INOVASI PELAYANAN PUBLIK BIDANG TRANSPORTASI UNTUK PENYANDANG DISABILITAS OLEH DIFA CITY TOUR KOTA YOGYAKARTA Oleh: Auliya Try Anggraini
dibuat sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan bagi penyandang disabilitas
PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
Pasal 1 butir (1) menyebutkan bahwa
untuk menganalisis Inovasi Pelayanan
penyandang cacat adalah setiap orang yang
Publik
Bagi
mempunyai kelainan fisik dan/atau mental,
Penyandang Disabilitas Oleh Difa City
yang dapat mengganggu atau merupakan
Tour Kota Yogyakarta, Standar Pelayanan
rintangan dan hambatan baginya untuk
Publik
Bagi
melakukan aktivitas secara selayaknya,
Disabilitas Oleh Difa City Tour, kendala-
yang terdiri dari; penyandang cacat fisik;
kendala
penyandang cacat mental; penyandang
Bidang
Transportasi
Bidang
Transportasi
dalam
melakukan
Inovasi
Pelayanan Publik di Bidang Transportasi
cacat
Bagi Disabilitas Oleh Difa City Tour Kota
mengungkapkan 10 % dari total populasi
Yogyakarta. Dengan penelitian kualitatif
penduduk dunia atau sekitar 650 juta
metode
adalah penyandang disabilitas. Laporan
wawancara
dan
dokumentasi.
fisik
dan
mental.
yang
Pegawai driver Difa City Tour dan
mengungkapkan
pengguna jasa layanan disabilitas. Hasil
penyandang disabilitas diseluruh dunia
penelitian
datang
pelayanan
publik
disabilitas
berupa
bahwa
untuk
inovasi
penyandang
dari
Bank
PBB
Wawancara kepada Kepala Difa City Tour,
menunjukan
disampaikan
Data
sekitar
kelas
20
ekonomi
Dunia %
dari
lemah.
Sedangkan untuk jumlah diabilitas di
sarana
Indonesia berdasarkan data Badan Pusat
transportasi roda tiga yang didesain khusus
Statistik (BPS) Republik Indonesia pada
sesuai
tahun 2011 tercatat sebanyak 9.046.000
dengan
fasilitas
kebutuhan
disabilitas dan
jiwa. Sementara itu, jumlah disabilitas di
kenyamanan. Selain itu sistem yang dibuat
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) me-
dalam prosedur pelayanan yaitu berbasis
ningkat setelah bencana alam gempa bumi
teknologi atau digital yang menyediakan
melanda tahun 2006. Sesuai data dari
layanan antar jemput serta memoblisasi
Dinas Sosial DIY tahun 2011, dari lima
peyandang disabilitas dalam sistem yang
daerah kabupaten/kota di DIY, Kulonprogo
dengan
tingkat
keramahan
berjumlah
5914,
Bantul
8367,
Gunungkidul, 9905 Sleman 8256 dan Kota
umumnya
dan
Yogyakarta
khususnya
(Rahayu Sugi, Utami Dewi, 2013: 15).
Yogyakarta 3353. Dari data berdasarkan
Walaupun sudah ada usaha dan upaya
Dinas Sosial DIY jumlah disabilitas di
dalam memberikan pelayanan khusus yang
DIY pada tahun 2011 adalah 35.264 jiwa.
dilaksanakan
Dimana
para
merupakan
disabilitas
warga
penyandang
pemerintah
disabilitas
dalam
bagi bidang
Republik
fasilitas transportasi umum, akan tetapi hal
Indonesia yang dalam Undang-Undang
tersebut dapat dikatakan sebagian besar
Dasar
memiliki
masih belum memenuhi standar minimal
kedudukan, hak, kewajiban, dan peran
suatu konsep aksesibilitas yang dapat
yang sama dengan warga negara lainnya.
diakses dengan mudah dan ramah bagi
Dalam UUD 1945 telah mengatur bahwa
penyandang
“Setiap
mendapatkan
penyedediaan sarana yang aksesbilitas
kemudahan dan perlakuan khusus untuk
terhadap pelayanan dalam transportasi
memperoleh kesempatan dan manfaat yang
umum sangat dibutuhkan bagi masyarakat
sama guna mencapai persamaan dan
penyandang
keadian.
melaksanakan
1945
negara
juga
oleh
dijamin
orang
untuk
berhak
Namun demikian pelayanan publik bagi penyandang disabilitas dapat dikatakan kurang
terpenuhi.
Dimana
disabilitas kegiatan
dan
dalam aktivitas
sehari-hari. Apabila dilihat dari konsep Good
menunjukan
Governance dimana good Governance
kondisi dilapangan masih banyak ditemui
dapat diartikan menjadi acuan untuk proses
berupa
dalam
dan struktur hubungan politik dan sosial
hambatan
ekonomi. Upaya untuk mewujudkan tata
arsitektural maupun prosuderal. Hal ini
kepemerintahan yang baik hanya dapat
membuat
kehilangan
dilakukan apabila terjadi keseimbangan
haknya dalam mendapatkan pelayanan
peran ketiga pilar yaitu pemerintahan
yang setara atau dikatakan baik. Dalam hal
swasta dan masyarakat.
hambatan
pelayanan
aksesbilitas
sosial
kaum
aksesibilitas, prasarana
Fakta
disabilitas.
berupa
disabilitas
ketersediaan yang
Sehubungan
dengan
konsep
good
governance bahwasannya civil society
transportasi bagi disabilitas saat ini masih
diberi kesempatan untuk mengespresikan
sangat
kepentingan dalam manajemen pelayanan
di
di
dan
bidang
terbatas
ramah
sarana
Indonesia
pada
kemudian pemerintah atau penyelenggara
layanan harus menjadikan kepentingan
tersebut
adalah
orang-orang
publik tersebut sebagai kriteria utama
berkebutuhan khusus.
yang
dalam penyelenggaraan pelayanan. Di Kota Yogyakarta terdapat sebuah inovasi
pelayanan
publik
dibidang
transportasi bagi penyandang disabilitas. Dimana
inovasi
pelayanan
publik
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan deskriptif
merupakan terobosan jenis pelayanan baik
kualitatif.
dari gagasaan atau ide yang kreatif /
menggambarkan secara jelas dan mendetail
modifikasi
memberikan
tentang objek/kajian penelitian berdasarkan
manfaat bagi masyarakat baik secara
data-data yang terkumpul dilapangan dan
langsung maupun tidak langsung. Inovasi
diperkuat denganstudi literature. Data yang
di bidang transportasi tersebut bernama
dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi
“Difa City Tour”.
data primer dan data sekunder. Teknik
yang
dapat
Alasan lain berdirinya layanan ojek
analisis
Penulis
data
yang
berusaha
digunakan
dalam
disabilitas seperti yang dilansir Tribun
penelitian ini adalah wawancara dan
Jogja
dokumentasi.
yang pertama berangkat dari
kebutuhan disabilitas. Kedua dikarenakan masyarakat penyandang disabilitas di Kota
TINJAUAN PUSTAKA
Yogyakarta masih sulit untuk mengakses
1. Inovasi
ada
Menurut Rogers dalam LAN (2007:116)
dikarenakan akesesbilitas yang kurang
mengatakan bahwa inovasi mempunyai
serta
atribut sebagai berikut:
layanan
tranportasi
ramah
bagi
umum
yang
disabilitas
untuk
mekakukan aktivitas sehari-hari. Dengan
a. Keunggulan
Sebuah
inovasi
harus
adanya Difa City Tour atau dapat disebut
mempunyai keunggulan dan nilai lebih..
dengan ojek difa dapat membantu dan
b. Kesesuaian Inovasi mempunyai sifat
mempermudah
para
disabilitas
untuk
mengakses transportasi. Tidak hanya itu
kompatibel
atau
kesesuain
dengan
inovasi yang digantinya
saja akan tetapi inovasi tersebut unik,
c. Kerumitan inovasi menawarkan cara
dimana semua melibatkan kaum disabilitas
yang lebih baru dan lebih baik, maka
khususnya bagi pengandara transportasi
tingkat kerumitan ini pada umumnya tidak menjadi masalah penting.
d. Inovasi hanya bisa diterima apabila
Penyediaan
sarana
telah teruji dan terbukti mempunyai
pelayanan
yang
keuntungan atau nilai dibandingkan
penyelenggara pelayanan publik.
dengan inovasi yang lama.
d.
dan
prasarana
memadai
oleh
Kompetensi petugas Kompetensi
petugas
pemberi
pelayanan harus ditetapkan dengan
2. Faktor Penghambat Inovasi Inovasi tidak secara mulus atau tanpa
tepat
resistensi. Banyak dari kasus inovasi
keahlian, keterampilan, sikap dan
diantaranya justru terkendala oleh
perilaku yang dibutuhkan.
berbagai faktor. a. Anggaran
jangka
ada
pengetahuan,
e. Keamanan pendek
dan
Proses dan produk pelayanan publik
perencanaan dukungan anggaran b. Tidak
berdasarkan
penghargaan
memberikan rasa aman dan kepastian
atau
hukum.
insentif HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Standar Pelayanan
1.
Inovasi Pelayanan Publik Bagi
Standar pelayanan merupakan ukuran
Disabilitas
yang
a. Keunggulan
dilakukan
penyelenggaraan
pelayanan
dalam publik
Dalam
segi
keunggulan
bidang
yang wajib ditaati oleh pemberi dan
trasnspotasi oleh difa city tour untuk
atau penerima layanan. Keputusan
penyandang
MENPAN Nomor 63 Tahun 2003.
dibandingkan
dengan
umum
ada
a. Prosedur Pelayanan
disabilitas
yang
di
jika
transpotasi Yogyakarta
Proses pelayanan harus dibakukan
tentunya lebih unggul dimana Difa City
bagi pemberi dan penerima pelayana
Tour sendiri mempunyai keunikan
publi termasuk pengaduan.
mulai dari ide dalam inovasi ojek difa,
b. Biaya Pelayanan
driver,
penumpang
semuanya
Biaya/tarif yang ditetapkan termasuk
penyandang disabilitas. Layanan ini
dalam proses pemberian pelayanan.
juga lebih ramah bagi disabilitas karena
c. Saranan dan Prasarana
aksesbilitas dan prosedural pelayanan yang menerima layanan antar jemput memudahkan penyandang disabilitas
c. Kerumitan Kerumitan tersebut terdapat dalam proses permbuatan desain ojek difa dimana dalam proses pembauatan ojek difa harus sesuai dengan karakter disabilitas. Karena para driver ojek difa yang menagkomodasi para disabilitas tentu mempunyai golongan Gambar 1
yang berbeda-beda oleh penyandang
Inovasi Transportasi oleh Difa City Tour
diabilitas sehingga dalam mendesain ojek
b. Kesesuian
difa
tersebut
karakter
motor
tersebut di modifikasi sesuai dengan
Inovasi tersebut dibuat berdasarkan kesesuaian
kebutuhan
disabilitas
walaupun secara garis besar sudah mengakomodir keinginan
disablitas
kebutuhan
penyandang
dan
disabilitas.
kebutuhan disabilitas. d. Kemungkinan Dicoba Inovasi hanya bisa diterima apabila telah teruji dan terbukti
yang lama.
Sebuah produk inovasi harus melewati fase
Contohnya Difa city tour mendesain
“uji
motor yang di modifikasi dengan
memberikan manfaat bagi disabilitas yang
menyediakan fasilitas baik pengguna
ada di Yogyakarta, walaupun program
kursi roda maupun disabilitas yang
inovasi pelayanan yang dilakukan oleh
tidak menggunakan kursi roda sehingga
Difa City Tour terhitung belum cukup
adanya inovasi trasnportasi tersebut
lama di implementasikan, namun respon
dapat digunakan oleh semua kalangan
dari masyarakat positif telah banyak
masyarakat
penyandang
disabilitas.
diterima oleh kalangan masyarakat baik
Sekaligus
menciptakan
lapangan
pekerjaaan dengan
membantu para
publik”
disabilitas lainnya
dibuktikan
maupun yang
inovasi
masyarakat
berada
diluar
ini
umum Kota
disabilitas yang ingin bekerja untuk
Yogyakarta yang meminta untuk dapat
mencari nafkah.
mengembangkan
inovasi
pelayanan
bidang transportasi ini ke kota-kota lain,
yang menandakan bahwa sudah ada titik
layanan
keberhasilan dengan kehadiran Selain itu
pengguna jasa layanan.
inovasi
yang
dilakukan
atau
pengaduan
terhadap
disebut
dengan ojek difa ini mendapat apresiasi dari pemerintah Kota Yogyakarta dimana inovasi tersebut merupakan satu-satunya yang ada di dunia.
2. STANDAR
PELAYANAN
PUBLIK a. Prosedur Pelayanan Pelayanan yang dilakukan dalam mengakses transportasi/ ojek difa ini semuanya berbasis teknologi ataupun digital. Prosedur pelayanan dalam mengakses layanan dapat langsung mengubungi via telpon atau sms serta aplikasi difa bike untuk melakukan antar jemput kepada pihak Difa Tour City.
Dalam
pelayanan
metode
prosedur
menggunakan
aplikasi
DifaBike hal tersebut belum terlalu optimal dalam menggunakan layanan aplikasi masyarakat
DifaBike lebih
dikarenakan memilih
via
telepon/sms. Dalam penyelenggara pelayanan publik. Seperti aplikasi DifaBike
yang
dibuat
layanan
pengaduan guna melihat seberapa pelayanan
prima
yang
diberikan
kepada penyandang disabilitas oleh difa city tour belum tersedia adanya
Gambar 2 Prosedur Pelayanan Difa Bike
b. Biaya Pelayanan Ojek Difa tersebut sudah memberikan kepastian rincian biaya pelayanan secara jelas seperti halnya di buatnya
outlet
dan
banner
yang
dipasang dikantor Difa City Tour. Seperti Tarif antar jemput Rp.20000 untuk 5km + 2500 untuk Km berikutnya Dalam hal biaya Biaya pelayanan merupakan salah satu dari standar pelayanan publik. Biaya pelayanan termasuk rinciannya harus ditentukan secara
konsisten
agar
tidak
menimbulkan diskriminasi, sebab hal tersebut
dapat
menimbulkan
ketidakpercayaan penerima pelayanan kepada pemberi layanan. Biaya layanan
ini
harus
jelas
pada
setiap
jasa
pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat
sehingga
tidak
menimbulkan kecemasan khususnya kepada pihak atau masyarakat.
c. Sarana dan Prasarana Sarana yang dimodifikasi oleh difa city tour merupakan sepeda motor dengan roda 3. Dengan Sarana yang
Gambar 3
digunakan berupa motor dengan roda
Sarana Ojek Difa Khusus Pengguna Kursi
3
yang
di
setting
maupun
Roda Oleh Difa City Tour
dimodifikasi sesuai bagi kebutuhan disabilitas. Dalam segi sarana motor yang dimodifikasi tersebut terdapat dua tipe yang pertama khusus untuk penyandang menggunakan
disabilitas kursi
roda.
yan Kedua
untuk orang yang tidak menggunakan kursi roda sepeti tuna netra dll. Kemudian untuk segi prasarana Difa City Tour memiliki kantor
yang
Gambar 4
berada di jalan Harjowinatan puro
Sarana Ojek Difa Non Kursi Roda
pakualaman sebagai tempat interaksi antara driver difa dengan pelanggan.
d.
Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan Difa City Tour
sebelumnya telah
melakukan tryning pegawai dimana tryning pegawai tersebut merupakan tahapan awal yang dilakukan difa city tour
kepada
pelamar
kerja
yang
mendaftar. Dalam proses rekruitmen yang
dilakukan
dengan
melihat
kompetensi berupa skill driver oleh
banyak
pelamar
masyarakat disabilitas.
pegawai
dikarenakan
driver sangat diutamakan,
skill
tersedia
oleh
jangkauan
kemudian
pemahaman mengenai rute jalan kota
f. Keamanan
yogyakarta dimana layanan tersebut
Jaminan
keamanan
pada nyatanya berhubungan langsung
keselamatan
turun ke jalan raya. . Serta memberikan
bentuk komitmen untuk memberikan
pengetahuan mengenai teknologi yang
rasa aman, bebas dari bahaya, risiko
digunakan dalam mendunkung sistem
dan keraguan. Apalagi dalam inovasi
aplikasi yang di pakai. Sehingga dalam
pelayanan
kompetensi karyawan dalam pemberi
transportasi
layanan yang diberikan oleh Difa City
disabilitas yang mempunyai resiko
Tour sudah menerapkan kompetensi
tinggi
karyawan.
terhadap pelanggan atau pengguna
e. Kemudahan Akses
pelayanan
dan
publik
merupakan
di
bagi
dalam
bidang
penyandang
pelayananan
publik
jasa Difa City Tour. Difa city tour dari
dalam standar pelayanan telah
Untuk keterjangkauan tempat atau
memenuhi dan mematuhi aturan sesuai
lokasi pada penumpang yang ingin
syarat dan ketentuan peraturan yang
menggunakan ojek disabilitas terutama
dibuat oleh dinas perhubungan Kota
untuk wilayah Kota Yogyakarta belum
Yogyakarta
optimal untuk
motor roda tiga terebut. Walaupun
menjangkau titik-titik
dalam
memodifikasi
lokasi dimana difa city tour baru
urusan administrasi
memiliki 20 armada sehingga belum
Usaha Jasa Transportasi ojek difa
terlalu banyak armada yang menyebar
masih
di wilayah kota yogyakarta akan tetapi
penyelesaian. Sedangkan
terkhusus bagi penyandang disabilitas
SIM, semua driver sudah memiliki
kebanyakan order melalui telpon untuk
SIM D dari segi kepastian hukum.
layanan
antar
jemput
dalam
mengenai Izin
tahap
proses mengenai
penumpang.
Sehingga dapat disimpulkan
standar
3. KENDALA-KENDALA
DALAM
pelayanan dalam kemudahan akses oleh
MELAKUKAN INOVASI
difa city tour masih terdapat kendala
a. Anggaran Jangka Pendek (Modal) &
pada lokasi serta armada yang belum
perencanaan.
Sistem inovasi yang dilakukan pada
trasnportasi
dasarnya sering terjadi kendala dalam
disabilitas kota yogyakarta belum
prosoes penerapan yang memerlukan
ada bentuk real sampai sekarang.
biaya guna mewujudkan implementasi
Baik berupa finansial, sarana yang
kepada masyarakat. dari faktor internal
diberikan,
mengalami
dalam kerjasama antar instansi yang
kendala
mengenai
untuk
ataupun
dimana
penyandang
kemudahan
anggaran dimana Difa City Tour untuk
berkaitan
peran
anggaran dalam memodifikasi ojek
dukungan dari pemerintah.
serta
difa membutuhkan biaya 3,5- 4 juta sedangkan
dalam
memperbanyak
armada jika dari driver pribadi tidak
KESIMPULAN
mepunyai
tour
1. Inovasi yang dilakukan oleh Difa City
menganggarkan untuk biaya fasilitas
Tour merupakan inovasi yang inovatif,
kendaraan berkisar 11 juta- 13 juta.
tidak hanya sekedar berinovasi akan
motor,
difa
city
tetapi dalam inovasi tersebut memiliki b. Tidak ada penghargaan/insentif
keunggulan, manfaat, kesesuaian yang
Inovasi bidang transportasi ini mendapatkan apresiasi dari walikota yogyakarta
dimana
pemerintah
disesuaikan
dengan
kebutuhan
disabilitas 2. Standar
Pelayanan
Publik
Bidang
memberikan apresiasi kepada difa
Transportasi Bagi Disabilitas Oleh Difa
city tour dalam melakukan suatu
Tour
pembaruan
dibidang transportasi
standar pelayanan publik sesuai dengan
bagi disabilitas hal tersebut karena
Keputusan Menpan No 6 Tahun 2003
ojek difa ini sejalan dengan tujuan
tentang
visi kota yogyakarta. Salah satu visi
pelayanan publik mulai dari prosedur
kota Yogyakarta adalah dengan
pelayanan, rincian biaya, sarana dan
tewujudnya
prasarana, kompetensi petugas pemberi
kota
Yogyakarta
sebagai kota inklusif
City
sudah
pedoman
mengarah
pada
penyelenggaran
layanan, kemudahan akses, keamanan.
Akan tetapi hal tersebut
dari
3. Kendala-kendala
dalam melakukan
faktor eksternal seperti support dan
Inovasi Pelayanan Publik di Bidang
peran
dengan
Transportasi Bagi Disabilitas Oleh Difa
sarana
Tour City Kota Yogyakarta terdapat
adanya
serta
pemerintah
inovasi
terhadap
dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Baik dari anggaran dan dukungan
dari
pemerintah
dalam
melakukan inovasi pelayanan bidang transporasi untuk disabilitas.
SARAN 1. Dengan adanya suatu pembaruan di bidang transportasi bagi penyandang disabilitas
pemerintah
kota
Yogyakarta dapat mendukung dan lebih memperhatikan hak disabilitas dalam mengakses transportasi umum di kota Yogyakarta. 2. Dalam pemberian pelayanan Difa City
Tour
peningkatan terhadap kemudahan
dapat
meningkatkan
kualitas
pelayanan
penguna
jasa
dalam
Jurnal
akses
serta
dapat
Didi Trasidi. 2012. Kendala Umum yang Dihadapi Penyandang Disabilitas dalam Mengakses Layanan Publik. JMSl_Anakku. Volume 10. Nomor 2. Universitas Pendidikan Indonesia Erawati Dayang. 2012. Inovasi Pelayanan Publik Di Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda. Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol 3. No 2 Faelan, Riza. 2013. Studi Tentang Kualitas Pelayanan Publik Pada Badan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal administrasi negara, volume 1, nomor 1, 2013: 56-69 Harjanto, Sri., 2004. Dari Sistem Inovasi Nasional ke ABG: Catatan Kebijakan Iptek Nasional.Jurnal Inovasi, Vol. 2/XVI/November 2004
mengembangkan
perencanaan
inovasi pelayanan publik di bidang transportasi bagi disabilitas ke kotakota lainnya agar dalam inovasi ojek difa
Pemerintah Daerah. Alfabeta. Bandung. Barata, Atep. 2004. Dasar- dasar Pelayanan Prima. Jakarta : Elex Media. Komputindo Gadis Arivia dkk, 2012. Mencari Ruang Untuk Difabel. Jakarta: YJP. Kasmir. 2006. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta : Pembaruan Moenir, H.A.S. 1992. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. PT Bumi Aksara. Jakarta Moleong, Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Sinambela Poltak Lijan dkk. 2014. Reformasi Pelayanan Publik. PT Bumi Aksara. Jakarta Winarsih, Septi Atik & Ratminto. 2005. Manajemen Pelayanan. Pustaka Pelajar. Jogja.
berkelanjutan dalam jangka
panjang.
DAFTAR PUSTAKA Buku Albury, David. 2003. Inovasi di Sektor Publik. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Arifin Tahir. 2014. Kebijakan Publik dan Transparansi Penyelenggaraan
Lubis
Arif Hendra. 2008. Kajian Aksesbilitas Difabel Pada Ruang Publik Kota Studi Kasus: Lapangan Merdeka. Universitas Sumatra Medan Rahayu Sugi, Dewi Utami. 2013 Pelayanan publik bagi pemenuhan hak-hak disabilitas Di kota Yogyakarta. Jurnal SOCIA. Vol 1. No 1 Rahayu Sugi, dkk .2013. Pelayanan Publik Bidang Transportasi Bagi Difabel Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal SOCIA. Vol 10. No 1 Repindowaty, Rahayu. 2015. Perlindungan Hukum Terhadap Penyandang Disabilitas. Jurnal Inovatif. Vol VIII. No 1. Peraturan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan. Republik Indonesia. 1997. Undang Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat. Lembar Negara RI Tahun 1997, Nomor 9.Sekretariat Negara. Jakarta. Republik Indonesia. 2009 Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Lembar Negara RI Tahun 1997, Nomor 107. Sekretariat Negara. Jakarta. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2012. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Kaum Disabilitas. Lembaran Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4. Sekretariat Daerah. Yogyakarta.
Website
www. BPS.go.id www. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kota Yogyakarta http://www.bbc.com/ Indonesia/majalah/2016/08/160829majalah-ojek-difabel http://www.jogjakarta.go.id/index/extra.det ail/20/2013 http://www.liputan6.com/regional/read/259 3710/satu-satunya-di-dunia http://www.kebumen.ekspress/2016/08/27/ ojek-difabel-satu-satunya-di-duniadi-yogyakarta http://www.tribunnews.com/internasional/ 2016/08/29/ojek-difabel-satusatunya-di-dunia-ada-di-yogyakarta