HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA MATERI BIOLOGI DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP BUNDA PADANG
Delpina Paramita1, Erman Har2, Lisa Deswati2 1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta Email:
[email protected]
2
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta
Abstract This research was aimed to find out the correlation between reading habits and learning outcomes of biology of students at SMP Bunda Padang.This research was descriptive research with the population was all of the students of class VII and VIII who registered in 2012/2013. The number of population was 112 students. Sampling techniquewasused Empirical Formula andlooked atthe tablesIsaacobtaineda sample of88students. Each class was taken 22 students randomly. Datacollected bydistributing questionnaires of reading habit of biology that consisted 45 items and the result of percentage 71.2% was categorized moderate. Toseethe results ofstudent learningoutcomes, the researcher took the dataof students’ daily tests1 year2012/2013from biology teacher. It was found that the mean of students learning outcomes was 64.7. The results showed that there was a positive correlation between reading habits and learning outcomes of biology that analyzed by using coefficient correlation Product Moment Formula and the value of rcounted was 0.725.Then,the researcher calculated the coefficient determinantindicatedthat reading habit correlatedwith learning outcomes of biology was52.56%. Based on the testing hypothesis, it was found that t counted> t table. It can be concluded that, there was a significant correlation between reading habits and learning outcomes of biology of students at SMP Bunda Padangon the level of significance 95% (α 0.05). Key words: correlation, reading habits, learning outcomes pengendalian
Pendahuluan Pendidikan adalah usaha sadar dan
kecerdasan,
diri, akhlak
kepribadian, mulia,
serta
terencana untuk mewujudkan suasana
keterampilan yang diperlukan dirinya,
belajar dan proses pembelajaran agar
masyarakat, bangsa dan negara. Agar
peserta
dapat
kehidupan manusia berlangsung dinamis,
mengembangkan potensi dirinya untuk
Allah menciptakan manusia pada awalnya
memiliki kekuatan spriritual keagamaan,
dalam kondisi buta ilmu pengetahuan. Tapi
didik
secara
aktif
1
manusia memiliki fitrah ingin tahu, dan
struktur
Allah memberikan manusia sarana belajar
pengetahuan alam atau natural science,
yaitu hati, mata, akal, dan telinga. Menurut
biologi mempunyai kesamaan dengan
Djamarah (2008:15) belajar adalah suatu
cabang atau disiplin lainnya dalam sains,
kegiatan
yaitu
yang
kita
lakukan
untuk
memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan.
keilmuan.
mempelajari
Bagian
gejala
dari
alam
ilmu
dan
merupakan sekumpulan konsep, prinsip,
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teori, cara kerja atau metode ilmiah dan di
teknologi menuntut terciptanya masyarakat
dalamnya terkandung nilai dan sikap.
yang gemar belajar. Proses belajar yang
Untuk mempelajari dan lebih memahami
efektif antara lain dilakukan melalui
konsep, prinsip, teori, cara kerja atau
membaca.
gemar
metode ilmiah pada biologi dan untuk
membaca memperoleh pengetahuan dan
meningkatkan hasil belajar biologi maka
wawasan
Masyarakat
baru
meningkatkan
yang
yang
akan
semakin
salah satunya dengan melakukan kebiasaan
kecerdasannya
sehingga
membaca yang baik.
mereka lebih mampu menjawab tantangan
Kemampuan
membaca
seseorang
hidup pada masa-masa mendatang (Rahim
dipengaruhi oleh kesiapan membacanya.
2009:1).
Kesiapan membaca seseorang dipengaruhi
Menurut
Tilar
(1999),
proses
oleh faktor lingkungan. Buku menjadi
membaca adalah proses memberikan arti
bekal bagi seseorang untuk menjadi anak
kepada dunia ( Give meaning to the
yang
world). Dengan demikian, dapat dikatakan
Sekolah harus mampu menyediakan buku-
bahwa siswa yang gemar membaca akan
buku yang menarik di perpustakan untuk
melahirkan siswa yang belajar.Sala satu
dibaca oleh siswa.
ilmu yang dipelajari di sekolah menengah1 pertama
(SMP)
yaitu
IPA
berhasil
dalam
pendidikannya.
Berdasarkan informasi dan observasi
yang
penulis dengan guru biologi SMP Bunda
didalamnya terkandung ilmu biologi.
Padang pada tanggal 1 April 2013, terlihat
Biologi berasal dari bahasa yunani,
bahwa hasil belajar IPA yang diperoleh
yaitu bios yang artinya hidup dan logos
siswa masih di bawah kriteria ketuntasan
yang artinya ilmu.Jadi biologi adalah ilmu
minimum (KKM) yaitu 76.
yang mempelajari sesuatu yang hidup beserta
wawancara
penulis
yang
dengan guru biologi ternyata siswa sangat
kehidupan.Biologi
rendah sekali minatnya untuk membaca.
menduduki posisi yang strategis dan
Apabila mereka di suruh membaca buku
mempunyai
pelajaran malah mereka mengobrol dengan
menyangkut
masalah-masalah
Berdasarkan
kedudukan
unik
dalam 2
teman sebangkunya.Jika ada tugas mereka
agar penelitian ini terarah dan terpusat
tidak berusaha sendiri menyelesaikanya,
maka penelitian ini dibatasi pada:
tetapi
tugas
1. Kebiasaan membaca siswa kelas VII1,
temannya.Kebanyakan siswa sangat jarang
VII2, VIII1 dan VIII2 SMP Bunda
membaca buku dirumah atau disekolah
Padang dalam membaca buku pelajaran
kalau ada hanya menjelang ujian baru
biologi.
berharap
dan
menyalin
mereka baca buku pelajaranya.
2. Hasil belajar siswa kelasVII1, VII2,
Hal ini dapat dilihat rendahnya minat
VIII1 dan VIII2 SMP Bunda Padang.
membaca siswa SMP Bunda Padang terlihat
dari
kurangnya
yang
telah ditemukan, maka penelitian ini
mengunjungi perpustakaan SMP Bunda
bertujuan untuk mengetahui hubungan
Padang
antara
untuk
membaca
siswa
Berdasarkan permasalahan yang
meminjam
buku
maupun
yang
ada
siswa
menguasai
membaca
materi
biologi dengan hasil belajar biologi
diperpustakaan.Hal ini berdampak pada kemampuan
kebiasaan
siswa SMP Bunda Padang.
konsep
Hasil
penelitian
ini
diharapkan
biologi yaitu siswa tidak bisa menjelaskan
berguna sebagai:
tentang teori-teori biologi.
1. Informasi bagi guru untuk menerapkan
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik
untuk
melakukan
kebiasaan membaca kepada siswanya
penelitian
dalam meningkatkan aktivitas dan hasil
dengan judul “ Hubungan Kebiasaan
belajar yang baik. 2. Informasi bagi peneliti terkait untuk
Membaca Materi Biologi dengan Hasil
bisa menindak lanjuti penelitian ini.
Belajar Biologi Siswa SMP Bunda Padang”. Berdasarkan latar belakang di atas dapat
diidentifikasi
masalah
Metode Penelitian
sebagai
Sesuai dengan masalah, maka jenis
berikut: 1. Siswa
penelitian ini adalah deskriptif. Penulis masih
kurang
menerapkan
mendeskripsikan
kebiasaan membaca.
memusatkan
perhatian pada kebiasaan membaca siswa
2. Hasil belajar siswa secara umum masih
dan
rendah. Berdasarkan
dan
mengungkapkan
bagaimana
hubungannya dengan hasil belajar siswa. latar
belakang
dan
Populasi dalam penelitian ini adalah
identifikasi masalah dan menyadari akan
seluruh siswa kelas VII dan VIII SMP
keterbatasan penulis dalam berbagai hal
Bunda Padang yang terdaftar pada tahun 2012/2013. Terdiri dari empat kelas 3
yaituVII1, VII2, VIII1 dan VIII2 dengan
tersebut didapat sampel sebanyak 87.
jumlah populasi siswa 112 siswa.
Selanjutnya Isaac memberikan hasil akhir
Berdasarkan jumlah populasi yang
jumlah sampel terhadap jumlah populasi
ditunjuk, maka sampel dalam penelitian ini
antara
diambil
sebanyak
dengan
menggunakan
rumus
10-100.000 88.Setelah
didapat
sampel
didapat
sampel
empiris. Menurut Isaac dkk 1981:192
sebanyak 88 orang siswa, maka untuk
(dalam
untuk
sampel perkelasnya dibagi menjadi 4,
menentukan berapa jumlah sampel yang
sehingga didapatkan untuk masing-masing
akan diambil yaitu dengan menggunakan
kelasnya sebanyak 22 orang siswa.
Sukardi
2003:55),
rumus formula empiris sebagai berikut:
Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:
Keterangan:
=
(
.
)
(
(
)
a. Variabel )
bebas
yaitu
kebiasaan
membaca materi biologi (X) b. Variabel terikat yaitu hasil belajar siswa (Y)
S = Jumlah sampel N= Jumlah populasi
Jenis data yaitu data primer dan
P = Proporsi populasi sebagai dasar asumsipembuatan tabel. Harga ini
sekunder. Data primer yaitu data yang
diambil p 0,50
diperoleh langsung dari hasil pengisian angket oleh siswa yang terpilih sebagai
D= Derajat ketetapan yang direfleksikan oleh kesalahan yang dapat
sampel berupa angket tentang kebiasaan
ditoleransikandalam fluktuasi
membaca materi biologi. Data sekunder
proporsi sampel p, umunya diambil
yaitu jumlah siswa kelas VII dan VIII
0,05
SMP Bunda Padang dalam mata pelajaran
X2 = Nilai tabel cisquare untuk satu
biologi nilai ulangan harian I tahun
derajat kebebasan relative level
pelajaran 2012/2013 dan data hasil belajar
konfiden yang diinginkan X2 = 3,841
ulangan harian I siswa tersebut. Sumber
tingkat kepercayaan 0,95
data
yaitu
data
primer
bersumber dari responden yang mengisi Dalam penelitian ini jumlah seluruh
kuisioner/angket yang dalam penelitian ini
populasi adalah 112 orang siswa. Diambil
siswa kelas VII dan VIII SMP Bunda
sampel
rumus
Padang yang terpilih sebagai sampel
formula empiris. Dari formula empiris
sedangkan data sekunder bersumber dari
dengan
menggunakan
4
guru bidang studi biologi siswa kelas VII
Angket
dan VIII SMP Bunda Padang.
untuk
mengetahui
kebiasaan
itu dilakukan uji coba angket. Adapun rumus yang digunakan untuk
penulis buat dilengkapi lima pilihan atau dan
terdiri
dari
dalam
mempunyai validitas dan reliabilitas, untuk
membaca siswa. Bentuk angket yang
option
digunakan
penelitian ini harus memenuhi syarat, yaitu
Instrumen dalam penelitian ini berupa angket
yang
lima
validitas adalah:
aspek
=
penilaian. Angket yang dibuat memakai
{
∑
− (∑ )(∑ )
∑
− (∑ ) }
∑
− (∑ )
skala Likert.Pernyataan dalam angket ini terdiri dari pernyataan positif. Pemberian
Keterangan:
skornya tergantung dengan pernyataan,
rxy
= Koefisien korelasi X dan Y
yaitu pernyataan positif mendapatkan skor
X
= Skor item
tertinggi pada kategori yang mendukung
Y
= Skor total
sampai pada nilai terendah. Berkaitan
N
= Jumlah responden
dengan skala Likert, Sugiyono (2007:27)
XY= Jumlah produk dari X dan Y
menyatakan bahwa:
Adapun kriteria validitas suatu
Semua pernyataan yang memiliki
item sebagai berikut :
alternatif-alternatif positif di bawah ini
rxy
<0
sangat buruk
diberi skor
0,01
< rxy < 0,2
buruk
1. Sangat sering
:5
0,21
sedang
2. Sering
:4
0,41
cukup
3. Kadang-kadang
:3
0,61
4. Jarang
:2
0,81
5. Tidak pernah
:1
Perhitungan reabilitas angket penelitian
Jika
jawaban
dengan
menggunakan
yang
Program SPSS Versi 11.5 . Hasil
diharapkan sebaliknya, maka-maka item-
perhitungan reabilitas dapat. Dari hasil
itemnya
perhitungan
diberi
skor
respoden
ini
pada
dengan
urutan
sebaliknya pula, seperti:
reliabel
tersebut
ternyata
koefisien reabilitasnya adalah 0,8825. Hal
1. Sangat sering
:1
ini
2. Sering
:2
membaca
3. Kadang-kadang
:3
reabilitas yang sangat tinggi.
4. Jarang
:4
5. Tidak pernah
:5
berarti
bahwa materi
angket biologi
kebiasaan mempunyai
Pengumpulan data dilakukan dengan dua teknik: 5
1.
Teknik non tes
(nilai),
Teknik non tes berupa menyebarkan
menguraikan rumus sebagai berikut :
angket, yang kemudian diisi langsung
N = Skor Perolehan X 100%
oleh
responden.Responden
memilih
salah
alternative
Skor Maksimum
dari
lima
N = Skor Baku (nilai)
yang
telah
Kriteria untuk penafsiran skor angket
disediakan. 2.
kebiasaan membaca adalah : 86 – 100%
Teknik dokumentasi Teknik dokumentasi
berupa hasil
belajar IPA SMP Bunda Padang tahun ajaran 2012/2013. Langkah –langkah pengumpulan data:
: Sangat tinggi
76 – 85%
: Tinggi
60 – 75%
: Sedang
55–59 %
: Rendah
‹ 54%
:
rendah
Hasil perhitungan menggunakan
b. Wakil bidang kurikulum dan guru
rumus diatas, dihasilkan angka dalam
kelas sampel.
bentuk persentase.
c. Menyebarkan angket.
2. Untuk mengetahui skor rata-rata angket
d. Mengumpulkan angket yang telah
kebiasaan membaca, Sudjana (2002:66)
diisi siswa.
menguraikan rumus sebagai berikut : X = ΣXi
Setelah semua data terkumpul, maka
N
dilakukan analisa data untuk mengetahui antara
Sangat
(Purwanto, 2008:103)
a. Menyusun angket.
hubungan
(2001:273)
hanya
satu
jawaban
Arikunto
kebiasaan
Keterangan :
membaca
dengan hasil belajar biologi. Setiap angket
X = Rata-rata hitung Variabel X
yang diisi oleh siswa diolah untuk
ΣX = Jumlah Skor atau perolehan
memperoleh skornya. Pernyataan Sangat
variabel X
sering di beri skor 5, Sering diberi skor 4,
N = Ukuran sampel variabel X Sedangkan
Kadang-kadang diberi skor 3, Jarang diberi
pengolahan
data
Depdiknas (2004:1) yaitu :
sebagi
86 – 100 : Sangat Baik
berikut: 1.
mengetahui
kriteria rata-rata hasil belajar menurut
skor 2 dan Tidak Pernah diberi skor 1. Teknik
untuk
kebiasaan
76 – 85
: Baik
membaca siswa menjadi skor standar
56 – 75
: Cukup
41 – 55
: Kurang
‹ 40
: Kurang Sekali
Mengolah
skor
angket
6
3. Uji Regresi Linier
untuk
Selanjutnya
kriteria
yang
Pengujian regresi linier bertujuan
digunakan yaitu koefisen korelasi berarti
mengetahui
jika harga
hubungan
antara
kebiasaan membaca siswa (X) dengan
antara
variabel
X
, dan dk = n-2
pada taraf nyata α = 0,05.
hasil belajar siswa (Y). Untuk melihat hubungan
>
Untuk
dengan
menemukan
bagaimana
hubungan
antara
variabel Y digunakan rumus regresi linier
siswa
dengan
yang
siswamengunakan program SPSS 11,5.
dikemukakan
oleh
Ridwan
kebiasaan
membaca
hasil
belajar
(2012:270) yaitu : Ý= =
=
.
+ X
.
Hasil dan Pembahasan − . −( )
Kebiasaan membaca materi biologi siswa VII dan VIIISMP BundaPadang
− .
dengan skor rata-rata angket sebesar 165,9 sedangkan skor rata-rata hasil belajar
Keterangan:
Biologi siswa (Y) sebesar 64,7. Siswa
n = Jumlah sampel
yang memiliki kebiasaan membaca yang
X= skor kebiasaan membaca siswa
tinggi juga mendapatkan hasil belajar yang
Y=skor hasil belajar siswa Sebelum
diambil
tinggi
kesimpulan
juga,
sedangkan
siswa
yang
memiliki kebiasaan membaca yang rendah
apakah koefisien korelasi berarti atau
hanya akan mendapatkan hasil belajar
tidak, dan juga untuk menentukan apakah
yang rendah juga.“Jika rata-rata hasil
hipotesis kita diterima atau tidak, maka
belajar antara 76-85 dikatakan tinggi atau
dilaksanakan pengujian koefisien korelasi
baik” (Depdiknas, 2004: 1). Pengamatan
dengan menggunakan rumus t, Sudjana
hasil angket siswa diperoleh persentase
(2005: 380) yaitu :
= Keterangan :
kebiasaan membaca adalah 71.2%. Hal ini
√ −2
memperlihatkan kebiasaan membaca siswa
√1 −
pada mata pelajaran Biologi termasuk kedalam
kriteria
sedang.
Kriteria
persentase kebiasaan belajar dikatakan
t = nilai hitung
tinggi apabila berkisar antara 76 – 85%
r = nilai koefisien korelasi
(Purwanto, 2008: 103).
n = jumlah sampel
Ulangan harian 1 pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Dari nilai ulangan 7
membacasiswa. Menurut Sudjana (2002:
harian tersebut, diperoleh nilai tertinggi dan terendah yang dikategorikan sebagai
318) ” Jika dari persamaan diperoleh nilai
berikut menurut Depdiknas (2004:1) yaitu: b bernilai positif maka kebiasaan belajar
86 – 100 : Sangat Baik
siswa dengan hasil
76 – 85
: Baik
56 – 75
: Cukup
41 – 55
: Kurang
‹ 40
: Kurang Sekali
hubungan linier yang positif”. Uji
variabel,
siswa tergolong kedalam kriteria cukup.
variabel
X
dilakukan
hubungan yaitu
untuk
antara
variabel
kedua
kebiasaan
membaca siswa dan variabel hasil belajar
Sebelum dilakukan pengujian ada hubungan
korelasi
mengetahui
Diketahui bahwa rata-rata hasil belajar
tidaknya
belajar memiliki
siswa.
dan
Menghitung
nilai
korelasi
menggunakan rumus Pearson Product
Variabel Y terlebih dahulu dilakukan uji
Moment dengan program SPSS 11,5. Nilai
regresi linear.
korelasi yang diperoleh adalah 0,725
1. Uji Regresi Lineir
dimasukkan ke dalam kategori korelasi Persamaan regresi linier sederhana
yang tinggi.
adalah y = a + bx. Persamaan ini dapat
Hasil Uji Korelasi Variabel Kebiasaan membaca dengan Hasil Belajar
ditentukan dengan mencari nilai a dan b dengan
menggunakan
besaran-besaran
JMLH.K M
yang didapat dari perhitungan.Dari hasil
JM Pearson LH. Correlation KM Sig. (2-tailed) N HB Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
analisis data tersebut didapat persamaan regresi linier sederhana yaitu:y = -1,82 +0,401x. Artinya dengan bertambah kebiasaan
Untuk
belajar
0,401.
Dari
1
.725(**)
. 88
.000 88
.725(**)
1
.000 88
. 88
mengetahui
sejauh
mana
persentase pengaruh variabel bebas X
membaca sebanyak 1 unit akan bertambah hasil
HB
(kebiasaan
persamaan
membaca
siswa)
terhadap
variabel terikat Y (hasil Belajar) maka tersebut terlihat nilai b = 0,401 bernilai positif
berarti
berhubungan
hasil dengan
belajar
perlu dicari koefisien determinan (Kp). Dari hasil analisis diperoleh nilai Kp
siswa
sebesar 52,56%.
kebiasaan 8
Setelah diketahui besarnya pengaruh variabel
X
terhadap
variabel
bahwa
Y,
salah
mempengaruhi
satu
faktor
hasil
yang
belajar
adalah
selanjutnya dilakukan uji coba t untuk
kebiasaan membaca siswa, ternyata dari
mengetahui
hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa
apakah koefisien korelasi
berarti atau tidak. Dari perhitungan didapat
keberhasilan
nilai
taraf
adanya kebiasaan membaca dari diri siswa
kepercayaan 95% (α = 0,05), didapat ttabel
tersebut. Hal ini dapat dilihat dengan
= 1,658. Jadi thitung> ttabel,maka didapat
hubungankebiasaan
kesimpulan terdapat hubungan yang berarti
hasil belajar siswa sebesar 52,56%
thitung
=
9,7610.
Pada
siswa
dipengaruhi
membaca
oleh
terhadap
antara kebiasaan membaca siswa dengan
Persamaan linier yang didapat adalah
hasil belajar biologi siswa kelas VII dan
y = -1,82 + 0,401x. Artinya untuk setiap
VIII SMP Bunda Padang pada taraf
kebiasaan membaca siswa (X) bertambah
kepercayaan 95% (α = 0,05).
satu satuan, maka rata-rata hasil belajar
Berdasarkan
analisis
data,
dapat
(Y) bertambah sebesar 0,401 satuan.
diketahui bahwa secara umum kebiasaan
Hasil
analisis
koefisien
membaca siswa sangat berperan penting
determinasi
dan
dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
menyatakan
bahwa
Dilihat dari tingkat kebiasaan membaca
kebiasaan membaca siswa dengan hasil
siswa, dari rata-rata keseluruhan siswa
belajar siswa adalah terdapat hubungan
hasilnya
kedalam
yang berarti antara kebiasaan membaca
kelompok tinggi yaitu sebesar 71,2%.
siswa dengan hasil belajar siswa. Jika
Siswa
diinprestasikan
dapat
yang
kebiasaan
digolongkan
memperoleh
membaca
persentase
terendah
sebesar
sebenarnya
uji
korelasi,
hipotesis
diatas
hubungan
antara
dengan
yang
teori
yang
menyatakan
bahwa
51,6%, sedangkan siswa yang memperoleh
kebiasaan membaca siswa mempengaruhi
kebiasaan membaca yang tertinggi sebesar
hasil belajar siswa, dan penelitian ini
92,9%. Skor yang diperoleh untuk angket
mengungkapkan bahwa terdapat hubungan
kebiasaan membaca siswa tersebar dari
antara kebiasaan membaca siswa dengan
110 sampai 209 dengan rata-rata 165,9dan
hasil belajar siswa.
persentase 71,2%.
Hasil
analisis
persamaan
linier
Dari 88 orang siswa yang menjadi
sederhana , koefisien korelasi, determinasi
sampel, tenyata masih ada nilai anak yang
dan uji hipotesis diatas menyatakan bahwa
mencapai KKM, dan ada juga siswa yang
hubungan
mencapai nilai di bawah KKM. Jika
siswa dengan hasil belajar siswa adalah
diintrepestasikan dengan teori sebelumnya
linier yang positif dengan derajat antara 9
antara
kebiasaan
membaca
variabel X dan Y adalah sangat tinggi dan
determinasi dan uji hipotesis diatas
kuat. Menurut Ali (1993:190) bahwa : “
menyatakan bahwa hubungan antara
korelasi positif berarti individu yang
kebiasaan membaca siswa dengan hasil
memperoleh
suatu
belajar siswa adalah linier yang positif
variabel, akan tinggi pula skornya pada
dengan derajat antara variabel X dan Y
variabel
adalah
skor
lain
tinggi
yang
pada
dikorelasikan,
sangat
tinggi
dan
kuat.
sebaliknya yang mendapat skor rendah
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh
pada suatu variabel maka akan rendah pula
di atas maka dapat dikemukakan saran-
skornya pada variabel lain.
saran
Kesimpulan
memberikan
yang
peningkatan
Berdasarkan analisis hasil penelitian
sekiranya
dapat
masukan
guna
hasil
belajar
Biologi
sebagai berikut:
yang penulis lakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa:
1.
1. Hasil penelitian menunjukkan terdapat
Kepada calon guru Biologi agar dalam
mengajar
selain
hubungan antara kebiasaan membaca
memperhatikan metode mengajar
dengan hasil belajar siswa kelas VII
juga
dan VIII SMP Bunda Padang pada
membaca siswa karena sebagian
mata
besar proses belajar itu membaca.
pelajaran
2012/2013
Biologi
dengan
nilai
tahun korelasi
memperhatikan
2. Diharapkan
bagi
kebiasaan
peneliti
sebesar 0.725 yang berarti hubungan
berikutnya untuk mengembangkan
dikategorikan tinggi.
penelitian ini dengan indikator
2. Siswa
yang
membaca
memiliki yang
kebiasaan
tinggi
yang lebih banyak.
juga
3.
Diharapkan ada penelitian lebih
mendapatkan hasil belajar yang tinggi
lanjut
juga, sedangkan siswa yang memiliki
menyempurnakan skripsi ini.
untuk
lebih
kebiasaan membaca yang rendah hanya akan mendapatkan hasil belajar yang
Daftar Pustaka
rendah juga. 3. Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan
bahwa
hipotesis
Ali,
H1
analisis
sederhana
,
persamaan koefisien
(1993).
Strategi
Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa
diterima dan H0 ditolak. 4. Hasil
Mohammad.
linier korelasi, 10
Arikunto, Suharsimi.2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Purwanto, Ngalim.M. (2008). PrinsipPrinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ridwan. 2012. Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfa Beta Sudjana, Nana. 2002. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya Sudjana.2005.Metode Statistika.Bandung: Tarsito Sugiyono.2007.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R & D.Bandung: Alfabeta Sukardi.
2012.
Metodelogi
Penelitian
Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Rahim,
Farida.2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar.Padang: Bumi Aksara
11