DRAFT PETUNJUK TEKHNIS PELAKSANAAN KEGIATAN PADA PEKAN KEBUDAYAAN ACEH KE-7
TAHUN 2018
PETUNJUK TEKNIS ANEKA LOMBA PEKAN KEBUDAYAAN ACEH ( PKA ) KE-7
TAHUN 2018
KEGIATAN EKSIBISHI : Eksibisi adalah kegiatan non lomba yang diikuti oleh tiap-tiap kabupaten/kota untuk memperkenalkan adat dan tradisi masyarakat daerah. Pada kegiatan aneka lomba ada 2 sub kegiatan yang di eksibisi yaitu : I.
PERMAINAN RAKYAT Kriteria Umum permainan rakyat yang akan di eksibishi dengan ketentuan perwakilan dari Kabupaten/Kota sebagai berikut : 1. Peserta adalah perwakilan dari Kabupaten/Kota Se Provinsi Aceh 2. Setiap Kabupaten/ Kota wajib mengutus 1 (satu) grup yang akan ditampilkan di pentas utama dengan materi yang telah di tentukan panitia PKA 7, 2018 (lihat table materi di bawah) 3. Peserta boleh memilih salah satu permainan rakyat dalam tabel. MATERI WAJIB YANG DI TAMPILKAN KABUPATEN/KOTA DI PENTAS UTAMA (Non Lomba) PEKAN KEBUDAYAAN ACEH (PKA) - 7,TAHUN 2018
MATERILOMBA 1. Silek Gelombang 2. Silek Meucicap 3. Silek Pedang 4. Ratoh 5. Medik 6. Landog Sampot 7. Tak Koci 8. Galah-galah Asin 9. Patok Lele 10. Glayang 11. Adu Biji Durian 12. Congkak 13. Main Gasti 14. Main benteng 15. Main tali Yeye 16. Main Pakuak-pakuak 17. Parang-parang 18. Ta’tum
KETERANGAN
19. Klereng 20. Main kote / Patok Lele
21. Buahkemiri / rembang 22. Menehebuluh / Kaki bambu 23. Sepak raga 24. Main tali 25. Kaki tempurung 26. Main Pucih / Padok 27. Main Khimbang 28. Meugeuntet-geuntet 29. Gatok 30. AletCendong / Belon 31. Pepilo 32. Kekuriken 33. Asak-asakan 34. Kis-kisen 35. JangutNgekurik 36. Cebuin 37. Sepangkal 38. Gatok Lungke Keubeu 39. GalahMasen 40. Sipak Raga 41. Panca 42. PeuluetLeuk 43. Nandong
Note : Bagi Kabupaten/ Kota yang ditetapkan permainan rakyat dapat mengganti dan memberi judul sesuai dengan permainan rakyat daerah Eksibisi permainan rakyat ini dilaksanakan di anjungan masing-masing.
II.
KULINER MAKANAN TRADISI BENTUK KEGIATAN Menu yang ditampilkan adalah makanan yang disajikan pada acara khanduri kematian terdiri lauk pauk, kue dan minuman. Makanan tidak di masak di arena, di arena hanya menampilkan display makanan untuk 10 porsi. Display atau penyajian makanan akan dilakukan dengan cara hiding (duduk) Penyajian dapat dilakukan sesuai dengan karakter dari masing-masing daerah. Setiap kabupaten diwakili oleh 1 tim yang terdiri 4 (empat) orang dan diwajibkan membuat Deskripsi semua makanan yang disajikan berikut nama-nama jenis makanan dan resepnya, yang nantinya akan dipresentasikan/ dijelaskan oleh 1 orang perwakilan dari tim kabupaten. Seluruh peralatan hidang yang berkenaan dengan Lomba ini disediakan oleh masing-masing kab/kota. Bagi kabupaten/kota yang mendapat peringkat dalam eksebisi ini, tidak mendapat hadiah uang, panitia hanya memberikan piagam penghargaan. Penilaian pelaksanaan eksibisi akan diakumulasikan untuk penentuan juara umum dalam PKA nantinya.
A.
KEGIATAN YANG DIPERLOMBAKAN : 1. Kerajinan anyaman tangan khas Aceh 2. Kerajinan ekonomi kreatif 3. Catoe Aceh 4. Egrang ( Geunteut ) 5. Gaseng 6. Glayang Tunang 7. Lomba Jalo (Sampan) 8. Lomba Masakan Aceh 9. Lomba Masak Ikan Dan Kue Tradisional Aceh
B.
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Waktu Pelaksanaan PKA-7 bidang Lomba Kerajinan (Jadwal disesuaikan). Tempat Pelaksanaan : Gedung Museum Tsunami dan anjungan Kabupaten/Kota di Taman Ratu Safiatuddin (tentative)
C.
TEKNIS PELAKSANAAN : 1. KERAJINAN ANYAMAN TANGAN KHAS ACEH Kerajinan anyaman merupakan ekspresi ungkap seni dalam berkarya yang dibuat dalam jumlah terbatas, menonjolkan teknik ketrampilan, metode kerja, hasil yang lebih mengutamakan segi keunikan. Kegiatan perlombaan kerajinan anyaman dilaksanakan 1 (satu) hari atau 2 (dua) hari untuk menetapkan terbaik I, II, III, IV, V dan VI dengan ketentuan sebagai berikut : a.
Peserta wajib menghasilkan karya yang dilombakan/difestivalkan di wilayah masing-masing, kemudian memamerkan di tempat yang telah disediakan oleh panitia;
b.
Konsep (terdiri gambar, desain dan peralatan serta cara membuat/proses kerja) disampaikan kepada panitia 1 (satu) jam sebelum penampilan;
c.
Peserta menjelaskan dan memperagakan cara pembuatan dengan membawa karya yang telah dibuatnya dan karya yang dibawa dari masing-masing daerah Kabupaten/Kota;
d.
Hak cipta dan proses pembuatan karya anyaman menjadi hak milik peserta yang ditulis rapih dan direkat : 1. Nama Pembuat
:
2. Judul Karya
:
3. Teknologi
:
4. Material yang digunakan
:
5. Kabupaten/Kota
:
e.
Peserta membuat ulang karyanya dengan waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan;
f.
Kerajinan tangan/kreatif yang difestivalkan hanya boleh dirangkai ketika waktu pelaksanaan dan disaksikan oleh dewan juri ;
g.
Pesertabebasmemilihkerajinantangan yang ingindisajikan;
h.
Jumlah peserta maksimal ± 2 orang;
i.
Peralatan bahan disesuaikan pada masing-masing peserta masing-masing kabupaten/kota.
j.
Mempersiapkan naskah (narasi) anyaman kreasi yang akan dikerjakan oleh perserta masingmasing, untuk diserahkan kepada panitia/dewan juri;
k.
Umur peserta tidak boleh melebihi ± 30 Tahun;
l.
Durasi pelaksanaan 6 jam (360 menit);
m. Pelaksanaan kegiatan ini akan dinilai oleh dewan juri; n.
Lokasi pelaksanaan Anyaman Kreasi akan disesuaikan kembali;
o.
Waktu (schedule) Pelaksanaan Anyaman Kreasi masing-masing Kabupaten/Kota, telah disusun dan ditentukan oleh panitia Atraksi Budaya PKA-7;
p.
Hasil karya yang dilombakan menjadi milik panitia PKA-7.
BAHAN DAN PERLENGKAPAN : 1. Bahan dasar yang digunakan adalah bahan alam yang mudah diperoleh di lingkungan sekitar, seperti : bambu, kayu, rotan, pelepah pisang, kulit, akar-akaran, tali ijuk, enceng gondok, pandan, batang padi dan lain-lain. 2. Perlengkapan/peralatan dan bahan dibawa sendiri oleh masing-masing peserta sesuai dengan kebutuhannya. Bahan yang digunakan masih dalam bentuk bahan dasar, tidak boleh barang jadi/rakitan/tinggal pasang. 3. Alat yang digunakan dalam pembuatan boleh alat manual atau semi mesin (elektrik) 4. Karya dapat diwarnai dengan bahan sintetis atau campuran. BENTUK KARYA KERAJINAN ANYAMAN : Memiliki nilai fungsi dan nilai estetika, ukuran maksimun ialah : Panjang
: 20 cm
Lebar
: 30 cm
Tinggi
: 40 cm
ASPEK PENILAIAN : 1. Kreatifitas (kesesuaian tema dan originalitas) 2. Materi (penguasaan sifat material yang dipilih) 3. Teknik (penguasaaan teknik dan tingkat kesulitan dan kerumitan anyaman) 4. Fungsi/kegunaan (teknik penggunaan yang baik dan sesuai fungsi) 5. Konsep (terdiri dari gambar, desain dan peralatan serta cara membuat/proses kerja) 6. Estetika (memiliki nilai keindahan, dan daya tarik) 7. Ekonomis (memiliki nilai ekonomis) NOTE: 1. Jadwal pelaksanaan kegiatan akan dikonfirmasi kembali oleh panitia pada saat telah ditentukan jumlah peserta Kabupaten/Kota yang mendaftar 2. Petunjuk teknis sewaktu-waktu dapat direvisi kembali oleh panitia 3. Konfirmasi panitia dapat menghubungi sekretariat PKA Ke-7 Bidang Perlombaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh.
2. CATO ACEH PERLENGKAPAN PERMAINAN(disediakanolehpanitia) - 1 (satu) buah Papan permainan (pola cabang) - Anak cabang sebanyak 100 (seratus biji) - 2 (dua) biji simbol sebagai harimau dan biji lainnya sebagai bidak
Gambarpapan Cato Aceh ( PolaCabang )
ATURAN PERMAINAN a. Pemain terdiri dari 2 (dua ) orang yaitu 1 (satu) orang sebagai Pemandu Harimau dan 1 (satu) orang sebagai pemandu anak Cabang (biji) b. Laki-laki (Usia 15-17 thn ) tingkat pelajar SMA/SMK dan sederajat c. sebelum permainan di mulai, anak cabang di hitung terlebih dahulu d. permainan di jalankan dalam 2 (dua) set kemenangan e. apabila terjadi skor 1-1, untuk menentukan pemandu anak cabang dan pemandu bidak adalah di undi dengan melalui TOS f. pada setiap permainan, kedua harimau di tempatkan di titik pusat papan seminar dan di kelilingi 8 (delapan) buah anak cabang dalam bentuk bujur sangkar g. setelah salah satu memakan anak cabang maka kedua belah pihak yang bermain dapat bergerak bebas bersambung dengan taktik dan strategi masing-masing h. biji anak cabang yang dapat di makan yaitu: 1,3, 5, dan 7 sejauh ada titik kosong di belakang biji ganjil baik vertikal, horizontal, maupun diagonal i. harimau yang telah di angkat (di pindah) atau biji yang telah di makan tidak boleh di batalkan (di ulang) j. Apabila anak biji telah habis terpasang, dapat di lanjutkan dengan anak biji yang telah tersusun sepanjang waktu masih ada untuk mematikan langkah harimau
PENYELESAIAN PERMAINAN a. harimau terperangkap mati baik secara terpisah maupun bergandengan/bersanding, maka pemandu anak cabang di anggap menang b. Apabila harimau terperangkap mati satu, sedangkan yang satunya lagi masih bebas, maka permainan di anggap selesai jika waktu yang tersedia telah habis dan permainan di menangkan oleh anak cabang c. Apabila anak cabang habis dan harimau belum mati terkepung maka pemandu harimau di anggap menang d. Waktu habis dan harimau belum mati maka pemandu anak kalah e. Lamanya waktu permainan per set kemenangan ± 15 menit f. Wasit berjumlah 5 orang
3. ENGRANG (GEUNTEUT) a. Lapangan dan Peralatan 1. Lapangan : Keadaan : rata dan luas Ukuran : Panjang minimal 50 meter Lebar : 7 ½ meter dibagi 5 garis lintasanmasing-masing 1,5 meter 2. Peralatan disediakan oleh Panitia : Bahan : Kayu Tinggi : 2 ½ meter Garis Tengah : 5 cm 3. Pemain : Jenis Kelamin
:
Laki-laki dan PerempuanTingkat SMP& SMA
Klasifikasi peserta
:
13 – 16 tahun
b. Jalannya Permainan : 1. Sebelum perlombaan dimulai, para peserta diteliti usianya untuk menentukan kelasnya 2. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing 5 (lima) orang sesuai dengan jumlah lintasan 3. Diadakan undian untuk menentukan urutan pemberangkatan perlombaan 4. Perlombaan di bagi perkelompok dalam seri, dari garis start sampai garis finish di pimpin oleh juri start dan waktu dicatat oleh petugas digaris finish. 5. Sebelum lomba dimulai, para atlet berdiri di belakang garis start dengan memegang egrang. 6. Aba–aba perlombaan oleh wasit/juri start adalah: Bersedia ..........Siap.........”YA “. 7. Para Atlet dinyatakan gugur apabila : Menginjak Garis Kaki jatuh menyentuh lantai Dengan sengaja mengganggu atlet lain 8. Juara-juara dalam setiap seri (juara I. II dan III) maju kebabak berikutnya sampai ke final c. Pemenang Pemenangditetapkanberdasarkankecepatan waktu
d. Wasit, Juri dan Pencatat Waktu (timer) berjumlah 5-7 orang 1. Waktu (timer)Wasit 2. Juri Pemberangkatkan (Starter ) 3. Juri Lintasan 4. Juri Kedatangan 5. Pencatat
4. GASENG A. LAPANGAN DAN PERALATAN 1. Lapangan Area tempatbermaingasinghendaknya yang rata serta tidak ditumbuhi oleh rumput Bentuknyapersegipanjangdenganukuran : Panjang
: 7 ½ meter
Lebar
: 6 meter
2. Peralatan (disediakan oleh Panitia) Gasing Terbuat dari kayu yang keras, misalnya teras kayu asam, jambu dan lain-lainnya. Kayu tersebut dibentuk menjadi gasing dengan ketentuan sebagai berikut : Tinggi
: 11 cm
Tinggi Kepala
: 2 cm
Garis Menengah : 7 cm Badan Keliling
: 11 cm
Tali Terbuat dari daun pandan atau rami (henep), kemudian dipintal menjadi tali. Panjang tali sesuai dengan kebutuhan gasing. Pangkal tali tersebut agak besar dan berangsur-angsur menjadi kecil sampai ke ujung tali. Pangkal tali dibuat cincin sehingga dapat untuk memasukkan jari tengah B. PERMAINAN a. Permainan gasing pada umumnya hanya dilakukan oleh putera saja. b. Dapat dimainkan secara perorangan dapat pula dimainkan beregu c. Jika beregu, satu regu terdiri dari atas 5 orang dengan 2 orang cadangan. d. peserta terdiri dari siswa SMA/SMK dan sederajat C. LAMA PERMAINAN a. Permainan gasing dimainkan dalam waktu 10 inning artinya 10 kali sebagai bertahan dan 10 kali sebagai penyerang. b. Apabila nilai sama maka permainan diperpejang dengan 1 inning lagi
D. JALANNYA PERMAINAN a. Untuk menentukan siapa penyerang dan bertahan, terlebih dahulu diadakan undian. Cara undian ialah dengan memutar gasing oleh kedua belah pihak, siapa yang gasingnya lebih lama berputar dialah sebagai penyerang lebih dulu b. Regu penyerang berada di petak serang dalam keadaan siap untuk melempar dan regu bertahan berada di luar petak bertahan untuk siap melakukan pemasangan gasing. c. Setelah aba-aba dari wasit dengan peluit, maka regu bertahan secara serempak memasang gasing masing-masing pada petak yang ditentukan. d. Setelah pluit berbunyi lagi maka regu penyerang menyerang gasing-gasing yang di pasang dipetak pasang. e. Setelah itu, regu penyerang menjadi regu bertahan dan regu bertahan menjadi regu penyerang. Lapangan tetap di tempat atau pada lapangan masing-masing f. Pada inning kedua diadakan rotasi yaitu penyerang dan yang bertahan menjadi regu penyerang dan yang bertahan dari petak nomor I ke nomor II, ke nomor II ke III, III ke IV dan IV ke V serta V ke I. g. Pada inning ke V diadakan pergantian lapangan (tempat) h. Pada inning ke tiga dan seterusnya diadakan rotasi terus sesuai dengan urutan semula. i. Setelah inning ke V diadakan pergantian lapangan (tempat) j. Pergantian pemain dapat dilakukan apabila pergantian inning, banyaknya pergantian pemain hanya 2 kali. E. KESALAHAN/PELANGGARAN a. Salah seorang dari regu penyerang, waktu melempar gasing lawan menginjak garis (CD/EF) dinyatakan batal (dis). b. Salah seorang dari regu bertahan, gasingnya berputar di luar petak pasang dinyatakan mati dan nilai dikurangi 2 (dua). c. Salah seorang dari regu bertahan, gasing berputar di petak kawannya di hukum dengan pengurangan nilai 1 (satu) selanjutnya masih dapat dilempar oleh regu penyerang. d. Salah satu regu bertahan, gasingnya berputar di daerah bebas, maka regu penyerang boleh masuk kedaerah bebas untuk menyerang gasing tersebut. e. Pemain bertahan yang memutar gasingnya di petak lain atau daerah bebas di hukum dengan pengurangan nilai I (satu).
F. PERKENAAN a. Gasing lawannya terlebih dahulu mati, maka regu penyerang mendapat nilai 3 (tiga). b. Gasing lawannya kena dan terlempar ke luar petak pasang, sedang gasing penyerang masih berputar di petak tersebut, penyerang mendapat nilai 5 (lima). c. Gasing lawan terlempar ke luar petak pasang, sedang gasing penyerang berada di petak lain, jika lawan terlebih dahulu mati maka penyerang mendapat nilai 4 (empat) d. Gasing penyerang lebih cepat mati, maka penyerang nilai = 0 (nol). e. Gasing regu bertahan waktu di pasang di petak pasang terus mati pada petak sendiri boleh di lempar. Bila kena penyerang mendapat nilai 3 (tiga) bila gasing dilempar kena dan keluar nilai 5 (lima). f. Gasing regu bertahan segera mati dan berada di luar petak pasang nilai dikurangi 2 (dua) g. Gasing lawan dipasang terus mati dan berada di daerah bebas, maka penyerang boleh maju dan jika kena terlempar keluar, penyerang mendapat nilai 5 (lima) jika kena tetapi tidak terlempar ke luar mendapat nilai 3 (tiga) G. PERNILAIAN a. Gasing di pasang di lempar kena dan keluar, sedang gasing penyerang mengganti di petak pasang sedang gasing lebih lama berputar dari gasing lawan nilai 5 (lima) b. Seperti nomor 1 (satu) tetapi gasing penyerang di petak lain nilai 4 (empat) c. Kena bisa nilai 3 (tiga) kesemuanya berlaku jika gasing penyerang lebih lama berputar dari gasing yang bertahan. d. Denda/hukuman pengurangan nilai 1 atau 2 jika dari pihak bertahan salah menempatkan gasingnya waktu pasang. H. PENENTUAN a. Regu dinyatakan menang apabila mengumpulkan nilai lebih banyak dari regu lain. b. Jika regu mengumpulkan nilai sama, maka diadakan perpanjangan inning 1 lagi I.
WASIT/PEMIMPIN PERTANDINGAN Wasit
: 1 orang
Pembantu wasit
: 1 orang
petugas meja
: 1 orang
pembantu umum
: 2 orang
5. GLAYANG TUNANG A. KETENTUAN UMUM a. Peserta lomba glayang tunang adalah pria dewasa berusia 17 tahun ke atas utusan Kabupaten/kota dengan melampirkan KTP b. Masing-masing peserta lomba terdiri dari 3 (tiga) orang perkab./kota c. Ukuran layang-layang tidak boleh lebih dari 45 - 75 cm d. Layang baru bisa dinaikkan setelah mendapat aba-aba waktu start dari panitia, panitia berhak menentukan batas waktu layang untuk dinaikkan e. Batas waktu yang diberikan panitia sebagai berikut: 1. Waktu untuk layang-layang dinaikkan 10 menit 2. Waktu untuk memberikan (menghabiskan benang) 10 menit dan sekaligus semua peserta memegang layang memasuki tampat (jok) yang telah disediakan panitia. 3. Waktu untuk menentukan juara 1 (satu) 5 menit 4. Waktu untuk menentukan juara 2 dan 3 yaitu 5 menit f. Sistem penentuan juara adalah layang-layang diambat (diikat) sampai batas ukur benang (preh) dan batas ukur (preh) tidak boleh dipegang g. Peserta atau pemegang layang-layang baik yangmembantu dibelakangnya tidak boleh membawasenjata tajam apapun bentuknya, sehinggadapat menggangu keselamatan jiwa orang lain. h. Layang-layang yang dinyatakan menang adalah yang paling tegak dan yang tampak dilihat oleh hakim dengan mata normal, serta adanya batas benang yang berstempel panitia. i. Apabila layang-layang yang diambil sebagai juara tidak memiliki batas ukur benang (preh) maka layang-layang tersebut dinyatakan gugur dan tidak boleh lagi mengikuti perlombaan. j. Sesuai dengan butir 7 diatas, pemilik layang-layang menghilangkan dan memperkecil benang (preh) maka akan dikenakan denda sebesar hadiah yang sedang berlangsung. k. Sesuai dengan butir 8 maka para hakim akan mengambil juara adalah yang paling tegak dibelakangnya. B. KETENTUAN KHUSUS a. Benang diukur pada hari yang ditetapkan panitia b. Jenis benang yang dipakai benang Parlon/sansi c. Panjang benang 700 meter d. Batas ukur benang (preh) berstempel panitia e. Benang yang telah diukur tidak boleh dibawa pulang dan diserahkan kepada panitia, serta akan dikembalikan 15 menit sebelum acara dimulai
f. Apabila batas waktu yang ditentukan panitia benang tidak diambil, maka benang tersebut akan dikembalikan kepada pemiliknya setelah acara selesai dengan syarat menunjuk tanda bukti yang diberikan panitia.
6. LOMBA JALO ( SAMPAN ) A. Perlengkapan Alat/bahan -
Jalo Tradisional disediakan oleh Panitia
-
Ukuran ± 3 – 3,5 m
B. Peserta : Peserta adalah masyarakat umum yang terdiri darilaki-laki dewasa utusan Kab/Kota C. Lokasi/tempat bermain Perlombaan Jalo tradisional dilaksanakan di sungai yang airnya tenang untuk tempatnya di Krueng Lamnyong. D. Wasit/juri Wasit dan juri terdiri dari: a. Wasit b. Juri Pemberangkatan c. Juri Lintasan d. Juri Kedatangan e. Timer f. Pencatat Waktu E. Jalannya perlombaan a. Jumlah peserta untuk Jalo tradisional terdiri dari 2 orang + 1 cadangan b. Untuk setiap kali start hingga finish di iringi satu Jalo yang terdiri di dalamnya : - Serune Kale - Tim sar - Juri Lintasan F.
Pencatat Waktu
7. LOMBA MASAKAN ACEH A. TEMA ” TRADISI KULINER ACEH ”
B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud - Melestarikan nilai-nilai tradisi kuliner aceh agar menjadi identitas masyarakat aceh Tujuan - Menggali ragam kuliner tradisional aceh C. WAKTU DAN PELAKSANAAN Waktu Pelaksanaan PKA-7 bidang Aneka Lomba (Jadwal disesuaikan). Tempat Pelaksanaan : OUT DOOR Halaman Anjung Mon Mata Gedung Sosial
D. PESERTA - Peserta merupakan perwakilan kabupaten /kota se Aceh
8. LOMBA MASAK IKAN DAN KUE TRADISIONAL ACEH a. BentukKegiatan - Peserta dibatasi dari usia 17 s/d 25 Tahun dibuktikan dengan melampirkan KTP. - Menu yang ditampilkan adalah masakan tradisional khas daerah masing-masing yaitu ikan dan kue tradisional - Kedua Makanan ini akan dimasak di arena yang telah ditentukan mulai dari menggiling bumbu, masak,garnis hingga display - Panitia menyediakan fasilitas, kompor, gas, meja dan kursi serta meja display sedangkan peralatan masak lainya disediakan oleh masing-masing kabupaten /kota. - Display atau penyajian makanan (garnis) berstandar Nasional dan Internasionall (contoh terlampir). - Penyajian dapat dilakukan sesuai dengan karakter dari masing-masing daerah.
- Setiap kabupaten diwakili oleh 1 tim yang terdiri 2 (dua) orang dan diwajibkan membuat Deskripsi semua makanan yang disajikan berikut nama-nama jenis makanan dan resepnya, yang nantinya akan dipresentasikan/ dijelaskano leh 1 orang perwakilan dari tim kabupaten. - Juriakanmelakukan Tanya jawabdengankab/kotauntukmelengkapipenilaian - Setiap kabupaten kota akan diberi waktu 3 jam untuk menyelesaikan kedua menu tersebut.
b. Penilaian/ Penjurian Adapun unsur yang akan di nilai adalah sebagai berikut; - Keunikan dan keaslian dari menu tradisi yang ditampilkan - Keseimbangan citarasa, warna - Nilai tradisi yang ditonjolkan - Penyajiannya bebas pewarna,penyedap dan pemanis buatan - Garnis - Ketepatan waktu - kebersihan c. Juri Juri yang akan terlibat terdiri dari unsur - Chef Nasional 1 orang - Praktisi kuliner daerah 1 orang - TP PKK 1 orang - BPOM 1 orang