ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
^ A. rr-
PEKgKXTTAK TAITSfiTKWT
tiatj
KAHDUHGAZl
DABX EBBBRAPA JEHI& STAGHYTARPHBTA
DIBIIAT UNTUK lifRMTgHIIHT TUQA3, AZHXE MKKCA~PAT GELAR. SABJANA. 2AHMASI UNXVBESXTA3
ATOT.imflflA
t 9 8 4
a 1 e h.
E r v sn sw u a . KUSMANINGAIX amemraMnwn 057at020t
1 ah pembimb£ng s.
Drs> L g ^ ;
Skripsi
SANTA.
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
KATA PENGANTAR
Dengan selesainya tugas menyusun skripsi ini kami tidak lupa mengucap syukur kepada Tuhan Tang Maha Esa , yang telah melimpahkan berkat dan rahmatNYA kepada kami. Akhir-akhir ini penggunaan tumbuh-tumbuhan
oleh
masyarakat di Indonesia dalam bidang kesehatan, khusus nya dalam bidang pengobatan dirasakan semakin meningkat* Juga banyaknya mass media yang memuat berita tentang kan dungan bahan berkhasiat dari berbagai tumbuh-tumbuhan yang dapat raenyembuhkan penyakit maupun tentang penggu naan tumbuh—tumbuhan untuk menyembuhkan penyakit dan ada nya penelitian-penelitian pendahuluan yang telah dilaku kan sebelumnya, merupakan perangsang kami dalam menyelesaikan tugas menyusun skripsi untuk memenuhi kewajiban terakhir sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Skripsi kami yang berjudul : "PaETjSLITIAN TAKSONOMI DAJ^T KANDUNGAN DARI BEBERAPA JENIS 3TACHXTARPHETA,r masih sangat sederhana dan mungkin masih jauh dari sem purna, tetapi diharapkan penelitian ini dapat mendorong untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut dan lebih sempurna.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa
terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak , terutama kepada kedua pembimbing kami dan
para dosen
Farmakognosi lainnya, atas bantuannya baik
dari bagian berupa
maupun materiil sehingga kami dapat menyelesaikan menyusun skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
moril tugas
Terima kasih
juga kami sampaikan kepada Pimpinan Kebun Raya Purwodadi beserta stafnya atas segala bantuan dan informasi yang te lah diberikan dalam penelitian ini.
Surabaya, Mei 1984 Penyusun.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAETAR IS X Halaman. KAIA PENGANTAR
. . . . . . ....................................................... . . * ..............
ii
DAE2AR ISX
.................... .......... .
iv
DAF'EAR TABJ1T.
...............................
vi
DAE'CAR GAMBAR.
.................................
vii
PENDAHULUAN
.................... **.........
1
BAB. ; I. TINJAUAN PUSJEAKA *......... ........... ..... ..... 4 1. Tinjigtuan tentang taksonomi Stacrhytarpheta ... 4 1*1*. Klaaifikasi 4 1*2. Habitus dan Morfologi .......... ...... 6 1*2. Anatomi - Histologi — ............ ..... 8 2. Tinjauan tentang kandungan ............. 9 3* Manfaat Stachjrtarpheta sebagai obat tradisi onal .......... *.................... . 12 XX* BAHAN DAN ME20DA PENBLIMAN **.......... . 1.* Bahan dan raeto&a penelitian taksonomi ... 1.1'.. Bahan penelitian taksonomi .*..*..... to.2.- Cara penelitian taksonomi -....... . 1*2*1» Pengamatan makrosfcopik ........ 1.2.2* Pengamatan mikroskopik ......... 2* Bahan dan metoda penelitian kandungan *.... 2*1* Bahan penelitian .kandungan ............ 2*2. Cara penelitian kandungan ..... 2*2*1. Reaksi warna dan pengendapan ..* 2.2.2. Pemeriksaan dengan kromatografi lapisan tipis. •.»•».*•.•*•••*••.• 2.2.3- Pemeriksaan dengan kromatografi kertas ............ ..........
16 16 16 16 16 16 17 17 18 18 19 19
iv
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
H alam an B£B> :: III. PELAKSAETAAN. HAN HASIL PEUHLXTIAN
...... .......
20
1. Penelitian taksonomi ..... ................ 1. T. Pengamatan makroskopik .... .......... 1.1.1. Habitus .................. . 1.1— 2. Akar ...... ... ......---- -----1.1.3* Batang ........................ 1.1.4. Daun .... .......... 1.1.5. Kuncup ........................ 1.1.6. Bunga .......... .......... 1.1.7* Buah, dan Biji .................
20 20 20 24 24 26 31 32 35
1.2. Pengamatan mikroskopik ............ . 1.2.1. Irisan melintang akar tunggang.. 1.2.2. Irisan melintang batang ...... * 1.2.3* Irisan melintang daun melalui ibu tulang- daun ...... .......... 1.2.4-. Irisan melintang daun tidak me lalui ibu tulang daun ......... 1.2.5. Sayatan membujur epidermis atas daun .... ............ ........... 1.2.6. Sayatan membujiur epidermis bawah daun •••••••..»•....... .
39 39 42
2.. Penelitian kandungan 2.1. Pembuatan ekstrak ..... . 2.2. Pelaksanaan kromatografi lapisan tipis.. 2.3* Pelaksanaan kromatografi kertas ...... 2.4. Penunjukan adanya alkaloid 2.5. Penunjukan adanya flavonoid .......... 2.6.. Penunjukan adanya glikosida antrakinon. 2.7.. Penunjukan adanya glikosida jantung .. ' 2.8,. Penunjukan adanya glikosida sianhidrin. 2.9. Penunjukan adanya saponin ............ 2.10.Penunjukan.adanya tanin dan senyawa po— li-fenol .......... ....... *..... ....... 2.11 .'Penunj/ukan adanya minyak atsiri ...... 2.12:.Penunjukan adanya iridoid ............
66 66 66 67 68 71 75 77 80 80
49 54 59 60
83 85 87
IT. PEMBICAfiAAH 7. KBSIMPULAN
......... .... ..................... ........ ..... ....................
105 122
VI* SARAN—SAKAN
... ........... _........ ........... .
124
RIHGKASAH
.................... ... ...........
125
DAS1AR PUSIEAKA
.............................. ......
128
v
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAPTAR TABEL H alam an Tabel : I. Hasil pengamatan makroskopik. pada S. iamaicenslfl;, 3:- Indica dan S. mutabilis. *........... II. Hasil p^igamatan mikroskopik pada irisan me— lintang akar turrggang S.. .iiamai&ensis. S.. indi— ca dan S. mutabilis .............. ........•..
92
95
III* Hasil pengamatan mikroskopik pada irisan me?lintang batang S. jamaicensia. S;. indica dan S>. mutabilis ...................... ...........
96
IV.. Hasil pengamatan mikroskopik pada irisan me?lintang daun melalui ibu tulang daun S. jamaicensis. S. indica dan S.. mutabilis .........
98
V. Hasil pengamatan mikroskopik pada irisan me lintang daun tidak melalui ibu tulang daun S. .iamaicensis:. S:» indica dan S., mutabilis. ....
99
VI. Hasil pengamatan mikroskopik pada sayatan membujur epidermis atas dan bawah daun S. .fa maicensla;. S. indica dan S. mutabilis ....... VII. Hasil penunjukan golongan kandungan dalam daun S. .iamaicensis:. S. indica dan S.. mutabilis de ngan reaksi warna dan pengendapan ..........
100
101
VIII. Hasil pemeriksaan dengan kromatografi lapisan tipis terhadap golongan kandungan dalam daun Si. .iamaicensis;. S. indica dan S. mutabilis ..
10'j
IX. Hasil pemeriksaan dengan kromatografi kertas terhadap golongan kandungan flavonoid dan iri doid dalam daun S. .iamaicensis, S. indica dan S:. mutabilis ................ .................
104
vi
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR GAMBAR
Hal sonan Gambar : 1. Habitus dari S, .iamaicensis 2* Habitus dari S. indica
......................... ..... 22
3. Habitus dari S. mutabilis 4. Daun S. .iamaicensis 5. Daun S. indica
......................... 21 ...................... .....23
............................ .....28
................................. ..... 29
6 . Daun S. mutabilis
.............................. ..... 30
7. Perbungaan S. .iamaicensis
8 . Perbungaan S . indica
...................... ..... '36
..... ..................... .....31
9. Perbungaan S. mutabilis
.............. ,..............3^
10. Irisan melintang akar tunggang S» indica 11 . Irisan melintang batang S. .iamaicensis 12. Irisan melintang batang S. indica
...... .....41 ........ ..... 46
............. ..... 47
13. Irisan melintang batang S. mutabilis
.......... ..... 48
14. Irisan melintang daun melalui ibu tulang daun S. .iamaicensis ................................. ..... 51 15. Irisan melintang daun melalui ibu tulang daun S . indica ............................................ 52 16. Irisan melintang daun melalui ibu tulang daun S. mutabilis ................................... ..... 53 17. Irisan melintang daun tidak melalui ibu tulang daun S. .iamaicensis ........................ ......... 56 18. Irisan melintang daun tidak melalui ibu tulang daun S. indica ................................. ..... 57 19. Irisan melintang daun tidak melalui ibu tulang daun 3. mutabilis .............................. ..... 58 20. Sayatan membujur epidermis atas daun S . .1amai c ensis ............................................... 63 21. Sayatan membujur epidermis bawah daun S. indica .
64
22. Sayatan membujur epidermis atas daun S. mutabi lis ............................................. ..... 65
vii
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Halaman Gambar : 23a. Kromatogram lapisan tipis golongan kandungan flavonoid dari daun 3. .iamaicensis, S. indica dan S. mutabilis .............................
74
23b. Kromatogram kertas golongan kandungan flavono id dari daun S. .iamaicensis. S. indica. dan ................................. o. mutabilis
74
24 . Kromatogram lapisan tipis golongan kandungan minyak atsiri dari daun 5» .iamaicensis, S. in dica dan S. mutabilis ........................
86
2 5a. Kromatogram kertas golongan kandungan iridoid dari daun S. .iamaicensis, S. Indica dan S. mu tabilis dengan pereaksi SbGl^ - kloroform ....
90
25b. Kromatogram kertas golongan kandungan iridoid dari daun S. .iamaicensis, 3. indica dan 3. mu tabilis dengan pereaksi anis - aldehid ......
90
25c. Kromatogram kertas golongan kandungan iridoid dari daun S. iamaicensis, S. indica dan 3. mutabilis dengan pereaksi Trim - Hill .........
91
viii
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
PENDAHULUAN
Penggunaan obat. tradisional atau yang lebih.
dike
nal dengan istilah "jjamu" oleh masyarakat Indonesia dalam bidang kesehatan, khusuanya dalam bidang pengobatan
pada
saat ini semakin meluas* Dengan aemakin banyaknya perusahaan jjamu serta berkembangnya pabrik-pabrik jamu di nega ra kita, maka usaha-usaha untuk mempelajari taksonomi dan kandungan suatu tumbuhan obat perlu ditingkatkan. Hal ini karena tumbuh-tumbuhan merupakan bahan atau
bagian
yang
utama dari obat tradisional. Tumbuh-tumbuhan dari takson yang sama mempunyai hubungan. kekerabatan yang sangat erat, terutama pada takson tingkat suku, marga dan jenis. Hubungan kekerabatan
yang
sangat erat memungkinkan adanya persamaan kandungan. Penelitian taksonomi disini meliputi klasifikasi , tata nama, ciri-ciri mor£ologi dan anatomi tumbuh—tumbuh an. Sedang penelitian kandungan dimaksudkan untuk mempe laj'ari golongan kandungan yang dikaitkan dengan taksonomi tumbuh-tumbuhan yang bersangkutan. Pada penelitian ini kami tertarik untuk mempelaja ri tumbuh-tumbuhan dari marga Stachytarpheta. karena dar| beberapa berita dan pengalaraan yang didapatkan,
tumbuh -
tumbuhan tersebut sudah digunakan oleh sebagian masyara —
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
2
kat. kita yaitu sebagai obat batuk, obat sakit tenggorokan dan beberapa penyalcit lainnya, Akan tetapi belum
banyak
penelitian yang dilakukan terhadap tumbuh-tumbuhan terse but, baik mengenai taksonominya, kandungannya maupun khasiatnya. Tumbuh-tumbuhan ini dikenal dengan nama
pecut
kuda (Indonesia) atau jarong (Sunda , Jawa). Tumbuh-tumbuhan ini di Indonesia terdiri dari
em
pat jienls (1,29), yang dapat dibedakan dari daun dan war na bunganya yaitu ; 1. Stachytarpheta .Iamaicensis (L) Vahl. 2. Stachytarpheta indica (L) Vahl. 3. Stachytarpheta mutabilis- (Jacq.) Vahl, 4* Stachytarpheta cayennensis (L.C.Rich) Vahl, Dari keempat jenis tersebut yang paling banyak dijumpai adalah yang berbunga ungu kebiruan, yaitu S. .iamaicensis . Tumbuh-tumbuhan. ini umumnya terdapat di tepi—tepi jalan , tepi-tepi sawah dan tepi—tepi sungadl sebagai semak belu kar atau ditanam di rumah—rumah sebagai tanaman hias ka— rena bentuk perbungaan dan w a m a n y a yang menarik. Penelitian terhadap Stachytarpheta telah dilakukan di luar negeri meskipun belum banyak. Sampai saat ini be— lum banyak diungkapkan mengenai kandungan yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan ini, terutama pada jenis-jenis terdapat di Indonesia.. Oleh karena itu penelitian dungan terhadap j.enis-jenis Stachytarpheta yang
Skripsi
yang kan -
terdapat
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
3
di Indonesia perlu dilakukan dan pada masa-masa yang akan datang diharapkan adanya penelitian tentang khasiatnya. Pada penelitian ini, j.enis-j^enis yang diteliti dalah S. .famaicensis, S» indica dan S. mutabilis.
a-
Sedang
S. cayennensis tidak diteliti karena kesulitan untuk mendapatkan aampel yang memadai disamping populasinya di In donesia yang hampir punah. Metoda yang digunakan untuk mempelajari taksonomi adalah pengamatan makroskopik yaitu dengan cara mempela jiari habitus dan morfologi tumbuhan segar, serta pengama tan mikroakopik (anatomi - histologi) tumbuhan
tersebut
yang dibandingkan dengan uraian yang terdapat dalam pus taka* Kemudian dipelaj'ari adanya golongan kandungan, yang dimaksudkan untuk mempelajari kaitannya dengan
segi-segi
taksonomi tumbuh-tumbuhan yang bersangkutan. Seeara singkat tujuan penelitian ini adalah : 1 - Mempelajari takaonomi S. iamaicensis, S. indica dan S.. mutabilis. yang meliputi klasifikasi, ciri-ciri morfologi dan anatomi tumbuh-tumbuhan tersebut,*
2 . Mempelaj'ari golongan kandungan yang terdapat
pada
S» iamaicenais. S. indica dan S. mutabilis. 3. Mempelaj: ari hubungan antara taksonomi
dengan
go
longan kandungan ketiga jenis Stachytarpheta tsb. Diharapkan agar penelitian ini bexmanfaat dalam bidang ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu pengetahuan kefarmasian pada khususnya.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
I
IL.I [C. •►...t’O.'TAKAAN j AflKLANGGA" £ a a A £ A, Y A
BAB X
TINJAUAJJ
PUaiAKA.
1-* Tijniauan tentang taksonomi Stachytarpheta.
1 •1 » Klasifikasi, Tumbuh—tumbuhan marga Stachytar-pheta termasuk: tum buh-tumbuhan dari suku Verbenaceae (1,3,16,17,21 , 29h Suku Verbenaceae merupakan suku yang besar, kurang lebih terdiri dari 100 marga dan 3000 jenis
( 1.6 ,
31), dan beberapa diantaranya sudah dikenal seba gai tumbuhan obat misalnya r marga Lantana (tembe— lekan, Jawa), Clerodendron (keji beling, Jawa),dan Vitex flegundi, Indonesia, Jawa, Sunda). Klasifikasi secara terperinci dari. Stachv taroheta adalah sebagai berikut (3 0 ) t Divisi r. Sjrermatophyta, (Anthophyta), Anak divisi : Angiospexmae (.Magnoliophytina), Kelas ; Dicotyledoneae (Magnoliatae), Anak kelas : Sympetalae tetracyclicae(Asteridae), Induk bangsa : Lamianae, Bangsa : Lamialesr Suku : Verbenaceae,
4 Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
5
Marga r. Stachytarpheta. Jenis :
1 . S* jamaiceaasis (L) Vahl. 2*
indica (L) Vahl.
3. S-» mutabilis (Jacq) Vahl. 4. S i. cayennensia. (L.C.Rich) Vahl. Menurut ENGLER dan DIELS (17), suku Varbenaceae teimasuk anak dari bangsa Tubiflorae yaitu : Ver— beni neae. Suku Verbenaceae dibagi-bagi lagi menjadi bebera pa anak suku dan puak (11,15)* Marga Stachyt anrhe— ta disini termasuk anak suku Verbenoideae,
puak
LantaneaeDari pembastaran keempat jtenis Stachytarpheta ter sebut. dapat menghasilkan beberapa jenis lain( 1 ,3 ) yaitu misalnya : S. debilis Dans. (S. cayennensisS-* indica). S. gracilis Dana. (S. cavennensis
-
S. .Iamaicensis). S. speciosa Dans.. (S. .tamaicen sis * S.. mutabilis) dan S. trimenii Re.ch* (S . in dica - S. mutabilis). Tumbuh-t.umbuhan marga Sta chytarp-heta ini berasal dari benua Amerika (1,3 , 4,13,17,29) dan di luar negeri dikenal bebexapa jenis lagi selain keempat jenis diatas,
yaitu
:
S.. angustiffolia (Mill) Vahl,, S . purpurea Greenm., S . sanguinea Mart..., S. lychnitis Mart, dan S. di-
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
6
chotoma Vahl. (15,21-). 1*2* Habitus dan Morfologi. Tumbuh-tumbuhan dari suku Verbenaceae
kebanyakan
terdapat di daerah tropik dan subtropik*
Umumnya
berupa terna, perdu, jarang yang merupakan
pohon
dan beberapa merupakan tumbuhan menjalar. Batang nya kebanyakan segi empat* Daun tunggal atau majemuk, tanpa daun penumpu, dengan duduk daun berha dapan atau dalam satu lingkaran (vertisilata)* BuSganya merupakan bunga maj emuk yang tersusun dalam suatu. bulir, malai, bongkol atau korimbua*
Bentuk
umum bunga kebanyakan zigomorf, mempunyai lima helai tajiuk yang bergabung, berbibir dua, kelopak berjumlah lima dan gabung*- Benang 3 ari empat
atau
lima buah dan putiknya dua buah yang mempunyai bakal buah dengan kedudukan menumpang.. Buahnya
bisa
.berupa buah batu, nuks,. baka dan jarang yang ber — bentuk kapsul (.1,11,16,17,25,29,31,35)* Stachytarpheta tumbuh di dataran rendah sampai ke^tinggian 1650 m.. diatas pennukaan air laut (1,3). Di Pulau Jawa dan Madura banyak terdapat. di tepi — tepi sawah, padang rumput, hutan belukar, tepi sungai, bekas tanah pertanian yang tak terpakai
dan
di tepi—tepi jalan atau rumah sebagai semak belu kar atau tanaman hias (1,13,29)*
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
7
Tumbuh— tumbuhan ini berupa rumput—rumputan yang te gak atau perdu yang rendah, dengan tinggi mencapai 0,5 sampai 3 m. (1,4,8,13,29). Daun letaknya berhadapan, berbentuk bulat,
jo-rong
atau bulat panjang, tepi daun beringgit—bergerigi , ujung daun meruncing tumpul atau meruncing
taj'am
pendek. (obtusus-akutus), ukuran panjang 2 - 1 5 lebar 1 . - 8
cm.,
cm. , tulang-tulang daun menonjol diper-
mukaan, pangkal daun menyempit sedikit demi sedikit, ada yang berwarna hijau tua dan ada yang hijau rang dengan permukaan daun berkerut, rata dan
teada
yang berrambut. Tangkai daun panjang(1,3,4,8,13,29). Bunga ters.usun dalam suatu bulir panjang
meruncing
berukuran 15 sampai 1.00 cm,, daun pelindung persisten (tetap tinggal), kelopak seperti pipa
sempit ,
gabung di bagian bawahnya, tabung berdinding tipis, bergigi 4 — 5, pendek dan runcing. Daun tajuk bunga berjumlah lima, lebar, tabung tajuk sempit dan berbulu di bagian dalamnya. Benang sari menempel sebelah atas dari tabung tajuk, fertil (dua
di buah )
dan staminodia (dua buah atau tidak ada). Bakal bu ah mempunyai dua sel, tiap-tlap sel terdiri dari dua buah bakal biji. Tangkai putik cukup panjang
dan
kepala putiknya besar. Warna bunga bermacam - macam ada yang merah, ungu kebiruan, ungu terang dan putih..
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
8
Dalam satu. bulir bunga mekar dari pangkal ke ujung secara beruntun (rasemosa), beberapa bunga
mekar
secara bersamaan dan akan rontok setelah mekar sehari, umumnya mekar pada pagi hari dan gugur
pada
sore, hari (V,3*4,8,1.3*29). Buahnya berupa buah kotak (kapsul), mempunyai pa — ruh, pada waktu masak pecah menjadi dua kendaga(ruang) dan berbiji dua* Buah terbungkus oleh kelopak yang agak menggembung, bentuknya bulat, panjang de ngan panjang meneapai 3,5 sampai 6,5 cm. (1,4,29). Tumbuh-tumbuhan marga Stachytarpheta dapat disebar luaskan dengan bij'inya dan dapat juga dengan
cara
mencangkuk atau setek (3 ). 1.3. Anatomi — Histologi. Daun S » sanguinea Mart , mempunyai rambut,
penutup
yang bengkok dan tanpa keienjar. Permukaan daun dan .tangkai daun tumbuh-tumbuhan marga Stachytarpheta mempunyai sisik keienjar (2 1 ). Stomata terdapat pada kedua belah permukaan daun , yaitu. pada epidermis atas dan bawah, tetapi ada ju ga yang terdapat hanya pada epidermis bawah. stomata kebanyakan diasitik, hanya beberapa
Tip© jenis
yang mempunyai tipe parasitik dan anomositik. Sto mata pada epidermis atas dari beberapa jenis Sta chytarpheta tersusun dalam kelompok-kelompok (2 1 ).
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Pada mesofil daun, jaringan tiang (palisade)
ada
yang terdiri dari satu lapis sel dan ada yang ter diri dari beberapa lapis sel. Ikatan
pembuluhnya
baik yang besar maupun yang kecil ada yang dikelilingi oleh sklerenkim dan pada beberapa jenis ti dak dijumpai adanya sklerenkim pada ikatan pembu luhnya. Pada S. lychnitis Mart, dijumpai
adanya
kristal bentuk prisma yang besar dan kecil (2 1 ). Irisan melintang batang yang masih muda dari tum buh-tumbuhan suku Verbenaceae umumnya
berbentuk
segi empat atau poligonal. Kadang-kadang dijumpai adanya gabus pada lapisan paling luar (2 1 ). Tin.jauan tentang kandungan. Kandungan tumbuh-tumbuhan dari suku Verbenaceae
yang
sudah diketahui antara lain : minyak atsiri, saponin, tanin, kinon, iridoid, alkaloid, flavonoid dan bahanbahan mineral seperti SiO^ dan CaCO^ ,
serta
bahan-
bahan lainnya seperti amin dan asam amino ( 1 .1 ). Dari sebuah penelitian yang dilakukan terhadap tana man obat. yang terdapat di Karibia dan Amerika Latin , ditemukan bahwa S. .iamaicensis Vahl. mengandung
gli
kosida stachytarphine dan suatu alkaloid (2 3 ). GRESHQEF menemukan suatu glukosida didalam S. indicaVahl. (13). Menurut O.de A. COSTA (tahun 1962), daun S. jamaicen-
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
10
si a- (L) Vahl* mengandung banyak sekali asam kat'eat
a-
tau asam klorogenat (4*1-1)» DUHAKD e.t. al. (tahun 1.962) mengemukakan S, .Iamaicensis. Vahl. yang tumbuh di India
bahwa
daun
mengandung
asam ff-amino. butirat dan dopamin (4 ,1 1 ). E.H.S. FONG et al. (tahun 1972) menemukan adanya alka loid tersier dan kuartemer dalam bentuk basanya
pada
marga Stachytarpheta dan beberapa marga dari suku Verbenaceae (1 1 ). Pada daun S.. .iamaicensis yang terdapat di
Madagaskar
ditemukan adanya kolin,. suatu iridoid, asam-asam fenolat, suatu asam klorogenat, tanin katekin,
flavonoid
dari senyawa golongan flavon terutama glikoronida dari
6-iiidroksi luteolol dan luteolol serta suatu glikuro nida dari apigenol sebagai komponen yang
lebih
kecil
(. 4 ). Sedang pada penelitian pendahuluan yang dilakukan texhadap tumbuhan Stachytarpheta. menunjukkan bahwa
ma —
sing-masing bagian tumbuhan tidak mengandung alkaloid, kinon dan glikosida ECU'. Pada akaraya didapatkan ada nya jejak saponin. Dalam penunjukan adanya poli-fenol, masing-masing bagian tumbuhan mengandung tanin katekin dan tidak mengandung antosianin, leukoantosianin serta katekol. Iridoid ditemukan pada semua bagian
tumbuhan
sedang flavonoid hanya ditemukan dalam daun (4 ).
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
11
J. GrAHNIilR mengemukakan bahwa 3. cayennensis(Rich)Vahl. dan S. mutabilis Vahl* mengandung suatu
iridoid
disebut ipolamiid, yang struktumya ditetapkan
yang dengan
menggunakan spektrum H M . Ipolamiid juga berhasil diisolasi dari S. indica Vahl* yang berasal dari Thailand. Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa marga Stachytarpheta tidak mengandung verbenalosid tetapi
me -
ngandung ipolamiid (8)* Sebuah penelitian yang dilakukan oleh P. KOOHvIAN ter hadap adanya glikosida iridoid pada suku Verbenaceae , disebutkan bahwa pada bagian—bagian vegetatif dan biji dari beberapa jenis Stachytarpheta mengandung glikosi da iridoid yang disebut. ipolamiid (15).
r
*.
,.u. an
U a ,.V,;.u :. aiioangC vA B A Y A
Ruraus struktur ipolamiid
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
12
o
c h
9°.CH3
5
o
—
9luk
Rumus struktur verbenalosid
3. Manfaat Stachytarpheta sebagai obat tradisional. Beberapa buku dan sumber berita lain menyebutkan bahwa tumbuh—tumbuhan Stachytarpheta bermanfaat' sebagai obat tradisional (4,8,13,2.3,27,3:3). S» .iamaicensis (L) Vahl. dengan nama daerah biron, ka■romenal, sekar laru, jarong, ngadi renggo (Jawa)
dan
jarong (Sunda) adalah jenis yang paling banyak dikenal oleh masyarakat pada saat ini sebagai obat tradisional 03>29). Jenis inilah yang pada umuronya disebut dengan ,!pecut kuda". Dekok tumbuhan ini sudah sangat dikenal di Karibia dan Amerika Latin sebagai emetikum, purgativum, emenagogum,
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
13
galaktagogum, anti piretikum, obat cacing dan dapat menyembuhkan diare, gangguan hati serta untuk pengobatan penyakit. raja singa dan kencing nanah- Selain itu de koknya atau air perasannya juga dapat digunakan
untuk
obat luar pada luka, bisul, erisipelas, biang keringat, eksim dan penyakit kulit. lainnya.. Daunnya yang dike ringkan di Eropa dikenal sebagai "teh Brasilia"
-
dan
juga digunakan untuk memalsukan teh (23). Tumbuhan ini juga sudah terkenal sebagai obat di nyak negara, yaitu untuk tonikum, anti rematik
ba dan o-
bat demanu Akaraya digunakan sebagai obat cacing, ernenagogum dan abortivum. Di negara India digunakan seba gai obat luar, anti inflamatori pada borok dan
juga
untuk pengobatan disentri, sedang di negara Nigeria di gunakan sebagai obat cacing dan juga obat disentri . Bahkan di daerah Amerika tropik tumbuhan ini
dipakai
sebagai anti kangker (4 ). Tumbuhan ini juga tumbuh secara meluas di Taiwan, se bagai obat tradisional umumnya digunakan untuk menyembuhkan penyakit hati dan rematik (27)# Di negara kita sendiri pada saat ini dikenal sebagai obat sakit tenggorokan seperti radang tenggorokan atau dalam bahasa Jawa sering disebut "pancingen1* dan dif teri (33). Bahkan penulis sendiri pernah menggunakannya
Skripsi
sebagai
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
H
obat batuk yang disertai dengan suara parau, dengan cara merebus. beberapa helai atau segenggam daun pecut kuda dengan dua gelas air dan ditambah gula batu
sebesar
kurang lebih. setengah ibu Jari, kemudian air rebusannya diminum tiga kali unt.uk satu hari. S. indica (I») Vahl..,. S.. mutabilis (Jacq.) Vahl. dan S.ca yennensis (L.C.Rich) Vahl. juga digunakan sebagai
obat
tradisional baik di. Indonesia maupun di luar negari tetapi kurang dikenal dibanding S.. .iamaicensis. Menurut catatan SCHEFF&R, S. indica yang mempunyai nama daerah. ngadi rengga, jarong, gajihan (Jawa), jarong lelaki, jiarong (Sunda) dan rum jarum (Madura) akarnya dipakai untuk mengobati penyakit kencing nanah, sedangkan seduan daunnya yang dicampur dengan adas pulasari digu nakan untuk pengobatan berak yang bercampur darah
dan
mungkin jiuga berkhasiat terhadap keringat. Kegunaan la in sebagai obat tradisional ada kemungkinan sama dengan 3. iamaicensis (13)KXOFPENBURG-. menyebutkan bahwa rebusan daun S. mutabilis yang dicampur dengan daun sambang colok (Aerva sangui nolenta) diminum untuk mengobati haid yang tidak tera — tur dan disertai rasa sakit serta dapat juga dipakai se bagai penggugur kandungan* Tumbuhan ini mempiinyai
nama
daeraii laler mengeng, remek getih (Jawa), ki meurit beureum CSunda) dan jarongan (Jakarta). Menurut
Skripsi
catatan
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
15
SCHEFFER, daun ki meurit. beureum ini juga dapat dipa kai untuk mengobati luka yang bengkak dan bernanahryaitu dengan eara digerus dengan kapur (13). Jenis; lain yang terdapat di Indonesia adalah. S» cayennensis akan tetapi pada saat ini sudah hampir
tidak
dikenal lagi karena populasinya yang hampir punah
dan
kegunaannya sebagai obat, tradisional juga hampir tidak diketahui, kecuali. suku Indian Oyampis. di Amerika yang menggunakannya sebagai obat sakit perut dalam
bentuk
infus (8).
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB XX
BAHAN HART METQUA PENELITIAN
t•« Bahan. dan metoda •penelitian. taksonomi > t.1,. Bahan penelitian taksonomi*. Bahan yang digunakan untuk penelitian taksonomi dalah seluruh tumbuhan segar yang sedang
a—
berbunga
dari S„ .iamaicensis (L) Vahl., S. indica (L)
Vahl.
dan S.. mutabilis (Jacq) Vahl. yang tumbuh di
Kebun
Raya Purwodadi, Jawa Timur. t»2* Cara penelitian taksonomi. Penelitian taksonomi dilakukan dengan cara : 1.2*1... Pengamatan makroskopik. Pengamatan makroskopik dilakukan dengan
cara
mempelajari habitus dan morfologi tumbuhan sag gar yang meliputi bagian-bagian luar dari tum buhan yaitu : alat—alat hara, alat-alat
pern-
biakan dan alat-alat tambahan. 1*2.2. Pengamatan mikroskopik. Pengamatan mikroskopik dilakukan dengan pelajari anatomi — histologi tumbuhan
mem segar.
Sediaan mikroskopik yang diamati adalah :
16
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
17
irisan melintang akar, irisan
melintang
ba
tang, irisan melintang daun melalui ibu
tu-
lang daun, irisan melintang daun tidak mela lui ibu tulang, daun, sayatan membujur
epi -
dermis atas daun dan sayatan membujur
epi -
dermis bawah daun. Pengamatan makroskopik dan mikroskopik tersebut dibandingkan dengan uraian yang terdapat dalam pustaka. 2- Bahan dan metoda penelitian kandungan. 2.1. Bahan penelitian kandungan. Bahan yang digunakan untuk penelitian kandungan adalah daun dari ketiga jenis Stachytarpheta terse but dimuka yang diambil di Surabaya, Kebun
Raya
Purwodadi dan sekitarnya (Jawa Timur)
bulan
Februari-Maret 1983- Xdentifikasi
pada
(. de.terminasi )
dilakukan dengan kunci determinasi (Backer
,
Van
Steenis) dam demean membandingkan terhadap
c.ontoh
yang diambil dari Kebun Haya Purwodadi. Daun diam bil dari tumbuh—tumbuhan yang sedang berbunga. Pengambilan daun dilakukan secara acak yaitu
dari
daun yang, muda sampai daun yang tua dari beberapa pohon pada tiap jenisnya* Pengeringan bahan dila kukan dengan cara diangin-anginkan di udara terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung , * kemudian dilanjutkan dengan pengeringan mengguna —
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
18
lean almari pengering yang suhunya diatur tidak le bih dari 40° C. Setelah itu dilakukan penyerbukan dengan cara diturabuk dan diayak dengan ayakan 4/18 ( 20 ). 2.2. Cara penelitian kandungan. Penelitian kandungan dilakukan dengan menyari ser buk bahan menggunakan etanol 80$. Penyarian
bahan
dilakukan dengan cara refluks. Selanjutnya dilaku kan penelitian kandungan misalnya dengan
reaksi
warna, pengendapan dan kromatografi (24,26). 2.2.1* Reaksi warna dan pengendapan. Untuk penunjukan adanya alkaloid dilakukan dengan pereaksi-pereaksi Mayer, Wagner, Bou— chardat dan Hragendorff (7,.20,24,26).
Se
-
dangkan flavonoid dilakukan dengan
Mg - MCI
(7,20,24,26). Glikosida antrakinon
dengan
Borntrager dan Modifikasi Borntrager (7 ,20, 24,26). Untuk glikosida jantung dilakukan de ngan Keller-Kiliani dan Baljet (24). Sedang kan glikosida sianhidrin dengan pereaksi Guignard (7,24,26). Penunjukan adanya dilakukan dengan pembentukan buih
saponin
dan
Lie-
bermann—Burchard serta Salkowski ( 7 ,
20 ,
24 ,.26). Penunjukan adanya tanin dan
senyawa
poli-fenol dilakukan deftgan pereaksi-pereak-
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
19
si Gelatin - garam gelatin dan Besi(UI)klorida (7,24,26)* Sedangkan adanya iridoid ditunjukkan dengan pereaksi Tjrim-Hill (1.0,14)* 2.2.2. Pemeriksaan dengan kromatografi lapisan ti Pemeriksaan dengan kromatografi lapisan ti pis dilakukan terhadap golongan
kandungan
alkaloid (24,26), flavonoid (10,19,24,26,28), glikosida antrakinon (24,26), glikosida jan tung (24,26), saponin (1.9,24,26) dan minyak atsiri (20,24). 2.2.3. Pemeriksaan dengan kromatografi kertas. Pemeriksaan dengan kromatografi kertas dila kukan terhadap golongan kandungan
flavonoid
(.4,18,19) dan iridoid (10,1.5).
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB I I I
PISLAffSAKAAN M U HASIL EEJSEILI'EIAN
1.. Penelitian taksonomi. 1.1o Pengamatan makroskopik (tabel 1 1. Pengamatan makroskopik dilakukan untuk mengetahui ciri-ciri mor£ologi tumbuhan S. Iamaicensis.( 1 ) . Vahl., S. indica (1) Vahl. dan S. mutabilis (Jacq.) Vahl. Pengamatan makroskopik ini meliputi : habi tus,. alat-alat hara,. alat-alat pembiakan dan alat alat tambahan. Alat-alat hara yang terdapat tumbuh-tumbuhan Stachytarpheta tersebut
pada
adalah ;
akar, batang, daun dan kuncup, sedang alat - alat pembiakannya terdiri dari : bunga, buah- dan biji. Tumbuh-tumbuhan tersebut tidak memiliki alat-alat tambahan. Data yang didapatkan dari hasil pengamatan makros kopik adalah sebagai berikut : 1 „1.1. Habitus. Ketiga jenis Stachytarpheta tersebut merupa kan semak atau perdu yang tumbuh liar.. Tinggi ketiga tumbuh-tumbuhan tersebut berbeda yaitu:
20
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
M I L I K. PERPUiTAKAAN *UNIVERSITAS airlangga*
SURABAYA
Perdu, tegak, tinggi 1,5-2 ra., cabang, ranting tumbuh berhadapan, daun tunggal berhadapan.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 2 : Habitus dari o» indica. Perdu, rebah, tinggi 0,5 - 1 m. Cabang, ranting tumbuh berhadapan. Daun tunggal berhadapan. Bunga ungu pucat.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
G-ambar 3 : Habitus dari S. mutabilis. Perdu, tegak, tinggi 2,5-3 m. Cabang, ranting turabuh 'berhadapan, Daun tunggal berhadapan.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
24
S.'« .famaicensis merupakan perdu
tegak
yang
tingginya mencapai 2 m. (gambar 1), S . indi ca adalah. yang terendah diantara ketiga
je
nis tersebut, merupakan perdu yang rebah sehingga hampir menyerupai rumput-rumputan tau terna dan tingginya hanya mencapai (gambar 2). Sedang yang tertinggi
a1 m.
adalah
S. mutabilis, berupa perdu tegak dengan ting gi yang dapat mencapai 3 nw (gambar 3). 1.1.2. Akar. Akar dari ketiga jenis tumbuh-tumbuhan
ter—
sebut. merupakan akar tunggang yang bercabang. Batang akar sangat panjang dengan akar
ca -
bang yang aukup panjang* 1.1.3. Batang, Secara umum penampang batang ketiga
jienis
Stachytarpheta tersebut berbentuk segi empat terutama batang yang masih muda, cabang ranting. Adapun perbeclaannya adalah
dan
sebagai
berikut : S. .ilamaicensis. bila dilihat mulai dari ujung sampai ke; pangkal, maka penampang batangnya mengalami perubahan bentuk
secara
bertahap yaitu dari empat persegi panjang atau bujur sangkar sampai menjadi bulat. tang tumbuhan ini kaku, permukaannya
Skripsi
Ba kasap-
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
25
dan ‘berwarna hijau atau hijau kecoklatan pa da bagian yang sudah tua. Arah tumbuhnya tegak sedang cabang dan ranting condong keatas. Cabang atau ranting selalu tumbuh berpasang— an dalam. kedudukan berhadapan. S. indica. penampang batangnya Juga mertgalami perubahan bentuk seperti S. .iamaicensis , tetapi tumbuhan ini mempunyai batang
yang
lebih lunak sehingga tidak dapat berdiri tegak atau rebah ke tanah. Batangnya yang sih muda berwarna hijau dan yang sudah; berwarna kecoklatan. Permukaannya
matua
licin dan
lunak. Batangnya juga tumbuh tegak sedang ca bang dan ranting condong keatas* Karena
ba
tangnya yang lunak dan selalu rebah. ke tanah, maka tumbuhan ini tampak seperti
tumbuhan
menjalar yang menyebar di atas tanah* S.. mutabilis berbeda dengan kedua jenis di atas., tumbuhan ini mempunyai batang
pangkal
yang berbentuk bulat, aukup besar dan kokoh. Cabang dan ranting mempunyai penampang ber bentuk segi empat yang t.egas. Berwarna hijiau abu-abu pada bagian yang masih muda
sedang
yang sudah tua berwarna coklat. Dibandingkan dengan kedua jenis diatas, batang
Skripsi
tumbuhan
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
26
ini adalah yang paling kaku, sangat keras dan mempunyai permukaan yang kasap berrambut.Arah tumbuh batang tegak sedang cabang dan ranting c.ondong keatas. 1•1.4. Daun. Merupakan daun tunggal yang tidak lengkap ka rena hanya terdiri dari tangkai daun dan
he
lai daun* Tangkai daunnya amat pendek, mempu nyai tulang daun menyirip dan letak daun pada tiap buku dari batang berhadapan.
Perbedaan
ketiga jenis Stachytarpheta tersebut terletak pada helai daunnya, yaitu : S. .iamaicensis: mempunyai bangun umum berbentuk
bulat
dengan panjang 3 - 13,5 cm. sedang
telur
lebamya
2,5 - 7,5 cm. Tepi daun bergerigi-beringgit , dengan ujung meruncing pendek dan pangkal me*runcing. Mempunyai permukaan yang berkerut dan agak mengkilap. Tulang—tulang cabang dan urat urat daun tampak menonjol ke. permukaan teru tama pada permukaan sebelah bawah*. Permukaan sebelah atas berwarna hijau tua sedang
sebe
lah bawahnya berwarna hijau pucat. Daging da un agak tebal sehingga daun tampak lebih kaku (gambar 4). S. indica mempunyai bangun umum berbentuk jo-
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
27
rong sampai bulat-panjang. Panjang helai da un antara 3 - 1 4
cm. sedang l e b a m y a 2 — 6,5
cm. Tepinya kebanyakan beringgit meskipun kadang-kadang agak bergerigi. Ujung helai turnpul-membulat sedang pangkalnya meruncing.Daging daun tipis, sangat lunak sehingga
tepi
helai kadang-kadang menggulung ke atas
dan
berwarna hijau • Tulang-tulang cabang tampak lebih halus dan tidak begitu menonjol, uraturat daun sangat halus dan hampir tidak tam pak di permukaan sehingga helai daun mempu nyai permukaan yang lebih halus,
agak
rata
atau sedikit berkerut, licin dan agak meng kilap (gambar 5)» Bangun umum helai daun S.. mutabilis S. iamaicensis yaitu berbentuk
seperti
bulat
tetapi mempunyai ukuran yang lebih
telur besar .
Panjangnya 5 — 20 cm. sedang l e b a m y a mencapai 12 cm. Tepi helai daun pada umumnya ber inggit, ujungnya*kebanyakan tumpul,
kadang
agak runcing dan pangkalnya meruncing*
Tu -
lang-tulang cabang dan urat-urat daun terlihat menonjol di permukaan terutama permukaan sebelah bawah sehingga helai daun mempunyai permukaan berkerut. Kedua belah permukaan
Skripsi
-
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Pt .^1,1 \K.\AN "UNIV. is:. AS AIRLANGGA* V L,' A B A V A
Berbentuk bulat telur* P : 3-13,5 cm. , 1 : 2,5-7,5 cm. Permukaan berkerut, agak mengkilap Ujung meruncing pendek. Ttepi bergerigi-beringgit. Pangkal meruncing.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
29
Berbentuk jorong-bulat panjang. p : 3— 13*5 cm. , 1 : 2-6,5 cm. Permukaan agak rata, licin. Ujung tumpul-membulat. Tepi beringgit. Pangkal meruncing.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
30
G-ambar 6 : Daun S. mutabilis. Berbentuk bulat telur. p : 3-20 era. , 1 : 2,5-12 cm. Permukaan berkerut, berrambut halus. Ujung tumpul-agak runcing. Tepi beringgit. Pangkal meruncing.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
31
tersebut tertutup oleh rambut yang halus. Daging daun agak tebal dan berwarna hijau
te -
rang atau kadang-kadang hijau kotor pada per mukaan sebelah atas sedang sebelah
bawahnya
berwarna hijau pucat (gambar 6). S.- indica mempunyai tangkai daun yang
lebih
panjang dan lebih lunak jika dibandingkan dengara kedua jenis lainnya. Tangkai daun S.. mu tabilis permukaannya tertutup oleh rambut yang halus. Ibu tulang daun dari daun S. indica
sering
berwarna ungu. Warna ungu ini terdapat permukaan sebelah atas, dari pangkal ibu
pada tu
lang daun sampai pertengahan* Hal ini dijum pai terutama pada tumbuhan yang sedang berbu nga dan hanya pada daun yang terdapat disekitar ujung tanaman yaitu daun-daun
yang dekat
dengan bunga. Warna ungu ini juga sering dijumpai pada pang kal tangkai daun dan ketiak daun dalam keadaan yang sama. 1.1*5. Kuncup, Kuncup yang terdapat pada ketiga jenis Sta chytarpheta tersebut merupakan kuncup tumbuh yang tertutup oleh daun pelindung. Kuncup ini
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
32
bisa terdapat. pada ujung batang, ujung cabang atau ujung ranting yang akan tumbuh
menjadi
daun-daun dan cabang-cabang atau menjadi nga, sedang kuncup yang terdapat pada
bu kedua
belah: ketiak daun dari dua helai daun yang duduk berhadapan akan tumbuh menjadi daun— daun dan cabang-cabang saja. Selain itu bisa
juga
terdapat pada bekas cabang, ranting atau daun yang telah gugur.
1 .1 .6 . Bunga. Bunga ketiga jenis Stachytarpheta
terse.but
berupa bunga majemuk yang terdapat pada ujung batang, cabang atau ranting. Bunga-bunga
ini
terausun dalam suatu bulir yang cukup panjang. Tipe perbungaannya rasemosa yaitu bunga-bunga mekar secara berurutan dari pangkal ke ujung. Jumlah bunga yang mekar setiap kalinya antara 5 - 8
buah. 'Tiap-tiap- bunga mempunyai
sebuah
daun pelindung berbentuk segi tiga yang run cing dengan sisi serupa selaput, berwarna hijiau dan tetap tinggal (menempel kuat pada ke lopak). Bunga—bunga yang sudah mekar
mudah
gugur dan pada umumnya mekar pada pagi
hari
kemudian segera rontok pada sore harinya. Jika dilihat dari bagian—bagian bunga
Skripsi
yang ada
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
33
maka bunga tumbuh—tumbuhan ini termaauk dalam bunga yang lengkap yaitu terdiri dari : kelopak, daun tajuk, benang sari
daun
dan' .putik©.
Tidak memiliki tangkai bunga sehingga meiekat pada suatu sumbu atau tangkai
bunga bunga
majemuk yang amat panjang. Kelopak
berbentuk
tabung, aktinomorf, bergigi empat
dengan u-
jung-ujungnya yang meruncing taj,am dan berwar na hij:au. Kelopak ini tetap tinggal jika
ta-
j'uk gugur dan berguna sebagai pembungkus buah yang terbentuk* Tajuk zigomorf, berbentuk bi bir yang mempunyai lima segmen, bibir lebar , sebelah ataa bersegmen dua dengan bentuk
dan
ukuran yang sama sedang sebelah bawah berseg men tiga, dua segmen mempunyai bentuk dan u kuran yang sama dan satu segmen terle.tak tengah dengan bentuk yang lebih runcing
di dan
kecil. Tabung taj.uk sempit dan membengkok.Be— nang sari berj.umlah empat, dua buah merupakan staminodia dan dua buah lainnya masing-masing mempunyai kepala sari yang terdiri dari
dua
buah kantong tepung sari. Benang sari ini terletak pada tabung tajuk sebelah atas dan ke. pala sarinya terlihat dari luar berwarna ku ning. Putik satu buah dengan kepala putik ber-
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
34
bentuk bulat dan tangkai putik yang
sangat
panjang. Tangkai putik ini membuat buah yang terbentuk tampak berparuh. Bakal buahnya berkedudukan menumpang, terdiri dari dua daun buah dan dua ruangan. Adapun perbedaannya adalah. sebagai berikut s S. rfamaicensis. panjang bulirnya dapat men capai 15 - 50 cm. Tajuk bunga berwarna
ungu
tua agak kebiru-biruan, panjang tabung tajuk mencapai 1. cm. dart bibir tajuk mempunyai le bar kurang lebih 1. cm. Tabung taj;uk berwarna ungu pucat hampir putih, bagian luarnya
li
cin dan bagian dalamnya berrambut. Terdapat warna putih yang melingkar pada bagian tera tas. tabung sebelah dalam dan pangkal
bibir
(gambar 7). S. indica* secara umum sama dengan S. .iamai censis hanya warna tajuknya yang berbeda yaitu bibir tajuknya berwarna ungu pucat
atau
ungu muda keputihan (gambar 8). 3. mutabilis. berbeda dengan kedua j'enis diatas, bunga tumbuhan ini mempunyai ukuran yang lebih besar dan warna yang berlainan , hanya bentuk aecara umum yang sama.
Panjang
bulirnya dapat mencapai 30 - 90 cm. Tajuknya
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
35
berwarna merah muda menyolok dengan lingkaran berwarna ungu merah di tengah-tengah
antara
bagian teratas tabung sebelah dalam dan pang kal bibir. Tabling tajuk berwarna merah
ungu
keputihan disebelah luarnya dam sebelah dalam nya berwarna putih. Panjang tabung tajuk mencapai 2 cm. sedang lebar bibirnya
ini
antara
1,5 - 2 cm. Semua hagian dari bunga termasuk tangkai bulirnya tertutup oleh rambut yang ha lus berwarna putih (gambar 9). 1.1.7. Buah dan bi.ii. Merupakan buah tunggal, kering dan membuka pa— da waktu masak. Buah ini termasuk buah
kotak
yang terdiri dari dua ruangan dan tiap - tiap ruangan berisi satu biji. Buah berbentuk bu lat panjang dengan ujung meruncing dan berpa ruh. Pada S. .Iamaicensis dan S. indica jangnya hanya mencapai 3 - 4
mm. sedang
pan pada
S. mutabilis dapat mencapai 6 - 7 mm.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 7 : Perbungaan S., .iamaicensis. Bulir, p : 15 — 50 cm. Terletak di ujung batang , cabang atau ranting, ■Tajuk berwarna ungu tua ~ kebiruan. Bunga bentuk bibir (zigomorf), mudah gugur.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
37 M 1 1 K. PI KPb jTAKAAN 1UNlVt-P->i tAS a IRLANGGA b O l< A B A Y A
Bulir, p : 15 - 50 cm. Terletak di ujung batang, cabang atau ranting. Tajuk berwarna ungu pucat. Bunga bentuk bibir (zigomorf), raudah gugur.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 9 : Perbungaan S. mutabilis. Bulir, p : 30 -90 cm. Terletak di ujung batang, cabang atau ranting. Bunga bentuk bibir (zigomorf) , mudah gugur. Tajuk berwarna merah muda menyolok. Permukaan berrambut halus.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
39
1.2. Pengamatan mikroskopik. Pengamatan mikroskopik dilakukan untuk mengetahui ciri-ciri anatomi - histologi ketiga jenis Stachy tarpheta tersebut di muka. Pengamatan ini mengguna kan pembesaran 100 dan 400 kali, meliputi : 1*2.1. Irisan melintang akar tunggang (tabel II). Dibuat irisan melintang akar tunggang dari 5. .jamaicensis, S. indica dan 3. mutabilis(gambar 10). 1.2.1.1. Media air. Sediaan-sediaan tersebut langsung
dilihat
dalam media air dengan mikroskop. Hasil pengamatan atas sediaan-sediaan ter sebut didapatkan data sebagai berikut : Periderm, yang merupakan jaringan
terluar
terdiri dari : - gabus, terdiri dari berlapis-lapis sel. Bentuk sel poligonal, berdinding
tipis ,
tidak mempunyai ruang antar sel atau ka dang ada tetapi sempit dan sel tampak kosong. - kambium gabus, terdiri dari satu atau dua lapis sel. Bentuk sel empat persegi pan jang dan berdinding tipis.
Ruang
antar
sel tidak ada atau kecil sekali. Terdapat di bawah jaringan gabus.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
40
- jTeloderm, terdiri dari beberapa lapis
sel
yang berbentuk seperti sel-sel gabus tetapi berukuran lebih kecil. Terdapat dibawah kambium gabus. Floem, merupakan floem sekunder. Terdapat di sebelah luar xilem. Kambium, terdiri dari satu atau dua lapis sel yang berbentuk empat persegi panjang, ber
-
dinding sangat tipis sehingga pada pengama tan kadang-kadang tidak jelas. Sel - selnya rapat sehingga hampir tidak ada ruang
antar
sel. Xilem, terdiri dari xilem primer disebelah dalam dan xilem sekunder disebelah luar me ngelilingi xilem primer. Sel-sel trakea ber bentuk poligonal-bulat, berdinding tebal dan besar, sedang trakeida terlihat lebih kecil. 1.2.1.2. Pewarnaan floroglusin-HCl pekat. Masing-masing sediaan tersebut kemudian di beri beberapa tetes larutan 1°/o floroglusin dalam alkohol dan beberapa tetes HG1 pekat .. Hasil pengamatan dengan mikroskop menunjuk kan dinding sel dari sel-sel trakea dan tra keida serta beberapa sel gabus berwarna me — rah-.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 10 : Irisan melintang akar tungg S. indica.
Keterangan gambar : GKg P fl k xi
Skripsi
: gabus. : kambium gabus. : feloderm. : floem. : kambium. : xilem.
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
42
1*2,2. Irisan melintang batangDibuat irisan melintang batang S. iamaicensis S. indica dan S. mutabilis
( gambar
,
11,12,13 ;
tabel III). 1.2.2.1. Media air. Sediaan-sediaan tersebut langsung dilihat da lam media air dengan raikroskop. Hasil pengamatan atas sediaan-sediaan ter sebut didapatkan data sebagai berikut : Epidermis, berupa selapis sel yang berben t.uk bulat atau bulat panjang agak
persegi .
Sel-sel ini berdinding tipis, rapat sehingga tidak ada ruang antar sel. Pada epidermis ini terdapat tonjolan kearah luar yang berupa rambut keienjar, rambut tanpa keienjar, si sik keienjar dan papil. — pada S. .iamaicensis. tonjolan epidermis ti dak begitu banyak. Rambut kelenjarnya ter diri dari satu sel kepala keienjar dan sa tu atau dua sel tangkai, sedang rambut tan pa keienjar terdiri dari satu sampai
tiga
sel. Rambut-rambut ini pendek dan kadang kadang bengkok. — S. indica. tonjolan epidermisnya sangat se.dikit, kebanyakan berupa papil dan
Skripsi
rambut
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
43
tanpa kelenjar yang agak panjang,
runcing
dan terdiri dari satu atau dua sel,
Sisik
kelenjar sangat jarang dan rambut kelenjar hampir tidak ada. - pada S* mutabilis, tonjolan epidermis ba nyak sekali bahkan hampir setiap sel epi — dermis tertutup oleh tonjolan tersebut . Rambut kelenjar terdiri dari satu atau dua sel kepala kelenjar dan satu atau
dua sel
tangkai yang agak panjang. Rambut tanpa kelenjarnya sangat panjang, runcing dan ter diri dari dua sampai enam sel. Papil sang at banyak dan kadang-kadang berlapis-lapis. Sisik kelenjar juga sangat banyak. Kolenkim, terdiri dari beberapa lapis sel. Terdapat dibawah epidermis. Bentuk sel poligonal-bulat dengan dinding mengalami peneba lan tipe lempeng atau lakuner.. Ruang
antar
sel tidak ada atau kecil sekali. Kadang-ka dang berisi butir klorofil dan kristal kal sium oksalat bentuk pasir atau prisma. Parenkim korteks, sel-selnya berbentuk poligonal-bulat, berdinding tipis dan mempunyai ruang antar sel yang cukup lebar. Berisi bu tir klorofil dan kristal kalsium oksalat ben-
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
44
tuk pasir atau prisma* Sklerenkim, terdapat pada lapisan terdalam korteks, tersebar di antara sel-sel parenkim korteks dan flaem. Kadang-kadang juga berisi kristal kalsium oksalat bentuk pasir.
Sel -
selnya berbentuk poligonal-bulat dan berdin ding sangat tebal. Floem, terletak di sebelah luar xilem. Kambium, terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk empat. persegi panjang, berdinding tipis dan tidak ada ruang antar sel. Pada pe ngamatan ini kambium terlihat transparan. Xilem, terlihat sel-sel trakea yang besar
,
berbentuk poligonal-bulat dan poligonal-panjang, berdinding sangat tebal,. sedang
sel -
sel trakeida tampak lebih kecil. Empulur, terdiri dari sel-sel parenkim
yang
sangat besar, berbentuk poligonal-bulat de ngan dinding tipis dan berisi kristal kalsi um oksalat dalam j,umlah yang cukup
banyak .
Pada sel-sel yang berdekatan dengan
sel-sel
xilem kadang-kadang berisi butir klorofil. Tipe berkas pengangkutan pada batang
adalah
kolateral terbuka. Kristal kalsium oksalat. yang terdapat
Skripsi
pada
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
45
batang ketiga jenis Stachytarpheta disini memiliki bentuk yang bermacam-macam dan terda pat secara luas pada hampir semua
jaringan
tetapi terutama pada sel-sel parenkim.
Pada
S. .iamaicensis kebanyakan berbentuk kubus a tau prisma dan bentuk pasir*
Juralahnya tidak
begitu banyak dan memiliki ukuran yang sangat kecil.
S. indica memiliki kristal yang umum-
nya berbentuk batang atau jarum pendek, pris ma dan pasir. Jumlah juga tidak begitu banyak tetapi memiliki ukuran yang lebih besar.
Se
dangkan pada S. mutabilis kebanyakan jarum atau batang yang panjang dan prisma. Jumlahnya paling banyak diantara ketiga jenis
tumbuhan
tersebut dan juga berukuran paling besar. Pada batang yang tua kadang-kadang
dijumpai
adanya periderm di bawah epidermis. 1.2*2.2. Pewarnaan ffloroglusin—HC1 pekat. Masing-masing sediaan tersebut diberi bebera— pa tetes larutan*50# kloral hidrat dalam air, kemudian dipanaskan. Setelah dingin
diberi
beberapa tetes larutan Vft floroglusin alkohol dan beberapa tetes HC1 pekat. pengamatan didapatkan bahwa dinding sel
dalam Hasil dari
sel—sel sklerenkim, trakea dan trakeida ber -
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 11 : Irisan melintang batang S. .iamaicensis.
Keterangan gambar : Rtk P Ep Kol Par Ski fl k xi em
Skripsi
: : ; : : : : : : :
rambut tanpa keienjar. papil. epidermis. kolenkira. parenkim korteks. sklerenkim. floem. kambium. xilem. empulur.
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 12 : Irisan'melintang batang S. indica.
Keterangan gambar : P Ep Kol Par Ski fl k xi em
Skripsi
: : : : : : : : :
papil. epidermis. kolenkim. parenkim korteks. sklerenkim. floem. kambium. xilem. empulur.
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
48
#
S i?
S^V
BP
p?
@&c
Gambar 13 : Irisan melintang batang S. mutabilis.
Keterangan gambar : Rtk Rk P Sk Ep Kol Par Ski fl k xi em
Skripsi
: : : : : : : : : : : :
rambut tanpa keienjar. rambut keienjar. papil. sisik keienjar. epidermis. kolenkim. parenkim korteks. sklerenkim. floem. kambium. xilem. empulur.
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
49
warna merah* 1.2.3, Irisan melintang daun melalui ibu tulang daun. Dibuat irisan melintang daun yang tegak lurus malalui ibu tulang daun dari S. .tamaicensis. S. in dica dan S. mutabilis. (gambar 14,15,16;
tabel
IV K 1.2.3.1. Media air*. Sediaan—sediaan tersebut langsung diamati da lam media air dengan mikroskop. Hasil penga matan atas sediaan-sediaan ini didapatkan da ta dari jaringan yang tampak dari
permukaan
atas sampai permukaan bawah daun adalah seba gai berikut r Epidermis atas, terdiri dari selapis sel yang berbentuk bulat atau poligonal-bulat, berdin ding tipis dan rapat. Pada
.iamaicensis di-
J'umpai tonjolan epidermis yang berupa dan rambut. tanpa kelenjar
bersel
papil
satu
berbentuk kerucut, sedang pada S* indica
yang ha
nya dijumpai adanya papil dan kadang — kadang sisik kelenjar. Pada S. mutabilis banyak se kali dij.umpai tonjolan epidermis baik rambut kelenjar yang terdiri dari
berupa
satu
sel
kepala kelenjar dan satu atau dua sel tangkai yang pendek maupun rambut tanpa kelenjar yang
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
50
runcing panjang terdiri dari satu sampai em pat sel. Selain itu juga dijumpai adanya si sik keienjar dan papil* Kolenkim, merupakan beberapa lapis sel
yang
berbentuk poligonal-bulat. Dinding sel mengalami penebalan tipe lakuner dan lempeng. Ru ang antar sel kecil atau tidak ada. Terdapat pada kedua belah permukaan, yaitu di bawah epidermis atas dan di atas epidermis bawah. Pada kedua j.aringan tersebut diataa
kadang -
kadang selnya berisi butir klorofil* Parenkim, s.el-selnya berbentuk poligonal-bu — lat, besar, berdinding tipis dan
mempunyai
ruang antar sel yang agak lebar* Berisi butir klorofil dan kadang-kadang kristal oksalat bentuk pasir dan prisma*
kalsium Kristal ini
terutama banyak dijumpai pada daun S. mutabi lis. Berkas pengangkutan, bertipe kolateral terbuka. Xilem terdapat di bagian atas dan floem di bagian bawah* Epidermis bawah, terdiri. dari selapis sel se perti epidermis ataa. Papil dan sisik kelen jiar lebih banyak daripada epidermis atas.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
51
G-ambar 14 : Irisan melintang daun melalui ibu tulang daun S» .iamaicensis.
Keterangan gambar : Rtk Sk P ea eb Kol Par Bp
Skripsi
: rambut tanpa kelenjar. : sisik kelenjar. : papil. : epidermis atas. * t. epidermis bawah. : kolenkim. : parenkim. : berkas pengangkutan.
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 15 : Irisan melintang daun melalui ibu tulang daun S, indica.
Keterangan gambar : P ea eb Kol Par Bp
Skripsi
: : : : : :
papil. epidermis atas. epidermis bawah. kolenkim. parenkim. berkas pengangkutan.
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 16 : Irisan melintang daun melalui ibu tulang daun S. mutabilis.
Keterangan gambar : P Rtk ea eb Kol Par Bp
Skripsi
: t : : : : :
papil. rambut tanpa keienjar. epidermis atas. epidermis bawah. kolenkim. parenkim. berkas pengangkutan.
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
54
1.2.3.2* Pewarnaan floroglusin-HCl pekat., Masing-masing sediaan tersebut diberi bebe rapa tetes larutan 50% kloral hidrat
dalam
air, kemudian dipanaskan. Setelah dingin di beri beberapa tetes larutan 1# floroglusin dalam alkohol dan beberapa tetes HC1 pekat. Hasil pengamatan didapatkan bahwa
dinding
sel dari sel-sel xilem pada berkas pengang kutan berwarna merah. 1..2.4. Irisan melintang daun tidak melalui ibu daun.
tulang
Dibuat irisan melintang daun tidak melalui
ibu
tulang daun dari S. iamaicensist S.. indica
dan
S. mutabilis. (gambar 17,18,19 ; tabel V). 1.2.4.1. Media air. Sediaan-sediaan tersebut langsung dilihat dalam media air dengan mikroskop. Hasil pengamatan atas sediaan-sediaan ter sebut didapatkan data dari jaringan
yang
tampak dari permukaan atas sampai permukaan bawah daun adalah sebagai berikut : Epidermis atas, berupa selapis sel yang ber bentuk poligonal-panjang kesamping, berdin ding tipis dan sel-selnya rapat. Pada S-, ,1amaicensis banyak terdapat tonjolan epidermis
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
55
yang berupa sisik kelenjiar, rambut tanpa ke lenjar bersel satu yang berbentuk kerucut dan terutama papil, Pada S:. indica epidermis atasnya hanya memiliki tonjolan yang berupa papil dan kadang-kadang sisik keienjar. Sedang pada S. mutabilis. tonjolan yang paling banyak di jumpai pada epidermis atas ini adalah papil , tetapi terdapat juga sisik keienjar dan ram but tanpa keienjar yang panjang, runcing,ber sel satu sampai empat. Jaringan tiang, terdiri dari selapis sel. Me rupakan sel-sel parenkim yang berbentuk poli gonal -pan jang kebawah, dinding tipis dan mempunyai ruang antar sel yang sempit.
Berisi
butir-butir klorofil. Jaringan bunga karang,' merupakan sel-sel pa renkim yang berbentuk poligonal-bulat, dinding tipis dan mempunyai ruang
ber -
antar
sel
yang besar. Berisi butir-butir klorofil. Pada jaringan ini terdapat berkas pembuluh dari urat daun atau tulang cabang. Epidermis bawah, berupa selapis sel
seperti
epidermis atas. Tonjolan epidermis lebih se dikit dari epidermis atas, Berdasarkan susunan jaringannya (jika dilihat
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
56
Gambar 17 : Irisan melintang daun tidak melalui ibu tulang daun 3» .iamaicensis.
Keterangan gambar : • rambut tanpa kelenjar. Rtk « 2 papil. P Sk • sisik kelenjar. ea I epidermis atas. eb epidermis bawah. • jaringan tiange jbk •• jaringan bunga karang. Bp i berkas pembuluh.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
57
Gambar 18 : Irisan melintang daun tidak melalui ibu tulang daun S, indica.
Keterangan gambar ; P' Sk ea eb jt jbk Bp
Skripsi
: : : : : : :
papil. sisik keienjar. epidermis atas. epidermis bawah. jaringan tiang. jaringan bunga karang. berkas pembuluh.
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 19 : Irisan melintang daun tidak melalui ibu tulang daun S. mutabilis.
Keterangan gambar : Rtk Sk P ea eb j:t jbk Bp
Skripsi
: : : : : : : :
rambut tanpa keienjar. sisik keienjar. papil, epidermis atas* epidermis bawah. jaringan tiang. jaringan bunga karang. berkas pembuluh.
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
59
dari permukaan atas. sampai permukaan bawah), maka daun ketiga jenis Stachytarpheta tersebut mempunyai tipe dor siventral. 1.2.4.2. Pewarnaan floroglusin-HCl pekat. Masing-masing sediaan tersebut diberi bebe rapa tetes larutan 50# kloral
hidrat
dalam
air, kemudian dipanaskan. Setelah dingin di beri beberapa tetes larutan 1# floroglusin dalam alkohol dan beberapa tetes HC1 pekat* Hasil pengamatan didapatkan bahwa hanya ba gian xilem pada berkas pembuluh dari
tulang
cabang atau urat daun yang berwarna merah. 1-2.5. Sayatan membu.iur epidermis atas daun. Libuat sayatan membujur epidermis atas daun dari S0 iamaicensis, S» indica dan S. mutabilis. Masing-masing sediaan tersebut diberi beberapa tetes larutan 50# kloral hidrat dalam air, kemu dian dipanaskan. Setelah dingin diberi beberapa tetes air dan diamati dengan mikroskop. Hasil pengamatan atas sediaan S. namaicensis di dapatkan : - sel-sel epidermis atas yang bentuknya
tidak
teratur, berdinding tipis dam berlekuk-lekuk. - stomata tipe diasitik. - papil.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
60
- sisik keienjar. - rambut tanpa keienjar yang pendek berbentuk kerucut dan bersel satu. Hasil pengamatan atas sediaan 3, indica didapat kan : - sel-sel epidermis atas yang bentuknya
tidak
teratur, berdinding tipis dan berlekuk-lekuk, - stomata tipe diasitik. - papil. - sisik keienjar. Hasil pengamatan atas sediaan S. mutabilis dida patkan : - sel-sel epidermis atas yang bentuknya
tidak
teratur, berdinding tipis dan berlekuk-lekuk. - stomata tipe diasitik. - papil. . - sisik keienjar. - rambut tanpa keienjar yang panjang, runcing , bersel satu atau lebih. 1.2,6. Sayatan membu.jur epidermis bawah daun. Dibuat sayatan membujur epidermis bawah daun dari S. j'amaicensis. S, indica dan S. mutabilis. Masing-masing sediaan tersebut diberi beberapa tetes larutan 50# kloral hidrat dalam air, kemu dian dipanaskan. Setelah dingin diberi beberapa
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
61
tetes air dan diamati dengan mikroskop. Hasil pengamatan atas sediaan S. iamaicensis di dapatkan : - sel-sel
epidermis bawab yang
bentuknya tidak.
teratur dengan dinding tipis dan berlekuk-le kuk. - stomata tipe diasitik. - papil. - sisik keienjar. - kadang-kadang dijumpai rambut tanpa keienjar berbentuk kerucut pendek dan bersel satu. Hasil pengamatan atas sediaan S. indica didapat kan : - sel-sel epidermis
bawah
yang bentuknya tidak
teratur, berdinding tipis dan berlekuk-lekuk. - stomata tipe diasitik. - papil. - kadang- kadang terdapat sisik keienjar. Hasil pengamatan atas sediaan S» mutabilis dida patkan : - sel-sel epidermis
bawah
yang bentuknya tidak
teratur, berdinding tipis dan berlekuk-lekuk. - stomata tipe diasitik* - papil. - sisik keienjar.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
62
- rambut tanpa kelenjar yang panjang, runcing , bersel satu atau lebih. Jumlah stomata pada epidermis bawah daun keti ga jenis Stachytarpheta tersebut (pada penga matan atas sediaan sayatan membujur epidermis daun) terlihat lebih banyak dari pada epider mis atas, sedang tonjolan epidermisnya tampak lebih banyak terdapat pada epidermis atas. (gambar 20,21,22 ; tabel VI).
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
63
^*
<£
5
*.N *
/• *
Y
■0 *
*
.
#
/»<
k ■*v*s
*
Gambar- 20 : Sayatan membujur epidermis atas daun S. .iamaicensis.
Keterangan gambar : se st p sk rtk
Skripsi
sel-sel epidermis, ; stomata tipe diasitik. : papil. : sisik keienjar tipe labiatae. : rambut tanpa keienjar.
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
64
Gambar 21 : Sayatan raembujur epidermis bawah daun S. indica.
Keterangan gambar : se st sk p
Skripsi
t : : :
sel-sel epidermis, stomata tipe diasitik. sisik kelenjar^ tipe labiatae. papil.
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 22 : Sayatan membujur epidermis atas daun S. mutabilis.
Keterangan gambar : se st sk p rtk
Skripsi
: sel-sel epidermis, : stomata tipe diasitik. : sisik kelenjar tipe labiatae. : papil. : rambut tanpa kelenjar.
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
66
2. Penelitian kandungan. 2*1. Pembuatan ekstrak. Dibuat tiga macam ekstrak, yaitu : 2.1.1* Ekstrak daun S. .iamaicensis yang selanjutnya disebut ekstrak S.. J
2.1*2. Ekstrak daun S. indica disebut ekstrak S^. 2.1.3* Ekstrak daun 5. mutabilis disebut ekstrak m Masing-masing serbuk daun ditimbang sebanyak 100 gram, dimasukkan kedalam labu alas bulat dan di tambah 300 ml. etanol 80#. Setelah dicampur merata, dididihkan dengan pendingin balik di dalam penangas air selama satu jam. Campuran yang
masih
dalam keadaan panas diaaring melalui corong Buch ner dengan kertas saring ke dalam labu hisap,dan labu alas bulat serta ampas dicuci dengan etanol .80#. Filtrat yang diperoleh kemudian diuapkan dengan tekanan rendah hingga volume cairan kira - kira tinggal 20 ml. (24#26)‘. 2.2. Pelaksanaan kromatografi lapiaan tipis. Pembuatan lapisan tipis : sebagai bantalan
pen-
dukung digunakan lempeng kaca berukuran 20 X 10 cm. dan pembuatan lapisan tipis dilakukan dengan cara oles. Ditimbang 15 g. fasa diam (Kieaelgel
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
67
G. Type 60 E. Merck) dan ditambah 30 ml. air
su -
ling sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai ra ta. Campuran tersebut dituang pada lempeng
kaoa
yang disusun berjajar sebanyak lima buah (pada su atu tempat dari alat pembuat lapisan tipis )
dan
telah dibersihkan dari leraak (dengan menggunakan aseton atau alkohol) kemudian diratakan dengan a lat pembuat lapisan tipis (tebal lapisan 0,25 mm) dan diaktifkan (32)* Penjenuhan bejana kromatografi ; dinding tegak be jana sebelah dalam dilapisi kertas saring, kemudi an fasa gerak dituang ke dalamnya dan bejana ditutup dengan rapat* Bejana kromatografi telah jenuh bila semua kertas saring telah terbasahi oleh fasa gerak. Biasanya untuk penjenuhan ini diperlukan waktu antara 1 5 - 3 0 menit. Aplikasi bahan yang akan dikromatografikan pada la pisan tipis berupa titik dan dilakukan dengan meng gunakan mikrokapiler* Eluasi dilakukan dengan arah keatas (eluasi naik). (32). 2.3* Pelaksanaan kromatografi kertas. Dilakukan dengan menggunakan kertas kromatografi Whatman No. 1.
Aplikasi bahan berupa titik dengan
menggunakan mikrokapiler dan eluasi dilakukan de ngan arah menurun (eluasi turun).
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
68
Penjenuhan bejana kromatografi dilakukan
selama
kurang lebih 24 jam. Dasar bejana diisi air ling yang dicampur dengan fasa gerak dan
su -
tempat
sandaran kertas diisi fasa gerak, kemudian bejana ditutup dengan rapat (2,18). 2.4. Penunjukan adanya alkaloid. 2,4.1. Reaksi pengendapan sebagai u.ii pendahuluan. Masing-masing sejuinlah 4 ml. ekstrak
S. , S. J Jdan Sm dipanaskan di atas penangas air sampai kental seperti sirup. Setelah dingin ditambah 10 ml. HC1 2N, diaduk kemudian dipanaskan la
gi di atas penangas air selama 3 - 5
menit.
Setelah dingin ditambah’0,5 g. NaCl,
diaduk
rata kemudian disaring. Filtratnya adalah A.., J A i dan Affi. Sebagian dari masing-masing fil trat tersebut digunakan untuk uji pendahuluan adanya alkaloid dengan pereaksi-pereaksi
Ma
yer, Wagner, Bouchardat dan Dragendorff. Jika terjadi endapan putih dengan pereaksi
Mayer
atau endapan coklat dengan pereaksi- pereaksi Wagner dan Bouchardat serta endapan jingga de ngan pereaksi Dragendorff menunjukkan
adanya
alkaloid. Hasil pemeriksaan tidak pasti menunjukkan a — danya alkaloid karena hanya terjadi kekeruhan
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
69
yang setelah beberapa lama baru timbul enda pan abu-abu kehitaman dengan pereaksi Mayer , sedang dengan pereaksi-pereaksi Wagner, Bou chardat dan Dragendorff terjadi kelteruhan pekat yang setelah beberapa lama baru
timbal
endapan coklat-hitam. (tabel VII). 2.4*2. Penentuan adanva alkaloid primer.sekunder dan tersier. Sisa masing-masing filtrat pada 2*4.1. ditambah NH^OH 28# secukupnya sampai alkalis, ke mudian dikocok dengan 10 ml. kloroform dalam corong pisah. Fasa air/alkalis dan fasa klo roform dipisahkan. Fasa air/alkalis digunakan untuk penentuan berikutnya. Fasa kloroform ditambah 0,5 g* Wa^SO^ elcsikatus, didiamkan beberapa saat kemudian disa ring. Kloroform diuapkan sampai kering
dan
sisa dilarutkan dalam metanol untuk pemerik saan dengan kromatografi lapisan tipis
dan
reaksi pengend.apan» 2.4.2.1. Pemeriksaan dengan kromatografi
lapisan
tipis. Bahan : elcstrak kloroform/metanol. Fasa diam ; Kieselgel G. Type 60 E. Merck. Fasa gerak : etil asetat : metanol : air (100 : 16,5 : 13,5).
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
70
Penampak bercak : pereaksi Dragendorff asam tartrat. Pemeriksaan dengan kromatografi lapisan tipis terayata memberikan hasil yang negatif karena tidak didapatkan sebuali ber cakpun
(tabel VIII). Ssdangkan jika ada
alkaloid akan didapatkan bercak berwarna merah-jingga atau jingga-coklat. 2.4.2,2. Reaksi pengenda-pan.. Masing-masing larutan metanol pada 2.4.2,. sisa unt.uk kromatografi lapisan tipis diuapkan sampai kering, kemudian ditambah. 5 ml* HC1 2N., dipanaskan selama 3-5 menit di atas penangas air sambil S-etelah dingin disaring, filtrat
diaduk. untuk
penentuan adanya alkaloid primer, sekunder dan tersier dengan pereaksi-pereaksi Mayer, Wagner, Bouchardat dan Dragen
-
dorff. Hasil penentuan dengan reaksi pengenda pan adalah negatif karena tidak
terjadi
kekexuhan atau endapan (larutan
tetap
jemih).
(tabel VTI).
Penentuan dengan reaksi pengendapan dan pe meriksaan dengan kromatografi lapisan tipis,
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
71
tidak menunjukkan adanya alkaloid primer, sekunder dan tersier daJLam daun ketiga
jenis
Stachytarpheta tersebut. (tabel VII , VIII), 2.4.3. Penentuan adanya alkaloid kuarterner dan ami no oksida. Fasa air/alkalis pada 2.4*2.. dinetralkan de ngan HC1 21T dan dilakukan reaksi pengendapan dengan pereaksi—pereaksi Mayer, Wagner, Bou chardat dan Dragendorff, Hasil penentuan ini adalah negatif karena ti dak didapatkan kekeruhan atau endapan* (tabel VII). 2.5. Penunjukan adanya flavonoid. Masing-masing sejumlah 2 ml. ekstrak S.^ , 3^
dan
Sm dipanaskan di atas penangas air sampai keringr Setelah dingin ditambah 5 ml. heksana,diaduk-aduk sebentar kemudian larutan heksana dibuang. Pekerjaan ini dilakukan berulang-ulang sampai
larutan
heksana tidak berwarna. Sisa dilarutkan dalam
10
ml. etanol 80#, disaring dan filtratnya : F^. r F^ dan Fm untuk reaksi warna,, kromatografi lapisan tipis, dan kromatografi kertas.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
72
2.5-1. Reaksi warna. 2.5.1.1'. U.ii Bate-Smith dan Metcalf* Sebagian dari filtrat F^ ,
dan F^
ma-
sing-masing ditambah 0,5 nil* HG1 pekat dan diamati perubahan warna yang terjadi. Ke^ mudian dipanaskan di atas penangas air selarna 15 menit dan diamati lagi perubahan warna yang terjadi selama satu jam.
Bila
terjadi warna merah terang atau violet menunjukkan adanya golongan kandungan fla vonoid (leukoantosianin). Hasil pemeriksaan disini sukar diamati karena larutan berwarna coklat.-me.rah. (tabel VII). 2 •5.1.2. U.ii Wilaltatter. Sebagian dari filtrat F^., F^ dan Fm
pada
2.5. masing-masing ditambah 0,5 ml.
HC1
pekat dan sedikit serbuk atau potongan logam Mg, diamati perubahan warna yang terjadi selama 10 menit. Bila terjadi warna mulai jingga sampai merah tua atau hijaubiru menunjukkan adanya flavonoid. Adapun hasil pemeriksaan sukar diamati karena larutan berwarna coklat. (tabel VII).
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
73
2.5.2. Pemeriksaan dengan kromatografi lapisan tipis. Bahan : ekstrak etanol 80# (filtrat F. ,
F.
J
dan Fffi pada 2.5.). Fasa diam : Kieselgel G. Type 60 E. Merck. Fasa gerak : etil ase.tat : metil etil keton : asam formiat t air (5 : 3 : 1 : 1) Penampak bercak t uap amoniak atau
pereaksi
sitrat-borat. Untuk penampakan bercak dengan pereaksi sitratborat, setelah penyemprotan dilakukan pemana san pada suhu 100° G. selama 3 - 5
menit.
Ha
sil pemeriksaan positif bila didapatkan bercak berwarna kuning yang jelas, coklat lemah, ku ning-hijau, merah-jingga atau biru agak hijau. Adapun hasil pemeriksaan dengan kromatografi lapisan tipis terhadap golongan kandungan flavonoid dari daun ketiga jenis Stachvtarpheta tersebut didapatkan bercak berwarna kuning muda. (tabel VIII ; gambar 23 a). Harga Kf : S. .jamaicensis
0,71
3. indica
0,71
S. mutabilis
0,70
2.5.3. Pemeriksaan dengan kromatografi kertas. Bahan : ekstrak etanol 80% (filtrat
Skripsi
F^ , F^
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
74
o
*o
T3 •H C O re
W
e -rp
M Q) X
C "D O > re re u rH •H
o
r\J
<*- TD
E
R} o> O 4 (0
C
C -H re cn •
->
c in D TD • C W re •H W
c
o
c
0) (0 u o» ♦H
c re o E H re o •t~ cn
e
<>
5
o
m
>c
a
to •H in c 0) o
s
•H re
E
•
re •r-
« w E tn •H re f—1
•
c •H O' 3 D O re re ■P *D 4-> re 3 u
"O c •H •
«H •H
A
re ■P
3 E *
in
in
•
• C\J
• fO
••
•H E o U p r e « i i *D in
tt
•H
••
o
lO
C
-P
b 0) -p
re
w <«-i a
re X) E
o
re M
B 0*
a
c
k
LD
re u •H
CO <“
e
OJ
(f)
5
Q)
re
B rt U cn
o
H
. 1 , Lrv
Skripsi
o
2
■P
re
1 , ui
, 1 O
a o f-t CD
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
75
dan Fm pada 2.5.). Fasa diam : Whatman No. 1. Fasa gerak ? n-butanol : asam asetat ; air
Penampak bercak : pereaksi sitrat-borat. Setelah penyemprotan dilakukan pemanasan pada suhu tidak lebih dari 80° G. selama 2-3 menit. Hasil pemeriksaan dengan kromatografi
kertas
terhadap golongan kandungan flavonoid dari daun ketiga jenis Stachytarpheta tersebut dida patkan bercak berwarna kuning muda yang jelas. (tabel IX ; garabar 23 b). Harga S-. jamaicensis
0,46
S. indica
0,46
S. mutabilis
0,46
:
2.6. Penun.iukan adanya glikosida antrakinon. 2.6.1. U.ii Borntrager..
dan Sm diuapkan di.atas penangas air
sampai
kering. Setelah dingin ditambah 10 ml. suling, diaduk rata dan disaring.
air
Filtrat
yang didapat kemudian dikocok dengan benzena (dua kali) dalam corong pisah,
5 ml. fasa
benzena dipisahkan dan ditampung. Fasa ben -
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
76
zena yang didapat tersebut dibagi menjadi dua: bagian I sebagai blangko, bagian II ditambah 5 ml. NH^OH. dan dikocok. Bila ada antrakinon maka lapisan NH^OH
akan
berwarna merah.. Terayata hasil pemeriksaan tidak menunjukkan adanya antrakinon karena lapisan NH^OH berwarna.
tidak
(tabel VII).
2.6.2. U.ii modifikasi Borntrager. Masing-masing sejumlah 1 ml. ekstrak 3- , S. J
dan 3m diuapkan di atas penangas air sampai ke ring. Setelah dingin ditambah. 10 ml. KOH 0,5N dan 1 ml. H^O^ encer. Dipanaskan di atas pe nangas air selama 10 menit kemudian disaring. Filtrat yang didapat ditambah asam asetat glasial sampai reaksi asam kemudian diekstraksi dengan 5 ml. benzena (dua kali). Fasa benzena dipisah dan ditampung, kemudian dibagi menja di dua : bagian I sebagai blangko, bagian II ditambah 5 ml. NH^OH dan dikocok. Bila terdapat antrakinon maka lapisan akan berwarna merah. Adapun hasil pemeriksaan yang didapat
tidak
menunjukkan adanya antrakinon dalam daun ke-
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
77
tiga jenis Stachytarpheta tersebut karena la pisan NH^OH hanya berwarna putih kekuningan . (tabel VII), 2*6*3. Pemeriksaan dengan kromatografi lapisan tipis. Bahan : ekstrak
dan
pada 2.1.
Fasa diam : Kieselgel G. Type 60 iS. Merck diimpregnasi dengan NaOH 0,1N. Fasa gerak : benzena : etil asetat : asam a setat (75 : 24 : 1). Penampak bercak : larutan 10$£ KDH dalara metanol. Bila didapatkan bercak berwarna merah oienun jukkan adanya antrakinon. Adapun hasil pemeriksaan dengan kromatografi lapisan tipis terhadap golongan kandungan glikosida antrakinon dari daun ketiga jenls otach.vtarpheta tersebut adalah negatif karena ti dak didapatkan sebuah bercakpun. (tabel VIII'). 2.7. Penun.jiukan adanya glikosida .jantung, 2.7.1. Reaksi warna. 2*7.1.1. U.ji Keller-Kiliani. Masing-masing sejuinlah 2 m3., ekstrak 3. , J
dan Sm diuapkan di atas penangas
air
sampai kering. Setelah dingin diekstraks.i dengan heksana berulang-ulang sampai la -
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
78
rutan heksana tidak berwarna. Sisa dipa naskan di atas penangas air untuk menghilangkan sisa heksana. Setelah dingin di tambah 3 ml. pereaksi FeCl^ , diaduk rata dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.Selanjutnya ditambah 1 ml. HgSO^ pekat me lalui dinding tabung reaksi
dan
diamati
warna yang terjadi pada batas kedua cai ran (warna cincin). Hasil pemeriksaan a dalah positif jika terjadi cincin berwar na coklat kemerahan yang perlahan - lahan berubah menjadi biru atau violet. Adapun hasil pemeriksaan terhadap golongan kandungan glikosida jantung
dari daun
ketiga jenis Stachytarpheta tersebut adalah negatif karena terjadi cincin
yang
berwarna kuning. (tabel VTl). 2.7.1.2. U.ii Liebermann-Burchard. Masing-masing sejumlah 2 ml, ekstrak S^ dan
diuapkan di atas penangas
, air
sampai kering. Setelah dingin diekstraksi dengan heksana berulang-ulang sampai la rutan heksana tidak berwarna. Sisa ditam bah 10 ml. kloroform, diaduk rata dan disaring ke dalam tabung reaksi yang berisi
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
79
100 mg* Na^SO^ eksikatus. Setelah didiamkan beberapa saat kemudian disaring. Filtrat yang didapat dibagi menjadi dua : baglan I sebagai blangko, bagian II ditambah tiga tetes asam asetat anhidrat dan satu tetes ^ 3 0 ^ pekat, di kocok perlahan-lahan dan diamati yang terjadi. Hasil pemeriksaan
warn adalah
positif bila terjadi warna biri-hijau. Adapun hasil pemeriksaan disini tidak menunjukkan adanya glikosida jantung
dalam
daun ketiga jenis Stachytarpheta tersebut karena tidak ada perubahan warna. (tabel VII). 2.7*2. Pemeriksaan dengan kromatografi lapisan tipis. Bahan t ekstrak S. , S. dan S_ pada 2.1. J l m Fasa diam : Kieselgel G. Type 60 E. Merck* Fasa gerak ;
kloroform : metanol ( 1 : 1 ) .
Penampak bercak : pereaksi Kedde. Hasil pemeriksaan adalah positif bila terda pat bercak berwarna biru-violet. Adapun hasil pemeriksaan terhadap golongan kandungan glikosida jantung dari daun ketiga jenis Stachytarpheta tersebut adalah negatif karena tidak terdapat bercak berwarna biru violet, (tabel VIII).
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
80
2.8. Penuniukan adanya glikosida sianhidrin, Dilakukan dengan uji Guignard (reaksi warna) masing-masing sejumlah 2 - 5 g, daun segar
: yang
audah dipotong-potong halus dari ketiga jenis 3tach.ytarpheta tersebut dimuka, dimasukkan
ke dalam
tiga buah labu Erlenmeyer kemudian ditambah suling secukupnya dan beberapa tetes
air
kloroform *
Labu Erlenmeyer segera ditutup rapat-rapat dengan kertas saring yang telah dicelupkan ke dalam la rutan yang mengandung 5 g.
+ 0,5 g.
asam
pikrat + 100 ml. air suling dan dikeringkan. Di biarkan pada suhu kamar selama tiga jam.
Diamati
perubahan warna yang terjadi pada kertas
saring.
Keaksi positif bila terjadi bayangan warna merah. Adapun hasil pemeriksaan yang didapat tidak
me -
nunjukkan adanya golongan kandungan glikosida si•anhidrin karena pada ketiga kertas saring
tidak
ada perubahan warna. (tabel VII). 2.9. Penun.jukan adanya saponin. 2.9.1. U.ii pembentukan buih. Masing-masing sejumlah 1 ml. ekstrak Sj , 3^ dan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Di
tambah 10 ml. air suling kemudian dikocok kuat**kuat selama 30 detik. Bila terjadi yang stabil selama lebih dari 30
Skripsi
menit
buih dan
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
tinggi buih lebih. dari 3 cm* di atas permuka— an cairan menunjukkan adanya golongan dungan s-aponin. Sebagai pembanding
kan
-
digunakam
daging buah Sapindus rarac. Adapun hasil pemeriksaan tidak menunjukkan adanya saponin dal am daun ketiga jenis Stachy tarpheta tersebut karena terjadi 'bfiiih yang ti dak stabil. (tabel VII). Keaksi warna. Masing-masing sejumlah 2 ml. ekstrak
■* Sj_
dan Sm
sampai
diuapkan di atas penangas air
kering. Setelah dingin diekstraksi dengan hek sana berulang-ulang sampai larutan heksana ti dak berwarna. Sisa ditambah 10 ml.
kloroform,
diaduk rata dan disaring ke dalam tabung re aksi yang berisi 100 mg.
eksikatus.Se
telah didiamkan beberapa saat kemudian disa ring. Filtrat yang didapat dibagi menjadi ti ga bagian : bagian I sebagai blangko, bagian II untuk uji Iiiebermann-Burchard, bagian III untuk uji Salkowski. 2.1. U.il Liebermann—Burchard, Bagian II ditambah tiga tetes asam asetat anhidrat dan satu tetes H-SO. pekat, di -
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
82
kocok perlahan-lahan dan diamati warna yang terjadi. Reaksi positif bila terjadi warna hijau-biru, merah-violet atau kuning muda. Adapun hasil pemeriksaan tidak menunjukkan adanya golongan kandungan saponin dalam daun ketiga jenis Stachytarpheta tersebut karena tidak terjadi perubahan warna. (tabel VII). 2.9.2.2. U.ii Salkowski. Bagian III ditambah 1 - 2 ml. H^SO^
pekat
melalui dinding tabung reaksi. Reaksi po sitif bila terjadi warna merah pada
batas
kedua cairan (warna cincin) atau pada fasa asam bila campuran dikocok. Adapun hasil pemeriksaan adalah negatif karena hanya terjadi warna kuning pucat. (tabel VII). 2.9.3. Pemeriksaan dengan kromatografi lapisan tipis. Masing-masing sejumlah 2 ml. ekstrak dan Sm dimasukkan ke dalara labu Erlenmeyer. Di tambah 2 ml. HC1 1N dan dicampur rata. Selan jutnya labu Erlenmeyer ditutup dengan
corong
yang disumbat kapas dan dipanaskan di atas penangas air selama empat jam. Setelah dingin dinetralkan dengan amonia dan diuapkan
Skripsi
di
atas
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
83
penangas air sampai kental. Sisa diekstraksi dengan 5 ml. kloroform, disaring dan
filtrat
untuk kromatografi lapisan tipis.. Fasa diam : Kieselgel G. Type 60 E. Merck. Fasa gerak :
etil asetat : kloroform (1 : 1).
Penampak bercak : pereaksi SbCl^ dalam asam asetat. Setelah penyemprotan dilakukan pemanasan pada suhu 110° G. selama 10 menit. Hasil pemerik saan positif jika t.erjadi bercak berwarna merah muda - violet. Adapun hasil pemeriksaan dengan kromatografi lapisan tipis disini tidak menunjukkan adanya golongan kandungan saponin dalam daun
ketiga
jenis Stachytarpheta tersebut karena tidak di dapatkan bercak berwarna merah muda - violet, (tabel VIII). 2*10. Penun.jukan adanva tanin dan senyawa poli-fenol. Masing-masing sejumlah 2 ml. ekstrak S. , S. dan J i diuapkan di atas penangas air sampai kering. Kemudian ditambah 20 ml. air suling panas, diaduk rata. Setelah dingin ditambah lima tetes
larutan
10$ NaCl, diaduk rata kemudian disaring.
Filtrat
yang didapat dibagi menjadi empat bagian : bagian I sebagai blangko,
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
84
bagian II dan III untuk reaksi pengendapan, bagian IV untuk reaksi warna. 2*10.1. Reaksi pengendapan. 2.10.1.-1. U.ii gelatin. Bagian II ditambah empat atau lima tetes larutan 1# gelatin, diamati
terjadinya
endapan. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya tanin dalam daun ketiga jenis Stachytar pheta tersebut karena terjadi endapan kuning-coklat. (tabel VII). 2.10.1.2. U.ii garam-gelatin. Bagian III ditambah beberapa tetes laru tan garam-gelatin (larutan l^gelatin dan larutan 1# NaCl), diamati terjadinya en dapan. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya tanin karena terjadi endapan kuning-coklat. (tabel VII). 2.10.2. Reaksi warna. Bagian IV ditambah larutan FeCl^ tetes
demi
tetes sarnbil diamati warna yang terjadi. Bi la terjadi warna biru-hitam, biru-hijau atau hijau-hitam menunjukkan adanya tanin. Hasil pemeriksaan yang didapat adalah laru -
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
85
tan berwarna hijau-hitam.
(tabel VII).
2.11. Penun.iukan adanya minvak atsiri. Dilakukan dengan kromatografi lapisan tipis. Cara ekstraksi : mikrodestilasi uap air dengan alat. tanur TAS, menggunakan bahan masing-masing 0,2 g. serbuk daun S. .iamaicensis. S. indica dan S. mutabilis. Fasa diam : Kieselgel G. Type 60 3. Merck. Fasa gerak :
kloroform : benzen (1 : 1).
Penampak bercak : pereaksi asam fosfomolibdat. Setelah penyemprotan dilakukan pemanasan pada suhu 105 - 110° C. selama 5 - 1 0 menit. Adanya mi nyak atsiri ditunjukkan dengan bercak berwarna biru tua. Adapun hasil pemeriksaan dengan kromatografi la pisan tipis didapatkan tujuh buah bercak berwarna 'biru tua pada masing-masing jenis Stachytarpheta tersebut. (tabel VIII ; gambar 24). S. .iamaicensis. Bercak : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Skripsi
Harga R^ : 0,09 0,17 0,37 0,56 0,67 0,84 0,94
Warna bercak : biru biru biru biru biru biru biru
tua tua tua tua tua tua tua
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
86
Gambar 24 t Kromatogram lapisan tipis golongan kandungan minyak atsiri dari daun S> lamaicensis. S. indica dan S» mutabilis. Keterangan garabar : Sgj : ekstrak serbuk daun S. .iamaicensis. S_. : ekstrak serbuk daun S. indica. si --------S__ : ekstrak serbuk daun S. ■ mutabilis. . ........ sm
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
87
S. indica. Bercak:
Harga Rf :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.'
0,09 0,17 0,36 0,55 0,68 0,84 0,94
Warna bercak : biru biru biru biru biru biru biru
tua tua tua tua tua tua tua
S.. mutabilis. Bercak:
Harga R^ t
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
0,10 0,18 0,35 0,54 0,65 0,78 0,88
Warna bercak : biru biru biru biru biru biru biru
tua tua tua tua tua tua tua
2.12, Penun.jukan adanya iridoid. 2.12.1. Reaksi warna. Masing-masing sejumlah 2 - 5 g. serbuk S. .iamaicensis. S. indica dan
S. mutabilis-
direndam dalam 5 ml. larutan 1% HC1 3 - 6
daun
selama
jam. Lima atau enam tetes ekstrak
tersebut masing-ma’sing dimasukkan
ke
HC1 dalam
tiga buah tabung reaksi yang berisi 1 ml. pereakai Trim-Hill. Tabung dipanaakan pada nyala api bebas selama 1. — 2 menit sambil dia mat! warna yang terjadi. Bila terjadi
warna
merah-violet atau biru sampai biru-hijau me nunjukkan adanya iridoid.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
88
Easil pemeriksaan yang diperoleh adalah laru tan berwarna bi.ru-h.ijau untuk ketiga
jenis
Stachytarpheta tersebut. (tabel VII). 2.12.2. Pemeriksaan dengan kromatografi kertas. Bahan : ekstrak S. .S. dan S pada ;?.1 3 i m Fasa diam : Whatman No. 1. Fasa gerak : n-butanol : etanol i air ( 40
11 : 19 ).
Penampak bercak : - pereaksi ShCl^ dalam klo roform. - pereaksi anis-aldehid. — pereaksi Trim-Hill. Setelah penyemprotan dilakukan peraanasan pada suhu tidak lebih dari 80° C. selama 2 — 3 menit Hasil pemeriksaan dengan kromatografi
kertas
terhadap golongan kandungan iridoid dalam da un ketiga jenis Stachytarpheta tersebut ada lah sebagai berikut
(tabel IX) :
2.12.2..1. Pereaksi SbCl^*dalam kloroform. Pada masing-masing jenis didapatkan sebuah bercak berwarna biru-un/^u. (garnbar 25a). H a '”*0'0 R
S. .iamaicensis S. indica. S. mutabilis.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
89
2,12.2.2. Pereaksi anis-aldehid. Pada masing-masing jenis didapatkan sebuah bercak berwarna coklat-hijau
dengan
latar belakang merah muda. (gambar 25b). Harga R^ : S. jamaicensis. S. indica.
0,51 0,52
S. mutabilis.
0,53
2.12.2.3. Pereaksi Trim-Hill. Pada masing-masing jenis didapatkan sebuah bercak berwarna coklat dengan latar belakang biru muda. (gambar 25c). Harga R^ :
Skripsi
S. indica.
0,54
S. mutabilis.
0,54
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
90
•rt
O O 0
U
cd rtf CO
•rl *d rH
rH
•H -H O £> TJ ©
M 1
•H - P
rH
U
U g2
•H
rO cn
£3 •
GJcn txD S3 TD 'd CJ CO 0} ■M O •H CJrt CO Cl fcO-H
•H CO X 03 0) U
s'*
CL)
Ph LaiJ
A
S o • O
rH 00
tD -
CO CO - H CJ CO
•p rt Jh
M I L I ft PBh PO 11 a K A A N U N JV b R M T A S A lR L A N C O A '
CO •rH W c a> o *H cd Q c3 •r a
• CO •H • rH cd •H o rO H cd d •P CJ H s
• • • CO / } CO
S t ' R A B A Y
• • 4•
••
•r».H S
CO CO CO
O • CO a a
-P C/3 O
cl
a
P Cd
W 'd
-d
0 rt
in CM
-p
CD
rH
(0 1 co •H
u a £>
s
■H CO M CO <1) a)
Pm iiliiilililjlilililili[ililit^ ilililih h lil!liM il?|ililii>filili|ililitj|^tili*>triilf
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
91
Gambar 25c r Kromatogram kertas golongan kandungan iridoid dari daun S.. .iamaicensis , S» indica dan S. mutabilis dengan pereaksi Trim-Hill. Keterangan gamb&r : * S. iamaicensis. S± : 3. indica. S_ : S. mutabilis.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
Skripsi
- tulang daun - warna
- pangkal - tepi
- helai daun, - ujung
- tangkai da un
4 - Daun : - jenis
- permukaan
- warna
- jenis - arah tumbuh - cabang/ranting.
3. Batang : - bentuk
tunggang bercabang
mencapai 1 m.
perdu, rebah
S. indica
tumpul-membulat. meruncing. beringgit, ka dang-kadang agak bergerigi menyirip sebelah atas hijau muda, sebelah bawah hijau pucat.
menyirip sebelah atas hijau tua, sebelah bawah hijau pucat.
pendek 1 - 2 cm) pendek (0,5 - 1 cm)
meruncing pen dek. meruncing. bergerigi-beringgit.
tunggal, tidak lengkap. (daun bertangkai)
licin, lunak.
tunggal, ti dak lengkap. (daun bertangkai)
kasap.
segi ompat-bulat. lunak. tegak tumbuh condong ke atas, berpasangan. hijau-coklat. hijau-coklat. segi empat bulat. kaku. tegak tumbuh condong ke atas, berpasangan.
tunggang bercabang.
mencapai 2 m.
- tinggi 2 . Akar
perdu, tegak
S. jamaicensis
1. Habitus : - jenis
Jenis tumbuhan Habi-X. tus d a n X ^ bagian-ba-^v gian tumbuhaiNv
I
Ketiga jenis Stachytarpheta mempunyai jenis akar yang sama. Batang akar sangat panjang sedang akar cabang cukup panjang.
S. indica merupakan tumbuhan perdu yang rebah sehingga raenyerupai rumput-rumputan dan terendah dari ke tiga jenis tersebut, sedang yang tertinggi adalah S. mutabilis.
Keterangan
5. .iamaicensis dan 3. mutabilis inempunyai -tulang-tulang cabang dan urat-urat daun yang menonjol di permukaan terutama permukaan sebelah bawah, sedang pada S. indica hanya tulang-tulang cabang tumpul atau yang tampak di permu agalc runcing. kaan dan tidak begitu menonjol. meruncing. beringgit, ka Di antara ketiga je nis ini S. indica dang-kadang agak bcrgeri- mempunyai tangkai da un yang paling pan Cijang, lebih lunak dan menyirip kadang-kadang berwarna ungu pada permuka an sebelah atas sam sebelah atas hijau terangT pai ke pertengahan ibu tulang daun, yang hijau kotor, sebelah bawah sering dijumpai terutama jika tumbuhan hijau pucat. berbunga. tunggal, ti dak lengkap. (daun bertang kai) pendek dan bei rambut. (1 - 1,5 cm)
3 . j$maicensis dan S. indica mempunyai bentuk batang yang berubah secara bertahap dari ujung sampai pangkal yaitu dari segi empat sampai men jadi bulat, sedangkan pada S. mutabilis ha hijau abu-abu- nya batang pangkal coklat. yang berbentuk bulat, cabang dan ranting kasap, berram- berbentuk segi empat. but. S. indica mempunyai batang yang lunak dan selalu rebah ke tanah aehingga tampak seper ti tumbuh menjalar dan menyebar di atas tanah.
segi empat-bulat. kaku. tegak tumbuh condong ke atas, berpa sangan.
tunggang bercubang.
mencapai 3 m.
perdu, tegak
S. mutabilis
HASIL PENGAHATAN MAKROSKOPIK PADA S. JAMAICENSIS. S. INDICA DAN S. MUTABILIS
TABEL
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
Skripsi
maj emuk, lengkap. ujung batang, cabang atau ranting. rasemosa-bulir
ketiak daun dan ujungujung batang, cabang atau ranting.
ketiak daun dan ujungujung batang, cabang atau ranting.
- tabung
- tajulc, - bentuk
bibir lebar, bersecjnen lima dua di atas dan tiga di bawah (zigomorf). sempit^bengkok.
bibir lebar, bersegmen lima, dua di atas dan tiga di bawah (zigomorf). sempit,bengkok. sempit, bengkok.
30-90 cm. berbentuk segi tiga runcing dengan sisi serupa selaput, berwama hijau. berbentuk ta bung, aktinomorf bergigi empat dengan ujung runcing tajam berwar na hijau.
15-50 cm. berbentuk segi tiga runcing dengan sisi serupa selaput, berwarna hijau. berbontuk ta bung, aktinomorf bergigi empat dengan ujung runcing tajam berwar na hijau.
bibir lebar, bersef^en lima, dua di atas dan tiga di bawah (zigomorf).
majemuk, lengkap. ujung batang, cabang atau ranting. rasemo sa-bulir
majemuk, lengkap. ujung batang, cabang atau ranting. rasemosa-bulir
ketiak daun dan ujung-ujung batang, cabang atau ranting.
kuncup tumbuh. tertutup.
berhadapan. panjang : 3 20 cm. lebar : 2,5 12 cm.
agak tebal. agak berkerut di sebelah atas dan ber kerut di sebe lah bawah, berainbut halus. bulat telur.
tipis, lunak. agak rata atau sedikit berke rut, licin dan agak mengkilap di sebelah atas & bav/ah. jorong-bulat panjang. berhadapan. panjang : 3 14 cm. lebar : 2 - 6,5 cm.
S. mutabilis
S. indica
kuncup tumbuh. kuncup tumbuh. tertutup. tertutup.
- tipe perbungaan - ukuran bulir 15-50 cm. - daun pelin- berbentuk segi tiga runcing dung dengan sisi serupa selaput, berwama hijau. berbentuk ta - kelopak bung, aktinomorf, bergigi empat dengan ujung runcing tajam, berwarna hijau .
- tempat tum buh
6. 3unga : - jenis
5. Kuncup : - jenis - kcadaan - tempat
berhadapan. panjang : 313*5 cm. lebar : 2,5 7,5 cm.
bulat telur.
- bentuk - letak - ukuran
agak tebal. berkerut don agak mengkilap di sebelah atas, berkerut di sebelah ba wah.
- daging - permukaan
Jenis X. tumbuhan tlabi-^S. S. .iamaicensis tus dan x. bagian-ba-^^ gian tumbuhan^v
I
LAJ'IJUTAIT
TABEL
Pada S. .ismaicensis dan S. indica terdapat warna putih yang melingkar pada bagi an teratas tabung sebelah dalam dan pangkal bibir, sedang pada S. mutabilis, liingkaran ini ber warna ungu merah.
Setiap bunga mempunyai sebuah daun pelingung. Daun pelindung ini tetap ting gal, menempel kuat pada kelopak. Kelopak ini tetap tinggal dan berguna sebagai pembungkus buah yang terbentuk.
Jumlah bunga yang me kar setiap hari antara 5 - 0 buah. Bunga mudah gugur, uraumnya mekar pada pagi hari dan segera rontok pada sore harinya. Pada S. mutabilis, semua bagian bunga tertutup oleh rambut yang halus.
Kuncup ujung akan tumbuh menjadi cabang-cabang dan da un-daun atau bunga, sedang kuncup ketiak akan tumbuh menjadi cabang-cabang dan daun-daun saja. Kuncup juga dapat tumbuh pada bulcu-buku bekas cabang, ran ting atau daun yang gugur.
Warna ungu ini juga dijumpai pada ketiak daun dan hanya pada daun-daun yang dekat dengan bunga.
Keterangan
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
Skripsi
7 . Buah dan biji* tunggal, buah - jenis kotak. bulat panjang. - bentuk panjang 3 - 4 - ukuran mm.
tunggal, buah kotak.' bulat panjang. panjang 3 - 4 mm.
empat, dua sta minodia. menernpel pada tabung tajuk sebelah atas. sebuah, bertangkai pan jang dan kepala berbentuk bul at. menumpang,terdiri dari dua daun buah dan d.ua ruangan.
- benangsari, - jumlah empat, dua staminodia. - letak menempel pada tabung tajuk sebelah atas. - putilc sebuah, bertangkai pan jang dan kepala berbentuk bulat. - bakal bu menuinpang (terdiri dari dua ah daun buah dan dua ruangan.
- ukuran panjang tabung + 1 cm. Tebar bibir 0,8 - 1 cm.
ungu pucat.
S. indica
ungu tua-kebiruan. punjang tabung + 1 cm. Tebar bibir 0,0 - 1 cm.
- v/arna
X . Jenis H a b ^ N ^ buhan S. jamaicensis tus danN. bagian-baX. gian tumbuhX. an \v
I
LAIJJUTAIT
TABEL
Permukaan sebelah da1am umumnya berambut sangat halus.
Keterangan
tunggal, buah kotalc. bulat panjang. panjang 6 - 7 mm.
Buah ini leering dan jika masak membelah menjadi dua ruangan yang tiap-tiap ru angan berisi satu bi jiBuah berujung runcing dan berparuh.
empat, dua staminodia. menempel pada tabung tajuk sebelah atas. sebuahjberTangkai putik membuat buah tampak berpatangkai pan jang dan kepa- ruh. la berbentuk bul at. menuinpang 91erdiri dari dua daun buah dan dua ruangan.
panjang tabung + 2 cm. lebar bibir 1,5 - 2 cm.
merah muda
S. mutabilis
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta
Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
Skripsi
S. jamaicensis
- trakeida
4. Xilem : - trakea
3. Kambium : - bentuk sel - dinding sel - ruang antar sel
2. Floem :
- kambium ga bus, - bentuk sel - dinding sel - ruang antar sel - feloderm, - bentuk sel - dinding sel - ruang antar cel tipis tidak ada
tipis tidak ada
besar, berben tuk poligonalbulat dan berdinding sangat tebal kecil, berben tuk poligonalbulat dan berdinding tebal
besar, berben tuk poligonalbulat dan berdinding sangat tebal kecil, berben tuk poligonalbulat dan berdinding tebal
tidak ada tidak ada tidak ada
besar, berben tuk poligonalbulat dan berdinding sangat tebal kecil, berben tuk poligonalbulat dan berdinding tebal
empat persegi panjang sangat tipis empat persegi panjang sangat tipis
terletak di sebelah luar xilem
tidak ada
tipis
empat persegi panjang sangat tipis
terletak di se terletak di se belah luar xi bel ah luar xilem lem
poligonal
poligonal
poligonal
tidak ada atau sangat kecil
tidak ada atau sangat kecil
tidak ada atau sangat Icecil
tidak ada
tidak ada
empat persegi panjang tipis
tipis
tipis
empat persegi panjang tipis
poligonal
S. mutabilis
poligonal
S. indica
empat persegi panjang tipis
1. Peridenn : - gabus, poligonal - bentuk sel - dinding tipis sel - ruang an- tidak ada tar sel
Jaringan
Jenis tumbuhan
Terdiri dari xilem primer di sebelah da lam dan xilem sekun der di sebelah luar mengelilingi xilem primer. Xilem ini dengan pe warnaan floroglusinIIC1 pekat berwarna merah.
Terdiri dari satu atau dua lapis sel, Pada pengamatan kadang-kadang lcurang jelas.
Flo§m ini merupakan jaringan sekunder. Sel-selnya sangat kecil.
Terdiri dari beberapa lapis sel. Seperti sel-sel gabus tetapi berukuran lebih kecil.
Terdiri dari satu atau dua lapis sel.
Terdiri dari beberapa lapis sel dan sel tam pak kosong. Dengan pewarnaan floroglusinHC1 pekat kadang berwarna merah. Kadang-kadang ada tetapi sempit sekali.
Keterangan
HA'SIL PENGAMATAI'J MIKROSKOPIK PADA IRISAN MELINTANG AKAR TU1JGGA1JG S. JAIJAICEHSIS, S. IIJDICA DAN S. I.IUTABILIS
TABEL IX
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
Skripsi
X.
Jenis tumbuhan S. .iamaicensis
sedikit.
poligonal-bulat. tipis. lebar.
tersebar di antara sel-sel paronkim korfceks dan floem. poligonal-bu lat . sangat tebal.
poligonal-bu lat. tipis. lebar.
beberapa lapis. poligonal-bu lat . penebalan lempeng atau lalainer. tidak ada atau kecil sekali. di bawah epi dermis.
sangat banyak, kadang berlapis-lapis.
sedikit sangat banyak.
dua - onam
satu atau dua. sangat
kerucut, sa ngat panjang dan runcing.
kerucut, pan jang dan run cing.
fcersebar dl tersebar di antara sel-sel antara sel -sel paronkim kor- paronkim korteka dan floem. teks dan floem. - bentuk sel poligonal-bu- poligonal-bu lat . lat. oal. sangat tebal. - dinding sel sangat te’
4. Sklerenkim : - letak
satu atau dua, agak panjang.
sangat sedikit.- banyak.
beberapa lapis. beberapa lapis. poligonal-bu- poligonal-bulat lat. penebalan 1cm- penebalan lempeng atau la- peng atau lalamer. lcuner. tidak ada atau tidak ada atau kecil sekali. kecil sekalii di bawah epi di bawah cpidermis. deimis. 3. Parenkim Korfceks : - bentuk sel poligonal-bulat. - dinding sel tipis. lebar. - ruang an tar sel
- ruang an tar sel - letak
- dinding sel
2. Kolenkim : - bentuk sel
- rambut tan- agak banyak. pa kelenjai; - bentuk kerucut bengkok atau keru cut tumpul, pendek. - jumlah satu - tiga. sel - sisilc kesedikit. lenjar - papil agak banyak.
satu lapis. bulat atau bu lat panjang agak persegi. tipis. tidak ada.
S. mutabilis
sangat sedikit, banyak kadang tidak ada. satu. satu atau dua.
satu lapis. bul at atau bu lat panjang agak persegi. tipis. tidak ada.
S. indica
•
- sel kesatu. pala - sel tang satu atau dua, satu, pendek. kai pendek.
satu lapis. bulat atau bu lat panjang agak persegi. - dinding sel tipis. - ruang antar tidak ada. sel - rambut ke- sedikit. lenjar
1. Epidermis : - bentuk sel
Jaringan
X. Keterangan
Berwarna merah dengan pewarnaan floroglusin-HCl pekat.
Kadang-kadang berisi kristal kalsium ok salat bentuk pasir.
Berisi butir-butir klorofil dan kristal kalsium oksalat ben tuk pasir atau pris ma.
Kadang-kadang berisi butir klorofil dan kristal kalsium oksalat bentuk pasir atau prisma.
Pada batang tua kadang-kadang dijumpai jaringan periderm di bawah epidermis.
S. indica mempunyai tonjolan epidermis yang paling sedikit, 3edan£ S. mutabilis paling banyak.
HASIL PENGAMATAN MIKROSKOPIK PADA IRISAN MELINTANG BATANG S. JAI.1AICENSIS. S. INDICA DAN S. MUTABILIS
TA3EL III
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
Skripsi
Jenis tumbuhan
poligonal-bulat. tipis.
berbentuk poligonal-bulat dan poligonalpanjang, din ding sangat tebal, heoar. kecil, bentuk poligonal-bu lat dan pan jang, dinding tebal.
tidak ada.
S. mutabilis
poligonal-bulat. tipis. banyak, besar* berbentuk ja rum atau ba tang panjang dan prisma. sedikit, agak besar,berben tuk batang atau jarum pendelc, pris ma dan pasir.
berbentuk poligonal-bulat dan poligonalpanjang, din ding sangat tebal, besar. kecil, bentuk poligonal-bu lat dan panrjang, dinding tebal.
tidak ada.
poligonal-bulat. tipis.
berbentuk poligonal-bulat dan poligonalpanjang, din ding sangat tebal, besar. kecil, bentuk poligonal-bu lat dan pan jang, dinding tebal.
tidak ada.
beberapa lapis empat persegi panjang. tipis.
di sebelah lu di sebelah lu ar xilem. ar xilem.
S. indica
beberapa lapis. beberapa lapis empat persegi empat persegi panjang. panjang. tipis. tipis.
di sebelah lu ar xilem.
S. jamaicensis
- dinding sel sedikit, kecil, - kristal berbentuk kukalsium okbus, prisma salat atau pasir.
8. Empulur : - bentuk sel
- trakeida
7 . Xilem : - trakea
- dinding sel - ruang antar sel
6. Kambium : - bentuk sel
5. Floem : - letak
Jaringan
\
LAITJUTAU
TABEL III
•
-
-
Kerupakan sel-sel parenkim yang sangat besar. Butir-butir klorofil terdapat pada selsel yang berdekatan dengan xilem.
-
Berwama merah de ngan pewarnaan floroglusin-HCl pekat.
Pada pengamatan terlihat transparan.
Tipe berkas pengangkutan adalah kulateral terbuka.
Keterangan
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
Skripsi
Jenis tumbuhan \
tidak ada.
tidak ada.
5. Epidermis bawah : - rambut kelenjar - rambut tan pa kelenjar - sisik kelenjar - papil
- lotak xilem - letak floem
4- Berkas penganglcutan : - tipe
- dinding sel - ruang an tar sel - kristal kalsium oksalat
3. Parenkim : - bentuk cel
- ruang an tar sel - letak
- dinding sel
2. Kolenkim : - bentuk sel
- sisik kelenjar - papil
pasir dan pris 111a, banyak.
ada ada
ada ada
ada ada
Tonjolan epidermis umumnya lebih sedikit daripada epidermis atas. Di sini papil dan si sik kelenjar terdapat lebih banyak daripada epidermis atas.
ada tidak ada
ada
Keadaan sel seperti epidermis atas.
Bagian xilem berwarna merah dengan pewarnaan floroglusinIIC1 pekat.
Berisi butir-butir klorofil.
Kadang-kadang berisi butir-butir klorofil.
Kadang-kadang berisi butir-butir klorofil
•
ICeterangan
satu lapis ada
permukaan ba wah. satu lapis tidak ada
permukaan ba wah .
kolateral ter kolateral terbuka. buka. permukaan atas permukaan atas
pasir dan prisma, sedi kit.
satu lapis tidak ada
permukaan ba wah .
kolateral terbuka. permukaan atas
pasir dan prisma, sedi kit .
lebar. lebar. lebar.
1
poliginal-bulat*besar. tipis. ;
beberapa lapis poligonal-bulat. penebalan lakuner atau lempeng. tidak ada atau kecil sekali. di bawah epi dermis atas dan di atas epidermis ba wah.
ada.
ada.
poligonal-bulat^besar. tipis.
beberapa lapis poligonal-bulat. penebalan lakuner atau lempeng. tidak ada atau kecil sekali. di bawah epi dermis atas dan di atas epidermis ba wah.
kadang-kadang ada. ada.
poligonal-bu lat,besar. tipis.
beberapa lapis poligonal-bulat. penebalan lakun or atau lempeng. tidak ada atau kecil sekali. di bawah epi dermis atas dan di atas epidermis ba wah.
ada.
tidak ada.
tidak ada.
tidak ada.
tidak ada.
tidak ada.
ada, terdiri d.ari satu sel kepala dan sa tu atau dua sel tangkai yang pendek. satu-einpat sel, berbentuk ke rucut yang runcing dan panjang.
satu lapis. bulat atau poligonal-bulat. tipis.
S. mutabilis
satu lapis. bulat atau poligonal-bulat. tipis. •
S. indica
satu lapis. bulat atau poligonal-bulat. tipis.
S. .iamaicensis
- rambut tan- satu sel^berbentuk keru pa kelenjar cut pendek.
- dinding sel - ruang an tar sel - rambut kelenjar
1. Epidermis atas : - bentuk sel
Jaringan
\
HASIL PENGAI3ATAN MIKROSKOPIK PADA IRISAN MELIHTAHG DAUN IvIELALUI IBU TULANG DAUN S. JALIAICENSIS, S. INDICA DAN S. MUTABILIS
TASEL IV
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
Skripsi
—
4. Epidermis bawah :
- dinding sel - ruang antar sel
3. Jaringan bu nga karang : - bentuk sel
- dinding sel - ruang antar sel - letak
Jwinffw ■ tiang : - bentuk sel
- sisik lcelenjar - papil
- dinding sol - ruang antar sel - rambut ke~ lenjar - rambut tanpa kelenjar
1. Epidermis atas : - bentuk oel
Jaringan
Jenis ^ X s tumbuhan
V
bersel satuempat, panjang dan run cing, banyak. ada, banyak.
tidak ada.
bersel satu, berbentuk kerucut pendek, banyak. ada, banyak.
satu lapis.
satu lapis.
besar. besar. besar.
satu lapis.
poligonal-bulat. tipis. poligonal-bulat. tipis.
di bav/ah epi dermis atas. di bawah epi dermis atas. di bawah epi dermis atas.
poligonal-bulat. tipis.
sempit. sempit.
satu lapis. poligonal-pan jang ke bawah. tipis. sempit.
satu lapis. poligonal-pan poligonal-pan jang ke bawah. jang ke bawah. tipis. tipis.
satu lapis.
banyak sekali.
tidak ada.
tidak ada.
tidak ada.
tidak ada.
kad ang-kadang ada. banyak sekali. banyak sekali.
Keterangan
Keadaan sel seperti epideimis atas dengan tonjolan lebih sedi kit.
Merupakan sel-sel parenkim dan berisi butir-bufcir klorofil. Pada jaringan ini dijumpai berkas pembuluh dari urat daun atau tulang cabang. Bagian xilem berwarna merah dengan pewarnaan floroglusin-HCl pekat.
Jaringan tiang ini merupakan sel-sel parenkim dan berisi butir-butir klorofil.
•
satu lapis. Umumnya tonjolan epi banyak berupa poligonal-pan dermis papil jang ke samping. tipis.
S. mutabilis
tidak ada.
satu lapis. poligonal-pan jang ke samping. tipis.
3. indica
tidak ada.
satu lapis. poligonal-pan jang ke samping. tipis.
S. ,jamaiconsis
IIASIL PEHGAHATAJI IIIKKOSKOPIK PADA IRISAN MELINTANC DAUH TIDAK UELALUI IBU TULAIIG DAUIJ 3 . JAMAICENSIS S. I1IDICA DA1I 3. MUTABILIS
TABEL
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
Skripsi
tidak teratur. tipis berlekuk-lekuk. tipe diasitik. bulat kecil. kadang-kadang ada, berben tuk* bulat agak besar. tidak ada. tidak ada.
tidak teratur. tipis berlekuk-lekuk. tipe diasitik. bulat kecil. bulat agak besar.
kadang-kadang ada,berbentuk kerucut pen dek dan bersel satu.
2. Epidermis bawah : - bentuk sel - dinding sel - stomata - papil - sisik lcelenjar
- rambut kelenjar - rambut tanpa kelenjar
tidak ada.
bersel satu, berbentuk ke rucut pendek.
tidak ada.
tidak ada.
tidalc teratur. tipis herlekuk-lekuk. tipe diasitik. bulat kecil. bulat agak besar. tidak ada.
S. indica
tidak teratur. tipis berlekuk-lekuk. tipe diasitik. bulat kecil. bulat agak besar.
5 . ;iamaicensis
1. Epidermis atas : - bentuk sel - dinding sel - stomata - papil - sisik keDmjar - rambut kelenjar - rambut tanpa kelenjar
X.
Jenis x.tumbuhan
Jaringan
X.
panjang dan runcing, ber sel satu atau lebih.
tidak ada.
tidak teratur. tipis berlekuk-lekuk. tipe diasitik. bulat kecil. bulat agak be sar.
bersel satu atau lebih, panjang dan runcing.
bulat kecil. bulat agak becar. tidak ada.
tidak teratur. tipis berlekuk-lekuk. tipe diasitik.
S. mutabilis
Keterangan
Stomata lebih banyak daripada epidermis atas, sedangkan tonjolan-tonjolan epi dermis lebih sedikit.
Stomata agak jarang. Tonjolan-tonjolan epidermis agak ba nyak . Sisik kelenjar bertipe labiatae.
HASIL PENGAIvIATAiJ luIKROSKOPIK PADA SAYAT AN MEKBUJUR EPIDERLIIS ATAS DAN BAWAH DAUN S. JAUAICENSIS, S. INDICA DAN S. MUTABILIS
TABEL VI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
Skripsi
I
I
t I I
i
S B
P H
w H §
P
u-
O K H PT O CO H
•
I I I
i i i
3
eo
c/a
~»
8H
1H CD»
B P PH
HQ ce h* O QH tt> 44 3 1
I I
I I
i i
§ 1 (ft
Cj.
P. P
o
O P
H1
*<
ro
I I H
II
a*
a
p> p
H3
*-3 h3
* * W ** K K K*
5 ?? K «■
© w k ?r
<0
g B
4
CD M
4
o f l-P f t (& CO PC CD
SSIS
§S§§
♦d *d ►a »d •cj'd *e *d
D) CD
p p p. w.
CD p
§ s § sp s(D s<0 g § (D
P
fo O
P PC P
C< € +H
y CD CD CD CO
p
9 *BT>
d et c+ t+
(B M P
.T
2 2 2 2 2223
4 (0 Q tti
f t CD CD
CD
p p. a p. H H- H* HH K H H-
p a p p»
P P P ss
5 5
O.
CD ID fO CO
Cj
CD P) CD
i
P
Cj L
CD CD CD CD
Cj Cj-Cj.Cj.
RS-S-ft
I PCD
^ $
CD CD
o o
fcl P p. p.
^ (& H» c»
o p
sgir
I 1 I I
IIII
rt d ft
cf c+ cf «t
g e
If
CO CD CD
s
QSS.
2H-3H*B
H3 ►i H H3 H H H H p H H H-
H
o P 4 P K a
a-
< £ g fc «(D ►1
I I I I
fill
§ g s a cr a * A O O ac a a h H H ° P
O* tt*
IIII |III
S '
£§ i"
*51
8
(B PP ct P
oK * CO g § H
& £ -£ £
B
P
hn CD d (D 1 C/3 B H H P
1+
X
I
£8 s &s 5 ° O H § * 2-S
I
I
H M cc co
ST S' ►a »d
31
bt«
CD
3 3 6S4‘
s£ B: h cn ►* ct (0 O ci P P P rt n c+ • a 4 •
I +
1+
I I 1+ 1+
2
o
ST
fc
§
H pP
ca
O H HK O
cf B 4C ? pi p W H CD 4F ?.
( 0 H-
*
Q K H 0
4 * •
1+
§ o o 1
f 15 a P *d
p
»d CD >r
PfP rt> B! X • CD P S' B
a
%
1+
(0
4
H
o o 1
•o CD K P r 15 p p •d e
§ o o 1
*d CD K* P r m 3 Cb P •d
s
I*
CD 4 P
*r
CD
K to w
CD B! a 4 C
H H- H-
p. t r pi
Cj. ft C_i. •
EI
Q> O' p I p a
§
CD
*d
p
l
g
u*
a
?
Pf
H
p
4 » 4 B 4 Cj. go 1 CD »
1+
H3 STh3H Hi
P ct
s? po js* $a
1+
I+HI+I+
t+ 1+ H
0. m
8
to
« a> c+ (D 4 8
CJ.
♦d
CO
ft
Q
5? 4
CO
cf
sr HH H-
B P
Ul
H* O P
S' P*
C/3
c/3
otj B S
gem
*r o
8 ? p. s
fcl
Cft
0
►3 &» W
o
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
Skripsi
Keterangan : Pa 3 a diam adalah -* ho •* ^ o -* n w o
^ •• O '
B H P d
o —0
<$ o 3 o Hft
P
1
C
—* •* fl> <-*J c+ - P M \Jt H K
CO
35 8 P
H Pf H P. w *• o ro O H* H- 3 H (D (QPnrf ft «+ B
(o CQ
P M* O
C/3
E ie s e lg e l 0* 60 o H Mcr ft P ct
B
G
P w i£ 3 H> O (0
p
s
o
w
O 2
(D CD 0* 03 M'
ft P rt
P P
*1
1
& P ct B
H p
mC
>1
B ct H h-
••
P CO CD f+ ) c+
P (ji
*£4
o tc
ct
P
P CO a>
•• v ji %• p u w •• p -* B *• —» H; •O
CD P d H O iP p
••
<0
ct « t • IB £
'D
ft
~b
w o
o K
S
0 rt)
a %»
P 3 62 •• C3 g s ro p -t» p CO «• •* ct (D -* P ct H • • K
\J
ft
CJ
5
B
-j o
p m P B
At i
p
ft
03 cr o M oj
,
X
B
O
o'
n>
^ {0 -* » *• ff P -* ef %•
1 a
-* Hi w O
— J*T -fc w o «• 0
{0 ro fO CO IB P3 ffi
? £ ? £ £ £ £
2222322
O' O'O'O' O'O' o' H-H-H- H-H*M* H
oc-J cr*vjiui -k -» ococvji-p* a O
O O O O O O Q
->3o>m-uui ro-*
D) (» £D (B |1)(0 p)
$$$$$$$
2222223
O'O'O' O' O'O' o’ H*H-H- H-H-H- H
'X>cccr> o -f*flcVJI0^-0v.0
rv:
—j
4*
p?
c
v ji
p
o o o o o © c
-0 o .
(D |D |D p
s (D
p
ct
p
ct ►1
ct 2
B
p
0)
s 1
’I
ft o
•6 2 3
o
»-
o
^ S? •• 5
a ^
»+
P CO —i a> C ct c p e+
p
g
<& <&
O M H H (0
Ui
P
a H O
C/i
(Ji
M 03
1
S I
P
CO Hft
42 H-
& ** H O
ro
£ £ £ £ £ £ £
1
1
d> O R H 3 HCQ *• ♦ o C0 H ft to o.
-e*
§
<0 2 ^ ^HM M
1
§ M3
n>
t/1
VJI •
2233232
H»-H*H- H*H-H- M
o' o' o' o' o* o' o'
-Ck ro •o• ui ••••'• oo o o o o c ^ CXChUlU#-* O
ct 09 H* H
p
&
t i'
IS
0> •
Ol
it*
02
02
M
a» £■£ M O h3
!=5 to*
w t* >d C-« M CO •
&* o « tdte W H CJ S» f 3 ►*)
fWU ^ o
2 a:
s az so ggs
^ %£ S w § H ^O
10)£P H
s@
* * OH
CP M
Cl H
S
< M
S
*» UJ
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Z .* !e r c k .
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
Skripsi
Keterangan : Paaa diarc adalah Whatman •J •.? p. o y a> p o :s* h 3 p a> to P c p 5 rt 13* 3 | ro f*> h 3 P> H 3 r t ^ 1'O ft CO 1 H E 3
O o i*r
MI
CD 3 H- 1 *1 & c ct e C 3 O *• M %»
P» (9 1
VO
••
h
3 I *-r» P. UJ H
3 H P-
P f* (D
I
01
H
!> ** H-
t ? vj.
K
M
sO
DJ
^r. o
••
•* rt —> & 3 - O
••
so
(D »• c+ io
* c^.
O'E H fD 7< J3>
* 1 C o-
\J u-
P rt
C «•
p w
o
I
•
CLSJ 1*> •' K- 3
VJt •r*
(0to
HI
P- O
tr(0 3 Pi HCT5
S> o '« o
VJ rc
U1
iR c
PH B a* p» fij
c *•
n
*
» W V- 3
£ ! s?
tfto H-
.-r i- 3 *
^ o a o
CO rt> co O
c «* u
o
Pi e f t <0 MI I
d-
3 cr3 o MDA o MfD PT gg-s £ p.2 p 73 5j» «fr * CM pi t+ cu crH rc
*
C (0fflj o Hffi PT BpS H P PT P> p/ CO H ct IB !3jU
»i o' 3 o
Ui
O «*
P
o
o >1 o
P
p.
a »-
a
03
&*•• H
O K
s
M. «> w m ct
— 3 •*» I c 5 c ** ct —k & 3 -i o K •« ••
p
c p
cr W
VJ VJ
o «•
o>-'
VJ
c «•
C «• VJ-
HP» O Ha*
*i
M
ro •
O'
ct
ffl
n
o
ct
JO
%
(0 p
- 8 Ui VJ- O ^ 1
Pfl «* C >1 §
P •• O *1 H ^ •• -C>
ct a
Ct 3 £0 1
a P
R C
JC d 3 K 3 to
C «• -> a
a
c «*
O *• -O o\
H B> < O 3 O K Pi
_k •
H
W
K
to
W
s
<0
to
** JO (0 OJ
0?
03
to.
03
5s
fc*
M H H t* M t03
txJ O
Q Wv3 ► ~3H 5> 1*tt1/1
B h S
a m
a» «
t )H »
o o
£§3
w H U W 2 ^ 0 u 5» S M < £.
03 ^ §5
M CQ 2 » O O
S
S» Si03
Si * r-g w
’
O Tt
03 O W
a >»H ^ »d t«
> tJ 03
t j5 >
£g) 3: aj
^►a
s
M X
8
W
t-3
O
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
'Jo
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB IV
PEMBICAKAAN
Penelitian taksonomi dan kandungan telah dilakukan terhadap beberapa jenis Stachytarpheta yang
terdapat
di
daerah Jawa Timur, yaitu : S. .iamaicensis (L) Vahl., S.in dica (L) Vahl. dan S. mutabilis (Jacq.) Vahl. Penelitian taksonomi disini diutamakan pada peme riksaan secara makroskopik untuk mengetahui ciri -
ciri
morf-ologi dan secara mikroskopik untuk mengetahui
ciri -
ciri anatomi,.yang dapat dijadikan sebagai tanda pengenal ketiga jenis tumbuhan tersebut di atas dan dilanjutkan de ngan mempelajari klasifikasi tumbuhan bersangkutan. Dari pemeriksaan secara makroskopik dijumpai
be -
berapa £ersamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi ketiga jienis tumbuhan tersebut. Persamaan: ketiga jenis Stachytarpheta tersebut a dalah : habitusnya berupa perdu, berakar tunggang
yang
bercabang-cabang dengan batang akar dan akar cabang
yang
panjang. Batangnya berbentuk segi empat - bulat dengan ca bang dan ranting tumbuh condong ke atas dalam kedudukan berhadapan, Daunnya adalah daun tunggal yang tidak leng kap (daun bertangkai) dengan 'tangkai daun yang
pendek
105
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
106
dan letak daun berhadapan. Pangkal helai daunnya merun cing. Kuncupnya merupakan kuncup tumbuh yang tertutup oleh daun pelindung, yang terdapat pada ketiak daun tumbuh. menjadi cabang-cabang dan daun-daun sedang
akan yang
terdapat pada ujung-ujung batang, cabang atau ranting akan tumbuh menjadi cabang dan daun atau bunga (tabel I), Bunga, buah dan bijii dari ketiga jenis Stachytar pheta tersebut juga mempunyai beberapa persamaan,yaitu : bunganya berupa bunga majemuk rasemosa, berbentuk yang panjang. Tiap-tiap bunga merupakan bunga
bulir
lengkap
yang meinpunyai daun pelindung berbentuk segi tiga
yang
runcing dengan sisi-sisinya serupa selaput, berwarna hijiau dan tetap tinggal (melekat kuat pada kelopak). Kelopak berwarna hijau, berbentuk tabung, aktinomorf, bergigi empat dengan ujung yang runcing tajam dan tetap ting gal. Tajuk berbentuk bibir yang lebar, bibir atas
ber -
segmen dua sedang bibir bawah berse-gmen tiga. Tabung tajiuk sempit dan bengkok. Jumlah benang sari empat (dua buah merupakan staminodia), menempel
pada
buah tabung
tajuk sebelah atas. Putik sebuah, bertangkai panjang dan kepala berbentuk bulat. Bakal buah berkedudukan raenum
-
pang, terdiri dari dua daun buah dan dua ruangan. Buah nya adalah buah kotak, berbentuk bulat panjang, jika masak membelah menjadi dua ruangan dan tiap-tiap
ruangan
berisi sebuah biji. Buah ini berujung runcing dan berpa-
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
107
ruh.(tabel I). Perbedaan yang jelas antara ketiga jenis 3tachy tarpheta tersebut terletak pada warna tajuk bunga dan helai daunnya. S» .iamaicensis mempunyai tajuk bunga berwar na ungu tua - kebiruan dan helai daunnya berbentuk bulat telur dengan permukaan berkerut, S. indica mempunyai ta juk bunga berwarna ungu pucat, helai daun berbentuk jo rong - bulat panjang dengan permukaan rata atau sedikit berkerut, dan S. mutabilis mempunyai tajuk bunga berwar na merah muda menyolok, helai daun berbentuk bulat telur, besar dengan permukaan berkerut dan berrambut halus. (tabel I). Beberapa perbedaan lain yang dapat dijumpai yaitu: S. .iamaicensis dan S. mutabilis berupa perdu yang
tegak
karena batangnya yang kaku, sedang 5» indica berupa per du yang rebah karena batangnya yang lunak.
3. mutabilis
adalah tumbuhan yang tertinggi dibanding kedua jenis lainnya, yaitu mencapai 3 m. dan jenis ini mempunyai
ciri
tersendiri yaitu semua bagian tumbuhan kecuali akar, bu ah dan biji, permukaannya berrambut halus dan berwarna putih<,
S. indica juga memiliki ciri tersendiri , yaitu
pada ketiak daun, tangkai daun dan ibu tulang daun ring terdapat warna ungu terutama j.ika tumbuhan
se -
sedang
berbunga. (tabel I)* Sedangkan ukuran dan keadaan beberapa bagian tumbuhan se-
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
108
lain yang tersebut di atas hanya mengalami sedikit perbedaan seperti warna dan permukaan batang, ujung, tepi
dan
warna helai daun serta tulang-tulang daun. (tabel X). Adanya beberapa perbedaan ciri-ciri morfologi an tara ketiga jenis Stach.vtarpheta tersebut merupakan
ciri
khas masing-masing jenis. Ciri-ciri morfologi ketiga jenis Stachytarpheta tersebut terletak pada tipe. bunga majemuk yang juga meru pakan keistimewaannya, dan warna tajuk bunganya yaitu
:
bulir yang panjangnya 15-50 cm. dengan tajuk bunga ber warna ungu tua - kebiruan terdapat pada S. .Iamaicensis bulir yang panjangnya 15-50 cm. dengan warna tajuk
;
bunga
ungu pucat terdapat pada S. indica ; bulir yang panjang nya 30-90 cm. dengan warna tajuk bunga merah muda terda pat pada S» mutabilis. Ciri-ciri morfologi yang terdapat pada 3. .jamai censis,.S. indica dan S. mutabilis ternyata mempunyai per samaan dengan ciri-ciri morfologi yang umum terdapat pada tumbuh-tumbuhan suku Verbenaceae (1,11,16,17,25,29), an tara lain : habitusnya berupa ‘perdu, batang berbentuk se gi empat ; daun tunggal berhadapan, tanpa daun penumpu ;; bunga majemuk rasemosa, mempunyai daun pelindung ; bentuk bunga zigomorf; kelopak bergigi 4-5, tetap tinggal ; ta juk bersegmen lima (bentuk bibir) ; benang sari empat bu ah ; putik sebuah, bakal buah menumpang; buah kotak.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
109
Berdasarkan atas adanya beberapa persamaan tersebut ma ka dapat dipastikan bahwa ketiga jenis Stachytarpheta tersebut termasuk tumbuh-tumbuhan suku Verbenaceae. Dalam pemeriksaan secara mikroskopik terdapat be berapa persamaan dan perbedaan ciri-ciri anatomi
antara
ketiga jenis Stachytarpheta tersebut dimuka. Persamaan ciri-ciri anatomi antara ketiga
jenis
Stachytarpheta tersebut adalah : pada irisan melintang akar tunggang, jaringan terluar berupa periderm yang terdiri dari gabus, kambium gabus dan feloderm. Sel-sel pa da jaringan ini berlapis-lapis. Sel-sel gabus dan tfelo derm berbentuk poligonal sedang sel-sel kambium
gabus
berbentuk empat persegi panjang. Floem berupa floein se kunder yang terdapat di sebelah luar xilem. Kambium be rupa 1-2 lapis sel yang berbentuk empat persegi panjang. Xilem terdiri dari xilem primer di sebelah dalam dan xi lem sekunder di sebelah luar mengelilingi xilem
primer.
Sel-sel trakea (besar) dan sel-sel trakeida (kecil) ber bentuk poligonal-bulat dengan dinding yang sangat tebal. Dengan p e w a m a a n floroglusin-HCl pekat, dinding dari sel sel trakea, trakeida dan beberapa sel gabus berwarna me rah. (tabel II). Pada irisan raelintang batang, ketiga jenis tumbuhan ter sebut mempunyai epidermis yang terdiri dari selapis sel berbentuk bulat atau bulat agak persegi dan berdinding
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
110
tipis. Kolenkim terletak di bawah epidermis, terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal-bulat dengan dinding yang raengalami penebalan tipe lempeng atau laku — fter. Pada jaringan ini kadang dijumpai butir klorofil dan kristal kalsium oksalat. Sel-sel parenkim korteks berben tuk poligonal bulat, berdinding tipis dengan ruang sel lebar dan berisi butir-butir klorofil serta
antar
kristal
kalsium oksalat. Sklerenkira terdapat tersebar di antara sel-sel parenkim korteks dan floem, bentuk sel poligonalbulat dengan dinding yang sangat tebal. Floem terdapat di sebelah luar xilem, Kambium terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk empat persegi panjang. Sel-sel
trakea
(besar) dan trakeida (kecil) dari xilem berbentuk poligo nal—bulat dan poligonal-panjang, berdinding sangat tebal. Sel-sel parenkim empulur sangat besar, berbentuk poligo nal-bulat, berdinding tipis dan berisi kristal kalsium ok salat. Tipe berkas pengangkutannya adalah kolateral ter buka. Dengan pewarnaah floroglusin-HCl pekat, dinding da ri sel-sel trakea, trakeida dan sklerenkim berwarna merah (tabel III). Pada irisan melintang daun melalui ibu tulang daun, ketiga jenis Stachytarpheta mempunyai epidermis atas maupun epidermis bawah yang berupa selapis sel berbentuk bu lat atau poligonal-bulat. Kolenkim terdapat di bawih epi dermis atas dan di atas epidermis bawah, berupa beberapa
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
111
lapis sel yang berbentuk poligonal-bulat, dinding
selnya
mengalami penebalan tipe lempeng atau lakuner.Sel-sel pa renkim berbentuk poligonal-bulat, besar, berdinding tipis dan berisi butir-butir klorofil serta kristal kalsium ok salat bentuk pasir dan prisma. Berkas pengangkutan bertipe kolateral terbuka, xilem terle-tak di sebelah atas
dan
floem di permukaan sebelah bawah. Bagian xilem (trakea dan trakeida) berwarna merah dengan pewarnaan floroglusin HC1 pekat.
(tabel XV).
Pada irisan melintang daun tidak melalui ibu
tu -
lang daun, ketiga jenis Stachytarpheta mempunyai epider mis atas maupun epidermis bawah yang berupa selapis berbentuk poligonal-panjang kesamping, dan banyak
sel sekali
dijumpai papil. Jaringan tiang berupa selapis sel paren kim yang berbentuk poligonal-panjang ke bawah, berisi butir—butir klorofil, terletak di bawah epidermis atas. Ja— ringan bunga karang merupakan sel-sel parenkim yang ber — bentuk poligonal-bulat dan berisi butir-butir klorofil . Berkas-berkas pembuluh dari tulang cabang atau urat terdapat pada jaringan bunga karang, yang terlihat
daun ber -
warna merah dengan pewarnaan floroglusin-HCl pekat. (tabel V). Pada sayatan membujur epidermis atas dan bawah da un, sel-sel epidermis ketiga jenis Stachytarpheta bentuknya tidak teratur, dinding sel tipis dan berlekuk-lekuk , stomata bertipe diasitik, papil berbentuk bulat
Skripsi
kecil ,
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
112
sisik keienjar bertipe labiatae dan tidak dijumpai ram but keienjar.
(tabel VI).
Adapun perbedaan yang menonjol pada ciri-ciri a natomi antara ketiga jenis Stachyt arpheta tersebut ter letak pada macara, bentuk dan banyaknya tonjolan epider mis baik pada batang maupun daun. Pada irisan melintang batang S» .jamaicenois jumpai tonjolan epidermis yang berupa papil dan
di -
rambut
tanpa keienjar dalam jumlah yang agak banyak. Kambut tanpa kelenjarnya berbentuk kerucut yang bengkok atau kerucut tumpul, pendek, bersel t—3* Sisik keienjar dan ram but keienjar jumlahnya sedikit sekali. Rambut keienjar nya terdiri dari satu sel kepala keienjar dan 1 - 2 tangkai yang pendek.
sel
Pada S. indica, tonjolan epidermis
sangat sedikit jika dibandingkan dengan kedua jenis la innya. Papil paling banyak dijumpai. Sisik keienjar rambut .tanpa keienjar sangat sedikit. Rambut tanpa lenjar berbentuk kerucut, runcing, agak panjang,
dan ke -
bersel
satu atau dua. Rambut keienjar sangat jarang kadang bahkan tidak dijumpai. Pada S. mutabilis. tonjolan epider — mis sangat banyak terutama papil dan sisik keienjar.Ramkelenjarnya terdiri dari 1-2 sel kepala keienjar dan 1-2 sel tangkai yang agak panjang. Rambut tanpa kelenjarnya berbentuk kerucut, sangat panjang dan runcing, bersel 26.
Skripsi
Kristal kalsium oksalat paling banyak terdapat dalam
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
113
sel—sel parenkim empulur dari S. mutabilis, berukuran cukup besar, berbentuk jarum atau batang yang panjang
dan
prisma ; Pada S. .iamaicensis jumlahnya sedikit,kecil ber bentuk kubus, prisma atau pasir, sedang pada 3. indica berukuran agak besar, berbentuk batang atau jaru-M pendek, prisma dan pasir.
(tabel III).
Pada irisan melintang daun melalui ibu tulang daun, tonjolan epidermis atas 3. .iamaicensis terdiri dari papil dan rambut tanpa kelenjar yang bersel satu dan
berbentuk
kerucut pendek, sedang pada epidermis bawahnya berupa pa pil, rambut tanpa kelenjar dan sisik kelenjar. Pada S.in dica, baik epidermis atas maupun epidermis bawah
hanya
mempunyai tonjolan berupa papil dan kadang sisik kelenjar. S. mutabilis mempunyai tonjolan epidermis paling
banyak
dibanding kedua jenis lainnya, baik pada epidermis maupun atas yaitu berupa papil, sisik kelenjar ,
bawah rambut
tanpa kelenjar yang berbentuk kerucut runcing dan panjang, bersel 1-4, dan rambut kelenjar yang terdiri dari
satu
sel kepala kelenjar dan 1-2 sel tangkai yang pendek. (tabel IV). Pada irisan melintang daun tidak melalui ibu
tu -
lang daun, tonjolan epidermis atas dan bawah daun S. jja maicensis berupa papil, sisik kelenjar dan rambut
tanpa
kelenjar berbentuk kerucut, pendek dan bersel satu. j3pi dermis atas dan bawah daun S. indica hanya mempunyai ton-
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
jolan berupa papil dan kadang sisik keienjar, sedang pa da S. mutabilis berupa papil, sisik keienjar dan
rambut
tanpa keienjar yang bersel 1-4, panjang dan runcing . (tabel V). Pada sayatan membujur epidermis atas dan bawah da un, perbedaan antara ketiga jenis Stachytarpheta terse but hanya terletak pada adanya rambut tanpa keienjar • S. indica tidak mempunyai rambut tanpa keienjar,
pada
S» .iamaicensis bersel satu dan berbentuk kerucut pendek, sedang pada S. mutabilis bersel satu atau lebih, panjang dan runcing.
(tabel VI).
Adanya beberapa perbedaan antara ketiga jenis me rupakan ciri-ciri anatorai masing-masing jenis otachytarpheta tersebut, yaitu : - S. .iamaicensis. daunnya mempunyai tonjolan epidermis berupa papil, sisik keienjar dan rambut tanpa keienjar yang bersel satu berbentuk kerucut pendek. Batangriya mempunyai tonjolan epidermis berupa papil (agak
ba -
nyak), sisik keienjar (sedikit), rambut tanpa keienjar (agak banyak) berbentuk kerucut-bengkok atau kerucut tumpul, pendek,bersel 1—3, dan rambut keienjar (sedi — kit) yang terdiri dari satu sel kepala keienjar dan 12 sel tangkai yang pendek. Sel-sel parenkim empulur ba tang berisi kristal kalsium oksalat (sedikit dan kecil) yang berbentuk kubus, prisma atau pasir.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
115
— S» indica, daunnya mempunyai tonjolan epidermis berupa papil dan kadang-kadang sisik kelenjar. Batangnya merapunyai tonjolan epidermis berupa papil (sedikit;) , si— sik kelenjar (sangat sedikit), rambut tanpa kelonjar (sangat sedikit) yang bersel 1-2, berbentuk kerucut yang panjang dan runcing, serta rambut kelenjar (sang at sedikit., kadang tidak ada) yang terdiri dari sel kepala kelenjar dan satu sel tangkai yang
satu pendek.
Sel-sel parenkim empulur batang berisi kristal kalsium oksalat (sedikit, agak besar) yang berbentuk batang atau jarum pendek, prisma dan pasir. - S. mutabilis.daunnya mempunyai tonjolan epidermis be rupa papil, sisik kelenjar, rambut tanpa kelenjar ber sel 1-4 yang panjang dan runcing, serta rambut kelen jar (hanya pada ibu tulang daun) yang terdiri dari sa tu sel kepala kelenjar dan 1-2 sel tangkai yang pendek. Batangnya mempunyai tonjolan epidermis berupa
papil
(sangat banyak), sisik kelenjar (sangat banyak), ram but tanpa kelenjar (banyak) yang bersel 2-6,
sangat
panjang dan runcing, serta rambut kelenjar (banyak)yantf terdiri dari 1—2 sel kepala kelenjar dan 1-2 sel tang kai yang agak panjang. Sel-sel parenkim empulur batang berisi kristal kalsium oksalat (banyak dan besar) yang berbentuk jarum atau batang panjang dan prisma.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
116
Karena adanya persamaan ciri-ciri anatomi
antara
ketiga jenis Stachytarpheta tersebut di atas dengan turnbuh-turabuhan suku Verbenaceae pada uraumnya (21), maka da pat dipastikan bahwa ketiga jenis Stachytarpheta terftebut. termasuk tumbuh-tumbuhan suku Verbenaceae. Penelitian golongan kandungan yang terdapat pada ketiga jenis Stachytarpheta tersebut berdasarkan atas adanya kandungan yang umum terdapat dalam suku Verbenace ae, yang merupakan suku dari ketiga jenis tumbuhan ter sebut. Pada pemeriksaan golongan kandungan alkaloid da lam daun ketiga jenis Stachytarpheta tersebut diperoleh hasil yang semu karena pada uji pendahuluan dengan pere aksi Mayer terjadi kekeruhan yang setelah beberapa
lama
baru timbul endapan abu-abu kehitaman dan dengan pereaksi-pereaksi Wagner, Bouchardat dan Dragendorff
terjadi
kekeruhan yang pekat dan mengendap berwarna coklat-hitara setelah beberapa lama, sedang pada penentuan adanya al kaloid primer, sekunder tersier dan alkaloid kuartcrner serta amino oksida diperoleh hasil yang negatif
dengan
pereaksi-pereaksi tersebut di atas. (tabel VII).
Pada
pemeriksaan dengan kromatografi lapisan tipis juga dida patkan hasil yang negatif karena tidak didapatkan sebuah bercakpun. (tabel VIII).
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
117
Penunjukan adanya golongan kandungan flavonoid de ngan reaksi warna, hasil yang diperoleh meragukan karena larutan yang diperiksa berwarna coklat-merah sehingga pe rubahan warna sukar diamati (tabel VII). Pada pemeriksa an dengan kromatografi lapisan tipis yang menggunakan f'asa gerak campuran etil asetat formiat : air ( 5 : 3 : 1
metil etil keton :
asam
: 1 ) dan penampak bercak pereak—
si sitrat-borat atau uap amoniak, masing-masing didapat kan sebuah bercak berwarna kuning muda dengan harga
R^ :
0 f71 untuk S. .iamaicensis dan S. indica, sedang harga R^: untuk S. mutabilis : 0,70 (tabel VIII). Pemeriksaan deng an kromatografi kertas yang menggunakan fasa gerak lapi san atas dari campuran n-butanol : asam asetat : air (4 : 1:5)
dan penampak bercak pereaksi sitrat-borat ,
diperoleh sebuah bercak berwarna kuning muda yang
juga jelaei
dengan harga R^ : 0,46 untuk ketiga jenis Stachytarpheta. (tabel.IX). Penunjukan adanya golongan kandungan glikosida an trakinon dengan reaksi warna, diperoleh hasil yang nega tif untuk ketiga jenis Stachy‘ tarpheta karena uji Borntr&ger dan modifikasi Borntrager tidak memberikan warna me rah pada lapisan NH^OH (tabel VII), serta pada pemeriksaan dengan kromatografi lapisan tipis menggunakan penampak bercak larutan 10% KOH tidak ada sebuah bercakpun. (tabel V i m .
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
118
Penunjukan adanya golongan kandungan glikosida jan tung dengan reaksi warna memberikan hasil yang negatif un tuk ketiga jenis Stachytarpheta, karena dengan uji KellerKiliani hanya terjadi cincin berwarna kuning dan dengan uj'i Liebermann-Burchard tidak ada perubahan warna larutan. Pemeriksaan dengan kromatografi lapisan tipis juga membe ri hasil yang negatif karena tidak didapatkan bercak ber warna biru-violet. (tabel VII dan VTII.)„ Uji Guignard yang dilakukan untuk menunjukkan ada nya golongan kandungan glikosida sianhidrin,
memberikan
hasil yang negatif untuk ketiga jenis Stachytarpheta kare na tidak ada warna merah pada kertas saring yang sebelum nya telah dicelupkan dalam larutan natrium pikrat . (tabel VII). Pada penunjukan adanya golongan kandungan
saponin
dalam daun ketiga jenis 5tachytarpheta tersebut, diperoleh hasil yang negatif karena dengan uji pembentukan buih di dapatkan buih yang tidak stabil, dengan uji Mebermann Burchard tidak terjadi perubahan warna larutan yang dipe riksa dan uji Salkowski hanya memberikan warna kuning pu cat (tabel VII), sedang dengan kromatografi lapisan tipis menggunakan fasa gerak :
etil asetat : kloroform ( 1 : 1 )
dan penampak bercak pereaksi SbCl^ dalam asam asetat tidak didapatkan bercak berwarna merah muda - violet • (tabel
Skripsi
VTII).
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
119
Pada pemeriksaan golongan kandungan tanin dan senyawa poli-fenol, ketiga jenis Stachytarpheta mengandung tanin tipe katekin karena pada uji gelatin dan garam-gelatin terjadi endapan kuning-coklat, sedang dengan percaksi besi(IU) klorida terjadi larutan hijau - hitam . (tabel VII). Pada penunjukan adanya minyak atsiri dengan kro matografi lapisan tipis (cara mikrodestilasi dengan ta nur TAS) menggunakan fasa gerak :
kloroform : benzen
(1 : 1) dan penampak bercak pereaksi asam fosfomolibdat, ketiga jenis Stachytarpheta memberikan cak
tujuh buah ber -
meskipun ada sedikit perbedaan harga
yang dise -
babkan oleh faktor pengerjaan dan perbedaan intensitas warna bercak karena adanya perbedaan konsentrasi. Ada pun hasil pemeriksaan seperti tercantum dalam tabel VIII. Penunjukan adanya golongan kandungan iridoid de ngan reaksi warna, ketiga jenis Stachytarpheta memberi kan hasil yang positif yaitu dengan terjadinya larutan berwarna biru-hijau dengan pereaksi Trim—Hill,
sedang
dengan kromatografi kertas menggunakan fasa gerak campu ran n-butanol : etanol : air (40 : 11 : 19) masing-ma
-
sing didapatkan sebuah bercak berwarna biru-ungu dengan pereaksi SbCl^ , dengan pereaksi anis-aldehid berwarna coklat-hijau dengan latar belakang merah muda dan dengan pereaksi Trim-Hill berwarna coklat dengan latar belakang
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
120
biru muda. (tabel VII dan IX). Dari pembicaraan hasil sebelumnya ternyata
bahwa
ketiga jenis St achyt arphe ta memberikan hasil reaksi war na dan pengendapan yang sama. Pada pemeriksaan dengan kromatografi lapisan tipis dan kromatografi kertas, ke tiga jenis tumbuhan tersebut juga memberikan jumlah ber cak yang sama meskipun ada sedikit variasi harga Rf yang disebabkan oleh f'aktor pengerjaan dan sedikit perbedaan intensitas warna bercak maupun besar bercak karena ada nya perbedaan konsentrasi. Dengan demikian ketiga jenis Stachytarpheta mempunyai golongan kandungan yang sama yaitu : flavonoid, tanin dan senyawa poli-fenol, minyak at siri dan iridoid. Dengan raelihat adanya persamaan golongan kandung an antara ketiga jenis Stachytarpheta tersebut
di atas
dengan tumbuh— tumbuhan suku Verbenaceae (11), dapat dipastikan bahwa ketiga jenis Stachytsirpheta tersebut termasuk tumbuh—tumbuhan suku Verbenaceae, Adanya persamaan golongan kandungan antara keti ga jenis Stachytarpheta tersebut karena S. .iamaicensis. S. indica dan S. mutabilis mempunyai hubungan kekerabatan yang sangat erat. Hubungan kekerabatan yang
sangat
erat ini telah dibuktikan melalui pengamatan morf'ologi dan anatomi. Tumbuh—tumbuhan dari takson yang sama yaitu takson tingkat suku,marga dan jenis mempunyai hubung-
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
121
an kekerabatan yang sangat erat. Akhir-akhir ini daun "pecut kuda” (6. .iamaicensis) banyak dikenal sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan sakit tenggorokan. Dari beberapa pustaka diketahui bahwa selain S. .iamaicensis, kedua jenis lainnya S.. indica dan S. mutabilis juga digunakan sebagai
yaitu obat
tradisional untuk berbagai jenis penyakit. Untuk menge tahui apakah ketiga jenis Stachytarpheta tersebut
dapat
digunakan untuk menyembuhkan sakit tenggorokan atau pe nyakit—penyakit lainnya dan agar dapat digunakan sebagai obat tradisional secara tepat. dan benar, perlu dilakukan penelitlan farmakologik sehingga dapat diketahui khasiat dan toksisitasnya, Hal tersebut di atas perlu dilakukan untuk menghindari akibat sampingan yang tidak diinginkan oleh pemakainya. Sedang isolasi terhadap komponen kandungan
yang
diperkirakan berkhasiat sebagai obat sesuai dengan hasil penelitian farmakologiknya, perlu dilakukan untuk mendapatkan zat berkhasiatnya sehingga memudahkan dalam perielitian-penelitian lebih lanjut.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB V
KE3IMPULAK
Dari hasil penelitian taksonomi dan kandungan yang telah dilakukan terhadap Stachytarpheta .iamaicensis ( L ) Vahl,, Stachytarpheta indica (10 /ahl, dan stachytarpheta mutabilis (Jacq.) Vahl., diperoleh beberapa kesimpulan yang menunjukkan adanya persamaan/perbedaan antara ketiga je nis tumbuhan tersebut dalam hal : 1. Ciri-ciri morfologi. Ciri khas sebagai tanda pengenal ketiga jenis tumbuhan tersebut adalah bentuk perbungaannya, yaitu berbentuk bulir yang cukup panjang dengan tajuk bunga
berwarna
ungu tua - kebiruan (S. .iamaicensis) , ungu pucat (3.in dica) dan merah muda (S. mutabilis). 2. Ciri-ciri anatomi, Ciri khas masing-masing jenis terletak pada adanya pa pil, sisik kelenjar, rambut kelenjar dan rambut tanpa kelenjar berbentuk kerucut pada epidermis daun dan ba tang, serta bentuk kristal kalsium oksalat pada sel-sel parenkim empulur batang. 3. Golongan kandungan, yaitu flavonoid, tanin tipe icate kin, minyak atsiri dan iridoid0
122 Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Persamaan golongan kandungan menunjukkan adanya hubu — ngan kekerabatan (hubungan genetik) antara ketiga j e nis tumbuhan tersebut yang berasal dari satu marga (Stachytarpheta).
M I L U P E R P U S TA K .A A N 'O N IV E R S t T A S A iR L A N G G A ' S U R A
Skripsi
B A Y A
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB VI
SARAN-SAEAN
Sebagai langkah lebih lanjut dari penelitian ini , kiranya perlu dilakukan : 1. Penelitian untuk mengetahui macam flavonoid, iridoid dan komponen minyak atsiri yang terdapat
dalam
S. .iamaicensis (L) Vahl., S. indica (L) Vahl.
daun dan
S. mutabilis (Jacq) Vahl. 2. Penelitian farmakologik untuk mengetahui khaaiat
dan
toksisitas ketiga jenis Stachytarpheta tersebut. teru.tama yang berhubungan dengan kegunaannya sebagai obat^ sakit tenggorokan. 3. Isolasi komponen kandungan yang diperkirakan berkhaaiat agar dapat diteliti lebih lanjut.
124
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
RINGKA.SAN
Telah dilakukan penelitian taksonomi dan kandung an Stachytarpheta .Iamaicensis (L) Vahl., Stachytarpheta indica (L) Vahl. dan Stachytarpheta mutabilis(Jacq)Vahl. yang dikumpulkan dari daerah Jawa Timur (Surabaya, Kebun Raya Purwodadi dan sekitarnya). Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari segi-segi taksonomi dan
kandungan
yang terdapat dalam daun ketiga jenis tumbuhan
tersebut
dalam hubungannya dengan studi kemotaksonorai. Dari beberapa berita dan pengalaman yang didapat, tumbuh-tumbuhan dari marga Stachytarpheta yang
dikenal
dengan nama pecut kuda (Indonesia) atau jarong
( Jawa ,
Sunda) sudah digunakan oleh sebagian masyarakat Indone sia sebagai obat batuk, obat sakit tenggorokan dan bebe rapa pe'nyakit lainnya, Dipandang dari segi botani, tumbuh— tumbuhan ter sebut termasuk suku Verbenaceae. Di Indonesia marga Stachytarpheta ini terdiri dari empat jenis yaitu : S. .ja — malcensis (L) Vahl., S. indica (L) Vahl. ,
S. mutabi -
lis (Jacq.) Vahl* dan S. cayennensis (L.C.Rich) Vahl. Karena belum banyak penelitian yang dilakukan terhadap tumbuh-tumbuhan dari marga tersebut, baik tentang taksonomi maupun kandungannya, maka perlu dilakukan pe -
125
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
126
nelitian taksonomi dan kandungan terhadap S. .Iamaicensis. S. indica dan S. mutabilis, serta mempelajari hubungan an tara taksonomi dengan golongan kandungan ketiga jenis tum buhan tersebut. Adapun S. cayennensis tidak diteliti disini karena kesulitan untuk memperoleh sampel yang memadai disamping populasinya di Indonesia yang hampir punah. Metoda yang digunakan untuk mempelajari
taksonomi
adalah dengan pengamatan makroskopik untuk mengetahui ciri-ciri morfologi dan pengamatan mikroskopik untuk menge tahui ciri-ciri anatomi. Sedang untuk mempelajari golong— an kandungan dilakukan dengan reaksi warna dan pengenda pan serta pemeriksaan dengan kromatografi lapisan
tipis
dan kromatografi kertas. Golongan kandungan yang diseli — diki adalah alkaloid, flavonoid, glikosida antrakinon glikosida jantung, glikosida sianhidrin, saponin,
,
tanin
dan senyawa poli— fenol, minyak atsiri dan iridoid. Hasil penelitian taksonomi dan kandungan yang te lah dilakukan terhadap ketiga jenis Stachytarpheta terse but di atas adalah terdapatnya persamaan / perbedaan ci — ri-ciri morfologi, anatomi dan golongan kandungan.. Persamaan tersebut ada hubungannya dengan kekera batan antara ketiga jenis Stachytarpheta tersebut.
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
127
Sebagai langkah lebih lanjut dari penelitian
ini
kiranya perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui raa cam flavonoid, iridoid dan komponen minyak atsiri
yang
terdapat dalam daun ketiga jenis Stachytarpheta tersebut, Perlunya penelitian farmakologik untuk mengetahui khasiat dan toksisitas ketiga jenis tumbuhan tersebut terutama sebagai obat sakit tenggorokan. Selain itu juga perlu dilakukan isolasi komponen kandungan yang diperkirakan berkhasiat agar dapat diteliti lebih lanjut.
M
* L I iC
perpu sta k a a n
'U N I V E R S I T A S A iR L A N C iO A *
S U R A B AY A
Skripsi
_
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR PU3TAKA
to. Backer, CoA*, and Bakhulzen van den Brink Jr., R.C. , Flora of Java, CSpermatophytes only), Volume II, N*T*P* Noordhoff, Groningen, The Netherlands , 1965, halaman r 594 r 597-598* 2* Block, H*J*, Durrum, B*L*, and Zweigy G*, A Manual of Paper Chromatography and Paper Electrophoresis, Second Edition, Academic Press Inc* Publishers, Hew York, 1958, halaman : 20-85, 327-333* 3*. Eruggeman, L*,. Tropical Plants and Their Cultivation , Thames, and Hudson, Iiondon* 1962, halaman : 193"* 194:* 4*
Buret, S*, Jacquemin, H*, et Paris, R*R*, Plantes Malgaches No* XIX. Sur la Composition Chimique de Stachytarpheta iamaicensis (L) Vahl. (*» 3. in dica Vahl.), Varhenacees; Plantes Medicinales et Phytotherapie* ( g ) » 96-T04 (1976)*
5* Bames,. A*J*, and Mac Daniels, L*H*r An Introduction to Plant Anatomy, Second Edition, Me Graw—Hill Bo ok Company,Inc. ,, New Xork and London, 1947. 6. Esau, K*,. Plant Anatomy, Second Edition, John Wiley & Sons, Inc*, New York ►London*Sydney, 1965. 7* Fong, H*H*S*, et al. Phytochemical Screening, Depart ment of Pharmacognosy and Pharmacology, College of Pharmacy, University of Illinois at Medical Center, Chicago, halaman : 32-69*
128
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
129
8*. Garnier, Btude Chimique de Deux Verbenaceea de tluyane s Stachytarpheta ggyanensis Vahl* et Sta chytarphata mutabilis VahX., Plantes Medicina — lea et Phytotherapie, U. ( ± ) , 303-305 (1977). 9*. Gembong Tjitrasoepomo, Diktat Morphologi Tumbuh—turn bahan, Jilid I dan II, Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada, 1970* t.O. Harborne, J<*B*, Phytoehemical Methods, A Guide to Mo — dent Techniques of Analysis., Chapman and Hall , London, Toppan Company Limited, Tokyo , Japan , 1973,. halaman : 52-59 10Q-10U It*. Hegnauer, R„, Chemotaionomie der Pflanzen,Band 6, Birkhauser Verlag, Basel und Stuttgart, 1.973, ha lamam : 658-681 , 793* T2- Hegnauer, R*, Pflanzanstoffe und Pflanzensysteniatik , Die Naturwissenachafftea, Jj[8 (t2).585-597( 1971 )> 13* Heyne, K., De. Nuttige PIantan van Indonesia, Deel I , 3e Druk, N..V- Uitgeverlj V, van Hoeve's Gravenhage.,: Bandung, 1950, halaman t 1310. 14*. Hyung—Joon Chi, and Sook—Youn Lea, Phytochemical Scree ning of Korean Medicinal Plants (HI), Annual Report, o t Natural Products Research Institute , Seoul National. University, 20 , 39 (1981)^ 15.- Kooiman, P», The Occurrence of Iriflaid Glycosides in The "Verbenaceaer Acta Bot.^ Neerl.., (5-6) , 459-4.68 (Oktober — Desember 1975). 16*. Eanjouw, J.-, Compendium, van de Pteridophyta. en Sperma— tophyta, (voortzetting van Pullers Compendium), Oosthoek's Uitgevers Maatschapij, Utrecht, 1968, halaman : 275-276..
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
130
17* Lawrence, G*H.M., Taxonomy of Vascular Plante, The Mac Millan Company, New York, 1.951, halaman : 676 • 686—688 *
18. Lederer, E., and Lederer, M., Chromatography, A Review of Principles and Applications, Second Revised and Enlarged Edition, New Afrfarr Edition, Else vier — J*P.T*,. Tokyo, Japan, 1961 , halaman : 115-08 , 380. 19* Macek, K*, Pharmaceutical Applications of Thin-Layer and Paper Chromatography, Elsevier Publishing Company, Amsterdam — Condon — Hew York , 1972 , halaman : 569-578, 585-587, 600-603* 20.. Materia Medika Indonesia, Jilid II, Departemern Keseha— tan: Republlk Indonesia, 1979» halaman: 157—158, 159-165, 167-168* 21* Metcalfe, C*£., and Chalk, L*, Anatomy of The Dicoty — ledons, Leaves* Stem and Wood in Relation to Taxonomy with Notes on Economic: Uses*Volume II, First. Edition, The Clarendon Press, Oxford , 1950, halaman z 1028 — 1041. 22* Mien A* Rifat, Daftar Istilah Biologi, Pusat Perabinaan dan Pengembangan Bahasa,Departem&n Pendidikan dan Kebudayaan, Jakartar 197.9* 23* Morton, J*F*, Caribbean and Latin American Folk Medi — cine, and Its Influence in The United States , Quarterly Journal of Crude Drug Research. 18(2)» 69 (1980). 24* Noor Cholies Zaini, dan Gunawan Indrayanto, Cara-cara Skrining Fitokimia, Disajikan pada Acara Kursus Penyegar dalam rangka Peringatan Lustrum ke III Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, 20-21 September, 1978,. halaman t 1.-14
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
131
25* Pulle, A*A*r Compendium van de Terminologie, Nomenclatuur en Systematiek der Zaadplanten, 3 de Druk, Oosthoek*s Uitgevers Maatschapij, Utrecht,1952, halaman : 336—3T7* 26- Santo,- A*C*., et al. Phytochemical, Microbiological and Pharmacological Screening of Medicinal Plants , University of Santo Thomas; Research Center, Ac ta Manilana, G-M-S* Publishing Co*, 1978, hala man t 1-23* 27. Shinne-Ren Lin, and Arh—Hwang Chen,. Phytochemical Stu dy on Stachytarpheta .jamaicens. Journal of The Chinese Agricultural Chemical Society, 14(3-4)* 151—154 (November 1976). 28*. Stahl, E-, Thin-Layer Chromatograph,. A Laboratory
Handbook, Second Bdition, Toppan Co*. Limited Tokyo, Japan* I960, halaman t 693-694.
,
29. Steenis, C*G..G.J*, dkk , Flora, Untuk Sekolah di Indo nesia, Pradnya Paramita, Jakarta, 1975, hala man t 357—358*. 30- Strassburgery E*, et al , Lehrbuch der Botanik fur Hochschulen, 30 Auflage,, Gustav Fischer Verlag* Stuttgart, 1971, halaman : 422-423r584,626-667, 709, 718^ 31• Trease, G.E..,, and William Qh-E-, Pharmacognosy, Ele venth Edition, Bailllere Tindall, London, 1978, halaman : 134—137. 32- Truter, E-V., Thin Film Chromatography, Interscience Publishers, A Division of John Wiley & Sons , Inc., New York, 1963*
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
132
33 ► Umiek M*, Khasiat Daun Pecut Kuda, Aneka Reaep dalam Majalah Sarinah, 2 0_ r 103 (13 Juni 1983)» 34- Wichtl, M*, Die Pharmakognoatisch Chemische Analya«, Band 12, Academische Verlagsgesellachaft, Frank furt Am Mainy \ 3 1 \ , halaman r 87-88* 35*- Toungkem., Textbook of Pharmacognosy, Sixth Edi tion, The Blakiston Company, Philadelphia-To ronto, 1950, halaman : 703-
Skripsi
Penelitian Taksonomi Dan Kandungan Dari beberapa jenis Stachytarpheta Rr. Suswini Kusmaningati Soedarmono