Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (127 dari 224)
Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian KAJIAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP AKIBAT PENAMBANGAN BATU KAPUR DESA TAHUNAN, KECAMATAN SALE, KABUPATEN REMBANG Dhesy Ayu Wulandari Staf Badan Pertanahan Nasional Kota Semarang Email:
[email protected] Sejarah Artikel Diterima: Februari 2016 Disetujui: Maret 2016 Dipublikasikan: Juli 2016
Abstract Environment could be damaged or maintained in accordance with community behavior and life style. This study aims to determine community knowledge level about environmental conservation, to know environmental conservation efforts due to limestone mining in Tahunan Village and to determine the extent of influence between community knowledge to their behavior of environmental conservation as a result of mining limestone in the Tahunan Village. Population in this study were Tahunan Village community who worked as miners, in number 758 person, with number of sample 86 people. Sampling technique used proportional stratified random sampling. This research type was quantitative. Data were collected by questionnaire. Data analysis technique used descriptive analysis and regression analysis simple percentage. Results showed that knowledge level of Tahunan Community was high and the conservation efforts were good. The regression analysis showed there was effect between knowledge levels to environmental protection efforts due to limestone mining by 54%. There are positive influence between the two variables, if high level of miner’s knowledge, then followed by high efforts of environmental conservation. Keyword: knowledge, limestone, preservation efforts Abstrak Lingkungan dapat berubah menjadi rusak ataupun terawat sesuai dengan perilaku dan pola kehidupan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang pelestarian lingkungan hidup, mengetahui upaya pelestarian lingkungan akibat penamabangan kapur di Desa Tahunan dan mengetahui sejauh mana pengaruh antara pengetahuan masyarakat terhadap perilaku pelestarian lingkungan hidup akibat penambangan kapur di Desa Tahunan. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Tahunan yang bekerja sebagai penambang sebanyak 758 orang, dengan sampel 86 orang. Teknik pengambilan sampel dengan proporsional stratified random sampling. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Metode pengumpulan data dengan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase dan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian meunjukkan tingkat pengetahuan masyarakat Desa Tahunan tinggi dan upaya pelestarian lingkungan hidup baik. Hasil analisis regresi menunjukkan ada pengaruh tingkat pengetahuan terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup akibat penambangan kapur sebesar 54%.Terdapat pengaruh yang positif antar kedua variabel, apabila tingkat pengetahuan penambang tinggi, maka diikuti pelestarian lingkungan yang tinggi pula. Kata Kunci: tingkat pengetahuan, batu kapur, upaya pelestarian
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (128 dari 224)
1. PENDAHULUAN. Lingkungan
sampai pendidikan tinggi. Menurut Soedijarto mencakup
dua
(1966) Direktur Jendral Diklusepora, pada
perilaku
dan
tahun 1975 dalam sistem pendidikan nasional
lingkungan fenomena, lingkungan perilaku
telah diperkenalkan pendidikan lingkungan
mencakup dua aspek yaitu pengembangan nilai
hidup yang bertujuan untuk meningkatkan
dan gagasan, proses sosial ekonomi dan
kesadaran, sikap dan tingkah laku yang rasional
perubahan
dalam
dan bertanggung jawab di kalangan peserta
kesadaran lingkungan yang penting adalah
didik tentang masalah-masalah kependudukan
perubahan
manusianya.
dan lingkungan hidup serta berbagai akibat
Lingkungan fenomena mencakup dua aspek,
yang ditimbulkannya baik secara langsung
yaitu relik fisik tindakan manusia dan alam,
ataupun tidak (Neolaka, 2008:121).
aspek,
relik
yaitu
fisik
geografi lingkungan
nilai-nilai
lingkungan,
lingkungan
tindakan
alam
manusia
mencakup
Sebagaimana tercantum dalam Undang-
penempatan urutan lingkungan dan manusia
undang
sebagai agen perubahan lingkungan, fenomena
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
lingkungan mencakup produk dan proses
Hidup, pasal 70 ayat (1); masyarakat memiliki
organik termasuk penduduk dan produk dan
hak dan kesempatan yang sama dan seluas-
proses
luasnya
anorganik.
Geografi
lingkungan
Nomor
32
untuk
tahun
2009
berperan
tentang
aktif
dalam
melibatkan beberapa aspek hubungan timbal
perlindungan
balik antara manusia dan lingkungan.
hidup, ayat (2): Peran masyarakat dapat berupa:
Menurut Marfai (2005:16) pola pikir dan
dan
pengelolaan
lingkungan
a. pengawasan sosial; b. pemberian saran,
pola tindak manusia dalam menghormati
pendapat,
lingkungan
nilai
dan/atau, c. penyampaian informasi dan/atau
ketauhidan seseorang. Walaupun terkadang
laporan. Ayat (3) Peran masyarakat dilakukan
faktor lingkungan tempat tinggal dan kebiasaan
untuk: a. meningkatkan kepedulian dalam
berperan dalam mempengaruhi pola pikir dan
perlindungan
dan
perilakunya, namun latar belakang pendidikan
hidup;
meningkatkan
akan mempengaruhi tindakan manusia terhadap
keberdayaan masyarakat, dan kemitraan; c.
permasalahan yang ada, seperti permasalahan
menumbuh
pelestarian lingkungan.
kepeloporan
merupakan
implementasi
usul,
b.
keberatan,
pengelolaan
kembangkan masyarakat;
pengaduan;
lingkungan kemandirian,
kemampuan d.
dan
menumbuh
Pendidikan tentang lingkungan hidup
kembangkan ketanggapsegeraan masyarakat
telah berjalan mulai dari pendidikan dasar
untuk melakukan pengawasan sosial; dan e.
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (129 dari 224)
mengembangkan dan menjaga budaya
Analisis data dilakukan dengan deskriptif
dan kearifan lokal dalam rangka pelestarian
persentase.
fungsi lingkungan hidup.
digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
Penelitian
ini
bertujuan
Analisis
regresi
sederhana
untuk
bebas (X) terhadap variabel (Y), dalam hal ini
mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat
menggunakan uji statistik analisis regresi linear
tentang
sederhana. Menentukan persamaan regresi
pelestarian
mengetahui
upaya
lingkungan pelestarian
hidup,
lingkungan
linear Y= a + bX.
akibat penamabangan kapur di Desa Tahunan, mengetahui sejauh mana pengaruh antara pengetahuan masyarakat terhadap perilaku pelestarian
lingkungan
hidup
akibat
penambangan kapur di Desa Tahunan.
3. HASIL PENELITIAN Secara
administratif
Desa
Tahunan
berbatasan dengan sebelah utara : Desa Tengger, Kecamatan Sale, sebelah timur : Desa Gading, Kecamatan Sale, sebelah selatan: Kecamatan
2. METODOLOGI Objek yang diteliti berada di Desa Tahunan,
Kecamatan
Sale,
Bogorejo,
Kabupaten
Blora,
sebelah barat: Desa Tegaldowo, Kecamatan
Kabupaten
Gunem. Secara astronomis, Desa Tahunan
Rembang. Populasinya adalah masyarakat Desa
terletak pada 111o30’58” - 111o30’31” BT dan
Tahunan yang bekerja sebagai penambang batu
06o52’30” - 06o53’00” LS.
kapur yaitu 758 jiwa. Sampel diambil dengan
Jumlah seluruh penambang batu kapur di
rumus slovin sehingga diperoleh sampel 86
Desa Tahunan yaitu sebanyak 758 penambang.
orang. Sampel ini ditentukan menggunakan
Penambang yang saat ini sudah menempuh
proportional
sampling.
pendidikan dengan tahun sukses ≤ 6 tahun
Sampel diambil dari tahun sukses tingkat
sebanyak 41 penambang, tahun sukses 7-9
pendidikan
Tahunan.
tahun sebanyak 104 penambang, tahun sukses
teknik
10-12 tahun sebanyak 97 penambang. Tahun
sampling
sukses ≥ 12 tahun sebanyak 8 penambang dan
mempunyai
508 penambang tidak sekolah dapat dilihat
Menurut
masyarakat Sugiyono
proportional digunakan
stratified
Desa (2013:120)
stratified apabila
random
random
populasi
anggota/unsur yang homogen.
pada Tabel 1.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
dokumentasi,
kuesioner.
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (130 dari 224)
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian Tabel 1 Pendidikan Terakhir dan Tahun Sukses Penambang Batu Kapur No. 1 2 3 4 5
Pendidikan Terakhir Tidak Sekolah SD SMP SMA Perguruan Tinggi
Tahun Sukses 0 tahun ≤ 6 tahun 7-9 tahun 10-12 tahun ≥ 12 tahun
Jumlah
Jumlah Penambang 508 41 104 97 8 758
(%) 67,01 5,40 13,72 12,79 1,05 100,00
Sumber: Data Penelitian, 2015 3.1 Tingkat Pengetahuan Penambang Kapur
dampak penambangan batu kapur, pengelolaan
Tingkat pengetahuan masyarakat Desa
lingkingan hidup kawasan karst dan bagaimana
Tahunan dianalisis menggunakan deskripsi
peran masyarakat dalam pelestarian lingkungan
persentase. Berdasarkan data yang diperoleh
hidup kawasan karst. Secara rinci dapat dilihat
penambang batu kapur banyak yang sudah tahu
dalam gambar diagram batang 1.
pentingnya fungsi ekologis kawasan karst, © 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (131 dari 224)
56
60 50
45
45
45
40
sangat Tinggi
30
25
20
Tinggi
24
12
21
20
11
10
Rendah
15 6
4
6
Sangat rendah 4
5
Pengelolaan Lingkungan
Peran Masyarakat
0 Fungsi ekologis
Dampak Penambangan
Gambar 1. Akumulasi Pengetahuan Masyarakat Berdasarkan dilaksanakan,
penelitian
hasil
tingkat
yang
telah
batu kapur menunjukkan rata-rata 73,25%
pengetahuan
termasuk kategori tinggi dapat dilihat dalam
masyarakat mengenai dampak penambangan
Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Tingkat Pengetahuan Penambang Batu Kapur Jumlah Interval Skor 17-20 65 – 80 13-16 50 - < 65 9-12 35 - < 50 5-8 20 - < 35 Sumber: Hasil Penelitian, 2015
Kriteria
Jumlah
%
Sangat tinggi Tinggi Rendah Sangat rendah
4 63 17 2
4,65 73,25 19,76 2,32
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat dari 86
2,32% yang termasuk dalam kategori sangat
responden terdapat 4 responden atau 4,65%
rendah
tingkat
pengetahuannya
terhadap
yang termasuk dalam kategori sangat tinggi
pelestarian lingkungan kawasan karst.
tingkat pengetahuannya terhadap pelestarian
3.3 Upaya Pelestarian Lingkungan
lingkungan kawasan karst di Desa Tahunan, 63
Upaya pelestarian lingkungan hidup di
reponden atau 73,25% termasuk kategori tinggi
Desa Tahunan dianalisis menggunakan analilis
tingkat pengetahuannya terhadap pelestarian
deskriptif persentase. Penambang batu kapur
lingkungan kawasan karst, 17 reponden atau
banyak
19,76% termasuk dalam kategori rendah dalam
pelestarian lingkungan dengan cara menjaga
tingkat pengetahuannya terhadap pelestarian
fungsi ekologis kawasan karst, mematuhi
lingkungan kawasan karst dan 2 reponden atau
prosedur
yang
sudah
melakukan
penambangan,
upaya
melakukan
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (132 dari 224)
pengelolaan berperan
lingkungan
serta
dalam
serta
masyarakat
lingkungan. Secara rinci dapat dilihat dalam
upaya
pelestarian
gambar diagram batang 2 berikut.
60 49
50
48 42
40
40
34 28
30
Sangat Baik Baik
20 10
31
28
7
2
5
5
10
8
Kurang
7
Sangat Kurang
0
0 Menjaga Fungsi Ekologis
Mematuhi Prosedur Penambangan
Upaya Pengelolaan Lingkungan
Peran Serta Masyarakat
Gambar 2. Akumulasi Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Hasil pengukuran variabel upaya pelestarian
akibat penambangan batu kapur termasuk
lingkungan hidup akibat penambangan kapur
dalam kategori baik dapat dilihat dalam Tabel
menggunakan 20 pertanyaan dari kuesioner
3.
diketahui upaya pelestarian lingkungan hidup Interval 65 – 80 50 - < 65 35 - < 50 20 - < 35
Tabel 3. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Kriteria Jumlah Sangat Baik 0 Baik 59 kurang 25 Sangat Kurang 2
Jumlah
86
(%) 0 68,60 29,06 2,32 100,00
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Berdasarkan hasil penelitian variabel
kawasan karst, 59 responden atau 68,60%
upaya pelestarian lingkungan hidup terhadap
termasuk kriteria baik dalam melaksanakan
86 responden masyarakat Desa Tahunan rata-
upaya pelestarian lingkungan hidup kawasan
rata memiliki perilaku pelestarian lingkungan
karst, terdapat
yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel
termasuk kriteria kurang dalam melaksanakan
3 yaitu dari 86 responden terdapat 0 responden
upaya pelestarian lingkungan hidup kawasan
atau 0% termasuk kriteria sangat baik dalam
karst dan 2 responden atau 2,32% termasuk
melakukan upaya pelestarian lingkungan hidup
kategori sangat kurang dalam melaksanakan
25 responden atau 29,06%
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (133 dari 224)
upaya pelestarian lingkungan hidup kawasan
upaya pelestarian lingkungan hidup dianalisis
karst di Desa Tahunan, Kecamatan Sale,
menggunakan
Kabupaten Rembang.
persentase
deskripsi
pengaruh
persentase.
tingkat
Hasil
pengetahuan
Pengetahuan
penambang kapur dengan perilaku pelestarian
Masyarakat Terhadap Upaya Pelestarian
lingkungan di Desa Tahunan, Kecamatan Sale,
Lingkungan Akibat Penambangan Batu
Kabupaten Rembang yaitu 63,29%, termasuk
Kapur
dalam kategori tinggi dapat dilihat dalam Tabel
3.4
Pengaruh
Pengaruh
Tingkat
latar
belakang
tingkat
4 berikut ini.
pengetahuan penambang batu kapur terhadap Tabel 4. Pengaruh Tingkat Pengetahuan terhadap Pelestarian Lingkungan Hidup Interval Kriteria 130 – 160 Sangat tinggi 100 - < 130 Tinggi 70 - < 100 Rendah 40 - < 70 Sangat rendah Sumber: Hasil Penelitian, 2015 3.5 Tingkat Pengetahuan Penambang Kapur Pengetahuan diketahui
atau
adalah disadari
informasi oleh
yang
seseorang.
Jumlah 1 51 30 4
Persentase (%) 1,16 59,30 34,88 4,65
karst, dampak penambangan batu
kapur,
pengelolaan lingkingan hidup kawasan karst dan
bagaimana
peran
masyarakat
dalam
Pengetahuan yang dimaksud dalam hal ini
pelestarian lingkungan hidup kawasan karst.
adalah
terhadap
Berdasarkan hasil penelitian dari tabel 2 dapat
kapur.Tingkat
diketahui bahwa dari 86 responden terdapat 63
pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor
reponden atau 73,25% termasuk kategori tinggi
seperti adanya pendidikan, informasi dan
tingkat pengetahuannya terhadap penambangan
media. Pendidikan dalam hal ini adalah tingkat
kapur di Desa Tahunan.
dampak
pengetahuan
masyarakat
penambangan
pendidikan formal yang mencakup pendidikan
Pendidikan secara umum memberikan
dasar, pendidikan tingkat pertama, pendidikan
manfaat
tingkat menengah dan pendidikan tinggi yang
kesadaran. Tingkat pendidikan yang ditempuh
ditempuh oleh penambang batu kapur di Desa
oleh seseorang akan berpengaruh pada pola
Tahunan.
pikir dan pengetahuan seseorang, umumnya
Penambang batu kapur banyak yang sudah tahu pentingnya fungsi ekologis kawasan
membentuk
sikap,
perilaku
dan
orang dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan
memiliki
pengetahuan
yang
lebih
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (134 dari 224)
dibanding
dengan
orang
yang
memiliki
karst,
mematuhi
prosedur
pendidikan yang rendah. Tingkat pengetahuan
melakukan
secara umum memberikan manfaat sikap dan
masyarakat berperan serta dalam pelestarian
kesadaran dalam menghadapi masalah.
lingkungan.
3.6 Upaya Pelestarian Lingkungan
3.7
Upaya
Tingkat
serta
Pengetahuan
Masyarakat terhadap Upaya Pelestarian
merupakan tanggung jawab bersama antara
Lingkungan Akibat Penambangan Batu
pemerintah dan masyarakat. Perilaku seseorang
Kapur
menentukan
lingkungan
yang
lingkungan
Pengaruh
lingkungan
hidup
sangat
pelestarian
pengelolaan
penambangan,
terhadap ada
di
kualitas
Pengaruh
tingkat
pengetahuan
sekitarnya.
penambang
terhadap
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 86
lingkungan
penambangan
responden penambang batu kapur di Desa
Tahunan,
Tahunan memiliki perilaku sadar terhadap
tinggi.Sebanyak 86 responden terdapat terdapat
lingkungan yang termasuk dalam kategori baik.
51 atau 59,30% dari seluruh responden
Hal ini dapat dilihat tabel 4 dari 86 responden
beranggapan
terdapat 59 penambang atau sekitar 68,60%
memiliki
pengaruh
dari jumlah keseluruhan responden yang
perilaku
pelestarian
mempunyai perilaku pelestarian lingkungan
Tahunan.
yang baik.
perilaku
termasuk
kapur
dalam
bahwa
di
Desa
kriteria
yang
tingkat yang
pelestarian
pengetahuan
tinggi
lingkungan
terhadap di
Desa
Terdapat pengaruh yang positif tingkat
Lingkungan
hidup
dipengaruhi
oleh
pengetahuan
terhadap
perilaku
pelestarian
seseorang yang menghuninya dan masyarakat
lingkungan hidup akibat penambangan kapur di
sangat bergantung pada lingkungan hidup.
Desa
Dalam
ada
pengetahuan penambang, maka diikuti juga
hubungan yang harmonis antara kegiatan
dengan perilaku sadar lingkungan yang baik,
sehari-hari
serta pelestarian lingkungan yang tinggi pula.
kehidupan
sehari-hari
dengan
menjaga
harus
lingkungan
Tahunan.Semakin
Tidak
kunci utama dalam pelestarian lingkungan
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang
hidup.
tersebut tinggi, namun dipengaruhi pula oleh
hasil
penelitian,
penambang batu kapur banyak yang sudah
usia,
melakukan
budayanya. Hal
upaya
pelestarian
lingkungan
dengan cara menjaga fungsi ekologis kawasan
tingkat
tingkat
kita.Kesadaran lingkungan hidup merupakan
Berdasarkan
hanya
tinggi
lingkungan,
pendidikan
pekerjaan, ini
sosial
yang
dan
menunjukkan bahwa
tingkat pendidikan bukan satu-satunya faktor
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (135 dari 224)
yang dapat mempengaruhi seseorang dalam
5. DAFTAR PUSTAKA
berperilaku namun masih ada faktor lain
Marfai, Muh Aris. 2005. Moralitas Lingkungan. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Neolaka, Amos. 2008. Kesadaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup tahun 2009.
mempengaruhi.
4. KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan dari penelitian ini adalah penambang batu kapur di Desa Tahunan ratarata
memiliki
tingkat
pengetahuan
yang
tinggi.Terdapat 68,3% dari jumlah penambang sudah tahu pentingnya fungsi ekologis kawasan karst, dampak penambangan batu
kapur,
pengelolaan lingkungan hidup kawasan karst dan
bagaimana
peran
masyarakat
dalam
pelestarian lingkungan hidup kawasan karst. Perilaku
pelestarian
lingkungan
termasuk
dalam kategori yang baik.Terdapat 71,3% dari seluruh
penambang
melakukan
upaya
batu
kapur
pelestarian
sudah
lingkungan
dengan cara menjaga fungsi ekologis kawasan karst,
mematuhi
prosedur
melakukan
pengelolaan
masyarakat
berperan
penambangan,
lingkungan
serta
dalam
serta upaya
pelestarian lingkungan.Terdapat pengaruh yang positif tingkat pengetahuan terhadap perilaku pelestarian
lingkungan
hidup
akibat
penambangan kapur di Desa Tahunan.Semakin tinggi tingkat pengetahuan penambang, maka diikuti juga dengan perilaku sadar lingkungan yang baik, serta pelestarian lingkungan yang tinggi pula.
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]