RESPON PENDENGAR SUB URBAN TERHADAP MUSIK YANG DIPUTARKAN KIS FM Adelia Dwina Wisninda, Indra Prawira S.IP., M.I.Kom.
95,1 KIS FM Jakarta Grand Indonesia Lantai 38 Unit 3801A Jl.MH Thamrin No.1 Menteng - Jakarta Pusat Telp: 021-23586199
[email protected]
ABSTRACT The purpose of this research is to discover the response of sub urban listeners of music that is played by KIS FM. The research method is quantitative, where the data obtained by questionnaires distributed to residents in Perumahan Inkopol Bekasi randomly. The results obtained are sub-urban listeners prefer affectively, satisfied and happy with the rock music and slow in KIS FM compared with 90s music, especially in the both special program.. In conative, listeners are more willing to listen to rock music played KIS FM more than 90s and slow music.It can be concluded that the sub urban listeners are giving a postive response in cognitive, affective and conative. (ADW) Kata Kunci : Music, KIS FM, Rock, 90s, Slow, Response
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pendengar sub urban terhadap musik yang diputarkan KIS FM. Metode yang digunakan adalah kuantitatif, di mana data yang diperoleh berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada warga perumahan Inkopol Bekasi secara acak. Hasil penelitian yang diperoleh adalah pendengar sub urban secara afektif lebih menyukai, puas serta senang dengan musik rock dan slow di KIS FM dibandingkan dengan musik 90s terutama pada program tersendiri untuk kedua lagu tersebut. Secara konatif, pendengar lebih bersedia untuk mendengarkan musik rock yang diputarkan KIS FM dibandingakan dengan musik 90an dan slow. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pendengar merespon musik KIS FM secara postif baik secara kognitif, afektif dan konatif. (ADW) Kata Kunci : Musik, KIS FM, Rock, 90s, Slow, Respon
PENDAHULUAN Salah satu alasan orang masih mendengarkan radio adalah karena mereka masih memiliki kebutuhan akan musik. Sebelum tahun 1950-an, ketika televisi banyak menyedot perhatian khalayak radio siaran, banyak orang memperkirakan bahwa radio berada diambang kematian. Radio merupakan media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaannya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televisi, televisi kabel, electronic games dan personal casset players. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya. (Ardianto, dkk. 2012: 123). Peran radio sempat menurun seiring dengan munculnya televisi. Jumlah stasiun radio lokal yang berafiliasi dengan stasuin radio jaringan turun tajam menjadi 50% pada tahun 1955 dari sebelumnya 97% pada
tahun 1947. Pemasang iklan kini memindahkan dana iklannya ke televisi. Pada tahun 1960, seluruh program yang dibuat oleh radio jaringan dan sangat terkenal pada jamannya dahulu seperti program komedi dan drama yang dimainkan oleh bintang terkenal secara resmi berakhir. Stasiun radio ketika itu berupaya mencari cara bagaimana agar mereka dapat hidup berdampingan dengan televisi. Salah satu stasiun radio di Midwest, Amerika Serikat bereksperimen dengan mengamati volume penjualan album rekaman pada sejumlah toko penjualan album dan kemudian memutar lagu-lagu yang paling banyak dibeli orang di stasiun radionya. Hasil eksperimen ini sangat bagus. Pendengar sangat menyukai lagu-lagu yang disiarkan dan lahirlah format siaran radio pertama yaitu, top 40. (Morissan, 2013: 5-6) Musik merupakan salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari radio. Setiap radio memiliki segementasi musiknya masing – masing. Pada tanggal 16 Agustus 1991, KIS FM yang merupakan bagian dari Ramako Group mulai mengudara di Jakarta dengan format musik adult contemporary. Dalam hal ini, KIS FM memiliki segmentasi yang jelas dengan target pasar dewasa muda. KIS FM juga memiliki program – program seperti Morning KIS, Mike On the Mic, Wednesday Slow Machine, Rock Weekend, dan Big 90s, Club 38, Movie of The Week, On the Radio. Sejak pertama kali mengudara, KIS FM yang merupakan radio siaran dengan format adult contemporary memiliki ciri khas tersendiri pada jenis musik yang diputarkan. Di setiap akhir pekan KIS FM memiliki program musik rock dan 90s yang menjadi andalan bagi KIS FM. Dan di setiap hari rabu selama satu hari penuh KIS FM memiliki sebuah program khusus untuk lagu-lagu bertempo lambat (slow) yaitu Wednesday Slow Machine. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagaimana respons pendengar KIS FM terhadap musik diputarkan oleh KIS FM. KIS FM memiliki keunggulan karena memiliki program tersendiri yang memutarkan lagu bergenre rock, lagu-lagu 90an dan lagu bertempo lambat (slow). Musik rock di KIS FM memiliki program tersendiri yaitu Rock Weekend yang mengudara setiap hari Sabtu selama sehari penuh. Rock Weekend pun pernah mendapatkan penghargaan sebagai “Program Radio Tefavorit di Social Media” pada Indonesia Radio Awards di tahun 2013. Program unggulan KIS FM selanjutnya adalah Big 90s yaitu pemutaran lagu-lagu tahun 90an setiap hari minggu selama sehari penuh. Program unggulan KIS yang ketiga adalah Wednesday Slow Machine yang mengudara setiap hari Rabu di mana selama sehari penuh KIS FM memutarkan lagu-lagu bertempo lambat. Wednesday Slow Machine pun diapresiasi oleh Universal Music Indonesia yang akhirnya membuatkan sebuah album khusus berjudul Wednesday Slow Machine. Sebagai radio bersaing, KIS FM pun tidak hanya menargetkan pendengar di daerah kota Jakarta saja tetapi juga daerah sub-urban. Salah satunya yang sedang menjadi fokus KIS FM adalah Bekasi. Untuk hal itu KIS FM pun sempat mengadakan event off air dan siaran langsung dari Grand Metropolitan Bekasi guna lebih dekat dengan pendengarnya. KIS FM yang awalnya memiliki target pendengar dengan kelas SES A-B pun kini ingin menjangkau pendengar dari kelas SES C. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui respon pendengar sub-urban terhadap musik yang diputarkan KIS FM. Teori yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi teori umum dan teori khusus. Teori umum yang digunakan adalah komunikasi, komunikasi dan komunikasi massa. Sedangkan untuk teori khusus yang digunakan adalah teori stimulus respons. Dari latar belakang di atas, maka penelitian ini difokuskan pada pemasalahan apakah ada respon pendengar sub urban terhadap musik yang diputarkan KIS FM. Sehingga penelitian ini memiliki tujuan . Untuk mengetahui respon pendengar sub urban terhadap musik yang diputarkan KIS FM.
METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kuantitatif. Kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan (Kriyantono, 2007: 57). Dalam pelaksanaannya metode penelitian yang dilakukan adalah metode survei dengan menggunakan kuesioner, yaitu penelitian dilakukan pada suatu populasi dengan menganalisis data yang diperoleh dari populasi itu sendiri (Durianto, dkk, 2004:19). Tipe jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. jenis deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau penghubungan dengan variabel yang lain. (Siregar, 2013: 7). Metode pengumpulan data diperoleh dari data primer yaitu kuesioner yang merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2006: 158) dan melalui observasi yang merupakan proses pencatatan pola perilaku subjek, obyek atau kejadian yang sistematis tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-
individu yang diteliti (Sangadji & Sopiah, 2010:172). Data primer yang didapat dari penyebaran kuesioner kepada penduduk perumahan Inkopol Bekasi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, skripsi terdahulu, serta internet, data dari narasumber, dan radio KIS FM Jakarta. Populasi dalam penelitian ini diambil berdasarkan jumlah jumlah penduduk perumahan Inkopol Bekasi yaitu 1200 orang. Sampel dari penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik simple random sampling, dimana simple random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. (Sugiyono, 2006:91) Di dalam analisis data kuantitatif terdapat beberapa alat analisis untuk digunakan dalam menjelaskan hasil penelitian. Pada penelitian saat ini akan menggunakan poin penyajian data kuantitatif yang akan dijabarkan sebagai berikutnya: Teknik penyajian dan analisis data kuantitatif dilakukan menggunakan beberapa macam uji statistik yang dapat diterapkan. Di dalam penelitian ini penyajian data yang akan digunakan adalah dalam bentuk tabel biasa (searah) untuk mengelompokan data berdasarkan suatu informasi atau satu kriteria tertentu dan diagram lingkar untuk menentukan persentase setiap kelas. Dimana penentuan persentase tersebut membutuhkan sebuah rumus, yaitu: (Siregar, 2013: 93) Untuk melihat sejauh mana keabsahan suatu data maka perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabiitas. Uji validitas adalah bukti bahwa instrumen teknik atau proses yang digunakan untuk mengukur sebuah konsep benar-benar mengukur sebuah konsep yang dimaksudkan. (Sekaran, 2006:248). Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kaizer-Meyer-Olkin (KMO). Uji KMO akan dikatakan layak untuk dilakukan bilamana KMO > 0,5 (Lukman & Pangaribuan, 2013 : 11). Uji reliabilitas Reliabilitas adalah mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukuran yang sama pula (Siregar, 2013:55). Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach yang kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6 (Siregar, 2013:58).
HASIL DAN BAHASAN 107.2 KIS FM atau Radio Kirana Insan Suara berdiri pada tanggal 16 Agustus 1991 dan berlokasi di Gandul Cinere. KIS FM berpindah ke lokasi yang lebih strategis pada bulan Juni 2001 di Wisma Nusantara Thamrin lantai 25 sampai bulan Januari 2010. Karena adanya penataan ulang seluruh frekuensi radio yang dikeluarkan oleh Departemen Perhubungan, maka pada bulan Agustus 2004, 107,2 KIS FM berubah menjadi 95.1 KIS FM, sampai saat ini. Belum genap 9 tahun KIS FM berlokasi di Wisma Nusantara, studio KIS FM pindah ke Lantai 38 Grand Indonesia Shopping Town dan hingga sekarang. 95,1 KIS FM memiliki format musik adult contemporary yang memutarkan lagu-lagu top 40, 90’s, rock, serta pop barat masa kini. KIS FM memiliki target pendengar usia 25-35 tahun yang meluas hingga 20-40 tahun dengan persentase jenis kelamin pendengar 60% wanita dan 40% pria. KIS FM membidik pendengar dengan status ekonomi sosial A-B dimana kelas tersebut cocok dengan format musik dan konten KIS FM. Program-program acara KIS FM antara lain • Morning KIS Program siaran yang mengudara setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat jam 07.00-10.00. Morning KIS dibawakan oleh 2 penyiarnya yaitu Johnny dan Nadia. Morning terdiri dari 4 segmen yaitu Daily Topic, On Hour Wonder, Blush on KIS, dan Johnny Inggris. • Mike on The Mic Program siaran prime time sore dengan host Michael dan Indra yang mengudara setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat jam 16.00-20.00. Program ini mengangkat topik ringan, santai, dan fun. • Club 38 Program talkshow yang mengundang narasumber komunitas-komunitas yang ada di Jakarta seperti otomotif, olahraga, dance, cooking, hobi, gadget, dan lainnya. Program ini memiliki jam siar setiap hari Jumat jam 21.00-22.00. • Wednesday Slow Machine Program musik slow yang diputar setiap hari rabu sepanjang hari selama 24 jam. • Rock Weekend
Program unggulan KIS FM yang memutarkan lagu bergenre rock setiap hari Sabtu selama satu hari penuh. • Big 90’s Program di hari Minggu yang memutarkan lagu tahun 90an selama sehari penuh UJI VALIDITAS Dimensi/sub dimensi Kognitif Afektif Konatif
Rock 0,615 0,673 0,687
90s 0,639 0,721 0,720
Slow 0,678 0,743 0,677
Rock 0,783 0,857 0,785
90s 0,789 0,880 0,821
Slow 0,835 0,913 0,814
UJI RELIABILITAS Dimensi/sub dimensi Kognitif Afektif Konatif Hasil Analisis Univariat Dimensi Kognitif
No Pernyataan Saya mengetahui kapan musik 1 2 3 4 5 6 7 8 9
rock akan diputar di KIS FM Saya Mengetahui Musik Rock di KIS FM Mempunyai Segmen Tersendiri Frekuensi Pemutaran Musik Rock KIS FM Sudah Cukup Saya mengetahui kapan musik 90s akan diputar di KIS FM Saya mengetahui musik 90s di KIS FM mempunyai segmen tersendiri Frekuensi Pemutaran Musik 90s KIS FM Sudah Cukup Saya Mengetahui Kapan Musik Slow Akan Diputar di KIS FM Saya mengetahui musik slow di KIS FM mempunyai segmen tersendiri Frekuensi Pemutaran Musik Slow KIS FM Sudah Cukup
SS 38 41,3% 34 37%
S 28 30,4% 34 37%
RR 10 10,9% 13 14,1%
TS 12 13% 9 9,8%
STS 4 4,3% 2 2,2%
9 9,8% 21 22,8% 28 30,4%
46 50% 35 38% 33 35,9%
17 18,5% 22 23,9% 22 23,9%
17 18,5% 11 12% 7 7,6%
3 3,3% 3 3,3% 2 2,2%
12 13% 15 16,3% 23 25%
46 50% 35 38% 44 47,8%
19 20,7% 27 29,3 16 17,4%
12 13% 10 10,9% 7 7,6%
3 3,3% 5 5,4% 2 2,2%
18 19,55
48 52,2%
21 22,8%
4 4,3%
1 1,1%
Dimensi Afektif No Pernyataan Saya Menyukai Musik Rock 1 2 3 4 5 6 7 8 9
yang Diputarkan KIS FM Saya Merasa Puas Dengan Pilihan Musik Rock yang Diputarkan KIS FM Saya Senang Bahwa KIS FM Mempunyai Segmen Khusus Untuk Musik Rock Saya Menyukai Musik 90s yang Diputarkan KIS FM Saya Merasa Puas Dengan Pilihan Musik 90s yang Diputarkan KIS FM Saya Senang Bahwa KIS FM Mempunyai Segmen Khusus Untuk Musik 90s Saya Menyukai Musik Slow yang Diputarkan KIS FM Saya merasa puas dengan pilihan musik slow yang diputarkan KIS FM Saya Senang Bahwa KIS FM Mempunyai Segmen Khusus Untuk Musik Slow
SS
S
RR
TS
STS
35 38% 35 38%
32 34,8% 29 31,5%
18 19,6% 21 22,8%
2 2,2% 4 4,3%
5 5,4% 3 3,3%
40 43,5%
37 14,1%
13 14,1%
2 2,2%
30 32,6% 31 33,7%
42 45,7% 35 38%
18 19,5 22 23,9%
2 2,2% 3 3,3%
1 1,1%
34 37%
40 43,5%
13 14,1%
4 4,3%
1 1,1%
27 29,3% 22 23,9%
46 17% 44 47,8%
17 18,5% 22 23,9%
1 1,1% 3 3,3%
1 1,1% 1 1,1%
22 23,9%
52 56,5%
16 17,4%
2 2,2
SS 33 35,9%
S 42 45,7
RR 12 13%
TS 3 3,3%
STS 2 2,2%
33 35,9%
30 32,6%
16 17,4%
11 12%
2 2,2%
33 35,9%
23 25%
24 25,1%
9 9,8%
3 3,3%
25 27,2%
48 52,2%
16 17,4%
1 1,1%
2 2,2%
29 31,5%
36 39,1%
18 19,6%
7 7,6%
2 2,2%
25 27,2% 22 23,9%
35 38% 54 58,7%
23 25% 11 12%
8 8,7% 2 2,2%
1 1,1% 3 3,3%
Dimensi Konatif Pernyataan No Saya Bersedia Untuk 1 2 3 4 5 6 7
Mendengarkan Musik Rock Yang Diputarkan KIS FM Saya Memilih Segmen Musik Rock KIS FM Untuk Didengarkan Secara Rutin Saya Akan Request Musik Rock di KIS FM Saya Bersedia Untuk Mendengarkan Musik 90s yang Diputarkan KIS FM Saya Memilih Segmen Musik 90s KIS FM untuk Didengarkan Secara Rutin Saya Akan Request Musik 90s di KIS FM Saya Bersedia Untuk Mendengarkan Musik Slow
Yang Diputarkan KIS FM Saya Memilih Segmen Musik Slow KIS FM untuk Didengarkan Secara Rutin Saya Memilih Segmen Musik Slow KIS FM untuk Didengarkan Secara Rutin
8 9
24 26,1%
31 33,7%
28 30,4%
7 7,6%
2 2,2%
14 15,2%
40 43,5%
26 28,3%
10 10,9%
2 2,2%
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan kajian teori dan hasil analisa statistik yang sudah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan yang menjawab pertanyaan dari penelitian sebagai beerikut: 1.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa score terkecil adalah 278 pada variabel respon dimensi afektif sub dimensi slow dengan pernyataan pendengar senang bahwa KIS FM memiliki segmen tersendiri untuk musik slow (tabel 4.41) yang berarti pendengar setuju dengan segmen tersendiri bagi musik slow di KIS FM. Sedangkan score tertinggi adalah 391 pada variabel respon dimensi afektif sub dimensi rock dengan pernyataan pendengar senang bahwa KIS FM memiliki segmen tersendiri untuk musik rock (tabel 4.35) yang berarti bahwa responden sangat senang karena KIS FM memiliki segmen tersendiri untuk musik rock.
2.
Dapat diketahui pula bahwa ketiga mata acara tersebut mendapat respon positif dari pendengar sub urban. Hal ini dapat dilihat pada garis kontinum pada dimensi kognitif, afektif, dan konatif pada sub dimensi rock, 90s, dan slow yang berada di ranah setuju dan sangat setuju.
3.
Pada dimensi kognitif, dari hasil penelitian univariat, sebagian besar responden setuju mengetahui kapan musik rock, 90s, dan slow diputarkan KIS FM, mengetahui bahwa musik rock, 90s, dan slow memiliki segmen tersendiri, dan frekuensi pemutaran musik rock, 90s, dan slow sudah cukup.
4.
Pada dimensi afektif, dari hasil penelitian univariat, sebagian besar responden setuju menyukai musik yang diputarkan KIS FM, puas dengan pilihan musik yang diputarkan KIS FM dan senang karena ketiga musik tersebut memiliki program tersendiri.
5.
Pada dimensi konatif, dari hasil penelitian univariat, sebagian besar responden setuju bersedia untuk mendengarkan musik rock yang diputarkan KIS FM, memilih segmen musik rock KIS FM untuk didengarkan secara rutin, dan akan request musik rock di KIS FM.
Dari hasil penelitian tersebut maka saran yang dapatdiberikan adalah sebagai berikut: Saran Akademis 1. Hasil penelitian dari penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut atau menjadi referensi bagi penelitian berikutnya. 2. Penelitian ini dapat menjadi dasar pertimbangan bahwa ilmu mengenai penyiaran dalam perkuliahan sebaiknya dipelajari secara praktek, agar ketika terjun kedalam dunia kerja sudah memiliki dasar-dasar yang dibutuhkan. Saran Praktis 1.
Pada sub dimensi rock, score terendah didapat pada indikator frekuensi pemutaran musik rock di KIS FM sudah cukup. Minat pendengar pada musik rock sangat tinggi sehingga KIS FM bisa saja menambah waktu pemutaran musik rock di KIS FM untuk memeuhi kebutuhan pendengar
2.
Pada sub dimensi 90s, score terendah didapat pada indikator frekuensi pemuatarn pula, dalam hal ini KIS FM juga bisa saja menambahkan waktu pemutaran lagu 90s di KIS FM.
3. Pada sub dimensi slow, score terendah didapat pada indikator responden senang musik slow memiliki program tersendiri di KIS FM. Untuk meningkatkan respon pendengar bisa saja KIS FM menambahkan variasi lagu slow agar menjadi lebih menarik bagi pendengar.
REFERENSI Buku Banoe, P. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius Bungin, Burhan. 2006. Buku Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana. Effendy, Onong Uchjana. 2011. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Elvinaro, Dkk, Ardianto. 2007. Komunikasi Massa suatu pengantar Edisi Revisi, Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Kriyantono, Rachmat. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Mcleish, Robert. 2005. Radio Production Fifth Edition. Oxford: Elsevier. McQuail, Denis. 1996. Teori komunikasi Massa Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga Mar’at. 1984. Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Bandung: Ghalia Indonesia. Morissan. 2013. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana. Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Purba. Amir, dkk. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Medan. Pustaka Bangsa Press Rachmawati, Yeni. 2005. Musik Sebagai Pembentuk Budi Pekerti. Yogyakarta: Percetakan Jala Sutra. Rakhmat, Jalaluddin. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sangadji, E.M & Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta : C.V Andi Offset Sekaran, U. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Siregar,S. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Edisi Pertama. Jakarta : Kencana. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. West, Dkk, Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika. Internet Hidayat, Anwar. 2014. Asumsi Analisis Faktor Dengan SPSS. Diperoleh (June 12, 2014) dari http://statistikian.blogspot.com/2014/03/asumsi-analisis-faktor-dengan-spss.html Jurnal Damanik, Grace Leliharni. Respon Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Selayang. E-Journal Liang, R, Hsing-Chau Tseng & Yun-Chen Lee. (2010). Impact of Service Orientation on Frontline Employee Service Performance and Consumer Response. International Journal of Marketing Studies. Magee, Katy, Julie Cabunaw & Jan et Reis. (2013). Consumer Responses to Online Decision Aids for 3 Preference-Sensitive Health Problems. Stefanie, Ruth. (2013). Respon Pengunjung Terhadap Media Brosur Jatim Park 2. Jurnal E-Komunikasi. Skripsi Alluqoni, D. M. Labib. (2011). Respon Mahasiswa Fakultah Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syahid Jakarta Terhadap Rubrik Taju Rencana Republika. Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Skripsi S1. UIN. Jakarta. Koeswandito, Kevin Arianto. (2012). Respon Secara Rasional dan Emosional Atas Iklan Televisi (TVC) Obat Over The Counter. Jurusan Ilmu Komunikasi. Fakultas Sosial dan Politik. Universitas Indonesia. Jakarta. Insani, Chessy Saputri. (2013). Respon Penonton Terhadap Presenter Program “Mantap” ANTV. . Jurusan Komunikasi Pemasaran. Fakultas Ekonomi dan Komunikasi. Skripsi S1. Binus University. Jakarta. Rakhma, T. (2013). Respon Khalayak Terhadap Perubahan Format Acara Program “Suara Anda” Di Metro TV. Jurusan Komunikasi Pemasaran. Fakultas Ekonomi dan Komunikasi. Skripsi S1. Binus University. Jakarta.
Ulibasa, Nia Sabrina. (2012). Respon penonton Terhadap Segmen Korea Pada Program “100% Ampuh” di Global TV (Studi Pada Penonton Langsung Acara “100% Ampuh”). Jurusan Komunikasi Pemasaran. Fakultas Ekonomi dan Komunikasi. Skripsi S1. Binus University. Jakarta.
RIWAYAT PENULIS Adelia Dwina Wisninda lahir di kota Jakarta pada 19 Juli 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Marketing Communication pada 2014.