PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN PERBENDAHARAAN CERITA DENGAN KARAKTER KEJUJURAN SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS IV-VI DI SD KANISIUS NOTOYUDAN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Katolik
Oleh: Stefanie Bui Moron NIM: 111124030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk: Bunda Maria, Orang Tuaku Tercinta (Ibu Monica Mei dan Bapak Bernardus Samaraya Moron), Adik dan Kakakku, Anastasia Resi, Yustinus Dasilva Moron, Yuli, Kartika Putri Dinanti, Frederikus Fiskar Ocin, Juli Sunarti, Margaretha Ayu Panca, Mb Aii, Maria Vinsensia Asriyati, Saudara-Saudaraku angkatan 2011 dan Teman-Teman Kos Retnowulan.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Rendahkanlah dirimu dibawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya dan serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya sebab Ia yang memelihara kamu.” (1 Petrus 5:6-7)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK “HUBUNGAN PERBENDAHARAAN CERITA DENGAN KARAKTER KEJUJURAN SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS IV-VI DI SD KANISIUS NOTOYUDAN YOGYAKARTA”. Judul skripsi ini dipilih berdasarkan keingintahuan penulis akan sumbangan perbendaharaan cerita dengan karakter kejujuran siswa dalam Pendidikan Agama Katolik. Kajian ini dibuat untuk mengetahui apakah ada hubungan ketika siswa memiliki banyak cerita dengan karakter kejujuran dalam diri siswa-siswi kelas IV-VI di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta. Perbendaharaan cerita adalah kekayaan yang diperoleh ketika anak membaca, menyimak dan memahami peristiwa yang terjadi yang menggambarkan berbagai macam makna yang tersirat maupun tersurat dalam cerita seperti karakter tokoh, alur dan isi cerita. Karakter kejujuran adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan dan tindakannya baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Berdasarkan pemikiran di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian yaitu, Ho: Perbendaharaan cerita tidak memiliki hubungan dengan karakter kejujuran siswa dalam Pendidikan Agama Katolik kelas IV-VI di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta. Ha: Perbendaharaan cerita memiliki hubungan dengan karakter kejujuran siswa dalam Pendidikan Agama Katolik kelas IV-VI di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah para siswa kelas IV-VI SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta sebanyak 65 responden. Instrumen yang digunakan adalah skala Likert yang dikembangakan dalam 17 pernyataan mengenai perbendaharan cerita dan 9 karakter kejujuran siswa. Dari hasil uji validitas pada taraf signifikansi 5%, N 65 siswa terdapat 26 item valid. Sedangkan dari hasil uji reliabilitas diperoleh koefisien alpha sebesar 0.821 yang berarti reliabilitas instrumen baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai mean perbendaharaan cerita adalah 56,800 tergolong sangat baik dan karakter kejujuran 34,5846 tergolong sedang. Dari hasil analisis korelasi NonParametrik diperoleh nilai koefisien sebesar 0,442 dengan signifikansi 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa perbendaharaan cerita berkorelasi terlihat di karakter kejujuran siswa.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT "STORY TREASURY RELATIONS WITH HONESTY CHARACTER OF STUDENTS IN CATHOLIC RELIGIOUS EDUCATION CLASS IV-VI IN SD CANISIUS NOTOYUDAN YOGYAKARTA". Thesis title was selected based on the author's curiosity will contribute treasury stories with characters honesty of students in Catholic Religious Education. This study was made to determine whether there is a relationship when students have many stories with the character of honesty in the students of class IV-VI in SD Canisius Notoyudan Yogyakarta. Treasury of riches story is obtained when the children to read, listen to and understand the events that occurred that illustrate the wide range of meanings implicit or explicit in the story like characters, plot and story. Character honesty is the behavior that is based on an attempt to make himself as the person who always believed in the words and actions both to themselves and others. Based on the above reasoning can be formulated hypothesis, namely research, Ho: Treasury story has no connection with the character of honesty of students in Catholic Religious Education classes IV-VI in SD Canisius Notoyudan Yogyakarta. Ha: Treasury story has a relationship with the character of honesty of students in Catholic Religious Education classes IV-VI in SD Canisius Notoyudan Yogyakarta. This research is a quantitative research. The population of this research is the students class IV-VI Notoyudan SD Canisius Yogyakarta as many as 65 respondents. The instrument used was a Likert scale is developed in 17 treasury statement about the story and characters honesty 9 students. Validity of test results on a significance level of 5%, N 65 students there are 26 valid items. While the results of test reliability coefficient alpha of 0821, which means better reliability of the instrument. The results showed that the mean value is 56.800 treasury story is in excellent condition and character of honesty 34.5846 moderate. Nonparametric correlation analysis of the results obtained coefficient value of 0.442 with 0.000 significance. So we can conclude that the correlate treasury story seen in the character of honesty students.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan karena kasih dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN PERBENDAHARAAN CERITA
DENGAN
KARAKTER
KEJUJURAN
SISWA
DALAM
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS IV-VI DI SD KANISIUS NOTOYUDAN YOGYAKARTA”. Skripsi ini ditulis atas dasar keingintahuan dan keprihatian penulis terhadap cerita yang dimiliki oleh siswa. Apakah dengan memiliki banyak cerita siswa juga mampu mengembangakan karakter kejujuran di dalam dirinya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai karena bantuan dari banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati mengucapkan terima kasih kepada: 1.
F.X. Dapiyanta, SFK, M.Pd. selaku dosen pembimbing utama, yang telah memberikan motivasi, setia membimbing penulis dalam menulis skripsi ,bersedia meluangkan waktu untuk membimbing penulis dengan kesabaran, dan ketelitian beliau sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2.
Dr. B.Agus Rukiyanto SJ selaku dosen pembimbing akademik dan selaku dosen penguji II, yang telah membimbing penulis selama menempuh studi di PAK
3.
Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd. selaku dosen penguji III, yang berkenan menguji penulis.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
Romo Drs. F.X. Heryatno Wono Wulung, SJ selaku Kaprodi dan Bapak Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd., selaku Wakaprodi, yang telah bersedia memberikan perhatian, dukungan, serta semangat kepada penulis selama berproses di Prodi PAK.
5.
Segenap Staf Dosen dan Karyawan Prodi PAK-JIP-FKIP-USD, Yogyakarta yang telah mendidik dan membimbing penulis selama menempuh studi.
6.
Kepala sekolah berserta Guru-guru SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta yang telah mengijinkan dan bersedia memberikan tempat bagi penulis untuk melaksanakan penelitian.
7.
Siswa-siswi kelas IV-VI di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta yang telah bersedia membantu penulis dalam mengumpulkan data dengan mengisi kuisoner
8.
Orang Tuaku Tercinta yang selalu memberikan cinta, arahan, motivasi, kekuatan dan selalu mendoakanku.
9.
Saudara-saudaraku angkatan 2011 yang telah memberikan dukungan, perhatian, dan semangat penulis selama menempuh studi di PAK.
10. Sahabatku (Maria Vinsensia Asriyati, Maria dan Agnes, Lilis suryani, Kartika Putri Dinanti, Margaretha Ayu Panca, Juli Sunarti dan Dede Marianus) yang selalu mengingatkan, setia menemani dan memberikan semangat kepada penulis. 11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang selama ini dengan tulus telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................
vii
ABSTRAK .......................................................................................................
viii
ABSTRACT .......................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .....................................................................................
x
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii DAFTAR SINGKATAN .................................................................................
xix
BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Belakang ...................................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...........................................................................
7
C. Pembatasan Masalah ..........................................................................
8
D. Rumusan Masalah ..............................................................................
9
E. Tujuan Penulisan ................................................................................
9
F. Manfaat Penulisan ..............................................................................
10
G. Metode Penulisan ...............................................................................
12
H. Sistematika Penulisan ........................................................................
12
BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ...........................................
14
A. Pendidikan Agama Katolik ................................................................
14
1. Pengertian Pendidikan Agama Katolik .........................................
14
2. Tujuan Pendidikan Agama Katolik ...............................................
16
3. Fungsi Pendidikan Agama Katolik menurut Negara dan Gereja ..
17
a. Fungsi Pendidikan Agama Katolik menurut Negara ................
17
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Fungsi Pendidikan Agama Katolik menurut Gereja .................
17
B. Perbendaharaan Cerita .......................................................................
18
1. Pengertian Cerita ...........................................................................
18
2. Jenis-Jenis Cerita ...........................................................................
19
3. Manfaat Membaca Sebuah Cerita .................................................
25
a. Membantu Pembentukan Pribadi dan Moral ............................
25
b. Menyalurkan Kebutuhan Imajinasi ..........................................
25
c. Memacu Kemampuan Verbal ...................................................
26
d. Merangsang Minat Baca ...........................................................
26
e. Membuka Cakrawala Pengetahuan ..........................................
26
4. Pengertian Perbendaharaan Cerita ................................................
27
C. Karakter Kejujuran.............................................................................
28
1. Pengertian Karakter .......................................................................
28
2. Pembentukan Karakter ..................................................................
29
3. Pengertian Karakter Kejujuran ......................................................
34
4. Ciri-ciri Orang yang memiliki Karakter Kejujuran .......................
35
5. Indikator Karakter Kejujuran ........................................................
36
6. Beberapa Latihan untuk membantu Siswa Berkarakter Jujur di Sekolah ..........................................................................................
37
D. Penelitian yang Relevan .....................................................................
38
E. Kerangka Pikir.....................................................................................
39
F. Hipotesis Penelitian ...........................................................................
40
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ......................................................
41
A. Jenis Penelitian...................................................................................
41
B. Desain Penelitian ...............................................................................
41
C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................
42
1. Tempat Penelitian ..........................................................................
42
2. Waktu Penelitian ...........................................................................
42
D. Populasi dan Sampel ..........................................................................
42
E. Variabel Penelitian .............................................................................
43
1. Identitas Variabel ..........................................................................
43
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Definisi Konseptual .......................................................................
43
3. Definisi Operasional ......................................................................
44
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .........................................
44
1. Teknik Pengumpulan Data ............................................................
44
2. Instrumen Pengumpulan Data .......................................................
44
3. Kisi-Kisi Penelitian .......................................................................
45
4. Pengembangan Instrumen .............................................................
47
a. Uji Coba Terpakai ....................................................................
47
b. Uji Validitas..............................................................................
48
c. Uji Reliabilitas ..........................................................................
48
1) Reliabilitas Variabel X ........................................................
49
2) Reliabilitas Variabel Y ........................................................
49
3) Reliabilitas Keseluruhan ......................................................
50
G. Teknik Analisis Data..........................................................................
50
1. Uji Normalitas Data ......................................................................
50
2. Uji Linearitas .................................................................................
51
3. Analisis Deskripsi .........................................................................
51
4. Analisis Korelasi ...........................................................................
51
H. Uji Hipotesis ......................................................................................
51
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................
53
A. Hasil Penelitian ..................................................................................
53
1. Uji Persyaratan Analisis ................................................................
53
a. Uji Normalitas ..........................................................................
54
b. Uji Linearitas ............................................................................
55
c. Deskripsi Statistik.....................................................................
55
2. Analisis Deskripsi .........................................................................
56
a. Perbendaharaan Cerita ..............................................................
56
1) Banyaknya buku yang dibaca,didengar dan dilihat .............
58
2) Memahami Alur Cerita ........................................................
60
3) Memahami Tokoh-Tokoh ....................................................
63
4) Menahami Isi Cerita ............................................................
65
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Karakter Kejujuran Siswa.........................................................
67
5) Kebiasaan Baik dalam Hidup Seseorang .............................
69
6) Perkataan dan Perbuatan yang Sesuai dengan Kejadian yang Sebenarnya ..................................................................
72
3. Analisis Korelasi ............................................................................
74
B. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................
75
C. Relevansi Perndaharaan Cerita dengan PAK.....................................
79
D. Keterbatasan Penelitian......................................................................
80
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................
81
A. Kesimpulan ........................................................................................
81
B. Saran ..................................................................................................
82
1. Bagi Sekolah SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta.......................
82
2. Bagi Guru Agama Katolik.............................................................
83
3. Bagi Orang Tua..............................................................................
83
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
84
LAMPIRAN .....................................................................................................
86
Lampiran 1 : Surat Permohonan Izin Penelitian ..............................................
(1)
Lampiran 2 : Instrumen Penelitian ...................................................................
(2)
Lampiran 3 : Hasil Analisis Variabel, X : Perbendaharaan Cerita .................
(5)
Lampiran 4 : Hasil Analisis Variabel, Y : Karakter Kejujuran ......................
(9)
Lampiran 5 : Hasil Analisis SPSS.................................................................... (13) Lampiran 6 : Keseluruhan Data Variabel X dan Y ......................................... (14)
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1
:
Jumlah Populasi .......................................................................
42
Tabel 2
: Skor Jawaban Variabel X dan Y ...............................................
45
Tabel 3
: Variabel X Perbendaharaan Cerita ...........................................
45
Tabel 4
: Variabel Y Karakter Kejujuran Siswa ......................................
47
Tabel 5
: Reliabilitas Instrumen Variabel X ............................................
49
Tabel 6
: Reliabilitas Instrumen Variabel Y ............................................
49
Tabel 7
: Reliabilitas Keseluruhan ...........................................................
50
Tabel 8
: Test of Normality ......................................................................
54
Tabel 9
: Anova ........................................................................................
55
Tabel 10 : Deskriptif Statistik ....................................................................
55
Tabel 11 : Deskripsi Statistik Perbendaharaan Cerita secara Keseluruhan ..............................................................................
56
Tabel 12 : Deskripsi Frekuentif Perbendaharaan Cerita secara Keseluruhan ..............................................................................
57
Tabel 13 : Deskripsi Statistik Banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat ..................................................................
58
Tabel 14 :
Deskripsi Frekuentif Banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat ..................................................................
59
Tabel 15 :
Deskripsi Statistik Memahami Alur Cerita ...............................
60
Tabel 16 :
Deskripsi Frekuentif Memahami Alur Cerita ...........................
61
Tabel 17 :
Deskripsi Statistik Memahami Tokoh-Tokoh...........................
63
Tabel 18 :
Deskripsi Frekuentif Memahami Tokoh-Tokoh .......................
64
Tabel 19 :
Deskripsi Statistik Memahami Isi Cerita ..................................
65
Tabel 20 :
Deskripsi Frekuentif Memahami Isi Cerita ..............................
66
Tabel 21 :
Deskripsi Statistik Karakter Kejujuran Siswa ..........................
67
Tabel 22 :
Deskripsi Frekuentif Karakter kejujuran Siswa secara Keseluruhan ...................................................................
68
Tabel 23 :
Deskripsi Statistik Kebiasaan Baik dalam Hidup Seseorang....
69
Tabel 24 :
Deskripsi Frekuentif Kebiasaan Baik dalam Hidup Seseorang
70
Tabel 25 :
Deskripsi Statistik Perkataan dan Perbuatan yang Sesuai dengan Kejadian yang Sebenarnya ................................ xvii
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 26 : Tabel 27 :
Deskripsi Frekuentif Perkataan dan Perbuatan yang Sesuai dengan Kejadian yang Sebenarnya ................................
73
Non Parametrik Correlations ....................................................
74
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN A. Singkatan dalam Penelitian Anova :
Analisys Of Variance
Ho
: Hipotesis Nol
Ha
:
SPSS
: Statistical Product and Service Solutions
Std
:
Standard
Dev
:
Deviasi
Sig
:
Significant
Hipotesis Alternatif
B. Singkatan Dokumen Gereja CT
:
Catechesis Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohenes Paulus II kepada para uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang Katekese Masa Kini, 16 Oktober 1979
C. Singakatan Lain Komkat : Komisi Kateketik KWI
: Konferensi Waligereja Indonesia
PUK
: Petunjuk Umum Katekese
No
: Nomor
Dll
: Dan Lain-lain
HP
: Handphone
Art
:
Artikel xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan banyak bahan yang bisa digunakan untuk menanamkan nilai-nilai positif pada siswa yang berperan dalam pembentukan karakter. Salah satu caranya adalah dengan cerita. Cerita memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan karakter. Dalam menempuh pendidikan seorang siswa mendengar atau bahkan melakonkan berbagai macam cerita, entah itu diceritakan guru di depan kelas, dari teman, maupun dari buku cerita yang ada di perpustakaan. Semua cerita-cerita itu menjadi perbendaharaan siswa. Anak-anak sekolah dasar memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar, mereka biasanya mengeksplorasi apa yang mereka lihat dan dengar melalui cerita, video, cergam, darama dan lain sebagainya. Metode yang digunakan membantu anak dalam memperkembangkan karakter serta membentuk karakter mereka. Pengalaman yang penulis alami selama melaksanakan tugas PPL di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta, sekolah ini biasanya menggunakan cerita sebagai bahan dalam proses pembelajaran, karena keterbatasan dalam penggunaan sarana viewer sehingga para guru biasanya mengajar dengan menggunakan cerita, agar siswa dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru. Kebiasaan lain yaitu ketika istirahat berlangsung, para siswa sering kali bercerita dengan temanteman sebayanya sambil menikmati makanan yang mereka santap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Berbagai macam cerita yang mereka ceritakan, entah itu pengalaman yang menyedihkan ataupun yang menggembirakan hati mereka. Di sekolah ini juga menyedikan perpustakaan bagi para siswanya untuk mengisi waktu luang dengan membaca buku cerita, hanya saja waktu saya melakukan PPL di SD tersebut hanya ada beberapa anak yang berminat masuk ke perpustakaan karena ruangan yang terlalu sempit, dan tidak nyaman digunakan untuk membaca. Cerita tidak hanya didapatkan siswa pada saat di sekolah, tetapi cerita juga bisa kita jumpai di dalam keluarga kita masing-masing. Berbeda halnya dengan siswa-siswi yang sekolah di SD Kanisius Notoyudan ini, ada beberapa siswa yang hampir tidak pernah merasakan bagaimana bercerita di dalam keluarga mereka, apalagi mendapat perhatian setiap malam untuk dibacakan cerita oleh orang tuanya sebelum mereka tidur. Penyebab semua itu adalah karena orang tua lebih suka mengurusi kesibukannya sehingga melupakan kebutuhan anaknya, ada pula orang tua yang telah berpisah sehingga anak mereka harus hidup dan menumpang di rumah temannya. Ada beberapa siswa yang mengatakan pada saya bahwa mereka hidup dalam keluarga yang tidak menawarkan cerita yang dapat membentuk karakter mereka, melainkan sebaliknya mereka sering menyaksikan di mana kekerasan yang mereka alami di dalam keluarga, sehingga cerita yang mereka sampaikan kepada saya pada saat mengajar ialah yang bersisi kekerasan dan kebenciaan akan karakter ayah yang seringkali memukuli ia dan ibunya. Begitu menyedihkan, di mana anak-anak seusianya harus merasakan kehangatan dalam keluarga, namun tidak ia temukan di dalam keluarganya. Melalui pengalaman hidup, seorang anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
bisa belajar bagaimana nantinya ia akan berkembang. Keluarga merupakan wadah yang paling utama dalam kehidupan anak, kini merusak karakter anak dengan menawarkan cerita-cerita yang tidak bisa diambil sebagai contoh hidup. Anakanak memiliki daya ingat yang sangat kuat, apa yang mereka dengar dan lihat akan mudah direkam dalam ingatan sehingga mereka mudah sekali untuk meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Saya mulai menyadari bahwa sebenarnya orang tua dan lingkungan di mana anak itu tinggal, sangat berpengaruh pada karakter mereka. Sebagai seorang guru, tentu sepintas melihat siswa-siswa yang nakal dan sulit diberitahu, tetapi saya menyadari bahwa setiap kenakalan yang dimiliki oleh siswa mempunyai alasan mendasar yang mereka bawa dari dalam keluarga. Guru di sekolah ini banyak sekali menawarkan cerita-cerita yang menarik bagi para siswanya, hanya saja agar siswa lebih mendalami nilai dari cerita tersebut, guru harus terlebih dahulu menguasai cerita, dengan menggunakan alat peraga, agar siswa lebih tertarik karena ketika cerita tersebut sudah menyentuh hati, maka cerita tidak hanya diingat tetapi dilakonkan dalam kehidupan. Sebagai guru kita tentu mampu menyederhanakan cerita, agar siswa mengerti cerita apa yang kita sampaikan didepan kelas. Karena ada kalanya orang menganggap cerita merupakan sesuatu hal yang sepele, habis diceritakan ya habis. Tetapi bagi siswa, cerita itu memiliki pengaruh yang sangat besar apalagi menemukan cerita yang mereka anggap menyenangkan hati mereka. Hal ini akan diingat sampai mereka beranjak dewasa, bahkan lanjut usia. Gereja Katolik juga menawarkan cerita kepada anak-anak, salah satu contohnya ialah cerita nabi Musa yang menyelamatkan bangsa Israel keluar dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
tanah Mesir melalui Laut Merah, dan masih banyak cerita-cerita lainnya. Melalui cerita bergambar, film, lagu-lagu yang memuat kisah-kisah dalam Kitab Suci serta melalui kotbah yang dibawakan oleh romo mau mengajak anak-anak untuk terlibat aktif dalam mendengarkan dan mengembangkan prilaku yang baik dalam kehidupan mereka. Di dalam Gereja Katolik juga dikenal dengan sebutan Pendidikan iman anak dimana anak-anak diajak untuk mengenal Tuhan, bagimana ajaran Gereja Katolik dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk membantu anak mengenal bahwa hidupnya tidak hanya sendirian tetapi Tuhan selalu membimbing dan menyertai mereka melalui sesamanya. Selain itu juga pendidikan iman anak membantu orang tua dalam mengembangkan iman anakanak mereka dalam hal kerohanian. Gereja melihat bahwa anak-anak adalah penerus Gereja dimasa yang akan datang, oleh karena itu gereja sungguh menyayangkan jika anak-anak katolik tidak bisa terlibat aktif di dalam kegiatan tersebut. Dalam pendidikan iman anak, anak-anak diajak untuk mengenal berbagai macam jenis cerita dari Kitab Suci baik itu dari kitab perjanjian lama maupun baru. Pengenalan akan isi Kitab Suci membatu anak-anak agar dapat memahami dan meneladani tokoh yang terdapat dalam cerita tersebut. Ketidakjujuran biasanya meresahkan diri sendiri maupun orang lain. Saat duduk di bangku sekolah, tidak jarang ada beberapa siswa yang tidak jujur dalam mengerjakan tugas sekolahnya dan menyontek di saat ujian berlangsung. Bahkan semua itu dianggapnya sebagai suatu hal yang biasa terjadi. Dari hal-hal yang kecil semacam itu ketika seorang siswa tidak mampu menyadari apa yang ia lakukan adalah perbuatan yang tidak jujur maka akan berdampak pada kelangsungan hidupnya dalam menempuh pendidikan selanjutnya. Dengan prilaku semacam ini sebenarnya tidak membangun karakter siswa untuk jujur dengan apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
yang dikerjakannya. Ingin mendapatkan nilai yang bagus tetapi dengan cara yang tidak mendidik, tentu ada rasa bersalah dan tidak puas dengan apa yang dikerjakannya, kalau tidak ketahun kemungkinan besar mereka akan lolos, tetapi ketika ketahuan mereka akan merasa malu dengan perbuatan yang mereka lakukan. Kejujuranpun tidak hanya terjadi pada saat kita masih duduk di bangku sekolah dasar, tetapi baiklah kita melihat Akhir-akhir ini kita sering mendengar di media masa, radio maupun televisi. Seperti yang diliput oleh news.okezone.com Senin,18 Mei 2015- 04:58 wib, ada beberapa mahasiswa yang lulus dengan menggunakan ijazah palsu, sementara mahasiswa tersebut tidak pernah mengikuti kuliah aktif selayaknya mahasiswa biasanya. Beberapa universitaspun diduga meluluskan mahasiswanya dengan ijazah palsu. Melihat situasi semacam ini sungguh sangat memperhatinkan karena sekarang kejujuran dalam diri manusia semakin melemah. Dengan begitu orang bisa dengan mudahnya mendapatkan gelar yang diinginkan, tanpa susah payah melalui proses belajar. Yang menjadi keperihatinan sekarang ini bahwa mutu pendidikan akan semakin menurun dan kualitas lulusan yang tidak berkopeten dibidangnya membuat generasi selanjutnya akan mengalami hal yang sama yaitu kerugian serta kebodohan yang diakibatkan dari ketidakjujuran yang ada. Anak-anak di zaman sekarang hidup dengan berbagai macam kecanggihan teknologi. Tetapi disayangkan masih ada yang menyalah gunakannya misalnya untuk membuat tugas dengan mudahnya copy paste dari internet, tidak lagi mengembangkan pemikiran yang mereka miliki. Memang tidak ada salahnya kalau kita belajar dari sumber-sumber yang ada di internet, hanya saja lebih baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
kita memilah-milah mana yang bisa dijadikan sumber untuk belajar dan mana yang tidak. Itulah sebabnya banyak sekali plagiat yang terjadi mulai dari mengerjakan pekerjaan rumah hingga dalam menulis karya ilmiah sekalipun. Diberlakukan hukuman bagi yang diduga pagiat tetapi masih ada saja yang melakukannya, mencari sesuatu yang cepat jadi dengan jalan pintas. Sepertinya akalbudi yang diberikan Tuhan dengan cuma-cuma disalah gunakan untuk membuat sesuatu yang mudah bagi keuntungan diri sendiri. Cerita memiliki hubungan yang erta dengan karakter siswa. Banyak cerita, video, cergam dan televisi semua ini memiliki pengaruh yang positif dan negatif pada siswa. pada usia kanak-kanak biasanya anak suka menonton film kartun yang berisikan tentang perkelahian antar tokoh, sehabis memonton terkadang anak akan memperaktikan apa yang mereka tonton. Yang pernah saya alami saat observasi didalam kelas, ada dua orang siswa yang bertengakar hingga keluar ke halaman sekolah saya membantu untuk melerai mereka, malah saya yang kena pukul. Emosi yang sangat tinggi membuat anak-anak ini tidak tahu lagi siapa yang mereka hadapi. Tetapi syukurlah ketika satpam sekolah datang mereka bisa diam, dan saya melihat guru kelas mereka tidak hanya diam tetapi memberikan pemahaman kepada kedua siswa tersebuat bahwa tidak ada untungnya berkelahi dan merekapun berdamai. Usut demi usut penyebab perkelahian disebabkan saling mengejek nama orang tua. Kita bisa melihat pengaruh positif bagi anak-anak, kalau anak dihadapkan pada cerita, cergam, video yang mereka lihat mampu memberi motivasi, semangat, serta menanamkan nilai-nilai yang positif maka anak-anak akan terpengaruh untuk saling mengasihi sesamanya, mampu bertanggung jawab atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
kesalahan yang ia perbuat dan masih banyak hal mampu membangun serta menanamkan karakter pada anak. Setelah melihat kenyataan dan yang seharusnya terjadi ialah agar para siswa dapat memahami apa yang ada dalam isi cerita yang telah mereka baca, mereka dengar dan lihat selama ini. Serta mampu menemukan nilai-nilai yang sama dari berbagai cerita yang mereka baca, dengar, dan lihat sehingga dari nilai-nilai yang ada mampu menumbuhkan karakter kejujuran siswa menjadi seseorang yang menghidupi nilai-nilai yang mereka sukai dalam kehidupan mereka. Karakter tersebut akan menjadi hal yang mampu mengembangkan kepribadian mereka, baik itu melalui perkataan, pengetahuan maupun tindakan mereka. Karena karakter bukan suatu prilaku lahiriah saja, di mana seseorang melihat, mendengar, dan membaca setelah itu menirukan apa yang telah mereka ketahui. Tetapi karakter lebih mendalam dari itu, di mana orang bisa membentuk karakternya dengan melakukan aktivitas secara terus menerus dalam waktu yang cukup lama, sehingga apa yang mereka dengar, baca maupun lihat dapat menjadi milik yang bisa dihidupi dalam kehidupan mereka di manapun mereka berada. Sehubungan dengan itu penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul: HUBUNGAN PERBENDAHARAAN CERITA DENGAN KARAKTER KEJUJURAN SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS IV-VI DI SD KANISIUS NOTOYUDAN YOGYAKARTA. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang tersebut dapat di identifikasi masalah sebagai berikut: 1.
Sejauh mana cerita menawarkan nilai-nilai yang positif pada siswa ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2.
Apakah semua cerita yang ada mampu membantu dalam mengembangkan karakter siswa ?
3.
Sejauh mana guru menggunakan cerita sebagai bahan dalam mengajar para siswanya ?
4.
Bagaimana perhatian orang tua terhadap perkembangan karakter anak ?
5.
Apa saja yang dipersiapkan oleh guru sebelum membawakan cerita di depan kelas bagi para siswa ?
6.
Sejauh mana peran gereja dalam Pendidikan Agama Katolik ?
7.
Sejauh mana para siswa mampu menyadari karakter ketidakjujuran dalam diri mereka ?
8.
Sejauh mana guru memberikan perhatian pada karakter siswa ?
9.
Sejauh mana siswa mampu mendengar dan menyukai cerita dalam pelajaran agama katolik ?
10. Mengapa Pelajaran Agama Katolik menawarkan berbagai cerita bagi para siswa? 11. Apakah dengan cerita mampu memperkembangakan serta membentuk karakter kejujuran siswa ? 12. Bagaimana cerita berperan dalam pembentukan karakter siswa ? 13. Seberapa banyak para siswa mengoleksi buku-buku cerita ?
C. Pembatasan Masalah Setelah melihat permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan di atas, penulis memilih dua aspek yang akan dikaji yaitu cerita dan karakter kejujuran. Mengingat luasnya aspek yang dikaji dalam cerita dan karakter. Maka penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
membatasi penulisannya pada perbendaharaan cerita dan karakter kejujuran siswa di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta. Dengan tujuan agar penulisan dapat lebih fokus dalam menulis dan mendalami.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan di atas, permasalahan yang akan dibahas dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah yang dimaksud dengan perbendaharaan cerita siswa ? 2. Apakah yang dimaksud dengan karakter kejujuran ? 3. Bagaimana hubungan perbendaharaan cerita dengan karakter kejujuran siswa dalam Pendidikan Agama Katolik kelas IV-VI di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta ?
E. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan perbendaharaan cerita siswa kelas IV-VI di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta. 2. Mendeskripsikan karakter kejujuran siswa kelas IV-IV di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta. 3. Mampu mengetahui
bagaimana hubungan perbendaharaan
cerita dengan
karakter kejujuran siswa dalam Pendidikan Agama Katolik kelas IV-VI di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
F. Manfaat Penulisan Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan mengenai hubungan perbendaharaan cerita dengan karakter kejujuran siswa dalam Pendidikan Agama Katolik kelas IV-VI di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta adalah sebagai berikut: Penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoretis dan praktis 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis hasil penelitian ini untuk menjawab bagaimana hubungan cerita dapat digunakan dalam Pendidikan Agama Katolik untuk penerapan nilai.
2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut: a. Bagi para guru Pendidikan Agama Katolik Agar
para
guru
mampu
menggambarkan
karakter
siswa
dengan
menggunakan cerita dalam Pendidikan Agama Katolik bagi para siswa. Selain itu pula dengan bercerita serta membawakan cerita yang penuh dengan penghayatan agar mampu menarik perhatian siswa sehingga siswa tidak merasa bosan dengan cerita yang monoton.
b. Bagi Para Siswa Agar peserta Pendidikan Agama Katolik mampu menerapkan nilai-nilai cerita dalam Pendidikan Agama Katolik, selain itu memambah wawasan siswa dalam menyerap setiap pelajaran yang diberikan oleh guru. Siswa juga termotivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
untuk belajar mengembangkan pemikiran dan imajinasinya dalam memahami sebuah cerita, karena siswa biasanya lebih suka langsung mengalami dengan menggunakan psikomotoriknya dibandingkan dengan mendengarkan cerita dan membaca buku cerita.
c. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan pemahaman penulis sebagai calon guru bagaimana cara mengunakan cerita yang menarik bagi siswa. Apa yang disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran, terutama dalam pelajaran PAK yang banyak menggunakan cerita. Cerita juga bisa berfariasi dengan menggunakan alat peraga dan menyanyikan lagu-lagu yang sesuai dengan judul pembelajaran yang disampaikan, sehingga siswa dapat memetik niai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupannya terutama bagi perkembangan karakter.
d. Bagi Lembaga Kekurangan sarana seperti buku-buku, alat peraga di sekolah membantu lembaga agar mampu menyediakan sarana-sarana yang mendukung bagi proses pembelajaran siswa, karena ketika semua sarana bisa terpenuhi, maka sumber daya manusia bisa berkembang dengan pesat. Perkembangan sebuah lembaga juga sangat mempengaruhi situasi proses belajar di sekolah tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
G. Metode Penulisan Penulisan skripsi ini menggunakan metode deskriptif analisis berdasarkan penelitian Kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menggunakan kuantifikasi angka mulai dari pengumpulan data, pengolahan data yang diperoleh, sampai pada penyajian data, yaitu untuk menunjukkan hubungan antara variabel x (Perbendaharaan Cerita) dengan variabel y ( Karakter kejujuran Siswa) dalam Pendidikan Agama Katolik di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta.
H. Sistematika Penulisan Skripsi ini mengambil judul HUBUNGAN PERBENDAHARAAN CERITA
DENGAN
KARAKTER
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
KEJUJURAN
SISWA
DALAM
KELAS IV-VI DI SD KANISIUS
NOTOYUDAN YOGYAKARTA. Judul tersebut akan diuraikan menjadi lima bab sebagai berikut: BAB I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang penulisan, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB II berisi kajian pustaka dan hipotesis yang meliputi uraian tentang materi dari berbagai sumber pustaka tentang perbendaharaan cerita dan karakter kejujuran siswa. penelitian yang relevan, kerangka pikir dan hipotesis. BAB III berisi metodologi penelitian yang meliputi jenis penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
variabel penelitian, identifikasi variabel, definisi konseptual dan oprasional, teknik dan instrumen pengumpulan data, teknik pengumpulan data, kisi-kisi penelitian. Pengembangan instrumen yang terdiri dari uji coba terpakai, uji validitas, uji reliabilitas. Uji persyaratan analisis, uji normalitas data, uji linearitas. Analisis deskripsi, analisis korelasi dan uji hipotesis. BAB IV berisi hasil penelitian dan pembahasan yang membahas tentang hasil penelitian berdasarkan uji persyaratan analisi, deskripsi analisis dan analisis korelasi, pembahsan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. BAB V berisi kesimpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
Bab ini menguraikan tentang perbendaharaan cerita dan karakter kejujuran siswa. Perbendaharaan cerita terdiri dari pengertian cerita, jenis-jenis cerita, manfaat membaca sebuah cerita, perbendaharaan cerita. Dan karakter kejujuran terdiri dari pengertian karakter, pembentukan karakter. Pengertian karakter kejujuran, ciri-ciri orang yang memiliki karakter kejujuran, indikator karakter kejujuran, dan beberapa latihan untuk membantu siswa berkarakter jujur di sekolah.
A. Pendidikan Agama Katolik 1. Pengertian Pendidikan Agama Katolik Menurut Heryatno (2003:21) Pendidikan Agama Katolik di sekolah, dipahami sebagai proses pendidikan dalam iman atau proses pendidikan untuk membuat para nara didik agar semakin beriman. Menurut Setyakarjana (1997) Pendidikan Agama Katolik Merupakan Proses yang terarah dan terpadu dalam suatu jemaat beragama sebagai paguyupan umat beriman untuk membantu seseorang atau kelompok agar lebih memahami, menghayati dan mengamalkan imannya kepada Tuhan guna menjawab pawahyuNya. Catechesi Tradendae art.69 mengatakan bahwa semua siswa Katolik mendapat peluang untuk berkembang dalam pembinaan rohani mereka berkat Pendidikan Agama yang diatur oleh Gereja, tetapi yang menurut situasi di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pelbagai negara dapat ditawarkan oleh pihak sekolah, serta mampu mengatur jadwal sekolah sedemikian rupa, sehingga para siswa Katolik dapat memperdalam iman maupun pengalaman religius mereka, dalam asuhan pengajar- pengajar yang cakap entah iman atau awam. Lokakarya mengenai tempat dan peranan Pendidikan Agama Katolik di sekolah yang diadakan oleh Komkat KWI di Malino sebagaimana dikutip oleh Dapiyanta (2011:4) mengemukakan bahwa “Pendidikan Agama Katolik merupakan bagian dari katekese yang berusaha membantu siswa agar dapat menggumuli hidupnya dari segi pandangan Kristiani”. Katekese merupakan pelayanan sabda dengan fungsi khas pendidikan iman. Pelayanan sabda yang dilakukan melalui siswa menemukan jati dirinya serta beriman kepada Kristus. Siswa yang beriman kepada Kristus, akan senantiasa melayani sesama dengan sepenuh hati. Pendidikan Kristen dalam keluarga, katekese dan pelajaran agama di sekolah-sekolah, dengan caranya masing-masing, erat berhubungan dengan pelayanan Pendidikan Kristiani bagi anak-anak, orang dewasa dan kaum muda. Akan tetapi, dalam praksis harus di perhutungkan faktor yang berbeda-beda. Sehubungan dengan atau tidak adanya inisiasi Kristen bagi anak-anak dalam konteks keluarga, dan sehubungan dengan kewajiban-kewajiban mendidik secara tradisional dijalankan oleh paroki dan sekolah (Petunjuk Umum Katekese, art.76). Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa Pendidikan Agama Katolik merupakan
suatu
proses
dimana
para
siswa
mampu
mengenal
dan
memperkembangkan imannya secara terus-menerus, baik itu melalui keluarga maupun jemaat yang hidup bersama sebagai satu anggota Gereja. Melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
keluarga dan jemaat membantu siswa untuk semakin mendewasakan iman yang nantinya sebagi pegangan hidup siswa.
2. Tujuan Pendidikan Agama Katolik Heryatno (2003:22) mengungkapkan bahwa “Tujuan Pendidikan Agama Katolik bersifat holistik artinya, sesuai dengan kepentingan hidup peserta didik, tujuan Pendidikan Agama Katolik di sekolah harus mencakup segi kognitif, afeksi dan praktis”. Segi kognitif (pikiran), afektif (perasaan), dan praksis( tindakan) tidak dapat dipisahkan karena saling mendukung dalam perkembangan siswa, sehingga ketiganya diberikan secara integral oleh guru Pendidikan Agama Katolik kepada masing-masing siswa. Tujuan pendidikan menurut Dokumen Konsili Vatikan II dalam artikel 1 adalah “mencapai pembinaan pribadi manusia dalam prespektif tujuan terakhirnya demi kesejahteraan kelompok-kelompok masyarakat, mengingat bahwa manusia termasuk anggotanya, dan bila sudah dewasa ikut berperan menunaikan tugas kewajibannya”. Dari kutipan di atas dapat digambarkan, bahwa pendidikan yang baik itu mengarah kepada pembinaan kepribadian dan secara umum akan berpengaruh juga pada perkembangan dan kepentingan masyarakat. Begitu pula Konsili Suci menyatakan bahwa “anak-anak dan kaum remaja berhak didukung, untuk belajar menghargai dengan suara hati yang lurus nilai-nilai moral, serta dengan tulus menghayatinya secara pribadi pun juga untuk makin sempurna mengenal serta mengasihi Allah”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Berdasarkan pemaparan yang sampaikan diatas tujuan Pendidikan Agama Katolik demi terwujudnya Kerajaan Allah ditengah dunia. Terwujudnya Kerajaan Allah di dunia ini bisa kita lihat melalui bagaimana setiap pribadi mampu membina diri sendiri dan memperhatikan kepentingan gereja. Jadi manusia tidak berkembang hanya untuk kepentingan dirinya sendiri, tetapi mampu membawa dirinya keluar untuk maju dan berkembang dengan masyarakat disekitarnya, sesuai dengan kepentingan hidup peserta didik dalam mengembangkan segi kognitif, afektif dan praktis.
3. Fungsi Pendidikan Agama Katolik menurut Negara dan Gereja a. Fungsi Pendidikan Agama Katolik menurut Negara Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh pemerintah dan atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama.
b. Fungsi Pendidikan Agama Katolik menurut Gereja Gereja Katolik mempunyai peranan tersendiri di dalam kemajuan dan perkembangan pendidikan. Peranan itu bersumber dari perintah pendiri Gereja, untuk mewartakan misteri keselamatan kepada semua orang dan untuk memperbaharui segala sesuatu di dalam Kristus. Sekolah-sekolah merupakan sarana yang paling efektif untuk menunaikan peranan pendidikan yang dimiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gereja. Orang tua adalah orang yang pertama dan utama memberi pendidikan bagi anak-anaknya, termasuk menentukan sekolah bagi anak-anak mereka. Sekolah Katolik menjadi pewarta kabar baik bagi sekolah-sekolah yang benar-benar bersifat Katolik. Berdasarkan dua fungsi yang terdapat di atas yaitu dari Negara dan Gereja maka dapat dikatakan bahwa agama diselenggarakan sesuai dengan agama masing-masing agar para siswa mampu memahani dan mengamalkan nilai-nilai keagamaannya. Selain itu sekolah-sekolah juga menjadi sarana yang baik bagi pendidikan siswa, dibantu dengan pendidikan yang sudah didapat dari dalam keluarga.
B. Perbendaharaan Cerita 1. Pengertian Cerita Muhammad Nur Mustakhim (2005:12) mengemukakan cerita adalah gambaran tentang kejadian suatu tempat, kehidupan binatang sebagai perlambang kehidupan manusia, kehidupan manusia dalam masyarakat, dan cerita tentang mite yang hidup dalam masyarakat kapan dan dimana cerita itu terjadi. Menurut Kieran (2009:3) cerita merupakan salah satu alat kognisi paling ampuh yang dimiliki oleh para siswa, yang tersedia untuk keterlibatan imajinatif dengan ilmu pengetahuan. Cerita membentuk pemahaman emosional kita terhadap isi. Cerita dapat membentuk isi dunia nyata dan juga materi fiksional. Pembentukan cerita dunia nyata inilah yang menjanjikan nilai paling besar dari pengajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Cerita adalah kisahan nyata atau rekaan beragam prosa atau puisi, yang tujuannya menghibur atau memberi informasi kepada pendengar atau pembacanya (Panuti Sudjiman, 1992:103). Berdasarkan beberapa pendapat tentang cerita dapat disimpulkan, bahwa cerita adalah sebuah sarana yang dikemas semenarik mungkin agar siswa mampu memahami isi cerita. Selain itu cerita juga menggambarkan kejadian suatu tempat, kehidupan, dan lain-lain. Cerita tidak hanya disampaikan secara tertulis tetapi melalui lisan yang biasanya dilakukan oleh para guru di sekolah guna membantu siswa memahami isi dari cerita yang ada. Kekayaan yang diperoleh ketika anak membaca, menyimak dan memahami peristiwa yang terjadi yang menggambarkan berbagai macam makna yang tersirat maupun tersurat dalam cerita seperti karakter tokoh, alur dan isi cerita.
2. Jenis-Jenis Cerita ThariiWahyu.http://brainly.co.id/tugas/2760335/25.05.2015.Wib:17.30 menyampaikan bahwa terdapat empat jenis cerita, yakni fabel, legenda, sage dan mite/mitos. Fabel Cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang perilakunya menyerupai manusia. Cerita tersebut tidak mungkin kisah nyata. Fabel adalah cerita fiksi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
maksudnya khayalan belaka (fantasi). Kadang fabel memasukan karakter minoritas berupa manusia. Contoh judul-judul cerita fabel kelinci dan kura-kura. Legenda Cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi yang ceritanya digabungkan dengan tokoh sejarah, telah dibumbuhi dengan keajaiban, kesaktian, dan keistimewaan tokohnya. Contohnya : Candi Prambanan Sage Cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan kesaktian dan keajaiban seseorang. Beberapa contoh sage adalah : Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji. Mite/Mitos Cerita prosa rakyat yang ditokohi para dewa yang terjadi di dunia lain (kayangan) dan dianggap benar-benar terjadi oleh empunya cerita atau penganutnya. Menurut Burhan Nurgiyantoro (2005: 171-208) jenis-jenis cerita dibagi menjadi tiga yaitu: a. Cerita Tradisional Mitos Salah satu jenis cerita lama yang sering dikaitkan dengan dewa-dewa atau kekuatan-kekuatan supranatural yang lain, yang melebihi batas-batas kemampuan manusia. Mitos juga sering dikaitkan dengan cerita tentang berbagai peristiwa dan kekuatan, asal-usul tempat, dan tingkah laku manusia. Misalnya : Sunan Lawu di puncak Gunung Lawu dan Ratu Pantai Selatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21 Legenda Cerita magis yang sering dikaitkan dengan tokoh, peristiwa, dan tempattempat yang nyata. Legenda juga sebagai cerita yang bersifat historis walau fakta, yang dianggap sebagai fakta itu kadar kesejarahannya masih sering dipertanyakan. Berbagai cerita yang diangkat menjadi legenda adalah tokoh dan peristiwa yang memang nyata, ada dan terjadi didalam sejarah. Misalnya: asal-usul terjadinya Gunung Tangkuban Perahu, dan Kisah Jaka Tingkir. Cerita Binatang (fabel) Salah satu bentuk cerita yang menampilkan binatang sebagai tokoh cerita. Binatang-binatang tersebut dapat berpikir dan berinteraksi layaknya konunikasi manusia, juga dengan permasalahan hidup layaknya manusia. Misalnya : putri duyung, sang kodok dan pengeran angsa. Dongeng Salah satu cerita rakyat yang mencakup beragam cakupan. Dongeng berasal dari berbagai kelompok etnis masyarakat, atau daerah tertentu di berbagai belahan dunia baik yang berasal dari tradisi lisan maupun yang sejak semuala diciptakan secara tertulis. Misalnya : Bawang merah bawang putih, Timun mas, dan cinderela. Cerita Wayang Warisan budaya nenek moyang yang telah bereksistensi sejak zaman prasejarah. Wayang yang telah melewati berbagai peristiwa sejarah, dari generasi ke generasi, menunjukan bahwa budaya perwayangan telah melekat dan menjadi bagian hidup bangsa Indonesia, khususnya Jawa.Usia yang demikian panjang dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
kenyataan bahwa hingga dewasa ini masih banyak orang yang menggemarinya menunjukan betapa tinggi nilai dan berartinya wayang bagi kehidupan masyarakat. Misalnya : Ramayana dan Mahabrata b. Cerita Fiksi Cerpen dan Novel Cerpen dan novel memilik persamaan dan perbedaan. Persamaan keduanya yang utama adalah bahwa mereka sama-sama dibangun oleh unsur intristik yang sama seperti unsur penokohan, alur, tema, sudaut pandang, dan moral. Sedangkan perbedaan keduanya adalah cerpen tidak mungkin berbicara sepanjang lebar tentang bebagai peristiwa, tokoh, dan latar karena dibatasi oleh jumlah halaman, bercerita mengenai hal-hal yang penting tidak sampai detil, dan sedikit melibatkan tokoh, tema, dan latar. Sedangkan novel ceritanya lebih panjang, menghadirkan banyak tokoh, mampu memberikan sebuah gambaran yang lebih utuh tentang kehidupan. Fiksi Realistik Cerita yang berkisah tentang isu-isu pengalaman kehidupan anak secara nyata, berkisah tentang realitas kehidupan. Berhadapan dengan cerita fiksi realistik pada hakikatnya berhadapan dengan sebuah kehidupan nyata sehingga melaluinya anak dapat memaknai dan mengambilnya sebagi filter bagi kehidupannya sendiri. Misalnya : pengalaman beada dalam situasi tertentu yang mirip, bertemu dan berinteraksi dengan berbagai macam karakter orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23 Fiksi Fantasi Cerita yang dikembangkan lewat imajinasi yang lazim dan dapat diterima sehingga sebagai suatu cerita dapat diterima oleh pembaca. Cerita fantasi juga menampilkan tokoh, alur, latar, atau tema yang derajat kebenarannya diragukan, baik menyangkut seluruh maupun sebagian cerita. Misalnya: mengisahkan Putri, Merpati Putih, Bulan dan Bintang. Fiksi Historis Sebuah cerita yang mengambil bahan dari suatu preode yang lebih awal dengan penekanan pada peristiwa-peristiwa yang luar biasa atau gambarangambaran yang bersifat historis, atau sekedar fambaran tentang kehidupan masa lalu. Misalnya : Buku cerita para wali. (Sunan Ampel, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus dll). c. Cerita Nonfiksi Buku informasi Buku bacaan yang mengkaji berbagai hal yang berkaitan dengan fakta. Dengan membaca buku informasi berarti anak dapat memperoleh berbagai macam informasi mengenai berbagai fakta yang dihadirkan dalam bacaan yang bersangkutan. Misalnya: Sains dan Lingkungan Hidup. Biografi Salah satu bacaan yang banyak digemari oleh pembaca anak. Dengan membaca riwayat hidup seseorang, apalagi tokoh kalibar dunia,walaupun belum pernah bertemu secara fisikpun seolah-olah telah mengenalnya. Dengan membaca riwayat hidup seorang tokoh, kita mengetahui banyak hal tentang dirinya misalnya sikap, sifat, tempat lahirnya, keluarganya,perilakunya, dan prestasinya. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
membaca biografi, anak akan memperoleh pengetahuan, pengalaman hidup, dan keteladanan. Hardjana HP (2006:32-33) menyampaikan pendapat Mario Van Horne bahwa jenis-jenis cerita dapat dikelompokan sebagai berikut :
Fantasi atau Karangan khayal Di dalam kelompok ini termasuk dongeng, fabel, legenda dan mitos. Dalam
cerita ini semuanya benar-benar dongeng khayal yang tidak berdasar kenyataan.
Realistic fiction Fiksi atau cerita khayal tetapi mengandung unsur kenyataan, hampir mirip
science ficton, misalnya Flasch Gordon.
Biografi atau riwayat hidup Banyak
orang-orang
terkenal
yang
dibuat
menjadi
cerita
untuk
diperkenalkan kepada anak-anak, dengan bahasa sederhana dan isinya gamblang sebagaimana adanya, mudah dimengerti, sebagai suri tauladan.
Folk tales atau cerita rakyat Hampir setiap suku bangsa memiliki cerita rakyat yang hidup di masyarakat
kita, seperti Joko Kendil, Panji Laras, dan lainnya.
Religius atau cerita-cerita agama Banyak cerita tentang nabi, orang-orang suci, atau ajaran keagamaan yang
digubah dalam bentuk cerita yang menarik, motivasinya untuk membentuk anak berbudi luhur. Dari berbagai pendapat tentang macam-macam jenis cerita diatas memiliki keunikannya sendiri-sendiri, ada yang melihat cerita melalui jenis-jenisnya secara umum, tetapi ada juga yang melihat berdasarkan pengelompokannya sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
lebih diperjelas. Penulis menyadari bahwa jenis-jenis cerita mengalami perkembangan dari cerita lama dan berkembang menjadi cerita baru yang menawarkan cerita sesuai dengan situasi kehidupan dan perkembangan zaman.
3. Manfaat Membaca Sebuah Cerita Tadkiroatun Musfiroh (2005: 95-115), mengemukakan manfaat sebuah cerita yang dipandang dari berbagai aspek sebagai berikut : a. Membantu Pembentukan Pribadi dan Moral Cerita sangat efektif untuk mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku anak. Anak yang sudah terbiasa menyimak cerita, dalam jiwa mereka akan tumbuh pribadi yang hangat serta memiliki kecerdasan interpersonal. Selain itu cerita juga dapat mendorong perkembangan moral mereka. Sebuah cerita biasanya mengandung contoh perilaku buruk maupun contoh perilaku baik. Contoh perilaku buruk dimaksudkan agar dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Contoh perilaku baik dimaksudkan agar dapat ditiru untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. b. Menyalurkan Kebutuhan Imajinasi Anak membutuhkan penyaluran imajinasi tentang berbagai hal yang selalu muncul dalam pikiran mereka. Pada saat menyimak cerita, imajinasi mereka mulai dirangsang. Mereka membayangkan apa yang terjadi dan tokoh yang terlibat dalam cerita tersebut. Imajinasi yang dibangun anak saat menyimak cerita memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan mereka menyelesaikan masalah secara kreatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
c. Memacu Kemampuan Verbal Selama menyimak cerita, anak dapat belajar bagaimana bunyi-bunyi yang bermakna diujarkan dengan benar, bagaimana kata-kata itu disusun secara logis dan mudah dipahami. Cerita dapat juga mendorong anak untuk senang bercerita atau berbicara. Mereka dapat berlatih berdialog, berdiskusi antar teman untuk menuangkan kembali gagasan yang disimaknya. d. Merangsang Minat Baca Memperdengarkan cerita dapat menjadi contoh yang efektif untuk menstimulus anak untuk gemar membaca. Seorang anak biasanya suka meniruniru perilaku orang dewasa. Dari kegiatan bercerita, anak secara tidak langsung memperoleh contoh orang yang gemar dan pintar membaca dari apa yang dilihatnya. e. Membuka Cakrawala Pengetahuan Manfaat cerita sebagai pengembang cakrawala pengetahuan tampak pada cerita-cerita yang memiliki karakteristik budaya, seperti mengenal nama-nama tempat cerita, bahasa-bahasa yang digunakan dalam cerita atau ungkapanungkapan yang digunakan dalam cerita tersebut. Hal itu tentu akan menambah pengetahuan mereka tentang hal yang belum pernah mereka ketahui. Berdasarkan uraian yang ada cerita memiliki berbagai manfaat yang baik bagi siswa, dari pembentukan pribadi hingga pengetahuan mereka akan berkembang. Anak yang sudah terbiasa menyimak cerita, dalam jiwa mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang hangat, serta memiliki kecerdasan interpersonal. Pada saat menyimak cerita, imajinasi merekapun mulai dirangsang. Mereka membayangkan apa yang terjadi dan tokoh yang terlibat dalam cerita tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Cerita dapat juga mendorong anak untuk senang bercerita atau berbicara. Mereka dapat berlatih berdialog, berdiskusi antar teman untuk menuangkan kembali gagasan yang disimaknya. Efektif untuk menstimulus anak untuk gemar membaca. Seperti mengenal nama-nama tempat cerita, bahasa-bahasa yang digunakan dalam cerita atau ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam cerita tersebut. Hal itu tentu akan menambah pengetahuan mereka.
4. Pengertian Perbendaharaan Cerita Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perbedaharaan merupakan kata benda yaitu kekayaan. Sedangkan cerita adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan secara tertulis dan lisan yang berasal dari kejadian tidak nyata atau nyata (Hanna, 2011: 14). Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perbendaharaan cerita adalah kekayaan mengenai rangkaian peristiwa baik itu secara tertulis maupun secara lisan yang berasal dari dua kejadian yaitu tidak nyata atau nyata. Kekayaan cerita dapat diperoleh dengan membaca dan memahami isi cerita. Memahami isi cerita bisa dilihat dari tokoh dan alur yang ada di dalam cerita. Yang dimaksud dengan tokoh ialah individu yang mengalami peristiwa atau berlakuan di dalam berbagai peristiwa cerita (Sudjiman,1991:16). Selain tokoh cerita juga alur/peristiwa yang mempermudah anak untuk memahami isi cerita. Alur adalah pengaturan urutan peristiwa pembentukan cerita. Peristiwa yang dialami tokoh cerita dapat tersusun urutan waktu terjadinya. Tidak berarti bahwa semua kejadian di dalam hidup tokoh ditampilkan secara beraturan, lengkap sejak kelahiran si tokoh. Peristiwa yang ditampilkan, dipilih dengan memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
kepentingannya di dalam membangun cerita (Sudjiman,1991:29-3). Dengan menguasai tokoh dan alur cerita anak dapat berimajenasi dan menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh cerita, bahkan menerapkan isi bacaan yang didapatnya ke dalam kehidupan sehari-hari.
C. Karakter Kejujuran 1. Pengertian Karakter Setiap kali kita berbicara tentang karakter yang kita bicarakan adalah tentang usaha-usaha manusiawi dalam mengatasi keterbatasan dirinya melalui praksis nilai yang dihayatinya. Usaha ini tampil dalam setiap perilaku dan keputusan yang diambilnya secara bebas. Keputusan ini pada giliranya semakin mengukuhkan identitas dirinya sebagai manusia. Istilah karakter sendiri sesungguhnya menimbulkan ambiguitas. Karakter secara etimologis berasal dari bahasa Yunani karasso, berarti cetak biru seperti misalnya dalam sidik jari. Menurut Ki Hadjar Dewantara dalam Paul Suparno (2015:28) karakter sama dengan watak. Karakter atau watak adalah paduan daripada segala tabiat manusia yang bersifat tetap, sehingga menjadi tanda yang khusus untuk membedakan orang yang satu dengan yang lain. Menurut Suyanto dalam Daryanto (2013:9) karakter adalah cara berpikir dan berprilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup bekerja sama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Menurut Driyakara dalam Paul Suparno (2015:28-29) menyamakan karakter dengan budi pekerti. Seseorang disebut mempunyai budi pekerti atau karakter bila ia mempunyai kebiasaan mengalahkan dorongan yang tidak baik dalam dirinya. Atau secara positif, orang mempunyai kebiasaan menjalankan kebiasaan yang baik. Menurut Aristoteles dalam Thomas Lickona (2012:81) karakter yang baik sebagai kehidupan dengan melakukan tindakan-tindakan yang benar sehubungan dengan diri seseorang dan orang lain. Berdasarkan pendapat yang terdapat diatas menyatakan bahwa karakter dimiliki oleh setiap orang, dan setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda. Itulah sebabnya untuk membedakan orang yang satu dengan yang lain. Yang mempunyai kebiasaan mengalahkan dorongan yang tidak baik menjadi kebiasaan yang baik. Dari perbedaan yang ada manusia belajar untuk saling memahami satu sama lain terutama yang berkaitan dengan karakter yang dimilikinya.
2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pembentukan Karakter Menurut Paul Suparno (2015:65-71) yang mempengaruhi pembentukan karakter anak yaitu: a. Orang Tua Orang tua adalah pendidik karakter utama pada anak-anak. Sejak lahir anak belajar bersikap dan belajar karakter tertentu dari orang tua mereka. Bahkan, secara psikologis ada yang mengatakan bahwa sejak dalam kandungan, anak sudah
belajar
bersikap
dari
orang
tua-nya,
terutama
dari
ibu
yang
mengandungnya. Anak yang hidup dalam suasana keluarga yang jujur, tekun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
bekerja, dan menghargai perbedaan yang ada, bergaul baik dengan tetangga yang berbeda, terbantu juga untuk berkarakter tekun, jujur dan mudah menerima perbedaan waktu di sekolah dan di masyarakat. b. Guru Guru di sekolah mempunyai andil besar dalam pendidikan karakter anak. Guru lewat pengajarannya dan juga lewat sikapnya, dapat mengajarkan yang baik dan tidak baik. Mengajarkan perhatian pada orang kecil hanya mungkin bila guru memang memperhatikan orang kecil, termasuk anak-anak yang kecil dan lemah. Contoh kehidupan dan sikap guru seperti hormat kepada orang lain, jujur, dan terbuka dalam mengoreksi pekerjaan siswa, dekat dengan anak-anak dan sikap mencintai anak-anak, membantu anak-anak belajar dan mengembangkannya. c. Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah dengan suasananya yang khas mempunyai pengaruh pada pendidikan dan pengembangan karakter anak. Suasana sekolah yang tidak sesuai dengan nilai yang mau dibangunkan pada siswa, jelas tidak akan membantu perkembangan karakter siswa. sementara suasana sekolah yang sungguh ditata dan diatur sesuai dengan nilai yang ingin ditekankan pada siswa, akan membantu siswa cepat berkembang. Misalnya, jika sekolah ingin menanamkan karekter jujur dan disiplin pada siswa, sangat penting suasana sekolah dan aturan sekolah didasari pada kejujuran dan kedisiplinan. d. Masyarakat Pendidikan dan pembentukan karakter anak-anak dipengaruhi oleh keadaan, situasi, dan karakter masyarakat atau lingkungan sekitar anak-anak itu. Misalnya, kalau masyarakat sekitar anak-anak itu kebanyakan diskriminatif dan sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
menerima orang dari kelompok lain maka anak-anak dengan mudah meniru. Kalau lingkungannya suka kekerasan, maka anak-anak juga akan mudah meniru menjadi keras. Sementara bila lingkungan sekitar jujur, suka membantu orang asing, bekerja giat maka anak-anak juga akan lebih mudah terpengaruh menjadi baik. e. Buku Bacaan Banyak orang mengatakan bahwa karakter mereka menjadi seperti sekarang karena pengaruh buku yang mereka baca sejak sekolah. Banyak anak memang berkembang karakternya karena isi buku yang dibacanya memberikan inspirasi bagi kehidupannya. Misalnya, beberapa anak menjadi berkarakter pemberani, tidak takut keluar malam, berani mencoba tantangan yang berat karena membaca kisah-kisah petualangan dari buku-buku novel dan kisah petualangan. Bebrapa anak menjadi berkarakter jelek, suka berpikiran porno, melakukan pelecehan, mencari pemuasan seks, karena buku yang dibaca adalah buku yang porno. Maka banyak sekolah, selalu disediakan banyak buku kepahlawanan, kisah tokoh penemu bidang pengetahuan dan seni yang dapat memberi inspirasi pada anak sekolah untuk mengembangkan karakter yang sesuai. f. Media, Televisi, Video, Internet, Gadget Di zaman media elektronik dan teknologi informasi sekarang ini, media seperti televisi, video, internet, HP, gadget, dan lain-lain sangat mempengaruhi karakter anak. Banyak anak yang mudah meniru apa yang terjadi di media, seperti televisi, internet, facebook, HP. Teknologi informasi jelas banyak manfaatnya untuk meningkatkan kemampuan kita belajar dan berkomunikasi dengan siapa pun di dunia ini dengan cepat yang dapat memperlancar pekerjaan kita. namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
disisi lain teknologi informasi dapat memberikan informasi dan juga pengaruh yang tidak baik yang dapat merusak karakter anak. g. Agama Agama yang dianut anak dan pendidikan agama yang terkait mempunyai pengaruh yang kuat pada perkembangan karakter anak. Kalau pendidikan agama anak itu sungguh baik dan mengajarkan tindakan-tindakan bermoral, maka anakanak juga akan berkembang menjadi orang yang bermoral dan karakternya menjadi lebih kuat. Kalau agama dan pendidikan yang dianutnya mengajarkan sikap yang kurang baik, maka anak-anak itu akan menjadi kurang baik. Misalnya, jika anak-anak sejak kecil diajari untuk bersikap ekstrem dan disktiminatif terhadap orang lain, maka mereka akan menjadi penghambat semangat kerukunan dan penghargaan pada pribadi orang lain. Disinilah pentingnya guru agama yang sungguh baik, sehingga yang diajarkan pada anak-anak adalah nilai baik. Pemahaman ajaran agama yang tidak mendalam dan hanya melihat kata, jika tidak hati-hati dapat menyebabkan anak menjadi salah pengertian dan akhirnya melakukan tindakan yang tidak benar menurut agama mereka sendiri. Menurut Locke dalam Heru kurniawan (2013:42-45) pembentukan karakter dipengaruhi oleh lingkungan: a. Proses asosiasi, yaitu kesadaran bahwa dua gagasan dalam diri anak itu selalu akan muncul bersama-sama secara teratur, sehingga anak tidak dapat memikirkan yang satu tanpa serentak memikirkan yang lain. Proses asosiasi ini berhubungan dengan kemampuan anak dalam mengidentifikasi peristiwaperistiwa yang dianggap sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b. Imitasi, yaitu proses belajar anak yang dilakukan dengan meniru. Anak adalah makhluk peniru paling jitu yang tidak ada bandingnya di dunia ini. Artinya, sekalipun dengan pengalaman dan pengetahuan yang terbatas, tetapi proses peniruan anak ini dilakukan dengan sempurna. Tidak mengherankan bila kebiasaan oleh orangtua, nantinya akan ditiru oleh anak. c. Repetisi, yaitu tingkah laku yang dilakukan oleh anak yang terjadi karena dilakukan berkali-kali. Ini adalah tindak lanjut dari imitasi, jadi setelah anak mendapatkan suatu pelajaran yang akan dipraktikan dalam kehidupan seharihari, perbuatan itu akan dilakukannya sendiri dengan rutin, jika diulang seharihari. d. Penghargaan dan Penghukuman, yaitu konsep yang mengacu pada cara yang dilakukan oleh orangtua pada anaknya. Penghargaan yang paling baik diberikan oleh orangtua pada anaknya, ketika anak-anaknya sukses melakukan perbuatan-perbuatan yang baik adalah sanjungan atau pujian. Sedangkan hukumannya adalah kata-kata yang mengekspresikan ketidaksetujuan. Menurut Doni Koesoema (2012:156) berbagai macam komponen yang relevan bagi pembentukan karakter individu. Komponen-komponen itu sebagai berikut : Unsur pengetahuan dan pemahaman tentang apa yang baik, benar, adil dan indah, Unsur motivasi individu dalam melaksanakan sebuah tindakan sebagai bentuk nyata kegiatan dari proses penanaman nilai pribadi, Kehadiran orang lain yang menjadi rekan dalam rangka menjernihkan nilainilai,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34 Menjadi teman untuk memperkaya wawasan sekaligus membantu individu mengukuhkan identitasnya, Saran-saran yang paling efektif. Pendekatan praktis yang relevan bagi pembentukan diri menjadi pribadi berkarakter. Menurut pendapat diatas bahwa pembentukan karakter pada anak tidak dijalankan dengan sekali jadi melainkan butuh proses untuk sampai pada pelakasanaan. Dan anak-anak bisa belajar dari nilai-nilai agama dan moral yang akan membantu pembentukan karakter siswa dan selain itu juga anak belajar dari dari lingkungan sekitarnya di mana ia berada.
3. Pengertian Karakter Kejujuran Jujur adalah ungkapan sepenuh hati tanpa menutupi sesuatu sedikit pun. Ungkapan yang menandakan kejernihan hati seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Jujur juga berarti meredam berbohong. Ungkapan sederhana yang menuntut konitmen tinggi dalam kehidupan dan jujur juga merupakan ungkapan yang mudah diucapkan, tetapi sulit direalisasikan (Budi Susilo, 2014:119). Kejujuran adalah sikap dan perilaku tidak berbohong, tidak bersikap curang, berkata apa adanya, berani mengakui kesalahan, dan rela berkorban demi kebenaran. Selain itu Kejujuran merupakan sikap batin yang harus berkembang dalam diri setiap orang, sebab dengan kejujuran itulah setiap orang dapat menghargai sesamanya (Ivonna Indah, 2003:80-81). Jujur ialah mengatakan apa adanya, terbuka, konsisten antara apa yang dikatakan dan dilakukan (berintegritas), berani karena benar, dapat dipercaya dan tidak curang (Muchlas Samani, 2013:51).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Zubaedi dalam Syamsul Kurniawan (2013:28) mendefinisikan karakter sebagi panduan dari segala tabiat manusia yang bersifat tetap sehingga menjadi tanda yang khusus untuk membedakan orang yang satu dengan orang yang lain. Batasan ini menunjukan bahwa karakter sebagai identitas yang dimiliki seseorang yang bersifat menetap sehingga seseorang atau sesuatu itu berbeda dari yang lain. Sedangkan Kejujuran merupakan karakter tambahan dalam diri individu karena ia telah mampu secara otomatis dan konsisten melakukan sesuatu yang diyakini bernilai dan berharga, Doni Koesoema (2012:29). Maka dapat disimpulkan bahwa karakter kejujuran adalah sifat-sifat yang selalu dikagumi melalui kebaikan dan kebijakan seseorang yang terdapat dalam diri seseorang karena ia dianggap sudah mampu melakukan sesuatu yang berharga secara otomatis dan konsisten baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan dan tindakannya baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. 4. Ciri-ciri Orang yang Memiliki Karakter Kejujuran Menurut Dharma Kesuma (2012:17) mengatakan bahwa ciri-ciri orang yang memiliki karakter kejujuran sebagai berikut : a. Jika bertekad (inisiasi keputusan) untuk melakukan sesuatu, tekadnya adalah kebenaran. b. Jika berkata tidak berbohong (benar apa adanya) c. Jika adanya kesamaan antara yang dikatakan hatinya dengan apa yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki karakter jujur akan diminati orang lain, baik dalam konteks persahabatan, bisnis, rekan/mitra kerja, dan sebgainya. Karakter ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
merupakan salah satu karakter pokok untuk menjadikan seseorang cinta kebenaran, apapun resiko yang akan diterima dirinya dengan kebenaran yang ia lakukan. Berdasarkan uraian yang ada, seseorang memiliki ciri-ciri karakter jujur, apapun resiko yang akan diterima dirinya dengan kebenaran yang ia lakukan. Karena dirinya menyadari bahwa apa yang ia lakukan ialah hal yang baik dan berguna bagi dirinya maupun orang lain. Kejujuran yang dimiliki membantunya untuk berkembang dalam pergaulan dan tentu bisa diterima di manapun ia berada sebagai seorang pribadi.
5. Indikator Karakter Kejujuran Kejujuran merupakan bagian dari karakter. Berdasarkan pedoman pendidikan karakter pada pendidikan anak usia dini oleh direktorat pembinaan pendidikan anak usia dini, direktorat jenderal pendidikan anak usia dini, nonformal, dan informal, kementrian pendidikan nasional (2012) terdapat sembilan indikator untuk nilai atau karakter kejujuran yaitu: a. Anak mengerti mana milik pribadi dan milik bersama b. Anak merawat dan menjaga benda milik bersama c. Anak terbiasa berkata jujur d. Anak terbiasa mengembalikan benda yang bukan miliknya e. Menghargai milik orang lain f. Mau mengakui kesalahan g. Mau meminta maaf dan memaafkan teman yang berbuat salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
h. Menghargai keunggulan orang lain i. Tidak menumpuk mainan atau makanan untuk diri sendiri.
6. Beberapa Latihan untuk membantu Siswa Berkarakter Jujur di Sekolah, Menurut Paul Suparno (138-139). Antara lain sebagai berikut : a. Adanya larangan menyontek dalam ulangan di kelas dan ujian. Ini berarti anak perlu disadarkan akan kejahatan menyontek dan dilatih untuk jujur dalam ujian. Beberapa sekolah yang menekankan peraturan anti-menyontek ketat telah membantu menekankan karakter kejujuran pada sisiwa. b. Berlatih berkata benar, bilang ya bila ya, bilang tidak bila tidak. Guru, siswa, kepala sekolah belajar bicara apa adanya dan tidak membesar-besarkan atau memutupi sesuatu. Siswa dapat dilatih untuk selalu membuat buka harian yang menuliskan perasaan mereka, apa yang mereka pikirkan, dan juga pertanyaan. c. Siswa berlatih bicara terus terang kepada guru atau wali kelas. Siswa dibiasakan jujur kepada pendamping dan berani mengungkapkan apa pun yang dirasakan dan dipikirkan. d. Membuat laporan praktikum secara jujur. Siswa dilatih untuk selalu membuat laporan praktikum apa adanya dan tidak menipu data. e. Beberapa sekolah melatih kejujuran dengan penjualan makanan di kantin yang terbuka, tanpa diawasi. Siswa dapat mengambil sendiri dan membayar di kotak yang tersedia. Bila ternyata ada yang tidak jujur, lalu diumumkan di setiap kelas. Beberapa orang diajak berefleksi, apakah merasa gembira dengan mengambil makanan atau barang yang bukan haknya. Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan latihan kejujuran dapat membantu siswa setidaknya menghargai, dan menyadari bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
tindakan yang dilakukan berdasarkan ketidakjujuran akan mempermalukan diri sendiri. Sekolah membuka peluang besar bagi para siswanya untuk berlatih bagaimana hidup jujur, dengan memberikan contoh yang baik bahwa tidak hanya siswanya yang diajar untuk hidup secara jujur melainkan semua anggota sekolah ikut berpartisipasi didalamnya guna terbentuknya karakter kejujuran.
D. Penelitian yang Relevan Terkait dengan judul penulisan ini, terdapat penelitian yang dilakukan oleh penulis terdahulu. “Pembuatan Buku Cerita IPA yang Mengintegrasikan Materi Kebencanaan Alam untuk Meningkatkan Literasi Membaca dan Pembentukan Karakter.” Penulisan yang diajukan untuk skripsi dilakukan oleh Indras Kurnia Setiawati seorang mahasiswa program studi Pendidikan Fisika universitas Negeri Semarang. Latar belakang penulisan ini adalah pelajaran IPA di sekolah Dasar dituntut lebih inovatif. Berdasarkan analisis kebutuhan guru dan siswa, penyediaan suplemen belajar berupa buku cerita IPA mendapat respon yang positif. Dalam menulis penulis menggunakan desain penelitian dan pengembangan. Hasil yang diperoleh dalam uji kevalidan antara lain kategori sangat tinggi untuk dimensi materi dan tampilan, kategori tinggi untuk dimensi bahasa. Keefektifan buku cerita IPA dapat meningkatkan literasi membaca pada kategori sedang. Keefektifan buku cerita IPA dalam pembentukan karakter juga sudah memenuhi target penelitian yaitu mulai terlihat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
E. Kerangka Pikir Penelitian ini berfokus pada dua hal yang pertama ialah perbendaharaan cerita dan yang kedua ialah karakter kejujuran siswa dalam Pendidikan Agama katolik kelas IV-VI. Guna menjawab permasalahan
yang ada peneliti
mengunakan teori bercerita dan teori karakter. Perbendaharaan cerita adalah kekayaan cerita yang dirangkai melalui peristiwa-peristiwa baik itu secara tertulis maupun secara lisan. Selain itu cerita juga merupakan suatu peristiwa dimana terjadi ketegangan dan juga kelegaan, dalam cerita selalu terdapat tokoh-tokoh yang saling berhubungan. Dalam membaca berbagai macam cerita para siswa mampu menemukan mengetahui suatu peristiwa yang terjadi didalam cerita tersebut, banyak sarana syang bisa digunakan dalam bercerita agar siswa dapat memahami cerita, bercerita menggunakan buku-buku cerita bergambar, tulisan yang berwarna, menonton film dan sebagainya yang mampu memikat daya tarik pada anak-anak untuk membaca, melihat dan mendengarkan cerita yang dapat bermanfaat bagi perkembangan anak. Ketika seorang anak memiliki kegemaran dalam membaca cerita terutama cerita yang menarik bagi dirinya, secara tidak langsung akan menambah wawasan serta daya ingat. Selain itu mereka juga mendapatkan banyak nilai dari apa yang mereka baca, dari sekian banyak cerita yang dibaca tentu ada hal-hal yang berkesan bagi diri mereka yang nantinya mampu memperkembangkan keperibadian mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Karakter merupakan sesuatu yang baik sebagai kehidupan dengan melakukan tindakan-tindakan yang benar sehubungan dengan diri seseorang dan orang lain. Dalam pembentukan karakter ada banyak hal yang bisa memperngaruhi, misalnya : setelah membaca berbagai macam cerita apakah anak-anak mampu menemukan nilai yang bisa menjadi pegangan hidupnya, peran orang tua dalam pembentukan karakter anak serta lingkungan sekolahnya. Semua ini sangat mempengaruhi kehidupan serta pembentukan karakter anak. Ketika
Siswa
memiliki
karakter
kejujuran
akan
nampak
dalam
kesungguhannya dalam mengerjakan tugas sekolah maupun tugas rumah, ketika mereka berbelanja di kantin sekolah, serta ketika mereka mengerjakan tanggungjawab yang dipercayakan kepada mereka.
F. Hipotesis Penelitian Dari kajian pustaka diatas maka dapat dirumusakan hipotesis penelitian yang akan diuji pada taraf signifikansinya 5%, yaitu : Ha :
Perbendaharaan Cerita memiliki hubungan dengan karakter Kejujuran Siswa dalam Pendidikan Agama Katolik Kelas IV - VI di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta
Ho : Perbendaharaan Cerita tidak memiliki hubungan dengan Karakter Kejujuran Siswa dalam Pendidikan Agama Katolik Kelas IV-VI di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini biasanya menggunakan angka, dimulai dari pengumpulan data, pengolahan data, sampai pada penyajian data.Yang menunjukan variable (X) perbendaharaan cerita dan variable (Y) karakter kejujuran siswa.
B. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan prinsip dasar penelitian Ex Post Facto yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Dari segi pendekatan penelitian ini termasuk korelasi. Penelitian korelasi dirancang untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya dan apabila ada, berapa eratnya hubungan tersebut serta berarti atau tidaknya hubungan itu(Arikunto, 2002:239). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan perbendaharaan cerita dengan karakter kejujuran siswa dalam Pendidikan Agama Katolik kelas IV-VI di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta. Desain penelitian ini dapat dilukiskan sebagai berikut : Variabel (X) Perbendaharaan cerita
Variabel ( Y ) Karakter Kejujuran siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Kanisius Notoyudan kelas IV-VI, yang beralamat Jl. Letjen Suprapto No.95 Yogyakarta. SD Kanisius Notoyudan dipilih sebagai tempat penelitian karena peneliti melihat bahwa siswa-siswi SD Kanisius Notoyudan gemar membaca buku-buku cerita. Selain itu SD Kanisius Notoyudan dapat dijangkau dengan mudah. Karena peneliti juga pernah melaksanakan PPL SD di sekolah tersebut, sehingga lebih mudah untuk mengenal para siswa dari berbagai macam latar belakang dan karakter siswa.
2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ini pada akhir bulan Januari 2016. Penelitian mengunakan waktu yang telah disediakan oleh pihak sekolah bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian.
D. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta kelas IV-VI. Penelitian ini bersifat populatif, artinya seluruh populasi menjadi responden dalam penelitian. Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah, jumlah populasi kelas IV-VI adalah sebanyak 66 siswa dengan perincian sebagai berikut: Tabel 1. Jumlah populasi Kelas
IV
V
VI
JUMLAH
Populasi
20
26
20
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Pada penelitian ini, peneliti mengambil sampel dari kelas IV-VI. Alasan seluruh siswa dijadikan sebagai sampel adalah agar data yang diperoleh dalam penelitian menjadi valid. Siswa kelas IV-VI dipilih sebagai sampel dalam penelitian karena siswa kelas IV-VI sudah cukup memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan dengan perbendaharaan cerita. SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta dipilih oleh peneliti sebagai tempat penelitian karena siswa SD Kanisius Notoyudan lebih gemar
membaca buku cerita terlebih dalam proses belajar mengajar dikelas
biasanya menggunakan cerita.
E. Variabel Penelitian 1. Indentitas Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua Variabel yaitu variabel bebas dan variable terikat.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perbendaharaan cerita dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah karakter kejujuran siswa.
2. Definisi Konseptual Berdasarkan kajian pustaka yang dipaparkan pada BAB II, maka definisi konsepsional untuk kedua variabel ialah a. Perbendaharaan Cerita adalah kekayaan yang diperoleh ketika anak membaca, menyimak dan memahami peristiwa yang terjadi yang menggambarkan berbagai macam makna yang tersirat maupun tersurat dalam cerita seperti karakter tokoh, alur dan isi cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b. Karakter Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan dan tindakannya baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
3. Definisi Oprasional a. Perbendaharaan Cerita adalah banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat oleh siswa yang telah dipahami untuk mengetahui alur cerita, tokohtokoh yang terdapat dalam cerita, serta memahami isi dari cerita. b. Karakter Jujur adalah kebiasaan yang melekat dalam diri seseorang yang bisa dilihat dari perkataan dan perbuatan sesuai dengan kejadian yang dialami.
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket. Penyebaran angket dilakukan serta di peroleh pada saat yang bersamaan. Instrumen ini di distribusikan bagi siswa SD Kanisius Notoyudan kelas IV-VI sebagai populasi dan sampel penelitian. Dan langsung dikembalikan pada peneliti pada hari yang sama pula. Untuk mendapatkan data yang aktual mengenai perbendaharaan cerita dan karakter kejujuran siswa.
2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan Skala Likert
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial, (Riduwan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2014:20). Instrumen ini bersifat tertutup artinya jawaban untuk masing-masing pernyataan yang ada sudah disediakan pada kolom jawaban. Responden tinggal memilih salah satu alternatif dari jawaban yang ada. Instrumen Skala Likert meliputi pernyataan mengenai Perbendahraan Cerita (X) dan Karakter Kejujuran Siswa (Y). Adapun rincian pertanyaan setiap variabel x sebanyak 20 pernyataan dan variabel y sebanyak 18 pernyataan maka jumlah keseluruhannya sebanyak 38 pernyataan. Sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju dengan bobot nilai berjenjang 5,4,3,2,1 jadi nilai maksimum yang dapat diperoleh tiap satu item pernyataan adalah 5 poin dan terendah adalah 1 poin.
Tabel 2. Sekor Jawaban Variabel x dan y Alternatif Jawaban
Skor
Sangat Setuju
Selalu
5
Setuju
Sering
4
Netral
Netral
3
Tidak Setuju
Kadang-Kadang
2
Sangat Tidak Setuju
Tidak Pernah
1
3. Kisi-Kisi Penelitian Table 3. Variabel X Perbendahraan Cerita Variabel
Aspek
Indikator
Perbendaharaan
Banyaknya
Menyebutkan berapa
Cerita
buku yang
banyak buku cerita
dibaca,
yang dibaca
Item 1
Jumlah Soal 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
didengar dan dilihat
Menyebutkan berapa
2,3
2
4,5
2
6
1
7
1
8,9
2
10
1
11,12,13
3
14,1516,1
7
banyak cerita yang didengarkan Menyebutkan berapa banyak cerita yang dilihat
Memahami Alur Cerita
Menyebutkan alur cerita dari buku yang dibaca
Memahami Tokoh – tokoh
Menyebutkan tokohtokoh yang terdapat dalam cerita Menjelaskan sikap tokoh yang terdapat dalam cerita Menunjukan tokohtokoh yang baik
Memahami Isi Cerita
Menceritakan kembali cerita yang telah dibaca, didengar, dan dilihat Nilai-nilai yang terdapat dalam cerita
7,18,19,20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 4.Variabel Y Karakter Kejujuran Siswa Variabel
Aspek
Indikator Menghargai
Karakter
Kebiasaan
Kejujuran
baik dalam
keunggulan orang
hidup
lain
seseorang
Mengakui kesalahan
Item
Jumlah Soal
21,22
2
23,24,26,27
4
28,29
2
30,31,32
3
33,34,35
3
36,37,38
3
yang dilakukannya pada orang lain Memaafkan teman yang berbuat salah Perkataan dan
Menjawab sesuai kenyataan yang ada
perbuatan yang sesuai
Menceritakan
dengan
kejadian sesuai
kejadian
kenyataan
yang sebenarnya
Konsisten antara perkataan dan perbuatan membawa kebahagiaan
4. Pengembangan Instrumen a. Uji Coba Terpakai Pengembangan intrumen ini adalah perbandaharaan cerita dengan karakter kejujuran siswa menggunakan uji coba terpakai. Artinya data yang diterima dari responden melalui angket yang diberikan peneliti langsung dipakai untuk menganalisis intrumen. Jika ada data yang tidak valid dibuang dan sebaliknya data yang valid dipakai untuk menguji hipotesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
b. Uji Validitas Melalui hasil uji validitas pada penelitian “Hubungan perbendaharaan cerita dengan karekter kejujuran siswa dalam Pendidikan Agama Katolik kelas IV-VI” tersebut dapat diketahui masing-masing validitasnya. Validitas yang dimaksud adalah validitas variabel bebas yakni perbendaharaan cerita dan variabel terikat yakni karakter kejujuran siswa. Yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu instrumen. Riduwan (2014:348). Dari hasil variabel
perbendaharaan cerita dan karakter kejujuran siswa
terdapat 12 soal yang dinyatakan tidak valid dan 26 soal yang dinyatakan valid dan dipakai dalam penelitian. Pada variabel X soal yang dinayatakan tidak valid sebanyak 3 butir soal yaitu no. 15,16,18 dinyatakan tidak valid karena taraf signifikansinya < 0,05 sedangkan variabel Y soal yang dinyatakan tidak valid sebanyak 9 butir soal no.25,26,27,28,29,31,32,33,dan 34 dinyatakan tidak valid karena taraf signifikansinya <0,05. c. Uji Reliabilitas Realibilitas adalah alat ukur ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya, kapan pun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama (Arief Furchan, 2004: 310). Uji reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas di mana item yang masuk pengujian adalah item yang valid saja. Metode yang sering digunakan dalam penelitian untuk mengukur skala rentangan (seperti Skala Likert 1-5) adalah Cronbach Alpha (Duwi Priyatno, 2012: 120). Menggunakan batasan 0,6 dapat, dapat ditentukan apakah instrumen reliabel atau tidak. Menurut Sekaran dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Duwi Priyatno (2012: 120), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows. 1) Reliabilitas Variabel X Tabel 5. Reliabilitas Variabel X Reliability Statistics Cronbach's
N of
Alpha
Items
.791
20
Dari hasil analisi Output SPSS memberikan nilai alpha Cronbach untuk keseluruhan skala pengukuran variabel X Perbendaharaan Cerita sebesar 0,791. Nilai Alpha Cronbach ini berada pada batas 0,791 sehingga dapat disimpulkan untuk variabel X Perbendaharaan cerita mempunyai reliabilitas yang dapat diterima. N adalah jumlah on item menunjukan bahwa 20 item yang teruji. 2) Reliabilitas variabel Y Tabel 6. Reliabilitas variabel Y Reliability Statistics Cronbach's Alpha .671
N of Items 18
Dari hasil analisis Output SPSS memberikan nilai alpha Cronbach untuk keseluruhan skala pengukuran variabel (Y) Karakter Kejujuran siswa sebesar 0,671. Dengan demikian reliabilitas variabel (Y) Karakter Kejujuran siswa mempunyai reliabilitas yang kurang baik. N adalah jumlah on item menunjukan bahwa 18 item yang teruji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3) Reliabilitas keseluruhan Tabel 7. Reliabilitas Keseluruhan Reliability Statistics Cronbach's
N of
Alpha
Items
.821
38
Secara keseluruhan berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat keajengan tergolong baik, oleh karena itu jika angket ini dikenakan kepada populasi yang lain konsistensinya dapat dipertanggungjawabkan.
G. Teknik Analisis Data Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji persyaratan analisis yaitu dengan uji normalitas data dari test of normality, uji linearitas, analisis deskripsi dan analisi korelasi. 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data variabel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian diadakan dengan maksud untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis (Nurul Zuriah, 2007:201). Uji normalitas untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sampel dianggap normal apabila hasil uji menunjukkan tidak signifikan pada taraf 5%. Uji normalitas juga menjadi salah satu indikator untuk dapat mengetahui bahwa data yang diperoleh dari hasil penelitian benarbenar representatif, sehingga layak untuk digeneralisasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan variabel terikat memiliki hubungan yang linear atau tidak (Riduwan, 2011: 220). Linearitas hubungan variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilakukan melalui uji F dengan taraf signifikansi 0,05. Dalam analisis ini, uji linearitas akan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 21.0 for windows, dengan kriteria jika nilai linearity di bawah atau sama dengan 0,05 maka kelinearan terpenuhi.
3. Analisis Deskripsi Analisis deskripsi yang digunakan adalah deskripsi statistik untuk menggambarkan statistik data seperti mean, sum, standar deviasi, variance, range, serta mengukur distribusi dengan skewness dan kurtosis.
4. Analisis Korelasi Korelasi Spearman’s rho digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua variabel atau lebih, bila datanya berbentuk oridinal atau rangking. Kelebihan teknik ini bila digunakan untuk menganalisis sampel yang jumlah anggotanya lebih dari 10, dan dapat dikembangkan untuk mencari koefisien korelasi parsial (Sugiyono 2010:253).
H. Uji Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
hubungan perbendaharaan cerita dengan karakter kejujuran siswa. Berdasarkan tujuan ini, maka peneliti menggunakan korelasi Spearman’s rho dengan bantuan SPSS 21.0 untuk pengujian hipotesis (Sutrisno Hadi, 2014:224).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat beberapa hal yang berkaitan dengan hasil penelitian dan pembahasan, analisis berdasarkan SPSS 21.0 untuk angket yang telah dibuat dan diisi guna penelitian “HUBUNGAN PERBENDAHARAAN CERITA DENGAN KARAKTER
KEJUJURAN
SISWA
DALAM
PENDIDIKAN
AGAMA
KATOLIK KELAS IV-VI DI SD KANISIUS NOTOYUDAN YOGYAKARTA”. Dari 68 angket yang penulis uji cobakan pada responden data yang masuk keseluruhan adalah sejumlah 66 buah yang terisi secara lengkap. Jadi penulis tinggal mengambil data-data yang terisi lengkap sehingga tidak terdapat missing data. A. Hasil Penelitian 1.
Uji Persyaratan Analisis Uji persyaratan analisis ini terdiri dari satu variabel bebas (independent)
yaitu perbendaharaan cerita dengan sub variabelnya yaitu banyaknya buku yang dibaca, didengar, dan dilihat, memahami alur cerita, memahami tokoh-tokoh, memahami isi cerita. Sedangkan, variabel terikat (dependent) yaitu karakter kejujuran siswa dengan sub variabelnya yaitu kebiasaan baik dalam hidup seseorang, perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya. Uji persyaratan analisis mencakup empat hal yakni uji normalitas, uji linearitas, analisis deskripsi dan analisis korelasi. Uji persyaratan analisis tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 21.0 for Windows untuk mengetahui hasil uji normalitas yang mengacu pada tabel test of Normality, uji linearitas yang mengacu pada tabel anova, analisis deskripsi yang mengacu pada tabel Statistics dan uji korelasi yang mengacu pada tabel Correlations. Selain itu untuk hasil pengujian normalitas data dapat dilihat dalam Tabel.8 Test of Normality berikut: a. Uji Normalitas Tabel 8. Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Perbendaharaan
Df
Sig.
Shapiro-Wilk Statistic
Df
Sig.
.124
65
.014
.926
65
.001
.133
65
.006
.903
65
.000
Cerita Karakter Kejujuran Siswa a. Lilliefors Significance Correction Output di atas menjelaskan tentang hasil uji normalitas Lilliefors dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov dan Shapiro Wilk. Dalam
metode
Kolmogorov Smirnov, Jika signifikansi kurang dari 0,05, maka kesimpulannya data tidak berdistribusi normal. Tetapi jika signifikansi lebih dari 0,05, maka data berdistribusi normal. Diketahui nilai signifikansi untuk data perbendaharaan cerita sebesar 0,014 dan karakter kejujuran siswa sebesar 0,006. Jadi kesimpulannya adalah data perbendaharaan cerita tidak berdistribusi normal ( karena kurang dari 0,05), sedangkan data karakter kejujuran siswa tidak berdistribusi normal (karena kurang dari 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
b. Uji Linearitas Tabel 9. ANOVA Karakter Kejujuran Sum of
Df
Mean
Squares (Combined) Betwee n Groups
Weight Linearity
F
Sig.
Square
945.808
25
37.832
2.340
.008
469.084
1
469.084 29.018
.000
476.724
24
19.863
630.438
39
16.165
1576.246
64
ed Deviati
1.229
.277
on Within Groups Total
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan yang linear. Uji linearitas dalam penelitian ini menggunakan uji linearitas dengan bantuan SPSS 21.0. Jika sig. Deviation Linearity > 0,05 maka berkorelasi linear (Duwi Priyatno, 2012: 7778) . Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai signifikansi 0,277 lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat terdapat hubungan yang linear signifikan antara perbendaharaan cerita dengan karakter kejujuran siswa. c. Deskripsi Statistik Tabel 10. Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
Perbendaharaan_Cerita
65
56.8000
7.92188
Karakter_Kejujuran
65
34.5846
4.94625
Valid N (listwise)
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Pada tabel descriptive statistics di atas menunjukan mean variabel perbendaharaan cerita sebesar 56.80 dan standar deviasi sebesar 7.92. Sedangkan mean variabel karakter kejujuran sebesar 34.58 dan standar deviasi sebesar 4.94 untuk banyaknya responden (N) adalah 65.
2.
Analisis Deskripsi
a.
Perbendaharaan Cerita Tabel 11. Deskripsi Statistik Perbendaharaan Cerita Secara Kesluruhan Statistics Perbendaharaan_Cerita N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation
65 0 56.8000 .98259 57.0000 51.00a 7.92188
Variance
62.756
Skewness
-1.035
Std. Error of
.297
Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis
4.426 .586
Range
51.00
Minimum
23.00
Maximum
74.00
Sum
3692.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Dari tabel statistik dapat dilihat N valid 65 siswa dan tidak ada data yang hilang diketahui bahwa rata-rata dengan harga mean 59,8000 standar deviasi 62,756. Untuk range adalah 51,00 dengan skor maksimum 74,00 dan minimum 23,00. Sedangkan nilai tengah (median) 57,0000 serta nilai yang sering muncul (mode) adalah 51,00 dan sum adalah 3692,00. Tabel 12. Deskripsi Frekuentif Perbendaharaan Cerita Secara Keseluruhan Kriteria
Interval
Jumlah Anak
Presentase
Sangat Setuju
63,9-74
14
22%
Setuju
53,7-63,8
29
45%
Netral
43,5-53,6
19
29%
Tidak Setuju
33,3-43,4
2
3%
Sangat Tidak Setuju
23-33,2
1
1%
Jumlah
65
100%
Perbendaharaan Cerita Secara Keseluruhan 3% 29%
1% 22%
Sangat Setuju Setuju Netral
45%
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Tabel di atas menunjukkan perbendahraan cerita sebagai berikut. Dari 65 siswa, sebanyak 14 siswa (22%) yang berpendapat sangat setuju. 29 siswa (45%) berpendapat setuju. Sebanyak 19 siswa (29%) berpendapat netral. Sebanyak 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
siswa (3%) berpendapat tidak setuju dan yang berpendapat sangat tidak setuju sebanyak 1 siswa(1%). Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perbendahraan cerita dikategorikan setuju.
1) Banyaknya buku yang dibaca, didengar, dan dilihat. Tabel 13. Deskripsi Statistik banyaknya buku yang dibaca, didengar, dan dilihat Statistics Banyaknya_buku_yang_dibaca_didengar_ dan_dilihat N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance
65 0 10.8769 .42262 10.0000 9.00a 3.40729 11.610
Skewness
.581
Std. Error of Skewness
.297
Kurtosis
.218
Std. Error of Kurtosis
.586
Range
15.00
Minimum
5.00
Maximum
20.00
Sum
707.00
Data perbendaharaan cerita pada sub variabel Banyaknya buku yang dibaca, didengar, dan dilihat dapat diketahui bahwa N valid adalah 65 dengan jumlah 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
butir soal. Jumlah mean 10,8769 standar deviasi 3,40729. Untuk range adalah15,00 dengan skor maksimum 20,00 dan minimum 5,00. Sedangkan nilai tengah (median) 10,0000 serta nilai yang sering muncul (mode) adalah 9,00 dan sum adalah 707,00. Di bawah ini akan dipaparkan sub variabel berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, maka dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 14. Deskripsi Frekuentif banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat Kriteria
Interval
Jumlah Anak
Presentase
5
25
0
0%
4
20-24
1
1%
3
15-19
11
17%
2
10-14
29
45%
1
5-9
24
37%
Jumlah
65
100%
Banyaknya Buku yang dibaca, didengar dan dilihat 0% 1% 37%
17%
Sangat setuju Setuju Netral
45%
Tidak Setuju Sangat tidaksetuju
Tabel di atas menunjukkan perbendaharaan cerita pada sub variabel banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat dengan frekuensi sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
berikut. Dari 65 siswa, 0 siswa (0%) berpendapat sangat setuju, 1 siswa (1%) berpendapat setuju dengan perbendaharaan cerita dari banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat, dan 11 siswa (17%) yang berpendapat netral dengan perbendaharaan cerita dari banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat, dan 29 siswa (34%) tidak setuju dengan perbendaharaan cerita dari banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat. Dan yang berpendapat sangat tidak setuju dengan perbendaharaan cerita dari banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat, sejumlah 24 siswa (45%). Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perbendaharaan cerita dengan banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat dikategorikan tidak setuju.
2) Memahami Alur Cerita Tabel 15. Deskripsi Statistik Memahami Alur Cerita
Statistics Memahami_Alur_cerita N
Valid Missing
65 0
Mean
3.8308
Std. Error of Mean
.11923
Median
4.0000
Mode Std. Deviation
4.00 .96127
Variance
.924
Skewness
-.629
Std. Error of Skewness
.297
Kurtosis
.539
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Std. Error of Kurtosis
.586
Range
4.00
Minimum
1.00
Maximum
5.00
Sum
249.00
Data perbendaharaan cerita pada sub variabel memahami alur cerita dapat diketahui bahwa N valid adalah 65 dengan jumlah 1 butir soal. Jumlah mean 3,8308 standar deviasi 0,96127. Untuk range adalah 4,00 dengan skor maksimum 5,00 dan minimum 1,00. Sedangkan nilai tengah (median) 4,0000 serta nilai yang sering muncul (mode) adalah 4,00 dan sum adalah 249,00. Di bawah ini akan dipaparkan sub variabel frekuentif berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, maka dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 16. Deskripsi Frekuentif Memahami Alur cerita Kriteria
Interval
Jumlah Anak
Presentase
4,3-5
18
28%
Setuju
3,5-4,2
23
35%
Netral
2,7-3,4
21
32%
Tidak Setuju
1,9-2,6
1
2%
1-1,8
2
3%
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju Jumlah
65
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Memahami Alur Cerita 2%
3%
32%
28%
Sangat Setuju Setuju Netral
35%
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Tabel di atas menunjukkan perbendaharaan cerita pada sub variabel memahami alur cerita dengan frekuentif sebagai berikut. Dari 65 siswa, 18 siswa (28%) berpendapat sangat setuju bahwa, perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami alur cerita, 23 siswa (35%) yang berpendapat setuju bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami alur cerita, yang berpendapat netral sejumlah 21 siswa (32%) bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami alur cerita, 1 siswa (2%) yang berpendapat tidak setuju bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahmi alur cerita. Dan yang berpendapat sangat tidak setuju bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami alur cerita, adalah sejumlah 2 siswa (3%). Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami alur cerita dikategorikan setuju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3) Memahami Tokoh-Tokoh Tabel 17. Deskripsi Statistik Memahami Tokoh-Tokoh
Statistics Memahami_tokoh_tokoh N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation
65 0 16.0462 .30098 17.0000 17.00a 2.42662
Variance
5.888
Skewness
-1.342
Std. Error of
.297
Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range
3.252 .586 14.00
Minimum
6.00
Maximum
20.00
Sum
1043.00
Data perbendaharaan cerita pada sub variabel memahami tokoh-tokoh dapat diketahui bahwa N valid adalah 65 dengan jumlah 4 butir soal. Jumlah mean 16,0462 standar deviasi 2,42662. Untuk range adalah 14,00 dengan skor maksimum 20,00 dan minimum 6,00. Sedangkan nilai tengah (median) 17,0000 serta nilai yang sering muncul (mode) adalah 17,00 dan sum adalah 1043,00. Di bawah ini akan dipaparkan sub variabel berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, maka dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 18. Deskripsi Frekuentif Memahami Tokoh-Tokoh Kriteria
Interval
Jumlah Anak
Presentase
16,8-20
33
50%
Setuju
13,6-16,8
24
36%
Netral
10,4-13,6
8
12%
Tidak Setuju
7,2-10,4
0
0%
4-7,2
1
2%
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju Jumlah
65
100%
Memahami Tokoh-Tokoh 0% 2% 12%
sangat setuju 50%
36%
setuju netral tidak setuju sangat tidak setuju
Tabel di atas menunjukkan perbendaharaan cerita pada sub variabel memahami tokoh-tokoh dengan frekuentif sebagai berikut. Dari 65 siswa, 33 siswa (50%) berpendapat sangat setuju bahwa, perbendaharaan cerita diguanakan untuk memahami tokoh-tokoh, 24 siswa (36%) berpendapat setuju bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami tokoh-tokoh, sejumlah 8 siswa (12%) yang berpendapat bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami tokoh-tokoh, 0 siswa (0%) berpendapat tidak setuju bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami tokoh-tokoh, dan yang berpendapat sangat tidak setuju bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami tokoh-tokoh, 1 siswa (2%). Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
perbendaharaan
cerita
digunakan
untuk
memahami
dikategorikan sangat setuju.
4) Memahami Isi Cerita Tabel 19. Deskripsi Statistik Memahami Isi Cerita
Statistics Memahami_isi_cerita N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation
65 0 26.0462 .52046 27.0000 27.00 4.19609
Variance
17.607
Skewness
-1.447
Std. Error of
.297
Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range
5.414 .586 27.00
Minimum
7.00
Maximum
34.00
Sum
1693.00
tokoh-tokoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Data perbendaharaan cerita pada sub variabel memahami isi cerita dapat diketahui bahwa N valid adalah 65 dengan jumlah 10 butir soal. Jumlah mean 26,0462 standar deviasi 4,19609. Untuk range adalah 27,00 dengan skor maksimum 34,00 dan minimum 7,00. Sedangkan nilai tengah (median) 27,0000 serta nilai yang sering muncul (mode) adalah 27,00 dan sum adalah 1693,00. Di bawah ini akan dipaparkan sub variabel berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, maka dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 20. Deskripsi Frekuentif Memahami Isi Cerita Kriteria
Interval
Jumlah Anak
Presentase
29,5-35
13
20%
Setuju
23,9-29,4
37
57%
Netral
18,3-23,8
14
22%
Tidak Setuju
12,7-18,2
0
0%
7-12,6
1
1%
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju Jumlah
65
100%
Memahami Isi Cerita 0% 1% 22%
20%
Sangat Setuju Setuju Netral
57%
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel di atas menunjukkan perbendaharaan cerita pada sub variabel memahami isi cerita dengan frekuentif sebagai berikut. Dari 65 siswa, 13 siswa (20%) berpendapat sangat bahwa, perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami isi cerita, 37 siswa (57%) berpendapat setuju bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami isi cerita, yang berpendapat netral sejumlah 14 siswa (22%) bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami isi cerita, 0 siswa (0%) berpendapat tidak setuju bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami isi cerita, dan yang berpendapat sangat tidak setuju bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami tokoh-tokoh, sejumlah 1 siswa (1%). Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami isi cerita dikategorikan setuju.
b. Karakter Kejujuran Siswa Tabel 21. Deskripsi Statistik Karakter Kejujuran Siswa secara
Statistics Karakter_Kejujuran_Siswa N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation
65 0 34.5846 .61351 35.0000 36.00 4.94625
Variance
24.465
Skewness
-1.531
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Std. Error of
.297
Skewness Kurtosis
5.710
Std. Error of Kurtosis
.586
Range
32.00
Minimum
12.00
Maximum
44.00
Sum
2248.00
Dari tabel statistik dapat dilihat N valid 65 siswa dan tidak ada data yang hilang diketahui bahwa rata-rata dengan mean 34,5846 standar deviasi 4,94625. Untuk range adalah 32,00 dengan skor maksimum 44,00 dan minimum 12,00. Sedangkan nilai tengah (median) 35,0000 serta nilai yang sering muncul (mode) adalah 36,00 dan sum adalah 2248,00.
Tabel 22. Deskripsi Frekuentif Karakter Kejujuran Siswa secara Keseluruhan
Kriteria
Interval
Jumlah Anak
37,9-45
21
32%
Setuju
30,7-37,8
36
55%
Netral
23,5-30,6
7
11%
Tidak Setuju
16,3-23,4
0
0%
9-16,2
1
2%
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju Jumlah
65
Presentase
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Karakter Kejujuran Secara Keseluruhan 11%
0% 2% 32%
Sangat Setuju Setuju Netral
55%
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Tabel di atas menunjukkan karakter kejujuran siswa secara keseluruhan dengan frekuentif sebagai berikut. Dari 65 siswa, 21 siswa (32%) menyatakan sangat setuju, 36 siswa (55%) menyatakan setuju, 7 siswa (11%) menyatakan netral, 0 siswa (0%) tidak setuju, dan 1 siswa (2%) menyatakan sangat tidak setuju. Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa karakter 9kejujuran siswa secara keseluruhan dikategorikan setuju. Data karakter kejujuran siswa akan dideskripsikan berdasarkan sub variabel seperti, kebiasaan baik dalam hidup seseorang dan perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya sebagai berikut:
5) Kebiasaan Baik dalam Hidup Seseorang Tabel 23. Deskripsi Statistik Kebiasaan Baik dalam Hidup Seseorang
Statistics Kebiasaan_baik_dalam_hidup_se seorang N
Valid Missing
65 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Mean
16.3385
Std. Error of Mean Median
.34340 17.0000
Mode
17.00
Std. Deviation
2.76856
Variance
7.665
Skewness
-1.581
Std. Error of
.297
Skewness Kurtosis
5.039
Std. Error of Kurtosis Range
.586 16.00
Minimum
4.00
Maximum
20.00
Sum
1062.00
Data karakter kejujuran siswa pada sub variabel kebiasaan baik dalam hidup seseorang dapat diketahui bahwa N valid adalah 65 dengan jumlah 9 butir soal. Jumlah mean 16,3385 standar deviasi 2,76856. Untuk range adalah 16,00 dengan skor maksimum 20,00 dan minimum 4,00. Sedangkan nilai tengah (median) 17,0000 serta nilai yang sering muncul (mode) adalah 17,00 dan sum adalah 1062,00. Di bawah ini akan dipaparkan sub variabel berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, maka dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 24. Deskripsi Frekuentif Kebiasaan Baik dalam Hidup Seseorang Kriteria Sangat Setuju Setuju
Interval
Jumlah Anak
Presentase
16,8-20
35
54%
13,6-16,8
23
35%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Netral
10,4-13,6
5
8%
Tidak Setuju
7,2-10,4
1
1%
4-7,2
1
2%
Sangat Tidak Setuju Jumlah
65
100%
Kebiasaan Baik dalam Hidup Seseorang 8%
1%
2%
Sangat Setuju Setuju 35%
54%
Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Tabel di atas menunjukkan karakter kejujuran siswa pada sub variabel kebiasaan baik dalam hidup seseorang dengan frekuentif sebagai berikut. Dari 65 siswa, 35 siswa (54%) berpendapat sangat setuju bahwa, karakter kejujuran siswa diguanakan untuk kebiasaan baik dalam hidup seseorang berjumlah 23 siswa (35%) berpendapat setuju bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk kebiasaan baik dalam hidup seseorang, yang berpendapat netral sejumlah 5 siswa (8%) bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk kebiasaan baik dalam hidup seseorang, 1 siswa (1%) berpendapat tidak setuju bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk kebiasaan baik dalam hidup seseorang, dan
yang
berpendapat sangat tidak setuju bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk kebiasaan baik dalam hidup seseorang, sejumlah 1 siswa (1%). Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk kebiasaan baik dalam hidup seseorang dikategorikan sangat setuju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
6) Perkataan dan Perbuatan yang Sesuai dengan Kejadian yang Sebenarnya Tabel 25. Deskripsi Statistik Perkataan dan Perbuatan yang Sesuai dengan Kejadian yang Sebenarnya Statistics Perkataan_dan_perbuatan_yang_sebe narnya N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation
65 0 18.2462 .35493 18.0000 18.00 2.86155
Variance
8.188
Skewness
-.479
Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range
.297 1.520 .586 17.00
Minimum
8.00
Maximum
25.00
Sum
1186.00
Data karakter kejujuran siswa pada sub variabel perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya dapat diketahui bahwa N valid adalah 65 dengan jumlah 9 butir soal. Jumlah mean 18,2462 standar deviasi 2,86155. Untuk range adalah 17,00 dengan skor maksimum 25,00 dan minimum 8,00. Sedangkan nilai tengah (median) 18,0000 serta nilai yang sering muncul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
(mode) adalah 18,00 dan sum adalah 1186,00. Di bawah ini akan dipaparkan sub variabel berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, maka dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 26. Deskripsi Frekuentif Perkataan dan Perbuatan yang Sesuai dengan Kejadian yang Sebenarnya Kriteria
Interval
Jumlah Anak
Presentase
Sangat Setuju
25
1
2%
Setuju
20-24
23
35%
Netral
15-19
36
55%
Tidak Setuju
10-14
4
6%
Sangat Tidak Setuju
5-9
1
2%
Jumlah
65
100%
Perkataan dan Perbuatan yang Sesuai dengan Kejadian yang Sebenarnya 6% 2%
2%
Sangat Setuju 35% 55%
Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Tabel di atas menunjukkan karakter kejujuran siswa pada sub variabel perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya dengan frekuentif sebagai berikut. Dari 65 siswa, 1 siswa (2%) berpendapat sangat setuju bahwa, karakter kejujuran siswa diguanakan untuk perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya, berjumlah 23 siswa (35%) berpendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
setuju bahwa karekter kejujuran siswa digunakan untuk perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya, yang berpendapat netral sejumlah 36 siswa (55%) bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya, 4 siswa (6%) tidak setuju bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya, dan yang berpendapat sangat tidak setuju bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya, sejumlah 1 siswa (2%). Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa, karakter kejujuran siswa digunakan untuk perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya dikategorikan netral.
3. Analisis Korelasi
Tabel 27. NonParametrik Correlations Perbendaha raan Cerita Correlation 1.000 Coefficient Perbendaharaan Cerita Sig. (2-tailed) . N 65 Spearman's rho Correlation .442** Coefficient Karakter kejujuran Sig. (2-tailed) .000 N 65 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Karakter kejujuran .442** .000 65 1.000 . 65
Untuk korelasi Spearman’s rho didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,442 dengan signifikansi 0,000. Koefisien tersebut mendekati nilai 1, maka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
disimpulkan bahwa hubungan antara perbendaharaan cerita dengan karakter kejujuran siswa adalah erat. Nilai signifikansi
0,000 < 0,05, sehingga dapat
disimpulkan terjadi hubungan yang signifikan antara perbendaharaan cerita dengan karakter kejujuran siswa.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan tabel anova di atas diketahui linearity dengan nilai signifikansi 0,277. Maka dapat disimpulkan terdapat hubungan linear yang signifikan antara perbendaharaan cerita dengan karakter kejujuran siswa. Karena signifikansi 0,277 lebih besar dari 0,05. Melalui uji deskriptif variabel perbendaharaan cerita diperoleh data sebagai berikut: N valid 65 siswa dan tidak ada data yang hilang diketahui bahwa rata-rata dengan harga mean 56,8000 Data perbendaharaan cerita pada sub variabel banyaknya buku yang dibaca, didengar, dan dilihat dapat diketahui bahwa N valid adalah 65 dengan jumlah 5 butir soal. Dari 65 siswa, 0 siswa (0%)
berpendapat sangat setuju dengan
perbendaharaan cerita dari banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat, berjumlah 1 siswa (1%) berpendapat setuju dengan perbendaharaan cerita dari banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat, yang berpendapat netral sejumlah 11 siswa (17%) dengan perbendaharaan cerita dari banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat, 29 siswa (34%) berpendapat tidak setuju dengan perbendaharaan cerita dari banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat. Serta siswa yang berpendapat sangat tidak setuju dengan perbendaharaan cerita dari banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat, adalah sejumlah 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
siswa (45%). Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perbendaharaan cerita dari banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat
dikategorikan
sangat tidak setuju. Data perbendaharaan cerita pada sub variabel Memahami Alur Cerita dapat diketahui bahwa N valid adalah 65 dengan jumlah 1 butir soal . Dari 65 siswa, 18 siswa (28%) berpendapat sangat setuju bahwa, perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami alur cerita berjumlah 23 siswa (35%) berpendapat setuju bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami alur cerita yang berpendapat netral sejumlah 21 siswa (32%) bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami alur cerita, 1 siswa (2%) tidak setuju bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahmi alur cerita yang berpendapat sangat tidak setuju bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami alur cerita, 2 siswa (3%). Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami alur cerita dikategorikan setuju. Data perbendaharaan cerita pada sub variabel memahami tokoh-tokoh dapat diketahui bahwa N valid adalah 65 dengan jumlah 4 butir soal. Dari 65 siswa, 33 siswa (50%) sangat setuju berpendapat bahwa, perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami tokoh-tokoh berjumlah 24 siswa (36%) berpendapat setuju bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami tokoh-tokoh yang berpendapat netral sejumlah 8 siswa (12%) bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami tokoh-tokoh, 0 siswa (0%) tidak setuju bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami tokoh-tokoh yang berpendapat sangat tidak setuju bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
tokoh-tokoh, 1 siswa (2%). Maka dapat disimpulkan bahwa memahami tokohtokoh masuk dalam kategori sangat setuju. Data perbendaharaan cerita pada sub variabel memahami isi cerita dapat diketahui bahwa N valid adalah 65 dengan jumlah 10 butir soal. Dari 65 siswa, 13 siswa (20%) sangat setuju berpendapat bahwa, perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami isi cerita berjumlah 37 siswa (57%) berpendapat setuju bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami isi cerita yang berpendapat netral sejumlah 14 siswa (22%) bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami isi cerita, 0 siswa (0%) tidak setuju bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahmi isi cerita yang berpendapat sangat tidak setuju digunakan untuk memahami isi cerita, 1 siswa (1%). Maka dapat disimpulkan bahwa perbendaharaan cerita yang digunakan untuk memahami isi cerita termasuk dalam kategori setuju. Melalui uji deskripsi variabel karakter kejujuran siswa sebagai berikut: N valid 65 siswa dan tidak ada data yang hilang diketahui bahwa rata-rata dengan harga mean 34,5846. Data karakter kejujuran siswa pada sub variabel kebiasaan baik dalam hidup seseorang dapat diketahui bahwa N valid adalah 65 dengan jumlah 9 butir soal. Dari 65 siswa, 35 siswa (54%) sangat setuju berpendapat bahwa, karakter kejujuran siswa diguanakan untuk kebiasaan baik dalam hidup seseorang berjumlah 23 siswa (35%) berpendapat setuju bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk kebiasaan baik dalam hidup seseorang yang berpendapat netral sejumlah 5 siswa (8%) bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk kebiasaan baik dalam hidup seseorang, 1 siswa (1%) tidak setuju bahwa karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
kejujuran siswa digunakan untuk kebiasaan baik dalam hidup seseorang yang berpendapat sangat tidak setuju bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk kebiasaan baik dalam hidup seseorang, 1 siswa (1%). Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk kebiasaan baik dalam hidup seseorang dikategorikan sangat setuju. Data karakter kejujuran siswa pada sub variabel perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya dapat diketahui bahwa N valid adalah 65 dengan jumlah 9 butir soal. Dari 65 siswa, 1 siswa (2%) sangat setuju berpendapat bahwa, karakter kejujuran siswa digunakan untuk perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya berjumlah 23 siswa (35%) berpendapat setuju bahwa karekter kejujuran siswa digunakan untuk perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya yang berpendapat netral sejumlah 36 siswa (55%) bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya, 4 siswa (6%) tidak setuju bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya yang berpendapat sangat tidak setuju bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya, 1 siswa (2%). Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya dikategorikan netral. Melalui uji korelasi nonparametrik dapat dilihat bahwa terdapat korelasi antara perbendaharaan cerita dan karakter kejujuran siswa sebesar 0,000 dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
nilai signifikansi <0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara perbendaharaan cerita dan karakter kejujuran siswa.
C. Relevansi Perbendahraan Cerita dengan Pendidikan Agama Katolik Mengingat sekarang mulai menurunnya cerita yang ada di sekolah-sekolah maka dengan adanya perbendaharaan cerita yang dimiliki oleh siswa memampukan siswa untuk semakin mencintai pelajaran Agama Katolik. Dan bagi guru Agama Katolik harus mampu melihat situasi yang dialami oleh siswa dengan mencari cerita-cerita yang sesuai untuk membantu siswa agar mampu memperkaya pengetahuan siswa tentang Agama Katolik. Sebagaian besar dalam pelajaran Agama Katolik menggunakan cerita baik itu dari kisah-kisah yang terdapat dalam Kitab Suci maupun cerita tentang secara umum seperti cerita kepahlawanan, sejarah, dll. Semua itu dengan tujuan membantu anak untuk bisa memperkembangkan karakternya. Cerita-cerita dalam pelajaran Agama Katolik juga membantu perkembangan karakter siswa, hanya saja tergantung bagaimana guru menjelaskan kepada siswa dan bagaimana siswa melihat makna yang terdapat dalam cerita yang dilihat, dibaca dan didengarnya. Melihat cerita di zaman sekarang dalam pelajaran Agama Katolik masih sangat relevan bagi perkembangan karakter siswa, karena dalam pelajaran Agama Katolik sendiri banyak mengajarkan cerita-cerita yang berkaitan dengan nilai-nilai Agama Katolik seperti, cinta kasih, kesabaran, kejujuran, kedisiplinan. Maka diharapkan agar semua guru dalam mengajarkan pelajaran Agama Katolik, agar bisa lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
berkembang tanpa harus menghapus cerita-cerita yang sejak lama menjadi pegangan guru Pendidikan Agama Katolik dalam mengajar.
D. Keterbatasan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengalami beberapa kesulitan, tantangan dan keterbatasan sebagai berikut: 1. Dalam membuat kisi-kisi dan instrumen, variabel perbendaharaan cerita, penulis merasa kesulitan untuk menemukan aspek yang tepat bagi siswa. 2. Dalam penelitian penulis sulit menentukan waktu untuk penelitian terutama dalam menyebarkan angket. 3. Pada pelaksanaan penelitian, peneliti mengalami kesulitan dikarenakan sekolah mengira bahwa penelitian PTK yang akan digunakan oleh peneliti. Setelah peneliti mejelaskan bahwa hanya menyebarkan angket saja, tanpa harus mengajar. Maka dengan demikian peneliti bisa melakukan penelitian . 4. Penulis menyadari bahwa untuk meneliti penulis harus banyak membaca bukubuku penelitian yang membantu penulis untuk membahas hasil penelitian. 5. Penelitian kuantitatif memiliki kebatasan karena terbatas pada data yang di bahas dan menghitung tentang data yang didapatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V penulis akan memaparkan kesimpulan dan saran dari keseluruhan permasalahan skripsi ini. Kesimpulan lebih berkaitan dengan rangkuman dari hasil penelitian dan pembahasannya, juga merupakan jawaban dari permasalahan yang dikemukakan sebelumnya. Sedangkan saran akan mengemukakan usulan yang berkaitan dengan pengembangan Pendidikan Agama Katolik di masa mendatang. A. Kesimpulan Berdasarkan kajian pustaka dan hasil penelitian penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Perbendaharaan Cerita Perbendaharaan cerita adalah kekayaan yang diperoleh ketika anak membaca, menyimak dan memahami peristiwa yang terjadi yang menggambarkan berbagai macam makna yang tersirat maupun tersurat dalam cerita seperti karakter tokoh, alur dan isi cerita. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai mean dari perbendaharaan cerita sebesar 56,8000 yang menunjukkan bahwa perbendaharaan cerita yang dimiliki oleh siswa dalam Pendidikan Agama Katolik dengan banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat, memahami alur cerita, memahami tokoh-tokoh, dan memahami isi cerita sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
2. Karakter Kejujuran Siswa Karakter Kejujuran adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan dan tindakannya baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas IV-VI di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta. Dari tabel data deskripsi diperoleh bahwa karakter kejujuran siswa kelas IV-VI SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta dalam Pendidikan Agama Katolik memiliki mean sebesar 34,5846 berarti termasuk dalam kategori sedang. 3. Korelasi Dari analisis yang ada terdapat hubungan yang signifikan perbendaharaan cerita dengan katakter kejujuran siswa ditunjukan dengan nilai Analisis NonParametrik Correlations sebesar 0,442 dengan signifikansi 0,000. Penemuan ini memberikan gambaran bagi peneliti bahwa semakin banyak perbendaharaan cerita yang dimiliki oleh siswa maka siswa semakin berkarakter jujur.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna dalam meningkatkan perbendaharaan cerita siswa kelas IV-IV di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta: 1. Bagi Sekolah SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta Cerita sangat digemari dan membantu siswa untuk mengembangkan perilaku-perilaku yang memotivasi hidupnya. Terlihat bahwa perbendaharaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
cerita memiliki hubungan dengan karakter kejujuran siswa, maka diharapkan agar pihak sekolah lebih memfasilitasi berbagai macam buku cerita dan memberikan tugas membaca cerita untuk menunjang keberlangsungan perkembangan karakter kejujuran siswa.
2. Bagi Guru Agama Katolik Sebagai seorang guru tentu tahu cerita mana yang baik untuk diberikan kepada siswa-siswinya. Maka sebagai guru mampu memahami dan mendalami cerita dengan baik agar siswa mampu memahami isi cerita yang di ceritakan. Selain itu guru juga mampu menggunakan alat peraga agar mampu menarik perhatian siswa dalam pelajaran Agama katolik. 3. Bagi OrangTua Pendidikan yang pertama dan utama bagi setiap siswa berasal dari dalam keluarga, dimana mereka akan dibentuk oleh kedua orang tuanya. Melihat adanya hubungan perbendaharaan cerita dengan karakter kejujuran siswa diharapkan para orang tua mampu menyediakan buku cerita bagi anak-anaknya terutama dalam perkembangan karakter kejujuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
DAFTAR PUSTAKA
Arief Furchan. 2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Budi Susilo. 2014. Membaca Kejujuran dan Kebohongan dari Raut Wajah. Yogyakarta: FlashBooks. Burhan Nurgiyantoro. 2005. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Dapiyanta. FX. 2011. Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di Sekolah. Diktat Mata Kuliah Prodi Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Daryanto. 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah.Yogyakarta: Gava Media. Dharma Kesuma. 2012. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Doni Koesoema. 2012. Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh. Yogyakarta: Kanisius. Dwi Priyatno. 2012. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: Andi. Jasmin Hanna. 2011. Terapi Kecerdasan Anak dengan Dongeng.Yogyakarta: Berlian Muda. Hardjana HP. 2006. Cara Mudah Mengarang Cerita Anak-Anak. Jakarta: PT Grasindo. Heru kurniawan. 2013. Sastra Anak dalam Kajian Stukturalisme, Sosiologi, hingga Penulis Kreatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Heryatno,Wono Wulung. FX. 2003. Pengantar PAK Sekolah. Diktat Mata Kuliah Prodi Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Ivonna Indah. 2003. Pendidikan Budi Pekerti Untuk SD. Yogyakarta: Kanisius. Kieran Egan. 2009. Pengajaran yang Imajinatif. Jakarta: Indeks. Komisi Kateketik KWI. 2000. Petunjuk Umum Katekese. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. Konsili Vatikan II. 1993. Dokumen Konsili Vatikan II Penterjemah R. Hardawiryana, SJ. Jakarta: Obor. Dokumen Asli 1963-1965. Jakarta: Obor. Lickona Thomas. 2012. Mendidik dan Membentuk Karakter. Jakarta:Bumi Aksara. Muchlas Samani. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nurul Zuriah.2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Panuti Sudjiman.1992 .Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya. Pemerintah Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia No.20,Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV Eko Jaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. ________.2014.Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekomomi komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Setyakarjana.1997. Kateketik Pendidikan Dasar. Catatan Kuliah Pusat Kateketik Yogyakarta. Sugiyono. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suparno Paul.2015. Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Sutrisno Hadi. 2015. Statistik. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Syamsul Kurniawan. 2013. Pendidikan Karakter Konsepsi dan Implementasinya.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Tadkiroatun Musfiroh. 2005. Bercerita untuk Anak Usia Dini. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Dikti. ThariiWahyu.http://brainly.co.id/tugas/2760335/25.05.2015.Wib:17.30 Yohanes Paulus II. 1992. Catechesi Tradendae. (R. Hardawirjana penerjemah). Jakarta: Dokpen KWI ( Dokumen asli diterbitkan Tahun 1979)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 : SURAT IJIN PENELITIAN
(1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 : INSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN ”Hubungan Perbendaharaan Cerita dengan Karakter Kejujuran Siswa dalam Pendidikan Agama Katolik kelas IV-VI di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta”
Nama : _____________________________________ Umur : __________
Petunjuk : A. Bacalah secara
cermat dan teliti sebelum mengerjakan soal-soal di
bawah ini B. Pilihlah salah satu kolom dibawah ini yang sesuai dengan penghayatan Anda: dengan memberi tanda cek list ( ) C. Contoh cara menjawab :
a. Saya telah membaca buku dalam satu hari. A
B
C
D
E
b. Saya senang membaca buku cerita yang memiliki berbagai macam karakter tokoh. Sangat Setuju
Setuju (S)
Netral (N)
(SS)
Tidak
Sangat
Setuju (TS)
Tidak Setuju (STS)
(2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Perbendaharaan Cerita No 1
Pernyataan Saya telah membaca buku cerita
A
B
C
D
E
1-5
6-10
11-15
16-19
20-23
1-5
6-10
11-15
16-19
20-23
1-5
6-10
11-15
16-19
20-23
1-5
6-10
11-15
16-19
20-23
1-5
6-10
11-15
16-19
20-23
dalam satu bulan 2
Saya telah mendengarkan kisah yang diceritakan dalam pelajaran di sekolah
3
Saya telah mendengar kisah yang diceritakan oleh teman sekelas
4
Saya telah membaca cerita bergambar
5
Saya telah melihat film cerita di TV
No 6
Pernyataan
SS
Saya dapat menyebutkan alur cerita dari buku yang telah saya baca
7
Saya dapat menyebutkan nama-nama tokoh dalam cerita yang saya baca
8
Saya dapat membedakan tokoh yang baik dan yang jahat dalam sebuh cerita
9
Saya mengetahui karakter setiap tokoh
10
Saya dapat menunjukan tokoh-tokoh yang baik dalam sebuah cerita
11
Saya dapat menceritakan kembali cerita yang saya baca
12
Saya dapat menceritakan kembali cerita yang saya dengar
(3)
S
N
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Saya dapat menceritakan kembali cerita yang saya lihat
14
Saya dapat menemukan nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah cerita
15
Saya dapat memaknai cerita yang saya lihat
16
Saya mendapat contoh perbuatan baik
17
Saya ingin meniru tokoh baik dalam cerita
B. Karakter Kejujuran No
Pertanyaan
SS
18
Ketika ada teman yang mendapatkan juara kelas saya juga merasa bahagia
19
Ketika kalah dalam perlombaan saya berani memberikan selamat bagi temanteman yang menang
20
Saat terlambat masuk kelas saya meminta maaf pada guru dan teman-teman
21
Ketika saya melakukan kesalahan pada siapapun saya mau mengakui kesalahan yang saya perbuat
22
Ketika saya tidak menyukai pelajaran yang ada saya pura-pura sakit agar dibawa ke UKS
23
Kejujuran membuat saya bahagia
24
Saya menepati janji
25
Saya melakukan apa yang saya katakan
26
Saya mengatakan apa yang saya lakukan
(4)
S
N
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 : HASIL ANALISIS VARIABEL X
PERBENDAHARAAN CERITA
HASIL ANALISIS VARIABEL X : PERBENDAHARAAN CERTA No
Nama
Banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat
Memahami Alur Cerita
Memahami TokohTokoh
Memahami Isi Cerita
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
∑X
Tot al
(5)
1
Miki
1
1
2
1
5
4
3
5
5
5
3
3
3
4
3
4
4
5
5
5
71
72
2
Bernard
5
1
4
4
5
4
3
5
5
5
3
4
4
4
3
4
3
3
5
5
79
80
3
Vova
2
1
1
3
4
3
4
4
3
3
2
2
4
3
3
3
3
3
5
4
60
61
4
Nathan
1
1
1
2
5
4
4
4
4
4
5
4
4
3
3
4
4
3
2
5
67
68
5
Adrian
1
2
2
2
3
3
4
5
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
5
63
65
6
Rangga
1
2
2
2
3
1
3
4
5
5
4
3
4
2
4
3
3
3
4
5
63
65
7
Ale
2
2
3
1
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
4
3
3
66
68
8
Aggityo
1
2
1
1
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
4
4
60
62
9
Christian
1
1
1
1
1
5
5
4
3
4
2
2
2
3
3
3
3
3
4
4
55
56
10
Rio
1
1
1
1
1
3
5
3
2
2
2
3
2
3
4
3
2
3
2
5
49
50
11
Katon
1
1
1
1
3
3
5
4
3
5
3
3
4
3
3
3
3
3
5
5
62
63
12
Bunga
1
2
2
2
5
4
5
4
3
2
4
3
4
4
4
3
4
4
5
5
70
72
13
Valen
1
1
3
1
5
4
5
4
4
5
3
3
3
4
4
5
4
3
5
5
72
73
14
Rani
2
1
3
1
5
3
4
4
4
5
3
4
4
3
4
4
4
3
4
4
69
70
15
Adam
1
1
2
4
5
3
5
4
2
4
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
57
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6)
16
Nikolas
1
1
1
2
2
3
5
5
4
4
4
3
4
4
4
5
4
4
5
5
70
71
17
Michelle
2
1
3
4
5
4
5
4
4
4
5
5
5
3
4
4
3
4
4
5
78
79
18
Papela
2
1
1
3
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
5
5
5
5
79
80
19
Angellea
2
4
2
3
4
4
5
3
2
2
4
4
4
2
3
4
3
3
4
5
67
71
20
Nonik
1
1
1
2
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
61
62
21
Elisa
1
1
1
1
5
3
4
5
4
5
3
4
5
3
2
4
5
5
4
5
70
71
22
Fiando
1
1
1
2
3
3
5
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
5
5
63
64
23
Broklen
1
1
1
1
5
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
26
27
24
Novel
2
1
3
2
4
3
4
3
5
5
3
3
3
2
5
4
6
1
5
4
68
69
25
Marstro
5
4
3
3
5
4
5
4
4
5
4
4
4
5
4
4
5
5
5
5
87
91
26
Dewi
4
1
3
3
5
5
5
5
4
4
5
4
5
4
3
4
3
3
5
4
79
80
27
Valentinus
1
1
1
3
4
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
52
53
28
Sufa
1
1
1
4
1
5
5
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
5
5
60
61
29
Riswa
1
1
5
3
5
5
4
5
3
5
4
4
5
5
3
3
3
4
5
5
78
79
30
Lukas
3
2
1
2
5
3
5
3
2
2
2
3
2
3
3
2
3
3
2
5
56
58
31
Orsita
1
2
1
1
2
4
5
5
4
5
3
3
3
4
4
4
4
3
5
5
68
70
32
Yohanes
2
2
1
3
5
4
3
4
3
4
3
3
3
3
2
3
3
2
4
4
61
63
33
Dhea
1
1
3
1
5
3
3
5
3
3
4
4
4
4
3
3
2
4
4
5
65
66
34
Feby
1
1
1
2
1
3
4
5
5
5
4
3
4
4
4
3
3
4
5
5
67
68
35
Andhika
1
1
1
2
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
4
4
5
4
4
77
78
36
Sekar
1
1
3
1
4
5
5
5
3
5
5
3
3
3
3
4
3
3
5
5
70
71
37
Melanie
1
1
3
4
2
4
5
5
4
4
3
3
3
5
4
3
4
3
4
4
69
70
38
Ratna
1
1
1
1
1
3
3
5
5
5
3
3
3
4
3
3
4
4
4
5
62
63
39
Maria
1
2
2
1
4
4
5
4
3
4
4
3
4
4
3
3
3
2
4
3
63
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(7)
40
Godfrey
1
1
1
1
2
3
4
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
73
74
41
Bugar
5
2
3
4
3
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
88
90
42
Abi
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
63
43
Indah
1
2
3
1
5
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
2
3
62
64
44
Adrians
1
1
1
1
5
5
4
4
3
5
5
5
3
5
3
5
4
5
4
4
73
74
45
Adriand
5
3
4
2
5
3
4
5
4
4
4
3
3
2
4
3
3
3
5
5
74
77
46
Ana
2
4
3
2
4
4
4
5
3
4
4
3
5
3
3
3
4
4
5
5
74
78
47
Ifana
1
1
2
2
5
4
5
5
5
5
4
4
4
4
3
4
4
3
5
5
75
76
48
Ratih
1
3
2
2
1
5
4
3
5
5
5
5
4
3
4
2
5
5
3
4
71
74
49
Siska
1
3
1
5
5
5
5
5
5
4
3
3
3
5
3
3
3
5
5
5
77
80
50
Ocy
1
3
3
3
1
4
4
5
5
5
3
3
3
3
3
5
5
5
5
5
74
77
51
Nina
1
1
2
4
5
5
3
5
5
5
5
3
3
3
5
4
4
3
2
3
71
72
52
Agung
1
1
3
2
2
5
5
3
3
3
4
4
4
5
5
2
1
3
5
4
65
66
53
Silvia
1
1
2
5
5
5
5
3
3
4
4
4
4
2
2
1
1
3
5
5
65
66
54
Dinda
2
2
1
4
3
5
5
5
4
4
3
5
5
1
3
2
4
4
4
3
69
71
55
Bagas
1
3
2
3
1
4
4
3
5
5
3
3
2
1
2
4
4
5
5
4
64
67
56
Natalia
3
2
1
1
1
3
3
3
5
4
2
2
4
2
2
5
4
5
5
4
61
63
57
Inggrit
1
1
3
1
2
5
5
4
3
1
1
4
4
5
5
5
3
4
4
4
65
66
58
Gicella
3
2
1
2
1
4
4
3
5
4
3
5
5
5
5
4
3
3
3
3
68
70
59
Ika
1
3
1
1
5
4
4
4
5
3
5
5
5
4
3
3
2
3
5
4
70
73
60
Mahendra
1
2
2
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
4
3
3
3
4
5
4
77
79
61
Rara
1
1
2
3
3
3
3
3
5
5
5
4
5
2
4
5
3
5
5
5
72
73
62
Sinta
1
1
2
1
1
5
4
4
4
5
5
2
3
2
3
3
3
5
4
4
62
63
63
Ilham
1
1
3
2
2
5
4
5
3
3
5
5
5
3
4
3
2
5
4
4
69
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Desti
1
2
3
1
2
4
4
4
3
3
5
4
1
4
3
5
5
4
4
4
66
68
65
Kurniawan
2
3 0, 29 9
1 0, 53 4
5
1
5
3
3
3
3
5
5
4
3
3
5
3
2
5
5
69
72
0,52 6
0,44 1
0,446
0,2 93
0, 54
0, 34
0,5 09
0,3 88
0,4 02
0,3 75
0,2 61
0,1 82
0,1 86
0,3 07
0, 23
0,4 24
0,2 96
7,5 08
7,8 07
Validitas X
0,52 9
(8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4: VARIABEL Y KARAKTER KEJUJURAN HASIL ANALISI VARIABEL Y : KARAKTER KEJUJURAN No
Nama
Kebiasaan Baik dalam Hidup Seseorang
Perkataan dan Perbuatan yang Sesuai dengan kejadian yang Sebenarnya
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
∑Y
Total
(9)
1
Miki
5
4
3
4
5
2
5
4
5
1
1
3
3
4
5
5
4
5
68
68
2
Bernard
5
5
4
3
4
1
3
3
5
1
1
4
1
3
5
4
3
3
58
58
3
Vova
4
4
4
2
4
3
4
4
3
2
1
4
3
2
4
3
4
5
60
60
4
Nathan
5
5
5
4
2
1
5
5
5
1
1
4
1
1
5
5
5
5
65
65
5
Adrian
4
3
4
4
4
3
4
4
5
2
2
4
2
2
4
4
4
4
63
63
6
Rangga
5
4
5
3
4
5
3
2
4
1
5
3
5
1
5
3
4
5
67
67
7
Ale
5
4
3
3
4
1
3
4
5
1
2
3
3
2
4
3
3
3
56
56
8
Aggityo
4
4
3
3
3
3
4
4
5
1
2
3
4
3
5
3
3
3
60
60
9
Christian
4
3
3
4
4
2
4
4
4
2
2
3
2
2
4
3
4
4
58
58
10
Rio
4
3
5
4
4
3
5
5
5
3
1
4
1
2
5
3
4
3
64
64
11
Katon
5
5
5
5
5
1
5
5
4
1
1
4
2
3
4
5
3
3
66
66
12
Bunga
5
5
4
5
5
1
5
5
5
1
1
2
1
1
5
4
4
4
63
63
13
Valen
5
5
5
5
5
3
5
5
5
3
3
5
3
3
5
5
5
5
80
80
14
Rani
4
5
4
5
5
2
5
4
2
2
1
4
2
2
4
4
4
4
63
63
15
Adam
5
3
2
3
2
2
3
4
4
2
3
4
2
3
3
3
2
3
53
53
16
Nikolas
4
5
4
5
4
1
4
5
4
1
1
4
1
1
5
4
4
4
61
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(10)
17
Michelle
5
5
4
5
5
2
5
5
5
1
1
3
2
5
5
5
5
5
73
73
18
Papela
4
4
4
5
5
5
5
4
5
1
2
4
1
4
5
5
5
5
73
73
19
Angellea
3
2
3
4
4
3
4
5
5
2
1
4
2
1
5
4
4
4
60
60
20
Nonik
4
4
3
4
4
2
4
4
4
2
2
3
3
5
5
3
3
3
62
62
21
Elisa
5
5
2
3
3
3
5
3
3
3
3
5
4
3
5
5
3
4
67
67
22
Fiando
5
4
4
4
4
1
4
4
5
1
2
4
1
1
5
4
4
4
61
61
23
Broklen
1
1
1
1
4
1
1
4
4
4
1
4
4
1
1
1
1
1
36
36
24
Novel
5
4
5
5
1
1
4
5
4
1
4
5
2
1
5
4
2
4
62
62
25
Marstro
5
5
5
4
5
3
5
5
5
1
4
5
1
4
4
5
5
5
76
76
26
Dewi
3
2
2
3
3
1
1
3
5
1
3
4
3
5
5
3
3
4
54
54
27
Valentinus
3
3
3
2
2
2
3
3
4
2
3
3
2
4
3
3
3
3
51
51
28
Sufa
4
5
4
4
4
1
4
4
4
3
3
3
2
4
5
4
3
3
64
64
29
Riswa
5
4
4
5
4
1
1
5
4
3
1
3
1
1
5
5
4
3
59
59
30
Lukas
4
4
3
4
3
1
5
4
4
2
2
3
2
2
5
3
3
3
57
57
31
Orsita
5
5
4
5
4
3
5
3
4
1
1
4
4
5
5
4
3
4
69
69
32
Yohanes
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
89
89
33
Dhea
5
5
5
4
4
4
4
4
4
2
2
4
2
2
5
5
4
4
69
69
34
Feby
4
4
4
5
4
2
3
4
4
1
1
3
1
1
5
5
4
4
59
59
35
Andhika
4
4
4
5
3
1
3
4
5
1
1
5
2
3
4
3
4
4
60
60
36
Sekar
3
3
4
5
5
1
5
5
5
1
1
4
1
5
5
3
4
3
63
63
37
Melanie
5
5
4
3
4
2
3
4
5
1
1
5
1
3
5
4
3
3
61
61
38
Ratna
4
4
4
4
5
3
3
4
5
1
2
3
3
3
5
3
3
3
62
62
39
Maria
5
4
4
4
4
1
2
4
5
1
1
3
2
3
4
3
3
3
56
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(11)
40
Godfrey
4
3
3
3
4
3
4
3
5
2
2
3
3
2
5
3
3
3
58
58
41
Bugar
5
1
4
5
5
4
5
4
4
1
2
5
3
2
5
5
5
5
70
70
42
Abi
5
2
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
53
53
43
Indah
3
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
3
2
3
4
4
4
2
61
61
44
Adrians
5
5
4
5
5
4
5
5
5
1
1
5
1
5
5
5
5
5
76
76
45
Adriand
5
5
5
5
5
1
4
5
5
1
1
3
1
2
5
5
5
5
68
68
46
Ana
3
4
4
3
5
1
3
4
5
2
1
4
2
2
5
4
3
4
59
59
47
Ifana
4
5
5
4
5
1
4
4
5
1
1
4
1
1
5
5
4
4
63
63
48
Ratih
5
5
5
5
4
4
3
2
3
5
5
5
2
2
4
3
3
2
67
67
49
Siska
5
5
5
4
4
3
3
5
5
5
2
1
5
3
2
3
5
5
70
70
50
Ocy
5
5
5
3
3
3
3
5
4
4
1
2
1
3
5
5
4
5
66
66
51
Nina
5
4
4
5
5
5
2
2
2
5
4
5
4
3
3
5
5
5
73
73
52
Agung
5
3
3
3
5
5
2
4
4
3
3
3
2
4
5
5
5
5
69
69
53
Silvia
4
3
5
3
3
3
5
5
2
3
5
4
2
1
4
4
5
4
65
65
54
Dinda
5
5
3
3
3
5
5
3
3
1
2
2
1
4
5
5
5
4
64
64
55
Bagas
5
3
5
5
5
4
5
2
4
4
5
5
5
3
3
4
2
3
72
72
56
Natalia
4
3
5
5
3
3
3
5
2
2
4
3
3
5
5
4
3
5
67
67
57
Inggrit
4
4
4
5
5
5
3
3
3
2
1
3
4
4
2
4
5
5
66
66
58
Gicella
4
3
4
5
2
2
2
4
4
4
3
3
3
5
3
5
4
4
64
64
59
Ika
4
3
5
4
5
3
3
3
4
2
2
3
5
3
2
4
3
5
63
63
60
Mahendra
4
3
5
5
4
3
5
2
1
1
3
5
3
4
5
5
5
5
68
68
61
Rara
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
2
4
4
2
5
5
3
4
69
69
62
Sinta
4
5
5
5
5
3
3
4
3
4
4
5
5
2
3
3
4
5
72
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Ilham
5
3
3
4
3
3
5
5
5
2
3
4
2
2
4
5
4
5
67
67
64
Desti
4
4
4
4
3
2
2
3
1
4
5
5
5
3
3
4
3
4
63
63
65
Kurniawan
3
4
3
5
5
5
2
3
5
5
4
4
4
1
4
5
5
3
70
70
0,
0,
Validitas Y
0,
-
-
-
0,45
0,30
0,35
0,41
23
10
0,18
02
0,1
0,2
0,06
0,11
0,19
0,16
0,37
0,58
0,48
0,50
1
5
4
9
4
3
3
8
22
57
8
2
7
2
8
6
4
7
(12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 : HASIL ANALISIS SPSS ANOVA Karakter Kejujuran
(Combined) Betwee Weight n ed Linearity Groups Deviati on Within Groups Total
Sum of Squares 945.808 469.084
Df 25 1
Mean F Square 37.832 2.340 469.084 29.018
476.724
24
19.863
630.438 1576.246
39 64
16.165
1.229
Sig. .008 .000 .277
Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
65
56.8000
7.92188
Karakter_Kejujuran
65
34.5846
4.94625
Valid N (listwise)
65
Perbendaharaan_Cerita
Correlations Nonparametrik Perbendaharaan Karakter Cerita kejujuran Correlation Coefficient Perbendaharaan Sig. (2Cerita tailed) N Spearman's rho Correlation Coefficient Karakter kejujuran Sig. (2tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
(13)
1.000
.442**
.
.000
65 .442**
65 1.000
.000
.
65
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6 : KESELURUHAN DATA VARIABEL X DAN Y
Descriptive Statistics SUB_X1 SUB_X2 SUB_X3 SUB_X4 SUB_Y1 SUB_Y2 Total_X 65 1 65 65 0 64 0 0 Mean 10.8000 6.0000 15.8308 25.9077 Median 10.0000 6.0000 16.0000 26.0000 Mode 9.00 6.00 17.00 27.00 Std. Deviation 3.48299 2.83708 4.31104 Variance 12.131 8.049 18.585 Range 15.00 .00 16.00 27.00 Minimum 5.00 6.00 4.00 7.00 Maximum 20.00 6.00 20.00 34.00 Sum 702.00 6.00 1029.00 1684.00 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown N
Valid Missing
(14)
65 0 16.3385 17.0000 17.00 2.76856 7.665 16.00 4.00 20.00 1062.00
65 0 18.2462 18.0000 18.00 2.86155 8.188 17.00 8.00 25.00 1186.00
65 0 66.8000 68.0000 69.00a 9.73428 94.756 62.00 26.00 88.00 4342.00
Total_Y 65 0 63.4462 63.0000 60.00a 7.23712 52.376 49.00 37.00 86.00 4124.00
Total_X Y 65 0 130.2462 131.0000 131.00 14.37884 206.751 98.00 63.00 161.00 8466.00