I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Subsektor peternakan memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung pencapaian ketahanan pangan nasional. Hal ini dikarenakan peternakan merupakan penyedia pangan hewani asal ternak melalui peningkatan produksi berbagai komoditas, juga penyediaan bahan baku untuk industri. Selain itu, sektor peternakan secara tidak langsung juga berperan dalam pengentasan kemiskinan, serta sebagai sumber energi alternatif dan untuk kelestarian lingkungan hidup. Salah satu permasalahan sektor peternakan di Indonesia saat ini adalah pertumbuhan produksi berbagai macam hasil peternakan belum dapat mengimbangi laju permintaan di dalam negeri sendiri yang semakin meningkat. Kebutuhan daging dan susu sebagai sumber protein hewani terus mengalami peningkatan, karena meningkatnya penghasilan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan bergizi. Permintaan daging sapi diperkirakan akan terus mengalami peningkatan seiring dengan target perbaikan ekonomi. Menurut data yang ada, supplai dalam negeri belum mampu mengimbangi tingginya laju pertumbuhan konsumsi dan laju pertumbuhan penduduk. Sementara dari sisi produksi cenderung stagnan atau lambat yang pada akhirnya memaksa Indonesia harus impor sapi bakalan, daging dan jeroan. Keadaan ini cepat atau lambat mengakibatkan Indonesia sangat tergantung kepada supplay yang bersumber dari impor yang suatu saat akan terjadi pada keadaan dimana struktur pasar daging diintervensi oleh harga daging impor. Untuk itu, setelah berhasil mencapai swasembada beras, perhatian terhadap sektor peternakan sebagai sumber pangan hewani, khususnya target swasembada daging, merupakan tantangan besar berikutnya. Langkah pendekatan dilakukan untuk mencapai Program Swasembada Daging Sapi / Kerbau (PSDS/K), dan pembibitan masih diyakini sebagai kunci keberhasilan dalam mewujudkan program tersebut pada tahun 2014. Dalam rangka menunjang dan mendukung pelaksanaan PSDS/K 2014 melalui pelaksanaan IB Nasional, BIB Lembang sebagai ujung tombak PSDS/K melalui pelaksanaan Inseminasi Buatan telah membuktikan komitmen yang tinggi dalam mendukung PSDSK dengan capaian pada tahun 2014 sebagai berikut : 1. Produksi semen beku DIPA sebanyak 2.000.000 dosis (100%) dari target kontrak kinerja 2.000.000 dosis, sedangkan produksi semen beku KSO sebanyak 200.138 dosis (100,07%) dari kontrak dengan 4 mitra kerja sebanyak 200.000 dosis, dan semen beku sexing sebanyak 19.590 dosis ( 130,60%) dari target sebanyak 15.000 dosis, sehingga total produksi sebanyak 2.219.728 dosis atau mencapai 100,21% dari target sebanyak 2.215.000 dosis
2. Total distribusi semen beku sebanyak 1.652.574 dosis yang terdiri dari DIPA 370.250 dosis (100,07%), KSO 306.930 dosis, dan penjualan langsung sebanyak 975.394 dosis. 3. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebanyak Rp. 8.164.691.210,- atau 272,16% dari target Rp. 3.000.000.000,- tertinggi sejak Tahun 1976 melampaui PNBP tahun 2013 sebanyak Rp.5.091.760.957,-. 4. Berhasil mempertahankan sertifikat Akreditasi ISO 17025 : 2005 LP-329-IDN dan reakreditasi ISO-9001 : 2008dengan Cert. Number QEC28321 LSSM 009 IDN. 5. Memperoleh penghargaan sebagai UPT Berprestasitahun 2014, Juara 3 Stand Penas di Malang, SPI Terbaik I Tingkat Eselon III dan Wilayah Bebas Korupsi ( WBK ).
b. Maksud Untukmengukur upaya mempertanggungjawabkan kinerja balai sepanjang tahun 2014 dan menjadi indikator kinerja Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang secara umum yang dapat digunakan sebagai sarana evaluasi pihak manajemen BIB Lembang. c. Tujuan 1. Memberikan gambaran kegiatan dan anggaran yang telah dilaksanakan BIB Lembang dan hasilnya yang telah dicapai maupun hambatan-hambatan yang ditemui selama tahun anggaran 2014. 2. Melaporkan pertanggungjawaban kepada pimpinan tentang pelaksanaan tugas dan fungsi balai selama tahun 2014. 3. Menyajikan bahan evaluasi pimpinan terhadap kelemahan-kelemahan yang telah dilakukan serta kemungkinan perbaikan, pengembangan kegiatan dan anggaran dimasa yang akan datang. d. Ruang Lingkup Laporan Tahunan BIB lembang tahun 2014 menitikberatkan pada pokok-pokok kegiatan yang disusun dengan sistimatik adalah sebagai berikut : 1. Pendahuluan. 2. Kegiatan dan Anggaran tahun 2014. 3. Pelaksanaan dan Pencapaian Sasaran Kegiatan serta Anggaran Tahun 2014
4. Permasalahan Pelaksanaan dan Pencapaian Sasaran, Kegiatan dan Anggaran Tahun 2014. 5. Tindak Lanjut dan Upaya Pemecahan Masalah. 6. Kesimpulan dan Saran. II. KEGIATAN DAN ANGGARAN 2014 Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah mencanangkan “program swasembada daging sapi/kerbau 2014” untuk mendukung program ketahanan pangan dan program diversifikasi pangan nasional. Langkah-langkah operasional yang ditempuh dalam program swasembada tersebut salah satunya adalah optimalisasi Inseminasi Buatan (IB) dan Intensifikasi Kawin Alam (INKA). Pelaksanaan kegiatan Inseminasi Buatan (IB) pada ternak merupakan salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna yang merupakan pilihan utama untuk peningkatan populasi ternak. Melalui kegiatan IB, penyebaran benih unggul ternak dapat dilakukan dengan murah, mudah dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para peternak. Guna mendukung program tersebut, Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mendapat amanah untuk menyediakan benih unggul ternak sebanyak 2.000.000 dosis semen beku dengan anggaran Dana DIPA sebesar Rp. 27.054.847.000,- terdiri dari Rupiah murni Rp. 24.789.205.000 dan PNBP Rp. 2.265.642.000,a. Struktur Anggaran 1. Fungsi
: 04
Ekonomi
2. Sub Fungsi
: 04.03
Pertanian, Kehutanan,Perikanan dan Kelautan.
3. Program
: 018.06.09 Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal.
4. Jenis Kegiatan : - 1782
: Peningkatan Produksi Ternak Dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal
- 1783
: Peningkatan Produksi Pakan Ternak Dengan Pendaya gunaan Sumber Daya Lokal
- 1785
: Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Benih dan Bibitdengan mengoptimalkan Sumber Daya Lokal
- 1787
: Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakan
5. Sub Kegiatan : - 1782.029
: Peningkatan Kapasitas Petugas IB, PKb, dan ATR
- 1782.053
: Optimalisasi Kelahiran Melalui Sinkronisasi Berahi
- 1783.049
: Penguatan Sumber Bibit/Benih Hijauan Pakan ternak di UPT
- 1785.023
: Pengawalan dan Koordinasi Kegiatan Perbibitan di Daerah
- 1785. 025
:
Peningkatan Kualitas Semen Produksi Semen Beku Sapi
- 1785.037
:
Administrasi Kegiatan dan Ketata Usahaan
- 1785.038
: Fasilitas PNBP
- 1785.995
: Kendaraan Bermotor
- 1785.998
: Gedung/Bangunan
- 1787.009
: Pengelolaan
dan
Pelaporan
Keuangan
serta
Penatausahaan Barang Milik Negara - 1787.994
: Layanan Perkantoran
6. Indikator Kinerja Kegiatan : - 1782.018
: Dukungan
peningkatan
produksi
ternak
dengan
pendayagunaan sumber daya lokal - 1783.007
: Pengembangan Sumber Bibit Hijauan Pakan Ternak di UPT/UPTD (ha)
- 1785.002
: Peningkatan Produksi Perbenihan dan Perbibitan (Ribu Dosis Semen)
- 1787.007
: Dukungan Manajemen (bulan)
7. Keluaran (Output) : - 1782.029
: Peningkatan Kapasitas Petugas IB, PKb, dan ATR = 300 orang
- 1782.053
: Optimalisasi Kelahiran Melalui Sinkronisasi Berahi = 4.000 dosis
- 1783.049
: Penguatan Sumber Bibit/Benih Hijauan Pakan Ternak di UPT = 10 Ha
- 1785.023
: Pengawalan dan Koordinasi Kegiatan Perbibitan di Daerah = 10 laporan
- 1785.025
: Peningkatan Kulitas Semen Beku Sapi = 2.000.000 dosis
- 1785.037
: Administrasi Kegiatan dan Ketata Usahaan = 1 Laporan
- 1785.038
: Fasilitas PNBP = 12 Laporan
- 1785.995
: Kendaraan Bermotor = 3 Unit
- 1785.998
: Gedung/Bangunan = 7.500 M2
- 1787.009
: Pengelolaan
dan
Pelaporan
Keuangan
serta
Penatausahaan Barang Milik Negara = 4 Laporan - 1787.994
: Layanan Perkantoran = 12 Bulan Layanan
8. Anggaran : Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan HalalRp.27.054.847.000,-. Kegiatan Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Semen Beku Benih dan Bibit dengan mengoptimalkan Sumber Daya Lokal Rp 27.054.847.000,- 1782.029
: Peningkatan Kapasitas IB, PKb dan ATR Rp 2.563.508.000
- 1782.053
: Optimalisasi Kelahiran Melalui Sinkronisasi Berahi Rp. 1.217.067.000,-
- 1783.049
: Penguatan Sumber Bibit/Benih Hijauan Pakan Ternak di UPT Rp. 525.000.000,-
- 1785.023
: Pengawalan dan Koordinasi Kegiatan Perbibitan di Daerah = Rp. 27.007.000,-
- 1785.025
: Peningkatan
Kualitas
Semen
Beku
Sapi
Rp.12.184.565.000,- 1785.037
: Administrasi Kegiatan dan Ketata Usahaan Rp.267.366.000
- 1785.038
: Fasilitas PNBP Rp. 2.265.642.000,-
- 1785.995
: Kendaraan Bermotor Rp. 774.000.000,-
- 1785.998
: Gedung/Bangunan Rp. 500.000.000,-
- 1787.009
: Pengelolaan
dan
Pelaporan
Keuangan
Penatausahaan Barang Milik Negara Rp. 63.933.000,- 1787.994
: Layanan Perkantoran Rp. 6.666.759.000,-
serta
b. Jenis Belanja 1. Belanja pegawai a). Belanja Gaji Pokok, Tunjangan dan Uang Makan Rp.4.873.657.000,b). Belanja Tunjangan Umum PNS c). Belanja Uang Lembur
Rp.
70.200.000,-
Rp. 12.022.000,Rp. 4.955.879.000,-
Belanja Gaji Pokok, Tunjangan dan uang Makan, digunakan untuk pembayaran Gaji Pokok, Pembulatan, Tunjangan Suami/Istri, Tunjangan Anak, Tunjangan Struktural, Tunjangan Fungsional, Tunjangan PPh, Tunjangan Beras, dan Uang Makan. Belanja Uang Lembur digunakan untuk pembayaran lembur pegawai pada hari libur Tunjangan umum, digunakan untuk pembayaran insentif pegawai tiap bulan sebanyak 28 pegawai. 2. Belanja Honorarium a). Honor yang terkait dengan Output Kegiatan
Rp. 51.400.000,-
b). Honor Operasional Satker Rp. 118.800.000,Rp.170.200.000,Honor yang terkait dengan output kegiatan, digunakan untuk pembayaran honor Tim Pengadaan barang & Jasa dan Honor Tim Warta. Honor yang terkait dengan operasional satker, untuk pembayaran honorarium penanggung jawab/KPA, honor PPK, honor penandatangan SPM, honor bendahara pengeluaran, honor staf/pelaksana kegiatan, dan honor petugas SAK.
3. Belanja barang a). Belanja Bahan Rp.6.889.956.000,b). Belanja Barang Operasional c). Belanja Barang Non Operasional
Rp.
567.400.000,-
Rp. 3.249.299.000,-
Rp.10.706.655.000,Belanja Barang Bahan, terdiri dari pengadaan bahan Bimtek, bahan Sinkronisasi, pengadaanMini Straw, Liquid Nitrogen, Bahan Penunjang Produksi, Bahan Pokok Produksi, Bahan Penunjang Laboratorium, Bahan Penampungan Semen, obatdan bahan keswan, Makanan Konsentrat, Peralatan Kebun, Peralatan kandang, Feed Suplement, Pupuk Urea, Pupuk
organik,Pupuk Dolamit,Pupuk Phosfat, Pupuk NPK,Pupuk KCl, pupuk kandang dll. Belanja Barang Operasional, terdiri dari belanja keperluan perkantoran dan pengiriman surat dinas. Belanja Barang Non Operasional, digunakan untuk biaya operasional sinkronisasi, biaya operasional HMT, pemotongan rumput, kebun HMT, peremajaan kebun rumput, pengiriman semen beku, pemeliharaan ternak, pemeliharaan kebun rumput, penyediaan hijauan, pemeliharaan kebun HMT, uji performan sapi potong dan uji progeny sapi perah, pemeriksaan sampel dll.
4. Belanja Modal a). Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Rp.2.150.162.000,-
b). Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Rp.3.371.648.000,-
c). Belanja Modal Lainnya
Rp.312.500.000,Rp.5.834.310.000,-
Belanja Modal Gedung dan Bangunan, digunakan untuk pengadaan rehab kandang exercises, rehab gudang konsentrat dan pakan, rehab ruang container laboratorium, sarana bio security dan fasilas kantor lainnya. Belanja Modal Peralatan dan Mesin,digunakan untuk pengadaan peralatan traktor, Storage container, timbangan ternak, alat potong kuku, alat penghancur jarum suntik & Syringe, pengadaan komputer, Sarana Aula, Sarana SIM BIB, Mesin pengolah limbah, Spectrofotometer, pengadaan CCTV, sarana transport, electro ejakulator, Centrifuge, Hand traktor, sarana angkutan rumput, sarana kegiatan pameran, sarana angkutan keswan dll. Belanja Modal Lainnya, digunakan untuk Pengadaan Pejantan Sapi.
5. Belanja Pemeliharaan a). Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Rp. 1.041.050.000,b). Belanja Pemeliharaan Jalan & Jembatan
Rp.
500.000.000,-
b). Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Rp. 920.231,000,Rp. 2.461.281.000,-
Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan, digunakan untuk pemeliharaan bak kebun, pemeliharaan jalan kebun, pemeliharaan kandang ternak, Klinik Keswan, Tempat Penjemuran Rumput, pemeliharaan gedung bangunan, halaman dan lingkungan dan fasilitas kantor lainnya. Belanja Pemeliharaan Jalan Pemeliharaan Jalan dan Jaringan.
dan
Jembatan,
digunakan
untuk
Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin, digunakan untuk pemeliharaan Timbangan ternak,peralatan laboratorium,Chopper rumput gajah, chopper rumput halaman, pompa limbah,traktor, hand traktor, sumur artesis, AC, instalasi listrik, telepon dan air, computer, LAN,/internet, kendaraan roda 6,4,3,2. dll
6. Belanja Perjalanan a). Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota
Rp. 16.820.000,-
b). Belanja Perjalanan Biasa
Rp.
c). Belanja Perjalanan Lainnya
Rp. 1.374.019.000,-
765.773.000,-
Rp. 2.156.612.000,Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota, untuk kegiatan dalam kota misalnya ke KPPN Bandung I, Kanwil DJPKN, Kantor Pajak dll. Belanja Perjalanan Biasa, digunakan untuk konsultasi ke Pusa,t menghadiri pertemuan Teknis Kepegawaian, SIMAS, SIMONEV, SIMAK, SAK/SPI, Rakorteknas, pelatihan jabatan fungsional, lab uji mutu dan SMM organisasi, peningkatan SDM. Belanja Perjalanan Lainnya, untuk kegiatan penyidikan, penelaahan, & pengujian semen beku, Koordinasi Perbibitan, Sosialisasi SPI, BLU, dan kegiatan promosi/pameran, Kegiatan Bimtek dan Sinkronisasi Birahi.
7. Belanja Jasa a). Belanja Langganan Daya dan Jasa
Rp.
288.000.000,-
b). Belanja Sewa
Rp.
130.200.000,-
c). Belanja Jasa Profesi
Rp.
351.710.000,-
Rp. 769.910.000,-
Belanja Langganan Daya dan Jasa ,untuk Pembayaran Langganan Listrik dan Telepon. Belanja Sewa, digunakan untuk sewa sapi kegiatan praktek Bimtek. Belanja Jasa Profesi, digunakan untuk pembayaran honor narasumber kegiatan Bimtek dan Sinkronisasi. 8. Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Dana APBN sebesar Rp 27.054.847.000,- telah direalisasikan secara efisien dan efektif, sehingga dapat terealisasi sebesar Rp 24.824.976.176,atau 91,76 %, sedangkan sisanya Rp 2.229.870.824,- (8,24%) merupakan hasil efisiensi dalam kegiatan pengadaan (belanja modal dan barang) yang tidak ditarik dari kas Negara
III. PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN ANGGARAN TAHUN 2014
SASARAN
KEGIATAN
SERTA
A. ORGANISASI Organisasi Balai Inseminasi Buatan Lembang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor : 287/Kpts/OT.210/4/2002 tanggal 16 April 2002, tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Inseminasi Buatan dan diperbaharui dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 58/Permentan/OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Inseminasi Buatan Lembang tanggal 24 Mei 2013.
1. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 58/Permentan/OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Inseminasi Buatan Kembang tanggal 24 Mei 2013, Balai Inseminasi Buatan Lembang merupakan Unit Pelaksana Teknis di bidang peternakan dan kesehatan hewan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dan secara teknis dibina oleh Direktur Perbibitan dengan tugas melaksanakan produksi dan pemasaran semen beku ternak unggul serta pengembangan Inseminasi Buatan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, maka Balai Inseminasi Buatan Lembang mempunyai fungsi :
a) Penyusunan program, rencana kerja dan anggaran, pelaksanaan kerjasama serta penyiapan evaluasi dan pelaporan. b) Pelaksanaan pemeliharaan pejantan ternak unggul c) Pelaksanaan produksi dan pengawasan mutu semen beku ternak unggul. d) Pelaksanaan pengujian dan pengawasan mutu semen beku ternak unggul e) Pelaksanaan pengujian keturunan dan fertilitas calon pejantan ternak unggul f) Pelaksanaan pengujian keturunan dan peningkatan mutu genetik pejantan ternak unggul; g) Pelaksanaan pengembangan teknik dan metoda inseminasi buatan; h) Pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan hewan serta pelaksanakan diagnosa penyakit hewan; i) Penyediaan pakan ternak dan pengelolaan hijauan pakan ternak; j) Pelaksanaan pengawasan mutu pakan; k) Pemberian bimbingan teknis produksi semen beku ternak unggul l) Pemberian pelayanan teknik kegiatan pemeliharaan ternak m) Pemberian pelayanan pengujian mutu semen n) Pemberian pelayanan teknis produksi dan penyimpanan semen beku ternak unggul o) Pelaksanaan distribusi dan pemasaran semen beku ternak unggul p) Pemberian informasi dan dokumentasi ternak pejantan unggul q) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga BIB Lembang. 2. Stuktur organisasi Struktur organisasi BIB Lembang sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 287/Kpts/OT.210/4/2002 tanggal 16 April 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Inseminasi Buatan dan diperbaharui dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 58/Permentan/OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Inseminasi Buatan tanggal 24 Mei 2013, dapat dilihat pada Lampiran 1. B. KEPEGAWAIAN 1. Keadaan Pegawai Pegawai BIB Lembang pada awal tahun 2014 sebanyak 84 orang, pada bulan Juni 2014 ada formasi CPNS terpusat sebanyak 4 orang terdiri dari Calon Medik Veteriner 1 orang, Calon Pengawas Bibit Ternak 1 orang dan Calon Pengawas Mutu Pakan sebanyak 2 orang, serta Pegawai Outsorching sebanyak 12 orang, sehingga keadaan Pegawai Negeri SIpil pada akhir tahun 2014 sebanyak 88 orang terdiri dari : a. Berdasarkan Pendidikan : - Magister / S2 - Dokter Hewan
: 6 orang : 9 orang
- Sarjana Peternakan - Sarjana Biologi - D4 / Strata IV - D3 / Sarjana Muda - D2 - SNAKMA/ SLTA/SLTP/SD
: 10 orang : 1 orang : 2 orang : 14 orang : 1 orang : 45 orang
b. Pejabat Struktural 4 orang - Kepala Balai (Es. III.a) - Kepala Seksi (Es. IV.a) - Sub Bagian (Es. IV.a)
: : :
c. Pejabat Fungsional 55 orang - Pengawas Bibit Ternak - Medik Veteriner - Paramedik Veteriner - Pengawas Mutu Pakan
: 25 orang : 9 orang : 14 orang : 7 orang
d. Pegawai Outsorching 12 orang : - Administrasi Perkantoran - Satpam - Office Boy
: 2 orang : 7 orang : 3 orang
1 orang 3 orang -
e. Pencantuman Gelar 2 orang an. - Yeyet Yeti Sumiyati, S.Pt - Nenda Hermawan, S.Pt
f. Yang sedang melaksanakan Tugas Belajar 1 orang : No. 1.
Nama / NIP Usep Awaludin
Pangkat/Gol. Ruang Pengatur Muda, II/a
Program D4 STPP Bogor
g. Yang telah selesai melaksanakan Ijin belajar sebanyak 4 orang : No. 1.
Nama / NIP Yeri Heri 19740405 200710 1 001
Pangkat/Gol. Ruang Juru , I/c
Program Paket C (Setara SMA)
2.
Didi Mulyadi 19641015 200604 1 016
Juru Muda Tk. I, I/b
Paket B (Setara SMP)
3.
I r i n 19700818 200710 1 001
Juru Muda Tk. I, I/b
Paket C (Setara SMA)
4.
E j e 19711016 200710 1 001
Juru Muda Tk. I, I/b
Paket B (Setara SMP)
h. Yang telah mengikuti Ujian Dinas 1 orang an. Iman Sukirman i. CPNS yang telah melaksanakan Penandatangan Pakta Integritas 4 orang :
1.
Drh. Fajriati Hapsari Rafelia 19890623 201403 2 003
Pangkat/Gol. Ruang Penata Muda Tk. I, III/b
2.
Juni Ari Astanti, S.Pt 19810621 201403 2 001
Penata Muda, III/a
Calon Wastukan
3.
Yuliani Catur P, A.Md 19850713 201403 2 001
Pengatur, II/c
Calon Wasbitnak
4.
Gema Asri, A.Md 19810821 201403 2 001
Pengatur, II/c
Calon Wastukan
No.
Nama / NIP
Jabatan Calon Medik Veteriner
j. Pegawai telah mendapatkan penghargaan Satyalancana Karya Satya X, XX dan XXX Tahun 35 orang No. Nama / NIP Gol SLKS 1. Pipih Supiah III/d XXX 19581230 198103 2 010 2. Setiadi Pramuraharjo III/d XXX 19580529 198103 1 001 3. Wawan Suherman III/d XXX 19630226 198303 1 001 4. Zanzan Chairizal Alazhar III/d XXX 19610730 198303 1 002 5. Dede Endang, A.Md III/d XXX 19600817 198303 1 003 6. Eti Sumiati III/d XXX 19630612 198403 2 002 7. Suhana III/d XXX 19580705 198303 1 038 8. Krismono, S.ST III/c XXX 19640607 198303 1 002
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28
No.
Andin 19580915 198203 1 002 Dede Murfi 19590511 198203 1 002 Ir. Astuti Witarsa 19591130 198603 2 001 Drh. Emi Rochmiati 19591116 198603 2 001 Wati Komarawati 19640819 198503 2 001 Ir. Supraptono 19621012 198703 1 001 Euis Hartini 19600522 198503 2 001 Ulus Rustandi, S.Pt 19691010 199103 1 002 Rohman Mulyana 19690904 199303 1 002 Asep Kurnia, S.Pt, MS 19690904 199303 1 002 Didi Supriadi 19710616 199303 1 001 Yeyet Yeti Sumiyati, S.Pt 19710914 199303 2 003 Nenda Hermawan 19700712 199303 1 001 Asep Suparman 19690605 199303 1 001 Yayan Iryani 19620528 198503 2 002 Tatang Hermanto 19630412 199303 1 001 Asep Rohmat 19660105 199002 1 001 Tatang Rusmana 19640717 199002 1 001 Sutisna 19630720 198503 1 001 Nana 19630313 199002 1 001
Nama / NIP
29. W a n d a 19621230 199203 1 002 30. Tati Susnawati, S.Pt 19730606 200312 2 001 31. Lina Widyawati, S.Pt, MS
III/a
XXX
II/d
XXX
IV/b
XX
IV/a
XX
III/d
XX
III/d
XX
III/c
XX
III/c
XX
III/c
XX
III/c
XX
III/c
XX
III/b
XX
III/b
XX
III/b
XX
III/b
XX
III/a
XX
II/b
XX
II/b
XX
II/a
XX
II/a
XX
Gol
SLKS
II/a
XX
III/c
X
III/c
X
32. 33. 34. 35.
19741216 20112 2 001 Deden Sulaeman 19710711 199703 1 003 Agus Sudiatna 19690820 199803 1 001 Nani Mariani 19590103 199803 2 001 Mila Karmila, A.Md 19700716 200312 2 001
II/a
X
II/a
X
I/d
X
II/d
X
2. Kenaikan Pangkat dan Jabatan Pegawai yang naik pangkat sebanyak 21 Orang, terdiri dari Kenaikan Pangkat Reguler 8 orang, Kenaikan Pangkat Pilihan 13 orang, Kenaikan Jabatan 8 orang dan Pengangkatan Pertama dalam Jabatan Fungsional 1 orang. a. Tabel 1. Kenaikan Pangkat Reguler 8 orang Pangkat/Gol.Ruang No. Nama/NIP Awal, TMT 1. Lina Widyawati, S.Pt, MS Penata, III/c 19741216 200112 2 002 01 - 10 - 2010
Pangkat/Gol.Ruang Akhir, TMT Penata Tk. I, III/d 01 - 04 - 2014
2.
Drh. Ida Zahidah Irfan 19780622 200604 2 001
Penata, III/c 01 - 04 - 2010
Penata Tk. I, III/d 01 - 04 - 2014
3.
Wiwik Siti RA, S.SI 19790926 200912 2 002
Penata Muda, III/a 01 - 12 - 2009
Penata Muda Tk. I, III/b 01 - 04 - 2014
4.
Wiyah Sabarini, A.Md 19760802 200501 2 001
Pengatur Tk. I, II/d 01 - 04 - 2009
Penata Muda, III/a 01 - 04 - 2014
5.
Iwan 19790414 200812 1 001
Pengatur Muda, II/a 01 - 01 - 2010
Pengatur Muda Tk. I, II/b 01 - 04 - 2014
6.
Iman Sukirman 19820812 200912 1 007
Pengatur Muda, II/a 01 - 12 - 2009
Pengatur Muda Tk. I, II/b 01 - 04 - 2014
7.
Umar 19640407 200604 1 009
Juru Muda Tk. I, I/b 01 - 04 - 2010
Juru, I/c 01 - 04 - 2014
8.
Didi Mulyadi 19641015 200604 1 01
Juru Muda Tk. I, I/b 01 - 04 - 2010
Juru, I/c 01 - 04 - 2014
b. Tabel 2. Kenaikan Pangkat Pilihan 13 orang
Agus Praptono, S.ST 19631028 198303 2 001
Pangkat/Gol.Ruang Awal, TMT Penata, III/c 01 - 10 - 2009
Pangkat/Gol.Ruang Akhir, TMT Penata Tk. I, III/d 01 - 04 - 2014
2.
Tati Susnawati, S.Pt 19730606 200312 2 001
Penata, III/c 01 - 04 - 2011
Penata Tk. I, III/d 01 - 04 - 2014
3.
Yeyet Yeti S, S.Pt 19710914 199303 2 003
Penata Muda Tk. I, III/b 01 - 04 - 2012
Penata, III/c 01 - 04 - 2014
4.
Tatang Hermanto 19630412 199303 1 001
Penata Muda, III/a 01 - 04 - 2010
Penata Muda Tk. I, III/b 01 - 04 - 2014
5.
Ali Kurniawan, S.Pt 19770723 201101 1006
Penata Muda, III/a 01 - 01 - 2011
Penata Muda Tk. I, III/b 01 - 04 - 2014
6.
Yadi Kusmayadi 19671208 200312 1 001
Pengatur Tk. I, II/d 01 - 04 - 2012
Penata Muda, III/a 01 - 04 - 2014
7.
Sari Rismawati, A.Md 19820429 200912 2 003
Pengatur Tk. I, II/d 01 - 04 - 2012
Penata Muda, III/a 01 - 04 – 2014
8.
Asep Kurnia, S.Pt, MS 19690904 199303 1 002
Penata, III/c 01 - 04 - 2012
Penata Tk. I, III/d 01 – 10 – 2014
9.
Asep Suparman 19690605 199303 1 001
Penata Muda Tk. I, III/b 01 - 04 – 2010
Penata, III/c 01 – 10 - 2014
10. Heni Setiawati, A.Md 19820430 200801 2 012
Pengatur Tk. I, III/d 01 – 10 – 2011
Penata Muda, III/a 01 – 10 – 2014
11. Diman Sudirman, A.Md 19770729 200912 1 002
Pengatur Tk. I, II/d 01 – 10 – 2012
Penata Muda, III/a 01 – 10 – 2014
12. Liana Asep Putra 19850123 201101 1 009
Pengatur Muda, II/a 01 – 01 – 2011
Pengatur Muda Tk. I, II/b 01 – 10 - 2014
13. Usep Awaludin 19840104 201101 1 007
Pengatur Muda, II/a 01 – 01 - 2011
Pengatur Muda Tk. I, II/b 01 – 10 - 2014
No.
Nama/NIP
1.
c. Tabel 3. Kenaikan Jabatan 8 orang Jabatan Awal, No. Nama/NIP TMT
Jabatan Akhir TMT
1.
Asep Suparman 19690605 199303 1 001
PMV Pel. Lanjutan 01 - 09 - 2006
PMV Penyelia 01 - 08 - 2014
2.
Sari Rismawati, A.Md 19820429 200912 2 003
PMV Pelaksana 01 – 01 - 2011
PMV Pel. Lanjutan 01 - 02 - 2014
3.
Heni Setiawati, A.Md 19820430 200801 2 012
PMV Pelaksana 01 - 12 - 2009
PMV Pel. Lanjutan 01 - 08 - 2014
4.
Oman Kustiawan 19670105 200112 1 001
Wastukan Pelaksana 01 - 12 - 2009
Wastukan Pel. Lanjutan 01 - 02 - 2014
5.
Diman Sudirman, A.Md 19770729 200912 1 002
PMV Pelaksana 01 - 11 - 2011
PMV Pel. Lanjutan 01 - 08 - 2014
6.
Gusti Anita, A.Md 19830826 200912 2 004
PMV Pelaksana 01 - 11 - 2011
PMV Pel. Lanjutan 01 - 02 - 2014
7.
Usep Awaludin 19840104 201101 1 007
PMV Pel. Pemula 01 - 06 - 2013
PMV Pelaksana 01 - 08 - 2014
8.
Liana Asep Putra 19850123 201101 1 009
PMV Pel. Pemula 01 - 06 - 2013
PMV Pelaksana 01 - 08 - 2014
d. Tabel 4. Pengangkatan Pertama dalam Jabatan Fungsional 1 orang No.
Nama/NIP
Jabatan Awal, TMT
Jabatan Akhir TMT
1.
Wiyah Sabarini, A.Md 19760802 200501 2 001
Calon Wasbitnak 01 - 01 - 2005
Wasbitnak Pelaksana 01 - 08 - 2014
e. Tabel 5. Pengaktifan kembali dalam jabatan Fungsiona 1 orang Jabatan Awal, Pengaktifan Kembali No. Nama/NIP TMT TMT 1. Drh. Eros Sukmawati Medik Veteriner Muda 01 – 09 – 2014 19760320 200501 2 002 01 - 04 - 2012 2.
Drh. Ida Zahidah Irfan 19780622 200604 2 001
Medik Veteriner Muda 01 - 03 - 2012
01 – 09 - 2014
3. Kenaikan Gaji Berkala Kenaikan Gaji Berkala tahun 2014 sebanyak 41 Orang a). Per tanggal : 1 Januari 2014 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Penata, III/c
Gaji Pokok lama (Rp). 2.527.200,-
Gaji Pokok baru (Rp) 2.606.800,-
Penata, III/c
2.527.200,-
2.606.800,-
Penata, III/c
2.527.200,-
2.606.800,-
Penata Muda Tk. I, III/b
2.424.700,-
2.501.000,-
Pengatur Tk. I, II/d
2.163.700,-
2.231.900,-
Pengatur Tk. I, II/d
2.163.700,-
2.231.900,-
Pengatur Muda, II/a
1.741.100,-
1.903.700,-
Pengatur Muda, II/a
1.741.100,-
1.903.700,-
Gaji Pokok lama (Rp).
Gaji Pokok baru (Rp)
2.119.100,-
2.185.800,-
Pembina Tk. I, IV/b
Gaji Pokok lama (Rp). 4.025.000,-
Gaji Pokok baru (Rp) 4.151.700,-
Pembina, IV/a
3.861.600,-
3.983.300,-
Penata Tk. I, III/d
3.704.900,-
3.821.600,-
Penata Tk. I, III/d
3.704.900,-
3.821.600,-
Penata, III/c
3.446.000,-
3.554.600,-
Penata, III/c
3.446.000,-
3.554.600,-
Penata, III/c
3.044.000,-
3.139.900,-
Nama/NIP Drh. Rudi Harsono 19780606 200801 1 018 Drh. Dwi Utami 19799721 200801 2 012 Drh. Seno Prihandoko 19790923 200801 1 007 Wulandini Solihah, S.Pt 19730320 200801 2 009 Heni Setiawati, A.Md 19820430 200801 2 012 Lina Eka Nuryulianti, A.Md 19840724 200801 2 008 Usep Awaludin 19840104 201101 1 007 Liana Asep Putra 19800123 201101 1 009
Pangkat/Gol. Ruang
b). Per tanggal : 1 Februari 2014 No. 1.
Nama/NIP Harun Arosyid 19750716 200710 1 001
c). Per tanggal No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pangkat/Gol. Ruang Pengantur Muda Tk. I, II/b
: 1 Maret 2014 Nama/NIP
Ir. Astuti Witarsa 19591130 198603 2 001 Drh. Emi Rochmiati 19591116 198603 2 001 Pipih Supiah 19581230 198103 2 010 Setiadi Pramuraharjo 19580529 198103 1 001 Krismono, S.ST 19640607 198303 1 002 Agus Praptono, S.ST 19631028 198303 1 002 Ulus Rustandi, S.Pt 19691010 199103 1 002
Pangkat/Gol. Ruang
d). Per tanggal : 1 April 2014 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Nama/NIP Asep Kurnia, S.Pt, MS 19690904 199303 1 002 Rohman Mulyana 19671024 199303 1 001 Drh. Aisyatus Salamah 19780220 200604 2 001 Didi Supriadi 19710616 199303 1 001 Asep Suparman 19690605 199303 1 001 Argi Argiris, S.Pt, MP 19820529 200604 1 001 Nenda Hermawan 19700712 199303 1 001 Yeyet Yeti Sumiyati, S.Pt 19710914 199303 2 003 Dede Murfi 19590511 198203 1 002 Yadi Kusmayadi 19671208 200312 1 001 Mila Karmila, A.Md 19700716 200312 2 001 Sutisna 19630720 198503 1 002 Nana 19630313 199002 1 001 Wanda 19621230 199203 1 001
Penata, III/c
Gaji Pokok lama (Rp). 3.044.000,-
Gaji Pokok baru (Rp) 3.139.900,-
Penata, III/c
3.044.000,-
3.139.900,-
Penata, III/c
2.606.800,-
2.688.900,-
Penata, III/c
3.044.000,-
3.139.900,-
Penata Muda Tk. I, III/b
2.920.500,-
3.012.500,-
Penata, III/c
2.501.000,-
2.688.900,-
Penata Muda Tk. I, III/b
2.920.500,-
3.012.500,-
Penata Muda Tk. I, III/b
2.920.500,-
3.012.500,-
Pengatur Tk. I, II/d
2.950.300,-
3.043.300,-
Pengatur Tk. I, II/d
2.688.300,-
2.772.900,-
Pengatur Tk. I, II/d
2.526.600,-
2.606.200,-
Pengatur Muda, II/a
2.526.000,-
2.605.500,-
Pengatur Muda, II/a
2.526.000,-
2.605.500,-
Pengatur Muda, II/a
2.526.000,-
2.605.500,-
Gaji Pokok lama (Rp).
Gaji Pokok baru (Rp)
Penata Tk. I, III/d
3.591.800,-
3.704.900,-
Penata, III/c
3.139.000,-
3.238.800,-
Pengatur Muda Tk. I, II/b
2.398.800,-
2.474.500,-
Pangkat/Gol. Ruang
e). Per tanggal : 1 Mei 2014 No. 1. 2. 3.
Nama/NIP Wati Komarawati 19640819 198503 2 001 Euis Hartini 19600622 198203 2 001 Agus Sudiatna 19690820 199803 1 001
Pangkat/Gol. Ruang
f). Per tanggal No. 1. 2. 3. 4. 5.
: 1 Agustus 2014 Nama/NIP
Wiyah Sabrini, A.Md 19760802 200501 2 001 Dede Supriatna 19780321 200604 1 011 Ade Sutaryat 19790818 200604 1 022 Agan Wahid Qodarudin 19800807 200604 1 016 Didi Roharya 19770721 200604 1 010
Penata Muda, III/a
Gaji Pokok lama (Rp). 2.553.100,-
Gaji Pokok baru (Rp) 2.791.500,-
Pengatur, II/c
2.278.300,-
2.491.100,-
Pengatur, II/c
2.278.300,-
2.491.100,-
Pengatur, II/c
2.278.300,-
2.491.100,-
Pengatur, II/c
2.278.300,-
2.491.100,-
Gaji Pokok lama (Rp).
Gaji Pokok baru (Rp)
3.469.100,-
3.578.400,-
Gaji Pokok lama (Rp).
Gaji Pokok baru (Rp)
Pengatur Tk. I, II/d
2.440.300,-
2.517.200,-
Pengatur Muda Tk. I, II/b
1.984.200,-
2.046.700,-
Pangkat/Gol. Ruang
g). Per tanggal : 1 September 2014 No. 1.
Nama/NIP Drh. IGP. Ngurah Raka 19680811 200312 1 001
Pangkat/Gol. Ruang Penata Tk. I, III/d
h). Per tanggal : 1 Desember 2014 No. 1. 2.
Nama/NIP Oman Kustiawan 19670105 200112 1 001 Iman Sukirman 19820812 200912 1 007
Pangkat/Gol. Ruang
4. Peningkatan Sumber Daya Manusia Dalam upaya meningkatkan kompetensi SDM sebanyak 3 orang pegawai telah selesai mengikuti Tugas Belajar Program S2 di IPB 2 orang dan Program D IV 1 orang di STTP Bogor, serta 1 orang pegawai yang sedang melaksanakan Tugas Belajar di STPP Bogor Program D IV. Balai Inseminasi Buatan Lembang juga telah mengupayakan bagi para pegawai dengan mengikut sertakan berupa pelatihan, apresiasi, maupun diskusi baik yang dilaksanakan di BIB Lembang dalam bentuk inhouse training, maupun mengirim pegawai ke Diklat, sosialisasi, pertemuan teknis/non teknis, lokakarya/seminar, maupun workshop yang di selenggarakan oleh instansi lain. a. Inhouse Training Dilaksanakan di BIB Lembang dengan narasumber dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, yaitu : Manajemen dan Teknologi Pakan Untuk Pejantan dengan nara sumber Ir. R. Abdullah Fathul Alim, MP
Tanggal 12 November 2014 Diikuti oleh : 68 Orang pegawai BIB Lembang Teknik Penanganan Acidosis Metabolik Lminitis dan Urolithiasis pada pejantan dengan nara sumber dari Ahli Ilmu penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Dr.drh.Yuriadi, MP Tanggal 20 November 2014 Diikuti oleh : 63 Orang pegawai BIB Lembang
b. Exhouse Training Pelatihan Inseminator Tingkat Nasional, tanggal 6 s.d 9 Februari 2014, diikuti oleh Didi Roharya. Bimtek PKB Angkatan I, tanggal 4 s.d 17 Maret 2014, diikuti oleh Didi Roharya. Diklat/Implementasi UU Aparatur SIpil Negara (ASN), tanggal 26 s.d 28 Februari 2014, diikuti oleh Krismono, S.ST Bimtek PKb Tingkat Nasional, tanggal 25 Maret s.d 5 April 2014, diikuti oleh Iman Sukirman. Bimtek Inseminator Angkatan I, tanggal 3 s.d 16 April 2014, diikuti oleh Argi Argiris, S.Pt, MP. Bimtek Tranfer Embiro Tahap Pertama, tanggal 2 s.d 13 Juni 2014, diikuti oleh Dede Supriatna. Bimtek Aplikasi Sistem Laporan Bendahara Instansi (SiLaBi), tanggal 22 Mei 2014, diikuti oleh Yeyet Yeti Sumiyati, S.Pt
Bimtek Inseminator, tanggal 22 Mei s.d 4 Juni 2014, diikuti oleh Aan Suarman Diklat Teknis Manajemen Hijauan Pakan Ternak Bagi Petugas, tanggal 8 s.d 14 Juni 2014, diikuti oleh Ali Kurniawan, S.Pt dan Moch Yadi Rohadi, A.Md. Bimtek Pemeriksaan Kebuntingan (Pkb), tanggal 10 s.d 25 Juni 2014, diikuti oleh Diman Sudirman, A.Md. Diklat Prajabatan Gol. II, tanggal 11 s.d 29 Juni 2014 diikuti oleh Yuliani Catur Puspitasari, A.Md dan Gema Asri, A.Md. Diklat Prajabatan Gol. III, tanggal 26 Juni s.d 19 Juli 2014 diikuti oleh Drh. Fajriati Rafelia Hapsari dan Juni Ari Astanti, S.Pt. Diklat Dasar Fungsional Medik Veteriner, tanggal 18 s.d 31 Agustus 2014, diikuti oleh Drh. Krislenika Higita. Diklat Dasar Fungsional Paramedik Veteriner, tanggal 1 s.d 14 September 2014, diikuti oleh Heni Setiawati, A.Md dan Liana Asep Putra. Bimtek Penyusutan Arsip, tanggal 11 s.d 13 September 2014, diikuti oleh Mila Karmila, A.Md Bimtek Pemeriksaan Kebuntingan (PKb), tanggal 16 s.d 29 September 2014, diikuti oleh Agan Wahid Qodarudin Bimtek Asisten Teknik Reproduksi, tanggal 1 s.d 14 Oktober 2014, diikuti oleh Wawan Suherman, S.Pt dan Nenda Hermawan
Pelatihan Aplikasi LPSE, di ikuti oleh Wiwik Siti RA, S.SI, Argi Argiris, S.Pt, MP, Drh. Dwi Utami, Ita Rosita, A.Md dan Usep Awaludin.
c. Apresiasi/Sosialisasi/Workshop No.
Nama Kegiatan
Dihadiri oleh
Jumlah (Orang)
1. 2.
8. 9.
Workshop Pakan Workshop Aplikasi PMK 249
10. 11. 12.
Pembinaan Kelompok Ternak Kerbau Impelemntasi UU ASN Sosialisasi Percepatan Penyerapan Anggaran
13.
Sosialisasi PP Menkeu No. 210/PMK.05/13
14.
Apresiasi Penyusunan LAKIP
15.
Apresiasi Perencanaan 2014
16.
Seminar Teknis
17.
Workshop & Apresiasi Wastukan
18. 19.
Apresiasi PNBP Sosialisasi SIMPEG berbasis Web
20.
Seminar Teknis
21. 22.
Sosialisasi Permentan 45 Tahun 2014 Workshop SIMPEG
23. 24.
Seminar Apresiasi Pengelolaan BMN
25. 26.
Workshop Data Satker KD Pembinaan Budaya Kerja
27.
Workshop Diagnostic Reproduction Management Workshop Pra RKAKL
Krismono, S.ST Yayan Iryani dan Anang Arief Yayan Iryani dan Ananag Arief Drh. Siyatus Salamah Wiwik Siti RA, S.SI Ir. Supraptono Wati Komarawati, Wulandini Solihah, S.Pt dan Anang Arief Drh. Oloan Parlindungan, MP Argi Argiris, S.Pt, MP dan Yayan Iryani Ir. Supraptono Krismono, S.ST Wulandini Solihah, S.Pt dan Yeyet Yeti Sumiyati, S.Pt Yayan Iryani dan Yeyet Yeti Sumiyati, S.Pt Drh. Oloan P, MP dan Argi Argiris, S.Pt, MP Drh. Oloan P, MP, Krismono,S.ST, Anang Arief Drh. Aisyatus Salamah dan Drh. Rudi Harsono Ali Kurniawan, S.Pt dan Aan Suarman Yayan Iryani Wati Komarawati dan Heni Setiawati, A.Md Drh. Yessi Latipah dan Rohman Mulyana Wati Komarawati Wati Komarawati dan Diman Sudirman, A.Md Drh. IGP NGurah Raka Krismono, S.ST dan Liana Asep Putra Yayan Iryani Wawan Suherman, S.Pt, Tati Susnawati, S.Pt, Ita Rosita, A.Md, Ade Sutaryat dan Usep Awaludin Drh. Oloan Parlindungan, MP
1 2
4. 5. 6. 7.
Pembahasan Rincian Tugas Esellon IV Workshop Finalisasi Penyusunan Laporan keuangan/Barang Workshop penyusunan laporan Keuangan dan SAKPA SIMAK BMN Seminar Teknis Pelatihan Aplikasi LPSE Sosialisasi Penguatan Pembibitan Kerbau Sosialisasi perubahan PT Askes menjadi BPJS
Anang arief dan Usep Awaludin
2
3.
28.
Equipemnt
For
2 1 1 1 3
1 2 1 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 5
1
No.
Nama Kegiatan
Dihadiri oleh
Jumlah (Orang)
29.
Yayan Iryani dan Anang Arief Wati Komarawati dan Krismono, S.ST Eti Sumiati dan Mila Karmila
2
34.
Pembinaan dan Sosialisasi Anti Korupsi
35.
Sosialisasi tatacara beracara di Pengadilan
Drh. Oloan Parlindungan, MP dan Drh. IGP Ngurah Raka Eti Sumiati dan Mila Karmila, A.Md Wulandini Solihah, S.Pt dan Ita Rosita, A.Md Drh. Oloan Parlindungan, MP
2
33.
Workshop penyusuna Laporan Keuangan/BMN Sosialisasi Perka BKN No 25 – 26 tahun 2013 Sosialisai Permentan No. 97/Permentan/OT.140/7/2014 Sosialisasi Para Pustakawan Arsip/Pengelola perpustakaan Workshop Persiapan Akhir Tahun Anggaran 2014 Satker Non BLU Workshop Literasi Informasi Pustakawan
36.
Apresiasi Sim Ketatausahaan lingkup Ditjen PKH Workshop Pengujian MBM/Uji Species Sapi Sosialisasi Langkah-langkah akhir TA 2014
Eti Sumiati dan Mila Karmila, A.Md Drh. Oloan Parlindungan, MP dan Wulandini Solihah, S.Pt Krismono, S.ST dan Yeyet Yeti Sumiati, S.Pt Wati Komarawati dan Mila Karmila, A.Md Drh. Aisyatus Salamah
2
Dihadiri oleh
Jumlah (Orang) 2
30. 31. 32.
37. 38.
39. 40.
Apresiasi ketatausahaan Kementan Workshop ISSKHNAS
Lingkup
Es
I
2 2
2 2 1
1 3
2 1
d. Rapat/ Pertemuan No.
Acara
1.
Rapat Kerjan Nasional
2. 3. 4.
Rapat Evaluasi kegiatan Uji Performance Pertemuan Penilaian DUPAK Rapat dan Kunjungan Bersama Tim Uji Zuriat Sapi Perah Pertemuan Koordinasi pelaksanaan Bimtek dan Sinkronisasi Berahi
5.
6. 7.
Pertemuan Sosialisasi Penguatan Pembibitan Kerbau Pertemuan UPT untuk menyusun rencana kerja pendampingan Th 2014
8.
Pembahasan Rincian Tugas (RTP)
9. 10.
Pertemuan working Group on Agriculture foor and forestry (WGAFFC) Rapat Koordinasi Teknis Nasional Th. 2014
11.
Forum Komunikasi Sinergitas UPT
Drh. Oloan Parlindungan, MP dan Krismono, S.ST Asep Kurnia, S.Pt, MS Asep Kurnia, S.Pt, MS Drh. Oloan Parlindungan, MP Argi Argiris, S.PT, MP Krismono, S.ST, Drh. Rudi Harsono dan Drh. Seno prihandoko Ir. Supraptono Drh. Oloan Parlindungan, MP Ir. Supraptono dan Krismono, S.ST Drh. Oloan Parlindungan, MP Wati Komarawati dan Setiadi Pramuraharjo Drh. Oloan Parlindungan, MP Argi Argiris, S.PT, MP Drh. Oloan Parlindungan, MP Ir. Astuti Witarsa, drh. IGP Ngurah Raka, Wulandini Solihah, S.Pt dan Ali Kurniawan, S.Pt drh. Oloan Parlindungan, MP
1 1 2 3
1 3
3
2 5
1
12.
Pertemuan Entri Meeting dengan Tim BPK
13.
Rapat Koordinasi Sinkronisasi Proinvisi Jawa Barat
14.
Rapat Quick Wins Kementerian Pertanian
15.
Rakor Sinkornisasi Berahi di provinsi NTB
16.
Pembahasan Hasil Pengukuran IKM dan Penerapan Standar Pelayanan Publik Rakor Sinkornisasi Berahi di Kab. Rembang
17.
18.
Rakor Sinkornisasi Kalimantan Timur
19.
Pertemuan PNBP
20.
Pertemuan UPT
21.
Pembinaan kelompok Sulawesi Selatan Pertemuan Forum UPT
22
Berahi
berahi
di
Ternak
di
Provinsi
si
Provinsi
23. 24.
Pertemuan RSKKNI Rakor Sinkornisasi Kalimantan Selatan
25.
Penyusunan RSKKNI di Bogor
26.
Pertemuaan Koordinasi pelaksanaan IB tahun 2014 di Bali Rakor Sinkornisasi Berahi di Provinsi Sulawesi Tengah
27.
Berahi
di
Provinsi
28.
Rakor Sinkornisasi Berahi di Provinsi Papua
29.
Penyusunan draf Revisi Permentan di Bekasi
30.
Pertemuan penyusunan pedoman penyakit IBR di Jakarta Rakor Sinkornisasi Berahi di Provinsi Gorontalo
31.
32.
Rakor Sinkornisasi Kalimantan Timur
Berahi
di
Provinsi
33. 34.
Rapat Koordinasi Keswan dan Kesmavwt di Tangerang Selatan Penyusunan draf Permentan di Bogor
35.
Pertemuan Pengelola Web di Bandung
36.
Rapat Kerja PPID di Jakarta
Krismono, S.ST dan Wulandini Solihah, S.Pt Lina W, S.Pt, MS, drh. Krislenika Higita, Lina Eka N, A.md dan Dede Supriatna Ir. Supraptono dan drh. Rudi Harsono Ir. Supraptono, drh. Yessi Latipah dan Heni Setiawati, A.Md Ir. Supraptono dan drh. Rudi Harsono Ir. Supraptono, drh. Aisyatus Salamah dan Mila Karmila, A.Md Drh. Emi Rochmiati, Drh. Rudi Harsono dan Gusti Anita, A.Md Setiadi Pramuraharjo dan Lina Eka N, A.Md drh. Oloan Parlindungan, MP drh. IGP Ngurah Raka dan Wulandini Solihah, S.Pt
2
drh. IGP Ngurah Raka dan Yadi Kusmayadi drh. Oloan Parlindungan, MP dan Krismomo, S.ST Asep Kurnia, S.PT, MS Lina Widyawati, S.PT, MS, Drh. Dwi Utami dan Ita Rosita, A.md drh. Oloan Parlindungan, MP dan Setiadi P Lina Widyawati, S.PT, MS, Dan drh. Emi Rochmiati Drh. Yessi latipah Wulandini Solihah, S.Pt dan Wati Komarawati drh. IGP Ngurah Raka, Argi Argiris, S.Pt dan Yeyet Yeti Sumiyati, S.Pt Ali Kurniawan, S.Pt
2
drh. Oloan Parlindungan, MP dan Giyanto, A.Md Asep Kurnia, S.Pt, MS, Drh. Rudi Harsono dan Yayan Iryani Drh. Aisyatus Salamah, Tati Susnawati, S.Pt dan Ali Kurniawan, S.Pt Liana Asep Putra
2
Ir. Astuti Witarsa dan Ir. Supraptono Ita Rosita, A.Md dan Usep Awaludin drh. Oloan Parlindungan, MP dan Ir. Supraptono
2
4
2 3
2 3
3
2 3
2 1 3
2 2 3
3
1
3
3
1
2 2
37.
Forum SPI di Bandung
38.
Forum SPI Nasional di Bandung
39.
Temu bisnis MPPI dan Penas di Malang
40.
42.
Rakor dan Sinkornisasi Stamdarisasi Bidang Pertanian Pertemuan Prakonversi RSKKNI bidang pertanian di Lembang Pembinaan SPIP di Surabaya
43.
Rapat Kerja PPID di Jakrta
44.
Pembukaan Rapat Koordinasi SPIP di Bandung Rapat kerjasama Optimalisasi Tugas dan fungsi di Ditjen PKH Jakarta
41.
45.
46.
47. 48.
Rapat penyusunan Analisai resiko & manfaat untuk pemberlakuan SNI wajib untuk Semen beku dan DOC di Jakrta Pertemuan monitoring dan uji zuriat sapi perah Nasional di Jawa Tengah Pertemuan Pembahasan Laporan Uji Kesehatan Hewan UPT Perbibitan di Jakarta
49.
Pembinaan SPI dan Pengembangan Penerapan ISO 9001 di Jakarta
50.
Pertemuan Halal Bihalal di Bandung
51.
54.
Gathering dan Seminar dompan Ekonomi penyakit pernafasan pada sapi di Bandung Pertemuan penyusunan laporan keuangan/barang semester I th. 2014 tingkat UAPPA/UAPPB Ditjennak Pertemuan Teknis Pejabat Fungsional Wasbitnak di Balai Finalisasi RKA-K/L 2015 di Jakarta
55.
Pemantapan RKA-K/L 2015 di Jakarta
56.
58.
Pembahasan Penanganan Penyakit IBR di Jakarta Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Program Kegiatan Uji Zuriat sapi perah Nasional di Bandung Pembahasan PP Tarif PNBP di Bogor
59.
Kegiatan Evaluasi data sapi potong di Jakarta
60.
Pertemuan koordinasi dan evaluasi uji zuriat sapi perah nasional tahun 2014 di Bogor
52.
53.
57.
Agus Praptono, S.ST dan Ali Kurniawan, S.Pt drh. Oloan Parlindungan, MP dan Krismomo, S.ST drh. Oloan Parlindungan, MP dan Krismomo, S.ST Lina Widyawati, S.PT, MS
2
Asep Kurnia, S.Pt, MS
1
Ir. Supraptono dan Krismomo, S.ST Ir. Supraptono dan Ita Rosita, A.Md
2
drh. Oloan Parlindungan, MP dan Krismomo, S.ST drh. Oloan Parlindungan, MP Lina Widyawati, S.PT, MS dan Setiadi Pramuraharjo drh. Oloan Parlindungan, MP dan Setiadi Pramuraharjo
2 2 1
2
2
3 2
drh. Seno Prihandoko
1
drh. IGP Ngurah Raka
1
drh. Oloan Parlindungan, MP drh. IGP Ngurah Raka, Lina Widyawati, S.PT, MS, Agus Praptono, S.ST, Wulandini Solihah, S.Pt dan Lina Eka N, A.Md Krismono, S.ST dan Giyanto, A.Md Drh. Yessi Latipah
5
Krismono, S.ST
1
Asep Kurnia, S.Pt, MS
1
Wulandini Solihah, S.Pt dan Anang Arief Wulandini Solihah, S.Pt dan Anang Arief drh. Oloan Parlindungan, MP dan drh. IGP Ngurah Raka,
2
Argi Argiris, S.Pt, MP
1
Lina Widyawati, S.PT, MS, dan Setiadi Pramuraharjo drh. Oloan Parlindungan, MP dan Asep Kurnia, S.Pt, MS drh. Oloan Parlindungan, MP dan Argi Argiris, S.Pt, MP
2
2 1
2 2
2 2
62.
63.
64. 65. 66. 67. 68.
Roundtable meeting tentang kajian antisipasi strategis pengendalian penyakit IBR di Indonesia, di Jakarta Pembinaan dan sosialisasi anti korupsi di Purwokerto
Pertemuan Teknis dan Ilmiah di Yogyakarta Koordinasi Penyelesaian Tanah di desa Cikole dan Kayu Ambon di Bogor Pertemuan penguatan sertifikasi benih tanaman pakan ternak di Bogor Pertemuan Forum Nasional SPIP di Bali
70.
Pembahasan Revisi PP No. 48 Tahun 2012 di Bogor Pembekalan Pejabat Pengelola Keuangan di Solo Pertemuan Public Hearing di Jakarta
71.
Pertemuan uji Kompetensi Paramedik di Bogor
72.
Pertemuan Lonching Bibit sapi potong yang telah disertifikasi LSPro di Sumbawa PertemuanKoordinasi kepegawaian Tahun 2014 di Serpong Tangerang Pertemuan Koordinasi Penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan di Bogor
69.
drh. IGP Ngurah Raka
1
drh. Oloan Parlindungan, MP dan Wulandini Solihah, S.Pt
2
Drh. Aisyatus Salamah Anang Arief
1 1
Ali Kurniawan, S.Pt 1 drh. IGP Ngurah Raka Lina Widyawati, S.PT, MS Lina Widyawati, S.PT, MS dan Setiadi Pramuraharjo Yeyet Yeti Sumiyati, S.Pt dan Lina Eka N, A.Md drh. Oloan Parlindungan, MP dan Setiadi Pramuraharjo drh. Oloan Parlindungan, MP
2 2 2 2 1
73. 74.
75.
76.
77.
78.
Pertemuan koordinasi Tim Penilai Jabatan Fungsional RIHP bidang peternakan dan keswan Penyusunan RK-KL kegiatan Gertak berahi dan IB di Jakarta Pertemuan Evaluasi kinerja IB Th. 2014 dan Koordinasi Optimalisasi dengan KPRI Guyub Rukun di Yogyakarta Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan IB di Yogyakarta
79.
Rakernas Pembangunan pertanian tahun 2015 di Jakarta
80.
Pertemuan SPIB pemetaan penggunaan semen beku di Medan Pertemuaan koordinasi dan monitoring uji zuruiat di Singosari Pertemuan Feed formulation training 2014 di IPB Pertemuan pemetaan penggunaan semen beku di Jawa Barat Pertemuan Public Hearing di Bandung Entri Meeting BPK-RI di STPP Bogor
81. 82. 83. 84.
drh. Oloan Parlindungan, MP 1 Wati Komarawati dan Diman Sudirman, A.Md drh. Oloan Parlindungan, MP Krismono, S.ST dan Wulandini Solihah, S.Pt
2
3
Asep Kurnia, S.Pt, MS
1
drh. Oloan Parlindungan, MP Wulandini Solihah, S.Pt dan Anang Arief
3
Lina Widyawati, S.PT, MS
1
drh. Oloan Parlindungan, MP, drh. Seno Prihandoko dan drh. Rudi Harsono drh. Oloan Parlindungan, MP, Ir. Supraptono dan Anang Arief drh. Oloan Parlindungan, MP
3
drh. Seno Prihandoko
1
Ali Kurniawan, S.Pt dan Juni Ari Astanti, S.Pt drh. Rudi Harsono
3
Ir. Supraptono Krismono, S.ST Wulandini Solihah, S.Pt dan Anang Arief
1
3
1
1
3
No.
Acara
Dihadiri oleh
85.
Rapat pembahasan Revisi PP No. 48 Tahun 2012 di Jakarta Penyelenggaran Gerakan penetapan Revolusi mental Anti Korupsi (Permak) di Jakarta
Lina Widyawati, S.PT, MS dan Lina Eka N, A.Md Krismono, S.ST Dan drh. IGP Ngurah Raka
Pertemuan koordinasi kebijakan perbibitan pusat dan UPT di Bogor Persiapan pengukuran Penilaian kerja PNS di Jakarta Pembahasan Alokasi semen beku hibah APBN Tahun 2015 di Jakarta Evaluasi Kegiatan Uji Performan sapi potong tahun 2014 di Jakarta Penyempurnaan pedoman gertak berahi IB di Jakarta Penyerahan DIPA Tahun 2015 di Bandung
Argi Argiris, S.Pt, MP
1
Ir. Supraptono dan Wati Komarawati
2
Argi Argiris, S.Pt, MP
1
Asep Kurnia, S.Pt, MS drh. Oloan Parlindungan, MP dan drh. Rudi Harsono Krismono, S.ST Wulandini Solihah, S.Pt Argi Argiris, S.Pt, MP dan Lina Eka N, A.Md Wulandini Solihah, S.Pt dan Yeyet Yeti Sumiyati, S.Pt drh. Oloan Parlindungan, MP Argi Argiris, S.Pt, MP Wiwik Siti RA, S.SI Anang Arief, Ita Rosita, A.Md Argi Argiris, S.Pt, MP dan Yayan Iryani
1
drh. Oloan Parlindungan, MP dan Anang Arief
2
86.
87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95.
Pembahasan Revisi PP No. 42 tahun 2012 di Jakarta Rapat rekonsiliasi sisa uang persediaan tahun 2014 di Bandung Rapat sosialisasi progress pengadaan melalui ULP di Jakarta
96.
Rapat validasi & verifikasi data capaian kinerja program/kegiatan pembangunan PKH triw. IV di Yogyakarta
97.
Rapat RKAKL APNBP di Jakarta
Jumlah (Orang) 2 2
2 2 2 2
5 3
C. ADMINISTRASI UMUM
Surat Menyurat Administrasi surat menyurat dilaksanakan dengan sistem sentralisasi pada Sub. Bag. Tata Usaha BIB Lembang dengan berpedoman pada Pedoman Tata Naskah Dinas dan Pola Klasifikasi Kearsipan Departemen Pertanian. Jumlah surat yang masuk pada tahun 2014 sebanyak 1.455 pucuk surat dan jumlah surat keluar sebanyak 1.942 pucuk surat, dengan perincian sebagaimana pada Grafik 1di bawah ini.
Grafik 1 Surat Masuk Tahun 2014
Jumlah surat masuk Tahun 2014 136
143
140
133 111
111
110
103
132 107
132
97
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa penerimaan surat masuk tertinggi terdapat pada bulan Pebruari yang berjumlah 143 surat, sedangkan terendah pada bulan Oktober sebanyak 97surat. Grafik 2 Surat Keluar Tahun 2014
250 200
243
230
Jumlah surat keluar tahun 2014 194
173
168 168
162 155
140
150 100
116
110
83
50 0
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa jumlah surat keluar tertinggi terdapat pada bulan Maret yang berjumlah 243 surat, dan yang terendah pada bulan Juli yang berjumlah 83 surat.
D. PERLENGKAPAN 1. Pengadaan Barang/Jasa. Pengadaan barang/jasa yang bersumber dari Anggaran DIPA maupun KSO berpedoman pada Perpres No. 54Tahun 2010jo. Nomor 70 tahun 2013tentang pedoman pengadaan barang dan jasa pemerintah. Pengadaan barang inventaris dengan sumber dana dari DIPA meliputi pengadaan Rehab kandang exercise, rehab gudang materiil, rehab ruang container lab, Sarana bio security, Fasilitas kantor lainnya, pejantan lokal, Storage container, Timbangan ternak, pengadaan alat potong kuku dll Pengadaan sarana/peralatan yang berasal dari Kerjasama Operasional (KSO) dengan pihak ketiga meliputi Pembelian kontainer, sepeda motor, dan barang inventaris lainnya. Semua barang tersebut dikelola sesuai ketentuan dan menjadi barang/kekayaan milik negara. 2. Pengurusan Barang Kegiatan penerimaan, penyimpanan, pengeluaran/penyaluran, pembukuan registrasi dan inventarisasi pada Unit pemakai Barang (UPB) Balai Inseminasi Buatan Lembang maupun Kerjasama Operasional (KSO) Tahun 2014, masing-masing dilakukan oleh Pengurus Barang yang ditunjuk dengan Surat Keputusan Kepala Balai Inseminasi Buatan Lembang. Pelaksanaan pengurusan barang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Daftar inventaris barang (UPB) Balai Inseminasi Buatan Lembang dapat dilihat pada Lampiran 2. 3. Pengelola Gudang Pelaporan Barang Milik Negara (BMN) telah dilaksanakan dengan menggunakan Aplikasi Program Sistem Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) yang setiap 6 (enam) bulan disatukan (restore) ke dalam Aplikasi Program Sistem Akuntansi Instansi (SAI). Sebagai pertanggungjawaban atas pengurusan barang sesuai dengan PP No. 6 Tahun 2006, Kuasa Pengguna Barang menyusun Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran (LBKPS) & Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan (LBKPT) untuk disampaikan kepada pengguna barang. Tabel 6. Pengiriman laporan barang TA. 2013 Jenis Laporan No Nomor Laporan Barang 1. Semester I BAR.170.9/WKN.08/KNL.01/SMT1/2014 2. Semester II BAR-209/WKN.8/KNL.01/UPDATE/TA.2015/2015
Tanggal Kirim 14-07- 2014 09 – 01- 2015
4. Pengawasan Barang Pengawasan terhadap pengelolaan barang di Balai Inseminasi Buatan Lembang dilakukan dengan pemeriksaan setiap 3 bulan sekali atau per Triwulan oleh Atasan Langsung Pengurus Barang. Pemeriksaan oleh aparat pengawasan fungsional (Itjen Deptan, BPK dll.) E. KEUANGAN 1. Sumber dan Jumlah Anggaran Tahun Anggaran 2014 BIB Lembang memperoleh alokasi dana APBN sebesar Rp. 27.054.847.000,- (DIPAdan PNBP),dengan Sisa anggaransebesar Rp.2.229.870.824,-. Realisasi penggunaan berdasarkan sumbernya adalah sebagai berikut :
Tabel7. Pagu dan Realisasi Anggaran DIPA TA. 2014 NO
BELANJA
1
DIPA
2
PNBP JUMLAH
PAGU (Rp)
REALISASI (Rp)
%
24.789.205.000
22.696.634.889
91.56
2.265.642.000
2.128.341.287
93,94
27.054.847.000
24.824.976.176
91,96
Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang pelaksanaan Anggaran DIPA tahun 2014,dibuat rekapitulasi penggunaan anggaran per jenis pengeluaran pada tabel dibawah ini:
Tabel 8. Rekapitulasi Penggunaan Anggaran DIPA TA. 2014 NO I.
JENIS PENGELUARAN BELANJA PEGAWAI 511111 Belanja gaji pokok PNS 511119 Belanja pembulatan gaji PNS 511121 Belanja Tunj. Suami/istri PNS 511122 Belanja Tunj. Anak PNS 511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 511125 Belanja Tunj. PPh PNS 511126 Belanja Tunj. Beras PNS 511129
Belanja Tunj. Uang Makan PNS
511151
Belanja Tunj. Umum PNS
512211
Belanja Uang Lembur JUMLAH I
II.
PAGU DALAM DIPA (Rp)
JUMLAH SPP/SPM (Rp)
SISA DANA (Rp)
3.229.500.000 50.000 229.025.000 68.912.000 28.080.,000 411.881.000 123.988.000 234.421.000
3.212.588.160 65.000 253.337.214 78.137.949 38.280.000 421.890.000 77.409.154 218.558.080
16.911.840 -15.000 -24.312.214 -9.225.949 -10.200.000 -44.149.000 46.578.846 15.862.920
547.800.000
485.189.000
62.611.000
70.200.000
61.350.000
8.850.000
12.022.000 4.955.879.000
12.022.000 4.892.966.557
0 62.912.443
441.600.000
408.335.599
33.264.401
BELANJA BARANG 1. Belanja Barang operasional 521111
Keperluan sehari2 perkantoran
521114
Pengirian surat-surat dinas
7.000.000
6.482.050
517.950
448.600.000
414.817.649
33.782.351
118.800.000
107.520.000
11.280.000
6.807.456.000 51.400.000 2.751.099.000 9.609.955.000
6.167.614.995 41.345.000 2.192.888.921 8.401.848.916
639.841.005 10.055.000 558.210.079 1.208.106.084
288.000.000 130.200.000 351.710.000 769.910.000
257.698.509 127.800.000 337.100.000 722.598.509
30.301.491 2.400.000 14.610.000 47.311.491
588.750.000
560.077.500
28.672.500
452.300.000
452.293.200
6.800
1.420.231.000 2.461.281.000
1.282.665.952 2.295.036.652
137.565.048 166.244.348
JUMLAH BELANJA BARANG NON OPERASIONAL
484.373.000 16.820.000 1.345.219.000 1.846.412.000 14.694.758.000
473.309.977 16.720.000 1.216.799.929 1.706.829.906 13.133.513.983
11.063.023 100.000 128.419.071 139.582.094 1.561.244.017
JUMLAH II
15.254.958.000
13.648.651.632
1.606.306.368
JUMLAH BELANJA BARANG 521115 Honor yang terkait dg. Op. Satker 1. Belanja Barang non operasional 521211 Belanja bahan 521213 Honor output kegiatan 521219 Belanja barang non Op. lainnya Jumlah 1 2. Jasa 522112 Langganan daya dan jasa 522141 Belanja sewa 522151 3. Belanja 523111 523119 523121
Belanja jasa profesi Jumlah 2 pemeliharaan Pem. Gedung dan bangunan Pemeliharaan gedung dan bangunan lainnya Pem. Peralatan dan Mesin Jumlah 3
4 .Belanja Perjalanan 524111 Belanja Perjalanan biasa 524113 Transport Perjalanan dalam kota 524119 Belanja perjalanan lainnya Jumlah 4
III.
BELANJA MODAL 533121
Blj. Modal Gedung & bangunan
2.027.220.000
1.687.178.750
340.041.250
532111 536111
Blj. Modal Peralatan dan mesin Blj. Modal lainnya
2.363.648.000 187.500.000
2.321.442.950 146.393.000
42.205.050 41.107.000
4.578.368.000
4.155.014.700
423.353.300
82.500.000 617.000.000 281.400.000 28.800.000
80.198.700 615.171.859 249.369.218 11.018.010
2.301.300 1.828.141 32.030.782 17.781.990
1.008.000.000
999.264.250
8.735.750
122.942.000
55.774.250
67.167.750
125.000.000
117.545.000
7.455.000
2.265.642.000
2.128.341.287
137.300.713
27.054.847.000
24.824.976.176
2.229.872.824
JUMLAH III IV.
FASILITASI PNBP 521211 Belanja Bahan 521219 Belanja Barang Non Operasional 524111 Perjalanan Biasa 524119
Belanja. Perjalanan lainnya
532111 533115
Belanja modal Peralatan & Mesin Blj. Modal Perencanaan dan Pengawasan
536111
Belanja Modal Lainnya JUMLAH IV
JUMLAH I+II+III+IV
2.Penerimaan Pajak Penerimaan Negara dari sektor pajak yang dipungut dan disetorkan oleh Bendaharawan atas kegiatan anggaran DIPA dan KSO selama TA. 2014sebesar Rp. 570.437.277,- dengan perincian sebagaimana pada Tabel dibawah ini.
Tabel 9. Penerimaan Negara dari Sektor Pajak TA. 2014 Sumber No. Anggaran PPN (Rp) 1 DIPA 380.893.024 2
KSO JUMLAH
55.172.609 436.065.633
PPH PS 21 (RP) 48.018.012
PPH Ps 22 (Rp) 40.648.707
6.904.094 54.922.106
4.958.798 45.607.505
PPH Ps 23 (Rp) Jumlah (Rp) 30.165.391 499.024.350 4.377.426 71.412.927 34.542.817 570.437.277
Grafik 3. Penerimaan Negara dari Sektor Pajak TA.2014 DIPA
600.000.000
KSO 500.000.000
JUMLAH
400.000.000 300.000.000 200.000.000 100.000.000 PPN
PPH PSL 21
PPH PSL 22
PPH PSL 23
JUMLAH
3. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Balai Inseminasi Buatan Lembang pada TA. 2014 sebesar Rp.8.164.691.210,- atau 272,16% dari target Rp.3.000.000.000,- dan seluruhnya sudah disetor ke Kas Negara.Jenis sumber PNBP berasal dari : penjualan semen beku, sewa rumah dinas, sewa tanah, Sisa Hasil Usaha (SHU) kerjasama dan lain-lain. Realisasi PNBP TA. 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp3.072.930.253,-atau 60,35% dibandingkan dengan realisasi PNBP tahun 2013 sebesar Rp. 5.091.760.957,-. Besarnya PNBP Balai Inseminasi Buatan Lembang dari tahun 2006 sampai tahun 2014 dapat dilihat pada Grafik 5 dibawah ini.
Grafik 4. Penerimaan Negara Bukan Pajak BIB Lembang Tahun 2006 s/d Tahun 2014
PNBP TAHUN 2006 S/D 2014
10000000
8.164.691
8000000 6000000
4.059.401
4000000 2000000
1.195.736
2.710.699 1.823.399 2.271.876
5.091.760
3.250.166 3.089.197
0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
PNBP ini termasuk kategori pemasukan yang cukup tinggi dibanding UPT lain lingkup Kementerian Pertanian. Rincian penerimaan PNBP Tahun 2014 terlihat pada Tabel10. Tabel10. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) BIB Lembang TA. 2013 No. I.
II.
Jenis Penerimaan PENERIMAAN UMUM a. Sewa rumah dinas b. Jasa giro c. Penerimaan kembali belanja pegawai TAYL d. Denda e. Pendapatan anggaran lain-lain f. Pendapatan pemanfaatan BMN lainnya JUMLAH PENERIMAAN UMUM (I) PENERIMAAN FUNGSIONAL a. Penjualan Hasil Peternakan : - Semen Beku - Hasil Usaha Kerjasama b. Pendapatan jasa tenaga c. Pendapatan jasa lainnya d. Pendapatan pemindahtanganan JUMLAH PENERIMAAN FUNGSIONAL (II) J U M L A H (I) + (II)
Jumlah (Rp) 3,401,690 5,336,771 7,806,008 55,498,691 1,560,000 2,475,000 76,078,160
6,986,474,000 557,899,050 22,040,000 113,250,000 408,950,000 8,088,613,050 8,164,691,210
F.PEMELIHARAAN TERNAK 1. SARANA, PRASARANA DAN ALAT Kandang Sapi 17 unit untuk kapasitas 195 ekor, kandang Kambing dan Domba 2 unit untuk kapasitas 27 ekor serta kandang keswan untuk kapasitas 2 ekor Tempat Chooper Kebun Rumput Gajah = 178.999 m2 yang berada di : o Dalam kompleks BIB Lembang = 11.000 m2 o Bukanagara = 20.000 m2 o Desa Cikareumbi = 51.374 m2 o Pojok = 42.702 m2 o Kasomalang = 53.923 m2 Line Bull (R. Afrika) = 12.000 m2 Peralatan o Truck
: 4 unit
o Pick Up
: 2 unit
o Mesin coper : 3 unit o Tracktor
: 7 unit terdiri dari 4 unit hand tractor, 1 unit big tractor
dan 2 unit kultivator 2. KEADAAN TERNAK. Pejantan yang dipelihara di BIB Lembang pada awal TA. 2014 sebanyak 202 ekor, yang terdiri dari 17 ekor pejantan sapi perah,162 ekor pejantan sapi potong, 4 ekor pejantan kerbau, 5 ekor Domba dan 14 ekor Kambing. Perincian jenis/bangsa pejantan Sapi, Domba/ Kambing dan sumber dana pengadaannya dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11Rincian Jumlah Sapi Pejantan dan Sumber Dana Pengadaan TA. 2014
No
A.
Jenis / Bangsa Sapi Pejantan SAPI PERAH : - Holstein - FH PROGENY - CANDIDAT BULL
Sumber Dana Pengadaan (ekor) APBN/ Bantuan/ KSO DIPA Hibah
Jumlah (ekor)
5 -
5 4 2
1
10 4 3
7 11 52 57 -
7 -
3 4 4 4 -
10 15 63 61 -
FH UJI PROGENY
B.
SAPI POTONG 1. Ongole 2. Brahman 3. Simmental 4. Limousin 5. Brangus
\
6. Angus 7. Madura 8. Aceh Jumlah TOTAL SAPI (A) D.
E.
4 2 133 138
Kerbau (B) KAMBING: -Peranakan Etawa (PE) -Boer -Saanen -Alpine Jumlah (C) DOMBA - Domba Garut - Domba Texel Jumlah (D) TOTAL (A+B+C+D)
1
5 12 23
17 18
6 2 5 162 179
3
-
4
9 3 1 1 14
-
2 2
-
155
2 -
-
9 3 1 1 14
-
1 2 3
3 2 5
26
21
202
-
Dalam TA 2014 terjadi mutasi ternak pejantan karena penambahan / pengadaan, pengurangan(afkir, potong paksa dan mati). Penambahan pejantan sebanyak 16 ekor yang meliputi 9ekor pejantan lokaldari DIPA/APBN terdiri atas sapi Ongole 1 ekor, Madura 3 ekor, Angus 2 ekor dan Kambing Boer 3 ekor, serta hibah/transfer aset berupa 7 ekor FH CPU Uji Zuriat dari Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB Singosari) seperti terlihat pada grafik …. dibawah ini, sedangkan nama dan identitas pejantan terdapat dalam lampiran ….
Grafik 5. Pengadaan Pejantan Masing-masing BreedTahun2014
Penambahan Pejantan Lokal Tahun 2014 3
1 Ongole
2
FH
7 3
Madura Angus Kambing Boer
Pengurangan pejantan sebanyak 20ekor karena diafkir/ potong paksa dan kematian, dengan rincian : 1 Tidak Layak Bibit / Afkir sebanyak 15 ekor : 1. FH : Ferguson/30699, Finerydan/306102 2. Brahman : Blanch/40782, Bullion/40784 3. Simmental : Barana/60861, N Dallas/60866, W. Enzo/60996, B. Eddington, 60998, B. Buster JR/609103. 4. Limousin : Timor Coach/80754, Achiver YR/80871, G. Elgar/80994 5. Angus : New Era/170806, Dream Time/170807, Zacaton/170809 Pelelangan dilaksanakan oleh Petugas Lelang KPKNL Bandung. 2 Potong paksa pejantan sebanyak 1 ekor, yaitu : Fokker/30697 (FH) tanggal 3 November 2014, karena Paralysa Ekstremitas Anterior. Pejantan yang potong paksa hasil penjualannya telah disetor ke Kas Negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). 3. Kematian pejantan sebanyak 4 (empat) ekor, yaitu : - Manly/131115 (Kerbau Murrah), tanggal 1 Agustus 2014, karena Ascites akibat gagal jantung - Froghollow GS/80873 (Limousin) tanggal 23 September 2014, karena Sepsis akibat Hernia Inguinalis - Ontoseno/190812 (Domba Texel) tanggal 18 Oktober 2014, karena Urolithiasis. - Filmore/30687 (FH) tanggal 25 November 2014, karena Displasia Abomasum Kanan Dan Paralisa Kaki Belakang Kanan. Mekanisme penanganan sapi sakit/afkir/cacat berat dilaksanakan berdasarkan pertimbangan teknis/profesional melalui pengamatan Medik/Paramedik Veteriner serta Wasbitnak yang akan dijadikan dasar kepala balai dalam menetapkan tindakan terhadap sapi - sapi yang sakit/tidak produktif. . Dengan demikian selama TA. 2014 terjadi penambahan jumlah pejantan sebanyak 16 ekor, sedangkan pengurangan ternak sebanyak 20 ekor, sehingga pada saat ini jumlah pejantan yang dipelihara sebanyak 198 ekor terdiri dari sapi pejantan 174 ekor (7 ekor CPU Uji Zuriat), Kerbau 3 ekor dan Kambing/Domba sebanyak 21 ekor sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 12 Dari pengadaan 16 ekor pejantan, 8 ekor diantaranya sudah berproduksi.
Tabel 12 Rincian Jumlah Pejantan Sapi, Kerbau, Kambing dan Domba Berdasarkan Bangsa dan Sumber Dana Pengadaannya sampai saat ini.
No
A.
Jenis / Bangsa Sapi Pejantan SAPI PERAH : - Holstein - FH PROGENY - CANDIDAT BULL
Sumber Dana Pengadaan (ekor) APBN/ Bantuan/ KSO DIPA Hibah
5 -
3 2 9
1
Jumlah (ekor)
8 2 10
FH UJI PROGENY
B.
C. D.
E.
SAPI POTONG 1. Ongole 2. Brahman 3. Simmental 4. Limousin 5. Brangus 6. Angus 7. Madura 8. Aceh
\ 8 11 51 53 3 5 -
3 5
3 2 4 4 2 -
11 13 58 57 5 5 5
Jumlah Sapi (A) KERBAU (B) KAMBING: -Peranakan Etawa (PE) -Boer -Saanen -Alpine Jumlah (C) DOMBA - Domba Garut - Domba Texel Jumlah (D)
136 1
22 2
16 -
174 3
9 6 1 1 17
-
-
9 6 1 1 17
2
-
2
-
1 1 2
3 1 4
TOTAL (A+B+C+D)
156
24
18
198
-
Grafik 6Jumlah Pejantan BIB Lembang Tahun 2006 – 2014
Jumlah Pejantan 201
138 110 60
81
88
97
2007
2008
2009
193
198
202
51
10 2006
3.
2010
2011
2012
2013
2014
PERAWATAN DAN KESEHATAN TERNAK Untuk mempersiapkan sapi pejantan agar tetap dalam kondisi prima dan siap untuk ditampung, maka perawatan ternak, kualitas dan kuantitas pakan dan kesehatan ternak harus selalu mendapat perhatian yang baik. Perawatan sapi pejantan dilaksanakan setiap hari dengan cara dimandikan setiap pagi, terutama dibersihkan dari kotoran yang menempel pada badan dengan cara disikat agar pada waktu ditampung semen segar yang dihasilkan tidak tercemar/terkontaminasi oleh kotoran. Sebagian sapi pejantan yang sudah ditampung, digembalakan di padang penggembalaan (line bull) selama 24 jam atau di Courshal (untuk kandang bawah) selama 4-5 jam agar dapat melakukan exercise (gerak badan), memperoleh sinar matahari yang cukup, memelihara kesehatan kuku dan merangsang pembentukan hormon testosteron. Sapi pejantan yang sudah exercise dimandikan di bull crush, disemprot desinfektan ectoparasit seperti Dalmat 50 dan dipping kuku dalam larutan formalin 1 ‰atau Cupri Sulfat 1 % selama + 15 menit. Penanganan kesehatan sapi pejantan dan biosecurity secara umum dilakukan sebagai berikut : a. Penolakan Penyakit.
Dilakukan terhadap pejantan yang didatangkan dari luar baik melalui pengadaan, bantuan maupun hibah dari BPTU-HPT atau BET Cipelang dengan melakukan 2 kali pengujian kesehatan terhadap minimal 10 macam penyakit yaitu pada saat di lapangan dan masa karantina. Hanya pejantan yang bebas penyakit dari 2 kali pengujian kesehatan yang diserahkan ke balai. b. Pencegahan Penyakit. Pencegahan terhadap penyakit dilakukan dengan cara : a. Pemberian multivitamin secara individual minimal 1 kali sebulan, yaitu setiap awal bulan. b. Pemberian anthelmentikum secara individual tiga kali dalam setahun (setiap 4 bulan sekali). c. Pemberian makanan tambahan (feed supplement / feed additive) berupa kecambah kacang hijau sebanyak 400 - 600gr/hari/ekor dan campuran mineral dan vitamin (bubuk) sebanyak 15 gram per ekor per hari dan pemberian mineral Selenium (SE) sebanyak 7 gram per ekor per hari. d. Penyemprotan desinfektan ektoparasit dan perendaman kuku selama 15 menit setiap kali sapi pejantan kembali dari padang penggembalaan (line bull). e. Untuk kesehatan kuku dilakukan intensifikasi dipping kuku setiap hari termasuk pada hari libur oleh petugas Medik dan Paramedik sampai sembuh. f. Pemotongan kuku dilaksanakan setiap 4 – 6 bulan sekali serta reposisi sol sesuai kasus dilaksanakan oleh tim potong kuku. Selama tahun 2014 telah dilakukan potong kuku serta reposisi sol sebanyak 272 ekor.Untuk intensifikasi pelaksanaan kegiatan potong kuku TA 2014 diadakan 1 unit meja potong kuku yang ditempatkan di kandang bawah. g. Pencegahan penyakit menular dari luar lokasi/pengunjung dilakukan melalui penerapan biosekuriti yang ketat dengan cara setiap pengunjung diwajibkan untuk mensucihamakan sepatu/alas kaki pada bak desinfektan yang disediakan didepan pintu gerbang masuk BIB Lembang dan spraying desinfektan terhadap kendaraan yang masuk lingkungan Balai. Untuk meningkatkan biosekuriti TA 2014 ada pembuatan bak biosekuriti ke kandang bawah dan ke linebul serta pemasangan pagar biosekuriti di kandang atas untuk membatasi area kunjungan. h. Secara periodik ( 2 minggu sekali) dilakukan sanitasi kandang berupa pengapuran lantai depan dan belakang kandang serta sprayingdesinfektan pada lantai kandang dan lingkungan. c. Pengobatan Penyakit. Pengobatan terhadap penyakit dilakukan secara dini oleh medik dan paramedik veteriner terhadap pejantan yang mengalami gangguan
kesehatanberdasarkan diagnosa hasil pengamatan harian maupun atas rekomendasi dari laboratorium pengujian. d. Pengendalian Penyakit. Pengendalian penyakit dilaksanakan dengan cara melakukan pemeriksaan/pengujian kesehatan secara rutin bekerjasama dengan Balai Besar Veteriner Jogjakarta, Balai Besar Penelitian Veteriner (BBLITVET) Bogor, Balai Veteriner Subang dan IPB Bogor.Pada tahun 2014 dilakukan pemeriksaan/pengujian2 (dua) kali secara aktif dan pasif, yaitu : a. Pemeriksaan I (aktif) dilakukan dengan mengirim spesimen sebanyak 205 sampel untuk dilakukan pengujian terhadap penyakit Brucellocis, Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR), Bovine Viral Diare (BVD), Leptospirosis, Trichomoniasis, Vibrocis (campylobacter), Enzootic Bovine Leucosis (EBL), Anthrax, Paratuberculocis, Parasit darahdanHelminthiasis yang dilaksanakan tanggal 2 Mei dan pemeriksaan mineral darah sebanyak 205 sampel tanggal 2 Mei. b. Pemeriksaan II (pasif) dilakukan dalam rangka surveilance penyakit dari Balai Veteriner Subang sebanyak 190 ekor dengan melakukan pengambilan spesimen darah, serum, preputium wash dan feses yang dilaksanakan pada tanggal 2 – 5 September dengan jenis pemeriksaan terhadap penyakit yang sama dengan diatas.
4.
PENYEDIAAN PAKAN TERNAK Untuk menjamin agar kualitas semen yang dihasilkan memenuhi persyaratan untuk diproses menjadi semen beku, maka pemberian pakan yang memenuhi syarat (kualitas dan kuantitas) mutlak diperlukan. Pakan yang diberikan berupa konsentrat dan Hijauan Pakan Ternak (HPT). Pakan konsentrat yang digunakan adalah produk dari PT. Charoen Phockphand dengan kadar air maksimal 12 %, serat maksimal 12 %, abu maksimal 10 %, protein minimal 16 %, lemak minimal 3,5 % , TDN minimal 70 %, Ca 0,5 – 0,9 %, serta P 0,3 – 0,6 %. Setiap pejantan diberikan 3 - 7 kg/ekor/hari dengan 2 kali pemberian yaitu pagi dan siang hari. Pemberian pakan konsentrat selama TA. 2014 sebanyak 279.818 kg yang berasal dari Pengadaan APBN/DIPA sebanyak 230.000 kg dan persediaan di gudang Balai Inseminasi Buatan Lembang sebanyak 126.759 kg dari DIPA2014. Rincian pengadaan, penggunaan dan stock Konsentrat akhir Tahun 2014dapat dilihat pada Tabel 13
Tabel 13Rincian Pengadaan, Penggunaan dan Stock Konsentrat Akhir TA.2014
NO
SUMBER PENGADAAN
1
APBN/DIPA
2
KSO 2014 TOTAL
STOCK TH. 2014
PENGADAAN 2014
JUMLAH TOTAL
PENGGUNAAN TH. 2014
SISA AKHIR 2014
126.759
230.000
356.759
279.818
76.941
-
-
-
-
-
126.759
230.000
356.759
279.818
76.941
Selama TA. 2014 kebutuhan pakan hijauan sebagian besar dapat dipenuhi dari kebun rumput yang ada di BIB Lembang, berupa Rumput Gajah (Penisetum purpureum Var Taiwan)dan RumputAfrika(Cynodon plectostachyus). Pemenuhan hijauan makanan ternak ini berasal dari 1,2 Ha Padang Penggembalaan (Line Bull) yang ditanami Rumput Afrika dan 17,8999 Ha kebun rumput Gajah/Taiwan. Melanjutkan sistem manajemen kebun rumput sejak tahun 2013, pada tahun 2014 ini, diterapkan manajemen kebun HMT dengan pola rotasi panen berdasarkan Pemetaan Petak/block yang terbagi atas 56 petak sesuai umur panen. Pola ini mutlak diterapkan sehingga kualitas rumput pada kondisi nutrisi yang baik dan sangat palatabel dikonsumsi oleh pejantan. Selama tahun 2014kegiatan panen rumput dilakukan olehtenaga harian lepas dengan pola upah sebesar Rp 40,-/kg rumput.Jumlah rumput yang dipanen seperti terlihat pada Tabel 14 Jumlah patok atau lama panen di masing-masing lokasi kebun rumput Gajah berdasarkan produktifitasnya adalah sebagai berikut : a. Kebun Kantor BIB rataan prod./panen = 42.137 kg dengan jumlah patok = 7 patok b. Kebun Buka Nagara rataan prod./panen = 81.679 kg dengan jumlah patok =9 patok c. Kebun Cikareumbi rataan prod./panen = 113.385 kg dengan jumlah patok = 12 patok d. Kebun Pojok, rataan prod./panen = 141.698 kg dengan jumlah patok = 28 patok e. Kebun Kasomalang, rataan prod./panen = 189.028 kg dengan jumlah patok = 56 patok Dalam perawatannya dilakukan oleh petugas harian lepas sebanyak 8 orang di kebun Cikareumbi, 1 orang di kebun Pojok dan 7 orang di kebun Kasomalang. Pola salary atau perawatan berdasarkan luasan lahan yang digarap dengan upah Rp. 400,- - 410,per m² sesuai dengan jenis pengolahan, yaitu pencangkulan/pembajakan Rp. 150,- per m², penyulaman Rp 50,- per m², penyebaran kompos/pemupukan Rp 150,- per m² (pupuk organik Rp.100,- dan pupuk anorganik Rp. 50), penyiraman Rp. 50 per m².Perbedaan pola upah ini disebabkan karena teksturtanahyang berbeda.
Tabel 14 Jumlah Hijauan Pakan Ternak Untuk Konsumsi Pejantan BIB Lembang Tahun 2014. No.
BULAN
JUMLAH PANEN
PENGADAAN DARI LUAR
KEBUN BIB
AFRIKA
RPT GAJAH
JAGUNG
TOTAL
1
JANUARI
324.600
24.360
-
7.000
355.960
2
PEBRUARI
306.150
28.860
-
-
335.010
3 4 5 6 7 8
MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS
330.980 328.320 327.095 321.750 287.300 234.960
21.480
-
-
330.980 328.320 327.095 321.750 287.300 256.440
9
SEPTEMBER
214.900
-
-
12.625
227.525
10
OKTOBER
233.900
-
-
21.610
255.510
11
NOPEMBER
217.400
11.410
-
44.580
273.390
12
DESEMBER
280.250
26.770
-
27.460
334.480
3.407.605
112.880
-
113.275
3.633.760
JUMLAH TOTAL
Selain pemberian rumput segar, diberikan pula rumput kering (hay) R. Afrika, Hay rumput Afrika digunakan sebagai persediaan pakan pada musim kemarau atau tambahan pakan sebelum diberikan konsentrat pagi hari. Tahun 2015 mulai akan dicanangkan untuk swasembada Hijauan Pakan Ternak dan Produksi Konsentrat. Dukungan terhadap rencana swasembada Hijauan Pakan Ternak adalah dengan pemeliharaan bak kebun 2 unit, pemeliharaan jalan kebun, pengadaan hand tractor 2 unit, cultivator 2 unit, mesin pengolah limbah, singkal tanah, peralatan traktor dan sarana angkutan rumput. Sedangkan dukungan untuk produksi konsentrat antara lain kegiatan studi banding ke PT. Catur Mitra Taruma Bogor untuk melihat kontruksi gudang pembuatan dan penyimpanan konsentrat yang representatif sesuai dengan rekomendasi pakar pendamping bidang pakan, serta menjalin kerjasama rencana Maklun Ujicoba Formulasi Konsentrat. a. Pengembangan Lahan Pengembangan lahan dilaksanakan melalui intensifikasi perawatan/pengolahan kebun Hijauan Pakan Ternak (HPT) karena semua lahan HPT sudah dimanfaatkan untuk kebun rumput gajah, rumput afrika, legum dan koleksi. Melalui intensifikasi perawatan/pengolahan kebun HPT diharapkan mampu meningkatkan potensi produksi HPT dalam rangka mendukung rencana swasembada HPT tahun 2015.
Pada tahun 2014 telah dilakukan pengembangan lahan seluas 107.446 m² (107,45 %) dari target 100.000 m², yang dilaksanakan di kebun rumput Bukanagara dan kebun rumput BIB Lembang. b. Penyebaran/Distribusi Bibit HPT Bibit ternak merupakan salah satu sarana produksi yang memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam upaya meningkatkan jumlah dan mutu produksi ternak. Untuk dapat menghasilkan bibit ternak yang unggul dan bermutu tinggi diperlukan proses manajemen pemeliharaan, pemuliabiakan (breeding), pakan dan kesehatan hewan yang terarah dan berkesinambungan. Dalam upaya penyediaan pakan ternak khususnya hijauan yang berkualitas bagi peternak, Kelompok Tani Ternak maupun instansi terkait, Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang siap membantu penyediaan bibit rumput jenis Gajah Taiwan. Pada tahun 2014 telah dilakukan penyebaran/distribusi bibit rumput sebanyak 35.000 stek/pols (233,33 %) dari target 15.000 stek/pols, dengan lokasi penyebaran sebagai berikut : No 1
Tanggal 19 Maret 2014
2
20 Mei 2014
3
17 September 2014
4
25 November 2014 3 Desember 2014 8 Desember 2014
5 6
Penerima Yayasan Masyarakat Ternak Nusantara, Jl. Dawuan Oncom Kec. Dawuan Subang Dinas Peternakan Kab. Subang Yayasan Masyarakat Ternak Nusantara, Jl. Dawuan Oncom Kec. Dawuan Subang
Jenis Rumput Rumput Gajah Taiwan
Jumlah 8.000 stek
Rumput Gajah Taiwan Rumput Gajah Taiwan
10.000 stek 3.000 pols
BPPIB-TSP Bunikasih
Rumput Taiwan SMK Peternakan Juara Rumput Kabupaten Subang Taiwan Kelompok Tani LESTARI Rumput HIJAU Kec. Gantar Kab. Taiwan Subang
Gajah 5.000 pols Gajah 3.000 pols Gajah 6.0
ls
5. Pelaksanaan Kegiatan Uji Progeny Sapi Perah Nasional Uji Progeny Sapi Perah Nasional di BIB Lembang 8 ekor terdiri dari 4 ekor yaitu pejantan Filmore, Farrel, Flaunt dan Fokker menjadi Proven Bull FH Indonesia,Cadangan 3 ekor, serta 1 ekor diproduksi untuk penyediaan stok semen beku balai.
Pejantan FH Proven tersebut sampai dengan akhir tahun 2014 pertumbuhannya telah mencapai postur yang optimal, dengan perkembangan berat badan terlihat pada Tabel 15 Tabel 15 Data Perkembangan Berat BadanProven Bull FH IndonesiaTahun 2014
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11 12
BULAN Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
PERKEMBANGAN BERAT BADAN (kg) FLAUNT/ FARREL/ FILMORE/ 30694 30686 30687 850 892 884.5 811 875 881 811 875 859 815 876 867 792.5 873 860 794.5 875 865 801.5 879.5 891 804 844.5 860 803 850 854 810.5 867 902 815 895 794.5 932
FOKKER/ 30697 977.5 975 975 929.5 950 952 888.5 854 855 825 -
Nilai pemuliaan dari kedua pejantan proven tersebut ditetapkan dalam ukuran Relative Breeding Value (RBV) dengan membandingkan produksi keturunannya dengan produksi sapi betina keturunan pejantan FH yang sebelumnya digunakan untuk IB sapi perah dilokasi yang sama dengan DC keturunan FARREL/30686 dan FILMORE/30687. Nilai Contenporary Comparison FARREL/30686 adalah 632,15 sedangkan Relative Breeding Valuenya sebesar 117,1290. Sedangkan FILMORE/30687 NCC sebesar 526,673 dan RBVnya sebesar : 115,1043. Rataan produksi susu Daughter Cow (DC) keturunan FARREL / 30686 adalah 5.686,4 + 2.335,09 kg/laktasi berdasarkan data yang dikumpulkan dari 35 ekor anak keturunannya dan keturunan FILMORE / 30697 sebanyak 5.094,37 + 1.220,6 kg/laktasi berdasarkan data yang dikumpulkan dari 51 ekor anak keturunannya Lampiran 1 Data Pengadaan Pejantan Lokal Tahun 2014 NO 1 2 3 4 5 6
NAMA/KODE PEJANTAN Odecsony
21254 314111 314112 314113 314114 314115
BANGSA
TH. LAHIR
ASAL
SUMBER DANA
Ongole FH FH FH FH FH
18 Des 2012
BET Cipelang Bogor
APBN
10-Feb-14 3-Mar-14 12-Mar-14 19-Mar-14 28-Mar-14
BBIB Singosari BBIB Singosari BBIB Singosari BBIB Singosari BBIB Singosari
HIBAH HIBAH HIBAH HIBAH HIBAH
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Mapper Mangar
314116 314117 161203 161204
Madegan Merribrook. E Shylock JR Cecil JR Micathel JR Guardian JR
161205 171111 171212 201321 201322 201323
FH FH Madura Madura Madura Angus Angus K.Boer K.Boer K.Boer
17-Apr-14 17-Apr-14 2012 2012 2012 19-Sep-11 27-Jun-12 7 Mei 2013 25 Mei 2013 19 Juni 2013
BBIB Singosari BBIB Singosari JATIM JATIM JATIM BET Cipelang BET Cipelang JATIM JATIM JATIM
6. Produksi dan Distribusi Semen Beku Uji Progeny Sapi Perah Nasional a. Produksi Semen Beku Produksi semen beku pejantan unggul sapi perah Indonesia Tahun 2014 yaitu Farrel (30686), Filmore (30687), , Ferventfill (30693), Flaunt (30694), Fortuner (30695), Fokker (30697), dan Aris (312110) sampai dengan Desember 2014 sebanyak 461.131 dosis
b. Distribusi Semen Beku Distribusi semen beku Uji Progeny Sapi Perah Nasional pada tahun 2014 yaitu Aris meliputi daerah Jawa Barat, PT. Rayhan Dairy Farm, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, BBPTU SP Baturraden, dan BET Cipelang yang berjumlah 1.635 dosis. Foto Kegiatan Uju Progeny
HIBAH HIBAH APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN
G. PRODUKSI SEMEN BEKU 1. Perkembangan Produksi Semen Beku Tahun 1976 - 2014 Kegiatan produksi semen beku merupakan salah satu tugas pokok Balai Inseminasi Buatan Lembang selain kegiatan pemasaran dan pengembangan IB . Target produksi semen beku setiap tahun berubah disesuaikan dengan kebutuhan semen beku di lapangan, alokasi dana yang tersedia dan kemampuan produksi semen pejantan yang ada. Dengan demikian realisasi produksi semen beku pada setiap tahun anggaran berfluktuasi menyesuaikan dengan perkembangan yang ada. Sejak BIB Lembang berdiri tahun 1976 sampai dengan tahun 2014 realisasi produksi semen beku berfluktuasi. Mulai tahun 1984/1985 sampai dengan tahun 1990/1991 produksi semen beku cenderung terus menurun sampai akhirnya mulai tahun 1991/1992 sampai dengan tahun 1993/1994 realisasi produksi meningkat secara drastis karena adanya intruksi Presiden untuk melaksanakan inseminasi buatan secara besar-besaran. Perkembangan produksi semen beku dalam tujuh tahun terakhir menunjukan adanya peningkatan terutama sejak tahun 2009 sebanyak 1.549.528 dosis. Selanjutnya produksi dalam 3 tahun terakhir setelah tahun 2009 selalu menunjukkan produksi yang lebih tinggi, yaitu pada tahun 2010 sebanyak 2.038.442 dosis, tahun 2011 sebanyak 2.600.700 dosis, tahun 2012 sebanyak 2.453.281 dosis, tahun 2013 sebanyak 2.182.984 dosis dan terakhir yaitu tahun 2014 sebanyak 2.219.728 dosis. Grafik 7. Realisasi produksi semen beku dari tahun 1976– 2014
PRODUKSI SEMEN BEKU BIB LEMBANG 1976 - 2014 3.000.000 2.453.281 2.500.000
2014 : 2.219.728 ds 2.038.442
2.000.000
1.549.523 1.515.340 1.510.276 1.507.019 1.082.064 732.472 1.001.450 1.205.160 557.477 1.079.375 1.315.780 1.280.050 764.927 1.163.724 760.323 860.759 1.000.000 723.931 711.503 281.498 632.513 543.659 279.313 511.092 396.641 500.000 275.860 275.267 218.737 254.900 254.321 249.451 180.884 170.045 166.955 97.876 72.996 1.500.000
0 75/76 76/77 77/78 78/79 79/80 80/81 81/82 82/83 83/84 84/85 85/86 86/87 87/88 88/89 89/90 90/91 91/92 92/93 93/94 94/95 95/96 96/97 97/98 98/99 99/00 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
D O S I S
2.600.700
TAHUN
2. Kegiatan Produksi Tahun 2014 Kegiatan produksi semen beku dimulai dengan penampungan semen segar pejantan sampai diproses menjadi semen beku. Mulai tahun 2014 pendekatan input, proses dan out put menjadi perhatian yang seksama, sehingga produksi semen dihasilkan dari input pejantan hasil Bull Accesment dari Seksi Pemeliharaan Ternak. Hasil bull accesment menjadi pejantan yang harus dikelola sebaik-baiknya melalui tahapan proses produksi semen beku yang dimulai dengan kegiatan penampungan, pemeriksaan semen segar, pengenceran, equilibrasi/glycerolisasi, printing, filling & sealing, pre freezing, freezing, dan pemeriksaan semen beku sebelum disimpan. a. Penampungan Semen Pejantan Penampungan semen pejantan di BIB Lembang dilakukan setiap hari mulai Senin sampai Jum’at.Setiap pejantan dijadwalkan ditampung 2 x dalam seminggu. Dalam pelaksanaannya terdapat pejantan yang kondisi kesehatan dan kemampuan produksinya tidak memungkinkan ditampung sesuai jadwal tersebut, maka dijadwalkan 1 kali dalam seminggu, yaitu pada hari Rabu. Untuk memudahkan monitoring dalam pelaksanaan penampungan, maka dibuat jadwal penampungan untuk masing – masing jenis pejantan yaitu : - Senin dan Kamis : FH,Limousin, Brahman, dan Madura - Selasa dan Jum’at : Ongole, Simmental, Angus,Aceh, Kerbau, Kambing PE, dan Kambing Boer - Rabu
: Kambing Saanen,Kambing Alpin, Domba Domba Wonosobo, serta sapi yang tidak ditampung pada jadwal.
Garut,
Pejantan sapi yang ditampung setiap harinya berjumlah ± 85 - 90 ekor, sedangkan domba/kambing berjumlah 25 ekor. Pejantan yang ditampung telah merupakan hasil Bull Acessment. Jumlah hasil penampungan berhubungan dengan jumlah ternak yang dipelihara. Penampungan sapi Aceh dan Madura baru dilaksanakan tahun 2013, sedangkan pada tahun 2011 dan 2012 belum ada. Dengan mengintensifkan perbaikan pada alat gerak dan pelaksanaan bull accesment untuk mencegah keadaan yang lebih parah akibat kelainan alat gerak pada tahun 2014 lebih terkendali, sehingga sapi yang ditampung kesempatannya menjadi berkurang, tapi dilain pihak lebih terjaga keselamatannya. Secara terinci hasil penampungan berdasarkan bangsa sapi pada setiap semester bervariasi. Pada bangsa sapi lokal, hasil penampungan sapi Ongolepada semester kedua (Juli – Desember) lebih tinggi dibanding pada semester pertama (Januari – Juni), sedangkan pada Brahman sebaliknya, yaitu lebih tinggi pada semester pertama. Pada seluruh bangsa sapi lokal pada semester kedua mengalami kenaikan dari jumlah tabung, jumlah yang diproses,
dan potensi produksinya, dibandingkan pada semester pertama. Hasil lebih rinci terlihat pada Grafik 8.
Grafik 8.
Hasil Penampungan Semen Pejantan Lokal pada Semester Semester II tahun 2014
I dan
429
500 400
350
354
244
280
300
SEMESTER I
200 89
100
SEMESTER II
78 55
0 ONGOLE
BRAHMAN
MADURA
ACEH
Penampungan sapi lokal pada semester II semuanya mengalami kenaikan. Hal ini lebih terjadi karena prosentase semen segar yang diproses pada semester I berkisar 65,38 – 83,93% % saja,sedangkan pada semester II berkisar 67,62% 84,38%. Grafik 9. Hasil Penampungan Semen Segar Bangsa Sapi Eksotik
2502
2371
3000 2500
1781
2000
1815
1500
SEMESTER I
1000
124
500
SEMESTER II
109
0 SIMMENTAL
LIMOUSIN
ANGUS
Pada bangsa sapi eksotik, terjadi kenaikan penampungan pada semester II, hal ini dapat dilihat dari jumlah prosentase semen segar yang diproses pada semester I berkisar antara 56,88% - 72,38%, sedangkan pada semester II berkisar antara 69,70% - 77,06%. Penampungan Kambing dan Domba menunjukan peningkatan pada semester II, kecuali pada Dombos yang mengalami penurunan. Hal ini disebabkan dari jumlah dombos sebanyak 2 ekor, terjadi kematian 1 ekor, yang menyebabkan penurunan jumlah yang ditampung. Pada bangsa kambing dan domba, sebagian besar terjadi kenaikan penampungan, kecuali pada dombos, hal ini dapat dilihat dari jumlah prosentase semen segar yang diproses pada semester I berkisar antara 45,45% - 82,61%, sedangkan pada semester II berkisar antara 64,52% - 94,51%. Grafik 10.
Hasil Penampungan Semen Segar Kambing dan Domba pada Semester I dan Semester II Tahun 2014
500
407
400 300 200 100 0
215
91 72
112
26 44
31
65 22
29 23
SEMESTER I SEMESTER II
b. Kualitas Semen Kualitas semen yang diperoleh pada saat penampungan menjadi parameter yang penting dalam kegiatan produksi semen beku. Pada setiap tahapan hasil dapat dilakukan evaluasi untuk menentukan kegiatan yang perlu dilaksanakan. Berdasarkan Tabel 17. Terdapat potensi penampungan yang belum maksimal pada bangsa sapi Ongole, FH, Brahman, Simmental, Limousin, Aceh, Kerbau, serta Domba dan Kambing karena persentase semen yang diproses lebih dari 70 %.
Tabel 16. Performans Kualitas Semen Segar, Potensi Produksi dan Produksi Semen Beku Masing-masing Bangsa Sapi NO.
JENIS/BANGSA
JLH TPG
(1)
(2)
(3)
1
ONGOLE
783
JLH PROSES (4) % =(4)/(3) 655
Jlh Pot Prod (Dosis) (5) 194,650
83,65 % 2
FH
735
562
BRAHMAN
630
518
185,755
SIMMENTAL
4283
3033
167,126
LIMOUSIN
4186
3100
1,379,949
MADURA
322
216
929,603
ANGUS
233
151
44,675
ACEH
144
112
39,264
KERBAU LUMPUR
76
69
26,020
DOMBA
233
194
8759
KAMBING
904
667
774,059
83,26%
31,976
71,57%
39,363
100,25%
27,064
104,01%
8749
99,88%
127 ds 17,287
83,26 % 11
55,93%
242 dosis
90,79% 10
771,822
260 dosis
77,78 % 9
105,49%
148 dosis
64,81 % 8
176,304
250 dosis
67,08 % 7
81,10%
254 dosis
74,06 % 6
150,657
340 dosis
70,81% 5
(7) (6 ) / (5) 92,56%
268 dosis
82,22 % 4
Ratio (%)
275 dosis
76,46 % 3
Jlh /Rataan Prod (ds) (6) (6) / (4) 180,168
12,944
74,88%
66 dosis 59,380
46,622
78,51%
73,78% JUMLAH
12,529
9277 74,04 %
69 dosis 3,052,468
2,219,728
72,72%
239 dosis
Pada tabel diatas menunjukkan peningkatan jumlah semen segar yang di proses lebih tinggi yaitu sebesar 74,04% dibandingkan tahun 2013 yang hanya mencapai 72,64%. Pada Madura dan Angus kualitas semen segarnya lebih baik yaitu berkisar 64 – 67 %, dibanding tahun 2013yang hanya mencapai 53%. Walaupun demikian secara umum kualitas semen segar yang ditampung memenuhi standar minimal untuk diproses menjadi semen beku dan bahkan kinerja penampungan masih dapat ditingkatkan karena masih menyisakan potensi produksi yang belum dioptimalkan, yaitu dari 74,04 % menjadi 68 – 70 % saja. Selanjutnya berdasarkan produksi semen beku yang telah didapatkan, setiap tabung hasil penampungan menghasilkan potensi produksi rata-rata sebanyak 239 dosis, lebih tinggi dibanding tahun 2013 yang hanya mencapai 187 dosis. Produksi setiap ejakulasi pejantan pada sapi antara 148 dosis pada sapi Madura hingga 340 dosis pada sapi Brahman.Pada Kambing sebanyak 69 dosis lebih tinggi dibanding pada Domba sebanyak 66 dosis. Hal ini disebabkan karena produktivitas Domba telah menunjukan penurunan dibanding Kambing yang masih didominasi hasil pengadaan baru, sedangkan pada Kerbau Lumpur sebanyak 127 dosis. Rataan produksi pada semua bangsa menunjukkan peningkatan yang signifikan dibanding tahun 2013, dimana pada sapi hanya berkisar 60 – 228 dosis, sedangkan pada kambing 31 dosis dan domba 65 dosis. Proses selanjutnya adalah potensi yang hilang dalam proses produksi semen beku, dengan membandingkan semen beku yang diproduksi dibanding dengan potensi sesaat setelah pengenceran. Secara umum potensi yang hilang dalam proses equilibrasi sebanyak 27,28 %. Didapat keadaan pada bangsa sapi Brahman menunjukan ratio yang paling tinggi,sehingga sperma pejantan Brahman sangat toleran dengan proses pengenceran dan pendinginan pada suhu 4 oC didalam Cool Top sehingga rationya menunjukan nilai 105,49 %, begitu pula pada Angus dan Aceh yang masing-masing mencapai 100,25% dan 104,01%. Sedangkan pada sapi Ongole, FH, Limousin, Madura, Kerbau Lumpur, Domba dan Kambing berada pada kisaran rataan, yaitu 71,57 – 99,88%, dan pada Simmental berada di bawah standar yaitu hanya 55,93%. Ketahanan sperma biasanya sangat berhubungan dengan musim baik pada keadaan curah hujan tinggi pada bulan November dan Desember atau pada curah hujan rendah (rendah) pada bulan Mei dan Juni didapati sperma dari pejantan tertentu gagal dalam proses equlibrasi. Upaya untuk meningkatkan ketahanan sperma terhadap proses pendinginan/pembekuan, adalah dengan menambahkan zat antioksidan kedalam pengencer, yaitu Glutation. Sehingga dalam penyediaan pengencer untuk setiap hari produksi terdapat 2 macam pengencer, yaitu
pengencer tanpa Glutation dan dalam jumlah yang sangat kecil dengan tambahan Glutation. c. Produksi Semen Beku Produksi semen beku tahun 2014 dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan DIPA dan upaya optimalisasi . Produksi semen beku untuk memenuhi DIPA sebanyak 2.000.000 dosis dan optimalisasi asset balai sebanyak 215.000 dosis termasuk didalamnya produksi semen beku sexing.
Dilain pihak berdasarkan kontrak kinerja antara Kepala Balai dengan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan kegiatan produksi semen beku ditargetkan sebanyak 2.000.000 dosis, sehingga dalam pelaksanaan produksi semen beku selanjutnya upaya optimalisasi disesuaikan dengan tingkat serapan dan permintaan KSO diarahkan untuk dipenuhi dari stok semen yang ada. Sehubungan dengan hal tersebut, target yang akan dicapai juga mengalami penyesuaian yang didasarkan untuk mencapai 2.000.000 dosis, dengan rincian seperti terlihat pada Tabel 18. Realisasi produksinya adalah 2.219.728 dosis atau 100,21 % dari target, terdiri dari semen beku sapi perah 150.657 dosis, sapi potong 2.003.580 dosis, Kerbau 8.749 dosis, dan Domba 12.695 dosis, serta Kambing 44.047 dosis. Secara umum realisasi produksi dapat dicapai akan tetapi berdasarkan bangsa pejantan, terdapat target yang tidak dapat direalisasi, yaitu FH, Simmental, Angus, Domba dan Kambing. Pada sapi Angus terdapat penurunan produksi pada sapi Angus yang lama, sedangkan produksi sapi Angus yang baru sebayak 2 ekor belum mencapai hasil yang memuaskan karena baru berhasil diproduksi pada semester kedua. Semen beku Kambing realisasinya sebanyak 84,71 % dari target, disebabkan karena penambahan 3 ekor pejantan Kambing Boehr dilaksanakan pada semester kedua serta pengadaan 4 ekor pejantan PE baru direalisir pada akhir semester kedua Selain daripada itu kondisi kandang untuk kambing kurang representatif karena ditempatkan pada kandang yang dirancang untuk Domba. Kerbau Lumpur sudah dapat ditampung dan diproduksi, sedangkan Kerbau Murrah belum dapat ditampung karena belum tersedia kerbau untuk pemancing libido. Tabel 17. Target dan Realisasi Semen Beku Masing-masing Bangsa Pejantan untuk Memenuhi Kontrak Kinerja 2.000.000 dosis
NO A. 1
B. 1
BANGSA PEJANTAN SAPI PERAH FH : DIPA SEXING(DIPA) OPT/KSO
SAPI POTONG ONGOLE : DIPA SEXING
TARGET (DOSIS)
PRODUKSI REALISASI (DOSIS)
JUMLAH TOTAL (DOSIS)
120.000 1.000 35.000
121.117 1.686 27.854
150.657
160.000 -
100.000 -
178.775
2 3
4
5 6 7
C. D.
E.
OPT/KSO BRAHMAN : DIPA OPT/KSO SIMMENTAL : DIPA SEXING OPT/KSO LIMOUSIN : DIPA SEXING(DIPA) BL.LIMOUSIN OPT/KSO ANGUS : DIPA OPT/KSO SAPI MADURA SAPI ACEH :DIPA SEXING (DIPA) JLH SAPI : DIPA SEXING(DIPA) OPT/KSO KERBAU : LUMPUR MURRAH DOMBA : GARUT : DIPA OPT/KSO WONOSOBO : DIPA OPT/KSO JLH DOMBA KAMBING PE : DIPA KSO/OPT BOER SAANEN ALPINA JLH KAMBING JUMLAH ::DIPA SEXING (DIPA) OPT./KSO TOTAL
7.500 160.000 7.500 678.000 7.500 90.000 650.000 6.500 40.000 55.000 52.000 5.000 25.000 24.000 1.924.000 15.000 200.000 3.500 4.500
18.755 160.000 16.304 668.444 9.861 93.517 726.085 6.226 3.025 38.723 37.363 2.000 31.865 26.751 313 1.934.650 18.086 197.173 8.749 -
12.000 4.000 16.000
9.825 200 2.670 249 12.695
10.025
33.000 15.000 1.500 2.500 52.000 2.000.000 15.000 200.000 2.215.000
32.460 2.575 7.891 878 2.818 44.047 2.000.000 19.590 200.138 2.219.728
35.035
176.304 771.822
774.059
39.363 31.865 27.064 2.149.909
8.749
2.919 12.695
7.891 878 2.818 44.047 2.219.728
Berdasarkan realisasi produksi tersebut, upaya optimalisasi produksi meliputi 2.219.728 dosis termasuk didalamnya 19.590 dosis semen beku sexing, dari yang direncanakan sebanyak 2.215.000. Hal ini disebabkan karena target yang ditetapkan menggunakan angka maksimal sedangkan target kontrak kinerja sebagai target optimal. Target produksi yang ditetapkan perlu dicapai dengan berbagai upaya antara lain dengan memaksimalkan kemampuan produksi semen beku pejantan yang ada . Produktivitas pejantan sangat menentukan dalam pelaksanaan produksi semen beku dan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain : kondisi pejantan pada saat ditampung, kualitas semen segar, ketahanan sperma dalam proses pendinginan, juga pengaruh pakan, sehingga menyebabkan realisasi produksi per bulan berfluktuasi seperti terlihat pada grafik dibawah ini. Grafik 11. Realisasi Produksi Semen Beku Tahun 2014
Jumlah Produksi Tahun 2014 (Dosis) 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000
215.872
259.611 219.061
240.699
160.923
151.617 143.833
209.752
225.364
163.573
172.622
56.801
50.000 -
d. Produksi Semen Beku Sexing Pada tahun 2014 BIB Lembang telah melaksanakan produksi semen beku sexing dari pejantan bangsa FH, Simmental, Limousin, Ongole, Aceh, dan Madura. Pejantan yang digunakan adalah : II. FH : FARREL/30686, JUSTIN/308103, FORTE/307101, FLAUNT/30694, danC.TOYJET/308108 III. Simmental :N. CHEROKEE/60762, W. DORAK/60871, N. DATA/ 60876, N. EUREKA/60982, W. EAMON/60986, B. ELEVATE/60988, MALADAKI/609109, E. JOE/609111, BRONBERG Jr/609114, RB TIME/609115 IV. Limousin : DV. ANCHOURAGE/80535, FABIAN/80638, LIBEN/80640, BEAGLE/80642, DALICE/80858, L. DUBOIS/80862, DHRAVID/80865, DALE/80867, ZEPHIR YR/80868, RAYSTINE YR/80869, A. ELVIS/80862, K.CREEK.E/80988, TALANA Jr/80991, dan L.EXAMPLE/809101 V. Ongole : OPTIMA/20846, OPORTUNATE20947/, dan ORLON/20345 VI. Aceh : SEULAWAH/210602, RENCONG/210804, dan PANG NAGROE/211005 VII. Madura : MONTEHAI/161001 Untuk tahun 2014, produksi sexing dilaksanakan oleh petugas laboratorium dari BIB Lembang dengan metoda BSA, berbeda dengan tahun 2013 yang masih dibantu dari pihak LIPI. Produksi semen beku sexing dilaksanakan dari tanggal 8 Januari sampai dengan 2 Desember 2014 dan realisasi produksi seluruhnya sebanyak 19.590 dosis dari target 15.000 dosis atau tercapai 130,6% dari target. Sexing terdiri dari 2 jenis, yaitu Sexing X sebanyak 14.637 dosis dan Sexing Y sebanyak 4.953 dosis. Tahun 2013 jumlah sexing mencapai 3.026 dosis, dan pada
tahun 2014 sebanyak 19.590 dosis, sehingga terdapat kenaikan jumlah mencapai 647%. Pengencer yang digunakan menggunakan pengencer biomed. Semen beku sexing yang ditargetkan sebanyak 15.000 dosis dapat direalisir sebanyak 19.590 dosis (130,6%), terdiri dari FH sebanyak 1.686dosis, Simmental 9.861 dosis, Limousin 6.226dosis, Ongole 1.393 dosis, Aceh 313 dosis, dan Madura 111 dosis.Lebih jelasnya dapat dilihat di grafik di bawah ini beserta jumlah sexing X dan Y pada masing-masing bangsa.
Grafik 12. Produksi Semen Beku Sexing Per Bangsa Tahun 2014 Jumlah Produksi Sexing Tahun 2014 10000 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0
9861 6226
1686
1393 313
111
Grafik 16. Produksi Semen Beku Sexing X dan Y Per Bangsa Tahun 2014
G. DISTRIBUSI SEMEN BEKU Distribusi semen beku Balai Inseminasi Buatan Lembang melalui tiga pola, yaitu : Subsidi /Hibah (DIPA), Kerjasama Optimalisasi dan Penjualan Langsung. Target distribusi hibah berdasarkan surat Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan No. 13021/SR.170/F/02/2014, tanggal 13 Februari 2014 sejumlah 370.000
dosis dan Kerjasama Optimalisasi Produksi dan Distribusi Semen Beku berdasarkan SK Penetapan Pihak Ketiga sejumlah 200.000 dosis. Realisasi distribusi semen beku BIB Lembang tahun 2014 sebanyak 1.652.574 dosis yang terdiri dari distribusi hibah sebanyak 370.250 dosis (100.07%), KSO sebanyak 370.250 dosis yang terdiri dari Kerjasama Optimalisasi 2014 sebanyak 188.000 dosis atau 94% dan Kerjasama Optimalisasi 2013 yang pelaksanaanya menyebrang ke tahun 2014 sebanyak 118.930 dosis, serta penjualan langsung sebanyak 975.394 dosis. Proporsi distribusi semen beku terdiridari 3 macam pola distribusi, yang dapat dilihat pada Grafik 13.
Grafik 13. Distribusi semen beku BIB Lembang Tahun 2014 berdasarkan pola distribusi
1.
DISTRIBUSI SEMEN BEKU SUBSIDI / HIBAH (DIPA) Distribusi semen beku hibah menggunakan biaya yang berasal dari DIPA, alokasi distribusi sesuai dengan Surat Direktur Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan No. 13021/SR.170/F/02/2014, tanggal 13 Februari 2014 tentang Alokasi Distribusi Semen Beku TA 2014 1), surat Dirjen PKH No. 11122/TU.210/F/02/20142) , BBPTU HPT Sapi Perah Baturraden No. 04017/TU.210/F2.E/8/2014 3) tentang penyebaran semen beku Uji Zuriat, dan Surat LIPI No, - , Tanggal 30 Agustus 2012 3) tentang pelaksanaan pengujian semen beku sexing di lapangan. Target distribusi semen beku Hibah pada tahun 2014 sebanyak 370.000 dosis ke 31 provinsi di wilayah Indonesia, sedangkan realisasinya mencapai 300.250 dosis atau 100,07%.Rincian target dan realisasi distribusi semen beku DIPA seperti tercantum pada Tabel18.
Tabel18 Target dan Realisasi Distribusi Semen Beku Hibah TA. 2014
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Provinsi Sumatera Utara Sumatera Barat Jambi Riau Kepulauan Riau Bengkulu Sumatera Selatan Lampung Bangka Belitung DKI Jakarta Jawa Barat
Target Distribusi (dosis) 23.500 22.900 15.000 9.500 1.500 9.700 13.700 5.500 2.600 2.000 37.500
Realisasi Distribusi (dosis) 23.500 22.900 15.000 9.500 1.500 9.700 13.700 5.500 2.600 2.000 38.336
Prosen tase Keterangan (%) 1) 100.00 1) 100.00 1) 100.00 1) 100.00 1) 100.00 1) 100.00 1) 100.00 1) 100.00 1) 100.00 1) 100.00 1) 102.23 2)
12 13
Banten D I. Yogyakarta
6.500 26.900
6.500 27.030
100.00 100.48
1) 1) 2)
14
Jawa Timur
26.000
26.316
101.22
1) 2)
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Gorontalo Nusa Tenggara Timur Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat
12.000 4.500 6.000 5.000 8.000 6.500 3.150 39.300 2.500 3.500 1.000 1.250 3.000 1.500
Jawa Tengah BBPTU Sapi Perah Baturraden PT. Naksatra Kejora Temanggung PT. Fajar Taurus Sukabumi PT. Green Global Sukabumi PT. Rayhan Dairy Farm Bogor PT. Bogor Agro Lestari Bogor PT. Nandini Parama Mukti - Sukabumi PT. Greenfields Indonesia – Malang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) JUMLAH
12.000 4.500 6.000 5.000 8.000 6.500 3.150 39.300 2.500 3.500 1.000 1.250 3.000 0
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 0.00
1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) tidak ada transportasi udara 2)
120 40
300.000
1)
2)
40
2)
40
2)
40
2)
120
2)
40
2)
60
2)
40
2)
276
3)
300.598
100.20
Dalam rangka penyelamatan plasma nutfah maka BIB Lembang berupaya selalu mendistribusikan semen beku bangsa sapi putih (Brahman dan Ongole) melalui distribusi semen beku hibah terutama untuk wilayah introduksi IB dan wilayah sumber bibit. Adapun rincian distribusi semen beku hibah untuk masing – masing bangsa pejantan dapat terlihat pada grafik berikut. Grafik14. Distribusi semen beku Hibah Tahun 2014 berdasarkan bangsa pejantan
2. DISTRIBUSI SEMEN BEKU MELALUI KERJASAMA OPTIMALISASI Kerjasama Optimalisasi produksi dan distribusi semen beku BIB Lembang pada tahun 2014 dilaksanakan dengan 4 mitra kerja dan target produksi dan distribusi sebanyak 200.000 dosis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Realisasi distribusi Kerjasama Optimalisasi sebanyak 306.930 yang terdiri dari Kerjasama Optimalisasi 2014 sebanyak 188.000 dosis. Disamping itu masih ada realisasi distribusi Kerjasama Optimalisasi 2013 sebanyak 118.930 dosis. Target dan realisasi distribusi semen beku Kerjasama Optimalisasi BIB Lembang dengan mitra kerja dapat terlihat pada tabel berikut : Tabel19 Target dan Realisasi Distribusi Semen Beku Kerjasama Optimalisasi TA. 2014
No. 1 2 3 4
Provinsi GKSI Jawa Barat KPRI Guyub Rukun DIY CV. Guyub Rukun DIY CV. Sato Sarana Sejahtera DIY
Target Distribusi (dosis)
Realisasi Distribusi (dosis)
Prosen tase (%)
30.000 60.000 60.000 50.000
30.900 61.800 61.800 33.500
103.00 103.0 103.0 67.0
Ket.
JUMLAH
200.000
188.000
94.0
Kerjasama Optimalisasi 2014 masih berjalan sesuai perjanjian. Distribusi semen beku Kerjasama Optimalisasi jika dilihat menurut bangsa pejantan, penyerapan semen beku yang tinggi masih pada bangsa Simmental dan Limousin, dapat terlihat pada grafik berikut.
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
Grafik 15. Distribusi semen beku Kerjasama Optimalisasi berdasarkan bangsa pejantan
Tahun 2014
3. PENJUALAN LANGSUNG BIB Lembang pada tahun 2014 telah melakukan penjualan semen beku dengan harga jual sesuai PP Tarif No. 7 Tahun 2004 dan harga Rp.7.000,/dosis untuk semen beku grade B, Rp. 8.000,_ Grade A, serta Rp. 36.000,/dosis untuk semen beku sexing Grade B dan Rp.40.000,-/dosis untuk semen beku sexing Grade A tentang tarif PNBP yang berlaku di lingkungan Kementerian Pertanian. Penjualan semen beku BIB Lembang TA. 2014 tersebar ke beberapa daerah melalui instansi pemerintah, dan stake holder peternakan lainnya. Hasil penjualan semen beku TA. 2014 sebanyak 975.394 dosis (penjualan langsung dengan jumlah tertinggi sejak tahun 1976) telah disetor ke Kas Negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Penjualan semen beku setiap bulannya mengalami fluktuasi mengikuti permintaan dari lapangan seperti terlihat pada grafik berikut.
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
Grafik 16. Penjualan semen beku Tahun 2014
Permintaan semen beku yang tinggi untuk jenis sapi potong adalah bangsa Simmental dan Limousin tetapi penyerapan semen beku yang tertinggi masih pada sapi perah (bangsa FH), dapat terlihat pada grafik berikut. Data penjualan semen beku untuk masing – masing bangsa dapat terlihat pada grafik berikut.
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
Grafik 17 Penjualan semen beku Tahun 2014 berdasarkan bangsa pejantan
H. STOCK SEMEN BEKU Sampai dengan akhir Desember 2014, stock semen beku yang ada di Balai Inseminasi Buatan Lembang sebanyak 3.680.260 dosis. Rincian stock semen beku dapat dilihat pada Tabel .... Hal ini menjadi tantangan untuk tahun 2015 agar BIB Lembang mempromosikan dan memasarkan semen beku. Tabel 20 Stock Semen Beku Akhir TA. 2014 NO 1 2
JENIS ONGOLE FH UNSEXING
STOK (dosis) 58.491 559.406
3 4 5
FH SEXING BRAHMAN SIMMENTAL
5.906 70.314 772.831
6 7 8 9 10
SIMMENTAL SEXING LIMOUSIN LIMOUSIN SEXING BLACK LIMOUSIN BRANGUS
405 859.074 696 11.514 0
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
11 12 13
ANGUS MADURA AMZ
14
BELMOND RED
15 16 17 18 19 20 21 22 23
HEREFORD S. GERTUDIS SAHIWAL DOMBA GARUT DOMBA WONOSOBO KAMBING PE KAMBING BOER KAMBING SAANEN KAMBING ALPINA JUMLAH
2.484 3.443 1.416 378 29 68 1.185 25.979 12.246 1.833 99 4.100 13.572 2.405.469
I. PROMOSI DAN PENGEMBANGAN IB A. PROMOSI Pelaksanaan kegiatan maupun pengadaan bahan dan sarana promosi dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari DIPA maupun KSO, beberapa bahan promosi tersebut antara lain : poster, katalog, leaflet, map, block note, banner, back drop, kalender, buku pintar IB, pemetaan semen beku, gantungan kunci, tas, topi dan baju. Bahan-bahan promosi tersebut disebarluaskan melalui kegiatan promosi. Metode promosi semen beku dan kegiatan yang dilaksanakan dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu : 1. Promosi Aktif Khalayak umum dapat memperoleh informasi terbaru tentang produk dan kegiatan Balai Inseminasi Buatan Lembang dengan membuka website www.banksperma.com,http://biblembang.ditjennak.deptan.go.id, serta email :
[email protected]. Sarana promosi Balai Inseminasi Buatan Lembang tahun 2014yaitu aktif mengikuti berbagai even pameran nasional dan pemasangan iklan pada media massa. Dengan mengikuti pameran, diharapkan stake holder peternakan dan masyarakat luas semakin mengenal kegiatan dan produk BIB Lembang. Adapun even pameran yang diikuti BIB lembang sepanjang tahun 2014antara lain : a.
Pekan Nasional (PENAS) XIV diselenggarakan pada tanggal 7 – 12 Juni 2014 di Desa Kedung Pedaringan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. PENAS XIV mengambil tema :
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
”Memantapkan kepemimpinan dan kemandirian kontaktani – nelayan dalam rangka pengembangan kemitraan dan jejaring usaha tani guna mewujudkan kesejahteraan petani – nelayan”. Peserta PENAS XIV kurang lebih 35.000 orang yang berasal dari 34 provinsi dan 500 kota/kabupaten di Indonesia, selain itu juga ada perwakilan petani dari ASEAN dan Jepang sebanyak 60 orang. Pada PENAS XIV ini BIB Lembang meraih juara III lomba stand pameran. b.
Pameran tepat guna provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan di Lembang – Kab. Bandung Barat – Jawa Barat Indolivestock 2014 Expo & Forum ke – 9 dilaksanakan di Hall A & B
c.
Jakarta Convention Center (JCC), Senayan dari tanggal 18 – 20 Juni 2014 yang diikuti oleh 570 peserta dari 46 negara dengan ribuan pengunjung berpartisipasi dalam pameran ini. Menteri Pertanian, Suswono yang secara langsung membuka Indolivestock 2014 Expo & Forum ke – 9ini. d.
Kontes Ternak Tahun 2014 Tingkat Jawa Barat diselenggarakan pada tanggal 24 – 26 Juni 2014di Desa Alamendah, Rancabali Kabupaten Bandung. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Sebagai juara umum kontes ternak tahun 2014 ini diraih oleh Kabupaten Bandung Barat.
e.
Pameran Event Bioresoces LIPI
Expo yang diselenggarakan pada
tanggal 24 – 28 September 2014 di ICC Bogor.
Kunjungan Direktur Perbibitan Pameran Penas XIV di Malang
pada
Pameran Penas XIV di Malang Berdialog dengan Menteri rtanian RI dalam Indo Livestock Expo 2013 di Bali
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
Kunjungan Wagub Jabar di Stand Pameran BIB Lembang pada Acara Kontes Ternak di Jawa Barat
Penjurian Kontes Ternak di Jawa Barat
Pameran Indolivestock di JCC Jakarta
Kunjungan Ketua Pengarah Pemeran MAHA di Malaysia
pada
Promosi aktif juga dilaksanakan dengan mengupayakan semaksimal mungkin berpartisipasi dalam setiap kegiatan/pertemuan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, stake holder peternakanataulembaga/instansi lain sesuai kompetensinya.
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
Penerima Penghargaan SPI Terbaik UPT Ditjen PKH
Penghargaan Juara III Stand Pameran Penas XIV
2. Promosi Pasif Dilaksanakan dengan menerima kunjungan-kunjungan tamu baik dari dalam maupun luar negeri, terdiri dari stake holder peternakan (Dinas Peternakan, peternak, koperasi, UPT lain & swasta) dan umum (pelajar, mahasiswa & wisatawan). Total keseluruhan pengunjung ke BIB Lembang sepanjang tahun 2014sebanyak 5.823 orang yang berasal dari Luar Negeri sejumlah 117orang. Kunjungan Stake Holder sejumlah 1.124 orang. Kunjungan dari umum sebanyak 4.582 orang dan peserta magang sebanyak 175 orang. Pengunjung dari dalam maupun luar negeri datang dengan tujuan bervariasi dalam rangka studi banding, meningkatkan wawasan dan keterampilan di bidang peternakan khususnya inseminasi buatan, penjajakan dalam rangka kerjasama, riset / penelitiandan wisata pendidikan. Dibawah ini menunjukkan grafik kunjungan dan foto-foto yang menyertainya :
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
Grafik. 18. Kunjungan Tamu BIB Lembang Tahun 2014
5000
4.582
4000 3000 2000
1124
1000
117
175
0
Kunjungan dari NigeriaKunjungan dari Malaysia
Kunjungan MJA Jepang
Kunjungan Wakil Gubernur Provinsi Bangka Belitung
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
Kunjungan Lapang Wamentan RI ke BIB Lembang
Kunjungan Peserta Pelatihandi BBPP yang berasal dari Afganistan
J.
Mahasiswa dari Belgia melaksanakan Magang di BIB Lembang
Kunjungan Lapang Dirjen PKH di BIBL
PENGEMBANGAN INSEMINASI BUATAN Tugas pokok BIB Lembang adalah melaksanakan produksi dan pemasaran semen beku benih unggul ternak serta pengembangan Inseminasi Buatan.Monev dan Bimtek IB. 1. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi IB Kegiatan monitoring dan evaluasi IB dilaksanakan di 26 provinsi bertujuan untuk : monitoring dan evaluasi kegiatan IB, memantau penggunaan semen beku (pemetaan), menjaring informasi kebutuhan semen beku tahun 2014, pembinaan BIBD, berinteraksi secara langsung dengan pemakai dan promosi produk BIB Lembang.Berikut adalah kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) di beberapa daerah :
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
Monitoring dan Evaluasi (Monev) IB di Monitoring dan Evaluasi (Monev) IB di Prov. Provinsi Riau Kalimantan Barat
K.
Monitoring dan Evaluasi (Monev) IB di Prov. Kalimantan Tengah
Monitoring dan Evaluasi (Monev) IB di Prov. Kalimantan Selatan
Monitoring dan Evaluasi (Monev) IB di Prov. Jambi
Monitoring dan Evaluasi (Monev) IB di Prov. Sumatera Barat
BIMBINGAN TEKNIS ( BIMTEK ) NASIONAL DAN INTERNASIONAL
Salah saturencanastrategispembangunanpertaniankhususnyabidangpeternakanya itu Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDS-K) 2014 yang telah dilaksanakan sejak tahun 2010.Sejalan dengan hal tersebut,
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
salahsatuupayanyayaitudengandilaksanakannyaBimtekPeningkatanKapasit asPetugasTeknisInseminasiBuatan di BalaiInseminasiBuatanLembang. PSDS-K 2014 dilaksanakan di 32 (tigapuluhdua) provinsimelalui 5 (lima) kegiatanpokokyaitu
:
1)
penyediaanbakalan/dagingsapilokal;
2)
peningkatanproduktivitasternaksapilokal;
3)
pencegahanpemotongansapibetinaproduktif; 4) penyediaanbibitsapi; dan 5) pengaturan stock dagingsapidalamnegeri. Dalamimplementasinyakelimakegiatanpokoktersebutdijabarkankedalamkegi atanoperasional, diantaranyaoptimalisasikegiatanInseminasiBuatan (IB). UntukituDirektoratJenderalPeternakandanKesehatanHewandalamTahunAn ggaran
2014
memandangperluuntukmelanjutkan
penyelenggaraanBimbinganTeknis
(Bimtek)
PeningkatanKapasitasPetugasTeknis
IB.
Dalamupayameningkatkankinerjaproduksipeternakankhususnyadibidang IB sangatdiperlukantenaga-tenagateknisyang
terampildalampelaksanaanIB
dilapangan. PadaTahun
2014
BIB
LembangmenyelenggarakanBimtekPeningkatanKapasitasPetugasTeknisIns eminasiBuatandisampingkegiatan
yang
bersumberdaridana
APBN,
adapulakegiatanBimtek
yang
diselenggarakansecaraSwadayadenganpeserta
yang
berasaldariNasionalmaupunInternasional.
PenyelenggaraanBimtekPeningkatanKapasitasPetugasTeknisInseminasiBu atan
di
BalaiInseminasiBuatanLembangpadaTahun
bersumberdaridana
APBN
Maretsampaidengantanggal angkatanterdiridari
3
2014
dilaksanakanmulaitanggal
14
Oktober
2014
angkatanBimtek
angkatanBimtekPKbdan 3 angkatanBimtek ATR.
terbagimenjadi Inseminator,
yang 04 10 4
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
1. TUJUAN BIMTEK - Meningkatkanpengetahuan, Inseminator
PKbdan
keterampilan, ATR
sikapdankemandirian
dalammelaksanakantugas
di
wilayahkerjanya. - Tersedianya
Inseminator,
PKbdan
ATR
yang
mampumelaksanakantugasnyadenganefektifdanefisien.
2. PELAKSANAAN BIMTEK KegiatanBimtekdilaksanakanselama 14 haridi beberapalokasiyaitu 3 (tiga) hariteori di BIB Lembang, 5 (lima) haripraktekTeknik IB, PKb dan ATR pada sapibetina di RumahPotongHewan (RPH) CiwastraBuahBatu dan Subangdenganfasilitassapitiaphariberbeda, 5 hariPraktekTeknik IB, PKb
dan
ATR
untukpemahiran
di
beberapakabupaten
di
JawaBaratbersamapetugas IB seniordiantaranya:
Dinas PeternakanKabupatenSubang
Dinas PeternakanKabupatenSukabumi,
Dinas Peternakan dan PerikananKabupatenSumedang,
Dinas Peternakan dan PerikananKabupaten Bandung
Dinas Peternakan, Perikanan dan KelautanKabupatenTasikmalaya,
Dinas KehutananPerkebunan dan PeternakanKabupatenMajalengka,
KPGS CikajangKabupatenGarut
BimtekSwadayadiselenggarakanataskerjasama LembangdenganKoperasiNutfahMandiriLembang. BimtekSwadayayang diselengarakan di BIB Lembang : Bimtek Inseminator BimtekPKb Bimtek ATR AdapunperincianbiayaBimtekSwadayaNasionalsebagaiberikut: BiayaBimtek Inseminator sebesar Rp.6.500.000,-/orang BiayaBimtekPKbsebesar Rp.6.000.000,-/orang BiayaBimtek ATR sebesar Rp.6.000.000,-/orang
BIB
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
PerincianbiayaBimtekSwadayaInternasionalsebagaiberikut: BiayaBimtek Inseminator sebesar Rp.15.000.000,-/orang BiayaBimtekPKbsebesar Rp.14.500.000,-/orang BiayaBimtek ATR sebesar Rp.14.500.000,-/orang Biaya yang timbuluntukpelaksanaanbimteksudahtermasukperlengkapan IB
lengkap,
konsumsi,
akomodasi
yang
dikoordinasikandenganKoperasiNutfahMandiriLembang
HakPesertaBimtek : a.
AkomodasidankonsumsiselamaBimtek
b. Bimtek
Inseminator:
mendapatkanalattulis,
pakaianlapangan,
sepatulapangan, topi, kaos, tas, plastic glove, AI Gun, AI Gun Container, plastic sheet, termos IB, gunting, pinset, bukupintar IB, bukutulis, balpoint, dll. BimtekPKbdanATR
:mendapatkanalattulis,
pakaianlapangan,
sepatulapangan, topi, kaos, tas, plastic glove, gunting kuku, bukupintar IB, bukutulis, balpointdll. c. Mendapatkansertifikat Inseminator, PKbdan ATR bagi yang dinyatakan lulus Bimtek
PERSYARATAN PESERTA BIMTEK: a. Inseminator Persyaratanuntukpeserta Inseminator adalah: 1. PesertaberasaldariDinasKabupaten/Kota
(kelompoktaniternak,
SarjanaMembangunDesa (SMD), Non PNS dan PNS). 2. Pendidikan
SMK
Peternakan/SLTA/Diploma/S1
PeternakandanKedokteranHewan 3. MembawaSuratTugasdariDinasPeternakanatau membidangipeternakankabupaten/kotasetempat 4. Belumpernahmengikutipelatihansejenis 5. Berbadansehat (SuratKeteranganDokter) 6. Pesertawanitatidakdalamkeadaanhamil
yang
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
b. PemeriksaKebuntingan (PKb) PersyaratanuntukpesertaPemeriksaKebuntingan (PKb) adalah : 1. PesertaberasaldariDinasKabupaten/Kota
(PNS,
Non
PNS,
SarjanaMembangunDesa (SMD) dankelompoktaniternak). 2. Pendidikan
SMK
Peternakan/SLTA/Diploma/S1
PeternakandanKedokteranHewan 3. MembawaSuratTugasdariDinasPeternakan/yang membidangipeternakanprovinsi/kabupatensetempat 4. MemilikiSertifikat Inseminator (foto copy dilampirkan) 5. Belumpernahmengikutipelatihansejenis 6. Berbadansehat (SuratKeteranganDokter) 7. Pesertawanitatidakdalamkeadaanhamil
c. AsistenTeknisReproduksi (ATR) a. PesertaberasalariDinasKabupaten/Kota
(PNS,
Non
PNS,
SarjanaMembangunDesa (SMD) dankelompoktaniternak). b. Pendidikan
SMK
Peternakan/SLTA/Diploma/S1
PeternakandanKedokteranHewan c. MembawaSuratTugasdariDinasPeternakan/yang membidangipeternakanprovinsi/kabupatensetempat d. MemilikiSertifikat Inseminator danPKb (foto copy dilampirkan) e. Belumpernahmengikutipelatihansejenis f. Berbadansehat (SuratKeteranganDokter) g. Pesertawanitatidakdalamkeadaanhamil Pada tahun 2014, jumlah peserta Bimtek Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis IB (Inseminator) Angkatan I s.d III sebanyak 90 orang, PKb Angkatan I s.d IV sebanyak 119 orang, dan ATR Angkatan I s.d III sebanyak 91 orang. Total jumlah peserta sebanyak 300 orang atau tercapai 100% dari target. Peserta yang PNS dari dana DIPA sebanyak 140 orang,sedangkan non PNS 160 orang
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
Tabel 21. Rekapitulasi Pelaksanaan BimtekDana DIPA Tahun 2014 di BIB Lembang
NO 1 2 3 4 5 6 7
JENIS BIMTEK INSEMINATOR ANGKT. I INSEMINATOR ANGKT. II PKb ANGKATAN I PKb ANGKATAN II PKb ANGKATAN III ATR ANGKATAN I INSEMINATOR III
8 9 10
ATR ANGKATAN II PKb ANGKATAN IV ATR ANGKATAN III JUMLAH
TANGGAL PELAKSANAAN 03 S.D 16 APRIL 2014 22 MEI S.D 04 JUNI 2014 04 S.D 17 MARET 2014 19 MARET S.D 01 APRIL 2014 10 S.D 23 JUNI 2014 22 APRIL S.D 05 MEI 2014 12 S.D 25 AGUSTUS 2014 27 AGUSTUS S.D 09 SEPTEMBER 2014 16 S.D 29 SEPTEMBER 2014 01 S.D 14 OKTOBER 2014
JUMLAH (ORANG) 30 25 27 35 29 31 35 26 28 34 300
Tabel 22. Rekapitulasi Pelaksanaan BimtekDana Swadaya Tahun 2014 di BIB Lembang
NO 1 2 3 4 5 6 7 8
JENIS BIMTEK TANGGAL PELAKSANAAN INSEMINATOR ANGKT. I 01 S.D 14 MEI 2014 INSEMINATOR ANGKT. II 06 S.D 20 MEI 2014 PKb ANGKATAN I 15 S.D 28 MEI 2014 INSEMINATOR III MALAYSIA 04 S.D 17 JUNI 2014 21 AGUSTUS S.D 03 SEPTEMBER INSEMINATOR IV 2014 INSEMINATOR ANGKATAN V 18 NOPEMBER 2014 S.D 1 DES 214 HANDLING SEMEN 17 S.D 21 NOP 2014 PKb DAN ATR 27 NOPEMBER S.D 10 DES 2014 JUMLAH
JUMLAH (ORANG) 16 30 11 20 17 18 8 10 130
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
FOTO BERSAMA PESERTA BIMTEK DENGAN DIREKTUR BUDIDAYA TERNAK DAN KEPALA BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
FOTO-FOTO BIMTEK INSEMINATOR SWADAYA INTERNASIONAL TAHUN 2014 ASAL KERAJAAN MALAYSIA
K. BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK)
Melanjutkan sukses penyelenggaraan Bimtek Peningkatan Keterampilan Petugas Teknis IB Tahun 2013 dan berdasarkan tingginya animo masyarakat terhadap pelatihan dan edukasi peternakan, selama tahun 2014, telah dilaksanakan
berbagai
kegiatan
yaitu
Bimbingan
Teknis
Inseminator,
PKb/ATR, dan Instruktur Inseminasi Buatan (IB). Salah satu rencana strategis pembangunan pertanian khususnya bidang peternakan yaitu Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDS-K) 2014 yang telah dilaksanakan sejak tahun 2010. Sejalan dengan hal tersebut, salah satu upayanya yaitu dengan dilaksanakannya Bimtek
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis Inseminasi Buatan di Balai Inseminasi Buatan Lembang. Anggaran biaya bimtek berasal dari DIPA Balai Inseminasi Buatan Lembang. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 4 Maret sampai dengan 14 Oktober 2014 PSDS-K 2014 dilaksanakan di 32 (tiga puluh dua) provinsi melalui 5 (lima) kegiatan pokok yaitu : 1) penyediaan bakalan/daging sapi lokal; 2) peningkatan produktivitas ternak sapi lokal; 3) pencegahan pemotongan sapi betina produktif; 4) penyediaan bibit sapi; dan 5) pengaturan stock daging sapi dalam negeri. Dalam implementasinya kelima kegiatan pokok tersebut dijabarkan ke dalam kegiatan operasional, diantaranya optimalisasi kegiatan Inseminasi Buatan (IB). Untuk itu Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam Tahun Anggaran 2014 memandang perlu untuk menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek)
Peningkatan
Kapasitas
Petugas
Teknis
IB.
Dalam
upaya
meningkatkan kinerja produksi peternakan khususnya dibidang IB sangat diperlukan tenaga-tenaga teknis yang terampil dalam pelaksanaan IB dilapangan, baik tingkat Propinsi maupun Kabupaten/Kota I.
Pembentukan Panitia Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang melaksanakan persiapan Bimbingan Teknins (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis IB dengan membentuk panitia berdasarkan Surat Keputusan Kepala Balai Inseminasi Buatan Lembang No.17/Kpts/KP.340/F2.J/01/2014 tentang PembentukanPanitia dan Penetapan Narasumber dan Instruktur Bimtek Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis IB.
2. Kesekretariatan Persiapan kesekretariatan meliputi : a. Penyiapan ruang sekretariat dan sarana-prasarananya Identifikasi kebutuhan kesekretariatan, ATK, Penyusunan Rencana Kegiatan dan penyusunan Rencana Pelaksanaan Bimtek. b. Penyusunan buku panduan, modul dan jadwal.
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
Modul yang diberikan pada peserta Bimtek Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis IB sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Budidaya Ternak dan disampaikan oleh Narasumber yang kompeten di bidangnya. Jadwal Bimtek Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis IB, meliputi kegiatan teori di dalam kelas, praktik di dalam kelas, praktik Inseminasi Buatan (IB), PKb/ATR di Rumah Potong Hewan (RPH), dan Praktik IB dan PKb/ATR di lapangan. - Koordinasi dan surat menyurat Koordinasi dalam rangka Bimtek Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis IB dilaksanakan pertemuan dengan Direktorat Budidaya Ternak dan tim dari Dinas Peternakan seputar Jawa Barat.
Surat menyurat meliputi pemberitahuan kegiatan Bimtek, pemanggilan peserta ke Dinas Propinsi, permohonan penyampaian materi pelatihan pada narasumber/Instruktur serta permohonan lokasi praktek di RPH dan praktek lapangan ke Dinas Peternakan seputar Jawa Barat. Selain dengan pertemuan dan surat menyurat, koordinasi juga dilaksanakan secara intensif melalui telefon atau email kepada seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan Bimtek.
3. Penyusunan RAB (Rencana Anggaran dan Biaya) Dilaksanakan penyusunan RAB seluruh kegiatan Bimtek Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis IB meliputi, pengadaan alat dan bahan pendukung, akomodasi, konsumsi, transportasi, uang saku, honor dan lain-lain.
4. Sarana dan Prasarana Pendukung Meliputi penyiapan sarana dan prasarana Bimtek, akomodasi, konsumsi, transfortasi, ruang latihan, lokasi praktek di RPH dan lapangan. Pengadaan sarana dan prasarana dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Barang dan Jasa dan mengikuti kaidah-kaidah sesuai Perpres No.70 Tahun 2012.
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
Untuk menjamin ketersediaan sapi betina untuk praktek di RPH, penyediaan sapi betina untuk praktek dilaksanakan dengan sistem sewa kepada pihak ketiga. Pihak ketiga wajib menyediakan sapi betina minimal 10 ekor setiap harinya. Biaya sewa sapi betina sesuai dengan jumlah sapi yang disediakan. Selama Bimtek peserta memperoleh perlengkapan pelatihan, meliputi ATK, materi bimtek, perlengkapan lapangan serta seperangkat peralatan IB. Perlengkapan tersebut diberikan selain untuk menunjang pelaksanaan Bimtek juga diharapkan setelah selesai mengikuti Bimtek peserta dapat langsung menggunakan untuk kegiatan pelaksanaan IB di wilayah kerjanya masing-masing.
5. Pelaksanaan Kegiatan Bimtek Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis IB dilaksanakan dalam 13 angkatan yang terdiri dari 12 angkatan Inseminator dan 1 angkatan PKb/ATR. Target peserta adalah 300 orang, terealisasi 300 orang. Untuk memenuhi tujuan Bimtek, calon peserta yang dikirim dari Provinsi harus memenuhi kriteria yang dipersyaratkan oleh panitia dan panitia berhak memverifikasi calon peserta yang diusulkan. Verifikasi kriteria dan konfirmasi kehadiran peserta dilaksanakan secara intensif. Rangkaian pelaksanaan Bimtek dimulai sejak tanggal 4 Maretsampai dengan tanggal 14 Oktober 2014. Seluruh Propinsi mengirimkan peserta untuk mengikuti Bimtek. Dengan target 300 orang. Sebelum mengikuti Bimtek seluruh peserta wajib mengisi Formulir Biodata yang disediakan.
Pelaksanaan Kurikulum Bimtek adalah sebagai berikut : 1. Penyampaian teori dan praktek di ruang pelatihan Bimtek Inseminator dan PKb/ATR teori dilaksanakan selama 3 hari (24 JP) bertempat di Aula Balai Inseminasi Buatan Lembang. Materi disampaikan oleh narasumber yang kompeten dibidangnya. Untuk materi yang berkaitan dengan IB, PKb/ATR dilaksanakan praktek meja, panitia menyediakan cadaver organ alat reproduksi betina untuk praktek sebelum peserta melaksanakan praktek di RPH.
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
2. Praktek di RPH - Praktek pada ternak betina Praktek dilaksanakan selama 5 hari (45 JP) untuk Bimtek Inseminator dan PKb/ATR. Selama praktek peserta dibimbing oleh Instruktur yang berpengalaman dan panitia menyediakan minimal 10 ekor sapi betina per hari dengan sistem sewa yang telah disepakati bersama. Masing-masing peserta diwajibkan melaksanakan praktek IB, PKb/ATR minimal 10 ekor sapi setiap harinya. Sehingga selama 5 hari peserta dapat melaksanakan praktek IB, PKb/ATR pada minimal 50 ekor sapi.
3. Praktek di lapangan Dilaksanakan di Dinas Peternakan Kabupaten seputar Jawa Barat selama 5 hari untuk Bimtek Inseminator dan PKb/ATR, peserta di bagi menjadi 4 kelompok. Masing-masing peserta dibimbing oleh 1 orang Instruktur di lapangan. Peserta diwajibkan mengikuti seluruh program/kegiatan IB yang dilaksanakan di lokasi praktek.
4. Pemagangan di daerah asal peserta Untuk melaksanakan kegiatan lanjutan Bimtek ini, peserta dibekali surat pengembalian peserta yang harus disampaikan ke Instansi pengirim. Diharapkan Instansi dapat memberikan wilayah magang untuk peserta Bimtek yang telah selesai pelatihan. Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan, namun bernilai strategis karena
Menjembatani peserta untuk langsung praktek dan memiliki wilayah pelayanan di daerah tempat peserta berasal
Lebih memantapkan keterampilan dan keahlian
Mengawal
dan
mendorong
Instansi
pengirim
agar
komitmen
menempatkan peserta bimtek sesuai tujuan penyelenggaraan Bimtek.
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
Berfoto Bersama Peserta Bimtek Inseminator dari Malaysia
Rapat Evaluasi Pelaksanaan Bimtek Petugas Teknis IB
Selain mengadakan Bimtek dari dana DIPA, pada tahun 2014 juga mengadakan Bimtek swadana berjumlah 130 orang yang terdiri dari : -
Bimtek Inseminator Bimtek PKb/ATR Bimtek Handling Semen
: 101 orang : 21 orang : 8 orang
6. Magang & PKL Selama tahun 2014 terdapat 175 peserta magang dan PKL di BIB Lembang yang berasal dari berbagai kalangan yaitu pelajar, mahasiswa, dinas peternakan maupun stakeholder. Peserta magang dari pelajar yaitu, Fapet UNPAD, FKH-IPB, Fapet Biologi UPI, Fapet UNSOED, Fapet Negeri Papua, Fapet UMM, Fapet UGM, SMKA I Leles Cianjur, Fapet UNDIP, Universitas Mercubuana, Politeknik Lampung. SMK Saree Aceh, Politeknik Andalas, SMK Haurwangi Cianjur, FKH Unair, UII Yogyakarta, FKH IPB, Program Diploma IPB, Fapet UNHAS, LPP Ariyanti, SMA Plus Darussalam Ciamis, FKH UGM, Faperta Unla, Manajemen Aset Polban, SMK Importmatika Bandung, Faperta Universitas Musi Rawas, SMK Bina Wisata Lembang, SMK Peternakan Negeri Lembang dan SMKN 2 Leles Garut. Kegiatan di BIB Lembang antara lain, Manajemen Pemeliharaan Ternak (Perawatan, Pakan dan Kesehatan Hewan), Manajemen HMT serta Produksi & Distribusi Semen Beku. Untuk peserta magang dari BIBD seringkali ditambahkan Handing Semen Beku atau sesuai dengan kebutuhan peserta magang.
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
L.OPTIMALISASI KELAHIRAN MELALUI SINKRONISASI BERAHI
Peningkatan mutu genetik sapi potong dan perah di Indonesia sudah lama diupayakan oleh pihak pemerintah dengan introduksi teknologi reproduksi Inseminasi Buatan (IB) secara komersial sejak 1976. Kendala dalam pelaksanaan aplikasi IB pada sapi perah dan potong milik rakyat di Indonesia yang paling umum terjadi adalah sulitnya pengenalan berahi (estrus). Berahi sapi sering sulit dikenali karena banyaknya kasus anestrus, berahi tenang (silent heat, subestrus) sehingga menimbulkan masalah pengenalan atau deteksi berahi yang tidak tepat, akibatnya terjadi ketidaktepatan waktu IB dan akhirnya terjadi kegagalan fertilisasi.
Tulang punggung penyediaan daging sapi di Indonesia adalah peternak berskala kecil, karena hanya sedikit peternak berskala menengah atau besar, peternak rakyat berskala kecil biasanya merupakan usaha sambilan sehingga kurang mendapat perhatian khususnya kesehatan reproduksinya, apakah ternaknya sudah cukup sehat sehingga dapat beranak setiap tahun atau mengalami gangguan reproduksi yang berdampak pada panjangnya days open (hari-hari kosong) tingginya services per conception (S/C), panjangnya calving Interval (CI), rendahnya angka kelahiran dan meningkatnya angka kemajiran. Guna menanggulangi hal tersebut dan juga dalam rangka optimalisasi kelahiran, BIB Lembang pada tahun 2014 ini melaksanakan kegiatan Sinkronisasi Berahi sebanyak 4.000 ekor, diharapkan pelaksanaan kegiatan akan berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung dalam pencapaian Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) 2014, dengan semakin banyak sapi yang diinseminasi dan menjadi bunting.
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
1. Maksud dan Tujuan 1.1 Maksud Maksud dari kegiatan sinkronisasi berahi ini adalah optimalisasi dan efisiensi pelaksanaan IBserta percepatan kelahiran.
1.2 Tujuan a. Optimalisasi dan efisiensi pelaksanaan IB. Dengan teknik ini pelaksanaan IB dapat dilakukan secara serentak. Kombinasi sinkronisasi berahi dan IB bertujuan untuk meningkatkan mutu genetis, efisiensi pelaksanaan IB dan kelahiran pedet yang relative sama waktunya. b. Mengatasi masalah kesulitan pengenalan berahi Subestrus atau berahi tenang yang umumnya terjadi pada sapi potong dapat diatasi dengan teknik ini. c. Mengatasi anestrus post-partum (pasca beranak) early postpartum breeding sehingga memperpendek days open dan jarak beranak/calving interval. d. Cocok untuk kondisi geografis Indonesia (kepulauan dan beragam otonomi daerah).
2. PELAKSANAAN KEGIATAN BIB Lembang sepanjang tahun 2014 melaksanakan kegiatan sinkronisasi berahi dengan target sebanyak 4000 ekor yang dilaksanakan di 11 provinsi dengan total 28 Kab/Kota. Pelaksanaan kegiatan dilakukan bekerja sama dengan Dinas Provinsi/Kab/Kota yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di antaranya adalah : 1. Jawa Barat (Cianjur, Subang, Indramayu, Kuningan,Pangandaran, Sumedang dan Ciamis). 2. Jawa Tengah(Blora dan Rembang). 3. NTB (Lombok Timur dan Lombok Tengah). 4. Kalimantan Tengah(Kota Waringin Barat, Kapuas dan Pulangpisau).
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
5. Kalimantan Selatan(Tabalong, Banjar dan Tanah Laut). 6. Kalimantan Timur (Paser dan Kutai Kartanegara). 7. Sulawesi Utara (Minahasa Utara dan Minahasa Selatan). 8. Sulawesi Tengah (Donggala, Sigi dan Palu). 9. Sulawesi Tenggara (Konawe Selatan). 10. Gorontalo (Gorontalo). 11. Papua (Keerom dan Kota Jayapura). Selain provinsi dan kabupaten di atas sinkronisasi berahi oleh BIB Lembang juga dilaksanakan di BPTU-HPT Indrapuri Aceh dan di Instalasi pembibitan sapi Brangus Amoramor BIBD Banyumulek NTB.
a. Tahapan Persiapan 1.Rapat persiapan dilaksanakan oleh BIB Lembang dan di masingmasing provinsi lokasi kegiatan. 2. Koordinasi dan sosialisasi kegiatan antara BIB Lembang dengan Dinas Povinsi/Kab/Kota yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan dilakukan secara bersamaan di masing masing Provinsi. 3. Penyediaan bahan operasional kegiatan dilaksanakan melalui proses lelang terbuka oleh BIB Lembang dengan rincian obatobatan, alat dan bahansebagai berikut : Tabel 23. Alat, obat dan bahan kegiatan sinkronisasi berahi BIB Lembang 2014
No
Uraian
A. 1 2 3 4 5
Obat-obatan & hormon Prostaglandin @ 10 ml 5 mg/ml Prostaglandin @ 2 ml 5 mg/2 ml hCG @ 5 ml 1500 IU/5ml Vitamin A D E Vitamin B-Complex
6 7 8
Obat cacing bolus 2500 mg Povidone Iodine 1-2 % Obat luka semprot
Jumlah
1.860 200 60 200 250
vial vial vial vial vial
500 100 14
bolus Vial Kaleng
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
B. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29
Alat-alat & bahan Dispossible syringe 5 cc Plastic steel syringe (mika) 10 cc Dispossible syringe 20 cc Dispossible needle 18G X 1 " Stainless steel needle 18G X 3/4" Plastic sheath IB Plastic Glove IB Artificial Insemination Gun Thermos Straw Gunting Straw Tas IB Hand Glove latex Alkohol 70% Kotak plastik Kapas Tissue gulung Pakaian lapangan/wearpack Kaos Topi Blanko :form 1 (seleksi) form 2 (penyuntikan hormon) form 3 (IB) form 4 (PKb) Spanduk 2.5 X 1 Meter Spidol permanen besar Hand soap cair Semen Beku breed Bali 0.25 ml Pengikat kabel warna (plastik nylon) Cool box sterofoam Kardus box Papan dada Sani shield protector untuk IB
5 80 5 80 40 125 50 25 25 25 25 25 25 40 20 40 110 110 110 3.000 1.000 1.000 1.000 50 50 50 3000 5500 50 30 75 50
box bh box box pak pak box bh bh bh bh box botol bh kg roll Stel bh bh lembar lembar lembar lembar bh bh botol dosis bh bh bh bh roll
b.Alokasi pelaksaan kegiatan sinkronisasi berahi BIB Lembang ditargetkan sebanyak 4000 dosis dan dilaksanakan di 11 propinsi dengan rincian sebagai berikut : Tabel 24. Alokasi dosis per propinsi kegiatan sinkronisasi berahi BIB Lembang 2014
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Propinsi Jawa Barat Jawa Tengah Nusa Tenggara Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara
Alokasi (Dosis) 800 400 500 300 500 450 200 300 200
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
10. Gorontalo 11. Papua TOTAL
200 150 4000
Jadwal palang pelaksanaan kegiatan sinkronisasi berahi BIB Lembang tahun 2014 terlampir.
2. Metoda sinkronisasi berahi (metode selective single dosis) 2.1 Seleksi Betina Calon Resipien (Akseptor) Sinkronisasi Berahi a. Sasaran sapi dewasa (dara atau induk). b. Memiliki catatan waktu IB atau recording yang jelas. c. Tidak dalam keadaan bunting (bunting
abortus).
d. Kesehatan kelompok (herd health) baik. e. Skor Kondisi Tubuh (SKT, BCS = Body condition score) optimum, antara 3,0 – 3,5
maksimum 3 sd 2 tulang rusuk saja dari belakang
yang terlihat skala SKT 1 - 5 (SKT 1 = sangat kurus, 2 = kurus, 3 = optimum, 4 = gemuk, dan 5 = sangat gemuk). f. Mempunyai kesehatan alat reproduksi yang baik (tidak ada leleran abnormal dari vulva) dan bersiklus normal. g. Mempunyai korpus luteum (CL) fungsional (hari ke 7 - 17 dari siklus estrus) pada salah satu ovariumnya.
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
3. Pelaksanaan Sinkronisasi berahi Sinkronisasi
menggunakan
preparat
hormon
Prostaglandin
(PGF2).
Penyuntikan PGF2 diinjeksikan secara intramuskuler (i.m)/tembus daging pada sapi, setelah dilakukan pemeriksaan palpasi rektal untuk memastikan kondisi ternak tidak dalam keadaan bunting serta adanya korpus luteum fungsional. Akseptor yang memenuhi persyaratan akan mengikuti protokol sinkronisasi sbb : POPULASI BETINA PRODUKTIF
PKB
PREGNANCY CHECK +
ATR
H0
-
? bulan NORMAL Ovarium CL
Ovarium Check
ABNORMAL
Ovarium FOL
CLP CYS LAIN PGF2ἀ IB
PGF2ἀ IBtor H2-4 H8-9 H11
Catatan IB/KA
IB
IB
H13-14
Sumber : BIB Lembang
Gambar 1. Bagan pelaksanaan sinkronisasi berahi metode selective singl
a. Akseptor dengan kondisi fase luteal(CL hari ke 7-17) akan langsung dilakukan penyuntikan hormon PGF2 (metode selektif single dosis). 72 jam dari PGF2
PGF2 hari ke
0 Palpasi rektal ada CL
1
2
3 IB
4
5
6
90 PKB
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
b. Akseptor atau resipien dengan kondisi fase follikuler tidak dilakukan penyuntikan hormon PGF2, IB tetap dilakukan sesuai dengan siklus alamiahnya.
4. Pelaksanaan Inseminasi Buatan a. Setelah perlakuan sinkronisasi berahi, akseptor yang menunjukkan gejala berahi (sebelum 72 jam dari penyuntikan PGF2) langsung dilaksanakan IB dengan cara standar (10 - 12 jam sejak awal munculnya gejala berahi). b. Akseptor yang tidak menunjukan gejala berahi IB tetap dilakukan dengan metode IB terjadwal (Timed artificial insemination/TAI) yaitu antara 72 - 96 jam (hari ke 3/80 jam) setelah penyuntikan PGF2 dengan dosis semen beku tunggal (single dosis). Walaupun tidak ada perubahan pada alat kelamin luar IB tetap dilakukan dengan catatan harus ada “ereksi” (ketegangan) serviks dan uterus (nilai 3 sd 4, dari skala 1 – 4), serta adanya folikel de Graaf besar pada salah satu ovarianya. c. Sapi yang menunjukkan gejala berahi kembali setelah IB hasil sinkronisasi, dilakukan IB ulangan dengan cara standar. d. Pemeriksaan
Kebuntingan
(PKb)
dilakukan
90
hari
setelah
pelaksanaan IB. e. Semua kegiatan sinkronisasi dicatat pada form recording yang telah disediakan (lampiran 1).
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
5. Sediaan hormon untuk sinkronisasi berahi Tabel 25. Sediaan hormon kegiatan sinkronisasi berahi BIB Lembang 2014
No.
Merk Dagang
Produk
Kemasan (ml)
Kandungan/ ml
1.
Lutalyse
Pfizer
10
2.
Prostavet
Kalbe Farma
2
5 mg Dinoprost 5 mg Etiproston
Dosis (ml) I.M. Sapi BB 400 kg 5 2
6. HASIL KEGIATAN
6.1 Pelaksanaan Sinkronisasi Kegiatan sinkronisasi berahi BIB Lembang tahun 2014 ditargetkan sebanyak 4000 dosis dan dilaksanakan di 11 provinsi bekerja sama dengan dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di 28 Kab/Kota. Selain dengan provinsi dan kabupaten sinkronisasi berahi oleh BIB Lembang juga dilaksanakan di BPTUHPT Indrapuri Aceh dan di Instalasi pembibitan sapi Brangus Amoramor BIBD Banyumulek NTB. Hasil pelaksanaan kegiatan sinkronisasi berahi 2014 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 26. Rekapitulasi Kegiatan Sinkronisasi Berahi BIB Lembang 2014 NO 1
2
3
4
Target Prov.
Target Kab.
Realisasi
Sapi
Realisasi IB 1
Realisasi IB 2
Jumlah PKb
PKb bunting
%
(ekor)
(ekor)
(ekor)
diseleksi (ekor)
(ekor)
(ekor)
(ekor)
(ekor)
bunting
a. Kab.Cianjur
100
100
184
100
3
100
44
44
b. Kab.Subang
100
100
359
100
32
100
66
66
c. Kab.Indramayu
150
150
296
150
21
150
58
38,7
d. Kab.Kuningan
100
100
200
100
22
100
66
66
e. Kab.Pangandaran
125
125
257
125
12
125
96
76,8
f. Kab. Sumedang
125
125
266
125
35
125
83
66,4
g. Kab. Ciamis
100
100
232
100
20
100
46
46
a. Kab.Blora
200
200
235
200
6
196
93
47,4
b. Kab.Rembang
200
200
831
200
30
200
93
46,5
a. Kab.Lombok Timur
250
250
342
250
52
231
180
77,9
b. Kab.Lombok Tengah
250
250
349
250
11
250
156
62,4
a. Kab.Kobar
100
100
300
100
0
100
77
77,0
b. Kab.Kapuas
100
100
256
100
45
100
46
46
PROVINSI+KABUPATEN PROV. JAWA BARAT
PROV. JAWA TENGAH
PROV. NTB
PROV. KALTENG
800
400
500
300
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
100
100
120
100
60
100
69
69
a. Kab.Tabalong
100
100
312
100
21
100
59
59
b. Kab.Banjar
200
200
589
200
48
200
107
53,5
c. Kab.Tanalaut
200
200
347
200
5
200
97
48,5
a. Kab.Paser
250
250
400
250
0
250
121
48,4
b. Kab.Kukar
200
200
350
200
21
200
161
80,5
100 100
100 100
138 173
100 100
0 78
100
a. Kab. Donggala
150
150
169
150
6
145
101
69,7
b. Kab. Sigi
100
15
87
40
46,0 61,2
c. Kab.Pulangpisau 5
6
7
8
PROV. KALSEL
PROV. KALTIM
500
450
PROV. SULUT a. Kab.Minahasa Utara b. Kab.Minahasa Selatan
200
PROV. SULTENG
300 426
87
50
50
104
50
0
49
30
200
200
633
200
36
188
132
70,2
200
200
263
200
22
200
142
71,0
a. Kab.Keerom
100
100
184
100
0
100
44
44,0
b. Kota Jayapura
50
20
40,0
15
44,12
c. Kota Palu 9
100
95 95,0 Data belum masuk
PROV. SULTRA
200
a. Kab. Konawe Selatan 10
PROV. GORONTALO
11
PROV. PAPUA
200
a. Kab. Gorontalo
BPTU-HMT INDRAPURI BIBD NTB (Pembibitan 13 Brangus) T O T A L (11 Prov & 28 kab)
150
12
4000
Persentase (%)
4000
50
77
50
0
50
34
34
34
0
34
7
10
7
0
Data belum masuk
4041
8436
4028
601
3880
101,03
187,50
99,68
15
96,33
2337
Berdasarkan data dari Tabel 4, kegiatan sinkronisasi berahi telah dilaksanakan di 11 propinsi dengan hasil sebagai berikut : a. Kegiatan sinkronisasi berahi BIB Lembang 2014 telah terealisasi sebanyak 4.041ekor atau 102 % dari jumlah akseptor yang telah ditargetkan yaitu sebanyak 4.000 ekor. b. Jumlah calon akseptor yang diseleksi untuk mendapatkan 4.041 dosis adalah sebanyak 8.436 ekor (termasuk calon akseptor yang bunting, Bali dara, fase folikular, gangguan reproduksi dan baru melahirkan). c. Jumlah akseptor yang di IB ke-1 setelah dilakukan penyuntikan PGF2 adalah sebanyak 4.028 ekor atau 99,68% dan sebanyak 601 ekor yang di IB ulang (IB ke-2) 15 % dari akseptor yang telah disinkron (4.041 ekor). d. Kegiatan PKb dimulai 3 bulan setelah penyuntikan PGF2 dan total jumlah akseptor yang telah di PKb sebanyak 3.880 ekor atau sebanyak 96,33 % dari total akseptor yang di IB ( 4.028 ekor) hal tersebut dikarenakan
60,23
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
adanya beberapa akseptor yang sudah dijual oleh pemilik ternak atau megalami kematian. e. Jumlah akseptor yang bunting sebanyak 2.337 ekor atau 60,23 % dari total sapi yang di PKb (3.880 ekor). f. Hingga laporan ini dibuat Kab. Minahasa Selatan dan BIBD Banyumulek NTB (Instalasi pembibitan sapi Brangus) belum menyerahkan data PKb.
6.2 Evaluasi Kegiatan a. Kegiatan sinkronisasi berahi merupakan program Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan melalui Direktorat Budidaya Ternak yang diarahkan untuk daerah-daerah introduksi IB dengan wilayah pengembangan sapi lokal dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat : 1. Meningkatkan pengetahuan peternak dalam mendeteksi birahi secara visual. 2. Meningkatkan keterampilan inseminator, PKb dan ATR. 3. Mengoptimalkan penggunaan N2 cair khususnya untuk wilayah dimana ketersediaan N2 cair yang masih terbatas. 4. Pelaksanaan sinkronisasi pada daerah introduksi dapat memotivasi peternak untuk mengaplikasikan teknik IB dalam reproduksi ternaknya. 5.
Melestarikan
plasma
nutfah
ternak
lokal
Indonesian
serta
menjadikannya sebagai ternak unggulan dan andalan nasional. Tahun 2014 merupakan tahun ke-2 BIB Lembang melaksanakan kegiata sinkronisasi berahi sudah tentu sebagai output dari kegiatan tersebut adalah berapa persentase jumlah kebuntingan yang terjadi setelah dilakukan sinkronisasi berahi. Data laporan yang dikumpulkan dari semua kabupaten setelah dilakukan pemeriksaan kebuntingan (PKb) terhadap sapi-sapi hasil sinkronisasi berahi telah terjadi kebuntingan sebesar 60,23 % atau sebanyak 2.337 ekor yang artinya akan ada 2.337 ekor pedet yang akan dilahirkan di tahun 2015 sebagai outcome dari sinkronisasi berahi. Terlepas dari berhasil tidaknya kegiatan tersebut karena berbagai literatur menyebutkan angka keberhasilan yang sangat bervariasi (35-90%) dengan metode sinkronisasi yang berbeda-beda
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
pula ada beberapa catatan penting yang dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi selama kegiatan ini berlangsung yang sepertinya masih merupakan permasalahan klasik dan juga yang menyebabkan terdapat variasi keberhasilan antar kabupaten dengan range antara 38-98 % kebuntingan diantaranya : b. Beberapa daerah masih merupakan wilayah introduksi IB sehingga pengetahuan peternak maupun petugas mengenai ATR masih minim, terbatasnya tenaga Inseminator dimana kegiatan IB setelah kegiatan sinkronisasi berahi terjadi secara serentak dan mengharuskan inseminator melakukan IB dari kandang ke kandang karena sulit untuk mengumpulkan kembali sapinya setelah di sinkronisasi sehingga IB dilaksanakan tidak tepat waktu, terbatasnya sarana prasarana IB seperti kurang lancarnya pasokan N2 cair dimana sebagian besar Kabupaten/Kota mengandalkan pasokan dari dana Dinas Propinsi (APBD I).Sebagai ilustrasi di kab. Sigi (Prov. Sulteng) hanya sebanyak 87 ekor akseptor saja yang berhasil ter IB dari 100 akseptor yang telah disinkron. c. Sistem pencatatan yang masih minim di kalangan peternak dimana daerah dengan sistem pemeliharaan yang masih ekstensif dan semi intensif memperbesar kemungkinan terjadinya kawin alam dan berahi yang tidak terlaporkan oleh peternak karena beternak masih merupakan usaha sampingan. d. Kesulitan dalam handling/restrain ternak terutama di wilayah introduksi
dimana sistem pemelihraan yang masih dilepas tanpa adanya tali brongsong/pengikat sapi. Pelaksanaan IB pada akseptor setelah dilakukan sinkronisasi dilaksanakan dengan SOP standar yang dikombinasikan dengan metode TAI (Timed artificial insemination) atau IB terjadwal dengan batasan IB sebanyak 2 (dua) kali dimana hingga IB ke-2 pasca sinkronisasi masih dimasukan ke dalam akseptor, jika akseptor sinkronisasi mengalami IB lebih dari 2 kali maka akseptor tersebut dikatagorikan mengalamai gangguan reproduksi (repat breeder).
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
Sebagai evaluasi penggunaan metode selective single dosispada tabel 4, dapat dilihatdengan target 4.000 dosis akan disinkron pada 4.041 ekor (tiap ekor hanya mendapat suntikan hormon sebanyak 1 kali) dan ter-IB sebanyak 4.028 ekor (99,68 %), dengan keberhasilan kebuntingan sebesar 60,23 % dari 4.028 ekor yang di IB, maka jumlah sapi yang bunting akan sebanyak 2.337 ekor, jika dibandingkan dengan sinkronisasi menggunakan metode double dosis untuk 4.000 dosis akan disinkron dan di IB sebanyak 2000 ekor saja (50%) karena tiap ekor mendapatkan suntikan hormon sebanyak 2 dosis (double dosis) walaupun dengan keberhasilan kebuntingan sebesar 70 % jika dihitung dari 2.000 ekor (sapi yang ter-IB) maka jumlah sapi yang bunting hanya sebanyak 1.400 ekor. Hal tersebut menunjukan bahwa metode selective single dosis walaupun nilai presentase kebuntingannya relative lebih kecil namun secara kuantitas jumlah sapi bunting yang dihasilkan akan lebih banyak, sehinga BIB Lembang untuk tahun 2015 masih akan menggunakan metode selective single dosis. Secara umum kegiatan sinkronisasi berahi di BIB Lembang tahun 2014 telah selesai dilaksanakan,akseptor yang bunting diharapkan akan lahir seluruhnya di tahun 2015 sehingga maksimalisasi produktifitas ternak menuju kemandirian pangan dapat tercapai.
7. FAKTOR PERMASALAHAN DAN PENDUKUNG a. Faktor permasalahan Beberapa permasalahan yang terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan di daerah sehingga persentase kebuntingan setelah sinkronisasi <30 % antara lain : 1. Daerah tersebut masih merupakan wilayah introduksi IB sehingga pengetahuan petugas mengenai ATR masih minim, terbatasnya tenaga Inseminator dimana kegiatan IB setelah kegiatan sinkronisasi berahi dilakukan secara serentak dan mengharuskan inseminator melakukan IB dari kandang ke kandang karena sulit untuk mengumpulkan kembali sapinya setelah di sinkron sehingga IB dilaksanakan tidak tepat waktu,
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
terbatasnya sarana prasarana IB seperti ketersediaan N2 cair dan pengetahuan peternak yang masih kurang. 2. Sistem pencatatan yang masih minim di kalangan peternak dimana daerah dengan sistem pemeliharaan yang masih ekstensif dan semi intensif memperbesar kemungkinan terjadinya kawin alam dan berahi yang tidak terlaporkan oleh peternak karena beternak masih merupakan usaha
sampingan
serta
tidak
terlaporkannya
IB
ke-3
setelah
sinkronisasi ke data recording oleh inseminator. 3. Kebiasaan peternak terutama di kawasan sapi bali dimana masa sapih pedet melebihi dari satu tahun sehingga ovarium kurang berfungsi dengan baik pasca beranak.
b. Faktor pendukung Beberapa faktor pendukung yang terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan di daerah sehingga persentase kebuntingan setelah sinkronisasi >30 % antara lain : a. Adanya dukungan dari dinas Propinsi dan Kab/Kota dimana dinas telah melakukan seleksi awal berupa PKb dan kegiatan pre kondisi sehingga
pada
saat
pelaksanaan
sinkronisasi
akseptor
telah
dipastikan tidak bunting dengan status reproduksi yang baik. b. Sosialisasi yang baik oleh dinas dimana kegiatan sinkronisasi dibarengi
dengan
kegiatan
penyuntikan
multivitamin
sehingga
antusiasme peternak menjadi sangat baik. c. Adanya ketentuan dari dinas agar derah dengan sistem pemeliharaan yang ekstensif setelah pelaksanaan sinkronisasi untuk tidak melepas sapinya dulu pasca dilakukan sinkronisasi hal tersebut untuk memastikan kepada peternak untuk tetap memperhatikan status berahi sapinya agar tidak terlewat untuk di IB.
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
8. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Kegiatan sinkronisasi berahi BIB Lembang 2013 telah dilaksanakan di 9 propinsi bekerja sama dengan dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di 25 Kab/Kota. Hingga tanggal 5 Desember 2013 telah terealisasi sebanyak 6.122 dosis atau 102 % dari dosis yang telah ditargetkan (6.000 dosis). Jumlah calon akseptor yang diseleksi untuk mendapatkan 6.122 dosis adalah sebanyak 11.566 ekor (termasuk calon akseptor yang bunting, fase folikular, gangguan reproduksi dan baru melahirkan). Jumlah akseptor yang di IB setelah dilakukan penyuntikan PGF2 adalah sebanyak 6.122 ekor atau 100 % dari akseptor yang telah disinkron (6.122 ekor). Total jumlah akseptor yang telah di PKb sebanyak 5.967 ekor atau sebanyak 97 % dari total akseptor yang di IB dan telah bunting sebanyak 2.968 ekor atau 49.74 % dari total sapi yang di PKb.
b. Saran Untuk memperoleh output yang lebih baik dan berkesinambungan kegiatan sinkronisasi dapat disinergikan dengan kegiatan penanganan gangguan reproduksi yang dilaksanakan sebelum kegiatan sinkronisasi berahi dan dilanjutkan dengan kegiatan pembinaan kelompok setelah kegiatan sinkronisasi berahi selesai. Daerah-daerah dengan sistem pemeliharaan yang ekstensif atau semi intensif disarankan pada saat pelaksanaan sinkronisasi untuk tidak melepas sapinya pasca dilakukan sinkronisasi hal tersebut untuk memastikan kepada peternak untuk tetap memperhatikan status berahi sapinya agar tidak terlewat untuk di IB sehingga diharapkan sapi-sapi akseptor pasca sinkronisasi bisa menghasilkan nilai service per conception (S/C) = 1 atau dengan 1 (satu) kali IB langsung menghasilkan suatu kebuntingan. Untuk kegiatan sinkronisasi yang akan datang sesuai dengan permintaan dari daerah, BIB Lembang akan tetap melakukan pendampingan pada saat pelaksanaan
sinkronisasi
terutama
pada
tahap
seleksi
calon
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
akseptor.Pelaksanaan sinkronisasi berahi akan dikelompokkan dalam tiga kategori daerah yaitu : a. Peternakan di padang penggembalaan / ekstensif. b. Peternakan dengan basis padat penduduk yang di pelihara secara intensif. c. Peternakan dengan sistem integrasi dengan tanaman seperti perkebunan kelapa sawit.
Rapat Koordinasi Sinkronisasi Berahi Di Wilayah Kerja Jateng & DIY
Rapat Koordinasi Sinkronisasi Berahi di Prov. Kalsel
Sinkronisasi Berahi di Kab. Grobogan
Rapat Koordinasi Sinkronisasi Berahi di Wilayah Kerja NTT
Rapat Evaluasi Optimalisasi Kelahiran melalui Sinkronisasi Berahi
Sinkronisasi Berahi di Kab. Lombok Barat
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
K. PEMBINAAN KELOMPOK TANI TERNAK BIB LEMBANG TH 2014
1. IMPLEMENTASI SAPI POTONG,
PEMBINAAN DI KELOMPOK PETERNAK
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.
Pada saat ini kelompok dijadikan media untuk
mengupayakan masyarakat pedesaan dapat meningkatkan taraf hidupnya melalui usaha beternak, baik aneka ternak maupun ternak besar. Melalui upaya pemberdayaan kelompok untuk melaksanakan usaha budidaya ternak, secara perlahan dan pasti dapat memeratakan kesempatan berusaha ternak untuk seluruh anggota kelompok sekaligus sebagai cikal bakal berkembangnya ternak keturunan benih unggul untuk masyarakat dipedesaan.
Upaya agar kelompok dapat berkembang merupakan amanat Undangundang No. 19 Tahun 2013 agar pembangunan pertanian dapat berkembang secara nasional. Melalui prioritas Pemberdayaan Peternak dan Kelembagaan Peternak dengan sasarannya adalah usaha produktif, maju, modern dan berkelanjutan Identifikasi keadaan kelompok saat ini adalah a) belum berorientasi produktif b). akses biaya dan jaringan pasar belum optimal, c) belum mampu untuk pengem bangan agribisnis dan d) belum mampu bertindak sebagai penghubung dengan sumber informasi,teknologi dan pasar Keadaan yang diinginkan adalah a) terlaksananya fasilitasi/penumbuhan dan pengembangan kelompok, b) berkembangannya status kelembagaan kelompok, c) terbukanya akses fasilitas pembiayaan/permodalan, jaringan pasar, informasi, dan teknologi. Upaya pengembangan dapat tercermin melalui indikator keberhasilan, a) status kelompok
meningkat, b) mengelola usaha naik, c) pelayanan
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
meningkat, d) agribisnis berkembang dan e) daya saing dan posisi tawar petani menguat. Indikator tersebut dapat dilakukan dengan melaksanakan kegiatan melalui pendekatan dasar dan operasional pembinaan, yaitu Acuan Strategi Dasara)mengubah
perilaku
peternak,b).
fasilitasi
penumbuhan
dan
penguatan kelembagaan peternak , c) pemberdayaan usaha peternakan dan d) fasilitasi jejaring
agribisnis/kemitraan .
Sedangkan Strategi
operasionalnya terdiri dari : a) peningkatan kemampuan pengurus kelompok
untuk
usaha
produktif
,
b)
peningkatan
kemampuan
perencanaan usaha sesuai pasar, c) lembaga berbadan hukum, d) pengembangan organisasi dan manajemen kelembagaan, e) jaringan kemitraan
agribisnis
dan
f)
peningkatan
kemampuan
anggota
kelompok/poktan dalam teknis agribisnis Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu-Jawa Barat terletak 25 km dari pusat Kota Subang kearah selatan dengan jalan penghubung antara kota Subang dengan Kec. Cikamurang.
Keadaan sosial ekonominya mulai
berkembang setelah pembukaan lahan perkebunan untuk penanaman Karet maupun untuk akses jalan Tol Cikampek – Kertajati menuju Bandara International Majalengka. Kecamatan Gantar berpotensi sebagai buffer penyedia sapi potong yang potensial dalam pengembangan kawasan sekitarnya yang akan berubah menjadi sentra industri baru, seperti PT. Dahana dan Industri Pengolahan singkong menjadi Tapioka, dengan potensi alam yang sinergis untuk pengembangan ternak, yaitu PTP IX Nusantara, kawasan hutan jati disamping potensi cover crop yang dibudidayakan di kawasan PT Dahana, serta pada saatnya nanti sesudah beroperasinya industri Tapioka, hasil sampingnya berupa onggok dapat menjadi sumber pakan untuk budidaya penggemukan sapi. Kelompok peternak di Kec. Gantar cukup banyak, 2 kelompok diantaranya didirikan pada akhir tahun 2012, yaitu Kelompok Ternak Lembu Wana Bakti (37 orang) desa Bantar Waru dan Kelompok Mekar Waru Jaya (45 orang) di desa Mekar Waru kec. Gantar, Kab. Indramayu, Jawa Barat. dengan jumlah anggota seluruhnya sebanyak 82 orang.
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
Dalam pembinaannya telah mengimplementasikan strategi dasar pembinaan kelompok sehingga dapat populasinya amenunjukan perkembangan yang menggembirakan, terutama di kelompok Lembu Wana Bakti.
Rlihat pada Tabel
Mengubah Perilaku Peternak (Penyuluhan-Dinas/BPP)
Penguatan Kelembagaan Peternak (Bantuan Chopper)
Pemberdayaan Usaha Peternakan (Kompos-BPTP)
Fasilitasi Kemitraan dengan Kehutanan (HMT)
Perkembangan ternak semula penerimaan tanggal 23 Januari 2013 dan akhir tahun 2014 terlihat pada Tabel 1.
Perkembangan ternak di
Kelompok Lembu Wana Bakti cukup tinggi sebanyak 19 ekor dari jumlah 49 ekor (38,75 % / tahun, masa aklimatisasi 9 bulan) sedangkan di Mekar Waru Jaya 2 ekor lahir dan 11 ekor masih dalam keadaan bunting. Hal ini disebabkan karena daya adaptasi sapi persilangan ternak sub-tropis terhadap agroklimat Kec. Gantar kurang berhasil terutama pada kemampuan reproduksinya.
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
Tabel 27 Performans Reproduksi Sapi di Kelompok Lembu Wana Bakti dan Mekar Waru Jaya, Kec. Gantar Kab. Indramayu-Jabar. No 1
2
Jlh Awal (ekor)
Nama Kelompok Mekar Waru Jaya Bunting Belum bunting Lembu Wana Bakti Bunting Belum bunting Dubius 1.JUMLAH TOTAL (ekor)
26
Jlh Afkir (ekor) 1
LAHIR
Jlh Induk (ekor)
Jantan (ek)
Betina (ek)
JLH AKHIR (Ek)
25
0
2
27 11 12
49
0
50
13
6
3 6 1 75
1
75
13
8
Seluruh pedet yang lahir adalah hasil IB dengan sumber genetik bangsa ternak : a. Ongole sebanyak
: 11 ekor pedet(Pjt : OWEN/20244 Lembang)
b. Brahman sebanyak
: 4 ekor pedet
c. Persilangan Limousin : 2 ekor pedet di kel. PO dan 2 ekor di Kel. Silangan d. Persilangan Simmental : 2 ekor pedet, dengan struktur umur sebagai berikut : STRUKTUR UMUR SAPI DI KELOMPOK LEMBU WANA BAKTI DAN MEKAR WARU JAYA KEC. GANTAR KAB. INDRAMAYU 75 80 70 60
s/d Sept '14
50 40 30
11
20
10
0
10 0 DEWASA
68
BAKALAN > 12 bln)PEDET (7-12 bln) PEDET (0-7 bln)
95
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
Peningkatan populasi ternak di kelompok Lembu Wana Bakti sebesar 38,75 % pada tahun kedua setelah penerimaan Sapi bantuan merupakan keberhasilan peternak dalam melaksanakan usahanya. Keberhasilan ini disebabkan karena kontribusi dari berbagai pihak yang mengimplementasikan pembinaannya agar motivasi peternak terus tumbuh sehingga usahanya menguntungkan. Tingkat kelahiran (Calving Rate) yang dicapai dipengaruhi juga oleh kemampuan beradaptasi sapi lokal PO yang tinggi terhadap agroklimat Kec. Gantar. Keberhasilan reproduksi sapi lokal PO belum terlihat pada kelompok Mekar Waru Jaya, akan tetapi 11 ekor induk sapi persilangan sedang dalam keadaan bunting pertama. Di bawah ini kelompok ternak binaan BIB Lembang sampai dengan tahun 2014: Tabel 28. Perincian Pembinaan Kelompok Ternak dan Komoditi yang diusahakan No. I
Provinsi
Kecamatan
Jenis Kegiatan
Bandung Barat
Lembang
Pojok I
Sapi Perah
Uji Progeny FH
Indramayu
Gantar
Mekar Waru Jaya
Sapi Potong
Singkronisasi
Lembu Wana Bhakti
Sapi Potong
Singkronisasi
Fauna Baru
Sapi Potong
HMT
Berkah Jaya
Sapi Potong
HMT
Bumi Raja
Sapi Potong
Sapi Potong
Lengo
Sapi Potong
Singkronisasi
Mekar Tani
Sapi Potong
Singkronisasi
Mulya Abadi
Sapi Potong
Singkronisasi
Laksana
Sapi Potong
Peny. Pakan Olahan &
Dua Saudara
Sapi Potong
Sinkronisasi
Alam Sugih
Sapi Potong
Nangkapandak
Sapi Potong Sapi Potong
Peny. Pakan Olahan &
Parigi
Maesa Jaya Lumba lumba Karya Jaya
Sapi Potong
Sinkronisasi
Cijulang
Putra Nusa
Sapi Potong
Klirong
Gelora Tani
Sapi Potong
Singkronisasi
Arum Sari
Sapi Potong
Singkronisasi
Karya Tani
Sapi Potong
Singkronisasi
Walang Genjor
Sapi Potong
Singkronisasi
Ciamis
Majalengka
Sukamantri Panjalu
Pangandaran
Pangandaran
Jawa Tengah Kebumen
B. Pesantren III
Komoditu Unggulan
Jawa Barat
Majalengka
II
Nama Kelompok
Kalimantan Tengah
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
Pangkalan Bun
IV
Arut Selatan
Sumber Makmur
Sapi Potong/Sapi Bali
Penanganan Reproduksi
Mekarsari
Sapi Potong/Sapi Bali
Penanganan Reproduksi
PKL. Lada
Subur Makmur
Sapi Potong/Sapi Bali
Penanganan Reproduksi
Kumai
Karya Baru
Sapi Potong/Sapi Bali
Penanganan Reproduksi
Muara Wis
Tanjung Tarakan
Kerbau Kaltim
Tjg. Gunung Lestari
Kerbau Kaltim
Ingin Maju
Kerbau Kaltim
Lebak Singkil
Kerbau Kaltim
Setia Kawan
Kerbau Kaltim
Teluk Ridan
Kerbau Kaltim
Kalimantan Timur Kutai Kertanegara
Ma Muntai
Penyuluhan Kalang & Pakan Penyuluhan Kalang & Pakan Penyuluhan Kalang & Pakan Penyuluhan Kalang & Pakan Penyuluhan Kalang & Pakan Penyuluhan Kalang & Pakan
2. Maksud dan Tujuan a. Meningkatkan produksi dan produktifitas sapi melalui aplikasi teknologi pemeliharaan ternak dan reproduksi, b. Menumbuhkan atau memperkuat kelompok pembibit sapi yang berkelanjutan dalam rangka terbentuknya Village Breeding Centre (VBC) atau memperkuat VBC yang mandiri dan melaksanakan pronsip-prinsip perbibitan,
3. Sasaran a. Mendukung kegiatan Sinkronisasi Berahi yang dilaksanakan di 9 propinsi b. Membina sebanyak 30 kelompok peternak sapi potong menjadi kelompok pembibitan yang menerapkan pola beternak sapi bibit yang baik (good breeding practice)
4. Pelaksanaan Kegiatan Sebagai UPT pusat yang berada di daerah, selain harus melaksanakan tugas dan fungsi sesuai Permentan No 56/Permentan/OT.140/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Inseminasi Buatan tanggal 24 Mei 2013, diharapkan pula kontribusinya untuk perkembangan peternakan pada
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
umumnya serta perkembangan kelompok ternak pada khususnya. Kegiatan untuk membina kelompok tercantum pula dalam Kontrak Kinerja untuk 30 kelompok. Perubahan kelompok ini dalam pelaksanaannya disinergikan dengan kegiatan-kegiatan utama yang sedang dilaksanakan pada tahun 2013, terutama kegiatan optimalisasi kelahiran melalui sinkronisasi berahi, selain daripada itu bersamaam dengan kegiatan Uji progeny sapi perah nasional dan Uji Performans Sapi Potong.
Pembinaan Kelompok Ternak di Kabupaten Indramayu
IV.
Pembinaan Kelompok di Kec.Gantar Kab. Indramayu
PERMASALAHAN PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN SASARAN, KEGIATAN DAN ANGGARAN 2014 A. PENCAPAIAN SASARAN 1. Realisasi produksi semen beku tahun 2014 sebanyak 2.219.728 dosis , yang dihasilkan melalui : - DIPA sebanyak 2.000.000 dosis(100 % dari target 2.000.000 dosis) - KSO sebanyak 200.138 dosis (100,07 % dari target 200.000 dosis) - Sexing sebanyak 19.590 dosis (130,60% dari target 150.000 dosis) 2. Realisasi distribusi semen beku sebanyak 1.652.574 dosis, terdiri dari : - Alokasi subsidi/DIPA sebanyak 370.250 dosis (100,07%) dari target 370.000 dosis) - Alokasi KSO sebanyak 306.930dosis - Penjualan langsung sebanyak975.394 dosis
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
3. Realisasi APBN tahun 2014 sebesar Rp. 24.824.976.176,- atau 91,74,92 % dari pagu anggaran sebesar Rp. 27.054.847.000,-yang terdiri dari : - Belanja Pegawai sebesar Rp. 4.892.966.557,- atau 98,73 % dari pagu anggaran sebesar Rp. 4.955.879.000,- Balanja Barang sebesar Rp. 14.604.411.419,- atau 91,70 % dari pagu anggaran sebesar Rp. 15.925.712.000,- Belanja Modal sebesar Rp.5.327.598.200,- atau 91,31 % dari pagu anggaran sebesar Rp. 5.834.310.000,- Realisasi yang disetor kembali, berasal dari Belanja Pegawai sebesar Rp. 563.745,4. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. 8.164.691.210,- atau 272,16 % dari target Rp. 3.000.000.000,5. Realisasi pengadaan pejantan lokalTahun 2014sebanyak terdiri dari
11ekor
Kambing Boer 3 ekor, dan Kambing PE 5 ekor dan
Madura 3 ekor.
6. Pada tahun 2014 dilaksanakan BIMTEK peningkatan petugas IB dari yang terdiri dari : - Bimtek inseminator 3 angkatan dengan jumlah peserta 90 orang, - Bimtek PKb/ATR 7 angkatan dengan jumlah peserta 210 orang 7. Tahun 2014 juga mengadakan Bimtek swadana yangberjumlah 300 orang, terdiri dari : - Inseminator :90orang - PKb : 119 orang - ATR : 91 orang 8. Kegiatan sinkronisasi berahi telah dilaksanakan di 11 propinsi dengan hasil sebagai berikut : - Kegiatan
sinkronisasi
BIB
Lembang
2014
telahterealisasi
sebanyak 4.009 dosis atau 100,23 % dari dosis yang telah ditargetkan (4.000 dosis) - Jumlah akseptor yang di IB setelah dilakukan penyuntikan PGF2adalah sebanyak 3.880 ekor atau 83,82 % dari akseptor yang telah disinkron (4.629ekor)
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
- Jumlah akseptor yang bunting sebanyak 2.337ekor atau 60,23 % dari total sapi yang di PKb sebanyak 3.880 ekor. 9. Membina sebanyak 30 kelompok peternak sapi potong menjadi kelompok pembibitan yang menerapkan pola beternak sapi bibit yang baik (good breeding practice) tercantum pula dalam Kontrak Kinerja untuk 30 kelompok.
B. PERMASALAHAN 1. Produksi semen beku tidak sesuai dengan yang diharapkan karena pelaksanaan pengadaan pejantan lokal menghadapi berbagai kendala seperti kurang tersedianya pejantan sesuai spesifikasi, dan pemeriksaan kesehatan hewan di laboratorium. 2. Realisasi anggaran secara umum tidak mencapai 100 % akibat upaya efesiensi belanja pegawai, belanja modal dan belanja barangsebesar8,24 % (Rp2.229.872.824,-).
3. Stock semen beku yang mencapai 3.680.260 dosis dan produksi semen beku yang terus berjalan memerlukan penanganan yang lebih cermat untuk penyediaan N2 cair dan penyimpanannya (container depo). 4. Pengiriman N2 cair ke BIB Lembang hampir tiap hari dilakukan akibat kurangnya tempat penyimpanan semen beku dan pemeliharaan stock semen beku yang ada.
V. TINDAK LANJUT DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH 1. Dalam rangka meningkatkan produksi semen beku upaya yang telah dilakukan adalah : a. Melatih pejantan impor yang produksinya belum optimal oleh petugas khusus diluar jadwal penampungan. b. Mempercepat penampungan pejantan hasil pengadaan pejantan TA 2014 c. Melakukan penampungan E1 dan E2 untuk seluruh pejantan kecuali pejantan-pejantan yang tidak layak tampung.
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
2. Dalam rangka meningkatkan distribusi semen beku upaya telah dilakukan adalah : a. Mengoptimalkan distribusi melalui penjualan langsung. b. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi untuk mendapatkan informasi kebutuhan semen beku di lapangan dan peta distribusi sehingga bisa mendapatkan gambaran lokasi distribusi. c. Mempromosikan semen beku BIB Lembang dengan mengikuti pameran baik tingkat daerah maupun tingkat nasional/international. d. Mempromosikan semen beku BIB Lembang melalui kesempatan yang ada antara lain : melalui BIMTEK, Web Site BIB Lembang dll. 3. Dalam rangka untuk memenuhi kekurangan tempat penyimpanan semen beku, hal-hal yag telah diupayakan adalah : a. Pembelian storage container dan container b. Menempatkan semen beku ke tempat penyimpanan straw (goblet) dengan seefisien mungkin disesuaikan dengan jumlah straw c. Rehab Penyimpanan ruang container laboratorium d. Melakukan penjualan langsung sebanyak-banyaknya VI. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi selama tahun 2013, BIB Lembang meraih capaian kinerja sebagai berikut : a. Produksi semen beku sebanyak 2.000.000 dosis (100% dari target kontrak kinerja 2.000.000 dosis) b. Distribusi semen beku sebanyak 1.652.574 dosis yang terdiri dari DIPA sebanyak 370.250 dosis ( 100,07 % ) dari target 370.000 dosis, KSO sebanyak 306.930 dosis dan penjualan langsung sebanyak 975.394 dosis. c. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebanyak Rp.8.164.691.210 ,- atau 272,16 % dari target Rp 3.000.000.000.,- tertinggi sejak tahun 1976 dan melampaui PNBP tahun 2013 sebanyak Rp. 5.091.760.957,d. Berhasil mempertahankan sertifikat Akreditasi ISO 17025 : 2005 LP329-IDN dan Reakreditasi ISO-9001 : 2008dengan Cert. Number QEC28321 LSSM 009 IDN. e. Memperoleh penghargaan sebagai UPT Berprestasi tahun 2014, SPI Terbaik I Tingkat Eselon III Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Juara III Stand Pameran PENAS.
LAPORAN TAHUNAN BIB LEMBANG TAHUN 2014
2. Realisasi APBN tahun 2014 sebesar Rp. 24.824.976.414,- atau 91,76 % dari pagu anggaran sebesar Rp. 27.054.847.000,- (SELISIH 8,24 %) merupakan nilai efesiensi pengadaan belanja modal dan belanja barang) dengan rincian : a. Belanja Pegawai sebesar Rp. 4.892.966.557,- atau 98,73 % dari pagu anggaran sebesar Rp.4.955.879.000,b. Balanja Barang sebesar Rp. 14.604.411.419,- atau 89,79 % dari pagu anggaran sebesar Rp. 16.264.658.000,e. Belanja Modal sebesar Rp.5.327.598.200,- atau 91,31 % dari pagu anggaran sebesar Rp. 5.834.310.000,f. Realisasi yang disetor kembali, berasal dari Belanja Pegawai sebesar Rp. 563.745,3. Jumlah pejantan yang dipelihara pada akhir tahun anggaran 2014 sebanyak 198 ekor yang terdiri dari FH : 20 ekor, Ongole : 11 ekor, Brahman : 13 ekor, Simmental : 58 ekor, Limousin : 57 ekor, Angus : 5 ekor , Sapi Madura 5 ekor, Sapi Aceh 5 ekor, Kerbau 3 ekor, Kambing PE : 9 ekor, Kambing Boer : 6 ekor, Kambing Saanen : 1 ekor, Kambing Alpine : 1 ekor, Domba Garut : 3 ekor dan Domba Texel : 1 ekor.