ALAT TAMBAL BAN ELEKTRIK DENGAN PENDEKATAN VALUE ENGINEERING TUGAS AKHIR
I
Oleh : AGONG WAHYU SATRIO NIM : 28322017
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2012 i
ALAT TAMBAL BAN ELEKTRIK DENGAN PENDEKATAN VALUE ENGINEERING
TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Teknik Industri Universitas Wijaya Putra
Oleh : AGONG WAHYU SATRIO NIM : 28322017
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2012
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama Mahasiswa
: Agong wahyu satrio
Nomor Induk Mahasiswa
: 28322017
Fakultas / Jurusan
: Teknik / Teknik Industri
Judul Tugas Akhir
: Alat tambal ban elektrik dengan pendekatan Value Engineering.
Disetujui dan diterima oleh: Pembimbing
( IR.SUBADERI )
iii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN
Nama Mahasiswa
: Agong wahyu satrio
Nomor Induk Mahasiswa
: 28322017
Fakultas / Jurusan
: Teknik /Industri
Judul Tugas Akhir
: Alat Tambal Ban Elektrik.
Telah dinyatakan lulus ujian Tugas Akhir pada tahun 2012
Tim penguji : 1. Krisnadhi Hariyanto,ST.,MM
(....................................)
2. Onny Purnamayudhia,ST.,SE
(....................................)
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Agong Wahyu Satrio, menyatakanbahwa skripsi dengan judul: “Alat Tambal Ban Dengan Pendekatan Value Engineering” , adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya. Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebutdi atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya melakukan tindakan meyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Surabaya, 15-September- 2012 Yang membuat pernyataan,
(Agong Wahyu Satrio) NIM: 28322017
v
ABSTRAK Di dalam hati setiap pengendara bermotor,ketakutan akan adanya kendala saat perjalanan pastilah ada.Entah kerusakan mesin motor ,kehabisan BBM ataupun yang tidak kalah vital jika harus menghadapi kebocoran ban motor.Masalah yang satu ini, memang sering dianggap sepele dan sering terlupakan oleh pengendara untuk mengontrol ban motornya.Terkadang pengendara motor terlalu mengandalkan tukang tambal ban yang ada dipinggir jalan bila mengalami kebocoran atau kerusakan yang terjadi pada motornya. Dan sering kurang adanya persiapan bila ada gangguan perjalanan. Dengan terlalu mengandalkan tukang tambal ban pengendara pasti akan sangat kesulitan jikaperjalanan mereka tiba-tiba terganggukarena ban kendaraan yang mereka kendarai pecah atau bocor. Apalagi bila lokasinya jarang populasi manusia, tentu menambah kecemasan saat berkendara. Untuk mengatasi masalah tersebut kami ingin membuat inovasi baru, yaitu melakukan Redesain, alat tambal ban yang sudah ada.Kami membuat alat tambal ban elektrik dengan desain mini yang bisa dibawa kemana-mana.Kami menjadikan alat tambal ban elektrik dengan ukuran mungil, alat seberat 1,5 kg dan berdimensi 12,5 x 9,5 x 10 cm ini bisa masuk di hampir semua bagasi sepeda motor, juga ransel. Ditambah pompa dan besi pencungkil ban berukuran 15 cm, mesin ini bisa jadi perangkat wajib untuk sepeda motor, layaknya ban cadangan dan dongkrak untuk mobil, terutama untuk perjalanan jauh. Sementara sistem pemanas tambal ban elektrik ini, dari accu berdaya 5 ampere dan 12 dan volt yang dipakai untuk kendaraan bermotor, kami menggunakan inverter untuk mengubah setrum DC menjadi AC. Panas berasal dari lilitan kawat pemanas solder, yang vi
menghasilkan suhu 150 derajat Celsius pada lempengan baja. Arus listrik yang masuk juga melewati unit pengatur waktu, yang mati dalam 15 menit. “Kurang dari itu tambalan tidak merekat maksimal. Tapi, kalau lebih, ban bisa meleleh,”.Alat tambal ban elektrik ini menelan modal sekitar Rp 350 ribu. Bagian terbesar adalah membeli inverter, yakni Rp 100 ribu. Kata kunci :Value Engineering ,
Hikmah :Baginda Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam, menyampaikan , “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya”
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO:
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakan dengan sesungguhnya (urusan) yang laindan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (Al-Insyiroh: 6-8).
Talk less Do more.
Bermimpilah setinggi-tingginya karena mimpi itu gratis, dan berusahalahsekuatkuatnya untuk mewujudkan mimpi tersebut.
“ BELIEVE IT AND MAKE IT HAPPEN BECAUSE NOTHING IS IMPOSSIBLE “
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,atas
rahmat,taufiq
dan
hidayah–Nya,sehingga
menyelesaikan Skripsisebagai pengajuan tugas akhir yang
kami
dapat
berjudul “Alat Tambal Ban
Elektrik dengan PendekatanValue Engineering” ini dapat terselesaikan.Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam penyusunan Tugas akhir untuk menyelesaikan program pendidikan strata satu (S1) pada jurusan Teknik.Fakultas Teknik Industri, Universitas Wijaya Putra.Shalawat dan salam semoga senantiasadicurahkankepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah menyelamatkanumat manusiadari bibir jurang neraka menuju keselamatan nan abadi di sisi Illahi. Selanjutnya, terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan skripsi tugas akhir ini.Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada : 1.
Bapak Dr.Budi Endarto SH.M.H selaku rektor Universitas Wijaya Putra Surabaya.
2.
Bapak Slamet Riyadi ST.MT selaku dekan fakultas Teknik Industri Universitas Wijaya Putra Surabaya.
3.
Bapak Ir.Subaderi selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan,koreksi,dan saran bagi penulis selama proses penyusunan skripsi.
4.
Semua dosen di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Wijaya putra Surabaya yang telah memberikan ilmu pengetahuan pada penulis.
5.
Bapak H.Masykurin S.H dan Ibu Umu Alfiyah tercinta,atas segala doa,kasih sayang,kesabaran,dukungan,nasehat dan semangatnya selama ini.
ix
6.
Nur Faizzah dan adik-adikku yang telah memberikan semangat,motivasidan dorongan dalam menjalani kuliah dan menyelesaikan Tugas akhir.
7.
M.Sholichuddin dan teman-teman Teknik serta seluruh Mahasiswa Universitas Wijaya Putra atas segala kebersamaan,keceriaan, susah senangnya menjalankan perkuliahan bersama selama ini.
8.
Bapak tukang atas info dan pengerjaan alat tambal ban elektrik ini. Semoga Allah SWT membalas semua amal budi baik dengan Hidayah, Safaat,dan Ridhonya. Semoga alat ini bisa bermanfaat bagi kita semua,dan membantu mengurangi kendala
dan gangguan ketika kita semua dalam perjalanan.Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan kami,Terima kasih atas saran dan kritiknya.Akhirnya kepada ALLAH SWT saya berlindung dan berserah diri Dialah sebaik-baiknya pelindung dan pemberi pertolongan.
x
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...........................................................................................................
i
LEMBAR PENGAJUAN .....................................................................................................
ii
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................................
iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... ..........
iv
PERNYATAAN ORINALITAS SKRIPSI .................................................................................
v
ABSTRAK
..............................................................................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..........................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................
ix
DAFTAR ISI
..............................................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah .........................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................
3
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................
3
1.4 Manfaat Dan Kegunaan Penelitihan .......................................................
4
1.5 Batasan Masalah ...................................................................................
4
1.6 Asumsi-Asumsi .......................................................................................
5
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................
5
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................
7
2.1 Definisi Value Engineering ......................................................................
6
2.2 Pengertian Rekayasa Nilai .....................................................................
7
2.3 Karakterisrik Rekayasa Nilai ...................................................................
8
2.4 Peningkatan Nilai (value) Dalam V E ......................................................
9
2.5 Definisi Alat Tambal Ban Elektrik ...........................................................
10
2.6 Rencana Kerja Rekayasa Nilai ................................................................
10
2.7 Metode Fast ..........................................................................................
11
2.8 Metode Delphi ......................................................................................
14
xi
BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................................................
16
3.1 Diagram Alir ...........................................................................................
16
3.2 Langkah-langkah Penelitian ....................................................................
17
3.3 Pengumpulan Dan Pengolahan Data .....................................................
18
3.4 Diagram Fast ..........................................................................................
23
3.5 Bentuk Alat Dan Pengaruh Suhu ............................................................
24
3.6 Alternatif Awal ......................................................................................
25
BAB IV ANALISA DAN INTERPRESTASI .............................................................................
27
4.1 Tahap Kreatif .........................................................................................
27
4.2 Tahap Analisa ........................................................................................
28
4.3 Perhitungan Value Kelayakan ................................................................
35
4.4 Value Evaluasi .......................................................................................
37
4.5 Penetapan Suhu ....................................................................................
32
4.6 Tahap Pengembangan ...........................................................................
38
4.7 Analisa Biaya................................................................................... .........
41
4.8 Penentuan Nilai............................................................................... .........
42
4.9 Tahap Presentasi ...................................................................................
41
4.10 Hasil Dan Pembahasan.................................................................... ........
44
BAB V PENUTUP .............................................................................................................
44
5.1 Kesimpulan ...........................................................................................
53
5.2 Saran .....................................................................................................
54
DAFTAR TABEL Tabel 1 Spesifikasi Alat Tambal Ban ..............................................................
2
Tabel 2 Kriteria Produk Menurut Responden ................................................
19
Tabel 3 Karakteristik Metode Kuantitatif Dan Kualitatif ................................
20
Tabel 4 Spesifikasi Alat Tambal Ban Tradisional ............................................
25
Tabel 5 Spesifikasi Alat Dan Biaya .................................................................
33
Tabel 6 Analisa Keuntungan Dan Kerugian ...................................................
33
Tabel 7 Penetapan Suhu ...............................................................................
39
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Gambar Diagram Fast (Function Analisis System Teknis) ...............
13
Gambar 2 GambarDiagram Alir Penelitian .....................................................
16
Gambar 3 Gambar Diagram Fast Alat Tambal Ban .........................................
23
Gambar 4 Gambar Alat Tambal Ban Elektrik ..................................................
29
Gambar 5 Gambar Alat Tambal Ban Pandangan Depan .................................
30
Gambar 6 Gambar Alat Tambal Ban Pandangan Atas ....................................
30
Gambar 7 Gambar Alat Tambal Ban Pandangan Samping..............................
31
Gambar 8 GambarAlat Tambal Ban Tradisional Pandangan Depan ................
31
Gambar 9 Gambar Alat Tambal Ban Tradisional Pandangan Samping............
32
Gambar 10 Gambar Alat Tradisional Pandangan Atas....................................
32
Gambar 11 Gambar Alat Pandangan Depan ..................................................
45
Gambar 12 Gambar Alat Pandangan Samping ...............................................
46
Gambar 13 Gambar Alat Pandangan Atas .....................................................
47
Gambar 14 Gambar Tutup portable.......................................................... ......
48
Gambar 15 Gambar Baut Pengunci ...............................................................
48
Gambar 16 Gambar Elemen Pemanas Solder ................................................
49
Gambar 17 Gambar Stainless Bergaris...........................................................
50
Gambar 18 Gambar Kotak Power Supply .......................................................
50
Gambar 19 Gambar Temperatur Suhu ..........................................................
51
Gambar 20 Gambar Dymmer ........................................................................
51
Gambar 21 Gambar Timmer ..........................................................................
52
Gambar 21 Gambar Inverter .........................................................................
52
DAFTAR GRAFIK Grafik 1 Grafik Tingkat Kepentingan Kriteria .................................................
26
Grafik 2 Grafik Hasil Akhir Perhitungan Value Kelayakan ..............................
36
Grafik 3 Grafik Value Evaluasi .......................................................................
37
Grafik 4 Grafik Analisa Biaya .........................................................................
41
Grafik 5 Grafik Penentuan Nilai ....................................................................
43
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
55
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... A.Lampiran Kuisioner Penilaian Kriteria B.Lampiran Kuisioner Value Kelayakan C.Lampiran Kuisioner Value Evaluasi D.Lampiran Kuisioner Penentuan Nilai
xiv
56
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pada umumnya disaat perjalanan untuk mencapai sebuah tujuan,para pengendara
bermotor pasti memiliki rasa takut akan adanya gangguan pada ban motor mereka bila mengalami kerusakan atau kebocoran ban dijalan.Selama ini pengendara sangat mengandalkan jasa para tukang tambal ban dijalan-jalan.Tanpa berfikir panjang dimana gangguan ban motor itu terjadi, dikeramaian ataupun ditempat dimana jarang sekali ada populasi manusia.Saat dihutan misalnya ataupun dijalan-jalan kota yang jarang ada tukang tambal ban, bukankah mereka harus mendorong motornya untuk mencari tukang tambal ban.Rasa kepercayaan akan jasa tukang tambal banserta kualitas tambalan para tukang tambal pada ban mereka, terlalu besar.Jika sudah seperti ini tingkat,keinginan individu untuk mencari solusi seperti memakai alat tambal ban yang sudah di Redesainmenjadi Alat Tambal Ban Elektrik mungkin akan sangat rendah atau sedikit.Dengan berbagai macam alasan seperti halnya,
Akan membutuhkan waktu lama jika harus menambal ban sendiri.
Keraguan kualitas kerekatan tambal pada ban,jika menggunakan pemanas melalui listrik bukan api.
Biaya yang lebih mahal jika membeli atau membuat alat tambal ban elektrik. Dalam mengatasi masalah diatas perlu diadakanya solusi,yakni dengan menggunakan
metode Rekayasa Nilai (Value Engineering).Pendekatan Value Engineering, akan melakukan analisis nilai terhadap fungsi obyek atau produk dengan cara melakukan rekayasa percobaan pada temperatur suhu Panas yang berasal dari lilitan kawat pemanas solder.Serta
1
melengkapi elemen ataupun alat pelengkap untuk mempermudah pengguna Alat Tambal Ban Elektrik. Alat tambal ban elektrik merupakan alat inovasi baru,dengan ukuran mungil. Alat seberat 1,5 kg dan berdimensi 12,5 x 9,5 x10 cm ini bisa masuk di hampir semua bagasi sepeda motor, juga ransel. Sistem pemanas tambal ban elektrik ini, dari accu berdaya 5 ampere dan 12 volt yang dipakai untuk kendaraan bermotor, menggunakan elemen inverter untuk mengubah setrum DC menjadi AC. Panas berasal dari elemen pemanas solder, yang menghasilkan suhu 150 derajat Celsius pada lempengan baja. Arus listrik yang masuk juga melewati unit pengatur waktu, yang mati dalam 15 menit. Sebenarnya menambal ban bukan perkara sulit. “Lihat saja, banyak anak kecil yang jadi tukang tambal ban,”.Alat tambal ban elektrik ini ibarat kios tambal ban yang bisa dibawa kemana-mana.Tapi alat ini tak akan berguna tanpa mekaniknya. Karena tidak bisa diwakili oleh mesin,penambalan mesti dipelajari dan dikerjakan sendiri. Ibaratnya belajar jadi Abang tambal ban.Dan setelah dilakukan survey,didapatkan data awal berupa spesifikasi perbandingan alat tambal ban,
Tabel 1,spesifikasi Alat Tambal Ban SPESIFIKASI
ALAT TAMBAL BAN
ALAT TAMBAL BAN ELEKTRIK
Suhu
Ukuran suhu
Ukuran suhu dapat diubah dan ditentukan
paten,berdasarkan panas api.
untuk mencapai tambalan yang optimal
Tambal ban tradisional
Menarik,Ringan dan Efisien.Dapat dibawa
Desain
kemana-mana Sumber panas
Api
Listrik
Komponen
Rangkaian dari komponen
Rangkaian dilengkapi alternatif komponen
tradisional
untuk membantu proses penambalan
2
Berdasarkan tabel data awal yang didapat, menunjukkan bahwa penilaian masyarakat pengguna motor kurang tepat.Dan perlu dibuktikan kebenaran yang sesungguhnya. Penilaian tiap individu perlu dimaklumi bila tidak sama,namun dibutuhkan penjelasan bagi pengguna motor yang menilai kualitas tambalan dengan api lebih baik daripada menggunakan listrik.Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“ Alat Tambal Ban Elektrik Dengan Pendekatan Value Engineering ”
1.2 Rumusan Masalah Dengan melihat latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan yang harus dihadapi sebagai berikut : 1.
Kriteria-kriteria apa saja yang dibutuhkan dan meyakinkan para pengguna motor dalam menggunakan Alat Tambal Ban Elektrik ?
2.
Bagaimana menentukan komponen dan temperature suhu untuk dapat merekatkan tambalan pada ban motor secara optimal ?
3.
Bagaimana desain komponen untuk memudahkan para pengguna Alat Tambal Ban Elektrik ?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Untuk menganalisa dan mengevaluasi suhu yang digunakan pada alat tambal ban elektrik.
3
2.
Mendapatkan alternatif produk, Alat Tambal Ban Elektrik dengan nilai baik dan mudah digunakan di kalangan masyarakat dengan cara menentukan suhu serta mengatur dan memasang komponen yang diperlukan.
3.
Memberi penjelasan kepada para pengguna akan keuntungan dari biaya yang mereka perlukan untuk menggunakan Alat Tambal Ban Elektrik.
4.
Diharapkan dapat mematenkan dan memproduksi alat dalam jumlah banyak.
1.4 Manfaat dan Kegunaan Penelitian Dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut : 1.
Memberikan pengetahuan akan lebih baiknya memakai Alat Tambal Ban Elektrik.
2.
Memberi rasa tenang pada pengguna motor saat diperjalanan dengan adanya alat ini.
3.
Membantu menumbuhkan sifat mandiri dan tidak selalu menggantungkan suatu pekerjaan kepada orang lain.
1.5 Batasan Masalah Dalam penelitian ini digunakan batasan – batasan sebagai berikut : 1.
Penelitian ini hanya dilakukan pada mencari temperatur suhu yang tepat guna melakukan tambal ban dengan kualitas terbaik.
2.
Pembahasan ini bersifat teknis,sedangkan aspek–aspek lain seperti sosial budaya dan lain –lain tidak dibahas lebih lanjut.
3.
Alat pembanding yang digunakan adalah alat tambal ban tradisional yang diyakini masyarakat mampu memberikan tambalan pada ban secara optimal.
4
1.6 Asumsi –Asumsi Untuk memecahkan masalah ada beberapa asumsi yang digunakan,berkaitan dengan pengumpulan data yakni : 1.
Selama penelitian berlangsung alat pembanding tidak mengalami perubahan dari keadaan sebelumnya.
2.
Responden adalah orang yang mampu menggunakan dan memahami Alat Tambal Ban.
3.
Selama penelitian berlangsung tidak ada perubahan harga material dan komponen yang dipergunakan untuk perancangan.
1.7 Sistematika Penulisan BAB I
Pendahuluan Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang masalah,rumusan masalah sesuai dengan tujuan, kegunaan penelitian dan asumsi serta diakhiri dengan sistematika penulisan.
BAB II
Landasan Teori Dalam bab ini akan diuraikan teori–teori yang berhubungan dengan penulisan ini.Seperti definisi value engineering dan metode.
BAB III
Metode Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan langkah–langkah penelitian,pengumpulan dan pengolahan data,diagram fast,bentuk alat dan pengaruh suhu serta alternatif alat.
5
BAB IV
Analisa dan Interpretasi Dalam bab analisa dan interpretasi akan dijelaskan tahap kreatif, analisa, spesifikasi alat dan biaya, analisa keuntungan dan kerugian, penentuan tingkat kepentingan kriteria, perhitungan value kelayakan, value evaluasi, penetapan suhu, tahap pengembangan, analisa biaya dan tahap presentasi.
BAB V
PENUTUP Dalam bab penutup ditinjukkan hasil dan pembahasan disertai kesimpulan dan juga saran yang sangat diperlukan
6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 DEFINISI VALUE ENGINEERING Beberapa definisi yang menjelaskan tentang Value Engineering secara umum merupakan teknik perancangan sistem yang sistematis dengan menggunakan teknik-teknik untuk mengidentifikasi fungsi - fungsi yang diperlukan, menerapkan nilai-nilai dan mengembangkan alternatif-alternatif sehingga tercapai keseimbangan fungsional terbaik antara biaya, keadaan dan performansi dari suatu sistem atau produk. a. Lawrence D. Miles 1972 Suatu pendekatan yang bersifat kreatif dan sistematis dengan tujuan untuk mengurangi atau menghilangkan biaya-biaya yang tidak diperlukan. b. Society of American Value Engineering 1950 Suatu teknik yang diterapkan secara sistematis untuk menentukan fungsi suatu produk atau jasa, menentukan nilai moneter dari fungsi tersebut serta memenuhinya dengan biaya total minimum. c. Zeimerman dan Hart 1982 Suatu teknik dan manajemen yang menggunakan pendekatan sistematis untuk mencapai keseimbangan fungsional terbaik antara biaya dan peformansi dari produk. d.Baris Sitorus 1960 Menurut Baris Sitorus, dalam tulisannya tentang evaluasi menggunakan Value Engineering , memberikan pengertian bahwa Value Engineering adalah suatu proses pendekatan kreatif berdasarkan pertimbangan inovasi teknologi dengan tujuan mengenali unsur unsur biaya utama dan biaya penunjang (secondary) berdasarkan 7
kepada suatu kebutuhan tertentu. Apabila tidak mempunyai sifat sifat menguntungkan untuk keperluan tersebut (pelanggan), biaya tersebut dikeluarkan tanpa mengurangi mutu dan tetap menjaga lindungan lingkungan serta mengutamakan keselamatan
2.2 PENGERTIAN REKAYASA NILAI Setelah melihat definisi rekayasa nilai (Value Engineering) yang diuraikan diatas dapat disimpulkan pengertian dari rekayasa nilai adalah sebagai berikut : 1.
Rekayasa nilai adalah suatu pendekatan yang bersifat kreatif dan sistematis dengan tujuan untuk mengurangi biaya yang tidak diperlukan.
2.
Rekayasa nilai merupakan suatu penerapan yang sistematis dari sejumlah teknik, untuk mengidentifikasi fungsi suatu benda atau jasa dengan memberi nilai terhadap masing– masing fungsi yang ada serta mengembangkan sejumlah alternatif yang memungkinkan tercapainya fungsi tersebut.
3.
Rekayasa nilai adalah usaha yang sistematis yang dialihkan untuk mencapai keseimbangan fungsional terbaik antara biaya , kendala dan penampilan dari suatu produk.
4.
Rekayasa nilai adalah usaha yang terorganisir secara sistematis dan mengaplikasikan suatu teknik yang telah diakui yaitu teknik yang mengidentifikasi fungsi produk/jasa. Dengan kata lain Rekayasa nilai bermaksud memberikan suatu yang optimal bagi
sejumlah uang yang dikeluarkan dengan memakai teknik yang sistematis untuk menganalisis dan mengenmdalikan total biaya produk. Rekayasa nilai akan membantu membedakan dan memisahkan antara yang diperlukan dan yang tidak diperlukan dimana dapat dikembangkan alternatif yang memenuhi keperluan dengan biaya terendah. (Satrio,2012)
8
2.3 KARAKTERISTIK REKAYASA NILAI Rekayasa mempunyai karakteristik (Zimerman, L.W and Hart, 1982) sebagaiberikut: a.
Berorientasi fungsi, perancangan dimulai dengan identifikasi fungsi yang dibutuhkan.
b.
Pendekatan sistematis, perancanganharus dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh dimensi permasalahan.
c.
Multi disiplin, perancangan melibatkan berbagai keahlian.
d.
Berorientasi pada siklus hidup produk, analisa mencakup keseluruhan siklus hidup produk.
e. Pola pikir kreatif, proses perancangan harus dapat mengidentifikasi alternatif-alternatif pemecahan masalah kreatif.
2.4 PENINGKATAN NILAI (VALUE) DALAM V E Suatu produk dibeli karena fungsinya,dan nilai suatu produk ditentukan oleh fungsi dan biaya. Fungsi ( F ) Use value ( V ) = ---------------------Cost ( C ) Bila dua produk memiliki fungsi yang sama,produk dengan biaya lebih rendah memiliki nilai yang lebih tinggi.Bila biaya sama dialokasikan pada tiap produk, produk yang memiliki fungsi lebih baik akan mempunyai nilai yang lebih tinggi.(Zimerman,1982)
9
2.5 DEFINISI ALAT TAMBAL BAN ELEKTRIK Alat tambal ban elektrik ini adalah alat tambal ban yang didesain dengan ukuran mungil, alat seberat 1,5 kg dan berdimensi 12,5 x 9,5 x10 cm ini bisa masuk di hampir semua bagasi sepeda motor, juga ransel.Dengan fungsi untuk menambal ban yang mengalami kerusakan ringan seperti pecah dan bocor. Sementara sistem pemanas tambal ban elektrik ini, dari accu berdaya 5 ampere dan 12 volt yang dipakai untuk kendaraan bermotor, kami menggunakan inverter untuk mengubah setrum DC menjadi AC. Panas berasal dari lilitan kawat pemanas solder, yang menghasilkan suhu 150 derajat Celsius pada lempengan baja. Arus listrik yang masuk juga melewati unit pengatur waktu, yang mati dalam 15 menit.(Satrio,2012)
2.5 RENCANA KERJA REKAYASA NILAI Rencana kerja Rekayasa nilai yang lazim digunakan terdiri dari 5 (lima) tahap ( Standart Five Job Plan ) yaitu :
1. Tahap Informasi Tahap
informasi
bertujuan
untuk
memperoleh
suatu
pengertian–pengertian
menyeluruh terhadap sistem, struktur, atau bagian–bagian yang diteliti.Pada tahap ini, informasi ditentukan dan dikelompokkan sesuai dengan jenis kebutuhanya.Meliputi, A.Analisis Fungsi B.Diagram Fast
10
2. Tahap Kreatif Tujuan dari tahap ini untuk menghasilkan berbagai alternatif yang memenuhi fungsi utama (Performasi produk).Kreatifitas seseorang sangat berperan dalam mendapatkan alternatif –alternatif yang dibutuhkan.
3. Tahap Evaluasi Tujuan dari tahap ini adalah mengevaluasi alternatif–alternatif yang dihasilkan pada tahap kreatifitas.Pada tahap ini akan diteliti kelebihan dan kekurangan dari setiap alternatif.
4. Tahap Pengembangan Tujuan dari tahap pengembangan yaitu mengembangkan desain usulan dari rekayasa nilai.Desain usulan dapat berupa prototype,mode atau gambar.
5. Tahap Presentasi Tujuan dari tahap presentasi adalah menyajikan hasil yang telah dikembangkan secara lengkap.Presentasi bertujuan untuk menyajikan pengambilan keputusan bahwa alternatif yang direkomendasikan merupakan alternatif terbaik. Very.A.Panjaitan (Ensiklopedia V E,2009)
2.6 METODE FAST FAST (Function Analysis System Technique) adalah teknik menyusun diagram secara sistematis untuk mengidentifikasi fungsi–fungsi dan menggambarkan kaitan antara fungsi– fungsi tersebut.Fungsi dinyatakan sebagai gabungan antara kata kerja dan kata benda. Diagram FAST disusun berdasarkan hirarki fungsi, fungsi tingkat tinggi diletakkan sebelah kiri dan fungsi tingkat rendah diletakkan sebelah kiri.Pembuatan diagram FAST biasanya dimulai dari fungsi dasar yang telah ditentukan sebelumnya.Fungsi dasar berada 11
pada masalah yang akan dibahas,sedangkan fungsi tingkat rendah berada diluar batas lingkup masalah.Fungsi–fungsi diluar batas masalah merupakan suatu keadaan yang harus diterima. Pada diagram FAST ruang lingkup masalah ditunjukkan sebagai daerah yamg dibatasi oleh dua garis vertikal yang masing–masing berbatasan dengan fungsi tingkat tinggi dn fungsi tingkat rendah.Penyusunan fungsi dalam diagram FAST dilakukan dengan menggunakan dua buah pertanyaan, yaitu bagaimana ( how ) dan mengapa ( why ) seperti pada gambardiagram FAST dibawah ini,
12
Hal-hal yang perlu dilaksanakan untuk tugas yang sulit. Fungsi utama untuk pemakai. NEEDS
Kemungkinanfung si kedua
Solusi
Memungkinkan fungsi kedua
Solusi
Fungsi kedua
Fungsi utama Rancangan utama
Memungkinkan fungsi kedua
Fungsi kedua
Solusi
KEBUTUHAN WHY
HOW
Hal-hal yang tidak perlu dilakukan untuk tugas yang sulit Untuk meningkatkan produktivitas. Dilakukan sepenuhnya untuk pemakai. Gambar 1,Diagram Fast (FunctionAnalisis system teknis),Social science,2011.
13
2.7 METODE DELPHI Pengertian Metode Delphi Metode delphi adalah modifikasi dari teknik brainwriting dan survei.Metode Delphi oleh Derkley dan asosiasinya di Rand Corportion,california pada tahun 1960-an.Methode delphi merupakan metode yang menyelaraskan proses komunikasi suatu grup sehingga dicapai proses yang efektif dalam mendapatkan solusi masalah yang kompleks. Metode delphi memiliki tiga grup yang berbeda yaitu pembuat keputusan,staf dan responden.Prosedur metode delphi adalah sebagai berikut : 1. Mengembangkan pertanyaan delphi Ini merupakan kunci proses delphi.Langkah ini dimulai dengan memformulasikan garis besar pertanyaan oleh pembuat keputusan.Jika responden tidak mengerti garis besar pertanyaan maka masukan proses adalah sia-sia.Elemen kunci dari langkah ini adalah mengembangkan pertanyaan yang dapat dimengerti oleh responden. 2. Memilih dan kontak dengan responden. Partisipan sebaiknya diseleksi dengan dasar,secara personal responden mengetahui permasalahan.Memiliki informasi yang tepat untuk dibagi. 3. Memilih ukuran Ukuran panel responden bervariasi dengan kelompok yang homogen dengan 10-15 partisipan mungkin cukup.Akan tetapi dalam sebuah kasus dimana refrence yang bervariasi diperlukan maka dibutuhkan partisipan yang lebih besar. 4. Mengembangkan kuisioner dan test 1 Kuisioner dalam delphi mengikuti partisipan untuk menulis respon pada garis besar masalah.Termasuk tujuan,guna dari hasil perintah dan batas akhir respon 14
5.Analisa kuisioner Analisa kuisioner harus dihasilkan dalam ringkasan yang bersisi bagian-bagian yang diidentifikasi dan komentar dibuat dengan jelas dan dapat dimengerti responden terhadap kuisioner 2. 6.Pengembangan kuisioner dan test 2 Kuisioner 2 dikembangkan dengan menggunakan ringkasan responden dari kuisioner 1 7. Analisa kuisioner 2 Tugas dari kelompok kerja adalah menghitung jumlah suara masing –masing bagian yang meringkas respon yang dibuat. 9. Mengembangkan kuisioner dan test 3. Kuisioner 3 didesain untuk mendorong masukan proses delphi. 10. Analisis kuisioner 3 Analisa tahap ini mengikuti prosedur yang sama pada analisis kuisioner2 11. Menyiapkan laporan akhir. Dalam Pendekatan Value Engineering kami menggunakan metode Delphi ini digunakan hanya pada langkah-langkah penyelesaian masalahnya saja tanpa soft ware metode delphi sendiri. (Darkley&Rand Corporation 1960)
15
BAB III METODE PENELITIAN 3.1DIAGRAM ALIR Adapun alur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Perumusan masalah
Identifikasi masalah
Tujuan penelitian
Study lapangan
Study literatur
Pengumpulan data
Penentuan data
Hasil dan pembahasan
Kesimpulan dan saran
Gambar 2, gambar diagram alir penelitian.
16
3.2LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN Adapun langkah – langkah penelitian tersebut adalah : 1.
Identifikasi Masalah Melakukan analisa untuk mengetahui apa kelebihan Alat Tambal Ban Elektrik.
2.
Perumusan Masalah Rumusan ini dilakukan agar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan memperjelas ruang lingkup pokok permasalahan yang dihadapi.
3.
Tujuan Penelitian Untuk menganalisa dan mengevaluasi suhu panas yang tepat guna mendapatkan tambalan ban yang optimal jika menggunakan Alat Tambal Ban Elektrik.
4.
Study Literatur Disini peneliti melihat pokok yang diambil, peneliti berusaha memecahkan permasalahan dengan melihat literatur –literatur atau buku -buku,jurnal tentang VE, Penelitian kuantitatif dan kualitatif, FAST, Value kelayakan, Value evaluasi.
5. Study lapangan Merupakan salah satu cara untuk memperoleh data dengan melakukan pengamatan secara langsung pada obyek yang akan diteliti, untuk mendapatkan informasi permasalahan.Terutama dari tukang tambal ban beserta alat tambal yang sudah ada serta mengevaluasi respon dari calon para pengguna Alat Tambal Ban Elektrik. 6. Pengumpulan Data Adapun pendekatan untuk mendapatkan data – data yang dibutuhkan untuk persoalan yang ada pada penelitian ini, berupa : a.Data sekunder b.Data primer 17
7. Penentuan Data Dalam menentukan data, rekayasa nilai menggunakan metode Delphi,metode ini merupakan cara sistematis untuk mendapatkan keputusan bersama dari suatu tim yang terdiri dari para ahli dan dari disiplin ilmu yang berbeda. 8. Pengolahan Data Dari pengumpulan data diatas,selanjutnya kita melakukan pengolahan data dengan penerapan metode rekayasa nilai melalui 5 phase job plan. 9. Hasil Pembahasan Analisa hasil pembahasan disini menggambarkan bagaimana tahap yang telah diteliti dari suhu yang tepat dan juga desain yang memudahkan bagi para pengguna. 10. Kesimpulan dan saran Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran –saran untuk penelitian selanjutnya untuk memperbaiki kekurangan yang ada.
3.3 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Didalam pengumpulan data digunakan dua tahap untuk memastikan unsur-unsur yang akan disiapkan untuk diteliti.Adapun dua tahapan dalam pengumpulan data ialah : 1.
Pengumpulan data Kualitatif
2.
Pengumpulan data kuantitatif
3.3.1 PENGUMPULAN DATA KUALITATIF Dalam pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan cara wawancara langsung terhadap responden yang telah didefinisikan, yang bertujuan untuk mendapatkan kriteria – kriteria awal.Hasilnya berupa informasi (data mentah ) yang notabene nya belum 18
merupakan keinginan customer yang sesungguhnya.Untuk memudahkan dan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.Kriteria produk menurut responden. NO
KRITERIA
DEFINISI
1
Cost pemeliharaan
Berdasarkan biaya dan ongkos pembenahan jika mengalami kerusakan
2
Mudah digunakan
Didesain dengan desain yang dapat digunakan semua kalangan.
3
Kualitas tambalan pada ban
Suhu panas yang pas agar tambalan merekat kuat dan ban yang ditambal tidak leleh.
4
Keawetan dari alat
Usia yang lama dari alat tersebut.
3.3.2 PENGUMPULAN DATA KUANTITATIF Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan cara melakukan survey dengan menggunakan kuisioner yang disebarkan pada para responden yang telah dipilih yaitu, pembuat alat tambal ban elektrik 1 orang, penyuplai alat tambal ban elektrik 2 orang, dan operator atau tukang tambal ban 2 orang. Dari hasil penentuan prioritas tingkat kepentingan diatas, diperoleh tingkat kepentingan dari kriteria-kriteria yang akan dipakai dalam perhitungan Value kelayakan pada alternatif awal dan alternatif pilihan.
19
Adapun urutan prioritas tingkat kepentingan tersebut adalah 1. Kualitas tambalan pada ban 2. Keawetan dari alat 3. Cost pemeliharaan 4. Mudah digunakan Adapun tabel karakteristik metode kuantitatif dan kualitatif adalah sebagai berikut, Tabel 3,Karakteristik metode kuantitatif dan kualitatif (Sugiyono,2012) No 1
Metode Kuantitatif
Metode Kualitatif
A.Desain
A.Desain
a.Spesifik,jelas,rinci
a.Umum
b.Ditentukan secara mantap sejak awal
b.Fleksibel
c.Menjadi
c.Berkembang,dan muncul dalam proses
pegangan
langkah
demi
langkah 2
penelitian
B.Tujuan a.Menunjukkan
B.Tujuan hubungan
antar
variabel
a.Menemukan
pola
hubungan
bersifat interaktif
b.Menguji teori
b.Menemukan teori
c.Mencari generalisasi yang prediktif
c.Menggambarkan realitas yang kompleks d.Memperoleh pemahaman makna.
3
yang
C.Teknik Pengumpulan Data
C.Teknik Pengumpulan Data
a.Kuisioner
a.Participant observation
b.Observasi
dan
Wawancara b.In depth interview
terstruktur
c.Dokumentasi
20
d.Tringulasi 4
D.Instrumen Penelitian
D.Instrumen penelitian
a.Test,angket,wawancara terstruktur
a.Peneliti
b.Instrumen yang telah terstandar
sebagai
instrumen
(human
instrumen) b.Buku catatan,tape recorder,camera,handycam dan lain-lain
5
6
7
E.Data
E.Data
a.Kuantitatif
a.Deskriptif kualitatif
b.Hasil pengukuran variabel yang
b.Dokumen pribadi,catatan
dioperasionalkan dengan
lapangan,ucapan dan tindakan
menggunakan instrumen
responden,dokumen dan lain-lain
F.Sampel
F.Sampel /Sumber data
a.Besar
a.Kecil
b.Representatif
b.tidak represintatif
c.Sedapat mungkin random
c.Purposive,Snowball
D.Ditentukan sejak awal
D.Berkembang selama proses penelitian
G.Analisis
G.Analisis
a.Setelah selesai pengumpulan data
a.Terus menerus sejak awal sampai akhir
b.Deduktif
penelitian
c.Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis 8
b.Induktif c.Mencari pola,model,thema dan teori
H.Hubungan dengan Responden
H.Hubungan dengan Responden
a.Dibuat berjarak,bahkan sering tanpa
a.Empati,akrab
21
supaya
memperoleh
kontak supaya obyektif
pemahaman yang mendalam
b.Kedudukan peneliti lebih tinggi dari responden c.Jangka
pendek
sama
bahkan
sebagai
guru,konsultan. sampai
hipotesis
dapat dibuktikan 9
b.Kedudukan
c.Jangka lama,sampai datanya jenuh,dapat ditemukan hipotesis atau teori
I.Usulan Desain
I.Usulan Desain
a.Luas dan Rinci
a.Singkat,umum,bersifat sementara
b.Literatur yang berhubungan dengan b.Literatur masalah,dan variabel yang diteliti
yang
sementara,tidak
c.Prosedur yang spesifik dan rinci langkah-langkahnya
digunakan menjadi
bersifat pegangan
utama c.Prosedur bersifat umum seperti akan
d.Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
merencanakan tour /piknik d.Masalah bersifat sementara dan akan
e.Hipotesis dirumuskan dengan jelas
ditemukan setelah study pendahuluan
f.Ditulis secara rinci dan jelas sebelum e.Tidak dirumuskan hipotesis,karena justru terjun kelapangan
akan menemukan hipotesis f.Fokus
penelitian
ditetapkan
setelah
diperoleh data awal dari lapangan 10
J.Kapan penelitian dianggap selesai ? Setelah
semua
kegiatan
J.Kapan penelitian dianggap selesai?
yang Setelah tidak ada data yang dianggap jenuh
direncanakan dapat diselesaikan 11
K.Kepercayaan terhadap hasil
K.Kepercayaan terhadap hasil penelitian
penelitian
Pengujian kredibilitas,depenabilitas,proses
22
Pengujian Validitas dan realiabilitas
dan hasil penelitian
instrumen
3.4 DIAGRAM FAST Pengaturan diagram FAST disusun berdasarkan fungsi, fungsi tingkat tinggi diletakkan sebelah kiri dan fungsi tingkat rendah diletakkan sebelah kanan.Dalam menyusun fungsi – fungsi dalam diagram FAST diterapkan dua pertanyaan yakni bagaiman ( how ) dan mengapa ( why ).
HOW
Menambal ban
WHY
Mencungkil dan menambal ban
Melakukan proses penambalan
Menimbulkan suhu panas
Merekatkan tambalan
Gambar 3. Gambar diagram Fast Alat Tambal Ban
23
Menggunaka n pemanaslistri k
3.5 BENTUK ALAT DAN PENGARUH SUHU Bentuk alat tambal ban akan diubah bentuknya,yang semula berbentuk bundaran silinder dengan pegangan tegak sebagai pengunci ban yang akan ditembel, menjadi berbentuk mini dan unik.Alat seberat 1,5 kg dan berdimensi 12,5 x 10 x 9,5 cm.Dengan diubahnya bentuk dari alat tambal ban ini diharapkan dapat mempermudah para pengguna untuk dapat memakai alat ini.Dengan tujuan utama yaitu alat tambal ban elektrik ini dapat dibawa kemana – mana.Ditaruh dalam tas,ataupun ditaruh dalam bagasi sepeda motor. Sementara sistem pemanas tambal ban elektrik ini, dari accu berdaya 5 ampere dan 12 volt yang dipakai untuk kendaraan bermotor, kami menggunakan inverter untuk mengubah setrum DC menjadi AC. Panas berasal dari lilitan kawat elemen solder.Dengan menggunakan sistem pemanas dari accu yang dipakai untuk kendaraan bermotor,sistem ini lagi – lagi diharapkan dapat mempermudah pengguna dan pengguna akan dapat melakukan tambal ban dimana saja saat mengalami kerusakan pada ban. Yang selanjutnya pengaturan suhu,didalam pengaturan suhu ini haruslah ditentukan suhu yang tepat.Dikarenakan suhu panas, sangat berpengaruh pada kualitas tambalan ban.Jika tukang tambal ban mengetahui belum atau sudah selesainya penambalan dengan menggunakan feeling,yang belum bisa dipastikan baik atau tidak kualitas tambalannya dengan tingkat kepercayaan pengendara bermotor yang tinggi selama ini menjadi salah satu masalahyang ingin kami pecahkan. Sedangkan Alat Tambal Ban Elektrik ini,akan dilengkapi Timer sebagai pembatas waktu.Dari situlah kami akan menentukan berapa derajat celcius suhu yang tepat guna mendapat tambalan ban yang kualitas yang optimal dengan cara melakukan percobaan demi percobaan hingga ditemukan suhu yang tepat.
24
Pemasangan Dymer akan menjadi alternatif untuk penyesuai suhu panas pada alat tambal ban elektrik ini.Dengan tujuan pengguna dapat mengatur suhu panas saat proses penambalan pada ban.
3.6 ALTERNATIF AWAL Adapun yang dijadikan standart pada alat tambal ban adalah alat tambal ban tradisional sebelumnya dengan menggunakan sistem pemanas api.Alat tradisional yang memiliki spesifikasi sebelumnya.Untuk lebih jelasnya standart alat bisa dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4,Spesifikasi alat tambal ban tradisional SPESIFIKASI
ALAT TAMBAL BAN
Suhu
Ukuran suhu paten,berdasarkan panas api.
Desain
Tambal ban tradisional
Sumber panas
Api
Komponen
Rangkaian dari komponen tradisional
Setelah mengetahui kekurangan dan kelebihan pada alat yang lama,kami menentukan kriteria yang diinginkan untuk perubahan alat tambal ban elektrik ini melalui kuisioner yang disebarkan untuk mengetahui hasil skor atau penilaian dibawah ini.
25
Tingkat Kepentingan Kriteria 14 12 10 8 13
6
12 9
4 6 2 0 Cost pemeliharaan
Mudah digunakan
Kualitas tambalan
Keawetan dari alat
Gambar grafik 1,grafik Tingkat kepentingan kriteria Berdasarkan data penilaian untuk penentuan tingkat prioritas dan data penentuan tingkat kepentinganya dapat kita lihat bahwa,dari 40responden mempresentasikan bahwa alat tambal ban yang diinginkan,Ialah alat tambal ban dengan kriteria yang mudah digunakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada data nilai yang didapat dari responden adalah sebagai berikut,
Cost pemeliharaan : 6 Responden
Mudah digunakan : 13 Responden
Kualitas tambalan : 12 Responden
Keawetan dari alat : 9 responden
26
BAB IV ANALISA DAN INTERPRETASI 4.1 TAHAP KREATIF Pada tahap ini akan dimunculkan alternatif pembuatan dan bentuk alat dengan bahan-bahan yang digunakan serta perlengkapan alat.Yang selanjutnya alternatif tersebut akan diseleksi untuk mendapatkan alternatif yang potensial untuk
membantu proses
penambalan dengan hasil yang optimal. Adapun alternatif – alternatif yang dimunculkan sebagai kombinasi alternatif yang berpotensi dapat disusun sebagai berikut : 1.
Desainalat atau kerangka alat kami memanfaatkan kotak power supply komputer bekas yang sudah dikeluarkan isinya dan kami gunakan cukup hanya kerangkanya.
2.
Didalam kerangka kami pasang
Inverter yaitu gabungan travo dan modul
elektro,berfungsi merubah arus llistrik DC menjadi AC. 3.
Didalam kerangka juga kami lengkapi elemen untuk membantu alat tambal ban elektrik dalam proses penambalan,seperti halnya : a. Timmer b. Dymer c. Termometer suhu Yang tentunya akan menjadi alternatif terbaik dalam proses penambalan.
4.
Komponen utamanya adalah pemanas dari baja tahan karat atau stainless steel bergaris tengah 8,2 sentimeter. Seperti di tukang tambal ban, pemanas berguna merekatkan tambalan pada karet ban.
27
4.2 TAHAP ANALISA Pada tahap analisa akan dilakukan analisa terhadap alternatif – alternatif yang dimunculkan.Analisa tersebut meliputi analisa keuntungan dan kerugian dari tiap – tiap alternatif yang akan diusulkan.Dari analisa ini diharapkan untuk bisa mengetahui alternatif yang dapat dipilih untuk membantu penambalan dengan menggunakan Alat Tambal Ban Elektrik.
4.2.1 SPESIFIKASI ALAT DAN BIAYA Adapun dalam pembuatan Alat Tambal Elektrik ini kami membuat dengan bahan – bahan yang cukup sederhana.Dalam hal ini kami ingin membuat sebuah produk dengan desain unik yang terbuat dari bahan atau barang –barang bekas.Untuk lebih jelasnya spesifikasi alat dan biaya bisa dilihat dibawah ini,
28
1
2345 67 8 Gambar 4,gambar tambal ban elektrik
Keterangan : 1.Tutup portable 2.Penjepit 3.Dymmer 4.Elemen pemanas 5.Kotak power supply 6.Timmer 7.Temperatur Suhu 8.Baut pengunci
29
Gambar 5,gambar Alat Tambal Ban Elektrik,pandangan depan
Gambar 6,Alat Tambal Ban Elektrik,pandangan atas
30
Gambar 7,Alat Tambal Ban Elektrik,pandangan samping
Gambar 8,gambar alat tambal ban tradisional,pandangan depan
31
Gambar 9,gambar alat tambal ban tradisional,pandangan samping
Gambar 10,gambar alat tambal ban tradisional,pandangan atas
Ditampilkan gambar alat tambal ban elektrik dan alat tambal ban tradisional tidak lain hanya untuk menunjukkan perubahan desain alat tambal ban.
32
Biaya yang dibutuhkan Tabel 5,tabel spesifikasi alat dan biaya
NO
NAMA
HARGA
1
Perangkat kerangka& kabel penjepit
Rp 30.000
2
Modul Timmer
Rp 40.000
3
Modul Dymer
Rp 45.000
4
Modul Inverter
Rp 100.000
5
Temperatur suhu
Rp 45.000
6
Cost Tukang
Rp 50.000
7
Pemanas solder
Rp 40.000
Total biaya seluruhnya
Rp 350.000
4.2.2 ANALISA KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN Dalam hal ini penggambaran analisa keuntungan dan kerugian alternatif desain alat tambal ban elektrik yang diambil, dijelaskan sebagai berikut : Tabel 6,Analisa keuntungan dan kerugian NO
ALTERNATIF DESAIN
KEUNTUNGAN
KERUGIAN
1
Memperkecil ukuran dengan
Dapat dibawa kemana-
Diprediksi akan
menggunakan power supply
mana.
rumit dalam aplikasi
komputer.
Efisien untuk semua
bagi orang awam.
pengguna. Memudahkan proses penambalan.
33
2
3
4
Dipasangnya Timmer
Dipasangnya Dymer
Dipasangnya Temperatur suhu
Dapat membatasi waktu
Dibutuhkan
yang diinginkan
perawatan tersendiri
Dapat menyesuaikan
Dibutuhkan
panas dalam proses
pengontrolan dalam
penambalan
tiap proses
Dapat menentukan suhu yang diinginkan untuk
Perlu pengontrolan
menghasilkan tambalan
dalam tiap proses
yang optimal 5
Dipasangnya Inverter
Mengubah tegangan dari
Diprediksi dapat
DC ke AC,yang dapat
menghabiskan arus
digunakan dengan accu 12
listrik pada accu bila
volt
accu tidak dalam keadaan normal
6
All desain
Membantu semua
Mengeluarkan biaya
pengguna kendaraan
yang lebih besar
bermotor dalam perjalanan
Adapun semua alternatif diatas diharapkan dapat membantu para pengguna kendaraan bermotor yang tingkat penggunanya semakin banyak.
34
4.2.3 PENENTUAN TINGKAT KEPENTINGAN KRITERIA Pada tahap ini responden diminta untuk memilih tingkat kepentingan yang diinginkan untuk tiap – tiap kriteria yang diambil dengan jalan memberikan pendapat sesuai dengan bidang ilmu dan kenyataan dilapangan. Hasil penentuan tingkat kepentingan kriteria dapat di lihatdi lampiran.Berdasarkan hasil tingkat kepentingan tersebut, maka akan dapat dianalisa keuntungan dan kerugian dari tiap kriteria alternatif yang diambil.
4.3 PERHITUNGAN VALUE KELAYAKAN Tujuan dilakukanya perhitungan dengan menggunakan matrik kelayakan adalah untuk menyeleksi alternatif – alternatif yang diambil agar memenuhi tujuan yang diinginkan.Didalam analisa ini perlu ditetapkan terlebih dahulu kriteria – kriteria yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dan penetapan kriteria tersebut, Kriteria – kriteria yang diambil sebagai bahan adalah sebagai berikut : 1. Kualitas tambalan pada ban 2. Keawetan dari alat 3. Cost pemeliharaan 4. Mudah digunakan
35