Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS)
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
Sistem Informasi di Pizza Hut
l
Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
P056101311.46
Fariza Anindya
P056101431.46
Juliana Maisyara
P056101451.46
Renaldo Prima
P056101541.46
DPo
Abdul Wahid Monayo
MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin hari semakin melekat pada kehidupan sehari-hari yang secara tidak langsung menimbulkan
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
dampak pada segala aspek kehidupan manusia. Salah satu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang adalah sistem informasi.
Sistem informasi menurut Wikipedia adalah kombinasi dari teknologi
informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Saat ini kebutuhan komputerisasi ini membantu perusahaan dalam
mempermudah komunikasinya dengan para stakeholder perusahaan, seperti yang dicontohkan dalam Industri makanan cepat saji
yaitu perusahaan
makanan cepat saji dari Italy menerapkan sistem informasi dalam kegiatan operasionalnya. Pizza hut memiliki sistem informasi dalam melayani
DPo
pelanggan untu order dine in, take away ataupun delivery.
1.2. Tujuan Penulisan
Mempelajari dan memahami sistem informasi pada industri makanan
yaitu Pizza Hut.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Informasi Menurut Alter (1992) sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (1993), sistem informasi adalah kmpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna. Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990) berpendapat bahwa sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. Sedangkan Hall (2001) berpendapat sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.
O’Brien (2005) menyatakan bahwa sistem informasi merupakan
kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai
DPo
jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban. Kelima hal tersebut merupakan komponen yang menyusun sebuah sistem informasi. Istilah sistem informasi juga sering dikacaukan dengan sistem informasi manajemen (SIM). Kedua hal ini sebenarnya tidak sama. Sistem informasi manajemen merupakan salah satu jenis sistem informasi, yang secara khusus ditunjukkan untuk menghasilkan informasi bagi pihak manajemen dan untuk pengambil keputusan (Kadir, 2003).
O’Brien (2005) menyebutkan bahwa sistem informasi memiliki tiga peranan penting untuk sebuah perusahaan, yaitu: a. Mendukung proses operasi bisnis b. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya c. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif Fungsi dari sebuah sistem informasi menurut O’Brien (2005) adalah:
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
a. Area fungsional utama yang mendukung keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen opeasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia
b. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktifitas, dan moral pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan
c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis
d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global
e. Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita
f. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis yang membentuk jaringan
Menurut Obrien (2009) tipe sistem informasi dapat dikelompokkan
DPo
menjadi dua bagian besar, yaitu Operational Support Sistem (OSS) dan Management Support Sistem (MSS). OSS sendiri terbagi lagi ke dalam tiga model, yaitu TPS (Transaction Processing Sistem), PCS (Process Control Sistem), ECS (Enterprise Collaboration Sistem). MSS juga terbagi dalam tiga model, yaitu MIS (Management Information Sistem), DSS (Decision Support Sistem) dan EIS (Executive Information Sistem). Menurut O’Brien (2005), secara konsep aplikasi sistem informasi yang diimplementasikan dalam dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa
cara.
Contohnya,
beberapa
jenis
sistem
informasi
dapat
diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen seperti
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Jenis Sistem Informasi
Berdasarkan
Gambar
1,
dapat
dilihat
bahwa
O’Brien
(2005)
mengklasifikasikan sistem informasi ke dalam dua kelompok besar, yaitu :
A. Sistem Pendukung Operasi (Operations Support Sistem)
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang
dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer. Pemrosesan lebih jauh oleh sistem informasi manajemen biasanya dibutuhkan. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi
DPo
bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan. sistem pendukung operasi ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1) Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing Sistem. 2) Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sistems) Merupakan bagian yang penting dari sistem pendukung operasi yang bertugas mengolah dan merekam data laporan dari transaksi bisnis, dengan dua prinsip dasar, yakni in batch processing dan in real-time (or online) processing. 3) Sistem Pengendalian Proses (Process Control Sistems)
Merupakan sistem yang bertugas mengawasi dan mengendalikan berbagai proses industrial. Contoh pada penyulingan minyak bumi, pembangkit listrik, dan sistem produksi baja. 4) Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration Sistems) Sistem kerjasama perusahaan (Enterprise Collaboration Sistem-ECS) adalah sistem informasi lintas fungsi yang mendukung dan meningkatkan
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
komunikasi, koordinasi dan kerjasama antara kelompok kerja/bisnis dalam sebuah perusahaan. Misalnya dalam hal ini antara induk dan anak perusahaan. Tujuan dari sistem ini adalah untuk mempermudah proses kerjasama, sehingga menjadi lebih efektif. Peralatan yang digunakan untuk mendukung sistem ini berupa alat komunikasi dan konferensi elektronik, serta alat manajemen kegiatan kerjasama. Alat komunikasi elektronik antara lain Electronic Mail (e-mail), pesan suara (voice mail), faks, publikasi Web dan sistem telepon internet. Alat-alat ini berfungsi untuk mengirimkan berbagai pesan, dokumen dan file dalam bentuk data, teks dan suara, bahkan multimedia, secara elektronik dan melalui jaringan komputer. Sedangkan alat konferensi elektronik berupa konferensi data (data conference), suara dan video (video conference), serta sistem perbincangan dan pertemuan elektronik (electronic meeting sistem). Alat manajemen kegiatan kerjasama berfungsi untuk membantu dalam pengelolaan kegiatan kelompok kerja. Software ini meliputi alat pembuatan kalender dan jadwal, manajemen tugas dan proyek, sistem
DPo
aliran kerja, serta manajemen pengetahuan. Organisasi-organisasi saat ini telah
bertransformasi
menjadi
internetworked
interprises
yang
menggunakan intranet, ekstranet dan internet untuk mendukung e-business operasional dan kolaborasi di dalam perusahaan, antar perusahaan dengan konsumen, supplier dan business partners lainnya (O’Brian, 2005).
B. Sistem Pendukung Manajemen (Management Support Sistem) Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer. Karena menyediakan informasi dan
memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan profesional bisnis adalah tugas yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen. Sistem Pendukung Manajemen dibagi empat bagian yaitu: 1) Sistem Informasi Manajemen (Management Information Sistems)
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan kepada para manajer dan professional bisnis. Contohnya kepada manajer penjualan yang dapat menggunakan informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses tampilan tentang keadaan hasil penjualan produk mereka dan dapat mengakses intranet perusahaan mengenai laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil penjualan yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan.
2) Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Sistems)
Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer secara langsung kepada seorang manajer dalam proses pengambilan/pembuatan keputusan. Seorang manajer produksi dapat menggunakan DSS untuk menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi seperti pada perusahaan manufaktur, dengan didasarkan pada perkiraan penjualan dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk.
3) Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information Sistems)
DPo
Merupakan suatu sistem informasi yang menyediakan informasi penting dari berbagai sumber internal dan eksternal yang mudah digunakan oleh para eksekutif dan manajer. Contohnya eksekutif puncak dapat menggunakan terminal layar sentuh untuk segera melihat dan atau menampilkan teks dan grafik yang mencakup bidang-bidang utama dari suatu organisasi dan daya saing kinerjanya.
4) Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing Sistems.
Sedangkan Kadir (2003) merangkum tentang fungsi masing-masing sistem yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Sistem
Fungsi
Sistem
Pemakai
Pemrosesan Menghimpun
Transaksi
(Transaction menyimpan
Processing Sistems / TPS) Sistem
dan Orang
yang
memproses
informasi transaksi
transaksi
Informasi Mengkonversi
data
yang Semua level manajemen
Manajemen (Management berasal dari TPS menjadi informasi
yang
berguna
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
untuk mengelola organisasi
l
Information Sistems / MIS)
dan memantau kinerja
Sistem
Pendukung Membantu
Keputusan
pengambilan Analis,
(Decision keputusan
Support Sistems / DSS)
manajer,
dan
dengan profesional
menyediakan
informasi,
model, atau perangkat untuk menganalisa informasi
Sistem Informasi Eksekutif Menyediakan (Executive
informasi Manajemen
tingkat
Information yang mudah diakses dan menengah dan atas
Sistems / EIS)
bersifat
interaktif,
mengharuskan
tanpa
eksekutif
menjadi ahli analisis
Expert Sistem (ES)
Menyediakan
pengetahuan Orang
yang
hendak
pakar pada bidang tertentu memecahkan masalah yang untuk membantu pemecahan memerlukan kepakaran masalah
Sistem
Otomasi Menyediakan fasilitas untuk Staf maupun manajer
DPo
Perkantoran
(Office memproses
Automation Sistem/ OAS)
maupun
dokumen
pesan-pesan
sehingga pekerjaan dapat
dilakukan secara efisien dan efektif
Menurut O’Brien (2005), selain jenis sistem informasi di atas, terdapat beberapa jenis sistem informasi lainnya, yaitu sebagai berikut: 1) Sistem Pakar Sistem berbasis pengetahuan yang menyediakan saran pakar dan bertindak sebagai konsultan pakar bagi para pemakai. Contoh: penasihat aplikasi kredit, pengawasan proses, dan sistem pemeliharaan diagnosis.
2) Sistem Manajemen Pengetahuan Sistem berbasis pengetahuan yang mendukung pembuatan, pengaturan, dan penyebaran pengetahuan bisnis dalam perusahaan. contoh: akses intranet ke praktik-praktik bisnis terbaik, strategi proposal penjualan, dan sistem pemecah masalah pelanggan. 3) Sistem Informasi Strategis
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
Mendukung operasi dan proses manajemen yang memberi perusahaan produk, layanan, dan kemampuan strategis sebagai keunggulan kompetitif. Contoh : perdagangan saham online, penelusuran pengiriman, dan sistem web ecommerce.
4) Sistem Bisnis Fungsional
Mendukung berbagai aplikasi operasional dan manajerial atas berbagai fungsi bisnis perusahaan. Contoh: sistem informasi yang mendukung aplikasi akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen operasi, dan manajemen sumber daya manusia.
Menurut Fuadi (1995), terdapat empat langkah untuk menyempurnakan
SI agar dapat diterapkan dengan sukses di perusahaan.
1. Menganalisa sistem. Misalnya, sistem apa yang ingin digunakan dan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Intinya, manajemen perusahaan harus memiliki perencanaan yang matang Oleh karena itu, perusahaan dapat melakukan peninjauan terlebih dahulu, sehingga dapat merekomendasikan jenis sistem baru yang cocok untuk dikembangkan.
DPo
Peninjauan tersebut mencakup pengetahuan tentang sistem lama dan berbagai masalah yang timbul dari penerapannya.
2. Merancang sistem. Setelah mengetahui jenis sistem yang dibutuhkan, manajemen perusahaan mulai merancang sistemnya. Oleh karena itu, sebaiknya manajemen perusahaan memiliki pengetahuan yang memadai tentang komponen sistem, cara mengoperasikannya, permasalahan yang ditimbulkan dan cara pemecahan permasalahan. Jika memungkinkan, manajemen perusahaan meminta bantuan seorang konsultan.
3. Menerapkan sistem. Manajemen perusahaan sebaiknya menerapkan sistem baru di perusahaannya secara bertahap. Menurut Pambudi (2003), terdapat beberapa tahapan dalam menata ulang investasi TI. a. Tahap
visi,
dimana
perusahaan
meninjau
kembali
tujuan
implementasi TI. Hal yang paling penting adalah adanya dukungan dari manajemen eksekutif perusahaan dan keterlibatan dari seluruh
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
end-user.
b. Tahap investasi. Perusahaan dapat menentukan jenis dan intensitas penggunaan fasilitas pengolahan, mengetahui peluang reaksi pelanggan, mengukur manfaat dan membuat account yang terpisah.
c. Tahap
kultivasi,
dengan
melakukan
pengawasan
terhadap
penerapan TI dan memperbaikinya jika tidak berjalan dengan semestinya.
d. Tahap memanen. Perusahaan perlu menyadari bahwa harus investasi di bidang TI memerlukan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, sebaiknya, perusahaan tetap berada di jalur yang benar dan
senantiasa
melaksanakan
hal-hal
yang
positif
agar
implementasi TI di perusahaannya membuahkan hasil.
4. Melakukan evaluasi sistem. Tahap ini merupakan tahap yang terakhir, dimana manajemen perusahaan merencanakan berbagai langkah strategi yang akan dijalankan perusahaan dan bagaimana penerapan sistem informasi yang ada dikembangkan. Setelah itu, manajemen perusahaan
DPo
senantiasa mengevaluasi penerapannya, sehingga dapat belajar dari kesalahan yang ada dan memperbaikinya. Dengan proses pembelajaran tersebut, diharapkan sistem informasi perusahaan akan semakin baik dari tahun ke tahun. Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti
(Kadir, 2003): 1. Perangkat keras (hardware): mencakup peranti-peranti fisik seperti computer dan printer 2. Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
3. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. 4. Orang: Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
berkaitan dengan penyimpanan data
l
5. Basis data (database): Sekumpulan table, hubungan, dan lain-lain yang
6. Jaringan computer dan komunikasi data: Sistem penghubung yang memungkinkan sumber dipakai secara bersama atau diakses oleh
DPo
sejumlah pemakai
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
Pizza Hut adalah restoran berantai dan waralaba makanan internasional yang mengkhususkan dalam pizza. Perusahaan ini didirikan pada 1958 oleh dua mahasiswa, Dan dan Frank Carney di Wichita, Kansas. Dia dibeli oleh
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
PepsiCo, Inc. pada 1977. Pizza Hut sekarang ini merupakan restoran pizza berantai terbesar di dunia, dengan hampir 12.000 restoran, kios pengantaranambil ke luar (delivery) di lebih dari 86 negara. Pizza Hut hadir di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1984, dan merupakan restoran pizza pertama di Indonesia. Saat ini, Pizza Hut mudah ditemui di kota-kota besar di seluruh Indonesia.
Pizza Hut mempunyai beberapa konsep restoran. Mulai dari restoran
yang hanya bisa makan di tempat (Dine In), yang tidak mempunyai layanan pengantaran. RBD (Restaurant Based Delivery) yang menyediakan layanan pengantaran, dine in (makan di tempat) atau pun pesan ambil (carry out). Namun kebanyakan toko baru merupakan konsep DEL/CO yang menyediakan hanya layanan pengantaran (delivery) dan pesan-ambil (carry out). Dan di Indonesia sendiri kebanyakan berkonsep RBD.
Pada umunya menu di pizza hut terbagi atas 3 jenis. Appetizer, main
dishes (pizza dan non pizza), serta dessert. Untuk appetizer atau makanan pembuka terdapat berbagai macam jenis salad dan makanan pembuka
DPo
lainnya seperti Garlic, Tomato Bruschetta, Breadstick, Chicken Wings dan Garlic Bread. Untuk main dishes, Pizza Hut menjual pizza dalam empat jenis ukuran, personal, small, medium, dan large. Namun, biasanya kebanyakan restoran menghilangkan jenis ukuran yang small. Ada beberapa jenis pizza Thin & Crispy Pizza, Stuffed Crust Pizza, Dippin’ Strips Pizza, The Edge Pizza, dan Pan Pizza. Dengan berbagai macam jenis topping disediakan (Pepperoni, Italian Sausage, Ham, Chicken, Red Onions, Black Olives, Green Peppers, Bacon, Mushroom, Beef, Pork, Tomatoes ) dan sebagai tambahan ada pula jenis yang spesial, yaitu Meat Lovers, Pepperoni Lovers,
Cheese Lovers, Veggie Lovers, Double Cheeseburger, Supreme, Super Supreme dan yang terbaru adalah Pizza Mia. Selain menu-menu pizza yang umum, dibuat juga pizza sesuai dengan wilayah masing-masing restoran berdiri disesuaikan dengan selera customer ataupun acara khusus. Seperti Sicilian pizza, Lasagna Pizza, Double Deep Pizza, ataupun Pizza yang dibuat menyambut Olimpiade
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
Beijing 2008 (Pizza dengan topping bebek peking, kentang giling dan keju) ataupun di Indonesia menyambut perayaan Hari Raya Idul Fitri ditawarkan pizza dengan topping kare.
Untuk main dishes selain pizza ditawarkan juga makanan lain yaitu;
Pasta. Chicken Pomodoro, Fettuccine Alfredo, Chicken Fettuccine Alfredo, Meat Lasagna, Spaghetti and Meat Sauce, Spaghetti dan Tomato Sauce. Di Indonesia sendiri tersedia Spaghetti dengan saus tuna dan jamur, dan menyesuaikan dengan lidah orang Indonesia yang menyukai rasa yang memiliki banyak bumbu. Karena di Indonesia makanan pokok adalah nasi tersedia juga selain spaghetti adalah nasi dengan siraman saus khusus. Seperti saus daging, saus ayam ataupun saus tuna dan jamur. Yang disesuaikan dengan lidah Indonesia.
Untuk dessert terdapat berbagai pilihan kue, pie dan puding.
Sedangkan untuk minuman tedapat pilihan minuman bersoda (coke), berbagai jus, fruit punch, limun, sirup, teh, milk shake dan biasanya di luar negeri terdapat juga bi. Penyajian minuman selain dalam personal gelas juga
DPo
ada dalam pitcher.
Dalam menunya terdapat juga menu paket khusus yaitu “Sensasi
Delight” yang menawarkan hidangan pizza dalam satu paket berdua atau pun berempat. Terdiri dari personal pizza, spaghetti (atau nasi), garlic bread, dan minuman (biasanya coke). Dengan harga berkisar 12 ribu-an per orang. Ada pula “Santai Sore” yang menyediakan berbagai menu dessert sebagai camilan sore. Dan di beberapa negara dengan mayoritas muslim biasanya terdapat paket all u can eat selama bulan ramadhan. Sebagai tambahan, di negara - negara muslim seperti Indonesia, Malaysia,
UEA, Pakistan, Turkis, dsb. Pizza Hut telah memiliki sertifikasi halal sesuai
DPo
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
dengan kondisi budaya setempat.
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. SISTEM INFORMASI DI PIZZA HUT Setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya sekarang ini sangat mengandalkan sistem informasi. Hal ini terbukti sangat efisien dan
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
dapat menambah pemasukan bagi perusahaan. Dalam kasus ini akan
dibahas mengenai sistem informasi di dalam perusahaan makanan yaitu Pizza Hut. Sumber yang kami ambil didapatkan dari website perusahaan secara global di www.pizzahut.com maupun Pizza Hut yang ada di Indonesia melalui website www.pizzahut.co.id.
DPo
Gambar 6. Tampilan Web Pizza Hut
Secara garis besar Pizza Hut menerapkan sistem Informasi
terpadu untuk menunjang keseluruhan kegiatannya. Penjelasan mengenai sistem informasi yang digunakan oleh Pizza Hut adalah sebagai berikut:
A. Operating Support System (OSS) Merupakan suatu sistem yang menghasilkan berbagai produk informasi untuk keperluan internal dan eksternal yang menunjang kegiatan operasi. Yang termasuk dalam OSS di Pizza Hut adalah sebagai berikut : 1. Transaction Processing System (TPS)
TPS di Pizza Hut menggunakan Point of Sale, yaitu suatu sistem yang menggunakan terminal elektronik cash register untuk menyimpan dan mengirim data entry penjualan kepada semua jaringan yang langsung terhubungi dengan komputer pusat dan dapat diproses untuk keperluan secara cepat atau periodik. Secara prinsip sistem operasional Pizza Hut merupakan aliran kerja yang
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
diterjemahkan secara baku ke proses otomatisasi. Pesanan pelanggan akan diterima oleh sistem point of sale (order station) yang akan dicatat oleh makaline station sebagai pengumpul data kolektif dan beberapa order station. Kemudian pesanan pelanggan akan diproses langsung oleh kitchen dengan hardcopy document transaksi sebagai perintah kerja. Semua data transaksi akan tersimpan dalam file server, sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan dipantau langsung oleh headquarter melalui jaringan WAN, sehingga merupakan satu kesatuan yang terintegrasi. Sistem ini merupakan kunci penting dalam transaksi pizza hut karena sistem ini merupakan kunci operasional dari pizza hut karena menghubungkan langsung antara database pelanggan
DPo
dengan database di perusahaan secara simultan.
Gambar 7.Transaction Process System Pizza hut memiliki layanan online yaitu Pizza Hut Delivery (PHD), layanan ini merupakan layanan khusus online daerah jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi dan Bogor. Layanan online ini
merupakan Inovasi dari pizza hut untuk layanan delivery dengan login ke website pesan online PHD, lalu untuk pemesanan, konsumen dapat register (untuk konsumen baru) terlebih dahulu dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Dengan adanya hal ini maka secara tidak langsung Pizza Hut telah melakukan pendekatan terhadap konsumennya, karena dengan
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
customer relation management yang dilakukan akan menciptakan loyalitas tersendiri bagi para konsumennya.
2. Enterprise Collaboration System (ECS)
ECS merupakan sistem yang berhubungan dengan komponen
eksternal perusahaan, dalam hal ini konsumen ataupun supplier dengan perusahaan. Sistem ini diperlukan untuk koordinasi dan pertukaran
DPo
informasi mengenai internal perusahaan.
Gambar 8. Enterprise Collaboration System
Gambar di atas adalah mengenai jenis sistem informasi enterprise
collaboration system yang digunakan oleh pizza hut yang ada di Indonesia. Dalam hal ini pizza hut mengumumkan kebutuhan tenaga kerja untuk ditempatkan di outlet-outletnya . Oleh karena itu Pizza Hut bekerja sama dengan pihak lain untuk memasang iklan kebutuhan tenaga kerja itu. Pizza Hut bekerja sama dengan perusahaan penyalurkerja yang ada di Internet. Hal ini terlihat pada http://www.bilaboong.com/2008/07/pt-sarimelatikencana-pizza-hut.html.
Contoh lain dari ECS ini bisa dilihat pada sistem internal saat memesan (Dine In) untuk pemesanan pizza, dimana saat konsumen memesan pizza, maka karyawan akan mencatatnya dalam kertas order lalu dimasukkan dicatat dalam sistem komputerisasi yang berada di restaurant yang telah terhubung dengan komputer yang berada di dapur dan pemesanan akan
DPo
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
langsung dibuat oleh bagian dapur.
3. Process Control Systems (Sistem Pengendalian Proses) Untuk pemakaian sistem informasi jenis ini, Pizza Hut menggunakannya dalam proses pencapuran bahan untuk kebutuhan pembuatan roti dan isinya. Misalkan dalam hal ini diatur komposisi campuran tepung terigu, air, pengembang roti, daging, keju dan beberapa bahan lain yang diperlukan dalam proses pembuatan Pizza Hut. Dalam proses pembuatannya sistem ini menggunakan beberapa sensor untuk mengatur banyaknya bahan- bahan
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
yang harus keluar. Kesemuanya harus memenuhi beberapa standar
kesehatan yang telah dibuat oleh perusahaan Pizza Hut. Berikut adalah
DPo
beberapa standar campuran dalam pembuatan produk
Gambar 9. Komposisi Pembuatan Pizza Hut
http://www.pizzahut.com/Files/pdf/Updatede%20Allergen%20List%2003.25.09. pdf
B. Management Support System (MSS) Merupakan suatu sistem yang dapat menyediakan manager end-user akan suatu produk informasi yang menunjang pengambilan keputusan setiap saat. 1. Management Information System ( MIS) Pizza Hut menggunakan MIS sebagai sistem dalam mengatur perusahaannya. MIS yang digunakan saat ini adalah Pizza Hut’s Field Manangement System yang berfungsi untuk membantu store manager dalam business forecasting,
inventory management dan human resources management. Aplikasi ini akan berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh perusahaan dalam pengambilan keputusan pada sistem penunjang keputusan perusahaan. Contoh lain yang digunakan oleh perusahaan adalah saat pemberian gaji karyawan setiap bulannya, analisi penjualan pizza setiap bulannya, lalu melihat produk pizza yang digemari setiap bulannya karena setiap bulan pizza hut pasti mengeluarkan produk baru, dan sistem pelaporan biaya yang akan dikeluarkan
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
pada setiap produknya. MIS ini berguna bagi para karyawan, basis data yang dimiliki perusahaan, sehingga semuanya ini menjadi penunjang dalan sistem informasi manajemen.
2. Decision Support System (DSS)
DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara interaktif dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya. Bagi Pizza Hut sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap store manager dapat memonitor performance sistem secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan management tool analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen persediaan. Contoh forecasting yang dapat dilakukan seperti pembukaan cabang baru dengan mempertimbangkan analisis SWOT maupun kondisi pasar yang dituju. Penggunaan
sistem
informasi
berbasis
komputer
(Computer-Based
Information System) yang digunakan oleh Pizza Hut untuk mendukung keseluruhan kegiatan perusahaan terlihat pada masing-masing bidang yakni:
- Menunjang operasi bisnis dalam hal:
DPo
•
Melayani transaksi penjualan
•
Membantu dalam me-record pembelian pelanggan
•
Melacak persediaan
•
Membayar gaji karyawan
•
Pembelian bahan baku
•
Mengevaluasi trend penjualan atau sales performance lainnya
- Menunjang
Pembuatan Keputusan
Manajerial
(managerial
decisionmaking). Dengan adanya aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan dalam peramalan bisnis, manajemen persediaan dan juga manajemen sumber daya manusia,
maka hal-hal tersebut dapat membantu manajer dalam membuat keputusan manajerial yang lebih baik serta memiliki strategic competitive advantage. Misalnya suatu pengambilan keputusan dalam hal pembelian bahan baku, apakah harus ditambah atau tidak dilanjutkan pembeliannya, dimana hal ini nantinya akan terkait dengan pengaturan persediaan sehingga pemborosan biaya tidak terjadi. Selain itu dengan adanya peramalan bisnis maka pihak
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
dibutuhkan saat ini dan di masa yang akan datang.
l
manajerial dapat mengambil keputusan investasi apa yang memang
Secara struktural, proses pembuatan keputusan manajerial terbagi atas beberapa tahap, yaitu:
- Identify problems and opportunities
Dalam hal ini Pizza Hut menangkap kesempatan untuk melayani pangsa pasar baru yaitu internet user karena perubahan perilaku konsumen dari offline ke online.
- Help generate and evaluate decision alternative
Aktivitas operasional diterjemahkan ke dalam sistem otomatis, seperti yang dapat dilihat didalam website, pelanggan dapat memilih jenis topping yang disukai. Dengan mengetahui jenis topping yang digemari konsumen saat itu, maka hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara yang efektif dalam menganalisa keunggulan superior dari suatu produk.
- Select course of action and monitor its implementation
Setelah mengetahui dan menganalisa hal-hal startegis yang mampu menciptakan keunggulan bersaing, maka tahap yang ketiga yaitu
DPo
menerapkannya pada perusahaan.
3. Executive Information System (EIS)
EIS menyediakan informasi bagi para pemegang saham ataupun top management mengenai beberapa data penjualan yang selalu update. Dalam hal ini bisa melalui trend penjualan, dimana top management dapat langsung mengawasi hasil penjualan dimanapun cabang Pizza Hut ini berada. Dengan begitu langkah- langkah urgent dapat langsung diambil demi menyelamatkan citra perusahaan.
Dari sistem informasi yang digunakan oleh Pizza Hut dapat diketahui bahwa pizza hut dapat menggungguli pasar di bidang strateginya. Dengan melihat banyaknya kegunaan dari pemanfaatan sistem informasi yang dilakukan oleh
Pizza Hut, maka dapat diketahui bahwa manfaat dari sistem informasi di perusahaan Pizza Hut adalah sebagai berikut : Sistem informasi ini berguna untuk mencapai tujuan pizza hut yaitu 100% customer satisfaction. Melalui websitenya dapat diketahui macam-macam produk yang dimiliki oleh pizza hut dan bila terdapat produk baru maka pizza hut akan segera memberitahukan kepada konsumennya.
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
Melalui websitenya pun terdapat fasilitas online order ke layanan pizza terdekat dan bisa mendapat kupon gratis bila pengiriman lewat dari
ketentuan yang berlaku. Hal ini dapat menarik pelanggan untuk memesan ke pizza hut karena fasilitas yang memudahkan konsumen untuk memesan makanan.
Setiap bulannya pizza hut dapat mengoreksi pilihan menu mana yang digemari oleh konsumen sehingga pizza hut selalu bisa mengeluarkan produk baru yang lebih diminati oleh konsumen. inovasi dan diferensiasi produk selalu memberikan terobosan baru untuk pizza hut.
Sistem informasi ini bisa mempercepat delivery order dalam keadaan fresh dengan harga yang sesuai. Sehingga bila order sampai ke konsumen, rasa fresh pizza itu masih ada dan tidak butuh waktu yang lama untuk menunggu delivery order itu sampai.
Keseluruhan sistem informasi yang mudah digunakan ini mendukung kinerja karyawan pizza hut sehingga kegiatan operasional perusahaan lebih mudah
dikerjakan. Potensi yang diberikan dari sistem informasi ini bisa dirangkum
DPo
dalam tabel berikut
Tabel 1. Potensi Strategi dari Sistem Informasi Pizza Hut
Peran StrategisHasil potensial dari penggunaan strategi sistem informasi sistem informasi Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan produktivitas dan kualitas dan fitur proses operasional efisiensi operasional
menurunkan biaya produk serta jasa.
dan
operasi.
kerja.
lingkungan
Produk Memperkenalka baru. n inovasi bisnis
atau jasa Pasar
dan usaha
baru,
pengaturan Produksi, distribusi
usaha.
atau proses lain
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
Membangu n sumber
Informasi strategis Sumber teknologi database. informasi strategis
l
yang baru.
DPo
informas i
dan kapabilitas.
MATRIKS KOMPONEN SISTEM INFORMASI DI PIZZA HUT
Hardware & Netware
PC , wireless
Input
Pemrosesan
Output
Penyimpanan
PC, terminal elektronik cash register
Monitor, struk pembayaran Hard drive/Hard disc, terminal cash register,file server
WAN, operating system
Program
Prosedur
Spesialis
User
Data
Produk Informasi
POS, File server
SOP
Customer service
Data customer
Harga jenis produk
WAN, operating system
POS
Graphical user interface
Customer service
Data customer
Harga, jenis produk
WAN, operating system
POS
Customer service
Data customer
Harga, jenis produk, jumlah pemesanan
Operating system
POS
Operator centre
Data customer
Data entry
IS manager, manager store
supervisor
Report business
Driver routing
DPo
Pengendalian
Media
SDM
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
Mesin
Aktifitas
Software
l
Sumberdaya
technical
Provides
IS Manager
KESIMPULAN
Dalam menjalankan perusahaannya, Pizza Hut memakai sistem informasi berupa point of sale untuk menunjang kegiatan operasionalnya. Pizza Hut juga memiliki website khusus untuk konsumen yang ingin melakukan pesanan. Pelanggan yang telah mendaftarkan dirinya di website Pizza Hut akan dicatat dan
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
disimpan dalam data pelanggan, yang nantinya akan bermanfaat dan digunakan perusahaan untuk memantau perilaku pembelian konsumen, misalnya pilihan menu yang dipesan sampai pada menu kesukaan yang banyak dipesan pelanggan. Layanan online inilah yang mendukung kegiatan operasional Pizza Hut,
khususnya bagi pemesanan Pizza Hut lewat Pizza Hut Delivery (PHD). Layanan yang mengedepankan kepuasan pelanggan tersebut, menciptakan kemudahan pemesanan pelanggan yang pada akhirnya akan menciptakan sikap loyal bagi setiap pelanggan Pizza Hut. Inilah peran sistem informasi manajemen yang diterapkan Pizza Hut dalam menjalankan usahanya, dan terbukti bermanfaat bagi
DPo
perusahaan untuk mengembangkan skala usahanya.
DAFTAR PUSTAKA
Alter, Steven. 1992. Information Systems: A Management Perspective. The Benjamin/ Cummings Publishing Company, Inc. Bodnar, George H., Hopwood, William S. 1993. Accounting Information System. 5th Edition, Prentice-Hall, Inc.
Dcu F ww CCo ww.wp rem wd a .nf wuainzc teP!D ae.rcdo 6F m .co TTr m iaria l
l
Fuadi, A. 1995. Langkah-Langkah Menuju Penyempurnaan Sistem Informasi. Majalah Manajemen. Edisi September-Oktober. Gelinas, Ulric J., Oram, Allan E., Wiggins, William P. 1990. Accounting Informaion Systems. PWS-KENT Publishing Company. Hall, James A. 2001. Accounting Information Systems. 3rd Edition, South Western College Publishing. http://id.wikipedia.org/wiki/Pizza_Hut diakses pada tanggal 7 November 2011
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Edisi 1. Penerbit Andi. Yogyakata O’Brien, JA and George Marakas 2009. Management Information System. Ninth Edition. McGraw-Hill.Inc. Boston. O’Brien. J. 2005. Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajerial. Edisi 12. Salemba Empat. Jakarta.
DPo
Pambudi, T. S. 2003. Menata Ulang Investasi TI. Majalah Swa (sembada). Edisi 23 Januari-5 Februari 2003. No. 02/XIX/23.