DINAMIKA KELOMPOK
Hak Cipta © Pada: Lembaga Administrasi Negara EdisiTahun 2014
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Jl. Veteran No. 10 Jakarta 10110 Telp. (62 21) 3868201-06 Ext. 193, 197 Fax. (62 21) 3800188
Jakarta – LAN – 2014
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR Kebijakan pemerintah tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) telah menghasilkan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kategori 1 dan Kategori 2 di lingkungan pemerintah. Karakteristik utama CPNS Kategori 1 dan Kategori 2 adalah pengalaman yang telah dimiliki dalam bidang pekerjaannya selama menjadi tenaga honorer. Untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) menuntut mereka untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan sebagai bagian dari masa percobaan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut di atas, Lembaga Administrasi Negara telah menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS Golongan I, Golongan II, dan Golongan III Yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2. Tujuan penyelenggaraan Diklat Prajabatan ini adalah membekali CPNS tersebut dengan pengetahuan agar dapat memahami perannya sebagai pelayan publik yang baik. Dalam rangka untuk melengkapi modul-modul Diklat Prajabatan yang ada, maka LAN telah menyempurnakan beberapa substansi yang dianggap sudah tidak relevan diganti dengan konten yang lebih relevan dengan tetap memperhatikan Undang-Undang ASN sebagai acuan. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada editor yang telah menyesuaikan isi modul ini. Dan kepada Widyaiswara, pengelola, dan peserta Diklat, kami harap dapat memanfaatkan modul ini sebaik-baiknya.
Jakarta,
September 2014
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA, ttd AGUS DWIYANTO
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...........................................................................iii DAFTAR ISI... ........................................................................................ v BAB I
PENDAHULUAN... ............................................................ 1 A. Latar Belakang... ......................................................... 1 B. Deskripsi Singkat........................................................ 3 C. Tujuan Pembelajaran ..................................................... 4 D. Pokok Bahasan ........................................................... 5 E. Fasilitas/Media... ......................................................... 5
BAB II
MENGENAL DIRI DAN MENGENAL ORANG LAIN .........................................................................6 A. Simulasi dan Latihan ..................................................... 6 B. Naskah Pegangan...................................................... 19
BAB III
SOSOK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) ... ................. 25 A. Simulasi dan Latihan ................................................... 25 B. Naskah Pegangan...................................................... 47
BAB IV
PROSES PEMBELAJARAN DALAM DINAMIKA KELOMPOK ............................... 58 A. Belajar Dengan Mengerjakan ... .................................. 58 B. Penilaian Kegiatan Dinamika Kelompok ... ................ 61
v
BAB V
PENUTUP ... ....................................................................... 67 A. Rangkuman ... .............................................................. 67 B. Tindak Lanjut Pengembangan .................................... 68
vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peter Kline, penulis buku The Everyday Genius, sebagaimana dikutip oleh Dryden dan Vos dalam bukunya The Learning Revolution, menyatakan bahwa "Learning is most effective when it's FUN". Menyenangkan berarti seluruh komponen fisik dan non-fisik kita bebas dari tekanan. Menyenangkan berarti kita berada dalam keadaan yang amat relaks, tidak ada sama sekali ketegangan yang mengancam diri kita di sudut-sudut terkecil dalam diri nonfisik dan fisik kita. Menyenangkan juga berarti diri kita berada dalam keadaan yang benar-benar lepas dan bebas. Suasana santai dan menyenangkan ini merupakan suasana yang kondusif untuk terjadinya interaksi antar peserta Diklat dan antara peserta dengan lingkungannya. Karena itu, pada awal program Diklat, perlu dilakukan kegiatan Dinamika Kelompok yaitu suatu kegiatan yang dapat mencairkan suasana "asing" pada saat para peserta memasuki "kelompok baru". Apabila para peserta sudah merasa "familiar", maka akan terjalin suasana belajar yang menyenangkan.
1
Dinamika Kelompok
2
Modul Diklat Prajabatan
Peserta Diklat harus disiapkan secara fisik dan mental
dapat menerapkan hal semacam ini dalam pelaksanaan tugasnya
emosional. Hal ini akan dapat dicapai apabila mereka sudah
sehari-hari, memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang
mengenal dengan baik teman seangkatannya, dengan siapa
mampu menciptakan suasana yang kondusif dan bekerjasama
mereka akan bekerjasama. Siapa sebenarnya dirinya dan siapa
secara efektif dalam menyelesaikan tugas-tugas organisasi
orang lain yang ada di luar dirinya. Siapa yang jadi panitia dan
secara lebih baik. Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
siapa yang akan jadi widyaiswara yang akan membimbing
memiliki disiplin, komitmen dan integritas moral serta tanggung
mereka selama Diklat berlangsung. Bagaimana aturan main
jawab profesi yang beretos kerja tinggi.
dalam bekerjasama, bagaimana seharusnya berperilaku dan bagaimana bentuk artikulasi program yang akan dihadapi selama Diklat.
3
Melalui mata Diklat ini peserta Diklat Prajabatan golongan III diajak untuk lebih mengenal diri sendiri dan orang lain dengan lebih baik, memiliki komitmen dan integritas moral seorang
Dinamika Kelompok menyiapkan peserta agar dapat saling
PNS yang beretos kerja tinggi, membekali mereka tentang
percaya mempercayai dengan yang lain (trust), memiliki sikap
bagaimana membina kerjasama dalam kelompok, pemimpin dan
keterbukaan
komunikasi yang efektif, pengambilan keputusan dengan tepat,
(openness), memiliki rasa tanggung jawab
(responsibility) dan merasa bahwa dirinya bagian integrasi dari
mengendalikan diri, berdisiplin dan, bertanggung jawab.
yang lainnya (interdependency). Ini semua dapat disiapkan melalui Dinamika Kelompok. Tingkat kesiapan peserta untuk
B. Deskripsi Singkat
memulai proses pembelajaran sangat ditentukan oleh Dinamika Kelompok ini, yang pada akhirnya menentukan keberhasilan
Mata Diklat Dinamika Kelompok dimaksudkan untuk
program Diklat secara keseluruhan.
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap calon PNS agar menjadi PNS yang memiliki disiplin, komitmen dan
Dengan Dinamika Kelompok, diharapkan hubungan antar peserta akrab, hubungan antara peserta dengan panitia dan widyaiswara terbina dengan baik. Situasi semacam ini merupakan syarat mutlak bagi terciptanya proses pembelajaran yang kondusif. Dan setelah Diklat selesai peserta diharapkan
integritas moral serta tanggung jawab profesi yang beretos kerja tinggi. Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah singkat, diskusi kelompok, bermain peran, kerja individu, praktik dan simulasi.
Dinamika Kelompok
4
Dalam modul ini dimuat beberapa simulasi, permainan dan latihan yang dalam proses pembelajarannya peserta akan dipandu oleh widyaiswara. Disamping itu juga berisi naskah pegangan yang merupakan bahan bacaan yang terkait dengan pokok bahasan. Pada bab IV dikemukakan proses belajar melalui pengalaman (Experiential Learning Cycle) yang merupakan
Modul Diklat Prajabatan
5
D. Pokok Bahasan 1. Mengenal Diri dan Orang Lain; 2. Citra Diri PNS; 3. Disiplin PNS; 4. Integritas Moral PNS; 5. Etos Kerja sebagai PNS.
pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran serta penilaian dalam Dinamika Kelompok.
C. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Setelah pembelajaran selesai peserta diharapkan memiliki disiplin, komitmen dan integritas moral serta tanggung jawab profesi sebagai PNS yang beretos kerja tinggi.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah selesai pembelajaran, peserta dapat: a. Mengenal diri dan mengenal orang lain dengan lebih baik;
E. Fasilitas/Media Fasilitas dan media yang digunakan dalam proses pembelajaran dinamika kelompok antara lain adalah: 1. Ruangan yang cukup luas untuk peserta dapat bergerak dan berpindah serta melakukan diskusi-diskusi kelompok (sesuaikan dengan jumlah peserta). Makin banyak peserta, diperlukan ruangan yang makin luas. Ruangan tidak perlu menggunakan meja, dan kursi hendaknya dapat diatur dengan bentuk U atau melingkar; 2. Dinding peraga; 3. Papan tulis + marker (spidol) dan penghapus papan;
b. Mengidentifikasi citra diri sebagai PNS;
4. Flip Chart dan kertas HVS;
c. Mentaati disiplin sebagai PNS;
5. Map, lakban/selotip, lem;
d. Mempertunjukkan integritas moral sebagai PNS;
6. Instrumen-instrumen terpilih sesuai simulasi yang akan
e. Mempertunjukkan etos kerja sebagai PNS.
dimainkan; 7. Naskah pegangan peserta (modul peserta).
Modul Diklat Prajabatan
BAB II MENGENAL DIRI DAN MENGENAL ORANG LAIN
7
Sarana/Prasarana
Ruangan yang cukup luas untuk bergerak bagi sejumlah peserta.
Proses Kegiatan Mulailah kegiatan ini dengan meminta peserta untuk
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat mengenal diri dan mengenal orang lain dengan lebih baik.
berdiri melingkar, kemudian berjalanlah pelan-pelan. Berpencarlah dan lihatlah ke lantai dengan penuh konsentrasi.
Bab II ini terdiri dari dua sub bab yaitu sub bab pertama merupakan
Coba bayangkan bahwa sekarang Saudara adalah
proses pembelajaran yang akan dipandu oleh widyaiswara yang
orang lanjut usia (kira-kira 70 tahun). Saudara boleh
berupa beberapa simulasi, game atau latihan yang terkait dengan pokok bahasan. Simulasi, game atau latihan tersebut dapat dipilih oleh widyaiswara disesuaikan dengan tujuan, jumlah peserta dan tempat serta waktu. Pada sub bab kedua yaitu naskah pegangan yang merupakan bahan bacaan untuk pengayaan dari apa yang telah diperoleh peserta dalam refleksi, yang berisi konsep, teori dan prinsip-prinsip yang berlaku.
memandang ke segala arah dan jika Saudara bertemu dengan orang tua yang lain, saudara boleh memberi salam dengan menganggukkan kepala saja. Setelah beberapa lama (+ 1 menit) peserta diminta berhenti dan memandang ke lantai. Sekarang lambat laun kalian menjadi lebih muda, berumur 60 tahun dan lebih segar dari yang tadi. Berkelilinglah dan bila betemu dengan orang lain,
A. Simulasi dan Latihan
berilah salam dengan berjabatan tangan. Berilah
1. Pencairan Kelas
waktu lebih kurang satu menit. Kemudian berhenti PELEBURAN DIRI
a. Judul Tujuan
Waktu 6
dan memandang ke lantai.
Mendorong terjadinya interaksi
Sekarang Saudara menjadi lebih muda lagi, kira-kira
yang intensif, membuat peserta
berumur 50 tahun. Saudara bertemu dengan orang
merasa rileks & tidak kaku.
lain dan berilah salam kepada yang lain dengan
15 - 20 menit.
melambaikan kedua tangan. Berilah waktu lebih
Dinamika Kelompok
8
kurang satu menit. Kemudian berhenti dan memandang ke lantai.
Modul Diklat Prajabatan
b.
9
Judul
NAMA PANGGILAN
Tujuan
Memecah
Sekarang Saudara menjadi lebih muda, berumur 40
kebekuan antara
peserta dan widyaiswara dan
tahun yang penuh semangat dan segar bugar. Bila
sesama peserta.
bertemu dengan teman-teman saudara, tepuk-
Waktu
15 - 20 menit.
tepuklah pundaknya. Bergeraklah selama lebih
Sarana/Prasarana
Ruangan yang cukup luas untuk
kurang satu menit. Setelah itu berhentilah dan menghadap ke lantai. Sekarang Saudara menjadi lebih muda, gesit dan
membuat barisan berbanjar. Proses Kegiatan Bagi peserta menjadi beberapa kelompok yang terdiri
segar berumur sekitar 25 tahun. Berjalanlah dengan
dari 8-10 orang setiap kelompok, dengan cara
cepat ke segala arah, sentuhlah teman Saudara sekilas
berhitung (sesuai jumlah kelompok yang akan
dan usahakan jangan sampai disentuh orang lain.
dibentuk);
Lakukan hal ini sekitar satu menit. Kemudian tiba-
Minta peserta berdiri sesuai urutan abjad awal nama
tiba Saudara menjadi belasan tahun, sehat dan kuat.
panggilannya (misalnya Ali, Dedi, Endang, Ratih
Larilah semau kalian dengan cepat-cepat, dan
dstnya sampai dengan Zainuddin);
semakin cepat. Hindari tabrakan dengan teman lain
Widyaiswara akan menyebut satu kata, misalnya
dan usahakan pegang pundaknya tapi kalian jangan
bunga, binatang atau benda-benda alam, maka orang-
sampai kepegang. Berilah aba-aba berhenti pada saat
orang yang huruf awal nama panggilannya ada dalam
kecepatan lari sampai pada puncaknya. Selanjutnya
kata tersebut harus mengucapkan kata bermakna
proses simulasi tersebut ke arah tujuan pembelajaran.
dimulai dengan huruf awal nama panggilannya.
Tanyakan bagaimana perasaan mereka sekarang, dan
Contoh: Kalau Widyaiswara menyebutkan Mawar,
pada usia berapa perasaannya paling senang.
maka orang-orang yang nama awalnya adalah A (Anti, Anto, Ali, Ahidin, Ana dstnya) meneriakkan satu kata bermakna dibelakang
harus
Dinamika Kelompok
10
11
namanya, misalnya Anti-Angka, Anto-Anak, Ali-
Proses Kegiatan
Alasan, dan seterusnya. Begitu juga dengan M
Buka acara dengan salam. Jelaskan pada peserta
(Mansur, Maman, Maria atau Maulana) harus me-
bahwa keberhasilan Diklat sangat ditentukan oleh
neriakkan satu kata bermakna misalnya Mansur-
persamaan, peran serta dan spontanitas. Persamaan
Mandat, Maman-malang, Maria-mawar, Maulana
dalam arti bahwa semua orang (peserta, widyaiswara
Mahkamah dan seterusnya;
dan panitia penyelenggara) selama Diklat memiliki
Widyaiswara bebas menunjuk kelompok mana yang
kedudukan yang sama. Artinya tidak ada perbedaan
dikehendaki terlebih dahulu untuk menyebutkan
status, usia, sosial, pendidikan dan latar belakang
nama panggilannya. Penyebutan harus dilakukan
keluarga. Sebagai konsekuensinya adalah setiap
dengan cepat. Bila kelompok tersebut menyebut
orang harus mau memperlakukan dan diperlakukan
nama tidak berurutan abjad, maka bagi kelompok
sama sederajat. Peran serta, setiap peserta harus mau
yang salah mendapat tugas untuk menghibur
berperan aktif dalam proses pembelajaran.
temannya dengan bernyanyi, berjoget atau
Keterlibatan bukan hanya dari aspek fisik tetapi juga
lain
yang
tugas
disepakati begitu seterusnya sampai
setiap orang mempunyai nama panggilan tambahan. Proses (refleksi) ke arah tujuan pembelajaran. c.
Modul Diklat Prajabatan
Judul
LEMPAR BOLA
Tujuan
Memecah
kebekuan
dari aspek pikiran dan perasaan. Spontanitas adalah sikap dan perilaku yang menampilkan keberadaan diri sendiri menurut apa adanya (tidak dibuat-buat), tanggap, sigap, teliti, kritis dan terbuka (siap dan
antar
peserta dan antara peserta
sedia memberi dan menerima umpan balik). Tanyakan pada peserta tentang kesediaannya dan
dengan widyaiswara.
adakan uji coba dengan cara:
Waktu
15 - 20 menit.
Ajak peserta berdiri melingkar bergandengan
Sarana/Prasarana
Ruangan yang cukup luas untuk
tangan satu sama lain. Widyaiswara melempar
membuat lingkaran dan bola
bola ke atas dan pada waktu bola diatas peserta
plastik.
mengayunkan gandengan tangannya sambil
Dinamika Kelompok
12
bergumam heeeem...
Modul Diklat Prajabatan
13
kuarto/folio). Lipat menjadi
Pada waktu bola sudah ditangkap kembali oleh
2
(dua) bagian
berdasarkan panjangnya.
widyaiswara peserta mengatakan "uenak teenan ".
Pada salah satu bagian (atas) kertas minta peserta
Setelah beberapa kali hal tersebut di atas dilakukan,
menggambar wajahnya masing-masing. Pada lipatan
tanyakan pada peserta apakah mereka sudah saling
bagian bawah buat garis tengah memanjang ke
mengenal? Bila sudah, cek sejauh mana mereka
bawah. Pada masing-masing bagian tulislah perilaku-
mengenal temannya, misalnya tanyakan apakah
perilaku positif dan negatif dari diri Saudara.
mereka sudah mengetahui tanggal lahir atau hobby Inilah wajahku.
salah seorang diantara mereka. Bila belum saling mengenal, maka kegiatan selanjutnya tawarkan pada mereka untuk saling mengenal lebih baik satu dengan lainnya. Untuk itu, silahkan memilih salah satu instrumen atau simulasi perkenalan. Akhirnya tanyakan perasaan mereka setelah melakukan kegiatan simulasi tadi.
1. Bertanggungjawab; 2. Pandai;
2. Mengenal Diri a. Judul Tujuan
Perilaku Positif (+)
Perilaku Negatif (-) 1. Suka menundanunda kerja;
MENGGAMBAR WAJAH
3. Terbuka;
2. Keras kepala;
Mengenal diri dengan lebih
4. Mudah bergaul;
3. Cerewet;
5. Pekerja Keras.
4. Boros;
baik. Waktu
25 - 30 menit.
Sarana/Prasarana
Kertas
ukuran
5. Malas olahraga. folio/kwarto
sejumlah peserta.
Kaitkan juga dengan manfaat mengenal diri,
Proses Kegiatan Bagikan kepada peserta selembar kertas
Setelah itu proses ke arah tujuan pembelajaran. mengenal kelebihan-kelebihan diri agar dapat
(ukuran
dioptimalkan dan mengenal kelemahan-kelemahan
Dinamika Kelompok
14
Modul Diklat Prajabatan
diri agar dapat diminimalisir. b.
15
bahwa mereka belum mengenal diri mereka secara
Judul
BINTANG
Tujuan
Mengenal diri secara lebih baik.
Waktu
30 - 45 menit.
Sarana/Prasarana
Lembar kerja
lebih baik. Peserta dikelompokkan 3 s.d 4 kelompok dengan anggota maksimal 10 orang (mempertimbangkan - 1 (bintang)
waktu yang tersedia) Selanjutnya gambar tersebut
sebanyak peserta dan krayon.
ditempelkan dan diungkapkan maknanya pada
Proses Kegiatan
peserta lain. Peserta lain menyimak dan tidak boleh
Bagikan masing-masing peserta lembar kerja-1
membantah, hanya boleh minta klarifikasi.
(bintang). Tulislah nama panggilan saudara pada kotak yang ada di tengah-tengah bintang. Berikutnya pada masing-masing sudut bintang tersebut, tulislah secara berturut mulai sudut pertama
3. Mengenal Orang Lain a.
Judul
MENYUSUN PERIBAHASA/ COUPLET
Tujuan
Peserta saling mengenal dengan
sampai dengan sudut ke lima: 2 tokoh idola saya
lebih baik, sehingga terjadi
(boleh tokoh nasional, internasional atau keluarga
interaksi
terdekat kita seperti ayah atau ibu), dua keberhasilan
intensif,
komunikasi dan kerjasama yang
saya belum lama ini, dua kegagalan saya belum lama ini, tiga kata yang menggambarkan diri saya dan dua
yang
efektif. Waktu
45 - 60 menit.
Sarana/Prasarana
Kartu-kartu berisi potongan
cita-cita saya. Setelah selesai, beri kesempatan peserta memberi warna pada bintang mereka masing-masing (gunakan
peribahasa. Ukuran kartu 5 x 6
crayon).
cm dari kertas manila.
Proses ke arah tujuan pembelajaran. Tanyakan
Proses Kegiatan
apakah mudah bagi mereka untuk mengisi lembar
Mulailah kegiatan ini dengan menjelaskan apa yang
kerja-1 tersebut. Kalau sulit, itu merupakan indikator
akan dilakukan peserta. Peserta dibagikan masingmasing selembar kartu yang berisi sepotong
Dinamika Kelompok
16
Modul Diklat Prajabatan
17
peribahasa (bisa peribahasa dalam bahasa Indonesia
atau 4 orang nama teman disebelah kiri atau sebelah
atau bahasa Inggris).
kanannya. Proses atau refleksi kegiatan tersebut
Peserta diminta mencari potongan lain dari peribahasa tersebut sehingga membentuk satu peribahasa yang lengkap dan bermakna. Selanjutnya
masing-masing
pasangan
dengan menggunakan ELC. b.
Judul
BULAN KELAHIRAN
Tujuan
Mendorong terjadinya interaksi
saling
yang intensif, membuat peserta
berkenalan. Setelah pasangan tersebut berkenalan
rileks.
secara lebih intensif, pasangan tersebut diminta
Waktu
45 - 60 menit.
melanjutkan perkenalan secara berkelompok dengan
Sarana/Prasarana
Ruangan yang cukup lebar
pasangan-pasangan lain yang terdiri dari 3 atau 4
untuk dapat berpindah atau
pasangan. Dalam perkenalan
bergerak.
tersebut
dapat
dikemukakan mengenai nama, latar belakang
Proses Kegiatan
pendidikan, status, hobby dan lain-lain yang
Minta kepada peserta untuk berkeliling menemukan
dianggap perlu. Dari perkenalan dalam kelompok
orang yang bulan kelahirannya sama. Setelah itu
tersebut, mereka diminta untuk menunjuk salah
buatlah kelompok bulan Januari, Pebruari s.d bulan
seorang perwakilan yang akan memperkenalkan
Desember.
mereka dikelompok besar (pleno). Kalau pesertanya
Dalam kelompok minta peserta untuk saling
tidak terlalu banyak, masing-masing pasangan
mengenal nama, latar belakang pendidikan, hobby,
langsung saja memperkenalkan pasangannya dikelas
kelebihan dan kekurangan masing-masing.
besar (pleno). Setelah kegiatan tersebut selesai dapat dilanjutkan dengan simulasi "Zip - Zap" agar lebih mengingat nama-nama orang yang telah memperkenalkan diri atau dapat saja setiap peserta diminta menyebut 3
Setelah kegiatan tersebut selesai, salah seorang anggota mewakili kelompok menyampaikan hasilnya pada kelompok besar (pleno). Untuk lebih mengingat nama-nama peserta yang lain, boleh dilanjutkan dengan melakukan simulasi "Zip-
Dinamika Kelompok
18
19
Zap" atau menyebut nama 3 - 4 orang teman di
menyebutkan secara sekilas nama teman yang
sebelahnya.
berhasil dikenalnya dan sampaikan kepada pleno.
Proses atau refleksi kegiatan ini ke arah tujuan pembelajaran. c.
Modul Diklat Prajabatan
Kalau dapat diungkapkan juga mengenai hal-hal menonjol (kelebihan atau kekurangan) yang dimiliki
Judul
SIAPA DIA
Tujuan
Mendorong terjadinya interaksi
orang bersangkutan.
yang intensif, membuat peserta rileks,
terbuka
dalam
Akhiri sesi ini dengan merefleksi ke arah tujuan pembelajaran. Variasi : Pada saat peserta mencari peserta lain, bisa
komunikasi.
menggunakan potongan gambar hewan atau tanaman.
Waktu
45 - 60 menit.
(potongan sesuai dengan jumlah peserta yang ditemukan
Sarana/Prasarana
Ruang Kelas yang cukup besar.
oleh setiap peserta).
Proses Kegiatan Mulailah kegiatan ini dengan meminta peserta untuk berdiri dan mencari peserta lain untuk diajak ngobrol. Berusahalah mendapatkan informasi tentang orang yang diajak ngobrol tersebut dan juga membuka diri tentang siapa dirinya sebenarnya terhadap peserta lain yang menanyakan hal tersebut. Setiap peserta diberi waktu 5 menit untuk menyampaikan atau menanyakan mengenai peserta lain. Setelah 5 menit berlalu, widyaiswara memberi aba-
B. Naskah Pegangan Dalam suatu kelompok dimana anggotanya baru untuk pertama kalinya bertemu dan belum saling mengenal satu sama lain, pikiran mereka akan terpusat pada pertanyaan-pertanyaan berikut. Siapakah orang lain disini? Apakah mereka dapat dipercaya? Dari manakah mereka? Siapa namanya? Datang dari mana? Berapa umurnya? Dan berbagai pertanyaan akan berkecamuk dalam pikiran mereka. Proses ini biasanya menyerap tenaga peserta, yang akan berpengaruh dalam proses
aba tanda waktu ngobrol dengan orang tersebut habis
pembelajaran dan kerjasama diantara peserta.
dan segera cari orang lain. Setelah 30 menit berlalu,
Setiap kali kita bertemu dengan orang yang baru kita kenal,
Widyaiswara
maka kesan pertama kita akan orang tersebut banyak
meminta
masing-masing
orang
Dinamika Kelompok
20
Modul Diklat Prajabatan
21
dipengaruhi oleh penampilan, cara ia berbicara, tertawa,
Kuncinya adalah membangun ikatan emosional dengan
berpakaian dan sebagainya. Biasanya kesannya bisa positif dan
menciptakan kesenangan dalam belajar, menjalin hubungan
bisa negatif atas orang lain. Dan itu berpengaruh terhadap sikap
dan menyingkirkan segala macam ancaman. Proses belajar
dan pandangan kita terhadap yang bersangkutan. Oleh karena
dapat diibaratkan sebuah mobil, akan dapat melaju dengan
itu, diperlukan beberapa waktu untuk membuktikan apakah
semua
kesan atau pandangan kita itu benar. Semakin baik peserta
(menyingkirkan ancaman) dan berusaha masuk ke kondisi
saling mengenal, semakin kompak mereka dan semakin efektif
HOTS (Quantum Teaching, Bobby DePorter dkk). (Higher
proses kerja sama dan proses pembelajaran yang terjadi. Adapun
Order Thinking Skills (HOTS)) atau Ketrampilan Berpikir
langkah-langkah dalam membina kekompakan tersebut agar
Orde lebih tinggi. Ini tidak akan dapat dicapai dalam suasana
peserta siap untuk memulai proses pembelajaran, sebagai
penuh tekanan fisik dan emosional, karena ketika otak
berikut:
menerima ancaman atau tekanan, kapasitas saraf untuk
1. Pencairan Kelas
silinder,
jika
dimulai
dari
gigi pertama
berpikir rasional mengecil. "Otak dibajak secara emosional",
Kegiatan awal yang perlu dilakukan adalah pencairan kelas
(Goleman, 1995) menjadi mode bertempur atau kabur dan
atau "bina suasana". Kegiatan dimaksudkan untuk
beroperasi pada tingkat bertahan hidup. Oleh karena itu, bina
mempersiapkan
suasana atau pencairan kelas adalah sesuatu yang mutlak
peserta
memulai
pelajaran.
Disini
dimaksudkan untuk mencairkan suasana agar hubungan antar peserta dan antara peserta dengan fasilitator terbina dengan
diperlukan agar proses pembelajaran berjalan secara efektif.
2. Pengenalan Diri
baik, sehingga siap untuk belajar. Dengan bina suasana ini
Manusia adalah mahluk individu dan mahluk yang berke-
dimaksudkan untuk menciptakan suasana aman dan penuh
Tuhanan, yang memiliki akal dan perasaan. Manusia akan
kepercayaan diantara peserta dan widyaiswara. Dengan
dapat melakukan hal-hal yang luar biasa, yang baik dan
merasa senang, bebas dari tekanan fisik maupun mental
bermanfaat bagi orang lain apabila memahami potensi-
emosional, memungkinkan peserta belajar lebih efektif dan
potensi yang dimilikinya jika terus menerus belajar dengan
menyerap serta mengingat sejumlah besar materi dengan
mendayagunakan kapasitas berpikir dan merasakan secara
baik. Mengapa demikian? Karena dalam keadaan seperti ini,
optimal.
peserta bisa memanfaatkan potensinya secara optimal.
Dinamika Kelompok
22
Modul Diklat Prajabatan
23
Agar dapat mengembangkan diri, setiap orang hendaknya
masyarakat komunitasnya. Oleh karena itu, agar manusia
mengenal dirinya dengan baik, mengenal potensi-potensi
diterima dengan baik oleh kelompoknya, maka ia harus
yang dimilikinya, baik potensi yang positif maupun potensi
menjadi manusia yang berguna, yang menyenangkan dan
yang negatif. Dengan mengetahui potensi yang positif akan
dapat diajak bekerjasama.
diketahui apa yang harus dikembangkan atau dioptimalkan
Kerjasama yang efektif dan kelompok yang sinergis akan
dan yang negatif akan dihilangkan atau paling tidak
terbentuk kalau masing-masing anggota kelompok saling
dikurangi. Dengan mengenal diri secara lebih baik, peserta
mengenal dengan baik. Saling memahami apa kelebihan-
dapat memahami dengan jelas apa faktor-faktor yang
kelebihan yang dimiliki dan apa kekurangan-kekurangan
menunjang keberhasilan-keberhasilan dan faktor-faktor yang
anggota kelompok. Kelompok ini akan sinergis, kalau di
menyebabkan kegagalan-kegagalan yang pernah dialami.
antara masing-masing anggota kelompok dapat menerima
Dengan mengenal dirinya secara lebih baik peserta
anggota kelompok lainnya dengan segala kelebihan dan
mengetahui apa yang ingin dicapai atau dicita-citakan,
segala kekurangan serta kommit untuk melaksanakan sesuatu
sehingga dapat menetapkan tujuan hidupnya secara lebih
sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang ada. Kelompok
reatistis. Penetapan tujuan ini akan mendorong atau
akan efektif bahkan sinergis kalau diantara masing-masing
memotivasi seseorang berbuat lebih baik lagi. Dengan
anggotanya ada saling mempercayai satu dengan lainnya
jelasnya tujuan yang ingin dicapai seseorang akan jelas
(trust). Memiliki sikap keterbukaan (opennes), memiliki rasa
hendak melangkah kemana. Tanpa tujuan yang jelas,
tanggung jawab (responsibility) dan merasa bahwa dirinya
seseorang juga tidak akan jelas akan melangkah kemana.
bagian integrasi dari yang lainnya (interdependency). Ini
Bagaimana dengan Saudara peserta prajabatan?
akan dapat dicapai kalau sesama anggota kelompok saling
3. Mengenal Orang lain
mengenal dengan baik. Oleh karena itulah ada upaya yang
Selain sebagai mahluk individu dan mahluk berke-Tuhanan,
perlu dilakukan untuk mengenal orang lain agar kita bisa
manusia juga adalah mahluk sosial. Manusia hidup
memahami orang lain dengan lebih baik. Stephen R Covey
berkelompok dan membentuk komunitasnya. Manusia hidup
dalam bukunya "The Seven Habits of Highly Effective
saling memerlukan dan saling tergantung satu sama lain.
People” mengatakan bahwa " berusahalah mengerti orang
Manusia akan merana jika dikucilkan atau dijauhi oleh
Dinamika Kelompok
24
BAB III
lain terlebih dahulu, baru berharap kita bisa dimengerti orang lain".
SOSOK PEGAWAI NEGERI SIPIL ( PNS) Setelah kegiatan pembelajaran ini, peserta dapat mengenal sosok PNS dengan mengidentifikasi citra diri, mentaati disiplin, mempertunjukkan integritas moral dan etos kerja sebagai PNS.
A. Simulasi dan Latihan Dalam proses pembelajaran ini, Saudara akan dipandu oleh Widyaiswara yang sudah dilatih dan berpengalaman dalam memandu pembelajaran dinamika kelompok. Berikut ini, dikemukakan beberapa simulasi, latihan dan game yang terkait dengan pokok bahasan. 1.
Citra Diri PNS
PNS
CITRA DIRI PNS
d. Judul Tujuan
Mengekspresikan persepsi awal peserta tentang citra diri seorang
25
Dinamika Kelompok
26
Modul Diklat Prajabatan
27
PNS dan merumuskan peranan
menempelkan gambarnya masing-masing pada
seorang PNS.
dinding kelas.
Waktu
90 menit.
Sarana/Prasarana
Spidol kecil sejumlah peserta,
kecil
flipchart 5 lembar, kertas HVS
kelompoknya secara bergiliran mempresentasikan
sejumlah peserta, lakban .
arti gambar mereka. Tegaskan bahwa setiap orang
4) Bagikan seluruh peserta dalam beberapa kelompok (9-10) orang. Setiap
orang
dalam
Proses Kegiatan
tidak boleh menyanggah, melainkan hanya boleh
1) Jelaskan secara singkat tentang tujuan dan materi
melakukan
pokok kegiatan ini.
klarifikasi
terhadap
penjelasan
rekannya. Tugas mereka hanya mencatat pokok-
2) Ajukan pertanyaan: Apa dan siapa sesungguhnya
pokok penjelasan arti gambar rekannya tersebut.
Pegawai Negeri Sipil itu? Tak perlu menunggu
Setelah semua anggota kelompok selesai, semua
jawaban; jelaskan bahwa setiap peserta harus
catatan tersebut digabungkan menjadi suatu daftar
menjawab pertanyaan ini dalam bentuk gambar.
tentang citra diri PNS menurut kelompok tersebut.
Lalu langsung bagikan spidol kecil kepada setiap
5) Setiap kelompok mempresentasikan daftar mereka
peserta. Tegaskan bahwa yang diminta adalah
dengan singkat padat. Catat di papan tulis semua
gambar, bukan rumusan kata-kata. Bukankah
hasil perumusan dari setiap kelompok.
gambar itu
bisa
berbicara
lebih
banyak
6) Ajak seluruh peserta untuk melakukan klarifikasi
dibandingkan dengan kata-kata. Gambar tersebut
terhadap seluruh rumusan tersebut. Rumusan yang
hendaknya menggambarkan secara lengkap citra
sama disatukan. Rumusan yang tidak jelas minta
diri seorang PNS menurut persepsi setiap peserta
diperjelas lagi oleh kelompok yang bersangkutan.
pada saat itu. Misalnya jika PNS itu dianggapnya
Rumusan yang dianggap tidak relevan dihapus saja.
sebagai seorang yang berani dan berwibawa
Arahkan rumusan citra diri seorang PNS adalah:
bagaikan seekor singa, maka gambarlah seekor
Percaya diri;
singa si raja hutan (waktu 10 menit).
Rendah hati;
3) Setelah semua selesai, minta setiap peserta
Dinamika Kelompok
28
Modul Diklat Prajabatan
Sopan santun;
29
tugas seorang PNS.
Bertanggungjawab;
9) Salin rumusan akhir ini pada kertas plano dan
Disiplin;
tempelkan di dinding, lalu tutup sesi ini.
Memiliki integritas moral dan Etos kerja tinggi. 7) Berdasarkan rumusan-rumusan tersebut minta
e.
Judul
CITRA DIRI PNS
Tujuan
Mengetahui
persepsi
awal
setiap kelompok untuk mendiskusikan dan
peserta (Calon PNS) tentang
merumuskan: "apa peran seorang PNS".
citra diri seorang PNS.
Tegaskan bahwa rumusan harus jelas dan
Waktu
60 - 75 menit.
terperinci. Dalam diskusi kelompok widyaiswara
Sarana/Prasarana
Potongan kertas kuarto (dipo-
memandu bila jawaban kurang terarah. Jawaban
tong
4
sejumlah
peserta),
antara lain mengarah pada
flipchart dan marker (sejumlah
Sebagai seorang pelayan;
kelompok).
Abdi masyarakat;
Proses Kegiatan
Pengayom;
Mulailah dengan mengajukan pertanyaan, apakah
Fasilitator;
Saudara betul-betul ingin menjadi PNS? Setelah
Penggerak;
mendapat jawaban tentang kesediaan menjadi PNS
Dinamisator;
dari peserta, lanjutkan pertanyaan dengan apakah
Motivator; Dan sebagainya 8) Tiap kelompok mempresentasikan rumusannya. Kelompok lain boleh menyanggah dan menyempurnakan, sehingga akhirnya diperoleh suatu daftar lengkap dan terperinci tentang fungsi/peran atau
mereka mengenal dan mengetahui siapa PNS, bagaimana etika dan apa norma-norma yang harus dipegang oleh seorang PNS. Pertanyaan ini tak perlu jawaban langsung tapi ditulis di kertas. Widyaiswara segera membagikan sepotong kertas ukuran kuarto yang sudah dipotong 4 minta peserta menjawab
Dinamika Kelompok
30
pertanyaan tersebut dengan sebuah kata. Setelah semua selesai, bagi peserta kedalam kelompok beranggotakan 7-8 orang
Modul Diklat Prajabatan
31
Waktu
45 - 60 menit.
Sarana/Prasarana
Kertas manila yang dipotong
(pembagian
potong seperti bunga, buah,
kelompok ini tidak terlalu kaku. sesuaikan dengan
daun, batang atau akar, flip-
jumlah peserta dan waktu yang tersedia).
chart sejumlah kelompok, selotif
Bagikan pada setiap kelompok masing-masing selembar flipchart dan rumuskan jawaban kelompok. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil rumusan masing-masing kelompok. Kelompok lain menanggapi, menyanggah, bertanya dan menyarankan penyempurnaan.
atau lem. Proses Kegiatan Bagi kelas menjadi kelompok (masing-masing 10 15 orang). Jelaskan pada peserta, bahwa setiap kelompok diminta membuat sebuah pohon lengkap mulai dari
Ajak peserta mendiskusikan jawaban mereka dan
akar, batang, daun, bunga dan buah. Pohon tersebut
simpulkan jawaban kelas tentang persepsi peserta
akan menggambarkan harapan-harapan Saudara
mengenai "Citra Diri Seorang PNS". (lihat Naskah
tentang seorang PNS yang ideal dan hal-hal yang
Pegangan Peserta/NPP)
dicemaskan kalau Saudara menjadi PNS.
Variasi
Kepada kelompok diminta untuk memilih ketua,
Pada tahapan menjawab secara individual dapat saja
sekretaris dan penyaji. Setiap kelompok dibagikan
dihilangkan dan langsung diminta mendiskusikan di
masing-masing selembar kertas flipchart, spidol dan
dalam kelompok.
masing-masing peserta minimal 2 potong kertas manila (sesuai pilihan peserta, boleh daun, akar,
f.
Judul
POHON HARAPAN
Tujuan
Mengetahui harapan dan kekha-
bunga atau buah). Pada flipchart peserta diminta membuat sebuah
watiran peserta tentang diri se-
sketsa pohon yang diharapkan. Selanjutnya masing-
orang PNS.
masing peserta menuliskan harapan-harapannya atau
Dinamika Kelompok
32
Modul Diklat Prajabatan
33
kecemasan-kecemasannya sebagai PNS pada buah, bunga, daun, batang atau akar pohon pada potongan kertas manila yang sudah dibagikan dan selanjutnya tempel pada flipchart.
a. Judul Tujuan
Setelah pohon harapan atau kecemasan masing-
HARTA KARUN Membangkitkan
bekerja anggota kelompok dan
masing kelompok selesai, penyaji menyajikannya di
terjadinya interaksi yang inten-
kelompok besar.
sif, membuat peserta rileks dan
Kelompok lain boleh meminta klarifikasi atas
tidak kaku. Juga meningkatkan
penyajian tiap kelompok, tapi tidak diperkenankan
kedisiplinan peserta.
untuk membantah atau menolak pendapat kelompok
Waktu
45 - 60 menit.
penyaji.
Sarana/Prasarana
ruangan yang cukup luas untuk
Fasilitator menuliskan butir-butir harapan dan kecemasan
masing-masing
kelompok
peserta dapat bergerak dengan bebas, harta karun (dapat berupa
dan
menyimpulkan hasil kelas. Hasil akhir kelas berupa
sebuah saputangan, buku atau
harapan atau kecemasan peserta ditempelkan di kelas
benda lainnya).
selama Diklat berlangsung.
Proses Kegiatan Bagi kelas menjadi kelompok-kelompok
2.
semangat
Disiplin Diri PNS
(masing
masing 10 - 15 orang). Dari setiap kelompok ditunjuk seorang penjaga harta karun, seorang pengawas dan lainnya anggota. Penjaga harta karun bertugas untuk menjaga harta karun kelompoknya, yang berupa (bisa selembar saputangan yang dilebarkan di lantai, beberapa butir telur atau sebuah buku/benda lain) yang diletakkan
Dinamika Kelompok
34
dilantai. Harta karun tidak boleh disentuh oleh
Modul Diklat Prajabatan
35
Sarana/Prasarana
penjaganya.
Satu buah amplop tertutup berisi potongan-potongan peribahasa
Anggota kelompok lain akan berusaha merebut harta karun dan penjaga menjaga tanpa boleh menyentuh. Seandainya dalam rangka merebut harta karun,
atau kata mutiara. Proses Kegiatan Bagi peserta dalam kelompok-kelompok berjumlah 8
anggota kelompok berhasil disentuh oleh penjaga,
-10 orang tiap kelompok. Masing-masing kelompok
maka anggota bersangkutan harus keluar dari
memilih 1 anggotanya yang akan ditugaskan untuk
simulasi. Pengawas mengawasi proses tersebut.
mengambil harta karun yang terletak di daerah
Pengawas bertindak selaku wasit. Hal ini dilakukan
terlarang. Untuk sampai ke daerah tersebut, dipenuhi
sampai harta karun berhasil direbut atau semua
dengan rambu-rambu lalin yang melarang orang
anggota kelompok bisa tersentuh.
masuk. Dan satu orang anggota lainnya ditugaskan
Sebelum simulasi dimulai, widyaiswara memberikan kesempatan kelompok mengatur strategi atau petugasnya. Bagi kelompok yang berhasil menjaga
menjadi polisi yang akan mencatat pelanggaran yang dilakukan oleh petugas tadi. Daerah terlarang tersebut berupa lingkaran yang
harta karun miliknya adalah kelompok yang amanah
dibuat oleh anggota kelompok yang tersisa dalam
dan inilah kelompok juara. Proses simulasi ini kearah
bentuk lingkaran. Lingkaran tersebut merupakan
tujuan pembelajaran atau pokok bahasan.
batas daerah terlarang. Anggota yang bertugas mengambil harta karun berupaya menembus pagar
b. Judul Tujuan
RAMBU-RAMBU LALIN
pembatas yang dibuat. Pagar pembatas juga berusaha
Membuat suasana menjadi lebih
menghambat masuknya petugas. Si petugas berusaha
rileks dan meningkatkan disiplin
supaya tidak kena atau melanggar.
peserta. Waktu
45 - 60 menit.
Harta karunnya berupa kata-kata mutiara atau potongan peribahasa yang dituliskan dalam amplop tertutup (catatan: amplop ini bisa diteruskan dengan
Dinamika Kelompok
36
Modul Diklat Prajabatan
37
kolaborasi). Dianggap merupakan pelanggaran kalau anggota
MENANGKAN SEBANYAK
a. Judul
MUNGKIN
badan menyentuh pagar. Pagar hanya boleh berpegang tangan. Dan pegangan tangannya hanya
Tujuan
Mempertunjukkan
integritas
boleh naik atau turun, sementara badan tidak boleh
moral (etika, norma dan sistem
bersentuhan. Jadi si petugas berusaha masuk melalui
nilai) sebagai PNS.
atas atau bawah. Pagar berdiri dalam keadaan kaki
Waktu
90 - 120 menit.
rapat (sikap siap sempurna), kecuali tangan yang
Sarana/Prasarana
Potongan-potongan kertas kecil,
bebas naik turun.
lembar kunci jawaban, spidol
Bagi kelompok yang pertama berhasil mengambil harta karun adalah kelompok juara.
Proses Kegiatan
Penilaian diberikan bagi yang pertama selesai nilai 100, dan kelompok berikutnya dikurangi
dan papan tulis atau flip-chart.
10,
Fasilitator mengungkapkan ilustrasi bahwa dalam kehidupan kita sehari-hari, kita selalu mengalami
misalnya no. 2 selesai nilai 90 dstnya. Pelanggaran
kalah dan menang. Dalam era globalisasi ini negara
dari masing-masing anggota kelompok dikurangi 5.
kita selalu dihadapkan pada persaingan yang semakin
Proses simulasi ini ke arah kedisiplinan mematuhi perintah.
ketat dan tantangan yang semakin meningkat. Oleh karena itu fasilitator mengajak peserta untuk memasuki simulasi "menangkan sebanyak mungkin".
3.
Integritas Moral PNS
Fasilitator membagi kelompok menjadi empat kelompok yang sama besar. Setiap kelompok diminta untuk
mengambil
tempat
yang agak terpisah,
sehingga diskusi masing-masing kelompok tidak terganggu oleh kelompok lain. Jelaskan aturan mainnya, yaitu setiap kelompok
Dinamika Kelompok
38
Modul Diklat Prajabatan
39
diminta untuk memilih X atau Y (salah satu saja).
norma dan sistem nilai yang dianut oleh PNS, antara
Kemudian serahkan kepada fasilitator untuk direkap.
lain sebagai berikut:
Aturan main seperti di lembar kunci nilai dan
Beriman dan bertaqwa;
rekapitulasi nilai seperti lembar rekapitulasi. Pilihan
Dapat dipercaya/jujur;
setiap kelompok tidak boleh diketahui oleh kelompok
Lebih mementingkan kepentingan umum atau
lain.
bersama dari pada kepentingan pribadi;
Permainan dimulai dengan babak uji coba terlebih
Dapat menjadi teladan dan mempunyai toleransi
dahulu. Setelah semua kelompok paham tentang
tinggi;
aturan main, baru dimulai dengan babak pertama
Semangat kerja tinggi.
yang nilainya akan direkap dalam lembar
Mempunyai niat baik dalam bergaul dengan
rekapitulasi.
orang lain, dan sebagainya.
Permainan diteruskan sampai 10 babak dan pada
Tutup sesi ini dengan menekankan pada poin-poin
babak ke lima masing-masing kelompok akan
betapa pentingnya etika, norma dan sistem nilai ini
mendapatkan nilai bonus sebanyak 3 kali nilai yang
dipatuhi bukan saja kita sebagai seorang PNS tetapi
diperoleh pada babak tersebut. Pada babak ke
juga sebagai anggota masyarakat.
delapan mendapat bonus nilai sebanyak 5 kali nilai
Lembar Nilai Kaitkan sesi ini dengan sesi etos kerja.
yang di dapat pada babak tersebut, sedangkan pada babak ke 10 setiap kelompok akan diberi nilai bonus sebanyak 10 kali dari nilai yang di dapat pada babak tersebut. Pada ke tiga babak tersebut setiap kelompok diberi kesempatan untuk berunding mengenai pilihan huruf yang akan dipilih oleh masing-masing kelompok, apakah X atau Y. Setelah selesai simulasi arahkan proses pada etika,
NO
PILIHAN KELOMP OK
1. 2.
4X 3 X, 1 Y
3.
2 X, 2 Y
KETERANGAN PILIHAN Masing-masing kalah X Masing-masing kalah Y Kalah X Masing-masing menang Y Masing-masing Kalah
HASIL Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
1.000,1.000,3.000,2.000,2.000,-
Dinamika Kelompok
40
4.
1 X, 3 Y
5.
4Y
X Menang Y masing-masing Kalah Masing-masing menang
Rp. 3.000,Rp. 1.000,Rp. 1.000,-
Modul Diklat Prajabatan
41
Proses Kegiatan Kelas tetap dalam bentuk pleno atau kelas besar. Ambil sejumlah batang korek
api, bentuk gambar seperti di
bawah ini (pada OHP). Atau tunjukkan gambarnya Lembar Rekapitulasi Nilai BABA K
PILIHA N
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Σ Nilai Akhir
NILAI MASING-MASING KELOMPOK I II III Nilai Σ Nilai Σ Nilai Σ
melalui komputer Anda.
Tanyakan kepada peserta, apakah persamaan tersebut benar? Kalau mereka bilang salah dan memang itu salah, minta kepada mereka untuk memperbaikinya, tetapi perbaikannya tidak boleh mengubah letak batang korek api. Beri waktu mereka berpikir. Kepada yang telah menemukan jawabannya, diminta untuk menjelaskan kepada temannya.
Jawaban yang
betul adalah bahwa persamaan itu betul kalau dilihat dari arah sebaliknya. Yaitu menjadi “X = I + IX”. Jadi perbaikan tidak akan mengubah letak batang korek api.
b. Judul
Pandangan yang benar
Tujuan
Mengubah paradigma seseorang dengan mencoba melihat dari sisi sebaliknya.
Waktu
10 - 15 menit.
Sarana/Prasarana
Batang korek api atau gambar angka dengan batang korek api.
Proses ke arah “perubahan paradigma” peserta, bahwa sesuatu yang menurut mereka salah, tetapi jika dilihat dari pandangan orang lain di sebaliknya ada kemungkinan benar. Oleh karena itu, segala sesuatu sebelum menyalahkan orang lain, cobalah ubah sudut pandang Anda. Lihatlah dari pihak mereka, siapa tahu
Dinamika Kelompok
42
Modul Diklat Prajabatan
43
bila Anda melihat dari sisi yang sama dengan mereka,
potensi dirinya atau bisa juga berdasarkan pengamatan
juga akan menemukan kebenarannya.
widyaiswara selama proses pembelajaran berlangsung). Kepada peserta yang lain, widyaiswara meminta
4.
Etos Kerja PNS
membayangkan (menghayalkan) apa yang akan dilakukan oleh peserta tadi dalam Aku sang
adalah
BIROKRAT
5 (lima) tahun mendatang,
bagaimana kehidupannya kalau seandainya dia memanfaatkan semua keunggulan dirinya. Widyaiswara memberi dorongan peserta lain menceritakan khayalan mereka secara spontan. Setelah kelompok selesai menceritakan daya khayal mereka tentang si sasaran tadi, maka selanjutnya widyaiswara bertanya kepada si sasaran secara langsung mengenai:
a. Judul Tujuan Waktu
SANG BIROKRAT
Apakah cita-cita yang bersangkutan dalam 5 tahun
Menunjukkan etos kerja dengan
yang akan datang?
lebih baik.
Ingin menjadi apa?
45 - 60 menit.
Apa yang akan dilakukan! Bagaimana cara hidupnya dimasa depan?
Sarana/Prasarana
Apa yang akan terjadi seandainya yang
Proses Kegiatan Widyaiswara memilih
beberapa orang peserta untuk
dijadikan sasaran (bisa sesuai dengan jumlah kelompok).
bersangkutan memanfaatkan semua keunggulankeunggulan yang dimiliki?
Widyaiswara mengemukakan keunggulan-keunggulan
Setelah itu lakukan pada beberapa peserta yang lain.
yang dimiliki oleh peserta bersangkutan (berdasarkan apa
Proses kegiatan ini ke arah Etos Kerja PNS.
yang ditulis yang bersangkutan pada saat mengidentifikasi
Dinamika Kelompok
44
Modul Diklat Prajabatan
45
MENARA KOREK API
komentar pada saat proses berlangsung. Pengamat hanya
Mengenal etika kerja dalam
boleh mencatat hasil pengamatannya. Apa yang dilakukan
kelompok.
oleh peserta kelompok yang diamati. Ingat pengamat tidak
Waktu
50 - 60 menit.
boleh mengomentari, hanya mencatat.
Sarana/Prasarana
Botol kosong dan sekotak korek
b. Judul Tujuan
api
untuk
masing-masing
kelompok.
Pengamat mencatat perilaku anggota kelompok yang diamatinya.
Widyaiswara juga mencatat waktu
pembangunan sarang burung masing-masing kelompok. Setelah semua kelompok selesai membuat sarang burung,
Proses Kegiatan Bagi kelas menjadi kelompok-kelompok beranggotakan 8 10 orang. Jelaskan aturan main, yaitu setiap kelompok diminta untuk membuat menara korek api diatas botol dengan
widyaiswara meminta pengamat melaporkan hasil pengamatannya. Berapa kali kelompok tersebut melakukan pelanggaran, sikap-sikap apa saja yang dilakukan oleh masing-masing anggota kelompok. Widyaiswara memproses simulasi ini ke arah pokok
menggunakan batang korek api. Pada saat membuat
bahasan yaitu etos kerja pegawai, misalnya etika kerja,
menara, kelompok diminta berbaris kebelakang dan peserta
saling mempercayai, disiplin, tanggungjawab, saling
secara bergantian meletakkan sebatang korek api diatas
menyalahkan dan sebagainya.
botol. Hal ini dilakukan sampai batang korek api tersebut habis. Beri waktu pada kelompok untuk melakukan persiapan selama ± 5 menit.
c. Judul Tujuan
Kelompok yang menang adalah kelompok yang paling awal selesai dan berhasil membangun. Dalam prosesnya setiap kelompok menunjuk salah seorang
Meningkatkan etos kerja dengan kerjasama tim yang sinergis
Waktu
15 - 20 menit.
Sarana/Prasarana
kertas yang memiliki lem
pengamat. Tugas pengamat adalah mengamati proses kelompok lain. Pengamat tidak diperkenankan memberi
MENARA MANUSIA
perekat. Proses Kegiatan
Dinamika Kelompok
46
Bagi
kelas
menjadi
kelompok-kelompok
beranggotakan 7 - 8 orang. kelompok akan dibagikan masing-masing 1 (satu) lembar kertas yang ada lem/perekat dibelakangnya. Tulis nama mereka masing-masing di kertas tersebut. Setiap kelompok diminta untuk menempelkan kertas namanya tadi pada tempat yang setinggi-tingginya di tembok kelas. Namun sebelumnya, semua meja dan kursi disingkirkan dari pinggir tembok (sehingga mereka tidak bisa menggunakan alat tersebut untuk menempelkan kertasnya). berhasil
menempatkan/
menempelkan kertas namanya di tempat tertinggi dalam ruangan
B. Naskah Pegangan Masyarakat menilai PNS adalah sosok pegawai yang korup (dengan gaji yang kecil, bisa memiliki kekayaan yang fantastis). Walaupun tidak semua seperti itu, tetapi beberapa gelintir dari mereka ternyata bisa membentuk citra yang demikian di mata masyarakat (peribahasa “nila setitik merusak susu sebelanga”). Hal demikian menyebabkan PNS adalah sebagai sosok yang sekaligus "dibenci tapi dirindukan". Dibenci karena sikapsikapnya yang korup, tidak disiplin, etos kerja yang rendah dan lain sebagainya sikap-sikap yang negatif, tapi sekaligus juga dirindukan oleh sebagian orang (ini terbukti bahwa bila ada
Kelompok yang berhasil keluar sebagai juara adalah yang
47
Citra Diri PNS dimata masyarakat umumnya negatif.
Jelaskan aturan main, yaitu setiap orang dalam
kelompok
Modul Diklat Prajabatan
tersebut dan dengan menggunakan
waktu terpendek. Beri waktu kelompok untuk berunding menyiapkan strategi (+ 3 menit). Waktu menempelkan paling lama 5 menit. Proses ke arah, etos kerja PNS. Bahwa hasil kerja optimal akan dicapai antara lain kalau mereka bisa
lowongan untuk menjadi PNS, ternyata peminat atau pendaftarnya "membludak'). Ini salah satu indikator bahwa PNS adalah sosok yang juga dirindukan. Walau gajinya kecil tetapi bisa memiliki kekayaan berlimpah. Ada anekdot yang mengatakan bahwa keajaiban dunia sekarang sudah bertambah satu dari tujuh menjadi delapan. Dan keajaiban yang kedelapan itu adalah PNS Indonesia. Walau gajinya kecil, tapi mampu memiliki istana yang megah dan harta kekayaan yang berlimpah. Dalam memberikan pelayanan kalau tidak dapat imbalan, tidak akan memberikan pelayanan yang memuaskan.
membangun kerjasama dalam kelompok. Menggunakan konsep : Mengapa dipermudah kalau masih bisa dipersulit". Hal-hal yang demikian itulah yang membuat citra
Dinamika Kelompok
48
Modul Diklat Prajabatan
49
PNS semakin terpuruk. Sebagaimana dikemukakan di atas,
masing. Mulailah dari diri kita, kemudian kelompok dan pada
bahwa tidak semuanya demikian. Tidak sedikit PNS yang
gilirannya organisasi pemerintah keseluruhan, sehingga cita-cita
bersih, berwibawa, profesional, bertanggungjawab dan memiliki
terwujudnya good governance akan tercapai.
integritas pribadi yang kokoh: Tetapi pengaruh lingkungan sangat besar, sehingga ada anekdot lain yang dikemukakan :
Secara umum penjabaran dari hal tersebut di atas antara lain
bahwa sekarang korupsi di Indonesia sudah membudaya. Barang
adalah melalui pembentukan disiplin, integritas moral dan etos
siapa yang tidak mengikutinya berarti tidak berbudaya. Hal-hal
kerja PNS, sebagai berikut :
demikian itu semakin memperparah kondisi kita sekarang ini. Pantaslah kalau hasil survey sebuah lembaga internasional menunjukkan bahwa Indonesia berada di urutan ke enam negara terkorup di dunia pada tahun 2003. Bagaimana dengan Saudara? Apakah Saudara juga terpengaruh
1. Disiplin PNS Disiplin adalah kata yang sangat mudah diucapkan tetapi sulit dilaksanakan, kalau tidak ada kemauan dan tekad yang membara untuk mewujudkannya. Apa yang kita maksudkan dengan disiplin?
dengan budaya kerja negatif seperti itu? Penulis berharap bahwa kita dapat menerapkan "falsafah ikan". Walaupun hidup di air asin (laut), dia tidak akan menjadi asin, karena ikan itu hidup. Tetapi bila ikan itu mati, akan menjadi asin walau dikasih sedikit garam. Demikian juga dengan manusia, kita tidak akan terpengaruh lingkungan yang negatif kalau hati kita tetap hidup. Mudah-mudahan hati kita tetap hidup, sehingga kita tidak akan terpengaruh lingkungan yang negatif. Apakah kita tidak berusaha mengubah citra PNS yang demikian ini?. Yang umumnya tidak disiplin, etos kerja rendah dan integritas moral yang rapuh?. Sudah berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah, tapi akan sangat efektif kalau kita mulai dari diri kita masing-
Kata disiplin berasal dari bahasa Inggris yaitu "Discipline" yang artinya training of the mind and character (pelatihan pola pikir dan karakter) dan development and control of the mind and character intended to produce obedience and orderly behavior (upaya pengembangan dan pengendalian pola pikir dan karakter yang dimaksudkan untuk menciptakan kepatuhan dan ketaatan kepada perilaku yang tertib dan teratur). Dengan demikian disiplin pada dasarnya berarti taat aturan atau ketentuan yang berlaku. Peraturan dan ketentuan-ketentuan ini mengatur hak dan kewajiban PNS yang tertuang dalam Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri/Ketua Lembaga, Peraturan Daerah dan
Dinamika Kelompok
50
Kebijakan intern Institusi atau ketentuan-ketentuan lainnya.
Modul Diklat Prajabatan
secara moral maupun material.
PNS yang disiplin adalah PNS yang mentaati aturan dan menghindari larangan-larangannya, biasanya memiliki
2. Integritas Moral PNS
perilaku-perilaku sebagai berikut: setia, jujur, rajin, bertanggung jawab, tertib, rapi, sopan serta dapat dipercaya.
Apa yang kita maksudkan dengan moral? Moral adalah nilainilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi
Apabila setiap PNS selaku unsur aparatur pemerintah
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
ataupun sebagai abdi masyarakat memiliki perilaku
lakunya. Bidang moral adalah bidang kehidupan manusia
sebagaimana disebutkan di atas, maka pelaksanaan tugas atau
dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia. Moral
kewajiban akan berjalan tertib, lancar dan terkendali. Ini
merupakan asas-asas akhlak yang merupakan nilai tambah
berarti bahwa disiplin diri PNS dapat berperan sebagai salah
pada diri manusia karena menjadi ciri makhluk manusia,
satu faktor yang sangat menunjang pencapaian tujuan secara
yang membedakan dari makhluk lain atau tidak dimiliki oleh
efektif dan efisien.
makhluk lain ciptaan Tuhan.
Sebagaimana disebutkan di atas, sudah banyak upaya yang
Dalam kehidupan manusia, seseorang berperilaku bermoral
dilakukan pemerintah, sampai kepada pencanangan Gerakan
atau tidak, biasanya yang menjadi tolok ukur adalah ajaran
Disiplin Nasional (GDN), namun ternyata hal itu bukanlah
agama. Ada juga yang menilai seseorang bermoral atau tidak,
sesuatu yang mudah, karena memerlukan strategi yang tepat.
dipandang dari sudut kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan
Secara garis besar, langkah-langkah yang dapat dilakukan
atau budaya setempat. Bahkan kualitas hukum sebagian besar
adalah:
ditentukan oleh mutu moralnya, karena hukum berisikan
a. Perlu kesadaran akan pentingnya disiplin bagi diri sendiri
berbagai pengaturan tentang kehidupan manusia agar
sebagai makhluk individual, sosial dan makhluk berke-
harmonis.
Tuhan-an Yang Maha Esa;
Nah, bagaimana dengan integritas? Apa yang kita maksudkan
b. Usaha-usaha untuk berdisiplin disertai semangat dan tekad yang kuat; c. Dukungan dari pimpinan dan lingkungan tugasnya, baik
dengan integritas? Dalam kamus umum bahasa Indonesia diartikan sebagai kebulatan, keutuhan. Tapi dalam hal moral,
51
Dinamika Kelompok
52
Modul Diklat Prajabatan
pada umumnya orang mengartikan integritas sebagai "satu
Etiquette yang diartikan sebagai "The rules of behavior
kata dengan perbuatan" Seorang yang mengatakan harus
among polite people" (peraturan-peraturan mengenai
disiplin, maka dirinya sendiri harus disiplin. Itu berarti bahwa
tingkah laku yang berlaku bagi orang-orang yang
dia memiliki integritas.
memiliki sopan santun) dan diartikan pula sebagai "The
Namun banyak orang dengan mudah mengharuskan,
unwritten rules about what a profesional man may or may
mengatakannya dan memerintahkan pada orang lain, tetapi
not do in his profession" (aturan-aturan yang tidak tertulis
dirinya belum mampu melakukan. Bagaimana dengan
tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh
Saudara? Kemauan dan tekad yang kuat disertai usaha yang
seorang profesional dalam melakukan profesinya).
keras dan do’a yang tulus tentu akan dapat mewujudkannya.
Etika dapat dibedakan antara etika yang berlaku umum dan khusus. Etika umum yaitu tata susila, sopan santun
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, yang merupakan bagian dari moral adalah etika, norma dan sistem nilai. Dalam hal ini kita sebagai PNS, maka yang akan dibahas disini adalah etika PNS, norma moral PNS dan sistem nilai PNS, sebagai berikut:
a. Etika PNS Dalam kamus besar bahasa Indonesia, etika diartikan
dalam kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga, masyarakat, pemerintahan, berbangsa dan bernegara. Sedangkan etika khusus, hanya khusus berlaku dikalangan tertentu, misalnya hanya berlaku pada organisasi tertentu atau profesi tertentu. Untuk kalangan PNS, etika atau kode etiknya tertuang dalam butir-butir panca prasetya korpri.
sebagai ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk mengenai hak dan kewajiban (akhlak). Selanjutnya
b. Norma Moral PNS
diartikan pula sebagai kumpulan asas atau nilai yang
Norma adalah aturan atau kaidah yang dipakai sebagai
berkenaan dengan akhlak serta merupakan nilai mengenai
kriteria untuk menilai sesuatu. Norma yang menyangkut
benar atau salah yang dianut suatu golongan atau
perilaku manusia secara umum dibedakan atas norma
kelompok masyarakat. Etika adalah sistem dari prinsip-
kesopanan atau etiket, norma hukum dan norma moral.
prinsip moral tentang baik dan buruk. Etika dapat pula
Norma moral kedudukannya paling tinggi diantara ketiga
disebutkan etiket. Etiket berasal dari bahasa Inggris
jenis norma tersebut, karena norma moral bisa menilai
53
Dinamika Kelompok
54
Modul Diklat Prajabatan
55
norma-norma lain. Dalam bentuk positif, norma moral
Pelaksanaan Pekerjaan PNS. Hasil Penilaian dituangkan
berupa perintah yang mengatakan apa yang harus
ke dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)
dilakukan. Dalam bentuk negatif, norma moral berupa
agar diperoleh PNS yang baik dan profesional.
larangan yang mengatakan apa yang tidak boleh
Adapun unsur-unsur DP3 yang dinilai adalah:
dilakukan.
1) Kesetiaan;
Imanuel Kant, seorang etikawan, membuat gene ralisasi
2) Prestasi Kerja;
norma moral yang dalam etika dikenal sebagai "kaidah
3) Tanggung Jawab;
emas" yaitu "hendaklah memperlakukan seseorang
4) Ketaatan;
sebagaimana anda sendiri ingin diperlakukan oleh
5) Kejujuran;
orang lain". Norma moral PNS, hendaknya berpegang
6) Kerjasama;
pada norma moral Pancasila, yaitu dalam bersikap dan
7) Prakarsa;
bertindak dalam menghadapi berbagai permasalahan.
8) Kepemimpinan;
c. Sistem Nilai PNS Sebagaimana dikemukakan di atas, bahwa etika diartikan pula sebagai kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak serta merupakan nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Dalam organisasi pemerintah, soal kondite adalah soal etika yang dapat ikut menentukan baik buruknya suatu organisasi. Untuk menilai kondite tidaklah mudah, karena berkaitan erat dengan menilai etika dan perilaku orang. Dalam rangka upaya menjamin obyektivitas pembinaan PNS berdasarkan sistem karier dan prestasi kerja, telah dikeluarkan PP nomor 10 tahun 1979 tentang Penilaian
Sementara itu, secara umum nilai-nilai suatu etika pemerintahan yang perlu menjadi pedoman dan perlu dipraktikkan secara operasional oleh PNS adalah: 1) Mengabdi kepada kepentingan umum; 2) Menjadi motor penggerak bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; 3) Menjadi mediator yang bersikap terbuka dan tidak memihak; 4) Bersikap jujur, bersih dan berwibawa; 5) Bersikap diskresif yaitu dapat membedakan mana yang rahasia dan penting serta tidak.
Dinamika Kelompok
56
3. Etos Kerja PNS
Modul Diklat Prajabatan
mendorong dan menyemangati mereka untuk melakukan
Etos kerja merupakan sejumlah nilai atau perangai budaya
pekerjaannya dengan baik, memberikan sebanyak mungkin
karakteristik manusia dalam dunia kerja. Etos kerja berkaitan
pengabdian kepada organisasi dan masyarakatnya.
dengan sikap moral yang berorientasi pada norma yang harus
Dalam rangka pengembangan etos kerja PNS, upaya yang
diikuti dan berkaitan dengan sikap berdasarkan hati nurani.
dilakukan dengan pengembangan pribadi yang tangguh agar
Etos kerja berasal dari nilai religius budaya dan sikap hidup
terciptanya aparatur yang bersih dan berwibawa serta
suatu masyarakat. Karena itu, etos kerja dapat menjadi daya
profesional. Ada lima aspek pengembangan etos kerja PNS,
motivasi kerja bagi PNS.
yaitu:
Etos kerja PNS merupakan sikap kerja yang mendasar yang
a. Pengembangan sosial untuk meningkatkan kualitas
menyangkut sistem nilai PNS sehingga akan ikut menentukan prestasi kerja PNS. Etos kerja PNS yang berpedoman pada Pancasila juga mengandung dasar-dasar etika kerja seperti budi luhur, bergotong royong dan berkeadilan. Etos kerja yang murni akan melekat dalam sanubari setiap PNS sehingga ada dorongan atau kehendak untuk bersikap jujur, disiplin,
bertanggungjawab
dalam
melaksanakan
kewajibannya.
hubungan antar pribadi sebagai inti dari interaksi sosial; b. Pengembangan emosional untuk meningkatkan kualitas pengendalian diri sehingga PNS dapat bersikap rasional dan bijak; c. Pengembangan intelektual untuk meningkatkan wawasan sehingga dapat membuat keputusan-keputusan yang tepat; d. Pengembangan karakter untuk meningkatkan kualitas kepribadian PNS sehingga dapat diperoleh aparatur yang baik dan bermoral;
Upaya membangun etos kerja PNS bukanlah sesuatu yang
e. Pengembangan spiritual untuk membentuk kepribadian
mudah. Namun bukan berarti bahwa tidak ada upaya yang
yang tangguh sehingga aparatur pemerintah bermental
dapat dilakukan untuk itu. Untuk membangun etos kerja
sehat;
PNS, dilakukan pembinaan melalui pengembangan diri (self development) dan peningkatan diri (self improvement) setiap PNS. Etos kerja yang baik ditandai dengan rasa mencintai pekerjaan yang besar. Karena dengan demikian akan
57
Modul Diklat Prajabatan
59
BAB IV
hal-hal praktis dan tidak semata hal yang teoritis. Orang dewasa
PROSES PEMBELAJARAN DALAM DINAMIKA KELOMPOK
langsung sambil mempraktikkannya (learning by doing). Seperti
akan belajar efektif, apabila pada saat mempelajari sesuatu yang dikatakan Khong Hu Chu, yang intinya mengatakan bahwa efektifitas hasil pembelajaran tinggi, apabila subyek didik
Setelah kegiatan pembelajaran ini selesai peserta dapat menguraikan proses pembelajaran dalam dinamika kelompok
A. Belajar Dengan Mengerjakan
langsung mengerjakan dan langsung mengalaminya. Saya kerjakan dan saya mengerti. Dalam pendidikan orang dewasa sangat dituntut memiliki kemampuan menghubungkan yang baru dipelajarinya dengan pengetahuan yang telah mereka kuasai,
Orang dewasa sebagai subyek didik telah memiliki sejumlah
pengalaman yang telah dijalani, sikap yang sudah tertanam
pengetahuan, sikap dan keterampilan tertentu.
kemampuan yang tersedia dan kerangka pikir yang dipikir dalam
Pada diri orang dewasa senantiasa timbul keinginan mutlak
bekerja.
menambah pengetahuan dalam meningkatkan kinerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Orang Dewasa akan termotivasi untuk belajar, apabila mereka menyadari akan adanya kebutuhan (felt needs) untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam hidupnya.
Untuk itu, pendekatan yang digunakan adalah melalui Daur Belajar Melalui Pengalaman (Experiential Learning Cycle). Adapun daur belajar melalui pengalaman tersebut tergambar dibawah ini. Daur belajar melalui pengalaman
Sekelompok orang dewasa yang sedang berada dalam proses pembelajaran, di samping telah memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan tertentu, mereka juga memiliki latar belakang yang berbeda dan bervariasi. Oleh karena itu semua peserta adalah narasumber bagi yang lainnya dan proses pembelajaran Iebih bersifat tukar menukar pengalaman (sharing experiences) dan dipandu oleh widyaiswara. Orang dewasa cenderung mempelajari 58
Dinamika Kelompok
60
Modul Diklat Prajabatan
61
Urutan tahapan daur belajar melalui pengalaman dimulai dari :
perbedaan reaksi, mengapa satu kelompok gagal dan
1. Mengalami (experiencing) Peserta dilibatkan dalam satu
mengapa kelompok lainnya berhasil. Semuanya ini dapat
simulasi (situasi buatan yang bisa diamati) bersama kelompoknya. Situasi buatan ini dapat diambil dari
dianalisis dan dapat didiskusikan. 4. Menggeneralisasi
(generalization) Dari hasil analisis
kehidupan nyata, situasi unit, situasi imaginative atau situasi
pengalaman peserta mereka diminta mencoba menyimpulkan
belajar lainnya yang sengaja diciptakan. Dalam situasi
pengalamannya, membuat generalisasi. Adapun maksud
tersebut peserta akan bersikap, berbicara dan berperilaku
membuat generalisasi adalah agar pengalaman yang
tertentu. Perilaku ini dapat di amati dan dicatat oleh
diungkapkan dan dianalisis menjadi ”pelajaran” bagi peserta
widyaiswara, pengamat khusus atau temannya sendiri.
untuk lebih siap dapat mengubah perilaku menjadi lebih baik. 5.
Setelah mereka mengalami, dilakukan kilas balik untuk
Menerapkan Prinsip
mengingat kembali pengalaman mereka yang baru saja
Sebagai tahap akhir dari daur belajar melalui pengalaman
dilaluinya dilengkapi dengan laporan dari pengamat.
adalah
Widyaiswara yang memandu proses tersebut.
(generalisasi) yang ditemukan pada situasi baru atau pada
2. Mengungkapkan (Publishing)
analisis
kemungkinan
menerapkan
prinsip
kondisi kerja di unit kerja masing-masing. Tahap ini sangat
Pada urutan kedua, peseta diberi kesempatan untuk
penting karena tanpa penerapan prinsip yang ditemukan,
mengungkapkan pikiran dan perasaannya dan bertukar
belajar melalui peng alaman akan tidak mempunyai arti dan
pikiran dan perasaan dengan anggota kelompok lainnya.
mungkin tidak terjadi perubahan perilaku pada diri peserta
Latar belakang pengalaman, kemampuan, bidang tugas yang
yang bersangkutan. Untuk dapat melihat kemungkinan
berbeda dan bervariasi akan memperkaya pengalaman dan
penerapan prinsip pada situasi baru widyaiswara memandu
wawasan semua peserta pelatihan.
proses.
Agar peserta dapat mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara lebih baik widyaiswara juga membantu dalam proses. 3. Mengolah (Analyzing) Semua data yang telah diungkapkan, dikumpulkan, dicatat, diolah, dianalisis, didiskusikan dan dievaluasi. Mengapa satu perilaku muncul mengapa ada
B. Penilaian Kegiatan Dinamika Kelompok 1. Tujuan Kegiatan penilaian dinamika kelompok terutama bertujuan
Dinamika Kelompok
62
untuk
memperoleh
gambaran
deskriptif
tentang
Modul Diklat Prajabatan
kelompok harus ada aturan main yang disepakati bersama
perkembangan kelompok, baik secara individual maupun
oleh semua anggota kelompok dan pengatur perilaku semua
kelompok secara keseluruhan. Hasil dari penilaian dapat
anggota kelompok. proses ini adalah proses "norming". Atas
dijadikan bahan masukan bagi penyelenggara ataupun
dasar aturan inilah individu dan kelompok melakukan
widyaiswara lainnya antara lain dalam pemilihan pengurus
berbagai kegiatan atau "performing".
kelas pembentukan kelompok diskusi, pembentukan
Proses dinamika kelompok dimulai dari:
kelompok pembuatan makalah, pembinaan peserta secara individual dan lain sebagainya. Yang perlu diingat, dinamika tidak berhenti pada saat mata Diklat dinamika kelompok berakhir, akan tetapi terus berlanjut sampai suatu Diklat berakhir bahkan dampaknya berlanjut sampai peserta
2. Aspek-aspek yang dinilai.
kembali ke tempat kerjanya masing-masing.
Aspek-aspek dinamika kelompok yang dinilai meliputi :
Proses dinamika kelompok mulai dari individu sebagai
a. Pengenalan terhadap diri sendiri;
pribadi yang masuk ke dalam kelompok dengan latar
b. Pengenalan terhadap orang lain;
belakang pendidikan, ruang lingkup kerja dan jenis kerja
c. Keterbukaan, mau mendengarkan orang lain, terbuka
yang berbeda, Individu yang satu belum berkenalan dengan
terhadap pendapat dan saran orang lain;
lainnya. Mereka seperti es yang membeku. Individu yang
d. Disiplin dan memiliki rasa tanggung jawab besar.
bersangkutan berupaya untuk mengenal individu lainnya. Es
e. Secara sukarela bersedia berpartisipasi dalam kegiatan
yang membeku sedikit demi sedikit mencair dan inilah yang dinamakan proses "ice breaking". Melalui berbagai diskusi dalam kelompok, yang kadang memanas terjadilah proses "storming" dan kemudian terbentuk kelompok kecil atau kelompok kelas terbentuk sikap baru dan perubahan perilaku Dinamika Kelompok dalam proses "forming". Dalam setiap
dinamika kelompok; f. Lancar berkomunikasi dengan anggota kelompok lainnya; g. Mampu bekerjasama dengan orang lain dan mampu bekerja dalam tim (team work); h. Mau dan bersedia menghargai pikiran dan pendapat
63
Dinamika Kelompok
64
orang lain;
Modul Diklat Prajabatan
Hasil penilaian dinamika kelompok, bersama dengan daftar
i. Mampu mengendalikan diri;
susunan pengurus kelas diserahkan oleh fasilitator dinamika
j. Mampu serta bersedia untuk menerima balikan (feed
kelompok kepada ketua penyelenggara Diklat. Format
back) dari kolega, atasan ataupun bawahan; 3. Cara Penilaian Cara penilaian dengan menggunakan skala penilaian, multi dari baik sekali (BS), baik (B), cukup (C), kurang (K) dan kurang sekali (KS). Penentuan penilaian sepenuhnya diserahkan pada pertimbangan (judgment) fasilitator yang mengamati kegiatan peserta dalam berdinamika kelompok. Untuk peserta yang menonjol, baik positif maupun negatif diberikan catatan khusus sebanyak kira-kira 25%. Hal ini penting untuk ditindak lanjuti baik oleh penanggung gugat kegiatan, maupun oleh widyaiswara yang diberi tanggung jawab untuk itu, misalnya widyaiswara penuntun. Format penilaian hasil kegiatan dinamika kelompok adalah sebagai berikut: Fasilitator sebagai penilai hanya tinggal memberi tanda check (v) pada kolom yang sesuai dengan kenyataan hasil pengamatannya. Bila ada catatan tambahan khusus, dapat ditulis pada kertas lain. Biasanya fasilitator dinamika kelompok diminta untuk memberi petunjuk dalam pemilihan pengurus kelas Proses pemilihannya sendiri sepenuhnya dilaksanakan oleh peserta Diklat.
penilaian dinamika kelompok seperti tercantum di halaman berikut:
65
Dinamika Kelompok
66
BAB V
Penilaian Dinamika Kelompok Jenis Diklat Waktu (Hari/tgl) Jumlah Peserta Tempat Diklat Fasilitator NO
PENUTUP
: : : : :
ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN
A. Rangkuman Dinamika Kelompok menyiapkan peserta agar dapat saling PENILAIAN BS B
C
K
percaya mempercayai dengan yang lain (trust), memiliki sikap KS
keterbukaan (openness), memiliki rasa tanggung jawab (responsi
1.
Pengenalan Diri Sendiri
bility) dan merasa bahwa dirinya bagian integral dari yang
2.
Pengenalan orang lain
lainnya (interdependency). Ini semua dapat disiapkan melalui
3. 4.
Keterbukaan Disiplin dan Tanggungjawab
Dinamika Kelompok. Tingkat kesiapan peserta untuk memulai
5.
Partisipasi dalam kegiatan kelompok
Kelompok ini, yang pada akhirnya menentukan keberhasilan
6.
Komunikasi antar anggota kelompok
7.
Bekerjasama dengan orang lain (bekerja dalam tim)
8.
Menghargai pendapat orang lain
9.
Pengendalian diri
10. Menerima balikan dari orang lain
proses pembelajaran sangat ditentukan oleh Dinamika
program Diklat secara keseluruhan. Dalam modul ini dimuat beberapa simulasi yang terkait dengan pokok bahasan seperti pencairan kelas (bina suasana), mengenal diri dan mengenal orang lain, sosok PNS yang meliputi Citra Diri PNS, Disiplin PNS, Integritas Moral dan Etos Kerja PNS. Disamping beberapa simulasi yang dapat dipilih disesuaikan dengan jumlah peserta juga dalam modal ini dimuat naskah
Catatan :
pegangan yang merupakan bahan pengayaan bagi peserta.
Identifikasi 5 orang peserta yang sangat aktif dan 5 orang lainnya yang masih pasif dan atau memerlukan perhatian khusus.
Disamping itu, pada Bab IV, dikemukakan pula secara garis besar mengenai pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran Dinamika Kelompok yaitu Daur Belajar Melalui 67
Dinamika Kelompok
68
Modul Diklat Prajabatan
Pengalaman (Experiential Learning Cycle) dan proses penilaian yang digunakan dalam Dinamika Kelompok.
B. Tindak Lanjut Pengembangan Dalam penulisan modul ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan. Untuk itu saran yang sifatnya untuk penyempurnaan modul ini tentu akan kami terima dengan senang hati. Bagi peserta semoga bermanfaat dan hasilnya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam kehidupan kerja dan menunjang dalarn proses pembelajaran. Bagi Widyaiswara yang akan memandu proses pembelajaran Dinamika Kelompok pada Diklat Prajabatan Golongan III tentu modul ini hanya merupakan dasar yang sangat perlu dikembangkan oleh Widyaiswara. Masih sangat banyak literatur-literatur yang terkait dengan Mata Diklat ini, silahkan Saudara menggunakannya. Bersikaplah kreatif dalam memandu proses pembelajaran, untuk mendapat wewenang mengajar dari peserta dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang kita berikan, mungkin ada baiknya Saudara mencermati kata bijak berikut ini:
Sebuah Ide adalah kombinasi baru dari elemen-elemen lama. Tidak ada elemen baru, yang ada hanyalah kombinasi kombinasi baru (Gordon Dryden). Pikiran yang telah diperkaya dengan ide-ide baru tidak akan pernah kembali pada kondisi asalnya. (Oliver Wendell Holmes).
69
DAFTAR PUSTAKA Edie West, (1997), 201 Ice Breakers (Group Mixers , Warm-up, Energizers and Playful Activities), The Mc. Graw-Hill Companies, Inc, USA Entang, M, Prof. Dr. MA, (1995), Panduan PembeIajaran Bagi Widyaiswara, Diklatprop DKI, Jakarta. Hildegard
Wenzler-Cremer,
Maria
Fischer-Siregar;
(1993)
Permainan dan Latihan Dinamika Kelompok. Prose Pengembangan
Diri,
PT
Gramedia
Widiasarana
Indonesia, Jakarta. Hj. Sri Murtini, Dra, MPA, Hj. Sri Ratna, Ir, MM; (2001), Dinamika Kelompok (Bahan Ajar Diklat Prajabatan Golongan III), LAN RI, Jakarta. Roem Topatjanasang, dkk, (1986), Belajar dari Pengalaman, Panduan Latihan Pemandu Orang Dewasa untuk Pengembangan Masyarakat, P3M, Jakarta. Santosa, Slamet, (1992), Dinamika Kelompok, Bumi Aksara, Jakarta. Yayasan Indonesia Sejahtera, (1990), Bermain, Menghayati dan Belajar, PPSDM, Solo
70