Disampaikan oleh: Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Rakernas GP Jamu 2016
LATAR BELAKANG INDONESIA
Potensi
Alam Kekayaan Hayati
Jamu
- Populasi (Pasar) - Daya Beli Masyarakat
Warisan
Candi
Pustaka
Riskesdas 2010
50% menggunakan jamu
96% di antaranya merasakan manfaatnya
30.000 spesies tanaman 9600 bermanfaat
300 sebagai BBO dan BBOT
2
Warisan budaya
Bukti Empiris
Memiliki Keunggulan Komparatif
Digunakan secara luas
Dimensi Manfaat : Kesehatan – Ekonomi – Sosial Budaya
DIMENSI MANFAAT KESEHATAN OT sebagai penunjang Sistem Kesehatan Nasional Promotif
Obat Tradisional Jamu
Preventif Menurunkan angka kesakitan
Kuratif
(Yang sehat minum jamu, supaya tetap sehat)
Rehabilitatif
Menurunkan biaya kesehatan
Pengembangan Bahan Baku Obat Tradisional Sampai Penemuan Obat Baru
Kemurnian, kompleksitas
Fraksi bio aktif
Senyawa
Fraksi Ekstrak
Simplisia
Bahan Baku Tanaman
Fraksionasi Isolasi dan Fraksionasi sintesis Ekstraksi dan dan Skrining fraksionasi molekular ekstraksi
Pengolahan pasca panen
Nilai Tambah
Visi dan Misi Presiden
9 Agenda prioritas (NAWACITA): Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia
Program Indonesia Sehat Renstra 2015-2019 Paradigma Sehat
Penguatan Yankes
JKN
Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan (Alkes) L O N G
Farmasi
Latar Belakang
Alat Kesehatan
L O N G
RnD
RnD
V A L U E C H A I N F A R M A S I
Uji Klinik
• Terdapat 206 industri farmasi. • Industri domestik mendominasi pangsa pasar obat nasional (76%). • 95% bahan baku obat masih diimpor
Intermediat
BBSF
Formulasi
Manufaktur
Distribusi dan Ekspor
Tujuan dan Manfaat
1
Menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alkesdalam rangka JKN.
2
Mendorong keterjangkauan harga obat di dalam negeri dan meningkatkan daya saing pasar dalam negeri maupun ekspor.
3
Mendorong penguasaan teknologi dan inovasi.
4
Mempercepat kemandirian dan pengembangan produksi bahan baku obat dan alat kesehatan.
PokokPokok Kebijaka n
• Terdapat 95 industri. • Memproduksi 60 jenis dengan teknologi middle-low dengan kelas resiko rendah-menengah. • Lebih dari 90% masih di impor. • Pertumbuhan pasar Alkes dalam negeri sebesar 12% per tahun. 1. Membuat action plan pengembangan industri farmasi dan alkes. 2. Pengembangan riset sediaan farmasi dan alkes. 3. Meningkatkan ketersediaan bahan baku natural dan kimia dasar dan komponen pendukung industri farmasi alkes. 4. Merumuskan kebijakan yang mendorong investasi industri farmasi dan alkes. 5. Meningkatkan kemampuan industri farmasi dan alkes. 6. Merumuskan kebijakan perdangangan dalam negeri dan luar negeri yang mendukung pengembangan industri farmasi dan alkes. 7. Merumuskan kebijakan fiskal untuk industri farmasi dan alkes
V A L U E
Uji Klinik
C H A I N
Material & Komponen
Manufaktur
Distribusi dan Ekspor
Lab Uji
A L K E S
DIMENSI MANFAAT EKONOMI • Meningkatkan daya saing industri dan usaha obat tradisional • Meningkatkan produksi obat tradisional yang aman, bermutu dan bermanfaat. • Meningkatkan ekspor obat tradisional.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 Pergerakan barang, modal, jasa, investasi dan orang yang telah disepakati akan bebas keluar masuk di antara negara anggota ASEAN.
Peluang: peningkatan ekspor ke Pasar ASEAN
Tantangan: kesiapan menghadapi pasar bebas MEA
Basis Produksi
KONDISI AKTUAL ERA JKN Industri/Usaha OT harus meningkatkan performance
Masyarakat menengah bawah
Masyarakat menengah - atas
Back to nature
• Praktis • Enak • Penampilan OK
• Suka jamu
• Puskesmas (pelayanan obat)
Peningkatan Daya Saing Obat Tradisional o Penguatan regulasi o Produk memenuhi standar dan persyaratan o Peningkatan mutu SDM sarana o Inovasi
Sarana
o Penguatan kerja sama lintas sektor A-G-B-C o Dukungan Pemda o Pengembangan komprehensif hulu-hilir
Pembina
Daya Saing OT
Stake holder lain
o Penguatan SDM Pembina o Peningkatan mutu perizinan o Peningkatan mutu data dan pelaporan o Binwasdal sesuai peraturan
Masyarakat
o Pemanfaatan OT untuk preventif Bude Jamu o Pelestarian budaya o Cinta produk OTK Indonesia
DIMENSI MANFAAT SOSIAL BUDAYA • Melestarikan budaya minum jamu. • Penggunaan obat tradisional dengan pendekatan keluarga. • Pemberdayaan masyarakat.
Gernas Bude Jamu Jamu sebagai pilihan pertama untuk menjaga kesehatan dan kebugaran keluarga
PARADIGMA SEHAT Promotif-preventif sebagai pilar utama kesehatan
Pemberdayaan masyarakat
Indonesia Sehat
KEBIJAKAN OBAT TRADISIONAL NASIONAL (KOTRANAS) 2007 Tujuan: 1. Mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan ramuan tradisional secara berkelanjutan 2. Menjamin pengelolaan potensi alam Indonesia agar memiliki daya saing 3. Tersedianya obat tradisional 4. Menjadikan obat tradisional sebagai komoditi unggul
KESIMPULAN Pemerintah Kementerian Kesehatan
Industri OT memenuhi standar dan persyaratan • Mendorong dan mendukung pemanfaatan OT untuk meningkatkan derajat kesehatan, ekonomi dan melestarikan sosial budaya
Industri yang berdaya saing