JURNAL PENDIDIDKAN BIOLOGI PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN PENCEMARAN DI SUNGAI PEPE SURAKARTA SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
SKRIPSI
Oleh : DWITO PURNOMO K4308083
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
THE INFLUENCE OF POLLUTION IN PEPE SURAKARTA RIVER RESEARCH MODULE IMPLEMENTATION AS BIOLOGY LEARNING RESOURSCE IN ENVIRONMENTAL POLLUTION SUBJECT MATERIAL TOWARD LEARNING ACHIEVEMENT Dwito Purnomo, Meti Indrowati, dan Puguh Karyanto.*) Biology Department of Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University ABSTRACT The purpose of this research is to ascertain the influence of pollution in Pepe Surakarta river research module implementation as biology learning resource in environmental pollution subject material toward learning achievement. The research is belonged to quasi experiment with posttest only control design. The independent variable in this research is a module as biology learning resource and dependent variable is learning achievement. The populations of this research were all of 7th degree students at SMP Al Irsyad Surakarta in academic years of 2011/2012. The samples of this research were the students of 7thA as experiment group and 7thC as control group. The sample of this research was established by cluster random sampling. The data was collected using questionnaire, essay test, observation form, and document. The hypotheses analyzed by t-test. The result of t-test had been conducted the significant value (α) < 0,05 in all domains of learning out comes, So it can be concluded that implementation of research module as biology learning resource had significant effect toward learning achievement of 7th degree students at SMP Al Irsyad Surakarta in cognitive, affective, and psychomotor domains. Keywords: Research Module, Learning Achievement, Cognitive, Affective, Psychomotor.
seseorang untuk mendapatkan suatu
PENDAHULUAN Pembelajaran
merupakan
perubahan tingkah laku yang baru
keterpaduan dua proses yaitu, belajar
secara keseluruhan, sebagai hasil
dan mengajar.
pengalamanya
Belajar menurut
sendiri
dalam
Slameto (2003) merupakan suatu
berinteraksi dengan lingkungannya.
proses
Berdasarkan Undang-Undang Sistem
usaha
yang
dilakukan
Pendidikan Nasional No.20 tahun
membantu optimalisasi hasil belajar.
2003
merupakan
Menurut Wena (2011) salah satu
proses interaksi peserta didik dengan
masalah dalam proses pembelajaran
pendidik dan sumber belajar pada
adalah kurang tersedianya buku teks
suatu
belajar.
yang berkualitas sehingga siswa sulit
kelas
memahami buku yang dibacanya dan
pembelajaran
lingkungan
Pembelajaran
di
dalam
melibatkan beberapa komponen yang
sering
diantaranya manusia dan pengunaan
membosankan.
media atau sumber-sumber belajar
masalah di atas, dapat diterapkan
yang dapat mendukung terjadinya
sistem
proses belajar sehingga tujuan dari
memberi
proses pembelajaran dapat tercapai.
kemampuan siswa untuk belajar
Berdasarkan uraian tersebut dapat
mandiri.
dikatakan
bahwa
menggunakan
pembelajaran
dibutuhkan
dalam suatu
Sumber belajar merupakan sesuatu
yang
dapat
dan
dan
modul
yang pada dengan
diharapkan
efisien.
merupakan
Modul
sebagai
pembelajaran menyajikan
pengalaman,
modul
akan menjadikan pembelajaran lebih
memperoleh pengetahuan,
Untuk mengatasi
Pembelajaran
memiliki
informasi,
tersebut
kepercayaan
memudahkan peserta didik dalam sejumlah
teks
pengajaran
efektif
sumber belajar. segala
buku-buku
unit
berbentuk
satu
cetak,
tema
terpadu,
kepada
siswa
keterangan-keterangan
yang
keterampilan dalam proses belajar
diperlukan untuk menguasai dan
mengajar (Mulyasa, 2006). Sumber
menilai
belajar
keterampilan yang ditentukan.
adalah bahan-bahan yang
pengetahuan
dan
dimanfaatkan dan diperlukan dalam
Menurut Nasution (2005)
proses pembelajaran, yang dapat
modul merupakan suatu unit lengkap
berupa buku teks, media cetak,
yang berdiri sendiri dan terdiri atas
media
narasumber,
suatu rangkaian kegiatan belajar
lingkungan sekitar, dan sebagainya
yang disusun untuk membantu siswa
yang tersedia di sekitar lingkungan
belajar mandiri dalam mencapai
belajar
sejumlah tujuan yang dirumuskan
elektronik,
yang
berfungsi
untuk
Jadi
Modul pembelajaran hasil penelitian
pengajaran modul cocok digunakan
yang telah dibuat ini berdasarkan
untuk melatih kemandirian siswa
penelitian
karena pada umumnya pembelajaran
laboratorium.
saat ini masih berpusat pada guru.
hasil
secara khusus dan jelas.
di
lapangan
dan
Modul ini berisikan
penelitian
pencemaran
air
Modul pembelajaran hasil
sungai, yaitu mengetahui kualitas air
penelitian dapat dijadikan sebagai
ditinjau dari parameter lingkungan
salah satu sumber belajar. Sumber
kimia, fisika dan biologi. Tujuan penelitian ini adalah
belajar yang biasanya digunakan oleh siswa adalah buku teks, LKS dan
untuk
modul.
penggunaan modul hasil penelitian
Namun, selama ini masih
mengetahui
pengaruh
sedikit modul pembelajaran hasil
pencemaran
di
Sungai
Pepe
penelitian yang dibuat oleh guru.
Surakarta
terhadap
hasil
belajar
Modul yang sudah ada biasanya
siswa SMP Al Irsyad Surakarta
merupakan rangkuman dari beberapa
Kelas
sumber buku yang disertai dengan
Pelajaran 2011/2012 pada pokok
lembar kerja siswa.
bahasan pencemaran lingkungan.
VII
semester
2
Tahun
Dalam mata pelajaran IPA SMP kelas VII semester 2 terdapat pokok
bahasan
METODE PENELITIAN Penelitian
pencemaran
ini
diawali
lingkungan. Pencemaran lingkungan
dengan penelitian pencemaran di
merupakan masalah yang umum
Sungai Pepe Surakarta ditinjau dari
terjadi
sekitar.
parameter lingkungan Fisika, Kimia,
Kegiatan pembelajaran pencemaran
dan Biologi. Parameter biologi yang
lingkungan
digunakan disini adalah diversitas
di
lingkungan di
berpusat pada
sekolah guru.
masih Pelajaran
bentos
sebagai
bioindikator
air.
Penelitian
mengenai pencemaran lingkungan
pencemaran
akan lebih bermakna bagi siswa
dilakukan
apabila segala sesuatunya mereka
Sungai
lakukan sendiri.
menentukan 3 lokasi penelitian yaitu
di
sepanjang
perairan
Pepe
Surakarta
dengan
hulu, tengah dan hilir. Dilakukan
pengukuran parameter kimia dan
yang
fisika
sumber belajar.
air
sungai
meliputi
DO
digunakan
siswa
sebagai
(Dissolved Oxigen), ), pH dan Suhu.
Penerapan sumber belajar
Pengukuran parameter ini dilakukan
modul tersebut dilakukan di SMP Al
langsung di tempat pengambilan
Irsyad Surakarta pada semeter genap
sampel.
tahun pelajaran 2011/2012. Variabel Dilakukan interpretasi data
bebas berupa sumber belajar modul
menurut (Krebs, 2001) 2001 melalui uji
hasil
lanjutan
Indeks
Sungai Pepe Surakarta dan Variabel
dihitung
terikat adalah hasil belajar siswa
berdasarkan rumus Shanon & Wiener W
meliputi ranah kognitif, rana ranah afektif,
yaitu:
dan ranah psikomotorik. Populasi
pengukuran
Diversitas
bentos
yang
penelitian
pencemaran
di
pada penelitian ini adalah seluruh dimana Pi =
siswa kelas VII semester genap SMP Al Irsyad Surakarta tahun pelajaran
Keterangan: H = Indeks Diversitas (ID) ShanonShanon Wiener N = Jumlah total seluruh spesies n = Jumlah spesies X Selanjutnya
ID
ini adalah siswa kelas VII A sebagai kelompok
eksperimen
pembelajaran
dengan
menggunakan
tiap
tambahan sumber belajar berupa
stasiun dikonversikan ke dalam standart sta
modul hasil penelitian pencemaran di
baku mutu air sesuai Tabel 1.1.
Sungai Pepe Surakarta
Tabel 1.1. 1. Tingkat Pencemaran Berdasarkan Indeks Diversitas (Wisnu Wardhana, 2006)
kelas VII C sebagai kelompok
No 1 2 3 4
nilai
2011/2012. Sampel pada penelitian
Tingkat Pencemaran Tidak tercemar Tercemar ringan Tercemar sedang Tercemar Berat
ID >2 2-1,6 1,6-1 <1
dan Siswa
kontrol dengan pembelajaran tanpa menggunakan
tambahan
sumb sumber
belajar berupa modul hasil penelitian pencemaran
di
Sungai
Pepe
Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
Hasil
Penelitian
tersebut
kemudian disusun menjadi modul
adalah dokumentasi,, angket, tes dan observasi.
Metode
Dokumentas Dokumentasi
berupa
dokumen
hasil
belajar
ulangan harian biologi sebagai bahan acuan
yang
digunakan
mengetahui kemampuan
untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN 1.
Penelitian
siswa
pada
di
Sungai Pepe Surakarta
keseimbangan awal
Pencemran
Penelitian sepanjang
aliran
dilakukan sungai
di Pepe
tes
Surakarta dengan 3 stasiun yaitu
digunakan untuk mengambil data
stasiun 1, 2 dan 3 yang masing-
hasil belajar biologi pada ranah
masing berlokasi di daerah hulu
kognitif.
observasi
(stasiun 1, dekat terminal tirtonadi
digunakan untuk mengukur hasil
setelah pintu air tirtonadi) pangkal
belajar
perairan
populasi
penelitian.
Metode
Metode biologi
pada
ranah
sungai
pepe
memasuki
angket
dalam kota Surakarta, stasiun 2
digunakan untuk mengambil data
daerah tengah berlokasi di kelurahan
hasil belajar biologi pada ranah
ketelan dan daerah hilir yaitu stasiun
afektif. Instrumen penelitian berupa
3 sekitar Pintu Air demangan yang
tes essay dan angket telah diuji
merupakan daerah muara pertemuan
cobakan untuk diketahui validitas
dengan aliran bengawan Solo.
dan reliabilitasnya.
Tabel
psikomotorik.
Metode
Penelitian ini menggunakan desain Control
penelitian Design.
Posttest Uji
Only
hipotesis
menggunakan uji-t yang didahului uji One-Sample
Kolmogorov-Smirnov
Test (α = 0,050) untuk menguji normalitas dan uji Levene’s dengan α
1.1
Data
Parameter
Lingkungan stasiun Do Ph suhu (C) 1 3.08 7.2 30 2 2.01 7.5 31 3 0.55 7.5 26
Tabel 1.2. Data Bentos Stasiun 1 stasiun 1 spesies
Jumlah individu
= 0,050 untuk menguji homogenitas.
melanoides
6
Perhitungan statistik menggunakan
lymnaea Fimbria fimbriata*
3
program SPSS 16.
6
jumlah densitas Indeks Diversitas
15 222.2 1.05492 (Tercemar Sedang)
*) Hanya ditemukan cangkang
Tabel 1.3. Data Bentos Stasiun 2
dibanding stasiun 2 (2.0 ppm) dan satsiun
stasiun 2 spesies
jumlah individu
Melanoides
16
Lymnaea Fimbria fimbriata*
10
Jumlah
52
26
densitas Indeks Diversitas
1.02629 Sedang)
770.4 (Tercemar
*) Hanya ditemukan cangkang
3
(0.5
ppm).
Data
pengukuran
pH
di
lokasi
menunjukkan nilai 7.2. keputusan
Gubernur
Berdasar jateng
No
660.1/26/1990 tentang ambang batas baku
mutu
menunjukkan tersebut
air
Golongan
bahwa
berada
nilai
dalam
C pH
ambang
Tabel 1.4. Data Bentos Stasiun 3
normal yaitu dalam kisaran 6.5-8.5.
Stasiun 3
hal
spesies
jumlah individu
melanoides
6
Fimbria fimbriata* jumlah densitas
mutu yaitu > 3 ppm. Kondisi tersebut
di satsiun 1 menunjukkan ada 3 jenis bentos teridentifikasi yaitu golongan Melanoides, Lymnaea dan fimbria densitas
atau
penghitungan
kerapatan
bentos
menunjukkan angka 222.2 dan nilai ID 1.054 yang menunjukkan bahwa perairan
tersebut
berada
dalam
kondisi tercemar sedang. Kondisi parameter lingkungan yang lain yaitu DO dissolved oxygen menunjukkan angka
3.1
ppm
paling
yang menunjukkan nilai 3.1 yang
46
Identifikasi sampel bentos
Hasil
dari
berarti masih memenuhi syarat baku
*) Hanya ditemukan cangkang
fimbriata.
terlihat
20 681.5 0.98995 (Tercemar Berat)
Indeks Diversitas
juga
pengukuran parameter lain yaitu DO 20
lymnaea
senada
tinggi
menunjukkan bahwa perairan sungai pepe Surakarta pada stasiun 1 masih memiliki berkembangnya
toleransi
untuk
biota
perairan
seperti bentos. Hal ini menunjukkan bahwa
di
ketersediaaan
lokasi sarana
tersebut, untuk
kelangsungan biota air bentos yang teridentifikasi masih mencukupi. Hasil identifikasi bentos di stasiun 2 menunjukkan jumlah dan jenis yang sama dengan stasiun 1 yaitu ada 3 golongan bentos berupa melanoides, lymnaea dan fimbria. Perhitungan
densitas
bentos
menunjukkan angka 770.4 dan nilai
ID 1.026 yang menunjukkan bahwa
limbah
pabrik,
kondisi perairan tercemar sedang.
manusia dan sampah-sampah rumah
Hasil pengukuran parameter lain
tangga menumpuk di sisi sungai. Dari
yaitu pH sebesar 7.5 dan DO 2 ppm
banyak
hasil
kotoran
pengkuran
menunjukkan bahwa jumlah oksigen
parameter lingkungan di dapatkan
terlarut belum mencukupi sesuai
hasil DO sebesar 0,55, PH 7,5, dan
baku mutu air golongan C (layak
suhu sebasar 26 oC. Hasil identifikasi
sebagai air minum).
bentos di stasiun 3 menunjukkan ada
Pada berlokasi
stasiun
di
3,
sekitar
yang
golongan
teridentifikasi
yaitu
air
Melanoides, Lymnaea dan Fimbria,
demangan, terlihat banyak sekali
sama dengan jenis yang dijumpai
sampah rumah tangga melintas di
pada stasiun 1 dan 2.
aliran air sungai pepe. Sampah
penghitungan densitas menunjukkan
rumah tangga tersebut bervariasi dari
angka 681.5 dan ID 0.989 yang
sampah daun, plastik bahkan banyak
menunjukkan bahwa perairan dalam
terlihat
kondisi tercemar berat.
sampah
pintu
3
berupa
bangkai
hewan dan organ dalam ternak seperti usus Ruminansia.
Kondisi
Pengukuran
Hasil
parameter
lingkungan yang lain yaitu DO
bantaran terlihat sangat kotor dengan
menunjukkan
banyaknya kotoran manusia (tinja) di
angka yang jauh di bawah baku
tangga penghubung antara daratan
mutu. Hal ini menunjukkan bahwa
dengan dasar sungai. Di sepanjang
dari perspektif biologi kandungan
bantaran
dengan
oksigen di dalam air yang merupakan
bangunan rumah yang menempel
salah satu unsur penentu karakteristik
tepat di bibir sungai.
kualitas air yang terpenting dalam
juga
penuh
Hal ini menyebabkan sungai berbau
tidak
menyengat,
enak
keruh,
dan dan
sangat banyak
Secara keseluruhan, perairan
lokasi
bioindikator
parah,
airnya
berwarna kemerahan karena tercemar
sebuah
terpenuhi. sungai
sangat
0.5
lingkungan kehidupan akuatis tidak
timbunan sampah. Keadaan sungai di ini
angka
Pepe
Surakarta bentos
berdasar
menunjukkan
kondisi bervariasi antara tercemar
ringan sampai pada tercemar berat. Kondisi
ini
penanganan
memerlukan lebih
lanjut
upaya guna
pencegahan kerusakan lingkungan sungai lebih jauh, sehingga sungai tetap
dapat
menjalankan
Tabel 1.5 Hasil Uji-tt Hasil Belajar RANAH
t
AFEKTIF
-2.998 -3.294 -9.091
KOGNITIF PSIKOMOTOR
fungsi
Df
Tabel
Sig. (2-tailed)
51 51 51
1.5
.004 .002 .000
menunjukkan
sesuai peruntukannya.
bahwa nilai Sig. pada ketiga ranah
2.
Penelitian Penerapan Modul
hasil belajar (kognitif, afektif, dan
Hasil Penelitian Pencemaran
psikomotorik) lebih kecil dari 0,050
di
sehingga H0 ditolak, hal ini berarti
Sungai
Pepe
Pada
Pembelajaran Penerapan
perolehan rata-rata rata nilai kognitif, modul
hasil
afektif dan psikomotorik antara kelas
penelitian pencemaran di Sungai
kontrol dengan kelas eksperimen
Pepe Surakarta pada pembelajaran
berbeda
ternyata memberikan efek positif
kognitif, afektif dan psikomotorik
terhadap dap hasil belajar biologi siswa.
siswa kelas eksperimen llebih tinggi
Perbandingan rata-rata rata hasil belajar
daripada
dapat dilihat pada gambar 1.1.
Berdasar pada perbedaan nilai rata rata-
nyata.
Rata Rata-rata
siswa
kelas
nilai
kontrol.
NILAI RATA-RATA HASIL BELAJAR
rata tersebut dapat diketahui bahwa 80 70 60 50 40 30 20 10 0
penerapan modul hasil penelitian berpengaruh positif terhadap hasil belajar biologi siswa SMP Al Irsyad KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN
Surakarta Kelas VII semester 2 Tahun Pelajaran lajaran 2011/2012 pada ranah
kognitif,
afektif,
dan
psikomotorik. Pengaruh RANAH HASIL BELAJAR
dampak
positif
penerapan
sebagai
modul
hasil
penelitian terhadap nilai hasil belajar Gambar 1.1 Perbandingan Hasil Belajar Biologi Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen.
siswa
disebabkan
kelompok
eksperimen yang menerapkan modul
hasil
penelitian
belajar
yang
sumber
berdiskusi, (4) materi pembelajaran
beberapa
disajikan secara logis dan sistematis,
sebagai
memiliki
keunggulan yang tidak terdapat pada
sehingga
kelompok
kapan
kontrol.
Beberapa
siswa dapat mengetahui untuk
memulai
dan
keunggulan modul sebagai sumber
mengakhiri suatu modul, serta tidak
belajar diantaranya :
menimbulkan pertanyaan mengenai
berisi
informasi
(1) modul
dan
petunjuk
apa
yang harus dilakukan atau
pelaksanaan yang jelas tentang apa
dipelajari, dan (5) modul memiliki
saja yang
mekanisme
siswa,
harus dilakukan oleh
bagaimana melakukan dan
sumber
belajar
digunakan,
(2)
mengukur
pencapaian tujuan belajar siswa,
harus
terutama untuk memberikan umpan
sebagai
balik bagi siswa dalam mencapai
yang modul
untuk
pembelajaran individual melibatkan
ketuntasan
karakteristik siswa. Modul harus
tersebut
memungkinkan
kriteria atau standard kelengkapan
kemajuan
siswa
belajar
mengalami
sesuai
dengan
belajar, juga
pengukuran
merupakan
suatu
modul (Mulyasa, 2006). Modul
kemampuan, mengukur kemajuan
disusun
belajar yang telah diperoleh, dan
bahasa
memfokuskan siswa pada tujuan
dipahami,
pembelajaran yang spesifik dan dapat
contoh-contoh
diukur, (3) pengalaman belajar yang
uraian
terdapat didalam modul disediakan
penampilan yang menarik (Siahaan,
untuk membantu siswa mencapai
2006). Modul sebagai sumber belajar
tujuan pembelajaran seefektif dan
memiliki keunggulan dibanding buku
seefisien
serta
teks pada umumnya. Modul memiliki
untuk
keterangan bagaimana mempelajari
pembelajaran secara
materi maupun kegiatan yang ada di
mungkin,
memungkinkan melakukan
siswa
sederhana banyak
materi
dan
dengan mudah
ilustrasi
yang
memperjelas
pelajaran
dalamnya
mendengar tapi juga memberikan
belajar secara mandiri. Berdasarkan
kesempatan untuk bermain peran
uraian
(role
sumber belajar yang mudah dipahami
simulasi,
dan
diatas
modul
siswa
serta
aktif, tidak sekedar membaca dan
playing),
sehingga
dan
dapat
merupakan
sehingga
dapat
meningkatkan
memperoleh
pengetahuan
dari
sumber belajar modul yang mereka
kemampuan kognitif siswa. Modul hasil penelitian yang
pelajari sebelumnya.
digunakan sebagai sumber belajar ini
Sesuai teori dan data hasil
berisikan kegiatan mandiri berupa
penelitian penggunaan modul hasil
praktikum
petunjuk
penelitian sebagai sumber belajar
menyelesaikannya. Kegiatan mandiri
berdampak positif terhadap hasil
yang
belajar
dan
ada
pada
modul
juga
siswa
baik
pada
ranah
merupakan salah satu keunggulan
kognitif, ranah psikomotorik dan
dan ciri yang membedakan dengan
ranah afektif.
buku teks, jadi siswa tidak hanya sekedar belajar melalui membaca tetapi
juga
praktikum.
melakukan Hal
ini
meningkatkan
KESIMPULAN
kegiatan
Berdasarkan pada analisis
dapat
dan pembahasan hasil penelitian
kemampuan
yang
telah
dilakukan
dapat
karena
disimpulkan bahwa ada pengaruh
keterampilan mereka akan terasah
penggunaan modul hasil penelitian
melalui kegiatan tersebut. Modul
pencemaran
juga
Surakarta
psikomotorik
siswa
memungkinkan
untuk
di
Sungai
Pepe
terhadap
hasil
belajar
meningkatkan kemampuan afektif
siswa SMP Al Irsyad Surakarta
siswa karena gambar dan ilustrasi
Kelas
yang menarik yang terdapat dalam
Pelajaran 2011/2012 pada pokok
modul
ketertarikan
bahasan pencemaran lingkungan baik
siswa mempelajari modul. Sikap
pada ranah kognitif, afektif maupun
siswa yang senang dan tertarik
psikomotorik.
menimbulkan
terhadap sumber belajar modul hasil penelitian ini merupakan modal yang bagus sebelum siswa mempelajari isi yang terkandung di dalam modul. Kegiatan belajar dikelas menjadi aktif
karena
mereka
telah
VII
semester
2
Tahun
DAFTAR PUSTAKA Krebs,
C.J. (2001). Ecology: The Experimental Analysis of Distribution and Abudance. San Fransisco: Addison Wesley Longman, Inc.
Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Remaja Rosda Karya. Nasution, S. (2005). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara Siahaan, S. (2006). Bagaimana Memudahkan Peserta Didik Mempelajari Modul?, Jurnal Teknodik X(18):117 Slameto. (2003). Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Wardhana, W. 2006. Metode Prakiraan Dampak dan Pengelolaanya Pada Komponen Biota Akuatik. Materi Pelatihan Penyusun AMDAL. Jakarta : PPSML UI. Wena,
Strategi M. (2011). Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara.