EFESIENSI BIAYA DISTRIBUSI DENGAN MENERAPKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. GLOBAL MEDIKA ALKESINDO Rizky Arief Fadlillah Binus University, Jakarta, Indonesia,
[email protected]
Iskandar Putong, S.E, M.M. Binus University, Jakarta, Indonesia
ABSTRACT
PT.Global Medika Alkesindo engaged in supplying and distribution of medical equipment, especially for surgical operations, where PT. Global Medika Alkesindo importing medical equipment from foreign country and distributed to different regions depending on the demand. This study aims to determine the optimal cost spend by the company in order to obtain cost-efficient for the company in distributing the product to various regions. The method use in this study is transportation method. Data collection techniques use are interviews, observation, and documentation on the object of the research. The data collected and analyzed through the input stage using QM application (Quantitive Management) by using analytic system of NWC (Northwest Cost), Least Cost, VAM (Vogel aproximation Method). Then phase matching (matching stage) with the method used by the company this time, and the decision stage (decision stage) based on the results of the analysis that has been done. From the results of research, the city of Samarinda is the origin for the distribution of products to other areas with the lowest shipping cost. From these results it is expected that the company may consider moving to the city of Samarinda distribution company. Because the city of Samarinda produce the most efficient cost delivery. Keyword: Input Stage, Matching Stage, Decision Stage, NWC (Northwest Cost), Least Cost, VAM (Vogel Aproximation Method).
ABSTRAK
PT.Global Medika Alkesindo bergerak dalam bidang penyedia dan pendistribusian alat-alat kesehatan khususnya untuk kegiatan operasi bedah, di mana PT. Global Medika Alkesindo ini mengimpor alat-alat kesehatan dari luar negri lalu didistribusikan ke berbagai daerah permintaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui biaya optimal yang dikeluarkan oleh perusahaan guna mendapatkan biaya yang efisien bagi perusahaan dalam pendistibusian produk ke berbagai daerah tujuan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Transportasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi pada objek penelitian. Data-data yang dikumpulkan kemudian di analisis melalui tahap input dengan menggunakan aplikasi QM (Quantitive Management) dengan menggunakan analisis NWC (Northwest Cost), Least Cost, VAM (Vogel Aproximation Method).Lalu tahap pencocokan (matching stage) dengan metode yang digunakan perusahaan saat ini, dan pada tahap keputusan (decision stage) berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan. Dari hasil penelitan, kota Samarinda merupakan daerah asal untuk distribusi produk ke daerah lain dengan biaya pengiriman terendah. Dari hasil penelitian ini diharapkan bahwa perusahaan dapat mempertimbangkan untuk memindahkan perusahaan distribusi ke kota Samarinda. Karena pada kota Samarinda menghasilkan biaya pengiriman yang efisien. Kata Kunci : Tahap input, Tahap Pencocokan, Tahap Keputusan, NWC (Northwest Cost), Least Cost, VAM (Vogel Aproximation Method).
PENDAHULUAN Menurut WHO, Sistem kesehatan yang baik ialah sistem kesehatan yang mampu memberikan pelayanan kesehatan ke semua orang, kapan dan dimanapun orang itu membutuhkan, yang meliputi: • Meningkatkan status kesehatan tiap individu, keluarga, dan masyarakat • Melindungi masyarakat dari hal-hal yang dapat mengancam kesehatannya • Melindungi masyarakat dari beban biaya yang harus dikeluarkan untuk menyembuhkan penyakit • Menyediakan akses pelayanan kesehatan untuk semua lapisan masyarakat secara adil Dewasa ini para penyedia layanan kesehatan dihadapi dengan kenyataan akan majunya perkembangan zaman yang berdampak pada meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya arti kesehatan bagi dirinya maupun bagi orang-orang disekitarnya. Hal ini terbukti dari adanya kesadaran masyarakat akan resiko kesehatan yang mungkin saja terjadi pada masyarakat saat mereka menggunakan layanan kesehatan. Tentu saja hal ini menimbulkan rasa peduli masyarakat akan tragedi malpraktik yang terjadi di dunia kesehatan, rasa simpati dan empati yang tinggi akan adanya kasus yang melanda para pasien karena korban kesalahan sistem pada dunia kesehatan, dan juga semakin maraknya kampanye pemerintah akan budaya hidup sehat. Tidak bisa dipungkiri semakin majunya perkembangan zaman dan teknologi, maka semakin mudah pula masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan atau isu-isu yang berkembang mengenai kesehatan. Melihat uraian diatas, maka dibutuhkan peran aktif semua pihak termasuk para penyedia layanan kesehatan. Hal ini mendorong para penyedia layanan kesehatan untuk melakukan pengembangan sarana kesehatan. Program pengembangan sarana kesehatan dapat menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan juga para penyedia layanan kesehatan. Namun sebagai yang berhubungan langsung dengan masyarakat, penyedia layanan kesehatan semakin sadar akan peningkatan sarana kesehatan yang dimilikinya. Sarana kesehatan yang harus ditingkatkan bagi penyedia layanan kesehatan diantaranya sumber daya manusia yang mendukung proses pelayanan kesehatan, fasilitas yang disediakan jasa kesehatan termasuk pula alat-alat kesehatan yang medukung jalannya proses layanan kesehatan. Hal ini mendorong para penyedia jasa layanan kesehatan untuk mencari alat-alat kesehatan yang berkualitas bagus. Tentu saja ini menjadi peluang bagi para pelaku bisnis di bidang penyediaan alat kesehatan. Dalam hal menyediakan alat-alat kesehatan yang berkualitas
bagus,perusahaan harus senantiasa sadar akan pentingnya control kualitas produk, dengan adanya kualitas produk yang baik maka perusahaan dapat memenangkan persaingan. Perusahaan penyedia alat kesehatan harus senantiasa menyadari akan arti pentingnya ketepatan waktu dalam mengirimkan produknya. Karena ketepatan waktu pengiriman menyangkut kaitannya dengan kepuasan konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka konsumen akan melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut. Hal yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen memiliki banyak aspek, tidak hanya dari kualitas produk, namun juga dari ketepatan dan kecepatan waktu pengiriman produk. Karena kepuasan konsumen sangat mempengaruhi tingkat penjualan suatu perusahaan. Yang membedakan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya adalah cara sebuah perusahaan memenuhi kebutuhan konsumennya secara menyeluruh. Salah satu perusahaan yang menyediakan alat-alat kesehatan yang sadar akan pentingnya kualitas alat-alat kesehatan adalah PT. Global Medika Alkesindo. Perusahaan ini bergerak dalam bidang penyediaan alat-alat kesehatan yang menyediakan bagi penyedia layanan kesehatan milik pemerintah maupun milik swasta. Perusahaan ini didirikan di Jakarta tepatnya di Jalan Kramat Asem Raya No.34, Matraman Jakarta Timur pada Tanggal 18 Juli 2011 oleh Bapak Nurhuda.SE berdasarkan keputusan pada akta notaris No.1 Tanggal 26 September 2012 oleh notaris H. Achmad Taufik,SH,MKn. Ciri khas dari PT. Global Medika Alkesindo adalah mengutamakan pada kepuasan konsumen, dalam dari proses order, penyediaan barang, sampai dengan pengiriman barang ke tempat tujuan dilakukan secara profesional. Hal tersebut didukung dengan tenaga kerja yang handal dan berpengalaman. PT. Global Medika Akesindo menyediakan alat-alat kesehatan yang berorientasi di luar daerah Jakarta. Dalam proses kerjanya, PT.Global Medika Alkesindo melakukan impor produk alat-alat kesehatan dari negara-negara seperti Inggris, Jerman, dan lain-lain. Hal tersebut dilakukan perusahaan guna menyediakan produk kesehatan yang berkualitas tinggi. Supaya konsumen dapat melakukan pembelian produk tanpa harus menunggu lama, produk akan langsung dikirim dari gudang penyimpanan PT. Global Medika Alkesindo ke tempat tujuan. Produk yang disediakan yaitu berupa benang bedah, cairan implant, gunting bedah, dan lain-lain yang kesemuanya tersebut merupakan produk dengan kualitas sangat baik. Selain itu produk yang kami sediakan telah memperoleh sertifikat ISO 9001 dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Permasalahan utama yang sekarang sedang dihadapi PT. Global Medika Alkesindo yaitu mahalnya biaya jasa pengiriman barang dan jauhnya lokasi perusahaan dengan tempat tujuan pengiriman, hal ini mempengaruhi kepuasan konsumen yang berdampak pada profit yang didapat perusahaan. Dari permasalahan yang ada, maka perusahaan memerlukan solusi yang terbaik untuk meminimalisasi biaya guna meningkatkan profit perusahaan tanpa mengabaikan kepuasan konsumen. Yaitu dengan membuat anak gudang guna menjangkau daerah-daerah tujuan distribusi atau tetap dengan gudang yang ada sekarang dengan perbaikan sistem armada angkutan barang. Maka penelitian ini dilakukan untuk menganalisa masalah yang dihadapi PT. Global Medika Alkesindo, dan mencari solusi bagi PT. Global Medika Alkesindo. Judul dari skripsi ini adalah “EFESIENSI BIAYA DISTRIBUSI DENGAN MENERAPKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. GLOBAL MEDIKA ALKESINDO” judul tersebut dipilih untuk menerapkan metode transportasi sebagai metode terbaik guna mengoptimalkan biaya transportasi pengiriman barang bagi PT. Global Medika Alkesindo serta untuk menghasilkan keputusan terbaik bagi perusahaan, agar perusahaan dapat memaksimalkan kinerja dan dapat bersaing dengan kompetitor. Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Berapa biaya optimal dari cost untuk pengiriman produk yang harus dikeluarkan PT. Global Medika Alkesindo menurut metode North West Corner (NWC), Least Cost, dan Vogel Aproximation Method (VAM) ? 2. Sebagai rencana pengembangan usaha, dimana sebaiknya perusahaan membuka dan menempatkan anak cabang ? 3. Rekomendasi apa yang sebaiknya dipilih perusahaan guna mendapatkan biaya pengiriman yang efisien ?
METODE PENELITIAN/ PERANCANGAN
Gambar 1 kerangka penelitian
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan teknik, yaitu: 1.Riset Kepustakaan Riset Kepustakaan dilakukan untuk membantu penulis dalam memperoleh beberapa informasi yang berkaitan dengan penulisan ini sebagai landasan teori. Penulis melakukan studi pustaka dengan membaca, mengumpulkan data, mencatat, dan mempelajari berbagai buku atau referensi, seperti: jurnal, majalah dan media cetak lainnya, serta beberapa sumber dari internet. 2.Riset Lapangan Riset lapangan merupakan penulisan dimana kondisi data yang diamati tidak dibuat-buat melainkan langsung terjadi di lapangan. Lapangan yang dimaksud adalah PT. Global Medika Alkesindo. Riset lapangan yang dilakukan dalam penulisan ini adalah melalui: 1) Wawancara (Lisan) Menurut Istijanto, (2010:44) “Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual, ketika seorang responden ditanyai pewawancara guna mengungkapkan perasaan, motivasi, sikap atau keyakinan terhadap suatu topik”. Penulis melakukan Tanya jawab langsung kepada pihak PT. Global Medika Alkesindo termasuk kepada semua karyawan yang memiliki tanggung jawab langsung terhadap kebijakan perusahaan secara menyeluruh, dan juga tentunya karyawan yang memiliki peranan langsung terhadap kelangsungan bekerja PT. Global Medika Alkesindo. 2) Observasi
3)
Yaitu pengamatan atau peninjauan secara langsung di tempat penelitian yaitu di PT. Global Medika Alkesindo dengan mengamati sistem atau cara kerja pegawai yang ada pada saat pendistribusian atau penjadwalan kapasitas distribusi barang. Dokumentasi Yaitu dengan mempelajari dokumen-dokumen PT. Global Medika Alkesindo yang berupa laporan kegiatan distribusi, laporan jumlah distribusi dan kapasitas gudang, rencana kerja, serta dokumen biaya-biaya distribusi.
Teknik Analisis Data Analisa data merupakan proses perhitungan secara kuantitatif dengan menggunakan perumusan yang telah ditentukan sebagai penganalisa data yang sesuai dengan masalah yang ada dengan menggunakan metode transportasi, yaitu: 1. North West Corner Method (Pojok Barat Laut) Menurut Render dan Heizer (2006:633) : “aturan North West Corner mengharuskan perhitungan dimulai pada bagian kiri atas (Nouthwesr-corner) tabel dan mengalokasikan unit pada rute pengiriman sebagai berikut : 1) Habiskan pasokan (supply) pada setiap baris 2) Habiskan kebutuhan (demand) dari setiap kolom 3) Pastikan bahwa semua permintaan dan pasokan telah terpenuhi 2. Least Cost Method Menurut Render dan Heizer (2006:634) : “Metode least cost adalah metode yang membuat alokasi berdasarkan kepada biaya yang terendah,. Metode ini merupakan sebuah pendekatan yang sederhana, yang menggunakan langkah-langkah berikut : 1) Identifikasi sel dengan biaya yang paling rendah, pilih salah satu jika terdapat biaya yang sama. 2) Alokasi unit sebanyak mungkin untuk sel tersebut tanpa melebihi pasokan atau permintaan. Kemudian coret kolom atau baris itu (atau keduanya) yang sudah penuh terisi. 3) Dapatkan sel dengan biaya yang paling rendah dengan sisa sel (yang belum dicoret). 4) Ulangi langkah kedua dan ketiga sampai semua unit habis dialokasikan. 3. Vogel’s Approximation Method (VAM) Menurut Siswanto (2006:279) : “Langkah-langkah metode VAM dapat diringkas sebagai berikut : 1) Buatlah matrix yang menunjukkan kebutuhan masing-masing sumber dan biaya transportasi per unit. 2) Carilah selisih antara dua biaya terkecil di masing-masing kolom baris 3) Sesuaikan penawaran dan permintaan untuk menunjukkan alokasi yang sudah dilakukan. Hilangkan semua baris dan kolom dimana penawaran dan permintaan telah habis. 4) Jika semua penawaran dan permintaan belum dipenuhi, kembali ke langkah pertama. Jika semua penawaran dan permintaan solusi awal terperoleh. Tujuan dari jalur ini adalah untuk mempertahankan kendala penawaran dan permintaan sambil dilakukan alokasi ulang barang ke suatu kotak kosong. Semua variabel non baris (kotak kosong) dievaluasi dengan cara yang sama untuk menentukan apakah mereka akan menurunkan biaya dan karena itu menjadi calon entering variabel. Jika semua kotak kosong memiliki perubahan biaya positif, berarti solusi telah optimum. Setelah melakukan perhitungan manual dengan perumusan, maka metode transportasi yang ada akan diuji dengan software Quantitative Management. Alasan menggunakan semua metode diatas adalah supaya penelitian ini menghasilkan output yang efisien.
HASIL DAN BAHASAN Dalam penelitian ini, dilakukan uji terhadap 3 jenis pengiriman, yaitu : 1. Pengiriman Pesimis: adalah disaat biaya pengiriman produk berada pada kondisi melebihi estimasi. 2. Pengiriman Moderate: adalah disaat biaya pengiriman produk berada pada kondisi rata-rata. 3. Pengiriman Optimis: adalah disaat biaya pengiriman produk berada pada kondisi dibawah estimasi
1.1 Perbandingan Hasil Metode Transportasi Pengiriman Saat Keadaan Pesimis Nama daerah
Metode yang sedang berjalan
Metode NWC
Metode Least Cost
Metode VAM
Jogjakarta
2.214.000
2.103.800
2.103.800
2.103.800
Makassar
5.544.000
5.076.000
5.076.000
5.076.000
Balikpapan
5.704.000
4.048.000
4.048.000
4.048.000
Palembang
3.024.000
2.352.000
2.352.000
2.352.000
Samarinda
4.095.000
2.730.000
2.730.000
2.730.000
Total
20.581.000
16.309.800
16.309.800
16.309.800
Setelah menyelesaikan hitungan biaya pengiriman dengan metode tranportasi yang dibantu oleh software QM for Windows, maka diketahui hasilnya sebesar Rp 16.309.800 untuk perhitungan biaya transportasi dengan model optimasi dan Rp 20.581.000 untuk metode perhitungan model yang sedang dipakai. Dengan demikian biaya pengiriman barang yang dilakukan oleh perusahaan sekarang ini belum optimal.
1.2 Perbandingan Hasil Metode Transportasi Pengiriman Saat Keadaan Moderate Nama daerah
Metode yang sedang berjalan
Metode NWC
Metode Least Cost
Metode VAM
Jogjakarta
2.106.000
2.018.800
2.018.800
2.018.800
Makassar
4.536.000
4.086.000
4.086.000
4.086.000
Balikpapan
4.402.000
3.124.000
3.124.000
3.124.000
Palembang
2.196.000
1.708.000
1.708.000
1.708.000
Samarinda
3.717.000
2.478.000
2.478.000
2.478.000
Total
16.957.000
13.414.800
13.414.800
13.414.800
Setelah menyelesaikan hitungan biaya pengiriman dengan metode tranportasi yang dibantu oleh software QM for Windows, maka diketahui hasilnya sebesar Rp 13.414.800 untuk perhitungan biaya transportasi dengan model optimasi dan Rp 16.957.000 untuk metode perhitungan model yang
sedang dipakai. Dengan demikian biaya pengiriman barang yang dilakukan oleh perusahaan sekarang ini belum optimal.
1.3 Perbandingan Hasil Metode Transportasi Pengiriman Saat Keadaan Optimis Nama daerah
Metode yang sedang berjalan
Metode NWC
Metode Least Cost
Metode VAM
Jogjakarta
1.863.000
1.788.900
1.788.900
1.788.900
Makassar
4.032.000
3.662.000
3.662.000
3.662.000
Balikpapan
3.782.000
2.684.000
2.684.000
2.684.000
Palembang
1.998.000
1.554.000
1.554.000
1.554.000
Samarinda
2.803.500
1.869.000
1.869.000
1.869.000
Total
14.478.500
11.557.900
11.557.900
11.557.900
Setelah menyelesaikan hitungan biaya pengiriman dengan metode tranportasi yang dibantu oleh software QM for Windows, maka diketahui hasilnya sebesar Rp 11.557.900 untuk perhitungan biaya transportasi dengan model optimasi dan Rp 14.478.500 untuk metode perhitungan model yang sedang dipakai. Dengan demikian biaya pengiriman barang yang dilakukan oleh perusahaan sekarang ini belum optimal.
Analisis Alternatif Solusi Dalam penelitian ini dilakukan uji Alternatif Solusi. Yaitu rekayasa penempatan daerah asal pengiriman pada beberapa kota tujuan pengiriman. (Jogjakarta, Makassar, Balikpapan, Palembang, Samarinda) Analisis Alternatif Solusi ini bertujuan untuk mengetahui biaya pengiriman dari masing-masing daerah asal dan berdasarkan hasilnya dapat ditentukan daerah mana yang paling tepat untuk penempatan anak cabang perusahaan.
1.4 Akumulasi biaya pengiriman saat keadaan pesimis Asal Tujuan
Jogjakarta
Makassar
Balikpapan
Palembang
Samarinda
Jogjakarta
-
Rp 4.653.000
Rp 4.476.000
Rp 3.156.500
Rp 2.080.000
Makassar
Rp 4.653.000
-
Rp 3.429.000
Rp 3.528.000
Rp 3.496.000
Balikpapan
Rp 4.476.000
Rp 3.429.000
-
Rp 4.288.000
Rp 910.000
Palembang
Rp 3.156.500
Rp 3.528.000
Rp 4.288.000
-
Rp 3.380.000
Samarinda
Rp 2.080.000
Rp 3.496.000
Rp 910.000
Rp 3.380.000
-
Total Biaya
Rp 14.365.000
Rp 15.106.000
Rp 13.103.000
Rp 14.352.500
Rp 9.866.000
Setelah membuat analisis alternatif solusi dengan hitungan biaya pengiriman dari daerah asal yang berbeda dengan metode tranportasi yang dibantu oleh software QM for Windows, maka diketahui biaya pengiriman terendah untuk keadaan pesimis adalah sebesar Rp 9.866.000 yang terletak pada kota Samarinda. Berdasarkan simulasi tersebut sebaiknya perusahaan membuat anak cabang gudang atau merubah perusahaan asal untuk distribusi pada kota Samarinda.
1.5 Akumulasi biaya pengiriman saat keadaan Moderate Asal Tujuan
Jogjakarta
Makassar
Balikpapan
Palembang
Samarinda
Jogjakarta
-
Rp 2.040.000
Rp 2.942.000
Rp 2.203.000
Rp 1.888.000
Makassar
Rp 2.040.000
-
Rp 2.556.000
Rp 2.562.000
Rp 3.164.000
Balikpapan
Rp 2.942.000
Rp 2.556.000
-
Rp 3.111.000
Rp 826.000
Palembang
Rp 2.203.000
Rp 2.562.000
Rp 3.111.000
-
Rp 3.068.000
Samarinda
Rp 1.888.000
Rp 3.164.000
Rp 826.000
Rp 3.068.000
-
Total Biaya
Rp 9.073.000
Rp 10.322.000
Rp 9.435.000
Rp 10.944.000
Rp 8.946.000
Setelah membuat analisis alternatif solusi dengan hitungan biaya pengiriman dari daerah asal yang berbeda dengan metode tranportasi yang dibantu oleh software QM for Windows, maka diketahui biaya pengiriman terendah untuk keadaan moderate adalah sebesar Rp 8.946.000 yang terletak pada kota Samarinda. Berdasarkan simulasi tersebut sebaiknya perusahaan membuat anak cabang gudang atau merubah perusahaan asal untuk distribusi pada kota Samarinda.
1.6 Akumulasi biaya pengiriman saat keadaan optimis Asal Tujuan
Jogjakarta
Makassar
Balikpapan
Palembang
Samarinda
Jogjakarta
-
Rp 3.384.000
Rp 2.460.000
Rp 2.021.500
Rp 1.424.000
Makassar
Rp 3.384.000
-
Rp 2.196.000
Rp 2.331.000
Rp 2.393.000
Balikpapan
Rp 2.460.000
Rp 2.196.000
-
Rp 2.830.500
Rp 623.000
Palembang
Rp 2.071.500
Rp 2.331.000
Rp 2.830.500
-
Rp 2.314.000
Samarinda
Rp 1.424.000
Rp 2.393.000
Rp 623.000
Rp 2.314.000
-
Total Biaya
Rp 9.339.500
Rp 10.304.000
Rp 8.109.500
Rp 9.547.000
Rp 6.754.000
Setelah membuat analisis alternatif solusi dengan hitungan biaya pengiriman dari daerah asal yang berbeda dengan metode tranportasi yang dibantu oleh software QM for Windows, maka diketahui biaya pengiriman terendah untuk keadaan optimis adalah sebesar Rp 6.754.000 yang terletak pada kota Samarinda. Berdasarkan simulasi tersebut sebaiknya perusahaan membuat anak cabang gudang atau merubah perusahaan asal untuk distribusi pada kota Samarinda.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan analisa yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan terhadap pelaksanaan pengiriman barang pada PT. GLOBAL MEDIKA ALKESINDO. Simpulan yang diperoleh yaitu: 1. Menurut perhitungan metode transportasi pada pengiriman dalam kondisi pesimis dengan menggunakan metode NWC, Least Cost, dan VAM, biaya optimal pada PT. GLOBAL MEDIKA ALKESINDO adalah sebesar Rp 16.309.800. Dan biaya optimal yang sedang berjalan sebesar Rp 20.581.000. Menurut perhitungan metode transportasi pada pengiriman dalam kondisi moderate dengan menggunakan metode NWC, Least Cost, dan VAM, biaya optimal pada PT. GLOBAL MEDIKA ALKESINDO adalah sebesar Rp 13.414.800. Dan biaya optimal yang sedang berjalan sebesar Rp 16.957.000. Menurut perhitungan metode transportasi pada pengiriman dalam kondisi optimis dengan menggunakan metode NWC, Least Cost, dan VAM, biaya optimal pada PT. GLOBAL MEDIKA ALKESINDO adalah sebesar Rp 11.557.900. Dan biaya optimal yang sedang berjalan sebesar Rp 14.478.500. 2. Pilihan perusahaan terhadap penempatan perusahaan asal distribusi yang sedang dipakai belum tepat. Karena berdasarkan data yang telah diolah dan diteliti, menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat daerah lain yang memiliki biaya distribusi lebih rendah yaitu kota Samarinda. Karena jika perusahan distribusi masih di Jakarta, PT. GLOBAL MEDIKA ALKESINDO belum bisa mengefisiensikan biaya pengiriman. 3. Menurut perhitungan metode transportasi yang dilakukan pada penelitian ini, menghasilkan dua solusi alternatif, yaitu tetap dengan kondisi sekarang dengan perbaikan sistem distribusi atau menempatkan anak cabang gudang di wilayah baru. Kedua solusi alternatif tersebut bertujuan untuk mengefisiensikan biaya pengiriman ke berbagai kota tujuan.
Saran Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka kami memberikan saran kepada PT. GLOBAL MEDIKA ALKESINDO sebagai berikut: • Untuk efisiensi biaya distribusi pada PT. GLOBAL MEDIKA ALKESINDO untuk pengiriman dalam kondisi pesimis di Jakarta, daerah Jogjakarta menggunakan 3 jasa angkutan, yaitu JNE cargo, Wahana cargo dan ESL cargo. Dan untuk daerah Makassar menggunakan 3 jasa angkutan, yaitu JNE cargo, POS Indonesia dan PCP cargo. Dan untuk daerah Balikpapan menggunakan jasa angkutan POS Indonesia. Dan untuk daerah Palembang menggunakan jasa angkutan Wahana cargo. • Untuk efisiensi biaya distribusi pada PT. GLOBAL MEDIKA ALKESINDO untuk pengiriman dalam kondisi moderate di Jakarta, daerah Jogjakarta menggunakan 3 jasa angkutan, yaitu JNE cargo, Wahana cargo dan ESL cargo. Dan untuk daerah Makassar menggunakan 3 jasa angkutan, yaitu JNE cargo, POS Indonesia dan PCP cargo. Dan untuk daerah Balikpapan menggunakan jasa angkutan POS Indonesia. Dan untuk daerah Palembang menggunakan jasa angkutan Wahana cargo. • Untuk efisiensi biaya distribusi pada PT. GLOBAL MEDIKA ALKESINDO untuk pengiriman dalam kondisi optimis di Jakarta, daerah Jogjakarta menggunakan 3 jasa angkutan, yaitu JNE cargo, Wahana cargo dan ESL cargo. Dan untuk daerah Makassar menggunakan 3 jasa angkutan, yaitu JNE cargo, POS Indonesia dan PCP cargo. Dan untuk daerah Balikpapan menggunakan jasa angkutan POS Indonesia. Dan untuk daerah Palembang menggunakan jasa angkutan Wahana cargo. • Perusahaan sebaiknya menggunakan salah satu metode transportasi Least Cost. • Perusahaan sebaiknya mempertimbangkan untuk memindahkan perusahaan distribusi ke kota Samarinda. Karena pada kota Samarinda menghasilkan biaya pengiriman yang efisien.
REFERENSI Heizer, J. H. dan B. Render (2011). Operations management. Upper Saddle River, N.J., Prentice Hall. Horngren, C. T. dan George Foster (2006). Cost accounting : a managerial emphasis. Upper Saddle River, NJ, Pearson Prentice Hall. Kotler, P. dan Keller (2009). Marketing management. Thirteen Edition. Harlow, England ; New York, Pearson/Prentice Hall. Maher, Michael W dan Deakin, Edward B. (2001). Akuntansi Biaya. Jilid I. Edisi Keenam. Erlangga, Jakarta. Matz, Adolph dan Usry, Milton F. (2002). Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian. Jilid I. Edisi Kesebelas. Erlangga, Jakarta. Mulyono, Sri. (2004). Riset Operasi. Edisi Revisi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Render, Barry dan Hanna, Michael E. (2006). Quantitative Analysis for Management. Prentice Hall, Jakarta. Robbins, Stephen P. dan Coulter, Mary. (2009). Manajemen. Edisi Kedelapan. Salemba Empat, Jakarta. Sarjono, Haryadi. (2010). Aplikasi Riset Operasi. Salemba Empat,Jakarta. Siswanto. (2006). Operations Research. Jilid 2. Erlangga,Jakarta. Stoner, James A.F. (2006). Manajemen. Jilid I. Edisi Keenam. Salemba Empat, Jakarta. Online : http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/10364/994/bab2a.pdf manajemen operasi)
(Pengertian
http://www.scribd.com/doc/87662810/Pengertian-Manajemen-Operasi-Menurut-Para-Ahli pengertian manajemen operasi menurut sofjan assauri http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00381-MN%20Bab2001.pdf (Pengertian manajemen operasi menurut Eddy Herjanto dan Menurut James Evans dan David Collier)
RIWAYAT PENULIS Rizky Arief Fadlillah lahir di Jakarta, 2 Agustus 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara (Binus University), Jakarta dalam bidang Manajemen, program studi Entrepreneurship pada tahun 2014.