Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (136 dari 224)
Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian PEMBUATAN PETA JALUR EVAKUASI BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK SOSIALISASI KESIAPSIAGAAN STAKEHOLDER DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR Hendro Cahyono Tenaga Ahli PT Earth Line Email:
[email protected] Sejarah Artikel Diterima: Maret 2016 Disetujui: April 2016 Dipublikasikan: Juli 2016 Abstract The goal of this research was Creation of Flood Disaster Evacuation Map to improve community preparedness in facing floods. Floods in Pati regency in 2014 was the most severe disaster in the last 20 years. Worst flood disasters occurred in central part of Pati regency which caused by Juwana river. One of disaster management effort was doing trial or socialization of Flood Evacuation Path Map to stakeholders in central part of Pati regency. The stakeholders were BPBD, SAR, chief of Village and Karang Taruna. This was experiment research. Data collection methods used documentation, observations, questionnaires and tests. Data were analyzed using descriptive quantitative and gain test. Results of the study includes disaster data, Flood Evacuation Path Map and contribution of map as media in community preparedness toward floods. Based on disaster data compilation obtained zoning of flood height, the affected settlements, flood evacuation route, and the logistic support path. Creation of preparedness media Flood Evacuation Path Map which is feasible in terms of content and design. Socialization has increased the average value of the results after using the media of Flood Evacuation Path Map with relative socialization outcome was in high category. It can be concluded that the Flood Evacuation Path Map contributed to increase preparedness of Central part of Pati regency community toward floods. Keyword: flood evacuation route maps, preparedness, stakeholder Abstrak Tujuan dalam penelitian ini adalah pembuatan Peta Jalur Evakuasi Bencana banjir untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir. Bencana banjir di Kabupaten Pati tahun 2014, merupakan bencana yang paling parah dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Bencana banjir terparah terjadi di Kabupaten Pati bagian tengah yang dipengaruhi oleh sungai Juwana. Salah satu upaya dapat dilakukan dalam penanggulangan bencana adalah dengan melakukan ujicoba atau sosialisasi Peta Jalur Evakuasi Bencana banjir kepada stakeholder di wilayah Kabupaten Pati bagian tengah. Stakeholder bencana banjir yaitu BPBD, SAR, Kepala Desa dan Karang Taruna. Penelitian ini termasuk jenis penelitian Eksperimen. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, angket dan tes. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitaif dan uji gain. Hasil penelitian meliputi data kebencanaan, Peta Jalur Evakuasi Bencana Banjir dan kontribusi media peta dalam kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir. Berdasarkan penyusunan data kebencanaan didapatkan data zonasi ketinggian genangan banjir, permukiman terdampak banjir, jalur evakuasi bencana banjir, jalur evakuasi bencana banjir dan jalur penerimaan bantuan logistik. Pembuatan media kesiapsiagaan Peta Jalur Evakuasi Bencana Banjir yang dikatakan layak dari segi isi dan desain. Sosialisasi mengalami peningkatan rata-rata nilai hasil setelah menggunakan media Peta Jalur Evakuasi Bencana Banjir dengan peningkatan relatif hasil sosialisasi yang dikatakan dalam kategori tinggi. Dapat disimpulkan bahwa Peta Jalur Evakuasi Bencana Banjir memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Kabupaten Pati bagian tengah dalam menghadapi bencana banjir. Kata Kunci: peta jalur evakuasi bencana banjir, kesiapsiagaan, stakeholder © 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (137 dari 224)
sehingga mengakibatkan timbulnya korban
1. PENDAHULUAN Bencana banjir di Kabupaten Pati pada
jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
tahun 2014 merupakan salah satu bencana
harta benda, dan dampak psikologis (BNPB,
yang paling parah. Sebagian besar daerah
2008).
Kabupaten Pati merupakan daerah dataran
ditimbulkan oleh meluapnya aliran sungai,
banjir yaitu berada di dataran rendah utara
sedangkan genangan merupakan tertahannya
pulau
yang paling
aliran air permukaan akibat tidak berfungsinya
terdampak di Kabupaten Pati yaitu wilayah
drainase (BNPB, 2008). Bencana banjir adalah
yang berada di Kabupeten Pati bagian tengah
genangan yang berasal dari meluapnya aliran
yang sangat dipengaruhi sungai utama yaitu
sungai yang mengancam dan mengganggu
sungai Juwana.
kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Jawa. Bencana banjir
Selama ini informasi mengenai banjir masih belum bisa
memberikan
gambaran
Banjir
adalah
genangan
yang
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah pembuatan Peta Jalur Evakuasi
mengenai distribusi spasial dan belum bisa
Bencana
digunakan untuk proses
penanggulangan
kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi
bencana. Berdasarkan permasalahan tersebut
bencana banjir di wilayah Kabupaten Pati
peneliti
Bagian Tengah.
ingin
membuat
media
informasi
Banjir
untuk
meningkatkan
kebencanaan dengan bantuan aplikasi Sistem Informasi
Geografis.
Aplikasi
Sistem
2. METODOLOGI
Informasi Geografis digunakan peneliti untuk
Jenis penelitian ini adalah penelitian
penyusunan data informasi kebencanaan yang
eksperimen yaitu metode yang digunakan
diperlukan dan dibentuk dalam suatu
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
peta.
Peta yang nantinya akan lebih memudahkan
terhadap
pembaca, khususnya stakeholder Kabupaten
terkendalikan. Penelitian ini menggunakan
Pati
rancangan
bagian
tengah
sebagai
pemangku
yang lain dalam kondisi
One
Group
yang
Pretest-Posttest.
kepentingan dalam penanggulangan bencana
Rancangan tersebut digunakan dengan cara
banjir. Bencana merupakan peristiwa atau
memberikan perlakuan pada jangka waktu
rangkaian peristiwa yang menggancam dan
tertentu serta
menggangu
sebelum
kehidupan
dan
penghidupan
mengukurnya
(pretest)
dan
dengan
sesudah
tes
(posttest)
masyarakat yang disebabkan, baik faktor alam
perlakuan dilakukan. Populasi dalam penelitian
dan faktor nonalam maupun faktor manusia
ini
adalah
pemangku
kepentingan
atau
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (138 dari 224)
stakeholder bencana banjir. Populasi tersebut
terutama wilayah Kabupaten Pati bagian
di antaranya BPBD, SAR, Kepala Desa dan
tengah, utara dan timur. Dataran tinggi hanya
Karang
yang
diwilayah lereng Gunung Muria di wilayah
digunakan adalah teknik purposive sampling.
Kabupaten Pati bagian barat dan pegunungan
Tujuan pengambilan sampel yaitu mengambil
kapur di wilayah Kabupaten Pati bagian
sebagian perwakilan karena terkendala tenaga
selatan. Kondisi klimatologi Kabupaten Pati
dan wilayah kajian yang terlalu luas. Penelitian
beriklim tropis dan memiliki dua musim yaitu
ini melibatkan 25 sampel stakeholder sebagai
musim kemarau dan musim penghujan. Bulan
perwakilan. Teknik pengumpulan data yang
basah pada umumnya lebih banyak dari pada
digunakan
observasi,
bulan kering. Rata curah hujan tahun 2011 +
angket dan tes. Instrumen yang digunakan
2.7734 mm dengan 132 hari hujan. Suhu udara
berupa lembar penilaian ahli media dan ahli
terendah 23ºC dan suhu tertinggi 39ºC.
materi, perangkat tes serta angket tanggapan
Kabupaten Pati memiliki sungai-sungai yang
stakeholder
Pengujian
cukup banyak jumlahnya yang terdapat 93
instrumen menggunakan deskriptif kuantitatif
buah sungai dengan sungai Juwana sebagi
dan uji gain.
sungai utama.
Taruna.
Teknik
yakni
sampling
dokumentasi,
terhadap
media.
Berdasarkan data bencana banjir yang diperoleh, bencana banjir yang terjadi di
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Kabupaten Pati terletak pada posisi
Kabupaten Pati selama periode tahun 2004-
antara 110°47’’40’ – 111°10’’20’ BT dan
2013, paling parah terjadi pada tahun 2006 dan
6°.25’ - 7°.00’ LS. Sebelah timur berbatasan
2013. Secara keseluruhan, daerah yang paling
dengan
Kecamatan
sering mengalami bencana bajir yaitu daerah
Batangan dan Laut Jawa. Sebelah selatan
Kecamatan Sukolilo, Gabus, Kayen, dan
berbatasan dengan Kecamatan Tambakromo
Juwana. Bencana ini banyak menyebabkan
dan
kerugian
Kecamatan
Kecamatan
Jaken,
Winong.
Sebelah
barat
dalam
sarana
permukiman,
berbatasan dengan Kabupaten Kudus dan
infrastuktur, pertanian dan perikanan. Bahkan
Kabupaten Jepara. Sebelah utara berbatasan
bencana
dengan
terjadinya korban jiwa.
Kecamatan
Gembong,
Kecamatan
Tlogowungu dan Kecamatan Wedarijaksa.
banjir
tersebut
dapat
berpotensi
Salah satu jalan keluar dari permasalahan
Kondisi fisik alam wilayah Kabupaten Pati
tersebut, diperlukan rencana kesiapsiagaan
sebagian besar merupakan dataran rendah
terhadap bencana banjir. Rencana tersebut
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (139 dari 224)
adalah
dengan
melengkapi
sarana
bantuan aplikasi Sistem Informasi Geografis.
informasi untuk tugas kebencanaan. Aplikasi
Penyusunan data kebencanaan dengan aplikasi
Sitem Informasi Geografis digunakan untuk
Sistem Informasi Geografis sebagai berikut:
menyusun data dan membuat media informasi
a. Penentuan Zonasi Ketinggian Genangan
kebencanaan dalam bentuk suatu peta. Peta
Banjir
tersebut adalah Peta Jalur Evakuasi Bencana
Penentuan Zonasi Ketinggian Genangan
Banjir. Peta Jalur Evakuasi Bencana Banjir
Banjir diperoleh dari transformasi data Digital
dibuat dan disosialisaikan kepada stakeholder
Elevation Model (DEM resolusi 15x15m) dan
Kabupaten Pati bagian tengah. Pembuatan peta
daerah
dan sosialisasi kepada stakeholder, diharapkan
didapatkan zonasi ketinggian genangan banjir
dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat
kelas rendah menggenangi wilayah 12596.88
dalam menghadapi bencana banjir di wilayah
ha di wilayah Kabupaten Pati.
Kabupaten Pati Bagian Tengah.
rawan
banjir.
Hasil
transformasi
Kabupaten Pati bagian tengah, banjir kelas tinggi menggenagi 26017.33 ha di
3.1 Penyusunan Data Kebencanaan Tahap awal dalam proses penelitian ini
wilayah
Kabupaten
bagian
Genangan
data kebencanaan digunakan untuk pembuatan
signifikan disaat mencapai banjir kelas sedang
Peta Jalur Evakuasi Bencana Banjir. Data
dan tinggi.
tersebut
diperoleh
mengalami
tengah.
adalah menyusun data kebencanaan. Menyusun
kebencanaan
banjir
Pati
peningkatan
dengan
Gambar 1. Zonasi Ketinggian Genangan Banjir (Sumber: Analisis Data Tahun 2015)
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (140 dari 224)
b. Penentuan Permukiman Terdampak Banjir Penentuan
permukiman
analisis
permukiman
terdampak
banjir
terdampak
menghasilkan data luas permukiman terdampak
banjir dihasilkan dari analisis penggunaan
banjir dan titik-titk banjir yang tersebar
lahan permukiman dan data daerah rawan
diwilayah Kabupaten Pati bagian tengah
banjir sesuai zonasi ketinggian genangan banjir
sebagai berikut.
dengan clip tool ArcGIS 101.1. Hasil dari Tabel 1. Luas Permukiman Terdampak Banjir dan titik Banjir Wilayah Kabupaten Pati Bagian Tengah Kelas Banjir Luas Permukiman Terdampak Rendah 218.78 ha Sedang 1.021.72 ha Tinggi 1.707,17 ha Sumber: Analisis Data Tahun, 2015 Keadaan yang perlu diwaspadai sebagai bencana
banjir
skala
besar
di
wilayah
Titik Lokasi Banjir 18 Titik 31 Titik 38 Titik
peningkatan luas permukiman yang terdampak banjir dengan peningkatan yang sangat tinggi.
Kabupaten Pati bagian tengah yaitu disaat kelas
Perhatikan
banjir mencapai banjir kelas sedang dan kelas
terdampak genangan banjir Gambar 2.
tinggi.
Hal
tersebut
dikarenakan
gambar
permukiman
yang
adanya
Gambar 2. Permukiman Terdampak Genangan Banjir
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (141 dari 224)
c. Penentuan Lokasi Evakuasi Bencana Banjir Penentuan lokasi evakuasi dilakukan dengan analsis data daerah rawan banjir sesuai zonasi ketinggian genangan banjir dan data pengguaan
lahan
permukiman
kenampakan
sebaran
area
permukiman.
Penentuan lokasi evakuasi bencana banjir lihat Gambar 3. Hasil dari analisis data lokasi evakuasi
dengan
bencana banjir menghasilkan data lokasi
pengamatan dibantu dengan aplikasi ArcGIS
evakuasi pada saat banjir kelas rendah ada 11
10.1. Pengamatan data tersebut seperti data
lokasi evakuasi tersebar di wilayah Kabupaten
zonasi ketinggian genangan banjir digunakan
Pati bagian tengah, pada saat banjir kelas
untuk analisis wilayah rawan banjir dan data
sedang ada 30 lokasi evakuasi tersebar di
penggunaan lahan digunakan untuk melihat
wilayah
Kabupaten
Pati
bagian
tengah.
Gambar 3. Lokasi Evakuasi Bencana Banjir (Sumber: Analisis Data, 2015) d. Penentuan Jalur Evakuasi Bencana Banjir Penentuan
jalur
evakuasi
dilakukan
ketinggian genangan banjir dan lokasi evakuasi banjir)
dengan
bantuan
analisis
network
dengan cara manipulasi data (permukiman
analisis ArcGIS 101. Penentuan jalur evakuasi
terdampak
bisa dilihat pada Gambar 4.
banjir,
jaringan
jalan,
zonasi
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (142 dari 224)
Gambar 4. Jalur Evakuasi Bencana Banjir (Sumber: Analisis Data, 2015) Hasil dari penentuan jalur evakuasi bencana
banjir
menghasilkan
data
jalur
evakuasi pada saat banjir kelas rendah ada 10
bencana
banjir)
dengan
bantuan
analisis
network analisis. Penentuan Jalur Penerimaan Bantuan Logistik Lihat Gambar 5.
jalur evakuasi di wilayah Kabupaten Pati
Hasil dari penentuan jalur penerimaan
bagian tengah, pada saat banjir kelas sedang
bantuan logistik menghasilkan data jalur
ada 38 jalur evakuasi di wilayah Kabupaten
penerimaan bantuan logistik pada saat banjir
Pati bagian tengah dan pada saat banjir kelas
kelas rendah ada 9 jalur penerimaan bantuan
tinggi ada 63 jalur evakuasi di wilayah
logistik di wilayah Kabupaten Pati bagian
Kabupaten Pati bagian tengah.
tengah, pada saat banjir kelas sedang ada 29
e. Penentuan
Jalur
Penerimaan
Bantuan
Logistik
jalur penerimaan bantuan logistik di wilayah Kabupaten Pati bagian tengah dan pada saat
Penentuan jalur penerimaan bantuan
banjir kelas tinggi ada 36 jalur penerimaan
logistik dilakukan dengan manipulasi data
bantuan logistik di wilayah Kabupaten Pati
(dengan zonasi ketinggian genangan banjir,
bagian tengah.
data jaringan analisis dan data lokasi evakuasi
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (143 dari 224)
2.
Banjir Kelas Sedang (0-1.5 m)
3.
Banjir Kelas Tinggi (0-2.5)
1.
Banjir Kelas Rendah (0-0.75)
Gambar 5. Jalur Penerimaan Bantuan Logistik Sumber: analisis data tahun 2015 3.2 Proses Penyajian Peta Jalur Evakuasi
stakeholder terhadap perilaku kesiapsiagaan
Bencana Banjir
adalah sebagai berikut: (1) saat banjir 0-0.5
Peta Jalur Evakuasi Bencana Banjir
meter sebaiknya masyarakat mengamankan
dibuat dari data zonasi ketinggian genangan
barang-barang ke jalur yang lebih tinggi (2)
banjir, permukiman terdampak banjir, lokasi
saat banjir 0.5-0.75 meter sebaiknya mulai
evakuasi banjir, jalur evakuasi banjir dan jalur
mengevakuasi
penerimaan bantuan logistik. Peta digambar
hamil dan orang sakit (3) saat banjir 0.75-1.5
dengan
prinsip-prinsip
meter sebaiknya semua warga yang memiliki
kartografi. Judul media peta adalah “Peta Jalur
satu lantai rumah segera dievakuasi (4) saat
Evakuasi Bencana Banjir” skala 1: 30.000.
banjir 1.5-2 meter sebaiknya semua warga
Terbagi atas 4 lembar peta yaitu lembar Kayen,
meninggalkan jalur tinggalnya. Penilaian media
lembar Gabus, lembar Jakenan dan Lembar
peta dilakukan dua ahli yaitu ahli kartografi
Juwana. Komposisi peta landscape, informasi-
dan ahli materi bisa dilihat pada Tabel 2 dan
informasi dalam peta dinyatakan dalam simbol
Tabel 3.
kaidah-kaidah
dan
anak-anak,
manula,
wanita
titik, garis dan luasan. Hasil Koordinasi dengan
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (144 dari 224)
Tabel 2. Penilaian Ahli Kartografi Bidang Ahli Kartografi
Indikator Spesifikasi Peta
Penyajian Peta
Percetakan
Skor total Nilai
Butir Penilaian 1) Datum Peta 2) Proyeksi Peta dan Sistem Koordinat 3) Tema dan Unsur 4) Ketelitian Skala 5) Ketepatan Penggunnan
Skor Maks 4
Skor Min 1
Skor 3
4
1
4
4 4
1 1
3 3
4
1
3
6) Grid Peta 7) Gratikuler 8) Penulisan Nama Unsur 9) Simbol Peta 10) Huruf 11) Informasi Atau Tata Letak Peta 12) Kualitas Kertas 13) Kejelasan Cetakan 14) Kualitas Hasil Cetakan
4 4 4 4 4
1 1 1 1 1
3 3 3 3 3
4
1
3
4 4
1 1
4
1
3 3 3
56
14
(43/56)x100=76
43 76
Sumber: Data Primer, 2015
Gambar 6. Peta Jalur Evakuasi Bencana Banjir Wilayah Juwana
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (145 dari 224)
Gambar 7. Peta Jalur Evakuasi Bencana Banjir Wilayah Kayen
Gambar 8. Peta Jalur Evakuasi Bencana Banjir Wilayah Gabus © 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (146 dari 224)
Gambar 9. Peta Jalur Evakuasi Bencana Banjir Wilayah Jakenan Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa penilaian
ahli
kartografi
Post Test. Tahap awal yang dilakukan adalah
menunjukkan
melakukan pre test tujuannya adalah untuk
perolehan skor sebesar 76 dengan kriteria
mengetahui hasil pemahaman awal. Tahap
“Baik“.
Kedua adalah melakukan sosiaslisasi dengan
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa
menggunakan dengan media Peta Jalur
penilaian ahli materi menunjukkan porolehan
Evakuasi Bencana banjir. Tahap ketiga yang
skor sebesar 81 dengan kriteria “Baik“.
dilakukan
Penilaian ahli kartografi dan ahli materi
tujuannya
menyatakan baik dan media Peta Jalur
peningkatan dalam kesiapsiagaan bencana
Evakuasi Bencana Banjir baik layak untuk
banjir.
digunakan. Maka dari itu Peta Jalur Evakuasi Bencana Banjir layak untuk diujicobakan.
adalah adalah
melakukan untuk
post
test
mengetahui
Hasil yang didapatkan dari proses sosialisasi adalah tahap pre test dengan nilai
Sosialisasi kesiapsiagaan bencana banjir
52 dan tahap post test dengan nilai 86.6.
dilakukan didalam satu kelas dimana dibagi
Proses sosialisasi mengalami peningkatan
menjadi 3 tahap yaitu Pre Test, sosialisasi dan
hasil, bisa dilihat pada Gambar 6.
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (147 dari 224)
Tabel 3. Penilaian Ahli Materi Bidang Ahli Materi
Indikator
Butir Penilaian
Skor Maks Skor Min
Skor
Kesuaian 1) Kesesuaian dengan Dengan Tujuan Tema 2) Kesuai dengan Tujuan Kesiapsiagaan Bencana
4
1
4
4
1
4
Relevansi Dengan Kemapunaan Pengguna
3) Kedalaman Materi dalam Media 4) Tingkat Kesulitan 5) Keterkaitan Isi Dengan Pengguna
4
1
3
4 4
1 1
3 3
Kejelassan Topik
6) Tingkat Kemudahan Pemahaman 7) Kejelasan KomponenKomponen Media Peta 8) Kejelasan Hubungan Antar Komponen Media 9) Tingkat Ketuntasan Isi 10)Kesesuaian Desain Media Dengan Bentuk dan Tata Warna 11)Kemudahan dalam Mengoperasionalka n
4
1
3
4
1
4
4
1
4
4
1
3
4
1
3
4
1
2
44
11
36 81
Ketuntatasan Isi Kesesuaian Desain Model Kemudahan Penggunaan Skor Total Nilai Sumber: Data Primer, 2015
(36/44)x100=81
Dibuktikan dengan analisis gain dengan peningkatan relatif sebesar 0.71 yang tergolong dalam kategori tinggi. Berdasarkan
dapat
meningkatkan
kesiapsiagaan
dalam
menghadapai bencana banjir.
hasil
Tanggapan stakeholder terhadap media peta
sosialisasi tersebut dapat disimpulkan bahwa
diisi oleh tiga stakeholder yaitu perwakilan dari
media Peta Jalur Evakuasi Bencana Banjir
BPBD, SAR dan Kepala Desa. Menyatakan
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (148 dari 224)
bahwa sangat setuju dengan media peta jalur
meningkatkan daya pikir kritis masyarakat,
evakuasi
peta dapat memudahkan masyarakat untuk
bencana
banjir
untuk
proses
kesiapsiagaan bencana. Stakeholder
mamahami
wilayah
kebencanaan, peta dapat digunakan masyarakat
Evakuasi bencana banjir sengan baik. Hasil
secara efektif dan efisien, peta dapat mencegah
tanggapan media peta di antaranya peta sesuai
adanya korban jiwa dan kerugian, peta akan
dengan pokok materi kesiapsiagaan, peta dapat
sangat
meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, peta
kebencanaan, langkah yang tepat dalam proses
dapat mengembangkan pemikiran masyarakat
peringatan dini dan membantu dalam proses
terhadap
berkelanjutan.
bencana,
Peta
keruangan
Jalur
resiko
menaggapi
aspek
peta
dapat
berkontribusi
dalam
proses
Gambar 10. Peningkatan Hasil Sosialisasi Sumber: Analisis Data, 2015
4. KESIMPULAN DAN SARAN
1: 30.000 terbagi atas lembar Kayen, lembar
Media Peta Jalur Evakuasi Bencana
Gabus, lembar Jakenan dan lembar Juwana.
Banjir dibuat dari data kebencanaan zonasi
Penilai ahli materi dan ahli kartografi termasuk
ketinggian
permukiman
dalam kategori baik dan layak digunakan. Hasil
terdampak banjir, lokasi evakuasi bencana
sosialisasi mengalami peningkatan, dihasilkan
banjir, jalur evakuasi bencana banjir dan jalur
nilai pre test (52) dan post test (86.6) dengan
penerimaan bantuan logistik. Peta digambar
peningkatan relatif 0.71 yang tergolong dalam
atas dasar prinsip dan kaidah kartografi dengan
kriteria baik. Maka dari itu Peta Jalur Evakuasi
judul Peta Jalur Evakuasi Bencana Banjir skala
Bencana Banjir memberikan kontribusi dalam
genangan
banjir,
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (149 dari 224)
meningkatkan Kabupaten
kesiapsiagaan Pati
bagian
masyarakat
tengah
dalam
menghadapi bencana banjir.
Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Berdasarkan hasil penelitian sosialisasi kesiapsiagaan
bencana
menggunakan
media
banjir
Jalur
dengan
Kesiapsiagaan
Bencana Banjir, saran yang dapat peneliti sampaikan dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Kepada
para
stakeholder
dilanjutkan
penggunaan dan pengenalan peta kepada masyarakat Kabupaten Pati bagian tengah. b. Sarana
dan
prasarana
dalam
rangka
penanggulangan bencana segera dilengkapi kepada pihak yang terkait. c. Perlu adanya trobosan yang lain dalam rangka kesiapsiagaan bencana banjir.
5. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: PT Rineka Cipta. Juhadi dan Liesnoor. Dewi. 2001. Desain dan Komposisi Peta Tematik. Semarang: Badan Pengkajian dan Pelayanan Sistem Informasi Geografi Universitas Negeri Semarang. Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis Konsep-konsep dasar (Prespektif Geodesi & Geomatika). Bandung: Informatika. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02
© 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat Korespondensi : Gedung C1 Lantai 1FIS UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail :
[email protected]