Ringkasan Eksekutif Hasil Studi EHRA dan kajian lainnya 1. Ringkasan Eksekutif Hasil Studi EHRA Studi Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan/Environmental Health Risk Assessment (EHRA) adalah sebuah survey partisipastif di tingkat kabupaten/kota untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higienitas serta perilaku-perilaku masyarakat pada skala rumah tangga. Dalam pelaksanaan studi EHRA menggunakan Wawancara (interview)
F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
a.
l
pendekatan kuantitatif dengan menerapkan 2 (dua) teknik yakni : b. Pengamatan (Observasi)
Pewawancara dan pelaku pengamatan adalah enumerator yang merupakan kader desa, sementara sanitarian bertugas menjadi supervisor selama pelaksanaan survey. Unit sampling utama (primary sampling) adalh RT (rukun tetangga). Unit sampling ini dipilih secara proporsional dan random berdasarkan total pemangku/RT di semua RW minimal 8 RT dan jumlah per RT sebanyak 5 responden. Dengan demikian jumlah sampel per desa/kelurahan adalah minimal 40 responden, yang menjadi responden adalah ibu atau anak yang sudah menikah dan berumur antara 18 sampai dengan 60 tahun.
Metode penentuan target are survey dilakukan berdasarkan kondisi geografi dan demografi yang dinamakan stratifikasi. Hasil stratifikasi ini juga seklaigus bisa digunakan sebagai indikasi awal lingkungan beresiko. Adapun kriteria utama penetapan strata tersebut adalah :
Kepadatan penduduk
Angka kemiskinan
Daerah/wilayah yang dialiri sungai/kali/saluran drainase/saluran irigas
Daerah terkena banjir
DPo Dcu
Di Kabupaten Tanah Bumbu responden yang digunakan dalam studi EHRA ini adalah sejumlah 1.080 responden yang telah dilakukan random sampling dan terdistribusi dalam 27 desa/kelurahan terpilih. Berikut adalah hasil analisa data studi EHRA yang disajikan dalam bentuk diagram
Dari sisi perilaku hygiene dan sanitasi, masyarakat yang melakukan cuci tangan pake sabun (CTPS) di lima waktu penting hanya 17 % sementara yang tidak melakukan CTPS sebesar 83%. Persentase tertinggi CTPS dilakukan saat sebelum makan yaitu 78,2%, saat setelah buang air besar 64,9% dan saat setelah makan sebesar 64,8%
F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
Ya, CTPS 17%
Tidak, CTPS 83%
Kondisi perilaku buang air besar sembarangan (BABS) murni di Kabupaten Tanah Bumbu adalah 39 % sedangkan yang tidak lagi melakukan BABS sebanyak 61%. Ya, BABS
Tidak BABS
39%
DPo Dcu
61%
Pengolahan sampah setempat, dari gambar berikut terlihat bahwa sebagian besar atau 81% sampah tidak diolah sebelum dibuang, sementara yang melakukan pengolahan hanya 19% responden.
Kepemilikan jamban pribadi di Kabupaten Tanah Bumbu menurut studi EHRA adalah sebesar 82,2%, Hasil analisa indeks risiko sanitasi Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut :
F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
1. Kategori area berisiko sangat tinggi pada anggota strata 2 yaitu dengan nilai/skor 265, dimana risiko paling tinggi adalah persampahan sebesar 92%, genangan air sebesar 54%, sementara perilaku hidup bersih dan sehat dan sumber air memiliki nilai yang sama yaitu 45%, air limbah domestik sebesar 28%. 2. Kategori area berisiko tinggi pada anggota strata 3 yaitu dengan nilai/skor 251, dimana risiko sanitasi paling tinggi adalah genangan air sebesar 72 % dan sumber air sebesar 55%. 3. Kategori area berisiko sedang pada anggota strata 4 yaitu dengan nilai/skor 211, dimana risiko sanitasi paling tinggi adalah genangan air sebesar 60% dan air limbah domestik sebesar 58% 4. Kategori are berisiko rendah pada anggota strata 1 yaitu dengan nilai/skor 176, dimana risiko sanitasi paling tinggi adalah persampahan sebesar 44% dan perilaku hidup bersih dan sehat sebesar 42%. Berikut adalah indeks risiko sanitasi yang disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Tabel 3. Kumulatif Indeks Risiko Sanitasi
Variabel
STRATA 0 STRATA 1 51 14 57 44 45 24 13 42 42 176 157
1. SUMBER AIR 2. AIR LIMBAH DOMESTIK. 3. PERSAMPAHAN. 4. GENANGAN AIR. 5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT.
STRATA 2 45 28 92 54 45 265
STRATA 3 55 34 46 72 45 251
STRATA 4 45 58 21 60 26 211
Grafik Indeks Risiko Sanitasi Kabupaten Tanah Bumbu 2015
300 250 200
DPo Dcu
150
5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT.
100 50
0
STRATA 0
4. GENANGAN AIR. 3. PERSAMPAHAN.
2. AIR LIMBAH DOMESTIK. 1. SUMBER AIR
STRATA 1
STRATA 2
STRATA 3
STRATA 4
l
F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
DPo Dcu
2. Ringkasan Eksekutif Kajian Peran Swasta dalam Penyedia Layanan Sanitasi Kajian peran swasta dalam penyedia layanan swasta (Sanitation Supply Assessment) dilakukan untuk mengetahui dengan jelas peta dan potensi peran swasta dalam penyedia layanan sanitasi di Kabupate/Kota.
F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
a. Pemerintah
l
Penyedia layanan sanitasi mencakup beberapa stakeholders, diantaranya : b. Dunia usaha terkait sanitasi
c. LSM/KSM terkait sanitasi, dan d. Dunia usaha pada umumnya
Dalam kajian ini lebih difokuskan pada penyedia layanan selain pemerintah, sementara itu lingkup peran swasta sebagau penyedia layanan mencakup : a. Pengoperasian TPA sampah
b. Kontrak pekerjaan penyapuan jalan protokol dan pengangkutan sampah c. Jasa penyedotan lumpur tinja dari tangki septik
d. Pengelolaan Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) e. Pengelolaan atau daur ulang sampah 3R f.
Pengadaan sarana dan prasarana sanitasi, dsb
Hasil dari kajian peran swasta yang dilakukan di Kabupaten Tanah Bumbu bahwa beberapa tahun terakhir telah dilakukan kerjasama atau telah ada peran swasta dalam penyediaan sarana sanitasi persampahan. Hal ini cukup positif berarti ada pembelajaran serta potensi dalam pembangunan sanitasi yang ada di Kabupaten
DPo Dcu
Tanah Bumbu (lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut)
Hal-hal yang perlu untuk ditindaklanjuti adalah sebagai berikut :
a. Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu harus melakukan advokasi lebih intensif kepada pihak swasta untuk bermitra bukan hanya pada persampahan tetapi air limbah maupun drainase
b. Penggalangan sinergi atau partisipasi bukan hanya dari pihak perusahaan tetapi dapat bersumber dari pihak perbankan, BUMN, usaha-usaha pada umumnya.
Tabel Kajian Peran Swasta Dalam Penyedian Layanan Sanitasi di Kabupaten Tanah Bumbu
1 2
Air Limbah Domestik Persampahan
Drainase
Nama Provider/ Mitra Potensial Belum ada
Tahun mulai operasi/ Berkontribusi -
Jenis Kegiatan/ Kontribusi Terhadap Sanitasi -
Volume
Potensi Kerjasama
-
-
2012
Penyediaan kendaraan TOSA (Roda 3) persampahan
5 buah
PT. BORNEO INDO BARA (PT. BIB)
2012
Penyediaan kendaraan TOSA (Roda 3)
2 buah
PT. LIANG ANGGANG CEMERLANG (PT. LAC)
2012
Penyediaan kendaraan TOSA (Roda 3)
1 buah
PT. BERKAT BORNEO COAL (PT. BBC)
2012
Penyediaan kendaraan TOSA (Roda 3)
2 buah
PT. ARUTMIN INDONESIA
2009
Penyediaan Bak Sampah
PT. TUNAS INTI ABADI (PT. TIA)
PT. JHONLIN BARATAMA Sumber : Pokja AMPL tahun 2015
DPo
3
Komponen Sanitasi
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria ll
No
2012 - 2015
Pelebaran jalan + drainase
40 buah
Data tidak tersedia
Dana stimulus penyediaan sarana pengangkutan sampah dari sumbernya Kampanye 3R Dana stimulus penyediaan sarana pengangkutan sampah dari sumbernya Kampanye 3R Dana stimulus penyediaan sarana pengangkutan sampah dari sumbernya Kampanye 3R Dana stimulus penyediaan sarana pengangkutan sampah dari sumbernya Kampanye 3R Stimulus pendanaan fasilitas persampahan Kampanye 3R
3. Ringkasan Eksekutif Kajian Kelembagaan dan Kebijakan Kajian kelembagaan dan kebijakan dilakukan untuk mengetahui dengan jelas gambaran atau peta kondisi kelembagaan sanitasi yang ada saat ini di Kabupaten/Kota. Dengan adanya peta kelembagaan ini, maka upaya penyusunan kerangka layanan sanitasi skala kota yang berkelanjutan dapat dikembangkan secara lebih realistis karena didasarkan pada kondisi dan potensi kelembagaan yang benar-benar nyata. Lingkup kajian kelembagaan dan kebijakan mencakup diataranya pemetaan pemangku kepentingan dalam
F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
pembangunan dan pengelolaan sanitasi dan pemetaan kebijakan sanitasi kabupaten/kota.
Berdasarkan peraturan daerah tentang tugas pokok dan fungsi lembaga teknis dan dinas Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor xxxxxxxxxxxxx, terdapat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memiliki keterkaitan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) langsung maupun tidak langsung dalam pembangunan sanitasi di Kabupaten Tanah Bumbu.
Berdasarkan hasil kajian kelembagaan maupun kebijakan yang telah dilaksanakan didapatkan hasil sebagai berikut :
a. Secara kelembagaan ada beberapa SKPD yang memiliki potensi untuk dilibatkan dalam pembangunan sanitasi di Kabupaten Tanah Bumbu yaitu Dinas Perhubungan, Komunikasi dan informasi, BPMPD, BKBP3A, bagian humas,
b. Dibidang air limbah belum ada lembaga khusus yang menanganinya termasuk pemeliharaan drainase lingkungan (lihat tabel berikut)
c. Regulasi atau kebijakan yang mengatur penyelenggaraan pengelolaan air limbah, persampahan maupun drainase belum ada, yang ada hanya peraturan daerah tentang retribusi sampah tetapi belum efektif diterapkan (lihat tabel berikut)
Hal-hal yang perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu adalah :
DPo Dcu
a. Segera menetapkan kelembagaan yang khusus menangani air limbah domestik dan pemeliharaan drainase
b. Konsolidasi tupoksi pembangunan sanitasi di beberapa SKPD yang memiliki keterkaitan tidak langsung dengan sanitasi
c. Segera menyusun regulasi dalam bentuk maupun peraturan daerah yang terkait dengan penyelenggaraan pengelolaan air limbah domestik, persampahan maupun drainase lingkungan.
Tabel Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan Sanitasi Kabupaten Tanah Bumbu
Perencanaan
Pengadaan Sarana
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria ll
Fungsi
Pemangku Kepentingan Persampahan Pemerintah Swasta Masyarakat Kabupaten Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan PT.TIA, DISTABHAN, BLHD, Dinas JHONLIN, PT. CK, PT. Pasar ARUTMIN, PT.
Air Limbah Domestik Pemerintah Swasta Masyarakat Kabupaten -
Dinas PU
-
-
Drainase
Pemerintah Kabupaten Dinas PU
Swasta
Masyarakat
-
-
Dinas PU
-
-
BIB, PT. BKW, PT. CP, PARPOL
-
-
-
-
DPo
Pengaturan dan Pembinaan Monitoring dan Evaluasi Sumber : Pokja AMPL tahun 2015
DISTABHAN, BLHD, Satpol PP DISTABHAN, BAPPEDA
-
-
Dinas PU
-
-
-
-
Dinas PU, BAPPEDA
-
-
Tabel Daftar Peraturan Sanitasi Kabupaten Tanah Bumbu
Target capaian pelayanan Kewajiban dan sanksi bagi pemerintah kabupaten Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat Kewajiban dan sanksi bagi kantor/unit usaha di kawasan komersil/ fasilitas social/ fasilitas umum Pembagian Kerja Tata cara perijinan pembuangan air limbah/ sampah Kerjasama pemerintah kabupaten dengan swasta atau pihak lain Retribusi
Air Limbah Domestik Ketersediaan Pelaksanaan -
Persampahan Ketersediaan Pelaksanaan -
Drainase Ketersediaan Pelaksanaan -
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria ll
Substansi Peraturan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu No. 17 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Sampah
Belum efektif dilaksanakan
-
-
DPo
Sumber : Pokja AMPL tahun 2015
-
4. Ringkasan Eksekutif Kajian Komunikasi dan Media Kajian komunikasi dan pemetaan media merupakan upaya pengumpulan dan analisis data primer dan sekunder untuk mendapatkan gambaran tingkat komunikai di antara stakeholder dan peta media terkait pembangunan sanitasi. Kajian ini diperlukan untuk menyusun strategi kampanye dan komunikasi, disamping itu juga bermanfaat sebagai sarana advokasi program pembangunan sanitasi di Kabupaten Tanah Bumbu untuk stakeholder kunci, yakni pemerintah dan media massa.
F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
Pada akhirnya kajian ini harus mampu mengidentifikasi media yang efektif dan efisien dalam mengjangkau target yang dituju sehingga dapat membantu Kabupaten Tanah Bumbu menyusun perencanaan media yang baik. Dari hasil konsolidasi data sekunder terkait komunikasi dan media dapat digambarkan bahwa selama ini peran komunikasi atau penyampaian pesan-pesan sanitasi menggunakan media kepada masyarakat masih tetap didominasi oleh dinas kesehatan, dinas tata bangunan dan kebersihan sementara bagian hubungan masyarakat maupun dinas perhubungan, komunikasi dan informasi belum berperan untuk menyampaikan pesan-pesan sanitasi melalui media yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu. Berikut adalah tabel yang menggambarkan kegiatan komunikasi terkait promosi hygiene dan sanitasi serta persampahan untuk tiga tahun terakhir, sementara untuk kegiatan promosi yang terkait dengan drainase belum ada SKPD/Badan yang mengkomunikasikannya.
No
Kegiatan
Tahun
Dinas Pelaksana Dinas Kesehatan
Tujuan Khalayak Kegiatan Sasaran Mengubah Masyarakat perilaku di 30 desa masyarakat ke perilaku higiene
Pesan Kunci Lebih sehat BAB di jamban
Kepala desa/pema ngku kepentinga n proaktif dalam menggerak an masyaraka t supaya tidak BABS Lebih Masyarakat bisa sehat BAB sadar dengan di jamban sendirinya telah mengotori lingkungan dengan BAB di sembarang
Sosialisasi akses perubahan perilaku stop BABS dan CTPS di desa
2013
Pertemuan pemangku kebijakan dalam rangka akselerasi stop BABS
2014
Dinas Kesehatan
Mengubah 23 orang perilaku kepala desa BABS masyarakat
Pemicuan STBM
2014
Dinas Kesehatan
Mengubah perilaku masyarakat ke perilaku higiene
DPo Dcu
1
Kompon en Air Limbah Domestik
1150 orang/masya rakat umum dari 23 desa
Pembelajaran
Masyarakat bisa sadar dengan sendirinya telah mengotori lingkungan dengan BAB di sembarang tempat Masyarakat bisa sadar dengan sendirinya telah mengotori lingkungan dengan BAB di sembarang tempat
2015
Dinas Kesehatan
Mengubah 350 orang perilaku dari 7 desa masyarakat ke perilaku higiene
Lebih sehat BAB di jamban
Pemicuan STBM
2015
Dinas Kesehatan
Mengubah 1500 orang perilaku dari 50 desa masyarakat ke perilaku higiene
Lebih sehat di jamban
Pelatihan kader STBM
2015
Dinas Kesehatan
Menjadikan kaderkader sebagai motivator perubahan perilaku
Pertemuan pemangku kebijakan dalam rangka akselerasi stop BABS
2015
Dinas Kesehatan
Mengubah 35 orang perilaku kepala desa masyarakat ke perilaku higiene
Sosialisasi penyuluhan pengelolaan sampah rumah tangga
2014
Dinas Kesehatan
Sosialisasi penyuluhan pengelolaan sampah
2015
Dinas Kesehatan
Meningkatk an pemahama n masyarakat terkait pengelolaa n sampah berbasis rumah tangga Meningkatk an pemahama n
F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
DPo Dcu 2
tempat Masyarakat bisa sadar dengan sendirinya telah mengotori lingkungan dengan BAB di sembarang tempat Masyarakat bisa sadar dengan sendirinya telah mengotori lingkungan dengan BAB di sembarang tempat Masyarakat bisa sadar dengan sendirinya telah mengotori lingkungan dengan BAB di sembarang tempat Masyarakat bisa sadar dengan sendirinya telah mengotori lingkungan dengan BAB di sembarang tempat
l
Sosialisasi akses perubahan perilaku stop BABS & CTPS di desa
Persamp ahan
100 orang dari 50 desa
200 orang/masya rakat umum dari 4 kecamatan
1500 orang dari 50 desa
Lebih sehat di jamban
Kepala desa/pema ngku kepentinga n proaktif dalam menggerak an masyaraka t supaya tidak BABS Kebiasaan membuang sampah di tempatnya
Kebiasaan membuang sampah di tempatnya
Masyarakat bisa sadar dengan sendirinya telah mengotori lingkungan dengan BAB di sembarang tempat
3R, pemilahan sampah
PHBS
Pemetaan PHBS
2013
Dinas Kesehatan
Sekolah, rumah tangga, TTU, TTK, TIK di 10 kecamatan Sekolah, rumah tangga, TTU, TTK, TIK di 10 kecamatan Sekolah, rumah tangga, TTU, TTK, TIK di 10 kecamatan
5 tatanan ber PHBS
Penerapan PHBS di 5 tatanan lebih di maksimalkan
F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
3
masyarakat terkait pengelolaa n sampah berbasis rumah tangga Mengetahu i jumlah 5 tatanan yang berPHBS
l
rumah tangga
Pemetaan PHBS
2013
Dinas Kesehatan
Mengetahu i jumlah 5 tatanan yang berPHBS
Pemetaan PHBS
2013
Dinas Kesehatan
Mengetahu i jumlah 5 tatanan yang berPHBS
5 tatanan ber PHBS
Penerapan PHBS di 5 tatanan lebih di maksimalkan
5 tatanan ber PHBS
Penerapan PHBS di 5 tatanan lebih di maksimalkan
Kajian media dilakukan dengan pengambilan data primer, responden yang diambil sebanyak 30 orang berasal dari 3 kelompok sasaran yakni 10 orang pria dewasa, 10 orang wanita desa dan 10 orang remaja pria/wanita. Sampel berasal dari desa-desa yang pernah dijadikan sampel studi EHRA, hasil pengumpulan data primer disajikan dalam bentuk diagram - diagram berikut :
DPo Dcu
Diagram Sumber Informasi atau Berita
PAPAN LAINNYA PENGUMUMA 5% N DI LINGKUNGAN 0%
TIDAK TAHU 0%
SURAT KABAR 18%
RADIO 9%
TELEVISI 68%
Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa masyarakat mendapat atau menjadikan televisi sebagai sumber informasi atau berita yang paling utama, kemudian disusul oleh surat kabar, radio, lainnya
Diagram Surat Kabar yang paling sering dibaca
KOMPAS
4%
BANJARMASIN POST
46% 46% 4%
F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
LAINNYA
l
TRIBUN
TIDAK/JARANG BACA SURAT KABAR
0%
Diagram Stasiun Radio yang paling sering didengar
TIDAK/JARANG DENGAR RADIO 46%
RADIO BERSUJUD 40%
LAINNYA (SEBUTKAN) 7%
GEMA MERATUS 7%
DPo Dcu
Diagram Stasiun yang paling sering dinonton
TIDAK TAHU, 0
TIDAK/JARANG NONTON TV, 3 TVRI, 0
LAINNYA , 20
RCTI, 30
RTV, 0
NET TV, 7 TV ONE, 13 SCTV, 27
METRO TV, 0
Diagram Jenis acara yang paling sering ditonton LAINNYA , 10
TIDAK TAHU, 3
INFOTAINMENT, 10
SINETRON, 27
F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
BERITA, 13 MUSIK POP, 23
KUIS, 0
MUSIK DANGDUT, 13
Diagram sumber informasi tentang sanitasi selain dari media massa
DPo Dcu
50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
47
18
7
0
4
11
2
7
0
0
2
2
Diagram Sumber Informasi yang dipercaya tentang sanitasi
PAPAN PENGUMUMAN /SPANDUK 5%
LAINNYA (SEBUTKAN) 5%
GURU/SEKOLAH ANAK 11% MEDIA MASSA (TV/RADIO/KOR AN) 16%
TOKOH AGAMA KELURAHAN 7% RT/RW 5%
PENYULUH KESEHATAN 51%
Diagram jenis pertemuan yang pernah diikuti TIDAK PERNAH IKUT 16% LAINNYA (SEBUTKAN) 5% PENYULUHAN KESEHATAN 23%
F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
PENGAJIAN 27%
l
ARISAN 25%
RAPAT RT 4%
Diagram penyuluhan atau sosialisasi yang diikuti
25 20 15 10 5 0
MASAL AH SAMP AH DAN KEBER SIHA … Series1 24
AIR LIMBA H DAN JAMBA N KELUA RGA 18
SALUR AN AIR KOTOR (DRAIN ASE)
2
STOP CUCI AIR LAINN TIDAK BUAN TANGA BERSIH YA ADA G AIR N (SEBUT BESAR PAKAI KAN) SEMBA SABUN RANG AN 8 20 12 4 12
DPo Dcu
Diagram kesenian tradisional yang biasa ditonton
LAINNYA (SEBUTKAN) 2%
TIDAK ADA 27%
TARI DAN NYANYI 30%
MADIHIN 11%
MAMANDA 0%
MASSUKKIRI 19% WAYANG 11%
Diagram kegiatan lingkungan yang pernah dihadiri
UPACARA ADAT MAPPANRE TASI 27%
F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
CERAMAH PENGAJIAN 35%
PERINGATAN HARI BESAR 18%
l
LAINNYA TIDAK ADA 7% (SEBUTKAN) 2%
MUSABAQAH TILAWATIL QUR’AN 7%
DPo Dcu
5. Ringkasan Eksekutif Kajian Sanitasi Sekolah
ACARA ULANG TAHUN TANAH BUMBU 4%