipisahkan atau dihitung seberapa besar barang yang telah dikorbankan/telah menjadi beban. Agar seimbang dibuat akun baru, yaitu beban perlengkapan atau beban habis pakai, dicatat disebelah debit: Jurnal Penyesuaian: Beban Perlengkapan XXX Perlengkapan XXX Contoh: Pada neraca sisa per 31 Desember 2010 terdapat akun perlengkapan senilai Rp 750.000,00 pada akhir periode nilai perlengkapan senilai Rp 500.000,00 Jurnal Penyesuaiannya:
188
Jika diakui sebagai harta (Pendekatan Neraca) Beban Perlengkapan Rp 250.000,00 Perlengkapan Rp 250.000,00 Keterangan: Pada awalnya nilai sebesar Rp 750.000,00 tetapi pada akhir periode menjadi Rp 500.000,00 berarti nilai perlengkapan itu berkurang Rp 250.000,00 nilai inilah disebut nilai beban/pengorbanan. 5. Jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik akun nominal maupun akun riil. Beban dibayar dimuka atau persekot adalah beban perusahaan yang sudah dibayar tetapi belum menjadi beban. Pada akhir periode harus dipisahkan apabila beban itu telah jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo akan terdapat beban dan beban dibayar dimuka. Contoh beban dibayar dimuka antara lain asuransi dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka, dll. Jurnal penyesuaiannya: Jika diakui sebagai harta (Pendekatan neraca) Beban Asuransi XXX Asuransi dbyr dimuka XXX Jika diakui sebagai beban (Pendekatan L/R) Asuransi dbyr dimuka XXX Beban Asuransi XXX Contoh: Dalam neraca sisa terdapat akun asuransi dibayar dimuka senilai Rp 1.200.000,00 untuk satu tahun. Pembayaran dilakukan pada tanggal 1 maret. Pada akhir periode diadakan tutup buku. Jurnal Penyesuaiannya: Jika diakui sebagai Harta (Pendekatan neraca) Beban Asuransi Rp 1.000.000,00 Asuransi dbyr dimuka Rp 1.000.000,00 Jika diakui sebagai Beban (Pendekatan L/R) Asuransi dbyr dimuka Rp 200.000,00 Beban Asuransi Rp 200.000,00 Keterangan: Penyesuaian tanggal 31 Desember, Berarti ysng telsh menjadi beban selama 10 bulan (Maret, April, Mei, Juni, Juli, agustus, september, Oktober, November, Desember). Maka bebannya 10 X Rp 100.000,00 6. Jurnal penyesuian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil Pendapatan diterima dimuka adalah pendapatan usaha yang sudah diterima tetapi perusahaan belum memberikan jasanya ataupun pelayanan kepada pelanggan atau konsumen. Misalnya perusahaan menyewakan ruangan dan menerima uang sewa itu untuk jangka waktu 1 tahun. Jurnal penyesuaiannya: Jika diakui sebagai utang (Pendekatan Neraca)
189
Pendapatan Sewa XXX Sewa diterima dimuka XXX Jika diaklui sebagai Pendapatan (Pendekatan L/R) Sewa diterima dimuka XXX Pendapatan Sewa XXX Contoh: Diterima pendapatan sewa ruangan senilai Rp 2.400.000,00 untuk satu tahun. Pada akhir periode yang telah menjadi pendapatan Rp 1.200.000,00. Jika diakui sebagi utang (Pendekatan Neraca) Sewa diterima dimuka Rp 1.200.000,00 Pendapatan sewa Rp 1.200.000,00 Jika diakui sebagai pendapatan Pendapatan Sewa Rp 1.200.000,00 Sewa diterima dimuka Rp 1.200.000,00 Keterangan: Pada saat menerima jumlahnya Rp 2.400.000,00. Pada akhir periode disesuaikan senilai Rp 1.200.000,00 maka nilai yang menjadi utang pendapatan masih Rp 1.200.000,00. F.
Model Pembelajaran : Pembelajaran Konvensional G. Langkah-langkah dalam pembelajaran : No.
Keterangan
Waktu
4.
Kegiatan awal : Perkenalan Appersepsi
10 menit
5.
Kegiatan Inti : C. Eksplorasi Siswa membaca bahan ajar melalui buku ajar yang ditunjukkan oleh guru Guru mempresentasikan penyusunan jurnal penyesuaian D. Elaborasi Guru menyampaikan materi Guru memberikan latihan soal Siswa menyelesaikan latihan soal C. Konfirmasi Guru membahas latihan soal Kegiatan Akhir : a. Menyimpulkan materi pembelajaran
70menit
6.
10 menit
H. Alat dan Bahan / Sumber : 2. Sumber Bahan : Buku Ekonomi/Akuntansi jilid 3, MT Ritonga-Yoga Firdaus Modul Belajar Akuntansi dagang Tim MGMP
190
Buku Akuntansi Keuangan Dasar, Kusmuriyanto I.
Penilaian : 3. Aspek yang dinilai Kognitif Afektif Psikomotorik 4. Bentuk Instrument: Lembar soal uraian dan Lembar observasi Semarang, April 2011
Mengetahui Guru Pamong
Guru Praktikan
Ely Nuryani S.Pd NIP. 197305022007012009
Rahman Erfian NIM.7101407023
191
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : AKUNTANSI Kelas/ Semester : XI IS/II Pertemuan ke :I Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa B. Kompetensi Dasar : 1.1. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa C. Indikator : 1. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi jurnal penyesuaian 2. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 3. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 4. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima D. Tujuan Pembelajaran : 1. Dapat mendeskripsikan definisi jurnal penyesuaian 2. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 3. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 4. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima E. Materi Pembelajaran : 5. Fungsi Jurnal Penyesuaiannya Pada akhir periode terdapat beberapa akun yang perlu disesuaikan. Penyesuaian perlu dilakukan agar akun yang sudah benar-benar menjadi pendapatan dan beban terlihat di akhir tahun pembukuan. Yang dimaksud dengan penyesuaian adalah suatu perhitungan keuangan terhadap akun-akun yang telah menjadi pendapatan atau beban. Untuk memudahkan penentuan letak akun itulah maka dibuatlah jurnal penyesuaian. Manfaat jurnal penyesuaian adalah: c) Untuk menentukan akun yang telah benar-benar menjadi beban. d) Untuk menentukan akun yang telah benar-benar menjadi pendapatan. Sedangkan fungsi jurnal penyesuaian adalah untuk menyesuaikan sedemikian rupa nilai akun sehingga neraca saldo memperlihatkan saldo sebenarnya dari harta,utang, kewajiban perusahaan, pendapatan dan juga beban. Setelah ayat jurnal penyesuaian dibukukan, maka seluruh akun-akun dikelompokan menjadi akun riil
192
dan nominal. Akun riil ini yang akhirnya dimasukan kedalam kolom neraca dan akun nominal dicatat kedalam kolom L/R. 6. Aktiva Tetap Tidak semua aktiva tetap mempunyai nilai yang sama (kecuali tanah). Aktiva tetap lama-kelamaan akan berkurang nilainya. Berkurangnya nilai ini biasa disebut dengan penyusutan. Nilai penyusutan ini merupakan kebijakan intern perusahaan. Biasanya nilai penyusutan untuk tiap periode dicatat sebagai beban penyusutan atau despresi penyusutan Jurnal penyesuaiannya: Beban Penyusutan/despresi penyusutan XXX Akumulasi penyusutan XXX Contoh: Terdapat sebuah kendaraan seharga Rp150.000.000,00. Pada akhir periode disusutkan 10%. Bagaimana jurnalnya? Jurnal penyesuaiannya: Beban Penyusutan Kendaraan Rp 15.000.000,00 Akumulasi Peny Kendaraan Rp 15.000.000,00 Keterangan: nilai beban penyusutan senilai Rp 15.000.000,00 berasal dari 10% x 150.000.000 = Rp 15.000.000,00 7. Beban yang masih harus dibayar/utang beban Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang telah jatuh tempo, tetapi perusahaan belum membayar. Kejadian tersebut membuat perusahaan mempunyai utang atau kewajiban. Contoh beban yang sering jatuh tempo tetapi belum dibayar antara lain beban gaji, beban bunga, beban telepon, beban air, dan lain-lain. Pada akhirnya perusahaan mengkredit akun utang untuk beban yang harus dibayar. Jurnal penyesuaiannya: Beban........ XXX Utang beban....... XXX Contoh: Belum dibayar beban listrik dan air senilai Rp 500.000,00 padahal sudah jatuh tempo. Jurnal penyesuaiannya: Beban Listrik dan Air Rp 500.000,00 Utang Listrik dan Air Rp 500.000,00 8. Pendapatan yang masih harus diterima/piutang pendapatan Piutang pendapatan adalah suatu pendapatan yang seharusnya diterima, tetapi belum dibayarkan. Dengan kata lain suatu perusahaan telah menjual barangnya kepada pelanggan atau konsumen tetapi belum diterima pembayarannya. Jurnal penyesuaiannya: Piutang Pendapatan XXX Pendapatan Jasa XXX
193
Contoh: Pada akhir periode terdapat pendapatan sewa yang masih harus diterima sebesar Rp 1.000.000,00 dari pelanggan, maka bagaimana jurnal penyesuaiannya: Jurnal Penyesuaiannya: Piutang pendapatan Sewa Rp 1.000.000,00 Pendapatan Sewa Rp 1.000.000,00 F. Model Pembelajaran : Pembelajaran Konvensional G. Langkah-langkah dalam pembelajaran : No. 4.
5.
6.
Keterangan
Waktu
Kegiatan awal : Appersepsi Motivasi Pre test Kegiatan Inti : B. Eksplorasi Siswa membaca bahan ajar melalui buku ajar yang ditunjukkan oleh guru Guru mempresentasikan membuat ayat jurnal penyesuaian C. Elaborasi Guru menyampaikan materi Guru memberikan latihan soal Siswa menyelesaikan latihan soal C. Konfirmasi Guru membahas latihan soal Kegiatan Akhir : a. Menyimpulkan materi pembelajaran
10 menit
H. Alat dan Bahan / Sumber : 2. Sumber Bahan : Buku Ekonomi/Akuntansi jilid 3, MT Ritonga-Yoga Firdaus Modul Belajar Akuntansi dagang Tim MGMP Buku Akuntansi Keuangan Dasar, Kusmuriyanto Penilaian : 3. Aspek yang dinilai Kognitif Afektif Psikomotorik 4. Bentuk Instrument: Lembar soal uraian dan Lembar observasi
30 menit
40menit
10 menit
194
Semarang, April 2011 Mengetahui Guru Pamong
Guru Praktikan
Ely Nuryani S.Pd NIP. 197305022007012009
Rahman Erfian NIM.7101407023
195
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : AKUNTANSI Kelas I Semester : XI IS/II Pertemuan ke : III Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa B. Kompetensi Dasar : 1.2. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa C. Indikator : 1. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi jurnal penyesuaian 2. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 3. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 4. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 5. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 6. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 7. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima D. Tujuan Pembelajaran : 1. Dapat Menafsirkan definisi jurnal penyesuaian 2. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 3. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 4. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 5. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 6. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 7. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima E. Model Pembelajaran :
196
Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together F. Langkah-langkah dalam pembelajaran : No.
Keterangan
Waktu
Kegiatan awal : 1. Appersepsi Motivasi 2. Kegiatan Inti : C. Eksplorasi Siswa membaca bahan ajar melalui buku ajar yang ditunjukkan oleh guru Guru mempresentasikan membuat ayat jurnal penyesuaian D. Elaborasi Guru menyampaikan materi Guru memberikan latihan soal Siswa menyelesaikan latihan soal C. Konfirmasi Guru membahas latihan soal. 3. Kegiatan Akhir : a. Menyimpulkan materi pembelajaran
10 menit
70menit
10 menit
G. Alat dan Bahan / Sumber : 3. Sumber Bahan : Buku Ekonomi/Akuntansi jilid 3, MT Ritonga-Yoga Firdaus Modul Belajar Akuntansi dagang Tim MGMP Buku Akuntansi Keuangan Dasar, Kusmuriyanto H. Penilaian : 5. Aspek yang dinilai Kognitif Afektif Psikomotorik 6. Bentuk Instrument: Lembar soal uraian dan Lembar observasi Semarang, April 2011 Mengetahui Guru Pamong
Guru Praktikan
Ely Nuryani S.Pd NIP. 197305022007012009
Rahman Erfian NIM.7101407023
197
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : AKUNTANSI Kelas I Semester : XI IS/II Pertemuan ke : IV Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa B. Kompetensi Dasar : 1.2. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa C. Indikator : 1. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi jurnal penyesuaian 2. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 3. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 4. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 5. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 6. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 7. Siswa dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima D. Tujuan Pembelajaran : 1. Dapat Menafsirkan definisi jurnal penyesuaian 2. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun perlengkapan 3. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 4. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil 5. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 6. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 7. Dapat membuat/menyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima E. Model Pembelajaran :
198
Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together F. Langkah-langkah dalam pembelajaran : No.
Keterangan
Waktu
Kegiatan awal : 1. Appersepsi Motivasi 2. Kegiatan Inti : A. Eksplorasi Siswa membaca bahan ajar melalui buku ajar yang ditunjukkan oleh guru Guru mempresentasikan membuat ayat jurnal penyesuaian B. Elaborasi Guru menyampaikan materi Guru memberikan latihan soal Siswa menyelesaikan latihan soal C. Konfirmasi Guru membahas latihan soal. 3. Kegiatan Akhir : a. Menyimpulkan materi pembelajaran b. Post tes
10 menit
70menit
10 menit
G. Alat dan Bahan / Sumber : 1. Sumber Bahan : Buku Ekonomi/Akuntansi jilid 3, MT Ritonga-Yoga Firdaus Modul Belajar Akuntansi dagang Tim MGMP Buku Akuntansi Keuangan Dasar, Kusmuriyanto H. Penilaian : 1. Aspek yang dinilai Kognitif Afektif Psikomotorik 2. Bentuk Instrument: Lembar soal uraian dan Lembar observasi Semarang, April 2011 Mengetahui Guru Pamong
Guru Praktikan
Ely Nuryani S.Pd NIP. 197305022007012009
Rahman Erfian NIM.7101407023
199
Kegiatan pre-test
200
Pembagian kelompok/penomeran
Kegiatan Diskusi/ Head Together
201
Presentasi hasil diskusi
Saling ketergantungan positif
202
Kegiatan tanya jawab antar kelompok
Penilaian aktivitas siswa oleh observer