Jurnal Geografi Media Informasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian PENINGKATAN KETAHANAN TERHADAP RISIKO BENCANA MELALUI PENDIDIKAN KONSERVASI LAHAN BERBASIS MASYARAKAT DI DATARAN TINGGI DIENG Ariyani Indrayati¹ ¹Staf Pengajar Jurusan Geografi, Universitas Negeri Semarang Info Artikel
________________ Sejarah Artikel: Diterima Mei 2013 Disetujui Juni 2013 Dipublikasikan Juli 2013
________________ Keywords: Disaster risk, land conservation, community based
_________________
Abstract The most important hazard problem at Dieng Plateu Region is land slide that give intensive risk to the people especially who stay in the low land of the hilly land. At the other hand, land degradation happend very intensive and decreasing land fertility. It’s happend because of land erotion and over intensive using of chemistry product such as chemistry pestiside and fertilizar. That problem is more seriously because the people do not understand or do not aware about land conservation. Awareness to land conservation have many purpose, in short time can increasing land degradation, and in long time it’s means investation in economic meaning because of the sustainable land. The outcome of conservation awareness is ability to facing risk disaster. This research give the optional conservation model based on community that have multi purposed, not only increasing land quality but also stronger the community building to facing the disaster risk. Abstrak Permasalahan kebencanaan yang paling utama di Dataran Tinggi Dieng adalah longsor lahan yang sangat merugikan masyarakat, terutama membahayakan permukiman yang lokasinya berkelompok pada bagian lembah perbukitan yang rawan longsor. Selain longsor lahan, kerusakan lahan di Dataran Tinggi Dieng ditandai dengan degradasi lahan yang diakibatkan oleh erosi maupun penggunaan bahan kimia pertanian yang mengurangi kesuburan lahan. Hal ini juga diperparah dengan kurang siapnya vasi,dalam jangka pendek masyarakat akan mampu mengurangi degradasimasyarakat mengenai konservasi. Dengan memiliki kesiapan tentang konser lahan. Sedangkan dalam jangka panjang masyarakat sekaligus berinvestasi yang berupa ketahanan akan bencana dan juga mendapatkan manfaat secara ekonomi, sebagai efek ikutan dari lestarinya lahan. Oleh karenanya penelitian ini menawarkan celah yang dapat dimasuki guna menerapkan model konservasi yang berbasis masyarakat sekaligus meningkatkan kemampuan masyarakat mengenai ketahanan dan pengurangan risiko bencana di Dataran Tinggi Dieng tersebut.
© 2013 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi: Gedung C1 Lantai 1 FIS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail:
[email protected]
154
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 154-166
(degradasi) lingkungan seperti erosi yang
PENDAHULUAN
tinggi, air yang tidak terserap, aliran air Akhir-akhir ini timbul kekhawatiran akan semakin meningkatnya
fenomena
permukaan besar tanpa penahan, kesuburan tanah menurun, penurunan produktivitas
bencana alam. Perilaku masyarakat dalam
lahan
mengolah tanah atau lahan secara tidak
menurun
bahkan
benar misalnya menanam sistem lajur pada
populasi
satwa
kemiringan
menurunnya nilai keindahan panorama alam
terjal
degradasi
akan
menimbulkan
lingkungan
sehingga
memperbesar limpasan air. Kebanyakan masyarakat
menginginkan
dan
tanaman,
vegetasi
hilang, langka
langka
habitat
dan
menurun,
dan
sebagai daerah ekowisata. Dataran tinggi Dieng memiliki lereng
produktivitas
bervariasi dari berombak (3-8%) sampai
yang tinggi tanpa menghiraukan terjadinya
berlereng (> 30%). Bentuk wilayah tersebut
penurunan kualitas lingkungan.Hal tersebut
menimbulkan masalah seperti erosi tanah,
mengantarkan peneliti untuk meneliti lebih
longsor,
lanjut
mengakibatkan hilangnya lapisan tanah
dengan
memfokuskan
diri
di
Kawasan Dataran Tinggi Dieng. Pada
tahun
sedimentasi.
Erosi
yang subur dan baik untuk pertumbuhan pernyataan
tanaman serta berkurangnya kemampuan
pemerintah tentang adanya lahan tidur yang
tanah untuk menyerap dan menahan air.
apabila ditanami akan menghasilkan dengan
Kentang di dataran tinggi Dieng ditanam
baik, disalah-artikan masyarakat Kecamatan
pada lereng-lereng terjal. Sebagai akibatnya
Batur. Masyarakat beranggapan bahwa
jika turun hujan akan terjadi erosi dan
hutan
bisa
menghasilkan lahan kritis. Data BRLKT
dimanfaatkan sebesar-besarnya. Pernyataan
Jawa Tengah (2004) potensi lahan kritis di
pemerintah
sebagai
dataran tinggi Dieng sebesar 55.520 Ha.
legitimasi terhadap aksi penjarahanterhadap
Fungsi wilayah ini sebagai tangkapan air
hutan
lahan
sudah berubah, sebagian besar lereng
pertanian dan berlangsung selama 2 tahun.
perbukitan dari bawah sampai puncak bukit
Aktivitas pemanfaatan sumberdaya pada
ditanami tanaman kentang.
adalah
yang
kawasan
1997
dan
lahan
tersebut
tidur
dianggap
berdekatan
hutan
yang
telah
Jenis tanaman kentang merupakan
berperan terhadap kerusakan ekosistem
komoditi unggulan.Selama 20 tahun sistem
yang
penanaman tanaman kentang dilakukan
mengarah
yang
dengan
berlebihan
kepada
penurunan
155
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 154-166
dengan
tidak
aspek
tanah, perlu dilakukan upaya pengelolaan
fenomena
kawasan Dataran Tinggi Dieng. Oleh
tersebut adalah terjadi kerusakan lahan
karena itu pola usaha pertanian yang
pertanian yang semakin parah, sehingga
dilakukan di Dieng harus diikuti dengan
dapat menurunkan produksi kentang di
kajian konservasi lahan. Pada penelitian ini
daerah ini. Selain budidaya kentang, di
dirumuskan upaya peningkatan ketahanan
tempat ini juga terdapatbudidaya pertanian
terhadap
sayuran terutama kubis.Perilaku masyarakat
menerapkankonservasi
dalam menanam tanaman kentang secara
masyarakat. Upaya ini dilakukan melalui
tradisional sudah sejak zaman dahulu tidak
pendidikan konservasi kepada masyarakat
banyak
yang
konservasi
memperhatikan
lahan.
bertubah.
Dampak
Perilaku
masyarakat
risiko
ditanamkan
bencana,
dengan
yang
berbasis
sejak
dini.
Model
semakin menambah kerusakan lingkungan,
konservasi lahan berkelanjutan akan dapat
sehingga
model
memprediksi kondisi lahan dan lingkungan
lingkungan
secara ekonomi. Lahan kentang produktif
perlu
konservasi
dan
disosialisasikan pendidikan
Dieng secara terpadu.
dengan konservasi dan tanpa konservasi
Pengolahan tanah yang dilakukan
akan dihitung nilai ekonominya, sehingga
oleh kebanyakan petani saat ini kurang
dapat diketahui kelayakan lahan secara
memperhatikan aspek kemiringan lereng.
optimal.
Masyarakat
membuat
guludan
yang
Berdasarkan
paparan
yang
telah
memotong garis kontur atau searah dengan
diuraikan dalam latar belakang tersebut,
kemiringan lereng, sehingga menyebabkan
dapat ditarik beberapa rumusanmasalah
erosi meningkat. Sebagian masyarakat
diantaranya
setuju dengan cara pola tanam seperti itu
masyarakat kawasan dataran tinggi Dieng
dan tidak mau mengubahnya. Dampak
(bagaimanakah potret masyarakat Dieng,
fenomena tersebut adalah terjadi kerusakan
kebiasaan dan aspirasi masyarakat dalam
lahan pertanian
mengelola lahan dan bertani pada lahan
yang semakin parah,
adalahbagaimanakah
sehingga dapat menimbulkan menurunnya
kentang).Selanjutnya
produksi kentang di daerah ini.
bagaimanakan model konservasi lahan
Untuk
meminimalkan
ingin
profil
diketahui
kerusakan
yang optimal pada kawasan dataran tinggi
lingkungan, proses erosi, serta gangguan
Dieng.Berikutnya akan disusun model cost
alam yang lain seperti bun upas dan terang
benefit untuk prediksi ekonomi lingkungan 156
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 154-166
pada pertanian kentang tanpa konservasi
dengan kemampuan lahan tersebut, dan
dan pertanian kentang dengan sistem
memperlakukannya sesuai dengan syarat-
konservasi.
syarat yang diperlukan agar tidak terjadi
Erosi adalah suatu peristiwa hilang
kerusakan
tanah
(Arsyad,
atau terkikisnya tanah atau bagian tanah
Konservasi
disini
bertujuan
dari suatu tempat yang terangkut ke tempat
mencegah kerusakan tanah, memperbaiki
lain, baik disebabkan oleh pergerakan air
kerusakan tanah dan memelihara serta
ataupun angin (Arsyad, 1989). Di Indonesia
meningkatkan produktivitas tanah agar
erosi terutama disebabkan oleh air. Erosi
lestari.Usaha pencegahan dan pengendalian
air timbul apabila terdapat aksi dispersi dan
erosi yang berkaitan dengan kegiatan
tenaga pengangkut oleh air hujan yang
manusia,
mengalir di permukaan tanah. Secara
pengawetan tanah kegiatan diarahkan pada
sederhana nilai erosi tidak boleh melebihi
upaya konservasi lahan. Metode konservasi
proses
dibedakan
pembentukan
tanah.
Adanya
aktivitas manusia (Bennet, 1939 dalam
dan
1989).
sehubungan
menjadi
3
untuk
dengan
golongan
yaitu
metode vegetatif, mekanik, dan kimia.
Utomo, 1989) memperkirakan bahwa untuk
Manusia
dan
lahan
sangat
erat
membentuk lapisan tanah sedalam 25 mm
kaitannya, manusia tinggal pada suatu
diperlukan
tempat atau lahan dan melakukan berbagai
Berdasarkan
waktu
sekitar
angka
300
tahun.
tersebut
maka
aktivitas,
tercermin
dari
ditemukan batas laju erosi yang dapat
Konsep
perilaku
masyarakat
diterima sebesar 12,5 ton/ha/tahun. Nilai
ditemukan, karena sangat variatif dan
erosi terbolehkan merupakan angka yang
tergantung pada lingkup kajiannya. Pada
masih dapat ditoleransi, namun bila nilai
prinsipnya perilaku merupakan tingkah
melebihi erosi terbolehkan maka harus
laku,
dilakukan upaya pelestarian lahan dan
seseorang
konservasi tanah.
sekitarnya.
tindak
tanduk,
terhadap
perilakunya.
dan
sulit
perbuatan
lingkungan
Perilaku
di
merupakan
Konservasi merupakan salah satu
perwujudan dari partisipasi yang dilakukan
faktor yang perlu diperhitungkan dalam
dalam berbagai refleksi diantaranya dalam
menganalisis
pengambilan
erosi.
Konservasi
dapat
diartikan sebagai penempatan sebidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai
keputusan,
baik
secara
individual maupun secara institusional. Menurut Mitchel (2000) perilaku dan 157
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 154-166
keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan
motivasi untuk bekerja dan memecahkan
DAS sangat penting dilakukan karena: 1)
masalah saat ini dan mencegah timbulnya
dapat merumuskan persoalan dengan lebih
berbagai permasalahan- permasalan baru.
efektif, 2) dapat memperoleh informasi dan
Program ini sering memusatkan pada
pemahaman di luar jangkauan dunia ilmiah,
pendidikan formal seperti sekolah, pondok
3)
alternatif
pesantren atau non formal yang banyak
penyelesaian masalah secara sosial yang
dilakukan oleh lembaga-lembaga yang
dapat
peduli terhadap pelestarian alam, seperti
dapat
merumuskan
diterima
masyarakat,
dan
4)
membentuk perasaan memiliki terhadap
lembaga
suatu perencanaan sehingga memudahkan
instansi pemerintah yang terkait langsung
dalam penerapan/implementasi.
dengan usaha itu, ke berbagai kalangan.
Perilaku atau keterlibatan masyarakat
swadaya
Konteks
masyarakat
pendidikan
ataupun
konservasi
dalam mengelola suatu lingkungan antara
ditujukan untuk semua masyarakat. Dapat
lain mencakup unsur pemahaman terhadap
diartikan
bahwa
pendidikan
tersebut
konsep pengelolaan lingkungan, sikap dan
berbasis
pada
masyarakat.
Secara
mengelola lingkungan, dan kinerja yang
konseptual,
dilakukan
Pemahaman
masyarakat adalah model penyelenggaraan
(comprehension) adalah kemampuan untuk
pendidikan yang bertumpu pada prinsip
menangkap makna atau arti luas dari suatu
“dari masyarakat, oleh masyarakat dan
konsep.
Pendekatan
pemahaman
untuk
masyarakat
merupakan
tambahan bagi
masyarakat artinya masyarakat ditempatkan
proses lebih mekanis dan sederhana, karena
sebagai subyek atau pelaku pendidikan
dalam pendekatan ini dipertanyakan hal-hal
bukan obyek pendidikan. Oleh karena itu
yang sedang terjadi.
masyarakat
masyarakat.
pendidikan
masyarakat”
perlu
berbasis
Pendidikan
diberdayakan,
oleh
diberi
Pendidikan konservasi adalah sebuah
peluang dan kebebasan untuk mendisain,
program yang dikemas dengan tujuan untuk
merencanakan, membiayai, mengelola dan
memberikan pengetahuan kepada orang
menilai sendiri apa yang diperlukan.
banyak agar lebih sadar dan lebih perhatian mengenai lingkungan dan permasalahan
METODOLOGI PENELITIAN
serta hubungan timbal baliknya. Tingkat pengetahuan,
sikap,
ketrampilan
dan
Kajian berfokus pada pembuatan basis 158
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 154-166
data (data spasial dan non spasial) perilaku
Moleong (2007:31-33) bahwa atas dasar
masyarakat,
alamiahnya penelitian kualitatif didasari
serta
diikuti
dengan
merumuskan model cost benefidkonservasi
oleh
lahan pertanian kentang. Penelitian ini dapat
pengamatan
digolongkan sebagai
penelitian dengan
dilihat, karena itu hubungan penelitian harus
metode kualitatif dan metode research and
mengambil tempat pada keutuhan dalam
development
konteks untuk keperluan pemahaman; 2)
(untuk
pendidikan
membuat
konservasi
model berbasis
beberapa
konteks
asumsi:
1)
mempengaruhi
sangat
tindakan apa
yang
menentukan
masyarakat). Metode kualitatif digunakan
menetapkan
untuk menjaring data sebanyak-banyaknya
mempunyai arti bagi konteks lainnya, yang
tentang profil masyarakat Dataran Tinggi
berarti bahwa suatu fenomena diteliti dalam
Dieng.
keseluruhan pengaruh lapangan; 3) sebagian
Menurut
Moleong
(2007:5),
apakah
penemuan
penelitian kualitatif adalah pengumpulan
struktur
data pada suatu latar alamiah, dan dilakukan
determinatif terhadap apa yang akan dicari.
oleh orang atau peneliti yang tertarik secara
nilai
suatu
dalam
Pada
kontekstual
data
perilaku
masyarakat
alamiah. Jadi jelaslah bahwa penelitian
dilakukan
kualitatif
almiah,
informasi secara terus menerus sejak awal
metode alamiah, dan dilakukan leh orang
penelitian hingga akhir penelitian. Data
yang mempunyai perhatian alamiah.
yang telah diperoleh disusun berdasarkan
mengutamakan
latar
tindakan
bersifat
analisis
data
dan
Berkaitan dengan hal itu peneliti
golongan dalam pola, tema, atau kategori.
dalam mengumpulkan data lebih banyak
Selanjutnya dilakukan interpretasi, yakni
bergantung
sebagai
dengan cara memberi makna (secara etik
instrumen utama pengumpulan data. Ini
dan emik), menjelaskan pola atau kategori
dilakukan karena peneliti sebagai instrumen
dan
dapat mengungkap berbagai situasi, dapat
berbagai konsep. Melalui cara tersebut,
terus menerus peka dengan masalah yang
diharapkan suatu gejala sosial budaya dan
menjadi
perhatiannya
senjata
untuk
pada
diri
sendiri
juga
mencari
keterkaitan
antara
dan
mempunyai
sosial ekonomi yang bersifat kompleks,
kemudian
mengambil
akan dapat dideskripsikan dan dijelaskan
keputusan mengenai sikap dan cara paling
dalam
baik yang seharusnya ditampilkan.
kenyataan. Beberapa rumus yang digunakan
Menurut Lincoln dan Guba dalam
untuk
suatu
kualitas
menyusun
yang
algoritma
mendekati
model 159
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 154-166
agrokonservasi terpadu berbasis komunitas,
(PT*LT)]
meliputi nilai perilaku masyarakat, nilai
Keterangan:
produksi, diuraikan sebagai berikut.
PK = Rata-rata produksi kebun
1. Nilai Perilaku Masyarakat dihitung
PS = Rata-rata produksi sawah
menggunakan persamaan rumus berikut.
PT = Rata-rata produksi tegalan
Ln = α0 + α1 B 1 + α2 B2 + α3 B3 +
LK = Luas lahan kebun
α4 B4 +
α5 B5 +
α6 B6 +
α7
B7 + α8 B8 + α9 B9 + α10 B10
LS = luas lahan sawah LT = luas lahan tegalan
= …………
Tingkat
keberhasilan
model
Keterangan:
pengelolaan banjir suatu
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10
berdasarkan terwujudnya tiga prinsip tata
: : : : : : : : : :
kebiasaan menanam pohon sistem terasering kebiasaan mengolah tanah sikap dalam mengelola lahan kebiasaan pergiliran tanaman sikap terhadap inovasi baru kebiasaan memupuk tanah kinerja dengan inovasi baru kebiasaan memanen persepsi
fisik sosial, lestari fungsi tata air, dan fungsi ekonomi DAS. Kelestarian lingkungan DAS dinilai atas kriteria: (a) kesesuaian fungsi pemanfaatan lahan DAS secara spasial ekologis, (b) kesesuaian bentuk penggunaan
rata produksi dan luas lahan pertanian, sedangkan nilai produktivitas merupakan nilai produksi dengan harga tanaman (dalam rupiah). Selanjutnya membandingkan nilai dengan
kebutuhan
hidup
penduduk atau rata-rata penghasilan, bila produktivitas lahan > dari kebutuhan hidup maka luas lahan pertanian dapat menopang kehidupan
penduduknya.
dipergunakan
untuk
dinilai
guna lahan DAS, yaitu: lestari lingkungan
2. Nilai Ekonomi dihitung darinilai rata-
produktivitas
DAS
Rumus
yang
menghitung
nilai
produksi dipaparkan sebagai berikut. Nilai Produksi = [(PK*LK) + (PS*PS) +
lahan dengan karakteristik dan kemampuan sistem lahan DAS, kesesuaian perilaku masyarakat dalam mengelola lahan (c) besarnya potensi kerusakan DAS. Model yang
berhasil
penelitian
ini
dikembangkan akan
dalam
diterapkan
untuk
melakukan perencanaan dan pengelolaan pada
Kawasan
Dieng
yang
memiliki
kerawanan bencana yang tinggi. HASIL PENELITIAN Profil masyarakat kawasan Dataran Tinggi Dieng pada penelitian ini disajikan
160
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 154-166
berupa basisdata spasial dan basisdata non
(2) kurang berani menanggung risiko,
spasial. Profil ini berusaha memotret
sehingga
masyarakat Dieng, kebiasaan dan aspirasi
budidaya tanaman lain yang mengurangi
masyarakatnya dalam mengelola lahan dan
erosi; (3) budidaya tanaman kentang yang
bertani, terutama pada lahan yang ditanami
dilakukan saat ini dianggap yang terbaik
kentang.Konservasi lahan yang dominan
dan masih bisa menghidupi keluarganya.
dilakukan
adalah
Kenyataan
ini
yaitu
konservasi
vegetatif
petani
menggunakan
Dieng
metode
mekanik,
tidak
ada
usaha
mengganti
menunjukkan (yang
bahwa berupa
berupa perlakuan fisik mekanik yang
penanaman pohon) maupun konservasi
diberikan terhadap tanah dan pembuatan
mekanis (seperti pembuatan terasering
bangunan
dengan baik) belum menjadi kebiasaan
untuk
mengurangi
aliran
permukaan dan erosi, dan meningkatkan
dalam
kemampuan penggunaan tanah. Wujudnya
kawasan Dataran Tinggi Dieng.
berupa pengolahan tanah menurut kontur, walaupun
belum
sempurna.
budidaya
tanaman
kentang
di
Penelitian ini menemukan bahwa
Namun
sepertiga bagian dari masyarakat yang telah
demikian erosi tanah masih terjadi secara
membuat perencanaan mengenai perkiraan
tidak terkendali dan malampaui ambang
pembiayaan
batas (> 12,5 ton/ha/tahun).
membuat perkiraan biaya adalah agar tidak
Budidaya kentang di Dieng tidak
terjadi
jenis
kerugian,
tanaman.
akan
tetapi
Tujuan
jumlah
mengenal kebiasaan pergiliran tanaman.
masyarakat yang melakukan hal tersebut
Petani
hanya
masih sedikit.Masyarakat petani Dieng
memikirkan mengolah lahan – tanam
sebagian besar juga tidak melakukan
kentang
pencatatan
kentang di
dan
daerah
memperoleh
ini
keuntungan.
mengenai
pengeluaran
riil
Akibatnya, walaupun terjadi erosi lembar
selama satu musim tanam. Hal ini menjadi
dan erosi alur, tanah semakin berkurang
satu celah kelemahan masyarakat petani
kesuburannya, dan penggunaan pupuk yang
Dieng sehingga jika ingin melakukan
semakin banyak, serta keuntungan yang
pendidikan konservasi sekiranya harus
semakin menipis, mereka tetap melakukan
dimulai
kebiasaan pendahulunya dalam budidaya
kesadaran bahwa segala sesuatu semestinya
kentang. Hal ini disebabkan: (1) kurangnya
dipertimbangkan dan dihitung untung dan
pengetahuan mereka tentang konservasi;
ruginya, sehingga keputusan yang dibuat
dari
dengan
menumbuhkan
161
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 154-166
dalam mengelola hasil pertanian menjadi
adalah erosi alur mencapai 50,0% dan yang
lebih rasional. Dengan demikian pelatihan
jarang terjadi erosi parit sebesar 4,2%.
pembukuan dan perhitungan analisis usaha
Kondisi erosi alur yang banyak terjadi di
tani bisa menjadi alternatif yang pertama
Kawasan
untuk membuka kesadaran warga akan
pemberdayaan petani dengan memberikan
konservasi.
pelatihan dan pengetahuan yang cukup
Pada bagian berikutnya terungkap juga mengenai perilaku petani terkait
Dieng.Dengan
demikian
dalam hal pengelolaan erosi dan konservasi tanah.
dengan cara pemanenan yang dilakukan
Kejadian longsor pada lahan yang
dengan mencabut. Hal ini menyebabkan
digarapsering terjadi terutama pada setiap
terjadinya
Tanah
musim hujan.Rata-rata kejadian longsor
menjadi tidak padat lagi dan dengan begitu
setiap musim hujan sebesar 38.5 %.Dengan
lapisan tanah akan mudah terbawa aliran
demikian sebenarnya upaya melakukan
air pada musim hujan, sehingga terjadi
pendidikan
konservasi
penipisan hingga 92,3% pada lahan yang
konservasi
vegetatif
digunakan untuk bercocok tanam. Hal
penanaman
pohon)
diketahui oleh petani, namun tidak berdaya
(seperti pembuatan terasering),merupakan
melakukan apa-apa untuk mencegahnya.
model yang seharusnya dikembangkan, dan
Oleh karena itu, model konservasi yang
hal
cocok adalah dengan menyadarkan arti
datangnya musim hujan.
pembalikan
tanah.
ini
sebaiknya
baik
berupa
(yang
berupa
maupun
mekanis
dilakukan
sebelum
pentingnya melalukan pemadatan kembali
Selain terjadi di kawasan pertanian,
pada lapisan tanah, setelah dilakukan
akibat dari longsor ini bisa menimpa
pemanenan,
permukiman penduduk. Hal ini disebabkan
misalnya
dengan
cara
menginjak-injak. Hal ini memang lebih
permukiman
menyita waktu dan tenaga, tetapi dalam
menempati daerah yang datar atau yang
jangka
berupa
panjang,
akan
lebih
penduduk
ledokan.
Betapa
cenderung
bahayanya
menguntungkan, karena lapisan tanah yang
permukiman penduduk terhadap kerawanan
subur dapat dipertahankan.
longsor.Jika ditindaklanjuti untuk membuat
Jenis erosi yang terdapat di Dieng
model pembelajaran tentang konservasi,
antara lain erosi lembar, erosi alur, dan
maka model pembelajaran tentang tata
erosi parit. Erosi yang paling sering terjadi
ruang mikro yang berwawasan bencana, 162
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 154-166
sangat
mutlak
diperlukan.
Dengan
%. Sebenarnya jumlah pohon yang ditanam
demikian masyarakat memiliki kesadaran
tersebut masih sangat kurang. Fungsi
keruangan yang cukup mengenai seberapa
pohon atau tanaman tahunan, sebenarnya
besar risiko bencana, dengan menempati
adalah menahan pematang atau guludan
permukiman yang dekat dengan daerah
yang dibuat agar lebih kuat menahan erosi.
rawan bencana.
Bagi petani sendiri, hal itu dapat berarti
Persentase kejadian longsor telah
pula tabungan untuk jangka waktu yang
menjadi rutinitas tahunan. Dengan adanya
lebih panjang, sehingga tanaman ini dapat
kejadian longsor yang relatif sering, maka
berfungsi
sebagai
tabungan.
Model
ditengarai bahwa diperlukan jumlah pupuk
konservasi
yang
disarankan
adalah
yang harus selalu ditambah jumlahnya dari
penyadaran akan nilai tambah tanaman
waktu ke waktu. Jumlah pupuk yang
kayu (pohon) sebagai investasi ekonomi
dipakai
jangka panjang. Alasan yang dikemukakan
pada
saat
ini
menunjukkan
kecenderungan lebih meningkat dari tahun
masyarakat
ke
menanam pohon di pematang karena
tahun.
Sebanyak
mengalami
hal
65,4
%
tersebut.
petani Dengan
mengenai
dikhawatirkan
pohon
tersebut
menghalangi
konservasi
adalah
produksi tidak optimal. Namun demikian,
menanamkan kesadaran agar masyarakat
perlu disadarkan bahwa peneduh ini akan
mempertahankan lahannya dari degrasi,
sedikit mengganggu hanya pada lereng
sehingga diharapkan penggunaan pupuk
sebelah timur yang berhadapan dengan arah
dapat dihemat.
sinar matahari pagi. Hal ini tidak berlaku
Variabel mengenai
dilakukan
selanjutnya
kebiasaan
petani
matahari,
akan
memperhatikan kenyataan ini, maka model yang
sinar
keengganan
sehingga
adalah
untuk lereng di sisi utara, sisi selatan, dan
dalam
juga sisi barat bukit. Dengan demikian,
melakukan penanaman pohon. Banyak
terbuka
petani di Dieng yang sudah mulai mau
penanaman pohon pada ketiga sisi tersebut
menanam pohon di daerah pematang.
sebagai model konservasinya.
Tanaman keras yang ditanam pada lahan
celah
Petani
di
bagi
lebih
Daerah dalam
banyaknya
Dieng
hanya
pertanian 1 petak, dengan lebih dari lima
kadang-kadang
memperbaiki
pohon sebesar 49,9 %.Persentase yang
terasering. Hal ini kemungkinan karena
menanam 1 petak, 1 pohon sebanyak 36,4
terasering yang sudah dibuat relatif kuat, 163
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 154-166
jadi
mereka
jarang
memperbaikinya.
konservasi yang sekaligus bisa dipetik
Terdapat 19,2% orang yang kadang-kadang
manfaatnyaekonominya
dalam
jangka
memperbaiki terasering. Dengan melihat
pendek. Cara mengurangi risiko erosi
kebiasaan petani tersebut, model konservasi
jangka pendek ada tiga hal, yaitu: upaya
yang perlu diterapkan adalah pengetahuan
pertama, adalah mengurangi energi sumber
tentang pemeliharaan terasering, agar lebih
erosi (hujan) yang langsung mengenai
berkelanjutan.
tanah, yang kedua adalah mengurangi
Penelitian ini membuktikan pengaruh
kemungkinan terjadinya aliran permukaan,
yang nyata, tindakan konservasi tanah
yang ketiga adalah memperkuat struktur
terhadap
erosi,
tanah. Dengan memperhatikan ketiga hal
kehilangan hara, dan berpengaruh pada
tersebut dan juga dari hasil pengamatan,
besarnya penghasilan petani. Khusus untuk
dapat diketahui bahwa cara yang paling
tanaman
tindakan
efektif adalah dengan lebih memperhatikan
konservasi, baik berupa (1) guludan sejajar
kalender tanaman. Penjelasannya adalah
kontur dan teras-gulud yang ditanami serai,
sebagai berikut.
(2)
aliran
permukaan,
kentang,
guludan
semua
sejajar
dengan
Dari hasil perhitungan, bulan yang
penutupan mulsa alang-alang, dan (3)
paling berisiko untuk terjadi hujan lebih
guludan sejajar kontur dengan mulsa
dari 20mm, adalah bulan Januari dan
plastik perak hitam, seluruhnya terbukti
Februari.Asumsinya bahwa hujan di daerah
dapat mengurangi terjadinya erosi. Upaya
Dieng itu adalah tipe orografis (hujan lebat
konservasi
dengan
yang
kontur
sekaligus
dapat
durasi
singkat),
menghasilkan
meningkatkan pendapatan petani adalah
intensitas hujan yang tingginya mencapai
tipe (1) guludan sejajar kontur dengan
20 mm sangat mungkin memicu erosi.
teras-gulud yang ditanami serai dan tipe (3)
Dengan demikian, disarankan persiapan
guludan sejajar kontur dengan mulsa
penanaman ataupun pemanenan kentang
plastik perak hitam.
sebaiknya jangan di kedua bulan ini.
Penanaman
keras
Terlebih lagi sebenarnya ongkos
merupakan konservasi jangka panjang dan
perawatan kentang di puncak musim hujan
kelemahannya
hasilnya
juga lebih mahal.Satu hal lagi yang perlu
kayunya tidak bisa diambil dalam jangka
digarisbawahi bahwa erosi tidak terjadi
pendek.Oleh karena itu diperlukan tehnik
hanya karena hujan dan aliran permukaan
adalah
tanaman
karena
164
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 154-166
tapi juga disebabkan oleh pengolahan lahan
agar tinggi guludan (tempat bijih kentang
(tillage erosion).Bulan-bulan puncak hujan
membesarkan diri) harus tetap berada di
sebaiknya ditanami tanaman yang minim
atas muka air selokan yang terletak diantara
pengolahan tanah,semisal kubis, kacang-
bedeng-bedeng terasering. Atau dengan
kacangan (bagus untuk perbaikan nutrisi
kata lain kedalaman selokan antar bedeng
tanah),
harus memungkinkan bijih ketang tidak
wortel,
dll.Pengembangan
pariwisata berbasis alam dan budaya juga
membusuk
tidak kalah penting sebagai alternatif
Kedalaman selokan ini sekaligus dapat
pendapatan.
dijadikan penampungan sementara hasil
Berdasarkan pada penelitian Baroroh, (2001) dikatakan bahwa salah satu upaya
di
musim
penghujan.
erosi, sehingga tidak terhanyut oleh aliran air.
konservasi lahan tegalan yang saat ini
Petani kentang di Dieng tidak berani
banyak dilakukan, walaupun hasilnya lama
ambil
di
tanaman lain, karena mereka belum tahu
dapat,
tetapi
setelahtumbuh
dapat
risiko
bila
jenis
pupuk sekitar 20-30%. Dalam kaitannya
keuntungan yang sama dengan tanaman
dengan
prediksi
kentang dan tidak menghasilkan degradasi
ekonomi lingkungan jika dilihat kebutuhan
lingkungan. Ketidak-beranian menanggung
pupuk yang harus dikeluarkan petani
risiko ini karena mereka pada umumnya
adalah Rp 3.155.000 rupiah per hektarnya,
adalah petani kecil, sehingga bila terjadi
maka setelah dilakukan konservasi di
gagal panen risiko yang harus ditanggung
Dieng akan menghemat pupuk yang harus
terlalu besar (kemiskinan). Oleh karena itu
dikeluarkan oleh petani sebesar 631.000-
mereka butuh contoh, yang bisa dilihat dan
1.051.000 per hektar per musim tanam.
mengetahui
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
dalam hal ini perlu plot-plot percontohan.
Benefit
untuk
lain
hasilnya.
yang
dengan
bertahan lama, terbukti dapat menghemat
Cost
tanaman
mengganti
Itulah
memiliki
sebabnya
kontribusi konservasi bagi peningkatan pendapatan petani sangatlah besar, apalagi
KESIMPULAN
jika diperhitungkan dalam jangka panjang. Untuk menghidari kebusukan bijih
Masyarakat dataran tinggi Dieng
kentang pada musim penghujan karena
adalah masyarakat petani, khususnya petani
model terasering, maka perlu diusahakan
kentang, yang sebagian besar masih kurang 165
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 154-166
memperhatikan
lingkungan.
(seperti pembuatan terasering), dan hal ini
menurun,
sebaiknya dilakukan sebelum datangnya
lahan,
musim hujan, serta model pembelajaran
produktivitas lahan makin berkurang dan
tentang tata ruang mikro yang berwawasan
jumlah pemakaian pupuk makin meningkat.
bencana, mutlak diperlukan.
Akibatnya terjadi
konservasi
kesuburan
erosi
tanah
dan
longsor
Model konservasi lahan yang optimal pada kawasan dataran tinggi Dieng perlu dimulai denganpelatihan perhitungan
pembukuan
dan
usaha
bisa
analisis
tani
menjadi alternatif yang pertama untuk membuka
kesadaran
konservasi,
dengan
warga terlebih
akan dahulu
menumbuhkan kesadaran secara ekonomi, suatu sisi yang mereka hadapi sehari-hari sebagai
problematika
yang
menyadarkan
arti
Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB. Barohoh, U dan Utami, Lili. 2001. Pengaruh tindakan konservasi tanah terhadap aliran permukaan, erosi, kehilangan hara dan penghasilan pada usaha tani kentang dan kubis. Jurnal: Manusia Dan Lingkungan 2001, VIII(2).
harus
dipecahkan. Model konservasi yang cocok adalah
DAFTAR PUSTAKA
pentingnya
melakukan pemadatan kembali lapisan
BRLKT, 2004. Pengkajian Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah.Yogyakarta: Bappeda Wonosobo dan Fakultas Pertanian UGM.
tanah, setelah dilakukan pemanenan atau mengubah pola tanam dan panen kentang yang tidak berbarengan dengan musim penghujan. Saran yang dapat disampaikan adalah perlu dilakukannya pelatihan pembukuan dan perhitungan analisis usaha tani untuk membuka
kesadaran
warga
akan
Mitchell, Bruce, B.Setiawan, Dwita Hadi. 2000. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Moleong, M.L.2007.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alphabeth. Utomo, W.H. 1989. Konservasi Tanah di Indonesia Suatu Rekaman dan Analisa. Jakarta: Rajawali.
konservasi, pelatihan mendalam tentang pengelolaan erosi dan konservasi tanah, pendidikan
konservasi
baik
berupa
konservasi
vegetatif
(yang
berupa
penanaman
pohon)
maupun
mekanis 166