PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN FIRM SIZE TERHADAP GOOD CORPORATE GOVERNANCE (studi kasus terhadap 3 bank yang terdaftar pada Corporate Governance Perception Index) Nurdiana Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id
ABSTRAK Definisi GCG menurut Daniri, (2005) yaitu sebagai suatu pola hubungan, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ perusahaan (Direksi, Dewan Komisaris, RUPS) guna memberikan nilai tambah kepada pemegang saham secara berkesinambungan dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandasan peraturan perundangan dan norma yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah Leverage, Profitabilitas dan Firm Size mempengaruhi Good Corporate Governance (GCG) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 6 tahun dari tahun 2005-2010. Data-data dalam penelitian ini menggunakan data yang bersumber dari website laporan keuangan/annual report emiten/perusahaan yang dipublikasikan pada website www.idx.co.id. Metode analisis data dilakukan dengan analisis uji asumsi klasik, analisis regresi berganda dan pengujian hipotesis. Uji asumsi klasik dilakukan dengan uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Dalam pengujian hipotesis digunakan uji determinasi, uji parsial (uji t) dan uji serentak (f). Berdasarkan hasil uji regresi secara parsial terhadap persamaan regresi bahwa leverage dan firm size tidak mempunyai pengaruh terhadap GCG, sedangkan profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap GCG. Dan hasil uji menyeluruh atau simultan leverage, profitabilitas, firm size secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap Good Corporate Governance (GCG).
Kata Kunci : Good Corporate Governance, Leverage, Profitabiitas, dan Firm Size.
EFFECT OF LEVERAGE, PROFITIBILITY, AND FIRM SIZE ON GOOD CORPORATE GOVERNANCE (case studies of three banks that are listed on the Corporate Governance Perception Index) Nurdiana Major of Accounting, Faculty of Economics, Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id
ABSTRACT Definition according Daniri GCG, (2005) that as a pattern of relationships, systems and processes used by the company's organs (Board of Directors, Board of Commissioners, GMS) to provide added value to shareholders on an ongoing basis in the long term by taking into account the interests of other shareholders, grounded in laws and norms. This study aims to analyze whether Leverage, Profitability and FirmSize affects the Good Corporate Governance (GCG) listed on the Indonesia Stock Exchange for 6 years from 2005-2010. The data in this study uses data sourced from the website of financial statements / annual report issuers / companies published on the website www.idx.co.id. The method of data analysis done with the classical assumption test analysis, multiple regression analysis and hypothesis testing. Classical assumption test performed with test data normality, multicollinearity test, test and test heteroscedasticity autocorrelation. In testing the hypothesis used determination test, partial test (t test) and simultaneous test (f). Based on the results of the partial regression of the regression equation that Leverage and FirmSize has no effect on the GCG, while Profitability to GCG have influence. And comprehensive test results or simultaneously leverage, profitability, firm size together have an influence on Good Corporate Governance (GCG). Keywords: Good Corporate Governance, Leverage, profitability, and Firm Size
PENDAHULUAN Perusahaan adalah bentuk organisasi yang melakukan aktivitas dengan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Corporate governance mulai menjadi isu yang hangat dibicarakan sejak terjadinya skandal bisnis yang mengindikasikan lemahnya corporate governance di perusahaan-perusahaan Inggris pada sekitar tahun 1950-an dan semakin berlanjut hingga menimbulkan resesi ditahun 1980-an (Davies dalam Deni Darmawati, 2006: 2). Di Indonesia, isu mengenai corporate governance mulai mengemuka setelah Indonesia mengalami masa krisis yang berkepanjangan sejak tahun 1998. Banyak pihak mengatakan bahwa lamanya proses perbaikan krisis ekonomi di Indonesia dikarenakan oleh lemahnya corporate governance yang diterapkan pada perusahaan di Indonesia. Sejak saat itu, baik pemerintah maupun investor mulai memberikan perhatian yang cukup signifikan dalam praktik corporate governance di Indonesia. Perusahaan-perusahaan yang masuk dalam peringkat sepuluh besar Corporate Governance Perception Index (CGPI) merupakan perusahaan yang memiliki kualitas corporate governance terbaik di Indonesia. Keberadaan perusahaan-perusahaan tersebut tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor dan kreditor. Selain itu, Good Corporate Governance (GCG) mampu menjamin perusahaan dalam keadaan sustainabled (terpelihara) dari iklim bisnis yang tidak sehat (Swa Sembada, 2009: 89-104). Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pengaruh leverage, profitabilitas dan firm size terhadap Good Corporate Governance
(GCG) baik secara simultan maupun parsial. 2. Mengetahui pengaruh leverage, profitabilitas dan firm size terhadap Good Corporate Governance (GCG). Kerangka Pemikiran Leverage
Profitabilitas
GCG Y
Firm Size Gambar 1 Kerangka Pemikiran
LANDASAN TEORI Definisi Good Corporate Governance Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesian (FCGI) tahun 2001 mendefinisikan Good Corporate Governance sebagai seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemengang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan, dengan tujuan menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan. Sedangkan menurut The Organization for Economic Corporation and Development (OECD), corporate governance adalah sistem yang dipergunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan perusahaan, mengatur pembagian tugas hak dan kewajiban mereka para pemegang saham, dawan pengurus, para manager, dan yang berkepentingan terhadap kehidupan perusahaan. Teori tentang Governance
Good
Corporate
Ada dua teori utama yang terkait dengan corporate governance (Daniri,2005). Teori-teori tersebut terdiri dari stewardship theory dan agency theory.stewardship theory dibangun atas filosofis mengenai sifat manusia yakni bahwa manusia pada hakekatnya dapat dipercaya, mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, memiliki integritas dan kejujuran terhadap pihak lain. Dengan kata lain, stewardship theory memandang manajemen dapat dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik pada umumnya maupun stakeholder pada khususnya. Sementara itu, agency theory yang dikembangkan oleh Michael Johnson, seorang professor dari Harvard, memandang bahwa manajemen perusahaan sebagai agent bagi para pemengang saham, akan bertindak dengan penuh kesadaraan bagi kepentingan sendiri bukan sebagai pihak yang arif dan bijaksana.
pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. 3. Responsibilities Responsibility juga diartikan sebagai tanggung jawab perusahaan sebagai anggota masyarakat untuk mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku dan pemenuhan terhadap kebutuhankebutuhan sosial. 4. Independency Independensi adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. 5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran) Kewajaran bisa didefinisikan sebagai perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan dan perundangan yang berlaku.
Prinsip-prinsip Good Coporate Governance Daniri (2005), ada 5 prinsip dasar Good Corporate Governance yaitu : 1. Transparency Transparency yaitu keterbukaan informasi baik dalam proses pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Menurut peraturan pasar modal di Indonesia yang dimaksud dengan informasi material dan relevan adalah informasi yang dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham perusahaan tersebut atau yang mempengaruhi secara signifikan resiko serta prospek usaha perusahaan yang bersangkutan. 2. Accountability Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, struktur sistem dan pertanggung jawaban organ perusahaan sehingga
Perkembangan Good Corporate Governance Selama sepuluh tahun terakhir, istilah Good Corporate Governance (GCG) kian popular. Ada dua keyakinan yang mendasari perkembangan GCG. Pertama, GCG diyakini merupakan salah satu kunci sukses perusahaan untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang sekaligus memenangkan persaingan bisnis global terutama bagi perusahaan yang telah mampu berkembang sekaligus terbuka. Kedua, krisis ekonomi di kawasan Asia dan Amerika Latin yang diyakini muncul karena kegagalan penerapan GCG. Mekanisme Internal a) Kepemilikan Manajerial Menurut Downes dan Goodman (1999) kepemilikan manajerial adalah para pemegang saham yang juga berarti
dalam hal ini sebagai pemilik dalam perusahaan dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan pada suatu perusahaan yang bersangkutan. b) Kepemilikan Institusional institusi merupakan sebuah lembaga yang memiliki kepentingan besar terhadap investasi yang dilakukan termasuk investasi saham. c) Corporate Secretary Fungsi pokok Corporate Secretary adalah Pertama, mengikuti perkembangan peraturan yang berlaku di Pasar Modal. Kedua, memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat yang berkaitan dengan kondisi emiten atau perusahaan publik. Ketiga, memberikan masukan kepada direksi dalam rangka mematuhi ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya. Terakhir, menjadi penghubung antara perusahaan dengan BAPEPAM dan perusahaan dengan masyarakat. d) Komite Nominasi (Nomination/Governance Committee) Komite Nominasi adalah komite yang terdiri dari tiga sampai lima eksternal member yang mewakili stakeholder yang berpengaruh ditambah beberapa komisaris independen komite tanggung jawab kepada dewan komisaris dan membantu komisaris dan direksi walaupun tidak harus, ketua komite sebaiknya merupakan satu dari komisaris indepeden. e) Komite Remunerasi/Kompensasi Komite Remunerasi adalah komite yang terdiri dari dua sampai tiga eksternal member professional dalam executive compensation system. f) CEO Tenure Shen (2003) seperti dikutip oleh Zubaidah (2003) menyatakan bahwa karakteristik dari CEO adalah sangat penting dalam Corporate Goverance, oleh karena itu akan akan menjadi
relevan dalam pelaporan Corporate Governance. Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Tujuan Penilaian Kinerja 1. Untuk memperoleh pendapat wajar atas penyertaan dalam suatu perusahaan atau menunjukkan bahwa perusahaan bernilai lebih dari apa yang ada di dalam neraca. 2. Untuk keperluan merger dan akuisisi, yaitu untuk mengetahui beberapa nilai perusahaan dan nilai ekuitas dari masing-masing perusahaan. 3. Untuk kepentingan usaha, yang bertujuan untuk mengetahui apakah nilai usaha lebih besar daripada nilai likuiditasnya. 4. Memperoleh pembelanjaan penetapan besarnya pinjaman atau tambahan modal. Rasio Keuangan Pengertian Rasio Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain (Munawir, 2000:54). Penggolongan Rasio Keuangan Menurut Robert Ang (1997) rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan ruang lingkup atau tujuan yang ingin dicapai, yaitu : 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratios) Rasio ini menyatakan kemampuan perusahaan jangka pendek untuk memenuhi obligasi (kewajiban) yang jatuh tempo. 2. Rasio Aktivitas (Activity Rations)
Rasio ini menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan didalam memanfaatkan harta-harta yang dimilikinya. 3. Rasio Rentabilitas / Profitabilitas (Profitability Ratios) Rasio ini menunjukkan keberhasilan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan. 4. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratios) Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini juga disebut Leverage ratio 5. Rasio Pasar (Market Ratios) Rasio ini menunjukkan informasi penting perusahaan yang diungkapkan dalam basis per saham. Dari rasio-rasio tersebut, yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini meliputi : a. Return on Equity (ROE) Return on Equity (ROE) merupakan salah satu cara untuk menghitung efisiensi perusahaan dengan cara membandingkan antara laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut. ROE bisa didapat dengan rumus :
menerbitkan laporan tahunan (annual report) secara berturut-turut. 2. Sampel diperoleh dari The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) melalui website (www.iicg.org). 3. Data yang tersedia lengkap berupa laporan keuangan periode 2005-2010 yang telah dipublikasikan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang memuat annual report meliputi neraca dan laporan laba rugi untuk tahun 2005-2010. Tabel 1 Daftar Sempel Perusahaan
Variabel yang Digunakan Tabel 2 Variabel Operasional
ROE : Laba bersih x 100% Total ekuitas
b. Firm size Ukuran perusahaan (firm size) adalah suatu skala atau nilai dimana perusahan dapat diklasifikasikan besar kecilnya berdasarkan total aktiva, long size, nilai saham, dan lain sebagainya. Firm size bias didapat dengan rumus : Firm Size : Ln. total aktiva x 100%
METODE PENELITIAN Objek Penelitian 1. Perusahaan sampel terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 yang
Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh bukan secara langsung
dari sumbernya tetapi melalui internet, buku, surat kabar, dan sebagainya. Data-data dalam penelitian ini merupakan data yang bersumber dari website laporan keuangan/annual report emiten / perusahaan yang dipublikasikan pada website www.idx.co.id.
Keterangan : Y : GCG : Konstanta regresi atau intersep 1 : Leverage 2 : Profitabilitas 3 : Firm size 1 : Koefisien Regresi 1 β2 : Koefisien regresi X2 β3 : Koefisien regresi X3
Alat Analisis yang Digunakan 1. Statistik Deskriptif, merupakan bidang ilmu statistika yang mempelajari cara pengumpulan, penyusunan, dan penyajian data dari suatu penelitian. 2. Statistik Inferensia, merupakan bidang ilmu statistik yang mempelajari cara penarikan suatu kesimpulan dari suatu populasi tertentu berdasarkan sampel yang dikumpulkan.
Uji Hipotesis 1. Uji Koefisien Determinasi ( ) Koefisien Determinasi (R ) berguna untuk mengukur seberapa besar peranan variabel independen secara simultan mempengaruhi perubahan yang terjadi pada variabel dependen. 2. Uji Regresi Parsial (Uji t) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya pengaruh variabel independen terhadap dependen. Berdasarkan penjelasan diatas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : : Leverage tidak mempunyai pengaruh terhadap Good Corporate Governance (GCG). : Leverage mempunyai pengaruh terahadap Good Corporate Governance (GCG). : Profitabilitas tidak mempunyai pengaruh terhadap Good Corporate Governance (GCG). : Profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap Good Corporate Governance (GCG). : Firm size tidak mempunyai pengaruh terhadap Good Corporate Governance (GCG). : Firm size tidak mempunyai pengaruh terhadap Good Corporate Governance (GCG).
Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data pendistribusian normal atau tidak. 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas untuk mengetahui apakah tiap-tiap variabel bebas berhubungan secara linier. 3. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu observasi ke observasi yang lain. 4. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi antara residual pada suatu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Analisis Regresi Linier Berganda Y =
1 1
β2 X2
β3 X3 …
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah:
1. Berdasarkan dasar signifikansi, kriterianya adalah: - Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima. - Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak. 3. Uji Regresi Simultan (Uji F) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan melihat nilai signifikansi F.
adalah 91.81. Dengan nilai rata-rata sebesar 86.5333 dan standar deviasinya sebesar 4.48479 .
PEMBAHASAN
statistik deskriptif leverage dari tahun
Objek Penelitian Pada bab ini akan disajikan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan sejumlah variabel yang digunakan dalam model analisis regresi linier berganda untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Leverage, Profitabilitas dan Firm Size terhadap Good Corporate Governance (GCG).
Grafik 2 Statistik Deskriptif Leverage Tahun 2005-2010
Berdasarkan tabel dan grafik pada 2005-2010 nilai terkecil adalah 86.66, nilai terbesar 92.34. dengan nilai ratarata 90.6106 dan dan standar deviasinya sebesar 1.22432. Grafik 3 Statistik Deskriptif Profitabilitas Tahun 2005-2010
Statistik Deskriptif Tabel 3 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
Grafik 1 Statistik Deskriptif CGPI Tahun 2005-2010
Berdasarkan tabel dan grafik dapat diketahui statistik deskriptif profitabilitas dari tahun 2005-2010 nilai terkecil 2.60, nilai terbesar 22.69. Dengan nilai rata-rata 13.0506 dan standar deviasinya sebesar 5.20759. Grafik 4 Statistik Deskriptif Firm Size Tahun 2005-2010
Berdasarkan tabel dan grafik yang terdapat pada statistik deskriptif CGPI dari tahun 2005-2010 dapat diketahui dari masing-masing variabel. Dari 18 sampel ini pemeringkatan CGPI yang terkecil adalah 79.39 dan yang terbesar
Berdasarkan tabel dan grafik dapat diketahui statistik deskriptif firm size dari tahun 2005-2010 nilai terkecil 17.54, nilai terbesar 19.92 . Dengan nilai rata-rata 19.0044 dan dan standar deviasinya sebesar 0.62409 .
Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Tabel 4 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Dari hasil pengolahan data tersebut, besar nilai signifikansi pada 0,971 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi tersebut telah terdistribusi secara normal, dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 ( = 0,971> 0,05). Dengan demikian, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Data yang terdistribusi secara normal tersebut juga dapat dilihat melalui grafik normal plot data.
memiliki nilai VIF sebesar 1.046 dan variabel Firm Size memiliki nilai VIF sebesar 1.051 . Dengan demikian, hasil analisis menunjukan tidak adanya masalah multikolinieritas.Nilai VIF < 10 menunjukan bahwa korelasi antar variabel independen masih bias ditolerir. 3. Uji Autokorelasi Tabel 6 Uji Autokorelasi
Berdasarkan data di atas, nilai DurbinWatson yang diperoleh sebesar 2.210 . Sesuai dengan kriteria nilai DurbinWatson (D-W hitung) berada diantara nilai -2 dan 2,yakni -2 ≤ 2.210 ≤ 2 maka ini berarti tidak terjadi autokorelasi diantara data penelitian. 4. Uji Heteroskedastisitas Gambar 6 Uji Heteroskedastisitas
Grafik 5 Normal P-Plot
Demikian pula pada grafik normal pplot, terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mendekati dengan garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal. 2. Uji Multikolinieritas Tabel 5 Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Variabel Leverage memilik nilai VIF sebesar 1.030, variabel Profitabiltas
Berdasarkan grafik scatterplot dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas karena titik-titik plot menyebar diatas dan dibawah angka 0, titik-titik tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja dan tidak mempunyai pola. Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 7 Analisis Regresi Berganda Coefficientsa
Dari hasil pengujian di atas maka dapat disusun suatu persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y = 148.088 – 0.589 + 0.595X 0.838X 1. Koefisien konstanta berdasarkan hasil regresi adalah 148.088, ini dapat diartikan bahwa GCG (Y) akan menilai 148.088, jika Leverage, Profitabilitas, dan Firm Size masingmasing bernilai 0. 2. Koefisien regresi variabel Leverage ( ) sebesar -0.589 artinya jika Leverage mengalami kenaikan 1%, maka GCG (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0.589 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara Leverage dengan GCG, semakin naik Leverage maka semakin turun GCG. 3. Koefisien regresi variabel Profitabilitas ( ) sebesar 0.595 artinya jika Profitabilitas mengalami kenaikan 1% maka GCG (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.595 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Koefisien bernilai positif antara Profitabilitas dengan GCG, semakin naik Profitabilitas maka semakin meningkat GCG. 4. Koefisien regresi variabel Firm Size ( ) sebesar -0.838 artinya jika Firm Size mengalami kenaikan 1%, maka GCG (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0.838 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara Firm Size dengan GCG, semakin naik Firm Size maka semakin turun GCG . Uji Hipotesis 1. Koefisien Determinasi
Tabel 8
b
Model Summary
Angka R² sebesar 0.515 menunjukkan bahwa korelasi antara GCG dengan tiga variabel independennya adalah kuat. Hal ini berarti 51.5% GCG dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen Leverage, Profitabilitas dan Firm Size. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model. Standard Error of the Estimate adalah ukuran kesalahan prediksi. Dari hasil regresi didapat nilai sebesar 3.44271. Artinya, kesalahan yang dapat terjadi dalam memprediksi GCG sebesar 3.44271. 2. Pengujian Individu atau Parsial (Uji t ) Tabel 9 Hasil Uji Regresi secara Parsial Coefficients
a
a. Rasio Leverage terhadap Good Corporate Governance (GCG) Berdasarkan hasil uji t diperoleh t
hitung
sebesar – 0.851 dengan tingkat signifikan 0.409 > 0.05 maka diterima. Dari hasil uji diperoleh hubungan negatif antara rasio leverage terhadap GCG sebesar – 0.409. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara rasio leverage terhadap Good Corporate Governance (GCG). b. Rasio Profitabilitas terhadap Good Corporate Governance (GCG) Berdasarkan hasil uji t diperoleh t hitung
sebesar 3.627 dengan tingkat signifikan 0.003 < 0.05 maka ditolak. Dari hasil uji diperoleh hubungan positif
antara rasio profitabilitas terhadap GCG sebesar 0.003. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara rasio profitabilitas terhadap Good Corporate Governance (GCG). c. Firm Size terhadap Good Corporate Governance (GCG) Berdasarkan hasil uji t diperoleh t hitung
sebesar -0.611 dengan tingkat signifikan 0.551 > 0.05 maka diterima. Dari hasil uji diperoleh hubungan negatif antara firm size terhadap GCG sebesar 0.551. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara firm size terhadap Good Corporate Governance (GCG). 3. Pengujian Menyeluruh atau Simultan ( Uji F) Tabel 10 b
ANOVA
Dalam uji F ini jika nilai signifikansi F < 0.05 maka hipotesis alternatif tidak dapat ditolak. Dari hasil tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi adalah 0.015, maka hipotesis Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Leverage, Profitabilitas dan Firm Size secara bersama-sama mempengaruhi Good Corporate Governance (GCG). Pengujian Hipotesis Pengujian Pengaruh Leverage, profitabilitas, dan firm size terhadap Good Corporate Governance (GCG) Tabel 11 Hasil Pengujian Regresi Berganda secara parsial
Penelitian ini menunjukan -value sebesar 0.409 > 0.05, sehingga leverage
ditolak dan gagal diterima atau diterima. Artinya leverage tidak berpengaruh secara positif terhadap Good Corporate Governance (GCG). Sedangkan variabel profitabilitas memiliki tingkat signifikans -value 0.003 < 0.05 sehingga profitabilitas diterima atau diterima dan ditolak. Variabel profitabilitas mempunyai pengaruh secara positif terhadap Good Corporate Governance (GCG). Namun variabel firm size value 0.551 > 0.05 sehingga firm size gagal diterima atau ditolak dan diterima. Artinya firm size tidak berpengaruh terhadap Good Corporate Governance (GCG). PEMBAHASAN 1. Leverage dan Firm Size
Leverage dan Firm Size dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap Good Corporate Governance (GCG) dikarenakan sampel dalam penelitian ini merupakan objek perusahaan yang terdaftar di BEI dan termasuk ke dalam kelompok 10 besar yang menunjukkan bahwa perusahaanperusahaan dalam sampel tersebut memiliki kinerja yang baik. 2. Profitabilitas Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Maka tingkat profitabilitas tinggi akan berpengaruh terhadap Good Corporate Governance (GCG). Hal tersebut berkaitan dengan akibat yang dapat ditimbulkan pasar terhadap pengumuman laba oleh perusahaan. Rangkuman Hasil Penelitian Hasil pengujian secara parsial (uji t) profitabilitas yang secara statistik signifikan mempengaruhi GCG, hal tersebut berkaitan dengan akibat yang dapat ditimbulkan pasar terhadap pengumuman laba oleh perusahaan. Secara simultan (uji F) leverage,
profitabilitas, dan firm size berpengaruh terhadap Good Corporate Governance (GCG). KESIMPULAN 1. Hasil pengujian secara parsial bahwa leverage dan firm size tidak berpengaruh terhadap Good Corporate Governance (GCG) sedangkan Profitabilitas mempengaruhi GCG. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa skor leverage, profitabilitas, dan firm size secara bersama-sama mempengaruhi secara signifikan mempengaruhi Good Corporate Governance (GCG) pada -value sebesar 0.015 pada = 5%. 2. Angka R² sebesar 0.515 menunjukkan bahwa korelasi antara GCG dengan tiga variabel independennya adalah kuat. Hal ini berarti 51.5% GCG dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen Leverage, Profitabilitas dan Firm Size. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model. DAFTAR PUSTAKA Ashari & Santosa, Purbaya Budi. 2005. “ Analisa Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. Yogyakarta : Andi. Bauer, R., N. Guenster dan R. Otten. 2004. “Empirical evidence on corporate governance in europe: The effect on stock return, firm value and performance”. Journal of Asset Management. Vol.5, hal. 91-104. Daniri, M. A. 2005. Good Corporate Governance-Konsep dan Penerapannya Dalam Konteks
Indonesia. Printing.
Jakarta:
Gloria
Darmawati, D. 2006. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Faktor Regulasi terhadap Kualitas Implementasi Corporate Governance”. Simposium Nasional Akuntansi. IX Padang. Durnev, A. & Kim, E.H. 2003. “To Steal or Not to Steal: Firm attributes. Legal Environment and Valuation.Working paper. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Klapper, L.F. & Love, I. 2003.Corporate Governance, Investor Protection, and Performance in Emerging Market.Working Paper.The World Bank. Sayidah, Nur. 2007. “Pengaruh Kualitas Corporate Governance Terhadap Perusahaan Publik (studi kasus peringkat 10 besar CGPI tahun 2003, 2004, 2005)”, JAAI. Vol.11, No.1, hal.1-19. Ulum, B. 2007.Pengaruh Karateristik Perusahaan terhadap Kualitas Implementasi Good Corporate Governance. Skripsi. Program Strata satu. Universitas Brawijaya. Malang. Sumber Internet: Laporan Keuangan Auditan Beserta Laporan Auditor Independen. 2005-2010. www.idx.co.id Pengertian dan Konsep Corporate Governance .di download dari www.iicg.org