UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA 1 MEDAN
ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA Perusahaan MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
DRAFT SKRIPSI
OLEH
CLARA DANICA 050502037 DEPARTEMEN MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan 2008
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
ABSTRAK Clara Danica (2009). Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Pembimbing, Dra. Lisa Marlina, M.Si. Ketua Departemen, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si. Dr. Khaira Amalia F S.E, MBA, Ak. (Penguji I) dan Dra. Nisrul Irawati, MBA (Penguji II). Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada penelitian ini digunakan analisis fundamental perusahaan melalui analisis rasio keuangan, dimana rasio likuiditas diwakili oleh Cash Position, rasio leverage diwakili oleh Debt to Equity Ratio (DER) dan rasio profitabilitas diwakili oleh Return on Assets (ROA) dan rasio pasar diwakili oleh Dividend Payout Ratio (DPR). Periode penelitian dimulai dari tahun 2004-2007. Hipotesis yang dikemukakan adalah ada pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada sektor industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode analisis yang digunakan untuk melihat dan menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio (DPR) pada sektor industri manufaktur adalah analisis deskriptif dan statistik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik yaitu uji signifikansi simultan (uji statistik F)dan uji signifikansi individual (uji statistik t) dengan α = 5%. Penganalisisan data menggunakan software pengolahan data statistik yaitu SPSS 12.0 for Windows. Hasil uji signifikansi simultan (uji F) menunjukkan menunjukkan bahwa variabel Cash Position (CP), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap Dividen Payout Ratio (DPR). Hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS yang menunjukkan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari α (0,000<0,05). Hasil uji signifikansi individual (uji t) menunjukkan bahwa variabel Cash Position dan Return on Assets (ROA) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) dimana tingkat signifikannya lebih kecil dari 0,05 sedangkan variabel bebas yang lain yaitu Debt to Equity Ratio (DER) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Kata kunci: Dividen Payout Ratio, Cash Position, Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA).
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala kasih, berkat, dan karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini dengan baik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penulis selama masa perkuliahan hingga penulisan skripsi ini, telah banyak mendapat bimbingan, nasehat, dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini: 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu Prof.Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Jurusan dan Dosen Penguji II yang telah memberikan banyak saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini 4. Ibu Dra. Adja Safinat selaku Dosen Wali yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti selama masa perkuliahan. 5. Ibu Dra. Lisa Marlina selaku Dosen Pembimbing yang telah begitu sabar dalam memberikan banyak bimbingan, arahan, saran, kritik dan masukan dalam penulisan skripsi ini. 6. Ibu Dr. Khaira Amalia F S.E, MBA, Ak. selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan banyak saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
7. Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk segala jasajasanya selama masa perkuliahan (B’ Jum, K’ Dani dan K’ Vina). 8. Orang tua tercinta M. Sipayung dan F. Purba yang merupakan sumber inspirasi dan senantiasa memberikan kasih sayang, bimbingan, motivasi, nasehat, bantuan dan
material
serta doa yang selalu menyertai peneliti.
Kedua adik tercinta: Dafrosa Mega dan Daniel Hugo yang merupakan sumber inspirasi, motivasi, dan selau memberikan bimbingan, dukungan dalam penulisan skripsi ini. 9. Sahabat-sahabat Da BFL: Elma (terima kasih ya mo udah jadi notulen waktu seminar dan ajarin pake SPSS), Nila (terima kasih ya nil udah kasih semangat waktu mau seminar dan ajarin pake SPSS), Putri (terima kasih ya da buat masukannya), Corry Grace (terima kasih ya cor udah bantuin), Asrani (terima kasih ya chay udah ajarin pake SPSS), Dyan (terima kasih ya k’Di buat doanya) 10. Teman-teman di Manajemen 2005: Yoseph (terima kasih udah buat power point untuk ku), Leo Guntur, Hary Rapilo (terima kasih ya buat masukannya untuk menganalisi bab 4), Nurul (terima kasih ya buat ilmu SPSSnya), Tia, Leo Bamz, Dinda, Tova, Dona, Maria, Sarah, Ika, Ayen, Teguh Mikha, Daniel, Aron, dan semua yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. 11. Kakak-kakak senior: Kak Maria, Kak Nova, Kak Rike dan Kak Rebecca. Terimakasih buat semua ilmu tentang mengolah data menggunakan SPSS dan menganalisisnya.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
12. Adik-adik junior: Imel, Fitri, Indah, Musa, Patrick, Aulia dan Prima. Terima kasih atas motivasi, semangat dan dukungan kepada peneliti. 13. Teman dan Sahabat di Fakultas lain: Lamgok (ito kuyuz Q), Dewie, Lady, Lia, Ditha, Dwi, Lisna, Luhut, Ocha, Devona dan Caroline 14. Liebe Quww: Deus Levolt Sihombing. Terima kasih sudah selalu kasih dukungan, semangat dan doa selama penulisan skripsi ini hingga selesai tepat pada waktunya. Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti selanjutnya.
Medan, Februari 2009 Penulis
Clara Danica
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK .............................................................................................. i KATA PENGANTAR .............................................................................
ii
DAFTAR ISI ............................................................................................
v
DAFTAR TABEL ...................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................. B. Perumusan Masalah........................................................................ C. Kerangka Konseptual ..................................................................... D. Hipotesis ........................................................................................ E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 1. Tujuan Penelitian ...................................................................... 2. Manfaat Penelitian .................................................................... F. Metode Penelitian........................................................................... 1. Batasan Operasional ................................................................. 2. Definisi Operasional Variabel ................................................... 3. Populasi dan Sampel ................................................................. 4. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 5. Jenis Data ................................................................................. 6. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 7. MetodeAnalisis Data ................................................................
1 8 8 10 11 11 11 12 12 13 15 17 18 18 19
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu....................................................................... B. Pengertian Dividen ......................................................................... C. Cash Position ................................................................................. D. Debt to Equity Ratio ....................................................................... E. Return on Assets ............................................................................. F. Teori Kebijakan Dividen ................................................................ G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen .................. H. Kebijakan Pemberian Dividen ........................................................ I. Analisis Fundamental dan Rasio Keuangan ...................................
24 25 25 26 27 28 29 30 33
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ......................................... B. Gambaran Umum Perusahaan Manufaktur ..................................... 1. PT Aqua Golden Missisippi Tbk ............................................... 2. PT Astra Internasional Tbk Tbk ................................................
38 42 42 43
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
3. PT Astra Otopart Tbk ............................................................... 4. PT Sepatu Bata Tbk .................................................................. 5. PT Colorpak Indonesia Tbk ...................................................... 6. PT Delta Djakarta ..................................................................... 7. PT Gudang Garam Tbk ............................................................. 8. PT HM Sampoerna Tbk ............................................................ 9. PT Kageo Igar Tbk ................................................................... 10. PT Sumi Indo kabel Tbk ........................................................... 11. PT Indofood Sukses Makmur Tbk ........................................... 12. PT Kimia Farma Tbk ................................................................ 13. PT Lion Metal Works Tbk ........................................................ 14. PT Lionmesh Prima Tbk ........................................................... 15. PT Lautan Luas Tbk ................................................................. 16. PT Merck Tbk .......................................................................... 17. PT Multi Bintang Indonesia Tbk ............................................... 18. PT Mayora Indah Tbk .............................................................. 19. PT Mandom Indonesia Tbk ...................................................... 20. PT Surya Toto Indonesia Tbk .................................................. 21. PT Trias Sentosa Tbk ............................................................... 22. PT Tunas Ridean Tbk ............................................................... 23. PT United Tractor Tbk............................................................. 24. PT Unilever Indonesia Tbk ......................................................
43 44 45 45 46 46 47 48 48 49 49 50 51 51 52 52 53 54 54 55 55 56
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Faktor yang mempengaruhi Dividen Payout Ratio .......... 1. Deskripsi Nilai Variabel Cash Position ..................................... 2. Deskripsi Nilai Variabel Debt to Equity Ratio........................... 3. Deskripsi Nilai Variabel Return on Assets................................. 4. Deskripsi Nilai Variabel Dividen Payout Ratio ......................... B. Evaluasi Model Statistik ................................................................. C. Regresi Linear Berganda ............................................................... D. Koefisien Determinasi .................................................................... E. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 1. Uji secara Simultan (Uji F) ....................................................... 2. Uji secara Parsial (Uji t)............................................................
57 59 61 63 65 67 72 79 80 81 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................... B. Saran .............................................................................................
85 86
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
x
LAMPIRAN .............................................................................................
xii
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
No
Uraian
Halaman
Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Cash Position, Debt to Equity Ratio, Return on Assets dan Dividend Payout Ratio periode 2004-2007..............
5
Tabel 1.2 Sektor dan Jumlah perusahaan yang Membagikan dividen kas Periode 2004-2007 .................................................................
7
Tabel 1.3 Jumlah Sampel Berdasarkan Karateristik Penarikan Sampel .........
16
Tabel 1.4 Sampel penelitian .........................................................................
17
Tabel 1.5 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi ........................
19
Tabel 4.1 Rata-rata Cash Position, Debt to Equity Ratio, Return on Assets dan Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007........................................................................
57
Tabel 4.2 Cash Position Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007.................................
59
Tabel 4.3 Debt to Equity Ratio (DER) Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 .........
61
Tabel 4.4 Return on Assets (ROA) Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 .................
63
Tabel 4.5 Dividend Payout Ratio (DPR) Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 .........
65
Tabel 4.6 Case Diagnostik (Outlier Pertama) ...............................................
67
Tabel 4.7 Case Diagnostik (Outlier Kedua) ..................................................
68
Tabel 4.8 Koefisen Determinasi (Sebelum Outlier dikeluarkan) ...................
68
Tabel 4.9 Koefisen Determinasi (Setelah Outlier Pertama dikeluarkan) ........
69
Tabel 4.10 Koefisen Determinasi (Setelah Outlier Kedua dikeluarkan) ..........
69
Tabel 4.11 Durbin-Watson (Sebelum Outlier dikeluarkan) .............................
69
Tabel 4.12 Durbin-Watson (Setelah Outlier Pertama dikeluarkan) .................
70
Tabel 4.13 Durbin-Watson (Setelah Outlier Kedua dikeluarkan) ....................
70
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Tabel 4.14 Uji Statistik (Sebelum Outlier dikeluarkan) ..................................
70
Tabel 4.15 Uji Statistik (Setelah Outlier Pertama dikeluarkan) .......................
71
Tabel 4.16 Uji Statistik (Setelah Outlier Kedua dikeluarkan) .........................
71
Tabel 4.17 Hasil Estimasi Regresi ..................................................................
72
Tabel 4.18 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ................
76
Tabel 4.19 Uji Multikolinearitas ....................................................................
77
Tabel 4.20 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi ........................
79
Tabel 4.21 Uji Autokorelasi ...........................................................................
79
Tabel 4.22 Koefisien Determinasi ..................................................................
80
Tabel 4.23 Uji Statistik F ...............................................................................
81
Tabel 4.24 Uji Statistik t ................................................................................
83
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
No
Uraian
Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual................................................................
10
Gambar 4.1 Histogram Dependent Variable (Dividen Payout Ratio) ............
73
Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Dividen Payout Ratio) (sesudah perbaikan) .................................................................................
74
Gambar 4.3 Scatterplot Dependent Variabel (Dividen Payout Ratio)............
69
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara,
salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk uang, ekuitas, dan instrumen derivatif (Darmadji, 2006: 1). Dalam aktivitas pasar modal, para investor akan mendapatkan dua keuntungan yang diperoleh dari aktivitas yang dilakukannya itu, yaitu yang berupa capital gain dan dividen. Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk karena adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Dividen adalah laba yang diberikan emiten pada para pemegang saham. Dari laba bersih perusahaan, sebagian akan dibagikan pada para pemegang saham dalam bentuk dividen dan sebagiannya disisihkan menjadi laba ditahan (retained earning). Laba ditahan merupakan salah satu sumber dalam membiayai pertumbuhan perusahaan. Kebijakan pembayaran dividen mempunyai pengaruh bagi pemegang saham dan perusahaan yang membayar dividen. Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil karena dengan kestabilitasan dividen akan meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
sehingga mengurangi ketidakpastian pemegang saham dalam menanamkan dananya ke dalam perusahaan. Kebijakan dividen merupakan keputusan perusahaan apakah laba yang diperoleh dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau ditahan dalam bentuk laba ditahan (retained earning) guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen maka akan mengurangi laba ditahan yang selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau internal financing. Sebaliknya, jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh maka kemampuan pembentukan dana intern akan semakin besar. Persentase laba yang dibayarkan perusahaan dalam bentuk dividen tunai pada pemegang saham disebut dengan rasio pembayaran dividen atau yang sering disebut Dividend Payout Ratio (Sartono, 2001: 281). Bagi perusahaan, informasi yang terkandung dalam dividend payout ratio digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan jumlah pembagian dividen. Sedangkan para pemegang saham menggunakannya sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi, yaitu apakah akan menanamkan dananya atau tidak pada perusahaan tersebut. Jika tingkat dividen yang diterima oleh para pemegang saham semakin tinggi maka semakin sedikit laba yang ditahan dan akibatnya adalah menghambat pertumbuhan perusahaan. Berbeda dengan perusahaan yang menahan sebagian besar pendapatannya, maka bagian laba yang diperoleh untuk pembayaran dividen akan semakin kecil. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi dividend payout ratio
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
yang ditetapkan oleh perusahaan maka semakin kecil dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali di dalam perusahaan. Pertimbangan besarnya dividend payout ratio ini diduga sangat berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Bila kinerja keuangan perusahaan bagus maka perusahaan tersebut akan mampu menetapkan besarnya dividend payout ratio sesuai dengan harapan pemegang saham, yaitu mendapatkan dividen dalam jumlah besar dan stabil. Potensi pertumbuhan merupakan kemampuan perusahaan untuk bertumbuh. Tingkat pertumbuhan suatu perusahaan yang semakin cepat maka semakin besar kebutuhan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan tersebut. Kebutuhan dana
yang
semakin
besar
pada
waktu
mendatang
untuk
membiayai
pertumbuhannya maka semakin besar bagian dari pendapatan yang ditahan dalam perusahaan, yang ini berarti makin rendah dividend payout rationya (Riyanto, 2001: 266). Menurut Bambang Riyanto (dalam Sudarsi 2002) bahwa kebijakan dividend payout ratio dipengaruhi oleh posisi likuiditas, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, dan tingkat pertumbuhan. Sedangkan menurut Husnan dan Puji Astuti (dalam Sudarsi 2002) menyebutkan faktor firm size (ukuran perusahaan) dan tingkat laba mempengaruhi kebijakan dividend payout ratio. Beberapa faktor tersebut bisa menyebabkan pembayaran dividen yang lebih tinggi dan beberapa faktor berpengaruh sebaliknya.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Posisi kas atau likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbagkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Oleh karena dividen merupakan cash outflow, maka makin kuatnya posisi kas atau likuiditas perusahaan berarti makin besar kemampuannya membayar dividen (Riyanto, 2001: 202). Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio hutang terhadap modal. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibayar oleh hutang, dimana semakin tinggi nilai rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan (Sartono 2001: 66). Peningkatan hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang diterima karena kewajiban untuk membayar hutang lebih diutamakan daripada pembagian dividen. Return
on
Assets (ROA)
menunjukkan kemampuan
modal yang
diinvestasikan dalam total aktiva untuk menghasilkan laba perusahaan. Semakin tinggi Return on Assets (ROA) maka kemungkinan pembagian dividen juga semakin banyak (Sartono, 2001: 122). Perusahaan besar dengan total assets yang tinggi dan keuntungan yang teratur dapat dengan mudah masuk ke pasar modal atau memperoleh macam-macam dana dari luar untuk pembiayaannya. Perusahaan yang sudah mantap tersebut akan mempunyai tingkat dividen yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan kecil atau yang masih baru.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Perusahaan
yang
keuntungannya relatif teratur
sering
kali dapat
memperkirakan bagaimana keuntungan di kemudian hari. Maka perusahaan seperti itu kemungkinan besar akan membagikan keuntungannya dalam bentuk dividen dengan persentase yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang keuntungannya berfluktuasi. Perusahaan yang keuntungannya kurang teratur, tidak yakin betul apakah harapan keuntungannya dalam tahun-tahun mendatang dapat terlaksana karena itu keuntungan yang sekarang akan ditahan suatu bagian yang cukup besar. Sebab dividen yang agak rendah lebih mudah dipertahankan apabila keuntungan agak menurun di kemudian hari (Sundjaja dan Barlian, 2002: 389). Berikut ini akan kita lihat bagaimana nilai rata-rata Cash Position, Debt to Equity Ratio dan Return on Assets terhadap Dividend Payout Ratio pada kurun waktu 2004-2008. Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Cash Position, Debt to Equity Ratio, Return on Assets dan Dividend Payout Ratio periode 2004-2007 2004 2005 2006 2007 1,33 1,55 1,50 1,40 Cash Position 1,06 1,07 1,05 1,11 Debt to Equity Ratio 17,32 15,49 14,51 12,24 Return on Assets 38,94 44,72 42,81 55,33 Dividend Payout Ratio Sumber: www.idx.co.id (diolah, 2008)
Cash position perusahaan yang semakin besar menggambarkan bahwa semakin besar kemampuannya dalam membayar dividen (Sudarsi 2002: 4). Namun pada tahun 2006-2007, cash position sektor manufaktur menurun dari 1,50 menjadi 1,40 tetapi dividend payout ratio meningkat dari 42,81% menjadi 55,33%.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya melalui modal sendiri. Semakin tinggi kewajiban maka akan semakin rendah kemampuan perusahaan dalam membayar dividen (Sartono, 2001: 66). Namun sepanjang tahun 2004-207 naik dan turunnya debt to equity ratio tidak mempengaruhi besar kecilnya dividend payout ratio yang diberikan perusahaan manufaktur. Pada tahun 2004-2005, debt to equity ratio meningkat dari 1,06% menjadi 1,07% tetapi dividend payout ratio meningkat dari 38,94% menjadi 44,72%. Pada tahun 2005-2006, debt to equity ratio meningkat dari 1,05% menjadi 1,11% tetapi dividend payout ratio meningkat dari 44,72% menjadi 42,81%. Pada tahun 2006-200, debt to equity ratio menurun dari 1,07% menjadi 1,05% tetapi dividend payout ratio menurun dari 44,81% menjadi 55,33%. Return
on
Assets (ROA)
menunjukkan kemampuan
modal yang
diinvestasikan dalam total aktiva untuk menghasilkan laba perusahaan. Semakin tinggi Return on Assets (ROA) maka kemungkinan pembagian dividen juga semakin banyak (Sartono, 2001: 122). Pada tahun 2004-2005 return on assets menurun dari 17,32% menjadi 15,49% tetapi dividend payout ratio meningkat dari 38,94% menjadi 44,72%. Pada tahun 2006-2007 return on assets menurun dari 14,51% menjadi 12,24% tetapi dividend payout ratio meningkat dari 42,81% menjadi 55,33%. Berdasarkan uraian di atas tadi dapat kita simpulkan bahwa semakin kuatnya cash position bukan berarti akan selalu memberikan dividen yang semakin besar. Faktor lainnya juga dapat dilihat dari semakin rendahnya nilai debt
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
to equity ratio juga tidak akan menjamin perusahaan tersebut akan memberikan dividen yang semakin besar juga. Nilai return on assets yang lebih besar juga tidak akan menyebabkan suatu perusahaan akan memberikan dividen yang lebih besar juga bila dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Perusahaan yang terdaftar di BEI tidak semuanya membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya, baik itu dalam bentuk dividen tunai maupun dividen saham. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pertimbangan-pertimbangan perusahaan dalam membuat keputusan kebijakan dan pembayaran dividen dalam setiap perusahaan. Sektor manufaktur merupakan sektor yang paling banyak membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya selama kurun periode 2004-2007 dibandingkan sektor lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selama periode 2004-2007, ada sebanyak 24 perusahaan manufaktur yang membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut:
No
1 2 3 4 5 6
Tabel 1.2 Sektor Dan Jumlah Perusahaan Yang Membagikan Dividen Periode 2004-2007 Sektor Jumlah Emiten yang Persentase Emiten Emiten Membagi Dividen yang Membagi Dividen Infrastruktur 22 5 9,62 Keuangan 66 8 15,38 Manufaktur 142 24 46,15 Perdagangan 66 10 19,23 Pertambangan 12 3 5,77 Properti 39 2 3,85 52 100 Total
Sumber: www.idx.co.id (diolah, 2008)
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Berdasarkan uraian di atas dan adanya ketertarikan peneliti untuk melanjutkan penelitian sebelumnya yang bertujuan melihat kekonsistenan hasil pada penelitian terdahulu, maka peneliti tertarik melakukan penelitian untuk melihat adanya pengaruh antara Cash Position, Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004-2007.
B.
PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah Cash Position, Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI)?”
C.
KERANGKA KONSEPTUAL Persentase laba yang dibayarkan perusahaan dalam bentuk dividen tunai
pada pemegang saham disebut dengan rasio pembayaran dividen atau yang sering disebut dividend payout ratio. Faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio antara lain: cash position, Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA). Dividend payout ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Peningkatan hutang akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham karena kewajiban
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
tersebut lebih diprioritaskan daripada pembagian dividen (Sundjaja dan Barlian, 2002: 391). Cash position atau posisi kas perusahaan merupakan faktor terpenting yang harus dipertimbangkan dalam membuat keputusan untuk menentukan besarnya dividen yang akan dibayarkan. Makin kuat cash position perusahaan maka akan semakin besar kemampuannya dalam membayar dividen (Sudarsi 2002: 4). Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya melalui modal sendiri. Peningkatan kewajiban akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih termasuk laba yang dibayarkan karena kewajiban tersebut lebih diprioritaskan daripada pembagian dividen. Semakin tinggi kewajiban maka akan semakin rendah kemampuan perusahaan dalam membayar dividen (Sartono, 2001: 66). Return
on
Assets (ROA)
menunjukkan kemampuan
modal yang
diinvestasikan dalam total aktiva untuk menghasilkan laba perusahaan. Dividen akan dibagikan jika perusahaan memperoleh keuntungan. Semakin tinggi Return on Assets (ROA) maka kemungkinan pembagian dividen juga semakin banyak (Sartono, 2001: 122).
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Cash Position (X1) Debt to Equity Ratio (X2)
Dividend Payout Ratio (Y)
Return on Assets (X3) Sumber: Sudarsi, diolah (2002) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
D.
HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian oleh karena jawaban yang diberikan masih berdasarkan pada teori yang relevan belum didasarkan pada faktor-faktor empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2003:51). Berdasarkan kerangka konseptual tersebut maka hipotesisnya dapat adalah sebagai berikut: “Cash Position, Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
E. 1.
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: ”Mengetahui pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) secara signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2.
Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : a. Bagi Perusahaan (Emiten) Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam penentuan kebijakan dividen. Faktor-faktor yang diteliti tersebut diharapkan dapat membantu manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan besarnya dividen yang dibayarkan b. Bagi Investor Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal (saham). Dengan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembayaran dividen per lembar saham investor berharap dapat melakukan prediksi pendapatan dividend payout ratio yang diterima oleh pemegang saham biasa.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
c. Bagi Pihak lain Penelitian ini bermanfaat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi bagi berbagai pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio. d. Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan dan pola pikir tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio dan pada sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI).
F.
METODE PENELITIAN
1.
Batasan Operasional Batasan operasional dalam penelitian ini adalah: a. Data laporan keuangan sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2004 sampai 2007. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio antara lain: Cash position, Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA). c. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2004 sampai 2007.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
2.
Defenisi Operasional Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel terikat (dependen)
dan variabel bebas (independen). Variabel terikat (Y) adalah dividend payout ratio, sedangkan variabel bebas (X) terdiri dari cash position, Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA). 1) Variabel Independen (X) a. Cash Position (X1) Cash position merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum membuat keputusan untuk menentukan besarnya dividen yang akan dibayar kepada para pemegang saham. Pembayaran dividen merupakan arus kas keluar sehingga semakin kuat cash position berarti semakin besar kemampuan untuk membayar dividen. Cash position dihitung berdasarkan perbandingan antara saldo kas akhir dengan laba bersih setelah pajak (Sudarsi 2002: 4). Rumus:
Cash
position =
Saldo kas akhir laba bersih setelah pajak
b. Debt to Equity Ratio (X2) Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio hutang terhadap modal. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibayar oleh hutang, dimana semakin tinggi nilai rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan. Peningkatan hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang diterima karena kewajiban untuk membayar hutang lebih diutamakan daripada
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
pembagian dividen sehingga Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai hubungan negatif dengan dividend payout ratio. Dividend payout ratio dihitung dengan membagi total hutang dengan total modal sendiri (Sartono, 2001: 66). Rumus:
DER =
total hu tan g total mod al sendiri
c. Return on Assets (X3) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan Return on Assets (ROA). Rasio ini mengukur pengembalian atas total aktiva setelah bunga dan pajak. Hasil pengembalian total aktiva atau total investasi menunjukkan kinerja manajemen dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba. Laba rasio ini dihitung berdasarkan perbandingan laba bersih setelah pajak dan total aktiva (Sartono, 2001: 122). Rumus:
ROA =
Laba bersih setelah pajak total aktiva
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
2) Variabel Dependen (Y) a. Dividend Payout Ratio (Y) Dividend payout ratio mencerminkan kemampuan perusahaan untuk melakukan pembayaran dividen kepada setiap pemegang saham. Rasio pembayaran dividen dapat diukur dengan membandingkan dividen kas per lembar saham dengan laba yang diperoleh per lembar saham (Sundjaja dan Barlian, 2002: 391). Rumus:
DPR =
3.
dividen kas per lembar saham laba yang diperoleh per lembar saham
Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua sektor
manufaktur yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Januari 2004 sampai dengan Desember 2007, yaitu sebanyak 142 perusahaan. Penarikan sampel yang dilakukan oleh penulis adalah dengan menggunakan desain sampel non probabilitas dengan metode “judgment sampling”. Judgment Sampling adalah salah satu jenis purposive sampling dimana peneliti memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian (Kuncoro, 2003: 119).
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Kriteria (pertimbangan) penarikan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: a. Emiten yang selalu listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian, yaitu 2004-2007. b. Emiten yang memiliki data laporan keuangan yang lengkap selama periode penelitian, yaitu 2004-2007. c. Emiten yang selalu membagikan dividen selama periode penelitian, yaitu 2004-2007 dalam satuan rupiah. Tabel 1.3 Jumlah Sampel Berdasarkan Karateristik Penarikan Sampel
No
Karateristik Sampel
Emiten yang selalu listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian, yaitu 2004-2007 Emiten yang tidak memiliki data laporan 2 keuangan yang Emiten yang tidak membagikan dividen selama 3 periode 2004-2007 dalam satuan rupiah Jumlah Sampel 1
Jumlah 29 (1) (4) 24
Sumber: www.idx.co.id, 2008 (diolah)
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Berdasarkan karateristik penarikan sampel diatas, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 24 perusahaan. Adapun sampel perusahaan tersebut antara lain:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kode Emiten AQUA ASII AUTO BATA CLPI DLTA GGRM HMSR IGAR IKBI INDF KAEF LION LMSH LTLS MERK MLBI MYOR TCID TOTO TRST TURI UNTR UNVR
Tabel 1.4 Sampel penelitian Nama Emiten Aqua Golden Missisippi Tbk Astra International Tbk Astra Otoparts Tbk Sepatu Bata Tbk Colorpak Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk HM Sampoerna Tbk Kageo Igar Jaya Tbk Sumi Indo Kabel Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Kimia Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Lautan Luas Tbk Merck Tbk Multi Bintang Indonesia Tbk Mayora Indah Tbk Mandom Indonesia Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tunas Ridean Tbk United Tractor Tbk Unilever Indonesia Tbk
Tanggal Listing 1 Maret 1990 4 Apr 1990 15 Juni 1998 24 Maret 1982 30 November 2001 30 Januari 1989 27 Agustus 1990 15 Agustus 1990 5 November 1990 21 Jan 1991 14 Juli 1994 4 Juli 2001 20 Agustus 1993 4 Juni 1990 21 Juli 1997 23 Juli 1981 15 Desember 1981 4 Juli 1990 30 September 1993 30 Oktober 1990 12 Juli 1993 16 Mei 1995 26 Desember 1989 11 Januari 1990
Sumber: www.idx.co.id, 2008 (diolah)
4. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan situs www.idx.co.id.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Juni 2008 sampai dengan bulan Desember 2008.
5. Jenis Data Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2003: 127).
6. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua tahap yaitu: a. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka yakni pengumpulan data pendukung berupa literatur, penelitian terdahulu, dan laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapat gambaran dari masalah yang akan diteliti. b. Tahap kedua dilakukan melalui pengumpulan data sekunder yang diperlukan berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
7. Metode Analisis Data Untuk menganalisis data dalam penelitian, penulis menggunakan tahap-tahap sebagai berikut: a. Deskripsi Variabel Pada tahap ini dilakukan perhitungan masing-masing variabel terkait yaitu variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen) berdasarkan rumus yang telah dikemukakan sebelumnya.
b. Penerapan Model Analisis Pada tahap ini akan dijelaskan hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas dengan rumus: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana : Y
=
Dividend Payout Ratio
a
=
Konstanta
X1
=
Cash Position
X2
=
Debt to Equity Ratio (DER)
X3
=
Return on Assets (ROA).
b1,2,3
=
Koefisien regresi variabel X1,2,3
e
=
error
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
c. Pengujian Asumsi Klasik Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data-data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi ssebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Helmi et al, 2008:55). Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp. Sig. (2tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Helmi et al, 2008:62). 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolineartitas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas atau independen (Ghozali, 2005:91). Hubungan linear antarvariabel inilah yang disebut dengan multikolinearitas (Nachrowi, 2006:95). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antarvariabel independen. Uji multikolinearitas menggunakan kriteria variance inflation factor (VIF) dengan ketentuan bila VIF > 5 terjadi masalah multikolinearitas yang serius (Helmi et al, 2008:62). 3. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka terjadi homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas (Helmi et al, 2008: 65). 4. Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode sebelumnya). Metode deteksi terhadap autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode Durbin Watson. Kriteria keputusan dapat di lihat pada tabel 1.5 Tabel 1.5 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < DW < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ DW ≤ du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 − dl < DW < 4 4 − du ≤ DW ≤ 4 − dl Tidak ada korelasi negatif No decision Tidak ada autokorelasi positif atau negatif
Tidak ditolak
du < DW < 4 − du
du = batas atas dl = batas bawah Sumber: Helmi et al (2008: 86)
d. Koefisien Determinasi Nilai Adjusted R Square pada menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Semakin tinggi nilai Adjusted R Square maka akan semakin baik bagi model regresi karena menandakan bahwa kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat juga semakin besar. Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah biasa terhadap jumlah variabel independen. Semakin banyak variabel independen ditambahkan ke dalam model maka R square akan meningkat walaupun variabel tersebut tidak berpengaruh secara signifikan ke dalam model. oleh karena itu
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R square untuk mengevaluasi model (Helmi et al, 2008: 112).
e. Pengujian Hipotesis 1. Uji secara Simultan (Uji F) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model ini dapat dipakai untuk mengestimasi variabel terikat. Bentuk pengujian : H0 : b1=b2=b3= 0, artinya variabel cash position, Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) yang terdapat pada model ini tidak dapat dipakai untuk mengestimasi variabel Dividend Payout Ratio (DPR). H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya variabel cash position, Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) yang terdapat pada model ini tidak dapat dipakai untuk mengestimasi variabel Dividend Payout Ratio (DPR). Pada penelitian ini nilai Fhitung akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat signifikan (α ) = 5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah: Terima H0 bila Fhitung ≤ Ftabel Tolak H0 (terima H1) bila Fhitung > Ftabel
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
2. Uji Secara Parsial (Uji t) Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujian : H0 : b1=b2=b3= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari cash position, Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari cash position, Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Pada penelitian ini nilai thitung akan dibandingkan dengan ttabel pada tingkat signifikan (α ) = 5%. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah : H0 diterima jika : - ttabel ≤ thitung ≤ ttabel H1 diterima jika : thitung > ttabel thitung ≤ - ttabel
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
BAB II URAIAN TEORITIS
A.
Penelitian Terdahulu Nasution (2004) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Jakarta selama periode 1999-2001”. Pada penelitian tersebut, variabel yang digunakan antara lain Cash Position, Debt to Equity Ratio (DER), Profitability, Firm Size dan Growth. Hasil Uji Serempak (Uji F) menunjukkan bahwa semua variabel, yaitu Cash Position, Debt to Equity Ratio (DER), Profitability, Firm Size dan Growth mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Sedangkan Uji Secara Parsial (Uji t) menunjukkan bahwa hanya variabel Cash Position, Firm Size dan Growth yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Sedangkan variabel bebas lainnya, yaitu Debt to Equity Ratio (DER) dan Profitability tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Sudarsi (2002) melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Industri Perbankan yang Listed Di Bursa Efek Jakarta ( BEJ )”. Pada penelitian tersebut, variabel yang digunakan antara lain Cash Position, Debt to Equity Ratio (DER), Profitability, Firm Size dan Growth. Hasil Uji Serempak (Uji F) menunjukkan bahwa Cash Position, Debt to Equity Ratio (DER), Profitability, Firm Size dan Growth tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Sedangkan Uji Parsial (Uji t) menunjukkan bahwa Cash Position, Growth dan Profitability tidak
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Sedangkan variabel bebas lainnya, yaitu Debt to Equity Ratio (DER) dan Firm Size tidak diikutsertakan dalam regresi karena tidak memenuhi syarat uji asumsi klasik.
B.
Pengertian Dividen Dividen tunai yang diharapkan merupakan variabel pengembalian utama
dimana pemilik dan investor akan menentukan nilai saham. Dividen tunai adalah sumber aliran kas untuk pemegang saham dan memberikan informasi tentang kinerja perusahaan saat ini dan akan datang. Laba ditahan merupakan pendapatan yang tidak dibagikan sebagai dividen, karenanya merupakan bentuk pembiayaan intern (Sundjaja dan Barlian, 2002: 332). Pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham perusahaan diputuskan oleh dewan direksi perusahaan. Direksi umumnya mengadakan pertemuan yang membahas tentang dividen setiap kuartalan atau setengah tahunan melalui mengevaluasi posisi keuntungan periode lalu dan menentukan posisi yang akan datang, menentukan jumlah dividen yang harus dibayar dan menentukan tanggaltanggal yang berkaitan dengan dividen tunai.
C.
Cash Position Cash position atau posisi kas yang merupakan rasio kas akhir tahun dengan
Earning After Tax. Bagi emiten yang memiliki posisi kas yang semakin kuat akan semakin besar kemampuannya untuk membayar dividen. Faktor ini merupakan faktor internal yang dapat dikendalikan oleh manajemen sehingga pengaruhnya dapat dirasakan secara langsung bagi kebijakan dividen. Dividen merupakan cash
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
outflow sehingga makin kuatnya posisi kas perusahaan akan semakin besar kemampuannya untuk membayar dividen. Cash Position dihitung berdasarkan perbandingan saldo kas akhir tahun dengan Earning After Tax (Sudarsi 2000 :4).
D.
Debt to Equity Ratio DER adalah simbol untuk variabel Debt to Equity Ratio. Variabel ini diukur
melalui perbandingan
antara total hutang
dengan
ekuitas.
Faktor
ini
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin besar kewajibannya dan rasio yang semakin rendah akan menujukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Peningkatan hutang ini akan mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang saham. Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya melalui modal sendiri. Peningkatan kewajiban akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih termasuk laba yang dibayarkan karena kewajiban tersebut lebih diprioritaskan daripada pembagian dividen. Semakin tinggi kewajiban maka akan semakin rendah kemampuan perusahaan dalam membayar dividen (Sartono, 2001: 66).
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
E.
Return onAssets Profitability yaitu ukuran return on Assets (ROA) yang merupakan
perbandingann antara Earning After Tax (EAT) dengan total assets. Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Return
on
Assets (ROA)
menunjukkan kemampuan
modal yang
diinvestasikan dalam total aktiva untuk menghasilkan laba perusahaan. Dividen akan dibagikan jika perusahaan memperoleh keuntungan. Semakin tinggi Return on Assets (ROA) maka kemungkinan pembagian dividen juga semakin banyak (Sartono, 2001: 122). Return on Assets (ROA) memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen. Dividen adalah sebagian dari laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban tetapnya yaitu bunga dan pajak. Oleh karena itu dividen yang diambilkan dari keuntungan bersih akan mempengaruhi divident payout ratio. Perusahaan yang semakin besar keuntungannya akan membayar porsi pendapatan yang semakin besar sebagai dividen. Dengan kata lain semakin besar keuntungannnya yang diperoleh maka akan semakin besar kemampuannya bagi perusahaan untuk membayar dividen.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
F.
Teori Kebijakan Dividen Ada beberapa teori dari preferensi investor tentang pembayaran dividen
antara lain (Brigham dan Houston, 2002: 66): 1. Teori Ketidakrelevanan Dividen Teori yang dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). Mereka berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba dan resiko bisnisnya. Dengan kata lain, MM berpendapat bahwa pendapatan tersebut dibagi diantara dividen dan laba yang ditahan. 2. Teori Bird in the Hand Teori yang dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Mereka berpendapat bahwa tingkat pengembalian atas ekuitas akan turun apabila rasio pembagian dividen dinaikkan karena para investor kurang yakin terhadap penerimaan keuntungan modal (capital gain) yang akan dihasilkan dari laba yang ditahan dibandingkan dengan seandainya mereka menerima dividen. Gordon dan Lintner berpendapat bahwa sesungguhnya investor jauh lebih menghargai pendapatan yang diharapkan dividen daripada pendapatan dari keuntungan modal (capital gain). 3. Teori Preferensi Pajak Teori yang menyatakan bahwa investor lebih menyukai pembagian dividen yang rendah daripada tinggi. Hal ini karena adanya pajak yang dikenakan pada dividen. Investor menganggap bahwa pertumbuhan laba mungkin dianggap
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
menghasilkan kenaikan harga saham, dan keuntungan modal (capital gain) yang pajaknya rendah akan menggantikan dividen yang pajaknya lebih tinggi.
G.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen antara lain
(Sundjaja dan Barlian, 2002: 339) : 1.
Peraturan hukum a. Peraturan mengenai laba bersih menentukan bahwa dividen dapat dibayar dari laba tahun-tahun yang lalu dan laba tahun berjalan. b. Peraturan mengenai tindakan yang merugikan modal dengan melarang pembayaran dividen yang berasal dari modal. c. Peraturan mengenai tak mampu bayar artinya perusahaan boleh tidak membayar dividen jika tidak mampu.
2.
Likuiditas Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam banyak kebijakan dividen. Karena dividen bagi perusahaan merupakan kas keluar, maka semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
3.
Membayar pinjaman Jika perusahaan telah membuat pinjaman untuk memperluas usahanya atau untuk pembayaran lainnya maka ia dapat melunasi pinjamannya pada saat jatuh tempo atau ia dapat menyisihkan cadangan-cadangan untuk melunasi pinjaman. Jika diputuskan bahwa pinjaman itu akan dilunasi, maka biasanya harus ada laba ditahan.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
4.
Kontrak pinjaman Kontrak pinjaman, apalagi jika menyangkut pinjaman jangka panjang seringkali membatasi kemampuan perusahaan untuk membayar dividen tunai.
5.
Pengembangan aktiva Semakin cepat pertumbuhan perusahaan semakin besar kebutuhannya untuk membiayai pengembangan aktiva perusahaan. Semakin banyak dana yang dibutuhkan di kemudian hari, semakin banyak laba yang harus ditahan dan tidak dibayarkan.
6. Tingkat pengembalian Tingkat pengembalian atas aset menentukan pembagian laba dalam bentuk dividen yang dapat digunakan oleh pemegang saham baik ditanamkan kembali di dalam perusahaan maupun tempat lain. 7.
Stabilitas keuntungan Perusahaan
yang
keuntungannya
relatif
teratur
seringkali
dapat
memperkirakan bagaimana keuntungan di kemudian hari. Maka perusahaan seperti itu kemungkinan besar akan membagikan keuntungannya dalam bentuk dividen dengan presentasi yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang keuntungannya berfluktuasi.
H.
Kebijakan Pemberian Dividen Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan
keputusan pendanaan perusahaan. Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiyaan di masa yang akan datang. Rasio pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio) menentukan jumlah laba dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba yang ditahan sebagai bentuk sumber pendanaan. Ratio ini menunjukkan persentase laba perusahaan yang dibayarkan sebagai pemegang saham biasa perusahaan berupa dividen kas. Laba ditahan dalam jumlah yang besar, berarti laba yang akan dibayarkan sebagai dividen menjadi lebih kecil. Persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash dividend disebut Dividend Payout Ratio. Aspek penting dari kebijakan dividen adalah menentukan alokasi laba yang sesuai diantara pembayaran laba sebagai dividen dengan laba yang ditahan di perusahaan. Ada beberapa bentuk pemberian dividen secara tunai atau cash devidend yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Bentuk kebijakan dividen tersebut adalah (Sutrisno, 2000: 323) : 1.
Kebijakan pemberian dividen stabil Kebijakan pemberian dividen yang stabil ini artinya akan diberikan secara tetap per lembar sahamnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan berfluktuasi. Kebijakan pembayaran dividen yang stabil ini banyak dilakukan oleh perusahaan, karena beberapa alasan : a. Bisa meningkatkan harga saham, sebab dividen yang stabil diprediksi memiliki risiko yang kecil.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
b. Bisa memberikan kesan kepada para investor bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa akan datang. c. Akan menarik investor yang memanfaatkan dividen untuk keperluan konsumsi sebab dividen selalu dibayarkan. 2.
Kebijakan dividen yang meningkat Dengan kebijakan ini, perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang
saham
dengan
jumlah
yang
selalu
meningkat
dengan
pertumbuhan yang stabil. 3.
Kebijakan dividen dengan rasio yang konstan Kebijakan ini memberikan dividen yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh, semakin besar dividen yang dibayarkan. Demikian pula sebaliknya bila laba kecil, dividen yang dibayarkan juga kecil.
4.
Kebijakan pemberian dividen reguler ditambah ekstra Kebijakan pemberian dividen, dengan cara ini perusahaan menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian ditambahkan dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu. Kebijakan dividen yang yang optimal pada pada suatu perusahaan adalah
kebijakan keseimbangan diantara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksimumkan harga saham (Astuti, 2004: 144). Secara umum ada tiga dasar dari kebijakan dividen, antara lain:
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
1. Kebijakan dividen biasa Pada kebijakan dividen biasa atau reguler dividend policy, perusahaan membayar dividen per lembar saham dalam rupiah yang tetap setiap periode. Kebijakan ini meniadakan keragu-raguan investor atau pemegang saham sekaligus menginformasikan bahwa perusahaan dalam keadaan baik dan lancar. Pada kebijakan ini dividen per lembar saham tidak pernah turun. 2. Kebijakan dividen dengan persentase tetap pembayaran dividen tunai Kebijakan ini dikenal dengan nama constant payout ratio dividend policy. 3. Kebijakan dividen rendah plus ekstra Kebijakan ini dikenal dengan nama lower reguler and ekstra dividend policy. Menurut kebijakan ini perusahaan membayar dividen tunai secara rutin setiap periode dalam jumlah yang tetap dan rendah. Jika laba perusahaan periode yang bersangkutan sangat baik maka jumlah pembayaran tetap tersebut akan ditambah pembayaran dividen ekstra. Pada jumlah pembayaran reguler atau biasa, yang tetap ini menjamin kepastian bagi pemilik saham dan karena jumlahnya rendah hal ini juga akan menenteramkan perusahaan. Pada laba yang sangat bagus, perusahaan akan membayarakan ekstra dividen bagi pemegang saham. Pembayaran ekstra ini akan disambut baik oleh pasar dan akan menaikkan harga saham.
I.
Rasio Keuangan dan Analisis Fundamental Menurut Harahap (2006: 297), rasio keuangan adalah angka yang diperoleh
dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang signifikan. Rasio keuangan sangat penting dalam Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
melakukan analisis terhadap kondisi keuangan suatu perusahaan. Analisis rasio ini memiliki keunggulan dibanding dengan teknik analisis lainnya. Keunggulan tersebut adalah sebagai berikut: a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit. c. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain. d. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-score). e. Menstandarisir ukuran (size) perusahaan. f. Lebih mudah memperbandingkan suatu perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau ”time series”. g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang. Teknik analisis rasio disamping memiliki keunggulan, juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari ketika penggunaanya. Adapun keterbatasan analisis rasio itu adalah sebagai berikut: a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
b. Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik seperti ini: 1. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran dan judgement yang dapat dinilai bias atau subjektif. 2. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan (cost) bukan harga pasar. 3. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio. 4. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda. 5. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan untuk menghitung rasio. 6. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron. 7. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan. Analisis fundamental berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan analisis ini diharapkan calon investor akan mengetahui bagaimana operasional dari perusahaan yang nantinya menjadi milik investor. Pada umumnya nilai suatu saham sangat dipengaruhi oleh kinerja dari perusahaan bersangkutan (Anoraga, 2006: 108). Bagi para investor yang melakukan analisis fundamental, informasi laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan salah satu jenis informasi yang paling mudah didapatkan dibandingkan alternatif informasi lainnya. Disamping
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
itu, informasi laporan keuangan akuntansi sudah cukup menggambarkan kepada investor sejauh mana perkembangan kondisi perusahaan selama ini dan apa yang telah dicapainya (Tandelilin, 2001: 232). Analisis fundamental dapat menggunakan analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan akan melihat teknik analisis laporan keuangan dengan menggunakan
rasio-rasio
keuangan.
Rasio
keuangan
tersebut
dapat
dikelompokkan sebagai berikut: 1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu pendek. Rasio ini terbagi menjadi Current Ratio, Quick Ratio, dan Net-Workoing Capital. 2. Rasio Leverage Rasio leverage menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang, dimana rasio ini terbagi menjadi Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Long-Term Debt to Equity Ratio, Long-Term Debt to Capilization Ratio, Times Interest Earned, Cash Flow Interest Coverage dan Cash Return on Sales. 3. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, terbagi menjadi Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Operating Ratio.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
4. Rasio Pasar Rasio pasar menunjukkan informasi penting perusahaan dan diungkapkan dalam basis per saham. Rasio ini terbagi menjadi Dividend per Share, Earning per Share (EPS), Dividend Payout Ratio, Price Earning Ratio, Book Value per Share, dan Price to book Value
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A.
Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan
peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan Ekonomi Nasional. Bursa Efek Indonesia berperan juga dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan Pasar Modal Indonesia yang stabil. Bursa Efek Indonesia berawal dari berdirinya Bursa Efek di Batavia, yang dikenal sebagai Jakarta pada saat ini, oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 14 Desember 1912. Sekuritas yang diperdagangkan adalah saham dan obligasi perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Hindia Belanda dan sekuritas lainnya. Perkembangan Bursa Efek di Batavia sangat pesat sehingga mendorong pemerintah Belanda membuka Bursa Efek Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925 dan Bursa Efek Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Kedua bursa ini kemudian ditutup karena terjadinya gejolak politik di Eropa awal tahun 1939. Bursa Efek di Jakarta pun akhirnya ditutup juga akibat terjadinya perang dunia ke dua tahun 1942, sekaligus menandai berakhirnya aktivitas pasar modal di Indonesia. Pasar modal di Indonesia kembali digiatkan dengan dibukanya kembali Bursa Efek di Jakarta pada tanggal 3 Juni 1952. Pada tahun 1958 kegiatan Bursa Efek di Jakarta kembali dihentikan karena adanya inflasi dan resesi ekonomi. Hal
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
ini tak berlangsung lama sebab Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali dan akhirnya mengalami kebangkitan pada tahun 1970. Kebangkitan ini disertai dengan dibentuknya Tim Uang dan Pasar Modal, disusul tahun 1976 berdirinya BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal) serta berdirinya perusahaan dan investasi PT Danareksa. Kebangkitan ini didukung dengan diresmikannya aktivitas perdagangan di Bursa Efek Jakarta oleh Presiden Soeharto pada tahun 1977. Pemerintah mengeluarkan kebijakan Paket Deregulasi Desember 1987 dan Desember 1988 tentang diperbolehkannya swastanisasi Bursa Efek. Paket Deregulasi ini kemudian mendorong Bursa Efek Jakarta berubah menjadi PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 13 Juli 1992. Pada tahun itu juga BAPEPAM yang awalnya Badan Pelaksana Pasar Modal berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Bursa Efek Jakarta berkembang dengan pesat sehingga kegiatannya semakin ramai dan kompleks. Hal ini menyebabkan sistem perdagangan manual yang selama ini dilakukan di Bursa Efek Jakarta tidak lagi memadai. Pada tanggal 22 Mei 1995 diterapkanlah suatu sistem otomatis yang dinamakan JATS (Jakarta Automatic Trading System). Sistem yang baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang adil dan transparan dibanding dengan sistem perdagangan manual. Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) kemudian bergabung dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
2007. Penggabungan kedua bursa ini diharapkan dapat menciptakan kondisi perekonomian Indonesia yang lebih baik. Dewan Direksi BEI Erry Firmansyah
: Direktur Utama
M. S. Sembiring
: Direktur Perdagangan Saham, Penelitian dan Pengembangan Usaha
Guntur Pasaribu
: Direktur
Perdagangan
Fixed
Income
dan
Derivatif, Keanggotaan dan Partisipan Justitia Tripurwasani
: Direktur Pengawasan
Eddy Sugito
: Direktur Pencatatan
Bastian Purnama
: Direktur Teknologi Informasi
Sihol Siagian
: Direktur Administrasi
Dewan Komisaris BEI Bacelius Ruru
: Komisaris Utama
Panda Putu Raka
: Komisaris
Fathiah Helmi
: Komisaris
Mochamad Aswin
: Komisaris
Lily Widjaja
: Komisaris
Mustofa
: Komisaris
Mardiasme
: Komisaris
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Kepala Divisi / Kepala Satuan BEI Direktorat Utama 1. Sekretaris Perusahaan
: Friderica Widyasari Dewi
2. Satuan Manajemen Resiko
: Windiarti S. Choesin
3. Satuan Pemeriksa Internal
: Widodo
Direktorat Pengawasan 4. Pengawasan Transaksi
: Hamdi Hassyarbaini
5. Hukum
: Dewi A. Prasetyaningtyas
6. Satuan Pemeriksa Anggota Bursa dan Partisipan : Kristian S. Manullang
Direktorat Pencatatan 7. Pencatatan Sektor Riil
: Ignatius Girendroheru
8. Pencatatan Sektor Jasa
: Umi Kulsum
9. Pencatatan Surat Hutang
: Saptono Adi Junarso
Direktorat Perdagangan Fixed Income dan Derivatif 10. Perdagangan Fixed Income
: Erna Dewayani
11. Perdagangan Derivatif
: Hari Purnomo
Direktorat Keanggotaan dan Partisipan 12. Keanggotaan
: Bambang Widodo
Direktorat Perdagangan Saham 13. Perdagangan Saham
: Supandi
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Direktorat Penelitian dan Pengembangan Usaha 14. Riset dan Pengembangan Produk
: Kandi Sofia S. Dahlan
15. Pemasaran
: Wan Wei Yiong
Direktorat Administrasi 16. Keuangan
: Yohanes A. Abimanyu
17. Umum
: Isharsaya
18. Sumber Daya Manusia
: Mirna Kurniawati (Pjs)
Direktorat Teknologi Informasi 19. Operasi Teknologi Informasi
: Yohanes Liauw
20. Pengembangan Solusi Bisnis Teknologi Informasi : Didit Agung Laksono
Specialist Setingkat Kepala Divisi 21. Chief Economist
: Edison Hulu
Sumber: www.idx.co.id (16 Desember 2008, pukul 15.00 wib)
B.
Gambaran Umum Perusahaan Manufaktur
1.
PT Aqua Golden Missisippi Tbk PT Aqua Golden Missisippi Tbk resmi berdiri pada tanggal 23 Februari
1990. Perusahaan ini bergerak dalam pengolahan dan pembotolan air minum dalam kemasan. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1974. Perusahaan in terdaftar (listing) sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 1 Maret 1990 dengan harga perdana (Initial Public Offering) sebesar Rp 1000,- per lembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 13.162.473 lembar jumlah saham yang beredar. Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. Pulo Lentut No. 3 kawasan industri Pulogadung Jakarta. Pemegang saham terbesar perusahaan ini adalah PT Tirta Investama Tbk sebesar 90,00%.
2.
PT Astra Internasional Tbk PT Astra Internasional Tbk. ini berdiri didirikan pada tanggal 20 Februari
1957 berdasarkan akta notaris Sie Khwan Djioe No 67 tanggal 20 Februari 1957. Perusahaan ini terutama bergerak dalam bidang otomotif dan komponennya. Perusahaan ini terdaftar (listing) sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 4 April 1990 dengan harga perdana (Initial Public Offering) sebesar Rp 1000,- per lembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 30.000.000 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. Gaya Motor Raya No 8, Sunter II, Jakarta. Pemegang saham terbesar perusahaan ini adalah Jardine Cycle and Carriage Ltd sebesar 50,11%
3.
PT Astra Otoparts Tbk. PT Astra Otoparts Tbk. ini berdiri didirikan pada tanggal 20 September
1991 berdasarkan akta notaris No. 50 dengan nama PT Federal Adiwiraserasi . Perusahaan ini terutama bergerak dalam bidang perdagangan suku cadang kendaraan bermotor, industri logam dan industri plastik. Perusahaan ini terdaftar (listing) sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 15 Juli 1998 dengan harga perdana (Initial Public Offering) sebesar Rp
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
500,- per lembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 75.000.000 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. Raya Pegangsaan Dua Km 22 Kelapa Gading Jakarta. Pemegang saham perusahaan ini adalah PT Astra Otoparts Tbk. sebesar 84,91%.
4.
PT Sepatu Bata Tbk. PT Sepatu Bata Tbk. pertama kali didirikan pada tanggal 15 Oktober 1931 di
Indonesia dengan akta notaris No.64. PT Sepatu Bata Tbk. adalah anggota Bata Shoe Organization (BSO) yang mempunyai kantor pusat di Toronto Kanada. Perusahaan ini bergerak di bidang penghasil sepatu. Perusahaan ini terdaftar (listing) sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 24 Maret 1982 dengan harga perdana (Initial Public Offering) sebesar Rp 1000,- perlembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 13.000.000 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. TMP Kalibata Additional Listing Jakarta. Pemegang saham perusahaan ini terdiri dari: 1. Bafin (Nederland) B.V.
: 67,19%
2. HSBC-Fund Services Clients A/C 500
: 9,12%
Northern Investment Company Ltd
: 7,58%
3.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
5.
PT Colorpak Indonesia Tbk. PT Colorpak Indonesia Tbk. didirikan di Indonesia pada tanggal 15
September 1988. Perusahaan ini memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1989, hasil produksi dipasarkan ke dalam dan luar negeri. Perusahaan ini terdaftar (listing) sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 30 November 2001 dengan harga perdana (Initial Public Offering) Rp 250,- per lembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 306.338.500 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. Cideng Barat No. 15 Jakarta. Pemegang saham ini adalah : 1. PT Bukit Jaya Semesta
: 58,00%
2. PT Optima Kharya
: 13,00%
3. Crendwell Pte Ltd
: 5,00%
6.
PT Delta Djakarta Tbk Pabrik “Anker Bir” didirikan pada tahun 1932 dengan nama Archipel
Brawerij. Dalam perkembangannya, kepemilikan dari pabrik ini telah mengalami beberapa kali perubahan sehingga terbentuk PT Delta Djakarta tahun 1970. Perusahaan ini terdaftar (listing) sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 30 Januari 1989 dengan harga perdana (Initial Public Offering) sebesar Rp 1000,- per lembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 16.013.181 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. Inspeksi Tarum Barat, Desa Setiadharma, Kec. Tambun Bekasi Timur, Bekasi. Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Pemegang saham perusahaan ini terdiri dari : 1.
San Miguel Malaysia (L) Pte. Ltd.
: 58,00%
2.
Pemerintah Daerah DKI Jakarta
: 23,00%
7.
PT Gudang Garam Tbk Perseroan yang semula bernama PT Perusahaan Rokok
Tjap “Gudang
Garam” Kediri didirikan tanggal 30 Juni 1971. perusahaan ini bergerak di bidang rokok dan terkait dengan rokok. Perusahaan ini terdaftar (listing) sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 27 Agustus 1970 dengan harga perdana (Initial Public Offering) sebesar Rp 1000,- per lembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 1.924.088.000 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. Semampir II/1 Wisselboard 21091 s/d 21096 Kediri. Pemegang saham perusahaan ini terdiri dari: 1. PT Suryaduta Investama : 66,80% 2. PT Suryamitra Kusuma
8.
: 5,32%
PT HM Sampoerna Tbk PT HM Sampoerna Tbk. yang semula memiliki nama PT Handaya Mandala
Sampoerna Tbk. didirikan tanggal 19 Oktober 1963. kegiatan produksi rokok secara komersial dimulai sejak 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Perusahaan ini terdaftar (listing) sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 15 Agustus 1990 dengan harga perdana (Initial Public Offering) sebesar Rp 1000,- per lembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 4.383.000.000 lembar saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. Rungkut Industri Raya 18 Surabaya. Pemegang saham terbesar perusahaan ini adalah PT Philip Morris Indonesia sebesar 97,00%.
9.
PT Kageo Igar Jaya Tbk PT Kageo Igar Jaya Tbk. (Perusahaan), d/h PT Igar Jaya Tbk, didirikan di
Republik Indonesia berdasarkan akta No. 195 tanggal 30 Oktober 1975 di Jakarta. Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri wadah dan kemasan dari bahan dan kegiatan investasi pada perusahaan lain. Perusahaan ini terdaftar (listing) sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 5 November 1990 dengan harga perdana (Initial Public Offering) sebesar Rp 1000,- per lembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 1.050.000.000 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. Pegangsaan II Km 2,5, Kelapa Gading Jakarta. Adapun pemegang saham terbesar perusahaan ini adalah PT Kalbe Farma Tbk sebesar 63,10%.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
10.
PT Sumi Indo Kabel Tbk PT Sumi Indo kabel Tbk. didirikan tanggal 23 Juli 1981 berdasarkan akta
notaris Chusu Admadiredja No 121. Perusahaan terutama bergerak dalam produksi kawat enamel, kabel listrik dan telekomunikasi serta kawat tembaga. Perusahaan ini terdaftar (listing) sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 21 Januari 1991 dengan harga perdana (Initial Public Offering) sebesar Rp 1000,- per lembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 306.000.000 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Desa Pasir Jaya, Tangerang. Pemegang saham perusahaan ini adalah: 1.
Sumitomo Electric Industries Ltd, Jepang
: 88,06%
2.
Sumitomo Corporation, Jepang
: 5%
11.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk. didirikan dengan nama PT Panganjaya
Intikusuma pada tanggal 14 Agustus 1990. Ruang lingkup perusahaan ini terdiri dari produksi mie, penggilingan tepung, kemasan, jasa manajemen serta penelitian dan pengembangan. Perusahaan ini terdaftar (listing) sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 14 Juli 1994 dengan harga perdana (Initial Public Offering) sebesar Rp 6200,- perlembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 9.444.189.000 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Ariobimo Central Building, 12th Fl., Jl. H.R. Rasuna Said X-2 Jakarta. Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Adapun pemegang saham perusahaan ini terdiri dari: 1.
CAB Holdings Limited
: 46,53%
2.
PT Indofood Sukses Makmur : 9,69%
12.
PT Kimia Farma Tbk PT Kimia Farma (Persero) Tbk. didirikan pada tanggal 23 Januari 1969.
Perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1917 yang saat ini bergerak di bidang industri obat dan bahan baku obat. Perusahaan ini terdaftar (listing) sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 4 Juli 2001 dengan harga perdana (Initial Public Offering)
sebesar
Rp100,- perlembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 5.554.000.000 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. Veteran No. 9 Jakarta. Adapun pemegang saham terbesar perusahaan ini adalah negara Republik Indonesia sebesar 90,03%.
13.
PT Lion Metal Works Tbk PT Lion Metal Works (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris
Drs. Gde Ngurah Rai, S.H,
No. 21. Lingkup kegiatan perusahaan meliputi
industri peralatan kantor dan pabrikasi lainnya dari logam. Perusahaan memproduksi peralatan kantor, rumah sakit dan bangunan seperti lemari arsip (filing cabinet), lemari penyimpan obat; lemari dan pintu besi; perlengkapan gudang, seperti rak tingkat dan pallet; penyangga kabel (cable ladder) dan pabrikasi lainnya dari logam.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Perusahaan ini terdaftar (listing) sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 20 Agustus 1993 dengan harga perdana (Initial Public Offering) sebesar Rp3520,- perlembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 3.000.000 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl Raya Bekasi Km 24,5 Cakung. Adapun pemegang saham perusahaan ini terdiri dari: 1.
Lion Holdings Pte. Ltd., Singapura
: 28,85%
2.
Lion Holdings Sdn. Bhd., Kuala Lumpur
: 28,85%
14.
PT Lionmesh Prima Tbk PT Lionmesh Prima Tbk. didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris
Drs.Gde Ngurah Rai, S.H. No. 28 tanggal 14 Desember 1982 dengan nama PT Lion Weldmesh Prima. Ruang lingkup perusahaan ini terdiri dari produksi mie, penggilingan
tepung,
kemasan,
jasa
manajemen
serta
penelitian
dan
pengembangan. Perusahaan ini terdaftar (listing) sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 4 Juni 1990 dengan harga perdana (Initial Public Offering)
sebesar
Rp3520,- perlembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 17.500.000 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Jalan Raya Bekasi, Km. 24,5 Cakung, Jakarta Timur. Adapun pemegang saham perusahaan ini terdiri dari: 1.
Lion Holdings Pte. Ltd., Singapura
: 25,54%
2.
Trinidad Investment Pte. Ltd., Singapura
: 6,66%
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
15.
PT Lautan Luas Tbk PT Lautan Luas Tbk ini didirikan dengan nama Andil Maskapai Dagang dan
Industri Lim Teck Lee pada tanggal
18 Januari 1951 dengan nama NV
Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen di Medan. Perusahaan ini bergerak dalam bidang perdagang, perindustrian, pertanian dan penyediaan jasa transportasi dan jasa umum lainnya. Perusahaan ini terdaftar (listing) sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 21 Juli 1997 dengan harga perdana (Initial Public Offering) sebesar Rp500,- perlembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 150.000.000 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Gedung Graha Indramas, Jln AIP II KS Tubun Raya No 77 Jakarta. Adapun pemegang saham perusahaan ini terdiri dari: 1.
PT Caturkarsa Megatunggal
: 63,03%
2.
JP MCM Non-Treaty CL
: 5,15%
16.
PT Merck Tbk PT Merck Tbk ini didirikan pada tanggal 14 Maret 1978oleh notaris G. H. S
Lumban Tobing S. H. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pabrikasi, perdagangan dan distribusi jamu dan kosmetik tradisional serta minuman sehat, dan kegiatan usaha lain yang berkaitan. Perusahaan ini terdaftar (listing) sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 23 Juli 1981 dengan harga perdana (Initial Public Offering) sebesar
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Rp2.600,- perlembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 1.680.000 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. Gatot Subroto, Jakarta dan pabrik berlokasi di Jalan Raya Bogor KM. 26,4 Ciracas, Jakarta
17.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk PT Multi Bintang Indonesia Tbk ini didirikan pada tanggal 3 Juni 1929
dengan nama NV Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen di Medan. Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi bir dan minuman lainnya. Perusahaan ini terdaftar (listing) sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 15 Desember 1981 dengan harga perdana (Initial Public Offering) sebesar Rp3520,- perlembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 21.070.000 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. Daan Mogot Km.1,Tangerang. Pemegang saham perusahaan ini terdiri dari : 1.
Heineken International BV
: 75,00%
2.
Hollandsch Administratiekantoo
: 7,00%
18.
PT Mayora Indah Tbk PT Mayora Indah Tbk didirikan pada tanggal 17 Februari 1977. Perusahaan
ini bergerak dalam bidang industri, perdagangan serta agen/wakil. Perusahaan ini terdaftar (listing) sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 4 Juli 1990 dengan harga perdana (Initial Public Offering)
sebesar
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Rp3000,- perlembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 776.584.000 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan berkantor pusat di JL. Tomang Raya No. 21 – 23 Jakarta. Pemegang saham terbesar perusahaan ini adalah Unita Branindo sebesar 32,93%.
19.
PT Mandom Indonesia Tbk PT Mandom Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-
Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 jo. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi produksi dan perdagangan kosmetika, wangiwangian, bahan pembersih dan kemasan plastik. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada bulan April 1971. Perusahaan ini terdaftar (listing) sebagai perusahaan go public pada tanggal 30 September 1993 dengan harga perdana (Initial Public Offering) sebesar Rp 1000,- per lembar sahamnya. Perusahaan ini memiliki 180.960.000 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. Yos Sudarso, Jakarta By Pass Jakarta. Pemegang saham perusahaan ini terdiri dari: 1.
Mandom Corp.
: 60,00%
2.
PT Asia Jaya Paramita : 11,00%
3.
PT The City Factory
: 5,00%
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
20.
PT Surya Toto Indonesia Tbk PT Surya Toto Indonesia Tbk. (“Perusahaan”) didirikan tanggal 11 Juli 1977
dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1, tahun 1967 berdasarkan akta yang dibuat di hadapan notaris Kartini Mulyadi, S.H. No. 88, tahun 1977. Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi memproduksi dan menjual produk sanitary dan fittings serta kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengannya. Perusahaan memulai operasinya sejak Februari 1979. Perusahaan ini terdaftar sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 30 Oktober 1990. Perusahaan ini memiliki 49.536.000 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. Tomang Raya No. 18 Jakarta. Pemegang saham perusahaan ini terdiri dari: 1.
Toto Limited
: 38,13%
2.
Multifortuna Asindo
: 25,10%
3.
Suryaparamitra Abadi : 25,10%
21.
PT Trias Sentosa Tbk PT Trias Sentosa Tbk didirikan tanggal 23 November 1979 dalam rangka
Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1, tahun 1967 berdasarkan akta yang dibuat di hadapan notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S. H. Ruang lingkup kegiatan perusahaan dalam bidang industri dan perdagangan polipropylene. Perusahaan memulai operasinya sejak 1986. Perusahaan ini terdaftar sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 12 Juli 1993. Perusahaan ini memiliki 3.000.000 lembar jumlah saham yang beredar. Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. Raya Wanu 1B Waru, Sidoarjo.
22.
PT Tunas Ridean Tbk PT Tunas Ridean Tbk didirikan tanggal 24 Juli 1980 berdasarkan akta yang
dibuat di hadapan notaris Winanto Wiryomartani. Ruang lingkup kegiatan perusahaan dalam bidang industri dan perdagangan polipropylene. Perusahaan memulai operasinya sejak 1986. Perusahaan ini terdaftar sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 16 Mei 1995. Perusahaan ini memiliki 3.000.000 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Pasar Minggu No 7 Jakarta dan Jln. Raden Intan No 65, Lampung. Pemegang saham perusahaan ini terdiri dari: 1.
PT Tunas Andalan Pratama
: 67,62%
2.
Jardine Cycle and Carriage Ltd
: 52,14%
23.
PT United Tractor Tbk PT United Tractor Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 13 Oktober
1972 dengan nama PT Inter Astra Motor Works, berdasarkan Akta Pendirian No. 69 oleh Notaris Djojo Muljadi, S.H. Ruang lingkup kegiatan perusahaan dalam bidang penjualan dan penyewaan alat-alat berat beserta pelayanan purna jual dan kontraktor penambangan. Perusahaan memulai operasinya sejak 1973. Perusahaan ini terdaftar sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 26 Desember 1989. Perusahaan ini memiliki 2.700.000 lembar jumlah saham yang beredar dengan harga penawaran sebesar Rp 7.250 perlembar saham..
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Perusahaan ini berkantor pusat di Pasar Minggu No 7 Jakarta dan Jln. Raden Intan No 65, Lampung.
24.
PT Unilever Indonesia Tbk PT Unilever Indonesia Tbk (“Perseroan”) didirikan pada tanggal 5
Desember 1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. Kegiatan usaha Perseroan meliputi pembuatan sabun, deterjen, margarin, dan makanan berinti susu, es krim, minuman dengan bahan pokok teh dan produk – produk kosmetik. Perseroan mulai beroperasi secara komersial tahun 1933. Perusahaan ini terdaftar sebagai perusahaan yang go public pada tanggal 11 Januari 1982. Perusahaan ini memiliki 7.630.000.000 lembar jumlah saham yang beredar. Perusahaan ini berkantor pusat di Graha Unilever Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 15 Jakarta. Pemegang saham terbesar perusahaan ini adalah Mavibel (Maatschappij Voor sebesar 84,99%.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Deskripsi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio Deskripsi nilai variabel independen, yaitu: Cash Position, Debt to Equity
Ratio dan Return on Assets serta variabel dependen, yaitu Dividend Payout Ratio pada sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada Tabel 4.1: Tabel 4.1 Rata-rata Cash Position, Debt to Equity Ratio, Return on Assets dan Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 No EMITEN Cash Debt to Return Dividen Position Equity on Payout Ratio Assets Ratio 1 PT Aqua Golden Missisippi Tbk 0.72 0.80 12.10 16.97 2 PT Astra International Tbk 0.98 1.22 16.20 29.57 3 PT Astra Otoparts Tbk 0.73 0.60 12.83 18.47 4 PT Sepatu Bata Tbk 0.49 0.57 15.24 107.32 5 PT Colorpak Indonesia Tbk 0.83 0.94 9.45 23.55 6 PT Delta Djakarta Tbk 2.92 0.31 13.08 29.13 7 PT Gudang Garam Tbk 0.33 0.67 10.05 48.12 8 PT HM Sampoerna Tbk 0.55 1.28 30.07 72.11 9 PT Kageo Igar Jaya Tbk 2.52 0.53 9.32 29.24 10 PT Sumi Indo Kabel Tbk 2.05 0.50 8.61 35.88 11 PT Indofood Sukses Makmur Tbk 4.69 2.40 5.73 52.95 12 PT Kimia Farma Tbk 2.60 0.44 6.95 30.59 13 PT Lion Metal Works Tbk 2.44 0.26 16.79 26.40 14 PT Lionmesh Prima Tbk 0.63 1.11 13.03 9.48 15 PT Lautan Luas Tbk 2.02 2.32 4.66 25.64 16 PT Merck Tbk 0.69 0.23 38.61 70.60 17 PT Multi Bintang Indonesia Tbk 0.57 1.73 18.89 81.90 18 PT Mayora Indah Tbk 1.24 0.58 8.26 29.08 19 PT Mandom Indonesia Tbk 0.33 0.16 22.91 40.47 20 PT Surya Toto Indonesia Tbk 1.54 2.77 9.25 31.90 21 PT Trias Sentosa Tbk 1.78 1.10 1.38 58.34 22 PT Tunas Ridean Tbk 1.32 3.00 6.28 43.93 23 PT United Tractor Tbk 0.74 1.47 16.04 39.91 24 PT Unilever Indonesia Tbk 1.95 0.77 51.66 139.32 Rata-Rata Keseluruhan Industri 0.08 1.07 14.89 45.45 Sumber: www.idx.co.id. 2009 (diolah)
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa terdapat 8 perusahaan yang mempunyai dividend payout ratio diatas rata-rata total keseluruhan dividend payout ratio perusahaan manufaktur yaitu sebesar 45,45%. Perusahaan–perusahaan tersebut antara lain: PT Sepatu Bata Tbk sebesar 107,32%, PT Gudang Garam Tbk sebesar 48,12, PT HM Sampoerna Tbk sebesar 72,11%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 52,95%, PT Merck Tbk sebesar 70,60%, PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar 81.90%, PT Trias Sentosa Tbk sebesar 58,34% dan PT Unilever Indonesia Tbk sebesar 139,32%.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
1.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Deskripsi Nilai Variabel Cash Position Tabel 4.2 Cash Position Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 Emiten 2004 2005 2006 2007 PT Aqua Golden Missisippi Tbk PT Astra International Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Sepatu Bata Tbk PT Colorpak Indonesia Tbk PT Delta Djakarta Tbk PT Gudang Garam Tbk PT HM Sampoerna Tbk PT Kageo Igar Jaya Tbk PT Sumi Indo Kabel Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Kimia Farma Tbk PT Lion Metal Works Tbk PT Lionmesh Prima Tbk PT Lautan Luas Tbk PT Merck Tbk PT Multi Bintang Indonesia Tbk PT Mayora Indah Tbk PT Mandom Indonesia Tbk PT Surya Toto Indonesia Tbk PT Trias Sentosa Tbk PT Tunas Ridean Tbk PT United Tractor Tbk PT Unilever Indonesia Tbk
0.51 0.99 0.58 0.09 0.75 3.05 0.3 1.22 1.54 4.02 3.58 2.04 1.76 0.44 1.77 0.37 0.87 1.04 0.02 3.42 0.72 0.29 0.72 1.87
0.92 0.8 0.73 0.2 1.01 2.41 0.22 0.57 3.07 1.08 7.83 2.51 2.62 0.87 2.05 0.42 0.81 2.49 0.02 0.84 1.76 1.27 0.58 2.04
0.75 1.22 0.81 0.23 0.63 2.73 0.44 0.28 3.29 1.39 2.72 3.11 2.87 0.64 2.81 0.92 0.06 0.58 0.94 0.93 0.64 3.29 0.98 3.66
0.7 0.92 0.81 1.45 0.94 3.48 0.34 0.11 2.16 1.7 4.63 2.72 2.5 0.56 1.43 1.06 0.52 0.85 0.33 0.96 4 0.44 0.69 0.22
Sumber: www.idx.co.id. 2009 (diolah)
Tabel 4.2 ini menunjukkan nilai variabel cash position pada masing-masing perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian. yaitu tahun 2004-2007 yang terdiri dari 4 tahun. Pada Tabel 4.2 dapat dilihat cash ratio yang mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap tahun.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Pada tahun 2004 nilai cash position tertinggi pada PT Sumi Indo Kabel Tbk yaitu sebesar 4,02. Nilai cash position terendah pada PT Mandom Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,02. Pada tahun 2005 nilai cash position tertinggi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk yaitu sebesar 7,83. Nilai cash position terendah pada PT Mandom Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,02. Pada tahun 2006 nilai cash position tertinggi pada PT Unilever Indonesia Tbk yaitu sebesar 3,66. Nilai cash position terendah pada PT Multi Bintang Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,06. Pada tahun 2007 nilai cash position tertinggi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk yaitu sebesar 4,63. Nilai cash position terendah pada PT HM Sampoerna Tbk yaitu sebesar 0,11.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
2.
Deskripsi Nilai Variabel Debt to Equity Ratio
Tabel 4.3 Debt to Equity Ratio Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 No Emiten 2004 2005 2006 2007 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
PT Aqua Golden Missisippi Tbk PT Astra International Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Sepatu Bata Tbk PT Colorpak Indonesia Tbk PT Delta Djakarta Tbk PT Gudang Garam Tbk PT HM Sampoerna Tbk PT Kageo Igar Jaya Tbk PT Sumi Indo Kabel Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Kimia Farma Tbk PT Lion Metal Works Tbk PT Lionmesh Prima Tbk PT Lautan Luas Tbk PT Merck Tbk PT Multi Bintang Indonesia Tbk PT Mayora Indah Tbk PT Mandom Indonesia Tbk PT Surya Toto Indonesia Tbk PT Trias Sentosa Tbk PT Tunas Ridean Tbk PT United Tractor Tbk PT Unilever Indonesia Tbk
0.87 1.18 0.62 0.5 0.57 0.29 0.69 1.31 0.6 0.41 2.5 0.44 0.22 1.45 1.97 0.3 1.11 0.46 0.19 3.88 1 2.67 1.58 0.59
0.78 1.11 0.71 0.73 0.84 0.32 0.69 1.55 0.42 0.62 2.33 0.39 0.23 0.99 2.1 0.21 1.52 0.61 0.19 2.93 1.2 3.02 1.44 0.76
0.77 1.41 0.57 0.43 1.05 0.31 0.65 1.21 0.44 0.58 2.13 0.45 0.25 0.86 2.43 0.2 2.08 0.58 0.11 2.24 1.07 3.24 1.26 0.95
0.76 1.17 0.48 0.6 1.29 0.32 0.65 1.05 0.65 0.4 2.62 0.48 0.33 1.12 2.76 0.2 2.22 0.68 0.14 2.01 1.13 3.06 1.61 0.79
Sumber: www.idx.co.id. 2009 (diolah)
Tabel 4.3 ini menunjukkan nilai variabel debt to equity ratio pada masingmasing perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian. yaitu tahun 2004-2007 yang terdiri dari 4 tahun. Pada Tabel 4.3 dapat dilihat debt to equity ratio yang mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap tahun.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Pada tahun 2004 nilai debt to equity ratio tertinggi PT Surya Toto Indonesia Tbk yaitu sebesar 3,88. Nilai debt to equity ratio terendah pada PT Gudang Garam Tbk dan PT Mandom Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,19. Pada tahun 2005 nilai debt to equity ratio tertinggi pada PT Surya Toto Indonesia Tbk yaitu sebesar 2,93. Nilai debt to equity ratio terendah pada PT Mandom Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,19. Pada tahun 2006 nilai debt to equity ratio tertinggi pada PT Tunas Ridean Tbk yaitu sebesar 3,24. Nilai debt to equity ratio terendah pada PT Mandom Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,11. Pada tahun 2007 nilai debt to equity ratio tertinggi pada PT Tunas Ridean Tbk yaitu sebesar 3,06. Nilai debt to equity ratio terendah pada PT Merck Tbk yaitu sebesar 0,20.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
3.
Deskripsi Nilai Variabel Return on Assets Tabel 4.4
Return on Assets Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 No Emiten 2004 2005 2006 2007 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
PT Aqua Golden Missisippi Tbk PT Astra International Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Sepatu Bata Tbk PT Colorpak Indonesia Tbk PT Delta Djakarta Tbk PT Gudang Garam Tbk PT HM Sampoerna Tbk PT Kageo Igar Jaya Tbk PT Sumi Indo Kabel Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Kimia Farma Tbk PT Lion Metal Works Tbk PT Lionmesh Prima Tbk PT Lautan Luas Tbk PT Merck Tbk PT Multi Bintang Indonesia Tbk PT Mayora Indah Tbk PT Mandom Indonesia Tbk PT Surya Toto Indonesia Tbk PT Trias Sentosa Tbk PT Tunas Ridean Tbk PT United Tractor Tbk PT Unilever Indonesia Tbk
19.89 20.46 13.51 20.19 10.54 12.61 12.48 26.46 15.99 2.88 5.44 10.53 23.32 18.87 6.04 41.12 23.08 9.81 25.31 5.64 2.08 10.16 21.68 57.55
12.51 17.46 14.16 12.58 10.35 19.47 12.25 31.21 9.19 6.75 2.88 7 17.02 15.08 5.18 38.49 22.35 4.63 24.68 11 1.15 7.89 14.72 53.73
10.03 10.14 12.78 11.94 8.41 13.87 7.38 42.22 5.27 11.2 7.6 5.36 15.85 9.8 3.44 43.74 18.19 9.12 21.27 12.94 1.36 0.98 12.02 53.28
5.98 16.74 10.85 16.24 8.48 6.38 8.07 20.4 6.81 13.59 6.99 4.89 10.98 8.36 3.99 31.07 11.95 9.46 20.36 7.43 0.93 6.07 15.75 42.06
Sumber: www.idx.co.id. 2009 (diolah)
Tabel 4.4 ini menunjukkan nilai variabel return on assets pada masingmasing perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2004-2007 yang terdiri dari 4 tahun. Pada Tabel 4.4 dapat dilihat return on assets yang mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap tahun.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Pada tahun 2004 nilai return on assets tertinggi PT Unilever Indonesia Tbk yaitu sebesar 57,55. Nilai return on assets terendah pada PT Trias Sentosa Tbk sebesar 2,08. Pada tahun 2005 nilai return on assets tertinggi pada PT Unilever Indonesia Tbk yaitu sebesar 53,73. Nilai return on assets terendah pada PT Trias Sentosa Tbk sebesar 1,15. Pada tahun 2006 nilai return on assets tertinggi pada PT Unilever Indonesia Tbk yaitu sebesar 53,28. Nilai return on assets terendah pada PT Tunas Ridean Tbk sebesar 0,98. Pada tahun 2007 nilai return on assets tertinggi pada PT Unilever Indonesia Tbk yaitu sebesar 42,06. Nilai return on assets terendah pada PT Trias Sentosa Tbk sebesar 0,93.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
4.
Deskripsi Nilai Variabel Dividend Payout Ratio
Tabel 4.5 Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 No Emiten 2004 2005 2006 2007 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
PT Aqua Golden Missisippi Tbk PT Astra International Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Sepatu Bata Tbk PT Colorpak Indonesia Tbk PT Delta Djakarta Tbk PT Gudang Garam Tbk PT HM Sampoerna Tbk PT Kageo Igar Jaya Tbk PT Sumi Indo Kabel Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Kimia Farma Tbk PT Lion Metal Works Tbk PT Lionmesh Prima Tbk PT Lautan Luas Tbk PT Merck Tbk PT Multi Bintang Indonesia Tbk PT Mayora Indah Tbk PT Mandom Indonesia Tbk PT Surya Toto Indonesia Tbk PT Trias Sentosa Tbk PT Tunas Ridean Tbk PT United Tractor Tbk PT Unilever Indonesia Tbk
16.95 27.71 20.65 55.61 29.60 14.48 53.74 99.02 20.28 29.19 43.72 29.82 22.08 6.97 25.54 109.58 23.03 22.52 37.82 38.28 48.47 36.08 14.25 109.12
16.98 32.64 27.64 51.82 14.8 19.87 50.91 145.3 22.86 27.06 38.08 30 27.34 9.35 25.29 54.35 166.84 41.91 36.96 23.63 51.27 33.23 29.85 95.34
16.97 47.99 20.51 49.97 19.97 48.09 47.73 12.41 31.61 31.03 88.56 29.92 25.2 10.8 21.03 51.77 75.6 28.67 45.19 24.86 54.12 33.29 65.9 146.25
16.96 9.94 5.09 271.86 29.82 34.07 40.08 31.69 42.19 56.22 41.42 32.6 30.96 10.81 30.7 66.7 62.12 23.22 41.9 40.83 79.49 73.1 49.65 206.54
Sumber: www.idx.co.id. 2009 (diolah)
Tabel 4.5 ini menunjukkan nilai variabel dividend payout ratio pada masing-masing perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2004-2007 yang terdiri dari 4 tahun. Pada Tabel 4.5 dapat dilihat dividend payout ratio yang mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap tahun.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Pada tahun 2004 nilai dividend payout ratio tertinggi PT Merck Tbk yaitu sebesar 109,.58. Nilai dividend payout ratio terendah pada PT Lionmesh Prima Tbk sebesar 6,97. Pada tahun 2005 nilai dividend payout ratio tertinggi pada PT Multi Bintang Indonesia Tbk yaitu sebesar 166,84. Nilai dividend payout ratio terendah pada PT Lionmesh Prima Tbk sebesar 9,35. Pada tahun 2006 nilai dividend payout ratio tertinggi pada PT Unilever Indonesia Tbk yaitu sebesar 146,25. Nilai dividend payout ratio terendah pada PT Lionmesh Prima Tbk sebesar 10,8. Pada tahun 2007 nilai dividend payout ratio tertinggi pada PT Unilever Indonesia Tbk yaitu sebesar 206,54. Nilai dividend payout ratio terendah pada PT Astra Otoparts Tbk sebesar 5,09.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
B.
Evaluasi Model Statistik Penggnaan model analisis yang digunakan peneliti dalam menguji hipotesis
adalah dengan regresi berganda. Peneliti melakukan uji F pada variabel dependent (deviden payout ratio) terhadap variabel independent (cash position, debt to equity ratio,dan return on assets). Untuk melihat keabsahan persamaan regresi yang dibuat, pembuatan regresi dilandasi oleh asumsi yang tidak boleh dilanggar. Residual merupakan komponen penting untuk menentukan/ mengevaluasi kesasihan suatu model, baik untuk melihat pelanggaran terhdap asumsi maupun untuk melihat penyimpangan nilai prediksi terhadap nilai sesungguhnya, seperti mendeteksi nilai-nilai ekstrim atau outlier (Nachrowi, 2006; 135). Outlier adalah nilai yang terpisah dari kumpulan observasi yang dapat bernilai sangat besar atau sangat kecil. Mengingat pendugaan koefisien regresi dan berbagai perhitungan lain yang menyangkut regresi, seperti koefisien determinasi atau uji hipotesis sangat banyak memanfaatkan nilai rata-rata maka nilai ekstrim akan mempunyai pengaruh terhadap ketepatan model. Oleh karena itulah dalam regresi outlier harus diperhatikan dengan cermat jika ingin persamaan regresi yang dibuat akurat. Deteksi outlier dapat dilakukan dengan membuat plot antara residual standar dan nilai prediksi. Ketika model diolah ternyata didapatkan outlier, yaitu tampak pada Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Casewise Diagnostics(a) (Outlier Pertama) Case Number 76
Std. Residual 6.098
DPR 271.86
3.213
206.54
96 a Dependent Variable: DPR
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Munculnya outlier pada observasi tertunya akan mengganggu estimasi koefisien regresi yang akan berakibat tidak tepatnya model yang dibuat. Oleh karena itu, observasi ini tidak disertakan dalam model yang akan dibentuk sehingga model akan diestimasi berdasarkan 92 observasi. Setelah observasi No 76 dan No 96 dikeluarkan dan dilakukan pengolahan data kembali ternyata ditemukan kembali outlier pada No 32 dan 41. Dengan munculnya kembali outlier maka observasi No 32 dan 41 tidak disertakan dalam model. Tampak pada Tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Casewise Diagnostics(a) (Outlier Kedua) Case Number 32
Std. Residual 3.076
DPR 145.30
4.395
166.84
41 a Dependent Variable: DPR
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Dengan didapatkannya regresi baru tanpa adanya outlier maka dapat dibuat perbandingan beberapa gangguan yang diakibatkan oleh outlier tersebut, antara lain: a.
Koefisien determinasi persamaan regresi yang masih mempunyai outlier (dibandingkan persamaan regresi yang tidak memiliki outlier). Ketika data masih lengkap R squarenya adalah 0,209 dan adjusted R squarenya adalah 0,183. Dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Koefisien Determinasi Model Summary(b) Model 1
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.457(a) .209 .183 37.25154 a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR (sebelum outlier dikeluarkan)
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Setelah observasi No 76 dan No 96 dikeluarkan R squarenya adalah 0,282 dan adjusted R squarenya adalah 0,258 namun outlier masih ditemukan kembali. Dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Koefisien Determinasi Model Summary(b) Adjusted R Std. Error of R R Square Square the Estimate .531(a) .282 .258 25.66827 a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR (outlier pertama dikeluarkan) Model 1
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Setelah observasi No 32 dan No 41 dikeluarkan R squarenya adalah 0,294 dan adjusted R squarenya adalah 0,270 dan outlier pada model tidak timbul kembali. Dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 Koefisien Determinasi Model Summary(b) Adjusted R Std. Error of R R Square Square the Estimate .542(a) .294 .270 21.08003 a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR (outlier kedua dikeluarkan) Model 1
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
b.
Korelasi yang terjadi antara observasi dalam satu variabel (autokorelasi) dari persamaan regresi yang masih mempunyai outlier lebih tinggi dibandingkan persamaan regresi yang tidak memiliki outlier. Ketika data masih lengkap DW sebesar 1,942. Dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut: TABEL 4.11 Durbin-Watson Model Summary(b) Model 1
Durbin-Watson 1.942(a) a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR (sebelum outlier dikeluarkan)
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Setelah observasi No 76 dan No 96 dikeluarkan DW sebesar 1,942 namun outlier masih ditemukan kembali. Dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut: TABEL 4.12 Durbin-Watson Model Summary(b) Model 1
Durbin-Watson 1.942(a) a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR (outlier pertama dikeluarkan)
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Setelah observasi No 32 dan No 41 dikeluarkan DW sebesar 1,977 dan outlier tidak ditemukan kembali. Dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut: TABEL 4.13 Durbin-Watson Model Summary(b) Model 1
Durbin-Watson 1.977(a) a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR (outlier kedua dikeluarkan)
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Koefisien regresi yang masih mempunyai outlier menyatakan variabel cash
c.
position dan debt to equity ratio tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dividen payout ratio (Sig = 0,415 dan 0,179, lebih besar dari tingkat signifikan 0,05). Dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut: TABEL 4.14 Uji Statitik Coefficients(a) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model 1
B 9.465
Std. Error 10.303
CP
2.518
3.078
DER
6.502
4.801
(Constant)
ROA
t
Sig.
Beta
1.705 .346 a Dependent Variable: DPR (sebelum outlier dikeluarkan)
.919
.361
.079
.818
.415
.132
1.354
.179
.488
4.921
.000
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Setelah observasi No 76 dan No 96 dikeluarkan variabel cash position tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dividen payout ratio (Sig = 0,415, lebih besar dari tingkat signifikan 0,05) namun outlier masih ditemukan kembali. Dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut: TABEL 4.15 Uji Statitik Coefficients(a) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
t
B 8.052
Std. Error 7.135
1.129
.262
CP
2.819
2.123
.123
1.327
.188
DER
7.561
3.316
.214
2.280
.025
.559
5.881
.000
Model 1
(Constant)
Sig.
Beta
ROA
1.440 .245 a Dependent Variable: DPR (outlier pertama dikeluarkan)
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Setelah observasi No 32 dan No 41 dikeluarkan variabel debt to equity ratio tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dividen payout ratio (Sig = 0,068, lebih besar dari tingkat signifikan 0,05) dan outlier tidak ditemukan kembali. Dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut: TABEL 4.16 Uji Statitik Coefficients(a) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
t
B 10.624
Std. Error 5.879
1.807
.074
CP
3.603
1.748
.190
2.061
.042
DER
5.088
2.750
.175
1.850
.068
.570
5.961
.000
Model 1
(Constant)
ROA
1.219 .205 a Dependent Variable: DPR (outlier kedua dikeluarkan)
Sig.
Beta
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
C.
Regresi Linear Berganda Tabel 4.17 berikut menunjukkkan hasil estimasi regresi melalui pengolahan
SPSS 12.0 for windows. Tabel 4.17 Hasil Estimasi Regresi Coefficients(a) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
t
B 10.624
Std. Error 5.879
1.807
.074
CP
3.603
1.748
.190
2.061
.042
DER
5.088
2.750
.175
1.850
.068
1.219 .205 .570 a Dependent Variable: DPR (setelah outlier kedua dikeluarkan)
5.961
.000
Model 1
(Constant)
ROA
Sig.
Beta
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Dari Tabel 4.17 dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 10,624 + 3,603 X1 + 5,088 X2 + 1,219 X3 + e Dimana : Y = LN Dividend Payout Ratio (DPR) X1= LN Cash Position (CP) X2= LN Debt to Equity Ratio (DER) X3= LN Return on Assets (ROA)
Interpretasi model : 1.
Konstanta bernilai 10,624. Hal ini menyatakan bahwa jika tidak ada pengaruh variabel independen yaitu Cash Position (CP). Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) maka Dividend Payout Ratio (DPR) akan tetap sebesar 10,624.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
2.
Variabel Cash Position bernilai 3,603. Hal ini menunjukkan bahwa jika Cash Position bertambah sebesar 1x maka Dividend Payout Ratio akan bertambah sebesar 3,603.
3.
Variabel Debt to Equity Ratio bernilai 5,088. Hal ini menunjukkan bahwa jika Debt to Equity Ratio bertambah sebesar 1x maka Dividend Payout Ratio akan bertambah sebesar 5,088.
4.
Variabel Return on Assets bernilai sebesar 1,219. Hal ini menunjukkan bahwa jika Return on Assets bertambah sebesar 1% maka Dividend Payout Ratio bertambah sebesar 1,219. Ada beberapa syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi agar model
persamaan regresi berganda dapat digunakan dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dividen kas. Syarat-syarat yang tersebut antara lain: 1.
Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang et al. 2008:55). Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang et al, 2008:62). a.
Analisis Grafik Uji normalitas yang digunakan dalam analisis grafik ini adalah dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Gambar 4.1 Histogram Dependent Variable (Dividend Payout Ratio) (setelah outlier kedua dikeluarkan)
Sumber : Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Hal ini berarti data residual mempunyai distribusi normal. Selain dengan melihat grafik histogram. uji normalitas dapat juga dilakukan melalui grafik normal p-p plot of regression standardized residual seperti yang disajikan pada Gambar 4.2.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Dividend Payout Ratio) (setelah outlier kedua dikeluarkan)
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa titik-titik pada scatter plot mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data residual mempunyai distribusi normal. Selain analisis grafik histogram dan normal probability plot. uji normalitas dapat juga dilakukan dengan analisis statistik. Analisis statistik memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan analisis grafik.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
b.
Analisis Statistik Uji normalitas yang digunakan dalam analisis statistik ini adalah uji statistik
non-parametrik One-Sample Kolmogorov Smirnov. Dalam penelitian ini. sebelumnya data peneliti tidak normal yang kemudian diperbaiki dengan menggunakan logaritma natural pada variabel yang tidak mempunyai distribusi normal. Berikut ini ditampilkan Tabel 4.18 (setelah perbaikan): Tabel 4.18 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual 92
N Mean Normal Parameters(a.b) Most Extreme Differences
.0000000
Std. Deviation
20.72964399
Absolute
.116
Positive
.116
Negative
-.067
Kolmogorov-Smirnov Z
1.112
Asymp. Sig. (2-tailed)
.169
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Tabel
4.18
memperlihatkan
bahwa
nilai
Asymp.
Sig
(2-tailed)
Unstandardized Residual masing-masing bernilai 0,169 yang lebih besar dibandingkan dengan taraf nyata ( α ) yaitu 0,05. Hal ini berarti model regresi variabel dependen dan independen mempunyai distribusi normal.
2.
Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas dilakukan untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan
linear di antara variabel bebas dalam model regresi. Gejala multikolinearitas dapat dideteksi atau dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF).
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Tabel 4.19 Uji Multikolinearitas Coefficients(a) Model 1
Collinearity Statistics CP DER
Tolerance .940 .896
VIF 1.064 1.116
ROA .877 1.140 a Dependent Variable: DPR (setelah perbaikan)
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Tabel 4.19 menunjukkan tidak ada masalah multikolinearitas. dimana hasil uji Variance Inflation Factor (VIF) Cash Position, Debt to Equity Ratio dan Return on Assets masing-masing menunjukkan nilai kurang nilai kurang dari 5 (VIF<5). yaitu 1,064, 1,116, dan 1,140. Nilai VIF ketiga variabel tersebut lebih kecil dari 5 menyatakan bahwa tidak ada masalah multikolinearitas dalam model.
3.
Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas merupakan suatu kondisi dimana masing-masing
kesalahan pengganggu mempunyai varians yang tidak sama. Heterokedastisitas akan mengakibatkan penafsiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil penaksiran akan menjadi kurang dari semestinya. Cara mendeteksi heterokedastisitas dapat menggunakan metode grafik dengan melihat penyebaran titik-titik data. Titik data harus tidak mencerminkan suatu pola yang tidak sistematis atau dapat dikatakan random. Gambar grafik untuk menguji heterokedastisitas ditampilkan pada Gambar 4.3 berikut:
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Gambar 4.3 Scatterplot Dependent Variable (Dividen Payout Ratio) (setelah outlier kedua dikeluarkan)
Sumber : Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Gambar 4.3 mencerminkan varian homokedastisitas karena titik-titik data telah memenuhi syarat homokedastisitas, yaitu (Nugroho, 2005: 63): 1.
Titik-titik data tidak mengumpul di atas atau di bawah saja
2.
Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang melebar lalu menyempit dan melebar kembali
3.
Penyebaran titik data tidak berpola atau dapat dikatakan random Gambar 4.3 menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak
teratur. Terdapat beberapa plot yang berpencar dan tidak membentuk pola tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heterokedastisitas dalam model regresi ini.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
4. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi terdapat korelasi kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (periode t-1). Dalam penelitian ini. gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan Durbin-Watson Test. Kriteria pengambilan keputusan uji autokorelasi ditunjukkan pada Tabel 4.20 beikut: Tabel 4.20 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < DW < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ DW ≤ du Tidak ada korelasi negatif
Tolak
4 − dl < DW < 4
Tidak ada korelasi negatif Tidak ada autokorelasi. positif atau negatif
No decision Tidak ditolak
4 − du ≤ DW ≤ 4 − dl du < DW < 4 − du
Sumber: Helmi et al (2008: 86)
Menurut Helmi et al (2008: 86) kriteria yang menunjukkan tidak terjadi autokorelasi adalah sebagai berikut: n = jumlah sampel=92 k = jumlah variabel bebas = 3 Pada tingkat signifikansi diperoleh du = 1,73 dan dl = 1,59 du < DW< 4-du = 1,73 < 1,977 < 2,27 (memenuhi kriteria). Tabel 4.21 Uji Autokorelasi Durbin-Watson Model Summary(b)
Durbin-Watson 1.977(a) a Predictors: (Constant). ROA. CP. DER b Dependent Variable: DPR (Setelah Perbaikan) Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Tabel 4.21 menunjukkan bahwa rasio Durbin Watson bernilai 1,977. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada model regresi penelitian ini.
D.
Koefisien Determinasi Tabel 4.22 Koefisien Determinasi Model Summary(b)
Model 1
R
R Square
. .542(a)
Adjusted R Square
.294
Std. Error of the Estimate
.270
21.08003
Durbin-Watson 1.977(a)
a Predictors: (Constant). ROA. CP. DER b Dependent Variable: DPR (Setelah Outlier Kedua Dikeluarkan)
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Nilai Adjusted R Square pada Tabel 4.22 menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Semakin tinggi nilai Adjusted R Square maka akan semakin baik bagi model regresi karena menandakan bahwa kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat juga semakin besar. Adjusted R Square pada model regresi adalah bernilai 0.27 berarti pengaruh Cash position, Debt to Equity Ratio dan Return on Assets terhadap Dividen Payout Ratio adalah 27% saja sedangkan 73% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam model.
E.
Pengujian Hipotesis Hipotesis yang diajukan oleh peneliti. yaitu: ”Ada pengaruh yang signifikan
antara Cash Position (CP), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) pada sektor manufaktur yang
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Pengujian hipotesis itu dilakukan dengan menggunakan: 1.
Uji secara Simultan (Uji F) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model ini dapat dipakai
untuk mengestimasi variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah: H0 : b1=b2=b3=0, artinya variabel cash position, Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) yang terdapat pada model ini tidak dapat dipakai untuk mengestimasi variabel Dividend Payout Ratio (DPR). H1 : bi ≠ b 2 ≠ b3 ≠ 0 , artinya variabel cash position, Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) yang terdapat pada model ini dapat dipakai untuk mengestimasi variabel Dividend Payout Ratio (DPR). Dengan menggunakan tingkat signifikan ( α ) = 5% jika nilai Fhitung ≤ Ftabel maka H 0 diterima, artinya variabel bebas tidak dapat mengestimasi variabel terikat. Sebaliknya nilai Fhitung > Ftabel maka H 1 diterima, artinya variabel bebas dapat mengestimasi variabel terikat. Tabel 4.23 Uji Statistik F ANOVA(b) Model 1
Regression
Sum of Squares 16299.330
Residual
39104.351
df 3
Mean Square 5433.110
88
444.368
F 12.227
Sig. .000(a)
Total
55403.681 91 a Predictors: (Constant). ROA. CP. DER b Dependent Variable: DPR (Setelah Outlier Kedua Dikeluarkan)
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Berdasarkan hasil SPSS pada Tabel 4.23 diperoleh nilai Sig. F sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai Fhitung sebesar 12,227 yang lebih besar dari Ftabel yang hanya 3,00 mengindikasikan bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Cash Position, Debt to Equity dan Return on Assets pada model ini dapat mengestimasi variabel Dividen Payout Ratio.
2.
Uji Secara Parsial (Uji t) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel
bebas secara individual (parsial) terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah: H0 : b1=b2=b3=0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Cash Position (CP), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) secara parsial terhadap Dividen Payout Ratio (DPR). H1 : bi ≠ b 2 ≠ b3 ≠ 0 , artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari Cash Position (CP), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) secara parsial terhadap Dividen Payout Ratio (DPR). Dengan menggunakan tingkat signifikan ( α ) = 5%. jika nilai sig. t > 0,05 maka H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya nilai sig. t < 0,05 maka H 1 diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Tabel 4.24 Uji Statistik t Coefficients(a) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
t
B 10.624
Std. Error 5.879
1.807
.074
CP
3.603
1.748
.190
2.061
.042
DER
5.088
2.750
.175
1.850
.068
1.219 .205 .570 a Dependent Variable: DPR (Setelah Outlier Kedua Dikeluarkan)
5.961
.000
Model 1
(Constant)
ROA
Sig.
Beta
Sumber : Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Pada Tabel 4.24 dapat dilihat hasil uji signifikansi parsial masing-masing variabel sebagai berikut: 1.
Variabel Cash Position mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Payout Ratio karena mempunyai tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,042 (0,042<0,05). Dari model regresi diperoleh hasil koefisien regresi sebesar 3,603, artinya setiap kenaikan Cash Position sebesar 1x akan menyebabkan kenaikan Dividen Payout Ratio sebesar 3,603. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nasution (2004) namun bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudarsi (2002). Sudarsi menyatakan bahwa variabel Cash Position tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Dividen Payout Ratio.
2.
Variabel Debt to Equity Ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Payout Ratio karena tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,068 (0,068>0,05). Dari model regresi diperoleh hasil koefisien regresi sebesar 5,088, artinya setiap kenaikan Debt to Equity Ratio sebesar 1x akan menyebabkan kenaikan dividen payout ratio sebesar 5,088. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Nasution (2004) namun bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudarsi (2002). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sudarsi (2002) varibel Debt to Equity Ratio (DER) sudah dikeluarkan dari model karena tidak memenuhi syarat asumsi klasik. 3.
Variabel Return on Assets mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Payout Ratio karena tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 (0,000<0,05). Dari model regresi diperoleh hasil koefisien regresi sebesar 1,219, artinya setiap kenaikan Return on Assets sebesar 1x akan menyebabkan kenaikan Dividen Payout Ratio sebesar 1,219. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nasution (2004) namun bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudarsi (2002) karena dalam penelitian yang dilakukannya varibel Return on Assets (ROA) sudah dikeluarkan dari model dengan alasan tidak memenuhi syarat asumsi klasik.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
BAB V PENUTUP
1.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Hasil uji secara simultan (Uji Statistik F) menunjukkan bahwa variabel cash position, Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) yang terdapat pada model ini dapat dipakai untuk mengestimasi variabel Dividend Payout Ratio (DPR). b. Hasil uji secara individual atau secara parsial (Uji Statistik t) menunjukkan bahwa variabel Cash Position
dan Return on Assets (ROA) mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) sedangkan variabel bebas yang lain, yaitu Debt to Equity Ratio (DER) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Payout Ratio (DPR). c. Nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini adalah sebesar 0,27. Hal ini berarti 27% variasi dari Dividen Payout Ratio (DPR) dijelaskan oleh ketiga variabel bebas sedangkan sisanya 73 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model, yaitu rasio-rasio keuangan lain dan faktor-faktor diluar rasio keuangan.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
2.
Saran
a. Penelitian mengenai dividen payout ratio ini hanya terbatas pada informasiinformasi
internal masing-masing perusahaan terutama dari sisi laporan
keuangan. Oleh karena itu, disarankan agar penelitian selanjutnya juga menggunakan variabel eksternal yang menyangkut kondisi makro ekonomi seperti Gross Domestic Product (GDP), tingkat inflasi, suku bunga dan nilai tukar. b. Penelitian yang menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi dividen payout ratio melalui rasio keuangan sebaiknya dilakukan penambahan rasio likuiditas antara lain: Quick Ratio, Rasio Lancar, rasio Leverage seperti : Debt to Total Assets, Long- Term Debt to Equity Ratio dan Long-Term Debt to Capitalization, rasio profitabilitas seperti : Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Equity (ROE) dan Operating Ratio, rasio pasar antara lain: Price Earning Ratio, Book Value per Share dan Price to Book Value. c. Memperbesar sampel penelitian tidak hanya pada sektor manufaktur tetapi pada sektor-sektor lainnya seperti perbankan, properti dan lainnya. d. Bagi para investor yang mengambil keputusan untuk melakukan investasi dalam bentuk saham dan mengharapkan dividen yang dibagikan perusahaan sebaiknya investor mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang lain diluar dari performance perusahaan atau kinerja perusahaan seperti berita yang beredar ditengah masyarakat yang menyangkut berbagai hal seperti masalah ekonomi yang meliputi suku bunga, kurs valuta asing, berita emiten, kebijakan ekonomi dari pemerintah yang akan mempengaruhi keputusan perusahaan (emiten) di dalam pembagian dividen. Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Alih Bahasa : Ali Akbar Yulianto. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. Darmadji, Tjiptono. 2006. Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat. Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Helmi, et al. 2007. Analisi data Penelitian (Menggunakan Program SPSS). Medan: USU Press. Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Kuswadi. 2004. Memahami Angka-Angka dan Manajemen Keuangan Bagi Orang Awam. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Nachrowi, D. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometri: Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Nasution, Hasanul Aswadi. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Jakarta. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Riyanto, Bambang. 2000. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan ”Teori dan Aplikasi”. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Sudarsi, Sri 2002. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio pada Industri Perbankan yang Listed di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Jurnal bisnis dan ekonomi. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Kelima. Bandung: CV. Alfabeta. Sundjaja, Ridwan dan Inge Barlian. 2002. Manajemen Keuangan Dua. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Prenhallindo.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonosia. Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Umar, Husein. 2000. Research Methods in Finance and Banking. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Walsh, Ciaran. 2004. Key Management Ratios: Rasio-rasio Manajemen Penting. Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga. www.idx.co.id diakses oleh Clara Danica pada tanggal 22 September 2008 pukul 10.00 WIB, 8 Oktober 2008 pukul 10.14 WIB dan 23 Oktober 2008, pukul 18.08 WIB
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
LAMPIRAN I
Hasil Pengolahan Data dengan Pengolahan SPSS 12.00 For Windows Sebelum Outlier Dikeluarkan
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Regression Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
ROA, CP, DER(a)
Method .
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: DPR
Model Summary(b) Adjusted R R R Square Square .457(a) .209 .183 a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR
Std. Error of the Estimate 37.25154
Model 1
Model Summary(b)
Model 1
Durbin-Watson 1.942(a) a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR
ANOVA(b) Sum of Squares Regression 33681.895 Residual 127666.29 4 Total 161348.18 8 a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR Model 1
df 3
Mean Square 11227.298
92
1387.677
F 8.091
Sig. .000(a)
95
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model 1
(Constant)
B 9.465
Std. Error 10.303
CP
2.518
3.078
DER
6.502
ROA
1.705
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta .919
.361
.079
.818
.415
4.801
.132
1.354
.179
.346
.488
4.921
.000
a Dependent Variable: DPR
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Casewise Diagnostics(a) Case Number 76 96
Std. Residual 6.098
DPR 271.86
3.213
206.54
a Dependent Variable: DPR
Coefficients(a) Collinearity Statistics Model 1
CP DER
Tolerance .930 .908
VIF 1.075 1.101
ROA
.876
1.141
a Dependent Variable: DPR
Collinearity Diagnostics(a) Condition Index
Model
Dimension
Eigenvalue
Variance Proportions
1
1
3.004
1.000
(Constant) .01
2
.560
2.316
3
.342
4
.094
CP .03
DER .03
ROA .02
.00
.17
.09
.36
2.962
.00
.57
.51
.01
5.658
.98
.22
.38
.60
a Dependent Variable: DPR
Residuals Statistics(a)
Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value
Minimum 20.3528
Maximum 116.1208
Mean 45.4503
Std. Deviation 18.82940
N
-1.333
3.753
.000
1.000
96
4.186
19.589
7.086
2.773
96
96
19.1574
117.5194
45.4578
18.82509
96
-77.60389
227.15634
.00000
36.65864
96
Std. Residual
-2.083
6.098
.000
.984
96
Stud. Residual
-2.168
6.141
.000
1.001
96
-84.07039
230.35469
-.00753
37.95638
96
Residual
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
-2.214
7.950
.023
1.138
96
Mahal. Distance
.210
25.280
2.969
3.856
96
Cook's Distance
.000
.207
.009
.028
96
Centered Leverage Value
.002
.266
.031
.041
96
a Dependent Variable: DPR
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Charts
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual 96
N Mean Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Std. Deviation Absolute
.0000000 36.65863779 .163
Positive
.163
Negative
-.122
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1.597 .012
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
LAMPIRAN II
Hasil Pengolahan Data dengan Pengolahan SPSS 12.00 For Windows Setelah Outlier Pertama Dikeluarkan
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Regression Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
ROA, CP, DER(a)
Method .
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: DPR
Model Summary(b) Adjusted R R R Square Square .531(a) .282 .258 a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR
Std. Error of the Estimate 25.66827
Model 1
Model Summary(b)
Model 1
Durbin-Watson 1.942(a) a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR
ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares Regressio n Residual
df
Mean Square
23242.147
3
7747.382
59297.405
90
658.860
Total
82539.553 a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR
F
Sig.
11.759
.000(a)
93
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
1
(Constant)
B 8.052
Std. Error 7.135
CP
2.819
2.123
DER
7.561
ROA
1.440
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta 1.129
.262
.123
1.327
.188
3.316
.214
2.280
.025
.245
.559
5.881
.000
a Dependent Variable: DPR
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Casewise Diagnostics(a) Case Number 32
Std. Residual 3.076
DPR 145.30
4.395
166.84
41 a Dependent Variable: DPR
Coefficients(a) Collinearity Statistics Model 1
CP DER
Tolerance .937 .908
VIF 1.067 1.101
ROA
.882
1.133
a Dependent Variable: DPR Collinearity Diagnostics(a) Variance Proportions Model 1
Dimensio n 1
Eigenvalue 3.007
Condition Index 1.000
(Constant) .01
2
.555
2.328
3
.344
4
.095
CP .03
DER .03
ROA .02
.00
.17
.09
.37
2.958
.00
.59
.49
.01
5.627
.98
.21
.39
.60
a Dependent Variable: DPR Residuals Statistics(a)
Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual
Minimum 19.9048
Maximum 102.2937
Mean 41.3280
Std. Deviation 15.80872
N
-1.355
3.856
.000
1.000
94
2.917
13.524
4.931
1.939
94
18.6814
98.8699
41.2746
15.60975
94
25.25087
94
94
-66.39243
112.82013
.00000
Std. Residual
-2.587
4.395
.000
.984
94
Stud. Residual
-2.700
4.448
.001
1.007
94
-72.36417
115.53274
.05341
26.49572
94
-2.801
5.008
.009
1.046
94
Mahal. Distance
.211
24.828
2.968
3.888
94
Cook's Distance
.000
.236
.013
.034
94
Centered Leverage Value
.002
.267
.032
.042
94
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
a Dependent Variable: DPR
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Charts
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual 94
N Mean Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Std. Deviation Absolute
.0000000 25.25087148 .116
Positive
.116
Negative
-.075
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1.127 .158
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
LAMPIRAN III
Hasil Pengolahan Data dengan Pengolahan SPSS 12.00 For Windows Setelah Outlier Kedua Dikeluarkan
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Regresion Variables Entered/Removed(b) Model 1
Variables Entered
Variables Removed
ROA, CP, DER(a)
Method .
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: DPR
Model Summary(b) Adjusted R R R Square Square .542(a) .294 .270 a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR
Std. Error of the Estimate 21.08003
Model 1
Model Summary(b)
Model 1
Durbin-Watson 1.977(a) a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR
ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares Regressio n Residual
df
Mean Square
16299.330
3
5433.110
39104.351
88
444.368
Total
55403.681 a Predictors: (Constant), ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR
F
Sig.
12.227
.000(a)
91
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant ) CP
Standardized Coefficients
Std. Error
10.624
5.879
Beta
t
Sig.
1.807
.074
3.603
1.748
.190
2.061
.042
DER
5.088
2.750
.175
1.850
.068
ROA
1.219
.205
.570
5.961
.000
a Dependent Variable: DPR
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Coefficients(a) Collinearity Statistics Model 1
CP DER
Tolerance .940 .896
VIF 1.064 1.116
ROA
.877
1.140
a Dependent Variable: DPR
Collinearity Diagnostics(a) Variance Proportions Model 1
Dimensio n 1
Eigenvalue 2.996
Condition Index 1.000
(Constant) .01
2
.564
2.304
3
.343
2.954
4
.096
5.581
CP .03
DER .03
ROA .02
.00
.14
.11
.38
.00
.63
.47
.00
.98
.20
.39
.60
a Dependent Variable: DPR Residuals Statistics(a)
Predicted Value
Minimum 20.0314
Maximum 93.6099
Mean 38.8336
Std. Deviation 13.38333
-1.405
4.093
.000
1.000
92
2.425
11.113
4.088
1.625
92
Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value
N 92
18.8105
86.3841
38.7035
12.95000
92
-56.85950
52.64014
.00000
20.72964
92
Std. Residual
-2.697
2.497
.000
.983
92
Stud. Residual
-2.824
2.808
.003
1.014
92
-62.33113
66.54511
.13008
22.09607
92
Residual
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
-2.945
2.926
.006
1.029
92
Mahal. Distance
.216
24.302
2.967
3.910
92
Cook's Distance
.000
.521
.017
.059
92
Centered Leverage Value
.002
.267
.033
.043
92
a Dependent Variable: DPR
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Charts
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual 92
N Mean Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Std. Deviation
.0000000 20.72964399
Absolute
.116
Positive
.116
Negative
-.067
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1.112 .169
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
LAMPIRAN IV
Tabulasi Data Cash Position, Debt to Equity Ratio, Return on Assets dan Dividen Payout Ratio
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Cash Position Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 No
Emiten
2004
2005
2006
2007
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
PT Aqua Golden Missisippi Tbk PT Astra International Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Sepatu Bata Tbk PT Colorpak Indonesia Tbk PT Delta Djakarta Tbk PT Gudang Garam Tbk PT HM Sampoerna Tbk PT Kageo Igar Jaya Tbk PT Sumi Indo Kabel Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Kimia Farma Tbk PT Lion Metal Works Tbk PT Lionmesh Prima Tbk PT Lautan Luas Tbk PT Merck Tbk PT Multi Bintang Indonesia Tbk PT Mayora Indah Tbk PT Mandom Indonesia Tbk PT Surya Toto Indonesia Tbk PT Trias Sentosa Tbk PT Tunas Ridean Tbk PT United Tractor Tbk PT Unilever Indonesia Tbk
0.51 0.99 0.58 0.09 0.75 3.05 0.3 1.22 1.54 4.02 3.58 2.04 1.76 0.44 1.77 0.37 0.87 1.04 0.02 3.42 0.72 0.29 0.72 1.87
0.92 0.8 0.73 0.2 1.01 2.41 0.22 0.57 3.07 1.08 7.83 2.51 2.62 0.87 2.05 0.42 0.81 2.49 0.02 0.84 1.76 1.27 0.58 2.04
0.75 1.22 0.81 0.23 0.63 2.73 0.44 0.28 3.29 1.39 2.72 3.11 2.87 0.64 2.81 0.92 0.06 0.58 0.94 0.93 0.64 3.29 0.98 3.66
0.7 0.92 0.81 1.45 0.94 3.48 0.34 0.11 2.16 1.7 4.63 2.72 2.5 0.56 1.43 1.06 0.52 0.85 0.33 0.96 4 0.44 0.69 0.22
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Debt to Equity Ratio Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 No
Emiten
2004
2005
2006
2007
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
PT Aqua Golden Missisippi Tbk PT Astra International Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Sepatu Bata Tbk PT Colorpak Indonesia Tbk PT Delta Djakarta Tbk PT Gudang Garam Tbk PT HM Sampoerna Tbk PT Kageo Igar Jaya Tbk PT Sumi Indo Kabel Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Kimia Farma Tbk PT Lion Metal Works Tbk PT Lionmesh Prima Tbk PT Lautan Luas Tbk PT Merck Tbk PT Multi Bintang Indonesia Tbk PT Mayora Indah Tbk PT Mandom Indonesia Tbk PT Surya Toto Indonesia Tbk PT Trias Sentosa Tbk PT Tunas Ridean Tbk PT United Tractor Tbk PT Unilever Indonesia Tbk
0.87 1.18 0.62 0.5 0.57 0.29 0.69 1.31 0.6 0.41 2.5 0.44 0.22 1.45 1.97 0.3 1.11 0.46 0.19 3.88 1 2.67 1.58 0.59
0.78 1.11 0.71 0.73 0.84 0.32 0.69 1.55 0.42 0.62 2.33 0.39 0.23 0.99 2.1 0.21 1.52 0.61 0.19 2.93 1.2 3.02 1.44 0.76
0.77 1.41 0.57 0.43 1.05 0.31 0.65 1.21 0.44 0.58 2.13 0.45 0.25 0.86 2.43 0.2 2.08 0.58 0.11 2.24 1.07 3.24 1.26 0.95
0.76 1.17 0.48 0.6 1.29 0.32 0.65 1.05 0.65 0.4 2.62 0.48 0.33 1.12 2.76 0.2 2.22 0.68 0.14 2.01 1.13 3.06 1.61 0.79
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Return on Assets Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 No
Emiten
2004
2005
2006
2007
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
PT Aqua Golden Missisippi Tbk PT Astra International Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Sepatu Bata Tbk PT Colorpak Indonesia Tbk PT Delta Djakarta Tbk PT Gudang Garam Tbk PT HM Sampoerna Tbk PT Kageo Igar Jaya Tbk PT Sumi Indo Kabel Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Kimia Farma Tbk PT Lion Metal Works Tbk PT Lionmesh Prima Tbk PT Lautan Luas Tbk PT Merck Tbk PT Multi Bintang Indonesia Tbk PT Mayora Indah Tbk PT Mandom Indonesia Tbk PT Surya Toto Indonesia Tbk PT Trias Sentosa Tbk PT Tunas Ridean Tbk PT United Tractor Tbk PT Unilever Indonesia Tbk
19.89 20.46 13.51 20.19 10.54 12.61 12.48 26.46 15.99 2.88 5.44 10.53 23.32 18.87 6.04 41.12 23.08 9.81 25.31 5.64 2.08 10.16 21.68 57.55
12.51 17.46 14.16 12.58 10.35 19.47 12.25 31.21 9.19 6.75 2.88 7 17.02 15.08 5.18 38.49 22.35 4.63 24.68 11 1.15 7.89 14.72 53.73
10.03 10.14 12.78 11.94 8.41 13.87 7.38 42.22 5.27 11.2 7.6 5.36 15.85 9.8 3.44 43.74 18.19 9.12 21.27 12.94 1.36 0.98 12.02 53.28
5.98 16.74 10.85 16.24 8.48 6.38 8.07 20.4 6.81 13.59 6.99 4.89 10.98 8.36 3.99 31.07 11.95 9.46 20.36 7.43 0.93 6.07 15.75 42.06
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009
Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 No
Emiten
2004
2005
2006
2007
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
PT Aqua Golden Missisippi Tbk PT Astra International Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Sepatu Bata Tbk PT Colorpak Indonesia Tbk PT Delta Djakarta Tbk PT Gudang Garam Tbk PT HM Sampoerna Tbk PT Kageo Igar Jaya Tbk PT Sumi Indo Kabel Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Kimia Farma Tbk PT Lion Metal Works Tbk PT Lionmesh Prima Tbk PT Lautan Luas Tbk PT Merck Tbk PT Multi Bintang Indonesia Tbk PT Mayora Indah Tbk PT Mandom Indonesia Tbk PT Surya Toto Indonesia Tbk PT Trias Sentosa Tbk PT Tunas Ridean Tbk PT United Tractor Tbk PT Unilever Indonesia Tbk
16.95 27.71 20.65 55.61 29.60 14.48 53.74 99.02 20.28 29.19 43.72 29.82 22.08 6.97 25.54 109.58 23.03 22.52 37.82 38.28 48.47 36.08 14.25 109.12
16.98 32.64 27.64 51.82 14.8 19.87 50.91 145.3 22.86 27.06 38.08 30 27.34 9.35 25.29 54.35 166.84 41.91 36.96 23.63 51.27 33.23 29.85 95.34
16.97 47.99 20.51 49.97 19.97 48.09 47.73 12.41 31.61 31.03 88.56 29.92 25.2 10.8 21.03 51.77 75.6 28.67 45.19 24.86 54.12 33.29 65.9 146.25
16.96 9.94 5.09 271.86 29.82 34.07 40.08 31.69 42.19 56.22 41.42 32.6 30.96 10.81 30.7 66.7 62.12 23.22 41.9 40.83 79.49 73.1 49.65 206.54
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU Repository © 2009