Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
ISSN: 1907-2430
EVALUASI PENERIMAAN PENGGUNA COMPUTER BASED TEST DENGAN PENDEKATAN TAM DI KULON PROGO Sukasna1), Kusrini2), Sudarmawan3) 1), 2),3)
Magister Teknik Informatika STMIK Amikom Yogyakarta Jl Ring Road Utara, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta Email :
[email protected]),
[email protected]),
[email protected])
Abstrak –Pelaksanaan ujian nasional di SMP, SMA / SMK sederajat yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia selalu mengalami perubahan, baik dari segi manfaat, teknis pelaksanaan, banyaknya model paket soal sampai dengan cara mengoreksi hasil ujian. Seiring dengan perkembangan teknologi ujian nasional kini mula i dilaksanakan dengan sarana komputer secara on line atau lebih dikenal dengan istilah Computer Based Test ( CBT). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Technology Acceptance Model (TAM) I dengan metode SEM program PLS. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode Analisis Component Based SEM atau Partial Least Square (PLS). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ditemukannya pengaruh yang signifikan dan tidak signifikan dari variabel eksternal serta beberapa persepsi yang berpengaruh terhadap pelaksanaan CBT di Kulon Progo. Kata kunci: TAM, pengalaman, kerumitan, kesesuian tugas, sikap pengguna
Untuk mengukur salah satu aspek keberhasilan
menginginkan pendidikanya maju, dinilai baik
pendidikan di Indonesia Kementerian Pendidikan
oleh pejabat setempat maupun ditingkat nasional.
dan Kebudayaan Republik
Indonesia telah
Untuk mencapai tujuan tersebut terkadang ada
menerbitkan Peraturan Menteri Nomor : 20 tahun
yang menempuh jalan yang kurang terpuji. Hal
2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
ini dapat dilihat di media cetak maupun
Dalam peraturan tersebut menyebutkan bahwa
elektronik yang membahas tentang kebocoran
yang berhak untuk
melaksanakan evaluasi
dan kecurangan pelaksanaan ujian nasional.
pelaksanaan pendidikan ada beberapa eleman.
Menyikapi hal tersebut sebenarnya pemerintah
Penilaian yang paling mendasar dilaksanakan
dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan
oleh pendidik,
Kebudayaan
ditingkat yang lebih tinggi
telah
mengupayakan
untuk
dilakukan oleh lembaga pendidikan (Sekolah
mengurangi tingkat kebocoran Ujian Nasional,
Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
mulai dibuat soal dengan dua paket, empat paket,
Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan),
namun pada pelaksanaannya masih saja terjadi
dan
kecurangan dalam pelaksanaan ujian nasional.
ditingkat
nasional
oleh
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Seiring
Penilaian pendidikan ditingkat pusat dari tahun
Informasi dan Komunikasi terutama dengan
ke tahun selalu mengalami perubahan dan
adanya layanan akses internet maka Kementerian
penyempurnaan. Sejak dilaksanakan otonomi
Pendidikan dan Kebudayaan secara bertahap
daerah keberhasilan dunia pendidikan menjadi
selain melaksanakan ujian nasional berbasis
salah satu indikator keberhasilan pemerintah
kertas (Paper Based Test) juga melaksanakan
daerah baik tingkat Kabupaten maupun tingkat
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau
Propinsi. Inilah yang menyebabkan setiap daerah
lebih dikenal Computer Based Test (CBT). Dari 1
dengan
perkembangan
Teknologi
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
ISSN: 1907-2430
tahun ke tahun sekolah yang melaksanakan
memadai, disamping faktor kenyamanan selama
Computer Based Test (CBT) selalu bertambah.
pelaksanaan ujian, pada akhirnya sebagian besar
Dengan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis
sekolah masih memilih ujian nasional berbasis
Komputer (UNBK) soal yang disimpan didalam
kertas (Paper Based Test). Kemudian pada tahun
server akan benar-benar dapat di acak, sehingga
2016
hasil ujian nasional lebih valid, dan dapat
banyak sekolah penyelenggara Computer Based
menggambarkan kondisi riil yang sebenarnya.
Test untuk jenjang SMP sebanyak 2 sekolah,
Untuk
sedangkan jenjang sekolah menengah sebanyak
dapat
melaksanaan
Ujian
Nasional
mengalami
peningkatan
yang
cukup
Berbasis Komputer (UNBK) sekolah harus
22 sekolah.
memenuhi beberapa persyaratan diantaranya :
Wilayah Kabupaten Kulon Progo dipilih pada
komputer
penelitian ini dikarenakan dibandingkan dengan
yang
dimiliki
sekolah
minimal
sepertiga dari jumlah peserta ujian, koneksi
kabupaten–kabupaten
internet terjamin, ketersediaan aliran listrik yang
lainnya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
mencukupi, kesanggupan penyedia jasa internet
paling tertinggal jika ditinjau dari sarana
(ISP),
ada
prasarana maupun kemampuan siswa dalam
pemadaman listrik selama ujian berlangsung.
penguasaan bidang teknologi informasi, sehingga
Ditingkat sekolah juga wajib menyediakan
obyek penelitian yang akan diambil adalah
backup power listrik berupa Uninteruptable
siswa-siswa
Power Supply (UPS ) untuk setiap komputer dan
mengikuti ujian berbasis komputer pada tahun
generator atau Genset yang mampu untuk
2016.
memenuhi pasokan listrik jika terpaksa ada
Sejalan dengan beberapa uraian teoritis di atas
gangguan listrik dari PLN secara alamiah.
maka penelitian yang ingin dilakukan adalah
Adanya beberapa faktor yang menentukan dalam
meneliti sistem Computer Based Test sebagai
pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer
salah satu fasilitas layanan pendidikan yang
(UNBK ) atau sering disebut CBT (Computer
disediakan dalam mendukung serta menunjang
Based Test) tersebut maka belum semua sekolah
pelaksanaan Ujian Nasional pada siswa.
siap untuk mengikuti ujian model ini.
Penelitian yang relevan dalam bidang Computer
Pelaksanaan Computer Based Test di Kabupaten
Based Test (CBT) antara lain penelitian Devi
Kulon Progo baru dimulai pada tahun
dan
PLN
yang
menjamin
tidak
2015.
I
SMP,
Wayan
ataupun
SMA/SMK
yang
kotamadya
yang
menunjukkan
telah
bahwa
Dari data sekolah yang ada di Kabupaten Kulon
computer self efficacy dan trust berpengaruh
Progo SD/ MI sebanyak 368 sekolah, SMP/ Mts
positif
sebanyak 78 sekolah dan SMA/ SMK sederajat
usefulness dan perceived ease of use, sedangkan
sebanyak 42 sekolah, pada tahun 2015 baru ada
personalization
satu sekolah yang menyelenggarakan Computer
keduanya. Pada penelitian ini dengan penelitian
Based Test yakni SMK Negeri 1 Pengasih.
yang penulis lakukan adalah metode yang
Sekolah
untuk
digunakan sama yaitu TAM. Perbedaannya
banyak
mengikuti
yang
siap
signifikan
tidak
terhadap
berpengaruh
perceived
terhadap
Based
Test,
belum
adalah pada objek penelitian, penelitian ini
komputer
yang
cukup,
membahas tentang penggunaan sistem informasi
jaringan internet serta kebutuhan listrik yang
berbasis teknologi untuk menunjang aktivitas
mempunyai
Computer
belum
dan
sarana
2
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
ISSN: 1907-2430
operasionalnya agar efektif dan efisien di Nusa
berbeda dari variabel yang digunakan dalam
Dua Beach Hotel & Spa Bali, sedangkan
penelitian ini.
penelitian yang penulis lakukan membahas
Penelitian yang sama dengan pendekatan TAM
tentang sistem Computer Based Test sebagai
juga dilakukan oleh Nafsaniath Fathema, David
sistem penunjang pelaksanaan ujian nasional.
Shannon dan Margaret Ross. Pada penelitian ini
Saran dan kelemahan penelitian ini adalah
membahas
menambah
mempengaruhi sikap pada sistem pengelolaan
jumlah
sampel
dengan
cara
mengenai
faktor-faktor
memperluas wilayah penelitian sehingga hasil
pembelajaran,
penelitian
penulis lakukan membahas tentang tentang
dapat
digeneralisasikan
dan
sedangkan
yang
penelitian
yang
menambah variabel lainnya.
sistem Computer Based Test sebagai sistem
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Yani Iriani,
penunjang pelaksanaan ujian nasional. Hasil
Adjeng Mariana, Sri Lestari, Murnawan. Pada
penelitian menunjukkan bahwa tiga variabel
penelitian ini dengan penelitian yang penulis
eksternal yang meliputi sistem kualitas, persepsi
lakukan adalah metode yang digunakan sama
kepercayaan
yaitu TAM. Perbedaannya adalah pada objek
memberikan pengaruh terhadap sikap pada
penelitian, penelitian ini membahas tentang
sistem pengelolaan pembelajaran.
sistem informasi berbasis WEB sedangkan
Penelitian yang dilakukan oleh Bobby Melky
penelitian yang penulis lakukan membahas
Tulangow meneliti studi kasus yang sama
tentang sistem Computer Based Test sebagai
tentang penyelenggaraan ujian. Perbedaannya
sistem penunjang pelaksanaan ujian nasional.
adalah pada penelitian ini merupakan sistem
Saran dan kelemahannya pada penelitian tentang
ujian yang berbasis WEB, sedangkan penelitian
perilaku
yang penulis lakukan adalah membahas tentang
pengguna
teknologi
terhadap
menggunakan
dikembangkan
penerimaan
TAM
lebih
lanjut
diri
dan
kondisi
fasilitas
dapat
sistem Computer Based Test ( CBT) sebagai
dengan
pendukung pelaksanaan ujian nasional. Pada
mengkombinasi teori lain dari bidang ilmu
penelitian
sosial, ekonomi, psikologi atau bidang ilmu
pelajaran Fisika SMA, belum mampu untuk
lainnya.
mengakomodir mata pelajaran lain.
Penelitian
yang
dilakukan
oleh
Hanafi
ini
masih
berfokus
pada
mata
Penelitian yang dilakukan oleh Lim Yi Jin,
,Kertahadi dan Susilo menjelaskan persepsi
Abdullah Bin Osman dan
kemudahan penggunaan (perceivedease ofuse),
AB.Halim juga menggunakan metode TAM.
persepsi kemanfaatan (perceived usefulness), dan
Perbedaannya adalah pada variabel penelitian,
sikap
towardusing).,
penelitian ini hanya membahas variabel persepsi
sedangkan penelitian yang penulis lakukan
kegunaan, kepercayaan dan perilaku belanja
membahas tentang banyak variabel yang ada
online,
dalam kerangka
dan
lakukan membahas tentang banyak variabel yang
kelemahan pada penelitian ini adalah untuk
ada dalam kerangka model TAM. Studi ini dapat
mengadakan penelitian lanjutan dengan obyek
yang
yang sama tetapi variabel-variabel penelitian
meningkatkan mutu pendidikan.
penggunaan
(attitude
model
TAM.
Saran
3
sedangkan
berguna
Mohd Suberi Bin
penelitian
bagi
para
yang
peneliti
penulis
dalam
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
ISSN: 1907-2430
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian
dimensi; diperlukan banyak kertas dan biaya
ini antara lain sebagai berikut:
penggandaan yang cukup besar; pengamanan kerahasiaan soal relatif sulit dan memerlukan
1. Ujian Nasional
biaya cukup besar; pengolahan hasil memerlukan
UN (Ujian Nasional) yang dilaksanakan oleh
waktu yang relatif lama.
pemerintah melalui BNSP mempunyai sejarah
Uji coba ujian nasional berbasis komputer ini
yang cukup panjang. Dimulai dari periode
telah dilakukan sejak tahun 2014 silam. Pada
sebelum tahun 1969 yang ditetapkan pemerintah
tahun 2014 Puspendik mulai menggunakan
pusat dan seragam untuk seluruh wilayah
komputer dalam penyelenggaraan UN SMP di
Indonesia. Dilanjutkan pada periode 1972-1982 dimana
setiap
kelompok
atau
dua sekolah Indonesia di luar negeri, yaitu
sekolah
Singapura dan Kuala Lumpur. Selain itu juga
menyelenggarakan ujian akhir masing-masing
telah dilakukan ujicoba di beberapa sekolah dan
dimana pemerintah pusat hanya menyusun dan
studi untuk membandingkan hasil ujian dengan
mengeluarkan pedoman yang bersifat umum.
menggunakan PBT dan CBT. Hasil studi
Untuk meningkatkan pelaksanaan ujian, pada
menunjukkan
periode 1982 dilakukan ujian akhir yang dikenal
komputer
dengan sebutan Evaluasi Belajar Tahap Akhir
dengan
(CBT)
menggunakan
memungkinkan
untuk
digunakan pada peserta didik di Indonesia.
(EBTANAS), dalam Evaluasi Belajar Tahap
Untuk itu tentu saja persyaratan dari segi
Akhir (EBTANAS) dikembangkan sejumlah
hardware,
perangkat soal yang paralel untuk setiap mata
software
dan
brainware
perlu
dipenuhi.
pelajaran dan penggandaan soal dilakukan di
3. Technology Acceptance Model (TAM)
daerah.
Technology Acceptance Model (TAM) atau
Banyak isu tentang adanya kebocoran ujian
Model
nasional pada tahun ajaran 2014/2015, akhirnya
penerimaan
Teknologi
ini
pertama
kalinya diperkenalkan oleh Davis pada tahun
wakil Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim membangun
ujian
1986.
sistem Computer
Davis
Technology
Based Test (CBT). Metode Ujian Nasional (UN)
memaparkan
Acceptance
bahwa
Model
model
(TAM)
ini
merupakan adaptasi dari TRA (Theory of
ini adalah metode canggih dengan memanfaatkan
Reasoned Action) yang dirancang khusus untuk
sistem online atau jaringan internet melalui
penerimaan
perangkat komputer.
pemodelan
pengguna
sistem
informasi. Tujuan dari TAM adalah untuk
2. Ujian Nasional Berbasis Komputer Atau UN
memberikan penjelasan tentang faktor-faktor
CBT
penentu penerimaan komputer yang umum,
Ujian nasional berbasis komputer adalah salah
mampu menjelaskan perilaku pengguna di
satu alternatif yang dapat dilakukan untuk
berbagai teknologi komputasi pengguna akhir
mengatasi kelemahan ujian nasional berbasis
dan populasi pengguna.
kertas. Adapun kelemahan dari ujian nasional
Sesungguhnya Davis ingin menjelaskan bahwa
berbasis kertas sebagai berikut : bentuk soal yang
di dalam TAM terdapat dua konstruksi utama,
digunakan pada saat ujian sulit untuk dibuat
yaitu kegunaan persepsian (perceived usefulness)
bervariasi; tampilan soal terbatas, hanya dua
dan
4
kemudahan
penggunaan
persepsian
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
ISSN: 1907-2430
(perceived ease of use). Perceived usefulness
penggunaan komputer mikro. Gefen dan Straub
(PU)
(1997) juga meneliti efek dari perbedaan gender
merupakan
substansi
sejauh
mana
seseorang percaya bahwa menggunakan sistem
penerimaan
tertentu
dalam
signifikan, moderat, efek perceived usefulness
pekerjaannya, sedangkan Perceived ease of use
(PU) dan perceived ease of use (PEOU), serta
(PEOU) sejauh mana seorang individu percaya
kehadiran sosial. Mereka menemukan bahwa
bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas
laki-laki
dari upaya fisik dan mental.
perceived usefulness (PU), sementara perempuan
Sejak
akan
meningkatkan
penelitian
TAM
ini
kinerja
dan
lebih
menentukan
banyak
gender
dipengaruhi
yang
oleh
diperkenalkan,
lebih banyak dipengaruhi oleh perceived ease of
beberapa peneliti hanya berfokus pada dua hal,
use (PEOU) dan norma subjektif. Adapun model
yaitu pertama berusaha untuk mereplikasi TAM
dari penerimaan teknologi dapat dilihat pada
dengan teknologi lainnya, situasi longitudinal,
Gambar 1 :
dan pengaturan penelitian serta memastikan apakah TAM adalah model parsimony. Kedua, membandingkan TAM dan asal-usulnya, yakni TRA, untuk menyelidiki apakah TAM dapat dibedakan dari TRA serta apakah TAM lebih unggul dari pada TRA. Beberapa penelitian yang melakukan replikasi
Gambar 1. Technology Acceptance Model menurut Davis, 1989
TAM antara lain Adams et al (1992) yg melakukan replikasi karya Davis (1989) dan
Adapun penjelasan dari masing-masing konstruk
menguji validitas sampel independen kemudahan
dalam model TAM sebagai berikut:
pengguna serta skala kegunaan yang digunakan
1. Perceived Ease of use
untuk berbagai teknologi, yaitu e-mail, voice mail,
word
processing,
spreadsheets
Persepsi
dan
TAM
untuk
menguji
yang percaya bahwa penggunaan sistem tersebut dapat
Suppoort (GDSS) dan menemukan bahwa rasio
penggunaan
untuk penggunaan GDSS.
direplikasi,
model
ini
dengan
juga
TI
seseorang
dalam
Kemudahan dalam
ditandai
dengan
intensitas
Sistem
yang
lebih
sering
tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan
lain, seperti yang dilakukan oleh Igbaria et al
dan lebih mudah digunakan (Adam, 1992)Sistem
(1995) yang meneliti efek faktor organisasi dan pelatihan
sistem.
digunakan akan menunjukkan bahwa sistem
dikembangkan kemudian oleh beberapa peneliti
bahwa
usaha
penggunaan dan interaksi antara pengguna (user)
Setelah beberapa peneliti menggunakan model
menemukan
mengurangi
mengerjakan pekerjaan.
PU/PEOU berhasil memprediksi sikap kelompok
untuk
penggunaan
didefinisikan suatu ukuran seorang pengguna
sikap
kelompok terhadap penggunaan Group Decision
TAM
kemudahan
(perceived ease of use) menurut Davis (1989)
graphics. Selain itu, Sumbamurthy dan Chin menerapkan
tentang
TI ini pun harus didukung oleh desain yang
pengguna,
fleksibel, dan mudah dipahami untuk berinteraksi
komputasi dukungan dan dukungan manajerial
dengan
secara signifikan mempengaruhi PU/PEOU dan
5
pengguna.
Kemudahan
dalam
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
ISSN: 1907-2430
menggunakan TI dapat mengurangi usaha akan
seseorang
waktu dan tenaga seseorang dalam mengerjakan
pekerjaannya
pekerjaan. Dengan demikian pengguna (user)
(attitude) merupakan salah satu aspek yang
menggunakan TI akan lebih mudah mengerjakan
mempengaruhi
pekerjaan dibandingkan orang bekerja tanpa
seseorang terdiri atas unsur cara pandang
menggunakan TI (secara manual).
(cognitive),
Beberapa
indikator
kemudahan
penggunaan
menggunakan
teknologi
(Davis,1989).
perilaku
afektif,
dalam
Faktor
sikap
individual.
dan
Sikap
komponen
yang
berkaitan dengan perilaku (behavioral). Akan
teknologi informasi yaitu (Davis, 1989):
tetapi
a. Komputer sangat mudah dipelajari
menyatakan
b. Komputer dapat mengerjakan dengan mudah
menghilangkan faktor attitude toward using,
keinginan pengguna
menurut
Venkatesh
bahwa
model
Davis
TAM
II
(not supported) terhadap perilaku pengguna
menggunakan komputer
(behavioral intention to use).
d. Komputer sangat mudah dioperasikan
4. Behavioral Intention to Use
2. Perceived Usefulness
Behavioral
terhadap
dan
dikarenakan memiliki pengaruh yang negative
c. Keterampilan pengguna bertambah dengan
Persepsi
,
kemanfaatan
(perceived
Intention
kecenderungan
to
Use
perilaku
untuk
tetap
usefulness) menurut Davis (1989) didefinisikan
menggunakan
suatu ukuran pengguna yang percaya terhadap
penggunaan sebuah teknologi pada seseorang
penggunaan teknologi yang dapat meningkatkan
dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap
prestasi kerja orang yang menggunakannya.
teknologi tersebut, dan memotivasi pengguna
Pendapat Davis juga didukung oleh Thomson
lain (Davis, 1989).
yaitu kepercayaan pengguna teknologi akan
5. Actual System Usage
menggunakan TI apabila mengetahui manfaat
Actual System Usage merupakan kondisi nyata
positif atas penggunaannya ( Thomson,1991).
pengguna teknologi dalam bentuk durasi waktu
Davis menjelaskan dua dimensi tentang persepsi
dan
kemanfaatan
(Davis,1989). Kepuasan seseorang menggunakan
TI,
dimensi
tentang
persepsi
suatu
merupakan
frekuensi
teknologi.
penggunaan
Tingkat
teknologi
kemanfaatan TI tersebut yaitu (Davis, 1989):
teknologi dapat meningkatkan produktifitas kerja
a. Dimensi kegunaan, meliputi: menjadikan
yang
tercermin
melalui
kondisi
nyata
pekerjaan lebih mudah (make job easier),
penggunaan Venkatesh.
bermanfaat (usefull), menambah produktifitas
Selanjutnya
(increase productivity).
berkembang dari waktu ke waktu dari TAM I
b. Dimensi efektifitas, meliputi: meningkatkan efektifitas
(enhance
my
model
TAM
ini
kemudian
sampai dengan TAM III. Penelitian tentang
effectiveness),
TAM kemudian diperluas dengan penambahan
mengembangkan kinerja pekerjaan (improve
variabel, seperti yang dilakukan oleh Igbaria et al
my job performance).
yang memperkenalkan variabel kualitas sistem,
3. Attitude Toward Using Attitude
Toward
penggunaan
Using
teknologi
akan merupakan yang
sikap
tetapi
pada
penelitian
ini
peneliti
menggunakan pendekatan TAM I yang paling
berbentuk
sesuai
penerimaan atau penolakan sebagai dampak
karena
mengukur
Computer Based Test ( CBT).
6
sikap
pengguna
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
ISSN: 1907-2430
METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan penelitian explanatory
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian
atau eksplanasi yakni jenis penelitian yang
ini adalah model persamaan struktural atau SEM
bertujuan
(Structural
untuk
menganalisis
hubungan-
Equation
Model)
dengan
hubungan antara satu variabel dengan variabel
menggunakan software SEM PLS (Analysis of
lainnya
atau
mempengaruhi
bagaimana variabel
suatu
variabel
Moment Structure) dan bantuan program SPSS
lainnya
dengan
for windows 21.0. Program SPSS for windows
pendekatan kuantitatif.
21.0 digunakan untuk melakukan uji validitas
Pengujian seluruh hipotesis dalam penelitian ini
dan uji reliabilitas dari kuesioner tersebut, karena
digunakan metode Analisis Component Basedd
sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu
SEM atau Partial Least Square (PLS), maka
dilakukan
besar sampel minimal yang direkomendasikan
dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil uji
berkisar dari 30 sampai 100 kasus (Sugiyono,
validitas terhadap 30 responden dapat dilihat
2005). Berpedoman pada pendapat tersebut,
pada Tabel 2
pengujian
sebanyak 100 orang. Dalam penelitian ini
Variabel
digunakan metode accidental sampling, metode
Item
Pengalaman
ini adalah teknik penentuan sampel berdasarkan Kerumitan
kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
Kesesuaian tugas
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan Sikap pengguna
ditemui itu cocok sebagai sumber data. Berikut data peserta ujian nasional di Kabupaten Kulon Progo tahun 2016 dan rasio penetapan jumlah
Persepsi kegunaan
responden tiap sekolah. Tabel 1. Daftar peserta UNBK di Kulon Progo 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama Sekolah
SMA NEGERI 1 WATES SMA NEGERI 2 WATES SMA NEGERI 1 TEMON MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 WATES SMA NEGERI 1 SENTOLO SMK NEGERI 1 PENGASIH SMK NEGERI 1 SAMIGALUH SMK BOPKRI WATES SMK MUHAMMADIYAH 1 WATES SMK TAMAN SISWA NANGGULAN SMK MA'ARIF 1 TEMON SMK PGRI 1 SENTOLO SMK NEGERI 2 PENGASIH SMK MA'ARIF 1 WATES SMK MUHAMMADIYAH 1 TEMON SMK MA'ARIF 1 NANGGULAN SMK MA'ARIF 2 TEMON SMK NEGERI 1 TEMON SMK NEGERI 1 NANGGULAN SMK MA'ARIF 3 WATES SMK NEGERI 1 KOKAP SMK KESEHATAN CITRA SEMESTA 22 INDONESIA 23 SMP NEGERI 1 GALUR 24 SMP NEGERI 1 WATES JUMLAH
penelitian
Tabel 2. Hasil Uji Validitas
jumlah sampel yang diambil dalam penelitian
No
instrumen
Peng1 Peng2 Peng3 Kerm1 Kerm2 Kerm3 Kerm4 KesTug1 KesTug2 KesTug3 SikPengg1 SikPengg2 SikPengg3 SikPengg4 SikPengg5 SikPengg6 SikPengg7 PersKeg1 PersKeg2 PersKeg3 PersKeg4 PersKeg5 PersKeg6 PersKeg7 PerKemd1 PerKemd2 PerKemd3 PerKemd4 PerKemd5 MinPer1 MinPer2 MinPer3 MinPer4 PengNya1 PengNya2 PengNya3 PengNya4 PengNya5
Corrected ItemTotal Skor Minimal Correlation 0,797 0,3 0,748 0,3 0,772 0,3 0,869 0,3 0,562 0,3 0,802 0,3 0,616 0,3 0,411 0,3 0,633 0,3 0,645 0,3 0,829 0,3 0,774 0,3 0,851 0,3 0,785 0,3 0,816 0,3 0,819 0,3 0,518 0,3 0,554 0,3 0,761 0,3 0,524 0,3 0,781 0,3 0,672 0,3 0,544 0,3 0,489 0,3 0,806 0,3 0,908 0,3 0,920 0,3 0,914 0,3 0,900 0,3 0,655 0,3 0,816 0,3 0,800 0,3 0,866 0,3 0,374 0,3 0,597 0,3 0,563 0,3 0,578 0,3 0,406 0,3
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
186 158 127 137 152 318 104 31 182 111 107 54 493 345 139 116 70 135 251 106 31
Rasio Responde n 5 4 3 4 4 9 3 1 5 3 3 1 13 9 4 3 2 4 7 2 1
60
2
Cronbach’sAlpha instrumen dari masing-masing
129 182 3724
3 5 100
variabel penelitian yang diuji. Apabila nilai
Jumlah Peserta
7
Persepsi kemudahan
Minat perilaku
Penggunaan nyata
Pengujian
reliabilitas
dalam
penelitian
ini
dilakukan dengan menghitung besarnya nilai
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
ISSN: 1907-2430
Cronbachs Coefficient Alpha lebih besar dari 0,6
average variance extracted (AVE) sebagai
maka item pertanyaan pada kuesioner sebagai
berikut :
alat pengukur dinyatakan reliabel. Hasil uji
Tabel 5. Hasil uji Discriminant Validity- Nilai AVE
reliabilitas terhadap 30 responden dapat dilihat
Variabel Pengalaman Kerumitan Kesesuaian tugas Sikap pengguna Persepsi kegunaan Persepsi kemudahan Minat perilaku Penggunaan nyata
pada Tabel 3: Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Cronbac h’s Alpha
Skor minimal
Keteran gan
0,881 0,846 0,731 0,921 0,847 0,960 0,903 0,724
0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Pengalaman Kerumitan Kesesuaian tugas Sikap pengguna Persepsi kegunaan Persepsi kemudahan Minat perilaku Penggunaan nyata
AVE
Kriteria
0,778734 0,670620 0,692400 0,583768 0,505708 0,775379 0,683517 0,586623
0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
2. Pengujian Reliabilitas Kriteria reliabilitas juga dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha suatu variabel dari masingmasing variabel. Cronbach’s Alpha, item yang mengukur
konsistensi
internal
dari
item
pembentuk variabel. Nilai batas untuk tingkat
Analisis variabel penelitian dilakukan untuk
reliabilitas diatas 0,7. Berikut hasil uji reliabilitas
mendapatkan gambaran deskriptif mengenai
sebagai berikut :
variabel-variabel yang diteliti. Pada analisis ini
Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas – Nilai Cronbach’s Alpha – Nilai CA
menunjukkan rekapitulasi data jawaban terhadap pernyataan dari variabel pengalaman, kerumitan,
Variabel
kesesuaian tugas, sikap pengguna, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, minat perilaku, penggunan nyata. Rekap deskripsi penilaian responden terhadap
masing-masing variabel
penelitian sebagai berikut :
1 2 3 4 5 6 7 8
Variabel Pengalaman Kerumitan Kesesuaian Tugas Sikap Pengguna Persepsi Kegunaan Persepsi Kemudahan Minat Perilaku Penggunaan senyatanya
Keterangan
0,858442 0,835033 0,776418 0,878151
CA
0,7 0,7 0,7 0,7
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Persepsi kegunaan Persepsi kemudahan Minat perilaku Penggunaan nyata
0,834012 0,926811 0,846164 0,738848
0,7 0,7 0,7 0,7
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
3. Uji Hipotesis
Tabel 4. Rekapitulasi jawaban responden No
Kriteria
Pengalaman Kerumitan Kesesuaian tugas Sikap pengguna
Rerata
Kesimpulan
3,81 3,90 3,62 3,90 3,67 3,80 3,64 3,56
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Pengujian hipotesis dilihat dari hasil inner model atau model struktural dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel, nilai signifikansi dan square dari model penelitian. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R square untuk
Tahap-tahap pengujian dalam pengolahan data
variabel dependen uji t serta signifikansi dari
menggunakan PLS ini adalah sebagai berikut :
koeefisien parameter jalur. Hasil analisisnya
1. Pengujian validitas
dapat dilihat dari gambar model sebagai berikut :
Pengujian ini dapat menggunakan convergent validity yang diukur dari nilai outer loading atau discriminant validity yang diukur dengan cross loading. Diukur dengan alat apapun akan menunjukkan angka diatas kriteria ( > 0,5 ) jika variabel memang valid. Hasil pengujian discriminant validity dengan nilai
8
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
ISSN: 1907-2430
2= 98) = 1,9845), dan sebaliknya apabila nilai thitung < dari nilai ttabel (1,9845), maka dinyatakan tidak berpengaruh secara signifikan. Tidak berpengaruhnya tingkat pengalaman dari para siswa dalam penggunaan komputer yang tidak memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan persepsinya terhadap kegunaan Computer Based Test (CBT) dapat disebabkan para siswa kurang yakin dengan pengalaman penggunaan komputer yang dimiliki, mereka
Gambar 2. Inner Model
beranggapan bahwa pengalaman yang dimiliki
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan
tidak menjamin mereka dapat menggunakan
bahwa covariabel pengukuran item dipengaruhi
dengan lebih cepat dalam menyelesaikan ujian
oleh konstruk laten atau mencerminkan variasi
akhir nasional berbasis komputer. Hal ini sesuai
dari konstruk unidimensional yang digambarkan
dengan jawaban tambahan pada kuisioner bahwa
dengan bentuk elips dengan beberapa anak panah
mereka
dan konstruk ke item. Pengujian hipotesis
terbiasa
menggunakan
kesulitan mengikuti ujian dengan
Hasil analisis dengan teknik analisis Partial
Computer
Based Test (CBT). Pengalaman yang dimiliki
Least Square (PLS) dapat dilihat pada tabel
responden
berikut :
lebih banyak pada penggunaan
komputer secara umum, sehingga nantinya dalam
Tabel 7. Hasil Analisis Model dengan Teknik Analisis PLS
Pengalaman -> Persepsi Kegunaan Pengalaman -> Persepsi Kemudahan Kerumitan -> Persepsi Kegunaan Kerumitan -> Persepsi Kemudahan Kesesuaian Tugas -> Persepsi Kegunaan Kesesuaian Tugas -> Persepsi Kemudahan Persepsi Kemudahan -> Persepsi Kegunaan Persepsi Kegunaan -> Sikap Pengguna Persepsi Kemudahan -> Sikap Pengguna Persepsi Kegunaan -> Minat Perilaku Sikap Pengguna -> Minat Perilaku Minat Perilaku -> Penggunaan Nyata
tidak
komputer dalam pembelajaran tidak mengalami
merupakan pengujian pengaruh secara langsung.
Hubungan Variabel
yang
penggunaan Computer Based Test (CBT) mereka
Original Sample (O)
Sample Mean (M)
Standar d Deviatio n (STDE V)
0,009900
0,012350
0,067778
0,146071
0,328181
0,316977
0,115502
2,841348
0,319878
0,303118
0,087285
3,664747
menunjukkan
0,336604
0,358548
0,119652
2,813182
berpengaruh terhadap perceived usefulnes, serta
0,478823
0,479721
0,069276
6,911783
penelitian dari Brown et all (2008) menemukan
0,274728
0,264841
0,087695
3,132753
0,005095
0,028997
0,110771
0,045992
0,647027
0,640353
0,090560
7,144742
0,276406
0,278366
0,091042
3,036016
menjelaskan
0,281127
0,314006
0,146634
1,917207
usefulness. Perceived usefulness menunjukkan
0,394552
0,384967
0,126345
3,122804
versi modifikasi dari pengalaman, di mana efek
0,511097
0,527651
0,078659
6,497632
Apabila nilai (T Statistics (|O/STERR|)
T Statistic s (|O/STE RR|)
tetap harus menyesuaikan lagi dengan aplikasi yang digunakan pada sistim ujian nasional berbasis komputer.
Hal ini sejalan dengan
penelitian Devi dan I Wayan (2014) yang bahwa
personalization
tidak
bahwa pengalaman hanya modal dimana harapan memiliki
efek
yang
data
dapat
terbaik
diukur dari
untuk
perceived
positif dari pengalaman menjadi sedikit lebih kuat dengan meningkatnya ekspektasi.
thitung>dari
nilai ttabel (1,9845), maka dinyatakan berpengaruh
Adanya
secara signifikan (pengujian dua sisi diperoleh
pengalaman para siswa dalam penggunaan
nilai ttabel dengan n = 100, diperoleh df (n-2=100-
komputer terhadap persepsi kemudahan dalam
9
pengaruh
yang
signifikan
dari
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
Computer
Based
ini
persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan,
menunjukkan bahwa pengalaman yang dimiliki
dengan demikian kesesuaian tugas dengan
siswa
teknologi
dalam
Test
(CBT).
penggunaan
Hal
ISSN: 1907-2430
komputer
akan
informasi
secara
lebih
spesifik
menyebabkan tingginya persepsi kemudahan
menunjukkan hubungan pemanfaataan Teknologi
para siswa dalam pelaksanaan ujian nasional
Informasi dengan kebutuhan tugas. Keberadaan
berbasis komputer. Adanya perspesi kemudahan
sistem Computer Based Test (CBT) sudah sesuai
dalam penggunaan TI ini ditandai dengan
dengan kebutuhan saat ini dan relevan jika dalam
intensitas penggunaan dan interaksi antara
pelaksanaan ujian akhir nasional menggunakan
pengguna (user) dengan sistem. Sistem yang
sistim Computer Based Test (CBT). Hal ini
lebih sering digunakan akan menunjukkan bahwa
menunjukkan
sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah
meningkatkan pemanfaatan Teknologi Informasi
dioperasikan dan lebih mudah digunakan.
yang diterapkan sesuai dengan tugas mereka.
Faktor eksternal yang berupa kerumitan dalam
Pemanfaatan
penelitian ini memberikan kontribusi yang
diharapkan dapat mendukung tugas-tugas yang
signifikan
dilaksanakan
terhadap
pemanfaatan
teknologi
bahwa
individu
teknologi
sehingga
oleh
dapat
akan
pemakainya
meningkatkan
komputer dalam mendukung pelaksanaan ujian
kinerja individual pemakai sistem informasi.
nasional berbasis komputer. Dengan demikian,
Jenis tugas tertentu memerlukan fungsi teknologi
mereka yakin bahwa adanya kerumitan dalam
tertentu. Temuan ini mendukung task technology
pelaksanaan ujian akan menjadi tidak sulit
fit models (TTFM) yang menekankan kesesuaian
dengan
penggunaan
tugas teknologi yang digunakan dengan tugas
komputer, siswa percaya bahwa menggunakan
terhadap kinerja individual. Hasil ini konsisten
sistem tertentu dapat meningkatkan kinerjanya.
dengan temuan Goodheu dan Thompson(1995)
Faktor kesulitan ini juga memberikan pengaruh
yang
yang signifikan terhadap persepsi kemudahan
teknologi akan mempengaruhi kinerja individual.
mereka
nasional
Penelitian
ini
berbasis komputer, pada kondisi ini diartikan
hubungan
yang
sebagai tingkat dimana seseorang atau siswa
kemudahan dalam sistim ujian nasional berbasis
percaya
menggunakan sistem tidak
komputer yang menyebabkan tingginya persepsi
diperlukan usaha apapun yang menyulitkan
kemanfaatan dalam penggunaan komputer. Tidak
mereka.
adanya
adanya
dalam
bahwa
Dengan
bantuan
dari
pelaksanaan
demikian,
ujian
adanya
sistem
menyatakan
bahwa
tidak
pengaruh
kesesuaian
menemukan
signifikan
dari
ini
dapat
atas
kemudahan
tugas
adanya persepsi
dikarenakan
Computer Based Test (CBT) pada pelaksanaan
anggapan-anggapan
ujian akhir nasional dianggap para siswa tidak
penggunaan komputer dalam pelaksanaan ujian
sulit, sehingga membatu dalam pelaksanaan ujian
nasional seperti mudah dalam penggunaan,
akhir nasional, dan para siswa juga mengakui
mudah dioperasikan sehingga tidak sulit dalam
bahwa pelaksanaan sistem Computer Based Test
menggunakannya, mudah dipelajari dan mudah
(CBT) lebih mudah jika dibandingkan dengan
dikuasai, serta jelas dan mudah dimengerti tidak
sistem paper based test.
menjadikan mereka dapat menyelesaikan ujian
Pada
variabel
kesesuaian
tugas
dalam
terbukti
akhir nasional dengan lebih cepat, lebih mudah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
untuk mengerjakan ujian akhir nasional, mampu
10
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
ISSN: 1907-2430
meningkatkan keefektifan dalam menyelesaikan
kontribusi yang signifikan terhadap sikap para
ujian akhir nasional, dan penggunaan Computer
pengguna, kemudahan dan tingginya manfaat
Based Test (CBT) dalam proses ujian akhir
dalam
nasional lebih mudah tidak dirasakan secara
pelaksanaan ujian nasional memberikan sikap
nyata
positif dari para siswa. Persepsi kemudahan
oleh para siswa.
penggunaan
komputer
Dengan demikian ini
belum
banyak
penggunaan
penggunaan
komputer
mampu
pada
meyakinkan
sistim
pengguna
membantu mereka dalam pelaksanaan ujian
bahwa Computer Based Test (CBT)
nasional, pelaksanaan ujian dengan komputer
digunakan dan bukan merupakan beban bagi
hanya dianggap sebagai perubahan alat saja yaitu
mereka. Computer Based Test (CBT)
yang sebelumnya manual menggunakan pensil
mudah digunakan akan terus dipakai oleh
dan
perguruan
sekarang
menggunakan
komputer.
tinggi.
Persepsi
mudah
yang
kemudahan
Dikarenakan sedikitnya manfaat yang mereka
penggunaan mempengaruhi sikap penggunanya.
peroleh dari penggunaan Computer Based Test
Kemudahan penggunaan (perceived ease of use)
(CBT), hal ini menjadikan persepsi kemudahan
sebagai suatu tingkatan di mana seseorang
dalam
ujian
percaya bahwa penggunaan sistem tertentu dapat
nasional belum berpengaruh signifikan pada
mengurangi usaha seseorang dalam mengerjakan
manfaat atau kegunaan yang mereka persepsikan.
sesuatu. Intensitas penggunaan dan interaksi
Hal ini berarti para siswa belum memiliki
antara pengguna (user) dengan sistem juga dapat
keyakinan
kuat
bahwa
yang
menunjukan kemudahan penggunaan. Computer
mengarah
pada
keyakinan
dapat
Based Test (CBT) yang lebih sering digunakan
penggunaan
komputer
dalam
kemudahan individu
berdampak pada pemakaian sistem tersebut.
menunjukkan
Hasil penelitian ini belum sejalan dengan
dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih
pendapat dari Nasution menyatakan bahwa
mudah digunakan oleh penggunanya.
pengguna teknologi informasi mempercayai
Persepsi kemanfaatan Computer Based Test
bahwa teknologi informasi yang lebih fleksibel,
(CBT)
mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya
perilaku untuk menggunakan Computer Based
sebagai karakteristik kemudahan penggunaan.
Test (CBT, karena sebagai alat membantu siswa
Hal ini juga tidak konsisten dengan penelitian
meraih
dari
Rahayu
menyelesaikan ujian akhir nasional berbasi
menemukan bahwa individu ataupun kelompok
komputer tersebut. Persepsi kebermanfaatan
yang senang bermain-main dengan komputer
penggunaan
akan memiliki perilaku yang positif terhadap
merupakan pandangan subyektif siswa mengenai
komputer. Fakta tersebut menyimpulkan bahwa
manfaat yang diperoleh oleh para siswa dalam
mereka yang merasa lebih nyaman menggunakan
keberhasilan pelaksanaan ujian nasional siswa
komputer lebih memiliki kecenderungan untuk
karena menggunakan Computer Based Test
menggunakan media elektronik untuk aktifitas
(CBT).
sharing informasi.
Computer Based Test (CBT) , maka siswa telah
Persepsi kemudahan dan persepsi kegunaan
merasakan manfaat dari Computer Based Test
dalam
(CBT)
Webster
dan
penelitian
Staples
ini
dalam
terbukti
memberikan
11
bahwa
sistem
tersebut
lebih
memiliki pengaruh yang mendorong
hasil
yang
Computer
Ketika
siswa
tersebut.
bermanfaat
Based
telah
Sikap
Test
dalam
(CBT)
menggunakan
positif
untuk
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
ISSN: 1907-2430
menggunakan Computer Based Test (CBT)
Penelitian ini belum mendukung teori dari
timbul karena siswa yakin bahwa Computer
Adamson dan Shine yang menyatakan persepsi
Based
meningkatkan
kebermanfaatan sebagai konstruk keyakinan
kinerjanya serta Computer Based Test (CBT)
seseorang bahwa penggunaan sebuah teknologi
bermanfaat bagi siswa. Dan ini sejelan dengan
tertentu akan mampu meningkatkan kinerja
Davis dalam teori Technology Acceptance Model
mereka.
(TAM), dijelaskan bahwa persepsi pengguna
kebermanfaatan
akan menentukan sikapnya dalam kemanfaatan
seseorang akan menggunakan sebuah teknologi
penggunaan TI. Pendapat Al-Somali et al yang
apabila
menunjukkan bahwa persepsi kegunaan memiliki
pengaruh
pengaruhi terhadap sikap penggunaan internet
kinerjanya.
banking. Chau dan Lei
persepsi kegunaan
menggunakan komputer dalam ujian nasional
berhubungan positif dan memiliki pengaruh
merupakan manfaat yang akan diperoleh atau
signifikan terhadap sikap penggunaan internet
diharapkan oleh siswa dalam melaksanakan ujian
banking.
nasional tersebut. Hal ini juga tidak konsisten
Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya
dengan
pengaruh dari persepsi kegunaan terhadap minat
menyimpulkan terdapat pengaruh positif dan
berperilaku dalam penggunaan Computer Based
signifikan persepsi kebermanfaatan terhadap
Test (CBT), sehingga persepsi kegunaan seperti
minat
penggunaan Computer Based Test (CBT) dapat
nasabah CIMB Niaga D.I.Yogyakarta, serta
memungkinkan
akhir
penelitian dari Fullah yang menunjukkan bahwa
nasional lebih cepat dan penggunaan Computer
persepsi kebermanfaatan berpengaruh positif
Based Test (CBT) dapat membuat lebih mudah
signifikan
untuk mengerjakan ujian akhir nasional belum
menggunakan Internet Banking BRI.
mampu meningkatkan keinginan para siswa
Adanya sikap yang positif
dalam untuk menggunakan Computer Based Test
meningkatkan minat perilaku seseorang untuk
(CBT) dalam ujian akhir nasional. Tidak adanya
menggunakan
pengaruh ini dapat dikarenakan persepsinya atas
tekonologi, dengan demikian dapat dinyatakan
penggunaan komputer banyak membantu mereka
bahwa
sikap
yang
dimiliki
dalam menyelesaikan ujian nasional masih
mempengaruhi
minat
(behavioral
dirasakan masih kurang, bahkan yang mereka
terhadap ujian akhir nasional berbasis komputer
rasakan penggunaan komputer ini dirasakan
dan pada akhirnya akan menjadikan siswa yakin
lebih sulit jika mereka sebelumnya tidak terbiasa
dalam pelaksanaan senyata dalam mengikuti
menggunakan
demikian,
ujian akhir nasional. Hal ini menunjukkan bahwa
siswa yang beranggapan bahwa penggunaan
apabila siswa sebagai pengguna ujian nasional
komputer
tidak
berbasis komputer merasa senang, nyaman dan
memberikan manfaat yang lebih bagi dirinya,
menerima penggunaan Computer Based Test
maka otomatis dia tidak akan berminat dalam
(CBT) maka akan mempengaruhi minat para
penggunaan Computer Based Test (CBT).
siswa untuk tetap menggunakan. Hasil penelitian
Test
(CBT)
dapat
menyelesaikan
komputer.
dalam
ujian
ujian
Dengan
nasional
12
Dari
definisi dapat
teknologi positif
tersebut disimpulkan
itu dan
persepsi
dapat dapat
bahwa
memberikan meningkatkan
Kebermanfaatan
penelitian
dalam
Andriyano
yang
menggunakan rekening ponsel pada
terhadap
minat
senyatanya
nasabah
dalam
juga terbukti
terhadap
aplikasi
siswa
akan
intention)
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
ISSN: 1907-2430
ini sama dengan penelitian terdahulu yang
(nilai t
hitung3,036016)
dilakukan oleh Albert dan Gustin dimana sikap
Computer Based Test.
dalam pelaksanaan
berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku,
4. Variabel Persepsi kegunaan memberikan
siswa akan menggunakan suatu teknologi apabila
pengaruh signifikan terhadap sikap pengguna
teknologi tersebut mempunyai manfaat, mereka
(nilai
akan tetap menggunakan ujian nasional berbasis
kegunaan tidak
komputer
signifikan terhadap minat perilaku (nilai t
apabila
ujian
nasional
berbasis
t
hitung7,144742)
komputer tersebut mempunyai dampak positif.
hitung1,917207)
Dengan adanya manfaat atau dampak positif
Based Test.
yang dirasakan maka akan mempengaruhi minat
5. Variabel
tetapi
persepsi
memberikan pengaruh
dalam pelaksanaan Computer
Sikap
pengguna
memberikan
para siswa untuk tetap menggunakan sehingga
pengaruh signifikan terhadap minat perilaku
diyakini
(nilai t
akan
membantu
mereka
dalam
pelaksanaan ujian akhir nasional.
hitung3,122804)
dalam pelaksanaan
Computer Based Test. 6. Variabel
KESIMPULAN
Minat
perilaku
memberikan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di
pengaruh terhadap signifikan
atas maka dapat diambil kesimpulan antara lain
nyata (nilai t
sebagai berikut:
pelaksanaan Computer Based Test
1. Variabel
Pengalaman
komputer
tidak
berpengaruh
0,146071), tetapi berpengaruh
Based
Test.
menggunakan
Sedangkan komputer
1. Penelitian
signifikan
dalam pelaksanaan
yang
dalam
diharapkan
dapat
lain sebagai berikut :
hitung
terhadap persepsi kemudahan (nilai t
saran
hitung6,497632)
dikembangkan pada penelitian selanjutnya antara
signifikan
terhadap persepsi kegunaan (nilai t
2,841348)
Beberapa
menggunakan
penggunaan
ini
masih
sebatas
meneliti
penerimaan pengguna Computer Based Test,
hitung
Computer
belum
kerumitan
Interaction (HCI)nya. Peneliti selanjutnya dapat
berpengaruh
membahas
mengambil
Human
obyek
yang
tersebut,
agar
berhubungan
hitung3,664747)
pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer
(nilai t
hitung2,813182)
ke depan semakin baik.
dalam pelaksanaan 2.
Computer Based Test. 2. Variabel
Kesesuaian
pengaruh
signifikan
kegunaan
(nilai
t
kemudahan (nilai t
tugas
dengan
adanya
persyaratan
(SMP, SMA/ SMK) yang akan
menyelenggarakan ujian nasional berbasis
persepsi dan
komputer harus memiliki komputer minimal
dalam
sepertiga dari jumlah peserta ujian dan guna
hitung6,911783) hitung3,132753)
Sehubungan sekolah
memberikan
terhadap
hal
topik
signifikan terhadap persepsi kegunaan (nilai t dan persepsi kemudahan
dengan
,
Computer
meningkatkan kinerja maupun efektivitas
pelaksanaan Computer Based Test. tidak
dalam pelaksanaan ujian akhir nasional
memberikan pengaruh signifikan terhadap
berbasis komputer, maka pihak Kementerian
persepsi kegunaan (nilai t
Pendidikan
3. Variabel
tetapi
Persepsi
persepsi
kemudahan
hitung0,045992)
kemudahan
dan
dan
Pendidikan
dan
Dinas
Pendidikan ( Kabupaten / Propinsi ) maupun
memberikan
sekolah
pengaruh signifikan terhadap sikap pengguna
13
penyelenggara
untuk
selalu
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
meningkatkan fasilitas-fasilitas penunjang dan
ISSN: 1907-2430
Davis, F.D., (1989), Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology, Management Information System Quarterly 13(3), pp 319340. Fathema, Nafsaniath, David Shannon, Margaret Ross, (2015), Expanding The Technology Acceptance Model (TAM) to Examine Faculty Use of Learning Management Systems (LMSs) In Higher Education Institutions, MERLOT Journal of Online Learning and Teaching. Vol. 11, No. 2 Fullah, Latif, (2012), Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan, Risiko, dan Kepercayaan Terhadap Minat Nasabah Dalam Menggunakan Internet Banking BRI (Studi Kasus: Seluruh Nasabah Bank BRI Jakarta), Jurnal Ekonomi. Universitas BinusArifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Gefen, D., (2002), Customer Loyalty in eCommerce, Journal of the Association for Information Systems, 3, pp 27-51 Ghozali, Imam., (2005), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. _______, (2006), Aplikasi Structural Equation Modeling, Metode Alternatif dengan Partial Least Square (PLS), Edisi Pertama, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
pelatihan dalam pelaksanaan ujian berbasis komputer.
DAFTAR PUSTAKA Adam, D. A; Nelson, R. R and Todd, P. A., (1992), Perceived Usefulness, Ease of Use and Usage of Information Technology: A Replication, Management Information System Quarterly (16:2), pp. 227-250 Adamson, I., & Shine, J. (2003), Extending the New Technology Acceptance Model toMeasure the End User Information Systems Satisfaction in a MandatoryEnvironment: A Bank’s Treasury. Technolgy Analysis & Strategic Management.Vol. 15 No. 4: pp 441-455 Andriyano, Yaufi, (2014), Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Risiko Dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan Rekening Ponsel (Studi Kasus Pada Nasabah Cimb Niaga Daerah Istimewa Yogyakarta),Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta Albert, Kriestian dan Gustin, Tanggulungan. (2010), Pengaruh Sikap, Persepsi Manfaat, dan Psychology Attachment terhadap Niat Penggunaan Internet (survei Pegawai Pemerintah Kota Salatiga). Universitas Kristen Satya Wacana SalatigaDevi, Ni Luh Nyoman Sherina, I Wayan Suartana, (2014), Analisis Technology Acceptance Model (TAM)Terhadap Penggunaan Sistem Informasi di nusa Dua Beach Hotel & Spa, E-Jurnal Akuntansi, Universitas Udayana 6.1 ( ISSN: 2302-8556).Al-somali SA, Gholami R, Clegg B, 2008. An investigation into the Acceptance of Online Banking in Saudi Arabia. Technovation 29 (2009), 130–141. Brown et al., (2008), Managing Information Technology, Seventh Edition, Pearson Education Inc Chau, P. Y. Kand Lei, V. S. K.(2003), An Emperical Investigation of the Determinants of UserAcceptence of Internet Banking. Journal of Organizational Computing and Electronic Commerce. Vol. 13 No. 2, pp. 123-44. Chin, W. and Todd, P., (1995), On the Use, Usefulness, and Ease of Use of Structural Equation Modeling in MIS Research: A Note of Caution, Management Information System Quarterly 9, 2, pp. 237-246
_______, (2011), Structural Equation Modeling Metode Alternatif Dengan Partial Least Square (PLS) Edisi 3, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang _______, (2011), Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan program Amos 22.0, update bayesen SEM, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Goodhue, D.I dan Thompson. R. L. (1995). Task –Technology and Individual Performance. Mis Quarterly, Juni 213-236. Hanafi, Habib, Kertahadi, Heru Susilo, (2013), Pengaruh Persepsi Kemanfaatan Dan Persepsi Kemudahan Website Ub Terhadap Sikap Pengguna Dengan Pendekatan TAM, Jurnal Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya Malang. Igbaria, M., and J. Iivari., (1995), The effects of Self-efficacy on Computer Usage, Omega 23 (6), pp. 587-605 Iriani, Yani, Adjeng Mariana, Sri Lestari, Murnawan, (2013), Analisis Penerimaan Sistem Informasi Berbasis Web Dengan Menggunakan Technology Acceptance
14
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
Model, Simposium Nasional RAPI XII (ISSN: 1412-9612). Jin, Lim Yi, Abdullah Bin Osman, Mohd Suberi Bin AB.Halim, (2014), Perceived Usefulness And Trust Towards Consumer Behaviors: A Perspective Of Consumer Online Shopping, Journal of Asian Scientific Research, Vol. 4, No. 10. Nasution, Fahmi Natigor, (2004), Penggunaan Teknologi Informasi Berdasarkan Aspek Perilaku (Behavioral Aspect). Tesis, USU digital library Rahayu, Sri. (2002). Pengertian Tentang Sistem Informasi Manajemen. Perancangan Sistem Informasi ATK Berbasis Komputer Pada Bag Pembelian Kantor Surya Pratama. Juli. II-4 – II-10 Sugiyono, (2005), Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan Kelima, Bandung: Alfabeta. Tulangow, Bobby Melky, (2011), Sistem Ujian Berbasis Web, Jurnal Teknologi Dan Informatika (Teknomatika), Vol. 1, No. 1 Tilaar, H.A.R. (2006) Standarisasi Pendidikan Nasional Suatu Tinjauan Kritis Jakarta: Rineka Cipta Thompson Ronald, Christoper A and Howell Jane. (1991). Personal Computing : Toward a Conceptual Model of Utilization. MIS Quarterly. Venkatesh, V; and F.D. Davis., (2000), A Theoretical Extension of the TAM: Four Longitudinal Field Studies, Management Science 46 (2), pp. 186-204 Venkatesh, V., Bala, H. (2008). Technology Acceptance Model 3 and a Research Agenda on Interventions, Decision Sciences 39 (2): 273–315 .............,UU Sisdiknas No 20 tahun (2003), Kemendiknas, Jakarta
15
ISSN: 1907-2430