OPTIMA ASI PROD DUK KER RTAS: STU UDI KASUS DI PT T. PINDO O DELI PU ULP AND D PAPER UNIT T PAPER MACHIN NE 12, KA ARAWAN NG JAWA A BARAT T
DEWII PUTRI SANTAM MI
D DEPART EMEN HASIL HU UTAN LTAS KE EHUTAN NAN FAKUL IN NSTITUT T PERTA ANIAN BO OGOR 2 2012
OPTIMASI PRODUK KERTAS: STUDI KASUS DI PT. PINDO DELI PULP AND PAPER UNIT PAPER MACHINE 12, KARAWANG JAWA BARAT
DEWI PUTRI SANTAMI E24080054
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012
Optimization for Paper Product Case Study at PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper Machine 12, Karawang Jawa Barat
by:
DHH 1)
Dewi Putri Santami, 2) Bintang C.H Simangunsong
INTRODUCTION: Increasing domestic consumption has been an important factor of the development of pulp and paper industry in Indonesia. However, pulpwood availability limits that development. This situation demands pulp and paper industry to operate efficiently. METHOD: One technique that can be used is a linier programming. This technique will determine an optimum product mix and allocate resources such as pulpwood, production capacity, machine using time, and machine capacity optimally while maximing company profit. RESULT: The study conducted at PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper Machine 12 which produces six product categories such as Brief Card (BC), Base Paper (BP), Drawing Paper (DP), Wood Free (WF), Pre Print (PPR), and Stiffner Board (SB) showed that company production and profit would increase by 18% and 72% respectively, if company applies linier programming techniques in its operation. KEYWORDS: Pulp and Paper, Optimization, Linier Programming, Efficiency 1) 2)
Student of Forest Products Department, Faculty of Forestry, IPB Lecturer of Forest Products Department, Faculty of Forestry, IPB
RINGKASAN DEWI PUTRI SANTAMI. E24080054. Optimasi Produk Kertas: Studi Kasus di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper Machine 12, Karawang Jawa Barat. Dibimbing oleh Ir. Bintang C.H Simangunsong, MS, Ph.D.
Konsumsi kertas domestik yang terus meningkat merupakan suatu faktor penting yang merangsang pertumbuhan industri pulp dan kertas di Indonesia, namun ketersediaan bahan baku kayu yang terbatas menghambat pertumbuhan tersebut. Situasi ini membuat industry pulp dan kertas perlu melakukan efisiensi dalam proses produksinya. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah program linier. Teknik ini dapat menentukan kombinasi optimum produk yang dihasilkan sekaligus mengoptimalkan alokasi penggunaan sumberdaya, seperti bahan baku kayu, kapasitas produksi, waktu penggunaan mesin, dan kapasitas mesin untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum. Penelitian ini dilakukan di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper Machine 12 yang menghasilkan 6 jenis produk kertas seperti, Brief Card (BC), Base Paper (BP), Drawing Paper (DP), Wood Free (WF), Pre Print (PPR), dan Stiffner Board (SB). Hasil penelitian menujukkan bahwa apabila teknik program linier diterapkan akan meningkatkan jumlah produksi sebesar 18% dan keuntungan sebesar 72%. Kata kunci: pulp dan kertas, optimasi, program linier, efisiensi
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Optimasi Produk Kertas: Studi Kasus di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper Machine 12, Karawang Jawa Barat adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Agustus 2012
Dewi Putri Santami E24080054
LEMBAR PENGESAHAN Judul Penelitian
: Optimasi Produk Kertas: Studi Kasus di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper Machine 12, Karawang Jawa Barat
Nama Mahasiswa
: Dewi Putri Santami
NRP
: E24080054
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Ir. Bintang C.H Simangunsong, MS, Ph.D NIP. 19630413 198703 1 004
Mengetahui, Ketua Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. I Wayan Darmawan, M.Sc NIP. 1966 0212 199103 1 002 Tanggal Lulus :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini berjudul “Optimasi Produk Kertas: Studi Kasus di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper Machine 12, Karawang Jawa Barat”. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, namun penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat untuk berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Bogor, Agustus 2012 Penulis
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 24 Desember 1989 sebagai anak kedua dari dua bersaudara pasangan Drs. Sutrisno Utomo dan Tri Utaminingsih. Tahun 1996-2002 penulis memulai pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 2 Palapa Bandar Lampung. Pada tahun 2002-2005 penulis melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 1 Bandar Lampung. Pada tahun 2008 penulis lulus dari SMA Negeri 3 Bandar Lampung, dan pada tahun yang sama penulis diterima masuk IPB melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Penulis memilih program studi mayor Teknologi Hasil Hutan, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan. Pada tahun 2011 memilih Biokomposit (Ekonomi Industri) sebagai bidang keahlian. Selama di bangku sekolah, penulis aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti Smanta English Club (SEC), Karya Ilmiah Remaja (KIR), dan Pasukan Inti Siswa (PASIS). Kemudian setelah masuk IPB, penulis aktif dalam
sejumlah
organisasi
kemahasiswaan
yakni
sebagai
staf
Divisi
Kewirausahaan Himpunan Mahasiswa Hasil Hutan (HIMASILTAN) periode 2009-2010 dan panitia KOMPAK Departemen Hasil Hutan tahun 2010. Penulis pernah mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa bidang kewirausahaan pada tahun 2011 yang didanai oleh Dirjen Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan Nasional yang berjudul “Potensi Kamper Imitasi dengan Bahan Dasar Kayu Manis sebagai Alternatif Pemberi Wangi Aromatik dan Pencegah Bakteri”. Selama menjadi mahasiswa, penulis telah mengikuti beberapa kegiatan praktik lapang antara lain Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) pada bulan Juli 2010 di Pangandaran dan Gunung Sawal, Tasikmalaya. Pada bulan Juli 2011 penulis melakukan Praktik Pengelolaan Hutan (P2H) di Gunung Walat, Sukabumi. Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapang (PKL) di PT. Pindo Deli Pulp and Paper pada bulan Februari-April 2012. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kehutanan Institut Pertanian Bogor, penulis menyelesaikan skripsi yang berjudul “Optimasi Produk Kertas: Studi Kasus di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper Machine 12, Karawang Jawa Barat” dibawah bimbingan Ir. Bintang C.H Simangunsong, MS, Ph.D.
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat. Skripsi ini tidak dapat penulis selesaikan tanpa adanya dukungan beberapa pihak. Atas segala bantuan dari semua pihak, penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1. Ayah Drs. Sutrisno Utomo, Ibu Tri Utaminingsih, Kakak Lucky Trissantama dan segenap keluarga penulis atas doa, kasih sayang, perhatian dan semangat yang diberikan. 2. Bapak Ir. Bintang C.H Simangunsong, MS, Ph.D selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan pengarahan, ilmu, bimbingan, dan motivasi kepada penulis. 3. Bapak Dr. Ir. Achmad, MS selaku dosen penguji dan Dr. Ir. Dede Hermawan, M.Sc selaku pimpinan sidang. 4. Bapak Drs. Budiansyah selaku HRD PT. Pindo Deli Pulp and Paper, Bapak Krisman Tumanggor selaku kepala Unit Paper Machine 12, Bapak Edy Sujatmo selaku pembimbing lapang, serta seluruh karyawan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Unit Paper Machine 12. 5. Teman-teman THH 45 atas kebersamaan dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis. 6. Teman-teman satu bimbingan Nadia, Exas, dan Nasir. 7. Teman-teman Pondok Nuansa Sakinah Vera, Listia, Liza, Mela, dan kawan-kawan serta teman-teman Kemabalam atas dukungan dan keceriaan yang diberikan. 8. Seseorang yang memberikan semangat dan inspirasi. 9. Seluruh keluarga besar Fakultas Kehutanan IPB dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu kelancaran studi penulis, baik selama kuliah maupun dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................
Halaman i
DAFTAR ISI ..............................................................................................
iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1.2 Tujuan Penelitian .............................................................................. 1.3 Manfaat Penelitian ............................................................................
vii 1 2 2
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kertas................................................................................................ 2.2 Program Linier .................................................................................
3 7
III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 3.2 Jenis Data.......................................................................................... 3.3 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 3.4 Analisis Data ....................................................................................
9 9 9 9
IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Perusahaan ........................................................................... 4.2 Lokasi Perusahaan ............................................................................ 4.3 Struktur Organisasi Perusahaan........................................................ 4.4 Jenis Produk Paper Machine 12 ....................................................... 4.5 Bahan Baku Paper Machine 12........................................................ 4.6 Proses Produksi Paper Machine 12 .................................................
14 14 15 15 16 17
V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Biaya Produksi................................................................................... 5.2 Optimasi Produk ................................................................................
22 24
VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 6.2 Saran ..................................................................................................
32 32
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
33
LAMPIRAN .................................................................................................
34
DAFTAR TABEL No
Halaman
Tabel 1
Penggolongan kertas berdasarkan kepentingan ekonomi ...........
6
Tabel 2
Bahan baku paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and Paper .........................................................................................
16
Biaya produksi paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and Paper (US$/ton) ..........................................................................
23
Tabel 4
Input-output koefisien fungsi tujuan dan fungsi kendala ............
25
Tabel 5
Solusi optimum paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and Paper ...........................................................................................
26
Tabel 6
Status sumberdaya dan penggunaan sumberdaya optimum .......
27
Tabel 7
Harga bayangan paper machine 12 ............................................
28
Tabel 8
Nilai penghematan sumberdaya dan keuntungan bersih ............
29
Tabel 9
Perubahan yang terjadi pada analisis kepekaan..........................
30
Tabel 10 Jumlah produksi optimum pada berbagai kondisi bahan baku berubah (ton/bulan)......................................................................
31
Tabel 11 Jumlah produksi optimum pada berbagai kondisi biaya produksi berubah (ton/bulan).......................................................
31
Tabel 3
DAFTAR GAMBAR
No
Halaman
Gambar 1 Tahapan pembuatan kertas. .....................................................
4
Gambar 2 Bahan baku paper machine 12 ................................................
17
Gambar 3 Diagram alir proses produksi paper machine 12. ...................
18
Gambar 4 Mesin pembuatan kertas paper machine 12 ............................
20
Gambar 5 Proses finishing paper machine 12..........................................
21
DAFTAR LAMPIRAN
No
Halaman
Lampiran 1 Struktur organisasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper ............
35
Lampiran 2 Produksi kertas paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and Paper ..............................................................................
36
Lampiran 3 Biaya depresiasi dan bunga modal paper machine ..............
37
Lampiran 4 Biaya depresiasi dan bunga modal mesin rewinder .............
37
Lampiran 5 Biaya bahan baku .................................................................
38
Lampiran 6 Waktu penggunaan paper machine (jam) ............................
39
Lampiran 7 Waktu penggunaan mesin rewinder (jam)............................
39
Lampiran 8 Perbandingan keuntungan ketika bahan baku dan biaya produksi berubah (US$ 1000/bulan) ....................................
40
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Indonesia memiliki potensi tiga besar dalam industri pulp dan kertas di
dunia serta memiliki potensi pasar yang cukup baik dan luas untuk mengembangkan industri kertas sebagai andalan perekonomian. Saat ini Indonesia menempati peringkat sebelas dunia untuk industri kertas dan peringkat sembilan dunia untuk industri pulp (ICN 2011). Perkembangan produksi dan konsumsi kertas baik domestik maupun Internasional meningkat setiap tahunnya seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, kualitas sumberdaya manusia dan pertumbuhan teknologi menjadikan kebutuhan akan kertas terus meningkat. Namun kapasitas industri pulp dan kertas relatif kecil perkembangannya setiap tahun. Ketersediaan bahan baku kayu merupakan faktor utama lambatnya perkembangan industri ini, karena kewajiban mengolah konsesi lahan yang diberikan pemerintah pada industri pulp dan kertas untuk dikonversikan menjadi Hutan Tanaman Industri (HTI) sebagai sumber bahan baku utama pulp membutuhkan waktu yang relatif panjang. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan kertas yang terus meningkat, industri kertas berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memenuhinya. Hal ini dapat terpenuhi dengan melakukan efisiensi dalam penggunaan bahan baku, waktu penggunaan mesin, produksi minimum serta kapasitas mesin yang digunakan. Salah satu teknik yang digunakan adalah dengan program linier yang dapat menentukan kombinasi produk agar menghasilkan keuntungan yang maksimum bagi perusahaan. Penelitian ini dilakukan di paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and Paper yang merupakan sebuah industri kertas swasta nasional dilengkapi dengan paper machine 1 sampai paper machine 13 serta corrugated dan cast coat. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1976 dan merupakan salah satu perusahaan kertas terbesar dan terintegrasi di Indonesia yang mengolah bahan baku pulp menjadi beberapa macam jenis kertas serta sukses memasarkan produk ke mancanegara.
2
Untuk dapat terus berkembang dan berupaya mengembangkan pasar ekspor diperlukan tantangan dalam memahami persaingan yaitu dengan mencari formula yang tepat dengan menentukan kombinasi dan membuat keberlanjutan produk dalam jangka panjang. Sehingga perlu adanya optimasi produk yang dilakukan agar perusahaan dapat tetap bertahan dan berkelanjutan untuk dapat bersaing dengan industri kertas yang ada di Indonesia maupun mancanegara. 1.2
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi produk optimum
dengan memperhatikan kendala bahan baku, waktu penggunaan mesin, produksi minimum dan kapasitas mesin sehingga diperoleh keuntungan perusahaan yang maksimum. 1.3
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam
pengambilan keputusan dalam pengelolaan produksi dan efisiensi produksi serta bermanfaat bagi mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang optimasi produk kertas.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Kertas Kertas adalah bahan berbentuk lembaran tipis dari suspensi air yang berasal
dari serat dan tidak sedikit produksi kertas berasal dari penambahan bukan serat. Kertas digunakan untuk menulis, mencetak, membungkus, serta menyebarkan informasi dan pengetahuan (Smook 1994). 2.1.1
Sejarah Kertas Kertas pertama kali diciptakan oleh bangsa Cina dan ditemukan oleh Tsai
Lun pada tahun 105 Masehi. Penemuan ini kemudian menyebar ke Jepang dan Korea seiring dengan menyebarnya bangsa Cina ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan tersebut pada 610 Masehi. Teknik pembuatan kertas jatuh ke tangan orang-orang Arab pada masa pertarungan Cina dan Arab pada tahun 751 Masehi. Para tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang arab, sehingga kemudian industri kertas mulai berkembang disana. Teknik pembuatan kertas kemudian juga menyebar di Spanyol dan dibangun mill pertama pada tahun 1144 di kota Xativa. Berkembangnya perusahaan kertas di Italia pada akhir abad 13 memberikan pemasukan terhadap Eropa sampai pertengahan abad 14 ketika mill pertama dibangun di Prancis. Meskipun pembuatan kertas diperkenalkan di Nuremberg Jerman pada akhir abad 14, namun Italia masih mendominasi pasar kertas Eropa pada awal abad 15. Menurut Encyclopedia Americana, pembuatan kertas diperkenalkan di Amerika pada tahun 1575. Mill pertama didirikan di Germanytown, United States pada 1690, selanjutnya pada tahun 1803 paper mill dibangun di Kanada (Paulapuro 2000). Di Indonesia sejarah perkembangan kertas dimulai dengan didirikannya Pabrik Kertas Padalarang yang merupakan pabrik kertas pertama sekaligus tertua di Indonesia. Pabrik Kertas Padalarang didirikan pada tahun 1922, dengan nama NV. Papier Fabriek Padalarang yang merupakan cabang dari NV. Papier Fabriek Nijmegan di negeri Belanda.
4
2.1.2
Proses Pembuatan Kertas Bowyer et al. (2003) menjelaskan proses pembuatan kertas dilakukan
melalui beberapa tahapan, pembuatan pulp (pulping), pelarutan serat dalam air, beating atau refening pulp, pencampuran bahan-bahan additive (filler, sizing material, wet-strenght binders), pembentukan lembaran serat, pembuangan air, dan pengeringan lembaran. Pulp dihasilkan dari bahan berlignoselulosa baik kayu maupun non kayu. Pembuatan pulp dapat menggunakan metode mekanis, semi mekanis, kimia, maupun semikimia. Sifat dan karakteristik pulp yang dihasilkan dari setiap metodepun berbeda, metode yang umum digunakan dalam industri pulp dan kertas adalah metode kimia dengan proses kraft. Proses kraft adalah proses pembuatan pulp dimana kayu atau bahan berlignoselulosa lainnya dimasak menggunakan bahan kimia Na2S dan NaOH dengan suhu ± 170°.
Sumber: Bowyer et al. (2003)
Gambar 1 Tahapan pembuatan kertas. Pulp yang telah terbentuk (wet pulp dan dry pulp) mengalami pelarutan kembali dengan menggunakan air untuk memisahkan serat-serat pada pulp. Konsistensi pulp sangat diperhatikan pada tahap ini. Pulp berada pada konsistensi rendah sekitar 4-5%. Tahap ini merupakan tahapan proses produksi kertas yang banyak membutuhkan air.
5
Pada proses beating dan refining, pulp serat dipipihkan dan diuraikan. Sebagian bear kekuatan kertas terjadi akibat dari ikatan-ikatan hydrogen molekulmolekul selulosa yang menyusun serat-serat secara berdampingan. Untuk memberikan potensi ikatan maksimum, serat ditumbuk atau digiling untuk memipihkan dan menguraikann mikrofibril dari dinding-dinding sel serta memperluas permukaan serat. Kemudian serat kembali dicampur dengan air hingga konsistensi mencapai 1% serat per berat. Pencampuran bahan-bahan tambahan yang diperlukan seperti bahan kimia, bahan additive dan lain-lain. Penambahan bahan ini diperlukan untuk meningkatkan sifat dan mutu kertas. Namun jumlah yang ditambahkan dalam jumlah sedikit. Bahan-bahan kimia yang ditambahkanpun bervariasi tergantung kertas yang dihasilkan. Pulp yang telah dicampurkan bahan additive kemudian dibentuk menjadi lembaran serat. Stock dialirkan untuk membentuk kertas pada silinder kasa yang berputar. Mesin yang biasa digunakan yaitu fourdriner. Setelah lembaran serat terbentuk dan dialirkan pada silinder kasa. Pulp mengalir di atas saringan, air keluar dengan bantuan kotak penghisap atau alat yang mempercepat pengurasan air. Pengurasan air ini menggunakan fourdriner. Lembaran serat tersebut mengalami pengepresan basah dan dilanjutkan dengan proses penguapan yang bertujuan mengurangi kadar air pada lembaran serat. setelah itu dilakukan pengepresan kembali untuk mendapatkan ketebalan kertas yang dikehendaki. Kertas lalu digulung kedalam gulungan-gulungan besar yang selanjutnya dapat diproses sesuai dengan kebutuhan menjadi lembaran-lembaran kecil. 2.1.3
Macam dan Kegunaan Kertas Pada umumnya kertas dibagi dalam 3 golongan besar, menurut Kementrian
Perindustrian yaitu : 1. Cultural paper (kertas budaya), yang terdiri dari jenis kertas newsprint (kertas Koran) writing, printing, dan business (kertas cetak, tulis, dan keperluan bisnis) dan kertas khusus. 2. Industrial paper (kertas industri) yang terdiri dari wrapping, packaging dan kraft, boards, cigaretee dan kertas khusus. 3. Other paper (kertas lainnya), yang terdiri dari tissue, haousehold, dan kertas lainnya.
6
Sedangkan berdasarkan cara mempersiapkan bahan bakunya, maka pabrik kertas digolongkan menjadi 2 bagian besar yaitu : 1. Integrated, yang merupakan pabrik kertas yang bahan bakunya harus diproses lebih dahulu sehingga menghasilkan pulp untuk selanjutnya digunakan untuk menghasilkan kertas. 2. Non Integrated, yang merupakan pabrik kertas yang hanya ada proses pembuatan kertas saja, berarti bahan baku sudah mengalami suatu tahap proses. Bowyer et al. (2003) menjelaskan di seluruh dunia ada ratusan tipe dan jenis kertas yang yang diproduksi. Berdasarkan kepentingan ekonomi kertas digolongkan menjadi 8 tipe secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Penggolongan kertas berdasarkan kepentingan ekonomi Jenis Kertas
Bahan Baku
Kegunaan
Kelebihan
Linerboard
berasal dari serat unbleached pulp dan serat softwood berasal dari campuran pulp semi-mekanis dan pulp daur ulang berasal dari campuran pulp mekanis, semi-mekanis, dan kima berasal dari pulp semi mekanis kimia serta bleached pulp hardwood dan softwood berasal dari serat non kayu seperti kapas dan linen berasal dari pulp semi mekanis dan kimia
bagian luar permukaan corrugated container bagian dalam boks corrugated
tahan terhadap api dan derajat printing tinggi ketahanan terhadap daya sobek yang tinggi
kertas koran, majalah, dan lain-lain
kemampuan prinitng yang baik serta biaya produksi rendah kemampuan prinitng dan sifat glossy yang Tinggi kemampuan printing yang baik kekuatan tarik yang Tinggi
Corrugating medium Newsprint
Publication grades Fine paper Tissue
Paperboard
berasal dari bleached virgin pulp
untuk jenis kertas tebal
untuk kertas tulis untuk tissue wajah, kamar mandi dan kertas napkin untuk pengepakan makanan
kekakuan yang baik
Sumber: Bowyer et al. (2003)
2.1.4
Perkembangan Produksi dan Konsumsi Kertas Perkembangan industri pulp dan kertas Indonesia sangat pesat dalam
kurun waktu lima tahun terakhir. Ini ditunjukkan dengan peningkatan konsumsi pulp dan kertas 25,2 kg per kapita pada tahun 2006 menjadi 32,6 kg per kapita pada tahun 2010. Produksi pulp dan kertas Indonesia juga meningkat pada tahun 2010 masing-masing menjadi 6,2 juta ton per tahun untuk pulp dan 11,5 juta ton per tahun untuk kertas. Sedangkan konsumsi pulp dan kertas Indonesia juga
7
meningkat pada tahun 2010 masing-masing menjadi 4,9 juta ton per tahun untuk pulp dan 7,7 juta ton per tahun untuk kertas (Directory Indonesian Pulp and Paper Industry 2011). Menurut APKI saat ini tercatat sekitar 84 perusahaan pulp dan kertas di Indonesia yang masih beroperasi, yang tersebar 14 lokasi di Pulau Sumatera, 69 lokasi di Pulau Jawa, dan 1 di Pulau Kalimantan. Menurut catatan, pabrik dengan kapasitas besar pada umumnya merupakan pabrik baru dan modern yang jumlahnya tidak banyak, sedangkan pabrik dengan kapasitas kecil adalah pabrikpabrik lama. Pada tahun 2010 industri pulp dan kertas nasional memiliki total kapasitas terpasang sebesar 20.798.050 ton per tahun, yang terdiri dari pabrik pulp sebesar 7.902.100 ton per tahun dan pabrik kertas sebesar 12.895.950 ton per tahun. Berdasarakan ekspor-impor pulp dan kertas Indonesia jenis kertas dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain: newsprint, printing & writing, sack kraft, fluting & kraft liner, boards, wrapping, cigarette, tissue, specialty, dan lain-lain. Menurut Directory Indonesian Pulp and Paper Industry (2011), total volume ekspor-impor pulp dan kertas Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2001 sampai 2010 dengan total volume ekspor mencapai 7,1 juta matrik ton dan total volume impor mencapai 4,2 juta matrik ton. 2.2 Program Linier Optimasi merupakan serangkaian proses untuk mendapatkan gugus kondisi yang diperlukan untuk mendapatkan hasil terbaik dalam situasi tertentu, juga merupakan pendekatan normatif dengan mengidentifikasi penyelesaian terbaik dari suatu masalah yang diarahkan pada titik maksimum atau minimum fungsi tujuan (Nasendi & Anwar 1985). Program linier adalah alat analisis atas masalah yang mempunyai variabelvariabel bersifat deterministik (terukur) dan masing-masing mempunyai hubungan linier satu sama lain. Program linier juga merupakan alat analisis yang menunjang keberhasilan riset operasi dalam memecahkan berbagai masalah sehingga dapat diambil suatu keputusan yang tepat (Prawirosentono 2004). Program linier merupakan model matematik untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber organisasi. Kata sifat linier digunakan
8
untuk menunjukkan fungsi-fungsi matematik yang digunakan dalam bentuk linier dalam arti hubungan langsung dan persis proporsional. Program menyatakan penggunaan teknik perencanaan yang bersifat analitis yang analisisnya menggunakan model matematis, dengan tujuan menemukan beberapa kombinasi alternatif pemecahan optimum terhadap persoalan (Aminudin 2005). 2.2.1 Asumsi-asumsi Program Linier Menurut Nasendi dan Anwar (1985) ciri khas model program linier adalah bahwa program linier didukung oleh lima macam asumsi yang menjadi landasan model
tersebut.
Asumsi-asumsi
tersebut
antara
lain
yaitu:
linearitas,
proporsionalitas, additivitas, divisibilitas, dan deterministik. Linearitas merupakan asumsi yang menginginkan agar perbandingan antara input yang satu dengan input lainnya, atau untuk suatu input dengan output besarnya tetap dan tidak tergantung pada tingkat produksi. Jika fungsi tujuan bersifat non linier, maka teknik program linier tidak dapat dipakai. Proporsionalitas merupakan asumsi yang menyatakan bahwa jika peubah pengambilan keputusan berubah maka dampak perubahannya akan menyebar dalam proporsi yang sama terhadap fungsi tujuan dan fungsi kendalanya. Additivitas merupakan asumsi yang menyatakan bahwa nilai parameter suatu kriteria optimasi (koefisien peubah pengambilan keputusan dalam fungsi tujuan) merupakan jumlah dari nilai individu-individu dalam model program linier tersebut. Dampak total terhadap kendala merupakan jumlah dampak individu terhadap peubah pengambilan keputusan. Divisibilitas merupakan asumsi yang menyatakan bahwa peubah-peubah pengambilan keputusan, jika diperlukan dapat dibagi ke dalam pecahan-pecahan, yaitu bahwa nilai-nilai peubah pengambilan keputusan tidak perlu integer, tapi boleh non integer. Deterministik merupakan asumsi yang menghendaki agar semua parameter dalam model program linier tetap dan diketahui atau ditentukan secara pasti. Dalam model program linier yang kiranya dapat dipakai untuk perencanaan jangka panjang, biasanya parameter penduganya diramalkan terlebih dahulu, sehingga pertimbangan ketidaktahuan turut diperhitungkan. Atau dalam program linier kelemahan asumsi ini dipenuhi oleh analisis kepekaan.
9
BAB III METODOLOGI 3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Unit Paper Machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and
Paper yang belokasi di Desa Kuta Mekar BTB 6-9 Kecamatan Klari Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Penelitian dilaksanankan pada bulan April sampai Mei 2012. 3.2
Jenis Data Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer
yang dikumpulkan antara lain : 1. Proses produksi beserta mesin-mesin, peralatan, dan perlengkapan yang digunakan. 2. Produktivitas mesin-mesin utama. 3. Jenis, jumlah, dan harga bahan baku, bahan penolong, unit sumberdaya yang tersedia dan yang digunakan untuk menghasilkan produk. 4. Jenis, jumlah upah dan gaji karyawan. Sedangkan data sekunder yang dikumpulkan antara lain : 1. Keadaan umum lokasi industri dan stuktur organisasi. 2. Jumlah produksi dan harga jual produk. 3. Kebutuhan bahan baku. 3.3
Metode Pengumpulan Data Data primer diperoleh dengan cara melakukan pengamatan serta wawancara
dengan karyawam, tenaga kerja, dan staf perusahaan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur, laporan perusahaan, Kementrian Perindustrian, Directory APKI. 3.4
Analisis Data Analisis data yang dilakukan adalah analisis biaya produksi kertas, optimasi
produk, dan analisis kepekaan. Analisis data ini diharapkan dapat membantu pengambilan keputusan perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
10
3.4.1 Analisis Biaya Produksi Analisis biaya produksi dilakukan untuk mengetahui struktur biaya yang diperlukan dalam pengusahaan industri kertas dan dapat mengetahui berapa besar keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Biaya produksi merupakan penjumlahan dari total biaya tetap dan total biaya variabel dalam memproduksi suatu produk. Biaya tetap meliputi biaya depresiasi mesin, bunga modal, pemeliharaan, gaji karyawan tetap, biaya kantor (overhead), asuransi, dan biaya external service. Biaya gaji karyawan tetap, biaya depresiasi mesin, dan biaya bunga modal diperoleh dengan menggunakan persamaan (1), (2), dan (3) mengacu pada Rosdiana (2007) dengan beberapa modifikasi. Biaya pemeliharaan, biaya overhead, asuransi, dan biaya external service diperoleh dari hasil penelusuran ilmiah serta hasil wawancara dengan pihak perusahaan. Biaya variabel meliputi biaya bahan baku, biaya packaging, biaya transport, biaya rental, biaya energi (power dan steam), dan upah pegawai tidak tetap. Biaya bahan baku diperoleh dengan menggunakan persamaan (4), sedangkan biaya packaging, biaya transport, biaya rental, biaya energi (power dan steam), dan upah pegawai tidak tetap diperoleh dari hasil penelusuran ilmiah serta hasil wawancara dengan pihak perusahaan. Secara lebih rinci dapat dirumuskan sebagai berikut: G
BG
P N
D N
D
M
N
D X
(2)
P N 1 2N N N
M BB
(1)
∑
M X
(3) (4)
11
dimana: BG = Biaya gaji (US$/ton) G
= Gaji yang dikeluarkan setiap bulan (US$/bulan)
x
= Rata-rata produksi (ton/bulan)
D
= Biaya depresiasi dari investasi mesin (US$/bulan)
P
= Harga beli dari investasi mesin (US$)
N
= Masa pakai ekonomis dari investasi mesin (bulan)
X
= Jumlah produksi (ton/bulan)
M = Bunga modal dari investasi mesin (US$/bulan) r
= Tingkat suku bunga (% bulan)
BB = Biaya bahan baku untuk produk ke-j (US$/ton) = Kebutuhan bahan baku ke-k untuk produk ke-j (ton/ton) = Harga beli bahan baku ke-k (US$/ton) k
= 1, 2 ; n = Jenis bahan baku
i
= 1, 2 ; n = Jenis mesin
j
= 1, 2, 3.... 6 ; n = Jenis produk
3.4.2
Optimasi Produk Optimasi produk pada penelitian ini menggunakan program linier yang
mengacu pada Simangunsong (1991) dengan beberapa modifikasi. Program linier ini terdiri dari fungsi tujuan dan fungsi kendala. Fungsi tujuan merupakan keuntungan maksimum dari hasil penjualan produk dan dirumuskan sebagai berikut: (5) π
∑
dimana: = Keuntungan produk ke- j (US$/ton) = Harga jual produk ke-j (US$/ton) = Biaya produksi produk ke- j (US$/ton) π
= Keuntungan (US$/bulan) = Jumlah produksi produk ke-j (ton/bulan)
j
= 1, 2, 3 .... 6 ; n = Jenis produk
(6)
12
Fungsi kendala yang dihitung adalah ketersediaan bahan baku, waktu penggunaan mesin, produksi minimum, dan kapasitas mesin. Bahan baku jenis LBKP dan NBKP adalah koefisien teknologi yang merupakan jumlah bahan baku yang digunakan oleh setiap jenis produk, sedangkan konstanta ruas kanan merupakan jumlah persediaan bahan baku yang tersedia dan dirumuskan sebagai berikut: ∑
X
b
(7)
dimana: = Kebutuhan LBKP untuk produk ke-j (ton pulp/ton kertas) X
= Jumlah produksi produk ke-j (ton/bulan)
b
= Jumlah LBKP yang tersedia untuk produksi (ton/bulan)
j
=1, 2, 3 .... 6 ; n = Jenis produk ∑
X
b
(8)
dimana: = Kebutuhan NBKP untuk produk ke-j (ton pulp/ton kertas) X
= Jumlah produksi produk ke-j (ton/bulan)
b
= Jumlah NBKP yang tersedia untuk produksi (ton/bulan)
j
=1, 2, 3 .... 6 ; n = Jenis produk Koefisien teknologi untuk kendala waktu penggunaan mesin adalah waktu
yang diperlukan oleh setiap mesin untuk menghasilkan produk, sedangkan konstanta ruas kanan adalah jumlah waktu efisien yang tersedia dari setiap mesin dalam satu tahun dan dirumuskan sebagai berikut: ∑
X
b
(9)
dimana: = Waktu penggunaan paper machine untuk produk ke-j (jam/ton) b
= Waktu yang tersedia untuk produksi (jam/bulan)
X
= Jumlah produksi produk ke-j (ton/bulan)
j
=1, 2, 3 .... 6 ; n = Jenis produk
13
∑
X
b
(10)
dimana: = Waktu penggunaan mesin rewinder untuk produk ke-j (jam/ton) b
= Waktu yang tersedia untuk produksi (jam/bulan)
X
= Jumlah produksi produk ke-j (ton/bulan)
j
=1, 2, 3 .... 6 ; n = Jenis produk Kendala produksi minimum pada koefisien teknologi adalah nilai yang sama
untuk semua jenis produk yaitu satu, sedangkan konstanta ruas kanan adalah jumlah produksi minimum yang diproduksi pada periode Januari 2011 sampai Maret 2012 dan dirumuskan sebagai berikut: ∑
sX
b
(11)
dimana: s
= Nilai yang sama untuk semua jenis produk yakni 1
X
= Jumlah produksi produk ke-j (ton/bulan)
b
= Produksi minimum yang pernah dihasilkan (ton/bulan)
j
=1, 2, 3 .... 6 ; n = Jenis produk Kendala kapasitas mesin pada koefisien teknologi adalah nilai yang sama
untuk semua jenis produk yaitu satu, sedangkan konstanta ruas kanan adalah jumlah kapasitas mesin rata-rata per bulan pada periode Januari 2011 sampai Maret 2012 dan dirumuskan sebagai berikut: ∑
sX
b
(12)
dimana: s
= Nilai yang sama untuk semua jenis produk yakni 1
X
= Jumlah produksi produk ke-j (ton/bulan)
b
= Kapasitas mesin (ton/bulan)
j
=1, 2, 3 .... 6 ; n = Jenis produk
3.4.3
Analisis Kepekaan Analisis kepekaan merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk
mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi terhadap solusi optimum. Analisis kepekaan diperoleh dari perubahan nilai dari sumberdaya yang tersedia dan koefisien fungsi tujuan.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1
Sejarah Perusahaan PT. Pindo Deli Pulp and Paper merupakan produsen kertas terbesar di Jawa
Barat berada dibawah naungan Sinar Mas Group yang memiliki dua pabrik, PT. Pindo Deli Pulp and Paper 1 berdiri pada tahun 1976 dengan luas sekitar 45 ha. Sedangkan PT. Pindo Deli Pulp and Paper 2 didirikan dengan luas sekitar 450 ha pada tahun 1997. Tahap awal dimulai dengan pembangunan Paper Machine (PM) dimana PM 1 dan PM 2 memproduksi jenis kertas photocopy, kertas woodfree, dan kertas brief card dengan kapasitas 1.500 ton per bulan. Selanjutnya pada tahun 1980 kembali dibangun PM 3 dan PM 4 memproduksi jenis kertas brief card, emboss buffalo, dan stiffner board dengan kapasitas 3.000 ton per bulan. Sedangkan PM 5, PM 6 dan PM 7 memproduksi tissue dan kertas art paper dengan kapasitas masing-masing 1.000 ton per bulan, 6.000 ton per bulan dan 3.000 ton per bulan. Pada tahun 1997, dalam upaya meningkatkan produksi dibangun PM 8 dan PM 9 memproduksi fine paper dengan kapasitas 18.000 ton per bulan dan kemudian PM 11 memproduksi kertas tissue dengan kapasitas 6.000 ton per bulan. Sedangkan PM 12 mulai berproduksi tahun 2005 memproduksi kertas base paper cast coated, woodfree, brief card, dan stiffener board dengan kapasitas 7.000 ton per bulan. Dari tahun 1998 sampai tahun 2001 PT. Pindo Deli Pulp and Paper menambah mesin Non Carbon Required (NCR) yaitu mesin yang memproduksi jenis kertas CF, CB, dan CFB dengan kapasitas produksi 10.000 ton per bulan. Unit corrugated memproduksi karton tipe regular dan discut dengan kapasitas 8.000 ton per bulan. 4.2
Lokasi Perusahaan PT.Pindo Deli Pulp and Paper memiliki lokasi di dua tempat, yang pertama
terletak di Jalan Prof. Dr. Ir. Soetami No. 88 Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, Jawa Barat-Indonesia. Sedangkan yang kedua terletak di Desa Kuta Mekar BTB 6-9, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat-Indonesia.
15
4.3
Struktur Organisasi, Tenaga Kerja, dan Sistem Upah Perusahaan Struktur organisasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper terdiri dari beberapa
divisi yang dipimpin oleh seorang Presiden Direktur. Secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 1. PT. Pindo Deli Pulp and Paper memiliki 7.672 karyawan yang terbagi dalam 3 tingkatan yaitu: karyawan tetap, karyawan kontrak, dan karyawan borongan. Karyawan tetap adalah karyawan yang telah diangkat menjadi karyawan PT. Pindo Deli Pulp and Paper. Karyawan tetap menerima gaji pokok ditambah dengan jaminan kesehatan, premium, uang makan, uang lembur, transportasi, tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, dan tunjangan khusus lainnya. Karyawan kontrak merupakan karyawan PT. Pindo Deli Pulp and Paper yang masih dalam masa percobaan sesuai dengan kontrak yang ditandatangani dan mendapat tunjangan tambahan antara lain uang makan, uang transport, kesehatan, dan uang lembur. Karyawan borongan merupakan karyawan CV tertentu yang bekerja sama sesuai dengan lama mereka bekerja. Karyawan ini hanya bekerja jika perusahaan membutuhkan tenaga kerja tambahan dan sifatnya tidak tetap. Sistem pengupahan dan gaji karyawan ditetapkan sesuai pembagian jenis golongan karyawan. Untuk karyawan tetap menerima upah bulanan sesuai perjanjian kerja sesuai dengan undang-undang tenaga kerja yang berlaku. Karyawan dengan perjanjian kerja waktu tertentu atau kontrak menerima upah bulanan seperti tertulis dalam perjanjian kerja. Sedangkan karyawan borongan menerima upah sesuai dengan jumlah produksi yang dikerjakannya. Pembagian upah dilaksanakan pada hari kerja awal bulan yang dikirim ke nomor rekening pada bank yang telah ditunjuk yaitu Bank Sinar Mas. 4.4
Jenis Produk Paper Machine 12 Paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and Paper memproduksi berbagai
macam jenis kertas. Kertas yang dihasilkan berupa printing maupun non printing. Beberapa produk yang diproduksi oleh paper machine 12 yaitu antara lain: woodfree, briefcard, pre print, stiffner board, drawing paper, dan base paper. Woodfree merupakan jenis office paper seperti kertas fotokopi, kertas buku tulis, kertas amplop, dan sebagainya. Briefcard merupakan jenis kertas yang diproduksi untuk gulungan tissue atau biasa dikenal dengan sebutan kertas manila. Kegunaan
16
kertas pre print sama dengan kertas woodfree yaitu sebagai office paper seperti kertas yang digunakan untuk mencetak formulir dan nota pembelian. Stiffner board merupakan kertas yang diproduksi untuk core tissue atau biasa dikenal dengan sebutan kertas karton. Drawing paper merupakan jenis kertas yang digunakan sebagai kertas gambar, drawing paper diekspor ke Malaysia, China, dan Hongkong. Sedangkan base paper diproduksi sebagai kertas dasar untuk memenuhi permintaan kertas cast coat pada divisi cast coat PT. Pindo Deli Pulp and Paper. 4.5
Bahan Baku Paper Machine 12 Bahan baku utama pembuatan kertas PT Pindo Deli Pulp and Paper terdiri
dari 2 macam jenis pulp yang digunakan antara lain Needle Bleaching Kraft Pulp (NBKP) dan Leave Bleaching Kraft Pulp (LBKP). Sedangkan bahan baku penunjang pembuatan kertas antara lain beberapa bahan kimia seperti filler, cationic starch, AKD, retention aid, dan surface size. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Bahan baku paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and Paper Bahan Baku Pulp LBKP
NBKP
Pengertian Jenis pulp serat pendek dan berdaun lebar yang diperoleh dari jenis hardwood, yaitu kayu akasia dan MTH (Mixed Tropical Hardwood). Pulp MTH dan akasia diperoleh dari produk lokal yaitu PT. Indah Perawang Riau dan PT. Lontar Papyrus Jambi. Jenis pulp serat panjang yang diperoleh dari jenis softwood, misalnya kayu pinus. PT. Pindo Deli Pulp and Paper mengimpor NBKP dari Kanada, Finlandia, dan Amerika Serikat.
Filler
Bahan pengisi dalam pembuatan kertas yaitu jenis bahan baku CaCO3.
Cationic starch
Bahan kimia yang terbuat dari serbuk yang berguna sebagai perekat untuk mengikat daya ikat antar serat, terbuat dari tapioka. Pada proses dry end, kertas dibasahi dengan starch yang berfungsi sebagai surface sizing.
AKD
Alkil Keton Dimmer merupakan bahan kimia jenis synthetic surface size yang berfungsi sebagai penetrasi daya serap air. AKD ditambahkan pada SILO tank sebagai internal sizing.
Retention aid
Bahan polimer yang berfungsi sebagai flokulan untuk menstabilkan kedudukan filler dalam kertas.
Bahan kimia yang berfungsi meningkatkan ketahanan terhadap penetrasi air pada kertas yaitu enzim dan tapioka. Sumber: PT. Pindo Deli Pulp and Paper Surface size
17
(a)
(b)
(c)
(e)
(c)
(d)
(e)
(f)
Gambar 2 Bahan baku paper machine 12 (a) Pulp, (b) Filler, (c) Cationic starch, (d) AKD, (e) Retention aid, dan (f) Surface size.
18
4.6
Proses Produksi Paper Machine 12 Paper machine 12 merupakn mesin kertas secondhand buatan IHI Co. Ltd.
Jepang yang dibeli dari perusahaan kertas luar negeri. Mesin ini bertipe fourdrinier dengan lebar 3,3 meter dan mempunyai kecepatan maksimal 700 meter per menit. Proses produksi kertas di paper machine 12 sama seperti pada proses pembuatan kertas pada umumnya yang terbagi menjadi beberapa tahap yaitu terlihat pada Gambar 3. Stock preparation
Finishing
Paper making
Rewinding
Pressing
Paper rolling
Sizing
Calendering
Gambar 3 Diagram alir proses produksi paper machine 12. Stock preparation merupakan tahapan persiapan bahan baku kertas, yaitu mulai dari pengolahan serat menjadi pulp dengan berbagai macam proses. Lembaran pulp tersebut diolah menjadi buburan pulp dengan cara repulping, cleaning, refining, dan mixing. Repulping merupakan pencampuran pulp dan air dilengkapi dengan agitator sebagai pengaduk dengan konsistensi 4% yang kemudian akan dipompa ke dump chest sebagi tempat penampungan. Cleaning yaitu berfungsi sebagai cleaner tempat menyaring kotoran dengan berat jenis tinggi seperti logam, kaca dan lain sebagainya. Refining merupakan proses penguraian serat untuk mengembangkan sifat optimal serat yang diinginkan pada pembuatan kertas. Tujuan proses refining adalah mengkondisikan serat sehingga tercipta permukaan yang baru dan memperbaiki ikatan antar serat. Mixing merupakan pencampuran semua pulp dari dua jalur LBKP dan NBKP dengan bahan kimia yang ditambahkan pada pembuatan kertas tergantung dari jenis kertas. Paper making adalah proses pembuatan kertas yang menggunakan paper machine yaitu alat untuk membuat lembaran kertas, menghilangkan air, pressing, dan pengeringan. Mesin kertas dibagi menjadi beberapa bagian yaitu approach flow system, headbox, dan wire. Approach flow system merupakan bagian penghubung antara stock preparation dengan paper machine. Approach flow
19
system berfungsi membersihkan, mengencerkan, dan menyaring bubur dari kontamina. Pemisahan serat berdasarkan berat jenis menggunakan clone cleaner system sedangkan pemisahan serat berdasarkan ukuran menggunakan screener. Headbox berfungsi mendistribusikan bubur kertas selebar mesin kertas ke wire dan mengendalikan konsistensi agar tetap terjaga. Wire berfungsi membentuk lembaran kertas, menghilangkan air serta memisahkan serat. Wire juga berfungsi mengendapkan serat pada wire secara baik. Konsistensi lembaran pada saat keluar dari wire adalah 18-23%. Pressing berfungsi menekan lembaran secara mekanis untuk mengeluarkan air yang ada di lembaran kertas dengan menggunakan alat press part. Air dihilangkan dari lembaran akibat penekanan dari dua roll press yang berputar. Sizing
merupakan
proses
mengaplikasikan
surface
sizing
pada
kertas
menggunakan alat yang disebut size press yang terletak diantara bagian antara pre dryer dan after dryer. Fungsi utama dari calendering adalah untuk mengurangi kekasaran permukaan, melicinkan dan memadatkan struktur pori-pori kertas agar didapatkan hasil printing yang bagus. Paper rolling merupakan penggulungan kertas menggunakan mesin pope reel yang terjadi karena gesekan antara roll yang berputar. Roll tersebut digerakkan dengan elektrik motor yang disatukan dengan paper machine. Rewinding berfungsi menggulung kembali kertas dari steel core ke paper core sesuai dengan ukuran yang diinginkan costumer. Mesin yang digunakan adalah rewinder yang digunakan untuk menggulung kertas tipis dan menggulung kertas tebal dengan kecepatan maksimal masing-masing sebesar 550 mpm dan 1800 mpm. Rewinder menghasilkan roll product dan sheet product. Proses finishing merupakan proses paling akhir dalam pembuatan kertas. Finishing terdiri dari counting yaitu menghitung jumlah kertas sebelum dipacking, sorting yaitu proses pemilihan kertas atau proses mensortir kertas, wraping yaitu proses membungkus kertas menggunakan kertas kraft dan plastik, staking yaitu merupakan penumpukan kertas setelah dilakukan wraping, sedangkan labeling merupakan proses penandaan tumpukan kertas sesuai dengan Negara tujuan atau permintaan konsumen.
20
(a)
(c)
(e)
(b)
(d)
(f)
Gambar 4 Mesin pembuatan kertas paper machine 12 (a) Wire, (b) Press part, (c) Size press, (d) Calendering, (e) Pope reel, dan (f) Rewinder.
21
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
Gambar 5 Proses finishing paper machine 12 (a) counting, (b) sortir, (c) wrapping, (d) staking dan (e) labeling.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1
Biaya Produksi Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
suatu produk dengan penambahan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak akan berubah secara total selama periode waktu tertentu, sekalipun terjadi perubahan yang besar atas tingkat aktivitas atau volume terkait. Sedangkan biaya variabel (variable cost) adalah biaya secara total berubah seiring dengan perubahan tingkat atau volume yang terkait (Horngren, C.T. et al. 2006). Jenis produk pada penelitian ini adalah Brief Card (BC), Base Paper (BP), Drawing Paper (DP), Wood Free (WF), Pre Print (PPR), dan Stiffner Board (SB) secara keseluruhan. Jumlah produksi paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and Paper yang digunakan adalah jumlah produksi pada periode Januari 2011 sampai Maret 2012, secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 2. Besarnya biaya produksi terlihat pada Tabel 3 dimana biaya tetap terdiri dari depresiasi mesin, bunga modal, pemeliharaan, gaji karyawan tetap, biaya kantor (overhead), asuransi, dan biaya external service, sedangkan biaya variabel terdiri dari bahan baku, packaging, transport, rental, energi dan upah pegawai tidak tetap. Perhitungan biaya depresiasi mesin dan bunga modal secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4. Jumlah biaya produksi yang paling besar adalah biaya variabel dimana bahan baku pulp merupakan komponen biaya yang paling besar. Perhitungan biaya bahan baku secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 5. Biaya produksi kertas berkisar dari US$ 618,59 per ton sampai dengan US$ 696,56 per ton. Biaya produksi setiap ton produk berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan komposisi dan pemakaian bahan baku yang digunakan pada setiap jenis produk.
23
Tabel 3 Biaya produksi paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and Paper (US$/ton) Komponen Biaya Biaya Tetap Depresiasi Mesin ** Bunga Modal ** Pemeliharaan * Indirect Labor Overhead * Asuransi * External service * Biaya Variabel Bahan Baku ** LBKP NBKP Dry broke Wet broke Filler (CaCO3) AKD Cationic starch Retention aid Surface size Packaging * Transport * Rental * Fresh water Energi * Power Steam Direct Labor *
Jenis produk BC
BP
DP
WF
PPR
SB
63,42 0,58 10,63 26,44 6,04 0,51 10,83 8,39 555,17
65,14 0,67 12,27 26,44 6,04 0,51 10,83 8,39 631,42
65,55 0,69 12,65 26,44 6,04 0,51 10,83 8,39 555,13
70,56 0,95 17,41 26,44 6,04 0,51 10,83 8,39 583,60
72,50 1,05 19,25 26,44 6,04 0,51 10,83 8,39 583,60
65,96 0,71 13,04 26,44 6,04 0,51 10,83 8,39 584,88
327,25 0 45,20 22,60 6 5,37 7,66 0,81 0 23,78 0,59 1,15 2,75
238 166,60 56,50 11,30 4,40 5.,90 7,66 0,77 0 23,78 0,59 1,15 2,75
327,25 0 45,2 22,60 6 5,37 7,66 0,77 0 23,78 0,59 1,15 2,75
351,05 0 49,72 22,60 5,60 4,83 6,89 1,92 0,70 23,78 0,59 1,15 2,75
351,05 0 49,72 22,6 5,6 4,83 6,89 1,92 0,70 23,78 0,59 1,15 2,75
357 0 45,2 22,6 6 5,37 7,66 0,77 0 23,78 0,59 1,15 2,75
52,50 50,23 9,28
52,50 50,23 9,28
52,50 50,23 9,28
52,50 50,23 9,28
52,50 50,23 9,28
52,50 50,23 9,28
Biaya Produksi 618,59 696,56 620,68 654,17 656,11 650,84 Harga Jual * 993 875 995 881 850 903 Profit 374,41 178,44 374,32 226,83 193,89 252,16 Sumber: *) PT Pindo Deli Pulp and Paper: overhead merupakan biaya keperluan kantor, external service merupakan biaya layanan lainnya, sedangkan rental merupakan biaya penyewaan alat pendukung produksi **) Biaya diperoleh dari pengolahan data
24
5.2
Optimasi Produk Optimasi produk dilakukan di paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and
Paper dengan menggunakan koefisien tujuan, koefisien input-output, dan nilai sebelah kanan dari fungsi kendala. 5.2.1 Koefisien Fungsi Tujuan Koefisien fungsi tujuan dari model program linier adalah besarnya keuntungan per ton setiap produk kertas yang dihasilkan. Keuntungan ini merupakan selisih harga jual dikurangi biaya produksi. Dua jenis produk yang memiliki keuntungan terbesar adalah BC dan DP. Hal ini disebabkan rendahnya biaya produksi serta tingginya harga jual produk kedua tersebut yang secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4. 5.2.2 Koefisien Input-Output dan Nilai Sebelah Kanan (NSK) Koefisien input-output dan nilai sebelah kanan dalam fungsi kendala dari formulasi program linier secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4. Koefisien inputoutput pada kendala bahan baku LBKP dan NBKP adalah jumlah bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan setiap ton produk yang secara rinci terlihat pada Lampiran 5, sedangkan nilai sebelah kanan pada kendala tersebut merupakan jumlah persediaan bahan baku yang tersedia yang diperoleh dari Raw Material Departement. Koefisien input-output pada kendala waktu penggunaan mesin yang digunakan secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 6 dan Lampiran 7. Koefisien ini diperoleh dengan membagi rata-rata jumlah waktu penggunaan mesin tersebut dengan rata-rata jumlah produksi yang dihasilkan. Nilai sebelah kanan merupakan jumlah waktu efektif mesin, yaitu 86% atau sebesar 619,2 jam per bulan. Koefisien input-output untuk kendala produksi minimum dan kapasitas mesin adalah satu. Nilai sebelah kanan yang digunakan adalah jumlah produksi minimum yang diproduksi pada periode Januari 2011 sampai Maret 2012. Kapasitas produksi mesin rata-rata per bulan adalah 7.000 ton per bulan.
25
Tabel 4 Input-output koefisien fungsi tujuan dan fungsi kendala Kendala
Satuan
Fungsi Tujuan Profit US$/ton Fungsi Kendala Ketersediaan Bahan Baku LBKP ton/ton kertas NBKP ton/ton kertas Waktu Penggunaan Mesin Paper Machine jam/ton Rewinder jam/ton Produksi Minimum BC ton/bulan BP ton/bulan DP ton/bulan WF ton/bulan PPR ton/bulan SB ton/bulan Kapasitas mesin ton/bulan Sumber: *Raw Material Departement
Jenis produk
Ketersediaan
BC
BP
DP
WF
PPR
SB
Sumberdaya Per Bulan
374,41
178,44
374,32
226,83
193,89
252,16
0,55 0
0,40 0,20
0,55 0
0,59 0
0,59 0
0,60 0
<= <=
3501,89 * 114,7 *
0,08 0,04
0,09 0,04
0,09 0,05
0,12 0,06
0,14 0,07
0,09 0,05
<= <=
619,2 619,2
1 0 0 0 0 0 1
0 1 0 0 0 0 1
0 0 1 0 0 0 1
0 0 0 1 0 0 1
0 0 0 0 1 0 1
0 0 0 0 0 1 1
>= >= >= >= >= >= <=
227,43 449,14 124,69 120,48 1531,43 128,50 7.000
26
5.2.3 Solusi Optimum Solusi optimum, secara rinci disajikan pada Tabel 5. Keuntungan maksimum yang diperoleh adalah US$ 1,98 juta per bulan dengan jumlah produksi 6.357,74 ton per bulan. Bila besarnya keuntungan ini dibandingkan dengan keuntungan maksimum pada kondisi aktual sebesar US$ 560 ribu per bulan dan jumlah produksi 5.239,78 ton per bulan, maka optimasi telah meningkatkan keuntungan sebesar 72% dan meningkatkan jumlah produksi sebesar 18%. Pada tingkat optimum, produk BC yang dihasilkan adalah 4.003,49 ton per bulan dengan keuntungan sebesar US$ 1,49 juta per bulan, sedangkan pada kondisi aktual jumlah produksi adalah 689,33 ton per bulan dan keuntungan sebesar US$ 181 ribu per bulan. Terjadi peningkatan keuntungan jenis produk BC sebesar 88%. Jumlah produksi optimum jenis produk DP adalah sebesar 124,69 ton per bulan dengan keuntungan US$ 46 ribu per bulan, sedangkan pada kondisi aktual jumlah produksi adalah 79,25 per ton dan keuntungan sebesar US$ 20 ribu per bulan, optimasi telah meningkatkan keuntungan jenis produk DP sebesar 37%. Lebih lanjut, bila dibandingkan dengan keempat jenis produk lainnya, jenis produk BC dan DP memiliki biaya produksi lebih rendah dan harga jual tiap ton kertas yang lebih tinggi sehingga keuntungan yang dihasilkan lebih besar. Tabel 5 Solusi optimum paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and Paper Produksi Jenis produk
Keuntungan
Aktual
Optimum
Aktual
Optimum
(ton/bulan)
(ton/bulan)
(US$/bulan)
(US$/bulan)
BC
689,33
4.003,49
181.782,14
1.498.944,77
BP
1.295,61
449,14
87.768,29
80.145,90
DP
79,25
124,69
20.892,68
46.674,58
WF
497,06
120,49
54.057,36
27.330,65
PPR
2.476,20
1.531,43
187.726,75
296.932,88
202,33
128,50
28.621,30
32.403,53
5.239,78
6.357,74
560.848,51
1.982.432,31
SB Total Sumber: pengolahan data
27
5.2.4 Status Sumberdaya Status sumberdaya menjelaskan apakah sumberdaya yang digunakan terpakai habis atau tersisa dalam proses produksi. Tabel 6 menunjukkan bahwa bahan baku LBKP merupakan sumberdaya yang mengikat karena sumberdaya tersebut habis dipakai seluruhnya dalam proses produksi pada tingkat optimum sehingga slack atau sisa bernilai nol (binding constraint). Sedangkan bahan baku NBKP, waktu penggunaan paper machine, dan mesin rewinder merupakan sumberdaya yang tidak mengikat karena sumberdaya tersebut tidak habis dipakai seluruhnya dalam proses produksi pada tingkat optimum sehingga slack bernilai positif (not binding constraint). Nilai slack 0 untuk kendala produksi minimum jenis BP, DP, WF, PPR, dan SB menunjukkan bahwa bahan baku jenis produk tersebut diproduksi pada tingkat yang minimum, sementara itu nilai slack 3.776 untuk kendala produksi minimum jenis BC menunjukkan produk tersebut diproduksi 3.776 lebih banyak daripada tingkat produksi minimum. Tabel 6 Status sumberdaya dan penggunaan sumberdaya optimum Kendala sumberdaya Ketersediaan Bahan Baku LBKP NBKP Waktu Penggunaan Mesin Paper Machine Rewinder Produksi Minimum BC BP DP WF PPR SB Kapasitas mesin Sumber: pengolahan data
Satuan unit
Status
sumberdaya
sumberdaya
Jumlah Sumberdaya Tersedia
Digunakan
Sisa
ton/ton kertas ton/ton kertas
binding not binding
3.501,89 114,70
3.501,89 89,83
0 24.87
jam/ton jam/ton
not binding not binding
619,2 619,2
589,75 294,87
29,44 324,32
ton/bulan ton/bulan ton/bulan ton/bulan ton/bulan ton/bulan ton/bulan
not binding binding binding binding binding binding not binding
227,43 449,14 124,69 120,49 1.531,43 128,50 7.000
4.003,49 449,14 124,69 120,49 1.531,43 128,50 6.357,74
3.776 0 0 0 0 0 642,26
28
5.2.5 Harga Bayangan Harga bayangan adalah tambahan keuntungan yang diperoleh ketika sumberdaya dapat ditambah 1 unit. Bahan baku LBKP merupakan sumberdaya langka yang mengikat dan memiliki nilai positif sebesar 680,74 terlihat pada Tabel 7. Nilai tersebut menunjukan bahwa setiap peningkatan penggunaan bahan baku LBKP sebanyak 1 ton akan meningkatkan keuntungan sebesar US$ 680,74, sementara sumberdaya NBKP merupakan sumberdaya langka yang tidak mengikat dan memiliki nilai 0. Hal ini berarti peningkatan penggunaan sumberdaya NBKP tidak meningkatkan keuntungan. Lebih lanjut, harga bayangan untuk kendala produksi minimum produk BP sebesar -93,85 berarti setiap ton penambahan produksi produk BP akan mengurangi keuntungan sebesar US$ 93,85. Tabel 7 Harga bayangan paper machine 12 Kisaran Sumberdaya Kendala sumberdaya
Satuan unit sumberdaya
Ketersediaan Bahan Baku LBKP NBKP Waktu Penggunaan Mesin Paper Machine Rewinder Produksi Minimum BC BP DP WF PPR SB Kapasitas mesin Sumber: pengolahan data
5.2.6
ton/ton kertas ton/ton kertas jam/ton jam/ton ton/bulan ton/bulan ton/bulan ton/bulan ton/bulan ton/bulan ton/bulan
Harga Bayangan
Digunakan
Allowable Increase
Allowable Decrease
680,74 0
3501,89 89,83
214,09 1E+30
2076,83 24,87
0 0
589,76 294,88
1E+30 1E+30
29,44 324,32
0 -93,85 -0,09 -174,80 -207,74 -156,28 0
4003,49 449,14 124,69 120,49 1531,43 128,50 6357,74
3776,05 124,35 2046,13 689,63 527,66 2869,38 1E+30
1E+30 449,14 124,69 120,48 1531,43 128,50 642,26
Nilai Penghematan Sumberdaya Penghematan sumberdaya diperoleh dengan membandingkan jumlah
pemakaian sumberdaya pada kondisi aktual dengan kondisi optimum. Bahan baku NBKP merupakan sumberdaya yang dapat dihemat karena sumberdaya tersebut tidak habis dipakai. Pada Tabel 6 menunjukkan bahan baku NBKP memiliki sisa sebesar 24,87 ton pada kondisi optimum dikalikan dengan harga bahan baku
29
NBKP sebesar US$ 833 per ton. Hal ini berarti, nilai penghematan bahan baku NBKP adalah US$ 20.716,71 per bulan yang secara rinci dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Nilai penghematan sumberdaya dan keuntungan bersih Komponen
Aktual
Optimum
Produksi (ton/bulan) Keuntungan (US$/bulan) Penghematan LBKP (US$/bulan) NBKP (US$/bulan)
5.239,78 560.848,51
6.357,74 1.982.432,31
0 0
0 20.716,71
Keuntungan bersih (US$/bulan) Sumber: pengolahan data
560.848,51
2.003.149,02
5.2.7
Analisis Kepekaan Analisis kepekaan dilakukan untuk memenuhi perubahan-perubahan pada
kondisi optimum ketika ketersediaan bahan baku dan biaya produksi berubah, yaitu bertambah atau berkurang sebesar 10% dan 20%. Pada ketersediaan bahan baku yang bertambah sebesar 10% atau 20% keuntungan perusahaan bertambah sebesar 6,8%, sedangkan pada pengurangan biaya produksi sebesar 10% atau 20% keuntungan bertambah sebesar 28,9% atau 16,9%. Namun pada peningkatan biaya produksi dan penurunan persediaan bahan baku sebesar 10% atau 20%, perusahaan mengalami penurunan keuntungan. Hal ini disebabkan tingginya biaya produksi sehingga perusahaan tidak mendapatkan keuntungan. Secara rinci perubahan pada kondisi-kondisi tersebut di atas disajikan pada Tabel 9 dan secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 8. Lebih lanjut, ketika bahan baku menurun 10% atau 20% jumlah total produk berkurang dari 6.357,74 ton per bulan menjadi 5.721,04 ton per bulan atau 5.084,33 ton per bulan dan kombinasi jenis produk BC berkurang dari 4.003,49 ton per bulan menjadi 3.366,78 ton per bulan atau 2.730,08 ton per bulan. Jenis produk yang lain diproduksi pada tingkat yang minimum, secara rinci disajikan pada Tabel 10. Ketika biaya produksi mengalami perubahan sebesar -20%,-10%, 20%, dan 10% jumlah total produksi tidak berubah, namun terjadi perubahan pada komposisi jenis produk BC dari 4.003,49 ton per bulan menjadi 1.957,36 bulan dan komposisi jenis produk DP dari
124,69
ton
per
bulan
2.170,83 ton per bulan dan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 11.
ton per menjadi
30
Tabel 9 Perubahan yang terjadi pada analisis kepekaan Komponen
Status Sumberdaya
Perubahan
Keuntungan Perusahaan
Kombinasi Produk BC
Jumlah Produksi
Bahan Baku
-20% -10% 10% 20%
- 24% - 12% + 6,8% + 6,8%
- 31,8% - 15,90% + 8,86% + 8,86%
- 20% - 10% + 5,77% + 5,77%
LBKP LBKP LBKP LBKP
Biaya Produksi
-20% -10% 10% 20%
+ 28,9% + 16,9% - 20,3% - 50%
- 51,1% - 51,1% tetap tetap
tetap tetap tetap tetap
LBKP LBKP LBKP LBKP
Sumber: pengolahan data
Langka
31
Tabel 10 Jumlah produksi optimum pada berbagai kondisi bahan baku berubah (ton/bulan) Jenis produk
Jumlah produksi ketika bahan baku -20%
-10%
0%
10%
20%
2.730,08 449,14 124,69 120,49 1.531,43 128,50
3.366,78 449,14 124,69 120,49 1.531,43 128,50
4.003,49 449,14 124,69 120,49 1.531,43 128,50
4.392,74 449,14 124,69 120,49 1531,43 128,50
4.392,74 449,14 124,69 120,49 1531,43 128,50
Total 5.084,33 Sumber: pengolahan data
5.721,04
6.357,74
6.746,99
6.746,99
BC BP DP WF PPR SB
Tabel 11 Jumlah produksi optimum pada berbagai kondisi biaya produksi berubah (ton/bulan) Jenis produk
Jumlah produksi ketika biaya produksi -20%
-10%
0%
10%
20%
1.957,36 449,14 2.170,83 120,49 1.531,43 128,50
1.957,36 449,14 2.170,83 120,49 1.531,43 128,50
4.003,49 449,14 124,69 120,49 1.531,43 128,50
4.003,49 449,14 124,69 120,49 1531,43 128,50
4.003,49 449,14 124,69 120,49 1.531,43 128,50
Total 6.357,74 Sumber: pengolahan data
6.357,74
6.357,74
6.357,74
6.357,74
BC BP DP WF PPR SB
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1
Kesimpulan Kombinasi produksi pada tingkat optimum menghasilkan solusi optimum
untuk jenis produk BC dan DP dengan peningkatan keuntungan sebesar 88% dan 37%. Dengan memperhatikan kendala bahan baku, waktu penggunaan mesin, produksi minimum, dan kapasitas mesin maka optimasi telah meningkatkan keuntungan sebesar 72% dan meningkatkan jumlah produksi sebesar 18%. Sedangkan keuntungan maksimum juga diperoleh dengan melakukan analisis kepekaan pada perubahan penambahan ketersediaan bahan baku serta penurunan biaya produksi sebesar 10% dan 20%. 6.2
Saran
1.
Untuk meningkatkan penggunaan pemanfaatan kapasitas perusahaan, bahan baku LBKP perlu disediakan lebih banyak.
terpasang
2.
Perusahaan perlu meningkatkan pemasaran jenis kertas BC dan DP sebagai produk yang optimum.
3.
Goal programming sebagai teknik optimasi perlu diinvestigasi agar beberapa tujuan bisa tercapai.
DAFTAR PUSTAKA Aminudin. 2005. Prinsip-prinsip Riset Operasi. Jakarta: Erlangga Bowyer JL, et al. 2003. Forest Products and Wood Science: An Introduction 4th Edition. Iowa: Iowa State Press. Departemen Perindustrian. 1982. Perkembangan Industri Kertas dan Pulp di Dunia. Jakarta Indonesian Pulp and Paper Association. 2011. Indonesian Pulp and Paper Industry Directory. Jakarta Indonesian Commercial Newsletter. 2011. Profil Industri Pulp dan Kertas. Jakarta Horngren, C.T. et al. 2006. Cost Accounting A Manajerial Emphasis twelfth edition. Stanford University. Nasendi BDE, dan Anwar. 1985. Program Linier dan Variasinya. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta Paulapuro, H. 2000. Papermaking Part 1, Stock Preparation and Wet End. Helsinki University of Technology. Prawirosentono, 2004. Riset Operasi dan Ekonofisika. Jakarta: PT. Bumi Aksara Rosdiana, E. 2007. Optimasi Produksi Papan Partikel: Studi Kasus di PT. Paparti Pertama, Sukabumi [Skripsi]. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor Simangunsong BCH. 1991. Optimasi Penggunaan Sumberdaya Dan Penganekaragaman Produk Dalam Industri Kayu Lapis [Tesis]. Fakultas Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor: Bogor. Smook, GA. 1994. Handbook For Pulp and Paper Technologist 2nd Edition. Canadian Cataloguing inPublication Data
LAMPIRAN
35
Lampiran 1 Struktur organisasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper
Sumber: PT. Pindo Deli Pulp and Paper
36
Lampiran 2 Produksi kertas paper machine 12 PT. Pindo Deli Pulp and Paper Bulan
Jenis produk BC
BP
DP
WF
PPR
SB
1.051,92 759,00 741,50 559,72 721,75 1.050,61 1.129,88 680,73 227,43 261,49 656,06 505,37 432,16 657,75 904,47
3.406,29 734,14 2.628,08 2.624,50 669,45 449,14 1411,89 780,10 837,61 898,17 641,80 645,65 1.060,96 1.670,59 975,78
0 198,98 0 137,25 124,69 0 0 227,36 0 0 309,29 0 191,20 0 0
0 0 0 0 0 299,17 120,48 1.108,30 1.321,32 546,69 832,74 1.707,35 536,83 179,62 803,31
1.739,16 3.320,44 2.424,15 1.531,43 3.422,77 3.582,64 2.821,91 1.561,70 2.694,81 2.746,17 2.038,10 1.560,04 2.697,35 2.058,44 2.943,82
306,44 158,53 323,86 304,47 552,54 0 380,27 372,01 0 134,52 0 177,55 0 196,15 128,50
Maksimum 1.129,89 3.406,30 Minimum 227,43 449,14 Rata-rata 689,33 1.295,61 Sumber: PT. Pindo Deli Pulp and Paper
309,29 124,69 79,25
1.707,36 120,49 497,06
3.582,64 1.531,43 2.476,20
552,54 128,50 202,33
Januari 2011 Februari 2011 Maret 2011 April 2011 Mei 2011 Juni 2011 Juli 2011 Agustus 2011 September 2011 Oktober 2011 November 2011 Desember 2011 Januari 2012 Februari 2012 Maret 2012
37
Lampiran 3 Biaya depresiasi dan bunga modal paper machine Komponen Jumlah Produksi Masa pakai mesin Waktu yang dibutuhkan Tingkat suku bunga Harga Beli Mesin Depresiasi Mesin total Depresiasi per produk Bunga Modal total Bunga Modal per produk
Satuan ton/bulan bulan jam % US$ US$/bulan US$/bulan US$/bulan US$/bulan
Jenis produk BC
BP
DP
WF
PPR
SB
689,33 8 52,14 5,75 22.863,16 3.976,20 0,51 73.948,03 9,452
1.295,61 8 113,05 5,75 22.863,16 3.976,20 0,59 73.948,03 10,90
79,25 8 7,13 5,75 22.863,16 3.976,20 0,60 73.948,03 11,25
497,06 8 61,55 5,75 22.863,16 3.976,20 0,83 73.948,03 15,47
2.476,20 8 339,07 5,75 22.863,16 3.976,20 0,92 73.948,03 17,113
202,33 8 18,77 5,75 22.863,16 3.976,20 0,62 73.948,03 11,59
Lampiran 4 Biaya depresiasi dan bunga modal mesin rewinder Komponen Jumlah Produksi Masa pakai mesin Waktu yang dibutuhkan Tingkat suku bunga Harga Beli Mesin Depresiasi Mesin total Depresiasi per produk Bunga Modal total Bunga Modal per produk Sumber: pengolahan data
Satuan ton/bulan bulan jam % US$ US$/bulan US$/bulan US$/bulan US$/bulan
Jenis produk BC
BP
DP
WF
PPR
SB
689,33 60 26,07 5,75 3.157,9 549,2 0,07 9.230,28 1,18
1.295,61 60 56,52 5,75 3.157,9 549,2 0,08 9.230,28 1,36
79,25 60 3,57 5,75 3.157,9 549,2 0,08 9.230,28 1,40
497,06 60 30,77 5,75 3.157,9 549,2 0,11 9.230,28 1,93
2.476,20 60 169,53 5,75 3.157,9 549,2 0,13 9230,28 2,14
202,33 60 9,39 5,75 3.157,9 549,2 0,09 9.230,28 1,45
38
Lampiran 5 Biaya bahan baku Komponen
Satuan
Jenis produk BC
BP
DP
WF
PPR
SB
0,55 0 0,2 0,1 0,3 0,01 0,01 0,00135 0
0,4 0,2 0,25 0,05 0,22 0,011 0,01 0,00128 0
0,55 0 0,2 0,1 0,3 0,01 0,01 0,0013 0
0,59 0 0,22 0,1 0,28 0,009 0,009 0,0032 0,001
0,59 0 0,22 0,1 0,28 0,009 0,009 0,0032 0,001
0,6 0 0,2 0,1 0,3 0,01 0,01 0,00128 0
US$/ton US$/ton US$/ton US$/ton US$/ton US$/ton US$/ton US$/ton US$/ton
595 833 226 226 20 537 766 602 701
595 833 226 226 20 537 766 602 701
595 833 226 226 20 537 766 602 701
595 833 226 226 20 537 766 602 701
595 833 226 226 20 537 766 602 701
595 833 226 226 20 537 766 602 701
US$/ton US$/ton US$/ton US$/ton US$/ton US$/ton US$/ton US$/ton US$/ton
327,25 0 45,20 22,60 6 5,37 7,66 0,81 0
238 166,6 56,50 11,30 4,4 5,907 7,66 0,77 0
327,25 0 45,20 22,60 6 5,37 7,66 0,77 0
351,05 0 49,72 22,60 5,6 4,833 6,894 1,92 0,701
351,05 0 45,20 22,60 5.6 4,833 6,894 1,92 0,701
357 0 45,20 22,60 6 5,37 7,66 0,77 0
Total biaya US$/ton Sumber: pengolahan data
414,89
491,14
414,85
443,32
443,32
444,60
Kebutuhan LBKP NBKP Dry broke Wet broke Filler (CaCO3) AKD Cationic starch Retention aid Surface size Harga LBKP NBKP Dry broke Wet broke Filler (CaCO3) AKD Cationic starch Retention aid Surface size Biaya LBKP NBKP Dry broke Wet broke Filler (CaCO3) AKD Cationic starch Retention aid Surface size
ton/ton kertas ton/ton kertas ton/ton kertas ton/ton kertas ton/ton kertas ton/ton kertas ton/ton kertas ton/ton kertas ton/ton kertas
39
Lampiran 6 Waktu penggunaan paper machine (jam) Bulan
Jenis produk BC
BP
DP
WF
PPR
SB
80,5 58,08 56,74 42,83 55,23 80,4 90,68 52,09 17,4 20,01 36,82 38,67 33,07 50,33 69,21
295,98 65,2 228,35 232,64 55,18 39,88 123,96 70,66 73,48 74,03 56,35 56,88 93,15 145,16 84,79
0 17,92 0 12,35 11,22 0 0 20,47 0 0 27,85 0 17,21 0 0
0 0 0 0 0 32,92 17,38 137,19 145,39 60,15 120,85 242,11 59,07 19,77 88,4
250,96 411,03 349,8 220,98 493,9 516,97 349,31 225,35 333,58 396,27 294,1 193,11 389,23 297,03 364,4
28,79 14,9 30,42 26,7 51,9 0 35,72 34,95 0 11,8 0 16,68 0 18,42 11,27
Jumlah 782,06 1695,69 Rata-rata 52,14 113,05 Sumber: PT. Pindo Deli Pulp and Paper
107,02 7,13
923,23 61,55
5086,02 339,07
281,55 18,77
Januari 2011 Februari 2011 Maret 2011 April 2011 Mei 2011 Juni 2011 Juli 2011 Agustus 2011 September 2011 Oktober 2011 November 2011 Desember 2011 Januari 2012 Februari 2012 Maret 2012
Lampiran 7 Waktu penggunaan mesin rewinder (jam) Bulan
Jenis produk BC
BP
DP
WF
PPR
SB
40,25 29,04 28,37 21,42 27,62 40,20 45,34 26,05 8,70 10,01 18,41 19,34 16,54 25,17 34,61
147,99 32,60 114,18 116,32 27,59 19,94 61,98 35,33 36,74 37,02 28,18 28,44 46,58 72,58 42,40
0 8,96 0 6,18 5,61 0 0 10,24 0 0 13,93 0 8,61 0 0
0 0 0 0 0 16,46 8,69 68,60 72,70 30,08 60,43 121,06 29,54 9,89 44,20
125,48 205,52 174,90 110,49 246,95 258,49 174,66 112,68 166,79 198,14 147,05 96,56 194,62 148,52 182,20
14,40 7,45 15,21 13,35 25,95 0 17,86 17,48 0 5,9 0 8,34 0 9,21 5,64
Jumlah 391,03 847,85 Rata-rata 26,07 56,52 Sumber: PT. Pindo Deli Pulp and Paper
53,51 3,57
461,62 30,77
2.543,01 169,53
140,78 9,39
Januari 2011 Februari 2011 Maret 2011 April 2011 Mei 2011 Juni 2011 Juli 2011 Agustus 2011 September 2011 Oktober 2011 November 2011 Desember 2011 Januari 2012 Februari 2012 Maret 2012
40
Lampiran 8 Perbandingan keuntungan ketika bahan baku dan biaya produksi berubah (US$ 1000/bulan) Keuntungan Jenis produk -20% BC BP DP WF PPR SB
1.022,16 80,14 46,67 27,33 296,93 32,40
1.505,65 Total Sumber: pengolahan data
Ketika bahan baku -10% 0%
10%
20%
-20%
Ketika biaya produksi -10% 0% 10%
20%
1.260,55
1.498,94
1.644,68
1.644,68
975,01
853,93
1.498,94
1.251,29
706,45
80,14
80,14
80,14
80,14
142,71
111,43
80,14
48,86
(19,96)
46,67
46,67
46,67
46,67
1.082,05
947,32
46,67
38,93
21,90
27,33
27,33
27,33
27,33
43,09
35,21
27,33
19,44
2,10
296,93
296,93
296,93
296,93
497,88
397,41
296,93
196,45
(24,59)
32,40
32,40
32,40
32,40
49,13
40,76
32,40
24,04
5,64
1.744,04
1.982,43
2.128,16
2.128,16
2.789,90
2.386,07
1.982,43
1.579,03
691,55