5
HANDOUT Pertemuan Ke: 3 , 4 dan 5 Mata Kuliah : BISNIS KATERING Pokok Materi : RUANG LINGKUP BISNIS 1. Lingkungan Bisnis 2. Jenis-jenis Bisnis Katering 3. Bentuk Badan Usaha Bisnis Katering 4. Etika Bisnis ___________________________________________________________________ MATERI PERKULIAHAN: 1. Lingkungan Bisnis Lingkungan
Perusahaan
(Business
Environment)
atau
Lingkungan
Bisnis merupakan kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja perusahaan. Selain itu, lingkungan merujuk pada lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan yang berada di luar perusahaan tesebut dan secara potensial mempengaruhi kinerja perusahaan. Porter (1980) mengemukakan bahwa lingkungan bisnis dapat dibagi dalam dua Kategori yaitu Lingkungan Internal dan Eksternal. Lingkngan internal: Lingkungan internal adalah lingkungan di dalam perusahaan meliputi: aspek keuangan, SDM, pemasaran, operasional dan aspek-aspek perusahaan lainnya.
Mc.Kinsey
menyarankan
komponen-komponen
untuk
menjalankan
perusahaan secara efektif yaitu: Struktur organisasi: dikoordinasikan untuk mencapai tujuan perusahaan. Perlu penyesuaian struktur dengan strategi yang diterapkan dan merupakan tugas dasar seorang manajer perusahaan Strategi: dapat didefinisikan sebagai penentuan tujuan dasar jangka panjang yang merupakan sasaran sebuah perusahaan, penerimaan dari serangkaian tindakan dan alokasi dari sumber-sumber yang dibutukan untu melaksanakan tujuan. Penerapan strategi yang efektif, akan menjamin tercapainya tujuan perusahaan yang efektif pula.
6
Sistem: Motivasi dan pengendalian personil (SDM) dalam pelaksanaan strategi, dilakukan melalui system imbalan perusahaan meliputi gaji yang diberikan, bonus, kenaikan gaji, penilaian prestasi, tanggung jawab, norma kelompok, ketegangan, ketakutan, kecelakaan kerja dan sebagainya. Mengacu pada pedoman dalam menyusun system imbalan yang efektif akan menjamin suksesnya implementasi strategi. Gaya Kepemimpinan: Kepemimpinan dan budaya perusahaan saling tergantung satu sama lain. Setiap gaya kepemimpinan dapat membentuk budaya perusahaan, sebaliknya budaya yang sudah ada dalam perusahaan dapat sangat mempengaruhi efektifitas seorang pemimpin. Staf atau Karyawan: Karyawan merupakan salah satu sumber daya dan sekaligus input yang berharga milik perusahaan. Dalam suatu perusahaan, antara karyawan dan pimpinan memiliki kepentingannya masing-masing. Karyawan menginginkan adanya imbalan berupa upah yang layak dari hasil kerja mereka, sedangkan pimpian menginginkan kinerja yang tinggi yang ditunjukkan oleh besarnya omzet penjualan dan laba. Pertentangan dua kepentingan ini seringkali menimbulkan konflik dalam perusahaan. Budaya Perusahaan: Selain memberikan identitas pada perusahaan budaya perusahaan dapat menumbuhkan komitmen bagi para karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan, bahkan kadang-kadang komitmen yang melebihi tujuan pribadinya sendiri. Lingkungan Eksternal : Lingkungan eksternal terbagi dalam dua kategori yaitu lingkungan umum dan ligkungan industry. Lingkungan umum meliputi faktor-faktor politik, ekonomi, social dan teknologi, sedangkan lingkngan industry meliputi aspekaspek yang terdapat dalam konsep strategi bersaing (competitive strategy). Lingkungan umum: merupakan lingkungan yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja perusahaan. Komponen-komponen lingkungan umum melputi:
7
Demografi: Isu penting yang perlu diamati adalah perubahan struktur umur penduduk, permasalahan gender, ras, peluang kerja, pengangguran dan masalah yang menyangkut urbanisasi. Ekonomi: Kondisi ekonomi suatu daerah/Negara dapat mempengaruhi suatu perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi, semakin buruk pula iklim bisnisnya. Lingkunan ekonomi yang mempengaruhi prestasi kerja dari suatu perusahaan meliputi tingkat pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat, perubahan selera dan pola pengeluaran konsumen akibat dari perubahan pendapatan. Alam: SDA memberikan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan. Ketersediaan bahan baku akan menjamin kelancaran kerja perusahaan. Sebaliknya, perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan bila bahan baku yang diperlukan tidak tersedia. Teknologi:
Lingkungan
teknologi
merupakan
kekuata
yang
dapat
menciptakan produk dan pasar baru. Perusahaan perlu mengamati setiap perkembangan pnggunaan teknologi. Teknologi yang canggih, dapat menciptakan daya saing yang kuat bagi perusahaan yang pada akhirnya akan mengubah cara kerja perusahaan. Politik: Kebijakan yang dibuat pemerintah, sering bermuatanpolitis. Situasi politik yag tidak kondusif akan berdampak negative pada dunia bisnis , begitu pula sebaliknya. Umar (2001:76) mengemukakan bahwa beberapa hal utama yang perlu diperhatikan dari factor poltik agar bisnis dapat berkembang adalah: a. Undang-undang tentang lingkungan perburuhan, b. Peraturan tentang perdagangan luar negeri c. Stabilitaspemeintahan d. Peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja e. Sistem Perpajakan.
8
Sosial dan Budaya: Perubahan social yang terjadi dan mempengaruhi perusahaan harus dapat diantisipasi. Aspek kondisi social ini misalnya: sikap, gaya hidp, adat istiadat dan kebiasaan dari orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan serta kondisi budaya, ekologis, demografis, religious, pendidikan dan etnis. Lingkungan Industri: Menurut Porter (1980) bahwa: aspek
lingkungan
industry akan lebih mengarah pada aspek persaingan di mana perusahaan berada. Hal ini mengakibatkan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan seperti ancaman dan kekuatan yang dimiliki perusahaan, perlu dianalisis. Faktor-faktor tersebut adalah: Ancaman masuk Pendatang baru: Masuknya perusahaan sebagai penatang baru akan menimbulkan implikasi bagi perusahaan yang sudah ada sehingga akan terjadi perebutan pasar yang semakin kompetitif serta perebutan sumber daya produksi yang semakin terbatas. Persaingan sesama perusahaan dalam industry: Adanya persaingan dalam dunia industry akan dapat mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Perusahaan yang mempunyai kekuatan cukup besar, dapat mempengaruhi pasar, sedangkan pada pasar persaingan sempurna, biasanya akan memaksa perusahaan untuk menjadi follower termasuk dalam hal harga produk. Ancaman dari produk pengganti: Ancaman produk pengganti ini akan semakin kuat bila konsumen dihadapkan pada biaya peralihan (switching cost) yang sedikit, dan jika harga produk pengganti tersebut lebih murah denga kualitas yang sama. Kekuatan Tawar Pembeli: Kekuatan tawar dari para pembeli, dapat mempengaruhi bahkan memaksa perusahaan untuk menurunkan harga suatu produk, meningkatkan mutu produk dan pelayanan serta mengadu perusahaan dengan kompetitornya.
9
Kekuatan Tawar Pemasok: Kekuatan tawar pemasok juga dapat mempengaruhi atau memaksa industry, lewat kemampuan mereka menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk atau pelayanan Pengaruh kekuatan Pemegang Saham lainnya: Pemegang Saham emilii kepentingan dan tanggung jawab tertentu pada perusahaan. Tanggung jawab tersebut didasarkan pada besarnya saham mereka dalam perusahaan. Keuntungan yang diperoleh pemegang saham tergantung pada besarnya saham yang ada pada perusahaan.
2.Jenis-jenis Bisnis Katering Bisnis Katering atau lebih tepatnya OUTSIDE CATERING terdiri dari beberapa jenis tergantung pada konsumen yang dilayaninya. Konsumen yang dilayani, dikelompokkan dalam tiga kelompok sebagai berikut: Katering yang melayani umum: Katering ini melayani umum atau siapa saja yang membutuhkan produk dan jasa pelayanan makanan dan minuman seperti: catering yang melayani keluarga (Rumah Tangga) atau perseorangan misalnya rantangan baik untuk keluarga maupun individu, berbagai acara syukuran, pesta, lunch box atau snack box dan sebagainya. Katering yang melayani konsumen khusus: Konsumen khusus artinya konsumen yang memerlukan produk dan jasa pelayanan makan dan minum secara khusus misalnya Katering khusus untuk jemaah haji, khusus untuk orang sakit tertentu (dietetic catering), khusus untuk tentara, atlit tertentu dan sebagainya. Katering Transportasi: Katering ini melayani konsumen yang sedang melakukan perjalanan jauh baik lewat darat, laut dan udara. Contohnya, Katering Bus Malam, Katering Kereta Api, Katering Pesawat Terbang, Katering Kapal Laut dan sebagainya.
10
3.Bentuk Badan Usaha Bisnis Katering: Terdapat tiga bentuk badan usaha bisnis yaitu Perusahaan Perorangan, Perusahaan Patungan dan Perseroan Terbatas (PT). Perusahaan Perorangan: usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Setiap individu dapat membuat usaha perorangan tanpa izin dan tata cara tertentu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perorangan bermodal kecil, terbatas dalam jenis dan jumlah produksi, tenaga keja sedikit dan alat produksi menggunakan teknologi sederhana. Kelebihan Perusahaan Perorangan: -
Mudah dibentuk, murah dan tidak memerlukan ijin pembentukandari pemerintah
-
Keuntungan hanya dimiliki oleh satu orang yaitu pendiri usaha ersebut.
-
Pembuatan keputusan dan pengendalian biaya hanya dilakuka oleh satu orang, sehingga orang tersebut benar-benar mengetahui bisnis yang dijalankannya.
-
Fleksibel dalam arti manajemen dapat dengan mudah bereaksi terhadap keputusan harian dengan mudah.
-
Relatif tidak ada control dari pemerintah sehingga pajak yang harus dibayarkan adalah pajak pribadi dan bukan pajak usaha.
Kekurangan Perusahaan Peorangan: -
Tanggung jawab utang bila terjadi kewajiban pembayaran, maka harus dipenuhi dengan menyerahkan seluruh harta perusahaan dan harta pribadi pemili.
-
Jarang ada yang bertahan lama, salah satu penyebabnya adalah kematian pemilik perusahaan.
-
Relatif sulit untuk memperoleh pinjaman jangka panjang dengan bunga rendah.
-
Relatif bergantung pada pola piker satu orang saja, sehingga bila orang tesebut kurang berpengalaman dalam bisnis maka resiko kegagalan sangat besar.
11
Perusahaan Persekutuan/Partnership: merupakan bentuk organisasi bisnis di mana dua orang atau lebih bertindak sebagai pemilik dari perusahaan, sehingga tanggung jawab dan hak yang ada akan ditanggung oleh mereka. Ada dua bentuk perusahaan persekutuan yaitu: Firma dan Commanditer Vennotschaap (CV). FIRMA: yaitu perseroan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan di bawah satu nama bersama, di mana peserta-pesertanya langsung dan sendiri-sendiri bertanggung jawab sepenuhnya kepada pihak ketiga. Persekutuan Komanditer (CV): yaitu perseroan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk oleh satu orang atau lebih sebagai pihak yang brtanggung jawab secara solider dan satu orang atau lebih sebagai pihak lain yang mempercayakan uangnya. Kelebihan Perusahaan Persekutuan: -
Modal tersedia lebih banyak
-
Meningkatkan kepercayaan kreditor
-
Keahlian dan keterampilan bertambah
-
Adanya kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang
Kekurangan Perusahaan Persekutuan: -
Tanggung jawab yang tidak terbatas
-
Umur yang terbatas, secara hokum, perusahaan dapat diberhenikan karena adanya kematian, ketidak mampuan atau penarikan salah satu dari partner.
-
Lemahnya pengendalian, setiap partner wajib bertanggung jawab terhadap keputusan dari partner yang lain.
Bisnis Katering pada
umumnya
berbentuk
Perusahaan
perorangan
atau
perusahaan persekutuan. Pada golongan A1 dan A2, biasanya berbentuk perusahaan perorangan, sedangkan pada golongan A3, B dan C, dapat berbentuk perusahaan perorangan atau perusahaan persekutuan.
12
Perseroan Terbatas (PT): Secara hukum dianggap sebagai suatu badan hukum, terpisah dari individu-individu yang memilikinya.Didirikan bedasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi atas saham dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam Undang-undang serta peraturan pelaksanaannya. Kelebihan Bentuk PT: -
Adanya tanggung jawa atas utang yang terbatas, di mana tanggung jawab atas utang yang harus dibayar terbatas sesuai jumlah saham yang dimiliki.
-
Adanya kemungkinan untuk memperjual belikan saham yang dimilikinya
-
Memiliki jangka waktu operasional yang tidak terbatas
-
Relatif lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dengan nilai nominal yang besar dengan jangka waktu panjang dan tingkat bunga rendah.
-
Adanya kemungkinan untuk alih teknologi dan ilmu di mana para pemegang saham dapat dengan mudah menyewa tenaga manajemen professional dalam menjalankan perusahaan.
Kekurangan Bentuk PT : -
Terbatas dalam jenis badan usaha yang dijalankan karena ditentukan oleh ijin yang dikeluarkan dan peraturan yang berlaku.
-
Adanya perbedaan kepentingan dalam menjalankan PT, kadang-kadang pemilik saham sedikit dikalahkan oleh kepentingan pemilik saham besar.
-
Adanya kewajiban untuk membuat laporan ke berbagai pihak.
-
Pendirian PT dengan biaya yang tidak sedikit.
-
Adanya system pajak yang menyebabkan seorang pemegang saham membayar pajak ganda yaitu pajak atas nama PT dan pajak pribadinya.
4.Etika Bisnis. Etika Bisnis adalah pengetahuan tata cara ideal tentang pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara
13
universal dan secara ekonomi/social dengan menerapkan norma dan moralitas tersebut untuk menunjang tujuan kegiatan bisnis (Muslich, 1998:4). Masalah etika bisns muncul bila terjadi konflik tanggung jawab atau konflik loyalitas. Hal ini terjadi karena kepentingan diri sendiri dan kepentingan orang lain saling bertabrakan, sehingga ada kemungkinan kepentingan orang lain dikorbankan demi diri sendiri atau kelompok sendiri dalam prakek bisnis. Menurut Kitson dan Campbell (1996:97-98) bahwa:ā€¯masalah utama etika dalamj dunia bisnis berakar dari persoalan tanggung jawab social perusahaan. Prinsip-prinsip etika bisnis menurut Muslich (1998:31-33): a. Prinsip Otonomi: perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang garapan yang dilakukan dan visi & misi yang ditentukan perusahaan. b. Prinsip Kejujuran: menjadi nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Dalam hubungannya dengan lingkungan bisnis, kejujuran diorientasikan pada seluruh pihak, baik karyawan, konsumen, pemasok dan pihak lainnya yang terkait dengan aktivitas bisnis c. Prinsip Tidak Berniat Jahat: Erat kaitannya dengan prinsip kejujuran. Bila kejujuran dapat diterapkan/dilaksanakan, maka keinginan perusahaan untuk bertindak jahat dapat diredam. Keinginan akan berbuat jahat dapat menghancurkan perusahaan. d. Prinsip Keadilan: Menganjurkan pada perusahaan untuk berlaku adil kepada pihak-pihak yang terkait dalam system bisnis. Contoh: perusahaan memberikan pelayanan yang sama pada konsumen yang membayar dengan harga yang sama, atau member upah yang adil kepada karyawan sesuai dengan kontribusi yang telah diberikannya. e. Prinsip Hormat pada Diri Sendiri: Perlunya meningkatkan citra perusahaan melalui prinsip kejujuran, tidak berniat jahat dan berlaku adil. Menjaga citra perusahaan merupakan pengakuan atas keberadaan/eksistensi perusahaan, sehingga prinsip-prinsip lainnya dengan sendirinya akan terbangun.