FUNGSI PROGRAM POP CIRCLE DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN MUSIK INDIE PENDENGAR RADIO RASE 102.3 FM BANDUNG Suatu studi Deskriftif Analisis Mengenai Fungsi Program Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung Khususnya Komunitas Pendengar Pop Circle Bandung
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Menempuh Ujian Strata Satu (S1) pada Jurusan Ilmu Komunikasi
MUHAMMAD INDRA NUGRAHA 062050090
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2010
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Fungsi Program Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung. Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana fungsi program Pop Circle dalam meningkatkan pengetahuan pendengar khususnya dalam dunia musik indie. Selain itu juga untuk mengetahui hambatan-hambatan dan usaha yang dilakukan oleh pihak Radio Rase 102.3 FM Bandung, khusunya dalam program Pop Circle. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori uses and gratifications. Teori Model Uses and Gratifications adalah model yang menunjukan bahwa yang menjadi permasalahan adalah bukan bagaimana media mengubah sikap khalayak, tetapi bagaimana memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Dalam model ini khalayak di anggap aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey dengan analisis data deskriptif, teknik pengambilan datanya adalah dengan menggunakan teknik kepustakaan, observasi, wawancara dan penyebaran angket dengan menggunakan Teknik pengambilan yang digunakan adalah sampling probability kepada 37 responden Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka diperoleh hasil bahwa fungsi program Pop Circle masih kurang efektif dalam meningkatkan pengetahuan musik indie pendengar Radio Rase 102.3FM Bandung. Hal ini dikarnakan masih kurangnya penerimaan informasi yang diterima pemirsa, ini disebabkan masih kurangnya kelengkapan pesan dan kejelasan pesan yang disampaikan. Selain itu perhatian pemirsa pada program ini masih kurang karena daya tarik program Pop Circle yang masih dirasakan kurang menarik. Hal-hal yang ingin di rekomendasikan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, adalah dengan dengan menyiapkan materi yang sangat matang pihak Rase 102.3 FM Bandung harus memilih narasumber yang sangat berkompeten. Agar pendengar merasa dapat dengan jelas informasi yang disampaikan pada program ini.
ABSTRACT
This study titled Function Program In Improving Knowledge Pop Circle Music Radio Listeners Indie 102.3 Rase FM Bandung. The purpose of this study was conducted to find out how the program functions Pop Circle in improving the knowledge of viewers especially in the indie music world. In addition to knowing the obstacles and the work done by the Radio Rase 102.3 FM Bandung, especially in the Pop Circle.teori program used in this research is the uses and gratifications theory Uses and Gratifications Theory Model is a model that shows that the problem is not how the media to change public attitudes, but how to meet personal needs and social audiences. In this model the audience is considered active using the media to meet their needs This study used survey research methods with descriptive data analysis, data retrieval technique is to use the technique of literature, observation, interview and questionnaire by using a sampling technique was used probability sampling to 37 respondents Based on research conducted by the researchers, it was found that the function of the Pop Circle program is still less effective in increasing knowledge of indie music pendengar Rase 102.3FM Radio Bandung. It is still a lack of acceptance dikarnakan information received viewers, is due to the lack of clarity kelenggkapan message and the message delivered. In addition, the viewer's attention on the program is still less because of the attractiveness Pop Circle programs that are still felt less attractive. The things that you want to recommend Based on research conducted by the researchers, is to prepare materials with a very mature party Rase 102.3 FM Bandung should choose a highly competent resource persons. In order for listeners to feel it can be clearly presented information on this program.
ABSTRAK
Panalungtikan ieu dijudulan Fungsi Program Pop Circle Dina Ngaronjatkeun Kanyaho Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung. Tujuan diayakeun panalungtikan ieu téh pikeun nyaho kumaha fungsi program Pop Circle dina ngaronjatkeun kanyaho pendengar hususna dina dunya musik indie. Sajaba ti éta ogé pikeun nyaho tahanan-tahanan sarta usaha anu dipigawé ku pihak Radio Rase 102.3 FM Bandung, khusunya dina program Pop Circle. Teori anu dipaké dina panalungtikan ieu téh teori uses and gratifications Teori Modél Uses and Gratifications nyaéta modél anu menunjukan yén anu jadi masalah nyaéta lain kumaha média ngarobah dangong khalayak, tapi kumaha minuhan kaperluan pribadi sarta sosial khalayak. Dina modél ieu khalayak di anggap aktip ngagunakeun média pikeun minuhan kaperluanana Panalungtikan ieu ngagunakeun padika panalungtikan survey jeung analisis data deskriptif, téknik pengambilan datana nyaéta kalayan ngagunakeun téknik kepustakaan, observasi, wawancara sarta sumebarna angket kalayan ngagunakeun Téknik pengambilan anu dipaké nyaéta sampling probability ka 37 responden Dumasar panalungtikan anu dipigawé ku peneliti, mangka ditampa hasil yén fungsi program Pop Circle masih kurang efektif dina ngaronjatkeun kanyaho musik indie pendengar Radio Rase 102.3FM Bandung. Hal ieu dikarnakan masih kurangna penerimaan informasi anu ditarima pemirsa, ieu disebabkan masih kurangna kelengkapan talatah sarta kejelasan talatah anu ditepikeun. Sajaba ti éta perhatian pemirsa dina program ieu masih kurang alatan daya kenyang program Pop Circle anu masih dirasakeun kurang metot. Hal-hal anu hayang di rekomendasikan Dumasar panalungtikan anu dipigawé ku peneliti, nyaéta kalayan kalayan nyiapkeun materi anu pohara asak pihak Rase 102.3 FM Bandung kudu milih narasumber anu pohara berkompeten. Ambéh pendengar ngarasa bisa kalayan écés informasi anu ditepikeun dina program ieu.
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis ilmiah skripsi ini adalah benar-benar hasil pekerjaan penelitian saya, adapun kutipan dan saduran hanya sebatas referensi semata dan apabila dikemudian hari Skripsi yang saya buat ini terbukti meniru atau menjiplak karya orang lain, saya bersedia mendapat sangsi akademis maupun sangsi pidana dari lembaga yang berwenang.
Bandung, Oktober 2010 Peneliti
Muhammad Indra Nugraha
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama
: Muhammad Indra Nugraha
2. NRP
: 062050090
3. TTL
: Bandung, 18 Maret 1988
4. Jenis kelamin
: Laki-Laki
5. Agama
: Islam
6. Alamat
: Jalan Johar 2 Blok C3/27 Tmn. Pagelaran Ciomas Bogor
7. Nama Orang Tua : a. Ayah
: Drs.Ruswandi
b. Ibu
: Elly Herawati
8. Pendidikan Formal : a. TK
: TK Darul Ihya, Tahun 1993-1994
b. SD
: SDN Taman Pagelaran, Tahun 1994-2000
c. SMP
: SMP Negeri 6 Bogor, Tahun 2000-2003
d. SMA
: SMA Negeri 5 Bogor , 2003-2006
e. Perguruan Tinggi : Universitas Pasundan, Tahun 2006- sekarang Demikian daftar riwayat hidup ini peneliti buat dengan sebenar-benarnya sebagai pelengkap skripsi.
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum, Wr, Wb. Segala Puji dan Syukur Praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga pada akhirnya peneliti dapat
menyelesaikan penyusunan Skripsi
ini
yang
berjudul “FUNGSI
PROGRAM POP CIRCLE DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN MUSIK INDIE PENDENGAR RADIO RASE 102.3 FM BANDUNG.” Maksud dan tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian strata satu (S1) pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pasundan. Dalam penyusunan Skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan dorongan, bantuan dan bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan yang sangat berharga ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat Bapak Drs.Iing Saefudin, M.Si selaku pembimbing yang telah membimbing peneliti dengan sepenuh hati, meluangkan waktu, membagikan ilmu, wawasan, pikiran dan kesempatan untuk memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dalam menyelesaikan Sripsi ini. Pada kesempatan ini pula peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Drs. Aswan Haryadi, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pasundan Bandung.
2. Bapak DR. H. Thomas Bustomi, M.S.i. Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pasundan Bandung. 3. Bapak M. Budiana, S. Ip. M.Si. Selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pasundan Bandung. 4. Bapak Drs. Deden Ramdhan, M.Si. Selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pasundan Bandung. 5. Bapak Drs. Rasman Sonjaya, M,Si. Selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pasundan Bandung. 6. Seluruh Staf pengajar dan Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pasundan Bandung, atas ilmu dan wawasan yang telah diberikan kepada praktikan selama mengikuti perkuliahan. 7. Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pasundan Bandung. 8. Kang Dimas Ario Adrianto selaku produser program Pop Circle dan seluruh Staf dan karyawan PT. Radio Tiara Rasepradana yang telah membantu dan memberikan kemudahan kepada peneliti. Selanjutnya peneliti secara pribadi ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Kepada Mamah dan Papah serta kaka-kaka saya atas doa dan kasih sayangnya kepada saya, yang membuat saya bangga mempunyai keluarga yang sangat hebat ini. 2. Seluruh Keluarga Besarku dimana pun kalian berada, terima kasih untuk doa yang tak henti-hentinya kepada saya.
3. Sahabat-sahabat saya yang selalu ada dalam keadaan senang atau pun sedih yaitu, Adi, Adith, Pebi dan lain-lain. 4. Sahabat seperjuangan dikampus Rian Rinaldi, Asep Setia Nugraham Ardi, Fadli Chandra, Restu Febrian, Ijul dan Indah Sekarrini ”terimakasih dukungannya dan kenangan selama ini yang ga pernah berhenti. I miss moment with you, mates” 5. Dace, Iybam, Idhar, Sansan, Fadly, Tebo, Intan Puryanti, Lina, Key, Henda, Oki, Dicky. Sapi, Hazti, Riris, Una, Esti, Hendi Ayam, Deni, Chitta, Sarah, Jiban, Hanum, Afiq, Uun, Topan. “Terima Kasih Doa dan Dukungannya” dan teman-teman di Facebook dan Twitter juga. 6. Guru-guru dari TK-SMA dan teman-teman dari TK-SMA, ”i miss you all” 7. Vladifara, Ririn, Anggi, Elvira Rieka Larosa dan Sindy yang pernah memberikan kasih sayangnya dan doanya. 8. Band-band, acara musik, komputer dan laptop yang memberikan saya hiburan ringan di sela-sela penyelesaian penelitian ini. 9. Glitzside Webzine tempat saya menyalurkan ilmu jurnalistik yang didapati di kampus ini. 10. Seluruh pihak yang telah membantu penulisan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam laporan ini, hal ini disebabkan keterbatasan penulis dalam pengalaman serta pengetahuan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi hasil yang lebih baik lagi di kemudian hari. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, Oktober 2010
Penulis
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ................................................................................................ KATA PENGANTAR .............................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................ DAFTAR TABEL .................................................................................... DAFTAR GAMBAR ................................................................................ DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
i iv viii xi xiii xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1.2 Identifikasi Masalah .................................................................... 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................... 1.4.1 Kegunaan Teoritis ............................................................ 1.4.2 Kegunaan Praktis ............................................................. 1.5 Kerangka Pemikiran ...................................................................
1 6 6 7 7 8 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi ............................................................... 2.2 Komunikasi Massa ...................................................................... 2.2.1 Karakteristik Komunikasi Massa ...................................... 2.2.2 Fungsi Komunikasi Massa ................................................. 2.2.3 Ciri-Ciri Komunikasi Massa .............................................. 2.3 Jurnalistik .................................................................................... 2.3.1 Jenis-Jenis Jurnalistik ......................................................... 2.3.2 Ruang Lingkup Jurnalistik ................................................. 2.4 Radio Sebagai Media Komunikasi............................................... 2.4.1 Radio Sebagai Bentuk Komunikasi Massa......................... 2.5 Pengertian Program ..................................................................... 2.5.1 Program Acara Radio ......................................................... 2.5.2 Pengertian Program Siaran ................................................ 2.5.3 Format Program Siaran...................................................... 2.6 Penyiar Radio ............................................................................... 2.6.1 Pengertian Penyiar ..............................................................
17 19 20 22 24 25 27 28 29 31 32 32 33 36 37 37
2.6.2 Tugas Penyiar...................................................................... 2.7 Pengertian Informasi ................................................................... 2.8 Pengetahuan ................................................................................. 2.9 Hubungan Antara Teori Uses and Gratification dengan Fungsi Program Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung ........... 44
BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ........................................................................ 3.1.1 Jenis Penelitian .................................................................. 3.1.2 Populasi dan Sampel .......................................................... 3.1.3 Operasionalisasi Variabel .................................................. 3.1.4 Teknik Pengumpulan Data................................................. 3.1.5 Teknik Analisis Data ......................................................... 3.2 Sejarah Perusahaan ..................................................................... 3.2.1 Sejarah Radio Rase 102.3 FM Bandung............................. 3.2.2 Profil Radio Rase FM Bandung .......................................... 3.2.3 Psikografi Pendengar Radio Rase FM Bandung................ 3.2.4 Jangkauan Siar.................................................................... 3.2.5 Jenis Musik di Radio Rase FM Bandung ........................... 3.2.6 Segmentasi Pendengar Radio Rase FM Bandung .............. 3.2.7 Format Siaran Radio Rase FM Bandung ........................... 3.3 Visi dan Misi Radio Rase FM Bandung ...................................... 3.4 Aspek Sarana dan Prasarana ...................................................... 3.5 Program Acara ............................................................................. 3.6 Program-program unggulan di Radio Rase FM ......................... 3.7 Struktur Organisasi di Radio Rase FM ………………............... 3.8 Job Description ……………………………………………… ....... 3.8.1 Job Description yang Bersifat Umum ................................ 3.8.2 Job Description yang Bersifat Khusus ............................... 3.9 Mekanisme Penulisan Naskah Program Acara Pop Circle di Radio Rase FM Bandung………………………………………… 3.10 Fasilitas Pendukung Acara Pop Circle ……………………….. . 3.11 Deskripsi Program Acara Pop Circle ………………………....
38 39 40
46 46 47 49 52 53 57 57 58 59 59 60 60 60 61 63 66 66 73 76 76 77 89 91 92
BAB IV PEMBAHASAN DAN PENELITIAN 4.1 Analisis Data Responden ............................................................. 4.1.1 Jenis Kelamin Responden ................................................... 4.1.2 Usia Responden ................................................................... 4.1.3 Pendidikan Terakhir Responden........................................ 4.1.4 Ketertarikan responden mendengarkan radio .................. 4.1.5 Responden mengetahui adanya program Pop Circle yang disiarkan di Radio Rase 102.3 FM Bandung .............................. 4.1.6 Ketertarikan Responden mendengarkan program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandun ...................... 4.1.7 Ketertarikan Responden mendengarkan Radio Rase 102.3 FM Bandung ........................................................................ 4.2 Analisis Deskriptif Tentang Program Pop Circle ........................ 4.2.1 Program Pop Circle ............................................................. 4.2.2 Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung ........................................................................ 4.3 Analisis Model Komunikasi Uses And Gratifications dengan Fungsi Program Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung ............ 4.4 Fungsi Program Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung ....................................................................................... 4.5 Hambatan-Hambatan Yang Dihadapi Fungsi Program Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung……………………. 134 4.6 Usaha-usaha Yang Dilakukan Untuk Mengatasi HambatanHambatan Yang Dihadapi Program Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung” ……………………………………………..
94 94 95 96 97 98 99 100 101 101 117
128
130
135
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan .................................................................................. 5.2 Rekomendasi ...............................................................................
136 139
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... LAMPIRAN .............................................................................................
140 142
DAFTAR TABEL
TABEL 1.1 3.1 3.2 3.3 3.4 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12
4.13 4.14
4.15
4.16
Halaman
Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................ 16 Bagan Kerangka Operasional Variabel ........................................ 50 Profil Radio Rase FM Bandung ...................................................... 58 Sumber Dava Mauusia (SDM ) Divisi Acara Pop Circle Radio Rase FM Bandung .......................................................................... 91 Fasilitas Pendukung Program Acara Pop Circle ........................... 91 Jenis Kelamin Responden .............................................................. 94 Usia Responden .............................................................................. 95 Pendidikan Terakhir Responden .................................................... 96 Ketertarikan responden mendengarkan radio .............................. 97 Responden mengetahui adanya program Pop Circle yang disiarkan di Radio Rase 102.3 FM Bandung .................................. 98 Ketertarikan Responden mendengarkan program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung ................................................ 99 Ketertarikan Responden mendengarkan Radio Rase 102.3 FM Bandung .......................................................................................................... 100 Responden selalu menyimak atau mendengarkan program Pop Circle ........................................................................................ 102 Penyiaran Program Pop Circle dari Pukul 22.00 - 00.00 sudah cukup..................................................................................... 103 Tanggapan Responden mengenai pengudaraan program Pop Circle sudah sesuai dengan waktu para pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung .......................................................................................... 104 Tanggapan Responden mengenai Penguasaan penyiar dalam masalah dan materi setiap jalannya siaran .................................... 105 Tanggapan Responden mengenai daya tarik penyiar dalam membawakan program Pop Circle banyak menarik minat para pendengarnya ................................................................................. 106 Tanggapan Responden mengenai informasi yang disampaikan dapat meyakinkan anda kan kebutuhan informasi mengenai musik indie....................................................................................... 108 Tanggapan Responden mengenai penyiar program Pop Circle harus artikulatif dalam menyampaikn informasi mengenai musik indie… 109
4.17 Tanggapan Responden mengenai dalam setiap penyiaran yang menghadirkan narasumber, si narasumber memiliki kompetensi tentang topik yang sedang dibahas............................................................... 111 4.18 Tanggapan Responden mengenai narasumber yang dihadirkan sesuai dengan topik yang sedang dibahas ...................................... 112 4.19 Narasumber selalu artikulatif dalam setiap menjelaskan mengenai topik yang sedang dibahas ........................................................................ 114 4.20 Responden sering menelefon dan ikut berpartisiapasi dalam program Pop Circle…. .................................................................... 115 4.21 Anda sering memberikan masukan-masukan dan meminta lagu-lagu pada saat program Pop Circle berlangsung .................. 116 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Isi Program Pop Circle Apakah Mudah di Mengerti Oleh Responden ................................ 117 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Program Pop Circle Apakah Menambah Pengetahuan Baru Untuk Responden …. ..... 119 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Program Pop Circle Apakah Menambah Pengalaman Untuk Responden.................................... 120 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Program Pop Circle Apakah Setelah mendengarkan acara tersebut, Meraka Jadi Ingin Membeli Album-album yang di putarkan...................................... 122 4.26 Tanggapan Responden Mengenai Program Pop Circle Apakah Mereka Antusias Untuk Mendengarkan Program Pop Circle ...... 123 4.27 Tanggapan Responden Mengenai Program Pop Circle Apakah Mereka Mendapatkan Pengetahaun Baru Setelah Mendengarkan Program Tersebut ……… ............................................................... 125 4.28 Tanggapan Responden Mengenai Respon Mereka Terhadap Program Pop Circle......................................................................... 126
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.1 1.2 3.1 3.2 3.3
Halaman
Model Use And Gratifications ......................................................... Bagan Kerangka Pemikiran ........................................................... Logo Radio Rase 102.3 FM Bandung ............................................. Mobil OB Van Radio Rase 102.3 FM Bandung ............................. Mekanisme Penulisan Naskah ........................................................
9 14 61 65 89
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6 7 8
Halaman
Surat Permohonan Dari Kampus Untuk Penelitian ......................... Surat Keterangan Penelitian Dari Perusahaan................................. Angket................................................................................................. Buku Kode ......................................................................................... Lembar Kode ..................................................................................... Checklist Observasi ........................................................................... Naskah Wawancara .......................................................................... Contoh Naskah Program Pop Circle ................................................
142 143 144 149 153 156 157 158
BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Saat ini kemajuan teknologi komunikasi berjalan seiring dengan semakin
meningkatnya tingkat kebutuhan manusia yang selalu harus akan informasi dan pengetahuan di dalam segala bidang kemasyarakatan. Perkembangan media massa di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, mulai dari televisi, radio, surat kabar, majalah, hingga internet. Perkembangan teknologi telah membawa manusia menuju era baru yang modern dan praktis. Hal ini menimbulkan perkembangan pesat yang memberikan inovasi-inovasi dan ide-ide baru untuk bermunculan. Perkembangan teknologi melanda semua aspek dan bidang kehidupan manusia tidak terkecuali dalam bidang komunikasi. Manusia kini kini tidak hanya mendapatkan informasi dari media cetak, radio dan telvisi saja, tetapi juga lewat internet. Media massa televisi telah berkembang sedemikian rupa menghadirkan tidak hanya informasi saja tetapi juga hiburan. Letak antara komunikator dan komunikannya dalam proses komunikasi tidak selalu saling berdekatan, bahkan seringkali diantara mereka saling berjauhan. Salah satu media telekomunikasi modern yang banyak digunakan saat ini adalah radio. Radio merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat melalui udara dan ruang angkasa yang
hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). Radio dapat dijadikan alat atau media komunikasi massa yang sangat ampuh dan efektif. Dalam praketknya, radio dapat mencapai sasaran khalayak pendnegar dengan jangkauan luas. Penyampaian pesan melalu radio siaran dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan. Salah satu ke untungan radio bagi komunikan ialah sifatnya yang santai. Dalam penyusunan strategi komunikasi sifat dari media yang akan digunakan juga haruslah benar-benar diperhatikan karena sangat erat seklai kaitannya dengan khalyak yang akan di terpa. Yang dimaksud dengan media massa disini adalah media massa ynag dimiliki secara khas, yaitu yang mampu memikat perhatian khalayak serta secara serempak dan serentak salah satunya adalah radio. Keberadaan radio siaran, agar radio tersebut maju haruslah di tunjang dengan adanya program-program yang menarik dan haruslah dapat menjadi suatu program unggulan di dalam merebut hati pendengarnya. Biasanya di dalam penyajian program-program radio siaran pasti mempunyai pendengar yang aktif tersendiri yang selalu setia memperhatikan dan menyimak ketika program tersebut sedang mengudara. Setiap program-program acara yang disiarkan haruslah senantiasa berbeda dengan program acara yang disiarkan antara radio siran yang satu dengan lainnya, jika program yang disiarkan sama maka akan terjadi kebosanan dari pihak para pendengarnya, dan timbulnya persaingan antara radio siaran.
Program acara yang ditawarkan oleh beberapa radio, beraneka ragam, ada yang bersifat menghibur, mendidik, dan memberikan informasi yang disukai oleh para pendengar. Seperti halnya program yang bertemakan indie music, yang saat ini sangat diminati oleh beberapa kalangan masyarakat khusus nya para remaja. Perkembangan budaya dari waktu ke waktu telah mempercepat keanekaragaman komunitas atau golongan yang ada terlebih dalam bidang music, maka tidak heran jika program acara yang disajikan oleh setiap stasiun radio yang bertemakan sebuah pengetahuan seputar musik sangat digemari beberapa tahun belakang ini. Pengetahuan adalah hasil dari panca indera manusia, informasi yang disajikan oleh Radio diharapkan menambah pengetahuan para pendengar yang membutuhkan informasi yang dianggapnya penting. Dimana jiwa bisa menafsirkan pengalaman inderawi secara aktif dan sangat penting diketahui bahwa pengetahuan selalu dapat dikontrol dengan kritis oleh setiap orang. Dengan menggunakan kekuatan pemikiran setiap manusia bisa mendapatkan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan melalui panca indera manusia, jadi informasi yang disajikan oleh Program Pop Circle diharapkan dapat menambah pengetahuan pendengar mengenai musik indie dikota Bandung. Pengertian Musik Indie, masih sangat beragam dikalangan masyarakat. Sebenarya indie dapat digambarkan sebagai gaya hidup sebagian anak-anak muda di kota-kota besar dunia. Indie juga dapat diartikan sebagai sebuah kultur dengan prinspi kemandirian dalam berkarya serta penentanagn terhadap kultur yang lebih mendominasi pada sesuatu tatanan sosial masyarakat. Persoalan Scene Music Indie seolah – olah hanya diartikan sebagai genre atau aliran dalam bermusik,
padahal scene indie music adalah sebuah istilah untuk membedakan antara musik yang dimainkan oleh musisi profesional dengan musisi amatir. Komunitas Indie adalah minoritas namun yang penuh dengan inovasi-inovasi serta ide-ide baru yang terkadang berupa sebuah protes dari rasa ketidakpuasan terhadap system sosial atau trend yang mendominasi. Indie bahkan menjadi pergerakkan sosial yang tidak menutup kemungkinan menjadi pengganti trend yang ada, Terlepas dari itu semua, gaya hidup Indie memberikan peluan anak muda untuk berekspresi sesuai keinginan mereka melalui media seni tanpa mengganggu hak orang lain. Melihat perkembangan Scene Indie yang terus berkembang, maka dari itu Radio Rase FM membuat program Pop Circle dan pada tanggal 2 Januari 2008 acara Pop Circle pertama kali siaran. Sebuah acara tentang musik pop. Tapi bukan musik pop `biasa`. Musik pop yang `iregular` ini sudah menjamur di dunia musik internasional, termasuk di Indonesia, tapi masih belum mendapat porsi yang banyak di media lokal. Musik seperti La Luna, Mocca, Pure Saturday dan Homogenic adalah beberapa contohnya. Komunitas penggemar musik pop seperti ini sudah sangat berkembang dalam 10 tahun terakhir. Bandung adalah salah satu pionir pergerakan musik ini, dan acara Pop Circle ini adalah ajang informasi dan komunikasi komunitas ini. Acara Pop Circle yang di pandu oleh Risa Saraswati dan Syauqy Lukman mempunyai jadwal siaran setiap hari kamis pada pukul 22.00 – 00.00 WIB. Program ini pun menyajikan tema-tema yang berbeda tiap minggunya serta adanya sesi interview dan live performance band indie yang. Selain itu, pada program ini juga membahas perkembangan musik indie yang terjadi di dunia. Program yang
diharapkan menjadi salah program acara yang memberikan pengetahuan para pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung dan sebagai pemacu kreativitas serta semangat indie band yang ada di Bandung dan sekitarnya. Berdasarkan penjajakan yang dilakukan oleh peneliti di Radio Rase 102.3 FM Bandung, menunjukan bahwa : 1. Penerimaan informasi yang disampaikan masih kurang jelas dan kurang lengkap di dalam siaran program Pop Circle. Contoh: Irsan (SMA) mengatakan bahwa siaran Pop Circle masih kurang dalam penymapiannya, terkadang sulit dimengerti. 2. Kurangnya perhatian yang diberikan oleh pendengar terhadap penyiaran program Pop Circle. Contoh: Citra (Mahasiswi) mengatakan bahwa perhatian beliau terhadap penyiaran Pop Circle masinh kurang, beliau mengatakan setelah mendengarkan program Pop Circle dia merasakan kurang ketertarikan lagi untuk menyaksikan siaran selanjutnya. Permasalahan tersebut diduga disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut : 1. Penyiar atau pembawa acara dalam program Pop Circle tidak menguasai masalah atau materi yang sedang dibahas. 2. Intensitas waktu arau durasi pada program Pop Circle dinilai cukup lama sehingga membuat para pendengar merasa cepat bosan dengan materi yang disampaikan oleh penyiar,
Berdasarkan latar belakang diatas, mendorong penulis untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam dengan mengambil judul skripsi, yaitu “Fungsi Program Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung”. 1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti mengidentifikasi
masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana fungsi program Pop Circle pada Radio Rase 102.3 FM Bandung yang meliputi menarik minat pendengar dan meningkatkan kebutuhan informasi / pengetahuan musik indie bagi pendengar Radio Rase 102.3 FM . 2. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi oleh program Pop Circle meningkatkan pengetahuan pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung. 3. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan dalam menghadapi hambatanhambatan yang terjadi dalam penyajian program acara Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung.
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini selain sebagai syarat ujian sidang
Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unvesitas Pasundan Bandung, Jurusan Ilmu Komunikasi Bidang Kajian Jurnalistik adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui fungsi program Pop Circle
dalam meningkatkan
pengetahuan musik indie para pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung. 2. Untuk mengetahui apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi oleh program Pop Circle dalam meningkatkan pengetahuan musik indie para pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung. 3. Untuk mengetahui usaha-usaha apa saja dalam menghadapi hambatanhambatan yang terjadi pada program Pop Circle dalam meningkatkan pengetahuan musik indie pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung. 1.4
Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pengembanagan suatu ilmu. Berkaitan dengan tema penelitian, maka penelitian ini menjadi kegunaan teoritis dan kegunaan praktis, yang secara umum diharapkan mampu mendatangkan manfaat bagi pengembangan ilmu Komunikasi dan Ilmu Jurnalistik khususnya. 1.4.1
Kegunaan Teoritis
1. Hasil dari penelitian diharapkan sebagai pengembangan Ilmu Komunikasi khususnya mengenai bidang kajian Jurnalistik. 2. Sebagai bahan bacaan bagi pihak lain, khususnya materi yang penulis teliti.
3. Hasil penelitian ini dapat melengkapi kepustakaan bidang disiplin ilmu Komunikasi khususnya bidang Jurnalistik, serta dapat dijadikan bahan informasi bagi pihak yang berkepentingan dengan masalah yang diteliti. 1.4.2
Kegunaan Praktis
1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai kegiatan komunikasi terutama mengenai Fungsi Porgram Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran serta masukan terhadap program Pop Circle dalam meningkatkan Pengetahuan Musik Indie bagi pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung.
1.5
Kerangka Pemikiran Sebagai landasan untuk memecahkan masalah yang telah dikemukakan,
peneliti memerlukan kerangka pemikiran yang berupa teori atau pendapat para ahli yang tidak diragukan lagi kebenarannya, yaitu teori mengenai hal yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini dilakukan di Radio Rase 102.3 FM Bandung adalah dengan berpijak pada teori uses and gratifications yang dikemukakan oleh Katz dalam Effendy, Ilmu, teori dan Filsafat Komunikasi. Model uses and gratifications menunjukan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Jadi bobotnya adalah ialah khalayak yang aktif, yang sengaja
menggunakan (2003:298).
media
untuk
mencapai
tujuan
khusus.
Sesuai dengan bentuk model – model yang lain, model uses and gratifications maka digambar seperti pada gambar 1.1 Gambar 1.1 MODEL USE AND GRATIFICATION
Anteseden a. Variabel Individual b. Individual Lingkungan
Motif a. Personal b. Diversi c. Personal Identity
Penggunanaan Media a. Hubungan b. Macam Isi c. Hubungan dengan Isi
Efek a. Kepuasan b. Pengetahuan
Sumber :Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (2002 : 66) Seperti yang terlihat di atas, variabel – variabel dalam model use and gratifications , adalah : 1. Anteseden a. Variabel Individual - Usia - Jenis kelamin b. Variabel Lingkungan - Organisasi - Sistem Sosial - Struktur Sosial 2. Motif a. Identitas personal ( yakni menggunakan isi media untuk memperkuat sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri ) b. Diversi (kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan) c. Orentasi kognitif (kebutuhan bukan informasi) 3. Penggunaan Media a. Macam Media b. Macam Isi
4. Efek a. Kepuasan b. Pengetahuan (2002 : 66 ) Liliweri dalam bukunya Komunikasi Massa dalam Masyarakat menyebutkan bahwa : Model uses and gratifications dilandasi pada asumsi: 1. Penggunaan media yang pada akhirnya untuk mencapai suatu tujuan. Khalayak menggunakan media massa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang bersifat spesifik. Kebutuhan ini berkembang dalam lingkungan sosial. 2. Khalayak memilih jenis dan isi media massa untuk memenuhi kebutuhannya jadi khalayak terlibat dalam suatu proses komunikasi massa dan mereka dapat mempengaruhi media untuk kebutuhan-kebutuhan mereka secara cepat dibandingkan dengan media yang dapat menguasai mereka. 3. Disamping media massa sebagai sumber informasi, maka ada pula berbagai sumber lain yang dapat memuaskan kebutuhan khalayak, oleh karena itu media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lainnya. 4. Khalayak mengetahui kebutuhan tersebut dan dapat memenuhinya jika dikehendaki. Mereka juga mengetahui alasan-alasan untuk menggunakan media massa. (1991:134)
Menggunakan model ini, peneliti meneliti bagaimana hubungan antar variabel – variabel diatas. Judul penelitian “Fungsi Program Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung”. Maka ada dua konsep variabel yang di jabarkan yaitu : Variable bebas ( X ) yaitu mengenai Program Pop Circle.
Secara sederhana program dapat diartikan sebagai susunan acara yang disajikan dalam bentuk siaran, pagelaran dan sebagainya. Masduki dalam dalam bukunya Jurnalistik Radio, mengasumsikan bahwa “Program atau acara adalah
barang
yang
dibutuhkan
orang,
sehingga
mereka
bersedia
mendengarkannya”. (2004 :35) Format sederhana dari sebuah program acara berdasarkan dari pemikiran Masduki dalam bukunya Jurnalistik Radio adalah sebagai berikut: 1. Frekuensi penyajian acara. a. Intensitas (Durasi) b. Pengaturan Waktu 2. Kredibilitas Penyiar a. Menguasai masalah dan jalannya diskusi b. Artikulatif 3. Kredibilitas narasumber a. Memiliki Kompentensi tentang topic yang dibahas b. Artikulatif 4. Saluran Informasi a. Telepon b. Sms (2004:40-117) Pada variabel terikat ( Y ) yaitu meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar, dengan sub-variabel sensasi, persepsi dan berfikir. Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi memberikan pengertian pengetahuan yang lebih jelas lagi, ia menyebutkan bahwa “Pengetahuan timbul dari adanya penerimaan informasi melalui beberapa proses, antara lain, sensasi, persepsi, memori, dan berfikir”. (2000 : 220) Berdasarkan pengertian diatas bahwa jiwa (mind) itu menjadi alat utama dari pengetahuan, dimana jiwa bisa menafsirkan pengalaman inderawi secara aktif dan sangat penting diketahui bahwa pengetahuan selalu dapat dikontrol dengan
kritis oleh setiap orang. Dengan menggunakan kekuatan pemikiran setiap manusia bisa mendapatkan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan melalui panca indera manusia. Pengetahuan adalah sebagai hasil dari panca indera manusia, informasi yang disajikan oleh Program Pop Circle diharapkan dapat menambah pengetahuan pendengar mengenai musik indie dikota Bandung. Indikator-Indikator pengetahuan menurut Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi terdiri dari: 1. Sensasi 2. Persepsi 3. Berfikir (2001: 49-69) Indikator dari sensasi menurut Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi yaitu Sensasi adalah fungsi alat indera dalam menerima informasi lingkunagn, melalui alat indera itulah masusia memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi. (2001:49) Indikator dari persepsi menurut Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi yaitu “ Persepsi adalah pengalaman tentang objek , peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan, yakni perhatian”. (2001:51-52) Indikator dari berfikir menurut Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi. Berfikir adalah mengolah dan memanipulasikan informasi
untuk kebutuhan dan memberikan respon juga mempengaruhi penafsiran itu terhadap stimuli. (2004:67) Pengetahuan adalah hasil dari panca indera manusia, informasi yang disajikan oleh Radio diharapkan menambah penegtahuan para pendengar yang membutuhkan informasi yang dianggapnya penting. Berdasarkan uraian diatas, Kerangka Pemikiran dan Hubungan Antara Variabel Penelitian Berikut dapat dilihat pada gambar 1.2.\
Gambar 1.2 Bagan Kerangka Pemikiran
Fungsi Program Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Iindie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung
Teori Uses and Gratifications
Variabel Anteseden
1. 2. 3.
Variabel Motif
Variabel Pengunaan Media
Variabel X
Variabel Y
Program Pop Circle
Pengetahuan Musik Indie
Sub Variabel Frekuensi Penyajian Acara Kredibilitas penyiar Kredibilitas Narasumber
Sub Variabel 1. Sensasi
Indikator
1. Frekuensi Penyajian Acara a. Intensitas (Durasi) b. Pengaturan Waktu 2. Kredibilitas Penyiar a.
Menguasai masalah dan jalannya diskusi b. Artikulatif 3. Kredibilitas Narasumber a. b.
Variabel Efek
Indikator 1. Sensasi 1. Penerimaan Informasi 2. Penambahan Pengetahuan 2. Persepsi 1. Pengalaman tentang objek 2. Perubahan Pendapat 3. Perhatian tentang objek 3. Berfikir a. Mengolah Informasi b. Memberikan Respon
Memiliki Kompetensi tentang topic yang dibahas Artikulatif
Sumber : Olahan peneliti dan pebimbing. 2010 1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Radio Tiara Rasepradana (Rase 102.3 FM Bandung) yang beralamat di Rase Building Jl. Setiabudi 19 Bandung. No Telp. 022–2038390,
Fax
022–2038558
Email
:
[email protected],
Web
http://www.rasefm.com Lamanya penelitian ini dimulai dari tahap persiapan sampai dengan pengujian dimulai dari bulan Juni sampai dengan selesai.
:
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa Inggris communication, secara etimologis
atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicates, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna “berbagi” atau “menjadi milik bersama” yaitu sutau usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atu kesamaan makna. Komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Jadi komunikasi dapat berlangsung apabila seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya. Komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan dari seseorang yang disebut komunikator kepada orang yang menemani pesan (komunikasi) melalui media atau tidak. Cangara mengutip dari Everett M. Rogers dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi bahwa: Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atu lebih, dengan maksud untuk mngubah tingkah laku mereka. (2005:19) Definisi tersebut lalu dikembangkan oleh Rogers bersama D.Lawrence
Kincaid sehingga menghasilkan suatu definisi baru menyatakan bahwa: Komunikasi adalah proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada glirinnya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. (2005:19)
Dari sini dapat dipahami bahwa inti dari pengertian komunikasi secara sederhana adalah proses penyampaian pesan dari komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan) hingga terjadi suatu feedback (timbale balik). Efendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek bahwa proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni: a. Proses komunikasi secara primer Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing/symbol sebagi media. Lambing sebgai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Bahwa bahasa yang paling banyak dipergunakan dalam komunikasi adalah jelas karena hanya bahasalah yang mampu “menerjemahkan” pikiran seseorang terhadap orang lain. b. Proses Komunikasi Secara Sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penymapaian pesan oleh seorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambing sebgai media pertama. Seorang komunikator mengunakan media kedua dalam melancarkan
komunikasinya karena komunikan sebagi sasarannya berada di tempat yang relative jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telpon, surat kabara, majalah, radio, televisi, film dan banyak lagi mediayang dapat di klasifikasikan sebagai media massa dan media nirmassa atau non massa. (2005:1)
Proses komunikasi massa yang terjadi hal terpenting adalah tersedianya komponen-komponen pendukung komunikasi, Laswell yang dikutip dari Efendy dalam bukunya Ilmu Teori dari Filsafat Komunikasi menyebutkan bahwa: Komponen komunikasi massa meliputi komunikator (orang yang menyampaikan pesan), pesan (pernyataan yang didukung oleh lambing), komunikan (orang yang menerima pesan), media (sarana atau saluran), yang mendukung pesan apabila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya), efek (dampak sebagian dari pesan yang disampaikan), jika salah satu dari komponen itu hilang/tidak sesusai dengan fungsinya makan proses komunikasi tidak akan sejalan dengan diharpakan. (1986:7)
Penyusunan suatu strategi komunikasi untuk di apresiasikan dengan taktik komunikasi sebagi penjabaran-penjabaran pertama-tama harus berlangsung secara berputar (sirkular) tidak melurus (linier). Ini berarti idenya sebagi ekspresi dari paduan dan peristiwa yang kemudian dibentuk pesan, setelah sampai kepada komunikan harus di usahakan agar efek komunikasinya dalam tanggapan mengapa pada umpan balik.
2.2
Komunikasi Massa Kesehariannya
manusia
merupakan
makhluk
sosial
yang
selalu
berhubungan dan tidak dapat dipisahkan dengan media massa . Awalnya Media massa adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus di desain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media. Elvinaro dalam bukunya Komunikasi Massa Suatu Pengantar, memberikan pengertian bahwa komunikasi massa adalah: Pengertian komunikasi massa, pada satu sisi adalah proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain diartikan sebagai entuk komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym melalui media cetak maupun elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. (2005:31) Komunikasi massa (mass communication) dikemukakan oleh Effendy dalam buku Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi adalah: Komunikasi melalui media massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi dan ditujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukan digedung-gedung bioskop.(1993:79) Maksudnya adalah komunikasi massa ditujukan kepada khalyak umum yang dapat berlangsung melalui berbagi macam media massa modern seperti siran radio, surat kabar, televisi dan juga film. Semua media massa modern yang disebutkan , merupakan alat penyampai
informasi yang sangat sesuai dengan peranan media massa modern saat ini, yaitu mampu untuk melakukan proses komunikasi massa dan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi khalayak luas. 2.2.1
Karakteristik Komunikasi Massa Karakteristik komunikasi massa menurut Effendy dalam bukunya Ilmu
Komunikasi, Teori dan Praktek: 1. Komunikasi Bersifat Satu Arah. Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator. Dengan lain perkataan wartawan sebagai komunikator tidak mengetahui tanggapan para pembacanya terhadap pesan atau berita yang disiarkannya itu. Demikian pula penyiar radio, penyiar televisi atau sutradara film tidak mengetahui tanggapan khalayak yang dijadikan sasarannya. 2. Komunikator Pada Komunikasi Massa Melembaga Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni suatu institusi atau organisasi. Karena itu komunikatornya melembaga atau dalam bahasa asing disebut institutionalized communicator atau organized communicator. Komunikator pada komunikasi massa, misalnya wartawan surat kabar atau penyiar televisi, dikarenakan media yang ia pergunakan adalah suatu lembaga dalam menyebarluaskan pesan komunikasinya ia bertindak atas nama lembaga sejalan dengan kebijaksanaan surat kabar dan stasiun televise yang diwakilinya. 3. Komunikan Komunikasi Massa Bersifat Heterogen Komunikasi atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota-anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator, bersifat heterogen. Dalam keberadaanya secara terpencar-pencar dimana antara satu sama lainnya tidak saling mengenal dan tidak terdapat kontak pribadi,
masing-masing berbeda dalam berbagai hal: jenis kelamin, usia, agama, ideology, pekerjaan, pendidikan dan lain sebagainya. 4. Media Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan Ciri lain dari media massa adalah kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan (simultaneity) pada pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Hal inilah yang merupakan cirri yang peling hakiki dibandingkan dengan media komunikasi lainnya. 5. Pesan Pada Komunikasi Massa Bersifat Umum Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum (public), karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Jadi tidak ditujukan kepada perorangan atau sekelompok orang tertentu. (1986:27-34) Elvinaro dalam bukunya Komunikasi Massa Suatu Pengantar menyebutkan pula karakteristik komunikasi massa, yaitu sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Komunikator Terlembagakan Pesan Bersifat Umum Komunikannya Anonim dan Heterogen Media Massa Menimbulkan Keserempakan Ketimbang Hubungan
6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah 7. Stimulasi Alat indra “Terbatas” 8. Umpan Balik Tertunda (Delayed) (2005:7-12) Dilihat dari karakteristik komunikasi massa yang disebutkan oleh Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, serta Elvinaro dalam bukunya Komunikasi Massa Suatu Pengantar, pemaparan keduanya hampir sama mengenai karakteristik komunikasi massa, namun kita masih bisa melihat perbedaan dari pemaparan keduanya.
Elvinaro menyebutkan bahwa komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan, stimulasi alat indra “terbatas”, serta umpan balik tertunda. Ketiga karakteristik diatas tidak disebutkan oleh Effendy, dan terlihat jelas berarti Elvinaro lebih lengkap memaparkan karakteristik komunikasi massa dengan meteliti dan membahas semua karakter tersebut dari berbagai aspek. Dapat ditarik kesimpulan juga bahwa komunikasi itu bersifat sangat dinamis, dan sebagai masyarakat awam, kita tidak akan bisa menduga-duga apa yang akan terjadi nanti setelah kita melakukan proses komunikasi. 2.2.2
Fungsi Komunikasi Massa Khalayak yang terlibat dalam komunikasi massa sangat luas, sehingga
dampak atau efek yang dihasilkan dalam proses berlangsungnya komunikasi massa juga sangat banyak dan bermanfaat bagi khalayak. Berikut fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Elvinaro dalam bukunya Komunikasi Massa Suatu pengantar: 1. Surveillance (pengawasan) Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama: warning or beware surveillance (pengawasan peringatan), instrumental surveillance (pengawasan instrumental). 2. Interpretation (Penafsiran) Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan. 3. Linkage (Pertalian)
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. 4. Transmission of Values (Penyebaran Nilai-nilai) Fungsi ini juga disebut socialization (sosialisasi) mengacu kepada cara, di mana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. 5. Entertainment (hiburan) (2005:15-17) Televisi, radio, film serta surat kabar memang merupakan sarana yang paling tepat untuk penyebaran informasi dalam proses komunikasi massa. Pesanpesan yang disampaikan melalui media massa tersebut, dapat diserap dengan mudah oleh masyarakat luas. Untuk jaman sekarang ini, arus informasi sudah tidak dapat dibendung lagi. Banyak ditemukan informasi yang disampaikan melalui media komunikasi massa, merupakan informasi yang tidak bermanfaat bagi masyarakat. Ada yang informasi yang bersifat negatif dan dikhawatirkan dapat merusak moral bangsa, khususnya bangsa Indonesia dengan adat ketimurannya. Oleh karena itu masyarakat yang berperan sebagai pemirsa, pembaca dan pendengar dituntut agar lebih pintar, teliti, dan jeli untuk menyaring berbagai informasi yang disampaikan oleh media massa. 2.2.3
Ciri-Ciri Komunikasi Massa Karakteristik media massa yang dikemukakan oleh Elvinaro dalam
bukunya Komunikasi Massa Suatu Pengantar yaitu :
a. Komunikator Terlembagakan Ciri komunikasi yang pertama adalah komunikatornya bergerak dalam sebuah organisasi (lembaga) yang kompleks, nyaris tak memiliki kebebasan individual. Lebih dari itu, pesan-pesan yang disebarkan melalui media massa merupakan hasil kerja sama (collective), komunikatornya disebut sebagai collective communicator. b. Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa bersifat terbuka artinya komunikasi massa ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan umtuk sekelompok orang tertentu. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apa pun harus memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting sekaligus menarik bagi sebagian besar komunikan. c. Komunikannya Anonim dan Heterogen. Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonym dan heterogen. Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Di samping anonym, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri daru berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor : usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi. d. Media Massa Menimbulkan Keserempakan Kelebihankomunikasi massadibandingkan dengan komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. e. Komunikasi mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan Setiap komunikasi melibatkan unsure isi dandan unsure hubungan sekaligus. Pada komunikasi massa yang penting adalah isi. Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun
sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yanga akan digunakan. f. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan media massa, karena melalui media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakuka kontak langsung. Komunikator yang aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog. Dengan demikian, komunikasi massa itu bersifat satu arah. g. Stimuli Alat Indra “Terbatas” Ciri komunikasi lainnya yang dapat dianggap salah satu kelemahan adalah stimuli alat indra yang “terbetas’. Dalam komunikasi massa, stimuli alat indra bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. h. Umpan Balik Tertunda (Delayed) Komponen umpan balik (feedback) merupakan factor penting dalam bentuk komunikasi. Efektivitas komunikasi dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan. Tapi pada komunikasi massa feedback akan diperoleh setelah komunikasi berlangsung.(2008:34) Komunikasi massa bersifat umum,karena pesan komunikasi yang disampaikan melalui media massa terbuka untuk umum. Setiap orang dapat mengakses informasi yang disiarkan melalui media massa. Proses komunikasi massa melalui media massa akan menghasilkan umpan balik karena hubungan antara komunikator dengan komunikannya bersifat tidak pribadi.
2.3
Jurnalistik Secara etimologis, jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau
kepenulisan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day). Asal-muasalnya dari bahasa Yunani kuno, “du jour” yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran tercetak. Secara sederhana jurnalisrik diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan penyampaian informasi kedapa masyarakat. Pada kamus bahasa inggris , journal diartikan sebagai majalah, surat kabar, dan diary (buku catatan harian), sedangkan journalistic diartikan kewartawanan (warta = berita, kabar). Maka dalam hal ini , jurnalistik mempunyai pengertian yaitu catatan atau laporan harian wartawan yang diberikan kepada khalayak banyak. Sumadiria dalam bukunya Jurnalistik Indonesia menulis berita dan feature mengutip dari Wolseley dalam understanding Magazines (1969:3), bahwa : Jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemprosesan, dan penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan umum secara sistematik dan dapat dipercaya untuk ditrbitkan pada surat kabar, majalah, dan disiarkan distasiun siaran (Mappatoto, 1993 -70) Suhandang
menuturkan
dalam
bukunya
Pengantar
Jurnalistik,
menyebutkan bahwa : Jurnalistik adalah seni dan keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun dan menyajikan berita
tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya, sehingga terjadi perubahan sikap, sifat, pendapat, dan perilaku khalayak sesuai dengan kehendak para jurnalisnya.(2004:21) Literarur yang dikaji di atas, definisi jurnalistik semuanya mengandung pengertian bahwa jurnalistik adalah suatu kegiatan mencari informasi, mengolah informasi sampai menyiarkan informasi kepada masyarakat melalui media massa baik secara cetak ataupun elektronik.Jurnalistik pada dasarnya sangat variatif. Sehingga, dalam kegiatannya seorang jurnalis dapat berkreasi sekreatif mungkin dalam melakukan kegiatan jurnalistik itu sendiri, tentunya dengan didasari dengan pengetahuan juga ketentuan-ketentuan dasar ilmu tersebut. 2.3.1
Jenis- Jenis Jurnalistik Jurnalistik mempunyai jenis- jenis tersendiri karena jurnalistik mempunyai
aliran-aliran dan karakteristik tersendiri yang beragam jenis. Romli dalam bukunya yang berjudul Jurnalisrik Praktis menjelaskan mengenai jenis-jenis jurnalistik, yang meliputi; 1. Jazz journalism, yaitu jurnalistik yang mengacu pada pemberian hal-hal sensasional, menggemparkan, menggegerkan. 2. Advesary journalism, yaitu jurnalistik yang membawa misi pertentangan, yakni beritanya sering menentang kebijakan pemerintah atau penguasa. 3. Goverment-say-so-journalism, yaitu jurnalistik yang memberitakan apa saja yang disiarkan pemerintah layaknya koran pemerintah. 4. Checkbook journalism, yaitu jurnalistik yang untuk memperoleh bahan berita harus memberi uang pada sumber berita. 5. Alcohol journalism, yaitu jurnalistik liberal yang tidak menghargai urusan pribadi seseorang atau lembaga.
6. Crusade journalism, yaitu jurnalistik yang memperjuangkan nilai-nilai tertentu. 7. Electronic journalism, yaitu pengetahuan tentang beritaberita yang disiarkan melalui media massa modern seperti televisi, film, radio kaset dan sebagainya. 8. Junket journalism (jurnalistik foya-foya), yaitu praktik jurnalistik yang tercela, yakni wartawn yang mengadakan perjalanan jurnalistik atas biaya dan perjalanan yang berlebihan dan diongkosi di pengundang. 9. Gutter journalism (jurnalistik got), yaitu jurnalistik yang lebih menonjolkan pemberitaan tentang seks dan kejahatan. 10. Gossip journalism (jurnalistik kasak-kusuk), yaitu jurnalistik yang lenih menekankan berita-berita kasakkusuk dan isu yang kebenarannya masih sangat diragukan. Development journalism (jurnalistik pembangunan), yaitu jurnalistik yang mengutamakan peranan pers dalam rangka pembangunan nasional negara dan bangsanya. (1999:70) Jenis-jenis jurnalistik di atas dapat di lihat keberagaman jenis jurnalistik. Keberagaman ini terjadi karena adanya perbedaan visi, misi, tujuan,dan kepentingan sendiri dalam tubuh masing-masing media. Jenis-jenis jurnalistik ini nantinya akan menjadi acuan tersendiri bahkan menjadi suatu ciri khas tersendiri pada suatu media, baik media cetak ataupun media elektronik. 2.3.2 Ruang Lingkup Jurnalistik Ruang lingkup jurnalistik umumnya terbagi dua bagian yaitu, jurnalistik cetak maupun elektronik. Keduanya mempunyai fungsi yang sama yaitu sebagai ppencari,pengolah, dan penyampaian informasi kepada khalayak seperti yang dikemukakan oleh Wahyudi dalam bukunya Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi sebagai berikut :
1. sumber informasi karya jurnalistik adalah peristiwa atau pendapat yang mengandung nilai berita, masalah hangat, masalah atau hal unik,yang ada di dalam berita masyarakat. 2. Berita adalah uraian fakta atau pendapat yang mengandung nilai berita, sedangkan penjelasan dari narasumber yang relevan tentang suatu masalah yang hangat muncul ditengah masyarakat. 3. masalah hangat adalah suatu hal masalah yang menjadi topic pembicaraan hangat didalam masyarakat, yang timbul sebagai akibat adanya isu yang belum pasti, baik sumber maupun kebenarannya. (1996 : 4) Pengertian diatas diketahui keduannya merupakan sumber informasi bagi khalayak, informasi yang diasumsi oleh khalayak merupakan salah satu karya jurnalistik dalam mengolah dan merumuskan fakta menjadi sebuah pesan komunikasi yang bermanfaat bagi khalayak. 2.4
Radio Sebagai Media Komunikasi Istilah radio adalah bukan bendanya, bukan bentuk fisik akan tetapi antara
bentuk fisik dan kegiatannya akan salaing menjalin atara satu sama lainnya, dengan demikian maka pengertian yang lengkap adalah meliputi keseluruhan eksistensi pada radio itu sendiri. Maka dengan itu jika diperinc secara fisik maka yang kita maksud dengan radio adalah keseluruhan daripada pemancar, studio dan pesawat penerimanya. Radio sebagai media komunikasi berjenis-jenis, tetapi hanya radio siran yang merupakan media massa, tidak demikian dengan radio telegraf, radio telephony, seperti radio kainnya yang bersifat interpersonal. Istilah radio yang dimaksudkan adalah keseluruhan dari sistem gelombang sura yang dipancarkan
dari suatu sistem dan dapat di terima oleh pesawat-pesawat penerima dirumah, mobil, kpal dan lain sebagainya. Radio telah mengalami proses perkembangan yang cukup lama sebelum menjadi komunikasi massa, media tersebut hanya mempunyai tiga fungsi yaitu sebgai sarana hiburan, sarana penerangan kepada masyarakat dan sarana pendidikan. Tahun ketahun perkembangan radio siaran semakain berkembang, pada tahun berikutnya seiring dengan perkembangan itu radio siaran juga pengaruhnya sangat hebat sehingga mendapat julukan kekuasaan kelima, seperti yang dikemukakan oleh Effendi dalam bukunya Radio Siaran Teori dan Praktek, hal ini radio disebabkan radio memiliki kelebihan dibandingkan dengan media massa alainnya, yaitu: 1. Radio siaran bersifat langsung. Untuk mencapai sasarannya yaitu pendengar suatu program atau acara yang akan disiarkan tidak mengalamai proses yang kompleks seperti halnya mediamedia lainnya misalnya Surat Kabar sehingga para pendengar bisa langsung mengikuti peristiwa pada saat peristiwa bisa berlangsung. 2. Radio siaran menembus batas dan rintangan. Faktor lain yanag menyebabkan radio siaran dianggap sebgai kekuasaan kelima adalah siaran tidak menegnal jarak dan rintangan. Selain waktu ruang pun bagi radio siaran bukan merupakan suatu masalah. Bagaimana jauhnya sasaran yang akan di tuju, dengan radio akan dicapainya. 3. Radio siaran mengandung daya tarik Faktor ketiga yang menyebabjab radio siaran mempunyai kekeuasaan ialah daya tarik yang kuat yang dimilikanya,
daya tarik ini disebakan oleh adanya efek suara. (1991:137-144) Menurut pendapat dari Klapper yang dikutip kembali oelh Palapa dan Syamsudin dalam bukunya Studi Ilmu Komunikasi, mengatakan bahwa dengan adanya radio senantiasa dapat memperoleh tiga keuntungan yaitu: 1. Radio emungkinkan partisipasi Audience atau seolaholah audience menyaksikan sendiri suatu kejadian yang sedang disiarkan. 2. Para pendengar merasa seolah-olah sesuatu secara pribadi. 3. Perolehan secara pribadi ini adalah oleh karena komunikasi melalui radio adalah seolah-olah mewakili suatu komunikasi tatap muka. (1983:76) Jadi berdasarkan penegrtian diatas bahwa dengan mendengarkan radio siaran para pendengar akan mendapatkan keuntungan yang lebih jika dibandingkan dengan media-media lainnya, keuntungannya adalah dengan hanya mendengarkan radio saja maka seolah-olah para pendengar melihat, mendengar dan merasakan sendiri apa yang disiarkan oleh radio tersebut. Perkembangan radio siaran bukan hanya terjadi di Amerika Serikat, saat perang dunia ke 1 terjadi di negara Inggris mulai muncul radio siaran di kalangan pengusaha. Meskipun perkembangannya tidak sepesat di Amerika, namun pada saat itu radio siaran di Inggris merupakan yang kedua di dunia. Di bidang siaran luar negeri, Inggris pun merupakan satu-satunya radio siaran yang menyiarkan program acaranya 24 jam non stop.
Tetapi, walaupun radio memiliki kekuatan, radio juga memiliki kelemahan. Namun dengan adanya kelemahan ini tidak membuat masyarakat atau khalayak luas akan informasi yang disajikan radio berkurang. 2.4.1
Radio Sebagai Bentuk Komunikasi Massa Media massa adalah saluran atau media yang dipergunakan untuk
mengadakan komunikasi dengan khalayak. Komunikasi massa tidak akan lepas dari peranan media massa. Media massa disini dapat berupa surat kabar, majalah, radio dan televisi. Masing-masing media tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan tersebut maka akan terjadi salaing mengisi dan saling melengkapi sehingga akan diperoleh pesan yang lengkap. Radio dapat dijadikan alat atau media komunikasi massa yang sangat ampuh dan efektif. Dalam prakteknya, radio dapat mencapai sasaran khalayak pendengar dengan jangkauan luas. Penyampaian pesan melalu radio siaran dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan. Salah satu ke untungan radio bagi komunikan ialah sifatnya yang santai. Dalam penyusunan strategi komunikasi sifat dari media yang akan digunakan juga haruslah benar-benar diperhatikan karena sangat erat seklai kaitannya dengan khalyak yang akan di terpa. Yang dimaksud dengan media massa disini adalah media massa yang dimiliki secara khas, yaitu yang mampu memikat perhatian khalayak serta secara serempak dan serentak salah satunya adalah radio. Keberadaan radio sebagai bentuk komunikasinya kita adapat mengetahui sifat fisik media radio seperti yang diterapkan oleh Wahyudi dalam bukunya
Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi yang menjelaskan bahwa sifat media massa radio adalah: 1. Media radio adalah media elektrik 2. Media radio adalah media audio 3. Media radio adalah media transistory 4. Media radio adalah media non rinci 5. Media radio adalah non layer. (1996:23)
Jadi jelas berdasarkan dari kedua defini di atas bahawa radio merupakam bentuk dari komunikasi massa dimana radio yang memasanag system suara yang dipancarkan dan dapat diterima dimana saja memberikan akses untuk para pendengarnya untuk saling berinteraksi. Dan juga radio dapat dinikmati oleh kalangan menengah ke atas dan kalangan bawah juga. 2.5
Pengertan Program
2.5.1
Program Acara Radio Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara sederhana program
diartikan sebagai susunan acara yang disajikan dalam bentuk siaran, pagelaran dan sebagainya.(1996;1085). Sedangkan pengertian program dalam Kamus Komunikasi adalah sebagai rancangan penyiaran produksi siaran radio dan televisi. Hal yang paling penting dalam pembuatan sebuah program acara adalah adanya nilai jual dalam program tersebut, karena para pendengar selalu
menginginkan hal yang baru. Dan sebuah program acara juga, harus dikemas semenarik mungkin agar para pemirsa merasa terhibur dengan program yang kita tawarkan. Setiap program atau acara haruslah dapat memenuhi kebutuhan khalayak radio, karena dengan acara yang disajikan inilah, segala keinginan khalayak akan dapat dipenuhi. Pada dasarnay bahwa kita telah memahami bahawa sekarang ini radio siaran merupakan salahs atu media untuk berkomunikasi dan juga dapat menghibur. Program radio adalah rangkaian acara yang disiarkan sepanjang hari. Suyoto dalam bukunya Seluk beluk Program Radio mengemukakan bahwa: Program radio dapat berbentuk berita, sandiwara, kesenian musik dan lainlain (1997:3). Jadi berdasarkan dari pernyataan diatas bahwa radio tanpa adanya sebuah program tidak akan dapat berjalan dengan baik dan tidak akan dapat diminati oleh para pendengar. 2.5.2
Pengertian Program Siaran Mengingat betapa pentingnya suatu program dalam memenuhi kebutuhan
informasi dapat dilihat dari pernyataan Nonberg dalam bukunya Radio Progrmaing, Tetical Strategi. Bahwa Hal yang paling mendasar dari sebuah program adalah menciptakan dan memenuhi harapan pendengar. Sehingga dapat membuat pendnegar selalau mendengarkan lebih lama dan sering. (1996:31)
Dari pernyataan diatas dapat diartikan bahwa program siaran adalah suatu aktifitas yang terdiri dari informasi, hiburan dan komersial, berupa musik dan siaran kata-kata yang disajikan penyiar dimana penyusunan pelaksanaannya diusahakan untuk meningkatkan jumlah peralihan dari sisi target pendengar dalam memenuhi kebutuhan akaninformasi atau pemasangan iklan dapat membuat pendengar selalau mendengarkan siaran anda sesering mungkin. Menurut Jafkian dalam bukunya Public Relation, radio siaran dalam melakukan siarannya haruslah dapat menyusun acara-acara yang direncanankannya dengan baik. Secara umum bahwa di dalam program-program radio siaran terdiri dari materi-materi pokok yaitu: 1. Berita : Pada umumnya stasuin-stasiun radio memiliki bagian berita sendiri, mereka juga lebih banuak mengandalkan sumber-sumber berita yang sama dengan pers, hingga stasiun lokal yang independent dilayani oleh Independent Radio News. 2. Live Programme: Merupakan program acara yang disiarkan langsung dari stuido siaran termasuk wawancara dengan tokoh-tokoh publik dan pakar-pakar mengenai topik yang sedang hanagat dibicarakan. 3. Recording Programme: Program acara yang sudah disiapakan dan direkam, baik studio maupun rekaman dari sumber-sumber luar studio. 4.
Phone In: Penyiar sebagai pengarah program, biasanaya sudah memberikan topik untuk pendengar diminta untuk memberikan pendapat atau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyiar leawat telepon. (1997:112) 1
Program acara radio siaran dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian berdasarkan pembagian waktunya. Menurut Munthe dalam bukunya Media Komunikasi Radio. Cetakan ke 1 yaitu: Program pagi hari, disiarkan pada pukul 06-00 – 09.00 sedangkan pukul 09.00-12.00 dan pukul 12.00-15.00 masuk kedalam kelompok program siaran siang hari. Begitu selanjutnya hingga acara pukul 24.00-16.00 termasuk kedalam program acara dini hari. (1996:62)
Hal yang terpenting dalam membuat pembagian waktu radio siaran agar didalm setiap penyiarannya berbeda tipa-tiap waktunya yaitu penampilan program acara yang ditayangkan disetiap waktu siaran. Misalnya pada pagi hari program acara ynag disiarkan mempunyai tempo medium to up sementara pada malam hari akan lebih tepat jika program acara yang disiarkan mempunyai tempo Medium to slow. Agara acara yang disiarkan dapat menarik perhatian pendengar, ada beberapa petunjuk yang bisa dijadikan patokan oleh stasiun radio radio Menurut Munthe dalam bukunya yang berjudul, Media Komunikasi Radio, Cetakan ke1, ada delapan petunjuk yang harus dijadikan patokan, diantaranya: 1. Acara harus Sesuai Sasaran Kita harus dapat memastikan siapa saja yanag akan dituju. Hal ini penting untuk memudahkan pengelola siaran dalam mengolah bahan siaran. Dalam hal ini suatu acara ditentukan, misalkan untuk kaum muda, dari golongan ekonomi menengah keatas dengan tingkat pendidikan minimal SMU dan menyukai olah raga.
2. Acara Harus Spesifik Isi acara hendaknya harus membahas materi khusus. Umpamanya saja bidang olahraga, hanya saja mempersoalkan salah satu cabang olahraga saja, misalnya sepakbola. 3. Acara Harus Utuh Pembahasan materi harus terjaga. Tidak keluar dari konsep yang telah dipatok. 4. Kemasan Acara Harus Bervariasi Acara dikemas dalam bentuk bervariasi. Variasi dapat ditampilakn dalam bentuk dialog dan monolog. Umumnya pendengar lebih menyukai acara yang disajikan dalam bentuk dialog. 5. Acara Hatus Ditempatkan Pada Waktu Ynag Tepat Pengelola program harus yakin bahawa waktu yang dipilih dapat untuk penyiaran acara harus sudah tepat. Dengan demikian, acara tersebutakan efektif. 6. Acara Harus Orosinil Penyelenggara siaran harus menyajikan acara yang benarbenar hasil kerja tim kreatif studio tersebut, Bukan tiruan, dalam arti acara seperti ini pernah disajikan stasiun lain dan dimodifikasi sana-sini.Sehingga tampak orisinil. 7. Acara Harus Disajikan Dengan Kualitas Baik Mutu teknik suatu acara ikut menentukan sukses tidaknya acara di pasar. Pendnegar selalu menuntut hasil yang prima tanpa ganguan (noise). Jangan sekali-kali menerima ungkapan yang menyatakan bahawa penyajian maslah teknik adalah nomor dua setelah produk. 8. Acara Harus Disajikan Dengan Bahasa Sederhana Guanakan bahasa sederhana, artnya bahasa yang dipakai sehari-hari atau bahasa pergaulan. Jangan disajikan dnegna bahasa ilmiah, kata-kata asing atau kata-kata
baru. Pendengar akan kseulitan mencerna acara. Tidak semua pendnegar memiliki kemampuan yang merata sehingga kemudahan menagkap isi acara berbeda-beda. Usahakan menghindari kalimat-kalimat asing, angkaangka pecahan, juga kalimat-kalimat ynag terbalik. (1996:58) Dengan mengikuti delapan patokan di atas, maka sebuah program acara akan dapat berjalan dengan lancar dan dapat pula menarik minat para pendnegarnya. Karena pada dasarnya sebuah penyiaran yang paling diharpakan adalah dapat menarik minat para pendnegarnya untuk dapat mendengarkan program acara yang disajikan tersebut. 2.5.3
Format Program Siaran Program siaran adalah aktivitas yang terdiri dari informasi informasi dan
komersial, yang berupa musik dan siaran kata yang disajikan oleh penyiar dimana penyusunan dan pelaksanaannya di usahakan untuk mengingatkan jumlah peralihan dari sisi target pendnegar dalam memenuhi kebutuhan akan informasi atau pemasangan iklan dan membuat pendengar tetap mendengarnya siaran anda dan sesering mungkin. Menurut Wahyudi dengan bukunya yang berjudul Dasardasar Manajemen Penyiaran menyatakan Bahwa: Format setiap stasiun dapat menjadi ciri khas dari satu radio. Ini juga dapat menentukan khalayak atau siapa pendnegar radio yang bersnagkutan. Format adlah kemasan yang mengemas program pagi siang, sore malam dan dini hari. (1994:21-22)
Semua hal itudiformulasikan dalam cara siaran minggu, halaman dan tahunan. Format dapat dibentuk melalui musik artinya pilihan terhadap satu jenis musik tertentu menjadi ciri dari sebuah satsiun radio. Penyelenggaraan siaran harus dpat melihat dan mengambil peluang-peluang yang memungkinkan suatu format berkembang, kesalahan dalam menentukan format dapat berakibat fatal. Program radio adalah rangkaian acara radio sepanjang hari, program ini dikelompokan
menjadi beberapa
bagian
waktu.
Acra-acara
yang
telah
direproduksiakn selanjutnya di distribusikan ke program waktu yang mengisi jam siar yang tersedia, pendistribusian tersebut meliputi beberapa kali. Satu acara akan diselenggarakan atau disebut duarasi, sedangkan intensitas jika ditempatkan pada pengaturan waktu maka didalamnya terdpat frekuensi yang ditentukan. 2.6
Penyiar Radio
2.6.1
Pengertian Penyiar Efendy mengemukakan dalam bukunya Radio Siaran Teori dan Praktek
bahwa didalam menjadi seorang penyiar haruslah memiliki: 1. Komunikasi gagasan (Communication of Ideas) 2. Komunikasi Kepribadian (Projection of Personality) 3. Proyeksi Kepribadian (Project of Personality) yang mencakup : keaslian, kelincahan, keramhan-tamahan, dan kesanggupan menyelesaikan diri. 4. Pengucapan (Pronounciation) 5. Kontrol Suara (Voice Control) yang mengucapkan: pola titik nada (pitch), kerasnya sura (loudness), tempo (time) dan kadar suara (quality). (1990:07)
Secara garis besar dalam pengertian dia atas bahwa seorang penyiar haruslah mampu mengembangkan dirinya sehingga dapat memiliki kemampuan dalam mengucapkan bahasa dan kemampuan bersuara yang baik, kemampuan mengatur mike dan sekaligus tehnik operasionalnya, kemampuan merencanankan dan menyuguhkan program, kemampuan menyusun program siaran. 2.6.2
Tugas Penyiar Didalm tugasnya penyiar haruslah mengikuti prosedur dan proses siaran.
Hal ini demikian merupakan konsekuensi dari peranan seorang penyiar. Melihat dari tugas seorang penyiar di atas bhawa tugas seorang penyiar ini tidaklah mudah. Stokknik pundalam bukunya berjudul Penyiar Radio Profesional, menyatakan bahwa kriteria seorang penyiar adalah: 1. Selalu in the mood, melupakan persoalan pribadi selama siaran berlangsung 2. Bisa mnegatur waktu ketika siaran berlangsung 3. Mudah menyesuaikan diri untuk berganti dari suatu subjek yang lain 4. Mampu mempengaruhi orang untuk mendengarkan atau memiliki autoritas 5. Memiliki identitas diri. (1997:26-27)
Jadi berdasarkan pengertian diatas, bahwa seorang penyiar profesioanl di dalam melaksanakan tugasnya tidak boleh mencampur adukan masalah pribadi dengan pekerjaan, karena hal itu terjadi maka akan sanagt mempengaruhi seksi kedalam jalannya proses siaran, hal itu juga akan sanagt mempengaruhi kepada khalayak.
2.7
Pengertian Informasi Davis sebagai mana di dalam bukunya yang dikutip kembali oleh Siahaan
dalam bukunya Komunikasi Pemahaman dan Penerapannya menyatakan bahwa: Informasi adalah data yang diproses menjadi bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu dan untuk keputusan masa mendatang. (1991:129)
Jadi bahwa informasi meupakan suatu data yang telah diproses dan mempunyai arti bagi si penerima, sedangkan data adalah bahan baku dari informasi yang harus diproses sedemikian rupa sampai apada akhirnya berubah menjadi suatu informasi yang dapat disampaikan kepada masyarakat. Jika dikaitkan dengan pengertian di atas, suatu individu mungkin dapat menemukan kesulitan untuk membedakan data/informasi individu tersebut, seringkali di anggapnya sama, padahala jika kita mengetahuinya anatara keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Suatu informasi merupakan bahan produk dalam komunikasi, informasi bukanlah hanya prihal fakta maupun kebenaran, melainkan lebih luas lagi tentang scope. Proses dan pengumpulan informasi itu sendiri pada prinsipnya dapat dikatakan informasi itu adalah segala sesuatu tentang alam yang maha luas ini. Termasuk dengan terjadinya suatu peristiwa yang sedang terjadi didalamnya. Informasi ini ahrus dicapai, dikumpulkan diseleksi dan diolah menjadi informasi
olahan (isi pesan) sesuai dengan fngsi dan tugas ilmu terapan itu melalui proses intelektual dan selanjutnya disajikan kepada khalayak. Jadi dasarnya bahwa semua isi pesan itu dapat dijadikan suatu informasi tetapi semua informasi tidak semua informasi itu dalah isi pesan. 2.8
Pengetahuan Pengetahuan ialah segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Adapun
definisi dari pengetahuan menurut Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi, adalah sebagai berikut : Pengetahuan adala jiwa (mind) yang menjadi alat utamanya, bukan alat indra. Jiwa menafsirkan pengalaman inderawi secara aktif menciptakan, mengorganisasikan, menafsirkan, mendistorsikan dan mencari makna (2004;26) Berdasarkan pengertian di atas bahwa dengan meneggunakan kekuatan pemikira setiap manusia bisa mendapatkan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan dan kemauan yang dibutuhkannya, melalui panca indera. Ilmu pengetahuan timbul karena adanya hasrat ingin tahu dalam diri manusia. Hasrat ingin tahu itu timbul karena oleh karena banyak sekali aspek-aspek kehidupan yang masih gelap bagi manusia, dan manusia ingin mengetahui kebenaran dari kegelapan tersebut. Setelah manusia memperoleh pengetahuan tentang sesuatu, maka keputusannya disusul oleh suatu kecenderungan untuk lebih tahu lagi.Menurut Soekanto dalam bukunya Sosiologi menjelaskan : Bahwa dalam usahanya untuk mencari kebenaran tersebut, manusia dapat menempuh berbagai cara yaitu antara lain penemuansecara kebetulan, hal untung-untungan,
kewibawaan,usaha-usaha yang bersifat pengalaman, penelitian ilmiah. (1999 : 9)
spektakulatif,
Penemuan secara kebetulan artinya yaitu penemuan yang sifatnya tanpa direncanakan dan diperhitungkan terlebih dahulu. Penemuan semacam ini walaupun kadang-kadang bermanfaat,tidak dapat dipakai dalam suatu kerja yang ilmiah karena keadaannya yang tidak pasti atau kurang mendekati kepastian. Hal untung-untungan artinya penemuan melalui percobaan-percobaan dan kesalahan-kesalahan. Perbedaannya dengan penemuan secara kebetulan adalah pada metode ini manusia lebih aktif untuk mengadakan percobaan-percobaan, walaupun tidak ada pengetahuan yang pasti tentang hasil-hasilnya. Kewibawaan yaitu berasarkan penghormatan terhadap pendapat atau penemuan yang dihasilkan oleh seseorang atau lembaga tertentu yang dianggap mempunyai kewibawaan atau wewenang.Usaha-usaha yang bersifat spekulatif , walaupun agak teratur artinya dari banyak kemungkinan dipilihkan salah satu kemungkinan walaupun pilihan tersebut tidaklah didasarkan pada keyakinan. Pengelaman artinya berdasarkan pikiran kritis. Akan tetapi pengalaman belum tentu teratur dan bertujuan. Mungkin pengalaman tersebut hanya untuk dicatat saja. Penilaian ilmiah yaitu sesuatu metode yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala dengan jalan analisis dan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta, masalah yang disorot untuk kemudian mengusahakan pemecahannya. Klarifikasi pengetahuan menurut Rakmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi terdiri dari
1. Sensasi 2. Persepsi 3. Berfikir (2001: 49-69) Sensasi adalah tahap awal dari penerimaan sebuah rangsan atau informasi. Sensasi yang berasal dari kata “sense”, yang artinya adalah alat penginderaan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Sensasi timbul pada saat alat indera mengubah informasi atau rangsangan pada saraf – saraf dan disampaikan ke otak. Rakmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi, menyatakan sensasi yaitu: Sensai adalah fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan. Melalui alat indera itulah manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi, (2001;49) Setelah fase sensasi terjadi pada seorang manusia, selanjutnya muncul fase yang dinamakan persepsi. Persepsi adalah memberikan makna pada rangsangan dari alat indera manusia. Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi, menyatakan persepsi, yaitu : Perspesi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan – hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Faktor yang sangat mempengaruhi yakni perhatian.(2001;51) Persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya dipengaruhi oleh pengalaman, perubahan pendapatan dan perhatian. Pengalaman merupakan bagian dari persepsi yang didapat oleh seseorang secara bertahap dan diserap dalam pikiran manusia. Dengan pengalaman setiap manusia bisa mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dalam hidupnya. Faktor berikutnya setelah pengalaman adalah perubahan pendapat. Perubahan pendapat
biasanya terjadi apabila mendapatkan rangsangan dari luar dan membuat pemikiran kita menjadi berubah. Perubahan pendapat ini lah yang akan menghasilkan pendapat baru yang sesuai dengan apa yang dipikiran. Dan faktor terakhir yang mempengaruhi persepsi adalah perhatian. Perhatian dilakukan jika ada rangsangan yang menonjol dibanding rangsangan lain. Setiap manusia menggunakan akalnya untuk berfikir dalam proses berfikir manusia mengolah semua informasi dimana informasi tersebut berasal dari luar dan diproses serta diserap sebagai pengetahuan baru dan menghasilkan respon terhadap informasi tersebut. Rahmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyatakan berfikir, yaitu: Berfikir adalah mengolah dan memanipulasi informasi untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan respon juga mempengaruhi penafsiran itu terhadap stimuli. (2004;67)
Dengan ini setiap manusia dimanapun, kapanpun, selalu menggunakan akalnya untuk berfikir. Setelah berfikir manusia akan mengolah informasi dimana merupakan penerimaan informasi dari luar yang di proses dalam otak untuk diresap sebagai pengetahuan dan menghasilkan respon terhadap pesan tersebut. Setelah mengolah informasi maka manusia akan memberikan respon terhadap pesan yang diterimanya. Memberikan respon itu sendiri bisa diartikan sebagai pesan atau informasi yang telah diolah dan juga telah diresap maka dapat dihasilkan respon sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh orang tersebut.
2.9 Hubungan Antara Teori Uses and Gratification dengan Fungsi Program Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung Kompetisi media massa yang berlangsung begitu ketatnya, membuat khalayak harus memilih sendiri terhadap media massa mana yang akan mereka pakai. Media massa harus berlomba untuk menyajikan segala sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan khalayak, dan pada akhirnya akan memilih media massa mana yang dapat memenuhi kebutuhannya. Ini sesuai dengan teori Uses and Gratification dimana model ini menunjukkan bahwa yang menjadi permaslahan bukan bagaimana media mngubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial kahalayak. Model ini terdiri dari anteseden, motif, pengunaan media dan efek. Hubungan antara teori Uses and Gratification dengan penilitian ini anatara lain: Anteseden dalam penelitian ini yaitu data demografis program acara ”Pop Circle” terdapat penyiar yang terdiri dari jenis kelamin, usia, organisasi, system sosial, dan struktur sosial. Hal ini disebakan penyiar dalam meningkatkan informasikepada pendnegar sanagat dipengaruhi dari seberapa jauh kedewasaan yang dimiliki oleh penyiar dalam menyampaikan informasi kepada pendengar. Motif dalam penelitian ini yaitu dikaitkan dengan tujuan dari program acara ”Pop Circle” itu sendiri yaitu untuk memenuhi kebutuhan informasi yang disajikan
kepada pendengar, sehingga pengetahuan pendnegar akan informasi mengenai kejadian-kejadian terkini diseputar jawa barat dapat meningkat. Pengunaan Media yaitu bahwa setiap manusia memiliki pemenuhan hasrat dan keinginannya, maka mereka mencari sarana untuk dapat memenuhi segala kebutuhan mereka. Dan dalam kaitan ini mereka menggunakan media massa elektronik yaitu radio dan tentunya dengan melihat isi dari media tersebut. Pengunaan media ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan kepuasan akan informasi yang mereka cari baik itu kebutuhan untuk pribadi, hiburan ataupun dalam lingkungan sosialnya. Efek yaitu dalam poin efek ini maka kita dapat menyimpulkan bahwa sebuah efek positif yaitu adanya peningkatan pengetahuan pendengar akan informasi dan keinginan pendengar untuk ikut berinteraksi dalam program acara ”Pop Circle” sehingga menyebabkan program acara ini menjadi program yang diminati oleh pendengar setianya.
BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN 3.1
Metode Penelitian
3.1.1
Jenis Penelitian
Metode penelitian sebenarnya dapat ditentukan menurut tujuan penelitian itu sendiri. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
ini bertujuan untuk memberikan
gambaran secara tepat mengenai keadaan atau perkembangan suatu objek penelitian yang sedang berlangsung. Jalaludin Rakhmat dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi menjelaskan bahwa Penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan tidak menuju hipotesis atau membuat prediksi (2002 :24) Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi yang aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mendefinisikan masalah atau memeriksa kondisi atau praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi. Mengumpulkan dan menuangkan data dari lapangan melalui observasi, angket dan wawancara untuk kemudian di analisis. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dengan cermat Fungsi Program Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung.
3.1.2
Populasi dan Sampel
Populasi menurut Rahmat dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi adalah kumpulan objek penelitian. Objek ini dapat berupa orang, organisasi, kelompok, lembaga, buku-buku, kata-kata, surat kabar, dan lain-lain. (2002 :78) Populasi merupakan objek yang lengkap dan jelas yaitu dipelajari sifat-sifatnya. Populasi penelitian adalah anggota komunitas Pendengar Pop Circle dengan jumlah 185 anggota yang terdata, yang sering mendengarkan program acara Pop Circle di Radio Rase FM 102.3 FM Bandung. Sampel yang merupakan proses penarikan subjek, objek yang ada pada populasi menurut Rahmat dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi yaitu Sampel adalah “Bagian dari suatu kumpulan objek penelitian yang hanya dengan mempelajari dan mengamati sebagian dari kumpulan itu diteliti” (2002 :21). Dengan kata lain sampel adalah bagian dari polulasi yang ditentukan dengan caracara tertentu. Sampel dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dari suatu populasi, maka agar dapat hasil yang representative harus mencerminkan semua unsur dalam populasi secara proporsional. “Ukuran sampel yang memadai bagi banyak penelitian adalah 10% dan 20% (2002 : 21).” Penelitian ini menggunakan sampel yang ditarik berdasarkan probabilitas. Dalam probabilitas, setiap unsur populasi mempunyai nilai kemungkinan tertentu untuk dipilih dimana pemilihan tersebut dilakukan dengan cara pengundian. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah sampling probability, yaitu sample random sampling yaitu teknik pengambilan sample dari semua anggota
populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada di dalam populasi tersebut. Untuk menetukan respondennya yaitu dengan cara datang langsung ketempat berkumpul para respendon, serta melakukan sesi wawancara dan membagikan angket secara acak kepada anggota komunitas Pop Circle
yang sering
mendengarkan program acara Pop Circle di Radio Rase FM 102.3 FM Bandung. Ukuran sample yang memadai bagi banyak penelitian adalah 10% dan 20% (Rahkmat, 2007:81). Berdasarkan pernyataan tersebut peeliti akan mengambil pecahan sampling (sample fraction) sebanyak 20% dari populasi 185 dengan perhitungan sebagai berikut : Sampeldiambil=
Jadi peneliti mengambil sample (n) sebanyak 37 orang anggota komunitas yang akan diteliti. Menrut Hadi dalam bukunya Metodologi Research menyatakan “Sebenarnya tidak ada ketetapan yang mutlak berapa persen sample yang harus di ambil dari populasi” (1997 : 73 ).
3.1.3
Operasionalisasi Variabel
Setiap penelitian dibutuhkan penjabaran variabel-variabel yang masih berbentuk konsep-konsep abstrak agar didapat sesuatu bentuk yang lebih nyata. Proses tersebut dinamakan operasionalisasi variabel. Judul yang dibuat peneliti yaitu
Fungsi Program Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung. Judul tersebut terdiri dari dua variabel yaitu variabel X dan Y : 1. Variabel X : Program Pop Circle 2. Variabel Y : Pengetahuan Musik Indie Guna memperjelas oprasionalisasi variabel yang di dapat dalam judul skripsi peneliti, maka peneliti mengemukakakan definisi oprasionalisasi variabel sebagai berikut : 1. Fungsi adalah Sesuatu yang memiliki hal yang bermanfaat dan memiliki nilai guna. 2. Program adalah susunan acara yang disajikan dalam bentuk siaran. 3. Pop Circle adalah Sebuah show tentang musik pop. Tapi bukan musik pop `biasa’ melainkan musik pop yang “iraguler’ yaitu musik dari komunitas bandband indie yang sudah menjamur di dunia musik Internasional dan di Indonesia. 4. Meningkatkan adalah perubahan kearah selanjutnya dengan tujuan untuk menjadi lebih baik. 5. Pengetahuan adalah hasil proses dari usaha manusia untuk tahu tentang apa yang tidak diketahui. 6. Musik Indie adalah istilah untuk membedakan antara musik yang dimainkan oleh musisi profesional dengan musisi amatir. 7. Pendengar adalah orang yang mendengarkan siaran radio tertentu yang kemudian memvisualisasikan dengan imajinasinya masing-masing, dalam hal ini adalah pendengar yang mendengarkan program acara Pop Circle.
8. Radio Rase 102.3 FM Bandung adalah salah satu Radio swasta lokal yang berada di Kota Bandung. Tabel 3.1 Bagan Kerangka Operasional Variabel Variabel Variabel X: Fungsi Program Pop Circle
Dimensi 1.
Frukensi penyajian acara
Indikator a.
b.
2. Kredibilitas Penyiar
a.
b.
3. Kredibilats Narasumber
Intensitas (Durasi) merupakan almanua waktu yang digunakan dalam menyiarkan program siaran. Pengaturan Waktu adalah batas waktu yang ditentukan dalam mnyiarkan suatu program siaran. Menguasai masalah dan jalannya diskusi yaitu mengetahuai persepsi apa yang sedang terjadi atau yang sedang dibicarakan dengan tingkat penegtahuan yang memadai serta mengetahui bagaiamana cara mengendalikan jalannya pembicaraan dan menyeimbangkan porsi bicara narasumber dengan penyiar. Artikulatif adalah terampil dalam menuturkan dan merumuskan pandangan-pandangan terhadap masalah yang sedang terjadi selama acara tersebut berlangsung dan tentunya lebih utama adalah seorang penyiar harusmampu melakukan improvisasi.
a. Memiliki kompetensi tentang topic yang dibahas yaitu dengan adanya seorang narasumber harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang berhubungan dengan permasalahn yang dibahas. b. artikulatif yaitu tentunya memiliki kemampuan berbicara yang baik, jelas dan berisi.
Variabel Y: Pengetahuan Musik Indie
1. Sensasi
a.
b.
Fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan Melalui alat indera itulah, manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi.
2. Persepsi
3. Berfikir
a. Pengalaman tentang objek Musik Indie b. Perubahan Pendapat terjadi karena adanya hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. c. Faktor yang sangat mempengaruhi persepsi yakni perhatian. a. Mengolah Informasi yang didapatkan b. Memberikan respon dari apa yang telah didapat.
Sumber : Olahan peneliti dan pebimbing. 2010
3.1.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik penelitian sebagai salah satu bagian penelitian merupakan salah satu
hal yang sangat penting. Hal tersebut dilakukan secara sadar dan terarah karena memang dari berbagai informasi yang tersedia tidak seluruhnya akan digali oleh peneliti. Senantiasa penelitian yang diharapkan dapat dicapai untuk memecahkan sejumlah masalah penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari, mempelajari, dan mengkaji data atau informasi riset melalui jurnal ilmiah, buku-buku referensi/literature yang menunjang dan
relevan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. 2.
Studi Lapangan yaitu teknik penelitian data dengan penelitian langsung dengan cara-cara sebagai berikut :
a.
Kuesioner, Menurut Sugiyono yaitu “Sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang dia ketahui” (2007 : 135). Dalam penelitian ini, Penyebaran kuesioner ini disebarkan secara langsung kepada responden penelitian.
b.
Observasi non partisan yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mencatat data informasi secara langsung mengenai program Pop Circle.
c.
Wawancara yaitu bentuk komunikasi atara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainya dengan mengajukan pernyataan-pernyataan berdasarkan tujuan tertentu. Dengan permasalahan yang diteliti khususnya kepada Produser Program Pop Circle dan pihak lain yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti.
3.1.5
Teknik Analisis Data
Tekhnik analisis data yaitu proses penyederhanaa atau pengumpulan data kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca, menggambarkan, dan mendeskripsikan masalah yang di teliti menyangkut bagaimana cara dan alat penelitian. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisa secara deskrtiptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis data dilakukan dengan cara memproses dan mengolah data dari hasil survey melalui kuisioner. Distribusi
frekuensi untuk setiap data disusun kedalam bentuk tabel-tabel. Frekuensi tersebut disusun untuk setiap variabel penelitian dan merupakan bahan dasar untuk analisis selanjutnya. Pendekatan kualitatif digunakan sebagai pegangan utama didalam abalisa data penelitian ini. Namun, demikian analisa data menggunakan pola pendekatan kuantitatif yang berfungsi sebagai pelngkap. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mendeskripsikan dan menginterpretsikan angka-angka frekuensi sehingga dihasilkan gambaran atau kecenderungan tertentu. Selanjutnya peneliti menambahkan berbagai informasi atau pengetahuan kuantitatif yang didapatkan dari hasil wawancara, studi kepustakaan dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan masalalah penelitian. Data yang diperoleh kemudian diolah peneliti dengan menggunakan metode analisa deskriptif tersebut, yaitu analisa yang menggunakan gambaran tertentu yang kemudian dianalisis melalui tambahan berbagai informasi dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang didapat dari hasil wawancara langsung dengan Produser Program Pop Circle dan pihak-pihak lain yang bersangkutan dengan masalah yang diteliti, kemudian analisa yang dilakukan yaitu melalui pendekatan kuantitatif dengan cara memproses data yang didapat dari hasil angket pada lembar kode, kemudian distribusi frekuensi digunakan sebagai bahan dasar analisa selanjutnya. Ruslan dalam bukunya Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, menjelaskan bahwa : Analisis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan seluruh data dan informasi yang diperlukan dalam suatu penelitian, biasanya peneliti
melakukan beberapa tahapan persiapan data untuk memudahkan proses analisis dan interpretansi hasilnya, yaitu melalui pengeditan (editing), pemberian kode (coding), tabulasi dan pemprosesan data ( data processing) lainnya dalam penelitian. (2004;165) Teknik analisis data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : Ruslan dalam bukunya Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi menggunakan teknik analisis data sebagai berikut : 1. Editing 2. Coding 3. Tabulasi 4. Pemprosesan data (Data Editing). (2004 : 165)
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut : 1. Pengeditan (Editing) Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang diperlukan terhadap data penelitian yaitu untuk memudahkan proses pemberian kode dan pemrosesan data melalui data statistik, data diperoleh tersebut dihimpun oleh peneliti melalui teknik survey dan observasi. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam pengumpulan data. 1.
Coding (Pemberian Kode)
Pemberian kode adalah proses identifikasi dan kalsifikasi data penelitian ke dalam karakter symbol-simbol tertentu. Pemberian kode ini untuk memudahkan serta meningkatkan efisiensi data entry processing ke sistem program computer. Teknis koding dapat dilakukan sebelum dan sesudah pengisian angket. 2.
Data Processing (Pemrosesan data)
Tahapan berikut yang dilakukan peneliti yaitu mengumpulkan dan memroses data yang diperoleh dari hasil penelitian melalui quetisioner pada lembaran kode. Data yang didapatkan dikumpulkan yang kemudian dianalisis dan di evaluasi dengan teknik analisis data. 3.
Tabulation (Tabulasi)
Tabulasi merupakan proses penyusunan data ke dalam bentuk tabel-tabel dan tabulasi silang adalah untuk memecah data lebih lanjut dan dimana setiap satuan kesatuan data dalam setiap kategori menjadi dua atau lebih sebagai subsatuan. Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis Fungsi Program Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung dilakukan dengan membahas dan membuat persentasi hasil jawaban responden dengan menggunakan rumus : Keterangan : P = Presentase
P = fi x 100%
Fi = Frekuensi N
N = Jumlah Responden
4.
Pemprosesas Data (Data Processing) Pemprosesan data (Data Processing) adalah teknik menganalisa data yaitu
dengan mencari arti dan makna dalam bentuk membandingkan teori dan realisasi yang selanjutnya dapat digunakan dalam memecahkan masalah. Data yang diproses
adalah
data
kualitatif,
kuantitatif
maupun
keduanya.
Peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif sebagai pegangan utama, oleh karena itu penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini hanya berfungsi sebagai pelengkap saja. Data kualitatif didapat dari observasi dan wawancara yang
dilakukan oleh peneliti dengan Produser Pop Circle dan pihak-pihak lain yang bersangkutan dengan masalah yang diteliti sedangkan data kuantitatif diperoleh melalui kuisioner atau angket yang disebarkan ke pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung. Adapun kriteria penelitian ditaksir sebagai berikut : a. Pengolahan data dilakukan dengan jumlah frekuensi dan jumlah persentase b. Membuat kolom tabulasi c. membuat krteria penelitian sebagai berikut : 1. 50% - 100% Baik/ Meningkat 2. 30% - 49%
Kurang Meningkat
3. <30%
Tidak Meningkat
Sumber : Hasil modifikasi dari Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian (1997 : 243 – 244)
3.2
Sejarah Perusahaan
3.2.1
Sejarah Radio Rase 102.3 FM Bandung
PT. Radio Tiara Rasepradana pertama kali didirikan pada tahun 1983 di dengan nama PT. Radio TMBC di kawasan Setiabudhi oleh Dra. Titi Murtarsih bersama rekannya yang bernama Ietje Farida Soperadjo. Belum sempat radio PT. Radio TMBC memperoleh izin pendirian, pemiliknya sudah beralih tangan, Karena Dra. Titi Murtarsih sibuk menyelesaikan studinya di fakultas Ilmu Farmasi ITB, sehingga pendirian PT. Radio TMBC dilanjutkan oleh Yana Mulyana. Pada saat itu, proses izin untuk mendirikan sebuah radio tidaklah mudah, namun hal tersebut dapat diatasi oleh Yana Mulyana. Beliau mulai melakukan siaran percobaan pada tanggal 1 Oktober 1988. Setelah siaran percobaan tersebut,
Pemerintah menyatakan bahwa PT. Radio Rasepradana resmi didirikan karena radio ini merupakan realisasi izin yang telah lama diajukan, hal tersebut dinyatakan dalam Harian Pikiran Rakyat edisi tanggal 15 Oktober 1988. Semenjak hari itu, Tanggal 1 Oktober diperingati sebagai hari jadinya PT.Radio Tiara Rasepradana, radio ini mengudara pada Frekuensi 102.3 FM dan sejak tanggal 10 Febuari 1989, Radio ini mulai siaran secara komersial dan memiliki sebuah anak perusahaan bernama Rase FM. 3.2.2 Profil Radio Rase FM Bandung TABEL 3.2 Nama Badan Hukum Nama di Udara
PT. Radio Tiara Rasepradana Rase FM
Frekuensi
102,3 FM
Tag Line
Keep Bandung beautiful euy
Call Sign
PM3 FHH
Social Ekonomi Status
A–B
Format Siaran
Indonesia Musik Barat 40 %
Komposisi format musik
Pop Indonesia 60 %
Format Siaran Kata
Bahasa Indonesia, Sunda
Jenis Kelamin
Wanita 50 % Pria 50 %
Ibu Rumah Tangga Status Pekerjaan
Mahasiswa Pekerja Kantoran
Tinggi Antena
106 meter
Pemancar Jarak Antena
50 meter
Daya Pemancar
5000 watt - 10.000 watt
Daya Pemancar Efektif
80.000 watt
Alamat
Jln. Setiabudi No. 19
Telp
(022) 2038390
Fax dan Email
(022) 2038558 -
[email protected]
Sumber Radi Rase FM Bandung 2009
3.2.3
Psikografi Pendengar Radio Rase FM Bandung
Secara Psikografi pendengar Radio RASE adalah pria dan wanita yang berusia antara 20-40 tahun, kelas sosial ekonomi menengah atas yang bangga menjadi
warga Bandung, dinamis, eksekutif, keluarga muda dan mereka memiliki keingintahuan yang besar terhadap produk baru dan peka terhadap lingkungan sosial, serta memiliki daya beli. 3.2.4
Jangakauan Siar
Jangkauan siaran Radio ini berkisar di daerah Bandung dan sekitarnya, mulai dari Kabupaten Garut, Sumedang, Lembang serta Radius 60 Km ke timur sampai dengan pantai Pangandaran hingga ke arah barat sampai Cianjur utara, Subang sampai Serang. 3.2.5
Jenis Musik di Radio Rase FM Bandung
Jenis musik yang diputarkan di Radio RASE adalah Easy Listening Adult Contemporary. Bila dipersentasikan musik-musik yang disajikan di Radio ini 70 persen musik barat dan 30 persen musik Indonesia. 3.2.6
Segmentasi Pendengar Radio Rase FM Bandung Segmentasi pendengar radio Rase diarahkan pada pria dan wanita
berjiwamuda berusia antara 20 sampai 39 tahun dengan prioritas pendengar yang berusia 25 sampai 35 tahun. Pendengar ini diklasifikasikan pada mereka yang mempunyai selera tinggi, berasal dari golongan menengah keatas (B1 – A1) yang terdiri dari mahasiswa tingkat akhir dan kalangan professional muda. Pendengar radio Rase adalah pria dan wanita yang dinamis, lajang, keluarga muda yang bangga menjadi warga Bandung. Mereka memiliki keingintahuan yang besar terhadap berbagai produk baru dan peka terhadap lingkungan sosial. 3.2.7
Format Siaran Radio Rase FM Bandung
Format siaran secara keseluruhan meliputi topik informasi, edukasi, hiburan dan komersil. Namun secara khusus radio Rase ingin mengemas unsure pendidikan dalam bentuk hiburan tetapi tidak memosisikan dirinya sebagai radio informasi. Hal ini berarti radio Rase tidak membuat berita, melainkan menyampaikan Informasi kembali yang current maupun re-curent, namun dianggap dekat dengan kehidupan masyarakat Bandung. Hal ini juga didasarkan pada pertimbangan format lagu yang dipilih yaitu Hot Adult Contemporary (Hot AC) dengan presentase 70 % musik barat dan 30 % musik Indonesia.
Gambar 3.1 Logo Radio Rase 102.3 FM Bandung
Sumber : Radio Rase 102.3 FM 2009
3.3
Visi dan Misi Radio Rase FM Bandung
PT.Radio Tiara Rasepradana yang berpengalaman dalam bidang jasa radio mengemban Visi dan Misi sebagai berikut: 1. Visi Menjadi penyedia produk Jasa penyelenggara kegiatan kreatif yang kompetitif dengan tujuan membantu pencapaian misi suatu Brand.
2. Misi a. Memberikan karya yang terbaik guna meningkatkan kesejahteraan stakeholder. b. Memberikan dan mengembangkan ide menjadi sebuah kegiatan kreatif. c. Mendekatkan sebuah Brand kepada target marketnya sehingga memberikan pengalaman positif terhadap Brand tersebut. Selain visi dan misi tersebut, Radio Rase juga bergerak dalam ruang lingkup kegiatan : 1. Edukasi Sebuah program dengan format Seminar dan Pelatihan, dimana sebuah Brand dapat melakukan pendekatan yang dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai produknya,
sehingga
masyarakat
mempunyai
keyakinan
atas
pemilihan
menggunakan produk tersebut. 2. Hiburan Pertunjukkan yang dikemas secara edukatif, informatif dan menghibur yang sesuai dengan target market, sehingga menjadikan sebuah Brand sebagai Top of mind di Customer dan membangkitkan ikatan emosional Brand dan Customer. 3. Peluncuran Kegiatan ini berupa peluncuran sebuah produk baru di pasaran. Masyarakat akan diberikan sebuah produk Knowledge, sehingga masyarakat mengetahui secara pasti karakteristik produk tersebut. 4. Compaign
Kegiatan yang diawali oleh peluncuran sebuah produk dan dilanjutkan dengan aktifitas promosi mengenai produk dengan menjelaskan kekuatan atau keunggulan produk, manfaatnya bagi customer serta jaringan distribusi. 5. Penjualan Kegiatan yang dirancang sedemikian rupa agar Customer mendapatkan pengalaman positif yang meningkatkan minat untuk membeli produk tersebut bahkan mampu mempengaruhi customer lain untuk beralih competitor. 6. Road Rangkaian acara yang dilakukan secara continue, berpindah dari satu tempat ketempat lain. 7.
Talent
Project Manager, Sales Promotion Girls/Boys, Master Ceremony, Artis Lokal/Nasional, Dancer, Usher, Security, Leader, dan lain-lain. 8.
Supporting
Ridging Stage, Tent, Sound System, Lighting, Multimedia, Barricade, Air Conditioning, Ambulance, Rain Master, Pemasangan Umbul-umbul/Spanduk/ Baliho dan lain-lain. 3.4
Aspek Sarana dan Prasarana Radio Rase menempati sebuah gedung berlantai dua dijalan Setiabudi
no.19 Bandung. Sarana dan prasarana di Radio Rase didukung oleh fasilitas dan peralatan teknik serta siaran yang berteknologi tinggi. Penggunaan system komputerisasi secara total pun diterapkan sebagai penunjang kinerja sumber daya menusianya agar tercipta hasil kerja serta hasil siaran yang maksimal.
Sarana dan prasarana lain yang menunjang kegiatan operasional di radio Rase antara lain: a. Audio siaran menggunakan Wave Station dengan Kualitas Audio di atas MP3. b. Ruang produksi menggunakan program Adobe Audition 1.5 c. Pemutaran lagu menggunakan sistem selector d. Traffic untuk pemasangan iklan menggunakan program Traffic Wave e. Alat perangkat siaran luar (STL) f. Genset dengan kekuatan 80.000 watt g. Ketinggian menara 106 meter dengan kekuatan daya pancar 5000 – 10.000 watt h. Up date data SRI AC Nielsen i. Rutin mengadakan FGD, Call Out pendengar, SMS rutin untuk 7000 data basic pendengar j. Homepage www.rasefm.com k. Anti petir Early Streamer Emission Lighting Conductor tipe nimbus CPT-3 dengan effective protection radius 109 meter l. OB (Outdoor Broadcast) Van, menggunakan kendaraan kategori Mikrobus berjenis Mitsubishi FE 447 F+ Chasis dengan 135 Ps (Tenaga Kuda), kapasitas untuk siaran outdoor, live reportase, live broadcast, live TV Com. Fasilitas dengan generator 6000 watt, split AC 3 PK, TV Plasma, sound system dan perangkat siar high technology. Selengkapnya : a. Vehicle type Mitsubishi FE447F + Chasis
b. Vehicle category Microbus c. Vehicle horse power 135 Ps d. Audio mixer Mackie VLZ-1642 e. Portable Transmitter Stryder f. Audio processor system CRL System g. Microphones Sennheiser MD-421 h. Headphones Sennheiser HD-20 i. Audio Power Amplifier QSC RMX-850 j. Full range speaker JBL SF15 k. Display Panasonic Plasma 42 inch l. Telescopic pole 10 meter m. Directional antenna 11 element n. Generator Denzo 6000 watt o. Split AC Panasonic 3pk p. Capability (Live Report, Live Broadcast, Live TV COM, 2 x 400 watt sound system for off-air, 15 Km coverage area depend on location, 6 KW generator up to 8 hours ). Gambar 3.2 Mobil OB Van Radio Rase 102.3 FM Bandung
Sumber : Radio Rase 102.3 FM 2009 3.5
Program Acara Program acara di radio Rase terbagi ke dalam dua bagian yakni program
acara harian dan program acara mingguan. Program acara harian adalah program acara yang mengudara setiap hari senin sampai dengan jumat dengan jam yang reguler. Sedangkan program acara mingguan adalah program yang mengudara setiap minggu pada jam tertentu dan pada programnya berisi tema yang lebih spesifik. 3.6
Program-program unggulan di Radio Rase FM
Program-program yang disajikan di radio ini cukup beragam, diantaranya terbagi kedalam beberapa bagian antara lain: (www.rasefm.com) 1. DAILY PROGRAM 2. WEEKLY PROGRAM 3. SPECIAL PROGRAM 1. DAILY PROGRAM Daily program adalah program acara yang diadakan setiap hari kerja senin – kamis, program acara ini antara lain :
a. ACARA EMBUN PAGI Acara penyejuk iman yang membahas segala permasalahan hidup yang ditinjau dari perspektif agama Islam. Jam Tayang
: Senin – Minggu Pkl. 05.00 – 06.00
Pembicara : Senin – Kamis : Drs. H. Anwar Nurulyamin dan Rekan
b. ACARA GOOD MORNING BANDUNG Morning show dengan format talkshow yang menambah warna di pagi hari warga Bandung. cerita Bandung tempo dulu dikemas special, bincang karir, dan program diskusi halo polisi, informasi kesehatan di Poli Pagi, dan program pengetahuan umum untuk putra dan putri. Host
: Rossa dan James
Jam Tayang
: Senin – Jum’at Pkl. 06.00 – 10.00
c. ACARA RUSH HOUR Noonshow ditengah kesibukan warga Bandung yang sedang beraktifitas, di acara ini pendengar bisa merequest lagu-lagu favoritnya. Host
: Nancy Liona
Jam Tayang
: Senin – Jum’at Pkl. 10.00 – 12.00
d. ACARA AFTERNOON SHOW Acara ini berupa Radio magazine yang bertujuan untuk menjaga mood warga Bandung agar tetap ceria dan semangat setelah lelah beraktifitas karena bekerja. Topik yang disajikan dalam Afternoon Show berisi jadul yaitu membahas tentang
pengetahuan, info musik, lowongan pekerjaan, tips-tips bahkan berita-berita ringan dari dalam maupun mancanegara sekalipun. Host
: Azhar Elhami dan Nova Dradjat
Jam Tayang
: Senin – Jum’at Pkl. 16.00 – 19.00
2. WEEKLY PROGRAM Weekly program adalah program acara yang diadakan seminggu sekali, programprogram yang disajikan setiap minggunya sangat beragam dan menarik, program acara ini antara lain : a. ACARA MONDAY PARASETAMOL Variety show yang mengangkat beragam informasi untuk menghilangkan kejenuhan di hari senin. Host
: James dan Arie
Jam Tayang
: Senin Pkl. 19.00 – Pkl. 21.00
b. ACARA SAHABAT LINGKUNGAN Pembicaraan ringan yang berdasarkan fakta. Acara ini berbagi inspirasi kepada warga Bandung untuk lebih memperhatikan lingkungan. Host
: Poppy Latjeno
Jam Tayang
: Selasa Pkl. 21.00 – 22.00
c. ACARA WWW TO SHARE
Interaksi pendengar dan penyiar dipenghujung hari. Di acara pendengar bisa berbagi cerita dan pengalaman tentang masalah apapun. Interaksi dilakukan via sms. Host
: Dwi Indra
Jam Tayang
: Selasa dan Kamis Pkl. 22.00 – 01.00
d. ACARA RCI TAMPIL Adalah ajang pertunjukan mini dari musisi Indoensia, dimana para pendengar disuguhi dengan live music yang disiarkan langsung dari studio Rase FM. Mulai dari band/solois yang senior dan berkelas nasional sampai dengan yang baru muncul di Kancah musik Indonesia. Host
: Dwi Indra
Jam Tayang
: Rabu Pkl. 21.00 – 22.00
e. ACARA INTIMACY HARI Sebagai radio dengan segmen dewasa, Rase FM mencoba mengangkat topik-topik seputar seks (pasangan suami istri), variety show ini berisi opini voxpop, opini sexpert, dan interaksi live dengan pendengar. Semuanya diramu agar menjadi masukan positif agar kehidupan sex meningkat. Host
: Poppy Latjeno
Jam Tayang
: Kamis Pkl. 21.00 – 22.00
f. ACARA RASE CLASSIC ROCK Rase Classic Rock membentuk komunitas pecinta rock lawas tersendiri. Terdiri dari (mostly) kalangan dewasa, mapan, sampai generasi penikmat classic rock yang lebih muda. Rock your memories dengan lagu lagu-lagu rock yang pernah
hits di tahun 70an, 80an, dan awal 90an, yang pilihan maupun yang request. Dalam acara ini juga disajikan the legend night, progressive night (yang merupakan kerjasama dengan Bandung Progressive Society), classic rock updated, interviews dan live performances. g. ACARA MADE IN INDONESIA 15 HARI Acara ini menyajikan tangga lagu Indonesia, yang terdiri dari 15 karya terbaik anak bangsa. Dipilih atas dasar jumlah request mingguan, juga perbandingan chart lagu Indonesia lainnya di kota Bandung. Host
: Syauqi Lukman
Jam Tayang
: Jumat Pkl. 16.00 – 18.00
h. ACARA ADULT CONTEMPORARY 9 HARI Acara yang akan meng-update wawasan tentang lagu-lagu baru yang masuk dalam kategori POP Adult Contemporary dengan chart Adult Contemporary billboard dan request sebagai acuannya. Host
: Syauqi Lukman
Jam Tayang
: Jumat Pkl. 18.00 – 19.00
i. ACARA FRIDAY’s GOING PLACES Program acara Off air dimana lokasi siaran bukan di studio namun dari tempattempat keramaian, seperti mall, cafe, sport club atau lainnya. Penyiar ditemani ‘tamu siaran’ bisa teman, klien, atau pendengar atau siapapun yang ingin merasakan pengalaman menarik sebagai penyiar (orang yang memiliki prestasi dan profil yang menarik). Host
: Arie Widiawan dan Nova Drajat
Jam Tayang
: Jumat Pkl. 19.00 – 21.00
j. ACARA LAZY WEEKEND Acara tanpa penyiar namun berisikan lagu-lagu pilihan yang cocok dinikmati di weekend pagi. Ada juga Bandung Feature program mini yang berisikan hal-hal menarik dari Bandung informative dan aktual. Host
: Non Host
Jam Tayang
: Sabtu dan Minggu Pkl. 06.00 – 09.00
k. ACARA WEEKEND’s FAVORITE Acara yang bisa dinikmati sambil bersantai di rumah dengan menikmati lagu-lagu pilihan sendiri di Weekend’s Favorite. Host
: Nancy, Indra dan Poppy
Jam Tayang
: Sabtu dan Minggu Pkl. 09.00 – 15.00
l. ACARA MII KLASIK Acara yang menyajikan musik-musik Indonesia yang pernah hits pada tahun 8090an. Host
: Syauqi Lukman
Jam Tayang
: Sabtu dan Minggu Pkl. 15.00 – 16.00
m. ACARA MOVIE PREVIEW Acara yang membahas Film bersama Movie Monthly Magazine. Selain itu ada info mengenai nominasi oscar, dan mengenai info film-film yang terbaru di pasaran. Host
: Syauqi Lukman
Jam Tayang
: Sabtu Pkl. 16.00 – 18.00
n. ACARA CLASSIC CLUB Program ini memutar lagu-lagu classic, disco, pop-dance yang pernah hits ditahun 70 – 90an, Program ini sudah mulai membentuk komunitas penggemar musik popdance/classic disco khususnya tahun 80an. Host
: Gita Andriyani
Jam Tayang
: Sabtu Pkl. 18.00 – 21.00
o. ACARA 80s 90s Program yang membawa bernostalgia ke tahun 90 – 80an dengan hits icon pop dari era tersebut. Program ini juga menyajikan cerita seputar musik, film, serial TV dan gaya hidup yang sedang trend ketika itu. Host
: Azhar Elhami
Jam Tayang
: Minggu Pkl. 16.00 – 18.00
Durasi
: 120 Menit
p. ACARA POLI PAGI Program acara yang menyajikan pembahasan seputar kesehatan. Host
: Tim Dokter Rumah Sakit Advent Bandung.
Jam Tayang
: Kamis Pkl. 07.00 – 08.00
q. ACARA HALLO POLISI Program yang berisikan diskusi antara pendengar dengan pihak kepolisian Bandung dengan menggunakan sudut pandang kepolisian. Host
: Narasumber dari Kepolisian
Jam Tayang
: Jumat (Minggu ke 1 dan Minggu ke 3) Pkl. 08.00 – 09.00
3. SPECIAL PROGRAM Program acara yang paling banyak menarik animo pendengar RASE adalah kedua program dibawah ini : a. ACARA SENANDUNG BANDUNG Program sisipan yang berisi cerita/deskripsi mengenai kota Bandung. program ini berisi cerita menarik dari sejarah tempat/ kebiasaan/istilah, tradisi masyarakat sunda yang masih ada hingga saat ini, serta berbagai trivia kota lainnya, yang akan menambah wawasan dan kepedulian tentang Bandung. Jam Tayang
: Pagi/Sore Pkl. 16.00 – 18.00
b. INFO OF THE HOUR Info terbaru seputar kota Bandung. Mulai dari agenda kota, pengumuman dari public utilities institute dan segala yang berhubungan dengan perkembangan Bandung. Jam Tayang 3.7
: Minggu (1 kali per 2 Jam) Pkl. 10.00 – 21.00
Struktur Organisasi di Radio Rase FM Berdasarkan konsep komunikasi dan organisasi dapat diberikan batasan
tentang komunikasi organisasi secara sederhana, yaitu human communication (komunikasi antar manusia), bentuk komunikasi dalam sebuah organisasi diberi batasan-batasan sebagai (the flow of messages within a network of interdependent relationship) arus pesan dalam suatu proses jaringan yang sifat lembaganya saling
bergantungan satu sama lain. (Gilson, chrishopper. Advertising:Concepts and strategies. 1980). Bentuk komunikasi yang terjalin dalam sebuah organisasi harus sebatas pada pesan-pesan yang berhubungan dengan program organisasi tersebut. Sehingga organisasi yang terjalin tidak akan terlalu menyimpang dari kepentingankepentingan yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Dengan adanya struktur organisasi maka dapat diketahui dengan jelas tentang kedudukan seseorang mulai dari atasan sampai bawahan. Sedangkan struktur organisasi itu sendiri dapat diartikan sebagai susunan yang memiliki arti penting bagi suatu badan usaha, karena susunan organisasi tersebut memperlihatkan kedudukan orang yang bersangkutan menyangkut hak-hak dan kewajiban yang harus dilaksanakannya dalam ruang lingkup organisasi tersebut. Dalam Keputusan Direksi yang ditetapkan oleh PT Radio Rase Pradana (RASE FM), struktur bagan perusahaan ditetapkan sebagai berikut :
1. DIREKSI Komisaris Utama
: H. Soepardjo
Komisaris
: Hj. Itje Farida Soepardjo
Komisaris
: Dra. Hj. Titi Mutiarsih
Direktur Utama
: Ir. H. Dadang mulyadi
Direktur Pemasaran : H. Yana Mulyana, SE. MM. Direktur Keuangan : Agus Mulyanto, SE 2. PROGRAM Station Manager
: Hj. E. Shanti Affilawati
Programme Director
: Edwin Sandi
Programme Director Assistant
: Prana Harynara Prana
Off Air Manager
: Ardija Hermawan
Music Director
: Dery
Operational Supervisor
: Andrie Wahyu
Operational Crew
: Denny Setiawan
Operational Crew
:Iqbal
Operational Crew
: Donny Hirawadi
Operational Crew
: Fitor
News Editor
: Maria C. Susanto (Iin)
Producer and Script Writer
: Yolanda
Producer and Script Writer
: Indra ‘Nabun’ Arista
Producer and Script Writer
: Andre Bayu Saragi
Producer and Script Writer
: William Nasution
Reporter
: Arie Nugraha
Reporter
: Roni Ramdan
Sound Engineer
: M. Egi Rombi Hambali
Traffic Officer
: Anne Rupaendah
3. MARKETING Marketing Manager
: Risa Nadya
Promotion
:Max Wardana
Sales Administration
: Suci Yulianti
Account Executive
: Kemal Pamudji
Account Executive
: Denny Susilow Ardhani
Account Executive
: Ade Mutia
Account Executive
: Isant Sepgamita
Account Executive
: Sumartanto Eko Cahyono
4. FINANCE AND GENERAL AFFAIR Manager
: Moch. Noer Hidayat FGA
Finance Officer
: TB. Willy Thamrin Wahyudi
Support
: Taufick Rachman Fadil
Research and Development
:Wike Rahayu
General Affair
: Eddy Rahmat
Messenger and Collector
: Asep Juju
3.8
Job Description
Job Descprition ini dibuat bertujuan untuk menciptakan suasana kerja yang professional. Aturan ini harus dipenuhi oleh seluruh karyawan Radio Rase sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. 3.8.1
Job Description yang Bersifat Umum.
Bagian ini merupakan uraian tugas dan kewajiban pekerjaan yang harus ditaati dan dijalankan oleh seluruh karyawan Radio Rase : 1.
Bekerja Profesional
2.
Matang melaksanakannya
dalam
berkonsep
dan
mampu
3.
Bekerja sesuai dengan pembagian kerjanya masingmasing
4.
Memulai dan mengakhiri jam kerja tepat waktu
5.
Selalu melakukan inovasi yang kreatif
6.
Membuat diferensi yang unik sehingga RADIO Rase bebeda dengan radio radio pesaing
7.
Melakukan kerja sama antar departemen
8.
Seluruh karyawan wajib menciptakan lingkungan kerja yang sehat
3.8.2 Job Description yang Bersifat Khusus Job Description yang bersifat khusus ini merupakan ketentuan-ketentuan yang sudah disesuikan dengan bidang atau fungsi yang ada dalam organisasi dan wajib dijalankan. Direktur Mengawasi dan mengontrol jalanya kegiatan perusahaan secara keseluruhan General Manager 1.
Bertanggung jawab penuh terhadap kelancaran mekanisme perusahaan secara keseluruhan sesuai urutan rentang kendall (Spent Of Control) dalam struktur organisasi.
2.
Bertanggung jawab terhadap pencapaian target billing maupun target siaran yang telah direncanakan dan disepakati.
3.
Bertanggung jawab terhadap kelancaran mekanisme departemen marketing, program, PR, dan umum.
4.
Bertanggung jawab terhadap kualitas SDM mulal dari rekruitmen, pelatihan sampai penempatan secara tepat, efisien dan efektif.
5.
Bertanggung jawab terhadap pengawasan atau pengendalian setiap bidang, terutama dalam menetukan solusi masalah-masalah yang timbul.
6.
Bertanggung jawab terhadap stabilitas internal guna menciptakan dan meningkatkan iklan tim yang kreatif clan profesional.
7.
Berhak rnerubah strategi guna mengantisipasi gerakan atas persetujuaan direktur utama atau direktur operasional.
Sekretaris 1.
Membantu
tugas
General
Manager
dalam
melaksanakan
pengadministrasian surat-surat kebijakan perusahaan baik eksternal maupun internal. 2.
Mengurus surat-surat pajak perusahaan (bulanan dan tahunan) serta biayabiaya sosial lainnya.
3.
Membantu General Manager untuk mempersiapkan pertemuan-pertemuan yang telah disepakati baik secara eksternal maupun internal.
4.
Berhak mengusulkan kepada General Manager tentang hal-hal dapat memajukan perusahaan.
5.
Melakukan konsolidasi dengan para manajer departemen.
6.
Berkewajiban menciptakan dan mempertahankan iklim kerja team yang kreatif dan profesional.
7.
Bertanggung jawab langsung kepada General Manager.
Manager Marketing
1.
Bertanggung jawab terhadap pencapaian target killing Man yang telah direncanakan dan disepakati, juga ikut membantu bagian keuangan khususnya mengenai kelancaran penagihan.
2.
Bertanggung
jawab
terhadap
kelancaran
mekanisme
departemen
marketing. 3.
Bertanggung jawab terhadap pengawasan atau pengendalian setiap AE, terutama dalam mencari. membina dan memelihara klien agar dapat menghindari suatu penggarapan yang sama masing-masing AE sehingga tetap terjaga stabilitas kerja yang sehat dan terarah.
4.
Bentuk menentukan jumlah dan jam tayang Man barter koordinasi dengan PR serta menciptakan strategi penawaran paket program koordinasi dengan station manager guna pencapaian target dengan dasar pertimbangan gerakan pesaing penawaran di lapangan untuk diusulkan kepada General Manager guna ditindak lanjuti.
5.
Berkewajiban melaporkan setiap perkembangan marketing secara internal maupun eksternal kepada General Manager setiap minggu.
6.
Berkewajiban mengadakan meeting khusus mingguan dengan sama SDM marketing guna pengendalian strategi marketing yang akan dilaksanakan dan telah dilaksanakan.
7.
Berhak memberikan rekomendasi mutlak kepada general affair untuk tindakan peringatan, sangsi adminisiratit & scorning terhadap setiap SDM marketing yang melanggar aturan kerja marketing tata tertib perusahaan yang telah ditetapkan untuk di tindak lanjuti oleh general affair sesuai ketentuan
yang berlaku. Programme Director 1.
Bertanggung jawab terhadap pencapaian target yang telah direncanakan dan disepakati.
2.
Bertanggung jawab terhadap kelancaran mekanisme departemen program.
3.
Bertanggung jawab terhadap kualitas siaran (QC) mulai dari persiapan materi / program sampai penempatan SDM sampai pelaksanaan siaran secara tepat efesien dan efektif.
4.
Bertanggung jawab terhadap pengawasan pengendalian setiap sub bidang siaran terutama dalam menentukan atau penyusunan strategi siaran baik tentang standar announcer, standar materi dan menentukan solusi-solusi terhadap masalah siaran yang timbul setelah diudarakan.
5.
Berhak melakukan perubahan startegi siaran apabila dipandang perlu untuk mengantisipasi gerakan pesaing atas persetujuan General Manager.
6.
Berkewajiban melaporkan perkembangan siaran kepada General Manager minimal 1 minggu sekali.
7.
Berkewajiban mengadakan meeting tertutup mingguan dengan para staf siaran guna pengendalian dan solusi masalah dari setiap pelaksanaan program siaran.
8.
Berkewajiban mengadakan meeting, siaran setiap bulan l kali guna sosialisasi arah program dan penyamaan visi dan misi siaran kepada staff siaran, announcer, reporter, operator dan lain-lain.
Keuangan
1.
Melaksanakan pengadministrasian keuangan dan manager sirkulasi keuangan dan melaksanakan pembukaan keluar masuk uang sesuai dengan kebijakan direktur.
2.
Mengurus penggajian karyawan dengan dasar perhitungan yang telah d i tetapkan.
3.
Membuat invoice untuk semua iklan yang habis masa tayangnya
dan
melaksanakan penagihan biaya iklan klien terutama yang telah jatuh tempo. 4.
Menyusun anggaran belanja bulanan atas dasar biava operasional rutin serta usulan dari masing-masing departemen yang kemudian ditunjukan kepada direktur untuk mendapatkan persetujuan.
5.
Berhak menolak permintaan biaya dari pihak manapun kecuali telah ada persetujuan dari Direktur, baik lisan maupun tertulis.
6.
Menyusun anggaran pajak perusahaan untuk kemudian diajukan kepada Direktur.
7.
Melakukan konsolidasi dengan GM dan para manager departemen.
General Affair 1.
Mengawasi pelaksanaan tata tertib yang telah ditetapkan.
2.
Melakukan evatuasi SDM guna meningkatkan kualitas.
3.
Membuat laporan bulanan kegiatan personalia kepada General Manager.
4.
Melakukan panggilan bagi calon kayawan yang dibutuhakan atas petunjuk General Manager.
5.
Melakasanakan administrasi lengkap personalia atau karyawan perusahaan.
6.
Melakukan pencatatan inventaris perusahaan serta pengontrolan kelayakannya untuk penentuan diperbaiki atau diganti.
7.
Mengawasi dan mengarahkan personil bawahnya dalam melayani urusan & kebutuhan yang menyangkut kelancaran mekanisme perusahaan.
8.
Melakukan motivasi kepada SDM khususnya mengenai states, fungsi, tanggung jawab, kewajiban atau tugas-tugas sesuai struktur organisasi dan job description yang telah ditetapkan.
IT Maintanance & Teknik 1.
Berkewajiban mengelola dan mempertahankan kualitas perangakat teknik yang ada sehingga tetap siap pakai.
2.
Melakukan pendataan seluruh perangakat teknik juga suku cadang yang ada dan
membuat
memonitoring
aktifitas
teknisi
serta
monitoring
pengoperasian peralatan teknik. 3.
Membuat laporan bulanan mengenai kondisi peralatan teknik kepada General Affair.
4.
Membuat tata tertib penggunaan perangkat teknik (manual), agar pemakaian dapat dilakukan secara baik, efisien, dan efektif.
5.
Membuat rencana system pengelolaan dan pengawasan secara langsung agar kualitas dan lama waktu pengoperasian dapat dipertahankan.
6.
Berkewajiban memantau perkembangan teknologi yang ada sehingga kemajuan perangkat yang ada dapat terus ditingkatkan.
Manajer Produksi 1.
Bertanggung jawab terhadap kulitas produksi baik spot Man. insert, expose, program maupun kreatif acara agar produksi siaran dapat diterima pendengar tanpa cacat.
2.
Berkewajiban meramu kreatif Man komersial, barter, expose, acara internal atau eksternal maupun kreatif sehingga menjadi hasil produksi yang berkualitas dan punya daya jual tinggi.
3.
Berkewajiban melakukan konsolidasi khusus dengan bagian kreatif program khusus untuk pembuatan kreatif program internal.
4.
Berkewajiban membuat kreatif produksi dalam bentuk smash, tune, opening/ closing acara atau tune khusus tanda waktu dsb.
5.
Berhak menolak pembuatan kreatif Man, adlips, expose, apabila jika tidak disertai lembaran memo yang di tandatangani oleh station manager.
6.
Berhak menentukan vocal pengisi, backsound, maupun sound effect guna kesempurnaan hasil produksi yang maksimal sebagai jaminan kualitas.
7.
Berhak membuat alternative produksi spot, insert dll, apabila materi pokok yang dibuat oleh kreatif, dirasakan kurang memenuhi standar kualitas, konsolidasi dengan tim kretif.
Account Executive 1.
Bertanggung jawab atas billing Man perorangan yang telah ditetapkan.
2.
Senantiasa menyiapkan secara matang semua materi selling (Sales Kit) sesuai keperluan.
3.
Memeriksa ulang tagihan atau in vo i ce dan laporan penavangan Man maupun laporan hasil kerja event sebelum diserahkan ke klien, sesuai dengan kontrak atau media order.
4.
Membina hubungan baik dengan existing clien.
5.
Membuka hubungan baru dengan new clicn.
6.
Mengajukan proposal penawaran kepada klien lokal.
7.
Melakukan negoisasi atau dealing dengan klien lokal.
Traffic 1.
Bertanggung jawab terhadap penjadwalan dan pengaturan jenis ikan baik komersial maupun non komersial.
2.
Berkewajiban
mengikuti
meeting
mingguan
yang
diadakan
departemen program maupun marketing. 3.
Berkewajiban membuat order penyiaran ikan atas dasar kontrak penyiaran ikan untuk disetujui oleh marketing manager baik ikan komersial maupun barter.
4.
Berhak memberikan pertimbangan kepada PD maupun marketing manager tentang penyiaran spot, adlips. atau expose internet apabila jam yang dipesa sudah padat.
5.
Berhak menolak penyiaran ikan komersial & barter apabila order penyiaran iklan tidak ada atau belum ditandatangani oleh marketing manager.
6.
Berhak menegur penyiar apabila tidak menyiarkan atau penyiaran iklan tidak sesuai manager untuk ditidak lanjuti apabila tersebut tidak diindahkan.
7.
Melakukan konsolidasi dengan bagian lain.
Music Consultant 1. Bertanggung jawab terhadap musik yang diudarakan oleh Radio Rase. 2. Memberikan masukan kepada musik director mengenai formulasi penyusunan play list lagu yang baik. 3. Melakukan komunikasi secara eksternal terutama label atau komunitas musikan. 4. Memberikan informasi seluas luasnya mengenai perkembangan musik dunia dan dalam negeri. Music Director 1. Bertanggung jawab terhadap standar musik yang telah ditetapkan serta sirkulasi musik agar kejenuhan dapat dihidari. 2. Berkewajiban melakukan hubungan yang baik dengan perusahaan rekaman dan distributor. 3. Membuat playlist tembang untuk keperluan siaran sesuai dengan mood acara. 4. Berkewajiban menyusun chart mingguan untuk semua jenis tembang yang diputar. 5. Berhak manager penyiar apabila pemutaran tidak sesuai dengan playlist yang sudah ditetapkan dan berhak merekomendasikan kepada station manager untuk ditindak lanjuti apabila teguran tersebut tidak diindahkan. 6. Berkewajiban mengikuti meeting siaran mingguan. Public Relation 1.
Bertanggung jawab terhadap menciptakan image perusahaan sesuai target yang direncanakan khususnya sehingga konsep program dan konsep marketing
dapat terealisasi lebih mudah diterima dan diserap baik kahalayak pendengar maupun klien pemasang iklan. 2.
Bertanggung jawab menciptakan kreatif promosi klien guna terus meningkatkan image perusahaan secara optimal.
3.
Bertanggung jawab terhadap pembinaan klien untuk diarahkan dapat tertarik bekerja sama baik secara barter image maupun diarahkan secara komersial melalui koordinasi dengan manager marketing.
4.
Bertanggung jawab terhadap semua kelancaran pelaksanaan event-event baik yang diselenggarakan khusus oleh perusahaan maupun event yang diselenggarakan atas kerja sama dengan pihak lain atau klien.
5.
Berkewajiban melaporkan setiap perkembangan tanggapan terhadap perusahaan secara internal maupun eksternal kepada General Manager setiap minggu.
6.
Berhak memberikan usulan budget bulanan atau fasilitas penunjang PR apabila dipandang perlu kepada General Manager yang disesuaikan dengan skala prioritas.
7.
Bertanggung jawab terhadap layananan pasca transaksi klien konsolidasi dan secara profesional dapat dipertanggung jawabkan.
8.
Melakukan konsolidasi dengan manager departemen lain.
9.
Berkewajiban menciptakan dan mempromosikan iklim kerja team yang kreatif
dan profesional. News director
1.
Bertanggung jawab terhadap seluruh materi yang disesuaikan dengan muatan masing-masing acara.
2.
Mencari/menyiapkan nara somber yang kompeten untuk setiap acara.
3.
Mengatur pembagian tugas pada script writer dan reporter sehingga dapat manghindari jenis berita yang sama.
4.
Mengatur redaksional penulisan naskah siaran sehingga bahasa yang akan disampaikan sesuai dengan target pendengar.
5.
Membuat copy write untuk pembuatan Man adlips.
Script writer 1.
Mempersiapkan dan menulis naskah keperluan siaran sesuai dengan kebutuhan.
2.
Mencari sumber berita dan nara sumber yang dianggap perlu untuk dijadikan bahan pembuatan naskah.
3.
Membuat naskah siaran sesuai dengan standarisasi pembuatan naskah yang sesuai dengan format Radio Rase.
4.
Wajib mengikuti meeting mingguan yang diadakan divisi program.
5.
Berkewajiban menciptakan dan mempertahankan iklim kerja yang kreatif dan
profesional. Reporter 1.
Bertanggung jawab untuk mencari berita secara langsung dari nara sumber yang dianggap sesuai dengan kebutuhan acara.
2.
Mengolah hasil reporter menjadi bahan siaran baik secara tertulis
maupun audio. 3.
Menyerahkan hasil olahan kepada programme director untuk ditindak lanjuti dan didistribusikan menjadi bahan siaran
4.
Berkewajiban mencipatkan dan mempertahankan iklim kerja yang kreatif dan profesional.
5.
Bertanggung jawab kepada programme director.
Announcer & reporter 1.
Berkewajiban mentaati tata tertib siaran untuk penyiar dan operator yang telah ditetapkan oleh stasiun manager.
2.
Membuat konsep iklan yang berhubungan dengan audio.
3.
Membuat iklan, smash promo, promo acara dan produk-produk lainnya yang menunjang program acara Radio Rase.
4.
Melakukan kontrol terhadap hasil produksi.
5.
Membuat laporan kegiatan yang diserahkan kepada atasan langsung.
6.
Berkewajiban mengikuti meeting mingguan yang diadakan divisi program.
7.
Berkewajiban menciptakan dan mempertahankan iklim kerja yang kreatif dan profesional.
Produser 1. Mengatur pelaksanaan proses sesuai dengan siaran yang telah ditentukan oleh programme director atas koordinasi dengan manager produksi.
2. Mengawasi dan mengontrol kualitas acara atau siaran dengan tanggung jawab masing-masing produser., 3. Merekam hasil siaran bilamana diperlukan sebagai dokumentasi atau untuk kepentingan laporan kepada klien. 4. Berkewajiban mengikuti meeting mingguan yang diadakar divisi program. 5. Berkewajiban menciptakan dan mempertahankan iklim yang kreatif dan profesional, Front Office 1. Berkewajiban product knowledge dan situasi perusahaan secara umum guna layanan informasi kepada semua pihak terkait terutama terhadap klien perusahaan. 2. Berkewajiban layananan professional terhadap klien perusahaan sesuai kebutuhan selama tidak bertentangan dengan etos kerja perusahaan. 3. Berkewajiban membuat data kehadiran tamu atau klien perusahaan yang datang 4. Berkewajiban
mengantarkan
tamu/klien
perusahaan
yang
datang
berkepentingan dengan karyawan perusahaan apabila mendapat ijin dari karyawan yang bersangkutan, baik yang datang langsung maupun telepon. Divisi Off Air Manager : Job Description : 1.
Off Air Manager membawahi 3 orang staff off air.
2.
Bertanggung jawab atas semua kegiatan Off Air di Rase, mulai dari P l a n n i n g , Organizing, Actualization dan Controlling.
3.
Semua budget dan proposal Off Air harus melalui persetujuan Off Air Manager.
Off Air Staff : Job Description : 1.
Bertanggung jawab pada operational dan perawatan OB Van Rase
2.
Membantu semua pelaksanaan atau program-program Off Air yang dikoordinasikan oleh OffAir Manager.
3.9
Mekanisme
Penulisan
Naskah
Program Acara Pop Circle di radio Rase FM Bandung Gambar 3.3 Mekanisme Penulisan Naskah Pencarian Naskah
Proses Pembuatan Naskah
Editor
Penyiaran Naskah Sumber. Rase Fm Bandung 2009
1.
Pencarian berita meliputi mencari sumber dari situs-situs yang dipercaya keakuratan nilai beritanya seperti Google.com, yahoo.com. Dalam pencarian berita Praktikan harus dapat mencari sumber-sumber yang memang pantas
untuk dikemas menjadi sebuah naskah. 2.
Proses pembuatan naskah berita melalui pengolahan dari bahan atau sumber yang telah didapat, kemudian bahan tersebut dijadikan naskah berita dengan menggunakan rumus 5 W+ I H. Keenam kalimat itu diringkas dalam kalimat yang baik dengan menggunakan bahasa tutur yang dinamis dan disesuaikan dengan khalayak atau pendengar yang akan dituju.
3.
Proses pembuatan naskah berita yang dilakukan Praktikan belum selesai karena harus melalui satu proses lagi yaitu pengeditan. Pengeditan ini dilakukan oleh editornya yaitu scriptwriter program acara Pop Circle Bandung. Jika naskah berita yang dibuat oleh Praktikan tidak layak, maka Praktikan harus mencari lagi bahan berita yang temanya berbeda.
4.
Naskah berita yang sudah diedit kemudian dikirimkan melalui proses komputer. Setelah naskah itu dikirimkan melalui komputer scriptwriter ke komputer yang berada, di ruang siaran, maka naskah tersebut siap untuk disiarkan oleh penyiar.
Tabel 3.3 Sumber Dava Mauusia (SDM ) Divisi Acara Pop Circle Radio Rase FM Bandung
No
Nama
Jabatan
Dimasario
01
Scirptwriter Penyiar + Music
02
Sauqy Lukman dan Risa Saraswati
Director
Sumber Radio Rase FM Bandung 2009
3.10
Fasilitas Pendukung Acara Pop Circle
Kesuksesan sebuah program acara tidak terlepas dari peranan tim dibelakangnya, namun fasilitas yang diberikan dan digunakan dengan baik pun menjadi pendukung yang paling penting. Karena tanpa fasilitas pendukung, dapat dipastikan program acara yang dibuat tidak akan melancarkan program acara tersebut,dalam hal ini adalah acara Pop Circle. Fasilitas pendukung acara counterstar dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 3.4 Fasilitas Pendukung Program Acara Pop Circle Keadaan Baik Rusak
No
Fasilitas Alat Kerja
Jumlah
01
Komputer
3
X
02
Telepon
2
X
03
Ruang Siaran
1
X
04
Ruang Produksi
2
X
Jumlah
8
4
Sumber.
Radio Rase FM Bandung 2009
3.11
Deskripsi Program Acara Pop Circle
Melihat perkembangan Scene Indie yang terus berkembang, maka dari itu Radio Rase FM membuat program Pop Circle dan pada tanggal 2 Januari 2008 acara Pop Circle pertama kali siaran. Sebuah acara tentang musik pop. Tapi bukan musik pop
`biasa`. Musik pop yang `iregular` ini sudah menjamur di dunia musik internasional, termasuk di Indonesia, tapi masih belum mendapat porsi yang banyak di media lokal. Musik seperti La Luna, Mocca, Pure Saturday dan Homogenic adalah beberapa contohnya. Komunitas penggemar musik pop seperti ini sudah sangat berkembang dalam 10 tahun terakhir. Bandung adalah salah satu pionir pergerakan musik ini, dan acara Pop Circle ini adalah ajang informasi dan komunikasi komunitas ini. Acara Pop Circle yang di pandu oleh Risa Saraswati dan Syauqy Lukman mempunyai jadwal siaran setiap hari kamis pada pukul 22.00 – 00.00 WIB. Program ini pun menyajikan tema-tema yang berbeda tiap minggunya serta adanya sesi interview dan live performance band indie yang. Selain itu, pada program ini juga membahas perkembangan musik indie yang terjadi di dunia. Program yang diharapkan menjadi salah program acara yang memberikan pengetahuan para pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung dan sebagai pemacu kreativitas serta semangat indie band yang ada di Bandung dan sekitarnya.
BAB IV PEMBAHASAN DAN PENELITIAN Pada Bab ini peneliti akan membahas dan menguraikan Fungsi Program Pop Circle Dalam Meingkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung. Berdasarkan data yang diperoleh dari responden melalui observasi, wawancara dan angket. Observasi dilakukan dengan mengadakan pegamatan serta penjajagan langsung mengenai kegiatan siaran pada program Pop Circle
di Radio Rase 102.3 FM Bandung dan respondennya sendiri adalah
anggota komunitas Pendengar Pop Circle dengan jumlah 185 anggota yang terdata, yang sering mendengarkan program acara Pop Circle di Radio Rase FM 102.3 FM Bandung. Wawancara dilakukan dengan cara melakukan Tanya jawab langsung dengan pihak terkait dalam hal ini bagian Produser Program untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penyebaran angket dilakukan dengan cara menentukan terlebih dahulu sampel yang diperoleh dari populasi berjumlah 185 orang dengan mengambil pecahan sampling (sample fraction) sebanyak 20% dari populasi 185. Ukuran sample yang memadai bagi banyak penelitian adalah 10% dan 20% (Rahkmat, 2007:81). Pengelolaan hasil penelitian terdiri dari angket yang telah diisi oleh responden yang disertai dengan analisis dari peneliti sebagai bagian dari metode analisis, dimana selain mengolah data yang diperoleh dari hasil angket, peneliti juga menyampaikan analisisnya mengenai data yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti berdasarkan hasil kepustakaan, observasi, dan wawancara. Pembahasan hasil penelitian dibagi menjadi dua bagian yaitu analisis data responden dan analisis deskriptif data penelitian. 4.1 Analisis Data Responden Data yang diperoleh dari hasil penelitian berasal dari data responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan formal, pekerjaan, tujuan mendengarkan dan frekuensi responden dalam mendengarkan Radio Rase 102.3 FM Bandung, pengetahuan pendengar tentang program Pop Circle mendengarkan siaran program acara Pop Circle
dan kesukaan pendengar di Radio Rase 102.3 FM
Bandung. 4.1.1 Jenis Kelamin Responden Pernyataan dari data responden ini bertujuan untuk menjelaskan perbandingan antara jumlah wanita dan pria. Peneliti ingin mengetahui perbandingan jumlah anggota komunitas yang mendengarkan program Pop Circle Radio Rase 102.3 FM Bandung dalam meningkatkan meningkatkan pengetahuan Scene Indie Music pendengar, melalui data responden ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.3 Tabel 4.3 Jenis Kelamin Responden (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Pria
32
87
2.
Wanita
5
13
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010
Dari tabel diatas diketahui bahwa responden yang berjenis kelamin pria yang mendengarkan program acara Pop Circle Radio Rase 102.3 FM Bandung lebih besar daripada wanita. Hal ini memperlihatkan bahwa pendengar program Pop Circle lebih dominan didengarkan oleh kaum pria daripada wanita, tetapi tidak menutup kemungkinan wanita juga mendengarkan dan menikmati program acara tersebut. Walaupun berdasarkan persentase terlihat pria lebih dominan dalam menaruh perhatian kepada program acara Pop Circle Attack akan tetapi seluruh responden baik pria maupun wanita menaruh perhatian yang sama kepada program acara Pop Circle. 4.1.2 Usia Responden Pernyataan data
responden ini bertujuan untuk mengetahui dan
menjelaskan uisa responden. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian usia pendengar radio Rase 102.3 FM Bandung dengan usia yang tercantum pada label 4.4. Ustuk jelasnya kita lihat table 4.4. Tabel 4.4 Usia Responden (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
15-20
27
73
2.
20-25
10
27
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010
Dari hasil angket diatas yang telah di isi oleh responden mengenai umur yang banyak mendengarkan Program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung adalah umur 15-20, tentunya berdasarakan dari tabel diatas usia 15-20 sebanyak 27 orang atau dengan jumalah persentase nya adalah 73% dari jumlah banyak responden, ini menandakan bahwa usia 15-20 tahun ini adalah kalangan remaja yang haus akan informasi mengenai Musik Indie dan tentunya didalamnya pun di dominasi oleh informasi-informasi yang tentunya dibutuhkan oleh para kalangan remaja. 4.1.3
Pendidikan Terakhir Responden Pernyataan dari data responden ini bertujuan untuk menjelaskan latar
belakang pendidikan responden. Pendidikan merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan indeks pembangunan dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mempengaruhi dalam menerima serta memaknai informasi yang disampaikan oleh sebuah media dalam hal ini Program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung, seperti apa yang dipilih responden. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut : Tabel 4.5 Pendidikan Formal Responden
(n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
SLTA/Sederajat
-
-
SMA/Sederajat
27
73
Universitas/Sederajat
10
27
Jumlah
37
100
2.
3.
Sumber : Hasil Penelitian 2010 Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa anggota dari komunitas yang mendengarkan Program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung didominasi oleh SMA. Hal ini berarti Program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung didengarkan oleh orang-orang yang memiliki pendidikan cukup baik dimana universitas/sederajat adalah pendidikan formal tertinggi yang dimiliki oleh responden. Hal ini pula menunjukkan bahwa Program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung cukup baik diterima dan dimengerti oleh pendengar, karena mayoritas penerima program acara Pop Circle memiliki tingkat pendidikan yang baik dalam menyampaikan dan menerima informasi. Semakin tinggi tingkat pendidikan pendengar maka semakin tinggi pula tingkat kebutuhan informasi yang dibutuhkan karena akan mempengaruhi sikap pendengar terhadap Musik Indie Karena mayoritas yang mendengarkan Program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM
Bandung berpendidikan universitas/sederajat,
maka
responden yang
berpendidikan di bawah universitas/sederajat pun dapat menenerima dan
menikmati peran penyiar Program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peran Program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung dapat diterima oleh seluruh pendengar tanpa memandang latar belakang pendidikan. 4.1.4
Ketertarikan responden mendengarkan radio Pernyataan dari data responden ini bertujuan untuk mengetahui ketertarikan
responden untuk mendnegarkan radio. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di table 4.6 berkut ini: Tabel 4.6 Ketertarikan responden mendengarkan radio (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Tertarik
32
87
2.
Tidak Tertarik
5
13
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010
Hasil angket diatas yang dilakuakan peneiliti terhadap reponden, mengenai respondne tertarik akan mendnegarkan stasiun radio itu lebih banyak, hal ini membuktikan bahawa media radio amsih sanagat dibutuhkan masyarakat dan bahwa radio semakain membuming dengan banyaknya stasiun-stasiun radio lainnya.
Dari data yang diahsilkan dar peneliti yang mengunakan angket di atas di dapatkan bahawa di massa sekarang ini media komunikasi radio merupakan suatu media yang masih dibutuhkan dan masih banyak di dengarkan baik oleh kalangan rmeja maupun kalangan remaja ke atas. 4.1.5
Responden mengetahui adanya program Pop Circle yang disiarkan di
Radio Rase 102.3 FM Bandung Pernyataan dari data ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan/pengetahuan responden mengenai acara program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung. Untuk lebih jelasnya dapt dilihat pada table 4.7 berikut ini: Tabel 4.7 Responden mengetahui adanya program Pop Circle yang disiarkan di Radio Rase 102.3 FM Bandung (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Mengetahui
35
95
2.
Tidak Mengetahui
2
5
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010
Berdasarkan tabel diatas bahwa yang mengetahui program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung adalah 35 orang dengan jumlah persentase sebesar 94% dari jumlah banayak responden, ini menunjukkan bahwa sesuai dengan responden yang dimintai keterangan mengenai program Pop Circle di Radio Rase
102.3 FM Bandung pada dasarnya sebagian besar repondne mengetahui adanya program acara tersebut, karena dalam program ini berisikan mengenai musik indie. Dari data-data yang peneliti dapatkan di atas, bahwa pada umumnya sesuai dengan penyebaran angket yang disebarkan penelitian terhadap komunitas pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung pada umumnya mereka mengetahu adanya program Pop Circle. 4.1.6
Ketertarikan Responden mendengarkan program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung Pernyataan dari data respondne ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana ketertarikan responden mendengarkan program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada table 4.8 berikut ini: Tabel 4.8
Ketertarikan Responden mendengarkan program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Tertarik
36
99
2.
Kurang Tertarik
1
1
3.
Tidak Tertarik
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010
Hasil angket yang dilakukan peneliti terhadap respondne menunjukkan bahwa mayoritas responden tertarik untuk mendnegarkan program Pop Circle hal ini terbukti pada peneybaran angket, bahwa dengan banyaknya responden yang menyatakan tertarik untuk menyimak program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung, bearti bahwa dengan disiarkannya program materi-materi yang disuguhkannya telah memenuhi apa yang diinginkan oleh para pendengarnya. Berdasarkan dari data yang didapatkan peneliti dari hasil angket dan ahsil penelitian di atas tentunya bahwa program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung tela memenuhi apa yang di inginkan oleh para pendnegarnya, maka dengan itu para pendengar banyak yang tertarik untuk mendengarkan program acaratersebut, walaupun radio-radio siaran lainnya banayak acara yg menyiarkan acara seperti ini, tetapi dalam program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung ini perbedan-perbeadaan yang membuat para pendnegar tetap mendengarkan acara ini, acara-acara yang di siarkan di Radio Rasae 102.3 FM Bandung ini sengaja di buat ada bagian-bagiannya. 4.1.7
Ketertarikan Responden mendengarkan Radio Rase 102.3 FM Bandung Pernyataan dari data respondne ini bertujuan untuk mengetahu kesukaan
responden untuk mendengarkan Radio Rasae 102.3 FM Bandung. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Ketertarikan Responden mendengarkan Radio Rase 102.3 FM Bandung (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Tertarik
32
87
2.
Kurang Tertarik
5
13
3.
Tidak Tertarik
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010
Berdasarkan tabel diatas yang menunjukkan ketertarikannya responden untuk mendengarkan Radio Rase 102.3 FM Bandung, ditunjukkan dengan respindnen yang menjawab tertarik sebanyak orang dengan jumlah persentase sebesar dari jumlah banayaknaya responden, hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya Radio rase 102.3 FM Bandung dan radio siaran-siaran lainnya, tentunya dapat diharapkan untuk lebih mengangkat lagi media komunikasi elektronik radio agar setara dengan media-media komunikasi elektronik lainnya. Dari penyebaran angket dan data dari penelitian di atas bahawa denan banyaknya respondne yang sering mendnegarkan informasi dengan melalui sarana radio, maka secara tidak langsung ini menjadi bagian dari makin berkembangnya media radio di kalangan masyarakat.
4.2
Analisis Deskriftif Tentang Program Pop Circle Setelah peneliti memaparkan identitas diri dari responden, selanjutnya
peneliti membahas mengenai analisis deskriftif data penelitian sebagai pertanyaan Responden dalam mengisi angket yang telah disebarkan. Untuk mempermudah dalam memberikan gambaran mengenai hasil penelitian dalam bentuk tabel dan analisis. Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan analisis deskriftif ini dapat dijelaskan pada penjelasan di bawah ini. 4.2.1
Program Pop Circle
1. Sub variable frekuensi penyajian acara a. Intensitas (durasi) Pernyataan dari data penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tanggapan pendengar mengenai intensitas (durasi) program Pop Circle untuk lebih jelasnya bias dilihat pada tabel 4.10 yaitu responden selalu menyimak atau mendenagrkan Program Pop Circle.
Tabel 4.10 Responden selalu menyimak atau mendengarkan program Pop Circle (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Setuju
32
87
2.
Kurang Setuju
5
13
3.
Tidak Setuju
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan responden yang sebagian besar dari jumlah responden sering mendengarkan atau menyimak program Pop Circle di tunjukkan dengan banyaknya responden yang menjawab setuju berjumlah 32 orang dengan jumlah persentase 87% dari keseluruhan jumlah responden. Hal ini bearti program Pop Circle cenderung banyak diminati oelh para pendengar. Dengan jumlah seperti itu diharpkan program Pop Circle dapat menambah pengetahuan tentang perkembangan musik Indie di Indonesia khususnya di Bandung, karena di acara ini musik yang di suguhkan adalah musik-musik indie.
b. itensitas (durasi) Pernyataan dari peniliti ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Program Pop Circle dari pukul 22.00 – 00.00 sudah cukup, dan dapat dinikmati oelh para pendengar. Untuk lebih jelasnya dalam penelitian bias kita lihat pada tabel 4.11
Tabel 4.11 Penyiaran Program Pop Circle dari Pukul 22.00 - 00.00 sudah cukup (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Setuju
28
76
2.
Kurang Setuju
9
24
3.
Tidak Setuju
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010
Berdasrkan tabel diatas didapatkan bahawa responden yang menyatakan setuju dengan penyiaran program Pop Circle yang disiarkan pada pukul 22.00 – 00.00 sudah cukup, ini menandakan bahawa responden sering dan menikmati penyiaran program tersebut, mengingat ada sebagian yang menyatakan tidak setuju tentunya ada beberapa kemungkinan anatra tidak mengetahui atau memang waktu yang telah di tentukan memang benar-benar masih kurang atau bias juga terlalu lama.
Sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan produser Pop Circle dengan peniliti bahwa waktu yang di tentukan tersebut tidak hanya disesuaikan dengan waktu pendenagar saja, tetapi juga telah disesuaikan denan waktu penayangan program-program acara lainnya, waktu dan penempatan suatu program acara tentunya sangatlah berpengaruh di dalam stasiun radio/ Jadi penelitian diatas menunjukkan bahwa
kesluruhan responden
menyatakan bahwa penyiaran program Pop Circle sudah cukup, tetapi ada juag tangapan yang menyatakan bahwa penyiaran program ini terlalu lama, ini harus menjadi suatu pertimbangan untuk program ini agar dapat disesuaikan lagi dengan kebutuhan pendengarnya dalam mendapatkan informasi yang di berikan, apakah itu dengan cara mengurangi durasinya atau menyusun kembali format siarannya sehingga dapat lebih menarik lagi untuk disiarkan. c. Pengaturan Waktu Pernyataan dari penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai tanggapan pendengar pengaturan waktu dalam program acara Pop Circle, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.12 Tabel 4.12 Tanggapan Responden mengenai pengudaraan program Pop Circle sudah sesuai dengan waktu para pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Setuju
26
71
2.
Kurang Setuju
11
29
3.
Tidak Setuju
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010
Dari tabel diatas menyatakan bahwa penyataan dari responden dengan penyiaran program Pop Circle
telah sesuai dengan waktu para pendengar
khusunya pendengar aktif, hal ini di buktikan dengan banyaknya para pendengar yang ikut berpartisipasi dikala acara tersebut berlangsung. Berdasarkan dari hasil observasi yang di lakuakan peneliti telah membuktikan bahwa sebanyak 26 orang dengan jumlah persentase 71% dari keseluruhan jumlah responden bahwa penyiaran program Pop Circle sudah cukup dan sudah sesuai dengan waktu para pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung.
2. Sub Variabel Kredibilitas Penyiar a. Menguasai Masalah dan Jalannya Acara Pernyataan dari data penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai tanggapan responden penyiar dalam menguasai masalah dan jalannya acara pada
saat penyiaran Program tersebut berlangsung. Untuk lebih jelasnya dapat kitalihat pada tabel 4.13. Tabel 4.13 Tanggapan Responden mengenai Penguasaan penyiar dalam masalah dan materi setiap jalannya siaran (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Setuju
10
27
2.
Kurang Setuju
27
73
3.
Tidak Setuju
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010
Berdasarkan tabel 4.15 telah didapatkan mengenai penguasaan penyiara dalam masalah dan materi setiap jalannya acara dan sebanyak 27 orang dari jumlah koresponden mengatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut, hal ini berarti bahawa dalam penyampaian materi-materinya si penyiar sebagian besar belum menguasai jalannya acara. Dari hasil observasi bahawa seorang penyiar haruslah memiliki kriteria tertentu, minimal dia dapat berbicara dengan lanatang dan memiliki volume suara yang cukup menarik sehingga dapat menarik minat para pendengarnya untuk mendengarkan radio tersebut.
Sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan peniliti terhadap salah satu crew Radio Rase 102.3 FM Bandung bahwa di dalam penyeleksiannya seorang penyiar tidak sembarangan tentunya ada kriteria-kriteria sendiri. Berdasarkan dari data diatas peneliti dapat menganalisi bahawa keahlian penyiar dalam menyampaikan informasi merupakan hal yang terpenting, karena tugas bagi seorang penyiar adalah menyampaikan informasi dengan baik dan dapat mengerti, sehingga acara yang dibwakannya dapat terus didengar oleh para pendnegarnya, tetapi dalam penyampaiannya seorang penyiar harus tetap mengacu pada kode etik penyiaran yang telah ditetapkan. b. Menguasai Masalah dan Jalannya Acara Pernyataan dari data penelitian ini bahawa tanggapan responden mengenai daya tarik penyiar dalam setiap membawakan program Pop Circle menarik minat para pendengarnya, untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel 4.14 Tabel 4.14 Tanggapan Responden mengenai daya tarik penyiar dalam membawakan program Pop Circle banyak menarik minat para pendengarnya (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Setuju
13
35
2.
Kurang Setuju
24
65
3.
Tidak Setuju
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010
Berdasarkan dari data survey diatas bahwa 25 orang dengan jumlah persentase 65% telah menyatakan kurang setuju dengan daya tarik penyiar dalam membawakan siarannya senantiasa menarik minat pendengarnya, hal ini menandakan bahwa pada dasarnya para penyiar program Pop Circle , senantiasa belum memiliki kelebihan sendiri, sehingga da perbedaan-perbedaan khusus. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, ternyata daya tarik seorang penyiar sangat mempengaruhi jalannya sebuah program siaran. Hal ini dapat dilihat dari setiap penyampaian materi yang disampaikan oleh penyiar sangatlah berpengaruh terhadap nilai jual dari suatau program siaran. Sesuai hasil wawancara dengan pihal Rase 102.3 FM bahwa seorang penyiar bukan hanya saja mengandalakn pemikiran tetapi dari hasil penyelesain harus di dapatkan seorang penyiar yang berbeda dengan penyiar-penyiar lainnya, baikd ari segi suara maupun dari segi gaya penyampain materi. Dari hasil data penelitian dan dari hasil data di atas, bahwa pada dasarnya seorang penyiar untuk dapat menarik minat para pendnegarnya haruslah dapat menguasai keadaan dan memiliki cirri khas tersendiri sehingga pendengarnya tidak akan merasa bosan.
c. Artikulatif Pernyataan dari data penelitian ini adalah bertujuan untuk dapat menjelaskan tanggapan responden mengenai penyiar program Pop Circle yang artikulatif
dalam
menyampaikan
informasi-informasi dapat
meningkatkan
kebutuhan informasi akan musik-musik Indie. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.15
Tabel 4.15 Tanggapan Responden mengenai informasi yang disampaikan dapat meyakinkan anda kan kebutuhan informasi mengenai musik indie (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Setuju
28
76
2.
Kurang Setuju
9
24
3.
Tidak Setuju
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010
Dari tabel penelitian diatas telah didapatkan mengenai tanggapan responden akan informasi yang disampaikan dapat menyajikan anda akan kebutuhan informasi mengenai musik Indie, hal ini dapat dapat dibuktikan dengan banyaknya responden yang setuju dengan pernyataan tersebut. Dengan didapatnya data diatas ini berarti bahwa program Pop Circle ini sudah cukup dapat memenuhi kebutuhan pendnegar mengenai musik indie. Dengan demikian sesuai dengan hasil observasi dinyatakan bahwa seorang penyiar harus bias dan mampu dalam menjalankan suatu program guna tercapainya target yang telah ditentukan oleh setiap perusahaan dalam setiap siaran-sirannya. Karena kendalinya sebuah siaran tergantung pada penyiar bagaimanida membawakannya. Berdasarkan dari hasil wawancara dengan produser program Pop Circle oleh peneliti bahwa jika berbicara mengenai informasi yang disampaikan, tentunya dari pihak Produser nya itu sendiri berusaha untuk menyguhkan informasi selengkap-lengkapnya,
semua
itu
tergantung
pada
bagiman
pendnegar
menerimanya, dan bagaimana kebutuhan si pendengar itu sendiri. Dari data diatas sesuai dengan tanggapan-tanggapan responden bahwa pada dasaranya penyiar program Pop Circle
berusaha untuk artikulatif didalam
menyampaikan pesan atau informasi-informasi dalam jalnnya penyiaran, terbukti dari informasi-informasi yang disampaikannya mengenai musik-musik indie, yang dimaksud dengan artikulatif disini adalah merupakan suatu kelengkapan dari
materi-materi yang akan disampaikan, yang tentunya di harpakan agar dapt terpenuhi kebutuhan pendnegar akan musik indie. d. Artikulatif Data penelitian dibawah ini menunjukkan mengenai tanggapan responden akan penyiaran program Pop Circle haruslah artikulatif dalam menyampaikan informasi mengenai musik indie. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel 4.16 Tabel 4.16 Tanggapan Responden mengenai penyiar program Pop Circle harus artikulatif dalam menyampaikn informasi mengenai musik indie (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Setuju
30
81
2.
Kurang Setuju
7
19
3.
Tidak Setuju
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010 Berdasarkan dari tabel diatas telah didaptkan bahwa responden menyatakan setuju dengan artikulatif nya penyiar program Pop Circle dalam menyampaikan materi mengenai musik indie. Hal ini menandakan bahwa
sebagian penyampaian informasi yang disampaikan oleh penyiar sudah cukup memenuhi kebutuhan pendengarnya. Sesuai dengan hasil observasi yang dialkukan peneliti bahwa dengan di dapatkannya data mengenai tanggapan responden bahwa penyiaran program Pop Circle
artikulatif dalam menyampaikan materinya, tentunya tidak menghentikan
usaha para crew Radio Rase 102.3 FM Bandung untuk berhenti sampai disini dalam menyampaikan materi selengkap-lengkapnya kepada pendnegar, dan lebih meningkatkan lagi kualitas materi yang disampaikan. Berdasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap Produser Rase FM bahwa keartikulatifan materi yang disampaikan itu bukan ditentukan oleh seorang penyiarnya tetapi ditentukan oleh seorang reporter atau produser yang menyediakan bahan untuk dibahas proses penyiaran berlangsung. Dari data diatas menunjukkan bahwa kesuksesan jalannya sebuah program adalah dominannya seorang penyiar, pengusaan materi dan dapat melakukan komunikasi dengan pendnegar untuk terlihat lebih akrab maka ketika seorang penyiar melakukan tugasnya seperti seorang professional yang terpenting adalah untuk dapat lebih menjaga citra Radio Rase 102.3 FM Bandung, karena citra dari dimana tempat dia bekerja merupakan hal yang terpenting. 3. Sub Variabel Kredibilitas Narasumber a. Memiliki kompetensi tentang topik yang dibahas
Pernyataan diatas menunjukkan tangapan responden mengenai bahwa didalam setipa penyiaran yang mengahadirkan narasumber harus memiliki kompetensi tentang topic yang sedang dibahas dan tentunya disesuaikan dengan topik yang sedang dibicaran atau dibahas, untuk lebih kjelasnya dapat kita lihat pad tabel 4.17 Tabel 4.17 Tanggapan Responden mengenai dalam setiap penyiaran yang menghadirkan narasumber, si narasumber memiliki kompetensi tentang topik yang sedang dibahas (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Setuju
28
76
2.
Kurang Setuju
9
24
3.
Tidak Setuju
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010 Sesuai data penelitian yang dilakukan peneliti terhadap jumlah responden bahwa dalam setiap penyiaran yang menghadirkan narasumber, narasumber tentunya memiliki kompetensi tentang topik yang sedang dibahas, hal ini dapat terlihat dari banyak responden yang mayoritas menyatakan setuju dengan hal tersebut, tentunya pada dasarnya narasumber yang dihadirkan memiliki kompetensi mengenai topik yang dibahas.
Observasi yangdilakukan peneliti terhadap responden, peneliti dapat menganalisi bahwa sebagian besar narasumber yangdihadirkan, tentunya memiliki kompetensi dan berhubungan dengan masalah apa yang dibahas dan setiap segmennya. Dan diusahakan si narasumber yang dihadirkan namanya sudah tidak asing lagi oleh para pendengar. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti terhadpa pihak dari Rase FM yaitu produser Pop Circle. Jadi dalam setiap program acara yang menghadirkan narasumber menjelaskan bahwa disetiap menghadirkan narasumber, narasumber yang dihadirkan tidak hanya orang-orang yang terkenal tepai juga menghadirkan
orang-orang
yang
memiliki
kemampuan
wawasan
yang
berhubungan dengan musik-musik indie. Dengan sesuainya anatara pembahasan amasalah dengan narasumber yang dihadirkan alkan membuat pembicaraan yang akan dilakukan semakin menarik untuk disimak dan tentunya apa yang diharpakn oleh para pendengar pun dapat tercapi, atara hiburan dan informasi-informasi telah pendengar dapatkan. b. Memiliki kompetensi dalam setiap topik yang dibahas Sepertihalanya dalam tabel diatas dalam pernyataan ini pun masih membahas mengenai narasumber yang memiliki kompetensi dalam setiap topik yang sedang dibahas dengan acuan pertanyaan mengenai narasumber yang dihadirkan sesuai dengan topik yang sedang dibahas. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 4.18 Tabel 4.18
Tanggapan Responden mengenai narasumber yang dihadirkan sesuai dengan topik yang sednag dibahas (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Setuju
28
76
2.
Kurang Setuju
9
24
3.
Tidak Setuju
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010 Berdasarkan dari hasil angket diatas menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahwa dalam menghadirkan narasumber, memiliki kesesuaian dengan masalah apa yang dibahas. Observasi yangdilakukan peneliti terhadap banyaknya bahawa dlam setipa penyiaran yang menghadirkan narasumber, si narasumber memiliki kompetensi dengan topik yang sedang dibahas dan narasumber yang dihadirkan sesuai dengan topik yang sedang dibahas. Ini menandakan bahwa pada dasarnya dengan menghadirkan narasumber itu dapat menambah dan memperbanyak informasi mengenai musik indie. Sesuai dengan wawancara ynag dilakukan peneliti dengan produser program Pop Circle bahwa dengan menghadirkan narasumber kita dapat berbagi ilmu dan informasi mengenai perkembanagan musik-musik indie baik didalam negeri maupun luar negeri.
Berdasarkan dari data yang diperoleh diatas peneliti menganalisi bahawa sebagian besar responden menyatakn, kesesuaian narasumber dengan masalah apa yang sedang dibahas merupakan suatu hal yang terpenting dalam setiap penyiaran program, hal ini menunjukkan bahawa jika adanya kesesuaina maka pembicaraan yang dilakukan pun senatiasa tidak akan menyebarluas dan berlangsung menarik. d. Artikulatif Berdasrkan data penelitian yang dilakukan peniliti terhadap responden mengenai narasumber yang selalu artikulatif dalam setiap menjelaskan mengenai topik yang sedang dibahas, untuk lebih dapat kita lihat pada tabel 4.19
Tabel 4.19 Narasumber selalu artikulatif dalam setiap menjelaskan mengenai topik yang sedang dibahas (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Setuju
33
97
2.
Kurang Setuju
3
2
3.
Tidak Setuju
1
1
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010
Berdasarkan data diatas bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju dengan narasumber yang dihadirkan tentunya selalu artikulatif dalam setiap menjelaskan mengenai topik yang sedang dibahas. Berdasrakan dari hasil wawancara dan keterangan dari Produser Pop Circle narasumber yang artikulatif adalah narasumber yang dapat berbicara dengan baik, jelas, runtut, berisi dan bisa melakukan improvisasi salam setiap mebahas setiap permasalahan dan tentunya memahami betul apa yang menjadi topik pembicaran dalam jalnnya proses penyiaran berlangsung. Dari hasil observasi narasumber yang artikulatif dalam setiap penyampaian bahan informasi yang dhadirkan, haruslah artikulatif dalam arti bahawa narasumber dapat memberikan nilai positif dalam program acara tersebut sehingga program tersebut dapat disenangi oleh para pendengarnya. Dari data diatas peneliti dapat mengnaalisi bahwa narasumber yang baik dalam berbicara dengan baik, jelas, runtut, berisi menjadikan dalam setiap sub-sub dari pengertian artikulatif dapat benar-benar diaplikasikan. Artikulatif untuk narasumber dapat dilihat hasilnya ketika komunikasi yang dibuat dalam program interaktfi komunakis yang dibuat dapat berjalan baik, narasumber yang dihadirkan oleh tim dari program Pop Circle tentunya narasumber yang sangat memiliki pengaruh bagi perkembanagan musik-musik indie, misalnya band-band atau musisi asal bandung atau luar kota.
4. Sub Variabel Saluran Informasi a. Telfon dan SMS Dari data penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tanggapan responden apakah responden sring menelefon pada saat program Pop Circle mengudara dan ikut berpartisipasi dalam jalannya acara tersebut. Untuk lebih jelasanya dapat dilihat pada tabel 4.20 Tabel 4.20 Responden sering menelefon dan ikut berpartisiapasi dalam program Pop Circle (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Setuju
15
41
2.
Kurang Setuju
22
59
3.
Tidak Setuju
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa antusias pendengar kurang dengan adanya program Pop Circle hal ini di buktikan dengan banyaknya responden yang menyatakan kurang setuju bahwa responden sering berpartisipasi dalam program Pop Circle dengan menggunakan media telfon.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti terhadap responden telah didapat bahwa sebagian besar dari jumlah banyaknya responden kurang setuju dengan adanya
segmen
yang
memungkinkan pendengarnya
untuk ikut
berpartisipasi dalam acara tersebut. Wawancara yang dilakukan peneliti dengan pihak dari Radio Rase FM, pada dasarnya pihak Rase nyapun senantiasa ikut mengunakan media telfon dan fasilitas SMS untuk dapat berkomunikasi dengan pendnegarnya sehingga dalam program Pop Circle ini emamang sengaja dibiki segmen kontak pendnegar dengan tujuan agar dapat terjadi komunikasi antara pendengar degan penyiarnya. b. Telfon dan SMS Dengan dibuatnya data ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai responden yang sering memberikan masukan-masukan atau meminta lagu-lagu musik indie atau pop pada saat program Pop Circle berlagsung dengan melalui media SMS sebagai mediator penyampai pesan. Untuk lebih lebih jelasanya kita lihat apda tabel 4.21 Tabel 4.21 Anda sering memberikan masukan-masukan dan meminta lagu-lagu pada saat program Pop Circle berlangsung. (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Setuju
33
90
2.
Kurang Setuju
4
10
3.
Tidak Setuju
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden sering memberikan masukan dan meminta lagau-lagu indie atau pop pada saat program Pop Circle berlangsung tentunya dnegan menggunakan fasilitas SMS. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan pihak produser program Pop Circle bahwa semakain berkembangnya sarana-sarana informasi tentunya yang lebih banyak digunakan adalah media telfon dan fasilitas SMS, dengan adanya saran dan fasilitas tersebut tim daripihak Radio rase FM sendiri tentunya ikut memanfaatkan sarana dan fasilitas tersebut. Dengan demikian peneliti dapat menganalisis bahwa pengunaan saluran informasi SMS sangatlah penting untuk dapat memperlancar jalannya siaran yang lebih bersifat interaktif dengan adanya SMS dan telfon juga dapat memberikan masukan juga gambara sebgaimana sebuah program dapat diterima oleh para pendnegarnya pakah cukup baik untuk di terima atau masih perlu perbakan lagi.
4.2.2 Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung 1. Sub Variable Sensasi a. Penerimaan informasi Pernyataan dari data responden ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana tanggapan responden mengenai isi program Pop Circle, apakah mereka dapat dengan mudah menerima informasi yang disampaikan atau tidak. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut : Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Isi Program Pop Circle Apakah Mudah di Mengerti Oleh Responden (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Mudah
9
24
2.
Kurang mudah
28
75
3.
Tidak mudah
-
-
37
100
Jumlah Sumber : Hasil Penelitian 2010
Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa pesan yang disampaikan masih kurang dapat dipahami secara mudah, hal ini terlihat dari jawaban angket para responden yang menunjukan bahwa dari mereka menganggap bahwa program ini masih kurang. Hal ini menjelaskan bahwa program ini masih belum dengan mudah dapat diterima dan dipahami oleh responden.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak Radio Rase 102.3 FM Bandung menyatakan bahwa setiap pesan yang disampaikan dari sebuah program di buat sedemikin rupa untuk dapat dengan mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat. Isi pesan dibuat selengkap mungkin dan semenarik mungkin agar pesan yang disampaikan benar-benar dapat membawa masyarakat untuk mengetahui informasi dan pengetahuan khususnya dalam hal musik indie agar lebih banyak lagi dan lebih mudah. Hasil observasi peneliti menunjukan bahwa jika dilihat dari
cara
penyampaian pesan yang disampaikan oleh program ini memang masih kurang, hal ini dikarnakan penyampaian kejelasan presenter dalam menyampaikan informasi masih kurang maksimal, terkadang presenter masih kurang dalam menguasai materi yang akan disampaikan. Hasil dari data angket, wawancara dan observasi maka peneliti dapat menganalisis bahwa program mandalawangi dalam penyampaian pesan terhadap pemirsanya masih kurang mudah untuk diterima oleh pemirsa. Kejelasan dari isi pesan yang disampaikan oleh program ini masih memiliki kekurangan sehingga penerimaan informasi yang didapat oleh pemirsa menjadi kurang mudah untuk dinikmati oleh mereka. b. Penambahan Pengetahuan Pernyataan dari data responden ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana tanggapan responden mengenai apakah program Pop Circle dapat memberikan
pengetahuan baru untuk mereka atau tidak. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 4.23 berikut: Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Program Pop Circle Apakah Menambah Pengetahuan Baru Untuk Responden (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Menambah
15
41
2.
Kurang menambah
22
59
3.
Tidak menambah
-
-
37
100
Jumlah Sumber : Hasil Penelitian 2010
Berdasarkan data dari tabel 4.23 menunjukan bahwa sebagian besar responden menjawab bahwa program Pop Circle masih kurang memberikan penambah pengetahuan baru bagi mereka, hal ini terlihat dari responden menjawab bahwa kurangnya fungsi Pop Circle dalam memberikan pengetahuan baru bagi mereka. Menurut hasil wawancara dengan pihak Radio Rase 102.3 FM Bandung yang diwakili oleh produser Pop Circle menyakan bahwa, dalam penyampaian sebuah informasi harus ada manfaat yang dapat diambil dari penyiaran suatu
program acara. Maka dengan adanya program ini diharapkan pendengar dapat menambah pengetahuan baru di bidang musik Indie. Hasil observasi peneliti, menunjukan bahwa program Pop Circle telah cukup lengkap dalam menyajikan informasi musik indie. Namun dalam penyampaian yang dilakukan oleh penyiarnya dalam menyajikan informasi masih dirasakan kurang. Penyiar masih kurang maksimal dalam memberikan kejelasan yang disampaikannya. Ketiga hasil penelitian yakni dengan angket, wawancara dan observasi peneliti dapat menganalisis bahwa Masih kurangnya kejelasan pesan yang disampaikan dalam memberikan penambahan pengetahuan baru bagi pendnegar. Hal ini dikarnakan karena masih kurang maksimalnya penyiar dalam membawakan acara sehingga memberikan kekurang jelasan bagi pendengar dalam menerima informasi. 2. Sub Variabel Persepsi a. Pengalaman Pernyataan dari data responden ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana tanggapan responden mengenai apakah program Pop Circle dapat memberikan pengalaman untuk mereka atau tidak. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 4.24 berikut :
Tabel 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Program Pop Circle Apakah Menambah Pengalaman Untuk Responden (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Setuju
28
76
2.
Kurang Setuju
9
24
3.
Tidak Setuju
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010 Data diatas menunjukan bahwa
sebagian besar
responden yang
mendengarkan program Pop Circle menjawab bahwa mereka setuju apabila program Pop Circle memberikan pengalaman baru bagi mereka. Sedangkan sebagian kecil dari mereka kurang setuju jika program Pop Circle memberikan kontribusi dalam memberikan pengalaman baru bagi mereka. Hasil wawancara dengan pihak Radio Rase 102.3 FM Bandung yang diwakilkan oleh produser Pop Circle menyatakan bahwa, dalam penyampaian sebuah informasi haruslah berguna bagi seseorang yang menerima informasi tersebut. Agar informasi yang disampaikan memiliki kegunaan seperti misalnya menambah pengetahuan dan pengalaman mereka tentang suatu hal yang dalam hal ini berhubungan tentang dunia musik indie.
Keterangan dari hasil observasi yang peneliti lakukan menyatakan bahwa program Pop Circle dikemas dengan baik dan memuat banyak informasi tentang dunia musik indie di Indonesia dan luar negeri. Program ini mampu membuat beberapa dari responden mendapatkan suatu pengalaman baru bagi dirinya sendiri. Dengan mendatangi acara-acara musik indie membuat mereka memiliki informasi baru tentang musik indie yang menarik dan dapat dijadikan hiburan mereka. Hasil dari ketiga penelitian yang dilakukan yakni dari hasil angket, wawancara dan observasi, peneliti dapat menganalisis dengan adanya program Pop Circle, pemirsa akan mendapatkan pengalaman baru tentang musik indie, sehingga setelah mendengar program Pop Circle mereka akan memiliki suatu pandangan baru tentang musik indie. b. Perubahan Pendapat Pernyataan dari data responden ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana tanggapan responden mengenai apakah program Pop Circle dapat menimbulkan perubahan pendapat untuk mereka atau tidak. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 4.25 berikut : Tabel 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Program Pop Circle Apakah Setelah mendengarkan acara tersebut, Meraka Jadi Ingin Membeli Album-album yang di putarkan (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Setuju
31
84
2.
Kurang Setuju
6
16
3.
Tidak Setuju
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010 Berdasarkan data diatas menyatakan bahwa sebagian besar responden yang mendengarkan program Pop Circle menjawab bahwa mereka setuju setelah mendengarkan program Pop Circle yang membahas suatu album musik indie, mereka jadi ingin membeli album tersebut. Sedangkan sebagian kecil dari mereka kurang setuju jika setelah mendengarkan program Pop Circle menimbulkan perubahan pendapat tentang suatu informasi, khususnya informasi musik indie yang diputarkan pada acara tersebut. Hasil wawancara dengan pihak Radio Rase 102.3 FM yang diwakili oleh produser Pop Circle menyatakan bahwa program Pop Circle menyajikan musikmusik yang menarik dan bagus untuk menjadi rekomendasi bagi para pendengarnya dalam menentuka lagu yang mereka sukai. Menurut hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti menyatakan bahwa sebagian besar pendengar memerlukan informasi tentang album-album musik indie yang menarik dan bagus untuk mereka dengarkan Dengan adanya program Pop Circle mereka bisa memilih musik indie mana saja yang menarik karena
disini program Pop Circle membantu memberikan pilihan album-album atau lagu musik indie khususnya di Indonesia dengan memutarkan lagu-lagu tersebut. Ketiga hasil penelitian melalui angket, wawancara dan observasi menunjukan bahwa program Pop Circle dapat mengubah pendapat seseorang tentang suatu hal, khususnya musik inide yang selalu diputarkan setiap program Pop Circle. Dengan mendnegarkan program Pop Circle mereka jadi banyak tahu tentang musik indie dan membuat mereka tertarik dengan ingin membeli albumalbum. Dengan demikian program ini sangat membantu responden dalam menentukan suatu album musik indie yang mereka akan beli. c. Perhatian Pernyataan dari data responden ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana tanggapan responden setelah mendengarkan progam Pop Circle, apakah mereka jadi lebih memperhatikan program ini atau tidak. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 4.26 berikut Tabel 4.26 Tanggapan Responden Mengenai Program Pop Circle Apakah Mereka Antusias Untuk Mendengarkan Program Pop Circle (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Antusias
17
46
2.
Kurang Antusias
20
54
3.
Tidak Antusias
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010 Data diatas menyatakan bahwa setelah mendengarkan progam Pop Circle setiap minggunya. Sebagian dari mereka menyatakan bahwa mereka masih kurang antusias terhadap program ini, hal ini dapat dilihat dari hasil angket yang memperlihatkan persentase lebih besar tentang jawaban kurang antusias responden. Menurut hasil wawancara dengan pihak Radio Rase 102.3 FM yang di wakili oleh produser program Pop Circle menyatakan bahwa antusiasme pendengar setelah mendengarkan acara tersebut sejuah ini cukup antusias terbukti beberapa dari mereka biasanya setelah acara Pop Circle banyak yang mengirimkan email dan memberikan komentar di dunia maya seperti di Facebook, meskipun isi komentar dari mereka tidak semuanya bagus. Hasil observasi yang dilakukan peneliti menyatakan bahwa perhatian yang diberikan oleh pendengar Radio Rase 102.3 FM tentang adanya program ini masih kurang, hal ini disebabkan oleh format acara dari Pop Circle masih kurang menarik dan membuat para pendengarnya setelah mendengarkan acara ini mereka kurang antusias untuk mendengarkan acara ini selanjutnya. Ketiga hasil penelitian dari angket, wawancara, dan observasi maka peneliti menganalisis bahwa program Pop Circle dirasakan masih kurang
membentuk perhatian pendengarnya untuk selalu mendengarkan program tersebut. Hal ini dikarenakan karena format acara program ini kurang menarik, maka membuat pendengar setelah mendengarkan program ini menjadi tidak terlalu antusias untuk selalu mendengarkan program Pop Circle selanjutnya. 3. Variabel Berfikir a. Mengolah Informasi Pernyataan dari data responden ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana tanggapan responden setelah mendengarkan program Pop Circle, apakah mereka mendapatkan pengetahuan baru atau tidak. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 4.27 berikut : Tabel 4.27 Tanggapan Responden Mengenai Program Pop Circle Apakah Mereka Mendapatkan Pengetahaun Baru Setelah Mendengarkan Program Tersebut (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Setuju
27
73
2.
Kurang Setuju
10
27
3.
Tidak Setuju
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010
Data diatas menyatakan bahwa sebagian besar dari responden menyatakan bahwa setelah mendengarkan program Pop Circle mereka mendapatkan pengetahuan baru khususnya dalam musik indie. Hal ini dapat dilihat dari hasil angket yang menyatakan responden menyatakan setuju jika siaran ini sangat membantu mereka dalam mendapatkan pengetahuan baru untuk mereka. Keterangan dari hasil wawancara dengan pihak Radio Rase 102.3 FM yang dalam hal ini diwakili oleh produser Pop Circle yang menyatakan bahwa, Pop Circle membuat sedemikian informasi yang akan disampaikan agar dengan mudah dapat diterima oleh pendengar, sehingga mereka dapat mendapatkan informasi dan memberikan pengetahuan baru khususnya dalam musik indie. Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa program ini dapat membuat suatu pengetahuan baru untuk para responden khususnya pengetahuan dalam musik Indie. Ketiga hasil penelitian melalui angket, wawancara dan observasi menunjukan bahwa program Pop Circle dapat menimbullkan pengetahuan baru terhadap khususnya mengenai musik indie seperti lagau-lagu dan acara indie atau informasi lainnya yang selalu disiarkan setiap siaran Pop Circle. Dengan demikian program ini berkontribusi memberikan pengetahuan bau untuk pendengarnya. b. Memberikan Respon Pernyataan dari data responden ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana respon dari responden setelah mendengarkan program Pop Circle. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 4.28 berikut :
Tabel 4.28 Tanggapan Responden Mengenai Respon Mereka Terhadap Program Pop Circle (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Sangat Baik
11
30
2.
Baik
26
70
3.
Kurang Baik
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010 Berdasarkan data diatas menyatakan bahwa sebagian besar dari responden memberikan respon yang baik terhadap program Pop Circle, bahkan sebagian responden menyatakan bahwa respon mereka sangat baik terhadap tayangan Pop Circle ini, meskipun sebagian kecil dari mereka masih merasakan bahwa program Pop Circle memiliki kesan yang kurang baik untuk kehidupan mereka. Hasil wawancara dengan pihak Radio Rase 102.3 FM yang dalam hal ini diwakili oleh produser Pop Circle menyatakan bahwa program acara di kemas sedemikian rupa sehingga menimbulkan suatu respon yang baik dari pemirsanya dalam menerima informasi yang disampaikan. Hasil observasi lapangan, menunjukan bahwa sebagian besar responden memang memberikan respon yang baik setelah mendengarkan program Pop Circle,
hal ini dapat dilihat dari beberapa pernyataan yang diberikan oleh responden bahwa mereka mengaku menikmati program ini karena sangat berguna bagi pemenuhan kebutuhan informasi mereka terutama mengenai musik indie. Ketiga hasil penelitian melalui angket, wawancara dan observasi menunjukan bahwa responden menyatakan bahwa mereka memberikan respon yang baik terhadap program ini. Dengan adanya program Pop Circle mempermudah mereka dalam menentukan album mana yang akan mereka beli.
4.3 Analisis Model Komunikasi Uses And Gratifications dengan Fungsi Program Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung Model Uses and Gratifications adalah model yang menunjukan bahwa yang menjadi permasalahan adalah bukan bagaimana media mengubah sikap khalayak, tetapi bagaimana memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Dalam model ini khalayak di anggap aktif menggunakan media untuk memenuhi
kebutuhannya. Dan ini sesuai dengan apa yang terjadi pada ketatnya persaingan radio swasta yang berlomba – lomba untuk menyajikan segala sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan khalayak, dan pada akhirnya masyarakat sendiri yang memilih media mana yang akan memenuhi kebutuhannya. Dalam penelitian ini yaitu data demografis program acara ”Pop Circle” terdapat penyiar yang terdiri dari jenis kelamin, usia, organisasi, system sosial, dan struktur sosial. Hal ini disebakan penyiar dalam meningkatkan informasi kepada pendnegar sangat dipengaruhi dari seberapa jauh kedewasaan yang dimiliki oleh penyiar dalam menyampaikan informasi kepada pendengar. Motif dalam penelitian ini yaitu dikaitkan dengan tujuan dari program acara ”Pop Circle” itu sendiri yaitu untuk memenuhi kebutuhan informasi yang disajikan kepada pendnegar, sehingga pengetahuan pendnegar akan informasi mengenai kejadian-kejadian terkini diseputar jawa barat dapat meningkat. Setiap manusia memiliki pemenuhan hasrat dan keinginannya, maka mereka mencari sarana untuk dapat memenuhi segala kebutuhan mereka. Dan dalam kaitan ini mereka menggunakan media massa elektronik yaitu radio dan tentunya dengan melihat isi dari media tersebut. Pengunaan media ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan kepuasan akan informasi yang mereka cari baik itu kebutuhan untuk pribadi, hiburan ataupun dalam lingkungan sosialnya. Jadi bisa dilihat bahwa bagaimana kekuatan si pendengar dalam mempengaruhi program Pop Circle yaitu, menuntut untuk program ini dan si penyiar benar-benar menguasai materi dan mempersiapkan materi secara benar
agar pesan yangdisampaikan cukup jelas dan lengkap demi meningkatkan pengetahuan para pendengarnya. Maka kita dapat menyimpulkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan pendengar akan informasi dan keinginan pendengar untuk ikut berinteraksi dalam program acara ”Pop Circle” sehingga menyebabkan program acara ini menjadi program yang diminati oleh pendengar setianya. Dapat kita lihat pada tabel 4.6, 4.8, 4.15, 4.24, 4.25, dan 4. 27 yang menunjukkan dampak efek positif dari para pendengar dalam program ini.
4.4 Fungsi Program Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung
Hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti melalui observasi, hasil angket yang disebarkan kepada 37 responden, dan hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak Radio Rase 102.3 FM Bandung yang diwakilkan oleh produser Pop Circle, dapat disimpulkan bahwa Fungsi program Pop Circle masih kurang efektif dalam meningkatkan pengetahuan musik indie pendengar program Pop Circle. Untuk hal ini dapat dilihat pada tabel 4.23 berikut Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Program Pop Circle Apakah Menambah Pengetahuan Baru Untuk Responden (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Menambah
15
41
2.
Kurang menambah
22
59
3.
Tidak menambah
-
-
37
100
Jumlah Sumber : Hasil Penelitian 2010
Berdasarkan data dari tabel 4.18 menunjukan bahwa sebagian besar responden menjawab bahwa program Pop Circle masih kurang memberikan penambah pengetahuan baru bagi mereka, hal ini terlihat dari responden menjawab
bahwa kurangnya fungsi Pop Circle dalam memberikan pengetahuan baru bagi mereka. Penerimaan informasi yang diterima oleh pendnegar Radio Rase 102.3 FM Bandung dirasakan masih kurang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut :
Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Isi Program Pop Circle Apakah Mudah di Mengerti Oleh Responden (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Mudah
9
24
2.
Kurang mudah
28
75
3.
Tidak mudah
-
-
37
100
Jumlah Sumber : Hasil Penelitian 2010
Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa pesan yang disampaikan masih kurang dapat dipahami secara mudah, hal ini terlihat dari jawaban angket para responden yang menunjukan bahwa dari mereka menganggap bahwa program ini masih kurang. Hal ini menjelaskan bahwa program ini masih belum dengan mudah dapat diterima dan dipahami oleh responden. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kurangnya penerimaan informasi yang disampaikan diantaranya masih kurangnya penguasaan penyiar dalam
masalah atau materi di setiap jalannya acara ini seperti yang dapat kita lihat dari hasil angket dalam tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13 Tanggapan Responden mengenai Penguasaan penyiar dalam masalah dan materi setiap jalannya siaran (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Setuju
10
27
2.
Kurang Setuju
27
73
3.
Tidak Setuju
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010
Berdasarkan tabel 4.15 telah didapatkan mengenai penguasaan penyiaran dalam masalah dan materi setiap jalannya acara dan sebanyak 27 orang dari jumlah koresponden mengatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut, hal ini berarti bahawa dalam penyampaian materi-materinya si penyiar sebagian besar belum menguasai jalannya acara. Selain kurangnya penerimaan informasi ynag diterima oleh pendengar, program ini pun dirasakan masih kurang nya menarik penyiar dalam menambah daya tarik dalam program ini, hal ini dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut: Tabel 4.14
Tanggapan Responden mengenai daya tarik penyiar dalam membawakan program Pop Circle banyak menarik minat para pendengarnya (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Setuju
13
35
2.
Kurang Setuju
24
65
3.
Tidak Setuju
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010
Berdasarkan dari data survey diatas bahwa 25 orang dengan jumlah persentase 65% telah menyatakan kurang setuju dengan daya tarik penyiar dalam membawakan siarannya senantiasa menarik minat pendengarnya, hal ini menandakan bahwa pada dasarnya para penyiar program Pop Circle, senantiasa belum memiliki kelebihan sendiri, sehingga da perbedaan-perbedaan khusus. Selain kurangnya daya tarik penyiar yang dirasakan oleh para pendnegar adalah kurangnya minat pendnegar dalam ikut serta dalam program ini melalui media telfon. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut:
Tabel 4.20 Responden sering menelefon dan ikut berpartisiapasi dalam program Pop Circle (n=37) No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Setuju
15
41
2.
Kurang Setuju
22
59
3.
Tidak Setuju
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010 Dari tabel diatas menunjukkan bahawa antusias pendengar kurang dengan adanya program Pop Circle hal ini di buktikan dengan banyaknya responden yang menyatakan kurang setuju bahwa responden sering berpartisipasi dalam program Pop Circle dengan menggunakan media telfon. Selain kurangnya minat pendnegar dalam ikut serta dalam program ini melalu media telfon. Program ini punmasih kurang dalam menambah perhatian dan antusias para pendengarnya. Hal ini dapat kita lihat pada hasil angket dalam tabel 4.26 berikut: Tabel 4.26 Tanggapan Responden Mengenai Program Pop Circle Apakah Mereka Antusias Untuk Mendengarkan Program Pop Circle (n=37)
No.
Jawaban
Jumlah
%
1.
Antusias
17
46
2.
Kurang Antusias
20
54
3.
Tidak Antusias
-
-
Jumlah
37
100
Sumber : Hasil Penelitian 2010 Data diatas menyatakan bahwa setelah mendengarkan progam Pop Circle setiap minggunya. Sebagian dari mereka menyatakan bahwa mereka masih kurang antusias terhadap program ini, hal ini dapat dilihat dari hasil angket yang memperlihatkan persentase lebih besar tentang jawaban kurang antusias responden. 4.5 Hambatan-Hambatan Yang Dihadapi Fungsi Program Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung Berdasarkan pada hasil observasi dan hasil wawancara dengan produser Pop Circle pada penyajian program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung, peneliti dapat menyebutkan beberapa kendala yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan program ini antara lain: 1. Penyiar terkadang kurang maneguasa materi tentang Musik Indie sehingga tidak dapat mengembangkan topik yang sedang dibicarakn, biasanya hal ini terjadi ketika ada perolingan penyiar.
2. Faktor kesalahan teknis yang mengakibatkan akses internet tidak dapat digunakan biasanya ini sering terjadi baik di dalam kegiatan penyiaran atau dalam kegiatan apapun yang termasuk kedalam kegiatan yang dilakuakn ketika sedan on air, tentunya ini akan menjadi salah satu faktor yang menghambat proses siaran Program Pop Circle karena materi atau topik yang digunakan dalam program ini sebgaian besar di ambil dari internet. 3. Terkadang narasumber yang sulit dihubungi pada saat diminta untuk mengisi siaran program Pop Circle atau sulitnya mencari narasumber, ini menjadi suatu hambatan didalam jalannya program acara Pop Circle.
4.6 Usaha-usaha Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan-Hambatan Yang Dihadapi Program Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung Dalam mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam memenuhi kebutuhan informasi tentang dunia pariwisata. Maka pihak Radio Rase 102.3 FM Bandung melakukan tidakan sebagai berikut: 1. Lebih mengarahkan penyiar agar mempersiapkan topik atau materi yang akan dibahas didalam jalannya siaran agar didalam siarannya dapat berjalan dengan lancar. 2. Mencari media yang bisa dijadikan topik siaran, seperti majalah, bukubuku, serta pengalaman peribadi pun jika berhubungan dengan topik yang akan disajikan bisa dijadikan sebagai bahan pembicaraan.
3. Mencari dan menyiapkan narasumber yang kompeten yang bisa dihadirkan pada saat program acara berlangsung, sehingga program acara ini dapat berlangsung dengan lancar.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Radio memiliki kekuatan yang besar dalam mempengaruhi khalayak, karena radio memiliki jangkauan yang luas tanpa mengenal jarak ruang dan waktu dan sebagai salah satu media elektronik penyampai informasi, radio juga merupakan sebagai media penyampai informasi masyarakat tentang sebuah masalah, radio diharapkan dapat memberikan peranan dan fungsi yang positif mengingat dari ketiga fungsinya yaitu mendidik, memberikan informasi dan hiburan. Pada akhirnya hasil dari penelitian dan analisis yang dilakukan oleh peneliti terhadap Fungsi Program Pop Circle Dalam Meningkatkan Pengetahuan Musik Indie Pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti melalui observasi, hasil angket yang disebarkan kepada 37 responden, dan hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak Radio Rase 102.3 FM Bandung yaitu produser Pop Circle dapat disimpulkan bahwa fungsi program Pop Circle masih kurang efektif dalam meningkatkan pengetahuan musik indie para pendnegar program ini. Hal ini disebabkan oleh: a. Isi informasi yang disampaikan oleh program Pop Circle masih kurang kelengkapan dan kejelasannya, hal ini dikarenakan masih kurangnya pesan yang disampaikan oleh acara ini dan penyiar dalam penyampaian informasinya masih kurang jelas sehingga pemirsa masih kurang bisa menerima pesan dengan lengkap.
b. Intensitas waktu atau durasi yang dirasa cukup lama membuat para pendengar muali ceapt merasa bosan dengan materi yang disampaikan penyiar program Pop Circle. c. Daya tarik acara program Pop Circle masih kurang menarik. Hal ini dikarenakan format dari program Pop Circle
sendiri masih
kurang menarik dan berasa monoton, karena formatnya tidak jauh berbeda dengan format-format program acara tentang musik indie lainnya yang disiarkan oleh stasiun radio lain. 2. Dari hasil keseluruhan penelitian ini, baik dari hasil angket, wawancara dan observasi menyatakan bahwa adanya program Pop Circle
sangat
bermanfaat bagi pendengar program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung. Hal ini terlihat dari: a. Sensasi dalam program Pop Circle , dimana penyajian informasi masih kurang sehingga belum bisa menambah pengetahuan baru bagi pendengar Radio Rase 102.3 FM Bandung khususnya tentang musik indie. b. Persepsi diaman setelah mendengarkan siaran program Pop Circle dapat menambah pengalaman mereka, siaran tersebut ada hubungannya dengan informasi yang dibutuhkan oleh pendnegar. Namun masih kurangnya perhatian dari pendengar terhadap program ini karena dirasakan masih kurangnya daya tarik dari acara tersebut. c. Berfikir, diaman dalam siaran Pop Circle
ada manfaat yang dapat
diambil setelah mendengarkan program tersebut, karena materi yang
disajikan merupakan materi yang actual dan diberikan selengakplengkapnya dan menarik mungkin. Sehingga siaran tersebut menjadi andalan dan pendengar berkeinginan untuk mendengarkannya kembali. 3
Hambatan-hambatan yang sering dihadapai oleh Radio Rase 102.3 FM Bandung yaitu sulitnya menghubungi narasumber untuk mengisi program Pop Circle pada saat pembahasan yang membutuhkan narasumber untuk membahas suatu pembahasan yang tentunya ada hubungannya dengan perkembangan musik indie. Keslahan teknis yang mengakibatkan tidak dapat digunakannya akses internet, akrena materi-materi yang akan dibicarakannya sebagian besar mengambil di internet, selain kedua faktor tersebut penyiar yang kurang menguasai materi atau topik sehingga tidak bisa mengembangkannya pun menjadi suatu hambatan jalannya program.
4. Hambatan-hambatan tersebut btentunya dapat diatasi dengan melakukan usaha-usaha yaitu, pada saat sebelum acara disiarkan tentunya dari tim Radio Rase 102.3 FM bandung sendiri menyiapkan narasumber, jika terjadi hal-hal yang membuat narasumber berhalangan hadir tentunya harus ada gantinya yang sudah dipersiapkan. Dalam mencari materi-materi yang akan dibahas alangkah baiknya jika kita tidak hanya terpatok pada satu sumber saja, karena pentingnya suatu penyiar dalam suatu program acara alangkah baiknya jika sebelum siaran si penyiar mempelkjari materi yang akan di bahas didalam jalnnya siaran program acara tersebut.
5.2 Rekomendasi
1. Untuk dapat mencapai suatu program siaran yang menarik dan dapat selalu melekat di telinga pendengar, sebaiknya pihak Radio Rase 102.3 FM Bandung menyiapkan materi yang matang dan menarik untuk disajikan dan disampaikan kepada pendengarnya sehingga pendengar tidak kecewa dengan apa yang disajikan pada program acara tersebut. 2. Dalam mencari narasumber, carilah yang kompeten tentunya yang dapat membahas suatu maslah khususnya mengenai perkembangan musik indie dengan diselingi dengan wawasan yang cukup luas, agar pendengar mendapatkan pengetahuan yang mereka inginkan dan pendengar dapat berdiskusi dnegan narasumber dan penyiar. 3. Sebaiknya Radio Rase 102.3 FM Bandung mempersiapkan penyiar yang tidak diragukan kredibilitasnya dan empunyai pengetahuan yang luas tentang topik yag akan dibahas khusunya mengenai musik-musik indie. Agar program Pop Circle ini dapat survive dengan program lainnya yang juga menyajikan perkembangan musik indie di stasiun radio lainnya.
DAFTAR PUSTAKA Assegaf, Djafar. 1985. Kamus Jurnalistik Jakarta: Gahlia Indonesia Ardianto, Elvinaro M.Si., dkk, 2008, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Simbiosa
Cangara, Hafied. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Rikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta. Jakarta Dewantoro, Nugroho. 2004. Kamus Bahasa Indonesia. Yrama Widya. Bandung Effendy Onong Uchjana. 2003 Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Citra Aditya Bandung. Hadi. Sutrisno. 1997. Metodologi Research. Andi Offset. Yogyakarta Jafkian, Frank, 1997. Public Relations. Erlangga: Jakarta Lilweri, 1991. Komunikasi Massa Dalam Masyarakat. Balai Pustaka ; Jakarta Masduki. 2004. Jurnalistik Radio. LKIS. Yogyakarta Mulyana, Deddy 2005 Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosda Karya: Bandung Rakmat, Jalaludin. 2002. Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosada Karya; Bandung. . 2000. Psikologi Komunikasi. PT. Remaja Rosada Karya; Bandung. Ruslan. 2004.Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. PT. Grafido Persade. Jakarta Romli, Asep Syamsul 2001 Jurnalistik Praktis Untuk Pemula. Bandung PT Remaja Roda Karya Sugiyono, 1999. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit CV. Alfabeta; Bandung. Suyoto, 1997. Seluk Beluk Program Radio. LPS: Jakarta Soekanto, Soerjono. 1999. Sosiologi. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta Wahyudi, J.B . 1996. Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi. Pustaka Utama Grafiti: Jakarta. -------------------. 1994 Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Pustaka Utama Grafiti: Jakarta
Sumber Lain : Redaksi Radio Rase 102.3 FM Bandung www.rasefm.com www.wikipedia-indonesia.com
LAMPIRAN
ANGKET PENELITIAN No. Responden
1 2
PETUNJUK PENGISIAN 1. 2. 3. 4.
Bacalah dengan cermat setiap pertanyaan dan seluruh pilihan jawaban Beri tanda silang (x) pada salah satu jawaban yg sesuai dengan pilihan Anda Kotak yang tertera di sebelah kanan hanya diisi oleh peneliti Atas kesediaan Anda untuk mengisi angket, saya ucapkan terimakasih
Data Responden 1. Jenis kelamin bapak/ibu/saudara/I : 1. Pria 2. Wanita 3. 2. Usia Responden 1. 15 - 20 2. 20- 25 3. Pendidikan terakhir bapak/ibu/saudara/I : 1. SLTP 2. SMA 3. Universitas 4. Ketertarikan anda mendegarkan radio : 1. Tertarik 2. Tidak tertarik 5. Apakah anda mengetahui adanya program “Pop Circle” yang disiarkan Di Radio Rase 102.3 Fm Bandung : 1. Mengetahui 2. Tdiak mengetahui 6. Apakah ketertarikan anda mendnegarkan program Pop Circle Radio Rase 102.3 FM Bandung : 1 Tertarik 2 Kurang Menarik 4. Tidak Menarik 7. Apakah anda tertarik mendengarkan Radio Rase 102.3 FM Bandung : 1. SeringTertarik
3
4
5
6
7
8
9
2. 3.
Kurang Tertarik Tidak Tertarik
DATA PENELITIAN Variabel Program Acra, Intesitas (Durasi) 8. Anda selalu menyimak atau mendengarkan Program Acara Pop Circle 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju 9. Apakah penyiaran Program pop Circle dari pukul 22.00 – 00.00 sudah cukup? 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju
10
11
Variabel Program, Pengaturan Waktu 10. Pengudaraan Pop Circle pada pukul 22.00 – 00.00 sudah sesuai dengan waktu para pendengar? 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju 11. Waktu penyiaran program Pop Circle sudah tepat? 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju
12
13
Variabel Program, Menguasai Masalh dan jalannya acara 12. Penyiar menguasai masalah dan materi dalam setiap jalannya siaran ? 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju 13. Daya tarik penyiar dalam setiap membawakan program Pop Circle banyak menarik minat para pendengar? 1. Setuju
14
15
2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju Variabel Program, artikulatif 14. Informasi yang disampaikan dapat meyakinkan anda akan kebutuhan informasi mengenai musik Indie? 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju 15. Penyiar program Pop Circle Artikulatif falam menyampaikan informasi mengenai musik indie? 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju
16
17
Kredibilitas narasumber 16. Dalam setiap penyiaran yang menghadirkan narasumber, si narasumber memiliki kompetensi dengan topic yang sedang dibahas? 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju 17. Narasumber yang dihadirkan sesusai dengan topik apa yang sedang dibahas? 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju 18. Masalah yang disampaikan narasumber disampaikan secara lugas? 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju 19. Narasumber selalu artikulatif dalam setiap menjelaskan mengenai topik yang sednag dibahas? 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju
Saluran Informasi
18
19
20
22
20. Anda sering menelfon dan ikut berpartispasi dalam program Pop Circle? 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju 21. Apakah anda sering me request lagu-lagu music indie dalam setiap siaran program pop circle? 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju
22
23
Variabel Y Penegtahuan Musik Indie Sensasi 22. Apakah menurut anda isi Program Pop Circle mudah untuk dimengerti? 1. Mudah 2. Kurang Mudah 3. Tidak Mudah
23. Apakah anda yakin, jika program Pop Circle dapat memberikan pengetahuan baru? 1. Menambah 2. Kurang Menambah 3. Tidak Menambah
24
25
Persepsi 24. Apakah anda setuju setelah mendengarkan acara Pop Circle, akan memambah pengalaman anda dalam dunia music Indie? 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju
26
25. Apakah setelah mendengarkan program pop circle anda
27
ingin membeli album yang diputarkan di acara pop circle? 1 Setuju 2 Kurang Setuju 3 Tidak Setuju 26. Apakah setelah mendengarkan program Pop Circle anda jadi Antusias mendengarkan siaran berikutnya? 1 Setuju 2 Kurang Setuju 3 Tidak Setuju
28
Berfikir 27. Apakah setelah mendengarkan program Pop circle anda mendapatkan pengetahuan baru? 1 Setuju 2 Kurang Setuju 3 Tidak Setuju
29
28. Apakah respn anda setelah mendnegarkan program Pop Circle? 1. Sangat Baik 2 Baik 3 Kurang baik
30
BUKU KODE Kolom 1-2
No Pertanyaan
Variabel
Keterangan
Nomor Responden
1-37
Kode
3
1
Jenis Kelamin
4
2
Usia Responden
5
3
Pendidikan Terakhir Responden yang ditempuh
6
4
Ketertarikan Responden Tertarik Mendengarkan Radio Tidak Tertarik
=1
Apa Responden mengetahui adanya program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung Apakah ketertarikan Responden mendnegarkan program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung Apakah Anda Tertarik Mendnegarkan Radio Rese 102.3 Fm Bandung
Mengetahui
=1
Tidak Mengetahui
=2
Tertarik
=1
Kurang Tertarik
=2
Tidak Tertarik
=3
Tertarik Kurang Tertarik Tidak Tertarik
=1 =2 =3
Anda selalu menyimak atau mendengarkan Program Acara Pop Circle
Setuju
=1
Kurang Setuju
=2
Tidak Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
=3 =1 =2 =3
Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
=1 =2 =3
7
8
5
6
9
7
10
8
Pria Wanita 15-20 20-25
=1 =2 =1 =2
SLTA/Sederajat SMA/Sederajat Universitas/Sederajat
=1 =2 =3
=2
11
9
Apakah penyiaran Program pop Circle dari pukul 22.00 – 00.0 sudah cukup
12
10
Pop Circle pada pukul 22.00 – 00.00 sudah sesuai dengan waktu
13
11
Waktu penyiaran program Pop Circle sudah tepat
Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
=1 =2 =3
14
12
Penyiar menguasai
Setuju
=1
masalah dan materi dalam setiap jalannya siaran
Kurang Setuju Tidak Setuju
=2 =3
15
13
Daya tarik penyiar dalam setiap membawakan program Pop Circle banyak menarik minat para pendengar
Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
=1 =2 =3
16
14
Informasi yang disampaikan dapat meyakinkan anda akan kebutuhan informasi mengenai musik Indie
Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
=1 =2 =3
17
15
Penyiar program Pop Circle Artikulatif falam menyampaikan informasi mengenai musik indie
Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
=1 =2 =3
18
16
Dalam setiap penyiaran yang menghadirkan narasumber, si narasumber memiliki kompetensi dengan topic yang sedang dibahas
Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
=1 =2 =3
19
17
Narasumber yang dihadirkan sesusai dengan topik apa yang sedang dibahas
Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
=1 =2 =3
20
18
Masalah yang disampaikan narasumber disampaikan secara lugas
Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
=1 =2 =3
21
19
Narasumber selalu artikulatif dalam setiap menjelaskan mengenai topik yang sednag dibahas
Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
=1 =2 =3
22
20
Anda sering menelfon dan ikut berpartispasi dalam program Pop Circle?
Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
=1 =2 =3
16
23
21
Apa anda sering me request lagu-lagu melalui SMS
Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
=1 =2 =3
24
22
Apakah menurut anda isi Program Pop Circle mudah untuk dimengerti
Mudah Kurang Mudah Tidak Mudah
=1 =2 =3
25
23
Apakah anda yakin, jika Menambah program Pop Circle dapat Kurang Menambah memberikan pengetahuan Tidak Menambah baru
=1 =2 =3
26
24
Apakah anda setuju setelah mendengarkan acara Pop Circle, akan memambah pengalaman anda dalam dunia music Indie
Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
=1 =2 =3
27
25
Apakah setelah mendengarkan program pop circle anda ingin membeli album yang diputarkan di acara pop circle
Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
=1 =2 =3
28
26
Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
=1 =2 =3
29
27
Apakah setelah mendengarkan program Pop circle anda mendapatkan pengetahuan baru
Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
=1 =2 =3
30
28
Apakah respn anda setelah mendnegarkan program Pop Circle
Baik Sangat Baik Tidak Setuju
=1 =2 =3
Apakah setelah mendengarkan program Pop Circle anda jadi Antusias mendengarkan siaran berikutnya
LEMBAR KODING No.Kolom
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
No.Responden 1
1 2 3 1 1 1 1 1
1
2
2
2
1
2
2
1
1
1
2
1
1
2
2
1
2
1
1
2
1 1 1 1 1 1 1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
2
1
2
2
1
1
2
1
2
1
3
2 1 1 1 1 1 1
1
2
1
2
2
2
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
2
1
2
2
4
1 1 1 1 1 1 1
1
1
2
2
2
1
2
1
2
1
1
1
2
1
1
1
1
2
2
1
5
2 2 3 2 1 1 1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
2
1
2
2
1
2
2
1
1
2
6
1 1 1 1 1 1 1
1
2
2
2
1
1
1
2
1
3
2
1
1
2
1
1
2
1
2
1
7
1 1 1 1 1 1 1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
2
2
1
8
1 1 1 1 1 2 1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
2
1
2
2
1
1
1
1
1
2
9
1 2 3 1 1 1 1
1
2
1
2
1
1
2
1
2
1
2
1
2
2
1
1
2
1
1
1
10
2 2 3 1 1 1 1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
2
1
2
1
11
2 2 3 1 1 1 1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
2
1
1
1
1
12
2 1 1 1 1 1 1
1
2
1
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
1
1
1
1
2
2
13
1 1 1 1 1 1 2
1
1
2
2
1
1
1
2
2
1
1
1
2
2
2
1
2
1
2
1
No.Kolom
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
No.Responden 14
1 2 3 1 1 1 1 1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
2
1
2
1
15
1 1 1 1 1 1 1
2
1
2
2
2
1
1
2
1
1
1
2
2
2
1
1
2
1
2
2
16
1 2 3 1 1 1 1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
1
2
1
2
2
1
1
1
2
1
1
17
1 1 1 1 1 1 1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
2
1
18
1 2 3 1 1 1 2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
2
1
2
1
19
1 1 1 1 1 1 1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
2
2
1
1
2
1
1
1
1
2
1
20
1 1 1 2 1 1 2
2
2
2
1
2
1
1
1
2
1
2
1
2
2
2
1
2
2
1
1
21
1 1 1 1 1 1 1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
1
2
1
2
2
1
2
2
1
2
2
22
1 2 3 1 1 1 1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
23
1 2 3 2 1 1 2
2
2
2
2
2
1
2
1
1
1
2
1
2
2
1
1
2
2
2
1
24
1 1 1 1 1 1 1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
1
2
1
1
2
2
1
1
1
1
1
25
1 1 1 1 1 1 1
1
1
2
2
1
1
2
1
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
1
26
1 1 1 1 2 1 1
1
1
1
1
2
2
1
2
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
2
27
1 1 1 1 1 1 1
1
2
1
2
2
1
1
1
1
2
1
1
1
2
1
1
1
2
2
1
1 No.Kolom
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
No.Responden 28
1 1 1 1 1 1 1 1
1
2
2
2
1
2
1
1
1
2
1
2
1
1
1
2
1
2
1
29
1 1 1 1 2 1 2
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
2
1
1
2
2
1
1
1
1
1
30
1 1 1 1 1 1 1
2
2
1
1
2
1
2
2
1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
2
1
31
1 1 1 1 1 1 1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
2
1
32
1 1 1 2 1 1 1
1
1
2
2
2
1
1
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
2
2
33
1 1 1 1 1 1 1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
34
1 1 1 1 1 1 1
2
1
1
2
2
1
1
1
1
2
2
1
2
1
2
1
1
1
2
1
35
1 1 1 1 1 1 1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
2
2
1
36
1 1 1 2 1 1 1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
2
1
37
1 1 1 1 1 1 1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
NASKAH WAWANCARA
Diajukan kepada
: Produser Program Pop Circle
Topik
: Tentang Program Pop Circle di Radio Rase 102.3 FM Bandung
1. Apa Tujuan Radio Rase 102.3 FM menyajikan program Pop Circle? 2. Faktor apa yang melatar belakangi Radio Rase 102.3 FM untuk menyajikan program Pop Circle? 3. Siapa Target utama pendengar dalam program Pop Circle ini? 4. Materi apa saja yang disampaikan oleh program Pop Circle? 5. Format Program Pop Circle ? 6. Mengapa di sirakan setiap hari Kamis pukul 22.00-00.00 WIB? 7. Pesan apa saja yang disampaikan dalam program Pop Circle? 8. Apa saja yang dilakukan agar program Pop Circle menjadi menarik setiap siarannya? 9. Bagaimana tanggapan pendengar terhadap program Pop Circle? 10. Faktor apa saja yang menjadi penghambat program Pop Circle? 11. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pembuatan pembuatan program Pop Circle? 12. Bagaimana hasil yang didapat Radio Rase 102.3 FM setelah dengan program Pop Circle ini?
NASKAH PROGRAM POP CIRCLE CUT 1
Musisi Indonesia, banyak mengadopsi budaya barat dalam berkarya. Sebagai negara bagian dunia ketiga, kita memiliki banyak ketertinggalan dalam soal ekonomi dibanding dengan negara-negara maju. Akhirnya musik kelas bawah di belahan utara bumi, diadaptasi oleh kelas menengah di Indonesia. Karena kelas menengah memiliki kesempatan lebih untuk mengintip perkembangan dunia musik luar negeri ketika itu. CUT 2 Pada tahun 70an perkembangan musik di belahan utara bumi melaju cepat, memacu juga perkembangan musik di tanah air. Guruh Gipsy, Gang Pegangsaan, Good Bless, Giant Step, Super Kid, The Rollies, dll adalah sederet nama yang bisa disebut sebagai peletak fondasi musik Indonesia pada masa kontemporer. Secara musikalitas mereka adalah maestro-maestro dunia musik Indonesia. Mereka juga mempopulerkan semangat kemerdekaan (baca indie), dalam berkarya. CUT 3 Walau pada jaman itu belum ada manajeman musik yang cukup bagus, tapi dengan pengalaman seadanya mereka mulai bekerja sama membangun jaringan. Hal itu dilakukan guna meluaskan musik mereka. Tercatat pula majalah Aktuil, banyak membantu perkembangan musik pada masa 70an, Aktuil mempromosikan band-band pada jaman itu.
CUT 4
Periode 1990an, perkembangan musik underground semakin pesat. Booming Sepultura dan Metalica, menginfluence anak-anak muda Indonesia. Berhadapan dengan industri mainstream yang didominasi oleh rock melayu, artis wanita dll, maka jalur underground-lah yang dipilih. Dengan berbasiskan komunitas serta mengandalkan fanzine (bulletin-buletin), budaya underground semakin meluas. Dimulailah pembangunan secene-scene musik alternative, di masa itu. CUT 5 PAS band memulai tradisi merilis album secara indie. Album mereka, “from toght with S.A.P” terjual lebih dari 5000 copy. Selanjutnya banyak band metal dan rock lain, memakai metode indie. Tercatat nama-nama seperti Pupen, Koil, Burger Kill, Rotten to The cure dll di masa-masa awal, perkembangan musik Indie kontemporer Indonesia. CUT 6 Ada sekian banyak album, termasuk album-album kompilasi yang dirilis bersama oleh band-band pada jaman itu. Mereka terbantukan dengan pembangunan komunitas-komunitas musik. Begitu juga dengan fanzine (bulletin), yang berfungsi untuk mempromosikan hasil karya mereka. Panggung-panggung kecil juga kerap digelar di kafe-kafe. Hal ini selaras dengan pembangunan industri kreatif kaum muda lainnya, seperti clothing dan distro.
CUT 7
Istilah Indie, baru populer di pertengahan tahun 1990an. Awalnya Indonesia lebih mengenal istilah underground bagi musik yang ‘lari’ dari trend budaya mainstream. Perkembangan musik luar yang menghasilkan beberapa varian-varian baru seperti grunge, brit pop, hip-hop, melodic punk dll. Hal ini menyeret anak-anak muda Indonesia pada sekian banyak pilihan bermusik. Selanjutnya di kota-kota besar, banyak bermunculan band-band serta komunitaskomunitas dengan varian musik yang beragam. Sejak saat itu istilah underground mulai digantikan dengan istilah Indie. Mungkin istilah underground, dirasa terlalu identik dengan musik metal. Maka istilah indie dengan kesan yang lebih modern, mulai lazim di gunakan. CUT 8 Pure Saturday, menjadi pionir band-band dengan aliran selain metal yang membuat album rekaman sendiri. Grup band ini tercatat mencetak album pertamanya pada tahun 1995, dengan tajuk ‘Not A Pup E.P’. Keberhasilan mencetak album ini lantas diikuti oleh sederet nama lain seperti Waiting Room, Pestol Aer, Toilet Sound dll. CUT 9 Booming Indie semakin menjadi, ketika Mocca (band Swing Pop asal Bandung) sukes menembus angka di atas 100.000 copy dalam penjualan kaset mereka. Keberhasilan Moka, turut membawa dampak bagi perkembangan musik indie. Selanjutnya deretan nama seperti Puppen, Shagy Dog, Superman Is Dead, Rocket Rockers, Superglad dll, mencuri perhatian para penikmat musik. CUT 10
beberapa nama di atas, mendapat kontrak dari label-label rekaman besar. Kontrak ini, sempat menjadi perdebatan di scene-scene Indie. Sebagian dari para scenester, menganggap hal ini sebagai pengkhianatan terhadap idealisme independent. Sebagian lagi menganggap ini, sebagai peluang memperkenalkan musik mereka secara massal. CUT 11 Terlepas
dari
perdebatan-perdebatan
tersebut,
musik
Indie
tetap
mendapatkan tempat di dunia musik Indonesia. Beberapa band seperti The S.I.G.I.T, The Upstairs, The Brandals, The Milo, Bangku Taman, Efek Rumah Kaca, Teenage Dead Star, Seek Six Sick, The Adams, White Shoes And The Couple Company, Goodnight Electric dll, mendapatkan tempatnya di hati para penikmat musik. Terakhir delapan album rilisan band dan label indie, masuk dalam jajaran 20 album terbaik versi Rolling Stone tahun 2008. Ini membuktikan bahwa kualitas musik band-band Indie di Indonesia sangat baik. CUT 12 Bahkan dalam hal penyebaran karya, mereka sangat maju. Ketika industi musik mainstream berteriak soal bajakan, beberapa band Indie di Indonesia dengan bangga membagi-bagikan cd album mereka secara gratis. Metode yang bertolak belakang dengan keinginan para produser musik mainstream. Semangat-semangat perlawanan juga masih terdengar dalam lirik-lirik band indie di Indonesia. Terakhir kita dengar Efek Rumah Kaca yang lugas dalam merekam realitas sosial. Lagu ‘Di Udara’ misalnya, bercerita soal kematian Munir.