JURNAL ILMU PENDIDIKAN INDONESIA ISSN: 2338-3402 Volume : 4 Nomor : 2 1 Juni 2016 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI METODE EKSPERIMEN TERHADAP DISIPLIN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI GELOMBANG SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 2 SORONG Natali Lapik Guru SMA Negeri 2 Sorong. Abstrak.Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif melalui metode eksperimen terhadap disiplin dan hasil belajar Fisika pada materi gelombang siswa kelas XII IPA SMA negeri 2 Sorong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif melalui metode eksperimen (X) terhadap disiplin belajar (Y1) dan terhadap hasil belajar (Y2) Siswa kelas XII IPA SMA Negeri 2 Sorong. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif berbentuk korelasional. Hasil penelitian menunjukkan : (1). Ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif melalui pendekatan eksprimen (X) terhadap disiplin (Y1) sebesar r = 0,289. Sedangkan besarnya sumbangan penerapan model pembelajaran kooperatif melalui pendekatan eksprimen (X) terhadap disiplin belajar siswa (Y1) sebesar r square = 0,304 = 30,4 %. (2). Ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif melalui pendekatan eksprimen (X) terhadap hasil belajar siswa (Y2) sebesar r = 0,155. Sedangkan besarnya sumbangan penerapan model pembelajaran kooperatif melalui metode eksperimen (X) terhadap hasil belajar siswa (Y1) adalah sebesar r square = 0,173 = 17,3 % dan peningkatan hasil belajar dengan menggunakan metode eksperimen pada materi gelombang siswa kelas XII IPA SMA Negeri 2 Sorong diperoleh n-Gain rata-rata sebesar 0,57 berkategori sedang. Kata Kunci : Kooperatif, eksperimen, disiplin, belajar,gelombang Abstract.The research of the effect of the application of cooperative learning throught
the method of experiment on discipline learning and the result of students on wave, students grade xii science Senior hight school 2 Sorong had already done. The aim of this research is to know the effect of the application of cooperative learning through the method of experiment (X) on discipline learning (Y1) and on the result of study (Y2). Students grade XII science senior hight school 2 Sorong. This research is a quantitative research in the the form of correlational. The result of research showed: (1) There is a relationship between the application of cooperative learning model throught experiment approach (X) and student discipline of study (Y1) as much r = 0,289, whereas the contribution of the application of cooperative learning model throught experiment approach (X) is as much as r square = 0,304 = 30.4 %. (2) There is a relationship between the application of cooperative learning model through the result of the study of students (Y2) as much as r = 0,1555, whereas the contribution of cooperative learning model through the method of experiment (X) on the result (of the study) of students is as much as r square = 0.173 = 17.3 % Keywords : cooperative, experiment, discipline, study, wave..
Natali LapikPenerapan Pembelajaran Kooperatif Melalui Metode Eksperimen Terhadap Disiplin Belajar| 18 dan Hasil Belajar pada Materi Gelombang Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 2 Sorong
dengan alasan sepatu basah, membuang
PENDAHULUAN memberikan perhatian
sampah di sembarang tempat. Sekolah
serius bagi Pendidikan dengan memberikan
hanyalah tempat mencari ijasah dan bukan
anggaran yang sangat besar yaitu 20 % dari
menuntut
alokasi APBN yang tentu saja dengan
pandangan yang biasa di kalangan para
harapan agar
mutu pendidikan meningkat
siswa. Faktor penyebab ini yang menurut
sebagai salah satu tolok ukur kemajuan suatu
Gultom (2011; 54) adalah hasil pendidikan
bangsa.
yang
Pemerintah
Ilmu pengetahuan dan teknologi
di
ilmu
seakan-akan
penyelenggaraan
dan
menjadi
prosesnya
mengandung ketidakjujuran. Para siswa semakin masa bodoh
segala bidang meningkat sangat pesat tidak terkecuali dunia pendidikan. Pada bidang
dengan
penetapan
pendidikan misalnya
siswa lebih senang
minimal yang ditentukan oleh guru dengan
game, internet, face book yang sangat mudah
angka yang fantastik. Angka yang besar
dilakukan dengan hand Phone atau bahkan
tersebut membuat siswa beranggapan bahwa
lebih menyenangi kegiatan fisik seperti
tidaklah sulit untuk mendapatkan nilai yang
misalnya kerja bakti,ekstrakurikuler daripada
besar.
belajar. Situasi seperti ini jelas merupakan
Minimal yang cukup besar pada angka 77
tantangan bagi pendidikan sekarang ini.
sebenarnya dimaksudkan untuk membantu
Penetapan
kriteria
Kriteria
ketuntasan
Ketuntasan
Kelulusan siswa setiap tahun tidak
siswa lolos Ujian Nasional karena jika siswa
kalah menarik untuk dicermati karena
diberi nilai apa adanya maka siswa yang
menunjukkan angka hampir 100 %, tentu
memenuhi syarat tidak sampai 10%. Disini
saja dengan cara yang tidak benar. Gultom
lagi proses ketidakjujuran dihalalkan. Perlakuan pihak sekolah ini lagi-lagi
(2011; 52) mengungkapkan : Pengumuman tingkat kelulusan
dalam Ujian Nasional
melemahkan disiplin belajar siswa. Disiplin
salah
siswa yang rendah Nampak seperti tidak
ditafsirkan oleh segelintir orang. Mereka
konsentrasi pada pelajaran, keluar kelas
berlomba-lomba
minta
(UAN)
di
tiap
daerah
ternyata
menaikkan
peringkat
ijin
seenaknya
saat
pelajaran
dalam UAN dengan berbagai
berlangsung, bersifat acuh tak acuh saat
cara, baik positif maupun negatif. Kondisi
diskusi atau mengerjakan tugas. Untuk
ini menyebabkan disiplin
keluar dari persoalan tersebut
kelulusan
dengan perilaku;
siswa menurun
malas belajar
dan
kerjasama dengan
perlu ada
semua pihak terkait
tata tertip, tidak
seperti diungkapkan oleh Arifin ( 2012; 152)
datang tepat waktu atau bolos, malas
harus ada keterlibatan Orang tua, guru, tokoh
mengerjakan tugas, pakai sandal ke sekolah
masyarakat, sekolah, lembaga penelitian,
cenderung tidak peduli
Natali LapikPenerapan Pembelajaran Kooperatif Melalui Metode Eksperimen Terhadap Disiplin Belajar| 19 dan Hasil Belajar pada Materi Gelombang Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 2 Sorong
LSM, pengamat Pendidikan dan perwakilan
belajar kurang menyenangkan, pencapaian
peserta didik.
KKM hanya sekitar 60%.
Benang kusut persoalan di atas terletak
Pembelajaran kooperatif
menekankan
pada ketidakjujuran, ambisi untuk berhasil
adanya aktifitas dan interaksi di antara siswa
tanpa kerja keras, mencari popularitas,
untuk
menghalalkan segala cara dengan jalan
membantu
pintas. Penulis beranggapan untuk lepas dari
pelajaran guna mencapai prestasi yang
persoalan tersebut di atas perlu diberlakukan
maksimal. Adapun langkah-langkah pada
variasi mengajar berupa kooperatif melalui
proses
pendekatan eksperimen, serta disiplin belajar
berikut: 1) tahap penyajian materi, 2) tahap
sehingga siswa giat belajar menuntut ilmu
kegiatan kelompok, 3) tahap tes individual,
mempersiapkan
4) tahap penghitungan skor perkembangan
masa
depan
mereka.
saling
memotivasi
dalam
pembelajaran
menguasai
kooperatif
5)
tahap
saling materi
sebagai
Abraham Lincoln dalam Setiawan (2005)
individu,
mengatakan : “jika saya diberi waktu tiga
penghargaan kelompok ( Isjoni, H. 2009).
jam untuk menebang sebatang pohon, saya
dan
dan
pemberian
Berdasarkan uraian di atas, maka
akan meluangkan dua jam pertama untuk
dilakukan penelitian
mengasah kapak saya”. Jadi persiapan sejak
Pengaruh penerapan model pembelajaran
awal
kooperatif
untuk
mengejar
masa
depan
membutuhkan, disiplin yang sangat serius. Pengalaman
dalam
prosespembelajaranFisika khususnya pada
terhadap
melalui hasil
untuk mengetahui
metode
belajar
eksperimen
pada
materi
gelombang siswa kelas XII IPA SMA Negeri 2 Sorong.
materi Gelombang kalau hanya dengan ceramah (pembelajaran konvensional) tanpa
METODE PENEITIAN
diskusi dan praktikum dengan menggunakan
Rancangan Penelitian
media pembelajaran kurang memberikan
Rancangan penelitian ini bertujuan untuk
kesempatan
mendapatkan
siswa
untuk
aktif
dalam
informasi ada tidaknya
pembelajaran, sehingga siswa cenderung
pengaruh model pembelajaran Koopeatif
hanya
melalui metode eksperimen terhadap
diam dan
hanya
mendengarkan
penjelasan dari guru saja. Pembelajaran konvensional juga
kurang memfasilitasai
siswa untuk kerjasama tim antara siswa yang satu dengan yang lain, yang mengakibatkan pula siswa kurang termotivasi dan suasana
hasil belajar siswa, sehingga penelitian yang digunakan termasuk penelitian kuantitatif
berbentuk
korelasional
(correlational research) yang bertujuan menyelidiki sejauh mana variabel pada
Natali LapikPenerapan Pembelajaran Kooperatif Melalui Metode Eksperimen Terhadap Disiplin Belajar| 20 dan Hasil Belajar pada Materi Gelombang Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 2 Sorong
suatu faktor berkaitan dengan variabel
penelitian yang menjadi sumber data. Yang
lain berdasarkan pada koefisien korelasi.
menjadi populasi
Menurut Ismail dalam Karo-Karo (2013 :
adalah siswa kelas XII IPA SMA Negeri 2
33), penelitian korelasi berkaitan dengan
Sorong tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 4
pengumpulan data untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih dan seberapa tingkat
kelas
yang
dalam penelitian ini
homogen.
Sedang
sampel
penelitian adalah kelas XI IPA 4 sebanyak 48 siswa yang heterogen. Pemilihan sampel dilakukan secara acak.
hubungannya. Adapun disain hubungan antara variable penelitian dapat dilihat seperti model
Instrumen Penelitian Ada tiga hal yang dibicarakan dalam instrument pengumpulan data yaitu : Angket
berikut ini :
Disiplin Belajar, dan Tes Hasil Belajar. Y1
Teknik Analisis Data Analisis data
X
merupakan
bagian
yang amat penting di dalam penelitian,
Y2
karena dengan analisis data tersebut dapat diketahui suatu penelitian untuk
Gambar 3.1. Desain Penelitian
menguji
Di mana :
penelitian ini adalah menguji hipotesis-
X = Penerapan model pembelajaran kooperatif
melalui
metodeeksperimen Y1 = Disiplin Y2 = Hasil belajar
hipotesis.
Mengingat
tujuan
hipotesis yang telah dirumuskan, analisis statistik ini diharapkan dapat membantu memberikan keputusan untuk menerima atau menolak suatu hipotesis. Teknik yang digunakan didalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru IPA SMP Negeri1 Dekai dan siswa kelas VIII semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 SMP Negeri 1 Dekai. Menurut Utomo dalam Karo-Karo (2013 : 34), populasi adalah keseluruhan objek
Deskriptif
dilakukan
dengan
mentabulasikan skor masing-masing ubahan untuk mencari statistik deskriptif berupa harga rata-rata, simpangan baku, modus, median dan distribusi frekuensi
Natali LapikPenerapan Pembelajaran Kooperatif Melalui Metode Eksperimen Terhadap Disiplin Belajar| 21 dan Hasil Belajar pada Materi Gelombang Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 2 Sorong
Hasil analisis persamaan regresi antara
Persyaratan Analisis Regresi 1. Uji Normalitas
penerapan model pembelajaran kooperatif
2. Uji Linieritas
melalui pendekatan eksprimen (X) terhadap
3. Menguji Hipotesis dengan Uji t
disiplin belajar siswa (Y1) adalah
4. Persamaan Regresi Linier
55,88 + 0,414X dengan nilai sig hitung 0,00
5. Korelasi Product Moment
˂ 0,005. Hal ini berarti hipotesis diterima,
berarti
penerapan
Y1 = Ha model
HASIL PENEITIAN DAN PEMBAHASAN
pembelajaran kooperatif melalui metode
Pengaruh
eksperimen
variabel
penerapan
model
mempunyai
pengaruh
yang
pembelajaran kooperatif melalui metode
signifikan terhadap disiplin belajar siswa.
eksprimen (X) terhadap disiplin belajar
Model regresi ini menunjukkan bahwa jika X
Siswa (Y1).
meningkat satu satuan, maka Y1 akan
Berdasarkan hasil penelitian yang
meningkat sebesar 0,414 satuan atau dapat
dilakukan,besarnya korelasi antara penerapan
dikatakan
model
antara
pembelajaran
kooperatif
melalui
terdapat pengaruh yang positif
penerapan
model
pembelajaran
pendekatan eksprimen (X) terhadap disiplin
kooperatif metode eksperimen terhadap hasil
belajar siswa (Y1) adalah r = 0,552,
belajar siswa SMA negeri 2 kota Sorong.
ini
berarti terdapat hubungan diantara keduanya.
Penerapan
model
pembelajaran
Sedangkan besarnya sumbangan penerapan
kooperatif
model pembelajaran
berpengaruh terhadap disiplin belajar siswa
kooperatif
melalui
melalui
metode
eksperimen
metode eksperimen (X) terhadap disiplin
karena pembelajaran kooperatif
belajar siswa (Y1) adalah sebesar r square =
metode eksperimen mengharuskan siswa
0,304 = 30,4 %. Ini berarti bahwa 30,4 %
bekerja secara kelompok atau tim. Dalam
disiplin belajar siswa dipengaruhi oleh
kelompok tersebut Siswa saling melengkapi,
penerapan model pembelajaran kooperatif
bertukar pikiran, selain itu siswa akan lebih
melalui metode eksperimen dan sekitar 69,6
mempertahankan
% dipengaruhi oleh faktor lain.
Dengan mempertahankan nilai kelompoknya
Faktor
lain
yang
mempengaruhi
wibawa
melalui
kelompoknya.
setiap siswa akan aktif member sumbangan
disiplin belajar siswa misalnya : kebiasaan
pemikiran
belajar dari kecil, perhatian orang tua
keberhasilan suatu eksperimen. Keaktifan
terhadap kegiatan anaknya, pengaruh teman-
siswa itu dan semangat untuk berhasil dalam
teman atau lingkungan yang tidak kalah
kelompok yang diwujudkan dalam bentuk
pentingnya, serta bimbingan guru dan yang
disiplin. Jadi jelas sekali Penerapan model
paling penting adalah komitmen setiap anak.
pembelajaran kooperatif melalui metode
yang
diperlukan
untuk
Natali LapikPenerapan Pembelajaran Kooperatif Melalui Metode Eksperimen Terhadap Disiplin Belajar| 22 dan Hasil Belajar pada Materi Gelombang Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 2 Sorong
eksperimen berpengaruh
terhadap disiplin
belajar siswa.
fasilitas belajar, keadaan ekonomi dan lain sebagainya. Hasil analisis persamaan regresi antara
model
penerapan model pembelajaran kooperatif
pembelajaran kooperatif melalui metode
melalui pendekatan eksprimen (X) terhadap
eksprimen (X) terhadap hasil belajar
hasil belajar Siswa (Y2) adalah Y2 = 12,063
Siswa (Y2).
+ 0,567 X dengan nilai sig hitung 0,03 ˂
Pengaruh
variabel
penerapan
Berdasarkan Hasil penelitian yang
0,005.
Hal
ini
berarti
hipotesis
dilakukan,besarnya korelasi antara penerapan
diterima,berarti
model
pembelajaran kooperatif melalui metode
pembelajaran
kooperatif
melalui
penerapan
Ha
pendekatan eksprimen (X) terhadap hasil
eksperimen
belajar Siswa (Y2) adalah r = 0,416, ini
signifikan terhadap hasil belajar siswa.
berarti terdapat hubungan diantara keduanya.
Model regresi ini menunjukkan bahwa jika X
Sedangkan besarnya sumbangan penerapan
meningkat satu satuan, maka Y2 akan
model
meningkat sebesar 0,567 satuan atau dapat
pembelajaran
kooperatif
melalui
mempunyai
model
pengaruh
yang
metode eksperimen (X) terhadap hasil belajar
dikatakan
siswa (Y1) adalah sebesar r square = 0,173 =
antara
17,3%. Ini berarti bahwa 17,3% Hasil belajar
kooperatif metode eksperimen terhadap hasil
siswa dipengaruhi oleh penerapan model
belajar siswa SMA negeri 2 Kota Sorong.
pembelajaran kooperatif melalui metode
terdapat pengaruh yang positif
penerapan
Penerapan
eksperimen dan sekitar 82,7% dipengaruhi
kooperatif
oleh faktor lain.
berpengaruh
Faktor-faktor
yang
paling banyak
karena
model
model
melalui
pembelajaran
pembelajaran
metode
eksperimen
terhadap hasil belajar siswa pembelajaran
kooperatif
mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain
memungkinkan Siswa saling melengkapi,
: Tingkat kecerdasan atau inteligensi siswa
bertukar pikiran, selain itu siswa lebih
itu sendiri, ketekunan belajar, semangat
senang dan tidak jenuh dengan metode
belajar,
belajar yang tidak seperti biasanya. Hal lain
pengaruh
lingkungan,
perhatian
orang tua dan lain-lain. Karena itu tidak
karena
dilaksanakan
heran jika penerapan model pembelajaran
eksperimen sehingga selain kemampuan
kooperatif melalui pendekatan eksperimen
koognitif siswa, kemampuan psikomotor
memberikan pengaruh yang relative kecil.
siswa juga memegang peranan yang sangat
Faktor lain yang juga mempunyai pengaruh
besar. Jadi jelas kerja sama siswa yang satu
walaupun relative kecil seperti misalnya gisi,
terhadap
yang
lainnya
dengan
dipadu
metode
dengan
kemampuan psikomotor secara berkelompok,
Natali LapikPenerapan Pembelajaran Kooperatif Melalui Metode Eksperimen Terhadap Disiplin Belajar| 23 dan Hasil Belajar pada Materi Gelombang Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 2 Sorong
akan menghasilkan dampak yang cukup baik
melalui metode eksperimen pada RPP 1
terhadap hasil belajar siswa.
berhasil meningkatkan nilai siswa.
Peningkatan
penguasaan
siswa
n-Gain hasil belajar RPP 2
berdasarkan n-Gain.
Hasil belajar RPP 2 diperoleh n-Gain
n-Gain hasil belajar RPP 1
sebesar 0,44. Dengan kata lain pencapaian
Hasil belajar RPP 1 diperoleh n-
hasil belajar siswa termasuk kategori sedang.
Gain sebesar 0,57. Dengan kata lain
Data
selengkapnya
pencapaian hasil belajar siswa termasuk
gambar 2 berikut :
dapat
dilihat
pada
kategori sedang. Data selengkapnya dapat ilihat pada gambar 1 berikut: 0,44 2,44
Pre tes Post tes
5,69
0,57 3,22
n Gain 2 Pre tes Post tes
6,96
n Gain 1
Gambar.2. n-Gain RPP 2 Diagram gambar 2 menunjukkan pre Gambar.1. n-Gain RPP 1
tes rata-rata sebesar 2,44 sedang post tes 5,96. Hasil perhitungan
menunjukkan n-
Diagram gambar 1 menunjukkan pre tes
Gain siswa RPP 1 tergolong sedang sebesar
rata-rata sebesar 3,22 sedang post tes 6,96.
0,44.
Hasil perhitungan
peningkatan
menunjukkan n-Gain
siswa RPP 1 tergolong sedang sebesar 0,57.
Nilai
sebesar hasil
ini
belajar
menunjukkan pada
materi
gelombang yang cukup signifikan. Nilai
Nilai sebesar ini menunjukkan peningkatan
sebesar
peningkatan
cukup signifikan. Dengan kata lain proses
gelombang yang cukup signifikan. Dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif
kata
proses
belajar
menunjukkan
hasil belajar pada materi gelombang yang
lain
hasil
ini
pada
penerapan
materi
model
pembelajaran kooperatif melalui metode
Natali LapikPenerapan Pembelajaran Kooperatif Melalui Metode Eksperimen Terhadap Disiplin Belajar| 24 dan Hasil Belajar pada Materi Gelombang Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 2 Sorong
eksperimen
pada
RPP
2
berhasil
meningkatkan nilai siswa.
pembelajaran kooperatif melalui metode eksperimen
Pada
RPP
3
berhasil
meningkatkan nilai siswa. n-Gain hasil belajar RPP 3 Hasil belajar RPP 3 diperoleh n-Gain
n-Gain Rata-rata
sebesar 0,69. Dengan kata lain pencapaian
Hasil belajar RPP rata-rata diperoleh
hasil belajar siswa termasuk kategori tinggi.
n-Gain sebesar 0,57. Dengan kata lain
Data
pencapaian hasil belajar siswa termasuk
selengkapnya
dapat
dilihat
pada
kategori sedang. Data selengkapnya dapat
diagram berikut :
dilihat pada diagram berikut :
0,69 2,96
0,57
Pre tes
2,87
Post tes
7,64
n Gain 3
Pre tes Post tes
6,76
n Gain ratarata
Gambar. 3. n-Gain RPP 3 Gambar. 4. n-Gain rata-rata Gambar 3 menunjukkan pre tes rata-rata sebesar 2,96 sedang post tes 7,64. Hasil
Gambar 4 menunjukkan pre tes rata-rata
perhitungan
sebesar 2,87 sedang post tes 6,76. Hasil
menunjukkan n-Gain siswa
RPP 1 tergolong tinggi sebesar 0,69. Nilai
perhitungan
sebesar ini menunjukkan peningkatan hasil
RPP 1 tergolong sedang sebesar 0,57. Nilai
belajar pada materi gelombang
yang
sebesar ini menunjukkan peningkatan hasil
signifikan. Peningkatan n-Gain pada RPP 3
belajar pada materi gelombang yang cukup
ini lebih besar daripada RPP 1 dan RPP 2.
signifikan.
Nilai peningkatan
sebesar hasil
ini
belajar
menunjukkan pada
materi
Nilai peningkatan
menunjukkan n-Gain siswa
sebesar hasil
ini
belajar
menunjukkan pada
materi
gelombang yang cukup signifikan. Dengan
gelombang cukup signifikan. Dengan kata
kata
lain proses penerapan model pembelajaran
lain
proses
penerapan
model
kooperatif melalui metode eksperimen Pada
Natali LapikPenerapan Pembelajaran Kooperatif Melalui Metode Eksperimen Terhadap Disiplin Belajar| 25 dan Hasil Belajar pada Materi Gelombang Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 2 Sorong
materi gelombang berhasil meningkatkan
(S)
nilai siswa. Peningkatan nilai karena siswa
responden
saling melengkapi dalam bekerja sama,siswa
pembelajaran kooperatif melalui metode
sangat
eksprimen sangat baik. Dengan kata lain
semangat
dalam
melaksanakan
eksperimen.
sebesar 75,52 % berarti persepsi terhadap
penerapan
model
siswa membutuhkahkan model pembelajaran kooperatif melalui pendekatan eksprimen untuk meningkatkan disiplin dan hasil
Pembahasan tanggapan siswa terhadap penerapan
model
pembelajaran
kooperatif melalui metode eksperimen. Tabel
1.
SS
TS
pilihan sangat tidak setuju adalah 0%. Ini menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang
Rekapitulasi persentase data instrumen variabel penerapan model pembelajaran kooperatif melalui pendekatan eksprimen.
S
belajarnya. Sedang persepsi responden pada
STS
menolak model pembelajaran kooperatif melalui metode eksperimen. Pembahasan tanggapan siswa terhadap disiplin belajar siswa. Tabel
14.17
0% 61.35 %
2.Rekapitulasi persentase instrumen disiplin
24.48 %
data
Persentase
% Sumber: Diolah dari data Primer.
Kadang-
Tidak
kadang
pernah
28.65 %
3.85 %
Selalu Keterangan : SS = Sangat Setuju,
67.50 %
S = Setuju, Berdasarkan
R = Ragu,
tabel
2menunjukkan
pada
variabel disiplin belajar responden memilih
TS = Tidak Setuju,
Selalu 67,50 % , kadang-kadang 28,65 % STS = Sangat tidak Setuju.
,tidak pernah
Berdasarkan tabel 1 pada variabel penerapan
pilihan responden pada selalu sebesar 67,50
model
melalui
% berarti persepsi responden terhadap
pendekatan eksprimen responden memilih
disiplin belajar sangat baik. Dengan kata lain
sangat setuju (SS) 14,17 % , setuju
siswa sangat mendukung perlunya disiplin
pembelajaran
kooperatif
(S)
61,35 % ,tidak setuju (TS) 24,48 % sedang sangat tidak setuju 0 %. Besarnya pilihan responden pada sangat setuju (SS) dan setuju
belajar.
(TS) 3,85
% . Besarnya
Natali LapikPenerapan Pembelajaran Kooperatif Melalui Metode Eksperimen Terhadap Disiplin Belajar| 26 dan Hasil Belajar pada Materi Gelombang Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 2 Sorong
Kecilnya pilihan responden terhadap
3. Menjadi acuan bagi Peneliti berikutnya
Tidak pernah sebesar 3,85 % menunjukkan
untuk menganalisis faktor-faktor lain yang
bahwa ternyata masih saja ada siswa yang tidak
hasilnya akan
disiplin belajar dengan penerapan pembelajaran
belajar siswa terlebih meningkatkan mutu
kooperatif melalui metode eksperimen. Ini
pendidikan di tanah Papua ini.
dapat meningkatkan hasil
berarti masih ada siswa yang tidak sadar akan DAFTAR PUSTAKA
pentingnya disiplin belajar itu.
Arifin,
Gultom,
1. Penerapanmodel pembelajarankooperatifmelalui pendekatan eksprimen mempunyai pengaruh terhadap disiplin belajar Siswa SMA Negeri 2 Kota Sorong sebesar 30,4 % . 2. Penerapan model pembelajaran kooperatif melalui pendekatan eksprimen mempunyai pengaruh yang lemah terhadap hasil belajar Siswa SMA Negeri 2 Kota Sorong sebesar
model
kurikulum.
H.S.2011.
Praktik
etika
pendidikan.Bandung.2011. Alfabeta Isjoni,
H,M.
2009.
Pembelajaran
kooperatif.
meningkatkan
kecerdasan
komunikasi
antar peserta didik.Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Karo-Karo, S.D.2013.Pengaruh pemberian tunjangan sertifikasi guru dan
guru MIPA SMA di Kabupaten
Saran 1. Bagi Pemerintah Papua Barat, Pemerintah Kota Sorong ,
agar memperhatikan
peningkatan mutu mengajar guru dan dalam
mengambil
kebijkan
2. Menjadi masukan bagi
Kepala Sekolah
dan guru-guru fisika SMA negeri 2 kota Sorong dalam usaha meningkatkan prestasi fisika
supaya
mempersiapkan
metode mengajar yang tepat dan bervariasi memperhatikan
Jayapura.Jayapura.
Universitas
Cenderawasih Jayapura. Setiawan, D…. I Believe I Can Fly. Elex Media
Komputindo.Shaffat,
I.Optimized
menyusun program kerja.
Siswa.
dan
motivasi kerja terhadap kinerja
17,3 % .
serta
Konsep
Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Simpulan
belajar
2012.
pengembangan
SIMPULAN DAN SARAN
disiplin
Z.
Disiplin
belajar
http://harryarudam.blogspot.com/2013/07/17, Metode Kooperatif eksperimen.