SURVEI TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR RADIO HOT FM (Studi Deskriptif Terhadap Pendengar Radio Hot Fm Tahun 2015) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Konsentrasi Humas Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh HARI WICAKSONO NIM 6662110850
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG – BANTEN 2015 i
PERNYATAAN ORISINALITAS Yang bertandatangan dibawah ini
:
Nama
: Hari Wicaksono
NIM
: 6662110850
Tempat Tanggal Lahir
: Jakarta, 18 November 1992
Program Studi
: Ilmu Komunikasi
Menyatakan bahwa skripsi ini yang berjudul SURVEI TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR RADIO HOT FM, adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan benar. Apabila kemudian hari skripsi ini terbukti mengandung unsur plagiat, maka gelar kesarjanaan saya bisa dicabut.
Serang, Agustus 2015
Hari Wicaksono
i
i
i
i
MOTTO
“Hari esok harus lebih baik dari hari ini ini””
D engan izin A LLAH , Skripsi ini ku persem bahkan untuk keluargaku, sahabatku, dan orang yang ku sayang. Yang telah m em berikan motivasi dan ispirasi dalam m enyelsaikan skripsi ini.
ABSTRAK Hari Wicaksono. Nim. 6662110850. Skripsi. Survei Tingkat Kepuasan Pendengar Radio Hot Fm. Pembimbing I: Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si dan Pembimbing II: Burhanudin M, SE., M.Si Radio merupakan media komunikasi massa periodik yang memiliki kemampuan menjangkau khalayak yang luas dalam waktu bersamaan, seperti halnya stasiun radio Hot FM. Di samping itu, radio harganya relatif murah sehingga khalayak banyak yang memilikinya. Pendengar radio semakin selektif memilih program siaran radio. Karena keselektifan para pendengar radio, jumlah pendengar radio yang semakin berkurang, serta kurangnya minat pendengar dalam mendengarkan radio menjadi permasalahan para stasiun radio. Tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pendengar radio Hot FM. Penelitian ini bertitik tolak dari Uses and Gratification model. Model ini memusatkan perhatian pada penggunaan media (uses) utuk mendapatkan kepuasan (gratification) atau kebutuhan seseorang. Model ini tidak tertarik kepada apa yang dilakukan media pada diri seseorang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Pendekatan pada penelitian ini adalah kuantitatif. Metode yang digunakan adalah survei, dengan menggunakan teknik simple random sampling di mana peneliti mengumpulkan informasi dari 56 responden dengan menyebarkan kuesioner pada pendengar radio Hot FM. Penelitian menunjukkan hasil responden sudah mengetahui program siaran radio Hot FM yang terdiri dari program informasi dan hiburan, pendapat responden mengenai Radio Hot FM di Serang adalah positif, kepuasan pendengar radio Hot Fm atas kebutuhan informasi terhadap program radio Hot FM sebesar 82,51% tergolong sangat kuat atau dinyatakan sangat puas, dan respon Pendengar Radio terhadap Program Radio Hot FM di Serang adalah positif. Tidak luput dari semuanya, penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memberikan sumbangan pemikiran, serta dapat bermanfaat untuk pengembangan studi ilmu komunikasi. Kata Kunci : Radio Hot Fm, Kepuasan, Uses and Gratification
i
ABSTRACT Hari Wicaksono. Nim. 6662110850. Thesis. A survey of satisfaction degree of Radio Hot FM Listeners. Supervisor I: NekaFitriyah, S.Sos.,M.Si and Supervisor II: Burhanuddin M, SE., M.Si Radio is the medium of periodic mass communication that have ability to reach a wide audience at the same time, as well as radio station Hot Fm. In addition, the price of the radio is relatively affordable so many audiences have it. The radio listeners are increasingly selective to choose the radio broadcast program. Due to the selectivity of the radio audience, the number of radio listeners on the wane, as well as the lack of interest in listening to radio is the problems of the radio station.The purpose of the study is to find out how big the level of satisfaction of listeners radio Hot FM. The starting point of this study is from Uses and Gratification Model. This model focuses on the use of media (uses) to get satisfaction (gratification) or the needs of a person.This model is not interested in what media to the person, but interested in what people do to the media.This research uses qualitative approach.This study uses survey as data collection method, by using a Simple Random Sampling technique in which the researcher collects information from 56 respondents by disseminating a questionnaire to the Hot FM radio listeners.The result of the research shows the respondent already know Hot FM radio broadcast program consisting of information and entertainment programs, opinion of the respondents regarding Radio Hot FM in Serang is positive, the audience of Hot FM radio satisfaction over informational needs to the Hot FM radio program is 82,51% this can be classified as very strong or stated as very satisfied and the response from the radio listener to Hot FM Radio in Serang is positive.This research expected to contribute thoughts and beneficial for the development of communication studies. Keywords: Hot FM radio, satisfaction, Uses and Gratification
i
KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan ke khadirat Allah SWT yang maha Agung pemilik alam semesta yang menggenggam jiwa raga semua mahluk-Nya, karena atas ridho dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan strata (S1) pada program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang dapat membantu perbaikan skripsi yang berjudul “Survei Tingkat Kepuasan Pendengar Radio Hot FM ” sangat peneliti harapkan. Pada kesempatan ini peneliti juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan bimbingannya dalam proses penelitian serta penyusunan skrisi ini kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.PD selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
i
i
4. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.I.Kom selaku wakil Prodi ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 5. Ibu Nurprapti Widiastuti, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing akademik. 6. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing I skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini. 7. Bapak Burhanudin M, SE, M.Si. selaku dosen pembimbing II skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini. 8. Kedua orang tua ku Bapak Hariyanto, dan Ibu Ani, terimakasih atas do’a dan dukungan yang tak pernah putus, juga untuk kesabaran memberi dukungan moril dan materil. 9. Seluruh adik-adiku yang senantiasa selalu melimpahkan kasih sayang kalian untukku, Bagoes sulaksono, dan Jihan Hamelia terima kasih atas dukungan dan doa-doanya. 10. Untuk Mia Damayanti yang spesial, selalu memeberikan semangat serta dukungan yang tak pernah berhenti. 11. Teman-teman seperjuangan, yang selalu menjadi penghibur setia, motivator dan selalu membantu saat peneliti kesulitan dalam pengerjaan skripsi, Rifky, Agung, Adril, Kenung, Didi, Topik, Okeu, Lifah, Tanya, Neni, Laras, Nur, ii ii
Puti, Gima, Iren, Noni, Dina, Ema, Nia, Arin, Tiara, Ratna, Mutia, Zahra, Mpi, Dll yang tidak dapat disebutkan satupersatu. 12. Keluarga besar mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA angkatan 2011 juga mahasiswa UNTIRTA lainnya yang mau menerima peneliti sebagai teman, terima kasih atas perkenalan, persahabatan dan pengalaman yang berkesan selama perkuliahan, khususnya kepada teman-teman 1 C dan Humas 2011 serta Jurnalistik 2011. 13. Teman-teman KKM 62 Tahun 2014 14. Stasiun Radio Hot FM yang telah membantu peneliti dalam pengumpulan data. 15. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini. Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari Allah SWT, terimakasih untuk segalanya. Kesempurnaan hanya milik-Nya dan kebenaran datang dari-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya bagi peneliti dan pihak yang berkepentingan.
Serang, 30 Juli 2015
Hari Wicaksono iii
iii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN MOTTO ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR……………………………………………………………..... i DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..…iv DAFTAR TABEL…………………………………………………………………..vii DAFTAR GAMBAR...................................................................................................x DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….......xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………………………...1 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….………….8 1.3 Identifikasi Masalah……………………………………………………..……….8 1.4 Tujuan Penelitian ………………………………………………………………..8 1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis…………….………….……………………………..………. 11 2.1.1 Komunikasi Massa……….……….……………………………………….11 2.1.2 Radio Sebagai Komunikasi Massa……….…………………………….….12 2.1.3 Radio……………………………………….………………………….… .14 2.1.3.1 Karateristik Radio………………….………………………………....17 iv iv
2.1.3.2 Manajemen Siaran Radio………………….……………………….....20 2.1.3.3 Program Radio………………………….………………………….....22 2.1.3.4 Format Siaran Radio……….………………………………………....25 2.1.3.5 Pendengar Radio…………….………………………………………..26 2.1.4 Motif Penggunaan Media………….……………………………………….29 2.1.5 Kepuasan……………………………..………………………………….....32 2.2 Tinjauan Teori……………………………..…………………………………..34 2.2.2 Teori Uses and Gratification…………...…………………………………..34 2.3 Kerangka Teori………………..………………………………………………37 2.4 Operasional Variabel…………..……………………………………………...41 2.5 Penelitian Sebelumnya…………...……………………………………………42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian…………..…………………………………………………51 3.2 Teknik Penelitian…………..………………………………………………….52 3.3 Teknik Pengumpulan Data………...…………………………………………..56 3.3.1 Kuesioner……………………………………..……………………………53 3.4 Populasi dan Sampel…………………………………..…………………..…. 55 3.5 Teknik Sampling……………………………………………………………….57 3.6 Uji Validitas dan Reabilitas Data………………………………………………58 3.6.1 Uji Validitas…………………………………...…………………………...58 3.6.2 Uji Reabilitas………………………………………………………………58 3.6.3 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Data…………………….……………...59 3.7 Analisis Data…………………………………..……………………………….61 3.7.1 Analisis Deskriptif…………………………..……………………………..61 3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian …………………………………………………..63
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian…………..…………………..……………………64 4.4.1 Profil Hot Fm…………………..………………………………………….64 4.2 Deskripsi Data………………………………………………………………...67 4.2.1 Analisis Data Responden………………………………………………..…67 4.2.2 Deskripsi Hasil Data Penelitian….…….…………………..…..……………72 4.3 Analisis Deskriptif Presentase Penelitian……………………………………..93 v
v
4.3.1 Kepuasan Informasi ………………..…………………...…………….….....94 4.3.2 Kepuasan Identitas Pribadi…………………………………………………95 4.3.3 Kepuasan Interaksi Sosial…………….…………………………………….96 4.3.4 Kepuasan Hiburan…………………….…………………….………………97 4.4 Pembahasan….………………………………..………………………………99
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan………………………………..………………………..……..…. 104 5.2 Saran…………………………………..…………………………………...….107
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................109 LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………...……...111
vi
vi
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Tipologi Pendengar menurut Skala partisipasi Terhadap Acara Siaran …28 Tabel 2.2 Identitas Pribadi …………………………………………………………..33 Tabel 2.4 Operasional Variabel …………………………………………………….41 Tabel 2.5 Penelitian Sebelumnya …………………………………………………..50 Tabel 3.1 Skor Penilaian Berdasarkan Skala Likert ………………………………..54 Tabel 3.2 Tingkat Reabilitas Berdasarkan Tingkat Alfa …………………………...59 Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas ………………………………………….59 Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Reabilitas ………………………………………...60 Tabel 3.5 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase ………………………………….63 Tabel 3.6 Tabel Pelaksanaan Penelitian……………….………………….………....63 Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ……………………………………………….67 Tabel 4.2 Usia Responden …………………………………………………………68 Tabel 4.3 Alamat Responden ……………………………………………………....69 Tabel 4.4 Frekuensi mendengarkan Radio dalam seminggu terakhir ……………...69 Tabel 4.5 Jumlah Waktu yang dipergunakan untuk mendengarkan Radio ………...70 Tabel 4.6 Program yang memuaskan ketika mendengarkan Radio Hot Fm ……….71 Tabel 4.7 Mendengarkan program radio hot fm dapat menambah wawasan ……....72 Tabel 4.8 Mendengarkan siaran radio hot fm karena ingin memperoleh berita, baik disekitar wilayah atau menyeluruh …………....73 vii
vii
Tabel 4.9 Berita yang disampaikan mudah dipahami…………………………….....74 Tabel 4.10 Informasi yang disampaikan berskala nasional maupun regional ……...75
Tabel 4.11 Radio hot fm sudah memenuhi kebutuhan pendengar dalam mencari informasi dan kondisi yang update …………………….76 Tabel 4.12 Radio hot fm sudah memenuhi kebutuhan pendengar dalam menambah pengetahuan informasi ………………………………77 Tabel 4.13 Radio hot fm mempunyai penyiar yang melakukan interaksi melalui line telepon untuk berbagi pengalaman ……………...78 Tabel 4.14 Radio hot fm memiliki penyiar yang berkarakter…………………….....79 Tabel 4.15 Mendengarkan radio hot fm karena frekuensinya mudah diakses……...79 Tabel 4.16 Menengarkan radio hot fm karena kejernihan suaranya ……………….80 Tabel 4.17 Mendengarkan radio dapat memuaskan rasa penasaran saya akan sesuatu …………………………………………….82 Tabel 4.18 Mendengarkan siaran radio hot fm membuat merasa senang ………….82 Tabel 4.19 Mendengarkan siaran radio hot fm karena ingin menjalin interaksi dengan pendengar lain ……………………………………….83 Tabel 4.20 Mendengarkan radio hot fm untuk menemani aktivitas didalam perjalanan atau rutinitas lainnya …………………….84 Tabel 4.21 Mendengarkan radio hot fm dapat berbagi pengalaman dengan pendengar hot fm lainnya ………………………….85 Tabel 4.22 Program radio hot fm memberikan dampak yang membuat pendengarnya semangat lagi dalam beraktivitas ……………………….86 Tabel 4.23 Program radio hot fm sesuai dengan kebutuhan pendengar ……………87 Tabel 4.24 Mendengarkan radio hot fm untuk mengisi waktu luang ………………88 Tabel 4.25 Mendengar siaran radio hot fm untuk sejenak melupakan aktivitas …...88
viii
Tabel 4.26 Program radio hot fm memberikan inspirasi bagi pendengarnya ……....89 Tabel 4.27 Mendengarkan radio hot fm dapat menghilangkan kejenuhan ………....90 Tabel 4.28 Mendengarkan radio hot fm hanya sekedar untuk kesenangan ………...90 Tabel 4.29 Mendengarkan radio hot fm dapat meningkatkan daya imajinasi ……...91 Tabel 4.30 Mendengarkan radio hot fm dapat membuat merasa santai …………....92 Tabel 4.31 Mendengarkan radio hot fm dapat terhindar dari rasa kesepian ……….92 Tabel 4.32 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase…………………………………93
ix
ix
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Uses and gratification model …………………….……………………37 Gambar 2.2 Kerangka Teori…………………...………………..…………………..40
x
x
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Kuesioner …………………………………………………………….111 Lampiran 2 Data dan Jawaban Responden ………………………………………..114 Lampiran 3 Buku Bimbingan Skripsi ……………………………………………..116 Lampiran 4 Biodata peneliti ………………………………………………………117
xi
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Semakin berkembangnya zaman, semakin pesat pula kemajuan teknologi dalam bidang informasi. Melesatnya teknologi informasi setidaknya membawa kepada kehidupan baru yang serba instant. Semua informasi didapatkan dengan mudah dan cepat dengan radio sebagai produk dari berkembangnya teknologi informasi. Dewasa ini kebutuhan akan informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting baik di negara-negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Kebutuhan akan informasi dapat diperoleh melalui berbagai media, antara lain melalui TV, radio maupun surat kabar. Masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, tetapi mempunyai satu kesamaan yaitu memberikan informasi sekaligus sebagai sarana untuk mengiklankan satu produk maupun jasa. Di era modernisasi dengan globalisasi saat ini, eksistensi radio seolah terpinggirkan. Radio sebagai mana yang punya rekam jejak menakjubkan pada masa awal kemerdekaan, era demokrasi terpimpin, hingga Orde Baru, kini 1
1
2
perannya seolah digantikan
oleh kehadiran Media Televisi, Internet, hingga
Telepon Selular.1 Sampai
akhir
dekade
1980-an
masih
dapat
disaksikan
betapa
kegandrungan masyarakat Indonesia terhadap siaran Radio masih sangat tinggi. Dari sandiwara radio di radio-radio swasta, pertandingan bulutangkis tingkat internasional di RRI pusat, hingga siaran pertandingan sepakbola Liga Galatama dan Perserikatan yang juga selalu disiarkan secara live oleh stasiun RRI daerah menjadi pusat perhatian masyarakat pendengar Radio. Sebagai salah satu media elektronika, radio mempunyai sifat-sifat khas yang dapat dijadikan sebagai keunggulan dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada masyarakat. lambang komunikasi radio bersifat auditif, terbatas kepada rangkaian suara/bunyi yang hanya menerpa indera telinga. Karenanya radio tidak menuntut khalayaknya untuk memiliki kemampuan membaca, tidak menuntut kemampuan melihat, melainkan sekedar kemampuan mendengar. Begitu sederhananya persyaratan yang dituntut radio.2 Radio merupakan media komunikasi massa periodik yang memiliki kemampuan untuk menjangkau khalayak yang luas dalam waktu bersamaan.
1
Romel Tea. Jumlah Pendengar Radio Menurun Drastis. 2014. www.romelteamedia.com diakses tanggal 15 Januari 2015 pukul 19.20 WIB. 2
Romel Tea. Karateristik Radio. 2013. www.romelteamedia.com diakses pada tanggal 15 Januari 2015 pukul 20.20 WIB.
3
Disamping itu, harganya relatif murah sehingga khalayak banyak yang memilikinya.3 Dengan jumlah yang cukup besar itu radio akan memiliki potensi yang besar dalam menyebar luaskan informasi. Persoalannya adalah bagaimana memanfaatkan semaksimal mungkin kemampuan yang dimiliki radio, agar setiap program yang disajikan memberikan manfaat. Ketika mendengarkan siaran radio, pendengar bisa sambil mengerjakan aktifitas lainnya. Hal ini sulit dipenuhi oleh media lain. Sambil memasak atau mengerjakan pekerjaan lain di rumah, ibu-ibu dapat mendengarkan siaran radio. Saat bertugas di kantor seorang karyawan bisa menyimak informasi atau menikmai hibuan melalui pesawat radio. Saat berjalan atau mengendarai kendaraan, radio banyak digunakan sebagai media hiburan, atau sebagai media penambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan selintas melalui radio menjadi pengetahuan tentang suatu kejadian atau peristiwa, atau tentang pendapat seseorang, setidaknya pokok-pokoknya. Jika ingin mengetahui secara lebih luas dan lengkap, biasanya dapat diketahui melalui media cetak. Selain itu, beberapa beberapa stasiun radio sering melakukan wawancara yang mendalam dengan parah tokoh atau pakar dibidang tetentu. Informasi atau pesan yang telah disebarluaskan tidak dapat diulang dan oleh karena itu informasi atau pesan yang disebarluaskan melalui radio lebih faktual dan akurat. Pendengar radio yang mendengarkan siaran radio seakan terlibat secara personal. Informasi yang disampaikan seakan ditujukan kepada diri pendengar 3
Moeryanto Munthe. Media Komunikasi Radio. 1996. Jakarta :PustakaSinarHarapan. Hal 32
4
sendiri. Alunan lagu-lagu yang didendangkan seolah
disajikan untuk diri
pendengar sendiri. Dari suara yang didengar, seseorang mempunyai daya imajinasi baik mengenai informasinya maupun mengenai orang yang menyampaikannya, seperti penyiar. Permasalahan yang menjadi kendala radio sebagai media informasi adalah perilaku mendengar. Menurut skala partisipasi terhadap acara siaran, ada empat topologi pendengar. Pendengar spontan yaitu pendengar yang bersifat kebetulan, tidak berencana mendengar radio atau acara tertentu, dan perhatian mudah teralih pada aktivitas lain. Pendengar pasif yaitu pendengar yang mendengarkan siaran radio untuk mengisi waktu luang dan menghibur diri. Pendengar selektif yaitu mendengar siaran radio pada jam atau acara tertentu saja, fanatic pada sebuah acara atau penyiar tertentu, menyediakan waktu khusus untuk mendengarkannya. Pendengar aktif yaitu secara regular tidak terbatas mendengarkan radio, apapun, dimanapun, dan aktif berinteraksi melalui telepon.4 Dimana perilaku mendengar radio ditentukan oleh program yang disajikan. Ada beberapa pendengar yang tune-in di salah satu frekuensi, namun ketika satu menit pertama acara berlangsung
tidak
menarik
atau membosankan, dia akan langsung
memindahkan gelombang. Ada juga pendengar yang hanya mendengar radio selama perjalanan di dalam kendaraan. Setelah sampai di rumah atau di kantor, dia menonton televisi.
4
Masduki. Menjadi Broadcaster Profesional. 2004. Yogyakarta :Pustaka Populer Lkis. Hal 20
5
Setiap rumah atau kantor cenderung memilki televisi, tetapi belum tentu memiliki radio. Disini content sangat berperan. Secanggih apapun teknologi, yang paling penting adalah isinya. Hal tersebutlah yang menyebakan jumlah pendengar radio semakin menurun setiap tahunnya. Seperti terlihat dari hasil survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2012 dengan rentang waktu antara tahun 2006, 2009, dan 2012. Dimana jumlah pendengar yang mendengarkan radio khususnya di Provinsi Banten pada tahun 2006 sebesar 40.26%, pada tahun 2009 sebesar 23.50%, dan pada tahun 2012 sebesar 17.35%.5 Jumlah pendengar radio yang semakin turun tersebut, memaksa para stasiun radio untuk terus berusaha menarik perhatian dari khalayak agar tetap mendengarkan radio. Kegiatan menarik perhatian ini, banyak dilakukan para stasiun radio
dengan
cara menyusun
konsep
acara
yang menarik, agar
khalayaknya tetap tertarik. Kekhawatiran akan hilangnya pendengar masih menjadi hambatan bagi stasiun radio. Mengingat pengiklan saat ini hanya tertarik mengilankan produk dan jasanya kepada radio yang memiliki jumlah pendengar yang banyak. Belum lagi, program acara yang dihadirkan media televisi semakin beragam dan tersaji hampir sepanjang hari. Berbeda dengan radio yang hanya mengudara selama kurang lebih 18 jam saja.
5
http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1518 diakses tanggal 15 Januari 2015 pukul 22.20 WIB.
6
Rangkaian acara yang menarik haruslah diformulasikan ke dalam program yang meliputi waktu pagi, siang, sore, malam, dan dini hari. Program tersebut merupakan suatu rangkaian yang dikemas dalam satu format. Setiap stasiun pada dasarnya harus mempunyai format yang jelas. Format setiap stasiun radio dapat menjadi ciri khas dari stasiun yang bersangkutan. Persaingan bisnis penyiaran khususnya radio di Serang semakin ketat. Berdasarkan periode tahun 2012 – 2015 terdapat penambahan jumlah stasiun radio, pada tahun 2012 sebanyak 11 stasiun radio dan pada tahun 2015 menjadi 15 stasiun radio bertambah.6 Hal ini terbukti dengan rentang waktu tiga tahun terdapat tiga stasiun radio baru di Kota Serang . Setiap stasiun berusaha untuk mendapatkan jumlah pendengar yang semakin banyak. Dengan semakin banyaknya jumlah stasiun radio tersebut, maka semakin beragam pula format yang ditawarkannya, seperti radio yang memutar lagu-lagu luar negeri, lagulagu bahasa indonesia, berita dan informasi, Keberagaman format tersebut menjadikan sasaran dari pendengar radio menjadi semakin beragam. Radio yang menyiarkan berita memiliki sasaran yaitu orang - orang yang umumnya berusia diatas 30 tahun, radio dangdut dengan sasaran masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke bawah, serta radio yang menyiarkan siaran berupa motivasi dengan sasaran para eksekutif dengan status ekonomi sosial menengah keatas. Seperti halnya radio Hot FM yang hadir 6
Daftarstasiunradiodibanten.blogspot.in/2012/08/daftar-stasiun-radio-di-banten.html diakses pada tanggal 15 Januari 2015 pukul 21.20 WIB.
7
sebagai radio dengan segmentasi semua kalangan dengan menghadirkan program- program baik itu musik, talkshow, serta kegiatan off-air yang pastinya ditujukan untuk para pendengar radio yang menjadi sasaran segmentasinya. Selain itu, pendengar radio semakin selektif memilih program siaran radio. Hanya program siaran yang menurut penialaiannya baik yang dinikmati, sementara acara yang menurutnya tidak baik akan dilewatkan begitu saja. Begitu banyak acara yang ditawarkan dalam waktu yang bersamaan. Setiap stasiun berusaha semaksimal mungkin untuk dapat meraih sebanyak mungkin pendengar. Karena keselektifan para pendengar radio, jumlah pendengar radio yang semakin berkurang, serta kurangnya minat pendengar dalam mendengarkan radio menjadi permasalahan para stasiun radio, seperti yang telah dijelaskan diatas. Hal tersebut dirasakan pula oleh Hot FM yang terus berusaha bagaimana agar para pendengarnya
tetap
bertahan
mendengarkan
programnya,
bahkan
bagaimana agar pendengar dari radio yang memutarkan format yang sama dengan Hot FM
dapat beralih untuk mendengarkan Hot FM. Rumitnya
mempertahankan jumlah pendengar Hot FM , sulitnya memenuhi kepuasan para pendengar, serta kesulitan untuk tetap mengeksiskan media radio, membuat penulis merasa tertarik untuk melakukan suatu penelitaian tentang survei tingkat kepuasan pendengar radio Hot FM.
8
1.2 Rumusan Masalah Merujuk pada apa yang sudah dipaparkan di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat kepuasan Pendengar Radio Hot FM di Serang ?”
1.3 Identifikasi Masalah 1. Seberapa besar tingkat kepuasan Program Radio Hot FM di Serang ? 2. Seberapa besar Pendapat Pendengar Radio Hot FM di Serang ? 3. Seberapa besar Kebutuhan Informasi Terhadap Program Radio Hot FM ? 4. Seberapa besar Respon Pendengar Radio terhadap Program Radio Hot FM di Serang ?
1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas,tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui Program Radio Hot FM di Serang. 2. Mengetahui Pendapat Pendengar Radio Hot FM di Serang. 3. Mengetahui Kebutuhan Informasi Terhadap Program Radio Hot FM. 4. Mengetahui Respon Pendengar Radio terhadap Program Radio Hot FM di Serang.
9
1.5
Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat berguna bagi semua pihak terutama bagi pihak yang memiliki kepentingan langsung terhadap permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini. Adapun hasilnya dapat bermanfaat dan berguna sebagai berikut: a. Teoritis Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiranpemikiran baru, terutama dalam bidang Ilmu Komunikasi khususnya yang terkait dengan Teori Uses and Gratification yang meneliti kepuasan khalayak dalam menggunakan media massa pada umumnya dan kepuasan atas media elektronik dalam hal ini radio pada khususnya. Menambah serta memperkuat wawasan peneliti dan pembaca tentang bagaimana teori komunikasi ini diterapkan di kehidupan sehari-hari. Dan mengetahui bagaimana kepuasaanya setelah mendengarkan program radio Hot Fm. b. Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran program mana yang lebih diminati oleh pendengar. Untuk mengetahui sejauh mana kepuasan pendengar terhadap program radio Hot Fm dan mengetahui
10
motif apa saja yang mendorong pendengar sehingga memutuskan untuk mendengarkan siaran radio. Memberikan masukan bagi pengelola stasiun radio Hot Fm tentang motif dan kepuasan pendengar dalam mendengarkan program siarnya serta memberika masukan kepada stasiun radio lain untuk lebih mengetahui hal-hal apa saja yang dapat menarik minat pendengar dan hal-hal apa saja yang dapat memuaskan mereka.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peneliti akan meneliti mengenai tingkat kepuasan pendengar Radio Hot Fm, sehingga peneliti menggunakan konsep – konsep sebagai berikut.
2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa tidak jauh dengan bentuk komunikasi lainnya yakni memiliki unsur komunikator sebagai penyampai pesan, komunikan penerima pesan, pesan, alat penyampai pesan atau media , efek dan umpan balik. Deddy Mulayana dalam bukunya Ilmu Komunikasi mengatakan bahwa komunikasi
massa
(mass
communication)
adalah
komunikasi
yang
menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio,televisi),
yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang
dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat. Pesan – pesannya bersifat umum, disampaikan secara tepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik).7 Komunikasi massa mempunyai arti komunikasi melalui medium, yang meliputi surat kabar, siaran radio dan televisi yang ditujukan kepada khalayak. 7
Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. 2005. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Hal 7
12
Definisi komunikasi massa dikemukakan oleh Jalaludin, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated trough a mess medium to a large member of people). Dari definisi tersebut diketahui bahwa komunikasi massa harus menggunakan media massa sebagai medium penyampaian pesannya.8 Menurut pemaparann diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari komunikasi massa itu adalah untuk menyampaikan pesan melalui media yang ada. Semakin berkembangnya kebutuhan akan informasi membuat semakin banyaknya pula media yang menyebarluaskan informasi. Salah satunya adalah radio, radio merupakan salah satu media elektronik yang berfungsi sebagai saluran penyebarluasan informasi dan dapat dikatakan radio sebagai komunikasi massa. 2.1.2 Radio Sebagai Komunikasi Massa Radio merupakan salah satu media komunikasi massa. Semua media massa umumnya mempunyai fungsi yang sama. Sebagai alat yang memberikan informasi, artinya melalui isinya seseorang dapat mengetahui, memahami sesuatu. Sebagai alat yang mendidik , artinya isinya dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta moral seseorang. Sebagai alat menghibur,
8
Jalaluddin Rakhmat. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Hal 188
13
yakni melalui isinya sesorang dapat terhibur, menyenangkan
hatinya,
memenuhi hobbinya, dan mengisi waktu luangnya. Ada satu defenisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble dalam Nurudin yang akan semakin memperjelas apa itu komunikasi massa. Menurut mereka, sesuatu bisa didefenisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup hal-hal berikut: 1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memencarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula antara lain suratkabar, majalah, televisi, film atau gabungan diantara media tersebut. 2. Komunikator dalam media massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagai pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan jenis komunikasi yang lain . bahkan pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain. 3. Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik. 4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari seseorang, tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya
14
berorientasi pada keuntungan , bukan organisasi sukarela atau nirlaba. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah ondividu dalam lembaga Tersebut sebelum disiarkan lewat media massa Ini berbeda dengan komunikasi antarpribadi, kelompok, atau publik dimana yang mengontrol bukan sejumlah individu. Beberapa individu dalam komunikasi massa itu ikut berperan dalam membatasi , memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya adalah seorang reporter, editor, dan lembaga sensor lain dalam media itu bisa berfungsi sebagai gatekeeper. 5. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya, dalam komunikasi antar personal. Dalam komunikasi ini umpan balik langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda (delayed).9 Sebagai saluran media massa, salah satu fungsi radio adalah melancarkan dan meningkatkan arus penyampaian informasi. Dimana melalui siaran radio informasi yang disampaikan lebih cepat, murah, serta memiliki efek psikologis. 2.1.3 Radio Radio merupakan salah satu media komunikasi massa. Semua media massa umumnya 9
mempunyai
fungsi
yang
sama.
Sebagai
Nurudin. PengantarKomunikasi Massa. 2007. Jakarta : Rajawali Pers. Hal 8
alat
yang
15
memberikan informasi, artinya melalui isinya seseorang dapat mengetahui, memahami sesuatu. Sebagai alat yang mendidik , artinya isinya dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta moral seseorang. Sebagai alat menghibur, yakni melalui isinya sesorang dapat terhibur, menyenangkan hatinya, memenuhi hobbinya, dan mengisi waktu luangnya. Hal penting yang pertama kali perlu diketahui ialah kenyataan yang menunjukkan bahwa radio pada mulanya merupakan teknologi yang mencari kegunaan, bukannya sesuatu yang lahir sebagai respons terhadap suatu kebutuhan pelayanan baru. Menurut Raymond Williams dalam McQuail.10 “berbeda dengan jenis teknologi komunikasi terdahulu, radio dan televisi merupakan
sistem
yang
dirancang
terutama
untuk kepentingan
transmisi dan penerimaan yang merupakan proses abstrak, yang batasan isinya sangat terbatas atau bahkan sama sekali tidak ada”. Tidak dapat disangsikan lagi, radio pada mulanya hanya merupakan suatu teknologi; setelah itu, barulah radio berperan sebagai alat pelayanan. Apabila surat kabar memperoleh julukan sebagai kekuatan keempat, maka siaran radio mendapat julukan kekuatan kelima atau the fifth estate. Hal ini disebabkan siaran radio juga dapat melakukan fungsi kontrol sosial seperti surat kabar, disamping empat fungsi lainnya yakni memberi informasi, 10
Dennis Mc. Quail. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. 1994. edisi kedua terjemahan oleh Agus Dharma & Aminudin. Jakarta : Erlangga. Hal 15
16
menghibur,
mendidik,
dan
melakukan
persuasi.
Dari adanya karateristik radio faktor-faktor yang yang mempengaruhi kekuatan radio ada lima antara lain : 11 1. Radio dapat membidik khalayak yang spesifik. Artinya radio memiliki kemampuan untuk berfokus pada kelompok demografis yang dikehendaki. Selain itu, untuk mengubah atau mempertajam segmentasi atau sasaran yang dituju, radio jauh lebih fleksibel dibandingkan media komunikasi massa lainnya. Contohnya seperti segmentasi radio Hot Fm yang diperuntukkan untuk semua kalangan dan daya jangkauan radio Hot Fm yang cukup luas mencangkup Kota Serang, Kabupaten Serang, Anyer, Kota Cilegon, Merak, Pandeglang dan sekitarnya.12 2. Radio bersifat mobile dan portable. Orang yang bisa menjinjing radio kemana saja. Sumber energinya kecil dan sama portable-nya. Radio bisa menyatu dengan alat penunjang hidup lainnya, mulai dari senter, mobil, hingga handphone. Harga radio lebih murah dibandingkan media lain. Jadi pendengar dari radio Hot Fm pun dapat mendengar radio dimana saja dan kapan saja. 3. Radio bersifat intrusif, memiliki daya tembus yang tinggi. Sulit sekali menghindar dari siaran radio, begitu radio dinyalakan. Radio bisa 11
Santi indra astuti. Jurnalisme Radio : Teori dan Praktik. 2008. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Hal 34 12 Company Profile Radio Hot Fm
17
menebus ruang – ruang dimana media lain tidak bisa masuk, misalnya, di
dalam
mobil.
Karena
sifatnya
yang
auditif
atau
hanya
diperdengarkan saja, jadi sambil melakukan apapun, radio merupakan hiburan yang praktis dan dapat menembus ruang dari pendengarnya. 4. Radio bersifat fleksibel, dalam arti dapat menciptakan program dengan cepat dan sederhana, dapat mengirim pesan dengan segera, dapat secepatnya membuat perubahan yang tentunya ditujukan untuk pendengar radio Hot Fm. 5. Radio itu sederhana, sederhana mengoperasikannya, sesederhana mengelolanya
( tak serumit media lain ) dan sederhana isinya. Tidak
memerlukan konsentrasi tinggi untuk menyimak radio. Bahkan orang bisa mendengarkan radio sambil mengerjakan pekerjaan lain. Untuk mendengarkan radio, hanya dibutuhkan pendengaran. Mendengarkan radio tidak diperlukan kemampuan baca dan abstraksi tingkat tinggi.
2.1.3.1 Karakteristik Radio Pemberitaan dan penerapan jurnalisme di radio membutuhkan ketaatan terhadap kemampuan radio dan pemahaman mengenai karakteristiknya. Hal inilah yang menyebabkan pengelolaan pemberitaan radio menjadi berbeda dengan media massa lainnya. Terutama dalam hubungan dengan kekuatan dan kelemahannya. Dengan memahami dan menguasai keandalan siaran di
18
radio
termasuk kelemahannya, kekuatan pemberitaan di radio tentu bisa
dimaksimalkan selain pula meminimalkan kelemahanya. Jonathan dalam Politik dan Radio: Buku Pegangan bagi Jurnalis Radio13 membagi karakeristik radio kedalam beberapa ciri, diantaranya: 1. Produksi radio hanya suara. Produksi radio semata-mata hanya ‘suara’. Karena itu menjadi tantangan terbesar produsen berita radio memahami hal-hal yang mungkin disiarkan dan yang tidak melalui radio. Keberhasilan utama pemberitaan radio apabila khalayak pendengar mampu menerima informasi tersebut dengan sempurna secara makna maupun persepsi. Dengan demikian, mudah dipahami, bahwa pemberitaan di radio yang hanya berujud suara tetap mempunyai keterbatasan misalnya, seberapa mampu suara mewakili informasi yang justru lebih jelas bila disampaikan melalui foto, gambar grafis, atau visual bergerak. 2. Informasi muncul selintas Siaran radio punya ciri tidak terdokumentasi. Berkaitan dengan penampilannya yang hanya suara berakibat karakteristik suara di radio menjadi selintas. Artinya, suara itu menghilang setelah mengudara. Bandingkan dengan media cetak yang menyajikan pemberitaan secara tercetak memberi keuntungan pada aspek dokumentasinya. Berbeda 13
Jonathan Erol. Politik dan Radio. 2000. Surabaya : Sembrani Angkasa Nusantara. Hal 39
19
dengan siaran radio yang tidak berwujud nyata, produksinya hanya bisa didokumentasi apabila direkam. Tetapi merekam siaran tentu
bukan
kelaziman pendengar. Akibat kelemahan dokumentasi ini, tantangan produksi program radio adalah bagaimana sekali informasi tersebut mengudara dan hanya dengan sekali dengar, khalayak pendengar mampu mencerna dan mengerti informasi tersebut. Itulah sebabnya radio dikenal sebagai medium yang wajib melakukan pengulangan- pengulangan agar pendengar semakin jelas memahami materi yang disiarkan. Sehingga tugas utama seluruh anggota pemberitaan, memaksimalkan keselintasan siaran radio menjadi kenyamanan pendengar. 3. Unggul dalam kecepatan Siaran radio dengan karakter proses produksi siaran yang pendek, alias tidak serumit dan sepanjang media cetak membuat informasi radio paling depan dalam kecepatan distribusi informasinya. Radio disebut-sebut sebagai “bisnis detik” artinya apa yang terjadi detik ini, radio mampu menyiarkannya pada menit yang sama. Perkembangan teknologi telekomunikasi seperti perangkat satelit dan seluler semakin memudahkan radio menampilkan kecepatannya menyiarkan informasi. 4. Imajinatif Karena produksi informasi di radio berbentuk suara, maka proses dan dampak komunikasi yang diciptakannya juga berbeda. Dari satu sisi, hanya suara dipandang sebagai kelemahan. Tetapi di sisi lain justru hanya
20
suara itulah yang paling kuat mengundang imajinasi pendengar. Karena pendengar berusaha memvisualkan suara itu dalam benak masing-masing. Akibat kekuatan imajnasi yang bisa sering tidak sama dengan realita, siaran radio lebih segera menyentuh emosi dibandingkan dengan nalar. Suara yang datang ketelinga pendengar sangat potensial mempengaruhi perasaan pendengar.Berbeda dengan tulisan di media cetak yang lebih banyak berproses di nalarnya baru keperasaan. Karena itu, programmer radio harus sangat berhati-hati karena sebelum informasi mengudara, menjadi sebuah keharusan untuk memperhitungkan dampaknya sebelum menulis dan menyiarkan suatu program acara.
2.1.3.2 Manajemen Siaran Radio Ada tujuh pendekatan pengajian pesan pada sebuah program yang dikemukakan oleh Smith dalam Ritonga14 sebagai berikut: 1. Komedi Pada umumnya orang sependapat bahwa orang suka tertawa. Jika suatu programmemberi kesempatan kepada pendengar untuk tertawa pada kesalahan dan tindakan yang lucu, mereka dapat melupakan untuk sementara waktu masalah-masalah yang dihadapi.
14
M Jamiluddin Ritonga. Media Komunikasi Radio. 1996. Jakarta : Sinar Harapan. Hal 103
21
2. Konflik Makin besar ancaman, makin menantang kesulitan-kesulitan untuk diatasi, makin besar minat pendengar. Bahkan kebanyakan komedi didasarkan pada konflik. 3. Partisipasi Tiap program yang berhasil harus memilki unsur partisipasi pendengar di dalamnya. Pendengar akan merasa langsung terpengaruh karena terlibat pada apa yang sedang terjadi. Bila situasi yang disajikan sama dengan yang terjadi
pada pendengar, juga memungkinkan pendengar merasa
terlibat pada suatu program. 4. Human interest Umumnya orang tertarik akan manusia sebagai manusia. Mengenai apa yang mereka pikirkan, bagaimana mereka bereaksi dalam situasi sulit, dan bagaimana mereka mengatasi masalah-masalahnya, merupakan hal-hal yang menarik minat manusia. Hal ini akan makin diminati, bila orang yang dijadikan bahan siaran dikenal oleh pendengar 5. Jenis kelamin Sebuah pendekatan yang sangat kuat bagi para remaja dan anak muda. Lebih kuat lagi bagi wanita dibandingkan pria. Pendekatan jenis ini biasanya diberikan pada situasi anak pria bertemu anak wanita dengan romantis diantar dengan lagu-lagu bertema cinta. Ini dikenal sebagi unsur minat atau daya tarik cinta (love interest).
22
6. Stimuli emosional Pada dasarnya manusia senang menggunakan emosinya. Umumnya, manusia akan mendapat kesenangan yang sesungguhnya dari membenci kejahatan atau mendengarkan musik patriotik. 7. Pendekatan minor Berkaitan dengan hal-hal baru, baik itu mengenai kepentingan maupun informasi. Informasi itu sendiri mempunyai pendekatan yang kecil (minor).namun, informasi akan memberikan pendekatan yang kuat jika berhubungan langsung dengan kepentingan pendengar. Ketujuh pendekatan tersebut dapat dikombinasikan satu dengan lainnya. Kombinasi mana yang akan digunakan, bergantung pada tujuan program dan target pendengar stasiun radio bersangkutan.
2.1.3.3 Program Radio Salah satu aspek yang dapat menetukan keberhasilan sebuah stasiun radio adalah berkaitan dengan program-program acara yang disiarkan. Program acara yang menarik akan mendongkrak nilai jual serta menempatkan posisi stasiun radio yang bersangkutan pada tempat yang terhormat. Kata program berasal bersal dari bahasa Inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Undang-undang Penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata “program” untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang diartikan sebagai pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar,
23
atau suara dan gambar yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran. Di Indonesia, program
lebih sering digunakan dalam dalam dunia
penyiaran daripada kata siaran untuk mengacu kepada pengertian acara. Morissan mendefenisikan program sebagi hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya.15 Sedangkan John R. Bittner dalam Masduki, mengartikan program sebagai barang yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mendengarnya. Selanjutnya, dalam media komunikasi radio Omar Abidin Gilang menuliskan bahwa program radio adalah rangkaian acara radio sepanjang hari.16 Program ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian berdasarkan pembagian waktu, misalnya program siaran pagi, siang, sore dan malam hari. Namun, pembagin ini tidaklah baku tetapi disesuaikan dengan
kebutuhan
stasiun radio yang bersangkutan. Pendistribusian atau penempatan suatu acara siaran radio juga harus disesuaikan dan sebaiknya didasari oleh hasil riset mengenai kebutuhan khalayak, kemampuan khalayak dalam menyerap isi pesan, dan kebiasaan dengar mereka. Misalnya untuk program pagi, acara apa saja yang bisa dimuat. Umumnya, pagi hari merupakan jam sibuk bagi pendengar. Ibu rumah tangga menyiapkan sarapan, remaja bersiap-siap kesekolah, sebagian bergegas untuk 15
16
Morissan. Manajemen Media Penyiaran. 2008. Jakarta :Kencana. Hal 200 M Jamiluddin Ritonga. Media Komunikasi Radio. 1996. Jakarta : Sinar Harapan. Hal 62
24
berangkat kekantor. Sebagai pengantar aktifitas mereka, sebaiknya pilih musik yang bisa membangkitkan semangat. Selain musik, dapat disisipkan informasi ringan mengenai cuaca, jalan raya, atau berita-berita aktual. Sebagaimana stasiun radio pada umumnya, radio Hot Fm sendiri memiliki berbagai macam program siaran berdasarkan waktu dan kebutuhan para pendengar. Program Harian radio Hot Fm sebagai berikut :17 1. 05.00 – 05.30
Hikmah Fajar
Memiliki konsep acara religi yang berisi tentang pesan-pesan Al-Qur’an dan Hadits agama islam. 2. 05.30 – 09.30 Memilki
Slagi Hot ( Selamat Pagi Hotners)
konsep
acara
obrolan
ringan,
isu
popular
dibawa
ringan/mengelitik, berkaitan dengan human interest, dan ucapan selamat ulang tahun bagi pendengar. 3. 09.30 – 13.00
Symphony
Memiliki konsep acara program menemani aktivitas hotnerts di kantor atau tempat aktivitas dan memberikan kasempatan hotnerts untuk menyapa
relasi/rekan
kerja/klient
via
sms
sambil
menyimak
ringan/tips/hal-hal/ yang inspiratif. 4. 13.00 – 16.00
Relasi
Konsep acara program music show. Hotnerts bisa request lagu-lagu pop. 5. 16.00 – 19.00 17
Company Profile Radio Hot Fm
Beranda Sore
25
Setelah beraktivitas seharian kami akan “Menambah Semangat” sore anda dan tetap membawa kondisi yang “penuh energy” untuk keluarga atau orang tercinta di sekitar anda. membahas segala hal tentang kehidupan baik yang serius maupun remeh temeh tapi sesungguhnya penting bagi anda, dibawakan dengan ringan dan santai. 6. 19.00 – 22.00
Ekspresi
Memiliki konsep acara Musik easy listening dan hotners bisa berinteraksi untuk mengekspresikan diri ketika penyiar menyampaikan sebuah topik / tema. Interaksi dengan pendengar melalui line telepon dan SMS. Tema/Topik bersifat umum seperti pengalaman seru, nostalgia akan masa lalu ataupun kejadian hari ini. 2.1.3.4 Format Siaran Radio Setiap stasiun radio pada dasarnya harus mempunyai format yang jelas. Menurut Omar Abidin Gilang dalam Media Komunikasi Radio, format setiap stasiun dapat menjadi ciri khas dari stasiun yang bersangkutan. Format manjadipenting bagi suatu stasiun pemancara radio, karena akan berkaitan dengan segmentasi khalayak. Tujuan penentuan format siaran adalah untuk memenuhi sasaran khalayak secara spesifik dan untuk kesiapan berkompetisi dengan media lainnya di suatu lokasi siaran. Format siaran lahir dan berkembang seiring dengan tunt utan spesialisasi siaran akibat maraknya pendirian stasiun radio.
26
Morissan mendefenisikan format sebagai penyajian program dan musik yang memiliki ciri-ciri tertentu oleh stasiun radio. Secara lebih sederhana dikatakan bahwa format stasiun radio penyiaran merupakan upaya pengelola stasiun radio untuk memproduksi program siaran yang dapat memnuhi kebutuhan audiennya.18 Sejalan dengan itu, Prayudha berpendapat bahwa format pada dasarnya merupakan pengaturan elemen-elemen program, berupa musik, identitas stasiun, informasi, dan spot komersial, ke dalam suatu susunan yang menarik untuk mempertahankan segmen pendengar yang dicari stasiun penyiaran radio.19 Selanjutnya, Omar Abidin Gilang mengatakan bahwa format adalah kemasan yang mengemas program pagi, siang, sore, malam, dan dini hari. Kemasan ini menjadi ciri dari sebuah stasiun radio yang dapat dilihat dari siaran kata dan atau musik. 2.1.3.5 Pendengar Radio Pendengar merupakan orang – orang yang loyal dan sangat bersahabat. Para pendengar ini memiliki rasa kekeluargaan yang sangat kuat terhadap stasiun radio yang mereka dengarkan. Tetapi pendengar akan mematikan atau
18
Morissan. Manajemen Media Penyiaran. 2008. Jakarta :Kencana. Hal 220 Harley Prayudha. Radio Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran. 2005. Malang : Bayumedia Publishing. Hal 51 19
27
berpindah ke frekuensi radio lain apabila radio tersebut tidak menyiarkan siaran sesuai keinginan pendengar.20 Pendengar radio terbagi menurut beberapa segmen. Mereka menjadi pendengar setia atas format suatu siaran, disamping ada khalayak setia yang sangat loyal terhadap satu stasiun favorit. Pendengar yang dapat dikatakan benar-benar loyal terhadap sebuah stasiun penyiaran radio akan cenderung melakukan pemilihan sesuai kebutuhan, keinginan, serta selera mereka masingmasing. Tetapi bisa saja pendengar tersebut hanya loyal terhadap satu program acara pada stasiun penyiaran radio tersebut. Oleh karena itu, batasan pendengar radio bibedakan menjadi suka atau tidak suka pada program siaran yang ditawarkan oleh stasiun penyiaran radio.21 Dalam interaksinya dengan radio, ada enam macam perilaku mendengar. Pertama, rentang konsentrasi dengarnya pendek karena menyimak radio sambilmelakukan kegiatan lain. Kedua, perhatiannya dapat mudah teralih oleh orang atau peristiwa di sekitarnya. Ketiga, tidak bisa menyerap informasi banyak dalam sekali dengar karena daya ingat yang terbatas akibat dari aktivitas mendengar yang selintas. Keempat, lebih tertarik pada hal – hal yang mempengaruhi hidup mereka secara langsung. Kelima, secara mental mudah mematikan radio. Keenam, umumnya pendengar tidak terdeteksi secara konstan
20
Harley Prayudha. Radio Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran. 2005. Malang : Bayumedia Publishing. Hal 65 21 Ibid. Harley. H.119
28
sehingga sulit untuk mengetahui apakah mereka pintar, heterogen dan tidak fanatik.22 Tidak hanya medianya yang memiliki sifat-sifat khas, khalayak atau pendengar
radio
pun
memilki
tipologi
tersendiri.
Masduki
mengklasifikasikan tipologi pendengar seperti pada tabel di bawah ini :23 Tabel 2.1 Tipologi Pendengar menurut Skala partisipasi Terhadap Acara Siaran No.
22
Tipologi
1.
Pendengar Spontan
2.
Pendengar Pasif
3.
Pendengar Selektif
4.
Pendengar Aktif
Penjelasan Bersifat kebetulan. Tidak berencana mendengarkan siaran radio atau acara tertentu Suka mendengarkann radio untuk mengisi waktu luang dan menghibur diri, menjadikan radio sebagai teman biasa. Mendengarkan siaran radio pada jam jam atau acara tertentu saja, fanatik pada sebuah acara atau penyiar tertentu, menyediakan waktu khusus untuk mendengarkan. Secara regular tak terbatas mendengarkan siaran radio, apapun, dimanapun, dan aktif.
http://mengejar teknologi komunikasi.blogspot.com/2011/11/menganalisis dan memahami tipologi.html diakses pada tanggal 15 maret 2015 pukul 21.30 WIB. 23 Masduki. Menjadi Broadcaster Profesional. 2004. Yogyakarta :Pustaka Populer Lkis. Hal 67
29
Hot Radio tidak dapat menghitung berapa banyak pendengar dengan jumlah pasti, namun hanya bisa meraba melalui partisipasi pendengar yang berinteraksi langsung dengan Radio Hot baik dalam acara on air maupun off air. Jumlah pendengar yang terdata melalui interaksi line telepon dan sms dalam sehari mencapai 126 pendengar.24 Pendengar ini terdiri dari pendengar yang aktif mendengarkan siaran radio karena berinteraksi secara langsung. 2.1.4 Motif Penggunaan Media Dalam penelitian ini kategori motif menggunakan radio yang dijadikan acuan adalah kategori motif pengkonsumsian media menurut McQuail25. Kategori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Informasi, kebutuhan akan informasi yang bisa mempengaruhi atau membantu seseorang menyelesaikan sesuatu. a. Ingin mengetahui tentang kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. b. Ingin mendapat petunjuk atau bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat dan hal-hal lain berkaitan dengan penentuan pilihan. c. Mencari pengetahuan untuk memperluas wawasan diri. d. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum.
24
Rekapitulasi data pendengar 88,2 Hot FM RADIO SERANG Periode bulan April 2015 tanggal 08 Dennis Mc. Quail. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. 1994. edisi kedua terjemahan oleh Agus Dharma & Aminudin. Jakarta : Erlangga. Hal 56 25
30
Dalam hal ini sejalan dengan program Symphony Memiliki konsep acara program menemani aktivitas hotnerts di kantor atau tempat aktivitas dan memberikan kasempatan hotnerts untuk menyapa relasi/rekan kerja/klient via sms sambil menyimak ringan/tips/hal-hal/ yang inspiratif. 2. Identitas pribadi, yakni menggunakan media untuk memperkuat dan menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak tersendiri eksplorasi realitas. a. Ingin menambah rasa percaya diri. b. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi. c. Menemukan modal perilaku. d. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai (dalam media). e. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri. Dalam hal ini sejalan dengan program acara Ekspresi yang disiarkan oleh stasiun radio Hot Fm. Dimana konsep acaranya adalah musik easy listening dan hotners bisa berinteraksi untuk mengekspresikan diri ketika penyiar menyampaikan sebuah topic / tema. Interaksi dengan pendengar melalui line telepon dan SMS. Tema/Topik bersifat umum seperti pengalaman seru, nostalgi tentang masa lalu ataupun kejadian hari ini. 3. Integrasi dan interaksi sosial, menggunakan media untuk berhubungan dengan orang lain. a. Mencari pengetahuan tentang keadaan orang lain, empati sosial.
31
b. Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki. c. Menemukan bahan percakapan dengan orang lain dan interaksi sosial. d. Membantu menjalankan peran sosial. Dalam hal ini sejalan dengan program acara Slagi Hot ( Selamat Pagi Hotners) Memilki konsep acara obrolan ringan, isu popular dibawa ringan/mengelitik, berkaitan dengan human interest, dan ucapan selamat ulang tahun bagi pendengar. 4. Hiburan, kebutuhan akan pelepasan rutinitas dan masalah, melepaskan tekanan atau emosi dan kebutuhan akan hiburan. a. Bersantai. b. Ingin melepaskan diri atau terpisah sari permasalahan. c. Mengisi waktu luang. d. Mengatasi rasa bosan. e. Memperoleh kenikmatan jiwa estetis Dalam hal ini sejalan dengan program acara Beranda Sore yang disiarkan oleh stasiun radio Hot Fm. Dimana konsep acaranya setelah beraktifitas seharian kami akan “menambah semangat” sore anda dan tetap membawa kondisi yang “penuh energi” untuk keluarga atau orang tercinta di sekitar anda. Membahas segala hal tentang kehidupan, baik yang serius maupun yang santai. Tetapi dibawakan dengan cara yang ringan dan santai.
32
2.1.5 Kepuasan Meski para peneliti yang berbeda memberikan label dan kategori pemuasan secara berbeda, namun disini tak ada ukuran yang menandai kesepakatan dikalangan peneliti tersebut. Empat kategori McQuail adalah tipikal, dan beberapa peneliti lain tidak akan setuju dengan kategori tersebut secara fundamental. 1. Diversi yaitu melarikan diri dari tekanan-tekanan rutinitas, melarikan diri dari beban masalah, dan melepaskan emosi. Setiap stasiun radio memiliki program-program sesuai kebutuhan pendengarnya. Seperti Beranda Sore Setelah beraktivitas seharian kami akan “Menambah Semangat” sore anda dan tetap membawa kondisi yang “penuh energy” untuk keluarga atau orang tercinta di sekitar anda. membahas segala hal tentang kehidupan baik yang serius maupun remeh temeh tapi sesungguhnya penting bagi anda, dibawakan dengan ringan dan santai. 2. Relasi Personal yaitu menjalin hubungan Persahabatan dan Kegunaan sosial. “Persahabatan” adalah media sebagai kompensasi dalam bentuk yang cukup jelas. Para ibu rumah tangga memiliki radio karena mereka menyenangi adanya bunyi suara dirumah pada siang hari. Orang yang merasa kesepian atau mendapatkan kesulitan dalam membangun relasi sosial yang nyata berpaling ke media untuk persahabatan. Situasi sosial atau personal mereka tak memungkinkan mereka untuk memuaskan kebutuhan mereka atas persahabatan
33
didunia nyata pemanfaatan “kegunaan sosial” biasanya merupakan syarat sesuatu untuk dibicarakan. Media menyajikan pengalaman bersama, topik percakapan bersama yang membanguun interaksi sosial menjadi jauh lebih mudah. Jika semua teman-teman menyaksikan sebuah program Dan anda tidak, anda merasa untuk sementara disingkirkan dari kelompok mereka. Pernyataan diatas sejalan dengan program radio Hot Fm yang bernama Relasi Konsep acara program music show. Hotnerts bisa request lagu-lagu pop dimana program siaran tersebut berupa talkshow interaktif yang mengangkat beragam topic yang sedang hangat dibicarakan. 3. Idetitas Pribadi yaitu Rujukan pribadi Dengan istilah “rujukan pribadi”, McQuail menunjuk pada cara pemirsa menggunakan sebuah program sebagai titik perbandingan langsung dengan kehidupan nyata mereka. Tabel 2.2 Identitas Pribadi Asal-usul sosial kebutuhan khalayak
Media Menyajikan
Situasi Sosial :
a. Menghasilkan ketegangan dan konflik. b. Menciptakan kesadaran atas masalah yang menuntut perhatian. c. Makin kecilnya peluang untuk memuaskan kebutuhan tertentu. d. Menyajikan ekspetasi keakraban dengan materi media tertentu.
a. Ketentraman. b. Informasi. c. Layanan komplementer subtitusi, atau suplementer. d. Afirmasi dan peneguhan. e. Pengalaman bersama untuk menjaga keanggotaan dari pengelompokanpengelompokan sosial
34
yang berharga. 4. Pengawasan Ini merupakan kebutuhan informasi tentang dunia yang kompleks tempat kita hidup. Studi-studi lain menunjukkan bahwa orang-orang yang bisa disebut “pemuka pendapat” (opinion leader) dalam kehidupan sosial mereka memanfaatkan media untuk informasi guna menjaga peran sosial mereka. Sejalan dengan keterangan di atas stasiun radio Hot Fm memiliki program yang sesuai dengan poin ke 4 yaitu program acara Ekspresi Memiliki konsep acara Musik easy listening dan hotners bisa berinteraksi untuk mengekspresikan diri ketika penyiar menyampaikan sebuah topik / tema. Interaksi dengan pendengar melalui line telepon dan SMS. Tema/Topik bersifat umum seperti pengalaman seru, nostalgia akan masa lalu ataupun kejadian hari ini.
2.2 Tinjauan Teori 2.2.1 Teori Uses and Gratification Penulis menggunakan model Uses and Gratification (kegunaan dan kepuasan) pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz pada tahun 1974. Teori ini menjelaskan, bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Artinya, teori Uses and Gratification mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya. Studi dalam bidang ini memusatkan perhatian pada penggunaan (Uses) media untuk mendapatkan kepuasan (gratification)
35
atas kebutuhan seseorang. Oleh karena itu, sebagian perilaku besar khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan (needs) dan kepentingan individu. Elihu Katz ; Jay G. Blumler; dan Michael Gurevitch menguraikan lima elemen atau asumsi-asumsi dasar dari Uses and Gratification Media sebagai berikut:26 1. Audiens adalah aktif, dan penggunaan media berorientasi pada tujuan. 2. Inisiatif yang menghubungkan antara kebutuhan kepuasan dan pilihan media spesifik terletak di tangan audiens 3. Media bersaing dengan sumber-sumber lain dalam upaya memuaskan kebutuhan audiens 4. Orang-orang mempunyai kesadaran-diri yang memadai berkenaan penggunaan media, kepentingan dan motivasinya yang menjadi bukti bagi peneliti tentang gambaran keakuratan penggunaan itu. 5. Nilai pertimbangan seputar keperluan audiens tentang media spesifik atau isi harus dibentuk. Teori Uses and Gratification lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Artinya manusia itu mempunyai wewenang untuk memperlakukan media. Konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana atau lewat media mana mereka
26
Onong Uchjana Effendi. Ilmu Komunikasi dan Praktek. 2004. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Hal 289
36
menggunakan media itu akan berdampak pada dirinya. Untuk menggunakan media tersebut seseorang harus memiliki motif dan pemuasannya. Model Uses and Gratification menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Riset Uses and Gratification berangkat dari pandangan komunikasi (khususnya media massa) tidak mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi khalayak. Inti teori dari Uses and Gratification adalah khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif-motif khalayak dan jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi dan akan menghasilkan kepuasan. Teori Uses and Gratification sejalan dengan penelitian yang akan diteliti oleh peneliti, karena peneleti ingin mengetahui tingkat kepuasan pendengar radio Hot Fm. Dimana khalayak dalam hal ini sebagai pendengar yang membutuhkan informasi dan hiburan. Yang dimaksud Uses disini adalah pengunaan suatu media, dimana media yang dimaksud adalah stasiun radio Hot Fm. Sedangkan Gratification adalah kepuasan pendengar yang mendengarkan siaran radio Hot Fm.
37
Gambar 2.1 Uses and gratification model Nonmedia Sources of need Satisfaction Social Environment
Individual’s Needs
1.Demograp hic Characteri stic 2.Group alfilliation 3.Personalit y
1. Cognitive needs 2. Affective needs 3. Personal integrative needs
1. Family, friends 2. Interpersonal communication 3. Hobbies
Mass Media Use 1. Media type, newspaper, radio,TV, movies 2. Media countents 3. Exposure to media, 4. Social context of
Media Gratifications
1. Kepuasan informasi 2. Kepuasan identitas pribadi 3. Kepuasan interaksi social 4. Hiburan
Sumber : Effendy, (2003: 293)
2.3 Kerangka Teori Berdasarkan model uses ang gratification. Kerangka dasar tipoogi yang disarankan oleh Mc. Quail dan kawan-kawan adalah sebagai berikut :27
27
Dennis Mc. Quail. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. 1994. edisi kedua terjemahan oleh Agus Dharma & Aminudin. Jakarta : Erlangga. Hal 72
38
1. Informasi -
Mencari berita tentang peristiwa dari kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia.
-
Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pemikiran.
-
Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum
-
Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan
2. Identitas pribadi -
Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi. Seperti mengetahui sisi positif dan negatif di setiap dalam diri seorang individu.
-
Menemukan model prilaku. Agar setiap individu bisa lebih meningkatkan rasa percaya diri.
-
Menidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain (dalam media). Dengan media diharapkan dapat membimbing diri ke nilai-nilai yang lebih baik.
-
Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri. Untuk memperoleh inspirasi dalam menguatkan kepribadian setiap individu.
3. Integrasi dan interaksi sosial -
Memperoleh pengetahuan tentang orang lain; empati social. Seperti memperluas lingkungan sosial.
-
Mengidentifikasi diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki. Seperti membentuk lingkungan sosial yang baru.
39
-
Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial. Bisa ikut berpartisipasi dengan orang lain.
-
Memperoleh teman selain dari manusia. Media bisa menjadi teman yang baik ketika seseorang merasa kesepian.
-
Membantu menjalankan peran sosial. Mengajarkan individu untuk menjadi makhluk sosial terhadap sesama.
-
Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak keluarga, teman dan masyarakat. Bisa lebih bersosialisasi dengan teman, keluarga
dan
anggota
komunitas
untuk
meningkatkan
rasa
kebersamaan. 4. Hiburan -
Melepaskan
diri
atau
terpisah
dari
permasalahan.
Seperti
menghilangkan setres. -
Bersantai. Seperti menghilangkan rasa ketegangan.
-
Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis. Seperti menyalurkan hobi dan jiwa seni yang dimiliki oleh setiap individu.
-
Mengisi waktu. Seperti menghilangkan rasa kebosanan.
-
Penyaluran emosi. Seperti berbagi pengalamann yang bersifat menyenangkan dan emosional.
-
Membangkitkan gairah seks. Seperti memenuhi kebutuhan jasmani seseorang.
40
Gambar 2.2 Kerangka Teori Program Radio (informasi dan hiburan)
Audience / Pendengar yang Mendengarkan program siaran radio Hot Fm
Menurut Uses and Gratification khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif-motif khalayak dan jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi dan akan menghasilkan kepuasan.
Motif kepuasan yang dicari 1. 2. 3. 4.
Motif informasi Motif identitas pribadi Motif interaksi social Motif hiburan
Kepuasan yang diperoleh 1. 2. 3. 4.
Kepuasan akan informasi Kepuasan atas identitas pribadi Kepuasan atas interaksi sosial Kepuasan atas hiburan
Kepuasan pendengar setelah mendengarkan radio Hot Fm
41
2.4 Operasional Variabel Tabel 2.4 Operasional Variabel Kuesioner disusun berdasarkan tabel operasionalisasi konsep sebagai berikut : Variabel
Dimensi
Indikator
Alat ukur
Skala
No. urut pernyataan
Kepuasan informasi
- menambah wawasan - berita baik disekitar wilayah atau menyeluruh - Berita yang disampaikan mudah dipahami - Informasi yang disampaikan berskala nasional maupun regional - informasi dan kondisi yang updatemenambahpengetah uan informasi
Likert
1,2,3,4,5,6
mengetahui tingkat
Kepuasan identitas
-
kepuasan dalam diri
pribadi
Kepuasan
Untuk mencari
Pendengar Radio
kepuasan, manusia
Hot Fm
pada dasarnya memiliki
( Variabel X)
tujuan dan maksud tertentu. Kepuasan yang dicari merupakan suatu pengertian yang bertujuan untuk
manusia, dalam hal ini -
peneliti ingin mengetahui tingkat
-
kepuasan pendengar radio. Penelitian ini
penyiar melakukan interaksi melalui line telepon untuk berbagi pengalaman penyiar yang berkarakter frekuensinya mudah diakses kejernihan suaranya memuaskan rasa penasaran
7,8,9,10,11
menggunakan media khususnya radio dalam
Kepuasan interaksi
memperoleh tingkat
sosial
-
kepuasan. -
-
-
-
-
Mendengarkan siaran membuat merasa senang Mendegarkan siaran radio karena ingin menjalin interaksi dengan pendengar lain Mendengarkan radio hot fm untuk menemani aktivitas didalam perjalanan atau rutinitas lainnya Mendengarkan radio hot fm dapat berbagi pengalaman dengan pendengar hot fm lainnya Program radio hot fm memberikan dampak yang membuat pendengarnya semangat lagi dalam beraktivitas Program radio hot fm sesuai dengan kebutuhan pendengar Mendengarkan radio hot fm untuk mengisi waktu
12,13,14,15 ,16,17,18
42
luang
Kepuasan hiburan
-
-
-
-
-
-
-
Mendengar siaran radio hot fm untuk sejenak melupakan aktivitas Program radio hot fm memberikan inspirasi bagi pendengarnya Mendengarkan radio hot fm dapat menghilangkan kejenuhan Mendengarkan radio hot fm hanya sekedar untuk kesenangan Mendengarkan radio hot fm dapat meningkatkan daya imajinasi Mendengarkan radio hot fm dapat membuat saya merasa santai Mendengarkan radio hot fm dapat membuat saya terhindar dari rasa kesepian
19,20,21, 22,23,24,25
2.6 Penelitian Sebelumnya Peneliti mengawali dengan menelaah penelitian terdahulu yang berkaitan dan relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Dengan demikian, peneliti mendapatkan rujukan pendukung, pelengkap, pembanding dan memberi gambara awal mengenai kajian terkait permasalahan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, peneliti meninjau dari peneliti sebelumnya yang hampir mirip dengan peneliti di bawah ini. Salah satu penelitian mengenai radio yang pernah dilakukan oleh Allan Galiando28 dalam penelitiannya tentang Kepuasan Pendengar Terhadap Kualitas
28
Allan Galiando. Kepuasan Pendengar Terhadap Kualitas Siaran Radio Kalimaya Bhaskara Fm. 2006 Http://jurnalskripsi.com/analisa-kepuasan-pendengar-terhadap-kualitas-siaran-radio-kalimaybhaskara-
43
Siaran Radio Kalimaya Bhaskara FM. Timbulnya usaha di bidang jasa dewasa ini mengakibatkan berkembangnya pasar jasa yang ditandai dengan banyaknya produk-produk jasa yang ditawakan ke pasar. Hal ini berakibat munculnya persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, perusahaan jasa dituntut untuk mampu menghasilkan produk jasa yang berkualitas guna memenangkan persaingan. Salah satu bentuk bisnis jasa adalah penyiaran radio. Jasa penyiaran radio disamping sebagai media hiburan, juga berfungsi sebagai media informasi dan
pendidikan.
Kelangsungan
usaha
ini
sangat
tergantung
pada
kemampuannya untuk memberikan materi-materi siaran yang diinginkan oleh para pendengar sebagai konsumennya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari kehandalan (reliability), tanggapan (responsiveness), perhatian (empathy), jaminan (assurance) dan bukti fisik (tangibles) yang kemudian dijabarkan menjadi beberapa atribut variabel. Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisa Kepentingan-Kinerja (Important Performance Analysis). Tingkat kinerja Radio Kalimaya Bhaskara berdasarkan pada penilaian pendengar atas atribut kualitas siaran berkisar antara 379 sampai dengan 400. Atribut yang pelaksanaannya paling tinggi adalah kekuatan frekuensi. Sedangkan item yang pelaksanaannya paling rendah adalah cara
fm-studi-pada-mahasiswa-brawijaya-malang.pdf diakses pasa tanggal 26 Januari 2015 pukul 15.20 WIB.
44
penyampaian informasi, sehingga atribut yang dianggap pelaksanaannya paling baik adalah kekuatan frekuensi. Berdasarkan pada nilai kesesuaian dan kuadran pada diagram kartesius dapat diketahui bahwa item kesediaan dalam menanggapi saran dan kritik merupakan prioritas utama dalam melakukan perbaikan. Penelitian selanjutnya berjudul Analisis Statistika Mengenai Kepuasan Pendengar Radio Terhadap Radio Istara di Surabaya oleh Grezti Ristanti29 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Radio Istara merupakan radio swasta yang berada di Surabaya dan tereknal sebagai radio dugem karena acara-acara off air yang diadakan.
Namun, dua tahun terakhir Radio Istara berusaha
mengubah image tersebut menjadi radio anak muda dengan program-program yang bervariasi dan kreatif.selain merubah program acara, Radio Istara juga terus meningkatkan layanan lain seperti kualitas penyiar, kejernihan suara, kemudahan menelepon dll.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian
mengenai kepuasan pendengar Radio Istara terhadap layanan yang diberikan radi istara. Analisis yang dilakukan yaitu dengan statistika deskriptif untuk mengetahui karakteristik pendengar istara sedangkan analisis harapan serta kepuasan pendengar Radio Istara dengan menggunakan diagram kartesius dan analisis faktor. Hasil analisa menunjukkan bahwa pendengar radio di Surabaya
29
Grezti Ristanti. Kepuasan Pendengar Radio Terhadap Radio Istara di Surabaya. 2009. http://digilib.its.ac.id/ITS-undergraduate.pdf diakses pada tanggal 26 Januari 2015 pukul 16.15 WIB.
45
pada penelitian ini sebagian besar mendengarkan Radio EBS, Istara dan Mradio. Mayoritas pendengar untuk ketiga radio tersebut menurut intensitas dalam mendengarkan Radio berturut-turut adalah 18-20 tahun (EBS), 24-26 tahun (Istara), 18-20 tahun (Mradio). Kelebihan Radio Istara menurut pendengar pada penelitian ini adalah penyiar
memiliki ciri khas
dan berwawasan luas,
sedangkan atribut yang perlu ditingkatkan adalah jumlah lagu pop diperbanyak serta up to date. Faktor yang mempengaruhi kepuasan pendengar adalah kualitas penyiar, program musik yang ditawarkan kreatif dan menarik, informasi yang disiarkan lengkap dan aktual. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yaitu oleh Iretta Alfazriani30 dengan judul penelitian Pengaruh Kepuasan Pendengar Terhadap Loyalitas Pendengar Radio Sheba Fm. Dewasa ini kebutuhan informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting. Kebutuhan akan informasi dapat diperoleh salah satunya melalui radio. Hal ini menyebabkan
bermunculuan
berbagai
radio.
Banyaknya
radio
bermunculan menyebabkan terjadinya persaingan yang ketat antara dalam
menarik
konsumennya
supaya
yang radio
tertarik mendengarkan radionya.
Adapun station radio yang menjadi media informasi bagi masyarakat, salah satunya adalah radio sheba fm. Bagi sebuah radio pendengar merupakan bagian 30
Iretta Alfazriani. Pengaruh Kepuasan Pendengar Terhadap Loyalitas Pendengar Radio Sheba Fm. 2011. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/iretafazriani.pdf diakses pada 26 Januari 2015 pukul 21.38 WIB.
46
yang sangat penting. Terdapat dua tipe pendengar yaitu pendengar aktif dan pendengar pasif. Pendengar adalah kekayaan bagi sebuah radio. Sampel dalam penelitian ini adalah 150 pendengar Radio Sheba, diambil dari 300 pendengar yang terkumpul dalam 993 Frends dan Paguyuban Pari. Kemudian sampel tersebut diberikan angket kepuasan pendengar dan loyalitas pendengar. Jawaban terhadap skala kepuasan dan loyalitas diukur kemudian digunakan unyuk membagi tiga kategori, tinggi, sedang dan rendah. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian kepuasan dengan loyalitas pendengar memiliki hubungan yang signifikan.Hasil analisis selanjutnya dengan menggunakan uji regresi menunjukan bahwa variabel responsivitas dan empati memberikan sumbangsih yang signifikan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah ada perbedaan virginity value ditinjau dari big five personality. Hasil dari penelitian ini adalah Pengaruh Kepuasan Pendengar Terhadap Loyalit Pendengar Radio Sheba Fm Memiliki Hubungan yang Signifikan Kepuasan dengan Loyalit Pendengar Radio Sheba Fm. Persamaan penelitian ini adalah meneliti tentang kepuasan pendengar radio. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh mahasiswi Universitas Bengkulu yaitu oleh Rachman Rangkuti31 dengan judul penelitian Analisis
31
Rachman Rangkuti. Analisis Program Siaran yang Mempengaruhi Kepuasan Pendengar Radio Swaraunib 99,2 FM pada Mahasiswa Universitas Bengkulu. 2013. http://repository.unib.ac.id/3379/ diakses pada 07 Maret 2015 pukul 20.38 WIB.
47
Program Siaran yang Mempengaruhi Kepuasan Pendengar Radio Swaraunib 99,2 FM pada Mahasiswa Universitas Bengkulu. Radio merupakan salah satu jenis media usaha hiburan dan informasi, mempunyai dua jenis konsumen, yaitu pendengar dan pemasang iklan. Dimana secara teoritis hubungan kedua konsumen tersebut berbanding lurus yang artinya semakin banyak yang mendengarkan, maka semakin banyak pula yang memasang iklan dan ini menjadi income bagi perusahaan radio tersebut. Banyaknya pendengar ini tergantung dari sebuah radio untuk bisa menyajikan program siaran yang menjadi kebutuhan serta keinginan pendengar untuk mendapatkan kepuasan dalam mendengarkan siaran suatu radio. Radio sebagai media komunikasi mutlak dipahami sebagai media komunikasi masa, dimana didalamnya menyangkut berbagai aspek yang perlu mendapatkan pemahaman yang mendasar Penelitian ini dilakukan pada radio SwaraUNIB 99,2 FM yang mempunyai pangsa pendengar dominan anak muda (pelajar dan mahasiswa). Kemudian pada penelitian ini yang menjadi respondennya adalah mahasiswa Universitas Bengkulu. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah program siaran yang ditawarkan dapat mempengaruhi kepuasan konsumen (pendengar) dalam memilih siaran yang berkualitas pada Radio SwaraUNIB 99,2 FM. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah accidental sampling dan dilakukan dalam waktu 1 minggu dan mendapatkan 100 responden mahasiswa Universitas Bengkulu. Dengan menggunakan kuesioner sebagai metode pengumpulan datanya.Metode analisis yang digunakan adalah
48
kualitatif dan kuantitatif. Dari analisa kuantitatif dengan menggunakan metode regrresi linier berganda, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 0,406 + 0,127X R2 = 0,331 R = 0,575 Dari persamaan koefisien regresi tersebut dapat diketahui bahwa variabel X mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel Y, dengan nilai koefisien determinasi (R2) 0,331 dan koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,575. Penelitian terakhir yang dilakukan oleh mahasiswi Universitas Bengkulu yaitu oleh Moch. Ali Syamsudin32 dengan judul penelitian Analisis Perilaku Dan Tingkat Kepuasan Pendengar Anak Muda Radio Wijaya FM Surabaya. Pertumbuhan radio-radio swasta di Surabaya dalam 10 tahun terakhir ini sangat pesat, terutama pada gelombang FM (Frequensi Modulation). Kini jumlah stasiun radio bergelombang FM di Surabaya mencapai 12 buah. Hal menyebabkan persaingan antar stasiun semakin ketat dalam memperebutkan audience, belum lagi ditambah dengan perkembangan teknologi tape recorder yang dilengkapi dengan remote control yang menyebabkan semakin mudahnya audience untuk mengubah gelombang radio apabila program acara yang didengarkan tidak enak dan juga kue iklan yang semakin mengecil sebagai imbas dari krisis ekonomi yang terjadi belakangan ini Hal ini bertujuan untuk mengetahui segmentasi, perilaku mendengarkan, tingkat ekspektasi dan persepsi
32
Moch. Ali Syamsudin. Analisis Perilaku Dan Tingkat Kepuasan Pendengar Anak Muda Radio Wijaya FM Surabaya. 2013.http://repository.unib.ac.id/id/eprint/3379 diakses pada 07 Maret 2015 pukul 20.48 WIB.
49
sehingga dapat diketahui tingkat kepuasan pendengar anak muda. Dari pengolahan data, maka dapat diketahui latar belakang pendengar anak muda dan perilaku mendengarkan anak muda secara umum, dapat mengelompokan pendengar anak muda menjadi 3 segmen yaitu segmen affluent, achiever dan loner, selain itu dapat mengetahui variabel-variabel yang menimbulkan terjadinya kesenjangan. sehingga sebagai langkah terakhir dalam penelitian ini dilakukan usulan perencanaan strategi pemasaran dan perbaikan kepada P. T Wijaya FM. Hasil yang didapat adalah bahwa terjadi kesenjangan terhadap beberapa variabel pada ketiga segmen gaya hidup, sehingga pihak manajemen sebaiknya berusaha untuk melakukan perbaikan terhadap variabel-variabel yang memiliki kesenjangan, sehingga pendengar anak muda menjadi puas dalam mendengarkan radio wijaya. Penelitian ini diharapkan dapat membantu P.T. Wijaya FM untuk memperbaiki kualitas acara dan penyiamya sehingga pendengar anak mudanya semakin betah dalam mendengarkan radio Wijaya.
50
51
BAB III Metodologi Penelitian
3.1 Metode Penelitian Peneliti pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan sifat deskriptif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang dapat menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan deemikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis data. Peneliti lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap representasi dari seluruh populasi.33 Dalam riset kuantitatif, peneliti dituntut bersikap objektif dan memisahkan diri dari datanya. Artinya, peneliti tidak boleh membuat batasan konsep ataupun alat ukur data sekehendak hatinya sendiri. Semua harus objektif dengan diuji dahulu apakah batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip reabilitas dan validitas. Sifat deskriptif dalam penelitian hanya bertujuan untuk memaparkan situasi atau peristiwa, tidak menjelaskan hubungan, atau membuat prediksi. 33
Racmat kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2009. Hal 55
52
Karateristik data diperoleh dengan ukuran kecenderungan pusat atau ukuran sebaran. Penelitian deskriptif menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan.34 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pendengar radio Hot Fm berdasarkan motif – motif yang terdapat pada indikator dalam tabel operasional variable. Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk menggambarkan atau memaparkan motif apa saja yang mendasari pendengar untuk mendapatkan kepuasan. 3.2 Teknik Penelitian Penelitian ini menggunakan teknik survei. Survei adalah metode riset dengan mengggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Dalam survei proses pengambilan data dan analisi data sosial bersifat sangat terstruktur dan mendetail melalui kuisioner sebagai instrument utama untuk mendapatkan informasi dari sejumlah responden yang diasumsikan mewakili populasi secara spesifik.35 Peneliti akan menggunakan metode survei dan mengaplikasikannya dalam kuesioner yang akan disebarkan kepada sampel-sampel yang sudah ditentukan. Penelitian ini akan dilakukan terhadap pendengar yang mendengarkan radio Hot 34 35
Ibid Hal 55 Ulber Silalahi. Metode Penelitian Sosial. 2010. Bandung : Refika Aditama. Hal 60
53
Fm untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari variabel tingkat kepuasan pendengar radio Hot Fm. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data.36 Ada beberapa teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan oleh peneliti. Pada penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif, maka pengumpulan data yang dilakukan adalah: 3.3.1 Kuesioner Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden.37 Kuesioner yang akan dibuat oleh peneliti berisi pertanyaan dan pernyataan sesuai dengan objek penelitian yang akan disebarkan kepada responden yang telah ditentukan. Kuesioner ini dibuat berdasarkan kerangka operasional. Pertanyaan atau pernyataan pada penelitian ini berkaitan dengan variabel tingkat kepuasan pendengar radio Hot Fm. Peneliti menggunakan skala Likert sebagai skala pengukurannya. Dalam skala Likert akan dibuat serangkaian pernyataan dalam kuesioner yang diisi oleh responden. Setiap responden diminta menjawab atau mengisi 36 37
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2009. Hal 94 Ibid. Hal 141
54
pernyataan dalam kuesioner yang mengacu pada pengukuran skala likert. Pada skala likert umumnya menggunakan 5 pilihan jawaban yang terdiri dari “sangat setuju”, “setuju”, “ragu-ragu”, “tidak setuju” dan “sangat setuju”. Namun dalam penelitian ini hanya menggunakan 4 pilihan jawaban. Hal ini dilakukan untuk menghindari jawaban keragu-raguan dari responden bila disediakan jawaban ditengah. Peneliti menganggap bahwa jawaban ragu-ragu adalah jawaban yang tidak konsisten sehingga tidak perlu dicantumkan. Disediakan jawaban ditengah-tengah akan menghilangkan banyaknya data dalam riset, sehingga data yang diperlukan banyak yang hilang. Jawaban ragu-ragu ini mencangkup juga cukup sering, cukup puas, agak, sedang, dan lainnya.38 Adapun skala pengukuran adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skor Penilaian Berdasarkan Skala Likert
38
Jawaban
Skor
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2009. Jakarta: Kencana. Hal 137
55
3.5 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dari kemudian ditarik kesimpulannya.39 Populasi dalam penelitian ilmiah juga merujuk pada istilah untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Dalam penelitian ini populasinya adalah jumlah pendengar aktif yang mendengarkan siaran radio Hot Fm dengan jumlah keseluruhan pendengar sebanyak 126 pendengar.40 Sedangkan sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya. Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam penelitian, dengan kata lain sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili seluruh populasi. Karena jumlah populasi yang cukup besar tersebut, maka ditentukan jumlah sampel yang akan diteliti syaratnya adalah pendengar yang mengetahui radio Hot Fm. Dalam penelitian ini karena sampel sudah diketahui secara pasti dan menetap, maka sampelnya bersifat simple random sampling. Probality sampling, merupakan teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi seluruh angota populasi untuk dipilih menjadi
39 40
Bungin. Metode Penelitian Kuantitatif. 2009. Jakarta: Kencana. Hal 90 Daftar rekapitulasi pendengar aktif Hot Fm hari rabu tanggal 08 april 2015
56
sampel.41 Dalam hal ini peneliti memerlukan sampel yang representatif karena penelitian ini menggunakan riset kuantitatif. Sampel yang representatif dapat diartikan bahwa sampel tersebut mencerminkan semua unsur dalam populasi secara proporsional atau memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi yang dipilih, sehingga dapat mewakili keadaan yang sebenarnya dalam keseluruhan populasi. Populasi yang berjumlah lebih dari 100 orang memungkinkan peneliti melakukan penarikan sampel dengan rumus Yamane dengan tingkat kesalahan 10%. Berikut ini adalah perhitungan dengan menggunakan rumus Yamane :
݊=
ே ேௗ మ ାଵ
Keterangan: n = Ukuran Sampel Penelitian N = Ukuran Populasi Responden e
=
Kelonggaran
ketidaktelitian
karena
kesalahan
pengambilan sampel yang dapat ditolerir, misalnya 10%, kemudian d ini dikuadratkan. Berdasarkan sumber data jumlah penelitian pada pendengar aktif di stasiun radio Hot Fm, berjumlah 126 orang dan berdasarkan rumus di atas sampel dalam penelitian ini adalah:
41
Nanang Martono. Metode Penelitian Kuantitatif. 2010. Jakarta: Rajawali Pers. Hal 67
57
N = 126 d = 10% = 0,1 Jawab: ݊=
126 126 (0,1)ଶ + 1
=
݊=
126 2.26
݊ = 55,75 = Dibulatkan menjadi 56 Orang
3.6 Teknik Sampling Simple random sampling adalah suatu tipe sampling probabilitas, dimana peneliti dalam memilih sampel dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota populasi untuk ditetapkan sebagai anggota sampel. Dengan teknik semacam itu maka terpilihnya individu menjadi anggota sampel benar-benar atas dasar faktok kesempatan (chance), dalam arti memiliki kesempatan yang sama, bukan karena adanya pertimbangan subjektif dari peneliti.42 Penarikan sampel dilakukan berdasarkan luas jangkauan siar radio Hot Fm. Yaitu meliputi wilayah Kota Serang, Kabupaten Serang, Anyer, Kota Cilegon, Merak, Pandeglang
42
Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian. 2012. Bandung: Alfabeta. Hal 64
58
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Data 3.7.1 Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrument (kuesioner) akan mengukur dengan apa yang ingin diukur. Pengujian instrumen dilakukan dengan teknik analisis item instrumen. Yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item variabel pertanyaan independen dengan skor total pertanyaan variabel tersebut dengan menggunakan koefisien korelasi (r). Apabila angka korelasi yang diperoleh diatas angka r tabel maka penyataan itu valid. Uji validitas dan Uji reliabilitas dalam penelitian penulis menggunakan program aplikasi SPSS (Statistic Package Social Science) versi 21. Uji validitas dalam
penelitian
dilakukan
untuk
memastikan
bahwa
masing-masing
pernyataan yang diajukan kepada responden telah dinyatakan valid atau tidak. Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah variabel tingkat kepuasan pendengar radio Hot Fm. 3.7.2 Uji Reliabilitas Setelah melakukan uji validitas, peneliti melakukan uji reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran variabel. Pengukuran yang reliable akan menunjukan instrument yang sudah dipercaya pula. Peneliti
59
akan menguji kehandalan dengan menghitung dari masing-masing instrument dalam suatu variabel.43 Kriteria uji reliabilitas : Tabel 3.2 Tingkat Reabilitas Berdasarkan Tingkat Alfa Alpha
Tingkat Reliabilitas
0,00 s/d 0,20
Kurang Reliabel
>0,20 s/d 0,40
Agak Reliabel
>0,40 s/d 0,60
Cukup Reliabel
>0,60 s/d 0,80
Reliabel
>0,80 s/d 1,00
Sangat Reliabel
3.7.3 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Menentukan besarnya nilai r tabel dengan ketentuan df = jumlah kasus – 2 atau 56 – 2 = 54 dengan tingkat signifikasi sebesar 5% atau 0,05 , angkanya = 0,2632. Analisis output dapat dilihat pada bagian Pearson Correletad. Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas Item Penyataan
Pernyataan 1 Pernyataan 2 43
Pearson Correlation (r hitung) 0,538 0,374
r Tabel (signifikansi 0,05) 0,263 0,263
Keterangan
Valid Valid
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi.2009. Jakarta: Kencana. Hal 141
60
Pernyataan 3 0,495 0,263 Valid Pernyataan 4 0,547 0,263 Valid Pernyataan 5 0,465 0,263 Valid Pernyataan 6 0,540 0,263 Valid Pernyataan 7 0,340 0,263 Valid Pernyataan 8 0,304 0,263 Valid Pernyataan 9 0,538 0,263 Valid Pernyataan 10 0,615 0,263 Valid Pernyataan 11 0,417 0,263 Valid Pernyataan 12 0,431 0,263 Valid Pernyataan 13 0,615 0,263 Valid Pernyataan 14 0,415 0,263 Valid Pernyataan 15 0,492 0,263 Valid Pernyataan 16 0,395 0,263 Valid Pernyataan 17 0,495 0,263 Valid Pernyataan 18 0,456 0,263 Valid Pernyataan 19 0,522 0,263 Valid Pernyataan 20 0,540 0,263 Valid Pernyataan 21 0,360 0,263 Valid Pernyataan 22 0,371 0,263 Valid Pernyataan 23 0,415 0,263 Valid Pernyataan 24 0,418 0,263 Valid Pernyataan 25 0,307 0,263 Valid (Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Hasil analisis tersebut menunjukkan seluruh item pernyataan pada tabel tersebut > 0,263 adalah valid Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Reabilitas Cronbach's Alpha .842
N of Items 25
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
61
Hasil output SPSS tersebut menunjukkan tabel reability coefficients yang terlihat sebagai cronchbach’s alpha 0,842 > 0,60. Dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan tersebut adalah sangat reliable
3.8 Analisis Data Analisis
data
adalah
pengolahan
data
yang
diperoleh
dengan
menggunakan rumus atau aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian.44 Analisi data ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis dalam rangka penarikan kesimpulan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi : 3.8.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.45 Dalam analisis deskriptif ini perhitungan yang digunakan untuk mengetahui tingkat persentase skor jawaban masing-masing variabel dengan rumus sebagai berikut :
44
Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian. 2012. Bandung: Alfabeta. Hal 147
45
Ibid. Hal 148
62
%=
݊ × 100% ܰ
Keterangan : n = Skor empiric (skor yang diperoleh) N = Jumlah skor atau nilai (skor ideal) Perhitungan deskriptif persentase ini mempunyai langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menentukan persentase maksimal
2.
݈ܵ݇ܽ݉݅ݏ݇ܽ݉ ݎ × 100% ݈ܵ݇ܽ݉݅ݏ݇ܽ݉ ݎ 4 × 100% = 100% 4 Menentukan angka persentase minimal ݈ܵ݇ܽ݉݅݊݅݉ ݎ × 100% ݈ܵ݇ܽ݉݅ݏ݇ܽ݉ ݎ
1 × 100% = 25% 4 3. Menentukan kelas interval kelas persentase, diperoleh dari pembagian kriteria terhadap rentang persentase (100% - 25% = 75%), maka didapat 75% : 4 = 18.75% Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang diperoleh (dalam%) dengan analisis deskriptif persentase diperoleh sebagai berikut :
63
Tabel 3.5 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase 82% – 100%
Sangat Kuat
63% – 81%
Kuat
44% – 62%
Cukup
25% – 43%
Lemah
6% – 24%
Sangat lemah
(Sumber : Olahan Peneliti) 3.9 Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah yang mengcover jangkauan siar radio Hot Fm. Adapun rencana waktu Penelitian yang akan dilaksanakan sebagaimana berikut: Tabel 3.6 Tabel Pelaksanaan Penelitian NO
KEGIATAN PENELITIAN
1 2 3 2 3 4 5 6 7
Pra riset (observasi awal) Awal Bimbingan Bab I-III Penyusunan Bab I, II dan Bab III Sidang Outline Penelitian Penyusunan Hasil Penelitian Bimbingan Bab IV dan V Penyempurnaaan Laporan Persiapan Sidang
JAN
FEB
BULAN MART APRIL
MEI
JUN
JUL
64
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Profil Hot Radio Radio sebagai salah satu media komunikasi masa memiliki banyak keunggulan dibanding media media-media komunikasi lainnya. Yang paling penting utama adalah efektifitas dalam segi biaya, karena komunikasi yang dilakukan menjadi terarah (sesuai segmen). Selain itu fak faktor tor kedekatan lokal juga membuat radio lebih unggul dibanding media lainnya. Jadi, jika anda mencari media yang efektif fektif menjangkau target audiens yang spesifik dengan lebih personal, sudah saatnya Anda berf berfikir ikir untuk memilih media radio.
(Logo Radio Hot Fm) 88,2 FM HOT Radio: Today’s Best Music Mulai mengudara pada 26 Juli 2004, yang dijadikan sebagai tanggal lah lahirnya 88,2 FM HOT Radio Serang, Serang radio ini mengudara selama 24 jam. 88,2 FM HOT Radio Serang kini hadir dengan konsep yang lebih tajam, yaitu sebagai media radio yang mengerti
65
kebutuhan pria/wanita, usia 15-40 tahun, status ekonomi sosial (SES) Menegah dan Menengah-Atas, seorang investor yang suka dengan tantangan-tantangan baru, berwawasan luas dengan percaya diri tinggi, menjadi pemimpin perubahan dan terbuka terhadap ide dan teknologi baru, suka mengekspresikan diri dan menikmati hidup. 88,2 FM HOT Radio Serang menemani pendengar melalu sajian musik terbaik atau lagu-lagu yang sudah mapan, selain itu juga memutarkan lagu-lagu tanpa meninggalkan sisi informasi yang dinamis dan responsif terhadap perkembangan/isu terkini, seiring dengan perubahan yang terus terjadi dan semakin derasnya arus informasi. Dengan kata lain, HOT Radio Serang adalah tempat dimana sajian musik terbaik hadir untuk memanjakan para hotners. Lass Talk More Music. HOT Radio memiliki keunggulan dibandingkan dengan radio-radio lain di Kota Serang, yaitu satu-satunya radio yang mengudara 24jam non-stop dan satusatunya radio yang dipercaya sebagai media partner Java Jazz, Rock in Line dan Show Nation, tahun ini sudah memasuki tahun ke-6. Untuk jangkauan Frekuensi HOT Radio sendiri yaitu menjangkau wilayah Serang-PandeglangCilegon. Bonusnya jika cuaca sedang bagus, Hot Radio bisa didengar sampai daerah puncak Bogor dan Lampung.
66
Selain itu, HOT Radio juga tidak hanya terfokus pada kepentingannya sendiri, namun juga HOT Radio peduli sekali terhadap lingkungannya bentuk nyatanya yaitu dengan melakukan program CSR, contoh progam CSR yang telah dilakukan HOT Radio yaitu bersama Yamaha melakukan pembagian tempat sampah gratis, donor darah, fogging dan masih banyak kegiatan lainnya. Berikut profil singkat 88,2 Fm HOT Radio : 1. Manajemen
: PT. Radio Hutama Orkestra Trendi Serang
2. Nama Udara
: 88,2 FM HOT Radio Serang
3. Slogan
: Today’s Best Music
4. Frekuensi
: FM 88,2 MHz
5. Panggilan Pendengar : Hotners 6. Alamat
: Jln. Raya Petir No. 88 Cipocok Jaya – Serang 42121
7. Telepon/Fax
: 0254 – 220 455
8. Website
: http://www.hotradioserang.com
9. Email :
[email protected]/
[email protected] 10. Facebook : http://www.facebook.com/882fmhotradioserang 11. Twitter 12. Contact Person
13. Coverage Area
: @hotradiofm : - Cahyonoadi RS Email :
[email protected] [email protected] Phone : 0811 846 242 - Gasa Email :
[email protected] Phone : 0817 0720 181 : Kota Serang, Kabupaten Serang, Anyer, Kota Cilegon,Merak, Pandeglang dan sekitarnya.
67
4.2 Deskripsi Data 4.2.1 Analisis Data Responden Untuk mengetahui tingkat kepuasan pendengar radio Hot Fm, peneliti telah melakukan pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner dengan cara simple random sampling. Kuesioner disebarkan kepada 56 pendengar yang aktif mendengarkan radio Hot Fm. Kuesioner tersebut terdiri dari 25 item pernyataan dan 6 pertanyaan yang diajukan untuk memperoleh data reponden yaitu mengenai jenis kelamin, usia, alamat responden, frekuensi mendengarkan radio dalam seminggu terakhir, jumlah waktu yang dipergunakan dalam mendengar radio, dan program yang memuaskan ketika mendengarkan radio Hot Fm. Tabel 4.1 Jenis Kelamin Frequency
Valid
Laki-laki
27
Perempuan
29
Total
56
Percent 48.2
Valid Percent
Cumulative Percent
48.2
48.2
51.8
51.8
100.0
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden laki-laki berjumlah 27 orang dengan persentase 48,2% dan responden Perempuan sebanyak 29 orang dengan persentase 51,8%. Dari table tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden pada penelitian ini adalah perempuan.
68
Tabel 4.2 Usia Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
15-19 Tahun
16
28.6
28.6
28.6
20-29 Tahun
36
64.3
64.3
92.9 100.0
30-39 Tahun Total
4
7.1
7.1
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa usia responden 15-19 tahun berjumlah 16 orang dengan persentase 28,6%, Usia responden 20-29 tahun berjumlah 36 orang dengan persentase 64,3% dan usia responden 30-39 tahun berjumlah 4 orang dengan persentase 7,1%. Klasifikasi usia ini dibuat berdasarkan usia remaja hingga dewasa yang memungkinkan responden mulai aktif menggunakan media massa khususnya radio. Klasifikasi usia ini juga berdasarkan angka rata-rata pendengar radio yang terdapat pada company profile Hot Fm. Mereka yang bersikap terbuka terhadap berbagai macam media dan merasa berumur 24 tahun itu disebut generasi C karena memiliki ciri: conten creator, connected, co-creation, costumize, community, curious, dan control “C” (suka meniru atau mencontoh idolanya). Dari table tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas usia responden pada penelitian ini adalah usia 20-29 tahun sebanyak 36 orang.
69
Tabel 4.3 Alamat Responden Frequency Serang Kota
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
32
57.1
57.1
57.1
Anyer
6
10.7
10.7
67.9
Cilegon
5
8.9
8.9
76.8
Kab. Serang
7
12.5
12.5
89.3 100.0
Pandeglang Total
6
10.7
10.7
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa asal daerah responden yang bertempat tinggal di Serang Kota berjumlah 32 orang dengan persentase 57,1%, di Anyer berjumlah 6 orang dengan persentase 10,7%, di Cilegon berjumlah 5 orang dengan persentase 8,9%, di Kab. Serang berjumlah 7 orang dengan persentase 12,5%, dan di Pandeglang berjumlah 6 orang dengan persentase 10,7%. Dari table tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas asal daerah pendengar radio Hot Fm berasal dari Serang Kota. Hal ini dikarenakan letak stasiun radio Hot Fm yang berada di tengah-tengah Kota Serang dan sangat mudah untuk responden yang beerada di Kota Serang untuk mengakses jaringan frekuensi radio Hot Fm. Tabel 4.4 Frekuensi mendengarkan Radio Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1-3 Kali
18
32.1
32.1
4-7 Kali
31
55.4
55.4
87.5
8-10 Kali
7
12.5
12.5
100.0
56
100.0
100.0
Total
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
32.1
70
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa Frekuensi mendengarkan radio dalam seminggu terakhir sebanyak 1-3 kali berjumlah 18 orang dengan persentase 32,1%, sebanyak 4-7 kali berjumlah 31orang dengan persentase 55,4%, dan yang berjumlah 8-10 kali berjumlah 7 orang dengan persentase 12,5%. Radio bersifat mobile dan portable. Orang bisa menjinjing radio kemana saja. Sumber energinya kecil dan sama portable-nya. Radio bisa menyatu dengan alat penunjang hidup lainnya, mulai dari senter, mobil, hingga handphone. Harga radio lebih murah dibandingkan media lain.46 Hal ini memudahkan pendengar untuk mendengarkan siaran radio. Tabel 4.5 Waktu mendengarkan Radio Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
10-45 Menit
17
30.4
30.4
30.4
46-90 Menit
30
53.6
53.6
83.9
91-135 Menit
5
8.9
8.9
92.9
135-180 Menit
4
7.1
7.1
100.0
56
100.0
100.0
Total
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa jumlah waktu yang digunakan untuk mendengarkan radio selama 10-45 menit berjumlah 17 orang dengan persentase 30,4%, selama 46-90 berjumlah 30 orang dengan persentase 53,6%,
46
Santi indra astuti. Jurnalisme Radio : Teori dan Praktik. 2008. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Hal 34
71
selama 91-135 menit berjumlah 5 orang dengan persentase 8,9%,dan selama 135-180 berjumlah 4 orang dengan persentase 7,1%. Radio hot Fm memiliki durasi siaran selama 24 jam yang terdiri dari program berita, musik, dan hiburan. Berdasarkan data yang diolah oleh peneliti sebanyak 30 responden menyatakan bahwa mereka mendengarkan siaran radio selama 46-90 menit. Waktu siaran setiap program radio Hot Fm adalah 120 menit. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden meluangkan waktu yang cukup lama untuk mendengarkan siaran radio. Tabel 4.6 Program yang memuaskan Frequency Slagi Hot
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
19
33.9
33.9
33.9
Symphony
8
14.3
14.3
48.2
Relasi
7
12.5
12.5
60.7
Beranda Sore
6
10.7
10.7
71.4 100.0
Ekspresi
16
28.6
28.6
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan program yang memuaskan ketika mendengarkan radio Hot Fm adalah program Slagi Hot berjumlah 17 orang dengan persentase 33,9%, Symphony berjumlah 8 orang dengan persentase 14,3%,Relasi berjumlah 7 orang dengan persentase 12,5%, Beranda Sore berjumlah 6 Orang dengan persentase 10,7% dan program Ekspresi berjumlah 16 orang dengan persentase 28,6%.
72
Program radio adalah rangkaian acara radio sepanjang hari.47 Program ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian berdasarkan pembagian waktu, misalnya program siaran pagi, siang, sore dan malam hari. Pembagin ini tidaklah baku tetapi disesuaikan dengan
kebutuhan stasiun radio yang
bersangkutan. Program “Slagi Hot” sendiri memilki konsep acara obrolan ringan dan isu popular yang dibawa dengan ringan.
4.2.2 Deskripsi Hasil Data Penelitian Tabel 4.7 Program radio hot fm dapat menambah wawasan Frequency Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
5.4
5.4
5.4
Setuju
32
57.1
57.1
62.5
Sangat setuju
21
37.5
37.5
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa 32 responden atau 57,1% menjawab setuju mengenai mendengarkan program radio hot fm dapat menambah wawasan, sedangkan 21 responden atau 37,5% menjawab sangat setuju, dan sisanya 3 responden atau 5,4% memilih tidak setuju.
47
M Jamiluddin Ritonga. Media Komunikasi Radio. 1996. Jakarta : Sinar Harapan. Hal 62
73
Sebagai masyarakat sosial kita sangat membutuhkan informasi dari berbagai belahan dunia baik informasi tentang dalam Negeri maupun Mancanegara. Secara tidak langsung informasi itu dapat meningkatkan intelektual pendengar sehingga mampu meningkatkan potensi sumber daya manusia yang dimiliki pendengar. Sebagian besar responden menyatakan mereka setuju bahwa mendengarkan program radio Hot Fm dapat menambah wawasan. Tabel 4.8 Berita disekitar wilayah Frequency Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
3.6
3.6
3.6
Setuju
37
66.1
66.1
69.6
Sangat setuju
17
30.4
30.4
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa 37 responden atau 66,1% menjawab setuju mengenai mendengarkan siaran radio Hot Fm karena ingin memperoleh berita baik di sekitar wilayah, sedangkan 17 responden atau 30,4% menjawab sangat setuju, dan sisanya 2 responden atau 3,6% memilih tidak setuju. Berita yang disampaikan oleh program radio Hot Fm umumnya adalah berita informasi dan politik yang dikemas untuk mudah dipahami sehingga menarik pendengar untuk mendengarkan program siaran radio Hot Fm. Kebutuhan akan informasi itu tidak terbatas dan manusia itu sendiri adalah
74
makhluk sosial. Sesuai fungsi, informasi merupakan fungsi yang paling penting didalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita-berita yang disajikan.48 Umumnya berita yang disampaikan adalah berita lokal atau sekitar wilayah siaran radio Hot Fm. Tabel 4.9 Berita yang disampaikan mudah dipahami Frequency Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
3.6
3.6
3.6
Setuju
40
71.4
71.4
75.0
Sangat setuju
14
25.0
25.0
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa 40 responden atau 71,4% menjawab setuju mengenai berita yang disampaikan mudah dipahami, sedangkan 14 responden atau 25% menjawab sangat setuju, dan sisanya 2 responden atau 3,6% memilih tidak setuju. Produksi radio semata-mata hanya ‘suara’. Karena itu menjadi tantangan terbesar produsen berita radio memahami hal-hal yang mungkin disiarkan dan yang tidak melalui radio. Keberhasilan utama pemberitaan radio apabila khalayak pendengar mampu menerima informasi tersebut dengan sempurna
48
Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa.2013. Jakarta: Rajawali Pers. Hal 66
75
secara makna maupun persepsi.49 Dengan demikian berita yang disampaikan mudah untuk dipahami. Tabel 4.10 Informasi berskala nasional maupun regional Frequency Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
5.4
5.4
5.4
Setuju
31
55.4
55.4
60.7
Sangat setuju
22
39.3
39.3
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan bahwa 31 responden atau 55,4% menjawab setuju mengenai informasi yang disampaikan berskala nasional maupun regional, sedangkan 22 responden atau 39,3% menjawab sangat setuju, dan sisanya 3 responden atau 5,4% memilih tidak setuju. Sebagian besar responden menyatakan mereka setuju bahwa informasi yang disampaikan berskala nasional maupun regional. Karena informasi yang disampaikan biasanya berupa berita di dalam negeri atau luar negeri dan juga berita lokal. Umumnya berita yang disiarkan adalah berita-berita yang baru atau yang sedang menjadi perbincangan publik, sehingga pendengar dapat mendengarkan siaran berita yang terbaru dan dikemas dengan ringan sehingga mudah untuk dipahami. Oleh karena itu sebanyak 31 responden menjawab setuju. 49
Jonathan Erol. Politik dan Radio. 2000. Surabaya : Sembrani Angkasa Nusantara. Hal 39
76
Tabel 4.11 informasi dan kondisi yang update Frequency Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1.8
1.8
1.8
Setuju
42
75.0
75.0
76.8
Sangat setuju
13
23.2
23.2
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Berdasarkan Tabel 4.11 menunjukkan bahwa 42 responden atau 75% menjawab setuju mengenai radio Hot Fm sudah memenuhi kebutuhan pendengar dalam mencari informasi dan kondisi yang update, sedangkan 13 responden atau 23,2% menjawab sangat setuju, dan sisanya 1 responden atau 1,8% memilih tidak setuju. Dalam mencari berita yang baru atau update , mayoritas responden menyatakan kesetujuannya memenuhi kebutuhan pendengar dalam mencari informasi atau berita dan kondisi yang update. Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik, dan atau penting bagi sebagian besar pendengar, melaui media berkala seperti radio. Berita pada awalnya mucul melalui surat kabar tetapi sekarang berita muncul juga melewati siaran radio. Tidak ada media tanpa berita, sebagaimana halnya tidak ada berita tanpa media. Berita telah tampil sebagai kebutuhan dasar (basic need) masyarakat modern di seluruh dunia.50
50
Sumadiria.2005. hal 65
77
Tabel 4.12 Memenuhi kebutuhan pendengar dalam menambah pengetahuan informasi Frequency Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
5
8.9
8.9
8.9
Setuju
30
53.6
53.6
62.5
Sangat setuju
21
37.5
37.5
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Berdasarkan Tabel 4.12 menunjukkan bahwa 30 responden atau 53,6% menjawab setuju mengenai radio Hot Fm sudah memenuhi kebutuhan pendengar dalam menambah pengetahuan informasi, sedangkan 21 responden atau 37,5% menjawab sangat setuju, dan sisanya 5 responden atau 8,9% memilih tidak setuju. Sebagian besar informasi kita dapatkan melalui media, dari belajar politik, seni, ekonomi serta banyak lagi subyek lainnya dari media. Salah satu cara mendidik atau mempersuasi adalah melalui pengajaran nilai-nilai, opini, serta aturan-aturan yang dianggap benar kepada pemirsa, artinya sebagian dari fungsi edukasi media diarahkan untuk membuat khalayak tersosialisasi.51 Berdasarkan hasil dari Tabel 4.11 dan Tabel 4.12 tersebut menunjukkan, mayoritas responden mengatakan sangat setuju dan setuju bahwa Hot Fm sudah memenuhi kebutuhan pendengar dalam mencari informasi dan kondisi yang update dan radio Hot Fm sudah memenuhi kebutuhan pendengar dalam
51
Joseph A. De Vito. Komunikasi Antarmanusia Edisi Ke Lima. 2004. Hal 516.
78
menambah pengetahuan informasi. Kemajuan dalam teknologi komunikasi memudahkan pendengar untuk pemenuhan kepuasan akan informasi dan pengetahuan tentang informasi. Tabel 4.13 Interaksi melalui line telepon Frequency Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Valid
1
Percent 1.8
Valid Percent 1.8
Cumulative Percent 1.8
3
5.4
5.4
7.1
Setuju
35
62.5
62.5
69.6
Sangat setuju
17
30.4
30.4
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4.13 menunjukkan bahwa 35 responden atau 62,5% menjawab setuju mengenai radio Hot Fm mempunyai penyiar yang melakukan interaksi melalui line telepon untuk berbagi pengalaman, 17 responden atau 30,4% menjawab sangat setuju, sedangkan 3 responden atau 5,4% menjawab tidak setuju dan sisanya 1 responden atau 1,8% memilih sangat tidak setuju. Hal ini menggambarkan bahwa responden mendengarkan radio karena dapat berbagi pengalaman dengan sesama pendengar radio lainnya. Information giver (pemberi informasi) memberikan fakta atau generalisasi yang otoratif, atau menghubungkan pengalamannya sendiri dengan masalah kelompok.52 Seseorang akan terus mempelajari hubungan diantara berbagai peristiwa melalui 52
Ibid. hal 172
79
pengalaman yang pernah dialaminya. Berdasarkan hal tersebut responden dapat berbagi pengalaman dengan mendengarkan radio. Tabel 4.14 Penyiar yang berkarakter Frequency Sangat Tidak Setuju
1
Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
1.8
Cumulative Percent
1.8
1.8
4
7.1
7.1
8.9
Setuju
34
60.7
60.7
69.6
Sangat setuju
17
30.4
30.4
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4.14 menunjukkan bahwa 34 responden atau 60,7% menjawab setuju mengenai radio Hot Fm mempunyai penyiar yang berkarakter, 17 responden atau 30,4% menjawab sangat setuju, sedangkan 4 responden atau 7,1% menjawab tidak setuju dan sisanya 1 responden atau 1,8% memilih sangat tidak setuju. Hal ini menggambarkan bahwa radio Hot Fm memiliki penyiar yang berkarakter, karena dengan adanya penyiar yang berkarakter akan menarik perhatian para pendengar untuk mendengarkan radio tersebut. Tabel 4.15 Frekuensinya mudah diakses Frequency Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
5.4
5.4
Setuju
32
57.1
57.1
62.5
Sangat setuju
21
37.5
37.5
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
5.4
80
Berdasarkan Tabel 4.15 menunjukkan bahwa 32 responden atau 57,1% menjawab setuju mengenai radio Hot Fm frekuensinya mudah diakses, sedangkan 21 responden atau 37,5% menjawab sangat setuju, dan sisanya 3 responden atau 5,4% memilih tidak setuju. Tabel 4.16 Kejernihan suaranya Frequency Sangat Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1.8
1.8
1.8
Tidak Setuju
10
17.9
17.9
19.6
Setuju
32
57.1
57.1
76.8
Sangat setuju
13
23.2
23.2
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Berdasarkan Tabel 4.16 menunjukkan bahwa 32 responden atau 57,1% menjawab setuju mengenai mendengarkan radio Hot Fm karena kejernihan suaranya, 13 responden atau 23,2% menjawab sangat setuju, sedangkan 10 responden atau 17,9% menjawab tidak setuju, dan sisanya 1 responden atau 1,8% memilih sangat tidak setuju. Radio merupakan alat atau jenis media massa elektronik yang mengandalkan
indera pendengaran. Hal itu menyebabkan penggguna radio
yang pernah atau sering mendengarkan radio akan mudah memperhatikan kualitas suara dan frekuensi. Beberapa radio dengan gelombang dan system tertentu memiliki kualitas suara yang berbeda.
81
Bagus atau tidaknya kualitas suara yang sampai pada pendengar tergantung frekuensi dan dari beberapa hal seperti microphone, pemancar, dan lain-lain. Jenis gelombang terdiri dari Amplitudo Modulation(AM), Frequency Modulation (FM) dan Short Wave (SW). sementara gelombang yang membawa suara dan gambar disebut gelombang elektromagnetik.53 Sesuai dengan nama stasiun radio, Hot Fm memakai gelombang Frequency Modulation (FM) yang memiliki jangkauan siaran yang luas, pastinya stasiun radio harus memudahkan para pendengar untuk mengakses stasiun radio tersebut seperti halnya frekuesi yang mudah diakses dan juga kejernihan suranya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pendengar untuk mencari frekuensi siaran radio dan juga untuk memuaskan kebutuhan pendengarnya. Berdasarkan hasil dari Tabel 4.15 dan Tabel 4.16 tersebut menunjukkan, mayoritas responden mengatakan sangat setuju dan setuju bahwa radio Hot Fm frekuensinya mudah diakses dan mendengarkan radio Hot Fm karena kejernihan suaranya.
53
Morissan. Manajemen Media Penyiaran. 2009. Jakarta: Prenanda Media Group. Hal 40-47
82
Tabel 4.17 Memuaskan rasa penasaran Frequency Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
7
12.5
12.5
12.5
Setuju
38
67.9
67.9
80.4
Sangat setuju
11
19.6
19.6
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Berdasarkan Tabel 4.17 menunjukkan bahwa 38 responden atau 57,9% menjawab setuju mengenai mendengarkan radio Hot Fm dapat memuaskan rasa penasaran saya akan sesuatu, sedangkan 11 responden atau 19,6% menjawab sangat setuju, dan sisanya 7 responden atau 12,5% memilih tidak setuju. Rasa penasaran adalah suatu emosi yang berkaitan dengan perilaku ingin tahu seperti eksplorasi, investigasi, dan belajar. Emosi manusia berkembang dengan maksud tertentu, dan kita tidak dapat menyangkal efektifitas emosi ini kearah perilaku seseorang.54 Oleh karena itu sebanyak 38 orang responden setuju bahwa mereka mendengarkan radio Hot Fm untuk memuaskan rasa penasaran. Tabel 4.18 Merasa senang Frequency Tidak Setuju Valid
54
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
6
10.7
10.7
Setuju
32
57.1
57.1
67.9
Sangat setuju
18
32.1
32.1
100.0
Total
56
100.0
100.0
Lawrence. Emotional Intelligence. 2003. Jakarta: Gramedia. Hal 75
10.7
83
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Berdasarkan Tabel 4.18 menunjukkan bahwa 32 responden atau 57,1% menjawab setuju mengenai mendengarkan radio Hot Fm membuat merasa senang, sedangkan 18 responden atau 32,1% menjawab sangat setuju, dan sisanya 6 responden atau 10,7% memilih tidak setuju. Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi dan membentuk pengertian. Misalnya ketika mengucapkan “selamat pagi, apa kabar?’ kita tidak bermaksud menyari keterangan. Komunikasi seperti ini dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan. Semua orang menginginkan kesenangan, dan responden menganggap bahwa dari mendengarkan radio pun mereka memperoleh kesenangan. Akhirnya mendengarkan radio sudah menjadi kebiasaan untuk mereka. Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara otomatis tidak direncanakan.55 Oleh karena itu Sebanyak 32 responden menjawab setuju mendengarkan siaran radio untuk membuat merasa senang. Tabel 4.19 Interaksi dengan pendengar lain Frequency Sangat Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
1
1.8
1.8
1.8
Tidak Setuju
10
17.9
17.9
19.6
Setuju
32
57.1
57.1
76.8
Sangat setuju
13
23.2
23.2
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) 55
Cumulative Percent
Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. 2005. Bandung : Roddakary. Hal 43
84
Berdasarkan Tabel 4.19 menunjukkan bahwa 32 responden atau 57,1% menjawab setuju mengenai siaran radio Hot Fm menjalin interaksi dengan pendengar lain. 13 responden atau 23,2% menjawab sangat setuju, sedangkan 10 responden atau 17,9% menjawab tidak setuju dan sisanya 1 responden atau 1,8% memilih sangat tidak setuju. Radio juga mendekatkan hubungan masing-masing pendengar karena dengan aksesnya yang mudah, orang dapat mengirim-ngirim salam sehinga orang bisa berinteraksi walaupun mereka berjauhan. Adanya interaksi akan memberikan pengaruh terhadap kepuasan pendengar. Oleh karena itu sebanyak 32 orang responden setuju bahwa siaran radio Hot Fm menjalin interaksi dengan pendengar lain. Tabel 4.20 Menemani aktivitas Frequency Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
7.1
7.1
7.1
Setuju
36
64.3
64.3
71.4
Sangat setuju
16
28.6
28.6
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Berdasarkan Tabel 4.20 menunjukkan bahwa 36 responden atau 64,3% menjawab setuju mengenai mendengarkan radio Hot Fm untuk menemani aktivitas didalam perjalanan atau rutinitas lainnya. sedangkan 16 responden atau 28,6% menjawab sangat setuju, dan sisanya 4 responden atau 7,1% memilih tidak setuju.
85
Radio bersifat intrusif, memiliki daya tembus yang tinggi. Sulit sekali menghindar dari siaran radio, begitu radio dinyalakan. Radio bisa menebus ruang – ruang dimana media lain tidak bisa masuk, misalnya, di dalam mobil. Karena sifatnya yang auditif atau hanya diperdengarkan saja, jadi sambil melakukan apapun, radio merupakan hiburan yang praktis dan dapat menembus ruang dari pendengarnya.56 Hal ini menggambarkan bahwa respoden mendengarkan radio Hot Fm untuk menemani aktivitas, seperti mendengarkan siaran radio didalam kendaraan untuk menemani perjalanan dan didalam ruangan untuk mengisi kesunyian sudah terpenuhi terbukti dengan banyaknya responden yang setuju sebanyak 36 responden. Tabel 4.21 Berbagi pengalaman dengan pendengar lain Frequency Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
7.1
7.1
7.1
Setuju
40
71.4
71.4
78.6
Sangat setuju
12
21.4
21.4
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Berdasarkan Tabel 4.21 menunjukkan bahwa 40 responden atau 71,4% menjawab setuju mengenai mendengarkan radio Hot Fm dapat berbagi pengalaman dengan pendengar hot fm lainnya. sedangkan 12 responden atau
56
Santi indra astuti. Jurnalisme Radio : Teori dan Praktik. 2008. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Hal 34
86
21,4% menjawab sangat setuju, dan sisanya 4 responden atau 7,1% memilih tidak setuju. Dalam media radio, bentuk partisipasi pendengar adalah untuk berbagi pengalaman sesama pendengar radio lainnya. Pada siaran radio yang sering membahas masalah tertentu dengan narasumber dan line telepon interaktif. Pada siaran radio, layanan line telepon juga digunakan dalam acara music untuk request lagu dan berkirim salam. Bentuk partisipasi dalam siaran radio dapat menggambarkan bahwa mendengarkan siaran radio Hot Fm dapat berbagi pengalaman karena berita atau pembahasan yang menarik. Tabel 4.22 Memberikan dampak yang membuat pendengarnya semangat lagi dalam beraktivitas Frequency Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
6
10.7
10.7
10.7
Setuju
29
51.8
51.8
62.5
Sangat setuju
21
37.5
37.5
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Berdasarkan Tabel 4.22 menunjukkan bahwa 29 responden atau 51,8% menjawab setuju mengenai program radio Hot Fm memberikan dampak yang membuat pendengarnya semangat lagi dalam beraktivitas. sedangkan 21 responden atau 37,5% menjawab sangat setuju, dan sisanya 6 responden atau 10,7% memilih tidak setuju.
87
Hal ini menggambarkan bahwa mendengarkan program radio hot fm dapat membuat pendengarnya semangat dalam beraktivitas mungkin karena programnya yang menghibur sehingga membuat pendengarnya merasa senang dan bersemangat. Tabel 4.23 Program radio sesuai dengan kebutuhan pendengar Frequency Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
3.6
3.6
3.6
Setuju
40
71.4
71.4
75.0
Sangat setuju
14
25.0
25.0
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Berdasarkan Tabel 4.23 menunjukkan bahwa 40 responden atau 71,4% menjawab setuju mengenai mendengarkan radio Hot Fm dapat berbagi pengalaman dengan pendengar hot fm lainnya. sedangkan 14 responden atau 25% menjawab sangat setuju, dan sisanya 2 responden atau 3,6% memilih tidak setuju. Hal ini menggambarkan bahwa program radio hot fm sesuai atau sudah memenuhi kebutuhan responden. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kebutuhan pendengar itu tidak ada habisnya. Hal tersebut terjadi karena semakin berkembangnya teknologi maka semakin besar juga kebutuhan pendengar akan informasi. Oleh karena itu responden merasa dengan mendengarkan program radio Hot Fm sudah sesuai dengan kebutuhan pendengar.
88
Tabel 4.24 Mendengarkan radio hot fm untuk mengisi waktu luang Frequency Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
3.6
3.6
3.6
Setuju
32
57.1
57.1
60.7
Sangat setuju
22
39.3
39.3
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Berdasarkan Tabel 4.24 menunjukkan bahwa 32 responden atau 57,1% menjawab setuju mengenai mendengarkan radio Hot Fm untuk mengisi waktu luang. sedangkan 22 responden atau 39,3% menjawab sangat setuju, dan sisanya 2 responden atau 3,6% memilih tidak setuju. Hal ini menggambarkan bahwa responden mendengarkan radio untuk mengisi waktu luang. Sebagian besar responden mendengarkan radio untuk mengisi waktu luang, karena menurut mereka radio dapat memberikan hal-hal yang menarik. Jadi daripada menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna lebih baik mereka mendengarkan radio. Tabel 4.25 Mendengar radio untuk melupakan aktivitas Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
1
1.8
1.8
1.8
Tidak Setuju
7
12.5
12.5
14.3
Setuju
28
50.0
50.0
64.3
Sangat setuju
20
35.7
35.7
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Berdasarkan Tabel 4.25 menunjukkan bahwa 28 responden atau 50% menjawab setuju mengenai mendengarkan radio Hot Fm untuk sejenak
89
melupakan aktivitas. 20 responden atau 35,7% menjawab sangat setuju, sedangkan 7 responden atau 12,5% menjawab tidak setuju, dan sisanya 1 responden atau 1,8% memilih sangat tidak setuju. Setiap hari orang melakukan aktivitas, aktivitas dibagi menjadi dua bagian yaitu aktivitas didalam ruangan dan luar ruangan. Dalam menjalankan aktivitas tersebut terkadang membuat seseorang merasa bosan dan memerlukan waktu untuk beristirahat. Pada saat istirahat umumya memerlukan hiburan untuk melupakan aktivitas. Salah satunya adalah radio, melalui siaran radio pendengar dapat mendengarkan musik untuk membuatnya merasa nyaman dan sejenak melupakan aktivitas. Tabel 4.26 Memberikan inspirasi Frequency Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
5
8.9
8.9
8.9
Setuju
30
53.6
53.6
62.5
Sangat setuju
21
37.5
37.5
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4.26 menunjukkan bahwa 30 responden atau 53,6% menjawab setuju mengenai program radio Hot Fm memberikan inspirasi bagi pendengarnya. sedangkan 21 responden atau 37,5% menjawab sangat setuju, dan sisanya 5 responden atau 8,9% memilih tidak setuju. Hal ini menggambarkan bahwa secara keseluruhan responden setuju tentang program radio Hot Fm dalam memberikan inspirasi bagi pendengarnya.
90
Tabel 4.27 Mendengarkan radio hot fm dapat menghilangkan kejenuhan Frequency Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
3.6
3.6
3.6
Setuju
31
55.4
55.4
58.9
Sangat setuju
23
41.1
41.1
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Berdasarkan Tabel 4.27 menunjukkan bahwa 31 responden atau 55,4% menjawab setuju mengenai mendengarkan radio Hot Fm dapat menghilangkan kejenuhan. sedangkan 23 responden atau 41,1% menjawab sangat setuju, dan sisanya 2 responden atau 3,6% memilih tidak setuju. Hal ini menggambarkan responden mendengarkan radio dapat menghilangkan kejenuhan. Responden yang jenuh dengan aktivitas kesehariannya lebih memilih radio sebagai sarana mereka menghilangkan kejenuhan, karena radio mudah untuk diakses melalui radiotype dan handphone dengan gratis. Tabel 4.28 Mendengarkan radio untuk kesenangan Frequency Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
3.6
3.6
3.6
Setuju
41
73.2
73.2
76.8
Sangat setuju
13
23.2
23.2
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4.28 menunjukkan bahwa 41 responden atau 73,2% menjawab setuju mengenai mendengarkan radio Hot Fm hanya sekedar
91
kesenangan. sedangkan 13 responden atau 23,2% menjawab sangat setuju, dan sisanya 2 responden atau 3,6% memilih tidak setuju. Semua orang menginginkan
kesenangan,
mendengarkan
radio
pun
dan
responden
mereka
menganggap
memperoleh
bahwa
kesenangan.
dari
Akhirnya
mendengarkan radio sudah menjadi kebiasaan untuk mereka. Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara otomatis tidak direncanakan.57 Oleh karena itu Sebanyak 41 responden menjawab setuju mendengarkan siaran radio untuk kesenangan. Tabel 4.29 meningkatkan daya imajinasi Frequency Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
7.1
7.1
7.1
Setuju
36
64.3
64.3
71.4
Sangat setuju
16
28.6
28.6
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Berdasarkan Tabel 4.29 menunjukkan bahwa 36 responden atau 64,3% menjawab setuju mengenai mendengarkan radio Hot Fmdapat meningkatkan daya imajinasi. sedangkan 16 responden atau 28,6% menjawab sangat setuju, dan sisanya 4 responden atau 7,1% memilih tidak setuju. Hal ini menggambarkan
bahwa
responden
mendengarkan
radio
karena
dapat
meningkatkan daya imajinasi. Dengan imajinasi, manusia mengembangkan sesuatu dari kesederhanaan menjadi lebih bernilai dalam pikiran. Imajinasi lebih 57
Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. 2005. Bandung : Roddakary. Hal 43
92
penting dari pengetahuan, sebab pengetahuan itu terbatas sedangkan imajinasi merangkul seluruh dunia, mendorong perubahan, dan melahirkan kemajuan manusia. Tabel 4.30 Mendengarkan radio hot fm dapat membuat merasa santai Frequency Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
3.6
3.6
3.6
Setuju
29
51.8
51.8
55.4
Sangat setuju
25
44.6
44.6
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015) Berdasarkan Tabel 4.30 menunjukkan bahwa 29 responden atau 51,8% menjawab setuju mengenai mendengarkan radio Hot Fm dapat membuat merasa santai. sedangkan 25 responden atau 44,4% menjawab sangat setuju, dan sisanya 2 responden atau 3,6% memilih tidak setuju. Jika rasa santai sudah diperoleh maka pendengar dapat meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi atau mengoptimalkan aktivitas. Rasa santai tersebut diperoleh setelah mendengarkan radio, karena mendengarkan radio memberinya kenyamanan yang ada pada tiap programnya. Tabel 4.31 Mendengarkan radio hot fm dapat terhindar dari rasa kesepian Frequency Tidak Setuju Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1.8
1.8
Setuju
29
51.8
51.8
53.6
Sangat setuju
26
46.4
46.4
100.0
Total
56
100.0
100.0
(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, Tahun 2015)
1.8
93
Berdasarkan Tabel 4.31 menunjukkan bahwa 29 responden atau 51,8% menjawab setuju mengenai mendengarkan radio Hot Fm dapat terhindar dari rasa kesepian. sedangkan 26 responden atau 46,4% menjawab sangat setuju, dan sisanya 1 responden atau 1,8% memilih tidak setuju. Hal ini menggambarkan bahwa responden mendengarkan radio karena dapat terhindar dari rasa sepi. Mendengarkan radio memberikan hiburan tersendiri bagi responden sehingga dapat menghilangkan rasa bosan. Ketika responden tidak ada kegiatan, mereka lebih sering mendengarkan radio untuk menghindari rasa sepi daripada harus keluar rumah mencari hiburan lain. Selain itu mereka menganggap hiburan lain akan lebih banyak mengeluarkan biaya. 4.3 Analisis Deskriptif Presentase Penelitian Setelah mengolah data dengan memberikan deskripsi dari masing-masing pernyataan yang dikembangkan dari indikator dalam teori Uses and Gratification. Maka penulis mengukur persentase masing-masing indicator, yaitu sebagai berikut: Tabel 4.32 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase 82% – 100% Sangat Kuat 63% – 81% Kuat 44% – 62% Cukup 25% – 43% Lemah 6% – 24% Sangat lemah (Sumber : Olahan Peneliti)
94
4.3.1 Kepuasan Informasi Berkaitan dengan peneguhan informasi untuk dapat memenuhi kepuasan akan informasi. Jumlah skor akumulasi yang menjawab 4 :
108 x 4 = 432
Jumlah skor akumulasi yang menjawab 3 :
182 x 3 = 546
Jumlah skor akumulasi yang menjawab 2 :
16 x 2 = 32
Jumlah skor akumulasi yang menjawab 1 :
0x0=0
Jumlah
= 1010
Jumlah skor indicator kebutuhan informasi: Skor tertinggi (untuk jawaban Sangat Setuju): 4 x 306 = 1224 Skor terendah (untuk jawaban Sangat Tidak Setuju): 1 x 306 = 306 Maka: 1010/1224 x 100% = 82,51% tergolong sangat kuat Berdasarkan data dari indikator motif kepuasan informasi yang diperoleh dari 56 responden, maka kepuasan informasi dengan peneguhan informasi untuk dapat memenuhi kepuasan akan informasi, dapat dilihat dibawah ini: R 306
S
T
918
1224 1010
95
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 56 responden mengenai kepuasan informasi termasuk dalam kategori interval “sangat kuat” dengan persentase 82,51%. Hal ini menggambarkan bahwa responden sangat puas dalam memenuhi kepuasan akan informasi. 4.3.2 Kepuasan Identitas Pribadi Berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang menenangkan dan emosional serta untuk mengetahui pendapat pendengar. Jumlah skor akumulasi yang menjawab 4 :
79 x 4 = 316
Jumlah skor akumulasi yang menjawab 3 :
171 x 3 = 513
Jumlah skor akumulasi yang menjawab 2 :
27 x 2 = 54
Jumlah skor akumulasi yang menjawab 1 :
3x1=3
Jumlah
= 886
Jumlah skor indikator kebutuhan identitas pribadi: Skor tertinggi (untuk jawaban Sangat Setuju): 4 x 280 = 1120 Skor terendah (untuk jawaban Sangat Tidak Setuju): 1 x 280 = 280 Maka: 886/1120 x 100% = 79,1% tergolong kuat Berdasarkan data dari indikator motif kepuasan identitas pribadi yang diperoleh dari 56 responden, maka kepuasan identitas pribadi berkaitan dengan
96
peneguhan pengalaman-pengalaman yang menenangkan dan emosional serta untuk mengetahui pendapat pendengar dapat dilihat dibawah ini: R 280
S
T
840
1120 886
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 56 responden mengenai kepuasan identitas pribadi dalam kategori interval “kuat” dengan persentase 79,1%. Hal ini menggambarkan bahwa responden puas dalam memenuhi kepuasan identitas pribadi. 4.3.3
Kepuasan Interaksi Sosial Berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang menenangkan
dan emosional serta untuk mengetahui pendapat pendengar. Jumlah skor akumulasi yang menjawab 4 :
116 x 4 = 464
Jumlah skor akumulasi yang menjawab 3 :
241 x 3 = 723
Jumlah skor akumulasi yang menjawab 2 :
34 x 2 = 68
Jumlah skor akumulasi yang menjawab 1 :
1x1=1
Jumlah
= 1256
Jumlah skor indikator kebutuhan identitas pribadi: Skor tertinggi (untuk jawaban Sangat Setuju): 4 x 392 = 1568
97
Skor terendah (untuk jawaban Sangat Tidak Setuju): 1 x 392 = 392 Maka: 1256/1568 x 100% = 80,1% tergolong kuat Berdasarkan data dari indikator motif kepuasan interaksi sosial yang diperoleh dari 56 responden, maka kepuasan interaksi sosial berkaitan dengan Berkaitan dengan peneguhan interaksi sosial , dan respons pendengar, dapat dilihat dibawah ini: R 392
S
T
1176
1568 1256
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 56 responden mengenai kepuasan interaksi sosial dalam kategori interval “kuat” dengan persentase 80,1%. Hal ini menggambarkan bahwa responden puas dalam memenuhi kepuasan interaksi sosial. 4.3.4
Kepuasan Hiburan Berkaitan dengan program siaran yang memiliki tujuan menghindarkan
tekanan, ketegangan, dan dorongan untuk mencari hiburan. Jumlah skor akumulasi yang menjawab 4 :
144 x 4 = 576
Jumlah skor akumulasi yang menjawab 3 :
224 x 3 = 672
98
Jumlah skor akumulasi yang menjawab 2 :
23 x 2 = 46
Jumlah skor akumulasi yang menjawab 1 :
1x1=1
Jumlah
= 1295
Jumlah skor indikator kebutuhan hiburan Skor tertinggi (untuk jawaban Sangat Setuju): 4 x 362 = 1448 Skor terendah (untuk jawaban Sangat Tidak Setuju): 1 x 362 = 362 Maka: 1295/1448 x 100% = 89,4% tergolong sangat kuat Berdasarkan data dari indikator motif kepuasan hiburan yang diperoleh dari 56 responden, maka kepuasan hiburan berkaitan dengan program siaran yang memiliki tujuan menghindarkan tekanan, ketegangan, dan dorongan untuk mencari hiburan, dapat dilihat dibawah ini: R 362
S
T
1086
1448 1295
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 56 responden mengenai kepuasan hiburan dalam kategori interval “ sangat kuat” dengan persentase 89,4%. Hal ini menggambarkan bahwa responden puas dalam memenuhi kepuasan hiburan.
99
4.4 Pembahasan Penelitian ini menggunkan Uses and Gratification model (model kegunaan dan kepuasan). Dalam model ini khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya.58 Benang merah dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui apakah mendengarkan radio dapat memenuhi akan kepuasan pendengar. Kepuasan tersebut yaitu Kepuasan informasi, Kepuasan identitas pribadi, Kepuasan interaksi sosial, Kepuasan Hiburan. Indikator-indikator inilah yang menjadi tolak ukur kepuasan pendengar dalam mendengarkan radio. Pada indikator pertama yaitu kepuasan informasi, dari enam pernyataan didapatkan hasil penelitian sebagai berikut. Pertama pada penyataan dalam kuesioner tentang mendengarkan program radio hot fm dapat menambah wawasan menunjukkan bahwa 32 responden atau 57,1% menjawab setuju. Kedua pada pernyataan tentang mendengarkan siaran radio Hot Fm karena ingin memperoleh berita baik disekitar wilayah atau menyeluruh menunjukkan bahwa 37 responden atau 66,1% menjawab setuju. Ketiga pada pernyataan tentang berita yang disampaikan mudah dipahami menunjukkan bahwa 40 responden atau 71,4% menjawab setuju. Keempat pada pernyataan tentang informasi yang disampaikan berskala nasional maupun regional menunjukkan bahwa 31 58
Onong Uchjana Effendi. Ilmu Komunikasi dan Praktek. 2004. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Hal 289
100
responden atau 55,4% menjawab setuju. Kelima pada pernyataan tentang radio Hot Fm sudah memenuhi kebutuhan pendengar dalam mencari informasi dan kondisi yang update menunjukkan bahwa 42 responden atau 75% menjawab setuju. Keenam pada pernyataan tentang radio Hot Fm sudah memenuhi kebutuhan pendengar dalam menambah pengetahuan informasi menunjukkan bahwa 30 responden atau 53,6% menjawab setuju. Berdasarkan data dari indikator motif kepuasan informasi yang diperoleh dari 56 responden, dengan hasil analisis deskriptif yang menunjukan persentase sebesar 82,51% tergolong sangat kuat atau dinyatakan sangat puas. Pada indikator kedua yaitu kepuasan identitas pribadi, dari lima pernyataan didapatkan hasil penelitian sebagai berikut. Pertama pada penyataan dalam kuesioner tentang radio Hot Fm mempunyai penyiar yang melakukan interaksi melalui line telepon untuk berbagi pengalaman menunjukkan bahwa 35 responden atau 62,5% menjawab setuju. Kedua pada pernyataan tentang radio Hot Fm mempunyai penyiar yang berkarakter menunjukkan bahwa 34 responden atau 60,7% menjawab setuju. Ketiga pada pernyataan tentang radio Hot Fm frekuensinya mudah diakses menunjukkan bahwa 32 responden atau 57,1% menjawab setuju. Keempat pada pernyataan tentang mendengarkan radio Hot Fm karena kejernihan suaranya menunjukkan bahwa 32 responden atau 57,1% menjawab setuju. Kelima pada pernyataan tentang mendengarkan radio Hot Fm dapat memuaskan rasa penasaran saya akan sesuatu menunjukkan
101
bahwa 38 responden atau 57,9% menjawab setuju. Berdasarkan data dari indikator motif kepuasan identitas pribadi yang diperoleh dari 56 responden, dengan hasil analisis deskriptif yang menunjukan persentase sebesar 79,1% tergolong kuat atau dinyatakan puas. Pada indikator ketiga yaitu kepuasan interaksi sosial, dari tujuh pernyataan didapatkan hasil penelitian sebagai berikut. Pertama pada penyataan dalam kuesioner tentang mendengarkan radio Hot Fm membuat merasa senang menunjukkan bahwa 32 responden atau 57,1% menjawab setuju. Kedua pada pernyataan tentang siaran radio Hot Fm menjalin interaksi dengan pendengar lain menunjukkan bahwa 32 responden atau 57,1% menjawab setuju. Ketiga pada penyataan tentang mendengarkan radio Hot Fm untuk menemani aktivitas didalam perjalanan atau rutinitas lainnya menunjukkan bahwa 36 responden atau 64,3% menjawab setuju. Keempat pada penyataan tentang mendengarkan radio Hot Fm dapat berbagi pengalaman dengan pendengar hot fm lainnya menunjukkan bahwa 40 responden atau 71,4% menjawab setuju. Kelima pada pernyataan tentang program radio Hot Fm memberikan dampak yang membuat pendengarnya semangat lagi dalam beraktivitas menunjukkan bahwa 29 responden atau 51,8% menjawab setuju. Keenam pada pernyataan tentang mendengarkan radio Hot Fm dapat berbagi pengalaman dengan pendengar hot fm lainnya menunjukkan bahwa 40 responden atau 71,4% menjawab setuju. Ketujuh pada pernyataan tentang mendengarkan radio Hot Fm untuk mengisi
102
waktu luang menunjukkan bahwa 32 responden atau 57,1% menjawab setuju. Berdasarkan data dari indikator motif kepuasan interaksi sosial yang diperoleh dari 56 responden, dengan hasil analisis deskriptif yang menunjukan persentase sebesar 80,1% tergolong kuat atau dinyatakan puas. Pada indikator keempat yaitu kepuasan hiburan, dari tujuh pernyataan didapatkan hasil penelitian sebagai berikut. Pertama pada penyataan dalam kuesioner tentang mendengarkan radio Hot Fm untuk sejenak melupakan aktivitas menunjukkan bahwa 28 responden atau 50% menjawab setuju. Kedua pada penyataan tentang program radio Hot Fm memberikan inspirasi bagi pendengarnya menunjukkan bahwa 30 responden atau 53,6% menjawab setuju. Ketiga pada pernyataan tentang mendengarkan radio Hot Fm dapat menghilangkan kejenuhan menunjukkan bahwa 31 responden atau 55,4% menjawab setuju. Keempat pada pernyataan tentang mendengarkan radio Hot Fm hanya sekedar kesenangan menunjukkan bahwa 41 responden atau 73,2% menjawab setuju. Kelima pada pernyataan tentang mendengarkan radio Hot Fm dapat meningkatkan daya imajinasi menunjukkan bahwa 36 responden atau 64,3% menjawab setuju. Keenam pada pernyataan tentang mendengarkan radio Hot Fm dapat membuat merasa santai menunjukkan bahwa 29 responden atau 51,8% menjawab setuju. Ketujuh pada pernyataan tentang mendengarkan radio Hot Fm dapat terhindar dari rasa kesepian menunjukkan bahwa 29 responden atau 51,8% menjawab setuju. Berdasarkan data dari indikator motif kepuasan
103
hiburan yang diperoleh dari 56 responden, dengan hasil analisis deskriptif yang menunjukan persentase sebesar 89,4% tergolong sangat kuat atau dinyatakan sangat puas. Penelitian yang melibatkan 56 orang responden ini menghasilkan kepuasan hiburan sebagai pemegang kepuasan tertinggi dengan persentase sebesar 89,4%. Dari penelitian ini juga dapat diketahui intensitas mendengarkan radio yang dilakukan oleh pendengar radio Hot Fm. Sebanyak 17 orang (30,4%) mendengarkan radio selama 10-45 menit, 30 orang (53,6%) mendengarkan selama 46-90 menit, 5 orang (8,9%) mendengarkan selama 91-135 menit, 4 orang (7,1%) mendengarkan selama 135-180. Model Uses and Gratification menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Jadi, bobotnya ialah pada khalayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus.59 Teori Uses and Gratification dalam penelitian ini telah diaplikasikan dalam kegiatan pencarian informasi dari pendengar pada media massa khususnya radio seperti radio Hot Fm. Konten penyedia informasi yang berkembang melalui siaran radio harus bisa memenuhi kebutuhan pendengar.
59
Onong Uchjana Effendi. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. 2003. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. Hal 289.
104
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang tingkat kepuasan pendengar radio Hot Fm diketahui bahwa analisis deskriptif presentase penelitian menunjukkan tingkat kepuasan pendengar radio Hot Fm sudah puas dan sangat puas yang diperoleh dari Kepuasan Hiburan sebesar 89,4% dapat dinyatakan sangat puas, Kepuasan Informasi sebesar 82,51% dapat dinyatakan sangat puas, sedangkan Kepuasan Interaksi Sosial sebesar 80,1% dapat dinyatakan puas, dan Kepuasan Identitas Pribadi sebesar 79,1% dapat dinyatakan puas. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa : 1.
Sebagaimana stasiun radio pada umumnya, radio Hot Fm sendiri memiliki berbagai macam program siaran berdasarkan waktu dan kebutuhan para pendengar. Seperti program informasi dan hiburan. Berikut adalah Program Harian radio Hot Fm, yang pertama adalah “Hikmah Fajar” memiliki konsep acara religi yang berisi tentang pesan-pesan Al-Qur’an dan Hadits agama islam. Kedua adalah “Slagi Hot” ( Selamat Pagi Hotners) Memilki konsep acara obrolan ringan, isu popular dibawa ringan/mengelitik, berkaitan dengan human interest, dan ucapan selamat ulang tahun bagi pendengar.
105
Ketiga adalah “Symphony” memiliki konsep acara program menemani aktivitas hotnerts di kantor atau tempat aktivitas dan memberikan kasempatan hotnerts untuk menyapa relasi/rekan kerja/klient via sms sambil menyimak ringan/tips/hal-hal/ yang inspiratif. Keempat adalah “Relasi” meliliki konsep acara program music show. Hotnerts bisa request lagu-lagu pop. Kelima “Beranda Sore” setelah beraktivitas seharian kami akan menambah semangat sore anda dan tetap membawa kondisi yang penuh energy untuk keluarga atau orang tercinta di sekitar anda. membahas segala hal tentang kehidupan baik yang serius maupun remeh temeh tapi sesungguhnya penting bagi anda, dibawakan dengan ringan dan santai. Kelima adalah “Ekspresi” Memiliki konsep acara Musik easy listening dan hotners bisa berinteraksi untuk mengekspresikan diri ketika penyiar menyampaikan sebuah topik / tema. Interaksi dengan pendengar melalui line telepon dan SMS. Tema/Topik bersifat umum seperti pengalaman seru, nostalgia akan masa lalu ataupun kejadian hari ini. Responden pada umumnya sudah mengetahui Program
Radio Hot FM di Serang
terbukti dengan hasil penelitian yang menunjukkan responden sangat merasa puas. Berikut adalah urutan program berdasarkan tingkat kepuasan tertinggi yang diperoleh peneliti. Yang pertama adalah program Slagi Hot dengan persentase 33,9%, kedua adalah program Ekspresi dengan persentase 28,6%, yang ketiga adalah program
106
Symphony dengan persentase 14,3%, yang keempat adalah program Relasi dengan presentase 12,5%, dan yang terakhir adalah program Beranda Sore dengan persentase 10,7% .disimpulkan bahwa program yang paling memuaskan adalah program “Slagi Hot”. 2.
Pendapat responden mengenai Radio Hot FM di Serang adalah positif terbukti dengan jawaban responden yang setuju mengenai pernyataanpernyataan yang diajukan peneliti. 60,7% menjawab setuju bahwa radio Hot Fm memiliki penyiar yang berkarakter. 57,1% menjawab setuju frekuensinya radio Hot Fm mudah diakses. 62,5% menjawab setuju mengenai radio Hot Fm mempunyai penyiar yang melakukan interaksi melalui line telepon untuk berbagi pengalaman dan 71,4% menjawab setuju mengenai Program radio Hot Fm sesuai dengan kebutuhan pendengar. Dapat disipulkan bahwa pendapat pendengar radio Hot Fm rata-rata setuju dengan frekuensi mudah diakses, kernihan suaranya, melakukan interaksi melalui line telepon, Program radio Hot Fm sesuai dengan kebutuhan pendengar dan penyiar yang berkarakter.
3.
Kebutuhan Informasi Terhadap Program Radio Hot FM sangat besar terbukti berdasarkan pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh peneliti. Mendengarkan program radio hot fm dapat menambah wawasan, mendengarkan siaran radio Hot Fm karena ingin memperoleh berita baik disekitar wilayah atau menyeluruh, berita
107
yang disampaikan mudah dipahami, informasi yang disampaikan berskala nasional maupun regional. Rata-rata responden menjawab setuju dan sangat setuju. Dari hasil analisis deskriptif yang diolah oleh peneliti menunjukkan angka sebesar 82,51%. Hal ini menggambarkan bahwa responden merasa sangat puas mengenai kepuasan akan informasi. Dapat dilihat jelas jika kepuasan yang diperoleh pendengar sangat puas maka kebutuhan akan informasi yang diinginkan sangat besar. 4.
Respon Pendengar Radio terhadap Program Radio Hot FM di Serang adalah positif terbukti dari hasil pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh peneliti rata-tata responden menjawab setuju. 51,8% menjawab setuju bahwa Program radio hot fm memberikan dampak yang membuat pendengarnya semangat lagi dalam beraktivitas dengan persentase dan 71,4% menjawab setuju bahwa Program radio hot fm sesuai dengan kebutuhan pendengar. Dapat digambarkan bahwa respon dari responden adalah positif karena jawaban dari penyataan yang setuju mengenai kedua pernyataan tersebut.
5.2 Saran Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti setidaknya dapat sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan, instansi, atau lembaga serta berbagai pihak yang terkait dalam penelitian ini. Adapun saran-
108
saran yang penulis berikan setelah meneliti masalah dalam penelitian ini antara lain: 1.
Radio Hot Fm sebagai salah satu radio dengan segmentasi semua kalangan diharapkan agar mampu menjaga bahkan meningkatkan kualitas siaran dari waktu ke waktu. Hal tersebut agar kepuasan yang diperoleh pendengar selama ini tetep bertahan.
2.
Telah diketahui bahwa kepuasan tertinggi pendengar ada pada kepuasan hiburan. Maka peneliti menyarankan kepada pihak stasiun radio Hot Fm untuk mebuat program-program yang lebih variatif lagi sesuai kepuasan pendengar akan informasi, interaksi sosial, identitas pribadi, dan hiburan dapat terpenuhi juga dengan baik dan seimbang.
109
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro. 2007. Komunikasi Massa : Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Astuti, Santi. 2008. Jurnalisme Radio : Teori dan Praktik. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Bungin. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana. Cangara, Hafied, 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo. Effendy, Onong Uchyana. 2011. Ilmu Komunikasi Teoridan Praktik. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Jonathan, Erol. 2000. Politikdan Radio. Surabaya : Sembrani Angkasa Nusantara. Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana. Martono, Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers. Masduki, 2004. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta : Pustaka Populer Lkis. Mc. Quail, Dennis. 1994. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. edisi kedua terjemahan oleh Agus Dharma & Aminudin Ram. Jakarta: Erlangga. Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta : Kencana. Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Munthe, Moeryanto. 1996. Media Komunikasi Radio. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan. Nurudin. 2013. PengantarKomunikasi Massa, Jakarta : PT. Raja Grafindo. Prayudha, Harley. 2005. Radio Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran. Malang : Bayumedia Publishing.
110
Rakhmat, Jalaludin. 2009. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. . 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Ritonga, M Jamiluddin. 1996. Media Komunikasi Radio. Jakarta : Sinar Harapan. Romli, Asep Syamsul M. 2009. Dasar-Dasar Siaran Radio. Bandung :Nuansa. Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Refika Aditama Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alfabeta. Wiryanto. 2000. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : PT Grasindo.
Sumber Lain : http://bps.go.id http://digilib.its.ac.id/ITS-undergraduate.pdf diakses pada tanggal 26 Januari 2015 pukul 16.15 WIB. Http://jurnalskripsi.com/analisa-kepuasan-pendengar-terhadap-kualitas-siaran-radiokalimaybhaskara-fm-studi-pada-mahasiswa-brawijaya-malang.pdf diakses pada tanggal 26 Januari 2015 pukul 15.20 WIB. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/iretafazriani.pdf diakses pada 26 Januari 2015 pukul 21.38 WIB. http://repository.unib.ac.id/3379/ diakses pada 07 Maret 2015 pukul 20.38 WIB. http://repository.unib.ac.id/id/eprint/3379 diakses pada 07 Maret 2015 pukul 20.48 WIB. http://romeltmedia.com diakses pada tanggal 15 Januari 2015 pukul 20.20 WIB.
111
Lampiran 1 Kuesioner Judul penelitian : TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR RADIO HOT FM Pengisian kuesioner ini diajukan untuk kepentingan penelitian bukan untuk kepentinganlainnya. Oleh sebab itu, penelitian ini menjamin kerahasiaan tresponden. Terima kasihatas kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara (i) untuk mengisi kuesioner ini. Petunjuk pengisian : Bacalah secara seksama setiap pertanyaan yang disediakan,kemudian isi dan pilihlah setiap pertanyaan yang tersedia dalam kuesioner ini. Nomor kuesioner
:(Diisi oleh periset)
Identitas Responden Nama Nomor handphone/Telepon Alamat Jenis Kelamin Umur
: : : : 1. Laki-laki 2. Perempuan : 1. 15 – 19 tahun 3. 30 - 39 tahun 2. 20 – 29 tahun 4. > 40 tahun 1. Seberapa sering (dalam hitungan kali) anda mendengarkan siaran HOT FM dalam seminggu terakhir? 1. 1 – 3 kali 2. 4 – 7 kali 3. 8 – 10 kali 4. 11-15 kali 2. Brapa jumlah waktu (dalam hitungan menit) yang anda pergunakan untuk mendengarkan radio HOT FM dalam sekali mendengarkan? 1. 10 – 45 menit 2. 46 – 90 menit
4. 135 – 180 menit 3. 91 – 135 menit
3. Program apa yang paling memuaskan anda ketika mendengarkan radio HOT FM? 1. Hikmah Pajar 4. relasi 2. SlagiHot 5. Beranda Sore 3. Symphony 6. Ekspresi
112
Tingkat Kepuasan Pertanyaan berikut merupakan pertanyaan yang mewakili kepuasan anda ketika mendengarkan program- program pada Radio Hot FM. Isilah setiap baris melalui pilihan kolom yang tersedia dengan memberikan tanda centang (V) dengan pilihan sebagai berikut: SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju PERTANYAAN No 1 Mendengarkan program radio hot fm dapat menambah wawasan 2
Mendengarkan siaran radio hot fm karena ingin memperoleh berita, baik disekitar wilayah atau menyeluruh
3 4
Berita yang disampaikan mudah dipahami Informasi yang disampaikan berskala nasional maupun regional
5
Radio hot fm sudah memenuhi kebutuhan pendengar dalam mencari informasi dan kondisi yang update Radio hot fm sudah memenuhi kebutuhan pendengar dalam menambah pengetahuan informasi Radio hot fm mempunyai penyiar yang melakukan interaksi melalui line telepon untuk berbagi pengalaman Radio hot fm memiliki penyiar yang berkarakter
6
7
8 9
Mendengarkan radio hot fm karena frekuensinya mudah diakses
10
Menengarkan radio hot fm karena kejernihan suaranya
STS TS
S
SS
113
11
Mendengarkan radio dapat memuaskan rasa penasaran saya akan sesuatu
12
Mendengarkan siaran radio hot fm membuat saya merasa senang
13
Mendegarkan siaran radio hot fm karena ingin menjalin interaksi dengan pendengar lain
14
Mendengarkan radio hot fm untuk menemani aktivitas didalam perjalanan atau rutinitas lainnya
15
Mendengarkan radio hot fm dapat berbagi pengalaman dengan pendengar hot fm lainnya
16
Program radio hot fm memberikan dampak yang membuat pendengarnya semangat lagi dalam beraktivitas Program radio hot fm sesuai dengan kebutuhan pendengar
17 18
Mendengarkan radio hot fm untuk mengisi waktu luang
19
Mendengar siaran radio hot fm untuk sejenak melupakan aktivitas
20
Program radio hot fm memberikan inspirasi bagi pendengarnya
21
Mendengarkan radio hot fm dapat menghilangkan kejenuhan
22
Mendengarkan radio hot fm hanya sekedar untuk kesenangan
23
Mendengarkan radio hot fm dapat meningkatkan daya imajinasi
24
Mendengarkan radio hot fm dapat membuat saya merasa santai
25
Mendengarkan radio hot fm dapat membuat saya terhindar dari rasa kesepian
114
Lampiran 2 Data dan Jawaban Responden
No
Q 1
Q 2
Q 3
Q 4
Q 5
Q 6
Q 7
Q 8
Q 9
Q 10
Q 11
Q 12
Q 13
Q 14
Q 15
Q 16
Q 17
Q 18
Q 19
Q 20
Q 21
Q 22
Q 23
Q 24
Q 25
X
1
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
4
4
3
3
3
3
3
4
4
80
2
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
74
3
2
4
4
2
3
4
3
3
2
3
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
86
4
3
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
91
5
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
86
6
4
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
91
7
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
2
3
74
8
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
77
9
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
69
10
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
87
11
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
98
12
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
92
13
2
3
3
2
3
4
1
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
4
4
3
3
4
4
73
14
3
3
3
3
3
3
4
4
3
2
2
2
2
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
70
15
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
80
16
4
4
3
4
3
3
3
3
4
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
78
17
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
4
3
84
18
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
71
19
3
2
3
3
3
2
3
1
3
2
4
4
2
4
3
3
3
3
2
2
3
2
4
4
3
71
20
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
92
21
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
90
22
3
3
3
3
3
3
4
3
3
1
2
3
1
3
3
3
3
4
4
3
4
4
3
3
4
76
23
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
73
24
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
4
3
3
3
71
25
2
3
3
2
3
3
3
4
2
2
3
4
2
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
72
26
3
4
3
3
3
4
2
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
78
27
4
3
2
4
3
3
4
3
4
2
3
3
2
3
3
4
2
3
2
3
3
4
3
3
3
76
28
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
2
4
2
74
29
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
4
3
3
3
4
77
30
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
76
31
3
3
3
3
3
2
4
4
3
4
3
3
4
4
3
3
3
4
4
2
2
3
4
3
4
81
32
4
4
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
4
2
4
4
3
3
3
3
3
4
2
4
3
84
33
4
4
4
4
3
3
2
3
4
4
3
4
4
3
3
3
4
2
1
3
3
3
3
4
3
81
34
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
84
35
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
2
3
3
3
4
4
78
115
36
4
3
3
4
3
3
4
2
4
4
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
83
37
4
3
3
4
3
3
3
3
4
2
3
3
2
2
3
3
3
4
3
3
4
4
2
4
4
79
38
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
4
3
2
4
4
78
39
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
2
3
3
3
3
4
4
78
40
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
3
3
2
3
4
3
3
4
3
3
84
41
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
89
42
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
3
4
3
3
83
43
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
4
3
82
44
4
3
3
4
3
3
4
3
4
2
2
3
2
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
80
45
3
4
3
3
4
3
3
3
3
2
3
4
2
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
80
46
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
3
91
47
3
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
86
48
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
2
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
82
49
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
77
50
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
4
89
51
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
87
52
3
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
4
3
84
53
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
4
3
3
4
81
54
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
3
4
3
3
4
4
3
90
55
4
4
3
4
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
83
56
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
Total X
76 4357
116
Lampiran 3 Buku Bimbingan Skripsi
117
Lampiran 4 Biodata Penulis BIODATA PENULIS
Nama
: Hari Wicaksono
Tempat Tanggal Lahir
: Jakarta, 18 November 1992
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Email
:
[email protected]
No. Hp
: 082298847359
Alamat
: Komp. Ciceri Pemai. Jln. Pajajaran II Blok D.10 No.6, Serang-Banten..
Riwayat Pendidikan: 2011 - 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2008 - 2011 SMAN 2 Kota Serang 2005 - 2008 SMPN 1 Kota Serang 1999 - 2005 SDN 2 Kota Serang Pengalaman Kerja : 2014 Magang di PT. Latinusa bagian Humas