054 5BUB,FMPMB1FSVTBIBBO Good Corporate Governance
Komitmen Astra Life terhadap manajemen yang bertanggung jawab merupakan salah satu nilai utama yang kami junjung dan komponen penting dalam membangun kepercayaan antara Perusahaan, para nasabah dan pemangku kepentingan kami.
Astra Life’s commitment to a responsible management is one of the main values that we hold and an important element in building trust between the Company, our customers and our stakeholders.
Kami mempunyai prioritas untuk mengembangkan dan mempertahankan sistem, mekanisme dan praktik yang komprehensif dan efektif untuk memastikan bahwa prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik, yaitu keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran, diterapkan dalam setiap aspek bisnis. Penerapan tata kelola yang baik oleh Perusahaan bertujuan untuk meningkatkan pencapaian sasaran hasil usaha dan mengoptimalkan nilai Perusahaan bagi seluruh pemangku kepentingan khususnya pemegang polis, tertanggung, peserta, dan/atau pihak yang berhak memperoleh manfaat, secara akuntabel dan berlandaskan peraturan perundang-undangan serta nilai-nilai etika.
Our priority is to develop and maintain the comprehensive and FÿFDUJWF TZTUFNT NFDIBOJTNT BOE QSBDUJDFT UP FOTVSF UIF principles of good corporate governance, that are transparent, accountable, responsibie, independence and fairness are applied in every aspect of the business. Implementation of good corporate governance by the Company is to increase the achievement of our business goals and to optimize the value of the Company for all stakeholders especially policyholders, JOTVSFE JOTVSBODF QBSUJDJQBOUT BOEPS CFOFmDJBSJFT JO accountable ways and in compliance with regulation and code of ethics.
Astra Life telah menetapkan tata kelola perusahaan yang mengatur hubungan antara Perusahaan dengan pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya, serta hubungan antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. Tata kelola ini juga mencakup sistem dan kebijakan yang mengatur pengelolaan aset dan risiko untuk mendukung kesehatan keuangan dan pencapaian tujuan Perusahaan, kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan, pengembangan sumber daya manusia, serta pengembangan budaya korporasi.
Astra Life has set corporate governance to oversee the relationship between the Company, its shareholders and other stakeholders, as well as the relationship between the Board of Commissioners and Board of Directors. This governance also includes systems and policies that administrate assets BOE SJTL NBOBHFNFOU UP TVQQPSU UIF mOBODJBM IFBMUI BOE goals achievement of the Company, compliance with laws and regulations, human resource development, and the development of corporate culture.
Tata kelola ini didukung oleh serangkaian pedoman dan sarana pengendalian, termasuk sistem kontrol internal, sistem manajemen risiko, kepatuhan dan audit internal, guna memastikan bahwa tata kelola yang baik telah diterapkan secara efektif dan konsisten di seluruh lini organisasi.
This governance is supported by a set of guidelines and control tools including internal control system, risk management system, compliance, and internal audit to ensure that good HPWFSOBODFJTJNQMFNFOUFEFÿFDUJWFMZBOEDPOTJTUFOUMZBDSPTT the organization.
,FCJKBLBO.BOBKFNFO3JTJLPEBO,FQBUVIBO Perusahaan menerapkan sistem tiga baris pertahanan:
Risk Management and Compliance Policies The Company applies the three lines of defense system:
Baris pertama: Pihak Manajemen bertanggung jawab atas pengaturan seluruh risiko yang terkait dalam menjalankan bisnis sehari-hari. Pihak Manajemen dan Direksi bertanggung KBXBC VOUVL NFOHJEFOUJmLBTJ NFOHVLVS NFNBOUBV mengendalikan dan melaporkan risiko-risiko ini. Hal ini meliputi perancangan, pengimplementasian dan pemantauan kebijakan manajemen risiko dan proses pengendalian internal.
5IFmSTUMJOF The Management is responsible for managing the risks involved in the day-to-day business. The Management and Board of Directors are responsible for identifying, measuring, monitoring, controlling and reporting these risks. This includes designing, implementing and monitoring the risk management policies and internal control processes.
54
Laporan Tahunan Astra Life 2015
Tata Kelola Perusahaan . Good Corporate Governance
Baris kedua: Fungsi Manajemen Risiko dan Kepatuhan dalam melakukan pengkajian dan memberikan tantangan BUBT LFMFOHLBQBO EBO LFBLVSBUBO JEFOUJmLBTJ QFOHVLVSBO pemantauan, pengendalian dan pelaporan risiko, serta atas kecukupan tindak lanjut mitigasi yang diusulkan oleh lini pertama. Fungsi ini juga menyediakan oversight business’s management of all risks dan memastikan pelaksanaan serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Second Line: Risk Management and Compliance Functions are responsible for reviewing and challenging the completeness BOEBDDVSBDZPGSJTLJEFOUJmDBUJPO NFBTVSFNFOU NPOJUPSJOH controlling and reporting, and the adequacy of, and process BHBJOTU NJUJHBUJPOQMBOTPGUIFmSTUMJOF5IFTFGVODUJPOTBMTP provide oversight of business's management of all risks and ensure the implementation and compliance with all applicable regulations.
#BSJT LFUJHB Fungsi Internal Audit melakukan penilaian terhadap kerangka manajemen risiko dan kecukupan serta efektivitas pengendalian internal dalam rangka memberikan keyakinan yang independen, objektif, dan memadai.
Third line: Internal Audit Function is responsible for assessing the risk management framework as well as the adequacy BOEFÿFDUJWFOFTTPGJOUFSOBMDPOUSPMTUPPCUBJOJOEFQFOEFOU objective, and reasonable assurance.
Penerapan Manajemen Risiko *EFOUJmLBTJ SJTJLP EJMBLVLBO EFOHBO DBSB NFMJIBU LFEFQBO sehingga memungkinkan Manajemen untuk mengambil aksi proaktif dalam mengelola (mitigasi, transfer, menerima atau menolak) risiko tersebut. Untuk itu dilakukan pengukuran SJTJLP TFEFNJLJBO SVQB EFOHBO NFNQFSIBUJLBO TJHOJmLBOTJ dari risiko tersebut ke perusahaan dan pemegang kepentingan baik internal maupun eksternal, di dalam konteks strategi, tujuan dan selera risiko dari perusahaan.
Implementation of Risk Management 3JTL JEFOUJmDBUJPO JT DPNQMFUFE CZ GPDVTJOH BIFBE 5IJT enables the Management to take proactive action in managing (mitigation, transfer, accept or reject) the risk. Therefore, the measurement of such risks is done with a close attention UP UIF TJHOJmDBODF SJTLT UP UIF $PNQBOZ BOE CPUI JOUFSOBM and external stakeholders, in the context of the Company’s strategy, objectives and risk appetite.
Sebagaimana tercantum dalam kerangka selera risiko, manajemen hanya akan menerima risiko yang sesuai dengan kemampuan, kapabililitas dan sumber daya yang sesuai untuk mengelolanya, dan akan menolak konsentrasi dari kerentanan (concentration of exposures). Manajemen juga senantiasa mematuhi seluruh persyaratan peraturan risiko manajemen dari regulator di Indonesia.
As written in the risk appetite framework, the Management XJMM POMZ BDDFQU SJTL UIBU GVMmMMT UIF BCJMJUZ DBQBCJMJUZ and appropriate resources to manage, and will reject the concentration of exposures. The Management also complies with all the risk management requirements set by the regulators.
Penerapan Fungsi Kepatuhan " 4USVLUVS'VOHTJ,FQBUVIBO Fungsi Kepatuhan di Astra Life adalah departemen/unit kerja terpisah dan berada di bawah pengawasan Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur dimana hal ini telah sesuai dengan ketentuan OJK No 2/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Asuransi yang mengharuskan fungsi kepatuhan berada di bawah pengawasan Direktur non teknis / kepatuhan.
Implementation of Compliance Function A. The Structure of Compliance Function In Astra Life, Compliance Function is a separate department/unit under supervision of President Director and Vice President Director of the Company. This has been in compliance with FSA regulation No. 2/POJK.05/2014 concerning Good Corporate Governance for Insurance Company in which it requires Compliance Function to be under the supervision of Director of the non-technical or compliance.
Laporan Tahunan Astra Life 2015
55
056 5BUB,FMPMB1FSVTBIBBO Good Corporate Governance # 1FSBO%BO5BOHHVOH+BXBC4FUJBQ6OJU,FSKB Setiap unit kerja pada Perusahaan mempunyai kontrol pengawasan dalam rangka memastikan tingkat kepatuhan termasuk proses mengembangkan dan mempertahankan tingkat kepatuhan tersebut sesuai dengan Standar Prosedur Operasi (SOP) kerja yang dimiliki oleh masingmasing unit.
B. The Role And Responsibilities Of Each Unit &WFSZVOJUJOUIF$PNQBOZIBTTVQFSWJTPSZDPOUSPMPWFS business and operation activities in order to ensure the compliance level, including developing and maintaining such compliance level in accordance with Standard Operating Procedures (SOP) owned by respective units.
$ .FLBOJTNF*EFOUJmLBTJ,FTBMBIBO Penetapan mekanisme yang digunakan dalam NFOHJEFOUJmLBTJEBONFNQFSCBJLJLFTBMBIBO pelanggaran, ataupun permasalahan akibat ketidakpatuhan serta pelaporannya.
$ &SSPS*EFOUJmDBUJPO.FDIBOJTN The mechanism is set up to identify and correct errors, violations, or problems due to non-compliance and its reporting.
% 1FMBQPSBO1FMBLTBOBBO,FQBUVIBO Fungsi kepatuhan secara periodik memberikan laporan kepada Direksi terkait pengkinian peraturan dan penerapannya serta permasalahan yang timbul akibat terjadinya ketidakpatuhan guna dilakukan langkah mitigasi dan perbaikannya.
D. Reporting of Compliance Implementation Periodically, Compliance Function reports to the Board of Directors related to regulation updates and its implementations and any non-compliance issues occurred GPSNJUJHBUJPOBOESFDUJmDBUJPOQMBO
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Menindak lanjuti Peraturan OJK No 2/POJK.05/2014, Perusahaan telah melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Direksi Perusahaan berjumlah 6 (enam) orang dan telah lulus persyaratan Kemampuan dan Kepatutan. Jumlah dan kriteria Direksi telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan yaitu minimum 3 orang dan semuanya berdomisili di Indonesia.
Implementation of Good Corporate Governance Following up FSA Regulation No. 2 / POJK.05 / 2014, the Company has conducted the following matters: 1. The Board of Directors has 6 (six) members that passed the Fit and Proper Test. The Board of Directors have GVMmMMFEUIFNJOJNVNSFRVJSFNFOUGPSNFNCFSTIJQBOE criteria which are minimum of 3 members and all of them are domiciled in Indonesia.
2. Dewan Komisaris Perusahaan berjumlah 4 (empat) orang dengan 2 (dua) orang Komisaris Independen dan telah lulus persyaratan Kemampuan dan Kepatutan. Jumlah anggota Dewan Komisaris telah memenuhi minimum jumlah yang disyaratkan yaitu 3 orang dimana separuhnya adalah Komisaris Independen.
2. The Board of Commissioners consists of 4 (four) members including 2 (two) Independent Commissioners. All Commissioners have passed the Fit and Proper Test. 5IFNFNCFSPGUIF#PBSEPG$PNNJTTJPOFSTIBTGVMmMMFE the requirement which is 3 at minimum with half of them should be Independent Commissioner(s).
3. Perusahaan telah membentuk komite-komite yang dipersyaratkan dalam peraturan POJK ini yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Resiko, Komite Produk, dan Komite Investasi.
3. The Company has established committees as required by this OJK regulation which are Audit Committee, Risk Oversight Committee, Product Committee, and Investment Committee.
4. Perusahaan telah memiliki Departemen Investasi untuk melaksanakan fungsi pengelolaan investasi serta telah menyusun kebijakan dan strategi investasi secara tertulis.
4. The Company has had Investment Department that responsible for the investment management functions and has developed a written investment policy and strategy.
5. Penunjukan auditor eksternal telah melalui proses rekomendasi yang diberikan oleh Dewan Komisaris untuk diputuskan oleh Pemegang Saham Perusahaan.
5. The appointment of external auditor has conducted through the recommendations given by the Board of Commissioners to be decided by the Company's Shareholders.
56
Laporan Tahunan Astra Life 2015
Tata Kelola Perusahaan . Good Corporate Governance
Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) merupakan instansi tertinggi dalam organisasi Perusahaan. RUPST mengangkat dan memberhentikan anggota Komisaris dan anggota Direksi dan berwenang untuk meminta pertanggung jawaban mereka atas pengelolaan Perusahaan. RUPST juga mengambil keputusan tentang masalah- masalah penting yang berkaitan dengan bisnis dan operasional Perusahaan termasuk jumlah remunerasi para Direktur dan Komisaris, pembayaran dividen dan pembagian laba Perusahaan, persetujuan Laporan Tahunan, penunjukan auditor eksternal, perubahan Anggaran Dasar, dan pendelegasian wewenang kepada Dewan untuk menindak-lanjuti hasil-hasil keputusan yang telah disahkan dalam RUPST.
General Meeting Of Shareholders Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) is the Company highest authority in the Company’s organization. It appoints and dismisses the Board of Commissioners and the Board of Directors. It also authorized to ask the Board of Commissioners and the Board of Directors for their accountability in managing the Company. AGMS also makes decisions on important issues relating to the Company's business and operations, including remuneration of the Board of Directors and the Board of $PNNJTTJPOFST EJWJEFOE QBZNFOU BOE QSPmU EJTUSJCVUJPO Annual Report approval, the appointment of external auditor, amendments to the Articles of Association, and delegation of authority to the Board to take action based on the decisions that have been passed in the AGMS.
Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Indonesia, RUPST harus diselenggarakan paling lambat enam bulan sesudah BLIJS UBIVO mTLBM 1FNCFSJUBIVBO SBQBU IBSVT EJVNVNLBO melalui surat-surat kabar utama paling lambat empat belas hari sebelum rapat, menjelaskan mengenai peserta yang berhak hadir dan tata cara pemilihan melalui perwakilan. Dewan Komisaris dan Direksi, auditor eksternal dan penasehat hukum Perseroan ikut hadir di dalam RUPST.
According to Indonesian Company Law, the AGMS must be conducted not later than six months after the end of the mTDBMZFBS5IFNFFUJOHJOWJUBUJPOEFTDSJCJOHUIFQBSUJDJQBOUT entitled to attend and procedures for the election through the representatives must be published on major newspapers at least fourteen days before the meeting. The Board of Commissioners and the Board of Directors, external auditors and legal advisors of the Company are entitled to present at the AGMS.
Hubungan Antara Dewan Komisaris dan Direksi
Relationship Between Board Of Commissioners and Board of Directors
%FXBO,PNJTBSJT Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk melaksanakan fungsi pengawasan atas pengelolaan Perusahaan oleh Direksi. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris melakukan komunikasi secara rutin dengan Direksi dan komite-komite di bawah pengawasannya baik melalui pertemuan maupun pelaporan. Dewan juga memberikan rekomendasi dan saran kepada Direksi mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan manajemen. Direksi melapor kepada RUPS, yang juga mempunyai kewenangan untuk memberi penugasan yang dianggap perlu kepada Dewan Komisaris. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Dewan Komisaris terdiri atas sekurang-kurangnya tiga anggota, termasuk seorang Presiden Komisaris dan dua Komisaris atau lebih.
Board of Commissioners The Board of Commissioners is responsible for carrying out the supervisory function on the Company’s management by the Board of Directors. In performing their duties, the Board of Commissioners communicates regularly with the Board of Directors and its committees either through meetings or reporting. The Board of Commissioners also provides recommendations and advices to the Board of Directors on management issues. The Board of Directors reports to the AGMS which also has the authority to give assignment that are considered necessary to the Board of Commissioners. According to the Articles of Association, the Board of Commissioners consists of at least three members, including Chairman and two Commissioners or more.
Laporan Tahunan Astra Life 2015
57
058 5BUB,FMPMB1FSVTBIBBO Good Corporate Governance
The composition of the Board of Commissioners of Astra Life is as follows:
Susunan Dewan Komisaris Perusahaan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris
. The
Board of Commissioners
Gunawan Geniusahardja
Chairman
Wakil Presiden Komisaris
Christopher Brian Wei
Vice President Commissioner
Komisaris Independen
Benny Redjo Setyono
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Thomas Honggo Setjokusumo
Independent Commissioner
Direksi Direksi bertanggung jawab untuk mengelola dan menetapkan arah strategis Perusahaan dan untuk mengelola, mendayagunakan dan menjaga aset-aset Perusahaan dengan cara yang sesuai dengan tujuan dan kepentingan Perusahaan. Direksi berwenang untuk mewakili Perusahaan di hadapan pengadilan dan dalam setiap tindakan lainnya; untuk mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan pihak lain terhadap Perusahaan; dan untuk melakukan tindakan dan semua yang dianggap perlu, yang berkaitan baik dengan pengelolaan maupun tindakan lain, dalam batas ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Direksi melaporkan tanggung jawabnya kepada Dewan Komisaris.
The Board of Directors The Board of Directors is responsible for managing and establishing strategic direction of the Company and to manage, use and safeguard the Company assets consistent with the Company’s goals and interests. The Board of Directors is authorized in representing the Company in the court and in any other corporate action; to take the Company to enter into agreement with the other party and vice versa; and to take all necessary actions in relation to both to management and other measures within the provisions stipulated in the $PNQBOZAT "SUJDMFT PG "TTPDJBUJPO %JSFDUPST TVCNJU UIFJS accountability report to the Board of Commissioners.
Komposisi direksi Astra Life adalah sebagai berikut:
The composition of the Board of Directors of Astra Life is as follows:
Direksi Presiden Direktur
. The
Board of Directors
Philip C. Willcock
President Director
Wakil Presiden Direktur
Auddie A. Wiranata
Vice President Director
Direktur
Stephanie A. Gunadi
Director
Direktur
Windawati Tjahjadi
Director
Direktur
Luki S. Suardi
Director
Direktur
Anita Ekasari
Director
58
Laporan Tahunan Astra Life 2015