ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL DEMOSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KHUSUSNYA MATERI MEMBACA PUISI DI KELAS V SDN NO. 80/I MUARA BULIAN
OLEH : ENY WIJAYANTI A1D1O9027
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014
ENY WIJAYANTI: FKIP-SI PGSD UNJA
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Page 1
ABSTRAK Eny. 2013. Penerapan Model Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia materi membaca puisi di Kelas V SDN NO. 80/I Muara Bulian: Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (1) Drs. Imam Suwardi. W, M.Pd. (2) Rustam, S.Pd. M.Hum. Kata-kata kunci: Penerapan, Model Demonstrasi, membaca, puisi. Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah di SDN 80/I Muara Bulian pada pembelajaran terdapat beberapa permasalahan yang terlihat pada proses pembelajaran dengan menggunakan model demonstrasi tersebut, yaitu: terlihat dalam jam belajar berlangsung tidak bermanfaat model pembelajaran pada pelajaran bahasa Indonesia dalam pokok bahasan menghargai karya orang lain untuk mengajar, mengakibatkan siswa malas belajar, kurang mengerti pembelajaran yang disampaikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk Meningkatkan hasil belajar siswa dalam penerapan model demonstrasi pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi membaca puisi kelas V di SDN. NO 80/I Muara Bulian Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari. Penilaian dalam penelitian ini meliputi 4 unsur dalam membaca puisi, yakni: pelafalan, intonasi, mimik, ekspresi, tergolong kriteria kualitas kemampuan cukup mampu dengan interval 10-50 untuk masing-masing unsur. Kemudian jumlah nilai dimasing-masing unsure dijumlahkan. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dengan menerapkan model demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi membaca puisi siswa kelas V SDN No. 80/I Muara Bulian”. Terbukti dari hasil siklus I nilai rata-ata ketuntasan belajar siswa hanya 52,78. Artinya hanya 3 siswa dari 18 siswa yang mendapatkan nilai 70, yaitu nilai KKM untuk bahasa Indonesia, sementara di siklus II nilai rata-rata ketuntasan belajar siswa 88,89. Artinya 17 siswa dari 18 siswa telah mendapat nilai > 70. .
vi
ENY WIJAYANTI: FKIP-SI PGSD UNJA
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Page 2
PENERAPAN MODEL DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA BAHASA INDONESIA KHUSUSNYA MATERI MEMBACA PUISI DI KELAS V SDN No. 80/I MUARA BULIAN Eny Wijayanti, Drs. Imam Suwardi. W, M.Pd dan Rustam, S.Pd, M.Hum Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Jambi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Langkah-langkah
model
demonstrasi
sangatlah
menarik
dalam
menghantarkan informasi pembelajaran kepada peserta didik pada proses pembelajaran. Berdasarkan kondisi dilapangan , SDN NO. 80/I Muara Bulian salah satu sekolah yang menggunakan Model demonstrasi, sebagai salah satu strategi pembelajaran guna tercapai indikator pencapaian kompetensi. Meskipun demikian di SDN 80/I Muara Bulian pada pembelajaran terdapat beberapa permasalahan yang terlihat pada proses pembelajaran dengan menggunakan model demonstrasi tersebut, yaitu: terlihat dalam jam belajar berlangsung tidak bermanfaat model pembelajaran pada pelajaran bahasa Indonesia dalam pokok bahasan menghargai karya orang lain untuk mengajar, mengakibatkan siswa malas belajar, kurang mengerti pembelajaran yang disampaikan. Dalam pembelajaran diperlukan model yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Dengan demikian pemilihan model yang tepat dan efektif sangat amat diperlukan dalam proses pembelajaran siswa. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian tindakan kelas yang
berjudul : Penerapan Model Demonstrasi untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi membaca puisi di Kelas V SDN NO. 80/I Muara Bulian. Karena dilihat dari data nilai dilapangan masih rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia khusunya materi membaca puisi pada siswa kelas V/C di SDN No. 80/I Muara Bulian. Dari nilai KKM yang telah ditentukan untuk mata pelajaran bahasa
ENY WIJAYANTI: FKIP-SI PGSD UNJA
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Page 3
Indonesia yaitu 70, hanya ada 3-4 orang yang mencapai nilai 70, sedangkan sisanya dbwah nilai 70 dikarenakan kurang percaya diri, intonasi, mimik/gerakan tubuh, ekspresi dan yang lainnya. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang ada dapat diidentifikasi sebagai berikut. 1) Kurang interaksi antara guru dengan siswa 2) Model pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan di teliti sebagai berikut: “Apakah dengan penerapan model demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi membaca puisi di kelas V SDN NO. 80/I Muara Bulian ?” 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian tindakan kelas adalah : Meningkatkan hasil belajar siswa dalam penerapan model demonstrasi pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi membaca puisi kelas V di SDN. NO 80/I Muara Bulian Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian tindakan kelas ini dapat berguna : 1) Bagi guru sebagai dasar untuk mengembangkan pembelajaran berbicara sehingga membaca puisi dapat dikembangkan. 2) Bagi siswa diharapkan dapat mengoptimalkan kemampuan membaca puisi dengan baik. 3) Bagi sekolah diharapkan dapat sebagai pedoman, khususnya pendidikan dan hasil belajar siswa.
ENY WIJAYANTI: FKIP-SI PGSD UNJA
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Page 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1
Model pembelajaran
2.1.1 Pengertian model pembelajaran
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru kelas. Menurut Yamin (2008:4) mengatakan bahwa “model merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu”. Model merujuk kepada wujud/aplikasi dari suatu teori belajar untuk memenuhi tercapainya tujuan belajar yang diprediksi akan lebih efektif dan efesien (Ekawarna, dkk, 2001 : 14). 2.2
Penerapan Model Pembelajaran.
2.2.1 Langkah-Langkah Model Demonstrasi DIKLAT/BIMTEK KTSP (2009:30), adapun langkah-langkah model demonstrasi sebagai berikut: 1) Menunjuk beberapa orang siswa untuk mempelajari bahan praktek dua hari sebelum kegiatan belajara mengajar 2) Guru menyajikan gambaran sekilas tentang materi yang akan diajarkan. 3) Guru menyiapkan alat atau bahan yang dipergunakan untuk demonstrasi 4) Guru membagi siswa ke dalam kelompok 4-6 orang secara acak 5) Guru menunjuk salah seorang siswa untuk mendemostrasikan materi yang diajarkan sesuai skenario yang telah disiapkan 6) Guru meminta seluruh siswa memperhatikan demostrasi dan menganalisis halhal pokok yang yang perlu di perhatikan 7) Guru meminta beberapa orang siswa menyampaikan hasil analisis dan juga pengalaman mengenai materi yang didemostrasikan. 8) Guru menyimpulkan materi. 2.3 Belajar dan Hasil Belajar 2.3.1 Belajar Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata pada seluruh aspek tingkah laku.
ENY WIJAYANTI: FKIP-SI PGSD UNJA
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Page 5
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Daryanto 2010:2) 2.3.2 Hasil belajar Hasil belajar dapat diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, perubahan yang baik dibandingkan sebelumnya, misalnya dari tidak bias menjadi bias, dari tidak santun menjadi santun (Martinis yamin 2004:107). Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya.jadi hasil belajar itu akan lebih baik dikuasai kalau dihafal berulang-ulang kali (Purwanto 2009:38). 2.4 Kerangka Pikir skema 1.1 : Bagan kerangka berfikir rendahnya minat belajar siswa untuk mengikuti pelajaran bahasa Indonesia
Masalah pembelajaran bahasa Indonesia
kurang efektifnya model pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Pemilihan model
Indikator keberhasilan (kognitif, afektif, psikomotor) Pelaksanaan pembelajaran : siklus I, II, III
Peningkatan hasil belajar 2.5 Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika pembelajaran dengan menggunakan model demonstrasi, maka hasil belajar bahasa Indonesia murid
ENY WIJAYANTI: FKIP-SI PGSD UNJA
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Page 6
kelas V SD Negeri No. 80/I Muara Bulian Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari dapat meningkat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V/C SDN NO. 80/I Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari dengan jumlah siswa 18 orang yaitu laki-laki 9 orang dan perempuan 9 orang. 3.2 Waktu Dan Tempat Penelitian 1) Waktu Penelitian Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penelitian menentukan pengunaan waktu penelitian selama 3 minggu, dari tanggal 31 Maret 2013 sampai 19 April 2014.Waktu dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester dua tahun pelajaran 2013 / 2014. 2) Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SDN NO. 80/I Muara Buliam Kecamatan. Muara Bulian kabupaten. Batang Hari. Penulis mengambil lokasi ini dengan pertimbangan bahwa
lokasi
tersebut SD
terdekat dengan tempat tinggal penulis, sehingga dapat memudahkan peneliti dalam mengambil data yang diperlukan untuk bahan skripsi.
ENY WIJAYANTI: FKIP-SI PGSD UNJA
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Page 7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Pembahasan. Pada hasil belajar Bahasa Indonesia pada siklus I, dan II dari aspek kognitif
yaitu hasil belajar Bahasa Indonesia yang diperoleh dari test dengan menggunakan test lisan berupa mendemostrasikan puisi dengan benar dan telah melampaui target 80% , siswa yang mendapat nilai 70 dan di atas 70. Pada siklus I guru membagi siswa dalam kelompok dengan jumlah anggota 6 orang pada masing-masing kelompok. ternyata belum dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari 18 siswa hanya 3 orang yang mendapat nilai ≥ 70, karean terlalu banyak anggota kelompok membuat siswa tidak mau aktif dalam belajar. Maka pada siklus II yang dilakukan oleh guru adalah mengurangi jumlah anggota yang pada silklus I 6 orang pada masing-masing kelompok menjadi 4 orang pada masing-masing kelompok, kemudian guru juga mencontohkan cara membaca puisi dengan lafal, intonasi, mimik, dan ekspresi dengan jelas dan benar pada siklus II.
ENY WIJAYANTI: FKIP-SI PGSD UNJA
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Page 8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dari hasil penelitian tindakan pada bab terdahulu penulis dapat mengambil kesimpulan “ Dengan menerapkan model demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi membaca puisi siswa kelas V SDN No. 80/I Muara Bulian”. Terbukti dari hasil siklus I guru membagi siswa dalam kelompok dengan jumlah anggota 6 orang pada masing-masing kelompok, dan guru tidak mendemonstrasikan puisi, hanya memilih siswa untuk mendemonstrasikan puisi. Maka nilai rata-ata ketuntasan belajar siswa hanya 52,78. Artinya hanya 3 siswa dari 18 siswa yang mendapatkan nilai 70, yaitu nilai KKM untuk bahasa Indonesia, sementara di siklus II, lafal, intonasi, mimik, dan ekspresi dengan baik dan sesuai tema, kemudian guru memilih siswa untuk mendemostrasikan puisi. Maka rata-rata ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 88,89. Artinya 17 siswa dari 18 siswa telah mendapat nilai > 70.
ENY WIJAYANTI: FKIP-SI PGSD UNJA
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Page 9
DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
PT
Depdikbud. 1995. Pedoman Proses Belajar Mengajar di SD. Jakarta: Proyek Pembinaan Sekolah Dasar. Djamarah. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Darwiynsyah. 2007. Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: GaungPersada Press.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002 Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya. Ekawarna. 2001. Penelitian Tindakan Kelas (Panduan Untuk Penulisan Skripsi). Jakarta : GaungPersada Press. Indramunawar. 2009.” Pengertian dan Defenisi Hasil Belajar”. (online). (http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dandefenisi.html.diakses 20 oktober 20011). Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta ; Pustaka Pelajar Suharsimi, A. 2007. PenelitianTindakanKelas. Jakarta :BumiAksra. Sugiyono.2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Cv. Alfbeta. Bandung. Usman, H & Akbar, P.S. 1995. Metodologi Penelitian Sosial. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Yamin, M. 2004. Staregi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta : Gaung Persada. Yamin, M. 2008. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.
ENY WIJAYANTI: FKIP-SI PGSD UNJA
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Page 10