IMPLEMENTASI GRAFIK PENGENDALI MULTIVARIAT T2 HOTELLING TERHADAP KUALITA PRODUK KERTAS NEWSPRINT (NPP) (STUDI KASUS DI PT ADIPRIMA SURAPRINTA) Noer Lailiyatul Fitria* Universitas Negeri Malang E –mail :
[email protected] Pembimbing : (I) Ir. Hendro Permadi, M. Si, (II) Trianingsih Eni Lestari, S.Si, M.Si. Abstrak:PT Adiprima Suraprinta merupakan salah satu perusahaan kertas di Jawa Timur. Adapun jenis kertas yang diproduksi dikelompokkan menjadi dua yaitu kertas News Print Paper (NPP) dan kertas HVS. Dalam penelitian ini yang dianalisis adalah kertas jenis News Print Paper (NPP), karena kertas jenis ini lebih sering diproduksi daripada kertas jenis HVS. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kualitas hasil produksi kertas jenis News Print Paper (NPP) dengan menggunakan metode grafik pengendali multivariat T2 Hotelling subgrup.Data yang digunakan yaitu data dari karakteristik fisik kertas yaitu gramature, thickness, dan tensile strenght.Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan grafik pengendali multivariat T2 Hotelling diperoleh 5 pengamatan subgrup yang keluar dari UCL sebesar 13,55. Data yang keluar yaitu dari subgrup ke 6, 7, 10, 13, dan 14. Kelima subgrup tersebut nilai T2nya > UCL sehingga dinyatakan data yang out of control.Dari analisis dan pembahasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengontrolan proses produksi kertas jenis News Print Paper (NPP) masih belum terkontrol secara statistik. Data yang out of control dikarenakan beberapa hal diantaranya faktor lingkungan, bahan, mesin, operator maupun metode yang diterapkan di PT Adiprima Suraprinta. Kata kunci :Kualitas, T2 Hotelling, Multivariat, Produk Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap sejumlah produk barang dan jasa mendorong tumbuhnya berbagai kegiatan industri yang memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Kertas merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Kertas biasanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk menggambar, menulis dan lain sebagainya. Selain masyarakat yang memanfaatkan hasil produksi kertas, banyak industri-industri yang bergerak dalam bidang percetakan juga memanfaatkan kertas dan membutuhkan kertas dalam jumlah besar untuk proses produksinya. Apabila dihubungkan dengan industri yang terus berkembang, maka produk kertas banyak dibutuhkan dalam dunia industri percetakan, misalnya saja industri percetakan Jawa Pos Group yang sudah tidak asing lagi. Jawa Pos Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang media cetak. Jawa Pos Group menaungi lebih dari 151 surat kabar daerah dan nasional. Tentu saja Jawa Pos Group membutuhkan produk kertas dalam jumlah yang banyak untuk mencetak surat kabar. Oleh karena itu Jawa Pos Group mendirikan anak perusahaan PT ADIPRIMA SURAPRINTA yang bergerak dalam industri produksi kertas untuk memenuhi kebutuhan kertas dalam mencetak surat kabar. PT. ADIPRIMA SURAPRINTA merupakan anak perusahaan dari Jawa Pos Group yang bergerak dibidang produksi kertas. Perusahaan ini memproduksi kertas
*Noer Lailiyatul Fitria adalah mahasiswa di Universitas Negeri Malang (UM), Malang.
Artikel ini diangkat dari Skripsi Jurusan Matematika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang, 2013.
berbahan baku kertas atau koran bekas. Dari bahan baku koran atau kertas bekas itulah diproduksi berbagai macam produk kertas misalnya, Newsprint Paper, Superprima, Prima, dan Adog. Awalnya produksi hanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kertas pada Jawa Pos Group yang bergerak pada bidang media cetak. Seiring banyaknya bermunculan perusahaan yang bergerak pada media cetak, banyak pula pemesanan produksi kertas pada PT. ADIPRIMA SURAPRINTA. Produk yang paling banyak dipesan oleh perusahaan-perusahaan yang masuk dalam Jawa Pos Grup yaitu kertas jenis Newsprint Paper (NPP). Kepercayaan konsumen terhadap produksi kertas PT. ADIPRIMA SURAPRINTA adalah salah satu penyebab tinginya tingkat permintaan. Agar kepercayaan konsumen dan tingkat permintaan terhadap produk kertas tersebut tetap terjaga maka perlu adanya pengendalian kualitas produk.Ada beberapa karakteristik dalam produksi kertas hasil produksi PT. ADIPRIMA SURAPRINTA antara lain yaitu gramature, thickness dan tensile strength. Gramature ini berpengaruh pada jumlah hasil cetak dan ketebalan lembaran kertas. Thickness merupakan ketebalan kertas yan membantu mengurangi pengaruh adsorpsi/serapan tinta ke dalam kertas dan opasitas kertas. Tensile Strength merupakan kekuatan tarik kertas. Peta kendali T2Hotelling merupakan peta kendali yang digunakan jika dalam suatu proses pengendalian bersama-sama dengan karakteristik kualitas yang dilakukan pemeriksan lebih dari satu. Peta kendali T2Hotelling digunakan apabila kedua karakteristik atau lebih secara teknis memiliki sifat yang dependen atau diduga berhubungan. Pada penelitian ini akan menggunakan data variabel yang jumlahnya lebih dari satu dan akan dikendalikan secara bersama-sama sehingga penulis akan menerapkan peta kendali T2Hotelling sebagai alat dalam pengendalian kualitas kertas Newsprint Paper (NPP) di PT. ADIPRIMA SURAPRINTA dengan data karakteristik kualitas antara lain gramature,thickness, dan tensile strength. Peta kendali multivariat T2Hotelling ini digunakan untuk mengukur dua atau lebih karakteristik kualitas yang mempunyai korelasi yang signifikan. Peta kendali T2 Hotelling mempunyai dua versi yaitu peta kendali T2Hotelling untuk data subgrup dan peta kendali T2 Hotelling untuk individual observasi. Adapun perbedaan pada kedua pengamatan tersebut yaitu untuk peta kendali T2 Hotelling data subgrup digunakan jika hasil produksinya bersifat tidak homogen. Sedangkan peta kendali T2 Hotelling individu digunakan jika hasil produksinya bersifat lebih homogen. Peta kendali T2 Hotelling subgrup ini dapat dikatakan lebih hemat karena pengamatan sampel tidak dilakukan setiap unit yang membutuhkan waktu dan biaya yang relatif tinggi seperti penggunaan peta kendali T2 Hotelling individu.
METODE Rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga memperoleh jawaban atas permasalahan-permasalahan penelitian (Setyosari, 2010:148). Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu data berupa angka-angka yang ditentukan secara langsung dan diperoleh dengan metode tertentu. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga variabel atau karakteristik yaitu Tensile Strenght kertas yaitu daya tarik kertas yang dapat mempengaruhi runnability proses cetak dimana dengan tensile streght yang tinggi kertas tidak mudah putus waktu
cetak, Gramature kertas yaitu berat kertas persatuan luas dengan batas spesifikasi 48,8 ± 3% berpengaruh pada jumlah hasil cetak dan ketebalan lembaran kertas, Thickness kertas yaitu ketebalan kertas yang dapat membantu adsorpsi atau serapan tinta ke dalam kertas. Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh data Tensile Strenght,Grmature, Thickness kertas jenis Newsprint Paper di Paper mill 1 pada bulan Agustus 2010. Sampelnya adalah data gramature dan thickness pada tanggal 1 Agustus 2010 – 7 Agustus 2010 di Paper mill 1. Diantara teknik-teknik pengambilan sampel yang paling baik dan representatif adalah teknik sampel acak (rambang). Dalam teknik ini setiap individu memiliki peluang atau kesempatan yang sama untuk dijadikan subyek penelitian.Melakukan pemilihan metode pencarian data sekunder yang dilakukan dengan cara dokumenter. Data yang telah terkumpul perlu dievaluasi terlebih dahulu, khususnya berkaitan dengan kualitas dan kecukupan data. Dalam tahap ini dilakukan pengkajian data berdasarkan teori-teori yang ada khususnya yang berkaitan dengan pengendalin kualitas statistik. Analisis data untuk pengendalian kualitas statistik dengan grafik pengendali multivariat dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan pertama melakukan uji korelasi positif dan negatif antar Gramature, Thickness, Tensile Strenght kertas PT. Adiprima Suraprinta untuk mengetahui hubungan antar variabel-variabel tersebut. Menurut Sarwono (2009) untuk pengujian signifikan digunakan kriteria sebagai berikut. Jika nilai signifikansi hasil riset < 0,05 , maka hubungan kedua variabel signifikan. Jika nilai signifikansi hasil riset > 0,05 , maka hubungan kedua variabel tidak signifikan. Langkah selanjutnya, melakukan pengujian asumsi normal multivariat yang berfungsi untuk memastikan data pengamatan mengikuti distribusi normal secara bersama-sama atau secara multivariat. Salah satu cara untuk memeriksa apakah suatu himpunan data mempunyai sebaran normal multivariat adalah dengan menggunakan q-q plot yang didasarkan pada jarak kuadrat. Jarak kuadrat dari vektor mean populasi berdistribusi khi-kuadrat dengan derajat bebas p (Johnson and Wichern, 2002). Uji asumsi distribusi normalitas dengan hipotesis adalah Data berdistribusi normal multivariat Data tidak berdistribusi normal multivariat. Pemeriksaan distribusi normal multivariat dapat dilakukan pada setiap populasi dengan cara membuat q-q plot atau scatter-plot dari nilai ̅) ̅) ( ( dimana: adalah dengan mencari nilai jarak kuadrat untuk setiap pengamatan ke - i adalah pengamatan yang ke – i, dengan i = 1, 2, ..., n’ ̅ adalah rata-rata variabel adalah kebalikan (inverse) matriks varians- kovarians Setelah memenuhi asumsi distribusi normal multivariat, maka dapat dibuat grafik pengendali multivariat T2Hotelling subgrup. Langkah awal untuk membuat grafik kendali multivariat T2 Hotelling subgrup yaitu menentukan rata-rata dengan ̅
mewakili rataan sampel dari karakteristik mutu ke- i untuk setiap subgrup j = 1, 2, ..., m dengan k adalah sampel , maka hitunglah rata-rata tiap subgrup ̅ ∑ , i = 1,2, ..., p Setelah itu, menentukan matriks variansi-kovariansi subgrup ( )
̅ ( ) )(
∑(
̅ ( ))
Kemudian menentukan nilai rata-rata dari rata-rata subgrup (the grand mean vector). Kemudian menentukan matriks variansi-kovariansi gabungan (the pooled covariance matrix). Langkah selanjutnya menentukan nilai T2untuk setiap subgrup j = 1, 2, ...,m, hitunglah: ( ̅(
)
̿ ) ( ̅) ( ̅ (
Untuk setiap subgrup j = 1,2,...,m, bandingkan (
)
̿)
dengan batas atasnya. )
(
)
Jika , maka subgrup ke- j berada di luar kendali statistik (out of control) (Young, 1999). Jika terdapat proses yang tidak terkontrol maka pengamatan tersebut dicari karakteristik yang berkontribusi terhadap data penyebab proses tidak terkendali. Banyak pendekatan yang dapat dilakukan dalam pendeteksian sinyal out of contol ini. (Jakson dalam Montgomory, 2005) mengatakan bahwa salah satu pendekatan yang berguna dalam menganalisis out of control adalah dekomposisi atau menguraikan T2 untuk memperoleh variabel yang menjadi penyebab tidak terkontrol. adalah nilai statistik yang diambil dari semua pengamatan di luar kontrol. untuk grafik 2 pengendali multivariat T Hotelling subgrup adalah sebagai berikut. dimana merupakan statistik T2 untuk semua variabel tanpa mengikutsertakan variabel ke- i . Kemudian nilai dibandingkan dengan . Jika nilai > , maka variabel ke- i adalah penyebab sinyal out of control. Mencari penyebab data tidak terkendali pada saat proses produksi.
HASIL Gambaran umum tentang karakteristik kualitas digunakan untuk mengetahui karakteristik masing-masing variabel dari tiga variabel dengan menggunakan analisis deskriptif statistik, hasil dari analisis deskriptif dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1 Statistik Deskriptif Variabel Variable N Mean Minimum Maximum Median BSB BSA 47,070 53,890 49,140 47,336 50,264 Gramature 126 49,283 Thickness
126 71,249
67,000
79,000
70,950
65
75
Tensile Strenght
126 4,4571
4,0480
4,9230
4,4735
≥3
-
Data yang dianalisis dengan menggunakan analisis multivariat, maka data tersebut harus memenuhi asumsi distribusi normal multivariat. Implementasi grafik kendali multivariat T2 Hotelling subgrup dilakukan setelah data multivariat diasumsikan normal multivariat. Oleh karena itu, data karakteristik kertas perlu dilakukan pengujian asumsi berdistribusi normal multivariat dengan menggunakan macro Minitab. Berikut disajikan grafik q-q plot pada Gambar 1 Plot Multivariate Normal 14 12 10
q
8 6 4 2 0 0
5
10
15
20
25
dj
Gambar 1 Uji Normalitas Multivariat
Syarat data berdistribusi normal multivariat pada data karakteristik kertas telah terpenuhi, selanjutnya dilakukan tahap analisis data dengan grafik pengendali multivariat T2 Hotelling subgrup untuk mengetahui gambaran kualitas proses produksi. Berdasarkan analisis korelasi antar variabel pada Tabel 2 variabel yang dianalisis hanya variabel Gramature dan Thickness, karena kedua variabel itu berkorelasi.Berikut disajikan grafik pengendali T2 Hotelling dalam Gambar 2.
Tsquared Chart of Gramature; Thickness 50
Tsquared
40
30
20 UCL=13,55 10 Median=1,34
0 1
3
5
7
9
11 13 Subgrup
15
17
19
21
Gambar 2 Grafik kendali multivariat T2 Hotelling Subgrup
PEMBAHASAN Ada tiga variabel dari karakteristik kertas yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu gramature (berat kertas), thickness (ketebalan kertas) dan tensile strengh (kekuatan tarik kertas). Seperti yang dituliskan dalam Tabel 1, ketiga karakteristik mempunyai nilai BSB (Batas Spesifikasi Bawah) dan BSA (Batas Spesifikasi Atas) yang telah ditetapkan oleh PT Adiprima Suraprinta untuk hasil produksi kertas jenis Newsprint Paper (NPP). Dari Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa untuk nilai mean dari variabel gramature menunjukkan angka 49,28 dengan BSA (Batas Spesifikasi Atas) dari perusahaan sebesar 50,264 dan BSB (Batas Spesifikasi Bawah) sebesar 47, 336. Untuk nilai mean dari variabel thickness menunjukkan angka 71,249 dengan BSA (Batas Spesifikasi Atas) dari perusahaan sebesar 75 dan BSB (Batas Spesifikasi Bawah) sebesar 65. Dan untuk nilai mean dari variabel tensile strenght menunjukkan angka 4,4571 dengan BSB (Batas Spesifikasi Bawah) yang ditentukan perusahaan sebesar ≥ 3. Dari penjabaran tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk nilai mean ketiga variabel tersebut masih dalam batas spesifikasi yang ditentukan oleh pihak perusahaan yaitu PT Adiprima Suraprinta. Nilai minimum dalam Tabel 1 adalah nilai terendah dari seluruh sampel pengamatan. Nilai minimum untuk masing-masing variabel yaitu diantaranya variabel gramature dengan nilai minimum sebesar 47,070 dapat dikatakan masih dalam batas spesifikasi yang ditentukan oleh perusahaan. Untuk variabel thickness nilai minimumnya sebesar 67,000 dan dapat disimpulkan masih dalam batas spesifikasi yang ditentukan oleh perusahaan. Variabel tensile strenght memiliki nilai minimum sebesar 4,0480 dan masih memenuhi spesifikasi yang ditentukan oleh perusahaan. Nilai maksimum dalam Tabel 1 merupakan nilai pengamatan tertinggi dari seluruh sampel yang diambil. Dari Tebel 1 dapat dilihat, hanya variabel tensile strength yang memenuhi spesifikasi perusahaan. Sedangkan, untuk variabel gramature
dan thickness mempunyai nilai maksimum sebesar 53,890 dan 79,000. Kedua nilai maksimum tersebut melebihi BSA (Batas Spesifikasi Atas) yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu PT Adiprima Suraprinta. Untuk selanjutnya, data dikatakan memenuhi asumsi berdistribusi normal multivariat jika perhitungan nilai (
̅)
(
̅)
untuk i = 1, 2, ..., n
diperoleh dengan jumlah yang kurang dari nilai adalah lebih besar sama dengan50%. Adapun hasil perhitungan dengan macro Minitab yang dapat dilihat pada lampiran 3 yang menunjukkan bahwa jumlah nilai yang lebih besar dari adalah sebanyak 53,97% dari jumlah data, maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan untuk data karakteristik kertas yaitu gramature, thickness, dan tensile strenght telah memenuhi asumsi berdistribusi normal multivariat.Untuk menjawab masalah terkendali apa tidaknya dilihat dari Gambar 2, terlihat ada beberapa pengamatan yang out of control, dimana nilai T2> UCL. Nilai T2 untuk subgrup ke 6, 7, 10, 13, dan 14 semuanya lebih besar dari pada nilai UCL sebesar 13,55. Tabel 2. Nilai T2 untuk masing-masing subgrup Subgrup Ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
T2 12,8609 1,7295 3,3233 2,7288 5,1556 16,7073 19,9565 12,7289 5,9424 36,1993 1,3825
Subgrup Ke12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
T2 8,9131 15,4270 44,5172 2,0930 10,4943 0,5469 12,9938 0,7110 1,6052 1,0690
Pada peta kendali T2 Hotelling Subgrup,diketahui subgrup yang out of control yaitu subgrup ke 6, 7, 10, 13, dan 14 untuk selanjutnya dicari karakteristik yang berkontribusi terhadap keluarnya data tadi yaitu melalui interpretasi data dengan menggunakan dekomposisi statistik T2. Setiap nilai dekomposisi masing –masing karakteristik dibandingkan dengan nilai dari distribusi yaitu sebesar 3,84. Berikut ditampilkan dalam Tabel 3 nilai dekomposisi penyebab out of control.
Tabel 3. Karakteristik penyebab out of control Subgrup ke6 7 10
3,84 3,84 3,84
16,5036 1,3568 8,1017
0,2792 18,4027 27,5174
13 14
3,84 3,84
0,5057 2,2774
15,0204 41,8529
Variabel penyebab Gramature Thickness Thickness, gramature Thickness Thickness
Pada subgrup ke-6 karakteristik penyebab out of control adalah gramature. Pada subgrup ke- 7, 13, dan 14 karakteristik penyebab out of control adalah thickness. Sedangkan pada subgrup ke-10, karakteristik penyebab out of control adalah keduanya yaitu gramature dan thickness.Data yang out of control dapat disebabkan karena beberapa hal diantaranya adalah faktor lingkungan, bahan, mesin, operator maupun metode. Masing – masing faktor tersebut mempunyai penyebab tersendiri. Faktor lingkungan dikarenakan oleh adanya debu dan serangga yang masuk pada mesin produksi. Hal ini dapat menghambat kinerja mesin sehingga mesin tidak berfungsi secara maksimal. Faktor lain yang menyebabkan out of control yaitu faktor bahan. PT Adiprima Suraprinta tidak menggunakan pulp virgin atau kayu sebagai bahan baku pembuatan kertas, tetapi bahan baku semua berasal dari recycle fiber (waste paper) atau dari kertas bekas. Ada 4 jenis waste paper yang digunakan oleh PT Adiprima Suraprinta yaitu ONP (Old News Paper) yaitu kertas koran bekas dengan komposisi 80% koran dan 20% majalah, OMG (Old Magazine) yaitu kertas majalah bekas, SWL (Sorted White Ledger) yaitu kertas bekas putih yang telah disortir, dan OINP (Old Issue Newspaper) yaitu kertas koran yang belum dijual atau gagal cetak dari percetakan. Keempatnya memiliki karakteristik dan komposisi yang berbeda-beda, sehingga pada saat proses masih berada di stock preparation (tempat awal pembuatan bubur kertas sebelum menjadi lembaran kertas yang baru) bisa mempengaruhi kualitas kertas yang dihasilkan. Faktor lainnya yaitu faktor mesin. Perawatan mesin yang dilakukan oleh pihak PT Adiprima Suraprinta hanya sebatas pada beberapa bagian mesin saja dan tidak menyeluruh dan pengecekan biasanya dilakukan hanya sebulan sekali. Selain ketiga faktor yang telah disebutkan diatas, faktor operator juga menjadi penyebab out of control yaitu kelelahan yang dialami operator karena lama waktu dalam bekerja dan luasnya area yang dijangkau untuk mengontrol proses produksi dalam 1 Paper Mill (tempat produksi kertas dari proses awal hingga proses akhir). Selain itu, pergantian shift juga mempengaruhi hasil produksi. Faktor terakhir yang menjadi penyebab data out of control adalah faktor metode. Adanya kesalahan prosedur kerja pada saat pecampuran larutan kimia dengan jenis bahan dari waste paper yang digunakan dapat mempengaruhi pada kualitas lembaran-lembaran kertas yang dihasilkan.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pengontrolan proses produksi kertas jenis Newsprint Paper pada periode 1 Agustus 2010 – 7 Agustus 2010 di PT Adiprima Suraprinta masih belum terkontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari grafik kendali T2 Hotelling Subgrup, dimana ada 5 subgrup yang out of control yaitu subgrup ke-6, 7, 10, 13, dan 14.Untuk pengamatan subgrup ke-6, karakteristik yang berkontribusi terhadap keluarnya data yaitu karakteristik gramature. Untuk pengamatan subgrup ke- 7, 13, dan 14, karakteristik yang berkontribusi terhadap keluarnya data yaitu karakteristik thickness. Sedangkan pada pengamatan subgrup ke-10, karakteristik yang berkontribusi terhadap keluarnya data yaitu kedua karakteristik gramature dan thickness. Data yang out of control dapat disebabkan karena beberapa hal diantaranya adalah faktor lingkungan, bahan, mesin, operator maupun metode. Masing – masing faktor tersebut mempunyai penyebab tersendiri. Faktor lingkungan dikarenakan oleh adanya debu dan serangga yang masuk pada mesin produksi. Faktor lain yang menyebabkan out of control yaitu faktor bahan recycle fiber (waste paper) atau dari kertas bekas. Faktor lainnya yaitu faktor mesin. Perawatan mesin yang dilakukan oleh pihak PT Adiprima Suraprinta hanya sebatas pada beberapa bagian mesin saja dan tidak menyeluruh dan pengecekan biasanya dilakukan hanya sebulan sekali. Faktor operator juga menjadi penyebab out of control yaitu kelelahan yang dialami operator karena lama waktu dalam bekerja dan luasnya area yang dijangkau untuk mengontrol proses produksi dalam 1 Paper Mill. Selain itu, pergantian shift juga mempengaruhi hasil produksi.Faktor terakhir yang menjadi penyebab data out of control adalah faktor metode. Adanya kesalahan prosedur kerja. SARAN Proses produksi belum terkontrol, sehingga perusahaan perlu melakukan proses kontrol dengan baik dan benar yaitu pengontrolan setiap proses berlangsung (dari awal proses sampai akhir proses) sesuai dengan ketentuan perusahaan. Perusahaan hendaknya memberikan instruksi yang jelas kepada operator mengenai sistem kerja dan penangulangannya, sehingga operator dapat mengerti dengan jelas pekerjaan yang dilaksanakannya. Selain itu, perusahaan seharusnya melakukan pendataan kembali pada pengaturan mesin untuk memenuhi spesifikasi yang diinginkan pelanggan, agar dapat mengefisiensi waktu dan biaya pada proses produksi. Pengontrolan persediaan spare part cadangan yang perlu dilakukan sehingga mesin dapat berproduksi secara kontinu jika ada yang perlu diganti. Untuk pengamatan selanjutnya, diharapkan dapat digunakan untuk hasil produksi jenis kertas lain. Kemudian melanjutkan analisis dengan menggunakan analisis kemampuan proses multivariat untuk mengetahui kemampuan proses pada produksi kertas tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Johnson, R.A and Winchern, D.W. 2002. Apllied Multivarite Analysis Third Edition. New Jersey. Prentice Hall Inc. Mason, Robert,L. Nola D. Tracy, & John C. Young. (1999). A Practical Approach for Interpreting Multivariate T2 Control Chart Signal. Journal of Quality Technologi. Montgomery, Douglas C. 1990. Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sarwono, Jonatan.2009.Statistik Itu Mudah: Panduan Lengkap untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16 .Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana. Winarno, Niti, Aris. 2012. Korelasi Linier Sederhana, (Online), (http://www.cahangon.net/statistik/korelasi-linier-sederhana.html), diakses 2 Januari 2013.