PENGARUH PROSES FERMENTASI MENGGUNAKAN Lactobacilus plantarum dan Rhizopus orizae TERHADAP KANDUNGAN NUTRISI, ASAM FITAT, dan TANIN PADA TEPUNG MOSOF (Modified Sorghum Flour)
Faza Aruni Ira Dwitasari Dosen Pembimbing : Setiyo Gunawan,ST., PhD.
/ 2310 100 003 / 2310 100 011
OUTLET POWER POINT LATAR BELAKANG TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI HASIL PENELITIAN KESIMPULAN
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
2
LATAR BELAKANG
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
LATAR BELAKANG
Beras dan terigu sebagai sumber karbohidrat semakin menurun jumlahnya
Tepung Mosof
Sebagian besar industri pangan di Indonesia berbasis beras dan terigu
Sorgum adalah sumber pangan pokok di negara sub tropis (Asia & Afrika)
Pemanfaatan sumber karbohidrat lokal sebagai substitusi terigu
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
4
Data Tahun 2017 kebutuhan tepung terigu
5.050 juta ton/tahun
produksi dari industri dalam negeri
4.646 juta ton/tahun
Kebutuhan yang belum terpenuhi
404 juta ton/tahun. (APTINDO,2012)
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
5
TUJUAN
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
Tujuan Penelitian
1.
Mengetahui proses pembuatan MOSOF dengan proses fermentasi menggunakan Lactobacilus plantarum. dan Rhizopus orizae tanpa menggunakan nutrient.
2.
Mengetahui kurva pertumbuhan mikroba selama proses fermentasi pembuatan MOSOF dengan menggunakan Lactobacilus plantarum. dan Rhizopus orizae.
3.
Mengetahui kandungan nutrisi pada tepung MOSOF (Modified Sorghum Flour).
4.
Mengetahui penurunan zat anti gizi (asam fitat dan tanin ) yang terjadi pada pembuatan tepung sorgum sebelum dan sesudah dilakukan fermentasi.
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
7
Batasan Masalah
1.
2.
Bahan baku yang akan diteliti yaitu biji sorgum putih, yang nantinya akan dikonversi menjadi tepung sorgum terfermentasi yang akan menjadi tepung yang memiliki nilai gizi tinggi
Bahan penolong yang digunakan 2 mikroorganisme yaitu Lactobacilus plantarum. dan Rhizopus orizae.
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
8
TINJAUAN PUSTAKA
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
SORGUM Sorgum (Sorghum Bicolor L. Moench)
Sumber : Hermawan, 2013 Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
Kingdom: Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Monocotyledonae Ordo : Poales Family :Poaceae (Gramineae) Genus : Andropogon Spesies: Sorghum halepensis (L) Pers. Sinonim Sorghum halepense sin. S. Nitidum (Vahl) Pers. Atau S. Saccharatum (L) Moench. Sin. S. Vulgare Pers. Atau kini dikenal dengan nama Andropogon sorghum Brot. Varietas vulgaris Hack 11
SORGUM Lahan yang cocok : Suhu optimum 23o – 30oC Kelembaban relative 20% - 40% Ketinggian < 800 m dpl Suhu tanah + 25oC Curah hujan 375 – 425 mm/th pH 5,0 – 7,5 Sumber : Hermawan, 2013 Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
12
SORGUM Produksi Shorgum di beberapa daerah
Tempat/tahun
Luas Produksi (t) tanam (ha)
Produktivitas (t/ha)
Jawa Tengah
15.309
17.350
1,13
Jawa Timur
5.963
10.522
1,76
DI Yogyakarta
1.813
670
0,37
Nusa Tenggara Barat
30
54
1,8
Nusa Tenggara Timur
26
39
1,5
Sumber : Sirappa,2014 Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
13
SORGUM
BIJI
Batang
(Sumber: Hermawan, 2013)
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
14
BIJI SORGUM
Kandungan Biji Sorgum Sebagai berikut :
Biji Sorgum (%)a
Biji Sorgum (%)b
Kadar Air
10,38±0,52
-
Kadar Abu
0,43±0,07
1,5
Kadar Serat
0,41±0,02
1,0
Kadar Lemak
0,60±0,07
1,30c
Kadar Pati
71,80±2,28
-
Kadar Protein
10,88±0,13
8,90c
Parameter
(Sumber : a Sujatmiko dkk, 2011,b Hermawan, 2013 dan cDEPKES RI, 1992) Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
15
Kemampuan Substitusi Tepung Mosof
50-75 %
12-20 %
30-50 %
20-25 % (Sumber: Hermawan, 2013)
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
16
ANTI GIZI Suatu senyawa yg apabila diberikan baik langsung maupun tidak langsung pada organisme hidup dalam jumlah tertentu dapat mengakibatkan gangguan metabolisme dan/atau tidak tersedianya suatu unsur gizi bagi tubuh
Anti vitamin
Anti Protein
Anti Mineral
Sumber : Ari Tri Astuti, S.Gz, 2003 Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
17
ANTI GIZI
Fitat
Anti Mineral
Phytat merupakan bentuk penyimpanan fosfor yang terbesar pada tanaman serealia dan leguminosa. Senyawa ini mengikat mineral dalam bentuk ion sehingga pengabsorbsian mineral menjadi rendah dan mempunyai kontribusi defisiensi mineral terutama zat besi.
Sumber : Hurrel dan Reddy, 2003 Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
18
ANTI GIZI
Tanin
Anti Protein
Tannin adalah komponen fenolik yang dapat berinteraksi dengan protein, sehingga terbentuk senyawa kompleks yang tidak dapat larut dan dapat menurunkan daya cerna
Sumber : Angliani, 2003 Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
19
Fermentasi
Bahan Penolong Fermentasi
Lactobacillus plantarum
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
Rhizopus orizae
20
Fermentasi
Bahan Penolong Fermentasi
Lactobacillus plantarum
• Lactobacillus plantarum = BAL homofermentatif • Temperatur optimal =Rhizopus 37oC • L. plantarum berbentukorizae batang • Ukuran = (0,5-1,5 s/d 1,0-10µm) • kemampuan untuk menghambat bakteri pathogen dan bakteri pembusuk
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
21
Fermentasi
Bahan Penolong Fermentasi
Lactobacillus plantarum
• Rhizopus oryzae termasuk mikroba heterofermentatif • Jamur Rhizopus oryzaeRhizopus mampu mengurai lemak kompleks menjadi orizae trigliserida dan asam amino • Jamur menghasilkan asam laktat • Tumbuh pada = pH 3-6
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
22
PENELITIHAN TERDAHULU Nydia E,dkk. 2013 Susila,B.A. 2010WS (white sorghum) yang lebih tahan Corella,dkk. 2010 Kandungan zat gizi utama di dalam terhadap decortication dibandingkan MOSOFsorgum dengan Lactobacillus fermentum ialah pati (i-70%), rasio analisa warna J.SCHPBER,TILMAN,dkk. 2007 Elkhalifa,dkk. 2005 dengan RS dengan (red sorghum). merupakan bakteri yang Lactobacilus plantarum amilosa : amilopektin berkisar antara Meningkatkan kualitas Fermentasi sorgum dapat Meijia,Danillo,dkk. 1999 RS dan lebih tinggi dari WS karena RS digunakan untuk fermentasi Schobber,dkk. 2007 20-30% : 70-80%, namun sorgum kketan pemahaman teoritismemiliki bebas senyawa berpigmen di lapisan meningkatkan kadar protein dan Rhizopus orizae Pengenalan Sorgum oC, PH 4 tepung sorgum pada 37dapat Sorgum terfermentasi secara (waxy sorgum) kadar amilosanya gluten sorgum roti (dalam bentuk lysine, leucine, Secara Umum terluar dari pericarp yang menghasilkan sampai 5. umum sebagai gluten free. mencapai kurang dari 10% merah. isoleucina dan methlonine) pewarnaan
Thereesia ,dkk. 2013 Golmen,dkk. 2007 Murtini,Emi Correia,Isabel,dkk. Sofia. 2007 Goodall, 2010 Oboh,G. dkk. 2003 Yan, Shuping,dkk. Pembuatan 2010dkk.2012 tepung mosof dengan Campuran tepung sorgum Pemanfaatan Disimpulkan sorgum semua jenis Penambahan standarisasi tepung asamsorgum Fermentasi dengan Karakteristik dari butir menggunakan ragi roti dan oC sangat cocok danpada gandum mengurangi coklat biovallabilitas laktat adonan untuk roti menfermentasi dapat S.Cerevisae suhu 30 sorgum secara fisiokimia pengaruhnya terhadap penurunan MRps. proteinya tepung rendah sorgum. dapat meningkatkan BAL untuk fermentasi tekstur selam 72 jam dengan dan biokimia dalamtotal proses asal laktat dan pH. ditingkatkan fermentasi sorgumpH, meningkat asam organik dapat menurunkan menguji kandungan fermentasi metabolisme gula, kandungan protein terhidrolisis protein proteinnya dan meningkatkan nilai IVPD Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
23
METODOLOGI
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
Diagram Alir Percobaan
Pre-Treatment
Sorgum
Perendaman Na2HPO4 0,2%
Inkubasi (Counting chamber)
Pencucian Air 65oC
Inokulasi R. orizae dan L.plantarum
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
Pengupasan
Pengayakan
25
Diagram Alir Percobaan
Proses Utama
Starter berdasarkan kurva kalibrasi
Fermentasi selama 12-96 jam
Penyaringan
Analisa Nutrsi dan anti Nutrisi serta Total Asam Milling (80 mesh)
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
Pengeringan (oven 65oC ,2 jam)
26
Skema alat Penelitian 5 3
4
1 6 2
Keterangan : 1. Tangki Fermentor 2. Media Fermentasi 3. Tutup Karet
7
4. Lubang 5. Selang 6. Tangki 7. Air kapur
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
27
BAHAN BAKU
Pasar Tradisional Gebang
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
28
Analisa
ANTI GIZI (Asam Fitat dan Tanin)
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
29
HASIL PENELITIAN
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
HASIL ANALISA
Lactobacillus plantarum
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
Rhizopus orizae
31
HASIL ANALISA PROTEIN
Kandungan protein pada sorgum yang telah difermentasi menggunakan Lactobacillus plantarum menurun dari 9,819 + 0,766 % menjadi 7,428 + 0,931 %. Kandungan protein pada sorgum yang telah difermentasi menggunakan Rhizopus orizae menurun dari 9,819 + 0,766 % menjadi 8,298 + 1,258 %.
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
32
HASIL ANALISA PROTEIN Ilustrasi Metabolisme Protein pada Sorgum
Protease
Lactobacillus plantarum dan Rhizopus orizae menghasilkan enzim protease yang merupakan enzim hidrolase yang akan memecah protein menjadi molekul yang lebih sederhana, seperti menjadi oligopeptida pendek atau asam amino dengan reaksi hidrolisis pada ikatan peptida Sumber : Watanabe K, 1994
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
33
Hasil Analisa Kandungan Total Asam
• Rhizopus orizae (RO) mulai konstan pada jam ke 72 = 0,82 % (g/ml) atau 8,2 (mg/ml). • Lactobacillus plantarum (LP) mulai konstan 48 jam = 0,8 % (g/ml) atau 8 (mg/ml).
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
34
Hasil Analisa Kandungan Asam Fitat
Mula-mula sorgum memiliki kandungan 17,0493±3,16 % menurun selama waktu fermentasi hingga pada titik dimana terlihat mulai konstan pada jam ke 60,menjadi : Lactobacillus plantarum = 0,7439 ±0,31 % Rhizopus orizae = 0,3899±0,26 %. Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
35
Hasil Analisa Kandungan Asam Tanin
Kandungan awal Tanin sebesar 1,5933±0,004 % kondisi ini menurun secara drastis hingga pada fermentasi jam ke 60 dimana kandungan tanin menurun tidak terlalu signifikan yaitu untuk Lactobacillus plantarum sebesar 0,5482±0,02%. Sedangkan untuk Rhizopus orizae mencapai pada 0,4227±0,02%. Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
36
Penelitian Terdahulu
Pada fermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae jam ke60, kandungan asam fitat pada sorgum 0,2616 gram/100 gram sampel
Standart kandungan asam fitat dan asam tanin pada makanan (0,206-0,4) gram/100 gram Sumber : Sulistyowati dkk, 2012
Sumber : Angelina, 2013
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
38
Penelitian
Pada jam ke-60 fermentasi menggunakan Lactobacillus plantarum kandungan asam fitat sebesar 0,7439 gram/100gram, sedangkan bila menggunakan Rhizopus orizae sebesar 0,3895 gram/100gram
Pada jam ke-60 fermentasi menggunakan Lactobacillus plantarum kandungan asam tanin sebesar 0,5482 gram/100gram, sedangkan bila menggunakan Rhizopus orizae sebesar 0,4277 gram/100gram
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
37
ANALISA NUTRISI Standart Nutrisi jam ke-60 Air Protein Kasar Abu Lemak Kasar Serat Kasar
Sumber : SNI Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
39
ANALISA NUTRISI
Kandungan Air
KONTROL :
L. Plantarum
R. Orizae
SNI
10,97 gr/100gr
8,7844 gr/100gr
9,9286 gr/100gr
Maks 14,5 gr/100gr
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
40
ANALISA NUTRISI
Protein Kasar
KONTROL :
L. Plantarum
R. Orizae
SNI
9,8188 gr/100gr
7,759 gr/100gr
8,1623 gr/100gr
Min 7 gr/100gr
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
41
ANALISA NUTRISI
Kandungan Abu
KONTROL :
L. Plantarum
R. Orizae
SNI
0,9931 gr/100gr
0,3252 gr/100gr
0,5454 gr/100gr
Maks 0,7 gr/100gr
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
42
ANALISA NUTRISI
Lemak Kasar
KONTROL :
L. Plantarum
R. Orizae
3,7411 gr/100gr
3,3937 gr/100gr
3,5255 gr/100gr
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
SNI Tidak ada
43
ANALISA NUTRISI
Serat Kasar
KONTROL :
L. Plantarum
R. Orizae
SNI
3,9845 gr/100gr
0,2906 gr/100gr
0,8814 gr/100gr
Tidak ada data
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
44
KESIMPULAN
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
Kesimpulan Penelitian
1.
2.
Pembuatan tepung MOSOF diawali dengan pembuatan stater terlebih dahulu kemudian berlanjut pada Fermentasi. Dimana waktu masing-masing starter yaitu 2,5 jam untuk Lactobacillus plantarum dan 40 jam untuk Rhizopus orizae.
Kurva pertumbuhan mikroorganisme yang didapat pada penelitian ini yaitu terlihat kecenderungan terdapat 3 fase yaitu : fase lag, fase log, dan terdapat fase stationer. namun tidak terlihat fase kematian dikarenakan, penelitian yang dilakukan menggunakan metode counting chamber sehingga tidak dapat diketahui mikroorganisme yang mati ataupun yang hidup.
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
7
Kesimpulan Penelitian
3.
4.
Antigizi : - Asam fitat Mula-mula 17,0493±3,16 % setelah fermentasi oleh Lactobacillus plantarum dan Rhizopus orizae masing – masing menurun hingga 0,7439 ±0,31 % dan 0,3899±0,26 % . - Sedangkan untuk Tanin kandungan awal : 1,5933±0,004 % menjadi 0,5482±0,02% untuk Lactobacillus plantarum, Rhizopus orizae menjadi 0,4227±0,02%.
Nutrisi MOSOF pada jam ke 60 didapatkan untuk fermentasi dengan Lactobacillus plantarum memiliki kadar air 8,7844% , protein kasar 7,759%, abu 0,3252%, lemak kasar 3,3937%. Sedangkan untuk fermentasi menggunakan Rhizopus orizae memiliki kandungan nutrisi antara lain untuk Air 9,9286%, protein kasar 8,1623%, abu 0,5255%, lemak kasar 3,5255%.
Laboratorium Teknologi Biokimia 2014
7
Laboratorium Teknik Biokimia 2014