UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA I MEDAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ROKOK SAMPOERNA A-Mild (Studi Kasus Mahasiswa Manajemen USU dan Karyawan BNI Cabang Medan)
DRAFT SKRIPSI
OLEH
CITA ESTER PASARIBU 050502194 MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan 2009
Cita Ester Pasaribu : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A-Mild (Studi Kasus Mahasiswa Manajemen USU dan Karyawan BNI Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009
ABSTRAK Cita Ester Pasaribu (2009). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A-Mild (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Manajemen USU dan Pegawai BNI cabang Medan). Dosen Pembimbing; Drs. Ami Dilham, Msi. Ketua Departemen Manajemen; Prof. DR. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi. Dosen Penguji I; Dra. Ramona RI Hasibuan, MP. Dosen Penguji II; Frida Ramadhini, SE, MM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor produk, promosi, dan kemudahan memeperoleh produk terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild pada Mahasiswa Departemen Manajemen USU dan Pegawai BNI cabang Medan, dan faktor yang paling dominan pengaruhnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode statistik yang terdiri dari, uji Validitas dan Reabilitas, Analisis Regresi Berganda dengan bantuan SPSS 12.0 for Windows. Hasil Analisis data pada Mahasiswa Departemen Manajemen stambuk 2005 dengan metode regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel produk (X1), promosi (X2), dan kemudahan memperoleh produk (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai koefisien regresi X1 (b1) = 0,544, nilai koefisien regresi X2 (b2) = 0,038, dan nilai koefisien kemudahan memperoleh produk X3 (b3) = 0,136. Selanjutnya hasil Uji thitung diperoleh thitung untuk variabel produk (X1) sig. = 0,000, promosi (X2) sig. = 0,570, dan kemudahan memperoleh produk (X3) sig. = 0,307, artinya variabel produk paling domonan mempengaruhi keputusan pembelian. Selanjutnya hasil uji Fhitung diperoleh hasil bahwa variabel produk (X1), promosi (X2), dan kemudahan memperoleh produk (X3) secara bersama-sama atau serentak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian rokok sampoerna A-Mild pada mahasiswa manajemen. Hasil Analisis data pada Pegawai BNI cabang Medan dengan metode regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel produk (X1), promosi (X2), dan kemudahan memperoleh produk (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai koefisien regresi X1 (b1) = 0,535, nilai koefisien regresi X2 (b2) = 0,036, dan nilai koefisien kemudahan memperoleh produk X3 (b3) = 0,167. Selanjutnya hasil Uji thitung diperoleh thitung untuk variabel produk (X1) sig. = 0,000, promosi (X2) sig. = 0,610, dan kemudahan memperoleh produk (X3) sig. = 0,230, artinya variabel produk paling domonan mempengaruhi keputusan pembelian. Selanjutnya hasil uji Fhitung diperoleh hasil bahwa variabel produk (X1), promosi (X2), dan kemudahan memperoleh produk (X3) secara bersama-sama atau serentak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian rokok sampoerna A-Mild pada pegawai Kata kunci : Produk, Promosi, Kemudahan Memperoleh Produk, Keputusan Pembelian. Cita Ester Pasaribu : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A-Mild (Studi Kasus Mahasiswa Manajemen USU dan Karyawan BNI Cabang Medan), 2009. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Bapa di Surga, karena atas berkat dan kasihNya yang senantiasa melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan juga memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Sripsi ini berjudul ” Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A-Mild (Studi Kasus Mahasiswa Manajemen USU dan Pegawai BNI cabang Medan) ”. Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1.
Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2.
Ibu Prof. DR. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3.
Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.
4.
Bapak Drs. Ami Dilham, Msi, selaku Dosen Wali dan Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3
4
5.
Ibu Dra. Ramona RI Hasibuan, MP, selaku Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
6.
Ibu Frida Ramadhini, SE, MM, selaku Dosen Penguji II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
7.
Seluruh Staf Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan skripsi ini dengan baik.
8.
Seluruh Staf Pegawai di Fakultas Ekonomi Unuversitas Sumatera Utara yang telah meluangkan waktu dan membantu dalam penilisan ini, kak Dani, kak Vina, kak Susi, dan bang Jumadi serta staf lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
9.
PT. HM Sampoerna, Tbk yang telah menyediakan informasi bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
10. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 11. Orangtuaku tercinta, Ayahanda T. A. Pasaribu, St dan Ibunda B. Aritonang, SS yang selalu menyertakanku dalam setiap doanya, memotivasi, dan memberikan dukungan moril dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan skripsi ini dengan baik. 12. Abangku tersayang, Mikhael Manda Pasaribu, S.Kom dan semua keluargaku atas doa dan motivasinya sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5
13. Semua sahabat-sahabat baikku, Tashia Simamora (Maacii buat semua bantuannya), Rika Nainggolan (Thanks for your idea), Oki gendut (Thanks ya Qi), bang Gaby, dan Pauluz (si jinbo), makasih ya buat doa dan dukungannya. 14. Semua teman-temanku, Rene, Akhang, Ester (si Doraemon), Utie, Fika, Qiqi, Laura Fresty, Hanny, Joe, Novi, Lidia, CT, Erwin, Mansur, Opie, Selvie, Vebie, Dina, Tien, Ucha, Vira, semua teman-teman Manajemen 2005, makasih ya buat bantuan dan dukungannya. 15. Semua pihak, rekan, sahabat, yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti
lainnya,
khususnya
Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
Departemen
Manajemen Universitas Sumatera Utara.
Medan, Maret 2009 Peneliti
Cita ester Pasaribu
6
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAKSI KATA PENGANTAR ..............................................................................
i
DAFTAR ISI .............................................................................................
iv
DAFTAR TABEL .....................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
viii
BAB I
1 1 4 5 6 7 7 7 8 8 8 9 11 11 12 13 13 18
: PENDAHULUAN ................................................................. A. Latar Belakang Masalah ..................................................... B. Perumusan Masalah ............................................................ C. Kerangka Konseptual .......................................................... D. Hipotesis ............................................................................. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 1. Tujuan Penelitian ........................................................... 2. Manfaat Penelitian ......................................................... F. Metode Penelitian .................................................................. 1. Batasan Operasional ....................................................... 2. Defenisi Operasional Variabel ....................................... 3. Skala Pengukuran Variabel ............................................ 4. Waktu dan Lokasi Penelitian .......................................... 5. Populasi dan Sampel ...................................................... 6. Jenis dan Sumber data .................................................... 7. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 8. Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................... 9. Metode Analisis Data ......................................................
BAB II : URAIAN TEORITIS ................................................................. A. Penelitian Terdahulu .............................................................. B. Pengertian Produk .................................................................. C. Pengertian Promosi ................................................................ D. Pengertian Pemasaran ............................................................. E. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan ................................. F. Pengertian Keputusan Pembelian ............................................ G. Pengertian Pembelian .............................................................. H. Model Perilaku Konsumen ..................................................... I. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Perilaku Konsumen ............................................................................... J. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Perilaku Proses Keputusan ....................................................................
23 23 24 24 26 28 30 31 32 36 37
7
BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................. 38 BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................. 41 A. Analisis Deskriptif ………………………………………… 41 1. Mahasiswa Departemen Manajemen 2005 ...................... 42 2. Pegawai BNI cabang Medan ............................................. 46 B. Metode Analisis Data ............................................................. 50 1. Mahasiswa Departemen Manajemen 2005 ........................ 50 a. Analisis Linear Berganda ............................................... 50 b. Pengujian Hipotesis ....................................................... 52 2. Pegawai BNI cabang Medan .............................................. 58 a. Analisis Linear Berganda ............................................... 58 b. Pengujian Hipotesis ........................................................ 60 C. Mann-Whitney U-Test ............................................................ 64 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 67 A. Kesimpulan ............................................................................. 67 B. Saran ....................................................................................... 68 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
8
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1
:
Instrumen Skala Likert ...................................................
10
Tabel 1.2
:
Operasional Variabel ...................................................... 10
Tabel 1.3
:
Item Total Statistic .......................................................... 15
Tabel 1.4
:
Hasil Analisis Uji Validitas ............................................. 16
Tabel 1.5
:
Hasil Analisis Uji Reliabilitas ......................................... 17
Tabel 1.6
:
Reability Statistic ............................................................. 17
Tabel 4.1
:
Responden Mahasiswa berdasarkan Usia ........................ 42
Tabel 4.2
:
Responden Mahasiswa berdasarkan Pengeluaran untuk Mengkonsumsi rokok Rata-rata ....................................... 42
Tabel 4.3
:
Jawaban Responden Mahasiswa Variabel Produk .......... 43
Tabel 4.4
:
Jawaban Responden Mahasiswa Variabel Promosi ........ 44
Tabel 4.5
:
Jawaban Responden Mahasiswa Variabel kemudahan Memperoleh Produk.......................................................... 44
Tabel 4.6
:
Jawaban Responden Mahasiswa Variabel Keputusan Pembelian........................................................................... 45
Tabel 4.7
:
Responden Pegawai berdasarkan Usia .............................. 46
Tabel 4.8
:
Responden Pegawai berdasarkan Pengeluaran untuk Mengkonsumsi Rokok rata-rata ......................................... 46
Tabel 4.9
:
Jawaban Responden Pegawai variabel Produk .................. 47
Tabel 4.10
:
Jawaban Responden Pegawai variabel Promosi .................48
Tabel 4.11
:
Jawaban Responden Pegawai Variabel Kemudahan memperoleh Produk ............................................................48
Tabel 4.12
:
Jawaban Responden Pegawai Variabel Keputusan Pembelian ............................................................................49
Tabel 4.13
:
Variabeles Entered/ Removed .............................................50
Tabel 4.14
:
Coefficients ………………………………………………..51
Tabel 4.15
:
Coefficients ………………………………………………… 54
9
Tabel 4.16
:
Hasil Uji F (Anova) …………………………………………56
Tabel 4.17
:
Pengujian Determinasi (Model Summary) ............................. 56
Tabel 4.18
:
Variables Entered/ Removed ................................................. 58
Tabel 4.19
:
Coefficients ............................................................................ 59
Tabel 4.20
:
Coeficients ............................................................................. 61
Tabel 4.21
:
Hasil Uji F (Anova) ............................................................... 63
Tabel 4.22
:
Pengujian Determinasi (Model Summary) ............................. 64
Tabel 4.23
:
Ranks ......................................................................................65
Tabel 4.24
:
Test Statistic (a) ......................................................................65
10
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1
:
Lima Negara dengan konsumsi rokok terbesar ……….
2
Gambar 1.2
:
Pangsa pasar menurut industri rokok 2007 ..................... 3
Gambar 1.3
:
Persentase merokok berdasarkan usia mulai merokok di Indonesia ....................................................................... 3
Gambar 1.4
:
Kerangka Konseptual ........................................................ 5
Gambar 1.5
:
Hierarki Kebutuhan Maslow ............................................. 30
Gambar 1.6
:
Proses pengambilan keputusan pembelian ........................ 33
Gambar 1.7
:
Produk-produk PT. HM Sampoerna, Tbk ......................... 39
11
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang kegiatannya adalah mengha
silkan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen.
Perusahaan berusaha membuat suatu produk yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumennya. Jika produk dapat diterima oleh masyarakat atau konsumen berarti tujuan perusahaan telah tercapai. Dinamika persaingan bisnis yang semakin ketat antara berbagai kegiatan dalam menghasilkan dan menjual produknya, memberikan pengaruh terhadap pandangan bahwa perusahaan harus memberitahukan dan memperkenalkan produknya agar terdorong untuk membeli produk perusahaan melalui kegiatan promosi. Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Para pemasar harus mempelajari keinginan, persepsi, preferensi, dan perilaku belanja konsumen sasaran mereka. Indonesia merupakan salah satu negara urutan ke lima terbesar yang mengkonsumsi rokok. Rokok adalah barang yang banyak dikonsumsi masyarakat dimana mereka mendapatkan sensasi kenikmatan tersendiri. Walaupun efek samping dari merokok sangat membahayakan kesehatan, tetapi tetap saja banyak peminat
dari
produk
tersebut.
Rokok
terdiri
atas
berbagai
jenis
(www.indoexchange.com) antara lain Sigaret Kretek Mesin (SKM), Sigaret
12
Kretek Tangan (SKT), Sigaret Putih Mesin(SPM), Cerutu (CRT), Rokok Klobot (KLB), Klembak Meyan (KLM), Tembakau Iris (TIS).
Gambar1.1 Lima negara dengan konsumsi rokok terbesar Sumber: Tobacco Atlas, 2007 (23 September 2008, diolah)
Gambar 1.1 diatas menjelaskan bahwa Indonesia meraih peringkat kelima dalam memngkonsumsi rokok terbesar dunia. Industri rokok tidak pernah sepi, karena semakin hari semakin bertambah peminat rokok, karena ternyata masyarakat Indonesia terkadang tidak sadar telah membelanjakan banyak uangnya hanya untuk merokok. Buktinya bila dikalkulasikan secara nasional, pengeluaran orang Indonesia untuk membeli rokok mencapai rata-rata sekitar Rp 50,48 triliun per tahun. Demikian hasil simulasi Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LDFEUI) yang disampaikan peneliti LDFEUI Prof Sri Moertiningsih Adioetomo di Jakarta. Bahwa "Rata-rata pengeluaran nasional untuk tembakau rata-rata pengeluaran rumah tangga perokok per bulan untuk membeli rokok pada tahun 2005 adalah Rp 113.089,- . Jumlah rumah tangga yang memiliki pengeluaran rokok adalah 37.460.582 rumah tangga, sehingga pengeluaran untuk membeli rokok secara nasional tahun 2005 mencapai 37.460.582 x 113.08 x 12 = Rp 50.48 triliun.
13
Merokok rokok tidak membatasi usia dari peminatnya. Banyak alasan yang mempengaruhi para konsumen ini untuk mengkonsumsi rokok. Mulai dari gaya hidup,
pengaruh
pergaulan,
penikmat
rokok
itu
sendiri,
untuk
dapat
menghilangkan stress, agar terlihat gaul atau keren, untuk menguruskan badan, menambah kepercayaan diri dan lainnya.
Gambar 1.2 Pangsa pasar menurut industri rokok 2007 Sumber: Data Umum Online Sampoerna (23 September 2008 diolah) Gambar 1.2 diatas menjelaskan bahwa pangsa pasar rokok Sampoerna adalah sebesar 19% dari produk rokok lainnya pada tahun 2007. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, TBK adalah perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Salah satu produk rokok kreteknya adalah Dji Sam Soe dan rokok bernikotin rendah A Mild. Produk rokok Sampoerna A-Mild dibuat dalm bentuk rokok kretek dan dengan klasifikasi Sigaret Kretek Mesin (SKM) mild slim dengan segmen pasar premium.
Gambar 1.3 Persentase perokok berdasarkan usia muali merokok di Indonesia
14
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (23 September 2008) Gambar 1.3 diatas menjelaskan bahwa persentase perokok terbesar berdasarkan usia mulai merokok di Indonesia adalah pada umur berkisar antar 1519 tahun yang pada umumnya adalah para pelajar. Rokok bukanlah barang primer yang termasuk dalam jenis kebutuhan manusia, tetapi pembelian rokok selalu ada dan seolah menjadi barang primer bagi sebagian masyarakat. Para konsumen rokok mempunyai alasan yang berbeda-beda dalam mengkonsumsi rokok. Para mahasiswa dan pegawai akan menyediakan dana untuk pembelian produk rokok tersebut. Hal ini menjadikan fenomena alasan bagi peneliti untuk membahas tentang keputusan pembelian rokok A-Mild. Faktor-faktor seperti produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk merupakan landasan untuk mengetahui jawaban dari fenomena tersebut. Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara dan pegawai BNI cabang Medan merupakan segmen pasar yang besar untuk konsumen rokok. Peneliti berdasarkan fenomena diatas, tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap Pengambilan
Keputusan Pembelian
Rokok Sampoerna A-Mild (Studi
Kasus Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Pegawai BNI Cabang Medan)”.
B. Perumusan Masalah P|erumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah faktor produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild
15
pada mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Pegawai BNI Medan? 2. Apakah faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild pada mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Pegawai BNI Medan?
C. Kerangka Konseptual Penelitian Karakteristik dan proses pengambilan keputusan pembeli akan menghasilkan keputusan pembelian tertentu. Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh marketing mix yang dikenal dengan 4P yang terdiri dari product, price, place, dan promotion. Berdasarkan marketing mix diatas maka penulis membuat kerangka konseptual yang terdiri dari kualitas, promosi, dan dahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian. Secara sederhana kerangka konseptual di dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.4 berikut ini: faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian (X)
1. Faktor Produk (X1) 2. Faktor Promosi (X2)
Keputusan Pembelian (Y)
3. Faktor Kemudahan memperoleh produk (X3)
Gambar 1.4 Kerangka Konseptual Sumber : (Setiadi, 2003 : 25) diolah penulis
Gambar 1.4 menjelaskan bahwa terjadinya keputusan pembelian disebabkan karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi konsemen dalam mengambil
16
keputusan pembelian. Keputusan pembelian disebabkan karena adanya faktor kebutuhan atau rangsangan penjualan. Rangsangan ini akan menjadi pusat ingatan bagi calon pembeli tergantung kepada pemahaman, perhatian, dan penerimaan calon konsumen itu sendiri terhadap kebutuhan atau stimulus yang datang kepadanya. Namun pun demikian keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh karakter pembeli yang terdiri dari faktor: 1. Budaya, termasuk di dalamnya adalah tata nilai, preferensi, kelas sosial. 2. Sosial, termasuk di dalamnya adalah kelompok acuan, keluarga, peran dan status. 3. Pribadi (perorangan), termasuk di dalamnya adalah usia dan siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep diri. 4. Psikologis (kejiwaan) Keempat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen tersebut dalam penelitian ini menjadi rujukan bagi terbentuknya variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian. Variabel-variabel yang mempengaruhi proses keputusan pembelian oleh konsumen sangat bermanfaat sebagai tahap pengenalan kebutuhan dan pencarian informasi, yang akan membengkitkan kesadaran konsumen untuk melakukan evaluasi alternatif yang akan menghasilkan keputusan pembelian.
D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis (Sugiyono,2003 : 306). Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan maka hipotesis penelitian ini adalah “Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terdiri dari faktor
17
kualitas, faktor promosi, dan faktor kemudahan memperoleh produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild pada mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan pegawai BNI cabang Medan”.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian produk rokok A-Mild pada mahasiswa Departemen Manajemen
Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan pegawai BNI cabang Medan. b. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keputusan pembelian produk rokok A-Mild pada mahasiswa Manajemen Mananjemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan pegawai BNI cabang Medan. 2. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Bagi perusahaan, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh faktor kualitas, promosi, dan kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian rokok, agar dapat menentukan strategi apa yang digunakan
dalam
pemasaran
rokok
A-Mild
pada
mahasiswa
18
Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, pada pegawai BNI cabang Medan, dan pada konsumen lainnya. b.
Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian dalam bidang yang sama.
c. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan suatu kesempatan untuk menuangkan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah dalam penyusunan skripsi ini.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional a.
Penelitian ini hanya dibatasi pada para mahasiswa Departemen manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara stambuk 2005 program S1 Reguler dan pegawai BNI cabang Pemuda yang berjenis kelamin laki-laki dan yang mengkonsumsi rokok Samporna A-Mild.
b. Penelitian ini hanya melihat faktor-faktor sebagai berikut : 1) Produk 2) Promsi 3) Kemudahan memperoleh produk 2. Defenisi Operasional Defenisi
operasional
variabel
adalah
unsur
penelitian
yang
memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Defenisi variabel yang diteliti adalah sebagai berikut: A. Variabel Bebas (Independent Variable)
19
Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor lain (Nawawi, 2004 : 56). Variabel yang dianalisis pada penelitian ini adalah: a. Faktor produk (X1), merupakan atribut produk rokok A-Mild yang dipertimbangkan dari segi manfaat fisiknya. b. Faktor promosi (X2), adalah cara produk rokok A-mild diperkenalkan kepada konsumen. Strategi promosi konsumen harus konsisten dengan profil pelanggan. c. Faktor Kemudahan memperoleh produk (X3), merupakan faktor yang berkaitan dengan lokasi atau tempat memperoleh produk. B. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat adalah variabel yang merupakan akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahulinya (Rakhmat, 2004:12). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian produk rokok A-Mild pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Sumatera Utara. Keputusan pembelian adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk pada periode tertentu (Setiadi,2003 :16).
3. Skala Pengukuran Variabel Pengukuran Variabel dilakukan dengan mengukur variabel produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk dan variabel keputusan memilih produk rokok A-Mild dengan menggunakan Skala Likert yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2003 : 104). Biasanya
20
skala yang diajukan terdiri dari 5 atau 7 titik (Kuncoro, 2003 :1 57). Pengukuran dengan skala likert ini dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
No
Tabel 1.1 Instrumen Skala Likert Alternatif Jawaban Skor
1
Sangat Setuju (SS)
5
2
Setuju (S)
4
3
Ragu-ragu (R)
3
4
Tidak Setuju (TS)
2
5
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Tabel 1.1 Instrumen skala likert Sumber : Sugiono (2003:87) Tabel 1.1 diatas adalah instrumen skala likert, maka secara keseluruhan variabel, indiktor variabel dan skala pengukurannya dapat dilihat dari Tabel 1.2 berikut ini :
Variabel Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian (X)
Tabel 1.2 Defenisi Operasional Variabel Indikator Variabel Skala 1. Produk (X1) • Warna kemasan yang dipadukan • Ukuran dan komposisi rokok A-Mild • Ukuran dan komposisi rokok A-Mild 2. Promosi (X2) Skala Likert • Daya tarik iklan produk rokok A-Mild. • Acara promo atau event yang diselenggarakan Sampoerna 3. Kemudahan memperoleh produk (X3) • Rokok A-Mild mudah diperoleh • Lokasi penjualan rokok A-Mild strategis
Keputusan • Berdasarkan kualitas Pembelian Skala Likert • Berdasarkan promosi (Y) • Bersadarkan kemudahan memperoleh produk Tabel 1.2 Defenisi Operasional Variabel Sumber: (Setiadi 2003: 28) diolah penulis
21
4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai dari bulan Oktober 2008 sampai dengan Februari 2009. Tempat penelitian adalah Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Sumatera Utara, di Jl. T. M. Hanafiah, SE Medan. 5. Populasi dan Sampel a. Populasi “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulan” menurut Sugiyono (2004 : 72). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa S1 Fakultas Ekomoni Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara angkatan 2005 yang merokok berjumlah
95 orang dan pegawai BNI
cabang Medan yang merokok berjumlah 78 orang. b. Sampel Sampel adalah suatu himpuanan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro, 2003 : 103). Metode penarikan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling, yaitu sampel dipilih dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2003 : 78) kriteria dari sampel adalah mahasiswa S1 jurusan Manajemen angkatan 2005 dan pegawai BNI cabang Medan berjenis kelamin laki-laki yang mengkonsumsi rokok Sampoerna A-Mild. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2005), yaitu:
22
n = N/(1+Ne2) Dimana: n = Jumlah Sampel N = Ukuran Populasi E = Standart error = 10% Jumlah sampel untuk mahasiswa adalah: n = 95/ (1+95×10%2) n = 48,71 dibulatkan menjadi 49 orang. Jumlah sampel untuk pegawai adalah: n = 78/ (1+78×10%2) n = 43,82 dibulatkan menjadi 44 orang. Jumlah populasi pada mahasiswa Departemen manajemen angkatan 2005 adalah 95 orang maka jumlah sampelnya 49 orang dan jumlah populasi pada pegawai BNI cabang Medan adalah 78 orang maka jumlah sampelnya 44 orang.
6. Jenis dan Sumber Data Peneliti menggunakan dua jenis data yaitu : a. Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung dilokasi penelitian. Data primer yang diperoleh dari subjek penilitian melalui observasi dan wawancara serta kuesioner dengan responden. b. Data sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung yang dilakukan. Data diperoleh dari bagian pemasaran, internet, dan kepustakaan.
sekunder
23
7. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Daftar Pertanyaan (Kuesioner) Teknik yang menggunakan angket atau kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan dan menyebarkan pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka dapat memberi respon atas daftar pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini, responden diminta untuk menjawab beberapa hal yang berkaitan dengan indentitas diri, dan pertanyaan yang berkaitan dengan judul penelitian. b. Wawancara Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung dengan responden secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitian. c.
Studi Dokumen Studi Dokumen dibuat untuk mengumpulkan data dan informasi dengan
bantuan bermacam-macam buku, jurnal dan internet yang berkaitan dengan penelitian.
8. Uji Validitas dan reliabilitas Peneliti akan melanjutkan penelitiannya ini apabila kuesioner yang ada telah di uji validitas dan uji reliabilitasnya. a) Uji validitas Uji validitas ini dilakukan untuk menguji apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner).
24
b) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas ini digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi di dalam menggukur gejala yang sama.Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah semestinya jika rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Perencanaan yang matang mutlak diperlukan dan alat-alat penelitian seperti kuesioner yang digunakan juga harus dalam kondisi baik. Oleh karena itu perlu adanya uji validitas dan reliabilitas. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya konsisten atau stabil. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS versi 12.0, dengan kriterian sebagai berikut: (1) Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid. (2) Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dikatakan tidak valid. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: (1) Jika r alpha positif atau lebih besar dari r tabel maka pertanyaan reliabel. (2) Jika r alpha negatif atau lebih kecil dari r tabel maka penyataan tidak reliabel. Pada pengujian validitas dan reliabilitas ini penulis membagikan kuesioner kepada 30 orang diluar responden, dimana kuesioner ini berisikan 14 pertanyaan. Hasil pengolahan dari uji validitas dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut:
25
Tabel 1.3 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Butir1
52.5000
15.707
.914
.925
Butir 2
52.5333
16.189
.848
.928
Butir 3
52.5333
15.430
.807
.930
Butir 4
52.5000
16.328
.897
.927
Butir 5
52.6333
18.378
.393
.939
Butir 6
52.4000
17.283
.562
.936
Butir 7
52.5000
15.914
.855
.927
Butir 8
52.3667
16.447
.644
.935
Butir 9
52.5000
18.741
.458
.939
Butir 10
52.6000
18.455
.449
.938
Butir 11
52.4667
17.361
.659
.934
Butir 12
52.4333
17.426
.777
.932
Butir 13
52.4667
17.154
.575
.936
Butir 14
52.5000
15.707
.914
.925
Sumber: Hasil penelitian diolah (2009) Interprestasi item total statistic yaitu: a. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut dihapus, jika butir (item) satu dihapus maka rata-rata variabel sebesar 52,5000; jika butir (item) dua dihapus maka rata-rata totalnya bernilai 52,5333; dan seterusnya. b. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika butir (item) satu dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 15,707; sedangkan jika butir (item) dua dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 16,189; dan seterusnya.
26
c. Corected item total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom Corrected item total correlation merupakan nilai rhitung yang akan dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir instrumen. Nilai rtabel pada α 0,05 dengan derajat bebas df = jumlah kasus. Jumlah kasus adalah 30, maka r (0,05;30) pada uji satu arah adalah 0,361. Ketentuan untuk pengambilan keputusan dengan menggunakan kriteria adalah sebagai berikut (Kuncoro, 2003 : 254): 1. Butir instrumen dinyatakan valid apabila nilai rhitung positif dan rhitung > rtabel. 2. Butir instrumen dinyatakan tidak valid apabila nilai rhitung positif dan rhitung < rtabel. 3. Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected item total correlation.
Tabel 1.4 Hasil Analisis Uji Validitas Butir Corrected Item-Total Instrumen Nilai r tabel Correlation BUTIR 1 0.361 0.914 BUTIR 2 0,361 0.848 BUTIR 3 0,361 0.807 BUTIR 4 0,361 0.897 BUTIR 5 0,361 0.393 BUTIR 6 0,361 0.562 BUTIR 7 0,361 0.855 BUTIR 8 0,361 0.644 BUTIR 9 0,361 0.458 BUTIR 10 0,361 0.449 BUTIR 11 0,361 0.659 BUTIR 12 0,361 0.777 BUTIR 13 0,361 0.575 BUTIR 14 0,361 0.914 Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
27
Ketentuan untuk pengambilan keputusan: a. Kuncoro memaparkan (2003 : 254), jika nilai Cronbach Alpha > 0,80 maka butir tersebut dinyatakan reliabel. b. Kuncoro memaparkan (dalam Situmorang Syafrizal, el al, 2008 : 46), jika nilai Cronbach Alpha < 0,80 maka butir tersebut dinyatakan tidak reliabel. Reliabel instrumen dapat dilihat pada Tabel 1.5 berikut: Tabel 1.5 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Nilai Cronbach’s Cronbach’s Alpha Alpha if Item Deleted Butir 1 0,8 .935 Butir 2 0,8 .928 Butir 3 0,8 .930 Butir 4 0,8 .927 Butir 5 0,8 .939 Butir 6 0,8 .936 Butir 7 0,8 .927 Butir 8 0,8 .935 Butir 9 0,8 .939 Butir 10 0,8 .938 Butir 11 0,8 .934 Butir 12 0,8 .932 Butir 13 0,8 .936 Butir 14 0,8 .925 Sumber: hasil penelitian diolah (2009)
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Pada Tabel 1.5 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha if item deleted setiap butir instrumen lebih besar dari 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap butir instrumen dinyatakan reliabel. Reliabilitas instrumen juga dapat dilihat pada Tabel 1.6 berikut: Tabel 1.6 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .937 14 Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)
28
Interpretasi dari Tabel 1.6 adalah sebagai berikut: 1. Pengujian selanjutnya setelah semua butir instrumen dinyatakan valid adalah reliabilitas kuesioner dengan ketentuan sebagai berikut: Butir instrumen dinyatakan reliabel apabila ralpha positif dan ralpha > rtabel. Butir instrumen dinyatakan tidak reliabel apabila ralpha positif dan ralpha < rtabel. 2. Nilai ralpha dapat dilihat pada akhir analisis yaitu sebesar 0,937 sedangkan rtabel sebesar 0,361. 3. Nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel maka kuesioner tersebut reliabel sehingga dapat diteliti.
9. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai pengumpulan, menyusun dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum ojek yang diteliti, yaitu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen terhadap keputusan pembeian rokok Sampoerna A-Mild pada mahasiswa jurusan Manajemen USU dan pegawai BNI cabang Medan.
b. Metode Analisis Regresi Linier Berganda Metode
analisis
regresi
linier
berfungsi
untuk
mengetahui
pengaruh/hubungan variabel bebas (kualitas produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk) dan variabel terikat (keputusan pembelian) akan
29
digunakan analisis fungsi regresi linier berganda (multi regresi). Rumus perhitungan persamaan regresi berganda (Multyple Regresion) adalah sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan: Y
:
Keputusan
Pembelian
rokok
A-Mild
pada
mahasiswa Manajemen FE USU. a
:
Konstanta
b1-b3
:
Koefisien regresi parsial
X1`
:
Skor dimensi produk
X2
:
Skor dimensi promosi
X3
:
Skor dimensi kemudahan memperoleh produk
e
:
Standar error/hambatan
c. Uji Hipotesis Model regresi ada tiga jenis kriteria ketepatan, yaitu: 1) Identifikasi determinan (R2) Identifikasi determinan (R2) berfungsi untuk mengetahui signifikasi variabel, maka harus dicari koefisien determinasi (R2). Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independent terhadap variabel dependent. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independent menerangkan variabel dependent (Sarwono, 2005: 82). Jika determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent adalah besar terhadap
30
variabel dependent. Hal ini berarti, model yang digunaka semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent yang teliti terhadap variabel dependent. Nilai determinasi (R2) semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent terhadap pengaruh variabel dependent semakin kecil. Hal ini berarti, model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. 2) Uji-F (Uji Serentak) Uji-F (uji serentak) adalah untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut : Ho : b1 = b2 = b3 = 0 Artinya variabel produk, promosi dan kemudahan memperoleh produk yang terdapat pada model ini tidak dapat dipakai untuk mengestimasi variabel keputusan pemebelian rokok Sampoerna A-Mild. Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0 Artinya variabel produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk yang terdapat pada model ini dapat dipakai untuk mengestimasi variabel keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild. Kriteria Pengambilan Keputusan (KPK) adalah Ho diterima, apabila Fhitung < Ftabel pada α = 5% Ha diterima, apabila Fhitung > Ftabel pada α = 5%
31
3) Uji-t (Uji parsial) Uji-t (Uji parsial) dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : Ho : b1 = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent, variabel bebas yaitu (X1, X2, dan X3) berupa variabel kualitas, promosi, dan kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian yaitu variabel dependent (Y), variabel terikat. Ha : b1 ≠ 0 Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu (X1, X2, dan X3) berupa variabel kualitas, promosi, dan kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian merupakan variabel dependent (Y). Kriteria Pengambilan Keputusan (KPK) dengan menggunakan Two Tail Test (uji dua sisi). Pengujian ini digunakan apabila : hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih besar” (>) dan hipotesis alternatifnya berbunyi “lebih kecil” (<). Ho diterima, apabila thitung < ttabel pada α = 5% atau Ha diterima, apabila thitung > ttabel pada α = 5%. 4) Mann-Whitney U-Test U-test ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal. Test ini merupakan test yang terbaik untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam suatu pengamatan data berbentuk
32
interval, maka perlu dirubah dulu ke dalam data ordinal. Bila data masih berbentuk interval, sebenarnya data menggunakan t-test untuk pengujiannya tetapi bila asumsi t-test tidak terpenuhi maka test ini tidak dapat digunakan.
34
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen telah dilakukan oleh Sianturi (2006) dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Rumah Pada Perumahan Citra Wisata Medan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor harga, pendapatan, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan pembelian rumah pada Perumahan Citra Wisata Medan, dan faktor yang paling dominant pengaruhnya. Populasi penelitian ini adalah pembeli rumah sekaligus penghuni pada Perumahan Citra Wisata Medan. Populasi yang ada berjumlah 500 kepala keluarga yang memiliki rumah di Citra Wisata. Teknik pengambilan sampelnya adalah dengan menggunakan metode Purposive Sampling yaitu 10% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 50 orang pemilik rumah di Citra Wisata Medan. Metode penelitian ini yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis linear berganda, dengan menggunakan uji simultan, uji parsial, dan analisis determinasi. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian bahwa secara simultan
faktor harga, pendapatan,
lokasi dan
fasilitas
mempengaruhi keputusan pembelian rumah pada Perumahan Citra Wisata Medan. Ini artinya hipotesis diterima. Dan secara parsial dapat dilihat bahwa faktor harga merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian rumah pada Perumahan Citra Wisata Medan.
35
B. Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001 : 126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun dilihat termasuk bungkus/kemasan, warna, harga, prestise perusahaan maupun tingkat pelayanan perusahaan dan pengecaer, yang diterima oleh pembeli untuk memusakan kebutuhan dan keinginannya (Sianipar, 2006 : 24). Hirarki produk dimulai dari kebutuhan dasar sampai dengan item tertentu sampai dapat memusakan kebutuhan tertentu (Lubis, 2007 : 17). Karakteristik produk harus digambarkan, yang menekankan apa yang menjadikan produk tersebut lebih diminati daripada produk sejenis yang ditawarkan oleh pesaing. Suatu produk mungkin diminati karena lebih mudah dipakai, lebih efektif, atau lebih awet. Apapun keunggulan kompetitif produk ini dari produk sejenis dari pesaing harus dijelaskan.
C. Pengertian Promosi Promosi merupakan fungsi pemberitahuan, pembujukan, dan pengimbasan keputusan pembelian konsumen (Kotler, 2003 : 20). Perusahaan modern mengelola sistem komunikasi pemasaran (promosi) yang kompleks. Promosi adalah komunikasi dari pesan –pesan perusahaan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awareness), ketertarikan (interest) dan berakhir dengan tindakan pembelian (purchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan (Kotler, 2003 : 22).
36
Suatu promosi dikatakan efektif jika promosi tersebut dapat mencuri perhatian masyarakat. Saat melihat iklan yang ada ditelevisi, surat kabar, spanduk dan lain-lain, hal inilah yang disebut komunikasi. Beberapa alasan pemasar melakukan promosi, yakni: 1. Menyediakan informasi Para penjual dapat menginformasikan kepada calon pelanggan tentang barang dan jasa. Jelas terdapat garis antara mengnformasikan dan membujuk, edukasi kerap kali digunakan untuk membujuk, tetapi penyediaan informasi tetap merupakan bagian penting dari banyak upaya promosional. 2. Merangsang permintaan Para pemasar menginginkan konsumen membeli produknya, dan mereka menggunakan promosi untuk membuat konsumen memikirkan tindakan seperti itu. 3. Membedakan produk Organisasi mencoba membedakan mereka dan produknya melalui penggunaan promosi, khususnya produk yang tidak banyak berbeda dari para kompetitornya. 4. Mengingatkan para pelanggan saat ini Para pelanggan akan mengingat manfaat dari produk perusahaan dan bisa mencengah berpaling pada saat mereka memutuskan untuk mengganti atau memutahirkan produknya. 5.
Menghadang pesaing Promosi digunakan untuk menghadang upaya pemasaran pesaing untuk
melawan kampanye periklanan.
37
6. Menjawab berita negatif Kompetisi bukanlah penjualan produk serupa dan perusahaan lainnya. Sering terjadi perusahaan menjadi korban publisitas dan pemalsuan. 7. Memutuskan fluktuasi-fluktuasi permintaan Promosi membantu mengisi kesenjangan yang ada diantara kepincangankepincangan dalam permintaan. Membujuk para pengambil keputusan yang menjadi pelanggan media promosi.
D. Pengertian Pemasaran Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan sebagai dasar dari setiap kegiatannya dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi, menentukan dan mengukur besarnya dan potensi keuntungan, menentukan mana saja pasar target yang paling dapat dilayani oleh organisasi, memutuskan berbagai produk atau jasa, dan program yang paling tepat untuk melayani semua pasar yang sudah dipilih sebelumnya, dan mengajak setiap orang dalam organisasi untuk selalu berpikir dan melayani para pelanggan (Kotler, 2003). Seiring dengan perjalanan waktu, konsep-konsep ini mengalami perkembangan atau evolusi pemikiran. Walaupun begitu, tidak berarti konsep pemasaran tertentu dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya nilainilai dan visi manajemen, lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Fandy (2004 : 3), perkembangan konsep pemasaran, antara lain sebagai berikut:
38
1. Konsep Produk Pemasar yang berpengang pada konsep ini berorientasi pada proses produksi/operasi (internal). Asumsi ini diyakini adalah konsumen hanya akan membeli produk-produk yang murah dan gampang diperoleh. Dengan demikian kegiatan organisasi harus difokuskan pada efisiensi biaya (produksi) dan ketersediaan produk (distribusi) agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan. 2. Konsep Produk Dalam konsep
ini pemasaran
beranggapan bahwa konsumen lebih
menghendaki produk-produk yang memiliki kualitas, kinerja, fitur (features), atau penampilan superior. Konsekuensimya, pencapaian tujuan bisnis perusahaan dilakukan melalui inovasi produk, riset dan pengembangan, dan pengendalian kualitas secara berkesinambungan. 3. Konsep Penjualan Konsep ini merupakan konsep yang berorientasi pada tingkat penjualan (internal), dimana pemasar beranggapan bahwa konsumen harus dipengaruhi (bila perlu, dibujuk) agar penjualan meningkat. Sehingga tercapai laba maksimum sebagaimana menjadi tujuan perusahaan. Dengan demikian, fokus kegiatan pemasaran adalah usaha-usaha memperbaiki teknik-teknik penjualan dan kegiatan promosi secara intensif dan agresif agar mampu mempengarui dan membujuk konsumen untuk membeli, sehingga pada gilirannya penjualan dapat meningkat.
39
4. Konsep Pemasaran Konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan (lingkungan eksternal), dengan anggapan bahwa konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan. Implikasinya fokus aktivitas pemasaran dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan adalah berusaha memuaskan pelanggan melalui pemahaman perilaku konsumen secara menyeluruh yang dijabarkan dalam kegiatan pemasaran yang mengintegrasikan kegiatan-kegiatan fungsional lainnya (seperti produksi/operasi, keuangan, personalia, riset dan pengembangan dan lain-lain) secara lebih efektif dan efesien dibandingkan para pesaing. 5. Konsep Pemasaran Sosial Beranggapan bahwa konsumen, hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginannya serta berkontribusi pada kesejahteraan lingkungan sosial konsumen. Tujuan aktivitas pemasaran adalah berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat, sekaligus memperbaiki hubungan produsen dan masyarakat (Tjiptono, 2005 : 33). Konsep pemasaran menegaskan bahwa kesuksesan sebuah organisasi dalam mewujudkan
tujuannya
sangat
dipengaruhi
oleh
kemampuannya
dalam
mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar sasarannya dan memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efesien daripada para pesaingnya (Tjiptono, 2005 : 33).
40
E. Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan “Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain” menurut Kotler (2000 : 11). Defenisi ini berdasarkan pada konsep inti : kebutuhan, keinginan dan permintaan, produk nilai, niaya dan kepuasan, pertukaran, transaksi, dan hubungan; pasar dan pemasaran serta pemasar. Cara berpikir pemasaran mulai dengan kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan makanan, udara, air, pakaian dan rumah untuk hidup. Di luar ini, manusia ingin rekreasi, pendidikan maupun jasa lainnya. Mereka punya pilihan yang jelas akan macam dan merek tertentu dari barang dan jasa pokok. Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan, dan permintaan. Kebutuhan manusia adalah pada saat keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Manusia membutuhkan makanan, pakaian, rumah, perlindungan, keamanan, hak milik, harga diri, dan beberapa hal lain untuk bisa hidup. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah terukir dalam hayati serta kondisi manusia. Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Walaupun kebutuhan manusia sedikit, tetapi keinginan konsumen banyak. Keingian manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial, seperti : keluarga, sekolah, dan perusahaan. Permintaan adalah keinginan akan sesuatu produk yang didukung dengan kemampuan serta ketersediaan membelinya. Dengan kata lain keinginan menjadi permintaan, jika didukung dengan daya beli.
41
Ada beberapa teori kebutuhan, salah satunya adalah menurut Maslow, dalam buku Philip Kotler (2005 : 216) yang dapat digambarkan sebagai berikut :
1
Kebutuhan Aktualisasi Diri
2
Kebutuhan Penghargaan
3
Kebutuhan Sosial
4
Kebutuhan Keamanan
5
Kebutuhan Fisik
Gambar 1.5 Hierarki Kebutuhan Maslow Sumber : Philip Kotler (2005 : 216) diolah Gambar 1.5 diatas merupakan Hierarki kebutuhan Maslow dimana ada lima kebutuhan manusia berdasarkan tingkat kepentingannya mulai dari yang paling rendah, yaitu kebutuhan fisik (makanan, minuman, tempat tinggal), kebutuhan keamanan (keamanan, perlindungan), kebutuhan sosial (perasaan diterima sebagai anggota kelompok, dicintai), kebutuhan penghargaaan (hara diri, pengakuan, status), dan kebutuhan yang paling tinggi yaitu kebutuhan aktualisasi diri (pemahaman dan pengembangan diri). Menurut teori Maslow ini, manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan tingkat rendahnya terlebih dahulu, sebelum memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Konsumen yang telah bisa memenuhi kebutuhan dasarnya, maka kebutuhan lain yang lebih tinggi biasanya muncul, dan begitulah seterusnya.
42
F. Pengertian keputusan pembelian Keputusan atau niat untuk membeli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Keputusan pembelian merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Pengetahuan akan keputusan pembelian sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan perilaku konsumen di masa mendatang (Setiadi : 2003). Keputusan atau niat untuk membeli terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk keyakinan konsumen terhadap kualitas produk, maka akan menyebabkan menurunnya keputusan atau niat untuk membeli konsumen.
G. Pengertian Pembelian Pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana cara membayarnya (Setiadi, 2003). Proses pembelian meliputi : 1. Tahap Pra Pembelian Pada tahap ini, perilaku yang terjadi meliputi mencari informasi dan mengambil dana. Konsumen akan mencari informasi mengenai produk, merek atau toko dari berbagai sumber seperti koran, majalah, radio dan televise maupun internet.
43
Mencari informasi mengenai produk dan merek yang akan dibeli diperlukan, konsumen juga perlu mengetahui darimana dana yang akan dipakai untuk membeli produk tersebut. Umumnya menggunakan uang sebagai medium utama pertukaran. 2. Tahap Pembelian Pada tahapan ke dua, perilaku konsumen meliputi tindakan yang berhubungan dengan toko, mencari produk, dan melakuakan transaksi. Adanya keinginan membeli produk akan mendorong konsumen untuk mencari toko atau pusat perbelanjaan, tempat ia akan membeli produk tersebut. Konsumen mengunjungi toko atau pusat perbelanjaan maka selanjutnya ia harus mencari dan memperoleh produk yang akan dibelinya. Pada tahap ke tiga dari proses pembelian adalah melakukan transaksi yaitu melakukan pertukaran barang dan uang, memindahkan pemilikan barang dari toko kepada konsumen.
H. Model Perilaku Konsumen Konsep pemasaran menekankan bahwa pemasaran yang menguntungkan bermula dari penemuan dan pemahaman terhadap kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan konsumen sebagai dasar bagi pengembangan pemasaran yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut. Dengan demikian pemahaman terhadap konsumen merupakan bagian internal dari keberhasilan pemasaran. 1. Hubungan antara perilaku konsumen dengan keputusan pembeliannya.
44
Berdasarkan sudut pandang organisasi pemasaran, strategi pemasaran adalah sudut rencana yang didesain untuk mempengaruhi pertukaran dan mencapai tujuan organisasi. Biasanya strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau frekuensi perilaku konsumen. Strategi pemasaran bukan hanya disesuaikan pada konsumen, tetapi juga mengubah apa yang dipikirkan dan dirasakan konsumen tentang berbagai hak yang berkaitan dengan dirinya dan produk yang digunakan. 2. Pengambilam keputusan Suatu keputusan melibatkan pilihan alternatif. Pemasaran biasanya terkait pada perilaku pembelian konsumen, terutama pilihan mereka. Semua aspek pengaruh dan kognisi dilibatkan dalam pengambilan keputusan konsumen. Akan tetapi inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengkombinasi pengetahuan untuk mengevaluasi alternatif-alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Proses kebutuhan konsumen bisa diklasifikasikan kedalam tiga tahap utama, yakni para pembeli, konsumen dan evaluasi purna beli. Tahap pembelian mencakup tiga proses yaitu : identifikasi kebutuhan (problem recognition), pencarian informasi (information research), dan evaluasi alternatif (evaluation of alternatives). Tahap konsumsi merupakan tahap proses keputusan konsumen dimana konsumen menggunakan produk atau jasa (purchase decision). Tahap evaluasi pembeli merupakan tahap proses pembuatan keputusan konsumen. Sewaktu konsumen menentukan apakah ia telah melakukan pembelian yang tepat (post purchase behavior). Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan
45
kejadian berikut : pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku sesudah pembelian (Setiadi, 2003 : 16). Keseluruhan dapat dilihat pada gambar berikut: Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku Setelah pembelian
Gambar 1.6 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber : Setiadi (2003: 17)
Gambar 1.6 merupakan proses pengambilan keputusan pembelian dan secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pengenalan masalah Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi yang sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang atau rangsangan eksternal seseorang. 2. Pencarian informasi Seseorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Kita dapat membedakan dua tingkat yaitu keadaan tingkat pencarian informasi yang sedang-sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat. Proses pencarian informasi secara aktif dimana ia mencari bahan-bahan bacaan, menelepon teman-temannya, dan kegiatan-kegiatan mencari untuk mempelajari yang lain. Salah satu faktor
46
kunci
bagi
pemasar
adalah
sumber-sumber
informasi
utama
yang
dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap keputusan-keputusan membeli. Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok : a. Sumber pribadi
: keluarga, teman, tetangga, dan kenalan
b. Sumber komersil
: iklan, tenaga penjualan, penyalur, pameran
c. Sumber umum
: media massa, organisasi konsumen
d. Sumber pengalaman : pernah menangani, menguji, menggunakan produk 3. Evaluasi alternatif Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen
sebagai
pembentuk
penilaian
terhadap
produk
terutama
berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional. 4. Keputusan membeli Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk prefrensi terhadap pilihan-pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Walaupun demikian ada dua faktor yang mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang pertama adalah sikap atau pendirian orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal : a.
Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap altenatif pilihan konsumen
b. Motivasi konsumen untuk menuruti keingian orang lain tersebut.
47
Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain tersebut akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin besar kemungkian konsumen akan menyesuaikan tujuan pembeliannya. Tujuan pembelian juga akan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti: pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli. 5. Perilaku sesudah pembelian Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan menggunakan produk yang akan menarik minat pemasar. Pekerjaan minat pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung periode sesudah pembelian. Kepuasan pembelian merupakn fungsi dari seberapa dekat antara harapan pembeli atas produk tersebut dengan daya guna yang dirasakan dari produk tersebut. Jika daya guna produk tersebut dibawah harapan pelanggan, maka pelanggan tersebut akan merasa dikecewakan. Jika memenuhi harapan pelanggan, maka pelanggan tersebut akan merasa sangat puas. Perasaanperasaan ini mempunyai arti dalam hal apakah pelanggan akan membeli produk itu lagi dan membicarakan tentang produk tersebut kepada orang lain secara menguntungkan atau merugikan.
48
I. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Perilaku Keputusan Faktor-faktor yang mempengaruhi dan membentuk perilaku keputusan menurut Kismono (2001 : 315) adalah sebagai berikut: 1. Faktor budaya merupakan penentu yang paling fundamental dalam membentuk keinginan dalam keputusn pembelian karena berdasarkan persepsi, represi, dan proses sosialisasi lingkungan. 2. Faktor sosial merupakan faktor yang mempengaruhi kelompok reprensi, keluarga, dan peranan sosial dalam masyarakat 3. Faktor
kepribadian
merupakan
faktor
karakteristik
pribadi
yang
memepengaruhi tingkah laku. 4. Faktor psikologis terdiri atas motivasi, persepsi, pembelajaran, dan keyakinan.
J. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Perilaku Proses Keputusan Faktor-faktor yang mempengaruhi dan membentuk perilaku proses keputusan menurut James F. Angel (2001 : 60) adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh lingkungan yang meliputi : a. Budaya b. Kelas sosial c. Pengaruh pribadi d. Sikap e. Situasi 2. Kompleks perbedaan individu yang sangat penting, antara lain :
49
a. Sumber daya konsumen b. Motivasi dan keterbatasan c. Pengetahuan d. Sikap e. Kepribadian, gaya hidup, dan demografi 3. Proses psikologis dasar, terdiri dari : a. Pengolahan informasi b. Pembelajaran c. Perubahan sikap dan perilaku
50
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAAN
A. Deskripsi produk Sampoerna PT. Hanjaya Mandala Sampoerna adalah perusahaan rokok terbesar ketiga di Indonesia. Kantor pusatnya berada di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan ini sebelumnya merupakan perusahaan yang dimiliki keluarga Sampoerna, namun sejak Maret 2005 kepemilikan mayoritasnya berpindah tangan ke Philip Morris, yaitu
seorang
pemilik
perusahaan
rokok terbesar
di dunia dari
AS
(http://www.republika.co.id). Sampoerna didirikan pada tahun 1913 di Surabaya oleh Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio, mereka adalah imigran Tionghoa dari Fujian, Tiongkok dengan nama Handel Maastchpaij Liem Seeng Tee yang kemudian berubah menjadi NV Handel Maastchapij Sampoerna (http://lee-nux79.blogdrive.com). Perusahaan ini meraih kesuksessan dengan merek Dji Sam Soe pada tahun 1930-an hingga kedatangan Jepang pada tahun 1942 yang memporak-porandakan bisnis tersebut. Setelah masa tersebut, putra Liem, Aga Sampoerna mengambil alih kepemimpinan dan membangkitkan kembali perusahaan tersebut dengan manajemen yang lebih modern. Nama perusahaan juga berubah seperti namanya yang sekarang ini yaitu HM Sampoerna. Selain itu, melihat kepopuleran rokok cengkeh di Indonesia, dia memutuskan untuk memproduksi rokok kretek saja (http://www.mail-archive.com).
51
Generasi berikutnya yaitu Putera Sampoerna adalah generasi yang membawa PT. Sampoerna melangkah lebih jauh dengan terobosan-terobosan yang dilakukannya, seperti perkenalan rokok bernikotin rendah A Mild dan perluasan bisnis melalui kepemilikan di perusahaan supermarket Alfa, dan untuk suatu saat dalam bidang perbankan. Pada tahun 2000, Putera Michael, masuk ke jajaran direksi dan menjabat sebagai CEO. Lalu pada Maret 2005, perusahaan ini kemudian diakuisisi oleh Philip Morris (http://www.sinarharapan.co.id). Berikut ini adalah gambar beberapa produk andalan PT HM Sampoerna yaitu :
Gambar 1.7 Produk-produk PT.HM Sampoerna, Tbk Sumber: www.asongan.co.id (17 Februari 2009, diolah) Gambar 1.7 diatas merupakan produk-produk PT.. HM Sampoerna,Tbk yaitu Djarum Light, Sampoerna Hijau, Sampoerna A-Mild, Sampoerna A Volution, dan Dji Sam Soe. Produk rokok Sampoerna A Mild dibuat dalam bentuk rokok kretek dan dengan klasifikasi sigaret kretek mesin (SKM) mild slim dengan segmen pasar premium, PT HM Sampoerna meluncurkan Sampoerna A Mild pada tahun 1990 dan sejak saat itu pula pasar SKM mild slim berkembang sangat pesat. Padahal di awal peluncurannya, A Mild mendapat penolakan dari
52
65% perokok (yang pernah mencoba
A Mild) dengan alasan terlalu ringan
(www.swa.co.id). Sampoerna A Mild dikatakan Sigaret Kretek karena dibuat dari tebambakau rakyat (nasional) yang diramu dengan cengkeh, saus, dan bumbu rokok lain, sehingga menghasilkan cita rasa khas sebagai rokok asli Indonesia karena ketika dibakar mengeluarkan bunyi kretek-kretek. Dan untuk jenis SKM Sampoerna A Mild lah yang pertama kali di luncurkan dengan kadar nikotin dan tar yang sangat rendah yaitu tar 15 mg dan kadar nikotinnya 1,1 mg perbatang dalam setiap bungkusnya. Serta dengan bentuk yang slim dengan diameter 0,5 milieter yang sangat berbeda dengan produk SKM lainnya. Produk rokok ini terkenal karena iklan-iklan yang dikeluarkannya sejak awal bersifat menantang seperti “how long can you go” dan “bukan basa basi” serta “others can only follow”. Juga daya imajinatif tim kreatif marketingnya sangat inovatif sekali hingga dapat mengeluarkan iklan dengan tema, slogan dan bentuk berbeda sampai ¾ kali berganti dalam sebulan. (www.eksekutif.com).
53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis di mana data-data digolongkan, dianalisis lalu diinterprestasikan. Data utama dalam penelitian ini adalah dengan mendapatkan informasi dari responden secara langsung dengan menyebarkan kuesioner yang berisikan tentang karakteristik responden, perilaku kebiasaan pembelian dan pernyataan-pernyataan yang dibuat untuk mendapatkan informasi yang relevan dan dibutuhkan untuk menganalisa masalah penelitian yang dikemukakan.
Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah
kuesioner. Adapun jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 14 butir pertanyaan yang terdiri dari empat butir pertanyaan untuk variabel X1, empat butir pertanyaan untuk variabel X2, tiga butir pertanyaan untuk variabel X3, tiga butir pertanyaan untuk variabel Y. Sebagaimana tujuan dari penelitian ini, kuesioner disebarkan kepada responden berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai ”Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap pengambilan Keputusan Pembelian Rokok A-Mild”. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen USU dan pegawai BNI cabang Pemuda yang dipilih secara aksidental sesuai dengan metode yang dipilih dalam menentukan sampel dari populasi yang telah ditetapkan dan diperoleh penyebaran data sebagai berikut: 1. Jurusan manajemen 49 Orang. 2. Pegawai BNI cab.Pemuda 47 Orang.
54
Total jumlah responden orang, berikut ini adalah gambaran umum responden penelitian: 1. Mahasiswa Departemen Manajemen stambuk 2005 a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Usia Frekuensi Persentase 20-29 Tahun 49 100% 30-39 Tahun 0 0% 40-49 Tahun 0 0% ≥50 0 0% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009) Pada Tabel 4.1 menjelaskan bahwa responden yang berusia antara 20-29 tahun sebanyak 100%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas usia responden berumur 20-29 tahun. b.
Karakteristik
Responden
Berdasarkan
Pengeluaran
untuk
Mengkonsumsi Rokok Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran untuk mengkonsumsi Rokok rata-rata per bulan Pengeluaran untuk rokok Frekuensi Persentase Rp.50.000 – Rp.100.000 15 30,61% Rp.101.000 – Rp.150.000 16 32,65% Rp.151.000 – Rp.200.000 13 26,53% Rp.200.000 keatas 5 10,21% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009) Pada Tabel 4.2 menjelaskan bahwa responden yang pengeluaran untuk mengkonsumsi rokok rata-rata per bulan Rp.50.000 – Rp. 100.000 sebanyak 30,61%, responden yang pengeluaran untuk menkonsumsi rokok rata-rata per bulan Rp.101.000 – Rp.150.000 sebanyak 32,65%, responden yang pengeluaran untuk mengkonsumsi rokok rata-rata per bulan Rp.151.000 – Rp. 200.000
55
sebanyak 26,53%, dan responden yang pengeluaran untuk mengkonsumsi rokok rata-rata per bulan Rp.200.000 keatas sebanyak 10,21%. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang paling banyak tedapat pada
pengeluaran untuk
mengkonsumsi rokok rata-rata per bulan Rp.101.000 – Rp. 150.000. c. Distribusi Jawaban Responden 1. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Produk Distribusi jawaban responden tentang variabel produk dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini : Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Responden tentang Variabel Produk STS TS KS S SS Item F % F % F % F % F % 1 0 0.00% 0 0.00% 2 4.08% 25 51.02% 22 44.90% 2 0 0.00% 0 0.00% 8 16.33% 23 46.94% 18 36.73% 3 0 0.00% 0 0.00% 1 2.04% 20 40.82% 28 57.14% 4 0 0.00% 0 0.00% 2 4.08% 26 53.06% 21 42.86% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)
Total 100% 100% 100% 100%
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa rata-rata responden berpendapat setuju terhadap variabel produk, dimana diketahui terdapat 28 responden yang berpendapat sangat setuju, dengan persentase 57,14% pada item pertanyaaan 3 variabel produk yaitu pertanyaan tentang bentuk kemasan rokok Sampoerna AMild yang praktis, dan seterusnya.
2. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Promosi Distribusi jawaban Responden tentang variabel promosi dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:
56
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden tentang Variabel Promosi STS TS KS S SS Item F % F % F % F % F % 1 0 0.00% 0 0.00% 8 16.33% 33 67.34% 8 16.33% 2 0 0.00% 0 0.00% 19 38.78% 24 48.78% 6 12.44% 3 0 0.00% 0 0.00% 13 26.53% 28 57.14% 8 16.33% 4 0 0.00% 1 2.04% 25 51.02% 15 30.61% 8 16.33% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)
Total 100% 100% 100% 100%
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa rata-rata responden berpendapat setuju terhadap variabel promosi, dimana dapat diketahui terdapat 33 responden menjawab setuju, dengan persentase 67,34% pada item pertanyaaan 1 variabel promosi yaitu pertanyaan tentang iklan rokok Sampoerna A-Mild yang mempunyai daya tarik untuk menumbuhkan minat beli konsumen, dan seterusnya. 3. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Kemudahan Memperoleh Produk Distribusi jawaban responden tentang variabel kemudahan memperoleh produk dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini yaitu : Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden terhadap Kemudahan Memperoleh Produk STS TS KS S SS Total Item F % F % F % F % F % 1 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 16 32.65% 33 67.35% 100% 2 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 16 32.65% 33 67.35% 100% 3 0 0.00% 0 0.00% 1 2.04% 15 30.61% 33 67/35% 100% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009) Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa rata-rata responden berpendapat setuju terhadap variabel kemudahan memperoleh produk, dimana dapat diketahui terdapat 16 responden yang menjawab setuju, dengan persentase 32,65% pada
57
item pertanyaan 1 variabel kemudahan memperoleh produk yaitu pertanyaaan tentang rokok Sampoerna A-Mild dapat dibeli per batang, dan seterusnya. 4.
Distribusi
Jawaban
Responden
terhadap
variabel Keputusan
Pembelian Distribusi jawaban responden terhadap keputusan pembelian dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini yaitu: Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keputusan Pembelian STS TS KS S SS Item F Total % F % F % F % F % 1 0 0.00% 0 0.00% 2 4.08% 30 61.23% 17 34.69% 100% 2 0 0.00% 0 0.00% 9 18.37% 28 57.14% 12 24.49% 100% 3 0 0.00% 0 0.00% 5 10.20% 23 46.94% 21 42.86% 100% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009) Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa rata-rata responden berpendapat setuju terhadap variabel keputusan pembelian, dimana dapat diketahui terdapat 30 responden yang menjawab setuju, dengan persentase 61,23% pada item pertanyaan 1 variabel keputusan pembelian yaitu pertanyaan tentang keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild karena faktor produk, dan seterusnya.
58
2. Pegawai BNI Cabang Medan a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Usia Frekuensi Persentase 20-29 Tahun 13 29,55% 30-39 Tahun 16 36,36% 40-49 Tahun 10 22,73% ≥50 5 11,36% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009) Pada Tabel 4.7 menjelaskan bahwa responden yang berusia antara 20-29 tahun sebanyak 29,55%, responden yang berusia 30-39 tahun sebanyak 36,36%, responden 40-49 tahun sebanyak 22,73%, dan usia 50 tahun keatas sebanyak 11,36%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas usia responden berumur 30-39 tahun. b.
Karakteristik
Responden
Berdasarkan
Pengeluaran
untuk
Mengkonsumsi Rokok Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran untuk Mengkonsumsi Rokok Rata-Rata Per Bulan Pengeluaran untuk rokok Frekuensi Persentase Rp.50.000 – Rp.100.000 7 15,91% Rp.101.000 – Rp.150.000 12 27,27% Rp.151.000 – Rp.200.000 10 22,73% Rp.200.000 keatas 15 34,09% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009) Pada Tabel 4.8 menjelaskan bahwa responden yang pengeluaran untuk mengkonsumsi rokok rata-rata per bulan Rp.50.000 – Rp. 100.000 sebanyak
59
15,91%, responden yang pengeluaran untuk menkonsumsi rokok rata-rata per bulan Rp.101.000 – Rp.150.000 sebanyak 27,27%, responden yang pengeluaran untuk mengkonsumsi rokok rata-rata per bulan Rp.151.000 – Rp. 200.000 sebanyak 22,73%, dan responden yang pengeluaran untuk mengkonsumsi rokok rata-rata per bulan Rp.200.000 keatas sebanyak 34,09%. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang paling banyak pengeluaran untuk mengkonsumsi rokok rata-rata per bulan pada Rp.200.000 keatas. c. Distribusi Jawaban Responden 1. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Produk Distribusi jawaban responden tentang variabel produk dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini : Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden tentang Variabel Produk STS TS KS S SS Item F % F % F % F % F % 1 0 0.00% 0 0.00% 3 6.81% 24 54.55% 17 38.64% 2 0 0.00% 0 0.00% 8 18.18% 23 52.27% 13 29.55% 3 0 0.00% 0 0.00% 1 2.27% 24 54.55% 19 43.18% 4 0 0.00% 0 0.00% 3 6.81% 28 63.64% 13 29.55% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)
Total 100% 100% 100% 100%
Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa rata-rata responden berpendapat Setuju terhadap variabel produk, dimana diketahui terdapat 28 responden yang berpendapat setuju, dengan persentase 63,64% pada item pertanyaaan 4 variabel produk yaitu pertanyaan tentang bentuk kemasan rokok Sampoerna A-Mild itu praktis, dan seterusnya.
2. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Promosi
60
Distribusi jawaban Responden tentang variabel promosi dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini : Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden tentang Variabel Promosi STS TS KS S SS Item F % F % F % F % F % 1 0 0.00% 0 0.00% 8 18.18% 31 70.46% 5 11.36% 2 0 0.00% 0 0.00% 6 36.36% 19 43.18% 19 43.18% 3 0 0.00% 0 0.00% 7 15.91% 35 79.55% 2 4.54% 4 0 0.00% 1 2.27% 25 56.82% 13 29.55% 5 11.36% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)
Total 100% 100% 100% 100%
Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa rata-rata responden berpendapat setuju terhadap variabel promosi, dimana dapat diketahui terdapat 35 responden menjawab setuju, dengan persentase 79,55% pada item pertanyaaan 3 variabel promosi yaitu pertanyaan tentang acara disponsori oleh Sampoerna berpengaruh terhadap jumlah penjualan rokok Sampoerna A-Mild, dan seterusnya. 3. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Kemudahan Memperoleh Produk Distribusi jawaban responden tentang variabel kemudahan memperoleh produk dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut ini yaitu : Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden terhadap Kemudahan Memperoleh Produk STS TS KS S SS Item F Total % F % F % F % F % 1 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 12 27.27% 32 72.73% 100% 2 0 0.00% 0 0.00% 10 22.73% 13 29.55% 21 47.72% 100% 3 0 0.00% 0 0.00% 2 4.54% 17 38.64% 25 56.82% 100% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009) Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa rata-rata responden berpendapat setuju terhadap variabel kemudahan memperoleh produk, dimana dapat diketahui
61
terdapat 32 responden yang menjawab setuju, dengan persentase 72,73% pada item pertanyaan 1 variabel kemudahan memperoleh produk yaitu pertanyaan tentang rokok Sampoerna dapat dibeli perbatang, dan seterusnya. 4.
Distribusi
Jawaban
Responden
terhadap
variabel Keputusan
Pembelian Distribusi jawaban responden terhadap keputusan pembelian dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut ini yaitu: Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keputusan Pembelian STS TS KS S SS Item F Total % F % F % F % F % 1 0 0.00% 0 0.00% 1 2.27% 29 65.91% 14 31.82% 100% 2 0 0.00% 0 0.00% 11 25% 25 56.82% 8 18.18% 100% 3 0 0.00% 0 0.00% 4 9.09% 22 50% 18 40.91% 100% Sumber: Hasil penelitian diolah (2009) Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa rata-rata responden berpendapat setuju terhadap variabel keputusan pembelian, dimana dapat diketahui terdapat 29 responden yang menjawab setuju, dengan persentase 65,91% pada item pertanyaan 1 variabel keputusan pembelian yaitu pertanyaan tentang keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild karena faktor produk, dan seterusnya.
62
B. Metode Analisis Data 1. Mahasiswa Departemen Manajemen Stambuk 2005 a. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (Produk, Promosi, dan Kemudahan Memperoleh Produk) terhadap variabel terikat (Keputusan Pembelian) pada Mahasiswa jurusan Manajemen stambuk 2005. Analisis dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 12.0 dengan menggunakan metode enter. Metode enter digunakan untuk analisis regresi agar dapat mengetahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk dapat diketahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Tabel 4.13 Variables Entered/Removed(b) Variables Variables Model Entered Removed Method 1 kemudahan_ memperoleh _produk, . Enter Produk, promosi(a) a All requested variables entered. b Dependent Variable: keputusan_pembelian Sumber: Hasil penelitian diolah (2009) Berdasarkan Tabel 4.13 Variables Entered/Removedb menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif yaitu sebagai berikut:
63
a. Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel independent yaitu produk (X1), promosi (X2), dan kemudahan memperoleh produk (X3). b. Tidak ada variabel independent yang dikeluarkan (removed). c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter
Model 1
Tabel.4.14 Coefficients(a) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta .652 2.602 .544 .097 .637 .038 .066 .065
t .251 5.588 .572
Sig. .803 .000 .570
.131
1.032
.307
(Constant) Produk promosi kemudahan_m emperoleh_pr .136 oduk a Dependent Variable: keputusan_pembelian Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)
.115
Berdasarkan tabel 4.14 diatas maka di peroleh model persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,652 + 0,544 X1 + 0,038 X2 + 0,136 X3 Persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a.
Konstanta sebesar 0,652 menunjukkan harga konstan, dimana jika nilai variabel produk, promosi, dan keputusan pembelian, maka keputusan pembelian akan sebesar 0,652.
b.
Koefisien regresi produk sebesar 0,544 menunjukkan bahwa variabel produk (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan kata lain, jika variabel produk ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,544.
64
c.
Koefisien regresi promosi sebesar 0, 038 menunjukkan bahwa variabel promosi (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan kata lain, jika variabel promosi ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,038.
d.
Koefisien regresi kemudahan memperoleh produk sebesar 0,136 menunjukkan bahwa variabel kemudahan memperoleh produk (X3) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan kata lain, jika variabel kemudahan memperoleh produk ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,136.
b. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis yang digunakan oleh penulis adalah: 1. Uji thitung (Uji Parsial) Uji-t (Uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individu pengaruh secara signifikan dari variabel independent yaitu (X1, X2, dan X3) berupa variabel produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild pada mahasiswa. Bentuk pengujian yang dilakukan adalah: Ho : b1 = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent, variabel bebas yaitu (X1, X2, dan X3) berupa variabel produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa yaitu variabel dependent (Y).
65
Ha : b1 ≠ 0 Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu (X1, X2, dan X3) berupa variabel produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa merupakan variabel dependent (Y). Adapun Kriteria Pengambilan Keputusan (KPK) dengan menggunakan Two Tail Test (uji dua sisi). Pengujian ini digunakan apabila : hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih besar” (>) dan hipotesis alternatifnya berbunyi “lebih kecil” (<). Ho diterima, apabila thitung < ttabel pada α = 5% atau Ha diterima, apabila thitung > ttabel pada α = 5%. 1. Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k) n = jumlah sampel, n = 49 k = jumlah variabel yang digunakan, k = 4 maka derajat bebas = n-k = 49- 4 = 45 Uji thitung yang dilakukan adalah uji dua arah, maka ttabel yang digunakan adalah t0,05(45) = 2,021. 2. Nilat thitung untuk variabel dan konstanta yang diperoleh dengan bantuan aplikasi software SPSS versi 12.00 sebagai berikut:
Model
Tabel 4.15 Coefficients(a) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta
t
Sig.
66
1
(Constant) .652 Produk .544 promosi .038 kemudahan_m emperoleh_pr .136 oduk a Dependent Variable: keputusan_pembelian Sumber: Hasil penelitian dioleh (2009)
2.602 .097 .066
.637 .065
.251 5.588 .572
.803 .000 .570
.131
.115
1.032
.307
Tabel 4.15 diatas menunjukkan bahwa hasil uji signifikansi parsial masingmasing variabel sebagai berikut: 1. Nilai thitung variabel produk adalah 5,588 dan ttabel bernilai 2,021 sehingga thitung > ttabel (5,588 > 2,021) dan nilai signifikasinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 (0,000 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild, artinya jika variabel produk ditingkatkan satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,544. 2. Nilai thitung variabel promosi adalah 0,572 dan ttabel bernilai 2,021 sehingga thitung < ttabel (0,572 < 2,021) dan nilai signifikasinya lebih besar dari 0,570 yaitu 0,570 (0,570 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel promosi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild, artinya jika variabel promosi ditingkatkan satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,038. 3. Nilai thitung variabel kemudahan memperoleh produk adalah 1,032 dan ttabel bernilai 2,021 sehingga thitung < ttabel (1,032 < 2,021) dan nilai signifikasinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,307 (0,307 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kemudahan memperoleh produk berpengaruh positif dan tidak
67
signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild, artinya jika variabel keputusan pembelian ditingkatkan satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,138. 2. Uji signifikansi Simultan (Uji-F) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya: a. Ho : b1, b2, b3 = 0 Artinya variabel produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk yang terdapat pada model ini dapat dipakai untuk mengestimasi variabel keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild pada mahasiswa Manajemen stambuk 2005 USU. b. Ha : b1, b2, b3 ≠ 0 Artinya variabel produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk yang terdapat pada model ini tidak dapat dipakai untuk mengestimasi variabel keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild pada mahasiswa Manajemen stambuk 2005 USU. Pada penelitian ini nilai Fhitung akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat signifikansi (α) = 5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah: Terima Ho bila Fhitung ≤ Ftabel Tolak Ho (terima Ha) bila Fhitung > Ftabel
\
68
Tabel 4.16 Hasil Uji F ANOVA(b) Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regressi 23.008 3 7.669 11.739 .000(a) on Residual 29.400 45 .653 Total 52.408 48 a Predictors: (Constant), kemudahan_memperoleh_produk, Produk, promosi b Dependent Variable: keputusan_pembelian Sumber: Hasil penelitian diolah (2009) Tabel 4.16 menunjukkan nilai Sig. F sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05), sehingga dapat dinyatakan Ho ditolak (Ha diterima). Kesimpulan yang dapat diambil adalah secara bersamaan variabel-variabel bebas yaitu: produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk yang terdapat pada model ini dapat dipakai untuk mengestimasi variabel keputusan pemebelian rokok Sampoerna A-Mild pada mahasiswa Manajemen stambuk 2005 USU. 3. Uji Determinasi (Uji Goodness of Fit) Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi, dalam output SPSS terletak pada tabel Model Summaryb dan tertulis R Square berkisar nol sampai satu (Nugroho, 2005 : 51). Tabel 4.17 Pengujian Determinasi Model Summary(b) Adjusted R Std. Error of the R R Square Square Estimate .663(a) .439 .402 .80829 a Predictors: (Constant), kemudahan_memperoleh_produk, Produk, promosi b Dependent Variable: keputusan_pembelian Model 1
Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)
69
Tabel 4.17 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,402 atau sebesar 40,2%. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild dapat dijelaskan oleh variabel produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk sebesar 40,2% sedangkan sisanya sebesar 59,8% dijelaskan oleh faktor lainnya seperti harga, prestige, brand awareness dan lain-lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
70
2. Pegawai BNI cabang Medan a. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (Produk, Promosi, dan Kemudahan Memperoleh Produk) terhadap variabel terikat (Keputusan Pembelian) pada Mahasiswa jurusan Manajemen stambuk 2005. Analisis dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 12.0 dengan menggunakan metode enter. Metode enter digunakan untuk analisis regresi agar dapat mengetahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk dapat diketahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Tabel 4.18 Variables Entered/Removed(b) Variables Variables Model Entered Removed Method 1 kemudahan_ memperoleh _produk, . Enter promosi, Produk(a) a All requested variables entered. b Dependent Variable: keputusan_pembelian Sumber: Hasil penelitian diolah (2009) Berdasarkan Tabel 4.18 Variables Entered/Removedb menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif yaitu sebagai berikut:
71
a. Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel independent yaitu produk (X1), promosi (X2), dan kemudahan memperoleh produk (X3). b. Tidak ada variabel independent yang dikeluarkan (removed). c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter
Model 1
Tabel.4.19 Coefficients(a) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta .542 2.603 .535 .105 .629 .036 .070 .061
t .208 5.088 .514
Sig. .836 .000 .610
.137
1.219
.230
(Constant) Produk promosi kemudahan_m emperoleh_pr .167 oduk a Dependent Variable: keputusan_pembelian Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)
.148
Berdasarkan tabel 4.19 diatas maka di peroleh model persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,542 + 0,535 X1 + 0,036 X2 + 0,167 X3 Persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: d. Konstanta sebesar 0,542 menunjukkan harga konstan, dimana jika nilai variabel produk, promosi, dan keputusan pembelian, maka keputusan pembelian akan sebesar 0,542. e. Koefisien regresi produk sebesar 0,535 menunjukkan bahwa variabel produk (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan kata lain, jika variabel produk ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,535.
72
f. Koefisien regresi promosi sebesar 0, 036 menunjukkan bahwa variabel promosi (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan kata lain, jika variabel promosi ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,036. g. Koefisien regresi kemudahan memperoleh produk sebesar 0,167 menunjukkan bahwa variabel kemudahan memperoleh produk (X3) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan kata lain, jika variabel kemudahan memperoleh produk ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,167.
b. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis yang digunakan oleh penulis adalah: 1. Uji thitung (Uji Parsial) Uji-t (Uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individu pengaruh secara signifikan dari variabel independent yaitu (X1, X2, dan X3) berupa variabel produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild pada para pegawai. Bentuk pengujian yang dilakukan adalah: Ho : b1 = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent, variabel bebas yaitu (X1, X2, dan X3) berupa variabel produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian pada para pegawai yaitu variabel dependent (Y).
73
Ha : b1 ≠ 0 Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu (X1, X2, dan X3) berupa variabel produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian pada para pegawai merupakan variabel dependent (Y). Adapun Kriteria Pengambilan Keputusan (KPK) dengan menggunakan Two Tail Test (uji dua sisi). Pengujian ini digunakan apabila : hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih besar” (>) dan hipotesis alternatifnya berbunyi “lebih kecil” (<). Ho diterima, apabila thitung < ttabel pada α = 5% atau Ha diterima, apabila thitung > ttabel pada α = 5%. 1. Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k) n = jumlah sampel, n = 44 k = jumlah variabel yang digunakan, k = 4 maka derajat bebas = n-k = 44- 4 = 40 Uji thitung yang dilakukan adalah uji dua arah, maka ttabel yang digunakan adalah t0,05(40) = 2,021. 2. Nilat thitung untuk variabel dan konstanta yang diperoleh dengan bantuan aplikasi software SPSS versi 12.00 sebagai berikut:
74
Model 1
Tabel 4.20 Hasil Uji-t Coefficients(a) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta .542 2.603 .535 .105 .629 .036 .070 .061
t .208 5.088 .514
Sig. .836 .000 .610
.137
1.219
.230
(Constant) Produk promosi kemudahan_m emperoleh_pr .167 oduk a Dependent Variable: keputusan_pembelian Sumber: Hasil penelitian dioleh (2009)
.148
Tabel 4.20 diatas menunjukkan bahwa hasil uji signifikansi parsial masingmasing variabel sebagai berikut: 1. Nilai thitung variabel produk adalah 5,088 dan ttabel bernilai 2,021 sehingga thitung > ttabel (5,088 > 2,021) dan nilai signifikasinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 (0,000 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild, artinya jika variabel produk ditingkatkan satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,535. 2. Nilai thitung variabel promosi adalah 0,514 dan ttabel bernilai 2,021 sehingga thitung < ttabel (0,514 < 2,021) dan nilai signifikasinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,610 (0,610 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel promosi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild, artinya jika variabel promosi ditingkatkan satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,036.
75
3.
Nilai thitung variabel kemudahan memperoleh produk adalah 1,219 dan ttabel bernilai 2,021 sehingga thitung < ttabel (1,219 < 2,021) dan nilai signifikasinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,230 (0,230 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel promosi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild, artinya jika variabel promosi ditingkatkan satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,167.
2. Uji signifikansi Simultan (Uji-F) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya: a. Ho : b1, b2, b3 = 0 Artinya variabel produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk yang terdapat pada model ini tidak dapat dipakai untuk mengestimasi variabel keputusn pembelian rokok Sampoerna A-Mild pada pegawai BNI cabang Medan. b. Ha : b1, b2, b3 ≠ 0 Artinya variabel produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk yang terdapat pada model ini dapat dipakai untuk mengestimasi variabel keputusan pemebelian rokok Sampoerna A-Mild pada para pegawai BNI cabang Medan. Pada penelitian ini nilai Fhitung akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat signifikansi (α) = 5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah: Terima Ho bila Fhitung ≤ Ftabel Tolak Ho (terima Ha) bila Fhitung > Ftabel
76
Tabel 4.21 Hasil Uji F ANOVA(b) Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regressi 21.516 3 7.172 11.298 .000(a) on Residual 25.393 40 .635 Total 46.909 43 a Predictors: (Constant), kemudahan_memperoleh_produk, promosi, Produk b Dependent Variable: keputusan_pembelian Sumber: Hasil penelitian diolah (2009) Tabel 4.21 menunjukkan nilai Sig. F sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05), sehingga dapat dinyatakan Ho ditolak (Ha diterima). Kesimpulan yang dapat diambil adalah variabel-variabel bebas yaitu: produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk yang terdapat pada model ini dapat dipakai untuk mengestimasi variabel keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild pada pegawai BNI cabang Medan. 3. Uji Determinasi (Uji Goodness of Fit) Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi, dalam output SPSS terletak pada tabel Model Summaryb dan tertulis R Square berkisar nol sampai satu (Nugroho, 2005 : 51). Tabel 4.22 Pengujian Determinasi Model Summary(b) Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate 1 .677(a) .459 .418 .79676 a Predictors: (Constant), kemudahan_memperoleh_produk, promosi, Produk b Dependent Variable: keputusan_pembelian Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)
77
Tabel 4.22 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,418 atau sebesar 41,8%. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild dapat dijelaskan oleh variabel produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk sebesar 41,8% sedangkan sisanya sebesar 58,2% dijelaskan oleh faktor lainnya seperti harga, prestice, brand awareness dan lain-lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. c. Uji Mean Whitney U-Test Uji Mann-Whitney U-Test yaitu uji beda, maka uji ini dipergunakan untuk mencari perbedaan, baik antara dua sampel data atau antara beberapa sampel data. U-test ini digunakan untuk menguji signifikasi hipotesis komparatif dua sampel independent bila datanya berbentuk ordinal. Juga terdapat jenis uji beda lain selain berdasarkan jumlah kelompok sampel yang diuji. Misalnya jumlah sampel pada masing-masing kelompok juga menentukan jenis uji beda yang digunakan. Jika dua kelompok mempunyai anggota yangs ama dan mempunyai korelasi maka dipergunakan uji sampel berpasangan (pairedtest), dan jika jumlah anggota kelompok berbeda maka memerlukan uji beda, misalnya Uji wilcoxon, atau Mann-Whitney U-Test. Tabel 4.23 Ranks
Produk
Promosi
Y Mahasiswa Pegawai BNI Total Mahasiswa Pegawai BNI
N 49 44 93 49 44
Mean Rank 52.32 41.08
Sum of Ranks 2563.50 1807.50
48.83 44.97
2392.50 1978.50
78
Total Kemudahan_me Mahasiswa mperoleh_produk Pegawai BNI Total
93 49 44
47.13 46.85
2309.50 2061.50
93
Tabel 4.24 Test Statistics(a)
Produk 817.500 1807.500 -2.072
Kemudahan_ memperoleh_p Promosi roduk 988.500 1071.500 1978.500 2061.500 -.709 -.053
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2.038 tailed) a Grouping Variable: Y Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)
.478
.958
Bentuk pengujian yang digunakan adalah: 1. Ho diterima apabila nilai Asympg. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 5%, yang artinya tidak terdapat perbedaan pengambilan keputusan pembelian dari variabel bebas X1, X2, dan X3 pada mahasiswa dengan pegawai BNI cabang Medan.. 2. Ha diterima apabila nilai Asymg. Sig (2-tailed) lebih kecil dari 5%, yang artinya terdapat perbedaan pengambilan keputusan pembelian dari variabel bebas X1, X2, dan X3 pada mahasiswa dengan pegawai BNI cabang Medan.
Hasil pengolahan data dengan metode Mann Whitney U-Test pada Tabel 2.24 dengan tingkat signifikasi 5% (α = 0,05) terlihat bahwa pada kolom asymp. Sig. (2-tailed) untuk produk adalah 0.038, karena nilain signifikan lebih kecil dari 5% (0.038 < 0.05) maka Ha diterima atau artinya terdapat perbedaan pengambilan
79
keputusan pembelian rokok A-Mild pada variabel produk antara mahasiswa manajemen stambuk 2005 dengan pegawai BNI cabang Medan. Sedangkan untuk nilai Asym. Sig. (2-tailed) untuk variabel promosi dan kemudahan memperoleh produk adalah 0.478 dan 0.958, karena nilai signifikan lebih besar dari 5% (0.478 > 0.05 dan 0.958 > 0.05) maka Ho diterima atau artinya tidak terdapat perbedaan pengambilan keputusan pembelian rokok A-Mild pada variabel promosi dan variabel kemudahan memperoleh produk antara mahasiswa manajemen stambuk 2005 dengan pegawai BNI cabang Medan.
80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan, bahwa: 1. Variabel-variabel bebas yang terdapat pada model ini dapat dipakai untuk mengestimasi variabel terikat yaitu keputusan pembelian pada mahasiswa manajeman stambuk 2005 USU dan pegawai BNI cabang Medan berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (uji-F) pada penelitian dengan tingkat signifikansi (α) = 5% dan nilai signifikansi F sebesar 0,000 Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yang menyatakan faktor-faktor yang terdiri dari produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk dapat dipakai untuk mengestimasi keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild. 2. Variabel-variabel yang berpengaruh positif dan signifikan mempengaruhi keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild adalah variabel produk, sedangkan untuk variabel promosi dan kemudahan memperoleh produk berpengaruh positif dan tidak signifikan mempengaruhi keputusan pembelian rokok Samperna A-Mild berdasarkan hasil uji thitung atau uji parsial. 3. Nilai Adjusted R Square pada mahasiswa Departemen Manajemen stambuk 2005 USU dalam penelitian ini adalah sebesar 40,2%. Hal ini
81
menunjukkan bahwa keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild dapat dijelaskan oleh variabel produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk sebesar 40.02% sedangkan sisanya sebesar 59,8% dijelaskan oleh faktor lainnya seperti harga, prestige, brand awareness dan lain-lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Sedangkan nilai Adjusted R Square pada pegawai BNI cabang Medan dalam penelitian ini adalah sebesar 41,8%. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild dapat dijelaskan oleh variabel produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk sebesar 41,8% sedangkan sisanya sebesar 52,8% dijelaskan oleh faktor lainnya seperti harga, prestige, brand awareness dan lain-lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini 4. Variabel produk menujukkan bahwa terdapat perbedaan pengambilan keputusan pembelian rokok Samporna A-Mild pada variabel produk, sedangkan untuk variabel promosi dan kemudahan memperoleh produk tidak terdapat perbedaan pengambilan keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild bersadarkan hasil uji Mann Whitney U-test. Hal ini dapat dilihat dari nilai Asymp. Sig (2-tailed) variabel produk lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.038 (0.038 < 0.05), sedangkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) variabel promosi dan keputusan pembelian lebih besar dari 0.05 yaitu 0.478 dan 0.958 (0.478 > 0.05 dan 0.958 > 0.05).
82
B. Saran Berdasarkan hasil analisa dan kesimpulan, maka penulis mencoba untuk memberikan saran sebagai berikut: 1. Dari hasil penelitian diketahui bahwa keempat variabel keputusan pembelian yang terdiri dari produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk, hanya variabel produk yang berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan variable lainnya berpengaruh positif dan signifikan. Oleh karena itu PT. HM Sampoerna, Tbk harus terus meningkatkan variabel produk, promosi dan kemudahan memperoleh produk agar terdapat peningkatan keputusan pembelian dari konsumen terhadap rokok Sampoerna A-Mild. 2. Pada mahasiswa manajemen stambuk 2005 USU variabel produk, promosi dan kemudahan memperoleh produk pada penelitian
ini hanya
berpengaruh sebesar 40,2% terhadap keputusan pemebelian
dan pada
pegawai BNI cabang medan variabel produk, promosi, dan kemudahan memperoleh produk pada penelitian ini hanya berpengaruh sebesar 41,8%, selebihnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini. Maka PT. HM Sampoerna baiknya mengkaji lebih banyak lagi faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian rokok Sampoerna A-Mild seperti faktor harga, komunitas A-Mild, Brand awareness, selera konsumen dan lainnya agar PT. HM Sampoerna dapat meningkatkan penjualannya.
83
3. PT. HM Sampoerna,Tbk dapat melakukan variasi pada produk-produknya yang dapat menarik konsumen agar melakukan pembelian pada rokok Sampoerna.
84
DAFTAR PUSTAKA
Angel, James F dan Roger D Black Well. 2001. Perilaku Konsumen. Jilid I. Edisi Keenam. Binapura Aksara. Helmi, Syafrizal dkk. 2008. Analisis Data Penelitian. Medan : USU Press. Kismono, Gugup. 2001. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : BPFE. Kotler,
Philip. 2003. Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi dan Pengendalian. Edisi Milenium. Jilid I. Prenhalindo.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi kesebelas. Jilid 1. Jakarta : PT. Indeks. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga. Lubis, Lin Nurbadiah. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian pada RMAJ Medan. Skripsi. Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Nawawi, Hadari. 2004. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada Universitas Press. Yogyakarta. Nugroho, Buwono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta. Andi Offset. Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Sarwono, Jonathan. 2005. Teori dan Praktek Riset Pemasaran dengan SPSS. Yogyakarta. Andi Offset. Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen, Konsep, dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Edisi satu. Bogor. Perenada Media. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kelima. Bandung. CV Alfabeta. Sianturi, Kristin. 2006. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Rumah pada Perumahan Citra Wisata Medan. Skripsi. Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
85
Tjiptono, Fandy. 2001. Riset Pemasaran dan Konsep Aplikasinya dengan SPSS. Jakarta : Elex Media Koputindo. Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Edisi Pertama. Malang : Bayumedia. Umar, Husein. 2004. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta. Rajawali Press. www.google.com diakses Cita Ester Pasaribu, 23 September 2008, pukul 15.30 wib. http://www.indoexchange.com/jsx/hmsp/etc/0909hmsp.htm http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=195329&kat_id=319 http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/promarketing/2003/0826/prom2.html
86
LAMPIRAN
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Butir1
52.5000
15.707
.914
.925
Butir 2
52.5333
16.189
.848
.928
Butir 3
52.5333
15.430
.807
.930
Butir 4
52.5000
16.328
.897
.927
Butir 5
52.6333
18.378
.393
.939
Butir 6
52.4000
17.283
.562
.936
Butir 7
52.5000
15.914
.855
.927
Butir 8
52.3667
16.447
.644
.935
Butir 9
52.5000
18.741
.458
.939
Butir 10
52.6000
18.455
.449
.938
Butir 11
52.4667
17.361
.659
.934
Butir 12
52.4333
17.426
.777
.932
Butir 13
52.4667
17.154
.575
.936
Butir 14
52.5000
15.707
.914
.925
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .937
N of Items 14
87
Mahasiswa Manajemen stambuk 2005
Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
kemudahan_ memperoleh _produk, Produk, promosi(a)
Method
.
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: keputusan_pembelian
Coefficients(a)
Model 1
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta .652 2.602 .544 .097 .637 .038 .066 .065
t .251 5.588 .572
Sig. .803 .000 .570
.131
1.032
.307
(Constant) Produk promosi kemudahan_m emperoleh_pr .136 oduk a Dependent Variable: keputusan_pembelian Sumber: Hasil penelitian diolah (2009)
.115
88
ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regressi 23.008 3 7.669 11.739 .000(a) on Residual 29.400 45 .653 Total 52.408 48 a Predictors: (Constant), kemudahan_memperoleh_produk, Produk, promosi b Dependent Variable: keputusan_pembelian
Model Summary(b) Adjusted R Std. Error of the R R Square Square Estimate .663(a) .439 .402 .80829 a Predictors: (Constant), kemudahan_memperoleh_produk, Produk, promosi b Dependent Variable: keputusan_pembelian Model 1
89
Pegawai BNI cabang Medan
Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
kemudahan_ memperoleh _produk, promosi, Produk(a)
Method
.
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: keputusan_pembelian
Coefficients(a)
Model 1
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta .542 2.603 .535 .105 .629 .036 .070 .061
t .208 5.088 .514
Sig. .836 .000 .610
.137
1.219
.230
(Constant) Produk promosi kemudahan_m emperoleh_pr .167 oduk a Dependent Variable: keputusan_pembelian
.148
90
ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regressi 21.516 3 7.172 11.298 .000(a) on Residual 25.393 40 .635 Total 46.909 43 a Predictors: (Constant), kemudahan_memperoleh_produk, promosi, Produk b Dependent Variable: keputusan_pembelian
Model Summary(b) Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate 1 .677(a) .459 .418 .79676 a Predictors: (Constant), kemudahan_memperoleh_produk, promosi, Produk b Dependent Variable: keputusan_pembelian
91
Uji Mann whitney U-test
Ranks
Y Produk Mahasiswa Pegawai BNI Total Promosi Mahasiswa Pegawai BNI Total Kemudahan_me Mahasiswa mperoleh_produk Pegawai BNI Total
N 49 44 93 49 44 93 49 44
Mean Rank 52.32 41.08
Sum of Ranks 2563.50 1807.50
48.83 44.97
2392.50 1978.50
47.13 46.85
2309.50 2061.50
93
Test Statistics(a)
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2tailed) a Grouping Variable: Y
Produk 817.500 1807.500 -2.072 .038
Kemudahan_ memperoleh_p Promosi roduk 988.500 1071.500 1978.500 2061.500 -.709 -.053 .478
.958
92
Kuesioner Penelitian ANALISIS FAKTOR-FAKOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ROKOK SAMPOERNA A-Mild (Studi Kasus Mahasiswa Jur Manajemen USU dan Karyawan BNI Pemuda) No. Responden: ….. I. Identitas Responden 1. 2. 3. 4. 5.
Nama : Umur : Stambuk : Jurusan : Pengeluaran untuk rokok rata-rata per bulan : a. Rp.50.000 – Rp.100.000 b. Rp.101.000 – Rp.150.000 c. Rp.151.000 – Rp.200.000 d. Rp.200.000 keatas II. Petunjuk Pengisian Pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner ini ditujukan untuk melengkapi data penelitian dalam penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A-Mild” pada Program Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Isilah jawaban dengan memberi tanda (√) pada salah satu kolom jawaban yang paling sesuai menurut pendapat anda. Penilaian ini dapat dilakukan berdasarkan skala berikut ini: Jawaban Sangat Setuju :5 Jawaban Setuju :4 Jawaban Kurang Setuju :3 Jawaban Tidak Setuju :2 Jawaban Sangat Tidak Setuju :1
93
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A-Mild Berilah tanda check (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Saudara. No Produk SS S 1 Pada saat menikmati rokok Sampoerna A-Mild, anda merasakan kandungan nicotine yang rendah. 2 Rokok Sampoerna A-Mild mempunyai cita rasa yang bervariasi. 3 Perpaduan warna kemasan rokok Sampoerna A-Mild telah melekat pada produk Sampoerna. 4 Menurut anda, bentuk kemasan rokok Sampoerna AMild itu praktis. No Promosi SS S 5 Iklan rokok Sampoerna A-Mild mempunyai daya tarik untuk menumbuhkan minat beli konsumen. 6 Pesan yang disampaikan dalam iklan rokok Sampoerna A-Mild dapat dimengerti dengan baik. 7 Acara yang disponsori oleh Sampoerna berpengaruh terhadap jumlah penjualan rokok Sampoerna. 8 Alat promosi (seperti spanduk dan halte bus) merupakan promosi yang identik untuk menarik perhatian dari rokok Sampoerna. No Kemudahan Memperoleh Produk SS S 9 Rokok Sampoerna A-Mild dapat di beli per batang. 10 Rokok sampoerna A-Mild banyak dijual di pusat perbelanjaan. 11 Rokok Sampoerna A-Mild mudah diperoleh di kantin kampus. No Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna SS S 12 Anda memutuskan membeli rokok Sampoerna A-Mild karena faktor produk. 13 14
Anda memutuskan membeli rokok Sampoerna A-Mild karena faktor promosi. Anda memutuskan membeli rokok Sampoerna A-Mild karena faktor kemudahan memperoleh produk.
TERIMA KASIH
KS TS
STS
KS TS
STS
KS TS STS
KS TS
STS