GILL NET (Jaring Insang)
Riza Rahman Hakim, S.Pi
Pendahuluan • Gill net (jaring insang) adalah jaring yang berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi dengan pemberat pada tali ris bawahnya dan pelampung pada tali ris atasnya. • Istilah gill net didasarkan pada pemikiran bahwa ikan-ikan yang tertangkap terjerat di sekitar operculumnya pada mata jaring • Tertangkapnya ikan-ikan dengan gill net ialah dengan cara terjerat (gilled) pada mata jaring ataupun terbelit (entangled) pada tubuh jaring • Jenis ikan yang tertangkap adalah jenis ikan yang horizontal migration dan vertical migrationnya tidak seberapa aktif • Jenis ikan yang tertangkap termasuk yang berenang dekat permukaan laut (cakalang, jenis tuna, flying fish, dll), jenis ikan demersal/bottom, juga jenis udang, lobster, kepiting, dll.
DEFINISI GILLNET 1. Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP)
Jaring insang (gillnet) merupakan jaring berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran mata yang sama di sepanjang jaring. Dinamakan jaring insang karena berdasarkar cara tertangkapnya, ikan terjerat di bagian insangnya pada mata jaring.
2. Menurut Subani dan Barus (1999) Gillnet atau jaring insang adalah suatu alat tangkap yang berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi dengan pelampung, pemberat ris atasbawah (kadang tanpa ris bawah : sebagian dari jaring udang barong)
Prinsip penangkapan • Dengan cara penghadangan terhadap arah ikan yang berenang • Dengan penghadangan tsb diharapkan ikan-ikan akan menerobos jaring, dan terjerat (gilled) pada mata jaring ataupun terbelit (entangled) pada tubuh jaring • Warna jaring harus disesuaikan dengan warna perairan, atau digunakan bahan yang transparan untuk pembuatan alat tersebut, seperti monofillament. • Jenis ikan yang terjerat mis. Layang, salmon, sardine, tembang, kembung, dll • Jenis ikan yang terbelit mis. Cucut, tuna
Deskripsi • • •
•
• • •
Pada umumnya yang disebut gillnet adalah jaring yang berbentuk empat persegi panjang, mempunyai mata jaring yang ukurannya sama pada seluruh jaring, lebar lebih pendek jika dibandingkan dengan panjangnya. Pada lembaran jaring bagian atas diletakkan pelampung (float) dan bagian bawah diletakkan pemberat (singker) Secara umum bagian gill net terdiri atas pelampung yang terbagi atas pelampung tanda dan pelampung tali ris atas, tali ris atas dan bawah, tali selambar, tali pelampung, pemberat (sinker), badan jaring, mata jaring, dan jangkar (untuk set gillnet). Dengan menggunakan dua gaya yang berlawanan arah, yaitu bouyancy dari float yang bergerak menuju ke atas dan singker ditambah dengan berat jaring di dalam air yang bergerak menuju ke bawah, maka jaring akan terentang. Jaring-jaring ini terdiri dari satuan-satuan jaring yang biasa disebut tinting (piece) dalam satu tintingnya mempunyai dimensi panjang 100 m dan lebar 100 mata jaring (1 mata = 1 inchi). Dalam operasi penangkapan jaring biasanya terdiri dari beberapa tinting yang digabung menjadi satu sehingga merupakan satu unit dengan panjang mencapai (300 - 500 m),
Jenis-Jenis Gillnet A. 1. 2. 3.
Berdasarkan letak alat dalam perairan Gillnet permukaan (surface gillnet) Gillnet pertengahan (midwater gillnet) Gillnet dasar (bottom gillnet)
B. Berdasarkan kedudukan alat waktu dipasang 1. Gillnet hanyut (drift gillnet) yaitu jaring insang yang pemasangannya dibiarkan hanyut mengikuti arus. Salah satu ujung tali risnya diikatkan pada perahu/kapal 2. Gillnet tetap (set gillnet) yaitu jaring insang yang dipasang secara menetap untuk sementara waktu dengan menggunakan jangkar. Dalam hal ini kadang-kadang jaring diberi jangkar atau diikatkan pada suatu tempat yang tetap.
C. Berdasarkan bentuk alat waktu dioperasikan 1. Gillnet melingkar (encirling gillnet) yaitu gillnet yang cara pemasanggannya dengan melingkarkan jaring pada gerombolan ikan. Setelah jaring melingkar dan mengurung gerombolan ikan, maka ikan dikejutkan agar menabrak jaring dan tersangkut pada mata jaring. 2. Gillnet mendatar (drift net)
D. Berdasarkan jumlah lembaran jaring 1. Gillnet rangkap (trammel net) Jaring ini terdiri dari tiga lapis, dua lapis yang diluar memiliki mata jaring yang lebih besar dan yang ditengah matanya lebih kecil, serta pemasangannya agak longgar 2. Gillnet tunggal
1. Surface gill net • Teknik operasi penangkapan Setelah tiba pada suatu fishing ground yang telah ditentukan (sebaiknya bukan daerah pelayaran) maka yang pertama diturunkan adalah pelampung tanda dan jangkar, selanjutnya dilakukan penurunan jaring (setting). Setelah semua jaring telah diturunkan dan telah terentang dengan sempurna, maka dalam jangka waktu tertentu, biasanya 2-5 jam dilakukan penarikan jaring (hauling). Pada saat hauling, jaring diatur dengan baik seperti semula sehingga memudahkan untuk operasi berikutnya Operasi penangkapan banyak dilakukan pada malam hari, tetapi pada pagi hari penangkapan bisa pula dilakukan, yang penting bagaimana warna jaring tidak terlihat oleh ikan. Oleh sebab itu warna jaring sering sama dengan warna perairan.
Lokasi daerah penangkapan ₡ Daerah yang sebenarnya ideal untuk pengoprasian gillnet adalah perairan luas tak berkarang, yang merupakan tempat gerombolan ikan bermigrasi baik untuk makan atau untuk memijah. ₡ Daerah perikanan di Indonesia yang banyak menggunakan gillnet dalam usaha penangkapan antara lain: Samarinda, Jawa Timur, Papua, Minahasa Selatan, Bali, Jawa Barat dan Ambon
Jenis-jenis ikan yang umumnya tetangkap dengan gillnet ialah: 1. 2. 3.
Jenis-jenis ikan yang berenang dekat dengan permukaan laut (cakalang, jenis-jenis tuna, saury, flying fish dan lain sebagainya) Jenis-jenis ikan demersal atau bottom fish (flat fish, sea bream, dan lain-lain) Jenis-jenis udang, lobster dan lain sebagainya. Hasil tangkapan dari jaring insang ini bermacammacam, namun alat ini lebih banyak menangkap ikan-ikan pelagis, diantaranya Ikan Lemuru (Sardinella spp), Udang (Udang Barong, lobster), Kembung (Rastrelligger spp), Tembang (Clupea sp), Layang (Decapterus kuroides), dan Belanak (Mugil sp), Tongkol (Auxis sp), Cakalang (Euthynnus sp).
Syarat yang harus dipenuhi oleh gillnet Supaya ikan-ikan mudah terjerat (gilled) pada mata jaring ataupun ikan-ikan mudah dapat terbelit-belit (entangled) pada tubuh jaring, hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.
2.
3.
Kekakuan dari twine (ragidity of petting twine) Twine yang digunakan harus lembut tidak kaku, terutama bagi jaring yang ditujukan untuk menangkap ikan dengan cara entangled hal ini sangat perlu. Untuk mendapatkan twine yang lembut, dapat dilakukan dengan memperkecil diameter twine atau mengurangi pilin persatuan panjang, ataupun bahan-bahan celup pemberi warna ditiadakan. Ketegangan rentangan tubuh jaring Kuat rentangan kearah lebar demikian pula rentangan ke arah panjang jaring. Ketegangan rentangan tubuh jaring akan ditentukan terutama oleh bouyancy dari float, berat tubuh jaring, tali temali, sinking force dari sinker juga shortening yang digunakan. Shortening atau shrinkage Beda panjang tubuh jaring dalam keadaan teregang sempurna (sterch) dengan panjang jaring setelah dilekatkan pada float line, disebutkan dalam persen (%). Shortening =
L1 − 1 X100% L1
4.
Tinggi jaring Yang dimaksud dengan istilah tinggi jaring disini adalah jarak antara float line dengan sinnker line pada saat jaring terpasang di perairan. Istilah tinggi jaring ini diperlukan untuk membedakan istilah lebar jaring (mesh depth) yang biasanya diungkapkan dengan satuan jumlah mata jaring ataupun meter. Tinggi jaring adalah: 2
2n 2 s − s
5.
Mesh size dan besar ikan gillnet akan bersifat selektif terhadap besar ukuran dari catch yang diperoleh. Oleh sebab itu untuk mendapatkan catch dalam jumlah yang besar pada fishing ground, hendaklah mesh size disesuaikan besarnya dengan besar badan ikan yang jumlahnya besar pada fishing ground di suatu daerah.
6.
Warna jaring Warna jaring yang dimaksudkan disini ialah warna dari webbing. Warna jaring didalam air akan dipengaruhi oleh faktor-faktor kedalaman dari air, transparancy sinar matahari, sinar bulan, dan lain-lain.
Gambar: 1. Drift gillnet
2. Encircling gillnet
Gambar 2 1. Surface gillnet
2.
Mid water gillnet
3.
Bottom gillnet