JUDUL
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING MELALUI PERPADUAN METODE CERAMAH BERVARIASI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN KELAS XI IPS SMAN 1 DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang
oleh Arif Hidayat 7101409267
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada:
Hari
: Kamis
Tanggal
: 25 Juli 2013
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Kardoyo, M.Pd. NIP. 196205291986011001
Dra. Harnanik, M.Si NIP. 195108191980032001
Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dra. Nanik Suryani, M.Pd. NIP. 195604211985032001
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:
Hari
: Selasa
Tanggal
: 20 Agustus 2013
Penguji
Drs. Syamsu Hadi, M.Si. NIP. 195212121978031002
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Kardoyo, M.Pd. NIP. 196205291986011001
Dra. Harnanik, M.Si NIP. 195108191980032001
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. S. Martono, M.Si. NIP. 196603081989011001
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila kemudian hari skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang,
Juli 2013
Arif Hidayat NIM. 7101409267
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat bagi orang lain.
Bersungguhlah melakukan apa yang bermanfaat untukmu dan mohonlah pertolongan pada Allah dan janganlah kamu merasa lemah (HR Muslim).
Persembahan
Untuk Bapak-Ibuku, Sobri dan Solicha
Kakak-kakakku tercinta
Sahabat dan Teman-temanku
v
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan hidayah-Nya, yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, serta kemudahan dan kelapangan, sehingga penulis mendapat bimbingan dan kemudahan dalam menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Materi Perhitungan Kurs Valuta Asing Melalui Perpaduan Metode Ceramah Bervariasi dan Model Pembelajaran Bermain Peran Kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal”. Skripsi ini merupakan syarat akademis dalam menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Di dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun skripsi. 2. Dr. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian. 3.
Dra. Nanik Suryani, M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
vi
vii
4.
Dr. Kardoyo, M.Pd., Dosen Pembimbing I dan Dra. Harnanik, M.Si., Dosen Pembimbing II, yang telah sabar memberikan bimbingan dan arahan yang berharga.
5.
Drs. Sussono Hadi, M.M., Kepala SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal yang telah memberikan izin penelitian.
6.
Drs. Kuswanto, Guru ekonomi SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal yang telah membantu penulis melaksanakan penelitian.
7.
Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan Skripsi ini. Semoga skripsi yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak.
Semarang,
Juli 2013
Arif Hidayat NIM 7101409267
SARI Hidayat, Arif. 2013. “Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Materi Pehitungan Kurs Valuta Asing Melalui Perpaduan Ceramah Bervariasi dan Model pembelajaran Bermain Peran Kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal.” Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Kardoyo, M.Pd., II: Dra. Harnanik, M.Si. Kata Kunci : Motivasi Belajar, Prestasi Belajar, Metode Ceramah Bervariasi, Model Pembelajaran Bermain Peran. Motivasi merupakan salah satu faktor penentu prestasi yang terdapat dalam diri siswa. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan terdapat beberapa masalah dalam pembelajaran ekonomi, yakni: siswa kurang menyiapkan diri sebelum pembelajaran dimulai, rendahnya motivasi belajar siswa, dan siswa belum memiliki ketertarikan terhadap pembelajaran ekonomi. Siswa yang kurang termotivasi berdampak pada rendahnya capaian prestasi belajar siswa dengan ketuntasan belajar hanya sebesar 37,7%. Untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar pada materi perhitungan kurs valuta asing maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan memadukan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 3 SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Rancangan kegiatan penelitian ini adalah siklus kegiatan yang terdiri dari dua siklus, dimana dalam setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah soal evaluasi tiap akhir siklus dan lembar pengamatan untuk mengukur motivasi siswa. Hasil penelitian diperoleh terdapat peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran yang dapat dilihat pada tingkat aktivitas siswa siklus I termasuk dalam kategori aktif, dan pada siklus II mengalami peningkatan termasuk dalam kategori sangat aktif. Peningkatan motivasi yang ditunjukkan melalui aktivitas belajar siswa berdampak terhadap prestasi belajar siswa yaitu pada siklus I rata-rata prestasi belajar siswa termasuk dalam kategori baik, pada siklus II rata-rata termasuk dalam kategori sangat baik. Sedangkan tingkat aktivitas guru pada siklus I dengan kategori aktif, dan pada siklus II meningkat dengan kategori sangat aktif. Kesimpulan penelitian ini yaitu terjadi peningkatan motivasi belajar siswa yang diikuti dengan peningkatan prestasi belajar siswa pada pembelajaran materi perhitungan kurs valuta asing melalui perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Saran penelitian ini yaitu guru sebaiknya memberikan motivasi siswa untuk lebih percaya diri sehingga siswa tidak merasa malu-malu dalam membawakan peran dan mengungkapkan gagasan, menjelaskan pentingnya kerja sama antar anggota kelompok sehingga tercipta kerjasama antar siswa yang akan berdampak pada baiknya kualitas hasil diskusi, intensif memantau jalanya pembelajaran, sehingga siswa yang melamun, mengobrol, serta bergurau saat mengikuti pembelajaran dapat diminimalkan. viii
ABSTRACT Hidayat, Arif. 2013. “Enhancing Motivation and Learning Achievement of material Foreign Exchange Rates Calculation Through a combination of Varied lecture and Role Playing learning model in class XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal”. Skripsi. Department of Economic Education. Faculty of Economic. Semarang State University. Supervisor I: Dr. Kardoyo, M.Pd., II: Dra. Harnanik, M.Si. Keywords: Learning Motivation, Learning Achievement, varied lecture method, Role Playing Learning Model. Motivation is one of the determinant factors of students’ learning achievement. Based on the observations that have been made there are some problems in learning economy, such as: students less prepared before the lesson begins, students’motivation is low, and students have not had an interest in economics learning. Students who are less motivated adversely affects the students achievement with learning completeness only by 37.7%. To increase motivation and learning achievement in material foreign exchange calculation, action research is carried out by combinating varied lectures and role playing learning model. The subject of this research is students of class XI IPS 3 SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal. The design of this research activity is the activity cycle consists of two cycles, where in each cycle includes planning, implementation, observation, and reflection. Data collection instrument in this research is evaluation test in the end of each cycle and the observation sheet to measure students’ motivation and teacher performance. The results of this research obtained increasing of students' learning motivation in the activity that can be seen by students activity in the first cycle classified in active category, and in the second cycle increased classified in very active category. Increased motivation shown through student activity impacts on student achievement on the first cycle with average of student achievement classified in good category, in the second cycle average of students’ achievement classified in very exelent category. While the level of teacher’s activity in the first cycle classified in active category, and the second cycle increased classified in very active category. The conclusions of this research are increasing of student learning motivation, followed by an increasing of student achievement on the learning of material material foreign exchange rates calculation through a combination of varied lecture and role playing learning model. This research suggestions that teachers should motivate students to be more confident so that students do not feel shy in performing roles and express ideas, explain the importance of cooperation among group members so as to create cooperation among students who will impact on the good quality of the discussions, intensively monitoring thelearning so that students are daydreaming, chatting, or joking while the learning process can be minimized.
ix
DAFTAR ISI
Halaman JUDUL ..................................................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iii PERNYATAAN ..................................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v PRAKATA ............................................................................................................. vi SARI..................................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................... ix DAFTAR ISI ........................................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah ....................................................................................... 9
1.3
Tujuan Penelitian......................................................................................... 9
1.4
Manfaat Penelitian..................................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 11 2.1
Belajar ....................................................................................................... 11
2.2
Motivasi Belajar ........................................................................................ 14
2.3
Aktivitas Belajar ........................................................................................ 16
2.4
Prestasi Belajar .......................................................................................... 18
2.5
Metode Mengajar ...................................................................................... 21
2.6
Model Pembelajaran Sosial ....................................................................... 23
2.7
Model Pembelajaran Bermain peran ......................................................... 23
2.8
Uraian Materi ............................................................................................ 25
2.10
Hipotesis .................................................................................................... 36
x
xi
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 37 3.1
Setting dan Subyek Penelitian .................................................................... 37
3.2
Faktor-faktor yang Diteliti ......................................................................... 37
3.3
Rancangan Penelitian ................................................................................. 37
3.4
Prosedur Penelitian..................................................................................... 43
3.5
Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 44
3.6
Analisis Uji Coba Instrumen ...................................................................... 45
3.7
Metode Analisis Data ................................................................................. 51
3.8
Indikator Keberhasilan ............................................................................... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 53 4.1
Hasil Penelitian Siklus I ............................................................................ 53 4.1.1 Perencanaan .......................................................................................... 53 4.1.2 Pelaksanaan ........................................................................................... 53 4.1.3 Pengamatan ........................................................................................... 59 4.1.4 Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ............................................................... 75 4.1.5 Refleksi ................................................................................................. 76
4.2
Hasil Penelitian Siklus II ........................................................................... 81 4.2.1 Perencanaan .......................................................................................... 81 4.2.2 Pelaksanaan ........................................................................................... 81 4.2.3 Pengamatan ........................................................................................... 87 4.2.4 Hasil Evaluasi Siswa Siklus II ............................................................ 102 4.2.5 Refleksi ............................................................................................... 103
4.3
Perbandingan Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II .............................. 105
4.4
Pembahasan ............................................................................................. 107
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 116 5.1
Simpulan.................................................................................................. 116
5.2
Saran ........................................................................................................ 117
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 118
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1 Ketuntasan Belajar Siswa SK Perekonomian Terbuka .................................3 1.2 Ketuntasan Belajar Siswa KD Mengidentifikasi Kurs Valuta Asing............4 3.1 Rekapitulasi Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba ....................................46 3.2 Rekapitulasi Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba .............................48 3.3. Rekapitulasi Analisis Daya Beda Soal Uji Coba .........................................50 3.4. Rekapitulasi Analisis Faktor Pengecoh Soal Uji Coba ................................50 4.1. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I .............................................60 4.2. Pengamatan Aktivitas Guru pada Siklus I ...................................................68 4.3. Capaian Prestasi Belajar Siswa pada Siklus I ..............................................76 4.4. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ............................................88 4.5. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus Ke II .......................................95 4.6. Capaian Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II.............................................103 4.7. Pencapaian Prestasi Siswa Sebelum dan Setelah Dilakukan Penelitian ......105 4.8. Analisis Hasil Aktivitas Siswa dan Guru .....................................................106
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1. Kurva Harga Keseimbangan Mata Uang Asing pada Pasar Bebas ................ 28 2.2. Kerangka Berpikir Penelitian ......................................................................... 35 3.1. Model Pelaksanaan Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas........................ 39 4.1. Guru Memberikan Apersepsi dan Tujuan Pembelajaran ............................... 54 4.2. Siswa Berdiskusi Menentukan Pelaku ........................................................... 55 4.3. Siswa Memainkan Peran ................................................................................ 56 4.4. Siswa Mengamati Permainan Peran ............................................................... 57 4.5. Siswa Berdiskusi dan Menilai Permainan Peran ............................................ 57 4.6. Perwakilan Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan .............................. 58 4.7. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi ................................................................. 59 4.8. Siswa Memperhatikan Guru ........................................................................... 61 4.9. Siswa Berdiskusi Menentukan Pemeran ........................................................ 62 4.10. Siswa Berlatih Memainkan Peran ................................................................ 63 4.11. Siswa Memainkan Peran .............................................................................. 64 4.12. Siswa Mengamati Permainan Peran ............................................................. 64 4.13. Siswa Berdiskusi Setelah Permainan Selesai ............................................... 65 4.14. Siswa Menilai Permainan Peran................................................................... 66 4.15. Siswa Menyimpulkan Hasil Pembelajaran .................................................. 67 4.16. Guru Memberikan Apersepsi dan Tujuan Pembelajaran ............................. 69 4.17. Guru Menyampaikan Situasi Permasalahan................................................. 70 4.18. Siswa Berdiskusi Menentukan Pelaku ......................................................... 70 4.19. Siswa Kurang Bekerja Sama ........................................................................ 71 4.20. Perwakilan Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan ............................ 72 4.21. Guru Memberikan Dorongan dan Penguatan ............................................... 72 4.22. Siswa Memainkan Uang .............................................................................. 73 4.23. Guru Mengejak Siswa Berdiskusi ................................................................ 74
xiii
xiv
4.24. Guru Menilai Dengan Memberi Soal Evaluasi ............................................ 74 4.25. Guru Dan Siswa Menyimpulkan dan Merefleksi Pembelajaran .................. 75 4.26. Guru Memberikan Apersepsi dan Tujuan Pembelajaran ............................. 82 4.27. Guru Intensif Memberikan Motivasi pada Siswa ........................................ 83 4.28. Siswa Mendiskusikan Pelaku ....................................................................... 84 4.29. Siswa Percaya Diri Memainkan Peran ......................................................... 85 4.30. Siswa Fokus Mengamati Permainan Peran .................................................. 85 4.31. Guru Aktif Memantau Pembelajaran ........................................................... 86 4.32. Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan ............................................... 86 4.33.Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi ................................................................ 87 4.34. Siswa Memperhatikan Guru ......................................................................... 89 4.35. Siswa Berdiskusi Menentukan Pemeran ...................................................... 90 4.36. Siswa Berlatih Memainkan Peran ................................................................ 91 4.37. Siswa Memainkan Peran .............................................................................. 91 4.38. Siswa Mengamati Permainan Peran ............................................................. 92 4.39. Siswa Berdiskusi Setelah Permainan Selesai ............................................... 93 4.40. Siswa Menilai Permainan Peran................................................................... 94 4.41. Siswa Menyimpulkan Hasil Pembelajaran .................................................. 94 4.42. Guru Memberikan Apersepsi dan Menjelaskan Tujuan Pelajaran ............... 96 4.43. Siswa Aktif Bertanya ................................................................................... 97 4.44. Guru Mampu Mengajak Siswa Aktif Berdiskusi ......................................... 97 4.45. Siswa Aktif Bertanya dan Mengajukan Diri Sebagai Pemeran ................... 98 4.46. Seluruh Perwakilam Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan ............. 99 4.47. Guru Intensif Memberikan Motivasi dan Penguatan ................................... 99 4.48. Guru Intensif Memantau Jalanya Pembelajaran .......................................... 100 4.49. Siswa Aktif Berdiskusi................................................................................. 101 4.50. Guru Menilai dengan Memberikan Soal Evaluasi ....................................... 101 4.51. Guru Membuat Kesimpulan Dan Refleksi ................................................... 102
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Silabus .......................................................................................................... 116 2. RPP Siklus I ................................................................................................. 117 3. RPP Siklus II ................................................................................................ 120 4. Naskah Skenario Siklus I ............................................................................. 123 5. Naskah Skenario Siklus II ............................................................................ 127 6. Aspek Penilaian Aktivitas Belajar Siswa ..................................................... 132 7. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa.................................................. 133 8. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I..................................... 134 9. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ................................... 135 10. Dokumentasi Surat Keterangan Izin Keluar Kelas .................................... 136 11. Aspek Penilaian Aktivitas Guru ................................................................. 137 12. Lembar Observasi Aktivitas Guru ............................................................. 139 13. Kriteria Penilaian Aktivitas Guru............................................................... 140 14. Kisi-kisi Soal Uji Coba .............................................................................. 143 15. Soal Uji Coba ............................................................................................. 144 16. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ................................................................... 156 17. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba ........................................................... 157 18. Analisis Soal Uji Coba ............................................................................... 158 19. Analisis Faktor Pengecoh ........................................................................... 166 20. Analisis Permasalahan Soal Uji Coba ........................................................ 176 21. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I .................................................................. 178 22. Soal Evaluasi Siklus I................................................................................. 179 23. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ....................................................... 185 24. Analisis Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ...................................................... 186 25. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ................................................................ 187 26. Soal Evaluasi Siklus II ............................................................................... 188 27. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II...................................................... 195 28. Analisis Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ...................................................... 196 29. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian .................................................. 197
xv
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Proses pendidikan pada umumnya berlangsung di sekolah melalui kegiatan
pembelajaran merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku. Perubahan itu meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil pembelajaran tersebut berdampak baik bagi mutu pendidikan dan kehidupan bangsa Indonesia. Salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pendidikan adalah dengan melihat prestasi belajar siswa. Menurut Tu’u (2004:75) “prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu.” Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi siswa antara lain faktor kecerdasan, bakat, minat dan perhatian, motivasi, kesehatan, cara belajar, lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, sekolah, dan sarana pendukung dalam belajar. Salah satu faktor penentu prestasi yang terdapat dalam diri siswa adalah motivasi. Secara umum motivasi merupakan konsep yang menjelaskan siswa dalam melakukan suatu tindakan guna mencapai tujuan dalam belajar. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa apabila siswa memiliki motivasi yang rendah dalam belajar, maka capaian prestasi yang diperoleh kurang maksimal. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2007:84) yang menyatakan bahwa “hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang
1
2
diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.” SMAN 1 Dukuhwaru merupakan sekolah yang berada di Kabupaten Tegal. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan sekolah ini masih memiliki masalah belajar pada mata pelajaran ekonomi. Hasil wawancara dengan guru ekonomi kelas XI IPS dan pengamatan pada saat proses pembelajaran terdapat beberapa masalah, yakni: (1) siswa kurang menyiapkan diri sebelum pembelajaran dimulai walaupun materi pelajaran yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya sudah diketahui, (2) motivasi siswa dalam proses pembelajaran masih rendah yang dapat dilihat dari kurangnya respon siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. (3) siswa belum memiliki ketertarikan terhadap pembelajaran ekonomi yang dapat dilihat dari rendahnya aktivitas siswa dan tingkat perhatian siswa pada saat pelajaran berlangsung. Hal ini juga didukung hasil penelitian Lintang (2010) yang menyatakan bahwa karakteristik siswa kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal dalam mengikuti pembelajaran ekonomi adalah sebagai berikut. Sebanyak 32,64% siswa termasuk kategori kurang baik dalam membuat jadwal belajar dan pelaksanaan kegiatan belajar di kelas. 14,58% siswa termasuk kategori kurang baik dalam membaca dan membuat catatan selama mengikuti pembelajaran. 46,53% siswa termasuk kategori kurang baik mengulang bahan pelajaran yang telah disampaikan guru. 17,36% siswa termasuk kategori kurang baik konsentrasi dalam belajar. 15,28% siswa termasuk dalam kategori kurang baik mengerjakan tugas yang diberikan guru. Rendahnya motivasi siswa ditandai dengan aktivitas dan ketertarikan yang masih rendah dalam pembelajaran ekonomi. Siswa yang kurang termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akan berdampak pada capaian prestasi belajar
3
siswa kurang optimal. Hal ini ditandai dengan nilai siswa yang masih banyak dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu dibawah nilai 7,00. Tabel 1.1. Ketuntasan Belajar Siswa Standar Kompetensi Perekonomian Terbuka Ketuntasan Belajar Siswa Kelas
Jumlah Siswa
KD 1 Tuntas
KD 2 Belum Tuntas
Tuntas
KD 3 Belum Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
XI IPS 1
34
31
91.2
3
8.8
27
79.4
7
20.6
31
91.2
3
8.8
XI IPS 2
35
33
94.3
2
5.7
19
54.3
16
45.7
24
68.6
11
31.4
XI IPS 3
35
32
91.4
3
8.6
18
51.4
17
48.6
22
62.9
13
37.1
XI IPS 4
34
30
88.2
4
11.8
25
73.5
9
26.5
26
76.5
8
23.5
Jumlah
138
126
91.3
12
8.7
89
64.5
49
35.5
103
74.6
35
25.4
Sumber: nilai ulangan harian siswa kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru Kab. Tegal, 2013 Keterangan: KD 1: Mengidentifikasi manfaat dan faktor pendorong perdagangan internasional KD 2: Mengidentifikasi kurs tukar valuta asing KD 3: Menjelaskan konsep tarif, kuota, larangan eksopr-impor, subsidi, premi, dan dumping Tabel 1.1. menunjukkan dari tiga kompetensi dasar yang terdapat pada standar kompetensi perekonomian terbuka siswa kurang menguasai kompetensi dasar mengidentifikasi kurs tukar valuta asing. Hal ini dapat dilihat dari 138 siswa kelas XI IPS hanya 89 siswa atau sebesar 64,5% yang mampu mencapai hasil belajar diatas KKM, sedangkan 49 siswa atau sebesar 35,5% belum mampu mencapai KKM yang ditentukan sekolah. Berdasarkan analisis hasil ulangan harian semester dua kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru diketahui bahwa siswa masih kesulitan memahami materi menghitung nilai tukar berdasarkan kurs yang berlaku. Hal ini bisa dilihat dari Tabel 1.2.
4
Tabel 1.2. Ketuntasan Belajar Siswa Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Kurs Valuta Asing Kelas
Jumlah Siswa
XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPS 3 XI IPS 4 ∑XI IPS
34 35 35 34 138
Indikator 1 Belum Tuntas Tuntas
Ketuntasan Belajar Siswa Indikator 2 Indikator 3 Belum Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Indikator 4 Belum Tuntas Tuntas
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
22 14 13 22 71
64.7 40.0 37.1 64.7 51.4
12 21 22 12 67
35.3 60.0 62.9 35.3 48.6
18 12 6 16 52
52.9 34.3 17.1 47.1 37.7
16 23 29 18 86
47.1 65.7 82.9 52.9 62.3
34 32 32 32 130
100 91.4 91.4 94.1 94.2
0 3 3 2 8
0 8.6 8.6 5.9 5.8
31 23 24 25 103
91.2 65.7 68.6 73.5 74.6
3 12 11 9 35
8.8 34.3 31.4 26.5 25.4
Sumber: analisis hasil ulangan harian semester 2 kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru, 2013 Keterangan: Indikator 1: Pengertian kurs dan perubahanya Indikator 2: Perhitungan kurs valuta asing Indikator 3: Perkembangan nilai rupiah terhadap valuta asing Indikator 4: Cara dan alat pembayaran internasional
Tabel 1.2. menunjukkan hasil belajar siswa pada indikator perhitungan kurs valuta asing paling rendah diantara hasil belajar indikator lain yaitu dari 138 siswa kelas XI IPS hanya 52 siswa atau sebesar 37,7% yang memperoleh nilai diatas KKM yang ditetapkan sekolah sedangkan 86 siswa atau sebesar 62,3% belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Hal ini menunjukkan permasalahan utama dalam pembelajaran kompetensi dasar mengidentifikasi kurs valuta asing yaitu siswa yang kurang menguasai materi menghitung kurs valuta asing. Pada materi perhitungan kurs valuta asing siswa dituntut untuk memahami arti dan definisi kurs valuta asing, menafsirkan perubahan kurs valuta dengan benar, penerapan kurs jual maupun kurs beli yang diterapkan money changer dalam menjual beli valuta asing kepada masyarakat, dan siswa juga harus mampu menghitung nilai tukar valuta. Materi perhitungan kurs valuta asing biasa disajikan dengan berbagai contoh soal cerita. Soal cerita dalam perhitungan nilai
5
valuta merupakan soal perhitungan matematis yang berbentuk cerita, sehingga pemahaman siswa terhadap soal cerita tidak hanya faktor komputasi saja tetapi siswa juga harus memahami makna soal cerita tersebut. Pada materi ini biasa di sampaikan dengan metode ceramah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada siswa karena sifat pokok bahasan kurs valuta asing yang informatif dan faktual. Akan tetapi penerapan metode ceramah yang kurang bervariasi berdampak pada siswa merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran. Ketika siswa merasa bosan dan kurang termotivasi, akan berimplikasi pada rendahnya capaian prestasi siswa. Kondisi yang demikian maka diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, dan dapat meningkatkan motivasi siswa, serta menerapkan keterlibatan aktif mereka dalam rangka meningkatkan prestasi belajar. Salah satu upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran perhitungan kurs valuta asing yaitu dengan menerapkan metode ceramah bervariasi. Ceramah bervariasi merupakan ragam mengajar dengan mengaplikasikan berbagai metode yaitu dengan memadukan ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Metode ini sebagai salah satu cara meningkatkan motivasi siswa, dan mengurangi rasa bosan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyasa (2009:78) yang menyatakan “variasi dalam pembelajaran merupakan perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.” Dengan menerapkan metode ceramah bervariasi pada materi
6
perhitungan kurs valuta asing, siswa tidak hanya mendapatkan informasi yang aktual dari ceramah saja, tetapi juga siswa dapat berfikir kritis, mengekspresikan pendapatnya secara bebas, serta siswa dapat menyumbangkan gagasanya melalui kegiatan diskusi. Implementasi metode ini yakni guru menyampaikan uraian materi, selanjutnya guru memberikan peluang kepada siswa untuk bertanya jawab, setelah itu dilakukan diskusi antar siswa. Selain menerapkan ceramah bervariasi, penerapan model pembelajaran bermain peran juga salah satu alternatif untuk menciptakan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dalam rangka meningkatkan prestasi belajar materi perhitungan kurs valuta asing. Model pembelajaran bermain peran merupakan ragam mengajar untuk meningkatkan interaksi guru dan siswa dan sebagai upaya pemecahan masalah yang menyangkut dengan kehidupan sosial melalui peragaan tindakan. Melalui model pembelajaran bermain peran, materi perhitungan kurs valuta asing yang terdiri dari konsep teoritis mengenai definisi kurs valuta asing, cara menafsirkan perubahan nilai tukar valuta asing, dan perhitungan matematis nilai tukar valuta berdasarkan kurs yang berlaku dalam bentuk soal cerita dapat disajikan dalam bentuk yang lebih konkret sehingga siswa tidak berfikir abstrak dalam memahami setiap materi yang diberikan guru. Model pembelajaran bermain peran dapat menciptakan pembelajaran materi perhitungan kurs valuta asing dengan suasana permainan yang menyenangkan dan dapat memotivasi siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmadi & Prasetyo (1997) sebagaimana dikutip Sugiharti (2009:19), “model pembelajaran bermain peran dapat menjadikan siswa banyak beraktifitas dalam
7
pembelajaran dan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan merupakan suatu bentuk motivator sehingga siswa lebih antusias dalam belajar, dengan demikian hasil belajarpun meningkat.” Perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran merupakan ragam variasi mengajar yang menerapkan keterlibatan aktif siswa dan guru, serta interaksi antar individu tersebut dalam dramatisasi. Ketika siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, maka akan memaksimalkan hasil dari apa yang ia pelajari. Hal ini sesuai dengan pendapat Magnesen sebagaimana dikutip Tu’u (2004:77), “orang belajar 10% dari apa yang ia baca, 20% dari apa yang ia dengar, 30% dari apa yang ia lihat, 50% dari apa yang ia lihat dan dengar, 70% dari apa yang ia katakan, dan 90% dari apa yang ia katakan dan lakukan.” Perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran dapat membantu siswa dalam meningkatkan interaksi antara siswa maupun dengan guru, mendorong siswa berfikir kritis, serta dapat meningkatkan kemampuan siswa memahami perasaan dirinya dan perasaan orang lain. Melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran, selain dengan kegiatan diskusi siswa juga dapat memecahkan permasalahan sosial, sesuai dengan permainan peran yang dilakukan. Selain itu juga siswa dapat meningkatkan keterampilan serta dalam mencari solusi dalam berbagai upaya pemecahan
masalah.
Dengan
meningkatnya
kemampuan
siswa
dalam
memecahkan masalah, maka akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar. Penerapan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran siswa merupakan implementasi pembelajaran dengan memadukan metode
8
ceramah yang disertai sesi tanya jawab, metode diskusi antar siswa, dan model pembelajaran bermain peran. Adapun langkah-langkahnya yaitu: (1) guru menceritakan situasi sosial yang dilanjutkan sesi tanya jawab dengan siswa, (2) siswa memilih melakukan diskusi dalam menentukan para pelaku, (3) siswa mempersiapkan pelaku, (4) siswa melakukan permainan peran dengan menerapkan kurs jual dan kurs beli dalam kegiatan jual beli valuta asing, (5) guru mengontrol ketika permainan peran berlangsung, (6) guru mengakhiri permainan peran dengan diskusi, (7) siswa menilai atau memberi tanggapan, (8) siswa menyimpulkan hasil permainan peran. Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran bermain peran yang dilakukan oleh Sugiharti (2009:21) “rata-rata keberhasilan siswa di kelas eksperimen adalah 64,7%, sedangkan rata-rata keberhasilan siswa di kelas kontrol adalah 55%. Hasil tersebut menujukkan bahwa penerapan model bermain peran dapat meningkatkan keberhasilan belajar siswa.” Hal ini juga didukukung oleh Chandrawati (2010) dalam penelitianya menyebutkan bahwa “hasil penelitian sebelum treatment menunjukkan nilai pada waktu pre test rata-rata 66,5 sedangkan pada waktu post test 76,17.” Hasil penelitian ini menunjukan aktivitas siswa dalam pembelajaran bermain peran dan hasil pembelajaran siswa dengan menerapkan pembelajaran metode bermain peran menunjukan hasil yang positif, terlihat dari peningkatan signifikansi dari segi aktivitas dan hasil pembelajaran. Dari uraian tersebut peneliti melakukan penelitian mengenai penerapan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan
9
metode penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Perhitungan Kurs Valuta Asing Melalui Perpaduan Metode Ceramah Bervariasi dan Model Pembelajaran Bermain Peran Kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal.” 1.2
Rumusan Masalah
(1)
Apakah dengan menerapkan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi perhitungan kurs valuta asing kelas XI IPS SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal?
(2)
Apakah dengan menerapkan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi perhitungan kurs valuta asing kelas XI IPS SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal?
1.3
Tujuan Penelitian
(1)
Mengetahui
penerapan
perpaduan
ceramah
bervariasi
dan
model
pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi perhitungan kurs valuta Asing kelas XI IPS SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal. (2)
Mengetahui
penerapan
perpaduan
ceramah
bervariasi
dan
model
pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi kurs valuta Asing kelas XI IPS SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal.
10
1.4
Manfaat Penelitian
(1)
Bagi Guru Perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran diharapkan dapat menjadi alternatif bagi guru dalam memilih metode/ model pembelajaran yang lebih variasi pada materi perhitungan kurs valuta asing.
(2)
Bagi Siswa Perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi perhitungan kurs valuta asing.
(3)
Bagi sekolah Memberi masukan kepada sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi materi perhitungan kurs valuta asing.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Belajar 2.1.1 Definisi Belajar Ada beberapa pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Hamalik (2009:154) “belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman.” Menurut Rifa’i dan Anni (2009:82) “belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang.” Menurut Siregar dan Nara (2011:5) “belajar adalah suatu aktivitas mental (psikis) yang belangsung dalam interaksi dengan lingkunganya yang menghasilkan perubahan yang bersifat relatif konstan.” Dari beberapa pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli di atas maka maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan atau aktivitas pada diri seseorang yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui pengalaman setelah berinteraksi dengan lingkunganya yang menunjukan perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen. 2.1.2 Unsur-unsur Belajar Belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku, Gagne dalam Rifa’i dan Anni (2009:82), Unsur yang dimaksud adalah: (1) Peserta didik Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta didik, warga belajar, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan belajar mengajar. 11
12
(2) Rangsangan (stimulus) (stimulus) merupakan peristiwa yang merangsang pengindraan peserta didik. (3) Memori Memori yang ada pada peserta didik berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari kegiatan sebelumnya. (4) Respon Respon merupakan tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan kegiatan belajar pada peserta didik ditunjukkan apabila terjadi interkasi antara stimulus dengan memori. Interaksi tersebut akan berpengaruh pada perubahan pola perilaku peserta didik dari sebelum dan setelah setelah adanya stimulus tersebut. Jika terjadi perubahan perilaku setelah diberikan stimulus. Maka perubahan perilaku tersebut merupakan indikator bahwa peserta didik telah melakukan kegiatan belajar. 2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Menurut Syah (2007:132), secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa terdiri dari tiga macam yaitu: (1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan jasmani dan rohani siswa. (2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. (3) Faktor pendekatan belajar, yakni upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Faktor internal siswa meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis yang bersifat jasmaniah dan aspek psikologis yang bersifat rohaniah. A. Aspek pisikologis Menurut Syah (2007:132) “kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi yang disertai pusing-pusing dapat menurunkan kualitas ranah cipta
13
(kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang dan tidak berbekas.” B. Aspek psikologis Menurut Syah (2008:132) banyak faktor yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa yaitu: (1) Inteligensi siswa Inteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psikofisik untuk mereaksi rangsangan atau menyusuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. (2) Sikap siswa Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. (3) Bakat siswa Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. (4) Minat siswa Secara sederhana minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. (5) Motivasi siswa Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia maupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa akan tercapai dengan maksimal dengan adanya kemampuan intelegensi siswa setiap memecahkan masalah, sikap yang positif dalam berinteraksi, bakat yang dimiliki, minat yang tinggi terhadap pembelajaran, dan motivasi yang baik selama mengikuti pembelajaran. Faktor tersebut memberikan pengaruh positif dan ikut memberi kontribusi terhadap kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa.
14
2.2 Motivasi Belajar 2.2.1 Definisi Motivasi Belajar Menurut Sadirman (2007:75) “motivasi dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka.” Menurut Purwanto (2007:60) “motivasi ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak sesuatu. Menurut Winkels (1987) sebagaimana dikutip Siregar dan Nara (2011:49) “motivasi merupakan penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan tertentu. Sardiman (2007:75) menyatakan motivasi belajar adalah sebagai berikut. Dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Dikatakan keseluruhan karena pada umumnya ada beberapa motif yang bersama-sama menggerakan siswa untuk belajar. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan suatu dorongan dan daya penggerak yang berasal dari dalam diri maupun luar siswa untuk berperilaku atau melakukan aktivitas tertentu yang mengarahkan perilaku manusia untuk belajar. Disini dijelaskan bahwa siswa termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar pada materi perhitungan kurs valuta asing melalui penerapan perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran.
15
2.2.2 Fungsi Motivasi dalam Belajar Belajar sangat diperlukan dengan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal jika disertai motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Menurut Sardiman (2007:85) ada tiga fungsi motivasi yaitu sebagai berikut. (1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi penggerak motor yang melapaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang dikerjakan. (2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuanya. (3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tercapainya tujuan tersebut. Selain fungsi diatas, terdapat fungsi motivasi yang lain yaitu sebagai pendorong usaha dalam mencapai prestasi. Melalui motivasi yang terdapat dalam diri siswa ketika ia belajar, maka akan menujukkan hasil yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2007:85) “dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari dengan adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan melahirkan prestasi yang baik.” 2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Menurut Imron (1996) sebagaimana dikutip Siregar dan Nara (2011:53) “ada enam faktor yang mempengaruhi motivasi dalam proses pembelajaran yaitu cita-cita, kemampuan belajar, kondisi pembelajar, kondisi lingkungan pembelajar, unsur-unsur dinamis pembelajar, upaya guru dalam membelajarkan pembelajar.” Faktor-faktor tersebut memiliki peran yang penting berfungsi sebagai pendorong
16
dalam meningkatkan motivasi siswa. Dengan adanya enam faktor tersebut akan melahirkan motivasi yang tinggi. 2.2.4 Ciri-Ciri Motivasi Menurut Sardiman (2007:83), motivasi yang ada
pada diri setiap orang itu
memiliki ciri-ciri: (1) tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama tidak pernah berhenti sebelum selesai); (2) ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai); (3) menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah; (4) lebih senang bekerja mandiri; (5) cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif); (6) dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu); (7) tidak mudah melapasakan hal yang diyakini itu; (8) senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti diatas, maka orang itu memilki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti ini akan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. 2.3 Aktivitas Belajar 2.3.1 Pengertian Aktivitas Belajar Manusia sebagai mahluk yang dinamis memiliki potensi dan energi sendiri. Oleh karena itu, secara alami anak didik itu juga akan menjadi aktif karena adanya motivasi dan didorong oleh bermacam-macam kebutuhan. Sardiman (2007:97) menjelaskan “dalam kegiatan belajar, peserta didik harus aktif berbuat. Dengan kata lain, bahwa dalam belajar diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak mungkin berlangsung
17
dengan baik”. Menurut Hamalik (2009:171) menyatakan bahwa “pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri.” Hamalik (2009:90) juga menjelaskan bahwa sebagai berikut. pendidikan modern lebih menitikberatkan pada aktivitas sejati, di mana siswa belajar sambil bekerja. Dengan bekerja, siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan serta perilaku lainnya, termasuk sikap dan nilai. Sehubungan dengan hal tersebut, sistem pembelajaran dewasa ini sangat menekankan pada pendayagunaan asas keaktifan (aktivitas) dalam proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dari berbagai pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas dalam belajar merupakan segala kegiatan atau perilaku siswa dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar yaitu hasil belajar yang baik. Perilaku tersebut dapat ditunjukkan melalui usaha siswa dalam memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan serta perilaku lainnya. 2.3.2 Jenis-jenis Aktivitas Aktivitas dalam belajar banyak macamnya. Menurut Paul D. Dierich sebagaimana dikutip Hamalik (2009:90) membagi kegiatan belajar menjadi 8 kelompok yaitu: (1) Kagiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain. (2) Kegiatan lisan (oral): mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, berdiskusi. (3) Kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan permainan instrumen musik, mendengarkan siaran radio. (4) Kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket. (5) Kegiatan menggambar: menggambar, membuat grafik, diagram,
18
peta, pola. (6) Kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, berkebun. (7) Kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, membuat keputusan. (8) Kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang, dan sebaginya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa tidak cukup hanya dengan membaca atau menulis tetapi ada berbagai macam aktivitas yang
dilakukan
siswa
dalam
pembelajaran
seperti memberikan
pendapat, berdiskusi, melakukan percobaan atau penelitian, dan lain-lain yang dapat meningkatkan hasil belajarnya. 2.4 Prestasi Belajar 2.4.1 Pengertian Prestasi Menurut Tu’u (2004:75) “prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu.” Sedangkan menurut Slameto (2008:54) “prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa dalam bentuk nilai.” Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil belajar kognitif siswa setelah melakukan tugas tertentu yang ditunjukkan dengan penguasaan pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan siswa yang dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf, maupun kalimat. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut Tu’u (2004:75) secara rinci prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut.
19
(1) Prestasi siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah. (2) Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa, dam evaluasi. (3) Prestasi belajar siswa dibuktikan dengan ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuh. Hasil evaluasi tersebut didokumentasikan dalam buku daftar nilai guru dan wali kelas serta arsip yang ada di bagian administrasi kurikulum sekolah. Selain itu, hasil evaluasi juga disampaikan pada siswa dan orang tua melalui buku rapor akhir semester yang disampaikan pada waktu pembagian rapor akhir semester atau kenaikan kelas. 2.4.2 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Siswa Ada faktor penting yang ikut memberi kontribusi bagi keberhasilan siswa mencapai hasil belajar yang baik. Menurut Sangalang sebagaimana dikutip Tu’u (2004:78) Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi yaitu sebagai berikut. (1) Kecerdasan Tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki seorang siswa sangat menentukan keberhasilannya mencapai prestasi belajar. (2) Bakat Bakat adalah kemampuan yang ada pada diri seseorang yang dibawanya sejak lahir, yang diterima sebagai warisan dari orang tua. (3) Minat dan perhatian Minat adalah kecenderungan yang besar pada sesuatu. Perhatian adalah melihat dan mendengar dengan baik dan teliti terhadap sesuatu. (4) Motif Motif adalah dorongan yang membuat orang berbuat sesuatu, motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (5) Cara belajar Keberhasilan studi siswa dipengaruhi juga oleh cara belajar siswa. Cara belajar yang efisien memingkinkan mencapai prestasi yang lebih tinggi dibanding dengan cara belajar yang tidak efisien.
20
(6) Lingkungan keluarga Keluarga merupakan potensi yang besar dan positif memberi pengaruh pada prestasi siswa. (7) Sekolah Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur, memilki sistem dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai etik, moral, mental, spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan. Prestasi dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal yang ikut memberi kontribusi bagi keberhasilan siswa mencapai hasil belajar yang baik. Di dalam penelitian ini prestasi yang dimaksud adalah prestasi belajar setelah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar melalui penerapan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi perhitungan kurs valuta asing. Selain faktor-faktor yang telah diuraikan sebelumnya, menurut Tu’u (2004:78), prestasi siswa dalam pembelajaran dipengaruhi oleh peran dan strategi guru dalam pembelajaran yaitu: (1) strategi pendekatan pribadi terhadap siswa yang kurang menonjol dalam bidang-bidang tertentu sesuai dengan tujuh macam kecerdasan, (2) starategi guru melibatkan siswa dalam pembelajaran secara penuh dengan suasana gembira dan menyenangkan, (3) guru membuat alat bantu dan menciptakan ruangan hidup. Strategi pembelajaran ini berkaitan dengan prosedur membantu peserta didik bergerak dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dalam setiap pembelajaran sehingga peserta didik mencapai prestasi belajar yang maksimal.
21
2.5 Metode Mengajar Menurut Tardif (1989) sebagaimana dikutip Syah (2008:201) “metode mengajar ialah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan pendidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran pada siswa.” Ada empat metode mengajar yang dipandang representatif dan dominan dalam arti digunakan secara luas pada setiap jenjang pendidikan formal. Ragam metode mengajar yaitu metode ceramah, metode diskusi, metode demonstrasi, dan metode ceramah plus atau ceramah bervariasi. 2.5.1 Metode Ceramah Bervariasi Menurut Syah
(2008:203) “metode ceramah ialah metode mengajar
dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikutinya dengan pasif.” Aktivitas siswa dalam mengajaran yang menggunakan metode ini hanya menyimak dan sesekali mencatat. Menurut Syah (2008:211) “metode ceramah plus ialah metode yang digunakan guru dengan memadukan antara metode ceramah dan metode lainya.” Menurut Gulo (2004:142) menyebutkan bahwa “metode ceramah termasuk dalam pembelajaran aktif apabila divariasikan dengan metode-metode pembelajaran sehingga disebut ceramah bervariasi.” Dari para pendapat penulis diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode ceramah bervariasi adalah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan, yaitu melibatkan peserta melalui adanya tanggapan balik atau perbandingan dengan pendapat dan pengalaman peserta dengan memadukan antara metode ceramah dan metode lainya.
22
Menurut Gulo (2004:142) metode ceramah bervariassi terdapat beberapa komponen atau unsur masing-masing variasi. Komponen tersebut adalah sebagai berikut. (1) Variasi metode yakni ceramah hanya efektif 15 menit pertama. Menit-menit berikutnya daya serap siswa menurun. Oleh karena itu supaya aktivitas belajar tinggi, ceramah sebagai metode pengajaran yang pokok hanya efektif diterapkan pada 15 menit pertama. Sesudah itu metode ceramah harus diganti dengan metode lain. Dengan demikian, interaksi pembelajaran lebih bervariasi. (2) Variasi media Alat indera siswa dilibatkan sebanyak mungkin dalam proses belajar mengajar. Untuk itu media pengajaran divariasikan sehingga fungsi melihat (visual), fungsi mendengar (audio) dan fungsi meraba dan mencium diaktifkan pada hal-hal tertentu. (3) Variasi penampilan yang terdiri dari variasi gerak yakni dalam menyampaikan ceramah gerakan guru disesuaikan dengan bahan ceramah dan situasi kelas, variasi isyarat yakni isi ceramah tidak hanya disampaikan melalui kata-kata tetapi juga melalui mimik guru, variasi suara yakni variasi tinggi rendahnya suara yakni cepat lambatnya diucapkan setiap kata dan keras lemahnya memberikan nilai tersendiri dalam berkomunikasi melalui ceramah, selingan diam yakni dalam menyampaikan ceramah perlu diberi kesempatan kepada siswa untuk meresapkan makna ceramah, kontak pandang, dan pemusatan perhatian. (4) Variasi bahan sajian yakni dalam penyampaian materi guru menyajikan contoh-contoh konkert dan relevan misalnya disertai gambar yang sesuai dengan materi yang disajikan. Dalam penelitian ini peneliti memadukan antara metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi perhitungan kurs valuta asing dengan mengaplikasikan berbagai metode yaitu dengan memadukan ceramah dan tanya jawab guna pengetahuan dan pemahaman kepada siswa, dilanjutkan kegiatan diskusi yang bertujuan mendorong siswa berfikir kritis, serta dilakukan permainan peran guna membantu siswa memecahkan permasalahan sosial melalui peragaan peran.
23
2.6 Model Pembelajaran Sosial Menurut Uno (2009:25), “model pembelajaran sosial merupakan pendekatan pembelajaran
yang menekankan
hubungan individu
dengan
masyarakat atau orang lain.” Menurut Syah (2008:195), “model pembelajaran sosial adalah rumpun model mengajar yang menitikberatkan pada proses interaktif antar individu yang terjadi dalam kelompok individu tersebut.” Dari pendapat di atas maka disimpulkan bahwa model pembelajaran pembelajaran sosial merupakan model pembelajaran yang menekankan pada hubungan sosial atau hubungan individu dengan lingkungan sosialnya dengan memfokuskan pada interaksi peserta didik dengan peserta didik lain dan berinteraksi dengan kelompoknya. Dalam model pembelajaran, yang termasuk dalam pendekatan pembelajaran sosial yaitu model pembelajaran bermain peran, model pembelajaran simulasi sosial, dan model pembelajaran telaah atau kajian yurisprudensi. 2.7 Model Pembelajaran Bermain peran 2.7.1 Definisi Model Pembelajaran Bermain Peran Menurut Uno (2009:25) “bermain peran sebagai suatu model bertujuan untuk membantu siswa menemukan jati diri di dunia sosial dan memecahkan dilema dengan bantuan kelompok.” Menurut Syah (2008:195) “pada prinsipnya model mengajar bermain peran adalah upaya pemecahan masalah khususnya yang bertalian dengan kehidupan sosial melalui peragaan tindakan.” Proses pemecahan masalah tersebut dilalui melalui tahapan-tahapan (1) identifikasi atau pengenalan
24
masalah, (2) uraian masalah, (3) pemeranan/peragaan tindakan, (4) diskusi dan evaluasi. Dari pengertian yang telah diungkapkan oleh para penulis maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran bermain peran merupakan ragam mengajar dalam upaya pemecahan masalah yang menyangkut dengan kehidupan sosial melalui peragaan tindakan yang menerapkan keterlibatan aktif siswa dan tingkah laku mereka atau interaksi antar individu tersebut dalam dramatisasi. Para siswa berpartisipasi sebagai pemain dengan memperagakan peran tertentu atau sebagai pengamat dalam mengomentari para pemeran dalam memperagakan tindakan yang telah dimainkan. 2.7.2 Prosedur Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Menurut Sudjana (2011:93) ada delapan langkah yang yang perlu ditempuh dalam melaksanakan model bermain peran. Langkah-langkah tersebut secara ringkas dapat diikuti dalam uraian berikut. (1) Menentukan dan menceritakan situasi sosial yang akan dilakukan permainan peran. (2) Memilih para pelaku. (3) Mempersiapkan pelaku untuk memainkan peran masing-masing. (4) Siswa melakukan permainan peran. (5) Guru mengontrol permainan peran jika situasi keluar dari skema yang telah ditentukan. (6) Akhiri permainan peran dengan diskusi, tentang jalan cerita atau pemecahan masalah selanjutnya. (7) Siswa diberi tugas untuk menilai atau memberi tanggapan sesuai pelaksanaan permainan peran. (8) Siswa diberi kesimpulan tentang hasil permainan peran. Dengan menerapkan langkah-langkah model pembelajaran bermain peran maka siswa terangsang berpartisipasi aktif karena pembelajaran berhubungan dengan situasi sesungguhnya yang akan berdampak pada peningkatan prestasi
25
siswa. Selain itu siswa dapat memecahkan berbagai masalah sosial dalam kehidupan bermasyarakat khususnya permasalahan ekonomi yang menyangkut perhitungan kurs valuta asing. 2.7.3 Kegunaan Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Menurut Uno (2009:26) menerangkan bahwa model pembelajaran bermain peran berguna sebagai sarana bagi siswa untuk: (1) menggali perasaanya, (2) memperoleh inspirasi dan pemahaman yang berpengaruh pada sikap, nilai, dan persepsinya, (3) mengembangkan keterampilan dan sikap dalam memecahkan masalah, dan (4) mendalamai mata pelajaran dengan berbagai macam cara. Penerapan model pembelajaran bermain peran dapat membantu siswa menemukan jati diri di dunia sosial dan memecahkan dilema dengan bantuan kelompok. Hal ini akan terlihat pada saat siswa terjun langsung ke masyarakat kelak ia akan mendapatkan diri dalam berbagai situasi dimana banyak peran terjadi. 2.8 Uraian Materi 2.8.1 Karakteristik Materi Kurs Valuta Asing Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar SMA Kelas XI IPS semester genap, kurs valuta sing adalah materi pokok yang harus dipelajari dan dikuasi oleh siswa. Materi kurs valuta asing termasuk dalam standar kompetensi perekonomian terbuka. Materi yang mencakup kompetensi dasar kurs valuta asing yaitu mendeskripsikan sebab-sebab terjadinya perubahan nilai tukar rupiah terhadap valuta asing dan menghitung nilai tukar suatu valuta berdasarkan kurs yang berlaku.
26
Penerapan metode ceramah dalam pembelajaran kurs valuta asing bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada siswa karena sifat pokok bahasan kurs valuta asing itu yang informatif dan faktual. Sedangkan dalam perhitungan nilai tukar suatu valuta berdasarkan kurs yang berlaku biasa diterapkan dengan berbagai contoh soal cerita. Soal cerita dalam perhitungan nilai tukar suatu valuta berdasarkan kurs yang berlaku merupakan soal perhitungan matematis yang berbentuk cerita, sehingga pemahaman siswa terhadap soal cerita tidak hanya faktor komputasi saja tetapi lebih dari itu siswa harus memahami makna soal cerita tersebut, yang kemudian dilakukan perhitungan kurs tersebut kemudian menginterpretasikan hasil yang diperoleh dari perhitungan ke dalam soal semula. Berdasarkan penerapan soal cerita dalam dalam perhitungan nilai tukar suatu valuta berdasarkan kurs yang berlaku maka penulis mencoba untuk membuat kegiatan pembelajaran yang bersifat konkret diantaranya dapat dilakukan oleh guru melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. 2.8.2 Materi Perhitungan Kurs Valuta Asing Menurut Sadono Sukirno sebagaimana dikutip dalam Sukwiyati (2007:102) “kurs valuta asing menunjukan harga atau nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam nilai mata uang mata negara lain. Artinya, kurs valuta asing merupakan representasi jumlah uang domestik yang dibutuhkan.” Kurs valuta asing suatu negara berbeda dengan negara lain. Misalnya kurs rupiah terhadap dolar berbeda dengan kurs rupiah terhadap yen. Kurs tersebut tidak tetap
27
dapat berubah sewaktu-waktu. Pada dasarnya ada dua cara untuk menentukan kurs valuta asing di pasar bebas (kurs bebas) dan ditentukan pemerintah. a. Penentuan kurs dalam pasar bebas berdasarkan permintaan dan penawaran 1) Permintaan mata uang asing Permintaan mata uang asing memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a) Semakin tinggi harga mata uang asing, semakin sedikit permintaan atas mata uang asing tersebut. b) Semakin rendah harga mata uang asing semakin banyak permintaan atas mata uang asing tersebut. 2) Penawaran mata uang asing Penawaran mata uang asing dilakukan oleh penduduk suatu negara yang ingin membeli barang buatan negara lain. Misalnya jika penduduk AS ingin membeli furnitur dari Indonesia maka ia akan menukarkan dolarnya dengan rupiah. Penawaran mata uang asing memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a) Semakin tinggi harga mata uang asing, semakin banyak penawaran mata uang asing tersebut. b) Semakin rendah harga mata uang asing, semakin sedikit penawaran mata uang asing tersebut. b. Harga Keseimbangan Mata Uang Asing
28
Harga Keseimbangan mata uang asing pada sistem bebas ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Kurva ini dapat ditunjukkan pada Gambar 2.1. Nilai Kurs
Kuantitas ringgit
Gambar 2.1. Kurva Harga Keseimbangan Mata Uang Asing pada Pasar Bebas.
Kurva DD adalah kurva permintaan atas ringgit. Kurs SS adalah kurs penawaran atas ringgit. Pada saat kurs sama dengan Rp.500,00 kuantitas ringgit yang diminta adalah satu. Kurs DD dan SS berpotongan pada kurs Rp.1500,00. Pada saat ini terjadi keseimbangan antara permintaan ringgit dengan penawaran ringgit. sehingga, kurs yang terjadi 1 ringgit sama dengan Rp.1500,00. c. Sebab terjadinya perubahan nilai tukar rupiah Perubahan dalam permintaan dan penawaran suatu valuta akan menyebabkan perubahan dalam kurs valuta. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: 1) Perubahan dalam cita rasa masyarakat Cita rasa masyarakat akan mempengaruhi corak konsumsi mereka, perubahan cita rasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka atas barang-barang yang diproduksidalam negeri yang
29
diimpor.
Perbaikan
kualitas
barang-barang
dalam
negeri
menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan dan dapat menaikan
ekspor.
Perbaikan
kualitas
barang-barang
impor
menyebabkan keinginan masyarakat untuk mengimpor bertambah besar. Perubahan ini akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing sehingga nilai nilai tukar mata uang suatu negara terhadap valuta asing akan berubah. 2) Harga barang ekspor dan impor Harga merupakan faktor penting yang menentukan apakah barang akan diimpor atau diekspor. Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga yang relatif murah akan menaikan ekpor dan apabila harganya naik maka ekspornya akan berkurang. Pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah impor, dan sebaliknya, kanaikan harga barang impor akan mengurangi impor. Dengan demikian perubahan harga barang ekspor dan impor akan menyebabkan perubahan dalam penawaran dan permintaan atas mata uang negara tersebut. 3) Kenaikan harga umum (inflasi) Inflasi mempengaruhi kurs valuta asing. Pada umumnya cenderung menurunkan nilai suatu valuta asing. Kecederungan tersebut desebabkan efek inflasi yaitu sebagai berikut:
30
a) Inflasi menyebabkan harga barang dalam negeri lebih mahal dibandingkan harga barang di luar negeri. Oleh sebab itu Inflasi cenderung menambah impor. b) Inflasi menyebabkan harga barang ekspor menjadi mahal, oleh karena itu inflasi cenderung mengurangi ekspor. Keadaan (1) menyebabkan permintaan atas valuta asing bertambah, dan keadaan (2) menyebabkan penawaran atas valuta asing berkurang. Dengan demikian harga valuta asing akan bertambah (berarti harga mata uang suatu negara yang mengalami inflasi akan merosot). 4) Perubahan Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting perananya dalam mempengaruhi aliran modal. Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung akan menyebabkan modal dalam negeri mengalir keluar negeri. Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi akan menyebabkan modal luar negeri masuk ke negara itu. Apabila lebih banyak modal mengalir ke suatu negara, permintaan atas mata uangnya akan bertambah,
maka nilai mata uang tersebut akan
bertambah. Nilai mata uang suatu negara akan merosot jika lebih banyak modal yang dialirkan ke luar negeri karena suku bungan dan tingkat pengembalian investasi lebih negara-negara lain. 5) Pertumbuhan Ekonomi
31
Efek yang diakibatkan oleh suatu kemajuan ekonomi kepada nilai mata uangnya tergantung pada corak pertumbuhan ekonomi yang berlaku.
Apabila
kemajuan
itu
terutama
diakibatkan
oleh
perkembangan ekspor, maka permintaan atas mata uang negara itu bertambah lebih cepat dari penawaranya dan karenanya nilai mata uang negara akan naik. Akan tetapi, apabila kemajuan tersebut menyebabkan impor berkembang lebih cepat dari ekspor, penawaran mata uang negara itu lebih cepat bertambah dari permintaanya dan karenanya nilai mata uang negara bertambah merosot. d. Menghitung nilai suatu valuta berdasarkan kurs yang berlaku Transaksi valuta asing terjadi di bursa valuta asing. Terjadi di bursa valuta asing. Bursa valuta asing adalah suatu tempat diperjual belikanya macam-macam valuta asing. Fungsi faluta asing adalah sebagai berikut: 1) Mentransfer daya beli dari suatu mata uang asing tertentu kepada mata uang asing lainya. Misalnya mentansfer dollar amerika terhadap rupiah. 2) Penyediaan kredit bagi keperluan negara-negara yang melakukan perdagangan luar negeri. 3) Menyediakan fasilitas pertanggungan pembatasan resiko valuta asing. Untuk keperluan jual beli valuta asing, bursa valuta asing mengeluarkan harga (kurs).
32
1) Kurs jual kurs jual adalah kurs dikeluarkan oleh bursa valas untuk menjual satu unit mata uang asing tertentu. 2) Kurs beli kurs beli adalah kurs yang dikeluarkan oleh bursa valas untuk membeli satu unit mata uang asing tertentu. 3) Kurs tengah Kurs tengah adalah rata-rata dari kurs jual dan kurs beli. Kegunaan kurs tengah adalah untuk menganalisis naik turunya harga valuta asing di bursa, seperti memperjelas masalah apresiasi dan depresiasi valas tertentu. 2.9 Kerangka Berpikir Pelajaran ekonomi merupakan pelajaran pokok yang harus diikuti oleh siswa kelas XI IPS SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Salah satu tujuannya adalah membantu siswa dalam memahami konsep ekonomi dan membantu siswa dalam mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan seharihari. Namun pelaksanaan pembelajaran ekonomi di SMAN 1 Dukuhwaru masih terdapat berbagai masalah, salah satunya adalah rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa pada materi perhitungan kurs valuta asing. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru diketahui bahwa rendahnya prestasi belajar siswa pada materi perhitungan kurs valuta asing karena siswa kurang menyiapkan diri sebelum pembelajaran dimulai, motivasi siswa dalam proses pembelajaran masih rendah, siswa belum memiliki ketertarikan terhadap pembelajaran ekonomi. Selain itu guru masih menerapkan metode konvensional dalam proses pembelajaran, yakni metode pembelajaran ceramah yang bersifat monoton
33
berakibat rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa pada materi perhitungan kurs valuta asing. Upaya meningkatkan motivasi siswa dan prestasi belajar siswa pada materi perhitungan kurs valuta asing yaitu dengan menerapkan perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Metode ceramah bervariasi merupakan ragam mengajar dengan mengaplikasikan berbagai metode yaitu dengan memadukan ceramah, tanya jawab, dan diskusi pada materi perhitungan kurs valuta asing. Dengan menerapkan metode ceramah bervariasi pada materi perhitungan kurs valuta asing, siswa tidak hanya mendapatkan informasi yang aktual dari ceramah saja, tetapi juga siswa dapat berfikir kritis, mengekspresikan pendapatnya, dan menyumbangkan gagasannya melalui kegiatan diskusi. Selain menerapkan ceramah bervariasi, penerapan model pembelajaran bermain peran juga salah satu alternatif untuk menciptakan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dalam rangka meningkatkan prestasi belajar materi perhitungan kurs valuta asing. Melalui model pembelajaran bermain peran, materi perhitungan kurs valuta asing dapat disajikan dalam bentuk yang lebih konkret melalui permainan peran sehingga siswa tidak berfikir abstrak dalam memahami setiap materi yang diberikan guru. Penerapan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran siswa dengan langkah-langkahnya yaitu: (1) guru menceritakan situasi sosial yang dilanjutkan sesi tanya jawab dengan siswa, (2) siswa memilih melakukan diskusi dalam menentukan para pelaku, (3) siswa mempersiapkan
34
pelaku, (4) siswa melakukan permainan peran dengan menerapkan kurs jual dan kurs beli dalam kegiatan jual beli valuta asing, (5) guru mengontrol ketika permainan peran berlangsung, (6) guru mengakhiri permainan peran dengan diskusi, (7) siswa menilai atau memberi tanggapan, (8) siswa menyimpulkan hasil permainan peran. Perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran dapat memotivasi siswa, meningkatkan interaksi antar siswa dan guru, mendorong siswa berfikir kritis, serta dapat meningkatkan kemampuan siswa memahami perasaan dirinya dan perasaan orang lain. Dari penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat disajikan dalam bagan pada Gambar 2.2.
35
Kondisi awal
Metode Ceramah 1. Guru menjelaskan materi 2. Guru memberikan tugas
1. Siswa kurang tertarik mengikuti pembelajaran ekonomi 2. Siswa kurang termotivasi 3. Aktivitas belajar siswa rendah
Prestasi belajar rendah
Materi Perhitungan Kurs Valuta Asing 1. Konsep teoritis mengenai definisi kurs valuta asing dan cara menafsirkan perubahan nilai tukar valuta asing 2. Perhitungan matematis mengenai nilai tukar valuta dengan menerapkan kurs jual dan kurs beli dalam bentuk soal cerita.
Tindakan
Kondisi Akhir
Perpaduan Ceramah Bervariasi dan Model Pembelajaran Bermain Peran 1. Guru menceritakan situasi sosial yang dilanjutkan sesi tanya jawab dengan siswa, 2. Siswa berdiskusi dalam menentukan para pelaku, 3. Siswa mempersiapkan pelaku 4. Siswa melakukan permainan peran dengan menerapkan kurs jual dan kurs beli dalam kegiatan jual beli valuta asing, 5. Guru mengontrol ketika permainan peran berlangsung, 6. Guru mengakhiri permainan peran dengan diskusi, 7. Siswa menilai atau memberi tanggapan, 8. Siswa menyimpulkan hasil permainan peran.
1. Siswa lebih termotivasi 2. Meningkatkan interaksi siswa 3. Menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan
1. Siswa lebih aktif 2. Siswa lebih termotivasi 3. Peningkatan prestsi belajar
Gambar 2.2. Kerangka Berpikir Perpaduan Ceramah Bervariasi dan Model Pembelajaran Bermain Peran
36
2.10 Hipotesis Berdasarkan teori maka hipotesis dalam penelitian ini pembelajaran dengan memadukan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi perhitungan kurs valuta asing dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Setting dan Subyek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Tempat pelaksanaan penelitian adalah SMA N 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal, sedangkan subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 3 SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal. 3.2
Faktor-faktor yang Diteliti
Faktor yang diteliti dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu: (1) Aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran untuk mengetahui peningkatan motivasi siswa yang dilihat melalui lembar pengamatan. (2) Prestasi belajar siswa yang dilihat dari nilai hasil evaluasi. (3) Kesesuaian guru dalam menerapkan perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada mata pelajaran ekonomi materi perhitungan kurs valuta asing kelas XI IPS 1 SMAN 1 Dukuhwaru kabupaten Tegal. 3.3
Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian
direncanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas empat tahap kegiatan, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Secara rinci tahapan penelitian yaitu sebagai berikut.
37
38
a.
Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan observasi awal dengan rincian seperti berikut. (1) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa dan guru. Identifikasi dilakukan dengan melihat nilai ulangan harian siswa, wawancara dengan guru mengenai metode yang digunakan dalam pembelajaran dan motivasi siswa selama mengikuti pembelajaran di kelas. (2) Menyusun instrumen penelitian meliputi silabus, RPP, lembar observasi aktivitas siswa dan guru, naskah skenario, dan tes evaluasi yang dapat dilihat pada lampiran 1-15. b.
Pelaksanaan Kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran
perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran sesuai dengan perencanaan pada RPP. c.
Pengamatan/Observasi Untuk dapat mengetahui jalannya pelaksanaan pembelajaran, maka
dilakukan pengamatan pada siswa dan guru. Observasi siswa dilakukan untuk mengamati seberapa jauh kemampuan siswa membawakan perannya, melihat kemampuan
siswa
mengamati
dan
mengidentifikasi
kelabihan
maupun
kekurangan selama permainan peran berlangsung, dan melihat perubahan motivasi siswa yang dilihat dari segi siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan observasi guru dilakukan dengan mengamati kesesuaian kegiatan guru dengan rencana pelaksanaan pembelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung.
39
d.
Refleksi Pada tahap ini semua hasil observasi dan evaluasi diolah dan direfleksikan
untuk mengukur tingkat keberhasilan dan mengoreksi kelemahan-kelemahan selama pelaksanaan tindakan. Berdasarkan hasil refleksi ini, guru dan peneliti bersama-sama merencanakan perbaikan pada pelaksanaan siklus selanjutnya. Keempat tahap dalam penelitian tindakan kelas secara sistematis dapat disajikan dalam skema berikut:
Gambar 3.1. Model Pelaksanaan Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas
Proses penelitian diawalai dengan melaksanakan siklus I. Apabila dalam pelaksanaan siklus I belum mendapatkan peningkatan motivasi dan prestasi belajar, maka dapat dilanjutkan pada siklus II dan jika dalam pelaksanaan siklus II masih belum mendapatkan peningkatan motivasi dan prestasi belajar, maka dapat dilanjutkan pada tahap siklus III dan seterusnya. Dalam penelitian ini tidak dapat ditetapkan dengan pasti berapa siklus tersebut dapat dilaksanakan, karena penggunaan siklus harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan dari proses pembelajaran tersebut. Setiap siklus terdiri dari satu pertemuan yang terdiri dari dua jam pelajaran.
40
3.3.1 Pelaksanaan Siklus I a.
Perencanaan Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah mengenai rendahnya
motivasi dan prestasi belajar siswa. Identifikasi ini dilakukan dengan melihat nilai ulangan harian siswa, wawancara dengan guru mengenai metode yang digunakan dalam pembelajaran dan motivasi siswa selama mengikuti pembelajaran di kelas, selanjutnya menganalisis masalah tersebut guna mencari solusi. Berdasarkan analisis masalah yang ditemukan maka selanjutnya menentukan metode dan model pembelajaran yang akan digunakan, dalam penelitian ini model yang digunakan adalah perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi perhitungan kurs valuta asing. Proses selanjutnya yaitu menyusun intrumen penelitian meliputi silabus, RPP, lembar observasi aktivitas siswa dan guru, naskah skenario, dan tes evaluasi yang dapat dilihat pada lampiran 1-15. b.
Pelaksanaan Pelaksanan kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah sebagi berikut. (1)
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam pada siswa.
(2)
Guru memberikan apersepsi dengan bertanya mengenai cara menjual atau membeli barang antar negara padahal terdapat dua mata uang negara yang berbeda.
(3)
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
41
(4)
Guru membuat kelompok yang terdiri dari 6 siswa dan memberikan informasi mengenai langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
(5)
Guru mengajak siswa berdiskusi untuk memecahkan permasalahan yang terdapat pada naskah skenario mengenai wisatawan yang belum mengetahui cara menukarkan valuta dan belum mampu menghitung nilai tukar valuta.
(6)
Guru bersama siswa mendiskusikan karakter dan memilih siswa yang tepat untuk memerankan peran mengenai cara perhitungan valuta asing serta memilih pengamat dalam menilai seberapa jauh kemampuan pemeran dalam membawakan perannya.
(7)
Guru memberikan dorongan (motivasi) pada siswa dan menumbuhkan rasa
percaya
diri
siswa
selama
proses
kegiatan
pembelajaran
berlangsung. (8)
Guru mengamati aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, menilai seberapa jauh kemampuan siswa membawakan peranannya, serta menilai hasil pengamatan siswa selama permainan peran dilakukan.
(9)
Guru bersama siswa mendiskusikan dan menilai kelebihan dan kekurangan selama permainan peran berlangsung.
(10) Guru
meminta
siswa
pengamat
untuk
mempresentasikan
hasil
pengamatannya kemudian mendiskusikan perminan tadi dan melakukan evaluasi terhadap peran yang telah dilakukan.
42
(11) Guru mengajak siswa untuk berbagi pengalaman tentang tema permainan peran yang telah dilakukan dan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan, (12) Guru menutup pelajaran dengan memberikan salam pada siswa. c.
Pengamatan Untuk dapat mengetahui jalannya pelaksanaan pembelajaran, maka
dilakukan pengamatan pada siswa dan guru. Observasi siswa dilakukan untuk mengamati seberapa jauh kemampuan siswa membawakan perannya, melihat kemampuan
siswa
mengamati
dan
mengidentifikasi
kelabihan
maupun
kekurangan selama permainan peran berlangsung, dan melihat perubahan motivasi siswa yang dilihat dari segi aktivitas siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan observasi guru dilakukan dengan mengamati kesesuaian kegiatan guru dengan rencana pelaksanaan pembelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung. d.
Refleksi Pada tahap refleksi dilakukan diskusi antara peneliti dan guru mata
pelajaran ekonomi setelah berlangsungnya proses pembelajaran pada siklus I. Diskusi yang dilakukan yaitu mengkaji hasil pengamatan peneliti, serta melihat catatan yang dibuat guru selama pembelajaran berlangsung. Hal ini bertujuan guna memperbaiki proses pembelajaran pada siklus selanjutnya.
43
3.3.2 Pelaksanaan Siklus kedua Pelaksanaan siklus kedua sama seperti pelaksanaan dalam proses pembelajaran pada siklus pertama. Siklus kedua dilaksanakan apabila peneliti merasa belum puas dalam penerapan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada siklus pertama. Dengan penerapan siklus kedua maka guru dapat menyempurnakan intervensi sehingga pada siklus selanjutnya dilakukan perkembangan dan dilakukan perubahan-perubahan berdasarkan saran siswa maupun berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada siklus I. Dalam pelaksanaan setiap siklus adalah upaya perbaikan dalam hal proses sehingga menghasilkan pembelajaran yang berkualitas. 3.4
Prosedur Penelitian Peneliti melakukan observasi sebelum melakukan penelitian tindakan
kelas ini. Berdasarkan hasil observasi yang ditemui selanjutnya peneliti berkoordinasi dengan guru mengenai penerapan model pembelajaran yang efektif sesuai dengan masalah yang ditemui. Setelah obsevasi dilakukan selanjutnya peneliti menyusun instrumen penelitian berupa silabus, RPP, naskah skenario, lembar observasi guru dan siswa, dan soal evaluasi yang dapat dilihat pada lampiran 1-15. Kemudian peneliti melakukukan uji coba soal mengenai validitas, relialbilitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan analisis faktor pengecoh. Berdasarkan hasil tersebut kemudian peneliti melakukan penelitian tindakan kelas pada siklus I dengan menerapkan perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Apabila dalam pelaksanaan siklus I belum mendapatkan peningkatan motivasi dan prestasi belajar, maka dapat dilanjutkan
44
pada siklus II dan jika dalam pelaksanaan siklus II masih belum mendapatkan peningkatan motivasi dan prestasi belajar, maka dapat dilanjutkan pada tahap siklus III dan seterusnya. 3.5
Metode Pengumpulan Data
a. Tes Menurut Sudijono (2006:67) “tes adalah cara yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian bidang pendidikan yang berbentuk pemberian tugas yang harus dijawab oleh testee sehingga dapat diperoleh hasil yang melambangkan tingkah laku atau prestasi.” Pada penelitian ini dilakukan tes untuk mengetahui indikasi terdapat peningkatan prestasi belajar siswa setelah menerapkan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. b. Observasi Menurut Sudijono (2006:76) “observasi adalah cara menghimpun data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.” Untuk mengumpulkan data, maka dilaksanakan observasi siswa dan guru. Observasi siswa dilakukan untuk mengamati seberapa jauh perubahan aktivitas dan motivasi siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan observasi guru dilakukan dengan mengamati kesesuaian kegiatan guru dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. c. Dokumentasi Menurut Zuriah (2007:191) “dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis sepserti arsip, teori, pendapat, dalil atau hukum dan
45
lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.” Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nama-nama siswa yang bertujuan untuk memperoleh data nilai ulangan harian siswa pada standar kompetensi perekonomian terbuka dan kompetensi dasar mengidentifikasi kurs tukar valuta asing. 3.6
Analisis Uji Coba Instrumen
(1) Instrumen Tes Instrumen tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar ekonomi pokok materi perhitungan kurs valuta asing. Instrumen yang digunakan adalah tes obyektif pada tiap siklus. Pengambilan data dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung. Sebelum penelitian dilakukan terlebih dahulu diadakan uji coba instrumen tes tertulis di kelas lain yang telah diberikan materi kurs valuta asing. Tujuan diadakan tes uji coba adalah untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda soal, tingkat kesukaran, dan analisis faktor pengecoh. a.
Validitas Menurut Suharsimi (2009:64), “validitas merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan/keshahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid jika dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.” Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas item dihitung dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut: rxy =
N N
XY − ( X)( Y)
X 2 − ( X)2 N
Y2 −
Y
2
46
Keterangan: rxy
: koefisien korelasi antara variabel X dan variable Y, dua variabel yang dikorelasikan.
N
: banyaknya peserta tes
ΣX
: jumlah skor item
ΣY
: jumlah skor total
ΣX2
: jumlah kuadrat skor item
ΣY2
: jumlah kuadrat skor total
ΣXY : jumlah perkalian skor item dan skor total (Suharsimi, 2009:72) Hasil perhitungan rxy dikonsultasikan pada tabel harga kritik product moment dengan taraf signifikasi 5%. Jika rxy> rtabel maka butir soal tersebut valid. Tabel 3.1. Rekapitulasi Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba No. 1.
Keterangan Valid
Butir Soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 46, 47, 48, 49, 50 2. Tidak Valid 7, 19, 32, 45 Sumber: analisis soal uji coba, 2013 (lampiran 18)
Jumlah 46
Keterangan Dipakai
4
Perbaiki
Dalam penelitian ini soal yang valid dipakai sedangkan soal yang tidak valid diperbaiki dengan prosedur penerapan validitas logis menunjuk kondisi sebuah intrumen memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi (2009:65) yang menyatakan “instrumen yang
47
sidah disusun berdasarkan teori penyusunan instrumen secara logis sudah valid.” Maka dalam hal ini instrumen yang telah diperbaiki tidak perlu diujikan kondisinya tetapi langsung diperoleh sesudah instrumen tersebut disusun. b.
Reliabilitas Suatu soal dikatakan reliabel jika tes tersebut dipercaya dan konsisten.
Reliabilitas dihitung dengan rumus sebagai berikut : 𝑟11 =
𝑛 𝑆 2 − 𝑝𝑞 𝑛−1 𝑆2
(Suharsimi, 2009:100) Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen 𝑛 = banyaknya butir soal p = proporsi siswa yang menjawan betul pada butir q = proporsi siswa yang menjawan betul pada butir (1-p) S = Standar deviasi dari tes Jika r11 > rtabel maka soal dapat dikatakan reliabel (Suharsimi 2009:103) Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu setelah didapat harga kemudian dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel, jika rhitung > rtabel maka item tes yang diujicobakan reliabel. Dari hasil perhitungan analisis data soal yang telah diujicobakan, diperoleh r 11= 0,977. Setelah dibandingkan dengan tabel r product moment dengan taraf signifikasi 5% diperoleh r tabel = 0,361. Kesimpulan bahwa soal uji coba merupakan soal yang reliabel.
48
c.
Taraf Kesukaran Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal digunakan indeks kesukaran
yang besarnya antara 0,00 – 1,00. Jika indeks kesukaran bernilai 0,00 berarti soal tergolong sukar, namun jika indeks kesukaran bernilai 1,00 berarti soal terlalu mudah. Besarnya indeks kesukaran dihitung dengan rumus sebagai berikut. P=
B JS
Keterangan P
: indeks kesukaran
B
: banyaknya soal yang dijawab benar
JS
: jumlah siswa yang menjawab benar
Adapun klasifikasinya sebagai berikut: 0,00
Soal Sukar
0,30
Soal Sedang
0,70
Soal Mudah (Suharsimi, 2009:208) Tabel 3.2.
Rekapitulasi Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Kriteria Mudah
Butir Soal Jumlah 1, 3, 6, 15, 18, 26, 27, 28, 31, 33, 12 43, 50 Sedang 2, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 38 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 29, 30, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 44, 45, 46, 47, 48, 49 Sukar 0 Sumber: analisis soal uji coba, 2013 (lampiran 18)
Keterangan Dipakai Dipakai
-
49
d.
Daya Pembeda Soal Soal dikatakan baik jika dapat membedakan tingkat kemampuan
seseorang, daya pembeda soal dirumuskan, DP =
BA BB − = PA − PB JA JB
Keterangan : DP
= daya pembeda
BA
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA
= banyaknya peserta kelompok atas
JB
= banyaknya peserta kelompok bawah
PA
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda : 0,00 ≤ DP ≤ 0,20 : Jelek 0,21 ≤ DP ≤ 0,40 : Cukup 0,41 ≤ DP ≤ 0,70 : Baik 0,71 ≤ DP ≤ 1,00 : Baik Sekali DP = negatif, semuanya tidak baik, jika semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang. (Suharsimi, 2009:213)
50
Tabel 3.3. Rekapitulasi Analisis Daya Beda Soal Uji Coba Kriteria Baik Sekali Baik
Nomor Soal
23 4, 5, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 21, 27, 29, 30, 33, 34, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 46 Cukup 1, 2, 3, 6, 7, 8, 19, 22, 24, 25, 26, 28, 31, 32, 35, 39, 43, 44, 47, 48, 49, 50 Jelek 20,45 Sumber: analisis soal uji coba, 2013 (lampiran 18) e.
Jumlah Keterangan 1 Dipakai 25 Dipakai
22
Dipakai
2
Diperbaiki
Faktor Pengecoh Analisis
pilihan
jawaban
terutama
ditujukan
untuk
menganalisis
keberfungsian faktor pengecoh. Faktor pengecoh berfungsi menarik perhatian siswa untuk menguji ketelitiannya dalam memilih jawaban benar. Menurut Sudijono (2006:411) “suatu pengecoh berfungsi dengan baik bila sedikitnya dipilih oleh 5% peserta tes. Bila dipilih merata maka dikatakan sangat baik. Tetapi bila lebih banyak dipilih oleh kelompok atas atau tidak dipilih, maka pengecoh tersebut tidak baik.” Tabel 3.4. Rekapitulasi Analisis Faktor Pengecoh Soal Uji Coba Kriteria
Nomor Soal Jumlah Keterangan Baik 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 44 Dipakai 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50 Tidak Baik 1, 2, 3, 26, 27, 28, 6 Diperbaiki Sumber: analisis soal uji coba (lampiran 18)
51
3.7
Metode Analisis Data a.
Analisis Hasil Belajar Kognitif Siswa Digunakan rumus Nilai =
b.
Jumlah Benar Jumlah Salah
× 100
Perhitungan Nilai Rata-rata Kelas Nilai =
c.
Skor peserta
Perhitungan Ketuntasan Belajar Klasikal P=
S × 100% N
Keterangan S : Tuntas N : Siswa seluruhnya d.
Analisis Lembar Observasi Hasil observasi aktivitas siswa dianalisis dengan mencari persentase skor. %=
𝑛 𝑁
𝑥100% (Depdiknas, 2003)
Keterangan: % = persentase skor n = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimum
52
Presentase skor keaktifan siswa dikategorikan sebagai berikut. 81,25% < x ≤ 100% = sangat aktif 62,50% < x ≤ 81,25% = aktif 43,75% < x ≤ 62,50% = kurang aktif 25% < x ≤ 43,75%
= sangat kurang aktif
(TIM peneliti program pasca sarjana UNY 2003) 3.8
Indikator Keberhasilan Sebagai tolak ukur keberhasilan PTK ini dapat dilihat dari peningkatan
motivasi belajar siswa dan prestasi belajar. menurut Subyantoro (2009:132) “peningkatan prestasi belajar dilihat melalui hasil tes siswa, jika hasil tes mencapai 70% secara individu dan 85% secara klasikal dikatakan meningkat.” Indikator
motivasi
dilihat
melalui
aktivitas
siswa
sebagaimana
dikemukakakan oleh Mulyasa (2009:218) yaitu sebagai berikut. Dari segi proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping itu menunjukan kegairahan belajar yang tinggi, semangat yang besar, dan rasa percaya diri tersendiri. Dari segi hasil proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada peserta didik seluruhnya atau setidaknya sebagian besar (75%).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Siklus I 4.1.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan dilakukan observasi awal dengan rincian seperti berikut. (1) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa dan guru. Identifikasi dilakukan dengan melihat nilai ulangan harian siswa, wawancara pada guru tentang metode pembelajaran yang diterapkan dan motivasi siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran ekonomi. (2) Menyusun instrumen penelitian meliputi silabus, RPP, lembar observasi siswa, lembar observasi guru, tes evaluasi yang tercantum pada lampiran 115. 4.1.2 Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2013 dalam satu kali pertemuan selama dua jam pelajaran di kelas XI IPS 3 dengan jumlah siswa 34. Peneliti bertindak sebagai pengamat, yaitu mengamati aktivitas siswa untuk mengatahui sejauh mana peningkatan motivasi siswa selama mengikuti proses pembelajaran dan mengamati aktivitas guru untuk mengetahui kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung sedangkan yang bertindak sebagai guru SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal yaitu Bapak Drs. Kuswanto. Pelaksanaan siklus I diawali dengan guru membuka pelajaran dengan menyampaikan tujuan pelajaran agar siswa mampu memahami kompetensi yang
53
54
harus dicapai setelah proses pembelajaran berlangsung. Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan bertanya pada siswa mengenai cara masyarakat Indonesia dalam membeli barang di Amerika sedangkan terdapat perbedaan mata uang antar negara tersebut. Kegiatan apersepsi yang dilakukan guru menjadikan suasana kelas menjadi interaktif. Beberapa pertanyaan yang diajukan menarik perhatian siswa. Siswa mampu memberikan jawaban disertai dengan pendapat yang tepat, namun pada tahap ini masih terlihat siswa yang kurang fokus mengikuti pembalajaran. Siswa terlihat melamun dan menaruh kepalanya di atas meja disaat siswa yang lain aktif memperhatikan dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru (Gambar 4.1.).
Gambar 4.1. Guru Memberikan Apersepsi dan Tujuan Pembelajaran Tahap selanjutnya guru memberikan informasi mengenai langkah pembelajaran materi kurs valuta asing dengan menerapkan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran dilanjutkan dengan membuat kelompok yang terdiri dari 6 siswa. Kemudian memotivasi kelompok dan merangsang minat siswa dalam mengikuti pembelajaran bermain peran mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta asing dan bersama siswa memecahkan permasalahan yang
55
terjadi di skenario mengenai wisatawan yang belum memahami cara menukarkan mata uang rupiah dengan mata uang dolar. Setelah permasalahan yang terdapat diskenario dapat dipecahkan, selanjutnya guru mengajak siswa mendiskusikan karakter yang akan diperankan serta memilih partisipan serta pengamat. Siswa aktif saling mengungkapkan gagasan menetukan pelaku yang paling cocok sebagai pemeran. Namun pada tahap ini masih terlihat siswa yang belum berani mengungkapkan gagasan, ditandai dengan adanya siswa yang merasa malu dan terus menundukan kepalanya pada saat yang siswa lain aktif mengungkapkan gagasan selama proses diskusi berlangsung (Gambar 4.2.).
Gambar 4.2. Siswa Berdiskusi Menentukan Pelaku Tahap selanjutnya siswa bersama anggota kelompok aktif dan percaya diri memerankan tokoh sesuai dengan skenario secara spontan sesuai dengan garisgaris besar dan tahapan yang telah ditentukan. Siswa merankan sebagai wisatawan Indonesia yang menukarkan rupiah dengan dolar Amerika untuk keperluan berlibur di Amerika sehingga mereka dikenakan kurs jual oleh money changer. Di Amerika wisatawan tersebut berlibur ke Hollywood dan membeli barang serta
56
berbagai oleh-oleh kemudian ia memutuskan pulang. Sesampainya di Indonesia uang tersisa dalam bentuk dolar Amerika. Karena dolar Amerika tidak berlaku untuk melakukan transaksi di Indonesia, maka mereka menukarkan dolar Amerika dengan rupiah sehingga wisatawan dikenakan kurs beli oleh money changer. Selama proses permainan peran berlangsung siswa aktif dan percaya diri memerankan tokoh. Mereka tanpa malu-malu untuk meluapkan emosinya sehingga sesuai dengan karakter yang terdapat pada skenario. Namun pada tahap ini masih terlihat satu siswa yang malu dan canggung membawakan peran. Selama proses permainan peran berlangsung siswa tersebut sering menundukan kepala. Hal ini berakibat kurangnya kualitas permainan peran karena masih terdapat siswa yang pasif dan kurang interaksi dengan siswa yang lain (Gambar 4.3.).
Gambar 4.3. Siswa Memainkan Peran Selama
permainan
peran
berlangsung
siswa
aktif
dan
mampu
membawakan karakter, dialog disajikan secara jelas sehingga pesan dapat dikaji kelompok pengamat. Para pengamat aktif mengamati dan mencatat bagian-bagian permainan peran yang perlu mendapat perbaikan namun masih terdapat pengamat lain yang bergurau dan main sendiri dengan teman sebangkunya, bahkan siswa
57
tersebut terlihat sedang menertawakan sesuatu. Hal ini berakibat pada terganggunya kelompok pengamat lain sehingga berakibat proses permainan peran menjadi kurang lancar (Gambar 4.4.).
Gambar 4.4. Siswa Mengamati Permainan Peran Setelah mengamati permainan peran, guru bersama pemeran dan pengamat melakukan diskusi dan evaluasi mengenai pembelajaran perhitungan kurs valuta asing. Proses ini berjalan dengan lancar, siswa mampu mendiskusikan hasil pengamatan dengan kelompoknya. Siswa aktif mengungkapkan gagasan dalam menilai kelebihan maupun kekurangan selama permainan peran (Gambar 4.5.). \
Gambar 4.5. Siswa Berdiskusi dan Menilai Pemainan Peran
berlangsung
58
Tahap selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil pengamatan menilai kelebihan maupun kekurangan, serta memberi solusi dan saran selama permainan peran berlangsung. Namun pada tahap ini hanya satu perwakilan kelompok siswa yang mempresentasikan hasil pengamatan karena alokasi waktu tersita pada saat permainan peran berlangsung Gambar 4.6.).
Gambar 4.6. Perwakilan Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan Setelah mempresentasikan hasil pengamatan selanjutnya selanjutnya guru mengadakan penilaian dengan memberikan soal evaluasi pada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam memahami materi perhitungan kurs valuta asing melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran (Gambar 4.7.).
59
Gambar 4.7. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Kegiatan pembelajaran siklus I diakhiri dengan guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selanjutnya guru memberikan motivasi pada siswa dan menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan terima kasih dan memberi salam pada siswa. 4.1.3 Pengamatan Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung hal ini bertujuan untuk menilai seberapa jauh kemampuan siswa membawakan perannya dalam menyelesaikan masalah pada proses pembelajaran, serta melihat perubahan motivasi dan aktivitas siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Observasi guru dilakukan dengan mengamati kegiatan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. a.
Hasil pengamatan aktivitas siswa Pengamatan aktivitas siswa dilakukan untuk mengetahui motivasi siswa
selama proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan
pembelajaran
tersaji
pada
Tabel
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8.
4.1.
sedangkan
perhitungan
60
Tabel 4.1. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I No
Skor 1 2
Aktivitas siswa
Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing yang akan dilakukan Siswa berdiskusi sesama anggota kelompok menentukan pelaku dalam pembelajaran 2. perhitungan kurs valuta asing dengan permainan peran Siswa melakukan latihan sebelum memerankan 3. tokoh dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta asing dengan permainan peran Siswa membawakan peran di dalam pembelajaran 4. perhitungan kurs valuta asing dengan permainan peran Siswa mengamati penerapan permainan peran 5. pada materi perhitungan kurs valuta asing Siswa berdiskusi antar kelompok setelah 6. permainan peran pada materi perhitungan kurs valuta asing dilakukan Siswa menanggapi dan memberi saran maupun 7. pendapat setelah permainanan peran dilakukan Siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran 8. penerapan permainan peran pada materi perhitungan kurs valuta asing Jumlah
3
√
1.
Jumlah Skor Jumlah Skor Maksimal
4
√
√ √ √ √ √ √ 0 0 26 32
0 0
6 18
2 8
Keterangan Tabel 4.1. 1: Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25%. 2: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% sampai dengan 50%. 3: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 51% sampai dengan 75%. 4: Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75%. Hasil perhitungan observasi aktivitas siswa pada Tabel 4.1. yaitu sebagai berikut. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
Tingkat aktivitas =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
=
26 32
𝑥100%
= 81,25%
𝑥100%
61
Berdasarkan Tabel 4.1. dapat diketahui bahwa siswa termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran materi perhitungan kurs valuta asing melalui perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Hal ini ditandai dengan siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Hasil observasi menunjukkan nilai skor 26 dengan tingkat aktivitas siswa sebesar 81,25% termasuk dalam kategori aktif. Sedangkan siswa yang kurang aktif ditunjukkan dengan tingkat aktivitas siswa sebesar 18,75%. Hasil pengamatan aktivitas siswa secara rinci dapat dilihat sebagai berikut. 1.
Sejumlah 28 atau 80,1% siswa fokus memperhatikan guru pada saat memberikan apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran cara perhitungan kurs valuta asing yang akan dilakukan. Para siswa aktif mendengarkan setiap pertanyaan guru dan mencatat setiap penjelasan yang dismpaikan. Namun pada tahap ini terdapat 6 siswa atau 19,9% siswa kurang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini dilihat dari masih terdapat siswa yang terlambat masuk kelas, siswa yang terlihat melamun dan sesekali menaruh kepalanya diatas meja, dan siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya (Gambar 4.8.).
Gambar 4.8. Siswa Memperhatikan Guru
62
2.
Sejumlah 25 atau 71,3% siswa aktif berdiskusi sesama anggota kelompok dan saling mengeluarkan pendapat menentukan pelaku yang paling cocok dengan karakter tokoh sesuai dengan skenario dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta asing. Para siswa aktif berdiskusi sesama anggota kelompok, yang ditandai terjadinya interaksi antar anggota kelompok. Namun pada tahap ini masih terdapat 9 siswa atau 28,7% terlihat pasif mengungkapkan pendapat dengan anggota kelompoknya, masih terdapat siswa bekerja secara individu yang berakibat kurangnya interaksi dengan anggota kelompoknya. Selain itu masih terdapat anggota kelompok yang malu-malu dalam kegiatan diskusi, hal ini terlihat ketika siswa tersebut terus menundukan kepalanya saat diskusi berlangsung. Masih terdapat siswa yang bergurau, mereka terlihat sedang menertawakan sesuatu sehingga mengganggu jalanya diskusi kelompok lain (Gambar 4.9.).
Gambar 4.9. Siswa Berdiskusi Menentukan Pemeran
3.
Setelah diskusi kelompok dilakukan selanjutnya siswa melakukan latihan sebelum memerankan tokoh dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta asing. Pada tahap ini sejumlah 23 siswa atau 65,4% siswa semangat latihan
63
dan memahami skenario. Tanpa malu mereka meluapkan ekspresinya agar sesuai dengan karakter tokoh dalam skenario pembelajaran. Sedangkan 11 siswa atau 34,6% kurang aktif, mereka terlihat membicarakan sesuatu diluar konteks pembelajaran, hal ini terlihat ketika mereka berbisik satu sama lain. Sedangkan siswa lain belum terlihat adanya interaksi dan kerjasama antar siswa dalam berlatih sebelum permainan peran dilakukan (Gambar 4.10.).
Gambar 4.10. Siswa Berlatih Memainkan Peran
4.
Pada saat permainan peran berlangsung 5 siswa atau 83,3% dari siswa yang membawakan peran di dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta asing dengan permainan peran mampu membawakan karakter tokoh dengan baik. Para siswa aktif dan percaya diri membawakan peran, interaksi antar pemeran juga terlihat baik, berbagai dialog yang disampaikan secara jelas sehingga dapat dengan mudah diterima kelompok pengamat. Namun pada tahap ini masih terlihat 1 siswa atau 16,7% siswa malu-malu dan canggung dalam membawakan peran. Dia membawakan peran dengan kepala yang terus menunduk dan kurang berinteraksi dengan pemeran lainyang berakibat pada kurangnya kualitas permainan peran (Gambar 4.11.).
64
Gambar 4.11. Siswa Memainkan Peran
5.
Sejumlah 20 siswa atau 71,4% dari seluruh siswa terlihat fokus mengamati permainan peran pada materi perhitungan kurs valuta asing. Siswa mengamati proses permainan peran dengan seksama dan mencatat berbagai gejala yang terjadi selama permainan peran berlangsung. Catatan yang mereka tulis meliputi kelebihan dan kekurangan selama permainan peran berlangsung. Namun pada tahap ini terdapat 8 siswa atau 28,6% siswa terlihat bergurau dengan teman lainya dan sedang menertawakan sesuatu, serta masih terdapat siswa yang memainkan telepon genggam. Hal ini berakibat pada terganggunya tim pengamat lain serta membuat proses permainan peran menjadi terganggu (Gambar 4.12.).
Gambar 4.12. Siswa Mengamati Permainan Peran
65
6.
Setelah permainan peran selesai dilanjutkan tahap diskusi kelompok untuk mengetahui kekurangan serta hal yang perlu bagian-bagian permainan yang perlu mendapat perbaikan. Hasil pengamatan Sejumlah 22 atau 62,5% siswa aktif berdiskusi sesama anggota kelompok dan saling mengeluarkan pendapatnya. Interaksi antar anggota kelompok pengamat terlihat. Siswa aktif mengungkapkan gagasannya dari catatan yang telah dibuat selama proses permainan peran berlangsung. Namun pada tahap ini masih terdapat 12 siswa atau 37,5% siswa yang belum terlihat interaksi antar anggota kelompok, mereka masih bekerja secara individual sehingga hasil diskusi belum baik. Anggota kelompok lain masih terdapat siswa yang mengerjakan tugas mata pelajaran lain, memainkan rambut teman sebangkunya disaat yang lain sedang aktif berdiskusi (Gambar 4.13.).
Gambar 4.13. Siswa Berdiskusi Setelah Permainan Peran Selesai
7.
Setelah dilakukan diskusi selanjutnya siswa menanggapi dan menilai kelebihan maupun kelemahan serta memberi saran atau pendapat setelah permainanan peran dilakukan. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terlihat 23 siswa atau 65,4% siswa aktif mengutarakan gagasanya dan mampu
66
memberikan saran untuk dilaksanakan perbaikan bahkan perwakilan siswa berani mempresentasikan hasil pengamatannya di depan kelas. Sedangkan 11 siswa atau 34,6% siswa masih pasif, masih terdapat kelompok yang mengerjakan tugas diskusi di serahkan pada satu siswa. Sedangkan di kelompok lain terdapat siswa yang kurang fokus berdiskusi, mereka terlihat sedang mengamati kondisi di luar kelas pada saat diskusi berlangsung (Gambar 4.14).
Gambar 4.14. Siswa Menilai Permainan Peran 8.
Setelah dilakukan diskusi untuk menilai kelebihan maupun kekurangan permainan peran, selanjutnya siswa menyimpulkan pembelajaran hasil kegiatan pembelajaran penerapan permainan peran pada materi perhitungan kurs valuta asing. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terlihat 25 siswa atau 71,3% siswa aktif bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran hal ini ditandai siswa antusias dalam menanggapi hasil kesimpulan yang disampaikan guru. Namun terdapat 9 siswa atau 28,7% siswa masih pasif. Para siswa yang duduk di bangku belakang yang sedang
67
mengobrol dan kurang memperhatikan kesimpulan guru, serta para siswa yang terlihat melamun (Gambar 4.15.).
Gambar 4.15. Siswa Menyimpulkan Hasil Pembelajaran
68
b. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Hasil pengamatan aktivitas guru selama proses pembelajaran tersaji dalam Tabel 4.2 sedangkan kriteria penilian aktivitas guru dapat dilihat pada lampiran 13. Tabel 4.2. Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus I No
Aktivitas guru
Skor 1
1 2
3
4
5 6
7
8
9
10
11 12
Melakukan kegiatan apersepsi pada pembelajaran perhitungan kurs valuta asing Menyampaikan situasi permasalahan sosial mengenai cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam naskah Bersama siswa mendiskusikan gambaran karakter, dan memilih siswa dengan tepat untuk memainkan peran cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam naskah Memberi penjelasan mengenai tugas dalam memainkan peran, dan mengamati permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Mengatur pengelolaan waktu pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Memberi dorongan pada siswa untuk berbicara, dan bertindak kreatif dalam pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Memberikan penguatan pada siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Mengontrol permainan pada saat permainan keluar dari garis besar yang telah ditentukan dalam pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Mengadakan diskusi, menilai bagian peran yang perlu disempurnakan dalam pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Melaksanakan penilaian selama pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing berlangsung Menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing berakhir Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Jumlah Skor Jumlah Perolehan Skor Jumlah Skor Maksimal
2
3
4 √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ 0 0 48
3 6
3 9
6 24
69
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
Tingkat aktivitas =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
=
39 48
𝑥100%
𝑥100%
= 81,25% Berdasarkan tabel 4.2 hasil penelitian menunjukkan persentase hasil observasi guru pada siklus I sebesar 81,25% dengan kategori aktif. Adapun kriteria penilaian secara rinci dijelaskan sebagai berikut. 1.
Pada saat melakukan kegiatan apersepsi pada pembelajaran perhitungan kurs valuta asing. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa tentang bagaimana jika akan membeli barang antar negara dengan dua mata uang yang berbeda. Kegiatan belajar ini berlangsung interaktif dan mampu menciptakan keterlibatan aktif siswa dan sesuai dengan materi yang akan dibahas. Siswa aktif memperhatikan menanggapi berbagai pertanyaan yang diberikan guru bahkan pertanyaan guru mampu dijawab tepat oleh siswa (Gambar 4.16.).
Gambar 4.16. Guru Memberikan Apersepsi dan Tujuan Pembelajaran 2.
Guru mampu menyampaikan situasi permasalahan yang terjadi di skenario mengenai wisatawan yang belum memahami cara menukarkan mata uang rupiah dengan mata uang dolar. Materi disampaikan secara jelas, hal ini
70
ditandai dengan mayoritas siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama (Gambar 4.17.).
Gambar 4.17. Siswa Menyampaikan Permasalahan 3.
Guru mampu mengajak siswa berpartisipasi aktif mendiskusikan karakter tokoh yang akan diperankan dan bersama siswa memilih partisipan yang tepat untuk memainkan peran mengenai cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam naskah. Beberapa siswa aktif mengeluarkan gagasannya selama diskusi berlangsung (Gambar 4.18.).
Gambar 4.18. Siswa Berdiskusi Menentukan Pelaku 4.
Guru menjelaskan tugas dalam memainkan peran yaitu siswa memerankan sebagai wisatawan Indonesia yang akan berlibur ke Amerika namun belum
71
mengetahui cara menghitungan dan menukarkan mata uang rupiah dengan dolar Amerika. Guru juga menjelaskan tugas kepada para pengamat untuk mengamati permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing namun siswa belum dapat memahami penjelasan yang diberikan guru, hal ini ditandai dengan perilaku siswa yang bersifat pasif, masih terdapat siswa yang mengobrol dengan siswa lain dan kurang bekerjasama antar siswa dalam membagi tugas sesama anggota kelomponya (Gambar 4.19.).
Gambar 4.19. Siswa Kurang Bekerjasama 5.
Pengelolaan waktu pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing masih didominasi kegiatan inti yaitu pada tahap diskusi dan permainan peran, sehingga pada tahap menilai dan memberi saran hanya satu perwakilan
kelompok
pengamat
yang
mendapat
kesempatan
mempresentasikan hasil pengamatan. Serta kegiatan pembelajaran melebihi waktu yang telah dialokasikan (Gambar 4.20.).
juga
72
Gambar 4.20. Perwakilan Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan 6.
Guru memberi dorongan pada siswa untuk berbicara dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta asing permainan peran dengan meyakinkan siswa guna menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Hanya sebagian siswa yang mendapat dorongan dari guru. Guru hanya memberi dorongan pada siswa yang aktif dan duduk di depan saja sehingga masih terdapat siswa yang kurang termotivasi dalam memainkan peran dan kurang antusias dalam mengamati permainan peran (Gambar 4.21.).
Gambar 4.21. Guru Memberikan Dorongan dan Penguatan 7.
Guru memberikan penguatan hanya pada sebagian siswa yang aktif dan duduk di depan dalam bentuk pujian ketika siswa mampu menjalankan tugas
73
dengan baik. Sehingga masih terdapat siswa yang kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran (Gambar 4.21.). 8.
Guru memantau dari awal sampai akhir permainan, namun belum mampu mengendalikan jalannya permainan dan belum mampu menghentikan permainan pada saat permainan keluar dari garis besar yang telah ditentukan. Hal ini terlihat disaat siswa sedang aktif memerankan peran masih terlihat siswa yang memainkan uang diluar skenario pembelajaran (Gambar 4.22.).
Gambar 4.22. Siswa Memainkan uang 9.
Guru melakukan kegiatan diskusi hasil dari pengamatan permainan peran mengenai pembelajaran kurs valuta asing melalui permainan peran. Pada tahap ini guru mampu mengajak siswa aktif berdiskusi dan saling mengeluarkan pendapatnya yang dibuat selama permainan peran berlangsung, serta menjelaskan bagian-bagian dari permainan peran yang perlu mendapat perbaikan. namun guru belum mampu megusai situasi di kelas, hal ini terlihat masih terdapat siswa yang kurang berinteraksi sesama anggota kelompok, siswa yang mengerjakan tugas mata pelajaran lain, memainkan rambut teman
74
sebangkunya, bahkan sedang memainkan telepon genggam disaat yang lain sedang aktif berdiskusi (Gambar 4.23.).
Gambar 4.23. Guru Mengajak Siswa Berdiskusi 10. Guru menilai efekektivitas dan keberhasilan proses pembelajaran kurs valuta asing melalui permainan peran dengan melihat catatan yang dibuat guru selama pembelajaran berlangsung serta mengkaji komentar evaluatif dari siswa. Penilaian dilakukan dengan memberikan pertanyaan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan pertanyaan tersebut mampu menguji penguasaan siswa dalam menerima materi pembelajaran. Penilaiam juga dilaksanakan dengan cara memberikan soal evaluasi cara perhitungan kurs valuta asing (Gambar 4.24.).
Gambar 4.24. Guru Menilai dengan Memberi Soal Evaluasi
75
11. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing berakhir. Kesimpulan jelas mencakup definisi dari kurs valuta asing, cara menafsirkan kanaikan maupun penurunan nilai mata uang, serta penerapan kurs jual dan kurs beli dalam perhitungan kurs valuta asing (Gambar 4.25.).
Gambar 4.25. Guru dan Siswa Menyimpulkan dan Merefleksi Pembelajaran 12. Guru bersama siswa melakukan refleksi dengan cara menyampaikan kepada siswa catatan-catatan guru selama proses pembelajaran berlangsusng dan mengkajinya dengan komentar evaluatf siswa selama pembelajaran berlangsung (Gambar 4.25.). 4.1.4 Hasil Evaluasi Siswa Siklus I Setelah proses pembelajaran dilaksanakan, selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi perhitungan kurs valuta asing melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Hasil evaluasi pembelajaran siklus I tersaji dalam Tabel 4.3 sedangkan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24.
76
Tabel 4.3. Capaian prestasi belajar siswa pada siklus I No Keterangan Ketercapaian 1 Nilai tertinggi 96 2 Nilai terendah 48 3 Rata-rata nilai tes 75,6 4 Siswa Tuntas 24 5 Siswa Belum Tuntas 10 6 Persentase ketuntasan klasikal 70,6% Sumber: Analisis capaian prestaasi belajar siswa siklus I, 2013
Pada siklus I, nilai tertinggi yaitu 96 dan nilai terendah yaitu 48. Nilai ratarata hasil belajar siswa adalah 75,6 dengan persentase ketuntasan klasikal adalah 70,6%. Hasil analisis evaluasi meenunjukkan 24 siswa mampu mendapat nilai diatas kriteria ketuntasan minimal, sedangkan 10 siswa belum mampu mendapat nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal. Indikator yang belum dikuasai yaitu siswa belum mampu menafsirkan perubahan nilai rupiah terhadap mata uang asing seperti yang tercantum dalam soal nomor 3, 5, 6, 11, dan 15. Dari 34 siswa hanya 22 siswa (64,71%) yang mampu mengerjakan soal nomor 3, 5, dan 11, hanya 15 siswa (44,12%) yang mampu mengerjakan soal nomor 6, dan hanya 17 siswa (50%) yang mampu mengerjakan soal nomor 15, perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24. Penelitian pada siklus I ketuntasan belajar klasikal belum memenuhi indikator ketercapaian yang ditetapkan, oleh karena itu akan dilanjutkan ke siklus II. 4.1.5 Refleksi Pada tahap refleksi dilakukan diskusi hasil pengamatan selama pembelajaran materi kurs valuta asing melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Hasil pengamatan selama
77
proses pembelajaran berlangsung dan hasil dikusi antara peneliti dan guru setelah melakukan proses pembelajaran adalah sebagai berikut. 1.
Kelebihan a.
Siswa fokus memperhatikan guru pada saat memberikan apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran cara perhitungan kurs valuta asing yang akan dilakukan. Para siswa aktif mendengarkan setiap pertanyaan guru dan mencatat setiap penjelasan yang dismpaikan (Ganbar 4.8.).
b.
Siswa mampu memainkan peran serta membawakan karakter tokoh dengan baik. Para siswa aktif dan percaya diri membawakan peran, dialog yang diungkapkan secara jelas, sehingga dapat dengan mudah dikaji pengamat, serta interaksi antar pemeran terlihat baik (Gambar 4.11.).
c.
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa tentang bagaimana jika akan membeli barang antar negara dengan dua mata uang yang berbeda. Kegiatan belajar ini berlangsung interaktif dan mampu menciptakan keterlibatan aktif siswa dan sesuai dengan materi yang akan dibahas (Gambar 4.16.).
d.
Guru mampu menyampaikan situasi permasalahan yang terjadi di skenario mengenai wisatawan yang belum memahami cara menukarkan mata uang rupiah dengan mata uang dolar. Materi disampaikan secara jelas, hal ini ditandai dengan mayoritas siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama (Gambar 4.17.).
e.
Guru mampu mengajak siswa berpartisipasi aktif mendiskusikan karakter tokoh yang akan diperankan dan bersama siswa memilih partisipan yang
78
tepat untuk memainkan peran mengenai cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam naskah (Gambar 4.18.). f.
Guru menilai efekektivitas dan keberhasilan proses pembelajaran kurs valuta asing melalui permainan peran dengan melihat catatan yang dibuat guru selama pembelajaran berlangsung serta mengkaji komentar evaluatif dari siswa. Penilaian dilakukan dengan memberikan pertanyaan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan pertanyaan tersebut mampu menguji penguasaan siswa dalam menerima materi pembelajaran. Penilaiam juga dilaksanakan dengan cara memberikan soal evaluasi cara perhitungan kurs valuta asing (Gambar 4.24.).
g.
Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing berakhir. Kesimpulan jelas mencakup definisi dari kurs valuta asing, cara menafsirkan kanaikan maupun penurunan nilai mata uang, serta penerapan kurs jual dan kurs beli dalam perhitungan kurs valuta asing (Gambar 4.25.).
h.
Guru bersama siswa melakukan refleksi dengan cara menyampaikan kepada siswa catatan-catatan guru dan mengkajinya dengan komentar evaluatif siswa selama pembelajaran berlangsung (Gambar 4.25.).
2.
Kekurangan a.
Belum terlihat kerjasama antar siswa pada saat kegiatan diskusi berlangsung. masih terdapat siswa yang belum berinteraksi dengan sesama anggota kelompok (Gambar 4.9).
79
b.
Masih telihat siswa yang belum memiliki rasa percaya diri sehingga masih terlihat dan malu-malu dalam membawakan peran dan mengungkapkan gagasan saat diskusi berlangsung (Gambar 4.11.).
c.
Masih ada siswa yang belum fokus dalam mengikuti proses pembelajaran ditandai dengan masih terlihat siswa melamun dan bercerita sendiri dengan teman sebangkunya (Gambar 4.12).
d.
Pengelolaan waktu kurang baik karena waktu didominasi saat permainan peran dilakukan, sehingga pada tahap siswa menanggapi dan memberi saran hanya satu perwakilan pengamat yang mempresentasikan hasil pengamatan di depan kelas. Serta pembelajaran melebihi alokasi waktu yang ditentukan (Gambar 4.10).
e.
Hanya sebagian siswa yang mendapat dorongan dari guru, hal ini ditandai masih ada siswa yang pasif, kurang termotivasi dalam memainkan peran, dan kurang fokus dalam mengamati permainan peran (Gambar 4.21).
f.
Masih terdapat soal yang belum mampu dikuasai siswa yaitu siswa belum mampu menafsirkan perubahan nilai rupiah terhadap mata uang asing seperti yang tercantum dalam soal nomor 3, 5, 6, 10, dan 15. Dari 34 siswa hanya 22 siswa (64,71%) yang mampu mengerjakan soal nomor 3, 5, dan 11, hanya 15 siswa (44,12%) yang mampu mengerjakan soal nomor 6, dan hanya 17 siswa (50%) yang mampu mengerjakan soal nomor 15, perhitungan selengkapnya tersaji pada lampiran 24.
80
3.
Perbaikan a.
Guru sebaiknya menjelaskan pentingnya kerjasama antar anggota kelompok terutama dalam berdiskusi sehingga tercipta interaksi dan kerjasama antar siswa yang akan berdampak pada kualitas hasil diskusi yang semakin baik.
b.
Guru memberikan dorongan dan penguatan kepada seluruh siswa sehingga siswa tidak merasa malu dan cangggung saat memainkan peran, dan mengungkapkan gagasan saat diskusi berlangsung.
c.
Guru lebih intensif memantau jalanya permainan peran, sehingga siswa yang masih mengobrol maupun melamun sendiri dapat dikurangi.
d.
Pembelajaran ditekankan pada prinsip pengelolaan waktu yang baik sehingga kegiatan pembelajaran tidak melebihi alokasi waktu yang ditentukan pada rencana pelaksanaan pembelajaran.
e.
Guru lebih interaktif pada saat melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa yang terjadi di skenario kepada siswa dengan memberikan apersepsi dan motivasi kepada seluruh siswa.
f.
Dalam pelaksanaan permainan peran materi ditekankan pada soal yang dianggap sulit oleh siswa yaitu pada materi cara menafsirkan perubahan nilai rupiah terhadap mata uang asing seperti yang tercantum dalam soal nomor 3, 5, 6, 11, dan 15.
Berdasarkan hasil evaluasi siklus I, persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 70,6% dimana dari 34 siswa masih terdapat 10 siswa yang belum
81
mencapai kriteria ketuntasan minimal. Hasil belajar pada siklus I belum dikatakan meningkat karena belum mencapai indikator yang telah ditentukan, sebagaimana pendapat Subyantoro (2009:132) “peningkatan prestasi belajar dilihat melalui hasil tes siswa. Jika hasil tes mencapai 70% secara individu dan 85% secara klasikal maka prestasi belajar dikatakan meningkat.” Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran maka perlu dilanjutkan ke siklus II guna menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan koordinasi dengan guru mata pelajaran, saran siswa, serta berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada siklus pertama. 4.2 Hasil Penelitian Siklus II 4.2.1 Perencanaan Sebelum pelaksanaan siklus II dilakukan koordinasi dengan guru pengampu mata pelajaran ekonomi mengenai hasil pelaksaanaan kegiatan belajar siklus I dan membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus ke II. Tahap perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus ke II dengan menyusun RPP dengan materi pokok menghitung valuta asing, menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, membuat naskah skenario, serta menyiapkan kisi-kisi dan soal evaluasi pelaksanaan siklus ke II. 4.2.2 Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran siklus ke II dilaksanakan sesuai dengan skenario rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Kegiatan pembelajaran menggunakan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi perhitungan kurs valuta asing. Kegiatan pembelajaran siklus II
82
dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2013 dalam satu kali pertemuan selama dua jam pelajaran di kelas XI IPS 3 dengan jumlah siswa 34 dalam hal ini yang bertindak sebagai guru ekonomi SMAN 1 Dukuhwaru Kab. Tegal yaitu bapak Drs. Kuswanto sedangkan peneliti bertindak sebagai pengamat yaitu mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus II guru membuka pelajaran diawali dengan kegiatan apersepsi, guru bertanya pada siswa bagaimana cara masyarakat Indonesia membeli barang Amerika pada saat nilai mata uang rupiah mengalami penurunan terhadap mata uang dolar. Guru juga memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya sehingga menjadikan suasana kelas menjadi interaktif. Beberapa pertanyaan yang diajukan menarik perhatian siswa, ini terlihat pada saat siswa aktif bertanya pada saat menjumpai materi yang belum mampu dipahami (Gambar 4.26.).
Gambar 4.26. Guru Memberikan Apersepsi dan Menjelaskan Tujuan Pelajaran Tahap selanjutnya guru memberikan informasi mengenai langkah pembelajaran materi perhitungan kurs valuta asing dengan menerapkan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran dengan membuat kelompok yang terdiri dari enam siswa selanjutnya memotivasi kelompok dan bersama siswa
83
memecahkan permasalahan yang terjadi di skenario mengenai wisatawan yang belum memahami cara menukarkan mata uang rupiah dengan mata uang dolar pada saat terjadi penurunan mata uang rupiah terhadap mata uang dolar. Kegiatan ini berjalan dengan baik, siswa mampu memecahkan permasalahan yang terdapat di skenario, hal ini ditandai dengan kegiatan siswa yang membantu menerangkan kepada siswa yang kesulitan dalam memecahkan permasalahan. Guru mengajak siswa mendiskusikan karakter yang akan diperankan serta memilih partisipan dan pengamat. Pada tahap ini guru intensif memberikan motivasi pada seluruh siswa, selanjutnya
guru memberi penekanan untuk
memahami karakter tokoh dalam menafsirkan perubahan nilai rupiah terhadap dolar, hal ini diberikan agar siswa dapat membawakan peran dengan baik, sehingga pengamat mampu mengidentifikasi kenaikan maupun penurunan nilai rupiah terhadap dolar (Gambar 4.27).
Gambar 4.27. Guru Intensif Memberikan Motivasi pada Siswa Pada tahap mendiskusikan karakter dan menentukan pelaku, siswa aktif berdiskusi mereka saling mengungkapkan gagasanya dalam menentukan pelaku bahkan beberapa siswa aktif mengajukan diri sebagai pemeran, mereka
84
termotivasi untuk lebih memahami materi perhitungan kurs valuta asing melalui cara menjadi pemeran selama proses pembelajaran berlangsung (Gambar 4.28.).
Gambar 4.28. Siswa Aktif Mendiskusikan Pelaku Siswa bersama anggota kelompok memerankan tokoh sesuai dengan skenario mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta asing pada saat terjadi penurunan nilai mata uang rupiah terhadap dolar, siswa memainkan peran sesuai dengan garis-garis besar dan tahapan yang telah ditentukan. Siswa memerankan sebagai wisatawan Indonesia yang menukarkan rupiah dengan dolar Amerika untuk keperluan berlibur di Amerika sehingga mereka dikenakan kurs jual oleh money changer. Sesampainya di Indonesia uang tersisa dalam bentuk dolar Amerika karena dolar Amerika tidak berlaku untuk transaksi di Indonesia maka ia menukarkan dolar Amerika dengan rupiah, namun pada saat itu nilai rupiah mengalami penurunan terhadap mata uang dolar, sehingga wisatawan berusaha menafsirkan kenaikan maupun penurunan mata uang rupiah terhadap dolar. Pada tahap ini siswa lebih paercaya diri dalam memerankan tokoh. Mereka tidak malumalu untuk mengekspresikan perasaanya, dialog antar pemeran disampaikan secara jelas dapat dengan mudah ditangkap kelompok pengamat sehingga para pengamat lebih mudah dalam menerima materi (Gambar 4.29.).
85
Gambar 4.29. Siswa Percaya Diri Memainkan Peran Selama permainan peran berlangsung proses pembelajaran berlangsung baik. Siswa lebih aktif aktif dan percaya diri memerankan tokoh sehingga pesan dapat sampai kepada para pengamat. Para pengamat lebih fokus dan antusias mengamati permainan peran, pengamat juga aktif mencatat kelebihan maupun kekurangan saat berlangsungnya permainan (Gambar 4.30.).
Gambar 4.30. Siswa Fokus Mengamati Permainan Peran
Guru bersama pemeran dan pengamat melakukan diskusi dan evaluasi mengenai pembelajaran perhitungan kurs valuta asing dengan menilai kelebihan dan kekurangan selama permainan peran berlangsung dan menjelaskan bagianbagian yang perlu mendapat perbaikan. Pada tahap ini guru lebih intensif
86
memantau jalannya pembelajaran, guru juga aktif memeriksa hasil pengamatan siswa (Gambar 4.31.).
Gambar 4.31. Guru Aktif Memantau Pembelajaran Pada akhir pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil pengamatan disertai dengan menilai serta memberi pendapat setelah proses pembelajaran berlangsung. pada tahap ini proses pembelajaran berlangsung lebih efektif, karena setiap perwakilan pengamat mempresentasikan hasil pengamatan (Gambar 4.32.).
Gambar 4.32. Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan Setelah mempresentasikan hasil pengamatan selanjutnya selanjutnya guru mengadakan penilaian dengan memberikan soal evaluasi pada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam memahami materi perhitungan
87
kurs valuta asing melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran (Gambar 4.33.).
Gambar 4.33. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus II Setelah kegiatan evaluasi dilakukan guru bersama siswa berbagi pengalaman tentang permainan mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta asing yang telah dilakukan dan dilanjutkan membuat kesimpulan. 4.2.3 Pengamatan Pengamatan
dilakukan
pada
saat
proses
kegiatan
pembelajaran
berlangsung hal ini bertujuan untuk melihat perubahan aktivitas dan motivasi siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Observasi guru dilakukan dengan mengamati kegiatan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. a.
Hasil pengamatan aktivitas siswa Siklus II
Hasil aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran tersaji pada Tabel 4.4 sedangkan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9.
88
Tabel 4.4. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II No
Skor
Aktivitas siswa
1 Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing yang akan dilakukan Siswa berdiskusi sesama anggota kelompok menentukan pelaku dalam pembelajaran 2. perhitungan kurs valuta asing dengan permainan peran Siswa melakukan latihan sebelum memerankan 3. tokoh dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta asing dengan permainan peran Siswa membawakan peran di dalam pembelajaran 4. perhitungan kurs valuta asing dengan permainan peran Siswa mengamati penerapan permainan peran 5. pada materi perhitungan kurs valuta asing Siswa berdiskusi antar kelompok setelah 6. permainan peran pada materi perhitungan kurs valuta asing dilakukan Siswa menanggapi dan memberi saran maupun 7. pendapat setelah permainanan peran dilakukan Siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran 8. penerapan permainan peran pada materi perhitungan kurs valuta asing Jumlah
2
3
√
1.
Jumlah Skor Jumlah Skor Maksimal
4
√
√
√ √ √ √ √ 0 0 29 32
0 0
3 9
5 20
Keterangan Tabel 4.4. 1: Banyak siswa yang melakukan aktivitas <25%. 2: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% sampai dengan 50%. 3: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 51% sampai dengan 75%. 4: Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75%. Hasil perhitungan observasi aktivitas siswa yaitu sebagai berikut 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
Tingkat aktivitas =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
=
29 32
𝑥100%
= 90,625%
𝑥100%
89
Berdasarkan Tabel 4.4. hasil penelitian menunjukkan siswa termotivasi ditandai dengan aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 90,625% dengan kategori sangat aktif. Hasil pengamatan aktivitas siswa secara rinci dapat dilihat sebagai berikut. 1.
Pada saat guru memberikan apersepsi dan menjelaskan tujuan pelajaran 32 siswa atau 94,1% dari seluruh siswa yang fokus memperhatikan penjelasan guru mengenai permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing yang akan dilakukan. Kegiatan pembelajaran berlangsung dua arah karena guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Siswa tidak malu bertanya mereka aktif mengangkat tanganya untuk bertanya ketika menjumpai penjelasan guru yang belum mampu dipahaminya. Pada tahap ini hanya 2 siswa atau 5,9% yang terlihat kurang aktif. Mereka terlihat sedang mengobrol dan memainkan telepon genggam disaat siswa lain siswa lain aktif bertanya dan menanggapi setiap pertanyaan yang disampaikan guru (Gambar 4.34.).
Gambar 4.34. Siswa Memperhatikan Guru 2.
Pada tahap mendiskusikan karakter dan menentukan pelaku yang paling cocok dengan karakter tokoh sesuai dengan skenario dalam pembelajaran
90
permainan peran sejumlah 26 siswa atau 76,5% aktif berdiskusi sesama anggota kelompok dan saling mengeluarkan pendapatnya, bahkan ada beberapa siswa yang aktif mengajukan diri sebagai pemeran. Namun pada tahap ini terdapat 8 siswa yang pasif mengikuti proses pembelajaran yaitu 2 siswa yang izin keluar kelas untuk mengikuti rapat koordinasi paduan suara HUT SMAN 1 Dukuhwaru. Sedangkan 6 siswa atau 23,5% lainya hanya diam mereka terlihat hanya membaca skenario yang telah diberikan, tanpa mendiskusikan dengan siswa lain, hal ini berakibat pada kuragnnya interaksi antar siswa sehingga guru berinisiatif memotivasi siwa tersebut agar siswa lebih aktif mengikuti jalannya pembelajaran diskusi (Gambar 4.35.).
Gambar 4.35. Siswa Berdiskusi Menentukan Pemeran 3.
Siswa melakukan latihan sebelum memerankan tokoh dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta asing dengan permainan peran, pada tahap ini 32 siswa atau 92,6% siswa semangat latihan dan memahami skenario. Karena sudah mendapat motivasi dan penguatan dari guru siswa lebih aktif dan percaya diri. Mereka mampu meluapkan ekspresinya agar sesuai dengan karakter tokoh yang terdapat dalam skenario pembelajaran. Hanya 2 siswa atau 7,4% siswa yang tidak mengikuti pembelajaran tahap ini karena masih
91
mengikuti rapat koordinasi paduan suara dalam rangka memperingati HUT SMAN 1 Dukuhwaru (Gambar 4.36.).
Gambar 4.36.. Siswa Berlatih Memainkan Peran 4.
Pada saat permainan peran berlangsung 6 siswa atau 100% dari siswa yang membawakan peran di dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta asing dengan permainan peran mampu membawakan karakter tokoh dengan baik, para siswa aktif dan percaya diri membawakan peran, mereka langsung memahami penerapan kurs jual yang dikenakkan money changer saat ia menukarkan rupiah dengan dolar Amerika Serikat. Pada tahap ini juga pemeran mampu menafsirkan serta mengidentifikasi kenaikan maupun penurunan mata uang rupiah terhadap dolar (Gambar 4.37.).
Gambar 4.37. Siswa Memainkan Peran
92
5.
Sejumlah 25 siswa atau 89,3% dari seluruh pengamat terlihat fokus mengamati penerapan permainan peran pada materi perhitungan kurs valuta asing. Selain mengamati, siswa juga aktif mencatat berbagai gejala selama permainan peran berlangsung bahkan sesekali berdiskusi dengan siswa lainya mengomentari para pelaku yang sedang memainkan peran. Hanya 3 siswa atau 10,7% yang tidak aktif mengikuti pembelajaran 2 siswa masih mengikuti rapat koordinasi HUT SMA 1 Dukuhwaru
sedangkan 1 siswa terlihat
mengerjakan tugas mata pelajaran lain disaat siswa lain aktif mengamati permainan peran (Gambar 4.38.).
Gambar 4.38. Siswa Mengamati Permainan Peran 6.
Setelah permainan peran selesai dilanjutkan tahap diskusi kelompok untuk mengetahui kekurangan serta hal yang perlu bagian-bagian yang perlu mendapat perbaikan. Dari hasil pengamatan Sejumlah 25 atau 73,5% siswa aktif berdiskusi sesama anggota kelompok dan saling mengeluarkan pendapatnya. Interaksi antar anggota kelompok pengamat terlihat, mereka berusaha untuk menyampaikan pendapatnya dari catatan yang telah dibuat selama proses permainan peran berlangsung. Pada tahap ini terlihat 9 siswa atau 26,5% siswa kurang aktif mengikuti proses pembelajaran 2 siswa izin
93
mengikuti rapat koordinasi sedangkan 2 siswa kurang fokus mengikuti diskusi, mereka terlihat berjalan kesana-kemari sehingga mengganggu jalannya diskusi kelompok lain, sedangkan 5 siswa sedang bergurau diluar konteks pembelajaran perhitungan kurs valuta asing (Gambar 4.39.).
Gambar 4.39. Siswa Berdiskusi Setelah Permainan Peran Selesai 7.
Setelah dilakukan diskusi selanjutnya siswa menilai serta memberi saran atau pendapat setelah permainanan peran dilakukan. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terlihat 31 siswa atau 91,2% siswa aktif mengutarakan gagasanya. Mereka tidak hanya mengomentari kelebihan maupun kekurangan berlangsung, pada tahap ini siswa juga mampu memberikan solusi dan saran. Semua hasil diskusi dapat disampaikan secara jelas dan menyeluruh karena seluruh perwakilan pengamat mempresentasikan hasil pengamatannya di depan kelas. Pada tahap ini hanya terlihat 3 siswa atau 8,8% siswa yang kurang aktif, siswa terlihat bergurau dan serta terdapat siswa yang mengantuk, dia menaruh kepalanya diatas meja disaat yang lain aktif mengikuti jalanya presentasi (Gambar 4.40.).
94
Gambar 4.40. Siswa Menilai Permainan Peran 8.
Setelah dilakukan diskusi dan penilaian, selanjutnya siswa menyimpulkan pembelajaran hasil kegiatan pembelajaran penerapan permainan peran pada materi perhitungan kurs valuta asing. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terlihat 32 siswa atau 94,1% siswa aktif bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran hal ini ditandai siswa antusias dalam menanggapi hasil kesimpulan yang disampaikan guru. Pada tahap ini terlihat 2 siswa atau 5,9% siswa sedang mengerjakan tugas mata pelajaran disaat siswa lain aktif menyimpulkan hasil pembelajaran (Gambar 4.41.).
Gambar 4.41. Guru Menyimpulkan Hasil Pembelajaran
95
b.
Hasil pengamatan aktivitas guru Hasil pengamatan aktivitas guru selama proses pembelajaran tersaji pada
Tabel 4.5 sedangkan kriteria penilaian dapat dilihat pada lampiran 13. Tabel 4.5. Aktivitas Guru Pembelajaran Siklus ke II No
Aktivitas guru
Skor 1
1 2
3
4
5 6
7
8
9
10 11 12
2
Melakukan kegiatan apersepsi pada pembelajaran perhitungan kurs valuta asing Menyampaikan situasi permasalahan sosial mengenai cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam naskah Bersama siswa mendiskusikan gambaran karakter, dan memilih siswa dengan tepat untuk memainkan peran cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam naskah Memberi penjelasan mengenai tugas dalam memainkan peran, dan mengamati permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Mengatur pengelolaan waktu pemelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Memberi dorongan pada siswa untuk berbicara, dan bertindak kreatif dalam pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Memberikan penguatan pada siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Mengontrol permainan pada saat permainan keluar dari garis besar yang telah ditentukan dalam pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Mengadakan diskusi, menilai bagian peran yang perlu disempurnakan dalam pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Melaksanakan penilaian selama pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing berlangsung Menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing berakhir Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Jumlah Skor Jumlah Perolehan Skor Jumlah Skor Maksimal
3
4 √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √ √ 0 0 47
0 0
1 3
11 44
96
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
Tingkat aktivitas =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
=
47 48
𝑥100%
𝑥100%
= 97,9% Berdasarkan tabel diatas hasil penelitian menunjukkan persentase hasil observasi guru pada siklus II sebesar 97,9% dengan kategori sangat aktif. Adapun kriteria penilaian dijelaskan sebagai berikut. 1.
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada seluruh siswa tentang bagaimana jika membeli barang di luar negeri pada saat terjadi penurunan mata uang rupiah. Kegiatan belajar ini berlangsung interaktif dan mampu menciptakan keterlibatan aktif siswa selain itu guru juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya sehingga kegiatan pembelajaran tidak di dominasi oleh guru (Gambar 4.42).
Gambar 4.42. Guru Memberikan Apersepsi dan Menjelaskan Tujuan Pelajaran 2.
Guru mampu menyampaikan situasi permasalahan yang terjadi di skenario mengenai wisatawan yang belum memahami cara menukarkan mata uang rupiah dengan mata uang dolar pada saat mata uang rupiah mengalami penurunan terhadap mata uang dolar. Materi disampaikan secara jelas dan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru juga memberikan kesempatan
97
pada siswa untuk bertanya hal ini ditandai dengan siswa aktif mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami (Gambar 4.43.).
Gambar 4.43. Siswa Aktif Bertanya 3.
Guru mampu mengajak siswa berpartisipasi aktif mendiskusikan karakter tokoh yang akan diperankan. kegiatan diskusi ditekankan pada siswa untuk memahami karakter tokoh dalam menafsirkan perubahan nilai rupiah terhadap dolar, hal ini diberikan supaya ketika siswa membawakan peran, pengamat mampu mengidentifikasi kenaikan maupun penurunan nilai rupiah terhadap dolar (Gambar 4.44.).
Gambar 4.44. Guru Mampu Mengajak Siswa Untuk Aktif Berdiskusi
98
4.
Guru menjelaskan tugas dalam memainkan peran yaitu siswa memerankan sebagai wisatawan Indonesia yang belum mengetahui cara menghitungan dan menukarkan mata uang rupiah dengan dolar Amerika dengan cara menerapkan kurs jual dan kurs beli pada saat terjadinya penurunan nilai rupiah terhadap dolar. Guru juga menjelaskan tugas kepada para pengamat untuk mengamati permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing. pada tahap ini guru pada tahap ini guru juga memberikan kesempatan bertanya kepada siswa sehingga pembelajaran berlangsung dua arah (Gambar 4.45.).
Gambar 4.45. Siswa Aktif Bertanya dan Mengajukan Diri sebagai Pemeran
5.
Pengelolaan waktu pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing sudah berjalan efektif, guru membagi waktu antara kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, serta kegiatan penutup sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tidak hanya di dominasi permainan
peran
sehingga
seluruh
perwakilan
pengamat
mempresentasikan hasil pengamatan di depan kelas (Gambar 4.46.).
dapat
99
Gambar 4.46. Seluruh Perwakilam Siswa Mempresentasikan Hasil Pengamatan
6.
Guru memberi dorongan pada siswa untuk berbicara dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta asing dengan meyakinkan siswa guna menumbuhkan rasa percaya diri dan mengekspresikan perasaan. Pada tahap ini tidak hanya siswa aktif yang mendapat dorongan dari guru namun seluruh siswa juga mendapat dorongan dari guru, hal ini ditandai siswa lebih termotivasi dan percaya diri dalam memainkan peran dan pengamat lebih antusias dalam mengamati permainan peran (Gambar 4.47.).
Gambar 4.47. Guru Intensif Memberikan Motivasi dan Penguatan
100
7.
Guru memberikan penguatan pada semua siswa dalam bentuk pujian ketika siswa mampu menjalankan permainan peran dengan baik yaitu selain pemberian penguatan pada siswa yang duduk di depan dan aktif, guru juga memberikan penguatan pada siswa yang masih malu mengungkapkan gagasan dengan cara memberikan poin plus. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kegairahan dalam belajar sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran (Gambar 4.47.).
8.
Guru lebih intensif memantau dari awal sampai akhir permainan, sudah mengendalikan jalannya permainan peran sehingga permainan peran sesuai dengan skenario yang telah ditentukan. Guru juga intensif menghampiri siswa untuk memeriksa hasil catatannya selama mengamati permainan peran (Gambar 4.48.).
Gambar 4.48. Guru Intensif Memantau Jalanya Pembelajaran 9.
Guru melakukan kegiatan diskusi hasil dari pengamatan permainan peran mengenai pembelajaran kurs valuta asing melalui permainan peran. Pada tahap ini mampu menciptakan keterlibatan aktif siswa. Proses ini berjalan dengan lancar, siswa mampu mendiskusikan hasil pengamatan dengan
101
kelompoknya, selanjutnya guru menjelaskan secara rinci materi yang dianggap sulit oleh siswa yaitu cara menafsirkan perubahan nilia rupiah terhadap mata uang asing dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil pengamatan disertai dengan menilai serta memberi pendapat setelah proses pembelajaran berlangsung (Gambar 4.49.).
Gambar 4.49. Siswa Aktif Berdiskusi 10. Guru menilai efekektivitas dan keberhasilan proses pembelajaran kurs valuta asing melalui permainan peran dengan melihat catatan yang dibuat guru selama pembelajaran berlangsung serta mengkaji komentar evaluatif dari siswa. Penilaian dilakukan dengan memberikan soal evaluasi sudah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan mampu menguji penguasaan siswa setelah menerima materi pembelajaran (Gambar 4.50.).
Gambar.4.50. Guru Menilai dengan Memberi Soal Evaluasi
102
11. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing berakhir. Kesimpulan jelas mencakup definisi dari kurs valuta asing, cara menafsirkan kanaikan maupun penurunan nilai mata uang, serta penerapan kurs jual dan kurs beli dalam perhitungan kurs valuta asing (Gambar 4.51.).
Gambar 4.51. Guru Membuat Kesimpulan dan Refleksi 12. Guru bersama siswa melakukan refleksi dengan cara menyampaikan kepada siswa
catatan-catatan
guru
selama
pembelajaran
berlangsung
dan
mengkajinya dengan komentar evaluatif siswa selama pembelajaran berlangsung (Gambar 4.51.). 4.2.4 Hasil Evaluasi Siswa Siklus II Setelah proses pembelajaran dilaksanakan, selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi perhitungan kurs valuta asing melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Hasil evaluasi pembelajaran siklus I tersaji pada tabel 4.6 sedangkan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 29.
103
Tabel 4.6. Capaian prestasi belajar siswa pada siklus II No Keterangan Ketercapaian 1 Nilai tertinggi 100 2 Nilai terendah 56 3 Rata-rata nilai tes 82,82 4 Siswa Tuntas 29 5 Siswa Belum Tuntas 5 6 Persentase ketuntasan klasikal 85,29 Sumber: Analisis capaian prestasi belajar siswa pada siklus II Tabel 4.6. menunjukkan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah yaitu 56. Nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 82,82 dengan persentase ketuntasan klasikal adalah 85,29. Hasil analisis evaluasi meenunjukkan 29 siswa mampu mendapat nilai diatas kriteria ketuntasan minimal, sedangkan hanya 5 siswa belum mampu mendapat nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal. hal ini dapat simpulkan pembelajaran pada siklus ke II mengalami peningkatan yang signifikan. Dari hasil belajar sudah mencapai indikator yang telah ditentukan, sehingga penelitian tindakan kelas dilakukan sampai siklus ke II. 4.2.5 Refleksi Pada tahap refleksi dilakukan diskusi hasil pengamatan selama pembelajaran materi kurs valuta asing melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran. Hasil dikusi antara peneliti dan guru setelah melakukan proses pembelajaran adalah sebagai berikut. 1. Penyampaian materi perhitungan kurs valuta asing pada saat terjadinya kenaikan maupun penurunan nilai rupiah terhadap dolar melalui permainan peran mempermudah siswa dalam menafsirkan nilai rupiah terhadap dolar
104
serta berbagai akibat yang terjadi setelah adanya fluktuasi nilai rupiah terhadap dolar. 2. Guru memberikan motivasi dengan memberikan pujian serta penguatan pada seluruh siswa sehingga siswa tidak merasa malu dan cangggung saat memainkan peran, dan mengungkapkan gagasan saat diskusi berlangsung. 3. Pembelajaran ditekankan pada prinsip pengelolaan waktu yang baik sehingga kegiatan pembelajaran berjalan dengan efektif. 4. Nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 82.2 dan ketuntasan klasikal 85,29%. Kekurangan yang masih terjadi dalam siklus II yaitu masih terdapat siswa yang keluar selama proses pembelelajaran berlangsung dan kurang interaksi antar siswa pada saat dikusi menentukan karakter dan pelaku. Masih terlihat siswa yang berjalan kesana-kemari pada saat disksui kelompok menilai kelebihan dan kekurangan setelah permainan peran berlangsung. Berdasarkan hasil tes evaluasi siklus II, persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 85,29% dimana dari 34 siswa hanya terdapat 5 siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Hasil belajar pada siklus II dapat dikatakan meningkat karena sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan sebagaimana pendapat Subyantoro (2009:132) “peningkatan prestasi belajar dilihat melalui hasil tes siswa. Jika hasil tes mencapai 70% secara individu dan 85% secara klasikal maka prestasi belajar dikatakan meningkat.” Persentase aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran juga sebesar 90,62%. Persentase tersebut sudah melebihi indikator aktivitas siswa sebagaimana yang diungkapkan
105
Mulyasa (2009:218) ”dari segi proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik maupun sosial dalam proses pembelajaran, serta kegairahan belajar yang tinggi, semangat yang besar, dan rasa percaya diri tersendiri”. Hasil belajar pada siklus II dapat dikatakan meningkat dimana hasil proses pembelajaran baik dari segi ketuntasan siswa dan dari segi aktivitas siswa sudah melebihi indikator keberhasilan yang telah ditentukan sehingga penelitian tindakan kelas berhenti pada pelaksanaan pembelajarana siklus II. 4.3 Perbandingan Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II Penelitian tindakan kelas dilakukan di SMAN 1 Dukuhwaru, beradasarkan hasil penelitian diketahui terjadi perbedaan capaian prestasi belajar siswa pada saat sebelum dilakukan penelitian dan setelah dilakukan penelitian. Perbandingan pencapaian prestasi siswa sebelum dan setelah dilakukan penelitian tersaji pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Pencapaian Prestasi Siswa Sebelum dan Setelah Dilakukan Penelitian No
Capaian Prestasi Belajar Sebelum Siklus I siswa Penelitian 1 Nilai tertinggi 95 96 2 Nilai terendah 50 48 3 Rata-rata 69 75,6 4 Jumlah siswa yang tuntas 18 24 5 Jumlah siswa belum tuntas 16 10 6 Ketuntasan klasikal 52,9 70,6 Sumber: analisis capaian prestasi belajar siswa, 2013
Siklus II 100 56 82,8 29 5 85,29
Tabel 4.7. menunjukkan hasil penelitian yang dilakukan pada materi kurs valuta asing melalui perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran
106
bermain peran hasil observasi yang dilakukan sebelum penelitian diketahui ratarata ulangan harian sebelum diadakan penelitian sebesar 69 dengan ketuntasan klasikal sebesar 52,9%. Sedangkan setelah dilakukan penelitian pada siklus I diperoleh nilai rata-rata yaitu 75,6 dengan ketuntasan klasikal sebesar 70,6%. Setelah dilaksanakan siklus ke II nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan menjadi 82,8 dengan ketuntasan klasikal sebesar 85,29%. Analisis hasil aktivitas guru dan aktivitas siswa tersaji pada tabel 4.8. Tabel 4.8. Analisis Hasil Aktivitas Siswa dan Guru Siklus
Persentase Aktivitas Siswa
Kategori
Persentase Aktivitas Guru
I II
81,25% 90,62
Aktif Sangat aktif
81,25% 97,9
Kategori
Aktif Sangat aktif Sumber: tabel pengamatan aktivitas siswa dan guru siklus I dan II, 2013
Tabel 4.8. menunjukkan aktivitas belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran pada siklus I sebesar 81,25% sedangkan pada siklus ke II sebesar 90,62. sedangkan persentase aktivitas guru pada siklus I sebesar 81,25% dan persentase pada siklus ke II sebesar 97,9%. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan capaian prestasi belajar siswa. Hal ini merupakan sebagai akibat dari peningkatan motivasi siswa yang ditandai dengan peningkatan aktivitas siswa siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Hasil refleksi dari siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa guru mampu menerapkan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi perhitungan kurs valuta asing. siswa mampu menerapkan permainan peran selama proses pembelajaran, dialog
107
disajikan secara jelas sehingga para pengamat mampu mengolah materi yang disampaikan melalui permainan peran dan mampu menghitung kurs valuta asing. Penerapan perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi perhitungan kurs valuta asing membuat suasana pembelajaran lebih interaktif serta siswa mampu memahami secara langsung materi sesuai dengan realita di lapangan. Hasil capaian prestasi dari siklus I dan siklus II manunjukkan peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 4.7. yang menunjukan ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 70,6% dan meningkat pada siklus ke II menjadi sebesar 85,29% dengan demikian standar keberhasilan pembelajaran telah tercapai dengan baik, sehingga tidak perlu dilakukan siklus berikutmya. 4.4 Pembahasan Penelitian tindakan ini merupakan upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Dukuhwaru melalui perpaduan ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi perhitungan kurs valuta asing. Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada penelitian ini dilakukan dengan menciptakan proses belajar mengajar dengan suasana yang lebih menyenangkan melalui permainan peran. Hal ini sesuai dengan Hamalik (2009:161) yang mengungkapkan “siswa lebih senang melanjutkan belajarnya jika kondisi pengajaran yang menyenangkan.” Dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan akan berdampak pada baiknya kondisi psikologis seseorang, ketika siswa gembira mengikuti pembelajaran maka akan berimplikasi pada peningkatan motivasi. Hal ini juga didukung oleh Siregar dan Nara (2011:54) yang mengungkapkan “jika seseorang kondisi psikisnya
108
sedang tidak bagus, misalnya dalam keadaan stres maka motivasi juga akan menurun tetapi sebaliknya jika kondisi psikologis seseorang dalam keadaan bagus, gembira, dan menyenangkan maka kecenderungan motivasinya akan tinggi.” Selain dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan upaya peningkatan motivasi belajar siswa juga dilakukan dengan memberikan apersepsi dengan mengaitkan materi dengan pengalaman siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Siregar dan Nara (2011:56) yang menyatakan bahwa “optimalisasi pengalaman maupun kemampuan pembelajar juga perlu dilakukan. Salah satunya dengan cara mengaitkan pengalaman belajar saat ini dengan pengalaman belajar masa lalu dan kemampuan si pembelajar.” Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas melalui perpaduan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran pada materi perhitungan kurs valuta asing diketahui bahwa terdapat peningkatan motivasi siswa, hal ini dapat dilihat dari lembar pengamatan aktivitas pada siklus I sebesar 81,25% dan mengalami peningkatan siklus ke II yaitu sebesar 90,62%. Berdasarkan uraian tersebut terlihat bahwa ada peningkatan motivasi belajar siswa yang ditunjukkan pada peningkatan aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmadi & Prasetyo (1997) sebagaimana dikutip Sugiharti (2009:19), “model pembelajaran bermain peran dapat menjadikan siswa banyak beraktifitas dalam pembelajaran dan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan merupakan suatu bentuk motivator
109
sehingga siswa lebih antusias dalam belajar, dengan demikian hasil belajarpun meningkat.” Hasil penelitian aktivitas guru dalam menerapkan metode ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di kelas. Hal ini dapat dilihat dari lembar pengamatan aktivitas guru pada siklus I sebesar 81,25% yang diikuti persentase aktivitas siswa sebesar 81,25% dan mengalami peningkatan pada siklus ke II yaitu menjadi 97,9% yang diikuti peningkatan aktivitas siswa menjadi 90,62%. Hal ini sesuai dengan pendapat Siregar dan Nara (2011:55) “jika guru bergairah dalam proses pembelajaran maka cenderung menjadikan siswa memiliki motivasi dalam belajar. Sebaliknya, jika guru tidak memiliki gairah dalam membelajarkan siswa maka cenderung menjadikan siswa tidak memiliki motivasi dalam belajar.” Hasil pembelajaran materi perhitungan kurs valuta asing dari kegiatan pratindakan, siklus I, dan siklus II terjadi peningkatan motivasi yang diikuti oleh peningkatan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai belajar siswa sebelum dilakukan tindakan adalah 69 dengan ketuntasan klasikal sebesar 52,9%. Pada siklus ke I nilai rata-rata belajar siswa mengalami peningkatan yaitu menjadi 75,6 dengan ketuntasan klasikal 70,6%. Pada siklus ke II nilai rata-rata siswa sebesar 82,8 dengan ketuntasan klasikal 85,29%. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2007:86) yang mengungkapkan “dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari dengan adanya motivasi, maka
110
seseorang yang belajar itu dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi siswa.”
116
BAB V PENUTUP
5.1
Simpulan Setelah dilakukan penelitian dengan menerapkan perpaduan metode
ceramah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Dukuhwaru pada materi perhitungan kurs valuta asing, dapat diambil simpulan yaitu: a.
Semakin baik kualitas pembelajaran perhitungan kurs valuta asing melalui perpaduan ceamah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran berdampak pada terjadi peningkatan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari tingkat motivasi siswa pada pembelajaran materi perhitungan kurs valuta asing Siklus I sampai dengan Siklus II terus mengalami peningkatan hingga mencapai indikator keberhasilan.
b.
Semakin baik kualitas pembelajaran perhitungan kurs valuta asing melalui perpaduan ceamah bervariasi dan model pembelajaran bermain peran berdampak pada terjadi peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari capaian prestasi siswa pada pembelajaran materi perhitungan kurs valuta asing Siklus I sampai dengan Siklus II terus mengalami peningkatan hingga mencapai indikator keberhasilan.
117
5.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian masih terdapat berbagai kekurangan dan
keterbatasan selama penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, maka saran yang diberikan peneliti berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. a.
Guru sebaiknya memberikan motivasi dan meyakinkan siswa untuk lebih percaya diri sebelum memainkan peran, sehingga siswa tidak merasa malumalu dalam membawakan peran dan mengungkapkan gagasan saat diskusi berlangsung.
b.
Guru sebaiknya menjelaskan pentingnya kerja sama antar anggota kelompok terutama dalam berdiskusi, sehingga siswa tidak bekerja individual pada saat kegiatan diskusi berlangsung, serta terjadi interaksi antar siswa sehingga tercipta kerjasama antar siswa yang akan berdampak pada baiknya kualitas hasil diskusi.
c.
Guru sebaiknya memberikan motivasi pada seluruh siswa sehingga siswa yang pasif, dan kurang termotivasi dalam memainkan peran, dan kurang fokus dalam mengamati permainan peran dapat diminimalkan.
d.
Guru sebaiknya mengelola waktu dengan baik, implementasi pembelajaran disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditentukan, sehingga pelaksanaan pembelajaran tidak melebihi alokasi waktu yang dintentukan.
118
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Chandrawati, Ika. 2010. “Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar dalam Pembelajaran Akuntansi melalui Model Bermain Peran (Role Playing) Pokok Bahasan Jurnal Umum pada Siswa Kelas XI IPS SMA Islam Karangrayung Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2010/2011.” Skripsi, Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas negeri semarang. Depdiknas. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian. Jakarta: Depdiknas. Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Gulo, W. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo. Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Lintang, Esti Amboro. 2010. “Pengaruh Cara Belajar dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal.” Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. UNNES Mulyasa. 2009. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Rosdakarya. Mulyati, Sri. 2009. Ekonomi 2 Ekonomi dan kehidupan untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Munib, Achmad dkk. 2009. Pengantar Ilmu pendidikan. Semarang: Unnes Press. Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi pendidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya. Rifa’i, Achmad dan Anni, Catharina Tri. 2009. Psikologi Pendidikan. Unnes Press. Sardiman.2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Siregar, Evelin dan Nara, Hartini. 2011. Teori Belajar dan pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Slameto. 2008. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rinneka Cipta. Subyantoro. 2009. Penelitan Tindakan Kelas. Semarang: Widya Karya.
119
Sudijono, Annas. 2006. Pengantar Evaluasi pendidikan. Jakarta. Raja Grafindo persada Sudjana, Nana. 2011. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sugiharti, Gulmah. 2009. “Penerapan Model Bermain Peran pada Pembelajaran Struktur Atom di Kelas X MAN 1 Medan Tahun Pelajaran 2008/2009”. Dalam jurnal penelitian matematika dan sains ISSN : 1907-7157, Volume 4(1) 2009. Hal 18-22 Medan: Universitas Negeri Medan. Sugiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukwiyati, dkk. 2007. Ekonomi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira. Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya. Tim Peneliti Program Pasca Sarjana UNY. 2003. Penyusunan Instrumen dan Penilaian. Yogyakarta: UNY. Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta. Grasindo. Uno, Hamzah B.2009. Model Pembelajaran. Gorontalo: Bumi Aksara. Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Laboratorium. Semarang: UNNES PRESS.
Mengembangkan
Kompetensi
Zuriah, Nurul. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
120
116
LAMPIRAN 1 SILABUS
Sekolah Kelas Mata Pelajaran Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 4.2. Mengidentifikasi kurs tukar valuta asing
Materi Pembelajaran Konsep pengertian kurs dan perubahanya Perhitungan nilai valuta asing berdasarkan kurs yang berlaku.
Cara dan alat pembayaran internasional
Guru Mata pelajaran Ekonomi
Drs. Kuswanto NIP. 196205201999031001
: : : : :
SMAN 1 Dukuhwaru XI IPS Ekonomi 2 (Dua) 4. Memahami Perekonomian Terbuka Kegiatan Pembelajaran
Mencari informasi tentang pengertian kurs dan perubahanya Guru memotivasi kelompok dan menjelaskan permasalahan yang terdapat dalam skenario pembelajaran mengenai cara menghitung nilai tukar valuta asing berdasarkan kurs yang berlaku. Siswa memperagakan dan mengamati peran mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta asing berdasarkan kurs yang berlaku. Guru bersama siswa mendiskusikan permainan peran mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta asing yang telah dilakukan dan melakukan evaluasi terhadap peran yang dilakukan. Guru bersama siswa berbagi pengalaman mengenai permainan mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta asing yang telah dilakukan dan dilanjutkan membuat kseimpulan. Mencari informasi mengenai cara dan alat pembayaran internasional
Indikator Pencapaian Kompetensi Mendeskripsikan pengertian kurs dan perubahanya Menghitung nilai valuta berdasarkan kurs yang berlaku
Alokasi Waktu
Penilaian Tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda
6 x 45 menit
Sumber/ Bahan/ Alat Sukwiyati, dkk. 2007. Ekonomi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira.
Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mengkaji referensi mengenai cara dan alat pembayaran internasional
Tegal, Peneliti
April 2013
Arif Hidayat NIM 7101409267
LAMPIRAN 2
117
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELJARAN SIKLUS I PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu
: SMAN 1 Dukuhwaru : EKONOMI : XI IPS / 2 : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi 4. Memahami perekonomian terbuka. B. Kompetensi Dasar 4.2 Mengidentifikasi kurs valuta asing.
C. Indikator Menghitung nilai tukar suatu valuta berdasarkan penerapan kurs jual dan kurs beli. D. Tujuan Pembelajaran Siswa mampu menghitung nilai tukar suatu valuta berdasarkan penerapan kurs jual dan kurs beli. E. Materi pembelajaran Perhitungan nilai valuta asing berdasarkan kurs yang berlaku. F. Model dan metode pembelajaran a. Model pembelajaran : Model pembelajaran bermain peran b. Metode pembelajaran : Ceramah bervariasi, diskusi G. Langkah pembelajaran a. Kegiatan Awal Waktu 5 Menit
Kegiatan
a. Apersepsi: guru bertanya pada siswa tentang bagaimana jika akan membeli barang antar negara dengan dua mata uang yang berbeda. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b. Kegiatan inti Waktu 10 Menit
Kegiatan
Explorasi a. Guru memberikan informasi mengenai langkah pembelajaran kurs valuta asing dengan menerapkan model pembelajaran bermain peran dengan membuat
118
35 Menit
30 Menit
5 Menit
kelompok yang terdiri dari 6 siswa. b. Guru memotivasi kelompok dan merangsang minat siswa terhadap kegiatan bermain peran mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta asing, dan bersama siswa memecahkan permasalahan yang terjadi di skenario mengenai wisatawan yang belum memahami cara menukarkan mata uang rupiah dengan mata uang dolar. c. Guru mengajak siswa mendiskusikan karakter yang akan diperankan serta memilih partisipan serta pengamat. Elaborasi d. Siswa bersama anggota kelompok memerankan tokoh sesuai dengan skenario mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta asing, yang sudah didiskusikan sebelumnya secara spontan sesuai dengan garis-garis besar dan tahapan yang telah ditentukan. Siswa merankan sebagai wisatawan Indonesia yang menukarkan rupiah dengan dolar amerika untuk keperluan berlibur di Amerika sehingga mereka dikenakan kurs jual oleh money changer. Di Amerika wisatawan tersebut berlibur ke Hollywood dan membeli barang serta berbagai oleh-oleh kemudian ia memutuskan pulang. Sesampainya di Indonesia uang tersisa dalam bentuk dolar Amerika. Karena dolar Amerika tidak berlaku untuk transaksi di Indonesia maka ia menukarkan dolar Amerika dengan rupiah sehingga ia dikenakan kurs beli oleh money changer. e. Guru bersama pemeran dan pengamat melakukan diskusi dan evaluasi mengenai pembelajaran perhitungan kurs valuta asing dengan menerapkan model pembelajaran bermain peran, menilai dan menjelaskan bagian-bagian mana yang perlu mendapat perbaikan. f. Siswa mengerjakan soal evaluasi mengenai perhitungan kurs valuta asing dengan menerapkan model pembelajarn bermain peran. Konfirmasi g. Guru bersama siswa berbagi pengalaman tentang permainan mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta asing yang telah dilakukan dan dilanjutkan membuat kesimpulan. h. Guru melakukan refleksi dengan melibatkan siswa
119 c. Kegiatan Akhir Waktu 5 Menit
Kegiatan
a. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. b. Guru memberikan motivasi pada siswa selanjutnya memberikan informasi mengenai materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan terima kasih dan memberi salam pada siswa.
H. Media dan Sumber Belajar Media belajar : Papan tulis, mata uang rupiah dan dolar, chart. Sumber belajar : Sukwiyati, dkk. 2007. Ekonomi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira. Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
I.
Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian :Tes tertulis. 2. Bentuk Instrumen :Tes pilihan ganda (terlampir)
Guru Mata Pelajaran Ekonomi
Tegal, April 2013 Peneliti
Drs. Kuswanto NIP. 196205201999031001
Arif Hidayat NIM. 7101409267
LAMPIRAN 3
120
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELJARAN SIKLUS II PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu
: SMAN 1 Dukuhwaru : EKONOMI : XI IPS / 2 : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi 5. Memahami perekonomian terbuka. B. Kompetensi Dasar 4.2 Mengidentifikasi kurs valuta asing.
C. Indikator Menghitung nilai tukar suatu valuta berdasarkan penerapan kurs jual dan kurs beli. D. Tujuan Pembelajaran Siswa mampu menghitung nilai tukar suatu valuta berdasarkan penerapan kurs jual dan kurs beli. E. Materi pembelajaran Perhitungan nilai valuta asing berdasarkan kurs yang berlaku. F. Model dan metode pembelajaran c. Model pembelajaran : Model pembelajaran bermain peran d. Metode pembelajaran : Ceramah bervariasi, diskusi G. Langkah pembelajaran a. Kegiatan Awal Waktu Kegiatan 5 Menit a. Guru memberikan
b.
apersepsi pada siswa tentang cara membeli barang antar negara dengan dua mata uang yang berbeda namun disisi lain terdapat perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b. Kegiatan inti Waktu Kegiatan 10 Menit EXPLORASI
a. Guru memberikan informasi mengenai langkah pembelajaran kurs valuta asing dengan menerapkan model pembelajaran bermain peran dengan membuat kelompok yang terdiri dari 6 siswa. b. Guru memotivasi kelompok dan dan penguatan kepada
121
c.
35 Menit
d.
e.
30 Menit
f.
5 Menit
g.
siswa sehingga siswa tidak merasa malu dan cangggung saat memainkan peran, dan mengungkapkan gagasan saat diskusi berlangsung. Selanjutnya bersama siswa memecahkan permasalahan yang terjadi di skenario mengenai wisatawan yang belum memahami cara menukarkan mata uang rupiah dengan mata uang dolar. Guru mengajak siswa mendiskusikan karakter yang akan diperankan serta memilih partisipan serta pengamat. ELABORASI Siswa bersama anggota kelompok memerankan tokoh sesuai dengan skenario mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta asing. Siswa merankan sebagai wisatawan Indonesia yang menukarkan rupiah dengan dolar Amerika untuk keperluan berlibur di Amerika Pada saat itu tanggal 1 Maret 2013 kurs beli US$ 1= Rp 9.000,00 dan kurs jual US$ 1= Rp 9.500,00. Karena money changer bertindak sebagai penjual mata uang asing sehingga wisatawan dikenakan kurs jual. Sesampainya di Amerika wisatawan tersebut berlibur ke Hollywood dan membeli barang serta berbagai oleh-oleh kemudian ia memutuskan pulang. Sesampainya di Indonesia pada tanggal 7 Maret 2013 uang tersisa dalam bentuk dolar Amerika. Karena dolar Amerika tidak berlaku untuk transaksi di Indonesia maka ia menukarkan dolar Amerika dengan rupiah pada saat itu terjadi penurunan nilai rupiah terhadap dolar kurs beli US$ 1= Rp 10.000,00 dan kurs jual US$ 1= Rp 11.000,00. Karena money changer bertindak sebagai pembeli mata uang sehingga wisatawan dikenakan kurs beli oleh money changer. Guru bersama pemeran dan pengamat melakukan diskusi dan evaluasi mengenai pembelajaran perhitungan kurs valuta asing dengan menerapkan model pembelajaran bermain peran, menilai dan menjelaskan materi yang dianggap sulit oleh siswa yaitu pada materi cara menafsirkan perubahan nilai rupiah terhadap mata uang asing seperti yang tercantum dalam soal evaluasi siklus 1 nomor 3, 5, 6, 10, dan 15. Siswa mengerjakan soal evaluasi mengenai perhitungan kurs valuta asing dengan menerapkan model pembelajarn bermain peran. KONFIRMASI Guru bersama siswa berbagi pengalaman tentang permainan mengenai cara perhitungan nilai tukar valuta asing yang telah dilakukan dan dilanjutkan membuat
122
kesimpulan. h. Guru melakukan refleksi dengan melibatkan siswa c. Kegiatan Akhir Waktu Kegiatan 5 Menit a. Guru
bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. b. Guru memberikan motivasi pada siswa selanjutnya memberikan informasi mengenai materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan terima kasih dan memberi salam pada siswa.
Guru Mata Pelajaran Ekonomi
Tegal, April 2013 Peneliti
Drs. Kuswanto NIP. 19620520 199903 1 001
Arif Hidayat NIM. 7101409267
LAMPIRAN 4
123
NASKAH SKENARIO SIKLUS I Kurs valuta Asing I Suatu hari Pak Heru dan Bu Dina mendapatkan hadiah dari perusahaan provider telepon selular berupa satu paket liburan ke Amerika. Pak Heru berinisiniatif membawa uang saku yang cukup karena setelah di Amerika akan membeli sesuatu yang bisa dibawa pulang sekedar oleh-oleh untuk keluarga di Indonesia. Namun karena mata uang yang dipakai di Amerika adalah dolar maka sebelum berangkat Pak Heru dan Bu Dina memutuskan pergi ke Bank Harapan tempat penukaran valuta asing di Jalan Gajah Mada. Bu Dina
: Akhirnya kita sampai juga di bank yah pah. Oya papah mau menukarkan berapa rupiah.
Pak Heru
: Secukupnya mah. Walaupun kita liburan ke amerika dibiayai provider selular tapi baiknya sebelum kita berangkat ke Amerika setidaknya bawa US$ 4.000. kan disana kita juga akan beli oleholeh.
Bu Dina
: Owh. Tuh ada satpam, gimana kalo kita tanya satpam itu pak?
Pak Heru
: Selamat pagi pak.
Satpam
: Selamat pagi pak. Ada yang bisa saya bantu?
Pak Heru
: Apakah saya bisa menukarkan mata uang rupiah ke dolar di bank ini? Saya mau menukarkan mata uang dari rupiah ke dolar Amerika pak.
Satpam
: Bisa pak, silakan ambil nomor tunggu dan duduk di ruang tunggu. Seteleh masuk di bank Pak Heru dan Bu Dina duduk di ruang tunggu
bersama nasabah yang lain. Hal yang pertama Pak Heru lakukan adalah melihat contoh mata uang asing yang menempel di dinding tentu saja ada tulisan nama mata uang dari berbagai negara dan di samping contoh-contoh mata uang asing, ada papan yang isinya adalah informasi kurs jual dan kurs beli pada saat itu. Bu Dina
: Pah, itu ada layar bertuliskan rupiah, dolar, yen dan banyak angka di dinding sih apa?
Pak Heru
: Sepertinya itu tabel kurs rupiah terhadap mata uang asing. Tapi ko ada yang aneh yah?
124
Bu Dina
: Iyah hmmm, ko ada kurs jual dan kurs beli si, maksudnya apa yah? (sambil berpikir)
Pak Heru
: Oh iya bu, di dinding itu banyak simbol mata uang negara. Tapi ko tertulis kurs beli sama kurs jual yah?
Karena Pak heru dan Bu Dina belum menemukan jawaban pertanyaan mereka, maka mereka memutuskan untuk bertanya pada nasabah yang duduk di sebelah mereka. Bu Dina
: Maaf pak, tabel yang bertulisakan kurs jual dan kurs beli di dinding itu maksudnya apa yah? (sambil menunjuk ke tabel)
Pak Ridwan
: Owh itu to. Untuk kurs beli berarti kurs (nilai mata uang) yang dikeluarkan oleh bank untuk membeli mata uang asing tertentu, sedangkan kurs jual berarti kurs yang dikeluarkan oleh bank untuk menjual mata uang asing tertentu.
Bu Dina
: Maksudnya gimana pak? Ko saya belum paham yah?
Pak Ridwan
: Maksudnya bank menerapkan kurs beli jika ingin membeli kurs valuta asing dari masyarakat, sedangkan bank menerapkan kurs jual jika ingin menjual kurs valuta asing ke masyarakat.
Pak Heru
: Owh, kalo di dinding terpampang kurs beli US$ 1= Rp 9.000,00 sedangkan kurs jual US$ 1= Rp 9.500,00 berarti nanti kalo kita akan menukar rupiah dengan dolar pake kurs apa?
Pak Ridwan
: Owh kalo anda mau membeli dolar berarti yang diterapkan kurs jual.
Bu Dina
: Lho ko bisa gitu pak? Setelah aku lihat seksama, ko kenapa kurs jual lebih besar dari kurs beli?
Pak Ridwan
: Kita lihat baik-baik tabel itu, anda berdua mau membeli dolar di bank kan?
Bu Dina
: Iya pak.
Pak Ridwan
: Berarti dalam hal ini bank bertindak sebagai penjual dolar kan?
Pak Heru
: Iya.
125
Pak Ridwan
: Nah maka hal itu nanti dalam transaksi ini bank itu bertindak sebagai penjual valuta asing pada anda, maka bank menerapkan kurs jual.
Pak Heru
: Owh. ya sekarang aku paham. Berarti nanti bank menerapkan kurs beli ketika kita menukarkan dolar ke rupiah iya kan?
Pak Ridwan
: iya benar.
Reni
: Berarti bank untung dong, ketika harus membeli valuta asing dengan harga yang lebih murah dari pada menjualnya.
Pak Ridwan
: Memang keuntungan bank didapat dari selisih antara kurs jual dan kurs beli.
Reni
: Owh gitu yah..
Pak Ridwan
: He’em
Setelah berbincang-bincang dengan Pak Ridwan, Pak Heru dan Bu Reni mendapat giliran untuk menukarkan rupiah ke dolar. Pada saat itu kurs yang berlaku di bank, kurs beli US$ 1= Rp 9.000,00 sedangkan kurs jual US$ 1= Rp 9.500,00 Teller
: Selamat pagi pak ada yang bisa saya bantu?
Pak Heru
: Selamat pagi, saya mau menukarkan rupiah ke dolar, bisa kan bu?
Teller
: Bisa. Memang bapak mau membeli berapa dolar?
Pak Heru
: Saya mau beli US$ 4.000 bisa kan?
Teller
: Owh ya, saya cek dulu pergerakan kurs rupiah terhadap dolar Amerika yah. (sambil mengejek pergerakan kurs dikomputer)
Pak Heru
: Iya.
Teller
: Untuk transaksi ini kurs yang dikenakan adalah kurs jual, kurs jual yang berlaku menunjukan US$ 1= Rp 9.500,00 berarti untuk membeli US$ 10.000 bapak dikenakan biaya Rp 38.000.000,00 (US$ 4.000 x Rp 9.500).
Pak Heru
: Ya ini uangnya bu. (menyerahkan rupiah ke teller)
Teller
: Ini uang senilai US$ 4.000 mohon dicek barangkali ada kesalahn perhitungan.
Pak heru
: Oh ya, ini sudah benar US$ 4.000
126
Teller
: Apa ada yang lain pak?
Pak Heru
: Iya sama-sama bu, ngga ada cuma ini dulu. (meninggalkan teller)
Pak Heru
: Bu, ini aku udah dapat mata uang dolarnya. Ibu mau lihat? (datang menghampiri ibu)
Bu Dina
: Ini to dolar? Ini nilainya berapa pah, ko sedikit amat? (sambil menghitung jumlah dolar tersebut)
Pak heru
: Ini sejumlah US$ 4.000, tapi jangan salah loh ini setara dengan Rp 38.000.000,00.
Bu Dina
: Seumur hidup aku baru megang dolar, ternyata nilai dolar tinggi yah, kita sudah mengeluarkan Rp 38.000.000,00. Tetapi yang kita dapat hanya US$ 4.000. semoga ini cukup buat bekal kita nanti di Amerika
Pak Heru
: Ayo bu kita pulang. kita siapkan dulu barang yang harus kita bawa besok pagi.
Begitu selesai transaksi dan sudah mendapatkan mata uang yang dibutuhkan untuk membeli sesuatu di Amerika Pak Heru dan Bu Dina segera bergegas pulang untuk Packing dan esok pagi nya mereka berangkat menuju Bandara Soekarno hatta dan melakukan perjalanan ke Amerika. Pada tanggal 2 Maret Pak Heru dan Bu Dina tiba di Amerika. Sesampainya disana mereka berlibur ke Hollywood dan membelanjakan uangnya senilai US$ 2.500 untuk membeli oleh-oleh. Sesampainya di Indonesia pada tanggal Bu Dina berniat menukarkan uang sisa belanja oleh-oleh di Amerika senilai U$$ 1.500. kemudian ia pergi ke money changer. Ketika ia sampai di money changer pada tanggal 7 Maret. Pada saat itu kurs rupiah terhadap dolar menunjukkan kurs beli US$ 1= Rp 9.000,00 sedangkan kurs jual US$ 1= Rp 9.500,00. Teller
: Ada yang bisa saya bantu pak?
Heru
: Saya mau menjual dolar bu, senilai US$ 1500,00
Teller
: Owh ya, saya cek dulu pergerakan kurs rupiah terhadap dolar Amerika. (sambil mengejek pergerakan kurs dikomputer)
Pak Heru
: Iya.
127
Teller
: Karena kami bertindak sebagai pembeli mata uang dolar untuk transaksi ini bapak dikenakan adalah kurs beli, kurs beli yang berlaku menunjukan US$ 1= Rp 9.000,00 berarti untuk membeli dolar senilai US$ 1.500 kami mengenakan biaya Rp 13.500.000,00 (US$ 1.500 x Rp 9.000).
Pak Heru
: Ya ini uangnya bu. (menyerahkan rupiah ke teller)
Teller
: Ini uang senilai Rp Rp 13.500.000,00 mohon dicek barangkali ada kesalahn perhitungan.
Akhirnya Pak Heru dan Bu Dina pulang ke rumah. Dari pengalaman mereka selama beberapa hari ini kini mereka telah mengerti tentang sistem kurs yang diterapkan di Indonesia.
LAMPIRAN 5
128
NASKAH SKENARIO SIKLUS II Kurs valuta Asing II
Suatu hari Pak Heru dan Bu Dina mendapatkan hadiah dari perusahaan provider telepon selular berupa satu paket liburan ke Amerika. Pak Heru berinisiniatif membawa uang saku yang cukup karena setelah di Amerika akan membeli sesuatu yang bisa dibawa pulang sekedar oleh-oleh untuk keluarga di Indonesia. Namun karena mata uang yang dipakai di Amerika adalah dolar maka sebelum berangkat Pak Heru dan Bu Dina memutuskan pergi ke Bank Harapan tempat penukaran valuta asing di Jalan Gajah Mada. Bu Dina
: Akhirnya kita sampai juga di bank yah pah. Oya papah mau menukarkan berapa rupiah.
Pak Heru
: Secukupnya mah. Walaupun kita liburan ke amerika dibiayai provider selular tapi baiknya sebelum kita berangkat ke Amerika setidaknya bawa US$ 4.000. kan disana kita juga akan beli oleholeh.
Bu Dina
: Owh. Tuh ada satpam, gimana kalo kita tanya satpam itu pak?
Pak Heru
: Selamat pagi pak.
Satpam
: Selamat pagi pak. Ada yang bisa saya bantu?
Pak Heru
: Apakah saya bisa menukarkan mata uang rupiah ke dolar di bank ini? Saya mau menukarkan mata uang dari rupiah ke dolar Amerika pak.
Satpam
: Bisa pak, silakan ambil nomor tunggu dan duduk di ruang tunggu.
Seteleh masuk di bank Pak Heru dan Bu Dina duduk di ruang tunggu bersama nasabah yang lain. Hal yang pertama Pak Heru lakukan adalah melihat contoh mata uang asing yang menempel di dinding tentu saja ada tulisan nama mata uang dari berbagai negara dan di samping contoh-contoh mata uang asing, ada papan yang isinya adalah informasi kurs jual dan kurs beli pada saat itu. Bu Dina
: Pah, itu ada layar bertuliskan rupiah, dolar, yen dan banyak angka di dinding sih apa?
129
Pak Heru
: Sepertinya itu tabel kurs rupiah terhadap mata uang asing. Tapi ko ada yang aneh yah?
Bu Dina
: Iyah hmmm, ko ada kurs jual dan kurs beli si, maksudnya apa yah? (sambil berpikir)
Pak Heru
: Oh iya bu, di dinding itu banyak simbol mata uang negara. Tapi ko tertulis kurs beli sama kurs jual yah?
Karena Pak heru dan Bu Dina belum menemukan jawaban pertanyaan mereka, maka mereka memutuskan untuk bertanya pada nasabah yang duduk di sebelah mereka. Bu Dina
: Maaf pak, tabel yang bertulisakan kurs jual dan kurs beli di dinding itu maksudnya apa yah? (sambil menunjuk ke tabel)
Pak Ridwan
: Owh itu to. Untuk kurs beli berarti kurs (nilai mata uang) yang dikeluarkan oleh bank untuk membeli mata uang asing tertentu, sedangkan kurs jual berarti kurs yang dikeluarkan oleh bank untuk menjual mata uang asing tertentu.
Bu Dina
: Maksudnya gimana pak? Ko saya belum paham yah?
Pak Ridwan
: Maksudnya bank menerapkan kurs beli jika ingin membeli kurs valuta asing dari masyarakat, sedangkan bank menerapkan kurs jual jika ingin menjual kurs valuta asing ke masyarakat.
Pak Heru
: Owh, kalo di dinding terpampang kurs beli US$ 1= Rp 9.000,00 sedangkan kurs jual US$ 1= Rp 9.500,00 berarti nanti kalo kita akan menukar rupiah dengan dolar pake kurs apa?
Pak Ridwan
: Owh kalo anda mau membeli dolar berarti yang diterapkan kurs jual.
Bu Dina
: Lho ko bisa gitu pak? Setelah aku lihat seksama, ko kenapa kurs jual lebih besar dari kurs beli?
Pak Ridwan
: Kita lihat baik-baik tabel itu, anda berdua mau membeli dolar di bank kan?
Bu Dina
: Iya pak.
Pak Ridwan
: Berarti dalam hal ini bank bertindak sebagai penjual dolar kan?
Pak Heru
: Iya.
130
Pak Ridwan
: Nah maka hal itu nanti dalam transaksi ini bank itu bertindak sebagai penjual valuta asing pada anda, maka bank menerapkan kurs jual.
Pak Heru
: Owh. ya sekarang aku paham. Berarti nanti bank menerapkan kurs beli ketika kita menukarkan dolar ke rupiah iya kan?
Pak Ridwan
: iya benar.
Bu Dina
: Berarti bank untung dong, ketika harus membeli valuta asing dengan harga yang lebih murah dari pada menjualnya.
Pak Ridwan
: Memang keuntungan bank didapat dari selisih antara kurs jual dan kurs beli.
Reni
: Owh gitu yah..
Pak Ridwan
: He’em
Setelah berbincang-bincang dengan Pak Ridwan, Pak Heru dan Bu Reni mendapat giliran untuk menukarkan rupiah ke dolar. Pada saat itu kurs yang berlaku di bank, kurs beli US$ 1= Rp 9.000,00 sedangkan kurs jual US$ 1= Rp 9.500,00 Teller
: Selamat pagi pak ada yang bisa saya bantu?
Pak Heru
: Selamat pagi, saya mau menukarkan rupiah ke dolar, bisa kan bu?
Teller
: Bisa. Memang bapak mau membeli berapa dolar?
Pak Heru
: Saya mau beli US$ 4.000 bisa kan?
Teller
: Owh ya, saya cek dulu pergerakan kurs rupiah terhadap dolar Amerika yah. (sambil mengejek pergerakan kurs dikomputer)
Pak Heru
: Iya.
Teller
: Untuk transaksi ini kurs yang dikenakan adalah kurs jual, kurs jual yang berlaku menunjukan US$ 1= Rp 9.500,00 berarti untuk membeli US$ 10.000 bapak dikenakan biaya Rp 38.000.000,00 (US$ 4.000 x Rp 9.500).
Pak Heru
: Ya ini uangnya bu. (menyerahkan rupiah ke teller)
Teller
: Ini uang senilai US$ 4.000 mohon dicek barangkali ada kesalahn perhitungan.
131
Pak heru
: Oh ya, ini sudah benar US$ 4.000
Teller
: Apa ada yang lain pak?
Pak Heru
: Iya sama-sama bu, ngga ada cuma ini dulu. (meninggalkan teller)
Pak Heru
: Bu, ini aku udah dapat mata uang dolarnya. Ibu mau lihat? (datang menghampiri ibu)
Bu Dina
: Ini to dolar? Ini nilainya berapa pah, ko sedikit amat? (sambil menghitung jumlah dolar tersebut)
Pak heru
: Ini sejumlah US$ 4.000, tapi jangan salah loh ini setara dengan Rp 38.000.000,00.
Bu Dina
: Seumur hidup aku baru megang dolar, ternyata nilai dolar tinggi yah, kita sudah mengeluarkan Rp 38.000.000,00. Tetapi yang kita dapat hanya US$ 4.000. semoga ini cukup buat bekal kita nanti di Amerika
Pak Heru
: Ayo bu kita pulang. kita siapkan dulu barang yang harus kita bawa besok pagi.
Begitu selesai transaksi dan sudah mendapatkan mata uang yang dibutuhkan untuk membeli sesuatu di Amerika Pak Heru dan Bu Dina segera bergegas pulang untuk Packing dan esok pagi nya mereka berangkat menuju Bandara Soekarno hatta dan melakukan perjalanan ke Amerika. Pada tanggal 2 Maret Pak Heru dan Bu Dina tiba di Amerika. Sesampainya disana mereka berlibur ke Hollywood dan membelanjakan uangnya senilai US$ 2.500 untuk membeli oleh-oleh. Sesampainya di Indonesia pada tanggal Bu Dina berniat menukarkan uang sisa belanja oleh-oleh di Amerika senilai U$$ 1.500. kemudian ia pergi ke money changer. Ketika ia sampai di money changer pada tanggal 7 Maret ternyata ada penurunan nilai rupiah terhadap dolar. pada saat itu pergerakan nilai rupiah terhadap dolar menunjukkan kurs beli US$ 1= Rp 10.000,00 dan kurs jual US$ 1= Rp 11.000,00. Teller
: Ada yang bisa saya bantu pak?
Heru
: Saya mau menjual dolar bu, senilai US$ 1500,00
Teller
: Owh ya, saya cek dulu pergerakan kurs rupiah terhadap dolar Amerika. (sambil mengejek pergerakan kurs dikomputer)
132
Pak Heru
: Iya.
Teller
: Ternyata pada tanggal 7 Maret ini rupiah mengalami penuurunan nilai terhadap dolar. Karena kami bertindak sebagai pembeli mata uang dolar untuk transaksi ini bapak dikenakan adalah kurs beli, kurs beli yang berlaku menunjukan US$ 1= Rp 10.000,00 berarti untuk membeli dolar senilai US$ 1.500 kami mengenakan biaya Rp 15.000.000,00 (US$ 1.500 x Rp 10.000).
Pak Heru
: Ya ini uangnya bu. (menyerahkan rupiah ke teller)
Teller
: Ini uang senilai Rp 15.000.000,00 mohon dicek barangkali ada kesalahn perhitungan.
Pak heru
: Oh ya, ini sudah benar Rp 15.000.000,00
Akhirnya Pak Heru dan Bu Dina pulang ke rumah. Dari pengalaman mereka selama beberapa hari ini kini mereka telah mengerti tentang sistem kurs yang diterapkan di Indonesia, cara menafsirkan kenaikan maupun penurunan rupiah terhadap mata uang asing, dan cara menukarkan mata uang di bank.
LAMPIRAN 6
133
ASPEK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA PEMBELAJARAN MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING No. 1
Langkah Persiapan
Jenis kegiatan 1. Guru menceritakan situasi sosial dilanjutkan dengan sesi tanya jawab
2. Siswa Berdiskusi dalam menentukan para pelaku
Pelaksnaan
3
Evaluasi/ Tindak lanjut
Aktivitas siswa Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing yang akan dilakukan Siswa berdiskusi sesama anggota kelompok menentukan pelaku dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta asing dengan permainan peran
3. Mempersiapkan pelaku untuk memainkan peran masing-masing
Siswa melakukan latihan sebelum memerankan tokoh dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta asing dengan permainan peran
4. Siswa melakukan permainan peran
Siswa membawakan peran di dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta asing dengan permainan peran Siswa mengamati penerapan permainan peran pada materi perhitungan kurs valuta asing
5. Guru mengontrol permainan peran jika situasi keluar dari skema yang telah ditentukan 6. Guru akhiri permainan peran dengan diskusi, tentang jalan cerita atau pemecahan masalah selanjutnya 7. Siswa diberi tugas untuk menilai atau memberi tanggapan sesuai pelaksanaan permainan peran 8. Siswa diberi kesimpulan tentang hasil permainan peran
Siswa berdiskusi antar kelompok setelah permainan peran pada materi perhitungan kurs valuta asing dilakukan Siswa menanggap dan memberi saran maupun pendapat setelah permainanan peran dilakukan
Siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran penerapan permainan peran pada materi perhitungan kurs valuta asing Lembar observasi aktivitas siswa disesuaikan dengan praktek penggunaan model pembelajaran bermain peran (Sudjana, 2011:93). Sudjana, Nana. 2011. Dasar-dasar proses belajar menajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
LAMPIRAN 7
134
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING No
Aktivitas siswa 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Skor 2
3
Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing yang akan dilakukan Siswa berdiskusi sesama anggota kelompok menentukan pelaku dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta asing dengan permainan peran Siswa melakukan latihan sebelum memerankan tokoh dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta asing dengan permainan peran Siswa membawakan peran di dalam pembelajaran perhitungan kurs valuta asing dengan permainan peran Siswa mengamati penerapan permainan peran pada materi perhitungan kurs valuta asing Siswa berdiskusi antar kelompok setelah permainan peran pada materi perhitungan kurs valuta asing dilakukan Siswa menanggap dan memberi saran maupun pendapat setelah permainanan peran dilakukan Siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran penerapan permainan peran pada materi perhitungan kurs valuta asing Keterangan: 1: Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25%. 2: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% sampai dengan 50%. 3: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 51% sampai dengan 75%. 4: Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75%.
4
LAMPIRAN 8
135
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS I Skor No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Adinda Gita D.C. Aditya Nasution Alif Priambodo Anggi Meilani Anis Sintia Atti Sufiyati Ayu Sulistian Caesar Nurul Huda Eka Wulandari Erna Fitriani Fika Gena Riyanti Fitri Ibnu Aqil Bahtiar Ike Merdikawati Istiqomah Lina Ayu Larassati Maulana Wisnu W. Meli Santika Mery Raflesia Mesi Purwanti Meta Selvi Anita R. Morena Ayuningtyas Mutia Istiani Nur Salimah Purbowo Tri Admojo Raditya Putra P. Rezha Akhmad F. Rian Adji Permana Riza Fachrurozi Sisca Amelia Wahyu Faizan Wildan Asyofi Yuyun Winengsih Yuzril Iqbal Prasetyo Jumlah Skor
Nilai 1
2
3
3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 1 2 4 4 4 3 2 2 4 1 2 4 2 109
3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 1 2 3 3 3 3 2 1 3 1 1 3 2 97
3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 1 1 3 3 3 3 2 1 4 1 1 3 1 89
Skor Maksimal
136
136
Prsentase (%)
80.1
71.3
76 96 88 96 60 80 92 76 72 76 60 92 80 76 76 84 64 88 84 84 88 48 52 96 80 80 76 60 52 96 52 52 80 60
Tahap 4 5
Jumlah skor
Ketercapaian 75.0 100.0 89.3 96.4 53.6 82.1 85.7 75.0 64.3 75.0 46.4 82.1 78.6 75.0 75.0 82.1 64.3 85.7 85.7 85.7 92.9 25.0 39.3 89.3 78.6 82.1 71.4 46.4 32.1 89.3 25.0 28.6 82.1 39.3
6
7
8
20
1 1 4 2 80
3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 1 4 3 3 2 1 1 3 1 1 3 1 85
3 4 3 4 1 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 1 1 3 3 3 3 2 1 3 1 1 3 1 89
3 4 4 4 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 2 4 3 3 3 2 2 4 1 1 3 2 97
21 28 25 27 15 23 24 21 18 21 13 23 22 21 21 23 18 24 24 24 26 7 11 25 22 23 20 13 9 25 7 8 23 11 666
136
24
112
136
136
136
952
65.4
83.3
71.4
62.5
65.4
71.3
3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 1 2 4 3 4 3 2 1 4
LAMPIRAN 9
136
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS II Skor No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Adinda Gita D.C.J. Aditya Nasution Alif Priambodo Anggi Meilani Anis Sintia Atti Sufiyati Ayu Sulistian Caesar Nurul Huda Eka Wulandari Erna Fitriani Fika Gena Riyanti Fitri Ibnu Aqil Bahtiar Ike Merdikawati Istiqomah Lina Ayu Larassati Maulana Wisnu W. Meli Santika Mery Raflesia Mesi Purwanti Meta Selvi Anita R. Morena A. Mutia Istiani Nur Salimah Purbowo Tri A. Raditya Putra P. Rezha Akhmad F. Rian Adji Permana Riza Fachrurozi Sisca Amelia Wahyu Faizan Wildan Asyofi Yuyun Winengsih Yuzril Iqbal P. Jumlah Skor Skor Maksimal Persentase %
Nilai 84 92 88 100 72 92 96 92 80 80 72 96 92 88 72 84 80 92 88 92 92 64 56 100 84 84 80 88 60 100 60 60 80 76
Tahap 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 128 136 94.1
2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 1 4 4 2 3 3 4 4 1 4 2 1 4 4 3 3 3 2 4 2 1 3 3 104 136 76. 5
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 126 136 92. 6
4
5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
24 24 100
2 2 4 4 100 112 89. 3
6 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 1 4 4 2 3 3 4 3 1 4 2 1 4 3 3 3 3 2 4 1 2 3 2 100 136 73. 5
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 3 4 2 1 4 4 124 136 91. 2
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 128 136 94.1
Jumlah Skor
Ketercapaian
27 28 28 28 24 28 28 28 28 26 23 16 28 28 22 26 26 28 27 16 28 21 12 27 27 26 26 26 20 28 17 12 26 25
96.4 100 100 100 85.7 100 100 100 100 92.8 82.1 57.1 100 100 78.5 92.8 92.8 100 96.4 57.1 100 75 42.8 96.4 96.4 92.8 92.8 92.8 71.4 100 60.7 42.8 92.8 89.2
LAMPIRAN 10
137
DOKUMENTASI SURAT KETERANGAN IZIN KELUAR KELAS
LAMPIRAN 11
138
ASPEK PENILAIAN AKTIVITAS GURU DALAM MENERAPKAN METODE CERAMAH BERVARIASI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN PADA MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING No.
Langkah
1
Persiapan
Jenis kegiatan 1. Guru menceritakan situasi sosial yang akan dilakukan permainan peran
2. Siswa berdiskusi dalam menentukan para pelaku
2
3
Pelaksnaan
Evaluasi/ Tindak lanjut
3. Mempersiapkan pelaku untuk memainkan peran masing-masing 4. Siswa melakukan permainan peran dengan menerapkan kurs jual dan beli valuta asing
5. Guru mengontrol permainan peran jika situasi keluar dari skema yang telah ditentukan 6. Akhiri permainan peran dengan diskusi, tentang jalan cerita atau pemecahan masalah selanjutnya 7. Siswa diberi tugas untuk menilai atau memberi tanggapan sesuai pelaksanaan permainan peran 8. Siswa diberi kesimpulan tentang hasil permainan peran
Aktivitas guru Melakukan kegiatan apersepsi pada pembelajaran perhitungan kurs valuta asing
Menyampaikan situasi permasalahan sosial mengenai cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam naskah Bersama siswa mendiskusikan gambaran karakter, dan memilih siswa dengan tepat untuk memainkan peran cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam naskah Memberi penjelasan mengenai tugas dalam memainkan peran, dan mengamati permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Mengatur pengelolaan waktu pemelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Memberi dorongan pada siswa untuk berbicara, dan bertindak kreatif dalam pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Memberikan penguatan pada siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Mengontrol permainan pada saat permainan keluar dari garis besar yang telah ditentukan dalam pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
Mengadakan diskusi, menilai bagian peran yang perlu disempurnakan dalam pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
Melaksanakan penilaian selama pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing berlangsung
Menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing berakhir Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
Le mb a r ob s er va si aktivitas guru disesuaikan dengan praktek penggunaan model pembelajaran bermain peran (Sudjana, 2011:93). Sudjana, Nana. 2011. Dasar-dasar proses belajar menajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
LAMPIRAN 11
139
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU DALAM MENERAPKAN METODE CERAMAH BERVARIASI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN PADA MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING No
Aktivitas guru 1
1 2
3
4
5 6
7
8
9
10
11 12
Melakukan kegiatan apersepsi pada pembelajaran perhitungan kurs valuta asing Menyampaikan situasi permasalahan sosial mengenai cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam naskah Bersama siswa mendiskusikan gambaran karakter, dan memilih siswa dengan tepat untuk memainkan peran cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam naskah Memberi penjelasan mengenai tugas dalam memainkan peran, dan mengamati permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Mengatur pengelolaan waktu pemelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Memberi dorongan pada siswa untuk berbicara, dan bertindak kreatif dalam pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Memberikan penguatan pada siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Mengontrol permainan pada saat permainan keluar dari garis besar yang telah ditentukan dalam pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Mengadakan diskusi, menilai bagian peran yang perlu disempurnakan dalam pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Melaksanakan penilaian selama pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing berlangsung Menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing berakhir Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
Skor 2 3
4
140
KRITERIA PENILAIAN AKTIVITAS GURU DALAM MENERAPKAN METODE CERAMAH BERVARIASI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN PADA MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING No. Aktivitas guru 1 Melakukan kegiatan apersepsi pada pembelajaran perhitungan kurs valuta asing Guru tidak melakukan apersepsi Guru melakukan apersepsi tetapi tidak dengan tanya jawab Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab tetapi kurang tepat dengan materi yang akan dibahas Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab dan sesuai dengan materi yang akan dibahas 2 Menyampaikan situasi permasalahan sosial mengenai cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam naskah Tidak menyampaikan situasi permasalahan cara perhitungan kurs valuta asing Situasi permasalahan disampaikan, namun kurang jelas, dan kurang sesuai dengan materi Situasi permasalahan disampaikan secara jelas, tetapi kurang sesuai dengan materi Situasi permasalahan disampaikan secara jelas dan sudah sesuai dengan materi 3
4
5
Bersama siswa mendiskusikan gambaran karakter, dan memilih siswa dengan tepat untuk memainkan peran cara perhitungan kurs valuta asing yang terdapat dalam naskah Guru tidak mendiskusiakan karakter yang akan diperankan siswa Guru mendiskusikan karakter namun pemeran ditentukan secara acak Guru mendiskusikan karakter namun pemeran ditentukan penuh oleh siswa Guru mendiskusikan karakter pemeran ditentukan bersama-sama guru dan siswa Memberi penjelasan mengenai tugas dalam memainkan peran, dan mengamati permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Tidak membarikan penjelasan Memberikan penjelasan, namun belum mampu dipahami siswa, dan belum mampu menciptakan keterlibatan aktif aktif siswa Memberikan penjelasan, mampu dipahami siswa, namun belum mampu menciptakan keterlibatan aktif siswa Memberi penjelasan, mampu dipahami siswa, dan mampu menciptakan keterlibatan aktif siswa Mengatur pengelolaan waktu pemelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing
Skor
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
141
6
7
8
9
Tidak ada pengelolaan waktu yang baik dalam pembelajaran Belum ada kegiatan pendahuluan, sebagian besar waktu digunakan untuk kegiatan inti pelajaran, dan belum diakhiri kegiatan penutup Sebagian kecil waktu untuk kegiatan pendahuluan diikuti kegiatan inti pelajaran, dan disertai kegiatan penutup, namun pelajaran melebihi waktu yang telah dialokasikan Sebagian kecil waktu untuk kegiatan pendahuluan diikuti kegiatan inti pelajaran, disertai kegiatan penutup, namun pelajaran diakhiri tdak tepat pada waktunya Memberi dorongan pada siswa untuk berbicara dan bertindak kreatif dalam pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Siswa tidak mendapat dorongan untuk berbicara, dan bertindak kreatif Hanya sebagian siswa mendapat dorongan untuk berbicara dan bertindak kreatif, namun tidak diberikan pada waktu yang tepat Semua siswa mendapat dorongan untuk berbicara, dan bertindak kreatif, namun diberikan pada waktu yang kurang tepat Semua siswa mendapat dorongan untuk berbicara, dan bertindak kreatif, diberikan pada waktu yang tepat Memberikan penguatan pada siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Guru tidak memberikan penguatan Guru hanya memberi penguatan pada siswa aktif saja, Guru memberi penguatan pada semua siswa, namun diberikan pada waktu yang tepat Guru memberi penguatan pada semua siswa dan diberikan pada waktu yang tepat Mengontrol permainan pada saat permainan keluar dari garis besar yang telah ditentukan dalam pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Guru tidak memantau saat pemeranan dilakukan Guru memantau hanya pada awal permainan peran dilakukan, dan tidak mengontrol jalanya permainan Guru memantau dari awal sampai akhir permainan, namun belum mengontrol jalanya permainan dan belum mampu menghentikan permainan pada saat permainan keluar dari garis besar yang telah ditentukan Guru memantau dari awal sampai akhir permainan, mampu mengontrol permainan, dan mampu menghentikan permainan pada saat permainan keluar dari garis besar yang telah ditentukan Mengadakan diskusi, menilai bagian peran yang perlu disempurnakan dalam pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing Diskusi dilakukan setelah permainan peran selesai namun belum mampu menciptakan keterlibatan aktif siswa
1 2 3
4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3
4
1
142
10
11
12
Diskusi dilakukan setelah permainan peran selesai dilaksanakan, mampu menciptakan keterlibatan aktif siswa namun belum mampu merangsang siswa menemukan permasalahan Diskusi dilakukan setelah permainan peran selesai dilaksanakan,mampu menciptakan keterlibatan aktif siswa, dan mampu merangsang siswa menemukan permasalahan, namun siswa belum mendapat solusi dan saran dari siswa Diskusi dilakukan setelah permainan peran selesai dilaksanakan, mampu merangsang siswa menemukan permasalahan, dan siswa mampu memecahkan permasalahan dengan solusi dan saran Melaksanakan penilaian selama pembelajaran permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing berlangsung Tidak mengajukan pertanyaan Memberikan pertanyaan, namun belum sesuai dengan kompetensi/ tujuan pembelajaran dan belum mampu menguji penguasaan siswa Memberikan pertanyaan, sesuai dengan kompetensi/ tujuan pembelajaran namun belum mampu mampu menguji penguasaan siswa Memberi pertanyaan, sesuai dengan kompetensi/ tujuan pembelajaran dan mampu menguji penguasaan siswa Menyimpulkan pelajaran saat permainan peran cara perhitungan kurs valuta asing berakhir Tidak ada kegiatan menyimpulkan kegiatan pembelajaran Kesimpulan ada, tetapi tidak jelas Kesimpulan jelas, tetapi tidak mencakup materi pembelajaran Kesimpulan jelas mencakup seluruh pelajaran, dan dibuat oleh guru bersama siswa Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Guru tidak melakukan refleksi dengan membuat rangkuman dari hasil kegiatan pembelajaran Guru melakukan refleksi dengan membuat rangkuman dari hasil kegiatan pembelajaran namun kurang relevan. Guru melakukan refleksi dengan membuat rangkuman dari hasil kegiatan pembelajaran yang relevan tetapi tidak dengan melibatkan siswa. Guru melakukan refleksi dengan membuat rangkuman dari hasil kegiatan pembelajaran yang relevan serta dengan melibatkan siswa.
2
3
4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
LAMPIRAN 14
143
KISI-KISI SOAL UJI COBA MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING
Materi Pokok
Kemampuan
Nomor Soal
Jumlah
Kognitif Perhitungan nilai
C1
4, 6, 9, 29, 31, 34
6
valuta asing
C2
3, 5, 8, 10, 28, 30, 33, 35,
8
berdasarkan kurs
C3
1, 2,13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25,
26
yang berlaku
26, 27, 38, 39,41, 42, 43, 44, 45, 46,47,49,50 C4
23, 48
2
C5
7, 11, 32, 36
4
C6
12, 15, 37, 40
4
Keterangan: C1
: Pengetahuan
C2
: Pemahaman
C3
: Penerapan
C4
: Analisa
C5
: Sintesa
C6
: Evaluasi
LAMPIRAN 15
144
SOAL UJI COBA MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING Mata Pelajaran : Ekonomi Program Studi : IPS Alokasi Waktu : 60 Menit
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih jawaban yang paling tepat! 1. Jika ada kurs US$ 1 sama dengan Rp 9.000,00 berarti untuk memperoleh US$ 1 dibutuhkan... a. Rp 9.000,00. b. Rp 8.000,00. c. Rp 7.000,00. d. Rp 6.000,00. e. Rp 5.000,00. 2. Pada Hari senin Andi mengeluarkan uang senilai Rp. 9.500 untuk mendapatkan US$ 1, maka kurs pertukaran pada saat itu adalah... a. b. c. d. e.
US$ 1 = Rp 9.100,US$ 1 = Rp 9.200,US$ 1 = Rp 9.300,US$ 1 = Rp 9.400,US$ 1 = Rp 9.500,-
3. Jika nilai rupiah yang semula ¥ 1,00 sama dengan Rp 2.500,00 menjadi ¥ 1,00 sama dengan Rp 5.000,00 berarti dalam hal ini mata uang rupiah mengalami... a. Tetap b. Penurunan c. Kenaikan d. Pertumbuhan e. Kesenjangan 4. Apa yang dimaksud kurs dolar terhadap pound? a. Sejumlah dolar yang dinyatakan dalam pound b. Sejumlah pound yang dinyatakan dalam dolar c. Jumlah dolar yang dibutuhkan untuk memperoleh satu pound d. Membeli pound dengan dolar e. Membeli dolar dengan pound
145
5. Jika kurs antara dolar dan pound berubah dari $2= £1menjadi $1,98= £1, apa artinya bagi dolar? a. Penurunan nilai dolar terhadap pound b. Kenaikan nilai pound terhadap dolar c. Kenaikan nilai dolar terhadap pound d. Nilai dolar melemah terhadap pound e. Dolar tidak mengalami perubahan nilai 6. Pemerintah menetapkan kebijakan perubahan kurs valuta asing dari US$ 1= Rp 9.000, berubah menjadi US$ 1= Rp 10.000, kebijakan yang demikian disebut... a. Revaluasi b. Devaluasi c. Defresi d. Deflasi e. Inflasi 7. Penduduk Amerika menukarkan mata uang dolar ke mata uang yen karena ingin membeli produk Jepang. Kondisi tersebut merupakan salah satu perilaku masyarakat Amerika dalam melakukan kegiatan? a. Meminta valuta asing b. Membeli yen jepang c. Menjual yen Jepang d. Bertransaksi valuta asing e. Menawarkan dolar Amerika 8. Apabila Adit ingin membeli dolar Amerika di money changers, maka adit akan dikenakan kurs... a. Kurs dolar Singapura b. Kurs jual dolar Amerika c. Kurs beli dolar Amerika d. Kurs jual beli dolar e. Kurs jual beli dolar Amerika 9. Jika kurs yang berlaku US$ 1 = Rp 9.500, maka Andi bisa menukarkan Rp 9.500 untuk mendapatkan US$ 1 di pasar uang. Hal ini marupakan salah satu contoh dari kurs... a. Kurs riil b. Kurs nominal c. Kurs jual d. Kurs beli e. Kurs bebas
146
10. Bagaimanakah eksportir amerika serikat dapat menerima pembayaran dari importir inggris? a. Eksportir Amerika Serikat menerima pembayaran dalam bentuk pound b. Eksportir Amerika Serikat menerima pembayaran dalam bentuk dolar amerika Serikat c. Importir Inggris melakukan pembayaran dalam bentuk pound d. Eksportir amerika serikat menerima pembayaran dalam bentuk mata uang yang diterima kedua negara yaitu yen e. Eksportir amerika serikat tidak menerima pembayaran dari importir inggris 11. Dibawah ini pihak yang diuntungkan dengan adanya apresiasi nilai rupiah adalah.. a. Orang yang berpenghasilan tetap b. Turis yang berbelanja di Indonesia c. Perusahaan asing yang membeli bahan mentah indonesia d. Perusahaan indonesia yang mengimpor barang dari luar negeri e. Orang yang berpiutang 12. Perubahan nilai tukar rupiah terhadap yen dari ¥ 1,00 = Rp 2.500,00 menjadi ¥ 1,00 = Rp 5.000,00 berakibat pada perubahan perilaku masayarakat yang ditandai dengan... a. Tabungan masyarakat semakin kecil b. Banyak uang rupiah yang ditukar dengan mata uang yen c. Banyak mata uang yen yang ditukar dengan mata uang rupiah d. Masyarakat akan memperbesar tabungan depositonya di bank e. Perdagangan menjadi ramai Untuk menjawab Soal Nomor 13-16 perhatikan tabel berikut. Senin 1 oktober 2012 Kurs Beli Kurs Jual US$ 1 = Rp 9.000,US$ 1 = Rp 9.500,Selasa 2 oktober 2012 Kurs Beli US$ 1 = Rp 10.000,-
Kurs Jual US$ 1 = Rp 11.000,-
13. Pada hari senin Pak Toni ingin membeli US $ 1000 untuk ditransfer kepada anaknya yang sedang kuliah di Amerika. Berapakah uang yang harus disediakan pak Toni untuk mendapatkan US $ 1000?
147
a. Rp. 9.000.000,b. Rp. 9.500.000,c. Rp. 10.000.000,d. Rp. 10.500.000,e. Rp. 11.000.000,14. Berapa jumlah uang yang harus disediakan pak Toni jika ia memutuskan untuk menukarkan uangnya pada hari selasa? a. Rp. 9.000.000,b. Rp. 9.500.000,c. Rp. 10.000.000,d. Rp. 10.500.000,e. Rp. 11.000.000,15. Jika dibanding dengan hari senin tanggal 1 Oktober, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar pada hari selasa 2 Oktober mengalami? a. Tetap b. Penurunan c. Kenaikan d. Penguatan e. Keseimbangan 16. Apa yang Pak Toni peroleh setelah membeli dolar Amerika Serikat pada tanggal 1 Oktober 2013, dan menjualnya kembali pada tanggal 2 Oktober 2013? a. Kerugian Rp. 120.000,b. Kerugian Rp. 150.000,c. Keuntungan Rp. 500.000,d. Keuntungan Rp. 150.000,e. Tidak mengalami kerugian maupun untung 17. Pada suatu hari Mr. Zlatan ingin menukarkan dolar sebanyak US$ 4.300 ke dalam rupiah. Kurs yang berlaku adalah sebagai berikut. Kurs Beli : US$ = Rp 9.300,00 Kurs Jual : US$ = Rp 9.345,00 Maka berapa rupiah uang yang diterima Mr. Zlatan? a. Rp 40.183.500 b. Rp 41.183.500 c. Rp 40.813.500 d. Rp 39.990.000 e. Rp 30.990.000 18. Sepulang liburan di Amerika, Tn. Slamet memiliki sisa uang sebanyak US $ 1000. Ia datang ke bursa valas untuk menukarkan uang dolarnya dengan uang rupiah. Pada saat itu kurs yang berlaku di bursa sebagai berikut.
148
Kurs jual: US $ 1 = Rp. 8.150,00 Kurs beli: US $ 1 = Rp. 8.050,00 Berapa rupiah Tn. Slamet akan menerima hasil penukaran dolar Amerikanya di bursa valas tersebut? a. Rp. 8. 000.000,00 b. Rp. 8. 050.000,00 c. Rp. 8. 150.000,00 d. Rp. 8. 250.000,00 e. Rp. 8. 510.000,00 19. Seorang turis asing datang ke bank devisa untuk menukarkan dolarnya senilai US$ 20.000. Kurs yang berlaku pada hari itu kurs beli US$ 1= Rp 9.000,- kurs jual US$ 1=Rp 9. 050, dan kurs tengah US$ 1=Rp 9.025, jumlah rupiah yang didapat adalah... a. Rp 170.000.000,00 b. Rp 175.000.000,00 c. Rp 180.000.000,00 d. Rp 180.500.000,00 e. Rp 181.000.000,00 20. Seorang wisatawan mancanegara datang ke Indonesia pada tanggal 9 Agustus dengan membawa uang sebesar US$ 2.000, bila ia langsung menukarkan uangnya dalam bentuk rupiah, dan kurs pada saat itu menunjukkan 1 US$ = Rp 6.375,00 maka ian akan menerima... a. Rp 12.750.000,00 b. Rp 13.250.000,00 c. Rp 13.750.000,00 d. Rp 14.250.000,00 e. Rp 11.750.000,00 21. Data kurs konversi, beli 1 US$ = Rp 8.900,00 dan jual 1 US$ = Rp 9.100,00. Jika seorang turis menukarkan US$ 4.500 dengan rupiah, maka jumlah yang diterima adalah.. a. Rp 40.050.000 b. Rp 40.500.000 c. Rp 40.725.000 d. Rp 40.750.000 e. Rp 40.950.000 22. Sebelum berangkat ke Amerika, Nita menukarkan uangnya sebesar Rp.60.000.000,00 dengan dolar Amerika. Kurs saat itu kurs beli 1 US$= Rp. 7.000,00 dan kurs jual 1 US$= Rp 7.500,00. Di Amerika Nita membelanjakan uangnya sebesar US$ 6.000. sekembalinya di Indonesia
149
Nita menukarkan kembali sisa dalarnya ke rupiah. pada saat itu kurs beli 1 US$= Rp. 7.300,00 dan kurs jual 1 US$= Rp 7.800,00. Maka sisa uang Nita adalah... a. Rp 14.600.000,00 b. Rp 15.000.000,00 c. Rp 15.600.000,00 d. Rp 18.771.428,57 e. Rp 20.057.142,86 23. Perhatikan kurva dibawah ini nilai kurs rupiag terhadap ringgit malaysia Harga rupiah per ringgit
Kuantitas ringgit
Keseimbangan antara permintaan dan penawaran antara rupiah dengan ringgit Malaysia terjadi pada 1 ringgit sama dengan... a. Rp 500,00 b. Rp 1.000,00 c. Rp 1.500,00 d. Rp 2.000,00 e. Rp 2.500,00 24. Andi memiliki uang 7.200 ringgit Malaysia akan ditukarkan dengan dollar Amerika, akan tetapi ia menukarkan uangnya di bank yang berada di Indonesia, kurs yang berlaku saat itu adalah: Valas Jual Beli U$ 1,00 Rp 9.000,00 Rp 8.750,00 Ringgit Mal 1,00 Rp 2.750,00 Rp 2.500,00 Dari tabel diatas maka mata uang dolar Amerika yang di dapat Andi adalah... a. US$ 1.000 b. US$ 1.250 c. US$ 1.500 d. US$ 1.750 e. US$ 2.000
150
25. Pada sebuah bank, kurs valuta asing dolar Amerika Serikat terhadap rupiah adalah sebagai berikut. Kurs beli : US$ 1 = Rp 9.330,00 Kurs jual : US$ 1 = Rp 9.345,00 Seorang turis di bali ingin menukarkan uangnya sebesar USS 1.500. uang yang akan diterima adalah... a. Rp. 11.550.000 b. Rp. 12.950.000 c. Rp. 12.550.000 d. Rp. 13.995.000 e. Rp. 13.550.000 26. Jika ada kurs US$ 3 sama dengan Rp 27.000,00 berarti untuk memperoleh US$ 1 dibutuhkan... a. Rp 5.000,00 b. Rp 6.000,00 c. Rp 7.000,00 d. Rp 8.000,00 e. Rp 9.000,00 27. Sejumlah $ 3,60 dibutuhkan untuk memperoleh £ 2, kurs pertukaran adalah... a. $ 3,60 = £ 2 b. $ 3,60 = £ 1 c. £ 3,60 = $ 2 d. £ 0,5 = $ 1 e. £ 0,5 = $ 1 28. Perubahan kurs dari $2 sama dengan £1, menjadi $1,98 sama dengan £1 maka dalam hal ini nilai pound mengalami? a. Penurunan nilai dolar terhadap pound b. Pertumbuhan nilai pound terhadap dolar c. Pound tidak mengalami perubahan nilai terhadap dolar d. Nilai pound mengalami pertambahan terhadap dolar e. Penurunan nilai pound terhadap dolar 29. Apa yang dimaksud kurs rupiah terhadap dolar? a. Sejumlah rupiah yang dinyatakan dalam dolar b. Sejumlah dolar yang dinyatakan dalam rupiah c. Jumlah rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu dolar d. Membeli rupiah dengan dolar e. Membeli dolar dengan rupiah
151
30. Jika kurs antara dolar dan pound berubah dari $2= £1menjadi $2,2= £1, apa artinya bagi dolar? a. Peningkatan nilai dolar terhadap pound b. Penurunan nilai dolar terhadap pound c. Penurunan nilai pound terhadap dolar d. Dolar tidak mengalami perubahan nilai terhadap pound e. Nilai dolar mengalami penguatan 31. Perubahan nilai rupiah dari 1 US$=Rp 12.000,00 menjadi 1 US$=Rp 10.000,00 karena adanya tarik menarik permintaan dan penawaran valuta disebut disebut... a. Depresiasi b. Apresiasi c. Inflasi d. Deflasi e. Debirokratisasi 32. Di bawah ini adalah pihak-pihak yang meminta valuta asing, kecuali... a. Tuan Hasan mengimpor gandum dari Australia b. Ibu-ibu pejabat yang akan berbelanja ke malaysia c. Tuan Halim akan membuka cabang perusahaan konveksinya di Taiwan d. Penyanyi yang akan tour ke eropa e. Turis-turis dari Belanda berkunjung ke bali 33. Hasan ingin pergi ke Belanda. Ia mendatangi bursa valuta asing untuk menukarkan uang rupiah dengan golden Belanda. Ia dikenakan kurs.... a. Tetap b. Jual c. Valuta asing d. Beli e. Rata-rata 34. Untuk memperoleh $ 1 pada hari itu juga Agus harus mengeluarkan uangnya untuk ditukarkan dengan dolar senilai Rp. 9.500,- di bank Indonesia. Yang dilakukan Agus merupakan salah satu contoh tindakan... a. Transaksi valuta asing secara langsung b. Transaksi valuta asing secara tunai c. Transaksi valuta asing secara hedging d. Menghindar resiko yang ditimbulkan ketidakstabilan nilai valuta asing e. Melakukan spekulasi valuta asing
152
35. Bagaimanakah seorang importir amerika serikat dapat membayar pada eksportir inggris? a. Importir Amerika Serikat membayar dalam bentuk dolar kepada eksportir inggris b. Eksportir Inggris menerima pembayaran dalam bentuk dolar dari importir Amerika Serikat c. Importir amerika serikat melakukan pembayaran dalam bentuk pound terhadap eksportir inggris d. Importir amerika serikat membayar dengan mata uang yang diterima kedua negara yaitu yen e. Importor amerika Serikat menunda pembelian barang 36. Dibawah ini pihak yang dirugikan dengan adanya devaluasi adalah... a. Orang yang berpenghasilan tetap b. Turis yang berbelanja di Indonesia c. Orang yang berutang d. Orang yang berbelanja diluar negeri e. Orang yang berpiutang 37. Pada Tahun 1998 nilai tukar rupiah yang semula US$ 1 = Rp 2.600,-, setelah terjadi krisis ekonomi banyak harga barang yang naik sehingga nilai tukar rupiah berubah menjadi US$ 1= Rp 9.000,-. Faktor yang menyebabkan perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar berasal dari? a. Perubahan cita rasa masyarakat b. Perubahan harga barang ekspor dan impor c. Perubahan suku bungan dan tingkat pengembalian investasi d. Pertumbuhan ekonomi e. Inflasi Untuk menjawab soal nomor 38– 41 perhatikan tabel berikut. Rabu 20 Maret 2013 Kurs Beli Kurs Jual US$ 1 = Rp 10.060,US$ 1 = Rp 10.080,Yen 1 =Rp 86,50 Yen 1 =Rp 87,50 Kamis 21 Maret 2013 Kurs Beli US$ 1 = Rp 10.200,Yen 1 =Rp 87,50
Kurs Jual US$ 1 = Rp 10.250,Yen 1 =Rp 88,50
153
38. Jika Fita datang ke money changer untuk membeli US$ 1.000 pada tanggal 20 maret 2013, berapa Fita harus membayar dengan rupiah? a. Rp 10.060.000,b. Rp 10.080.000,c. Rp 10.200.000,d. Rp 10.250.000,e. Rp 10.050.000,39. Sepulang dari Jepang Firman pergi ke money changer untuk menjual 1.000 yen dan menukarnya menjadi rupiah. Jika Firman menjual yen pada tanggal 20 maret 2013, maka Firman akan memperoleh rupiah sebanyak? a. Rp 89.500,b. Rp 88.500,c. Rp 87.500,d. Rp 86.500,e. Rp 85.500,40. Dari tabel diatas jika di banding rabu pada tanggal 20 Maret, pada hari kamis tanggal 21 maret nilai rupiah terhadap dolar amerika mengalami? a. Tetap b. Kenaikan c. Penguatan d. Penurunan e. Keseimbangan 41. Apa yang Fita peroleh setelah membeli dolar Amerika Serikat pada tanggal 20 maret 2013, dan menjualnya kembali pada tanggal 21 maret 2013? a. Kerugian Rp. 120.000,b. Kerugian Rp. 150.000,c. Keuntungan Rp. 120.000,d. Keuntungan Rp. 150.000,e. Tidak mengalami kerugian maupun untung 42. Di suatu bank tertulis nilai kurs valuta asing sebagai berikut : Kurs Beli : US$ = Rp 9.300,00 Kurs Jual : US$ = Rp 9.345,00 Jika Tuan Dani mempunyai uang Rp 12.148.500,00 dan dia ingin menukarkan uang rupiahnya ke dolar Amerika, berapa dolar yang akan diterima Tuan Dani? a. US $ 1.306 b. US $ 1.603 c. US $ 1.003 d. US $ 1.030
154
e. US $ 1.300 43. Tn. Slamet akan pergi ke Amerika Serikat. Ia mempunyai uang sebesar Rp. 200.000.000,00. Hari ini ia datang ke bursa valas untuk menukarkan uangnya (rupiah) dengan dolar Amerika. Pada saat itu kurs yang berlaku di bursa valas adalah sebagai berikut. Kurs jual : US $ 1 = Rp. 8.000,00 Kurs Beli : US $ 1 = Rp. 7.800,00 Berapa dolar Amerika yang diterima Tn. Slamet dari bursa valas? a. US $ 25.000 b. US $ 52.000 c. US $ 26.541 d. US $ 24.561 e. US $ 20.500 44. Seorang turis bermaksud menukarkan uangnya sejumlah US$ 200. Pada saat itu kurs jual 1$= Rp 11.550,- dan kurs beli 1$= Rp 11.350. hasil penukaran uangnya adalah... a. Rp 2.270.000,00 b. Rp 2.290.000,00 c. Rp 2.300.000,00 d. Rp 2.310.000,00 e. Rp 2.210.000,00 45. Paman John akan melakukan perjalanan untuk liburan ke Indonesia. Ia membutuhkan uang rupiah senilai Rp 100.000.000,00. Untuk mendapatkan rupiah paman John datang ke money changer ternyata kurs yang berlaku saat itu. Kurs beli : US$ 1 = Rp 9.800,00 Kurs jual : US$ 1 = Rp 10.000,00 Berapa dollar yang harus ditukarkan paman John untuk mendapatkan rupiah yang ia inginkan... a. US$ 10.000 b. US$ 9.800 c. US$ 10.204,08 d. US$ 100.000 e. US$ 98.000 46. Serombongan turis asing menginginkan uang rupiah yang mereka gunakan untuk keperluan belanja selama di Indonesia. Mereka hendak menukarkan US$ 10.000 dalam mata uang rupiah. ternyata kurs yang berlaku saat itu. Kurs beli : 1 US$ = Rp 9.800,00 Kurs jual : 1 US$ = Rp 10.000,00
155
Berapa rupiah yang diperoleh serombongan turis asing ? a. Rp. 100.000.000 b. Rp. 98.000.000 c. Rp. 89.000.000 d. Rp. 78.000.000 e. Rp. 87.000.000 47. Pak Mahmud pergi ke tanah suci untuk menjalankan ibadah haji. Ia menukarkan uangnya sebesar Rp. 30.000.000 dengan mata uang real. Setelah kembali ke tanah air pak Mahmud masih memiliki sisa uang 500 real untuk ditukarkan dengan rupiah. kurs yang berlaku saat itu adalah kurs jual SAR 1 = Rp 2.600, kurs beli SAR 1 = Rp 2.500. besarnya uang yang diterima pak Mahmud saat kembali ke tanah air adalah... a. Rp 1.250.000 b. Rp 1.300.000 c. Rp 1.350.000 d. Rp 1.400.000 e. Rp 1.450.000 48. Amati kurva dibawah ini Harga dollar per Poundsterling
0,88 0,86 0,84 0,82 0,80 0,78 0,76 0,74 0,72
D0 D1
E1 E0
Kuantitas Dollar
Nilai tukar ekuilibrium mempertemukan permintaan dan penawaran pada bursa valuta asing. Dari kurva di atas nilai dolar mengalami apresiasi ditandai dengan... a. Pergeseran titik ekuilibrium dari E1 ke E0 b. Pergeseran titik ekuilibrium dari E0 ke E1 c. Kenaikan permintaan dari D0 ke D1 d. Penurunan permintaan dari D0 ke D1 e. Kurva D1 yang sejajar dengan D0
156
49. Nona Sabilla mendapat kiriman uang dari pamannya yang bekerja di Amerika Serikat sebesar US$1.000 dan kiriman kakaknya yang bekerja di Jepang sebesar ¥5.000. Valas Jual Beli US$1 Rp7.200,00 Rp7.000,00 ¥1 ¥1 = Rp240,00 Rp250,00 Dari tabel diatsa berapa rupiah uang yang akan diterima Nona Sabilla? a. Rp 7.500.000,00 b. Rp 6.750.000,00 c. Rp 8.250.000,00 d. Rp 6.250.000,00 e. Rp 5.250.000,00 50. Bani akan pergi ke luar negeri. Ia membutuhkan £50, $80, DM 60, dimana kurs hari ini sebagai berikut: Valas Beli Jual £ 1,00 3.025 3.040 $ 1,00 2.160 2.185 DM 1,00 1.380 1.410 Berdasarkan kurs diatas uang yang dikeluarkan Bani sebesar... a. Rp 405.000,00 b. Rp 406.850,00 c. Rp 411.400,00 d. Rp 416.850,00 e. Rp 421.400,00
LAMPIRAN 16
157
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A E B C C B E B B B
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
D C B E B C D B C A
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
A A C E D E A E C B
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
B E B B C D E E D D
41 C 42 E 43 A 44 A 45 C 46 B 47 A 48 A 49 C 50 C
LAMPIRAN 17
158
DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA SOAL EVALUASI MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING NO
NAMA
KODE UC-01
1
ADES RATNA PAMUNGKAS
2
UC-02
3
AHMAD BURHANUDIN LATIF AMALIA YUNITA
4
ANDI AGUS PURWANTO
UC-04
5
ANI APRIYANA
UC-05
6
ARIF MAULANA
UC-06
7
ATIKAH FITRIA FEBRIYANI
UC-07
8
BAGAS NUR HARMANTO
UC-08
9
DEWI EMILIA QOTRUNNADA
UC-09
10
DIAH WULAN DARI
UC-10
11
EKA SRI MULYATI
UC-11
12
FANJI YUDHA PRASETYA
UC-12
13
GILANG PRIMANDHA ASHARI
UC-13
14
IFQI NAHDIYATUL IKHWANI
UC-14
15
JIHAN FAIZAL BAHRI
UC-15
16
KRISNA DWI PRASETYO
UC-16
17
LIKUR SARI
UC-17
18
LUTFIANA LISHABIBAH
UC-18
19
M. SYAHRUZ SYIFA
UC-19
20
MURNI PURWANTI
UC-20
21
NANIK NOFELINA
UC-21
22
NOPI TRIANA
UC-22
23
NOVAK SURYA PRABOWO
UC-23
24
NURUL ALFIN TIYAS M
UC-24
25
OVI DWI RAHAYU
UC-25
26
PIHAL AMANI
UC-26
27
REZA YULIANTO
UC-27
28
UC-28
29
RINDAYU MEILINDA AZIZAH RIZAL TRI AJI PAMUNGKAS
30
SALINDRI EKA WAHYUNINGSIH
UC-30
UC-03
UC-29
LAMPIRAN 18
159
ANALISIS SOAL UJI COBA Butir Soal No.
Kode 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Y
Y^2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
UC-08 UC-20 UC-23 UC-25 UC-14 UC-16 UC-17 UC-28 UC-02 UC-13 UC-18 UC-26 UC-29 UC-06 UC-11 UC-15 UC-19 UC-21 UC-22 UC-24
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0
25 24 24 24 24 22 21 21 21 19 19 19 19 17 16 15 15 15 12 12
625 576 576 576 576 484 441 441 441 361 361 361 361 289 256 225 225 225 144 144
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
UC-03 UC-01 UC-10 UC-04 UC-07 UC-30 UC-05 UC-09 UC-12 UC-27
1 0 1 1 0 1 0 0 0 0
1 1 0 0 1 0 1 1 0 0
1 1 1 0 0 1 0 1 0 0
1 0 1 0 0 0 1 1 0 0
0 1 0 0 1 0 0 1 0 0
1 0 1 1 0 0 1 0 1 0
0 1 1 1 1 1 0 0 0 1
0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
0 1 1 0 1 0 0 1 0 0
1 0 1 0 0 0 1 0 0 1
0 1 0 0 1 0 0 1 0 0
1 0 1 1 0 0 1 0 0 0
0 1 1 1 0 1 0 0 1 0
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 1 0 1 0 0 0
1 0 0 0 1 1 1 0 0 0
11 11 10 10 9 8 8 6 4 3
121 121 100 100 81 64 64 36 16 9
160
XY (1)
XY (2)
XY (3)
XY (4)
XY (5)
XY (6)
XY (7)
XY (8)
XY (9)
XY( 10)
XY (11)
XY (12)
XY (13)
XY (14)
XY (15)
XY (16)
XY (17)
XY (18)
XY (19)
XY (20)
XY (21)
XY (22)
XY (23)
XY (24)
XY (25)
25 24 24 24 24 22 21 21 21 19 19 19 19 17 16 15 15 15 12 12 11 0 10 10 0
25 24 24 24 24 22 0 21 21 19 19 19 19 0 16 15 0 0 12 0 11 11 0 0 9
25 24 24 24 24 22 21 21 21 19 19 19 19 17 16 15 15 15 12 12 11 11 10 0 0
25 24 24 24 24 22 21 21 21 19 19 19 19 17 16 15 0 0 0 0 11 0 10 0 0
25 24 0 24 24 22 0 21 21 19 19 19 19 17 16 0 15 15 0 0 0 11 0 0 9
25 24 24 24 24 22 21 21 21 19 19 19 19 0 16 0 15 15 12 12 11 0 10 10 0
25 24 24 24 24 22 21 0 21 19 0 19 0 0 16 15 0 0 0 0 0 11 10 10 9
25 24 24 24 24 0 21 0 0 19 19 19 19 17 0 15 15 15 0 12 0 0 0 10 9
25 24 24 24 24 22 21 21 0 19 19 19 19 0 16 0 15 15 0 0 0 11 0 10 0
25 24 24 24 24 22 21 0 0 19 19 19 19 17 0 15 0 15 12 12 0 0 0 0 0
25 24 24 24 24 22 21 21 21 0 19 0 0 17 16 15 15 0 0 12 11 11 0 0 0
25 24 24 24 24 22 21 21 21 19 19 0 19 17 0 15 15 0 12 12 0 11 0 0 0
25 24 24 24 24 22 21 21 0 0 19 19 19 17 0 0 15 15 12 0 11 0 0 0 0
25 24 24 24 24 22 21 21 21 19 0 19 0 0 0 0 0 15 12 0 0 0 0 0 0
25 24 24 24 24 22 0 21 21 19 19 19 19 17 16 15 0 0 12 12 0 11 10 0 9
25 24 24 24 24 22 21 21 21 19 19 19 19 17 16 15 0 0 0 0 11 0 10 0 0
25 0 24 24 24 0 21 21 21 19 19 0 19 17 16 0 15 15 0 0 0 11 0 0 9
25 24 24 24 24 22 21 21 21 19 19 19 19 17 16 0 15 15 12 12 11 0 10 10 0
25 24 24 0 24 22 21 0 21 19 0 19 0 0 16 15 0 0 0 0 0 11 10 10 0
25 24 24 24 0 22 0 21 21 0 19 0 0 17 0 15 15 15 0 12 0 0 0 10 0
25 24 24 24 24 0 21 21 21 19 0 19 19 17 16 0 15 15 0 0 0 11 0 10 0
25 24 24 24 24 22 21 21 21 0 0 19 19 0 0 15 0 15 12 12 0 0 0 0 9
25 24 24 24 24 22 21 21 21 0 19 19 19 17 16 15 15 0 0 0 11 0 0 0 0
25 24 24 24 24 22 21 21 21 0 19 0 0 0 0 0 0 0 0 12 0 0 10 10 9
25 24 24 24 24 22 21 21 21 19 0 0 19 17 0 0 15 15 12 0 11 0 0 0 9
8 0 0 0 0
0 8 6 0 0
8 0 6 0 0
0 8 6 0 0
0 0 6 0 0
0 8 0 4 0
8 0 0 0 3
8 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 8 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 4 0
8 0 0 0 3
0 0 6 0 0
0 8 0 0 3
0 0 6 0 0
0 8 0 0 0
8 0 0 4 0
8 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 4 0
0 0 0 0 0
0 8 0 0 0
8 8 0 0 0
161
X^2 (1)
X^2 (2)
X^2 (3)
X^2 (4)
X^2 (5)
X^2 (6)
X^2 (7)
X^2 (8)
X^2 (9)
X^2( 10)
X^2 (11)
X^2 (12)
X^2 (13)
X^2 (14)
X^2 (15)
X^2 (16)
X^2 (17)
X^2 (18)
X^2 (19)
X^2 (20)
X^2 (21)
X^2 (22)
X^2 (23)
X^2 (24)
X^2 (25)
Nilai
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
100
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1
1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1
0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0
1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0
1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0
96 96 96 96 88 84 84 84 76 76 76 76 68 64 60 60 60 48 48 44 44 40 40 36 32 32 24 16 12
162
No Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
24
20
25
20
18
23
18
18
17
17
17
18
17
15
21
20
17
23
16
15
17
17
17
15
19
∑X^2 ∑Y ∑ Y^2
24 464 8400
20
25
20
18
23
18
18
17
17
17
18
17
15
21
20
17
23
16
15
17
17
17
15
19
∑ (XY) Rxy r tabel
423 0.68 0.36
349 0.44 0.36
430 0.61 0.36
365 0.62 0.36
326 0.51 0.36
395 0.48 0.36
319 0.43 0.36
328 0.69 0.36
319 0.59 0.36
322 0.62 0.36
345 0.71 0.36
316 0.56 0.36
282 0.52 0.36
369 0.50 0.36
362 0.58 0.36
306 0.45 0.36
408 0.65 0.36
325 0.65 0.36
311 0.51 0.36
337 0.78 0.36
274 0.44 0.36
339 0.49 0.36
valid valid 24 20 0.80 0.67 0.20 0.33 0.16 0.22 3.114 42.19 0.997 0.361
Valid 25 0.83 0.17 0.14
valid 20 0.67 0.33 0.22
Valid 18 0.60 0.40 0.24
valid 23 0.77 0.23 0.18
valid 18 0.60 0.40 0.24
valid 17 0.57 0.43 0.25
valid 17 0.57 0.43 0.25
Valid 17 0.57 0.43 0.25
valid 18 0.60 0.40 0.24
Valid 17 0.57 0.43 0.25
valid 15 0.50 0.50 0.25
valid 21 0.70 0.30 0.21
valid 20 0.67 0.33 0.22
valid 17 0.57 0.43 0.25
valid 23 0.77 0.23 0.18
273 0.27 0.36 In valid 16 0.53 0.47 0.25
272 0.42 0.36
Krite ria Np P Q Pq ∑ (pq) Var (tot) r11 r tabel
305 0.28 0.36 In valid 18 0.60 0.40 0.24
valid 15 0.50 0.50 0.25
valid 17 0.57 0.43 0.25
valid 17 0.57 0.43 0.25
valid 17 0.57 0.43 0.25
valid 15 0.50 0.50 0.25
Valid 19 0.63 0.37 0.23
25
20
18
23
18
17
17
17
18
17
15
21
20
17
23
16
15
17
17
17
15
19
Reliabilitas
Validitas
∑X
Daya Pembeda
Taraf Kesukaran
Kriteria B
Reliabel 24
20
18
JS
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
TK
0.80 Mu dah
0.67 se dang
0.83 Mu dah
0.67 Se dang
0.60 Se dang
0.77 Mu dah
0.60 Se dang
0.60 Se dang
0.57 Se dang
0.57 Se dang
0.57 Se dang
0.60 Se dang
0.57 Se dang
0.50 seda ng
0.70 Mu dah
0.67 Se dang
0.57 Se dang
0.77 Mu dah
0.53 Se dang
0.50 Se dang
0.57 Se dang
0.57 Se dang
0.57 Se dang
0.50 Se dang
0.63 Se dang
BA BB
15 9
13 7
15 10
15 5
13 5
14 9
11 7
11 7
13 4
12 5
12 5
13 5
12 5
11 4
14 7
15 5
12 5
15 8
10 6
9 6
13 4
11 6
14 3
10 5
12 7
PA
1
0.87
1.00
1.00
0.87
0.93
0.73
0.73
0.87
0.80
0.80
0.87
0.80
0.73
0.93
1.00
0.80
1.00
0.67
0.60
0.87
0.73
0.93
0.67
0.80
PB DP
0.6 0.4
0.47 0.4
0.67 0.33
0.33 0.67
0.33 0.53
0.60 0.33
0.47 0.27
0.47 0.27
0.27 0.60
0.33 0.47
0.33 0.47
0.33 0.53
0.33 0.47
0.27 0.47
0.47 0.47
0.33 0.67
0.33 0.47
0.53 0.47
0.40 0.27
0.40 0.20
0.27 0.60
0.40 0.33
0.33 0.33
0.47 0.33
Kriteria
cu kup
cu kup
cu kup
baik
Baik
cu kup
cu kup
cu kup
baik
baik
baik
baik
Baik
baik
baik
baik
baik
baik
cu kup
je lek
baik
cu kup
0.20 0.73 baik se kali
cu kup
cu kup
Kriteria
Keterangan
163 ANALISIS SOAL UJI COBA No.
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
UC-08 UC-20 UC-23 UC-25 UC-14 UC-16 UC-17 UC-28 UC-02 UC-13 UC-18 UC-26 UC-29 UC-06 UC-11 UC-15 UC-19 UC-21 UC-22 UC-24 UC-03 UC-01 UC-10 UC-04 UC-07 UC-30 UC-05 UC-09 UC-12 UC-27
26 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0
34 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
35 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Butir Soal 37 38 39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0
40 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1
42 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
43 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0
44 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0
45 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0
46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
49 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0
Y
Y^2
25 24 23 24 23 22 23 21 22 20 20 18 19 17 16 15 15 15 11 12 11 11 8 8 8 8 7 7 5 2
625 576 529 576 529 484 529 441 484 400 400 324 361 289 256 225 225 225 121 144 121 121 64 64 64 64 49 49 25 4
164
XY (26)
XY (27)
XY (28)
XY (29)
XY (30)
XY (31)
XY (32)
XY (33)
XY (34)
XY (35)
XY (36)
XY (37)
XY (38)
XY (39)
XY (40)
XY (41)
XY (42)
XY (43)
XY (44)
XY (45)
XY (46)
XY (47)
XY (48)
XY (49)
XY (50)
25 24 23 24 23 0 23 0 22 20 20 18 19 17 16 15 15 15 11 12 0 11 8 8 0 8 0 0 0 0
25 24 23 24 23 22 23 21 22 20 20 18 19 0 16 0 0 15 0 12 11 11 0 0 0 0 0 0 0 0
25 24 23 24 23 22 23 21 22 20 20 18 19 17 16 15 15 15 11 12 11 11 8 0 8 8 0 7 0 0
25 24 23 24 23 22 23 21 22 20 20 0 19 17 16 0 0 15 0 0 0 11 8 0 0 0 7 0 0 0
25 24 23 24 23 22 23 21 22 20 20 18 19 17 16 15 15 0 0 0 11 0 0 0 8 0 0 7 0 0
25 24 23 24 23 22 23 21 22 20 20 18 19 0 16 15 15 0 11 12 0 11 8 8 0 0 7 0 5 0
25 24 23 24 23 22 23 21 22 20 20 18 0 0 16 0 0 15 0 0 11 0 8 8 0 8 0 0 5 2
25 24 23 24 23 22 23 21 22 20 20 18 19 17 0 15 15 15 11 0 0 0 0 8 0 8 0 0 5 0
25 24 23 24 23 0 0 21 0 20 20 18 19 0 16 15 15 0 0 0 11 0 0 8 0 0 0 0 0 0
25 24 0 24 0 0 23 21 0 20 20 18 19 17 0 0 15 15 11 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 24 23 24 23 22 23 21 22 0 20 0 0 17 16 15 0 15 11 0 11 11 0 0 0 0 0 0 0 0
25 24 23 24 23 22 23 21 22 20 20 0 19 17 0 15 0 15 11 12 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 24 23 24 23 22 23 21 0 0 20 18 19 17 0 15 15 0 0 12 0 11 0 0 0 0 0 0 5 0
25 24 23 24 23 22 23 21 22 20 0 18 0 0 0 0 15 0 0 12 0 0 0 0 8 8 7 7 0 0
25 24 23 24 23 22 23 0 22 20 20 18 19 17 16 0 0 15 11 12 11 0 8 0 0 0 0 7 0 0
25 24 23 24 23 22 23 21 22 20 20 18 19 17 16 0 0 15 0 0 0 11 8 0 0 0 7 7 0 2
25 0 23 24 23 22 0 21 22 20 20 0 19 17 16 15 15 0 0 0 11 0 0 0 8 0 0 7 0 0
25 24 0 24 23 22 23 21 22 20 20 18 19 17 16 15 15 0 11 12 0 11 8 8 0 0 7 0 0 0
25 24 23 24 0 22 23 0 22 20 0 18 0 0 16 0 0 15 0 0 11 0 0 0 8 8 0 0 0 0
25 24 23 0 23 22 23 21 22 0 20 0 0 17 0 15 15 15 11 0 0 0 0 8 8 8 0 7 0 0
25 24 23 24 23 22 23 21 22 20 0 0 19 17 16 15 15 0 0 0 11 0 0 8 0 0 0 0 0 0
25 24 23 24 23 22 23 21 22 0 0 18 19 0 0 0 15 15 11 12 0 0 0 0 0 0 7 0 5 0
25 24 23 24 23 22 23 21 22 0 20 18 19 17 16 15 0 15 0 0 0 11 0 0 8 0 0 0 0 0
25 24 23 24 23 22 23 0 22 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 24 23 24 23 22 23 21 22 20 20 18 19 17 0 15 15 0 0 12 0 11 0 0 8 8 7 0 0 0
165
X^2 (26)
X^2 (27)
X^2 (28)
X^2 (29)
X^2 (30)
X^2 (31)
X^2 (32)
X^2 (33)
X^2 (34)
X^2 (35)
X^2 (36)
X^2 (37)
X^2 (38)
X^2 (39)
X^2 (40)
X^2 (41)
X^2 (42)
X^2 (43)
X^2 (44)
X^2 (45)
X^2 (46)
X^2 (47)
X^2 (48)
X^2 (49)
X^2 (50)
Nilai
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0
1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1
1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0
1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0
100 96 92 96 92 88 92 84 88 80 80 72 76 68 64 60 60 60 44 48 44 44 32 32 32 32 28 28 20 8
166
No Soal
Daya Pembeda
Taraf Kesukaran
Reliabilitas
Validitas
∑X ∑X^2 ∑Y ∑Y^2 ∑(XY) Rxy r tabel
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
26 26
18 18
20 20
23 23
20 20
21 21
15 15
14 14
17 17
18 18
17 17
17 17
20 20
21 21
17 17
22 22
14 14
18 18
17 17
17 17
18 18
9 9
21 20
438 0.58 0.36 Vali d 26
340 0.66 0.36
392 0.47 0.36 vali d 23
338 0.33 0.36 In valid 20
378 0.62 0.36 Vali d 21
282 0.52 0.36
347 0.73 0.36
360 0.57 0.36
309 0.49 0.36
346 0.72 0.36
206 0.75 0.36
valid 20
valid 17
valid 14
307 0.32 0.36 In valid 18
328 0.68 0.36
valid 17
381 0.50 0.36 vali d 22
259 0.45 0.36
valid 18
367 0.49 0.36 vali d 21
308 0.48 0.36
valid 17
317 0.57 0.36 Vali d 17
302 0.42 0.36
valid 15
264 0.50 0.36 Vali d 14
323 0.63 0.36
valid 18
373 0.71 0.36 Vali d 20
valid 17
valid 17
valid 18
valid 9
377 0.66 0.36 vali d 21
0.70 0.30 0.21
0.50 0.50 0.25
0.47 0.53 0.25
0.57 0.43 0.25
0.60 0.40 0.24
0.57 0.43 0.25
0.57 0.43 0.25
0.67 0.33 0.22
0.70 0.30 0.21
0.57 0.43 0.25
0.73 0.27 0.20
0.47 0.53 0.25
0.60 0.40 0.24
0.57 0.43 0.25
0.57 0.43 0.25
0.60 0.40 0.24
0.30 0.70 0.21
0.70 0.30 0.21
15 30 0.50 Se dang 11 4 0.73 0.27 0.47
14 30 0.47 Se dang 10 4 0.67 0.27 0.40 Cu kup
17 30 0.57 Se dang 12 5 0.80 0.33 0.47
18 30 0.60 Se dang 13 5 0.87 0.33 0.53
17 30 0.57 Se dang 12 5 0.80 0.33 0.47
20 30 0.67 Se dang 14 6 0.93 0.40 0.53
21 30 0.70 Mu dah 15 6 1.00 0.40 0.60
17 30 0.57 Se dang 12 5 0.80 0.33 0.47
baik
baik
17 30 0.57 Se dang 11 6 0.73 0.40 0.33 Cu kup
21 30 0.70 Mu dah 14 7 0.93 0.47 0.47
baik
18 30 0.60 Se dang 10 8 0.67 0.53 0.13 Je lek
9 30 0.30 Se dang 9 0 0.60 0.00 0.60
Baik
14 30 0.47 Se dang 10 4 0.67 0.27 0.40 Cu kup
18 30 0.60 Se dang 14 4 0.93 0.27 0.67
baik
22 30 0.73 Mu dah 14 8 0.93 0.53 0.40 Cu kup
17 30 0.57 Se dang 13 4 0.87 0.27 0.60
baik
17 30 0.57 Se dang 11 6 0.73 0.40 0.33 Cu kup
baik
baik
baik
Kriteria Np
22 18 22 18 460 8368 377 349 0.45 0.75 0.36 0.36 vali d valid 22 18
P Q Pq ∑(pq) Var (tot) r11 r tabel
0.73 0.60 0.27 0.40 0.20 0.24 3.100 45.33 1.003 0.361
0.87 0.13 0.12
0.60 0.40 0.24
0.67 0.33 0.22
0.77 0.23 0.18
0.67 0.33 0.22
22 30 0.73 Mu dah 13 9 0.87 0.60 0.27 Cu kup
26 30 0.87 Mu dah 15 11 1.00 0.73 0.27 Cu kup
18 30 0.60 Se dang 14 4 0.93 0.27 0.67
20 30 0.67 Se dang 15 5 1.00 0.33 0.67
baik
Baik
23 30 0.77 Mu dah 14 9 0.93 0.60 0.33 Cu kup
Reliabel 20 21 30 30 0.67 0.70 Se Mu dang dah 13 14 7 7 0.87 0.93 0.47 0.47 0.40 0.47 Cu kup Baik
Kriteria B JS TK Kriteria BA BB PA PB DP kriteria
Keterangan
18 30 0.60 Se dang 14 4 0.93 0.27 0.67 baik
baik
baik
167
LAMPIRAN 19
ANALISIS FAKTOR PENGECOH No
Kode A
1 UC1 2 UC 2 3 UC3 4 UC4 5 UC5 6 UC6 7 UC7 8 UC8 9 UC9 10 UC10 11 UC11 12 UC12 13 UC13 14 UC14 15 UC15 16 UC16 17 UC17 18 UC18 19 UC19 20 UC20 21 UC21 22 UC22 23 UC23 24 UC24 25 UC25 26 UC26 27 UC27 28 UC28 29 UC29 30 UC30 Jumlah IP Kualitas
b 1
1 C
d
e
A
b
2 C
1 1 1
D
a
B 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 Tidak
1 0.033 Tidak
0 0 Tidak
1 0.033 Tidak
2 0.067 Baik
1 8 0.267 Baik
19 0.633 Baik Kunci
1 0.033 Tidak
e
a
1 1 1 25 0.833 Baik Kunci
b
5 c 1 1
1 1 1 1 1
1
1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1
1 1 1 1
1 1
1
1 1 1
0 0 Tidak
0 0 Tidak
1 3 0.1 Baik
e
1
1 1 1 1
4 0.133 Baik
d
1 1 1
1
0 0 Tidak
d 1
1
1 1 1
4 C
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
5 0.167 Baik
b
1 1
1 1 1 1 1
1
a
1
1 1
e
1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
D
1 1 1 1
1
3 C
1 1
1
1
1 1 1 24 0.8 Baik Kunci
E 1 1 1
2 0.067 Baik
20 0.667 Baik Kunci
1 1 3 0.1 Baik
2 0.067 Baik
1 3 0.1 Baik
2 0.067 Baik
17 0.567 Baik Kunci
6 0.2 Baik
2 0.067 Baik
168 No
Kode
1 UC1 2 UC 2 3 UC3 4 UC4 5 UC5 6 UC6 7 UC7 8 UC8 9 UC9 10 UC10 11 UC11 12 UC12 13 UC13 14 UC14 15 UC15 16 UC16 17 UC17 18 UC18 19 UC19 20 UC20 21 UC21 22 UC22 23 UC23 24 UC24 25 UC25 26 UC26 27 UC27 28 UC28 29 UC29 30 UC30 Jumlah IP Kualitas
A 1
b
6 C
d
e
A
1 1 1 1
b
7 c
D
1
B
8 C
1
1 1
1 1 1
1
1 1 1
1
2 0.067 Baik
1 2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
6 0.2 Baik
1
2 0.067 Baik
3 0.1 Baik
1 17 0.567 Baik Kunci
2 0.067 Baik
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1
2 0.067 Baik
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1
1 1
1 1
1 1
1 1 1 1
1
1 1
1
1
1 1
1 1 18 0.6 Baik Kunci
6 0.2 Baik
1 1 1
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
1 7 0.233 Baik
e
1
1
1 1 1 1 1
1
d
1 1 1
1
1
10 C 1 1
1 1
1
1 1 1
1
b
1
1
1
1
a
1 1
1
1
e
1
1
1 1 1 1 1
d
1
1
1
1 1 1
9 C
1
1
1 1
1
b 1
1
1
1 1 1 1 1 1 1
a
1
1
1 1 1 1 1
E
1
1
1
D 1
1
1
22 0.733 Baik Kunci
a
1 1
2 0.067 Baik
E 1 1
17 0.567 Baik Kunci
1 1 4 0.133 Baik
2 0.067 Baik
0 0 Tidak
1 5 0.167 Baik
17 0.567 Baik Kunci
4 0.133 Baik
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
169 No
Kode A
1 UC1 2 UC 2 3 UC3 4 UC4 5 UC5 6 UC6 7 UC7 8 UC8 9 UC9 10 UC10 11 UC11 12 UC12 13 UC13 14 UC14 15 UC15 16 UC16 17 UC17 18 UC18 19 UC19 20 UC20 21 UC21 22 UC22 23 UC23 24 UC24 25 UC25 26 UC26 27 UC27 28 UC28 29 UC29 30 UC30 Jumlah IP Kualitas
b
11 C
d 1 1 1
e
A
b
12 c 1 1
D
a
b
13 C 1
1
1
1
1
1 1
1 2 0.067 Baik
4 0.133 Baik
17 0.567 Baik Kunci
1 5 0.167 Baik
2 0.067 Baik
1 4 0.133 Baik
1 1
1 1
2 0.067 Baik
4 0.133 Baik
1 1 1 1 1 1
1 1 1
1
1 1 1
4 0.133 Baik
1 1 1 1 1
1
18 0.6 Baik Kunci
1
1
1
1 1
1 1 1 1
1
1 1 1
17 0.567 Baik Kunci
1 1
1 1
1 3 0.1 Baik
1 4 0.133 Baik
2 0.067 Baik
5 0.167 Baik
E
1 1 1
1
1 1
1 1 1
1
1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1
d
1
1 1
1 1 1 1
15 C
1 1 1 1 1 1
1
1 1
1 1 1 1 1 1 1 1
b 1 1
1 1
1
1 1
a
1
1
1
e
1 1
1 1
d 1
1
1
1 1
14 C
1
1 1
1 1 1 1 1 1 1
b
1 1
1
a
1 1
1
1
1
E
1
1 1
1
D 1
1
1 1
2 0.067 Baik
e
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
7 0.233 Baik
1 14 0.467 Baik Kunci
1 3 0.1 Baik
20 0.667 Baik Kunci
2 0.067 Baik
3 0.1 Baik
2 0.067 Baik
170 No
Kode
1 UC1 2 UC 2 3 UC3 4 UC4 5 UC5 6 UC6 7 UC7 8 UC8 9 UC9 10 UC10 11 UC11 12 UC12 13 UC13 14 UC14 15 UC15 16 UC16 17 UC17 18 UC18 19 UC19 20 UC20 21 UC21 22 UC22 23 UC23 24 UC24 25 UC25 26 UC26 27 UC27 28 UC28 29 UC29 30 UC30 Jumlah IP Kualitas
A 1
b
16 C
d
e
1 1
A
b
17 C
D 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
18 C
D
1 1 1
1 1
1 1 1
1 1
1 1 1 1 1 1
1
1
20 0.667 Baik Kunci
1 1 1 3 0.1 Baik
2 0.067 Baik
4 0.133 Baik
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
17 0.567 Baik Kunci
1 2 0.067 Baik
22 0.733 Baik Kunci
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 \
1 1 1
1 1 1 1
1
1 1
1 1 1
1 1 1
1
1
1 1
1
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
4 0.133 Baik
E
1
1
1 1 1 5 0.167 Baik
d
1
1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1
20 C
1
1
1
b 1
1
1
1
1 1
a
1
1
1 1 1 1 1 1 1 1
e
1
1 1 1
1
D
1
1
1
19 C 1 1
1
1
1
b
1
1
1 1
a
1
1 1 1 1 1 1 1
E
1 1
1
b 1 1 1 1 1
1 1 1
3 0.1 Baik
a 1
1
1
2 0.067 Baik
e
2 0.067 Baik
1 16 0.533 Baik Kunci
5 0.167 Baik
2 0.067 Baik
1 1 15 0.5 Baik Kunci
1 10 0.333 Baik
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
171 No
Kode
1 UC1 2 UC 2 3 UC3 4 UC4 5 UC5 6 UC6 7 UC7 8 UC8 9 UC9 10 UC10 11 UC11 12 UC12 13 UC13 14 UC14 15 UC15 16 UC16 17 UC17 18 UC18 19 UC19 20 UC20 21 UC21 22 UC22 23 UC23 24 UC24 25 UC25 26 UC26 27 UC27 28 UC28 29 UC29 30 UC30 Jumlah IP Kualitas
A 1 1
b
21 C
D
e
A
b
22 C
D 1
a
b 1
1 1
1
1
1
1
23 C
1
1
1
1
1 1 1 1 1
1
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
18 0.6 Baik Kunci
1
2 0.067 Baik
1 1
1
1 1 1 1
1
4 0.133 Baik
1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1
1 1
2 0.067 Baik
1
1
1
2 0.067 Baik
1
1
1
1 2 0.067 Baik
1 1 1
1
1 6 0.2 Baik
1 1 1 1
1
1 1 1
1 1 1 17 0.567 Baik Kunci
1 1
5 0.167 Baik
2 0.067 Baik
1 1 4 0.133 Baik
e
1
1 1
1
1
d 1 1
1 1 1
1 1 1 6 0.2 Baik
1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1
25 C 1
1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1
b
1
1
1
1 1 1
a
1 1
1
1 1 1 1
e 1
1
1
D 1
1
1
1
24 C
1 1 1
1
b
1
1 1 1 1 1
a
1
1 1
1
e
1 1 1
1
D
1 1
1
18 0.6 Baik Kunci
E
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
6 0.2 Baik
16 0.533 Baik Kunci
3 0.1 Baik
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
1 1 1 19 0.633 Baik Kunci
3 0.1 Baik
172
ANALISIS FAKTOR PENGECOH No
Kode A
1 UC1 2 UC 2 3 UC3 4 UC4 5 UC5 6 UC6 7 UC7 8 UC8 9 UC9 10 UC10 11 UC11 12 UC12 13 UC13 14 UC14 15 UC15 16 UC16 17 UC17 18 UC18 19 UC19 20 UC20 21 UC21 22 UC22 23 UC23 24 UC24 25 UC25 26 UC26 27 UC27 28 UC28 29 UC29 30 UC30 Jumlah IP Kualitas
b
26 c
d
e
A 1 1
1
b
1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 0.267 Baik
22 0.733 Baik kunci
D
a
b
1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1
0 0 Tidak
0 0 Tidak
2 0.067 Baik
0 0 Tidak
3 0.1 Baik
1 0.033 Tidak
24 0.8 Baik Kunci
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1
1 1
1 1
1
1
1 1
1 1
1 1 1 0 0 Tidak
1
1 1 2 0.067 Baik
e
1
1
1 1
d
1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1
30 C
b
1
1
1 1
a 1
1 1
1
1 1
1 12 0.4 Baik
e
1 1
1
1 1 1
D
1 1
1 1
29 c 1 1
1 1 1 1
1
18 0.6 Baik kunci
E
1
1 1 1
28 C
1
1 1 1 1
0 0 Tidak
b
1 1 1
1 1
1
0 0 Tidak
a
1
1
0 0 Tidak
e
1 1 1 1
1
1 1
D
1 1 1
1
1
27 c
2 0.067 Baik
18 0.6 Baik kunci
1 1 1 5 0.167 Baik
3 0.1 Baik
4 0.133 Baik
20 0.667 Baik kunci
1 2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
173 No
Kode A
1 UC1 2 UC 2 3 UC3 4 UC4 5 UC5 6 UC6 7 UC7 8 UC8 9 UC9 10 UC10 11 UC11 12 UC12 13 UC13 14 UC14 15 UC15 16 UC16 17 UC17 18 UC18 19 UC19 20 UC20 21 UC21 22 UC22 23 UC23 24 UC24 25 UC25 26 UC26 27 UC27 28 UC28 29 UC29 30 UC30 Jumlah IP Kualitas
31 c
b
d
e
1 1
a 1
b
32 c
D
e
a 1 1 1 1
1 1 1
33 C
b
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 1 1 1 2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
4 0.133 Baik
1 19 0.633 Baik kunci
1 1
1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1
1
1 1 1
1 1 1
21 0.7 Baik kunci
1 1
1
1 1 1 3 0.1 Baik
1 1
1 1
1 1 2 0.067 Baik
1
1
1 1 1 1 1
1
1 1 1
3 0.1 Baik
e
1
1
1
1
d
1 1
1
1
1
35 C
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1
b
1
1 1
1
2 0.067 Baik
a 1 1
1
1
1 1
2 0.067 Baik
e
1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
D
1 1
1
1
23 0.767 Baik kunci
34 c
b
1
1
2 0.067 Baik
A 1 1
1 1 1
1
E
1 1 1
1 1
D
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
1 8 0.267 Baik
15 0.5 Baik kunci
1 1 2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
1 10 0.333 Baik
14 0.467 Baik kunci
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
174 No
Kode A
1 UC1 2 UC 2 3 UC3 4 UC4 5 UC5 6 UC6 7 UC7 8 UC8 9 UC9 10 UC10 11 UC11 12 UC12 13 UC13 14 UC14 15 UC15 16 UC16 17 UC17 18 UC18 19 UC19 20 UC20 21 UC21 22 UC22 23 UC23 24 UC24 25 UC25 26 UC26 27 UC27 28 UC28 29 UC29 30 UC30 Jumlah IP Kualitas
b
36 c
d
e
a
b
37 c
1 1 1
D 1
a
b
38 C
1
D
1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1
2 0.067 Baik
1 1 6 0.2 Baik
17 0.567 Baik kunci
1 1
3 0.1 Baik
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
1
3 0.1 Baik
2 0.067 Baik
1 6 0.2 Baik
1 1 1 1 1 1
1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 4 0.133 Baik
3 0.1 Baik
5 0.167 Baik
1
1
1 1
17 0.567 Baik Kunci
e
1
1
1 1
d
1 1 1 1
1 1
1 1 1 1
2 0.067 Baik
1 1 1
1
1
18 0.6 Baik kunci
1
1 1
1 1 1 6 0.2 Baik
1
1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1
1
40 C 1
1 1
1
1
1 1 1 1 1
b
1 1
1
1
a
1
1
1
e
1
1
1
D
1
1
1
1
39 c 1
1
1
1
1
b
1 1
1 1
1
1 1
A
1 1
1 1
1
E 1
1 1
1
2 0.067 Baik
e
18 0.6 Baik kunci
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
1 4 0.133 Baik
20 0.667 Baik kunci
2 0.067 Baik
175 No
Kode A
1 UC1 2 UC 2 3 UC3 4 UC4 5 UC5 6 UC6 7 UC7 8 UC8 9 UC9 10 UC10 11 UC11 12 UC12 13 UC13 14 UC14 15 UC15 16 UC16 17 UC17 18 UC18 19 UC19 20 UC20 21 UC21 22 UC22 23 UC23 24 UC24 25 UC25 26 UC26 27 UC27 28 UC28 29 UC29 30 UC30 Jumlah IP Kualitas
b
41 c
d
e
a
b
42 C
1 1
D 1
1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1
1
b
43 C
1 1
1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1
1
1 1 1 1 1
1
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
D
e
1 1
1 8 0.267 Baik
22 0.733 Baik kunci
d
1 1 1 1 1
1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1
1 1
1 1 1 1 1 1 1
1
1 1
2 0.067 Baik
1 2 0.067 Baik
1 1 1
1 1 1
1 1
1 2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
14 0.467 Baik kunci
E
1
1
17 0.567 Baik kunci
45 C
1
1
1 1
b 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1
a
1 1
1 1 1
1 1 1
2 0.067 Baik
44 c
1 1 1
1
1
2 0.067 Baik
b 1
1
1
21 0.7 Baik kunci
A 1 1
1
1
1
1 2 0.067 Baik
E
1 1 1 1 1
1 1 1
D
1 1
1 1 1
2 0.067 Baik
a 1 1
1 1
1 3 0.1 Baik
e
1 8 0.267 Baik
3 0.1 Baik
2 0.067 Baik
3 0.1 Baik
3 0.1 Baik
2 0.067 Baik
17 0.567 Baik kunci
5 0.167 Baik
3 0.1 Baik
176 No
Kode
1 UC1 2 UC 2 3 UC3 4 UC4 5 UC5 6 UC6 7 UC7 8 UC8 9 UC9 10 UC10 11 UC11 12 UC12 13 UC13 14 UC14 15 UC15 16 UC16 17 UC17 18 UC18 19 UC19 20 UC20 21 UC21 22 UC22 23 UC23 24 UC24 25 UC25 26 UC26 27 UC27 28 UC28 29 UC29 30 UC30 Jumlah IP Kualitas
A 1
46 c
b
D
e
1 1 1
a
b 1
47 c
D
b
1
48 C
1
1 1 1
1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 3 0.1 Baik
3 0.1 Baik
17 0.567 Baik kunci
1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 1 1 18 0.6 Baik kunci
1 1
1
1 1
2 0.067 Baik
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1
1
3 0.1 Baik
1
1
1
3 0.1 Baik
1
1 1
1
1 6 0.2 Baik
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
E
1 1
1 1
1 1
1 5 0.167 Baik
d
1 1 1 1 1 1 1
1
1 1
50 C
1 1
1
1 1 1 1 1
1
b
1
1 1 1
a
1 1
1
1 1
e
1 1
1
1
1 1
D
1
1
1
49 c
1 1
1
1 1
b 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1 1 1
A
1
1 1 1
1
E
1
1
1
1 6 0.2 Baik
D
1 1
1 1
17 0.567 Baik kunci
a 1 1
1
1
1 2 0.067 Baik
e
9 0.3 Baik kunci
1 1 1 1 1 14 0.467 Baik
1 1 1 1 3 0.1 Baik
2 0.067 Baik
3 0.1 Baik
21 0.7 Baik kunci
2 0.067 Baik
2 0.067 Baik
LAMPIRAN 20
177 ANALISIS PERMASALAHAN SOAL UJI COBA
No
No Soal
Soal Bermasalah 1.
1
1
2.
2
2
3.
3
3
7.
4
5
7
19
Jika ada kurs US$ 1 sama dengan Rp 9.000,00 berarti untuk memperoleh US$ 1 dibutuhkan... a. Rp 9.000,00. b. Rp 8.000,00. c. Rp 7.000,00. d. Rp 6.000,00. e. Rp 5.000,00. Pada Hari senin Andi mengeluarkan uang senilai Rp. 9.500 untuk mendapatkan US$ 1, maka kurs pertukaran pada saat itu adalah... a. US$ 1 = Rp 9.100,b. US$ 1 = Rp 9.200,c. US$ 1 = Rp 9.300,d. US$ 1 = Rp 9.400,e. US$ 1 = Rp 9.500,Jika nilai rupiah yang semula ¥ 1,00 sama dengan Rp 2.500,00 menjadi ¥ 1,00 sama dengan Rp 5.000,00 berarti dalam hal ini mata uang rupiah mengalami... a. Tetap b. Penurunan c. Kenaikan d. Pertumbuhan e. Kesenjangan Penduduk Amerika menukarkan mata uang dolar ke mata uang yen karena ingin membeli produk Jepang. Kondisi tersebut merupakan salah satu perilaku masyarakat Amerika dalam melakukan kegiatan? a. Meminta valuta asing b. Membeli yen jepang c. Menjual yen Jepang d. Bertransaksi valuta asing e. Menawarkan dolar Amerika 19. Seorang turis asing datang ke bank devisa untuk menukarkan dolarnya senilai US$ 20.000. Kurs yang berlaku pada hari itu kurs beli US$ 1= Rp 9.000,- kurs jual US$ 1=Rp 9. 050, dan kurs tengah US$ 1=Rp 9.025, jumlah rupiah yang
Keterangan
Perbaikan Di dalam bank terpampang sebuah tabel yang menunjukkan kurs beli 1 Pound = Rp 15.000 dan kurs jual 1 Pound = Rp 16.000. berapa rupiah yang dikeluarkan untuk mendapatkan 5 Pound? a. Rp 75.000,00 b. Rp 80.000,00 c. Rp 85.000,00 d. Rp 90.000,00 e. Rp 95.000,00
26. Pergerakan kurs rupiah terhadap dollar menunjukkan kurs beli US$ 1 sama dengan Rp 8.500,00 dan kurs jual US$ 1 sama dengan Rp 9.000,00berarti untuk memperoleh US$ 13 dibutuhkan... a. Rp 115.000,00 b. Rp 116.000,00 c. Rp 117.000,00 d. Rp 118.000,00 e. Rp 119.000,00
2.
Pada Hari senin Andi mengeluarkan uang senilai Rp. 123.500 untuk mendapatkan US$ 13, maka kurs pertukaran pada saat itu adalah... a. US$ 1 = Rp 9.100,b. US$ 1 = Rp 9.200,c. US$ 1 = Rp 9.300,d. US$ 1 = Rp 9.400,e. US$ 1 = Rp 9.500,-
27. Sejumlah $ 28,8 dibutuhkan untuk memperoleh £ 16, kurs pertukaran adalah... a. $ 1,80 = £ 2 b. $ 3,60 = £ 1 c. £ 1,80 = $ 1 d. £ 0,5 = $ 1 e. £ 0,5 = $ 1
3.
Jika nilai rupiah yang semula ¥ 1,00 sama dengan Rp 2.500,00 menjadi ¥ 1,00 sama dengan Rp 5.000,00 berarti dalam hal ini mata uang rupiah mengalami... a. Tetap b. Penurunan c. Kenaikan d. Penguatan e. Keseimbangan
7.
Di bawah ini adalah pihak yang meminta valuta asing, kecuali... a. Tuan Anton yang mengimpor suku cadang mobil dari jepang b. Tuan Ahmad yang menjemput anaknya di luar negeri c. Tuan Andi yang akan melakukan ibadah haji d. Ani mengunjugi keluarganya di Amerika e. Importir Amerika yang membeli furnitur Indonesia
1.
Pengecoh kurang baik
Pengecoh kurang baik
Pengecoh kurang baik
Soal Invalid
19. Soal Invalid
Yanto pergi ke Amerika ia memiliki uang sebesar Rp. 34.000.000,00. Ia membeli tiket Jakarta-New York PP Rp.6.200.000,00 sisa uangnya ditukar dengan US$ di New York ia berhasil menagih US$ 15.000 dan untuk akomodasi disana ia menghabiskan US$ 2.000. Berapa sisa uang sesampainya di
28. Perubahan kurs dari $2 sama dengan £1, menjadi $1,98 sama dengan £1 maka dalam hal ini nilai pound mengalami? a. Penurunan nilai dolar terhadap pound b. Peningkatan nilai pound terhadap dolar c. Pound tidak mengalami perubahan nilai terhadadap dolar d. Nilai pound menguat terhadap dolar e. Penurunan nilai pound terhadap dolar 32. Dibawah ini salah satu perilaku masyarakat dalam menawarkan mata uang asing ialah... a. Tuan Hasan mengimpor gandum dari Australia b. Ibu-ibu pejabat yang akan berbelanja ke malaysia c. Tuan Halim akan membuka cabang perusahaan konveksinya di Taiwan d. Penyanyi yang akan tour ke eropa e. Turis dari Belanda berkunjung ke bali 44. Tuan Hadi akan pergi ke Amerika ia memiliki uang sebesar Rp. 120.000.000,00. Ia membeli tiket jakarta-New York PP Rp.15.000.000,00. Ia berhasil menagih utang sebesar US$ 5.000 dan untuk akomodasi disana ia menghabiskan US$ 3.500. Berapa sisa uang sesampainya
178 didapat adalah... a. Rp 170.000.000,00 b. Rp 175.000.000,00 c. Rp 180.000.000,00 d. Rp 180.500.000,00 e. Rp 181.000.000,00
6
20
20. Seorang wisatawan mancanegara datang ke Indonesia pada tanggal 9 Agustus dengan membawa uang sebesar US$ 2.000, bila ia langsung menukarkan uangnya dalam bentuk rupiah, dan kurs pada saat itu menunjukkan 1 US$ = Rp 6.375,00 maka ian akan menerima... a. Rp 12.750.000,00 b. Rp 13.250.000,00 c. Rp 13.750.000,00 d. Rp 14.250.000,00 e. Rp 11.750.000,00
.
20.
Daya Pembeda Jelek, Soal Invalid
Jakarta jika kurs beli US$ 1= Rp 9.275 dan kurs Jual US$ 1= Rp 9.300? a. Rp 147.400.000 b. Rp 148.400.000 c. Rp 149.400.000 d. Rp 150.400.000 e. Rp 151.400.000 David Becham datang dari Inggris, ia memiliki uang 5.000 Pound. Ia mengadakan bisnis di Indonesia dan berhasil menagih sebesar Rp. 102.000.000,00. Selama di Indonesia ia menghabiskan uang sebanyak Rp. 19.750.000,00 dan membeli tiket Jakarta-London Rp 6.250.000,00. Berapa uang sisa sekembalinya dari Indonesia dalam mata uang Inggris. Kurs beli 1 Pound = Rp 12.300 dan kurs jual 1 Pound = Rp 12.500? a. 5.080 Pound b. 6.080 Pound c. 10.080 Pound d. 11.080 Pound e. 15.080 Pound
45.
di Jakarta jika kurs beli US$ 1= Rp 9.120 dan kurs Jual US$ 1= Rp 9.150? a. Rp 118.335.648 b. Rp 811.353.848 c. Rp 118.355.668 d. Rp 188.335.848 e. Rp 118.535.846 Justin adalah wisatawan dari amerika, ia memiliki uang US$ 6.000. Ia memiliki piutang pada orang di Indonesia dan berhasil menagih sebesar Rp. 100.000.000,00. Untuk biaya akomodasi selama di Indonesia ia menghabiskan uang sebanyak Rp. 15.750.000,00 dan membeli tiket Jakarta-London Rp 5.750.000,00. Berapa uang sisa sekembalinya dari Indonesia dalam mata uang Inggris. Kurs beli US$ 1 = Rp 9.000 dan kurs jual 1 US$ = Rp 9.500? a. US$ 9473,68 b. US$ 10.473,68 c. US$ 11.473,68 d. US$ 13.473,68 e. US$ 15.473,68
179
LAMPIRAN 21
KISI-KISI SOAL EVALUASI MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING SIKLUS I
Materi Pokok
Kemampuan
Nomor Soal
Jumlah
C1
4, 6, 9
3
Perhitungan nilai
C2
3, 5, 8, 10,
4
valuta asing
C3
1, 2,13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25
13
berdasarkan kurs
C4
23
1
yang berlaku
C5
7, 11
2
C6
12, 15
2
Kognitif
Keterangan: C1
: Pengetahuan
C2
: Pemahaman
C3
: Penerapan
C4
: Analisa
C5
: Sintesa
C6
: Evaluasi
180
LAMPIRAN 22
SOAL EVALUASI MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING SIKLUS I Mata Pelajaran
: Ekonomi
Program Studi
: IPS
Alokasi Waktu
: 30 Menit
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih jawaban yang paling tepat! 1. Di dalam bank terpampang sebuah tabel yang menunjukkan kurs beli 1 Pound = Rp 15.000 dan kurs jual 1 Pound = Rp 16.000. berapa rupiah yang dikeluarkan untuk mendapatkan 5 Pound? a. Rp 75.000,00 b. Rp 80.000,00 c. Rp 85.000,00 d. Rp 90.000,00 e. Rp 95.000,00. 2. Pada Hari senin Andi mengeluarkan uang senilai Rp. 123.500 untuk mendapatkan US$ 13, maka kurs pertukaran pada saat itu adalah... a. b. c. d.
US$ 1 = Rp 9.100,US$ 1 = Rp 9.200,US$ 1 = Rp 9.300,US$ 1 = Rp 9.400,e. US$ 1 = Rp 9.500,3. Jika nilai rupiah yang semula ¥ 1,00 sama dengan Rp 2.500,00 menjadi ¥ 1,00 sama dengan Rp 5.000,00 berarti dalam hal ini mata uang rupiah mengalami... a. Tetap b. Penurunan c. Kenaikan d. Penguatan e. Keseimbangan 4. Apa yang dimaksud kurs dolar terhadap pound? a. Sejumlah dolar yang dinyatakan dalam pound b. Sejumlah pound yang dinyatakan dalam dolar c. Jumlah dolar yang dibutuhkan untuk memperoleh satu pound d. Membeli pound dengan dolar
181
e. Membeli dolar dengan pound 5. Jika kurs antara dolar dan pound berubah dari $2= £1menjadi $1,98= £1, apa artinya bagi dolar? a. Penurunan nilai dolar terhadap pound b. Kenaikan nilai pound terhadap dolar c. Kenaikan nilai dolar terhadap pound d. Nilai dolar melemah terhadap pound e. Dolar tidak mengalami perubahan nilai 6. Pemerintah menetapkan kebijakan perubahan kurs valuta asing dari US$ 1= Rp 9.000, berubah menjadi US$ 1= Rp 10.000, kebijakan yang demikian disebut... a. Revaluasi b. Devaluasi c. Defresi d. Deflasi e. Inflasi 7. Di bawah ini adalah pihak yang meminta valuta asing, kecuali... a. Tuan Anton yang mengimpor suku cadang mobil dari jepang b. Tuan Ahmad yang menjemput anaknya di luar negeri c. Tuan Andi yang akan melakukan ibadah haji d. Ani mengunjugi keluarganya di Amerika e. Importir Amerika yang membeli furnitur Indonesia 8. Apabila Adit ingin membeli dolar Amerika di money changers, maka adit akan dikenakan kurs... a. Kurs dolar Singapura b. Kurs jual dolar Amerika c. Kurs beli dolar Amerika d. Kurs jual beli dolar e. Kurs jual beli dolar Amerika 9. Jika kurs yang berlaku US$ 1 = Rp 9.500, maka Andi bisa menukarkan Rp 9.500 untuk mendapatkan US$ 1 di pasar uang. Hal ini marupakan salah satu contoh dari kurs... a. Kurs riil b. Kurs nominal c. Kurs jual d. Kurs beli e. Kurs bebas
182
10. Bagaimanakah eksportir amerika serikat dapat menerima pembayaran dari importir inggris? a. Eksportir Amerika Serikat menerima pembayaran dalam bentuk pound b. Eksportir Amerika Serikat menerima pembayaran dalam bentuk dolar amerika Serikat c. Importir Inggris melakukan pembayaran dalam bentuk pound d. Eksportir amerika serikat menerima pembayaran dalam bentuk mata uang yang diterima kedua negara yaitu yen e. Eksportir amerika serikat tidak menerima pembayaran dari importir inggris 11. Dibawah ini pihak yang diuntungkan dengan adanya apresiasi nilai rupiah adalah.. a. Orang yang berpenghasilan tetap b. Turis yang berbelanja di Indonesia c. Perusahaan asing yang membeli bahan mentah indonesia d. Perusahaan indonesia yang mengimpor barang dari luar negeri e. Orang yang berpiutang 12. Perubahan nilai tukar rupiah terhadap yen dari ¥ 1,00 = Rp 2.500,00 menjadi ¥ 1,00 = Rp 5.000,00 berakibat pada perubahan perilaku masayarakat yang ditandai dengan... a. Tabungan masyarakat semakin kecil b. Banyak uang rupiah yang ditukar dengan mata uang yen c. Banyak mata uang yen yang ditukar dengan mata uang rupiah d. Masyarakat akan memperbesar tabungan depositonya di bank e. Perdagangan menjadi ramai Untuk menjawab Soal Nomor 13-16 perhatikan tabel berikut. Senin 1 oktober 2012 Kurs Beli
Kurs Jual
US$ 1 = Rp 9.000,-
US$ 1 = Rp 9.500,-
Selasa 2 oktober 2012 Kurs Beli
Kurs Jual
US$ 1 = Rp 10.000,-
US$ 1 = Rp 11.000,-
13. Pada hari senin Pak Toni ingin membeli US $ 1000 untuk ditransfer kepada anaknya yang sedang kuliah di Amerika. Berapakah uang yang harus disediakan pak Toni untuk mendapatkan US $ 1000?
183
a. Rp. 9.000.000,b. Rp. 9.500.000,c. Rp. 10.000.000,d. Rp. 10.500.000,e. Rp. 11.000.000,14. Berapa jumlah uang yang harus disediakan pak Toni jika ia memutuskan untuk menukarkan uangnya pada hari selasa? a. Rp. 9.000.000,b. Rp. 9.500.000,c. Rp. 10.000.000,d. Rp. 10.500.000,e. Rp. 11.000.000,15. Jika dibanding dengan hari senin tanggal 1 Oktober, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar pada hari selasa 2 Oktober mengalami? a. Tetap b. Penurunan c. Kenaikan d. Penguatan e. Keseimbangan 16. Apa yang Pak Toni peroleh setelah membeli dolar Amerika Serikat pada tanggal 1 Oktober 2013, dan menjualnya kembali pada tanggal 2 Oktober 2013? a. Kerugian Rp. 120.000,b. Kerugian Rp. 150.000,c. Keuntungan Rp. 500.000,d. Keuntungan Rp. 150.000,e. Tidak mengalami kerugian maupun untung 17. Pada suatu hari Mr. Zlatan ingin menukarkan dolar sebanyak US$ 4.300 ke dalam rupiah. Kurs yang berlaku adalah sebagai berikut. Kurs Beli : US$ = Rp 9.300,00 Kurs Jual : US$ = Rp 9.345,00 Maka berapa rupiah uang yang diterima Mr. Zlatan? a. Rp 40.183.500 b. Rp 41.183.500 c. Rp 40.813.500 d. Rp 39.990.000 e. Rp 30.990.000 18. Sepulang liburan di Amerika, Tn. Slamet memiliki sisa uang sebanyak US $ 1000. Ia datang ke bursa valas untuk menukarkan uang dolarnya dengan uang rupiah. Pada saat itu kurs yang berlaku di bursa sebagai berikut.
184
Kurs jual: US $ 1 = Rp. 8.150,00 Kurs beli: US $ 1 = Rp. 8.050,00 Berapa rupiah Tn. Slamet akan menerima hasil penukaran dolar Amerikanya di bursa valas tersebut? a. Rp. 8. 000.000,00 b. Rp. 8. 050.000,00 c. Rp. 8. 150.000,00 d. Rp. 8. 250.000,00 e. Rp. 8. 510.000,00 19. Yanto pergi ke Amerika ia memiliki uang sebesar Rp. 34.000.000,00. Ia membeli tiket Jakarta-New York PP Rp.6.200.000,00 sisa uangnya ditukar dengan US$ di New York ia berhasil menagih US$ 15.000 dan untuk akomodasi disana ia menghabiskan US$ 2.000. Berapa sisa uang sesampainya di Jakarta jika kurs beli US$ 1= Rp 9.275 dan kurs Jual US$ 1= Rp 9.300? a. Rp 147.400.000 b. Rp 148.400.000 c. Rp 149.400.000 d. Rp 150.400.000 e. Rp 151.400.000 20. David Becham datang dari Inggris, ia memiliki uang 5.000 Pound. Ia mengadakan bisnis di Indonesia dan berhasil menagih sebesar Rp. 102.000.000,00. Selama di Indonesia ia menghabiskan uang sebanyak Rp. 19.750.000,00 dan membeli tiket Jakarta-London Rp 6.250.000,00. Berapa uang sisa sekembalinya dari Indonesia dalam mata uang Inggris. Kurs beli 1 Pound = Rp 12.300 dan kurs jual 1 Pound = Rp 12.500? a. 5.080 Pound b. 6.080 Pound c. 10.080 Pound d. 11.080 Pound
e.
15.080 Pound 21. Data kurs konversi, beli 1 US$ = Rp 8.900,00 dan jual 1 US$ = Rp 9.100,00. Jika seorang turis menukarkan US$ 4.500 dengan rupiah, maka jumlah yang diterima adalah.. a. Rp 40.050.000 b. Rp 40.500.000 c. Rp 40.725.000 d. Rp 40.750.000 e. Rp 40.950.000
185
22. Sebelum berangkat ke Amerika, Nita menukarkan uangnya sebesar Rp.60.000.000,00 dengan dolar Amerika. Kurs saat itu kurs beli 1 US$= Rp. 7.000,00 dan kurs jual 1 US$= Rp 7.500,00. Di Amerika Nita membelanjakan uangnya sebesar US$ 6.000. sekembalinya di Indonesia Nita menukarkan kembali sisa dalarnya ke rupiah. pada saat itu kurs beli 1 US$= Rp. 7.300,00 dan kurs jual 1 US$= Rp 7.800,00. Maka sisa uang Nita adalah... a. Rp 14.600.000,00 b. Rp 15.000.000,00 c. Rp 15.600.000,00 d. Rp 18.771.428,57 e. Rp 20.057.142,86 23. Perhatikan kurva dibawah ini nilai kurs rupiag terhadap ringgit malaysia Harga rupiah per ringgit
Kuantitas ringgit
Keseimbangan antara permintaan dan penawaran antara rupiah dengan ringgit Malaysia terjadi pada 1 ringgit sama dengan... a. Rp 500,00 b. Rp 1.000,00 c. Rp 1.500,00 d. Rp 2.000,00 e. Rp 2.500,00 24. Andi memiliki uang 7.200 ringgit Malaysia akan ditukarkan dengan dollar Amerika, akan tetapi ia menukarkan uangnya di bank yang berada di Indonesia, kurs yang berlaku saat itu adalah: Valas Jual Beli U$ 1,00 Ringgit Mal 1,00
Rp 9.000,00 Rp 2.750,00
Rp 8.750,00 Rp 2.500,00
Dari tabel diatas maka mata uang dolar Amerika yang di dapat Andi adalah... a. US$ 1.000 b. US$ 1.250
186
c. US$ 1.500 d. US$ 1.750 e. US$ 2.000 25. Pada sebuah bank, kurs valuta asing dolar Amerika Serikat terhadap rupiah adalah sebagai berikut. Kurs beli : US$ 1 = Rp 9.330,00 Kurs jual : US$ 1 = Rp 9.345,00 Seorang turis di bali ingin menukarkan uangnya sebesar USS 1.500. uang yang akan diterima adalah... a. Rp. 11.550.000 b. Rp. 12.950.000 c. Rp. 12.550.000 d. Rp. 13.995.000 e. Rp. 13.550.000
187
LAMPIRAN 23
KUNCI JAWABAN SOAL MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING SIKLUS 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
B E B C C B E B B B
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
D C B E B C D B B D
21 22 23 24 25
A A C E D
LAMPIRAN 24
188
ANALISIS HASIL EVALUASI SISWA SIKLUS I No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama
Adinda Gita D.C. Aditya Nasution Alif Priambodo Anggi Meilani Anis Sintia Atti Sufiyati Ayu Sulistian Caesar Nurul Huda Eka Wulandari Erna Fitriani Fika Gena Riyanti Fitri Ibnu Aqil Bahtiar Ike Merdikawati Istiqomah Lina Ayu Larassati Maulana Wisnu W. Meli Santika Mery Raflesia Mesi Purwanti Meta Selvi Anita R. Morena Ayuningtyas Mutia Istiani Nur Salimah Purbowo Tri Admojo Raditya Putra P. Rezha Akhmad F Rian Adji Permana Riza Fachrurozi Sisca Amelia Wahyu Faizan Wildan Asyofi Yuzril Iqbal Prasetyo Yuyun Winengsih
Jumlah Ketercapaian (%) Ketuntasan Belajar Klasikal (%) Nilai Rata-Rata Kelas Nilai Tertinggi Nilai Terendah
Butir Soal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1
3 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1
4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
5 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1
6 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0
7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0
8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1
10 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
11 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0
12 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1
13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
18 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0
19 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1
20 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1
21 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
22 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
23 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1
24 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1
25 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
Y
Nil ai
Ket
19 24 22 24 15 20 23 19 18 19 15 23 20 19 19 21 16 22 21 21 22 12 13 24 20 20 19 15 13 24 13 13 15 20
76 96 88 96 60 80 92 76 72 76 60 92 80 76 76 84 64 88 84 84 88 48 52 96 80 80 76 60 52 96 52 52 60 80
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tidak Tuntas Tidak Tidak Tidak Tuntas
30
29
22
28
22
15
27
28
27
28
22
25
28
33
17
27
29
24
24
24
28
28
25
25
28
643
88.2
85.3
64.7
82.4
64.7
44.1
79.4
82.4
79.4
82.4
64.7
73.5
82.4
97.1
50
79.4
85.3
70.6
70.6
70.6
82.4
82.4
73.5
73.5
82.4
75.65
70.6 75.6 96 48
2572
189
LAMPIRAN 25
KISI-KISI SOAL MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING SIKLUS II
Materi Pokok Perhitungan nilai valuta asing berdasarkan kurs yang berlaku
Kemampuan Kognitif C1 C2 C3 C4 C5 C6
Keterangan: C1
: Pengetahuan
C2
: Pemahaman
C3
: Penerapan
C4
: Analisa
C5
: Sintesa
C6
: Evaluasi
Nomor Soal 4, 6, 9 3, 5, 8, 10, 1, 2,13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25 23 7, 11 12, 15
Jumlah 3 4 13 1 2 2
190
LAMPIRAN 26
SOAL EVALUASI MATERI KURS VALUTA ASING SIKLUS II Mata Pelajaran
: Ekonomi
Program Studi
: IPS
Alokasi Waktu
: 60 Menit
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih jawaban yang paling tepat! 1. Pergerakan kurs rupiah terhadap dollar menunjukkan kurs beli US$ 1 sama dengan Rp 8.500,00 dan kurs jual US$ 1 sama dengan Rp 9.000,00berarti untuk memperoleh US$ 13 dibutuhkan... a. Rp 115.000,00 b. Rp 116.000,00 c. Rp 117.000,00 d. Rp 118.000,00 e. Rp 119.000,00 2. Sejumlah $ 28,8 dibutuhkan untuk memperoleh £ 16, kurs pertukaran adalah... a. $ 1,80 = £ 2 b. $ 3,60 = £ 1 c. £ 1 = $ 1,8 d. £ 0,5 = $ 1 e. £ 0,5 = $ 1 3. Perubahan kurs dari $2 sama dengan £1, menjadi $1,98 sama dengan £1 maka dalam hal ini nilai pound mengalami? a. Penurunan nilai dolar terhadap pound b. Peningkatan nilai pound terhadap dolar c. Pound tidak mengalami perubahan nilai terhadadap dolar d. Nilai pound menguat terhadap dolar e. Penurunan nilai pound terhadap dolar 4. Dibawah ini salah satu perilaku masyarakat dalam menawarkan mata uang asing ialah... a. Tuan Hasan mengimpor gandum dari Australia b. Ibu-ibu pejabat yang akan berbelanja ke malaysia c. Tuan Halim akan membuka cabang perusahaan konveksinya di Taiwan d. Penyanyi yang akan tour ke eropa
191
e. Turis-turis dari Belanda berkunjung ke bali 5. Jika kurs antara dolar dan pound berubah dari $2= £1menjadi $2,2= £1, apa artinya bagi dolar? a. Peningkatan nilai dolar terhadap pound b. Penurunan nilai dolar terhadap pound c. Penurunan nilai pound terhadap dolar d. Dolar tidak mengalami perubahan nilai terhadap pound e. Nilai dolar mengalami penguatan 6. Perubahan nilai rupiah dari 1 US$=Rp 12.000,00 menjadi 1 US$=Rp 10.000,00 karena adanya tarik menarik permintaan dan penawaran valuta disebut disebut... a. Depresiasi b. Apresiasi c. Inflasi d. Deflasi e. Debirokratisasi 7. Di bawah ini adalah pihak-pihak yang meminta valuta asing, kecuali... a. Tuan Hasan mengimpor gandum dari Australia b. Ibu-ibu pejabat yang akan berbelanja ke malaysia c. Tuan Halim akan membuka cabang perusahaan konveksinya di Taiwan d. Penyanyi yang akan tour ke eropa e. Turis-turis dari Belanda berkunjung ke bali 8. Hasan ingin pergi ke Belanda. Ia mendatangi bursa valuta asing untuk menukarkan uang rupiah dengan golden Belanda. Ia dikenakan kurs.... a. Tetap b. Jual c. Valuta asing d. Beli e. Rata-rata 9. Untuk memperoleh $ 1 pada hari itu juga Agus harus mengeluarkan uangnya untuk ditukarkan dengan dolar senilai Rp. 9.500,- di bank Indonesia. Yang dilakukan Agus merupakan salah satu contoh tindakan... a. Transaksi valuta asing secara langsung b. Transaksi valuta asing secara tunai c. Transaksi valuta asing secara hedging d. Menghindar resiko yang ditimbilkan ketidakstabilan nilai valuta asing
192
e. Melakukan spekulasi valuta asing 10. Bagaimanakah seorang importir amerika serikat dapat membayar pada eksportir inggris? a. Importir Amerika Serikat membayar dalam bentuk dolar kepada eksportir inggris b. Eksportir Inggris menerima pembayaran dalam bentuk dolar dari importir Amerika Serikat c. Importir amerika serikat melakukan pembayaran dalam bentuk pound terhadap eksportir inggris d. Importir amerika serikat membayar dengan mata uang yang diterima kedua negara yaitu yen e. Importor amerika Serikat menunda pembelian barang 11. Dibawah ini pihak yang dirugikan dengan adanya devaluasi adalah... a. Orang yang berpenghasilan tetap b. Turis yang berbelanja di Indonesia c. Orang yang berutang d. Orang yang berbelanja diluar negeri e. Orang yang berpiutang 12. Pada Tahun 1998 nilai tukar rupiah yang semula US$ 1 = Rp 2.600,-, setelah terjadi krisis ekonomi banyak harga barang yang naik sehingga nilai tukar rupiah berubah menjadi US$ 1= Rp 9.000,-. Faktor yang menyebabkan perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar berasal dari? a. Perubahan cita rasa masyarakat b. Perubahan harga barang ekspor dan impor c. Perubahan suku bungan dan tingkat pengembalian investasi d. Pertumbuhan ekonomi e. Inflasi Untuk menjawab soal nomor 13– 16 perhatikan tabel berikut. Rabu 20 Maret 2013 Kurs Beli
Kurs Jual
US$ 1 = Rp 10.060,Yen 1 =Rp 86,50
US$ 1 = Rp 10.080,Yen 1 =Rp 87,50
Kamis 21 Maret 2013 Kurs Beli
Kurs Jual
US$ 1 = Rp 10.200,Yen 1 =Rp 87,50
US$ 1 = Rp 10.250,Yen 1 =Rp 88,50
193
13. Jika Fita datang ke money changer untuk membeli US$ 1.000 pada tanggal 20 maret 2013, berapa Fita harus membayar dengan rupiah? a. Rp 10.060.000,b. Rp 10.080.000,c. Rp 10.200.000,d. Rp 10.250.000,e. Rp 10.050.000,14. Sepulang dari Jepang Firman pergi ke money changer untuk menjual 1.000 yen dan menukarnya menjadi rupiah. Jika Firman menjual yen pada tanggal 20 maret 2013, maka Firman akan memperoleh rupiah sebanyak? a. Rp 89.500,b. Rp 88.500,c. Rp 87.500,d. Rp 86.500,e. Rp 85.500,15. Dari tabel diatas jika di banding rabu pada tanggal 20 Maret, pada hari kamis tanggal 21 maret nilai rupiah terhadap dolar amerika mengalami? a. Tetap b. Kenaikan c. Penguatan d. Penurunan e. Keseimbangan 16. Apa yang Fita peroleh setelah membeli dolar Amerika Serikat pada tanggal 20 maret 2013, dan menjualnya kembali pada tanggal 21 maret 2013? a. Kerugian Rp. 120.000,b. Kerugian Rp. 150.000,c. Keuntungan Rp. 120.000,d. Keuntungan Rp. 150.000,e. Tidak mengalami kerugian maupun untung 17. Di suatu bank tertulis nilai kurs valuta asing sebagai berikut : Kurs Beli : US$ = Rp 9.300,00 Kurs Jual : US$ = Rp 9.345,00 Jika Tuan Dani mempunyai uang Rp 12.148.500,00 dan dia ingin menukarkan uang rupiahnya ke dolar Amerika, berapa dolar yang akan diterima Tuan Dani? a. US $ 1.306 b. US $ 1.603 c. US $ 1.003 d. US $ 1.030
194
e. US $ 1.300 18. Tn. Slamet akan pergi ke Amerika Serikat. Ia mempunyai uang sebesar Rp. 200.000.000,00. Hari ini ia datang ke bursa valas untuk menukarkan uangnya (rupiah) dengan dolar Amerika. Pada saat itu kurs yang berlaku di bursa valas adalah sebagai berikut. Kurs jual : US $ 1 = Rp. 8.000,00 Kurs Beli : US $ 1 = Rp. 7.800,00 Berapa dolar Amerika yang diterima Tn. Slamet dari bursa valas? a. US $ 25.000 b. US $ 52.000 c. US $ 26.541 d. US $ 24.561 e. US $ 20.500 19. Tuan Hadi akan pergi ke Amerika ia memiliki uang sebesar Rp. 120.000.000,00. Ia membeli tiket jakarta-New York PP Rp.15.000.000,00. Ia berhasil menagih utang sebesar US$ 5.000 dan untuk akomodasi disana ia menghabiskan US$ 3.500. Berapa sisa uang sesampainya di Jakarta jika kurs beli US$ 1= Rp 9.000 dan kurs Jual US$ 1= Rp 10.000? a. Rp 108.000.000 b. Rp 110.000.000 c. Rp 120.000.000 d. Rp 134.000.000 e. Rp 140.000.000 20. Justin adalah wisatawan dari amerika, ia memiliki uang US$ 6.000. Ia memiliki piutang pada orang di Indonesia dan berhasil menagih sebesar Rp. 100.000.000,00. Untuk biaya akomodasi selama di Indonesia ia menghabiskan uang sebanyak Rp. 15.750.000,00 dan membeli tiket Jakarta-London Rp 5.750.000,00. Berapa uang sisa sekembalinya dari Indonesia dalam mata uang Inggris. Kurs beli US$ 1 = Rp 8.750 dan kurs jual 1 US$ = Rp 9.000? a. US$ 10.285,74 b. US$ 11.825,75 c. US$ 16.000,00 d. US$ 17.500,00 e. US$ 20.250,00 21. Serombongan turis asing menginginkan uang rupiah yang mereka gunakan untuk keperluan belanja selama di Indonesia. Mereka hendak menukarkan US$ 10.000 dalam mata uang rupiah. ternyata kurs yang berlaku saat itu. Kurs beli : 1 US$ = Rp 9.800,00 Kurs jual : 1 US$ = Rp 10.000,00
195
Berapa rupiah yang diperoleh serombongan turis asing ? a. Rp. 100.000.000 b. Rp. 98.000.000 c. Rp. 89.000.000 d. Rp. 78.000.000 e. Rp. 87.000.000 22. Pak Mahmud pergi ke tanah suci untuk menjalankan ibadah haji. Ia menukarkan uangnya sebesar Rp. 30.000.000 dengan mata uang real. Setelah kembali ke tanah air pak Mahmud masih memiliki sisa uang 500 real untuk ditukarkan dengan rupiah. kurs yang berlaku saat itu adalah kurs jual SAR 1 = Rp 2.600, kurs beli SAR 1 = Rp 2.500. besarnya uang yang diterima pak Mahmud saat kembali ke tanah air adalah... a. Rp 1.250.000 b. Rp 1.300.000 c. Rp 1.350.000 d. Rp 1.400.000 e. Rp 1.450.000 23. Amati kurva dibawah ini Harga dollar per Poundsterling
0,88 0,86 0,84 0,82 0,80 0,78 0,76 0,74 0,72
D0 D1
E1 E0
Kuantitas Dollar
Nilai tukar ekuilibrium mempertemukan permintaan dan penawaran pada bursa valuta asing. Dari kurva di atas nilai dolar mengalami apresiasi ditandai dengan... a. Pergeseran titik ekuilibrium dari E1 ke E0 b. Pergeseran titik ekuilibrium dari E0 ke E1 c. Kenaikan permintaan dari D0 ke D1 d. Penurunan permintaan dari D0 ke D1 e. Kurva D1 yang sejajar dengan D0
196
24. Nona Sabilla mendapat kiriman uang dari pamannya yang bekerja di Amerika Serikat sebesar US$1.000 dan kiriman kakaknya yang bekerja di Jepang sebesar ¥5.000. Valas Jual Beli US$1 ¥1
Rp7.200,00 ¥1 = Rp240,00
Rp7.000,00 Rp250,00
Dari tabel diatsa berapa rupiah uang yang akan diterima Nona Sabilla? a. Rp 7.500.000,00 b. Rp 6.750.000,00 c. Rp 8.250.000,00 d. Rp 6.250.000,00 e. Rp 5.250.000,00 25. Bani akan pergi ke luar negeri. Ia membutuhkan £50, $80, DM 60, dimana kurs hari ini sebagai berikut: Valas Beli Jual £ 1,00 $ 1,00 DM 1,00
3.025 2.160 1.380
3.040 2.185 1.410
Berdasarkan kurs diatas uang yang dikeluarkan Bani sebesar... a. Rp 405.000,00 b. Rp 406.850,00 c. Rp 411.400,00 d. Rp 416.850,00 e. Rp 421.400,00
197
LAMPIRAN 27
KUNCI JAWABAN SOAL MATERI PERHITUNGAN KURS VALUTA ASING SIKLUS II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
C C E E B B E B B C
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
D E B D D C E A A C
21 22 23 24 25
B A A C C
198 LAMPIRAN 28 ANALISIS HASIL EVALUASI SISWA SIKLUS II No
Nama 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Jumlah
Adinda Gita D.C. Aditya Nasution Alif Priambodo Anggi Meilani Anis Sintia Atti Sufiyati Ayu Sulistian Caesar Nurul H. Eka Wulandari Erna Fitriani Fika Gena Riyanti F. Ibnu Aqil B. Ike Merdikawati Istiqomah Lina Ayu L.i Maulana Wisnu W. Meli Santika Mery Raflesia Mesi Purwanti Meta Selvi Anita R. Morena A. Mutia Istiani Nur Salimah Purbowo Tri A. Raditya Putra P. Rezha Akhmad F. Rian Adji P. Riza Fachrurozi Sisca Amelia Wahyu Faizan Wildan Asyofi Yuyun Winengsih Yuzril Iqbal P.
Ketercapaian (%) Ketuntasan Klasikal (%) Nilai Rata-Rata Kelas Nilai Tertinggi Nilai Terendah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
3 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
100
100
91.1 8
85.29 82.82 100 56
2
4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 30
5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 26
6 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 21
7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 29
8 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 30
9 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 28
10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 30
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 26
Butir Soal 12 13 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 26 29 33
15 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 24
16 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 28
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 31
18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 26
19 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 24
20 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 25
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 28
22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 29
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 28
24 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 25
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 29
21 23 22 25 18 23 24 23 20 20 18 24 23 22 18 21 20 23 22 23 23 16 14 25 21 21 20 22 15 25 15 15 20 19 704
88.2 4
76.4 7
61.7 6
85.2 9
88.2 4
82.3 5
88.2 4
76.4 7
76.4 7
70.5 9
82.3 5
91.1 8
76.4 7
70.5 9
73.5 3
82.3 5
85.2 9
82.3 5
73.5 3
85.29
82.82
85.2 9
97.0 6
Y
Nilai 84 92 88 100 72 92 96 92 80 80 72 96 92 88 72 84 80 92 88 92 92 64 56 100 84 84 80 88 60 100 60 60 80 76 2816
Ket Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tidak Tuntas Tuntas
LAMPIRAN 29
199