Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
JURNAL PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER WITH MIND MAPPING UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH ALJABAR DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA The Implementation of Giving Question and Getting Answer with Mind Mapping Method To Solve Algebra Problems by Student’s Learning Creativity
Oleh: ANI ISMA AYUNINGTIYAS 12.1.01.05.0038 Dibimbing oleh : 1. Aprilia Dwi Handayani, S.Pd., M.Si. 2. Feny Rita Fiantika, M.Pd.
PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017
Ani Isma Ayuningtiyas | 12.1.01.05.0038 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ani Isma Ayuningtiyas | 12.1.01.05.0038 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER WITH MIND MAPPING UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH ALJABAR DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA Ani Isma Ayuningtiyas 12.1.01.05.0038 FKIP - pendidikan matematika
[email protected] Aprilia Dwi Handayani, S.Pd., M.Si dan Feny Rita Fiantika, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini di latar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa metode pembelajaran matematika yang masih didominasi oleh guru belum bisa mengasah kreativitas belajar matematika siswa, siswa sering lupa dengan apa yang diajarkan, siswa kurang bisa merencanakan penyelesaian masalah yang tepat, catatan siswa monoton karena meniru catatan guru, siswa sulit membedakan antara konstanta dan koefisien, siswa kurang faham dengan suku sejenis. Permasalahan peneliti ini adalah (1) Bagaimanakah kemampuan guru dalam menerapkan metode Giving Question and Getting Answer with Mind Mapping ? (2) Bagaimana kemampuan siswa yang mempunyai kreativitas belajar matematika tinggi dalam menyelesaikan masalah aljabar ? (3) Bagaimana kemampuan siswa yang mempunyai kreativitas belajar matematika sedang dalam menyelesaikan masalah aljabar ? (4) Bagaimana kemampuan siswa yang mempunyai kreativitas belajar matematika rendah dalam menyelesaikan masalah aljabar ?. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan subyek penelitian siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kediri. Penelitian dilakasanakan dalam 3 pertemuan. Menggunkan instrumen berupa RPP, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi aktivitas guru, pedoman wawancara, dan tes soal kreativitas belajar siswa. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Metode pembelajaran Giving Question And Getting Answer With Mind Mapping dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru dalam kegiatan mengajar. (2) Siswa yang mempunyai kreativitas belajar matematika tinggi dapat memenuhi 6 indikator kreativitas belajar matematika dalam menyelesaikan masalah aljabar (3) Siswa yang mempunyai kreativitas belajar matematika sedang hanya mampu memenuhi 4 indikator kreativitas belajar matematika dalam menyelesaikan masalah aljabar (4) Siswa dengan kreativitas belajar matematika rendah belum mampu memenuhi 7 indikator kreativitas belajar matematika dalam menyelesaikan masalah aljabar.
Kata Kunci: metode pembelajaran Giving Question and Getting Answer with Mind Mapping, masalah aljabar, kreativitas belajar matematika.
Ani Isma Ayuningtiyas | 12.1.01.05.0038 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
bukan hanya untuk keperluan kalkulasi,
I. LATAR BELAKANG Pendidikan mempunyai peranan yang
sangat
menentukan
tetapi lebih dari itu matematika telah
bagi
banyak digunakan untuk pengembangan
perkembangan dan perwujudan diri
berbagai ilmu pengetahuan. Matematika
individu, terutama bagi pembangunan
sebagai salah satu ilmu dasar, baik
bangsa dan negara (Munandar, 2009:6).
aspek
Pendidikan membantu manusia dalam
penalarannya, mempunyai peranan yang
pengembangan potensi dirinya sehingga
penting dalam upaya penguasaan ilmu
mampu menghadapi segala perubahan
dan teknologi.
yang terjadi.
maupun
aspek
Matematika merupakan ide-ide
Tujuan umumnya
terapannya
pendidikan ialah
pada
abstrak
yang
diberi
simbol-simbol
menyediakan
(Hudojo,1990:4). Belajar matematika
lingkungan yang memungkinkan anak
yang terputus-putus akan menggangu
didik untuk mengembangkan kreativitas
terjadinya proses belajar. Proses belajar
dan
optimal.
matematika akan terjadi dengan lancar
Seperti yang tercantum pada Undang-
bila dilakukansecara kontinyu. Dalam
undang No. 20 tahun 2003 Pendidikan
proses belajar matematika terjadi juga
berfungsi
mengembang-kan
proses berfikir.
kemampuan dan membentuk watak
Seorang
kemampuanya
serta
peradaban
bermartabat mencerdaskan
secara
bangsa dalam
yang rangka
kehidupan
bangsa,
dikatakan
berfikir
apabila orang itu melakukan kegiatan mental
dan
orang
yang
belajar
matematika pasti melakukan kegiatan
bertujuan untuk berkembangnya potensi
mental
(Hudojo,
peserta didik agar menjadi manusia
berfikir
terjadi
yang beriman dan bertakwa kepada
hubungan
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
bagian informasi yang telah direkam
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
dalam
mandiri, dan menjadi warga negara
pengertian dari pengertian-pengertian
yang demokratis serta bertanggung
tersebut timbulah pendapat yang pada
jawab. (UU RI No. 20 Tahun 2003
akhirnya di tarik kesimpulan. kempuan
Pasal 3)
berfikir seseorang itu dipengaruhi oleh
Kemajuan
Ilmu
Pengetahuan
proses
hugungan
pikiran
penyusunan
antar
sebagai
Dalam
bagian-
pengertian-
kreativitasnya (dalam Hudojo, 1990:5).
dan Teknologi dewasa ini, tidak lepas
Dengan
dari peranan matematika. Matematika
kreativitas untuk
Ani Isma Ayuningtiyas | 12.1.01.05.0038 FKIP – Pendidikan Matematika
1990:5).
demikian
dibutuhkan
belajar matematika. simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Disinilah
guru
berperan
penting
tahu asal-muasalnya. siswa bekerja dan
menciptakan pembelajaran yang kreatif
berpikir menurut apa yang disampaikan
dan inovatif
untuk menghasilkan
oleh guru sehingga kreativitas belajar
peserta didik yang kreatif. Proses
matematika siswa tidak berkembang .
pembelajaran tersusun atas sejumlah
Faktor
komponen atau unsur yang saling
kuragnya kreativitas belajar matematika
berkaitan satu dengan lainnya. Interaksi
siswa antara lain: 1) siswa tidak paham
antara guru dan peserta didik pada saat
dengan apa yang di pelajari, 2) siswa
proses belajar mengajar memegang
juga kurang mampu menuliskan apa
peran penting dalam mencapai tujuan
yang
yang diinginkan.Tingkat keberhasilan
menentukan rumus yang tepat untuk
guru
menyelesaikan
dalam
mengajar
keberhasilan
peserta
sedangkan
Kualitas
dilihat
dari
didiknya pembelajaran
lain
yang
diketahui,
mempengaruhi
ditanyakan
masalah,
3)
dan
catatan
siswa yang monoton tidak rapi dan terkadang
tidak
pada
dilihat kreativitas yang dapat dilakukan
sehingga
oleh peserta didik setelah mengikuti
memahai materi, 4) siswa mudah lupa
pembelajaran (dalam Sani, 2013:5)
dengan apa yang dipelajari sebelumnya
Dari pengajaran
hasil
pengamatan
matematika
di
membuat
tempatnya
siswa
kurang
salah satu contoh adalah siswa sulit
LBB
membedakan konstanta dan koevisien,
HIDAYAH EDUCATION Pucanglaban
siswa juga belum begitu memahami
Tulungagung
peneliti mendapatkan
mengenai suku sejenis sehingga siswa
mayoritas siswa kurang kreatif dalam
kurang tepat dalam menyelesaikan soal
belajar khususnya pada mata pelajaran
yang diberikan oleh guru.
matematika, hal ini dikarenakan sekolah yang
mereka
tempati
masih
Salah
satu
upaya
untuk
mengatasi kurangnya kreativitas belajar
menggunakan metode ceramah yang
matematika
lebih pada hafalan dan mencari satu
menerapkan metode pembelajaran yang
jawaban yang benar terhadap soal-soal
dapat
yang di berikan. Hal ini berakibat pada
kreativitas belajar matematika siswa
rendahnnya
belajar
salah satunya adalah dengan metode
matematika siswa. Selain itu siswa
pembelajaran Giving Question And
hanya mendengarkan penjelasan guru
Getting Answer With Mind Mapping.
dan menerapkannya pada soal tanpa
Metode Giving Question And Getting
kreativitas
Ani Isma Ayuningtiyas | 12.1.01.05.0038 FKIP – Pendidikan Matematika
siswa
adalah
meningkatkan
dengan
kemampuan
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Answer
merupakan
metode
Pembelajaran Giving Question And
pembelajaran yang digunakan untuk
Getting Answer With Mind Mapping
merangsang kreativitas siswa dalam
untuk
menjawab dan membuat soal sedangkan
Aljabar Ditinjau dari Kreativitas
metode
Belajar Matematika Siswa”.
Mind
Mapping
merupakan
Menyelesaikan
Masalah
metode pembelajaran yang digunakan untuk mengasah kreativitas siswa dalam
II. METODE
membuat catatan. Dimana inti sari dari
Pada
suatu materi disajikan dalam bentuk
mengetahui
kreativitas
belajar
yang menarik serta mudah dipahami.
matematika
siswa
dalam
Keduanya
menyelesaikan
dipadukan
dalam
satu
penelitian
VIII SMPN 3 Kota Kediri.
Getting Answer With Mind Mapping
Pendekatan
suatu
pelajaran
dengan
cara
ingin
masalah aljabar kelas
metode yaitu Giving Question And
merupakan
ini
yang
digunakan
penyajian
dalam penelitian ini adalah pendekatan
siswa
kualitatif yaitu jenis penelitian yang
cara
berkreativitas membuat soal matematika
berusaha
dan menyelesaikan soal yang telah
permasalahan dengan kondisi objek
dibuat oleh temannya dengan sebaik-
yang alamiah sehingga menghasilkan
baiknya.
Giving
data deskriptif berupa kata tertulis atau
Question And Getting Answer With
lisan dari orang-orang dan perilaku
Mind Mapping siswa juga dilatih untuk
yang dapat diamati.
Dalam
metode
menggambarkan
suatu
membuat catatan yang rapi menarik dan
Jenis penelitian yang digunakan
mudah dipahami sehingga materi dapat
dalam penelitian ini adalah penelitian
benar benar diterima oleh siswa.
deskriptif. Dalam penelitian deskriptif
Dalam
pembelajaran
data yang di kumpulkan adalah berupa
Giving Question And Getting Answer
kata-kata, gambar, dan bukan angka-
With Mind Mapping siswa diharapkan
angka (Moleong, 2012 : 11).
mampu
Metode
mengembangkan
kreativitas
belajar matematikanya. Berdasarkan tentang
Instrumen
yang
di
gunakan
dalam penelitian ini adalah: uraian
1. Soal kreativitas belajar matematika
dalam
a. Soal pre tes untuk mengetahui
penulis
kemampuan awal kreativitas
mengambil judul “Penerapan Metode
belajar matematika siswa. dari
pembelajaran
permasalahan
diatas
matematika,
Ani Isma Ayuningtiyas | 12.1.01.05.0038 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
hasil pengerjaan soal tersebut
a. Pertemuan pertama
nantinya akan dipergunakan
Siswa diberikan pre tes
untuk membagi siswa menjadi
terlebih
3 kelompok yaitu:
metode
1) siswa
kreativitas
belajar
matematika tinggi 2) siswa
kemudian pembelajaran
diterapkan. b. Pertemuan kedua
kreativitas
belajar
matematika sedang. 3) siswa
dahulu
kreativitas
Menerapkan
metode
pembelajaran. belajar
c. Pertemuan ketiga
matematika rendah.
Menerapkan
metode
dari tiga kelompok tersebut
pembelajaran kemudian siswa
akan di pilih 3 sempel yaitu 1
di beri post tes.
anak dengan urutan tertinggi
3. Lembar observasi
pada masing-masing kelompok kreativitas belajar matematika. a. soal
post
tes
untuk
Lembar observasi adalah lembar kerja yang berfungsi untuk mengobservasi
dan
mengukur
menganalisis kreativitas belajar
tingkat keberhasilan dalam tujuan
matematika siswa pada masing
pembelajaran
– masing tingkatan kreativitas
belajar mengajar dikelas. Disini
belajar matematika.
peneliti
2. RPP
menggunakan
observasi RPP
berisi
rangkaian
kegiatan yang akan di gunakan
dalam
guru
dan
kegiatan
lembar lembar
observasi siswa 4. Lembar wawancara.
guru dalam proses pembelajaran.
Lembar wawancara adalah
RPP bertujuan untuk merencanakan
lembar yang berfungsi sebagai
proses pembelajaran yang
sesuai
pedoman pengumpulan data atau
dengan ketentuan dalam silabus.
informasi dari “informan” dan atau
Dalam RPP semua akan terinci baik
“responden” untuk mencapai tujuan
waktu dan kegiatan yang akan
penelitian yang hendak di capai.
dilakukan dalam setiap pertemuan.
Pada
Dalam
wawancara
penelitian
ini
peneliti
melakukan tiga kali pertemuan.
penelitian
pedoman
ini
lembar
digunakan
sebagai
wawancara
dengan
subyek penelitian , sehingga proses Ani Isma Ayuningtiyas | 12.1.01.05.0038 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
wawancara dengan
baik
dapat dan
terstruktur
Tabel 3.2 Pedoman Konversi
mendapatkan
Penilaian Acuan Normal
informasi sesuai dengan tujuan penelitian.
Nilai
Keterangan
48,07 – 70,00
Kreativitas belajar matematika tinggi
III. HASIL DAN KESIMPULAN
24,00 – 47,00
A. HASIL PENELITIAN
matematika sedang
Penelitian dilakukan selama 3
22,00 - 23,00
pertemuan yaitu tanggal 26-28 juli 2016
Kreativitas belajar
Kreativitas belajar matematika rendah
pada kelas VIII G SMPN 3
Kediri berikut adalah hasilnya:
Dari pedoman konversi pada tabel
1. Hasil pengerjaan soal pre tes.
3.2 di dapatkan 3 sempel siswa
Tabel 3.1 nilai pos tes siswa kelas VIII G N o m o r 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
N a m a
N i l a i AR 51 AK 22 AD 27 AP 30 AS 42 DM 44 DN 70 DA 35 GK 40 GD 22 IM 49 JA 39 KA 30 KP 34 LE 34 LN 23
N o m o r 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
N a m a MA MI ND NP RP RF RW RZ RK SK SR SA VN WA YA ZA
N i l a i 34 67 65 32 23 30 32 30 30 35 27 22 37 23 23 30
Tabel 3.3 Sampel siswa No Nama Nilai 8
DN
70
Kriteria Kreativitas belajar matematika tinggi.
7
DM
44
Kreativitas belajar matematika sedang.
22
RP
23
Kreativitas belajar matematika rendah.
Peneliti hanya mengambil 3 dari soal pre tes pada tabel
sempel
siswa
karena
sudah
3.1 di atas didapatkan pedoman
mewakili masing-masing tingkatan
konversi penilaian acuan normal
kreativitas belajar matematika.
untuk menentukan sempel sebagai berikut : Ani Isma Ayuningtiyas | 12.1.01.05.0038 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Hasil observasi siswa dan guru
Tabel 3.5 Hasil onsevasi siswa
Pada observasi guru peneliti
pertemuan 1 sampai 3
di observasi oleh guru kelas VIII G
P
Subyek
SMPN 3 Kediri.
1
Semua
62,24%
Cukup
2
KBMT
91%
Baik
pertemuan 1 sampai 3
KBMS
75%
Cukup
Pertemuan Persentase Kriteria
KBMR
76%
Baik
KBMT
85%
Baik
Tabel 3.4 Hasil onsevasi guru
Persentase Kriteria
1
89,77%
Baik
2
95,00%
Baik
KBMS
85%
Baik
3
94,04%
Baik
KBMR
56%
Cukup
ketiga
pertemuan
3
Dari tabel 3.4 diatas terlihat
Dari
bahwa kemampuan guru dalam
diatas
menerapkan metode pembelajaran
metode
Giving
Getting
Question
and
Getting
terlihat
bahwa
Giving
dengan
Question
And
With
Mind
Answer
Answer with Mind Mapping sudah
Mapping siswa sedikit demi sedikit
bagus.
sudah
Guru
mampu
dalam
berani
mengemukakan
melakukan setiap langkah metode
pendapatnya bertanya tentang hal
pembelajaran dengan baik.
yang belum dimengerti. Namun
Seanjutnya adalah observasi siswa.
Untuk
observasi
siswa
jika dilihat dari segi kreatifitas belajarnya siswa yang mempunyai
peneliti dibantu oleh 3 orang
kreativitas
observer untuk pertemuan 1 dan
tinggi lebih baik dari siswa yang
satu
mempunyai
orang
observer
untuk
belajar
matematika
kreativitas
belajar
pertemuan 2 dan 3 . berikut adalah
sedang dan rendah demikian pula
hasil dari observasi siswa.
siswa yang mempunyai kreativitas belajar sedang lebih baik dari pada siswa yang memepunyai kreativitas belajar
rendah
dalam
proses
pembelajaran.
Ani Isma Ayuningtiyas | 12.1.01.05.0038 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
3. Hasil pengerjaan soal post Hasil penelitian selanjutnya adalah dari pengerjaan soal post tes. “1. Toni mendapat pesanan 12 kardus air mineral, 36 kardus roti dan 27 kardus mie instant. Toni ingin segera mengantarkannya tetapi, kendaraan toni hanya dapat di isi maksimal 20 kardus . bantu toni menghitung berapa kali dia akan pulang pergi mengantarkan pesanan – pesananya? Barang apa saja yang dibawa dalam setiap pengangkutan?? 2. Pilihlah dua pemisalan dari banyaknya pengankutan, lalu kalikan keduanya !!”. a. Siswa
kreativitas
belajar
matematika tinggi. Berikut adalah naskah pengerjaan soal pos tes siswa.
Gambar 3.2 naskah lanjutan siswa KBMT
Siswa yang mempunyai kreativitas belajar matematika tinggi mampu menyelesaikan soal
dengan
baik.
Dalam
pengerjaan soal sangat percaya diri dan terperinci dari apa yang di ketahui dan ditanya serta langkah dan cara pengerjaan yang
tepat
ini
menunjukan
bahwa siswa paham dengan maksut dari soal. Siswa
juga
mampu
menyelesaikan soal dengan cara sendiri salah satu contoh Dalam pemilihan variabel siswa tidak berkutat dengan variabel x,y,z tetapi memilih huruf lain untuk dijadikan variabel. Contoh lain adalah
dalam
pengangkutan, bervariasi Gambar 3.1 naskah siswa KBMT
siswa
dalam
pengangkutan, pengangkutan
Ani Isma Ayuningtiyas | 12.1.01.05.0038 FKIP – Pendidikan Matematika
pemisalan sangat
memisalkan tidak
yang
ada hanya
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mengangkut satu jenis barang
ketelitiannya dalam menghitung
saja.
mampu
terbukti di samping pemisalan
menjelaskan barang apa saja
siswa menulis sisa barang yang
yang di bawa dalam setiap
sudah di angkut.
siswa
juga
pengangkutan.
b. Siswa
Dalam pengankutan 1
barang
sekaligus
belajar
matematika sedang.
sampai 3 siswa mengankut tiga jenis
kreativitas
Berikut adalah naskah pengerjaan soal pos tes siswa.
sedangkan pada pengankutan ke 4 siswa mengankut 2 jenis barang saja sisa dari ketiga pengankutan
hanya
2
jenis
barang. Siswa
mampu
menjabarkan barang apa saja dalam
setiap
pengangkutan.
Siswa pantang menyerah dan berani mencoba menyelesaikan soal
matematika
yang
sulit
terlihat bahwa siswa mencoba
Gambar 3.3 naskah siswa KBMS Siswa yang mempunyai
mengkalikan bentuk aljabar suku tiga dengan suku tiga padahal dalam pemisalanya ada bentuk aljabar
suku
dua,
dimana
perkalian bentuk aljabar suku tiga dengan suku tiga belum di ajarkan oleh peneliti.
Siswa
terus mencoba sampai akhirnya siswa
paham
dengan
alur
perkalian suku tiga dengan suku tiga
dan
mengkalikannya. sangat
mampu Siswa
juga
memperhatikan
Ani Isma Ayuningtiyas | 12.1.01.05.0038 FKIP – Pendidikan Matematika
kreativitas belajar matematika sedang
menyelesaikan soal
dengan
cukup
baik.
Dalam
pengerjaan soal kurang percaya diri namun cukup terperinci. Siswa dapat menyebutkan apa yang di ketahui dan di tanya, serta
mampu
merencanakan
langkah dan cara pengerjaan soal menunjukan bahwa siswa cukup paham dengan
maksut
dari soal. simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Siswa
mampu
menyelesaikan soal dengan cara sendiri salah satu contoh adalah dalam pemilihan variabel siswa yaitu a,m,r. Dalam pengangkutan, bervariasi
pemisalan siswa
dalam
cukup
memisalkan
pengangkutan.
siswa
Gambar 3.4 naskah siswa KBMS
memisalkan mengangkut tiga Siswa yang mempunyai
jenis barang pada pengangkutan pertama
selebihnya
pada
pengangkutan 2 sampai 4 siswa mengangkut dua jenis barang. Namun pada gambar di atas terlihat pula bahwa siswa belum
mampu
menjelaskan
barang apa saja yang dibawa
cukup
memperhatikan dalam dalam teliti
ketelitiannya
menghitung.
Tetapi
perkalian siswa kurang siswa
tidak
memperhatikan variabel yang telah
dikalikan.
rendah
menyelesaikan soal
dengan kurang baik. pengerjaan
sehingga
berakibat jawaban siswa kurang
soal
siswa
Dalam tidak
percaya diri dan tidak terperinci. Siswa belum dapat menyebutkan apa yang di ketahui dan ditanya, serta
dalam setiap pengangkutan. Siswa
kreativitas belajar matematika
belum
mampu
merencanakan langkah dan cara pengerjaan soal yang tepat. Hal ini menunjukan bahwa siswa kurang paham dengan maksut dari soal. Siswa belum
mampu
menyelesaikan soal dengan cara sendiri salah satu contoh adalah dalam pemilihan variabel siswa
tepat. c. Siswa dengan kreativitas belajar matematika rendah. Berikut adalah naskah pengerjaan soal pos tes siswa.
hanya berkutat dengan variabel x,y,z dan tidak memilih huruf lain untuk dijadikan variabel. Dalam pengangkutan, memperhatikan
Ani Isma Ayuningtiyas | 12.1.01.05.0038 FKIP – Pendidikan Matematika
pemisalan siswa kuota
kurang dalam
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
setiap pengangkutan. penulisan
mengaplikasikan
pengangkutan 2, siswa tidak
dari yang di sampaikan guru,
teliti sehingga pemisalanya salah
dan terkadang siswa mudah lupa
padahal
dengan
dalam
soal
sudah
apa
penyelesaian
yang
sudah
disebutkan bahwa dalam setiap
dipelajari, siswa malas bertanya,
pengankutan
20
kebanyakan catatan siswa masih
belum
monoton dan belum berwarna,
mampu menjelaskan apa saja
hanya sedikit siswa yang bisa
yang di bawa dalam setiap
menambahi penjelasan dari guru
pengangkutan.
dan sedikit pula yang pantang
barang.
maksimal
siswa
juga
Siswa tidak percaya diri
menyerah dalam menyelesaikan
dan melihat jawaban teman.
masalah, masalah lain adalah
Siswa juga enggan mencoba
ketika siswa belajar aljabar yaitu
mengkalikan
peda
suswa sering tertukar antara
pengangkutan sehingga soal ke 2
koevisien dengan konstanta, dan
tidak dijawab.
terkadang
pemisalan
4. Hasil wawancara
tanpa
menjumlahkan suku yang tidak
a. wawancara kepada guru mata
sejenis.
pelajaran matematika SMPN 3 Kediri.
Dari wawancara
Bu
teliti
Siti
di
atas
peneliti
pada
memutuskan untuk melakukan
tanggal 15 juli 2016 bertempat
penelitian di SMP negeri 3
di ruang kerja.
Kediri.
Dari mendapatkan
Mariyanti
kesimpulan
Wawancara hasil
ini
bahwa
b. wawancara kepada 3 sempel siswa.
peneliti mendapatkan kesamaan masalah yaitu
dengan siswa
narasumber,
Pertama wawancara
adalah dengan
siswa
menjadi
kreativitas belajar matematika
ketergantungan kepada guru dan
tinggi mendapatkan hasil siswa
tidak mau mencari referensi
dapat memahami permasalahan
untuk materi, keampuan siswa
dalam
dalam menyelesaikan masalah
memperkirakan solusinya. Siswa
kurang
juga mampu menyusun rencana
karena
hanya
Ani Isma Ayuningtiyas | 12.1.01.05.0038 FKIP – Pendidikan Matematika
soal
serta
dapat
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang tepat dalam menyelesaikan
memahami permasalahan dan
soal.
memperkirakan
siswa
mau
mencoba
solusinya,
mengerjakan soal yang sulit dan
ketika
tidak lekas menyerah mencari
penyelesaian siswa tidak tahu
penyelesaianya.
apakah
siswa
menyusun
cara
rencana
yang
mereka
mempunyai alternatif lain dalam
berikan sudah benar atau belum ,
menyelesaikan
siswa
soal
dan
enggan
mencoba
mempunyai ketelitian yang baik.
mengerjakan soal yang sulit dan
Dalam proses wawancara siswa
menyerah
mendapat kriteria “baik” dengan
mencari penyelesaianya , siswa
persentase 100%.
tidak mempunyai alternatif lain
kedua adalah wawancara
dalam
sebelum mencoba
menyelesaikan
soal.
dengan siswa kreativitas belajar
Dalam proses wawancara rafli
matematika
mendapat kriteria “Kurang baik”
sedang
terlihat
bahwa siswa mampu memahami permasalahan
dan
memperkirakan solusinya, siswa mampu
yaitu 33,3%.
menyusun
B. Kesimpulan Penelitian
rencana,
Dari hasil penelitian yang
siswa mau mencoba soal yang.
telah di sebutkan di atas maka dapat
siswa mempunyai alternatif lain
di tarik kesimpulan sebagai berikut:
dalam menyelesaikan soal tetapi
1. Metode
pembelajaran
Giving
siswa kurang percaya diri ketika
Question And Getting Answer
mengerjakan soal begitu juga
With
dalam ketelitian siswa kurang
dilaksanakan dengan baik oleh
teliti sehingga ada 1 soal yang
guru dalam kegiatan mengajar.
tidak terselesaikan dengan baik.
Mind
2. Siswa
Mapping
yang
dapat
mempunyai
dalam proses wawancara siswa
kreativitas belajar matematika
mendapat kriteris “baik” dengan
tinggi
persentase 80%.
masalah aljabar dapat memenuhi
ketiga adalah wawancara
dalam
menyelesaikan
6 indikator kreativitas belajar
dengan siswa kreativitas belajar
matematika,
siswa
mampu
matematika
memahami
masalah
dengan
bahwa
rendah
siswa
sulit
terlihat untuk
Ani Isma Ayuningtiyas | 12.1.01.05.0038 FKIP – Pendidikan Matematika
baik,
menyusun
rencana
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
penyelesaian
dengan
tepat,
mempunyai cara sendiri dalam menyelesaikan
masalah,
mempunyai banyak cara dalam penyelesaian masalah, teliti, dan pantang menyerah. 3. Siswa
yang
dalam
menyelesaikan
masalah aljabar hanya mampu memenuhi 4 indikator kreativitas belajar matematika yaitu, Siswa dapat
memahami
mampu
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Sani,Ridwan. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara Hudojo,Herman. 1990. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Malang : IKIP Malang
mempunyai
kreativitas belajar matematika sedang
IV.
menyusun
Utami,Munandar. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta Moleong,Lexi.J. 2012. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
masalah, rencana,
mempunyai banyak cara dan mempunyai cara sendiri dalam menyelesaikan masalah, serta mau mencoba soal yang sulit. 4. Siswa dengan kreativitas belajar matematika
rendah
dalam
menyelesaikan masalah aljabar belum
mampu
indikator
memenuhi
kreativitas
7
belajar
matematika.
Ani Isma Ayuningtiyas | 12.1.01.05.0038 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 15||