24
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan PT XYZ mempunyai visi dan misi yang digunakan untuk pedoman dalam menjalankan mekanisme kerja. Perusahaan PT XYZ mempunyai bagian yang menjadi struktur penting perusahaan yaitu divisi Engineering yang mempunyai fungsi mengatur segala kebutuhan perusahaan yang bersifat teknis. Divisi engineering biasa mengatur bagian permesinan dan ruang kontrol seluruh bagian gedung. Apabila gedung mengalami kendala teknis karena kurangnya pasokan aliran maka divisi ini yang bertanggung jawab untuk segera menyelesaikan masalah supaya tidak mengganggu kelancaran kerja perusahaan. Program kesehatan dan keselamatan kerja yang peneliti lakukan di perusahaan PT XYZ meliputi: pelatihan keselamatan terhadap karyawan dalam melakukan pekerjaan di perusahaan, adanya kontrol lingkungan kerja yang dilakukan oleh atasan, pengawasan dan disiplin, publikasi keselamatan kerja yang disebar kepada suluruh pekerja, dan meningkatkan kesadaran akan kesehatan dan keselamatan kerja saat menjalankan tanggung jawab pekerjaan. Sedangkan untuk kinerja karyawan peneliti melihat dari inisiatif dan kreativitas, tanggung jawab, kerjasama, ketelitian, dan kedisiplinan. Dalam pengolahan data menggunakan analisis Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan metode Latent Variable Score (LVS) dengan bantuan software LISREL 8.30. Mendapatkan rasa aman dalam meningkatkan pekerjaannya, aspek kesehatan dan keselamatan kerja merupakan faktor penting dalam menunjang kinerja karyawan supaya lebih baik. Hal ini akan berdampak positif terhadap karyawan khususnya divisi engineering. Apabila terpelihara dengan baik dapat menekan faktor kecelakaan dalam bekerja dan kesehatan karyawan lebih terjamin. Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.
25
PT XYZ Visi dan Misi
Divisi Engineering
Program K3: (Miner, J.B. 1992) 1. Pelatihan Keselamatan 2. Kontrol Lingkungan Kerja 3. Pengawasan dan Disiplin 4. Publikasi Keselamatan Kerja 5. Peningkatan Kesadaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kinerja karyawan: (Hasibuan, 2008) 1. Inisiatif 2. Tanggung jawab 3. Kerjasama 4. Ketelitian 5. Kedisiplinan
Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kinerja Karyawan divisi Engineering PT XYZ
(K3) terhadap
Rekomendasi Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penelitian 3.2. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor PT XYZ yang berada di Jalan A, Kota B. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa perusahaan PT XYZ telah menerapkan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) sebagai bukti perhatian dan kepedulian terhadap tenaga kerjanya sendiri. Penelitian ini dilaksanakan peda bulan Mei 2012-Juni 2012.
26
3.3. Jenis dan Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu, data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Sumber data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan yang menjadi objek penelitian dengan mewancarai secara langsung kepada chief Engineering, karyawan bagian engineering terkait kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta kinerja karyawan yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. 2. Data Sekunder Data sekunder di peroleh dari studi literatur, baik dari tulisan, data perusahaan, referensi yang relevan maupun sumber lain yang menunjang penelitian. Penelitian ini membahas dua variabel yaitu, kesehatan dan keselamatan kerja (K3) sebagai variabel bebas (independent) dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat (dependent). Indikator penelitian kesehatan dan keselamatan kerja meliputi: pelatihan keselamatan, kontrol lingkungan kerja, pengawasan dan disiplin, publikasi keselamatan kerja, serta peningkatan kesadaran kesehatan dan keselamatan kerja. Sedangkan indikator penelitian kinerja meliputi: inisiatif, tanggung jawab, kerjasama, ketelitian, dan kedisiplinan. Setiap poin jawaban ditentukan skornya menggunakan skala Likert. Kuesioner penelitian ini menggunakan skala ordinal sebagai acuan, yaitu: 1. Sangat Tidak Setuju (STS) 2. Tidak Setuju (TS) 3. Setuju (S) 4. Sangat Setuju (SS) Hasil intrepretasi dari setiap item pernyataan yang digunakan dalam kuesioner ditentukan berdasarkan rentang skala dengan rumus yaitu:
Rentang Skala
………(1)
27
Penelitian ini menggunakan skala likert 1 sampai 4, sehingga berdasarkan rumus didapatkan nilai skor rata-rata yang diperoleh sebesar 0,75. Rentang skala yang diperoleh untuk intrepretasi hasil jawaban kuesioner dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Rentang Skala Intrepretasi Hasil Jawaban Kuesioner Rataan Pernyataan Intrepretasi Hasil Skor Jawaban 1.00 – 1.75 Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Baik 1.76 – 2.50 Tidak Setuju Tidak Baik 2.51 – 3.25 Setuju Baik 3.26 – 4.00 Sangat Setuju Sangat Baik 3.4. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara penanya dengan narasumber menggunakan alat yang umum disebut panduan wawancara. Alat yang umum digunakan untuk mengumpulkan data primer disebut kuesioner, kuesioner berisi sekumpulan pertanyaan yang diajukan pada responden untuk diisi dan dijawab. Alat kuesioner yang akan diisi tersebut bersifat tertutup. Pengisian kuesioner ini dilaksanakan untuk memperoleh tanggapan terkait dengan penelitian yang berhubungan pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan. Kuesioner sebelum digunakan untuk penelitian dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terlebih dahulu. a.
Uji Validitas Validitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen penelitian mampu mencerminkan isi sesuai dengan hal dan sifat yang diukur.
Artinya,
setiap
butir
instrumen
telah
benar-benar
menggambarkan keseluruhan isi atau sifat konsep yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Langkah-langkah untuk mengukur validitas kuesioner menurut Umar (2003):
28
1) Mendefenisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur. 2) Melakukan uji coba pengukur tersebut kepada sejumlah responden. 3) Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban. 4) Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan atau pernyataan dengan skor total. Nilai korelasi dapat diketahui dengan menggunakan korelasi product moment. Rumus dari korelasi product moment yang digunakan yaitu: r(Xi,Y) =
∑ √
∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
..............
Keterangan: r
= Angka korelasi
Xi = Skor masing-masing pernyataan ke-I r (Xi,Y) Y = Skor total n
= Jumlah responden
5) Hasil perhitungan dari Product Moment temyata r hitung > r tabel yaitu lebih besar 0,361. Maka butir instrument tersebut dianggap valid dan signifikan, sebaliknya jika r hitung < r tabel maka dianggap tidak valid, sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan bantuan software SPSS 20.0 for windows, diperoleh pengolahan sebanyak 50 butir pernyataan yang terbukti valid, karena nilai r hitung lebih besar dari 0.361 (Lampiran 1). b.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. uji reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya. Suatu instrumen akan reliabel apabila instrumen tersebut dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten. Pada uji reliabilitas ini digunakan teknik Chronbach Alpha yang skornya rentang antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau 0-100, bila dalam bentuk skala 1-3, 1-5, 1-7, dan
29
seterusnya (Umar,2003). Uji reliabilitas menggunakan software Microsoft Excell 2010 dan software SPSS 20 for windows, penilaian koefisien mengacu pada Chronbach Alpha yang memiliki aturan, dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Klasifikasi Chronbach Alpha R Alpha >0.9 >0.8 >0.7 >0.6 >0.5 <0.5
Klasifikasi Sempurna Baik Dapat Diterima Dipertanyakan Buruk Tidak Dapat Diterima
Uji reliabilitas menggunakan rumus Chronbach Alpha sebagai berikut: 2.
Dimana: = Reliabilitas isntrumen = Banyak butir pernyataan ∑
= Jumlah Varian total = Jumlah varian pernyataan = Jumlah responden
X
= Nilai skor yang dipilih
Kesimpulan diperoleh dengan cara membandingkan nilai hitung alpha dan nilai r tabel dari hasil perhitungan. Hasil uji reliabilitas untuk Program K3 adalah 0.932 dan hasil uji reliabilitas kinerja karyawan adalah 0.939 dengan menggunakan alat bantu software SPSS 20.0 for windows, ini berarti instrument dinyatakan reliabel karena nilai hitung Cronbach Alpha lebih dari 0.6 (nilai hitung Cronbach Alpha > nilai r tabel). Hasil perhitungan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan alat bantu software SPSS 20.0 for windows dapat dilihat pada Lampiran 1. Kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya dapat dilihat pada Lampiran 2.
30
3.5. Teknik Sampel Menurut Sugiyono (2005) probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel) memberikan peluang yang sama kepada setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jumlah karyawan divisi engineering adalah 40 orang, maka dijadikan sebagai objek dalam penelitian. 3.6. Hipotesis Penelitian ini nantinya berguna untuk menegaskan suatu teori dan dapat diterapkan dalam keadaan nyata. Maka diterapkan suatu hipotesis, yaitu: Program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap Kinerja Karyawan Divisi Engineering PT XYZ. 3.7. Metode Pengolahan Data 3.7.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mencari nilai rata-rata yang diperoleh. Nilai rata-rata digunakan untuk memperoleh kesimpulan yang didapat dengan menggunakan rentang skala yang sudah ditentukan sebelumnya berdasarkan masing-masing kriteria. Analisis ini untuk mengetahui karakteristik responden pada penelitian melalui perhitungan persentase jawaban yang telah ditabulasi. Anaisis deskriptif
menggunakan
tabulasi
silang.
Analisis
ini
juga
mengidentifikasi karakteristik responden yang berpengaruh terhadap variabel penelitian, yaitu kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta kinerja karyawan. 3.7.2 Analisis Structural Equation Modeling (SEM) Menurut
Wijayanto
(2008)
model
persamaan
structural
(Structural Equation Modeling) yaitu teknik analisis multivariate yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara variabel yang kompleks, baik recursive maupun non-recursive untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh terkait keseluruhan model. Komponenkomponen model SEM yang terdiri dari:
31
1. Dua Jenis Variabel, yaitu: variabel laten (Latent Variable) dan variabel teramati (Observed atau Manifest Variable atau Measured). 2. Dua Jenis Model yaitu model struktural (Structural Model) dan model pengukuran (Measurement Model). 3. Dua jenis kesalahan yaitu kesalahan structural (Structural Error) dan kesalahan pengukuran (Measurement Error). Aplikasi dari model SEM ini menggunakan metode Latent Variable Score (LVS) dengan bantuan software LISREL 8.30. Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta Kinerja Karyawan dalam penelitian ini dianggap sebagai indikator yang tidak bisa diukur secara langsung yang disebut variabel laten. Bollen dan Long dalam Wijayanto (2008), mengungkapkan prosedur SEM secara umum akan mengandung tahap-tahap sebagai berikut: 1. Spesifikasi model Tahap ini berkaitan dengan pembentukan model awal persamaan structural,
sebelum
dilakukan
estimasi.
Model
awal
ini
diformulasikan berdasarkan suatu teori atau penelitian sebelumnya. 2. Identifikasi Tahap ini berkaitan dengan pengkajian tentang kemungkinan diperolehnya nilai yang unik untuk setiap parameter yang ada di dalam model dan kemungkinan persamaan simultan tidak ada solusinya. 3. Estimasi Tahap ini berkaitan dengan estimasi terhadap model untuk menghasilkan nilai-nilai parameter dengan menggunakan salah satu metode estimasi yang digunakan seringkali ditentukan berdasarkan kerakteristik dari variabel-variabel yang dianalisis. 4. Uji kecocokan Tahap ini berkaitan dengan pengujian kecocokan antara model dengan data. Beberapa kriteria ukuran kecocokan atau Goodness Of Fit (GOF) dapat digunakan untuk melaksanakan langkah ini.
32
5. Respesifikasi Tahap ini berkaitan dengan respesifikasi model berdasarkan atas hasil uji kecocokan tahap sebelumnya. Penelitian
ini
menggunakan
langkah-langkah
Structural
Equation Modeling (SEM) adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan model berbasis konsep dan teori Melakukan pemahaman teori tentang pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terhadap kinerja karyawan. Kemudian menentukan variabel laten dan variabel indikator berdasarkan teori. 2. Mengkonstruksi diagram path Variabel laten dan variabel indikator dibentuk dalam diagram path agar lebih mudah memahami bentuk hubungan antar variabel. 3. Konversi diagram path ke model struktural. Tahap selanjutnya model struktural dan model pengukuran digambarkan lebih jelas. 4. Memilih matriks input. Matriks input dipilih dan dimasukkan ke dalam perhitungan 5. Solusi standard model dan evaluasi Goodness Of Fit (GOF) Matriks input diolah dan melihat nilai Goodness Of Fit (GOF) dari model solusi standard. Nilai koefisen konstruk kesehatan dan keselamatan kerja apabila bernilai negatif tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. 6. Intrepretasi model Tahap akhir adalah mengintrepretasikan model solusi standard, yaitu melihat besarnya pengaruh atau kontribusi variabel indikator terhadap variabel laten dan besarnya pengaruh antar variabel laten. Penyusunan hubungan jalur tiap atribut dalam model dapat dilihat pada Gambar 5. Indikator pelatihan keselamatan yaitu X1, indikator kontrol lingkungan kerja yaitu X2, indiaktor pengawasan dan disiplin yaitu X3, indikator publikasi keselamatan kerja yaitu X4, dan peningkatan kesadaran kesehatan dan keselamatan kerja yaitu X5, dimana lima indikator X tersebut akan menerangkan
33
variabel leten eksogen program kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Sedangkan indikator inisiatif yaitu Y1, indikator tanggung jawab sebagai Y2, indikator kerjasama yaitu Y3, indikator ketelitian yaitu Y4, dan indikator kedisiplinan yaitu Y5, variabel Y yang berjumlah lima indikator menerangkan variabel laten endogen kinerja karyawan. Adapun hipotesis yang dilakukan sebelum penelitian, adalah sebagai berikut: Hipotesis 1 = Indikator pelatihan keselamatan terdapat pengaruh yang
positif
kesehatan
dan
dan
signifikan
keselamatan
terhadap kerja
program
(K3)
divisi
Engineering PT XYZ. Hipotesis 2 = Indikator kontrol lingkungan kerja terdapat pengaruh yang
positif
kesehatan
dan
dan
signifikan
keselamatan
terhadap kerja
program
(K3)
divisi
Engineering PT XYZ. Hipotesis 3 = Indikator pengawasan dan disiplin terdapat pengaruh yang
positif
kesehatan
dan
dan
signifikan
keselamatan
terhadap kerja
program
(K3)
divisi
Engineering PT XYZ. Hipotesis 4 = Indikator
publikasi
keselamatan
kerja
terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) divisi Engineering PT XYZ. Hipotesis 5 = Indikator peningkatan kesadaran kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) divisi Engineering PT XYZ. Hipotesis 6 = Indikator inisiatif terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap
Engineering PT XYZ.
kinerja
karyawan
divisi
34
Hipotesis 7 = Indikator tanggung jawab terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan divisi Engineering PT XYZ. Hipotesis 8 = Indikator kerjasama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan divisi Engineering PT XYZ. Hipotesis 9 = Indikator ketelitian terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap
kinerja
karyawan
divisi
Engineering PT XYZ. Hipotesis 10 = Indikator kedisiplinan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan divisi Engineering PT XYZ. Model SEM menggunakan Latend Variable Score (LVS) dapat dilihat pada Gambar 5. X1
Y1
X2
Y2 Program K3
X3
Kinerja
X4
Y3 Y4
X5
Y5 Gambar 5. Model SEM K3 terhadap Kinerja Karyawan Keterangan : X1= Pelatihan Keselamatan
Y1= Inisiatif
X2= Kontrol Lingkungan Kerja
Y2= Tanggungjawab
X3= Pengawasan dan Disiplin
Y3= Kerjasama
X4= Publikasi Keselamatan Kerja
Y4= Ketelitian
X5= Peningkatan Kesadaran K3
Y5= Kedisiplinan
X = Program K3
Y = Kinerja