PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA MATERIALISME DAN KEPUASAN PERKAWINAN PADA INDIVIDU SUAMI-ISTRI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Alexander Widyawan Saktya Nugraha 119114110
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA MATERIALISME DAN KEPUASAN PERKAWINAN PADA INDIVIDU SUAMI-ISTRI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Alexander Widyawan Saktya Nugraha 119114110
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“
Hayu gancang boy, ameh geur nikah”
-By Prof. I. Harlison TJ-
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya ilmiah ini kepada: Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, perlindungan serta kesempatan yang senantiasa diberikan kepada saya.
Untuk Bapak dan Ibu yang dengan sabar dan semangat membimbing dan mendampingi anakmu selama ini
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA MATERIALISME DAN KEPUASAN PERKAWINAN PADA INDIVIDU SUAMI-ISTRI Alexander Widyawan Saktya Nugraha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara materialisme dan kepuasan perkawinan pada pasangan suami-istri. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara nilai materialisme dan kepuasan perkawinan pada pasangan suamiistri. Subjek penelitian ini berjumlah 186 orang yang berstatus sudah menikah. Alat pengumpulan data adalah skala kepuasan perkawinan dan skala nilai materialisme (MVS) yang diadaptasi dalam Bahasa Indonesia oleh peneliti. Skala kepuasan perkawinan memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,963 dan skala nilai materilisme memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,865. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Spearman’s rho disebabkan sebaran data pada kedua variabel bersifat tidak normal. Penelitian ini menghasilkan r sebesar -0,646 dan nilai p sebesar 0,000 < 0,05. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan hubungan negatif antara materialisme dan kepuasan perkawinan. Hal ini berarti semakin tinggi nilai materialisme individu maka kepuasan perkawinan yang dimiliki semakin rendah. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah nilai materialisme individu maka kepuasan perkawinan yang dimiliki semakin tinggi.
Kata kunci : Materialisme, Kepuasan perkawinan, Pasangan sumi-istri
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE RELATIONSHIP BETWEEN MATERIALISM AND MARRIAGE SATISFACTION IN MARRIED COUPLES Alexander Widyawan Saktya Nugraha
ABSTRACT This research aimed to investigate the correlation between materialism and marriage satisfaction in married couples. The hypothesis was that there was negative relationship between materialism and marriage satisfaction in married couples. The subjects in research were 186 people were married. Data instrument be used were the materialism values scale (MVS) are adapted in Indonesian by researcher and marriage satisfaction scale. The alpha reliability coefficient of materialism value scale was 0.963 and coefficient of Materialism value scale was 0.865. The technique of data analysis being used was Spearman's rho correlation test because data on both variables are not normal. The research showed that value of r was -0.646 with p 0.000 < 0.05. The results indicated a negative correlation between materialism and marriage satisfaction. It was means that the higher the materialistic value by married couples, the marriage satisfaction will be lower. On the contrary, the lower materialism value by married couples, the marriage satisfaction will be higher.
Keyword: Materialism, Marriage satisfaction, Married couples
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala penyertaan dan pendampingan selama proses pengerjaan skripsi ini. Pada proses penulisan skripsi ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak C.Siswa Widyatmoko, M.Psi dosen pembimbing skripsi. Terimakasih atas semua bantuan, bimbingan, waktu, saran, serta kesabarannya. 2. Ibu Debri Pristenella, M. Si., dosen pembimbing akademik 2011 yang selalu memberikan saran, dukungan dan bantuannya. 3. Seluruh subjek penelitian saya yang sudah mau direpotkan dan mendoakan keberhasilan saya. 4. Bapak, Ibu, dan Mbah Uti yang selalu mendoakan, memberikan semangat, dan menunggu dengan sabar sampai skripsi ini selesai. Terima kasih atas pikiran, tenaga dan biaya yang sudah banyak dicurahkan untuk saya. Saya selalu bersyukur bisa berada ditengahtengah kalian. 5. Terimakasih kepada Aloysia Rimpi Karuniasti selaku calon istri saya, yang telah banyak memberikan masukan, saran dan membantu saya dalam proses pengerjaan skripsi. 6. Terimakasih kepada Bonivasios Dwi yang telah memberikan tumpangan tempat tinggal selama penulis mengerjakan skripsi di
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yogyakarta. Terima kasih sudah sharing tempat tidur dan tidur bersama. 7. Sedulurku Scooterist 9114. Yuda, Bayu, Boni, Aji, Anoy, Thole, Daniel, Haha, Bendot, Vander, Vico, Boncel, Grego, Gencet, Gempol, Konde, Gunam, Pandu, Awang, Pak Pid. Terimakasih untuk kebersamaan dan mabuk-mabukannya. Terimakasih atas persaudaraan yang sangat luar biasa ini. Terimakasih untuk canda tawa yang kalian ciptakan. Terimakasih juga untuk dukungan, bantuan, perhatian dan kasih sayang kalian. Selalu sukses dan tetap bersahabat. Tuhan memberkati kalian lur!!. 8. Terimakasih kepada kendaraan kesayanganku VESPA yang selalu aku sayangi, selalu menemaniku dalam suka duka, memberikan kedamaian disaat stress. Thanks mbah joe dan kimcilnya mbah joe. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan, untuk itu penulis sangat terbuka untuk menerima saran dan kritik yang dapat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak orang. Tuhan memberkati kita semua. Amin. Yogyakarta, Penulis,
Alexander Widyawan Saktya Nugraha
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ..................................... ii HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii HALAMAN MOTTO ...........................................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................vi ASBTRAK ........................................................................................................... vii ABSTRACT...........................................................................................................viii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................... ix KATA PENGANTAR .......................................................................................... x DAFTAR ISI........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL................................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 6 A. Nilai Materialisme...................................................................................... 6 1. Definisi Nilai Materialisme.................................................................. 6 2. Dimensi Nilai Materialisme ................................................................. 7 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Dampak Nilai Materialisme ................................................................ 7 B. Kepuasan Perkawinan ............................................................................... 9 1. Pengertian Kepuasan Perkawinan ....................................................... 9 2. Aspek Kepuasan Perkawinan............................................................. 10 C. Pasangan Suami-Istri................................................................................ 12 D. Dinamika Hubungan Materialisme dan Kepuasan Perkawinan pada Individu Sumi-Istri ................................................................................... 13 E. Skema Penelitian...................................................................................... 15 F. Hipotesis Penelitian.................................................................................. 16 BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................. 17 A. Jenis Penelitian......................................................................................... 17 B. Variabel Penelitian ................................................................................... 17 C. Definisi Operasional................................................................................. 17 1. Nilai Materialisme.............................................................................. 17 2. Kepuasan Perkawinan ........................................................................ 18 D. Subjek Penelitian...................................................................................... 18 E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ....................................................... 19 1. Skala Nilai Materialisme.................................................................... 19 2. Skala Kepuasan Perkawinan .............................................................. 21 F. Pertanggungjawaban Alat Ukur ............................................................... 24 1. Validitas ............................................................................................. 24 2. Seleksi Item........................................................................................ 24 3. Reliabilitas ......................................................................................... 26 G. Metode Analisis Data............................................................................... 27 1. Uji Asumsi ......................................................................................... 27 2. Uji Hipotesis ...................................................................................... 28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 29 A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 29 B. Deskripsi Subjek Penelitian ..................................................................... 29
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Deskripsi Data Penelitian......................................................................... 29 D. Hasil Penelitian ........................................................................................ 31 E. PEMBAHASAN ...................................................................................... 35 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 37 A. Kesimpulan .............................................................................................. 37 B. Saran......................................................................................................... 37 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 39 LAMPIRAN......................................................................................................... 44
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Blue Print Materialistic Value Scale ....................................... 20 Tabel 3.2 Pemberian skor Skala Materialisme......................................... 21 Tabel 3.3 Distribusi Item Skala Kepuasan Perkawinan Sebelum Try-Out22 Tabel 3.4 Blue-Print Skala Kepuasan Perkawinan Sebelum Try-Out ..... 23 Tabel 3.5 Pemberian Skor Skala Kepuasan Perkawinan ......................... 23 Tabel 3.6 Blue-Print Skala Kepuasan Perkawinan Setelah Try-Out ....... 25 Tabel 4.1 Demografi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 29 Table 4.2 Demografi Subjek Berdasarkan Usia Perkawinan ................... 30 Tabel 4.3 Data Empirik dan Data Teoritik............................................... 30 Tabel 4.4 Uji Normalitas.......................................................................... 31 Tabel 4.5 Uji Linearitas............................................................................ 32 Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis ................................................................... 33
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Skema Dinamika Hubungan Antara Nilai Materialisme dan Kepuasan Perkawinan pada Individu Suami-Istri............................................... 20
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Skala Uji Coba..................................................................... 44 Lampiran 2. Skala Penelitian ................................................................... 62 Lampiran 3. Analisis Tambahan .............................................................. 80
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Setiap pasangan yang sudah menikah pasti mempunyai harapan untuk menjalani kehidupan perkawinan yang langgeng. Perkawinan yang langgeng diperoleh dengan terpenuhinya kepuasan perkawinan (Schoen et al. 2002). Glenn dan Weaver (dalam Rahmah, 1997) mengatakan bahwa kepuasan kehidupan perkawinan lebih berperan menciptakan kebahagiaan hidup secara keseluruhan daripada kepuasan dalam aspek kehidupan yang lain termasuk kepuasan kesuksesan dalam dunia kerja. Setelah menikah sumber kebahagiaan adalah perkawinan yang langgeng dan tidak penuh konflik. Fowers (1998) menunjukkan bahwa penduduk Amerika Serikat merasa kepuasan perkawinan lebih penting daripada bidang lainnya, seperti kesuksesan pekerjaan, agama, rumah, dan keuangan. Penelitian Lavenson dkk (1993) menegaskan bahwa kepuasan perkawinan mempengaruhi kesehatan baik mental maupun fisik. Pasangan dalam perkawinan yang memuaskan memiliki tingkat kesehatan mental dan fisik yang lebih baik daripada pasangan yang merasa tidak puas. Hal ini didukung oleh penelitian Gottman (1989, 1992) yang menemukan bahwa dalam interaksi perkawinan yang memuaskan emosi positif seperti afeksi, humor, minat, kesenangan, lebih sering muncul dibandingkan dengan perkawinan yang tidak memuaskan.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Banyak pasangan yang menghadapi kesulitan dan merasa tidak puas dengan perkawinannya. Fischer (dalam Lailatushifah, 2003) menyatakan bahwa perasaan tidak puas dalam perkawinan merupakan awal kegagalan perkawinan. Seseorang yang merasa tidak puas dengan perkawinannya akan memilih perceraian sebagai titik akhir. Ahli-ahli perkawinan seperti Fowers (1998) dan Kurdek (2005) menyatakan salah satu konsekuensi dari perkawinan yang tidak memuaskan adalah perceraian. Saxton (1986) menyatakan bahwa kepuasan perkawinan terdiri dari pemenuhan tiga kebutuhan dalam perkawinan. Tiga kebutuhan tersebut adalah kebutuhan materiil, seksual, dan psikologis. Pemenuhan kebutuhan materiil memberikan kepuasan fisik dan biologis serta psikologis. Kepuasan fisik dan biologis diwujudkan dalam bentuk sandang, pangan, papan, perawatan kehidupan rumah tangga, dan uang. Pemenuhan kebutuhan seksual ditandai dengan kondisi hubungan seksual yang baik dan keharmonisan pasangan dalam rumah tangga. Kebutuhan psikologis untuk mencapai kepuasan perkawinan adalah rasa aman, kerjasama, saling pengertian, saling menerima pasangan, saling menghormati, saling menghargai, dan saling berkomitmen. Ketiga aspek kebutuhan dasar ini saling berhubungan satu sama lain. Apabila salah satu aspek tidak terpenuhi maka berpengaruh pada aspek yang lain dan berdampak pada perceraian. Di Indonesia terjadi banyak perceraian dengan alasan kebutuhan ekonomi yang tidak tercukupi. Data Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama 2010 menyatakan perceraian dengan alasan tersebut mencapai angka 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
persen (Panjaitan, 2011). Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa angka perceraian di Indonesia termasuk tinggi dengan kisaran 60-70 persen. Makassar mencapai prosentase tertinggi yaitu 75 persen dan DKI Jakarta 70 persen. Penyebab perceraian adalah perbedaan pendapatan (income) (Suri, 2016). Fenomena perceraian dengan alasan ekonomi menunjukkan bahwa era global ini sebagian besar orang Indonesia menganggap materi sebagai hal penting dan menimbulkan kecenderungan materialisme. Survey perusahaan biro jodoh professional Lunch Actually asal Singapura pada tahun 2015 menunjukkan bahwa wanita Indonesia cenderung menilai pria dari sisi materi. Penelitian menyebutkan kebanyakan wanita Indonesia lebih memilih pria yang memiliki karier dan penghasilan tinggi. Seorang wanita yang diwawancarai oleh pihak biro jodoh tersebut menyatakan bahwa menjalin hubungan yang menuju perkawinan harus bertujuan pada kehidupan yang lebih baik atau mapan. Ia berpendapat bahwa jika situasi keuangan yang dimiliki stabil maka kecil kemungkinan muncul masalah dalam perkawinan (Hadriani, 2015). Data dari Dirjen Bimas dan biro jodoh Lunch Actually (Panjaitan, 2011; Hadriani, 2015) menyimpulkan bahwa materi merupakan salah satu aspek penting di Indonesia yang harus terpenuhi dalam menjaga perkawinan untuk tetap utuh. Fenomena perceraian di Indonesia sesuai dengan penelitian Saxton (1986) bahwa materi merupakan aspek yang harus terpenuhi selain seksual dan psikologis. Kasser (2002) sebaliknya menegaskan bahwa materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dan menjalin sebuah relasi yang baik dengan pasangan tidak dapat berdampingan. Materialisme “telah menggeser” kegiatan lain dalam kehidupan seseorang, seperti waktu dan sumber daya yang dihabiskan untuk memperoleh hal-hal materi sementara hubungan dengan pasangan diabaikan. Nilai materialisme menurut Belk (1985) adalah nilai yang menempatkan kepemilikan duniawi untuk mencapai kebahagiaan dan tujuan hidup. Vohs, Mead, dan Goode (2008) menyatakan bahwa individu materialistik memiliki keintiman rendah pada pasangan. Mereka menunjukkan bahwa individu materialistik lebih mandiri karena mereka cenderung melihat sebuah hubungan dari sudut pandang ekonomi dan sangat kurang peka terhadap hubungan dengan pasangan sehingga perkawinannya kurang harmonis. Berdasarkan paragraf tersebut, peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara nilai materialisme dan kepuasan perkawinan pada individu suami-istri. Hal ini perlu diteliti melihat data perceraian di Indonesia yang tinggi mencapai prosentase 60-70 persen karena sebuah alasan materi (Nilam Suri, Liputan6.com, 2016).
B. Rumusan Masalah Apakah ada hubungan antara nilai materialisme dan kepuasan perkawinan pada individu suami-istri?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitan Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara nilai materialisme dan kepuasan perkawinan pada individu suami-istri.
D. Manfaat penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam pengembangan ilmu Psikologi khususnya Psikologi Perkembangan terkait hubungan nilai materialisme dan kepuasan perkawinan pada suami-istri, serta dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya dengan topik kepuasan perkawinan.
2. Manfaat Praktis Penelitian ini dapat menjadikan evaluasi bagi individu suami-istri tentang nilai materialisme dan kepuasan perkawinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Nilai Materialisme 1. Definisi Nilai Materialisme Nilai Materialisme merupakan gaya hidup dengan tujuan untuk mendapatkan dan mengumpulkan banyak harta. Seseorang yang materialistis mengalami ketergantungan pada harta benda karena memiliki banyak harta menunjukkan kesuksesan seseorang (simbol kesuksesan) dan menimbulkan kesenangan serta kenikmatan. Kesuksesan dan kebahagian seseorang diukur dari pendapatannya. (Boven, 2005; Chan & Gerrard, 2007; Kasser, 2002 dalam Froh dkk., 2011; dan Richins, 1999 dalam Kinnear, 2011). Nilai materialisme menurut Belk (1985) adalah nilai yang menempatkan kepemilikan duniawi untuk mencapai kebahagiaan dan tujuan hidup. Belk (1985) mendefinisikan nilai materialisme sebagai bagian ciri kepribadian setiap individu. Richins dan Dawson (1992 dalam Ahuvia & Wong, 1995) mendefinisikan nilai materialisme sebagai pencapaian kesejahteraan dan kesempurnaan hidup berdasarkan pada kepemilikan materi. Dari uraian tersebut dipilih definisi nilai materialisme menurut Richins dan Dawson (1992) sebagai pencapaian kesejahteraan dan kesempurnaan hidup yang berdasarkan kepemilikan materi.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Dimensi Nilai materialisme Nilai materialisme ini dibagi dalam 3 dimensi oleh Richins & Dawson (1992 dalam Ahuvia dan Wong, 1995). Pertama, dimensi pentingnya harta dalam hidup seseorang (acquisition centrality). Dimensi ini mengukur derajat keyakinan seseorang akan arti penting materi dalam kehidupan seseorang. Kedua, dimensi kepemilikian merupakan ukuran kesuksesan hidup (possession defined success). Dimensi ini mengukur keyakinan seseorang akan arti kesuksesan berdasarkan pada jumlah dan kualitas materi. Ketiga, dimensi kepemilikan dan harta benda merupakan sumber kebahagian (acquisition as the pursuit of happiness). Dimensi ini mengukur kesejahteraan dan kebahagian hidup individu berdasarkan pada materi.
3. Dampak Nilai materialisme a. Dampak Umum Richins dan Dawson
(1992) menyatakan
individu
yang
materialistis lebih memiliki subjective well-being yang rendah, stress yang tinggi, dan tidak memiliki kebahagiaan serta kepuasan hidup. Menurut Kasser, Ryan, Couchman, & Sheldon (2004) nilai materialisme pada individu merusak hubungan interpersonal dan relasi dalam komunitas. Kerusakan disebabkan oleh hubungan interpersonal individu yang materialistis ditandai dengan reaksi emosi yang ekstrim,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
bukan dengan kepercayaan dan kebahagiaan.
Individu
yang
materialistis sering membandingkan dirinya dengan orang lain sehingga menimbulkan perasaan yang buruk terhadap diri sendiri dan membuat individu semakin materialistis.
b. Dampak dalam Perkawinan Dalam perkawinan nilai materialisme memiliki dampak yang kurang baik. Menurut Kasser (2002) materi dan menjalin sebuah relasi yang baik dengan pasangan merupakan hal yang berlawanan karena nilai materialisme “telah menggeser” kegiatan lain dalam kehidupan seseorang, seperti waktu dan sumber daya yang dihabiskan untuk memperoleh hal-hal material sementara sebuah hubungan dengan pasangan diabaikan. Vohs, Mead, dan Goode (2008) menemukan bahwa individu yang materialistis memiliki keintiman rendah dengan pasangannya dan lebih suka dengan kegiatan soliter. Dia juga menunjukkan bahwa individu materialistis lebih mandiri karena mereka cenderung melihat sebuah hubungan dari sudut pandang ekonomi. Individu materilistis kurang memiliki kepekaan dalam suatu hubungan, sehingga membuat perkawinan kurang harmonis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. Kepuasan Perkawinan 1. Pengertian Kepuasan Perkawinan Menurut Snyder (1979), kepuasan perkawinan adalah gambaran suami dan istri dalam menilai aspek-aspek hubungan perkawinannya. Hawkins (dalam Olson dan Hamilton, 1983) menjelaskan bahwa kepuasan perkawinan adalah perasaan bahagia, puas, dan senang yang dialami oleh pasangan suami istri sehubungan dengan aspek-aspek dalam perkawinan. Wood dan Rhodes (1989) berpendapat bahwa kepuasan perkawinan merupakan evaluasi subjektif dari individu terhadap pengalaman dari hubungan perkawinan. Fowers dan Olson (1993) menambahkan kepuasan perkawinan adalah evaluasi terhadap area-area dalam perkawinan yang mencakup isu kepribadian, kesetaraan peran, komunikasi, penyelesaian konflik, pengelolaan keuangan, waktu luang, hubungan seksual, pengasuhan anak, keluarga dan teman serta orientasi keagamaan. Dari beberapa definisi tersebut yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah definisi kepuasan perkawinan menurut Fower dan Olson (1993). Definisi kepuasan perkawinan yang disampaikan oleh Fower dan Olson (1993) lebih komprehensif karena melihat kepuasan perkawinan secara keseluruhan dibandingkan dengan definisi kepuasan perkawinan milik tokoh lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Aspek-aspek Kepuasan Perkawinan Fowers & Olson (1993) menjabarkan 10 aspek kepuasan perkawinan sebagai berikut: a. Komunikasi Aspek ini meliputi keterbukaan di antara pasangan, kejujuran terhadap pasangan, kemampuan untuk mempercayai satu sama lain, sikap empati terhadap pasangan, dan kemampuan pendengar yang baik (listening skill). b. Waktu luang Aspek ini meliputi harapan-harapan dalam mengisi waktu luang bersama pasangan dan menentukan suatu kegiatan yang dilakukan sebagai pilihan individu atau pilihan bersama. c. Orientasi keagamaan Aspek ini meliputi sikap dan perilaku yang menunjukkan keyakinan pada sesuatu agama termasuk cara mendidik anak sesuai aturan keagamaan. d. Strategi menangani konflik Aspek ini meliputi sikap saling mendukung dan percaya pada pasangan serta berdiskusi dalam mencapai penyelesaian masalah. e. Kepuasan ekonomi Aspek ini meliputi cara pasangan mengatur keuangan, pemenuhan kebutuhan materi, bentuk-bentuk pengeluaran dan pembuatan keputusan tentang keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
f. Orientasi seksual Aspek ini meliputi kemampuan mengungkapkan hasrat dan cinta, dan mengenali tanda-tanda yang diberikan pasangan sehingga dapat tercipta kepuasan seksual serta memahami kebutuhan seksual pasangan. g. Pengasuhan anak Aspek ini meliputi cara pasangan membuat kesepakatan dalam hal jumlah anak, peran suami-istri dalam mengasuh dan mendidik anak, serta bagaimana pola asuh yang diterapkan. h. Personality issue Aspek ini meliputi cara pasangan menanggapi perilaku dan kebiasaan pasangannya, menerima dan memahami perilaku pasangan yang berubah setelah menikah. i. Egalitarian role Aspek ini meliputi sikap pengertian suami maupun istri dalam menanggapi perannya masing-masing. Dalam hal ini suami maupun istri saling mengerti dan mendukung pasangannya, misalnya suami yang tidak melarang istri bekerja dan tidak keberatan dengan pendapatan istri yang lebih besar darinya. Uraian di atas diringkas menjadi 7 aspek kepuasan perkawinan. Hal ini dikarenakan ada aspek serupa yang dapat dijadikan satu aspek afeksi. Ketujuh aspek tersebut adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Komunikasi dengan indikator: 1) Keterbukaan dalam komunikasi 2) Kejujuran dalam menyampaikan komunikasi b. Afeksi dengan indikator: 1) Memberikan perhatian pada pasangan 2) Mengenal karakter pasangan c. Kesetiaan dengan indikator: 1) Berkomitmen untuk hidup bersama dengan pasangan selamanya 2) Kesediaan berkorban menerima perilaku pasangan d. Kepuasan ekonomi dengan indikator: 1) Terpenuhinya sandang, pangan, dan papan 2) Kesepakatan dalam mengatur kondisi keuangan dengan pasangan e. Kepuasan seksual dengan indikator: 1) Mampu mengungkapkan hasrat seksual terhadap pasangan 2) Mengenali kebutuhan seksual pasangan f. Pembagian peran dengan indikator: 1) Kesepakatan dalam berbagi pekerjaan rumah tangga 2) Kesepakatan dalam mendidik anak g. Manajemen konflik dengan indikator: 1) Kemampuan menyeleseikan masalah dalam keluarga 2) Pengambilan keputusan bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
C. Pasangan Suami-Istri Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2008 suami diartikan sebagai pria yang menjadi pasangan hidup resmi seorang wanita (istri) atau menikah dengan seorang perempuan (istri). Istri adalah wanita (perempuan) yang menikah atau bersuami. Pasangan suami istri adalah laki-laki dan perempuan yang telah menikah. Rubin (1984) menyatakan suami lebih cenderung tidak peduli pada kehidupan emosional mereka dan tidak mengekspresikan perasaan serta pikiran mereka sendiri. Istri biasanya melakukan pekerjaan rumah tangga lebih banyak daripada sumi sedangkan suami lebih banyak bertanggung jawab dalam menafkahi keluarga mereka (Warner, 1986; Szinovacz, 1984). Peplau dan Gordon (1985) menyatakan istri secara konsisten lebih terbuka pada pasangan mereka daripada suami. Istri lebih cenderung mengekspresikan
kelembutan,
ketakutan,
dan
kesedihan
daripada
pasangan mereka (Cancian dan Gordon, 1988).
D. Dinamika Hubungan antara Nilai Materialisme dan Kepuasan Perkawinan Pada Individu Sumi-Istri Individu materialistis memusatkan tujuan hidupnya pada materi dan mengabaikan hal lain, termasuk kepuasan hubungan dengan pasangannya. Hal ini memicu terjadinya konflik karena individu dengan nilai materialisme yang tinggi menganggap materi lebih penting sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
ia tidak mempedulikan kondisi hubungan yang ia miliki dengan pasangannya (Carroll et al., 2011; Seneca, 2006). Fower dan Olson (1993) menyebutkan kepuasan ekonomi merupakan salah satu aspek yang membentuk kepuasan perkawinan. Kepuasan ekonomi berkaitan dengan pasangan memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan dalam keluarga. Nilai materialisme dalam kepuasan perkawinan memiliki hubungan dengan kepuasan ekonomi. Nilai materialisme yang tinggi membuat aspek-aspek selain kepuasan ekonomi diabaikan dalam membentuk kepuasan perkawinan. Individu materialistis memiliki pencapaian kesejahteraan dan kesempurnaan hidup berdasarkan pada kepemilikan materi (Richins dan Dawson, 1992). Hal ini menyebabkan kepuasan perkawinan pada individu suami istri rendah dan berpotensi terjadi percaraian. Dalam perkawinan nilai materialisme memiliki dampak yang kurang baik. Kasser (2002) menyatakan bahwa materi dan menjalin sebuah relasi yang baik dengan pasangan merupakan dua hal yang berlawanan karena nilai materialisme “telah menggeser” kegiatan lain dalam kehidupan seseorang, seperti waktu dan berbagai sumber daya. Uraian di atas menyatakan bahwa nilai materialisme menyebabkan perkawinan kurang harmonis dan berujung pada perceraian. Nilai materialisme memiliki hubungan sebab akibat pada kepuasan perkawinan dan menyebabkan perceraian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
E. Skema Penelitian
Nilai Materialisme
Acqusition Centrality
Possession defined sucess
Kepuasan Ekonomi
Kepuasan Perkawinan
Acquisition as the pursuit of happiness
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
F. Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian tersebut, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: Ada hubungan yang negatif dan signifikan antara nilai materialisme dan kepuasan perkawinan pada individu suami-istri. Semakin tinggi nilai materialisme individu suami-istri maka semakin rendah kepuasan perkawinan individu suami-istri tersebut, begitu juga sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional (correlational studies). Penelitian korelasional bertujuan untuk melihat hubungan antara satu variabel dan variabel lainnya (Azwar, 2003).
B. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu: 1. Variabel X : Nilai Materialisme 2. Variabel Y : Kepuasan Perkawinan
C. Definisi Operasional 1. Nilai Materialisme Nilai
materialisme
adalah
pencapaian
kesejahteraan
dan
kesempurnaan hidup yang berdasarkan kepemilikan materi. Nilai materialisme pada individu suami-istri diukur menggunakan skala yang disusun berdasarkan dimensi materialisme yaitu acquisition centrality, possession defined success, acquisition as the pursuit of happiness. Tingkat nilai materialisme pada subjek penelitian ditunjukkan dengan skor total dari skala nilai materialisme. Semakin tinggi skor total maka semakin tinggi nilai materialisme subjek penelitian.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2. Kepuasan Perkawinan Kepuasan perkawinan adalah evaluasi terhadap area-area dalam perkawinan
yang
mencakup
isu
kepribadian,
kesetaraan
peran,
komunikasi, penyelesaian konflik, pengelolaan keuangan, waktu luang, hubungan seksual, pengasuhan anak, keluarga dan teman serta orientasi keagamaan. Kepuasan perkawinan diukur dengan menggunakan skala kepuasan perkawinan. Skala perkawinan ini disusun berdasarkan 7 aspek dan indikaktor kepuasan perkawinan. Tingkat kepuasan perkawinan digolongkan tinggi atau rendah berdasarkan jumlah skor total dari skala. Semakin tinggi skor subjek, maka semakin tinggi tingkat kepuasan perkawinan subjek. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor subjek, maka semakin rendah tingkat kepuasan perkawinan subjek.
D. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah individu suami-istri yang memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Minimal usia perkawinan adalah 2 tahun, karena durasi perkawinan di bawah dua tahun dianggap sebagai masa penyesuaian dan kurang dapat memprediksi kepuasan perkawinan (Fischer, 1998) 2. Tinggal bersama pasangannya atau satu rumah. Pasangan yang tinggal dengan jarak jauh merepresentasikan kepuasan perkawinan yang rendah. (Fischer, 1998)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3. Memiliki anak, karena individu yang sudah menikah serta memiliki anak cenderung lebih puas dan merasakan perannya sebagai orang tua terpenuhi dibandingkan dengan individu yang tidak memiliki anak (Santrock, 2002). Peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan tertentu berdasarkan ciri dan sifat populasi yang ditentukan peneliti (Sugiyono, 2010).
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran skala. Skala adalah pertanyaan atau pernyataan yang disusun untuk mengungkap atribut-atribut tertentu melalui respon terhadap pertanyaan atau pernyataan yang diberikan (Azwar, 2012). 1. Skala Materialisme Untuk mengetahui kecenderungan materialisme pada pasangan suami-istri, peneliti mengadaptasi skala dari Richins dan Dawsons 1992 (dalam Richins 2004), yaitu Materialism Values Scale. Skala tersebut diadaptasi bersama-sama dengan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma C. Siswa Widyatmoko, M.Si. Proses adaptasi skala pertama kali dengan menerjemahkan ke Bahasa Indonesia. Penerjemah adalah seorang ahli dalam ilmu Psikologi dan ahli dalam Bahasa Inggris yaitu bapak C. Siswa Widyatmoko, M.Si. Kemudian skala bahasa Indonesia tersebut di verifikasi oleh dua orang ahli Bahasa saudara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Haryotomo Wiryasono dan G. Prabowo Aji yang berprofesi sebagai pengajar Bahasa Inggris di ELTI dan Real English. Setelah proses penerjemahan selesai, peneliti mengujikan skala tersebut pada beberapa individu suami-istri dari berbagai latar belakang. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kalimat terjemahan pada item-item MVS dapat dipahami dengan baik oleh subjek. Beberapa item dalam skala yang sulit dipahami didiskusikan ulang dengan beberapa ahli tersebut. Item-item yang dipahami dengan baik oleh subjek digunakan untuk pengambilan data penelitian. Berikut merupakan blue-print skala MVS milik Richins & Dawsons: Tabel 3.1 Blue-Print Materialism Value Scale Dimensi Item Total Favorable Unfavorable Acquisition 1, 2, 4, 5 3, 6, 7 7 Centrality Acquisition as the 10,11,12 8,9 5 Pursuit of Happiness Possession-defined 14,15,17,18 13, 16 6 Succes 11 Total 7 18 Pada skala materialisme pemberian skor memiliki rentang 1-7 untuk setiap item dari setiap dimensi. Untuk masing-masing item dapat direspon dengan alternative jawaban SS (Sangat Setuju), S (Setuju), AS (Agak Setuju), ATS (Agak Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Tabel 3.2 Pemberian Skor Skala Materialisme Bobot Pernyataan Respon Jawaban Favorable Unfavorable SS (Sangat Setuju) 1 7 S (Setuju) 2 6 AS (Agak Setuju) 3 5 N (Netral) 4 4 ATS (Agak Tidak 5 3 Setuju) TS (Tidak Setuju) 6 2 STS (Sangat Tidak 7 1 Setuju)
2. Skala Kepuasan Perkawinan Skala kepuasan perkawinan disusun berdasarkan aspek-aspek kepuasan perkawinan yang dikemukakan oleh Fower dan Olson (1993) yang diringkas menjadi 7 aspek sebagai berikut: a. Komunikasi b. Afeksi c. Kesetiaan d. Kepuasan Ekonomi e. Kepuasan Seksual f. Pembagian Peran g. Manajemen Konflik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Ketujuh aspek tersebut menjadi dasar dalam penuyusunan skala kepuasan perkawinan yang disusun peneliti dengan jumlah 56 item pernyataan. Tabel 3.3 Distribusi Item Skala Kepuasan Perkawinan Sebelum Try-Out Aspek Item Total Kepuasan Perkawinan Favorable Unfavorable Item Komunikasi Afeksi Kesetiaan Kepuasan Ekonomi Kepuasan Seksual Pembagian Peran Manajemen Konflik Total Item
4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 4 4 4 4 4 28
8 8 8 8 8 8 8 56
Presentase 14.28571% 14.28571% 14.28571% 14.28571% 14.28571% 14.28571% 14.28571% 100%
Sebelum menuliskan item dari skala kepuasan perkawinan, peneliti melakukan survei terhadap 20 pasangan suami-istri dari beberapa latar belakang. Survei dilakukan untuk mengetahui prespektif dari subjek mengenai kepuasan perkawinan. Survei berisi 8 pertanyaan yang disusun dari 7 aspek kepuasan perkawinan. Jawaban-jawaban dari pertanyaan survei dirangkum dan
jadikan
indikator
dalam
skala
kepuasan
perkawinan.
Selanjutnya, dari indikator-indikator disusun item-item skala kepuasan perkawinan. Selanjutnya peneliti melakukan Profesional Judgement dari dosen Psikologi Universitas Sanata Dharma C. Siswa Widyatmoko, M.Psi. Proses ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh item menggambarkan
aspek-aspek
dari
kepuasan
perkawinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Selanjutnya skala tersebut diujikan kepada beberapa subjek penelitan. Hal ini dilakukan untuk memastikan subjek dapat memahami dengan baik kalimat setiap item dalam skala kepuasan perkawinan. Item yang diupahami dengan baik digunakan untuk proses pengambilan data penelitian.
Tabel 3.4 Blue-Print Skala Kepuasan Perkawinan Sebelum Try-Out Item Aspek Total Favorable Unfavorable Kmunikasi 1, 15, 29, 43 8, 22, 36, 50 8 Afeksi 9, 23, 37, 51 2, 16, 30, 44 8 Kesetiaan 3, 17, 31, 45 10, 24, 38, 52 8 Kepuasan Ekonomi 11, 25, 39, 53 4, 18, 32, 46 8 Kepuasan Seksual 5, 19, 33, 47 12, 26, 40, 54 8 Pembagian Peran 13, 27, 41, 55 6, 20, 34, 48 8 Manajemen Konflik 7, 21, 35, 49 14, 28, 42, 56 8 Total Item 28 28 56
Dalam skala kepuasan perkawinan ini terdapat empat alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh subjek yaitu, SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), STS (Sangat Tidak Sesuai).
Tabel 3.5 Pemberian Skor Skala Kepuasan Perkawinan Bobot Pernyataan Jawaban Favorable Unfavorable SS (Sangat Setuju) 1 4 S (Setuju) 2 3 TS (Tidak Setuju) 3 2 STS (Sangat Tidak Setuju) 4 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
F. Pertanggungjawaban Alat Ukur 1. Validitas Validitas merupakan ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi dan pengukuran tersebut. Setiap alat ukur memiliki tujuan pengukuran yang berbeda-beda. Sebuah alat ukur hanya dikatakan valid untuk mengukur satu ubahan yang spesifik. Suatu alat ukur dikatakan memiliki validitas tinggi apabila alat ukur tersebut dapat memberikan hasil sesuai dengan tujuan pengukuran tersebut (Azwar, 2011). Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah skala tersebut memiliki data yang akurat dan sesuai dengan tujuan ukurnya (Azwar, 2013). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi adalah relevansi item dengan indikator perilaku dan dengan tujuan ukur dapat dievaluasi lewat nalar dan akal sehat serta mampu menilai isi skala tersebut benar-benar mendukung konstrak teoritik yang diukur (Azwar, 2013).
2. Seleksi Item Seleksi item dilakukan dengan parameter daya diskriminasi item. Diskriminasi item adalah kemampuan item dalam membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2009). Seleksi item dilakukan dengan uji coba (try out) skala penelitian kemudian menghitung korelasi antara distribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
skor item dengan distribusi skor skala dengan program SPSS yang menghasilkan koefisien korelasi item total (rix) (Azwar, 2009). Kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item total yang menggunakan batasan rix ≥ 0,30. Apabila jumlah item yang lolos masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka batasan tersebut dapat dipertimbangkan untuk diturunkan menjadi rix ≥ 0,25 (Azwar, 2009). Uji coba (try out) dilakukan pada tanggal 7 Januari 2017 sampai dengan 20 Januari 2017. Peneliti menggunakan 60 Subjek yang terbagi dari 30 laki-laki dan 30 perempuan. Berikut merupakan hasil seleksi item kedua variabel. a. Skala Kepuasan Perkawinan Pada skala kepuasan perkawinan
terdapat 1 item yang
gugur dengan koefisien korelasi ≥ 0,30 sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.6 Distribusi Item Skala Kepuasan Perkawinan Setelah Try Out Blue-Print Skala Kepuasan Perkawinan Setelah Try-Out Item Aspek Favorable Unfavorable Komunikasi 1, 15, 29, 43* 8, 22, 36, 50 Afeksi 9, 23, 37, 51 2, 16, 30, 44 Kesetiaan 3, 17, 31, 45 10, 24, 38, 52 Kepuasan Ekonomi 11, 25, 39, 53 4, 18, 32, 46 Kepuasan Seksual 5, 19, 33, 47 12, 26, 40, 54 Pembagian Peran 13, 27, 41, 55 6, 20, 34, 48 Manajemen Konflik 7, 21, 35, 49 14, 28, 42, 56 Total Item 27 28 Keterangan: *: item yang gugur
Total 8 8 8 8 8 8 8 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Berdasarkan hasil seleksi item dari 56 item skala kepuasan perkawinan terdapat 55 item valid dan 1 item gugur. 55 item valid tersebut memiliki nilai koefisien korelasi ≥ 0,30 dan digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.
b. Skala Nilai Materialisme Skala materilisme Richins dan Dawson (dalam Richins, 2004) yang diadaptasi setelah dilakukan try out tidak ada item yang gugur. Item-item dalam skala tersebut memiliki nilai koefisien korelasi ≥ 0 .30. Berdasarkan hasil seleksi item dari 18 item maka 18 item skala nilai materialisme yang diadaptasi dapat digunakan untuk mengambil data.
3. Reliabilitas Reliabilitas berarti tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran (Azwar, 2011). Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis Alpha Cronbach. Teknik ini memiliki nilai praktis dan efisiensi yang tinggi, karena hanya satu kali percobaan pada satu kelompok subjek (Azwar,2013). Koefisien Alpha Cronbach dibawah 0,6 menunjukkan reliabilitas kurang baik. Koefisien Alpha Cronbach 0,6-0,8 dapat diterima. Koefisien Alpha Cronbach diatas 0,8 dianggap paling baik. Skala kepuasan perkawinan mencapai nilai reliabilitas sebesar 0,963. Nilai reliabilitas dari skala kepuasan perkawinan ini memuaskan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
sangat mendekati nilai 1,00. Reliabilitis skala nilai materialisme juga memuaskan karena memperoleh nilai koefisien alpha 0.865.
G. Metode Analisis Data 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normalitas data atau sebaran data penelitian yang dilakukan. Uji normalitas dilakukan dengan teknik Kolmogorov-Smirnov SPSS for Windows ver. 23.0. Normalitas dipenuhi apabila hasil uji signifikansi untuk suatu taraf signifikan 0,05. Jika signifikan (p) yang diperoleh lebih besar dari 0,05, maka data tersebut dikatakan terdistribusi secara normal dan jika signifikan (p) kurang dari 0,05 maka data tidak terdistribusi secara normal (Santoso, 2010).
b. Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui pengaruh satu veriabel terhadap variabel lain dan mengetahui pola hubungan linear. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan test for linearity yang terdapat dalam SPSS for Windows ver. 23.0. Data dikatakan linear apabila kedua variabel yang diteliti memiliki signifikan kurang dari 0,05 (p<0,05) (Santoso, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk melihat hubungan antara nilai materialisme dan kepuasan perkawinan pada individu suami-istri. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment apabila data berdistribusi normal dan menggunakan uji hipotesis korelasi Spearman apabila data tidak berdistribusi normal (Santoso, 2010). Apabila koefisien korelasi memiliki taraf signifikan p < 0,05 maka korelasi dinyatakan signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 23 Januari 2017 sampai dengan 10 Febuari 2017. Skala penelitian dibagikan kepada individu suami-istri. Subjek dalam penelitian ini memiliki karakteristik dengan minimal usia perkawinan 2 tahun dan sudah mempunyai anak dari perkawinan mereka. Penelitian dilakasanakan dengan cara meminta subjek untuk memberi respon jawaban terhadap pernyataan pada kuesioner yang terdiri dari skala kepuasan perkawinan dan skala nilai materialisme. Secara keseluruhan peneliti membagikan 230 lembar skala penelitian. Dari jumlah tersebut, skala yang kembali berjumlah 186 lembar skala. Tidak kembalinya skala penelitian yang berjumlah 44 lembar disebabkan beberapa alasan, antara lain; lupa mengisi, hilang, rusak, dan subjek membutuhkan waktu lama unutk mengisi.
B. Diskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan sebaran skala penelitian, diskripsi subjek sebagai berikut: Tabel 4.1 Demografi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah
Presentase
Laki-laki
93
50%
Perempuan
93
50%
Total
186
100% 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 4.2 Demografi Subjek Berdasarkan Usia Perkawinan Usia Perkawinan
Jumlah
Presentase
≤ 5 th
34
18,27%
6-10 th
55
29,56%
11-19 th
43
23,18%
≥ 20 th
54
29,03%
186
100%
Total
C. Diskripsi Data Penelitian Berikut adalah tabel deskripssi data penelitian: Tabel 4.3 Data Empirik dan Data Teoritik Data Teoritik Variabel Min Max Mean 18 126 72 Materialisme Kepuasan Perkawinan 55
220
137,5
Data Empirik Min Max Mean 24 118 53,85
SD
P
19,934
0,000
100
23,415
0,000
206
170,16
Uji coba mean dilakukan untuk melihat perbedaan antara mean teoritik dengan mean empiris. Uji beda mean menggunakan One Sample ttest. Dari tabel 4.3 tersebut menunjukkan bahwa variabel materialisme memiliki mean teoritik sebesar 72 dan mean empirik sebesar 53,85. Mean empirik lebih kecil dari mean teoritik. Hal ini menunjukkan nilai materialisme pada subjek penelitian cenderung rendah. Hasil uji t variabel tersebut memiliki signifikansi di bawah 0,05 yaitu 0,000 (Tabel 4.3). Hal tersebut menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kedua mean variabel tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Variabel kepuasan perkawinan memiliki mean teoritik (137,5) lebih kecil dari mean empirik (170,16). Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan perkawinan pada subjek penelitian cenderung tinggi. Hasil uji t variabel tersebut memiliki koefisien signifikansi di bawah 0,05 yaitu 0,000 (Tabel 4.3). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kedua mean variabel tersebut.
D. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Peneliti melakukan uji asumsi untuk melihat apakah data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi. Hasil uji asumsi dapat dilihat sebagai berikut: a. Uji Normalitas Tabel 4.4 Uji normalitas
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Materialisme
.157
186
.000
.885
186
.000
Kepuasan_Perkawinan
.285
186
.000
.753
186
.000
Berdasarkan hasil uji normalitas, didapatkan bahwa nilai probabilitas (p) pada variabel materialisme dan kepuasan perkawinan sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan sebaran data pada kedua variabel bersifat tidak normal karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p <
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
0,05). Hal tersebut berarti pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan menggunakan teknik korelasi Spearman rho.
b. Uji Linearitas Tabel 4.5 Uji Linearitas ANOVA Table Sum of Squares Materialisme *
Between
(Combined)
Kepuasan_Perkaw Groups inan
Linearity
Mean Df
Square 1334.42
64052.311
48
55554.693
1
8497.618
47
180.800
9463.474
137
69.076
73515.785
185
3 55554.6 93
F
Sig.
19.318
.000
804.249
.000
2.617
.000
Deviation from Linearity Within Groups Total
Berdasarkan hasil uji linearitas dapat dilihat bahwa variabel materialisme dan kepuasan perkawinan pada pasangan suami-istri memiliki signifikansi (p) = 0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel bersifat linear.
2. Uji Hipotesis Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui bahwa data tidak terdistribusi dengan normal maka pengujian hipotesis menggunkan teknik korelasi Spearman rho pada taraf signifikansi 0,05. Berikut ini adalah hasil uji coba hipotesis nilai materialisme dan kepuasan perkawinan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Correlations Kepuasan_P Materialisme Spearman's rho
Materialisme
1.000
-.646**
.
.000
186
186
-.646**
1.000
Sig. (1-tailed)
.000
.
N
186
186
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N
Kepuasan_Per Correlation Coefficient kawinan
erkawinan
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Hasil uji hipotesis menunjukkan koefisien korelasi antara nilai materialisme dan kepuasan perkawinan adalah -0,646 dengan probabilitas 0,000. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang bersifat negatif, cukup kuat, dan signifikan antara variabel materialisme dan kepuasan perkawinan.
3. Analisis tambahan Peneliti melakukan analisis tambahan dengan menggunakan uji beda untuk melihat perbandingan nilai materialisme dan kepuasan perkawinan berdasarkan jenis kelamin. Peneliti juga melihat perbandingan nilai materialisme dan kepuasan perkawinan berdasarkan golongan usia perkawinan yang sudah ditentukan (Gol I ≤ 5th; Gol II 6-10th; Gol III 1119th; Gol IV 20≥) . Berdasarkan hasil uji normalitas (Tabel 4.4) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
homogenitas (terlampir) maka teknik uji beda yang digunakan adalah teknik Mann Whitney dan Kruskal Wallis. Dari hasil uji beda nilai materialisme dan kepuasan perkawinan berdasarkan jenis kelamin yang menggunakan teknik Mann Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan
yang signifikan antara
nilai
materialisme pada kelompok individu suami dengan kelompok individu istri. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikan 0,074 ≥ 0,05. Uji beda antara kepuasan perkawinan pada kelompok individu suami dengan kelompok individu istri tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai signifikan 0,074 ≥ 0,05. Hasil uji beda nilai materialisme dan kepuasan perkawinan berdasarkan golongan usia perkawinan yang menggunakan teknik Kruskal Wallis
menunjukkan ada perbedaan
yang signifikan pada nilai
materialisme antara golongan usia perkawinan I, II, III, dan IV. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikan 0,00 ≤ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa usia perkawinan lebih lama, maka nilai materialisme rendah. Uji beda antara kepuasan perkawinan pada golongan usia perkawinan menggunakan teknik Kruskal Wallis menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada kepuasan perkawinan antara golongan usia perkawinan I, II, III, dan IV ditunjukkan dengan nilai signifikan 0,00 ≤ 0,05. Hal ini menunjukkan semakin lama usia perkawinan, semakin tinggi kepuasan perkawinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
E. Pembahasan Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi Spearman rho, materialisme dan kepuasan perkawinan memiliki koefisien sebesar -0,646 dengan p = 0,000 < 0,05 . Hal tersebut menunjukkan hipotesis diterima bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara materialisme dan kepuasan perkawinan. Nilai negatif koefisien korelasi menunjukkan adanya hubungan negatif antara materialisme dan kepuasan perkawinan. Individu dengan nilai materialisme tinggi memusatkan tujuan hidupnya pada materi dan mengabaikan hal lain, termasuk kepuasan perkawinan (Seneca, 2006). Dalam sebuah relasi perkawinan individu materialistis memiliki afeksi yang rendah terhadap pasangannya. Hal tersebut memicu konflik antara pasangan suami-istri (Carroll et al., 2011). Vohs, Mead, dan Goode (2008) menemukan bahwa individu materialistis memiliki kepekaan rendah dalam hubungan suami-istri. Sehingga hubungan kurang harmonis. Pasangan suami-istri dengan nilai materialisme tinggi memiliki keharmonisan dan keintiman yang rendah. Data penelitian ini memperlihatkan bahwa individu dengan nilai materialisme rendah mencapai kepuasan perkawinan yang tinggi, dan individu dengan nilai
materialisme tinggi
memperoleh kepuasan perkawinan rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kasser (2002). Analisis tambahan menggunakan uji beda tidak menemukan perbedaan yang signifikan pada nilai materialisme dan kepuasan perkawinan berdasarkan jenis kelamin. Hasil penelitian ini berbeda dengan Cohen dkk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
(2009) yang menyatakan bahwa jenis kelamin merupakan faktor yang mempengaruhi kepuasan perkawinan. Hal ini mungkin disebabkan perbedaan subjek dalam penelitan Cohen dkk (2009) dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kebanyakan individu suamiistri dengan nilai materialisme tinggi dan kepuasan perkawinan rendah adalah mereka yang berusia 28-38 tahun dengan usia perkawinan 2-10 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa generasi keluarga muda saat ini memiliki orientasi nilai materialism yang tinggi. Rata-rata keluarga muda saat ini berfokus mengejar keinginan memiliki materi yang lebih daripada memenuhi aspek-aspek yang memperkuat kepuasan perkawinannya. Hal ini sesuai dengan penelitian Dey, Astin, dan Korn
(dalam Myers, 2008) terhadap hampir seperempat juta
mahasiswa baru tahun 1965-2005 di Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa nilai materialisme meningkat, sementara spiritualitas menurun. Generasi muda masa kini memandang kesuksesan finansial sebagai hal yang sangat penting dan esensial, melampaui nilai penting membangun filosofi hidup, menjadi ahli di bidang yang digeluti, membantu orang lain yang kesusahan, dan membangun keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Hasil analisis penelitian dengan menggunakan korelasi Spearman rho menunjukkan r = -0,646 dengan nilai signifikansi p = 0,000 (p < 0,05). Korelasi tersebut menegaskan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara materialisme dan kepuasan perkawinan pada seorang pasangan suamiistri. Semakin tinggi materialisme seorang pasangan suami-istri maka semakin rendah kepuasan perkawinannya. Semakin rendah materialisme seorang pasangan suami-istri, semakin tinggi kepuasan perkawinannya.
B. SARAN 1. Bagi Individu Suami-Istri Nilai materialisme yang tinggi memiliki hubungan negatif dengan kepuasan perkawinan. Individu yang sudah menikah disarankan untuk tidak terlalu terfokus pada kepemilikan materi yang membuat kepuasan perkawinan semakin rendah. Kepuasan perkawinan diperoleh dari sejauh mana pasangan saling memperoleh keintimin satu dengan lainnya.
2. Bagi individu yang akan menikah Hasil penelitian ini menyatakan bahwa nilai materialisme tinggi ditemukan pada individu dengan usia perkawinan muda. Pasangan yang
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
akan menikah sebaiknya menyadari bahwa memiliki orientasi kepemilikan materi yang lebih berdampak pada kurangnya kepuasan perakawinan mereka.
3. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini menyatakan bahwa nilai materialisme tinggi ditemukan pada individu dengan usia perkawinan muda. Peneliti selanjutnya disarankan menemukan penyebabnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ahuvia, Aaron and Nancy Wong (1995), “Materialism: Origins and Implications for Personal Well-Being,” European Advances in Consumer Research, Vol. 2, ed. Flemming Hansen, Provo, UT: Association for Consumer Research, 172–78 Andhianita, I., & Andayani, B. (2005). Kepuasan Perkawinan Ditinjau dari Berpacaran dan Tidak Berpacaran. Jurnal Psikologi 32 (2), 101-111. Azwar, S. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Cetakan IV. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Azwar, S. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2011). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2013). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Belk, R.W. (1985). Materialism: Trait aspects of living in the material world. Journal of Consumer Research, 12, 265-280. Benson, Purnell (1955). Familism and Marital Success. Social Forces 33 (3), 277280. Boven, L. V. (2005). Experientalism, Materialism and the Pursuit of Happiness. Review of General Psychology. Vol. 9. Pp: 132-134. DOI:10.1037/10892650.9.2.132. Burpee, L. C. & Langer, E. J. (2005). Mindfulness and Marital Satisfaction. Journal of Adult development 2 (1), 43-51. Carroll, J. S., Dean, L. R., Call, L. L., & Busby, D. M. (2011). Materialism and Marriage: Couple Profiles of Congruent and Incongruent Spouses. Journal of Couple & Relationship Therapy, 10(4), 287-308. DOI: 10.1080/15332691.2011.613306. Chan, K., & Gerrad, P. (2007). Materialism and Social Comparison among Adolescent. Journal Social Behavior Personality and Personality. 213228. Cohen, O., Geron, Y., & Farchi, A. (2009). Marital Quality and Global Wellbeing among Older Adult Israeli Couples in Enduring Marriages. The American Journal of Family Therapy, 37, 299-317.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Collins, R. & Coltrane, S. (1991). Sociology of Marriage and The Family: Gender, Love and Property. Chicago: Nelson-Hall. Desmita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Dew, Jeffery & Wilcox, W. B. (2011). If Momma Ain’t Happy: Explaining Declines in Marital Satisfaction Among New Mothers. Journal of Marriage and Family 73, 1-12. Dollhite, David C & Lambert, Nathaniel M. (2007). Forsaking All Others: How Religious Involvement Promotes Marital Fidelity in Christian, Jewish, and Muslim Couples Review of Religious Research 48 (3), 290-307. Fischer, H. K., dan Thomas, N. H. (1998). Dua Tahun Pertama Hidup Berkeluarga. Yogyakarta: Kanisius. Fowers. (1998). Marital Satisfaction Early in Marriage: A growth curve approach. Journal of Marriage and Family, 68-84. Fowers, Blaine J. & Olson, David H. (1993). ENRICH Marital Satisfaction Scale: A Brief Research and Clinical Tool. Journal of Familiy Psychology 7 (2), 176-185. Froh, J. J., Emmons, R. A., Card, N. A., Bono, G., and Wilson, J. A. (2011). Gratitude and The Reduce Costs of Materialism in Adolescents. Journal Happiness Study. Pp: 289-302. DOI:10.1007//S10902-010-9195-9. Gillford, R. & Bengston, V. (1979). Measuring Marital Satisfaction in Three Generation: Positive and Negative Dimensions. Journal of Marriage and Family 41 (2), 387-398. Gorchoff, Sara M., John, Oliver P., Helson, Revena, Contextualizing Change in Marital Satisfaction during Middle Age: An 18-Year Longitudinal Study. Journal of Psychological Science 19 (11). 1194-1200. Gottman, J.M, Buehlman, K.T. & Katz, L.F. (1992). How Couple View Their Future, Predicting Divorce from Oral History Interview. Journal Of Family Psychology, 5 (Maret-Juni, 295-318) Gottman, J,M & Krokoff, L.J. (1989). Marital Interaction and Satisfaction: A Longitudinal View. Journal of Consulting and Clinical Psychology. 57 (1), 47-52 Hadriani. (2015) Terungkap Wanita Indonesia Materialisme dalam Memilih Pasangan https://m.tempo.co/read/news/2015/02/25/174645148/terungkap -wanita-indonesia-materialisme-dalam-memilih-pasangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Hurlock, E.B., (1990). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Keempat, (2008). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kasser, T. (2002). The High Price of Materialism. London: MIT Press. Kasser, Tim, Richard M. Ryan, Charles E. Couchman, and Kennon M. Sheldon. (2004). “Materialistic values: Their causes and consequences.” In Psychology and Consumer Culture. Eds. Tim Kasser and Allen D. Kanner. Washington, DC: American Psychology Association Kinnear, T. C. (2011). Journal of Public Policy and Marketing. American Marketing Association. Kurdek, L.A. (2005). Gender and marital satisfaction early in marriage: A growth curve approach. Journal of Marriage and Family, 67, 68-84 Lailatushifah, S.N.F. (2003). Kesadaran akan Kesetaraan Gender dan Kepuasan Perkawinan pada Suami Istri dalam Rumah Tangga Pekerja Ganda. Jurnal Harmoni Sosial, Agustus, No 2; 52-61. Larson, J. H., & Holman, T. B. (1994). Premarital Predictors of Marital Quality and Stability. Journal of Family Relation 43 (2), 228-237. Levenson, R.W. , Cartensen, L.L & Gottman, J.M. (1993). Long-Term Marriage: Age, Gender, and Satisfaction. Journal of Psychology and Aging. ,8 (2), 301-313 Olson, D.H. & Hamilton, L.M. (1983). Families: What Make Them Work. Baverly Hills: Sage Publication. Panjaitan, D. (2011) Inilah Penyebab Perceraian Tertinggi di Indonesia. Kompas [on-line]. dari http://edukasi.kompasiana.com/2011/09.01/inilahpenyebabperceraian-tertinggi-di-indonesia/ Diakses pada tanggal 30 September 2016 Papalia, D.E., Old, S.W., & Feldman, R.D. (2010) Human Development Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana. Papalia, D.E., Old, S.W., & Feldman, R.D. (2014) Human Development Psikologi Perkembangan (Edisi 9). Jakarta: Kencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Rahmah, L. (1997). Kepuasan Pernikahan dalam Kaitannya dengan Management Konflik. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM Richins, M. L. (2004). The Material Values Scale: Measurement Prorties and Development of a Short Form. Journal of Consumer Research. Vol. 31 Richins, M. L. & Dawson, S. (1992). A consumer values orientation for materialism and its measurement: scale development and validation. Journal of Consumer Research, 19(3), 303-316. Robinson, L. C. & Blanton, P. W. (1993). Marital Strengths in Enduring Marriage, Family Relation 42, 38-45. Rosen-Grandon, Jane R.; Myers, Jane E.; Hattie, John A. (2004). The Relationship between Marital Characteristic, Marital Interaction Processes, and Marital Satisfaction. Journal of Counseling and Development 82 (1), 58-64. Sadarjoen, S. (2005). Konflik Marital: pemahaman konseptual, actual, dan alternative solusinya. Bandung: Refika Aditama. Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma. Santrock, J.W. (2002). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup jilid 2 ed. 5. Jakarta: Penerbit Erlangga. Saxton, L. (1986). The Individual, Marriage and The Family. California: Wadsworth Publishing Company. Schoen, R., Astone, N. M., Rothert, K., Standish, N. J., & Kim, Y. J. (2002). Women employment, marital happiness and divorce. Social Forces, 81(2), 643662 Seneca, P. J. (2006). A Validation Study of the Ger and Belk (1996) Materialism Scale and Richins (2004) Shortened Material Values Scale. Carbondale: Southern Illinois University. Snyder, D.K. (1979). Multidimensional assessment of marital satisfaction. Journal of Marriage and Family: 41 (4), 813-823. Stone, E.A., & Shackelford, T. K. (2007). Marital Satisfaction. Encyclopedia of social psychology, 541-546.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta. Suri, N. (2014) Ini Alasan Perceraian Tertinggi di Indonesia. Dari http://health.liputan6.com/ read/2456092/ini-alasan-perceraian-tertinggidi-indonesia. Diakses pada tanggal 28 September 2016. Trokan, John (1998). Stage of the MArirtal and Family Life Cycle: Marital Miracles. Pastoral Psychology 46 (4), 281-295. Vohs, K., Mead, N., & Goode, M. (2008). Merely activating the concept of money changes personal and interpersonal behavior. Current Directions in Psychological Science, 17, 208-212. Wismanto, Y. B. (2004). Kepuasan Perkawinan: Ditinjau dari Komitmen Perkawinan, Kesediaan Berkurban, Penyesuain Diadik, Kesetaraan Pertukaran dan Presepsi terhadap Perilaku Pasangan. Disertasi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada. Wood, W., Rhodes, N., & Whelan, M. (1989). Sex differences in positive wellbeing: A consideration of emotional style and marital status. Psychological Bulletin, 106 (2), 249-264.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA TRY OUT
Alexander Widyawan SN 119114110
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Salam sejahtera,
Perkenalkan saya: Nama
: Alexander Widyawan SN
Fakultas
: Psikologi
NIM
: 119114110 Saya adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat
ini saya sedang melakukan penelitian pada pasangan suami-istri. Saya memohon kesedian Bapak/Ibu untuk membantu saya dengan menjawab beberapa pernyataan, yang nantinya akan saya gunakan sebagai sumber data bagi penelitian saya. Sebelum menjawab pertanyaan, Bapak/ibu diminta untuk mengisi beberapa data diri yang terkait dengan kepentingan penelitian. Selanjutnya, anda diharapkan menjawab secara reflektif sesuai dengan apa yang anda alami, rasakan, maupun pikirkan. anda tidak perlu ragu-ragu dalam menjawabnya karena tidak ada jawaban yang benar atau salah. Selain itu, jawaban anda akan dirahasiakan sehingga saya maupun orang lain tidak akan mengetahui indetitas asli anda. Saya sangat menghargai dan berterimakasih apabila anda bersedia untuk menjawab pernyataan berikut dengan sejujur-jujurnya. Apabila anda bersedia untuk menjawab pertanyaan ini, silahkan memberikan paraf pada kolom pernyataan selanjutnya.
Hormat Saya,
(Alexander Widyawan SN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pernyataan Kesediaan Saya bersedia untuk terlibat dalam penelitian ini dengan menjawab pernyataan pada penelitian ini tanpa pakasaan dari pihak manapun. Untuk menjaga kerahasiaan identitas asli saya, saya tidak mencantumkan nama. Seluruh jawaban yang saya berikan sungguh-sungguh sesuai dengan apa yang saya alami, rasakan, dan pikirkan.
………………., November 2016
(paraf tanpa nama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IDENTITAS DIRI
Inisial
:
Jenis Kelamin*
: P/L
Umur
: …………….. Tahun
Usia Perkawinan*
: ≤ 5 thn / 6-10 thn / 11-20 thn / ≥ 20 thn
Jumlah Anak
:
Jumlah Pendapatan
: Rp ………………………… /bln
*) coret yang tidak sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN I PETUNJUK PENGISIAN Di bawah ini terdapat berbagai macam perilaku. Perilaku ini adalah perilaku yang biasanya dilakukan atau dialami dengan pasangan dalam kehidupan berumah tangga. Skala ini bersifat sangat pribadi dan dijaga kerahasiaannya. Setiap orang memiliki jawaban yang berbedabeda. Oleh sebab itu, dimohon Anda mengisi sesuai dengan keadaan diri anda yang sebenarbenarnya. Jangan merasa ragu-ragu dalam menjawabnya karena semua jawaban yang anda jawab adalah BENAR dan tidak ada jawaban yang SALAH. Pilihan jawaban adalah: 1. SS
: Bila pernyataan “Sangat Sesuai” dengan Anda.
2. S
: Bila pernyataan “Sesuai” dengan Anda.
3. TS
: Bila pernyataan “Tidak Sesuai” dengan Anda.
4. STS
: Bila pernyataan “Sangat Tidak Sesuai” dengan Anda.
Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda (X) pada kolom jawaban yang menurut anda paling sesuai. Contoh menjawab pernyataan: No 1
Pernyataan
STS
TS
Kami suka menyempatkan diri untuk bersama
S
SS
X
disela-sela kesibukan kami.
Jika Anda merasa kurang yakin dengan jawaban anda dan ingin merubahnya silahkan beri tanda ( ) pada tanda (X) jawaban anda sebelumnya, kemudian beri tanda (X) kembali pada jawaban yang anda inginkan Contoh mengubah jawaban: No Pernyataan 1
Kami suka menyempatkan diri untuk bersama disela-sela kesibukan kami.
STS
TS
X
SELAMAT MENGERJAKAN
S X
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA BAGIAN I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Pernyataan Kami saling mendengarkan pendapat dan keluh kesah masing-masing. Kami terlalu sibuk dengan pekerjaan kami masingmasing hingga lupa menyempatkan untuk bersama. Kami saling percaya dapat hidup bersama-sama hingga maut menjemput. Ada beberapa kebutuhan sehari-hari kami yang terkendala untuk dicukupi Aku merasa puas saat berhubungan seksual dengan pasanganku. Pekerjaan rumah tangga kami terbengkalai karena tidak ada pembagaian tugas diantara kami. Kami bersama-sama mencari jalan keluar atas masalah keluarga kami dengan baik. Pasanganku tidak mau mendengarkan pendapat dan keluh kesahku Kami suka menyempatkan diri untuk bersama diselasela kesibukan kami. Ketika terjadi pertengkaran diantara kami, ada keinginan kami untuk berpisah. Semua kebutuhan sehari-hari kami tercukupi dengan baik. Aku tidak mendapatkan kepuasan seksual dari pasanganku seperti yang aku harapkan Kami membagi tugas dalam mengurus pekerjaan rumah tangga secara merata. Perselisihan kecil diantara kami umumnya berubah menjadi perdebatan yang kontroversial. Kami saling menceritakan semua hal atau hampir semua hal. Pasanganku tidak mengkhawatirkan keberadaanku ketika aku tidak bersama dengannya. Kami percaya dapat menjaga janji dan sumpah perkawinan yang telah kami ucapkan bersama. Hutang-hutang yang kami miliki terasa menganggu dan membuat cemas. Hubungan seksual yang kami lakukan penuh dengan kasih, kerelaan, dan optimal.
STS
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
Pernyataan Pasanganku memiliki peran lebih dalam mengurus pekerjaan rumah tangga. Saat terjadi konflik diantara kami, kami menyelesaikannya saat itu juga. Ada banyak hal diantara kami yang saling tidak kami ketahui. Pasanganku suka menanyakan kabarku ketika aku tidak bersama dengannya. Pasanganku banyak melakukan hal yang mengingkari janji dan sumpah perkawinan kami. Kami memiliki alokasi dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok. Aku merasa terpaksa melayani pasanganku untuk memenuhi kebutuhan seksualnya. Kami saling bekerjasama dalam mengurus pekerjaan rumah tangga kami. Pertengkaran diantara kami umumnya dipicu oleh konflik masa lalu yang belum terselesaikan Semua hal atau hampir semua hal aku katakan dengan apa adanya terhadap pasanganku. Aku merasa kami seperti dua orang yang asing di rumah. Pasanganku menerima segala kelebihan dan kekurangan yang aku miliki. Pertengkaran diantara kami umumnya perihal penggunaan uang. Kami berbicara secara terbuka mengenai permasalahan seksual yang kami alami. Kami terlalu sibuk dengan urusan kami masingmasing sehingga jarang memperhatikan anak kami Hal-hal yang kami lakukan umumnya berdasarkan kesepakatan bersama. Pasanganku sering mengada-ada saat bercerita kepadaku. Pasanganku mengerti dan memahami apa yang aku inginkan. Pasanganku merasa kurang nyaman dengan kekurangan yang aku miliki. Kami dapat memilah prioritas yang utama dalam menggunakan uang.
STS
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 40. 41. 42.
43. 44.
45. 46. 47. 48. 49.
50. 51. 52. 53. 54. 55. 56.
Pernyataan Aku berpura-pura merasa puas saat berhubungan seksual dengan pasanganku. Kami membagi peran masing-masing dalam mendidik anak. Dalam hal berumah tangga umumnya pasanganku mengambil keputusan sendiri tanpa berdiskusi denganku. Kami saling menceritakan rahasia pribadi masingmasing. Pertengkaran diantara kami umumnya berakhir dengan membuat salah satu diantara kami tersinggung atau menangis. Walaupun aku banyak melakukan kesalahan, pasanganku tetap mencintainya dengan tulus. Keuangan keluarga kami, diatur oleh masing-masing pribadi. Kami selalu mencari cara baru untuk meningkatkan gairah seksual kami. Aku merasa pasanganku terlalu memanjakan anak kami. Ketika kami tidak setuju pada suatu hal dengan pasanganku, kami membahasnya secara bersamasama. Ada banyak rahasia pribadi yang aku simpan dari pasanganku supaya tidak menyakiti perasaannya. Pasanganku mengerti dan memahami yang harus dilakukan ketika aku marah. Pasanganku marah ketika aku mengulang kembali kesalahanku. Kami saling bekerjasama dengan baik untuk mengatur keuangan keluarga Aku merasa hubungan seksual yang kami lakukan hanya sekedar rutinitas saja. Kami bersepakat untuk memberi perhatian pada anak kami sesuai dengan porsinya Ketika kami tidak setuju pada suatu hal, pasanganku menentukan pilihannya sendiri.
STS
TS
Periksa kembali jawaban anda, jangan ada yang terlewatkan.
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN II PETUNJUK PENGISIAN Di bawah ini terdapat berbagai macam perilaku. Perilaku ini adalah perilaku yang berkaitan dengan nilai materialisme. Skala ini bersifat sangat pribadi dan dijaga kerahasiaannya. Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, dimohon Anda mengisi sesuai dengan keadaan diri anda yang sebenar-benarnya. Jangan merasa ragu-ragu dalam menjawabnya karena semua jawaban yang anda jawab adalah BENAR dan tidak ada jawaban yang SALAH. Pilihan jawaban pada skala ke-II ini berupa range angka dari 1 – 7. Jika jawaban anda mendekati angka 7, maka jawaban anda semakin mendekati pilihan “Sangat Setuju” (SS). Begitu pula sebaliknya. Jika jawaban anda mendekati angka 1, maka jawaban anda semakin mendekati pilihan “Sangat Tidak Setuju” (STS). Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda (X) pada kolom jawaban yang menurut anda paling sesuai. Contoh menjawab pernyataan: No 1
Pernyataan Saya mengagumi orang yang memiliki rumah, mobil, dan baju yang mahal
Jawaban STS
1
2
3
4
5 X
6
7 SS
Jika Anda merasa kurang yakin dengan jawaban anda dan ingin merubahnya silahkan beri tanda ( ) pada tanda (X) jawaban anda sebelumnya, kemudian beri tanda (X) kembali pada jawaban yang anda inginkan Contoh mengubah jawaban: No 1
Pernyataan Saya mengagumi orang yang memiliki rumah, mobil, dan baju yang mahal
Jawaban STS
1
2 X
3
SELAMAT MENGERJAKAN
4
5 X
6
7
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA BAGIAN II No 1. 2. 3.
4. 5. 6. 7. 8.
9. 10. 11. 12. 13.
14. 15.
16.
17. 18.
Pernyataan Saya mengagumi orang yang memiliki rumah, mobil, dan baju yang mahal Salah satu pencapaian terpenting dalam hidup saya adalah memiliki harta benda. Saya tidak menganggap banyaknya harta benda yang dimiliki seseorang sebagai ukuran kesuksesannya. Harta benda yang saya miliki menunjukkan seberapa sukses hidup saya Saya suka memiliki barang-barang yang membuat orang lain kagum Saya tidak banyak memperhatikan barang atau harta yang orang lain miliki Biasanya saya hanya membeli barangbarang yang saya butuhkan Saya berusaha menjalani hidup yang sederhana dengan menggunakan harta yang saya miliki. Tidak semua harta benda yang saya miliki penting untuk saya. Saya menikmati menghabiskan uang untuk barang-barang yang tidak berguna. Membeli barang-barang memberi kenikmatan tersendiri bagi saya Sepanjang hidup saya, saya senang dengan kemewahan Dibandingkan dengan kebanyakan orang, bagi saya hal-hal yang material atau kebendaan kurang penting Saya memiliki semua hal yang saya perlukan untuk menikmati hidup Hidupku akan lebih baik jika saya mempunyai barang-barang yang belum saya miliki Memiliki barang-barang yang lebih bagus, tidak akan membuat saya lebih bahagia Saya akan lebih bahagia jika saya mampu membeli lebih banyak barang-barang Terkadang saya agak merasa jengkel ketika saya tidak bisa membeli semua barang yang saya inginkan
Jawaban STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA PENELITIAN
Alexander Widyawan SN 119114110
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Salam sejahtera,
Perkenalkan saya: Nama
: Alexander Widyawan SN
Fakultas
: Psikologi
NIM
: 119114110 Saya adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat
ini saya sedang melakukan penelitian pada pasangan suami-istri. Saya memohon kesedian Bapak/Ibu untuk membantu saya dengan menjawab beberapa pernyataan, yang nantinya akan saya gunakan sebagai sumber data bagi penelitian saya. Sebelum menjawab pertanyaan, Bapak/ibu diminta untuk mengisi beberapa data diri yang terkait dengan kepentingan penelitian. Selanjutnya, anda diharapkan menjawab secara reflektif sesuai dengan apa yang anda alami, rasakan, maupun pikirkan. anda tidak perlu ragu-ragu dalam menjawabnya karena tidak ada jawaban yang benar atau salah. Selain itu, jawaban anda akan dirahasiakan sehingga saya maupun orang lain tidak akan mengetahui indetitas asli anda. Saya sangat menghargai dan berterimakasih apabila anda bersedia untuk menjawab pernyataan berikut dengan sejujur-jujurnya. Apabila anda bersedia untuk menjawab pertanyaan ini, silahkan memberikan paraf pada kolom pernyataan selanjutnya.
Hormat Saya,
(Alexander Widyawan SN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pernyataan Kesediaan Saya bersedia untuk terlibat dalam penelitian ini dengan menjawab pernyataan pada penelitian ini tanpa pakasaan dari pihak manapun. Untuk menjaga kerahasiaan identitas asli saya, saya tidak mencantumkan nama. Seluruh jawaban yang saya berikan sungguh-sungguh sesuai dengan apa yang saya alami, rasakan, dan pikirkan.
………………., November 2016
(paraf tanpa nama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IDENTITAS DIRI
Inisial
:
Jenis Kelamin*
: P/L
Umur
: …………….. Tahun
Usia Perkawinan*
: ≤ 5 thn / 6-10 thn / 11-20 thn / ≥ 20 thn
Jumlah Anak
:
Jumlah Pendapatan
: Rp ………………………… /bln
*) coret yang tidak sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN I PETUNJUK PENGISIAN Di bawah ini terdapat berbagai macam perilaku. Perilaku ini adalah perilaku yang biasanya dilakukan atau dialami dengan pasangan dalam kehidupan berumah tangga. Skala ini bersifat sangat pribadi dan dijaga kerahasiaannya. Setiap orang memiliki jawaban yang berbedabeda. Oleh sebab itu, dimohon Anda mengisi sesuai dengan keadaan diri anda yang sebenarbenarnya. Jangan merasa ragu-ragu dalam menjawabnya karena semua jawaban yang anda jawab adalah BENAR dan tidak ada jawaban yang SALAH. Pilihan jawaban adalah: 1. SS
: Bila pernyataan “Sangat Sesuai” dengan Anda.
2. S
: Bila pernyataan “Sesuai” dengan Anda.
3. TS
: Bila pernyataan “Tidak Sesuai” dengan Anda.
4. STS
: Bila pernyataan “Sangat Tidak Sesuai” dengan Anda.
Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda (X) pada kolom jawaban yang menurut anda paling sesuai. Contoh menjawab pernyataan: No 1
Pernyataan
STS
TS
Kami suka menyempatkan diri untuk bersama
S
SS
X
disela-sela kesibukan kami.
Jika Anda merasa kurang yakin dengan jawaban anda dan ingin merubahnya silahkan beri tanda ( ) pada tanda (X) jawaban anda sebelumnya, kemudian beri tanda (X) kembali pada jawaban yang anda inginkan Contoh mengubah jawaban: No Pernyataan 1
Kami suka menyempatkan diri untuk bersama disela-sela kesibukan kami.
STS
TS
X
SELAMAT MENGERJAKAN
S X
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA BAGIAN I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Pernyataan Kami saling mendengarkan pendapat dan keluh kesah masing-masing. Kami terlalu sibuk dengan pekerjaan kami masingmasing hingga lupa menyempatkan untuk bersama. Kami saling percaya dapat hidup bersama-sama hingga maut menjemput. Ada beberapa kebutuhan sehari-hari kami yang terkendala untuk dicukupi Aku merasa puas saat berhubungan seksual dengan pasanganku. Pekerjaan rumah tangga kami terbengkalai karena tidak ada pembagaian tugas diantara kami. Kami bersama-sama mencari jalan keluar atas masalah keluarga kami dengan baik. Pasanganku tidak mau mendengarkan pendapat dan keluh kesahku Kami suka menyempatkan diri untuk bersama diselasela kesibukan kami. Ketika terjadi pertengkaran diantara kami, ada keinginan kami untuk berpisah. Semua kebutuhan sehari-hari kami tercukupi dengan baik. Aku tidak mendapatkan kepuasan seksual dari pasanganku seperti yang aku harapkan Kami membagi tugas dalam mengurus pekerjaan rumah tangga secara merata. Perselisihan kecil diantara kami umumnya berubah menjadi perdebatan yang kontroversial. Kami saling menceritakan semua hal atau hampir semua hal. Pasanganku tidak mengkhawatirkan keberadaanku ketika aku tidak bersama dengannya. Kami percaya dapat menjaga janji dan sumpah perkawinan yang telah kami ucapkan bersama. Hutang-hutang yang kami miliki terasa menganggu dan membuat cemas. Hubungan seksual yang kami lakukan penuh dengan kasih, kerelaan, dan optimal.
STS
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
Pernyataan Pasanganku memiliki peran lebih dalam mengurus pekerjaan rumah tangga. Saat terjadi konflik diantara kami, kami menyelesaikannya saat itu juga. Ada banyak hal diantara kami yang saling tidak kami ketahui. Pasanganku suka menanyakan kabarku ketika aku tidak bersama dengannya. Pasanganku banyak melakukan hal yang mengingkari janji dan sumpah perkawinan kami. Kami memiliki alokasi dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok. Aku merasa terpaksa melayani pasanganku untuk memenuhi kebutuhan seksualnya. Kami saling bekerjasama dalam mengurus pekerjaan rumah tangga kami. Pertengkaran diantara kami umumnya dipicu oleh konflik masa lalu yang belum terselesaikan Semua hal atau hampir semua hal aku katakan dengan apa adanya terhadap pasanganku. Aku merasa kami seperti dua orang yang asing di rumah. Pasanganku menerima segala kelebihan dan kekurangan yang aku miliki. Pertengkaran diantara kami umumnya perihal penggunaan uang. Kami berbicara secara terbuka mengenai permasalahan seksual yang kami alami. Kami terlalu sibuk dengan urusan kami masingmasing sehingga jarang memperhatikan anak kami Hal-hal yang kami lakukan umumnya berdasarkan kesepakatan bersama. Pasanganku sering mengada-ada saat bercerita kepadaku. Pasanganku mengerti dan memahami apa yang aku inginkan. Pasanganku merasa kurang nyaman dengan kekurangan yang aku miliki. Kami dapat memilah prioritas yang utama dalam menggunakan uang.
STS
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 40. 41. 42.
43. 44.
45. 46. 47. 48. 49.
50. 51. 52. 53. 54. 55. 56.
Pernyataan Aku berpura-pura merasa puas saat berhubungan seksual dengan pasanganku. Kami membagi peran masing-masing dalam mendidik anak. Dalam hal berumah tangga umumnya pasanganku mengambil keputusan sendiri tanpa berdiskusi denganku. Kami saling menceritakan rahasia pribadi masingmasing. Pertengkaran diantara kami umumnya berakhir dengan membuat salah satu diantara kami tersinggung atau menangis. Walaupun aku banyak melakukan kesalahan, pasanganku tetap mencintainya dengan tulus. Keuangan keluarga kami, diatur oleh masing-masing pribadi. Kami selalu mencari cara baru untuk meningkatkan gairah seksual kami. Aku merasa pasanganku terlalu memanjakan anak kami. Ketika kami tidak setuju pada suatu hal dengan pasanganku, kami membahasnya secara bersamasama. Ada banyak rahasia pribadi yang aku simpan dari pasanganku supaya tidak menyakiti perasaannya. Pasanganku mengerti dan memahami yang harus dilakukan ketika aku marah. Pasanganku marah ketika aku mengulang kembali kesalahanku. Kami saling bekerjasama dengan baik untuk mengatur keuangan keluarga Aku merasa hubungan seksual yang kami lakukan hanya sekedar rutinitas saja. Kami bersepakat untuk memberi perhatian pada anak kami sesuai dengan porsinya Ketika kami tidak setuju pada suatu hal, pasanganku menentukan pilihannya sendiri.
STS
TS
Periksa kembali jawaban anda, jangan ada yang terlewatkan.
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN II PETUNJUK PENGISIAN Di bawah ini terdapat berbagai macam perilaku. Perilaku ini adalah perilaku yang berkaitan dengan nilai materialisme. Skala ini bersifat sangat pribadi dan dijaga kerahasiaannya. Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, dimohon Anda mengisi sesuai dengan keadaan diri anda yang sebenar-benarnya. Jangan merasa ragu-ragu dalam menjawabnya karena semua jawaban yang anda jawab adalah BENAR dan tidak ada jawaban yang SALAH. Pilihan jawaban pada skala ke-II ini berupa range angka dari 1 – 7. Jika jawaban anda mendekati angka 7, maka jawaban anda semakin mendekati pilihan “Sangat Setuju” (SS). Begitu pula sebaliknya. Jika jawaban anda mendekati angka 1, maka jawaban anda semakin mendekati pilihan “Sangat Tidak Setuju” (STS). Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda (X) pada kolom jawaban yang menurut anda paling sesuai. Contoh menjawab pernyataan: No 1
Pernyataan Saya mengagumi orang yang memiliki rumah, mobil, dan baju yang mahal
Jawaban STS
1
2
3
4
5 X
6
7 SS
Jika Anda merasa kurang yakin dengan jawaban anda dan ingin merubahnya silahkan beri tanda ( ) pada tanda (X) jawaban anda sebelumnya, kemudian beri tanda (X) kembali pada jawaban yang anda inginkan Contoh mengubah jawaban: No 1
Pernyataan Saya mengagumi orang yang memiliki rumah, mobil, dan baju yang mahal
Jawaban STS
1
2 X
3
SELAMAT MENGERJAKAN
4
5 X
6
7
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA BAGIAN II No 1. 2. 3.
4. 5. 6. 7. 8.
9. 10. 11. 12. 13.
14. 15.
16.
17. 18.
Pernyataan Saya mengagumi orang yang memiliki rumah, mobil, dan baju yang mahal Salah satu pencapaian terpenting dalam hidup saya adalah memiliki harta benda. Saya tidak menganggap banyaknya harta benda yang dimiliki seseorang sebagai ukuran kesuksesannya. Harta benda yang saya miliki menunjukkan seberapa sukses hidup saya Saya suka memiliki barang-barang yang membuat orang lain kagum Saya tidak banyak memperhatikan barang atau harta yang orang lain miliki Biasanya saya hanya membeli barangbarang yang saya butuhkan Saya berusaha menjalani hidup yang sederhana dengan menggunakan harta yang saya miliki. Tidak semua harta benda yang saya miliki penting untuk saya. Saya menikmati menghabiskan uang untuk barang-barang yang tidak berguna. Membeli barang-barang memberi kenikmatan tersendiri bagi saya Sepanjang hidup saya, saya senang dengan kemewahan Dibandingkan dengan kebanyakan orang, bagi saya hal-hal yang material atau kebendaan kurang penting Saya memiliki semua hal yang saya perlukan untuk menikmati hidup Hidupku akan lebih baik jika saya mempunyai barang-barang yang belum saya miliki Memiliki barang-barang yang lebih bagus, tidak akan membuat saya lebih bahagia Saya akan lebih bahagia jika saya mampu membeli lebih banyak barang-barang Terkadang saya agak merasa jengkel ketika saya tidak bisa membeli semua barang yang saya inginkan
Jawaban STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
STS
1
2
3
4
5
6
7
SS
TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Nilai Materialisme Levene Statistic
df1
2.389
df2 32
Sig. 137
.000
Analisis Tambahan Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
MTR
186
53.85
19.934
24
118
usia_perkawinan
186
2.62
1.095
1
4
Kruskal-Wallis Test Ranks usia_per kawinan MTR
N
Mean Rank
1
35
167.50
2
54
125.43
3
43
75.74
4
54
27.75
Total
186
Test Statisticsa,b MTR Chi-Square
170.492
df
3
Asymp. Sig.
.000
a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: usia_perkawinan
Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
KP
186
170.16
23.415
100
206
usia_perkawinan
186
2.62
1.095
1
4
Kruskal-Wallis Test Ranks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
usia_per kawinan KP
N
Mean Rank
1
35
28.66
2
54
90.92
3
43
103.50
4
54
130.15
Total
186
Test Statisticsa,b KP Chi-Square
77.554
df
3
Asymp. Sig.
.000
a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: usia_perkawinan
Uji Beda berdasarkan jenis kelamin
Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
KP
186
170.16
23.415
100
206
JK
186
1.50
.501
1
2
Mann-Whitney Test Ranks JK KP
N
Mean Rank
Sum of Ranks
1
93
100.54
9350.00
2
93
86.46
8041.00
Total
186
Test Statisticsa KP Mann-Whitney U
3.670E3
Wilcoxon W
8.041E3
Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Grouping Variable: JK
-1.785 .074
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
MTR
186
53.85
19.934
24
118
JK
186
1.50
.501
1
2
Mann-Whitney Test Ranks JK MTR
N
Mean Rank
Sum of Ranks
1
93
86.45
8039.50
2
93
100.55
9351.50
Total
186
Test Statisticsa MTR Mann-Whitney U
3.668E3
Wilcoxon W
8.040E3
Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Grouping Variable: JK
-1.788 .074