Lakon: Jurnal kajian sastra dan budaya vol. 1 no. 2 | Juli 2013
Diskriminasi imigran kulit putih berwarna dalam masa kebijakan multikulturalisme pasca penghapusan White Australia Policy Sandy Tieas Rahmana Poetrie Magister Kajian Sastra dan Budaya, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. E-mail:
[email protected]
Abstract This paper concern on the multiculturalism in Australia related to the immigration policy. Since the application of “White Australia Policy” which makes some restriction to people from other countries who are considered as different color and non-English speakers to come to Australia ended in 1907, the government attempts to eliminate the discrimination treatments to them all. This paper employs descriptive essay which was aimed to describe more about Australian multiculturalism after the end of “White Australia Policy”. The technique of data collection was literary study from some sources like journals and some news from internet. The writer took three cases have ever happened related to the multiculturalism in Australia to analyse the application of immigrants policy after “White Australia Policy” annulment. Those are Arabians beating in Sydney coast by Neo-Nazi, discrimination against Muslim minority and Africans by police in Victoria, and also Muslim demonstration because of Muhammad humiliation. The study revealed that “White Australia Policy” still can not completely be eliminated. Those three cases, it shows that there are still many discrimination treatments against coloured immigrants; on the other hand the government is still trying to implement a multiculturalism policy. Keywords: discrimination, multiculturalism, immigrants, White Australia policy.
berwarna. Kebijakan ini didasari oleh pemikiran
1. Pendahuluan
untuk
membentuk
suatu
negara
dimana
Menengok sejarah perkembangan Australia, pada
penduduknya adalah orang-orang dengan ras kulit
tahun 1901 pemerintahan Australia memberlakukan
putih saja. Masyarakat ras kulit putih dianggap
kebijakan yang berkenaan dengan imigan yang
superior dibandingkan dengan ras kulit berwarna.
masuk ke wilayah Australia. Kebijakan ini disebut
Namun pada tahun 1907 kebijakan White
“Immigration Restriction Act” atau yang dikenal
Australia
dengan sebutan “White Australia Policy”. Dapat
dengan alasan penguatan dalam bidang pertahanan
dilihat penggunaan istilah “restriction” yang dalam
dan ekonomi pemerintahan Australia. Sebagai
bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai sebuah
negara “benua imigran”, pemerintah Australia sulit
pembatasan. Pembatasan dalam hal ini adalah
untuk terus-menerus menerapkan kebijakan White
pembatasan terhadap imigran yang masuk ke
Australia Policy. Australia pada waktu itu sedang
Australia,
membutuh banyak pekerja untuk mendorong
terutama
untuk
orang-orang
kulit 8
Policy
ini
dipertimbangkan
kembali
Lakon: Jurnal kajian sastra dan budaya vol. 1 no. 2 | Juli 2013
pertumbuhan
ekonomi
mereka.
Kebijakan
tetap mempertahankan kebudayaan atau agama
pertahanan juga ingin agar ada kebijakan yang
masing-masing.
bersifat lebih plural atau sekuler. Para imigran diharapkan kekuatan
mampu
membantu
pemerintah
Australia
Penghapusan kebijakan White Australia
terwujudnya dalam
Policy
bidang
yang
digantikan
multikulturalisme
dengan
nyatanya
kebijakan
terlihat
tidak
pertahanan dan ekonomi. Secara resmi semangat
sepenuhnya menghapus adanya deskriminasi atau
multikulturalisme
diimplementasikan
dalam
pembedaan terhadap warga kulit berwarna. Masih
kebijakan
Australia
adanya
terjadi pasang surut hubungan antara warga kulit
tersebut.
putih dan warga kulit berwarna pasca penghapusan
Berbagai kebijakan yang cocok dengan situasi
kebijakan White Australia Policy. Oleh karena itu,
Australia yang kini beragam dan plural pun
penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh
diterbitkan oleh pemerintah negara itu.
mengenai aplikasi kebijakan multikulturalisme pasca
negara
penghapusan
White
Australia
setelah Policy
Secara umum diketahui Kebanyakan warga
penghapusan
White
Australia
Policy
oleh
Negara Australia adalah orang pendatang dan bukan
pemerintahan Australia. Adapun rumusan masalah
Suku Aborigin. keragaman ini disebabkan oleh
yang diambil penulis dalam makalah ini yaitu
banyaknya pendatang yang datang dari berbagai
bagaimana kebijakan multikulturalisme terhadap
belahan di dunia, yang bermukim, bekerja, belajar,
penduduk kulit berwarna di Australia pasca
atau mencari suaka di Australia Barat. Oleh karena
penghapusan White Australia Policy?
itu perbedaan bahasa, ras, budaya, agama dan
2. Metode
kepercayaan bukanlah hal yang asing di negara ini. Arus imigrasi inilah yang sangat memberikan andil terhadap
pertumbuhan
penduduk
Dalam
Australia.
penulisan
makalah
ini,
penulis
Meskipun orang Australia mempunyai asal-usul
menggunakan teknik studi pustaka dengancar
yang berbeda baik dalam hal etnis, agama dan ras,
mencari sumber-sumber yang relevan dengan topik
mereka diharapkan hidup damai antara yang satu
makalah yang penulis pilih, bisa berupa buku,
dengan yang lainnya. Terdapat kebijakan toleransi
artikel-artikel
dalam
internet,
terhadap kebudayaan dan bangsa yang berlainan
internasional.
Dalam
analisis
yakni adanya kebijakan Australia yang melindungi
makalah ini, penulis mengkaitkan kejadian atau
orang dari adanya diskriminasi. Kebijakan untuk
kasus-kasus yang terjadi di Australia dengan teori
bersikap toleran dan untuk melindungi kebudayaan
multikulturalisme yang relevan dan kemudian
dan kepercayaan yang berbeda tersebut disebut
dianalisis
kebijakan
diketahui.
multikulturalisme.
Kebijakan
multikulturalisme di Australia ini dimaksudkan untuk menjaga kerukunan antar sesama dengan 9
sehingga
terlihat
serta
jurnal
temuan
dalam
hasil
yang
ingin
Lakon: Jurnal kajian sastra dan budaya vol. 1 no. 2 | Juli 2013
yang dikehendaki oleh pemerintah Australia untuk
3. Kerangka teori
masuk dalam wilayah mereka yakni orang-orang
Pemberlakuan White Australia Policy
yang berasal dari Eropa, dan secara otomatis
Telah dijelaskan secara singkat dalam latar belakang
mengeliminasi orang-orang non-Eropa. Kebijakan
bahwa White Australia Policy adalah sebuah
ini mempunyai beberapa maksud, pertama Hal ini
kebijakan pemerintah dalam menyikapi besarnya
dimaksudkan agar keturunan Eropa bisa tetap
imigran yang masuk ke wilayah Australia. Kebijakan
berkembang di wilayah Australia tanpa dirusak
ini
adanya
dilakukan
dengan
cara
memberlakukan
pertumbuhan kulit
ras
berwarna
non-Eropa.
pembatasan terhadap imigran yang masuk ke
imigran
Australia, terutama untuk imigran-imigran kulit
kurangnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat
berwarna. Pada awalnya kebijakan ini ditujukan
golongan buruh kulit putih. White Australia Policy
kepada imigran-imigran dari negara Cina yang
akhirnya menjadi sebuah ideologi yang rasis. Kebijakan
jumlahnya yang sangat besar. Akhirnya seiring
akan
Kedua,
White
menyebabkan
Australia
Policy
ini
diberlakukan pada masa yang dikenal sebagai
berlaku untuk seluruh warga rasa kulit berwarna.
demam emas atau “gold rush” dimana ditemukan
Hal
bahwa
banyak emas di bumi Australia pada tahun 1851.
masyarakat ras kulit putih dianggap superior
Emas yang melimpah ruah ini mengundang banyak
dibandingkan dengan ras kulit berwarna, bahkan
imigran baik dari Eropa ataupun non-Eropa seperti
mereka tidak mengakui keberadaan ras Aborigin
Asia untuk berpindah ke tanah Australia. Persebaran
sebagai
Pemerintah
berita mengenai demam emas ini membuat jumlah
Australia yang mayoritas berasal dari Inggris ingin
pendatang meningkat. Pada dasarnya imigran mulai
membentuk sebuah negara yang penduduknya utuh
berdatangan
dari ras kulit putih. Hal ini menunjukkan adanya
pemerintahan Australia menyewa para imigran Asia
rasa ketakutan terhadap bangsa Asia yang jumlahnya
untuk
terus-menerus
terdapat
perkebunan dan peternakan (London, 1970: 7). Hal
kemungkinan besar di masa mendatang penduduk
ini meningkatkan jumlah imigran Asia terutama
kulit putih akan menjadi minoritas.
Cina secara besar-besaran. Dan menurut Barnard
perkembangan
ini
waktu
disebabkan
penduduk
akhirnya
adanya
asli
meningkat
kebijakan
ideologi
Australia.
sehingga
pada
abad
dipekerjakan
ke
(labour
19
ketika
movement)
para
di
ini
Marjorie (1976) dalam bukunya “History of
mempunyai sebuah instrumen yang dinamakan
Australia” bahwa “Immigrant Act” pada tahun 1855
“Dictation test” yang harus dilalui oleh para imigran.
merupakan awal dari kemunculan peraturan yang
Tes ini merupakan sebuah tes tulis dan wawancara
bersifat rasis.
Kebijakan
White
Australia
Policy
untuk mengetes para imigran atas kemampuan
Namun, pada tahun 1973 kebijakan White
mereka menggunakan bahasa di salah satu negara
Australia Policy diberhentikan. Karena sebagai
Eropa (Jupp. 1991: 48). Hal ini jelas terlihat bahwa
negara benua imigran, pemerintah Australia tidah 10
Lakon: Jurnal kajian sastra dan budaya vol. 1 no. 2 | Juli 2013
bisa memberlakukan kebijakan ini lagi. Semakin
Kymlicka
dalam
banyak imigran masuk dan mereka tidak hanya
Multikultural”
berasal dari ras kulit putih, sehingga kebijakan
multikulturalisme sebagai akibat dari munculnya
White Australia Policy tidak lagi dianggap sesuai
‘minoritas bangsa’ dan juga ‘kelompok etnis’. Ia
untuk Australia.
menyebut negara sebagai Negara multikulturalisme
lebih
bukunya
“Kewargaan
menitikberatkan
definisi
ketika sekelompok bangsa-bangsa tertentu masuk
N egara Multikulturalisme menurut
dari suatu negara yang lebih besar, atau ketika
Kymlicka
sekelompok masyarakat telah melakukan imigrasi
Multikulturalisme yang merujuk pada sebuah spirit,
dan masuk ke suatu negara (2011: 13-14). Dapat
etos, dan kepercayaan bahwa kelompok-kelompok
disimpulkan bahwa yang disebut sebagai negara
etnik atau budaya (ethnic and cultural group) dapat
multikulturalisme itu apabila anggotanya berasal
berdampingan secara damai yang ditandai dengan
dari berbagai bangsa (negara multibangsa) atau telah
kesediaan untuk menghormati budaya lain (KID,
beremigrasi dari berbagai bangsa (negara polietnis).
2004), mengusung kebutuhan tiap-tiap masyarakat
Multikulturalisme dalam konteks ini lebih fokus
tertentu
untuk mengakomodasi perbedaan-perbedaan etnis
akan
pengakuan
identitas
mereka.
Faktanya, kita semakin sering dihadapkan pada
dan
bangsa
sebagai
perjuangan
besar
untuk
kelompok-kelompok minoritas yang menuntut
membuat demokrasi yang lebih toleran dan inklusif
pengakuan atas identitas mereka serta diterimanya
(2011: 26).
perbedaan budaya mereka (Kymlicka, 2011: 13). Konsep
multikulturalisme
Multikulturalisme di Australia
memiliki
karakteristik celebrating diversity dan negosiasi
Masyarakat yang plural tidak otomatis menjadi
terhadap perbedaan. Suatu kelompok masyarakat
multikulturalisme. Multikulturalisme menekankan
memerlukan pengakuan atas identitas mereka. Hal
keanekaragaman kebudayaan dalam kesederajatan.
ini yang janjikan oleh multikulturalisme dimana
Tidak ada satu budaya pun yang mendominasi
setiap individu atau kelompok bisa mengekspresikan
dalam
siapa
Jika
demikian, dominasi maupun peleburan diasumsikan
multikulturalisme berjalan sesuai dengan tujuannya,
tidak terjadi dalam konteks multikulturalisme.
masyarakat akan bersikap toleran, beradaptasi,
Visualisasinya adalah seperti salad bowl di mana
memberikan kesempatan serta menghargai satu
berbagai
sama lain yang berbeda identitas. Kymlicka (2011)
identitasnya bukan melting pot yang menghilangkan
mengemukakan terdapat dua aspek munculnya
latar belakang dan menghasilkan identitas baru hasil
multikulturalisme, yakni migrasi yang masuk ke
peleburan (Rira, 2012).
mereka
dalam
masyarakat
plural.
masyarakat
unsur
plural
menyatu
tersebut.
tanpa
Dengan
kehilangan
Istilah multikulturalisme mulai muncul di
suatu daerah dan adanya kebanggaan sebagai
Australia pada tahun 1973 yang disampaikan oleh
minoritas 11
Lakon: Jurnal kajian sastra dan budaya vol. 1 no. 2 | Juli 2013
Al
Grassby
selaku
menteri
keimigrasian
Australia sudah berjalan dengan baik atau bahkan
pemerintahan, yang didefinisikan oleh Wollacott
pengaruh kebijakan White Australia Policy masih
sebagai “a policy that encourage migrant groups to
terasa dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan
embrace their ethnic culture, provide that they abide by
pemerintah Australia.
Australian Laws” (2012:295). Sama halnya dengan
Wicaksono (2006) melihat masih adanya
apa yang dikemukakan oleh Kymlicka, Grassy
perlakuan diskriminatif warga kulit putih, yang
menyebut
suatu
sebenarnya juga merupakan pendatang, terhadap
masyarakat yang menikmati kebebasan dalam
orang-orang Aborigin dan komunitas-komunitas
menunjukkan
Muslim atau Arab di Australia. Hal ini terjadi
multikulturalisme
sebagai
perbedaan-perbedaan
kewarganegaraan dan etnis (Wollacott, 2012: 295).
dikarenakan
Multikulturalisme di Australia pada tahun
selain
menunjukkan
bermotif
motif
politik
ekonomi dan
juga
kekuasaan.
1997 meliputi empat aspek kebijakan yakni social
Peristiwa tragis pada tanggal 11 Desember 2005
cohesion, cultural identity, equality of opportunity and
menjadi
equal responsibility dan participate in Australian
masyarakat Australia berkulit putih melakukan
society
Namun,
penyerangan terhadap orang-orang yang dianggap
berdasarkan hasil penelitian yang dilansir oleh
keturunan Arab di pantai Sidney. Kerusuhan yang
pemerintah
Australia
anggapan
pecah pada hari Minggu di wilayah selatan Sydney,
masyarakat
Australia
konsep
seperti Cronulla Beach, Maroubra Beach, dan
multikulturalisme yang berjudul “Multiculturalism
Botany Bay di pinggiran kota terbesar di negara
for Australians”, hasil menunjukkan bahwa masih
berpenduduk
banyak masyarakat yang belum mengetahui konsep
mengakibatkan 31 orang cidera (Media Indonesia
secara
Online, 2005). Kelompok-kelompok yang terlibat
(Wollacott,
jelas
2012:
mengenai
297).
mengenai mengenai
multikuturalisme
yang
diterapkan di negara mereka.
salah
satu
lebih
contoh
dari
20
dimana
juta
ribuan
jiwa
itu
dalam penyerangan tersebut adalah kelompokkelompok Neo-Nazi dan kelompok pengagung kulit
4. Pembahasan dan analisis
putih (penganut White Australia Policy). Pada kenyataannya walaupun disangkal oleh
Di bagian pembahasan dan analisis dalam makalah
beberapa
ini, penulis akan menyajikan beberapa contoh
kerusuhan di Pantai Sidney memang melibatkan
kejadian-kejadian atau kasus yang berkaitan dengan
unsur rasisme didalamnya dan mungkin juga unsur
penerapan
oleh
agama (anti-Muslim). Wicaksono (2006) melihat
pemerintah Australia pasca penghapusan kebijakan
bahwa Pemerintah Australia sebenarnya menyetujui
White Australia Policy. Dalam pembahasan ini
adanya rasisme melalui kebijakan-kebijakannya yang
nantinya
kebijakan
tegas terhadap imigran, pengungsi, dan keamanan
multikulturalisme yang diterapkan pemerintahan
nasional. Juga pemberlakuan undang-undang anti-
konsep
akan
multikulturalisme
terlihat
apakah
12
pihak
dari
pemerintaha
Australia,
Lakon: Jurnal kajian sastra dan budaya vol. 1 no. 2 | Juli 2013
terorisme yang menimbulkan ketidakpercayaan
mendeportasi
pelaku-pelaku
warga Autralia kulit puttih terhadap orang-orang
melakukan
keturunan Arab dan Muslim di Australia. Hal ini
bahwa para pengunjuk rasa justru mencoreng dan
bisa jadi salah satu penyebab terjadinya kerusuan
merusak kebijakan multikulturalisme yang telah
Pantai Sidney.
diterapkan di Australia. Menurut Chris Bowen
keanarkisan.
yang
Mereka
terbukti
menganggap
Menurut Saakshi O. Juneja, seorang feminis
selaku Menteri keimigrasian menganggap peristiwa
yang berdomisili di India, memastikan bahwa
ini dianggap bukan merupakan sebuah upaya
keanekaragaman budaya dan ras di Australia
multiklturalisme, namun atas nama anarkisme dan
berpengaruh besar terhadap tumbuhnya benih
kejahatan (ABC Radio Online: 2012). Hal ini
rasialisme (dalam Wicaksono, 2006). Mayoritas
didukung oleh statemen yang dilontarkan oleh
penduduk pendatang merupakan orang berkulit
Perdana Menteri Australia Julia Gillard “Apa yang
putih yang secara kompak menentang kebijakan
kita lihat di jalanan kota Sydney pekan lalu,
imigrasi, Hal ini menegaskan bahwa penyakit
bukanlah
rasialisme
ekstremisme”. Ia juga menambahkan bahwa segala
masih
saja
menggejala
kebijakan White Australia Policy
walaupun
sudah dihapus.
multikulturalisme,
perdebatan
Konsep multikulturalisme di Australia mungkin bisa
dan
perbedaan
melainkan
harusnya
dapat
diselesaikan dengan damai (Adiputri, 2012).
berjalan di tingkatan pemerintahan, namun dalam
Merujuk pada apa yang telah dikemukakan
tingkatan masyarakat umum belum bisa dikatakan
oleh Kymlica (2011), multikulturalisme memiliki
berjalan dengan baik. Hal ini dimungkinkan adanya
karakteristik celebrating diversity dan negosiasi
ketidakfahaman terhadap konsep multikulturalisme,
terhadap perbedaan. Dikaitkan dengan apa yang
seperti apa yang telah disampaikan oleh pemerintah
terjadi di Australia, konsep ini belum bisa
Australia dalam penelitian mereka “Multiculturalism
dijalankan
for Australians”
kerusuhan yang berbau rasisme masih banyak
Pemerintah Australia tidak serta merta
ditemui.
dengan
Padahal,
baik.
dalam
Peristiwa-peristiwa
konteks
pemikiran
mendukung kebijakan yang melarang adanya
Kymlicka definisi multikulturalisme lebih fokus
imigrasi.
untuk mengakomodasi perbedaan-perbedaan etnis
Pemerintah
Australia
berusaha
menetapkan konsep multikulturalisme di Australia
dan
dengan benar. Salah satu contohnya adalah kejadian
membuat demokrasi yang lebih toleran dan inklusif.
kerusuhan pada saat unjuk rasa warga Muslim yang
Kasus pengeroyokan warga dari etnis Arab menjadi
menuntut penghinaan terhadap Nabi Muhammad
satu bukti bahwa masyarakat Australia kulit putih
SAW. Pemerintah Australia sangat kecewa dengan
belum mampu mengakomodasi perbedaan dan
adanya kerusuhan yang anarkis tersebut. Tanpa
bersikap toleran kepada imigran-imigran lain yang
melihat ras dan agama para pengunjuk rasa,
berasal dari etnis dan agama yang berbeda.
pemerintah Australia memutuskan untuk segera 13
bangsa
sebagai
perjuangan
besar
untuk
Lakon: Jurnal kajian sastra dan budaya vol. 1 no. 2 | Juli 2013
Kasus rasial secara spesifik dirasakan oleh
harusnya
dapat
memahami
konsep
kaum minoritas Muslim dan Afrika yang berada di
multikulturalisme dengan menghargai dan saling
Australia. Pelakunya kali ini bukan masyarakat
bertoleransi dengan adanya perbedaan yang ada
Australia kulit putih pada umumnya seperti pelaku
disekeliling mereka. Empat aspek multikulturalisme
pengeroyokan orang keturunan Arab pada tahun
yang digagas oleh pemerintah Australia yang
2005, namun pelakunya yakni aparat polisi yang
meliputi social cohesion, cultural identity, equality
merupakan bagian dari pemerintah Australia.
of opportunity and equal responsibility dan
Kejadian ini baru saja terjadi pada Agustus 2012
participate in Australian society (Wollacott, 2012:
lalu, ketika aparat kepolisian bagian Victoria sering
297) belum bisa terealisasi secara menyeluruh
merazia komunitas muslim dan imigran asal Afrika.
kepada seluruh imigran yang ada tanpa ada
Stiap melewati jalur tertentu di wilayah Victoria,
pembedaan
aparat polisi selalu melakukan pemeriksaan dengan
pengaruh kebijakan White Australia Policy, yang
cara mencecar komunitas Muslim and orang asal
menganggap kulit putih lebih superior daripada
Afrika dengan banyak pertanyaan seolah-olah
orang-orang kulit berwarna, masih melekat kuat
mereka berpotensi melakukan tindak pidana.
sebagai
Seorang pengacara Melbourne bernama Tamar
berkembang dalam pemikiran penduduk Australia
Hopskin
kulit putih.
mengemukakan
jika
terbukti aparat
atau
sebuah
deskriminasi.
ideologi
yang
Seolah-olah
terus-menerus
kepolisian telah melakukan kebijakan deskriminasi
5. Simpulan
(rasial), itu artinya mereka telah melanggar UndangUndang
Federasi
mengenai
deskriminasi
ras Penghapusan
(Mardani, 2012).
pembatasan
Contoh-contoh kasus diatas menunjukkan
White imigran
Australia yang
Policy
digantikan
atau dengan
bahwa pemberlakuan kebijakan multikulturalisme
kebijakan multikulturalisme di Australia diharapkan
di Australia belum cukup bisa berjalan dengan baik.
mampu mengahapuskan segala deskriminasi dan
Namun
menumbuhkan
pada
dasarnya
pemerintah
telah
sikap
toleran
serta
membina
mengalakkan kebijakan multikulturalisme ini untuk
kerukunan antar imigran yang berasal dari negara-
dapat diterapkan di seluruh wilayah Australia yang
negara
memang mayoritas penduduknya adalah pendatang.
perkembangannya,
Dari beberapa contoh diatas mungkin dapat ditarik
belum bisa diterapkan secara menyeluruh dalam
suatu kesimpulan bahwa baik pemerintah Australia
masyarakat. Terdapat beberapa kejadian atau kasus
sendiri atau masyarakat Australia secara menyeluruh
yang menggambarakan tetap eksisnya deskriminasi
terutama penduduk berkulit putih kurang bisa
baik warna kulit, ras, etnis ataupun agama, seperti
memahami
konsep
tragedi pengeroyokan orang keturunan Arab di
multikulturalisme secara penuh. Semua pihak
Pantai Sidney pada 11 September 2005, kerusuhan
dan
menerima
14
yang
berbeda. kebijakan
Namun,
dalam
multikulturalisme
Lakon: Jurnal kajian sastra dan budaya vol. 1 no. 2 | Juli 2013
unjuk rasa para Muslim karena adanya penghinaan
Jupp, James. 1991. Immigration. Sidney: Sidney
terhadap Nabi Muhammad, serta deskriminasi rasial
University Press and Oxford University Press
secara terang-terangan oleh aparat kepolisian bagian
Australia.
Victoria terhadap kaum minoritas Muslim dan
KID, Pustaka. 2004. Multikulturalisme Indonesia:
imigran keturunan Afrika. Kurang faham dan
Jawaban terhadap Kemajemukan.
kurang terimanya masyarakat terhadap konsep
http://www.komunitasdemokrasi.or.id/comme
multikulturalisme
nts.php?id=P18_0_3_0_C. Diakses pada 17
tercapainya
turut
tujuan
andil
pemerintah
dalam
kurang
menerapkan
Januari 2013.
kebijakan tersebut. Pengaruh White Australia Policy
Kymlicka, Will. 2011. Kewargaan Multikutural.
masih terbawa sampai saat ini sehingga secara
Jakarta: LP3ES
keseluruhan penduduk Australia kulit putih belum
London, H.I. 1970. Non-White Immigration and
melihat orang-orang kulit berwarna secara setara
the ‘White Australis’ Policy. Sidney: Sidney
sehingga belum bisa untuk saling menghormati dan
University Press.
toleransi.
Mardani, Dewi. 2012. Komunitas Muslim Jadi Korban Rasial Polisi Australia. Republika
Daftar Acuan
Online Edisi 28 Agustus 2012. http://www.republika.co.id/berita/dunia-
ABC Radio Online. 2012. Pengunjuk rasa yang
islam/islam-mancanegara/12/08/27/m9etp8-
bukan warga negara Australia terancam
komunitas-muslim-jadi-korban-rasial-polisi-
dideportasi.
australia
http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2
Media Online Indonesia. 2005. Terkait Kerusuhan
012-09-18/pengunjuk-rasa-yang-bukan-warga-
Sydney, RI Belum Keluarkan 'Travel
negara-australia-terancam-
Warning”.
dideportasi/1016948. Diakses pada 16 Januari
http://www.perspektif.net/article/article.php?ar
2013.
ticle_id=222. Diakses pada 17 Januari 2013.
Adiputri, Novi C. 2012. PM Australia Sebut Aksi
Rira. 2012. Multikulturalisme: Pengakuan atau
Demo 'Innocence of Muslims' Ekstremisme.
Pengaburan Identitas Masyarakat?
DetikNews Edisi 20 Spetember 2012.
http://kkcygnet.wordpress.com/2012/06/29/m
http://news.detik.com/read/2012/09/20/140647/20
ultikulturalisme-pengakuan-atau-pengaburan-
27716/1148/pm-australia-sebut-aksi-demo-
identitas-masyarakat/. Diakses pada 16 Januari
innocence-of-muslims-
2013.
ekstremisme?nd771108bcj. Diakses pada 16
Soebantardjo. 1958. Sari Sedjarah Asia-Australia.
Januari 2013.
Jogjakarta: Bopkri
15
Lakon: Jurnal kajian sastra dan budaya vol. 1 no. 2 | Juli 2013
Wollacott et. al. 2012. History for the Australian
asialisme-di-australia.html. Diakses pada 16
Curriculum 10. London: Cambridge
Januari 2013.
University Press. Wicaksono, Dani. 2005. Rasialisme di Australia. http://daniwicaksono.blogspot.com/2006/11/r
16