Digital Curation ( Kurasi digital) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Wujud Pelestarian Kekayaan Budaya Bangsa (from “curation” to “digital preservation”, to “digital curation”) Oleh: Al. Pramukti Narendra Perpustakaan Unika Soegijapranata Semarang Dosen LB Fak Ilmu Budaya Jur Ilmu Perpustakaan UNDIP Semarang Email :
[email protected]
Abstrak Pertumbuhan dokumen digital dewasa sangat besar dan dalam berbagai bentuk serta akan terus tumbuh mengiringi era yang mengedepankan teknologi informasi. Dewasa ini pertumbuhan sebagian dokumen memang terlahir secara digital tetapi sebagai yang lain dilahirkan kembali dalambentuk digital melalui proses digitalisasi. Dampak dari pertumbuhan dokumen digital perlunya manajemen terhadap berbagai dokumen tersebut. Pustakawan/pekerja informasi perlu untuk menyeleksi , memelihara maupun merawat dokumen digital yang memiliki nilai jangka panjang dan menetapkan masa aktif untuk dokumen digital yang nilai informasinya akan habis dalam waktu tertentu. Di berbagai institusi kegiatan kurasi digital tentu juga akan mempertimbangkan sisi nilai guna dari dokumen dokumen digitalnya, dengan pertimbangan bahwa jangan sampai di kemudian hari berbagai dokumen digital tersebut malah menciptakan permasalahan dalam pengelolaanya. Implementasi digital curation dewasa ini lebih tertuju pada nilai pelestarian dari dokumen yang diharapkan akan terus dapat diakses dalam jangka waktu yang lama. Diharapkan dokumen dokumen yang memiliki nilai sejarah masih dapat diakses oleh generasi generasi berikutnya.
Keyword : digital curation. Preservasi.
Latar Belakang Pertumbuhan dan pertambahan informasi digital dewasa ini melaju dengan sangat pesat. Perorangan maupun lembaga pada saat ini menciptakan berbagai informasi yang tersaji secara digital baik berbentuk teks, gambar, maupun bentuk informasi digital yang lain dan dari berbagai informasi yang tumbuh tersebut
diperlukan
satu
manajemen
koleksi
digital
yang
berkesinambungan agar nilai informasi digital dan aksesnya
rapi
dan dapat
dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama oleh semua kalangan. Perubahan-perubahan yang terjadi dewasa ini menandakan bahwa masyarakat memiliki berbagai macam cara untuk mengakses sumber sumber informasi dan pengetahuan yang mereka butuhkan. Lembaga-lembaga informasi mencari berbagai cara agar koleksi yang dimiliki tetap bisa diakses oleh masyarakat dan menjadi bahan untuk berbagai kebutuhannya misalnya sekolah, penelitian maupun rekreasi. Dalam rangka meluaskan jangkauan akses terhadap koleksi koleksi perpustakaan, maka perpustakaan dan lembaga pengelola informasi melakukan kegiatan untuk mengalihbentukkan koleksi menjadi dokumen digital. Dalam dunia perpustakaan perpustakaan proses digitalisasi adalah sebuah proses yang mengubah bentk dokumen tercetak menjadi dokumen digital. (Ari Suryandari: 2007). proses digitalisasi bertujuan untuk pendidikan-penyebaran ilmu pengetahuan maupun tujuan konservasi yaitu melestarikan peninggalan sejarah bangsa dan negara kita. Di dalam perkembangan selanjutnya, dokumen digital yang berada dijaringan internet tidak semuanya memiliki nilai yang perlu untuk dipertahankan dalam jangka waktu yang lama. Ada dokumen yang bahkan memiliki nilai yang sama sekali merugikan bagi perkembangan kehidupan masyarakat misalnya konten pornografi dan berbagai pemberitaan yang simpang siur tidak jelas arahnya.
Berdasar dari latar belakang tersebut maka dalam tulisan ini penulis mencoba untuk berbagi tentang topik digital curation dan model yang ada di Indonesia.
Apa makna Digital Curation ? Kita dapat mengetahui pengertian digital curation dari beberapa definisi yang dikemas oleh University Of Leicester sebagai berikut : 1. Digital Curation atau kurasi digital adalah proses penyeleksian, pemeliharaan perawatan, pengumpulan dan pendokumentasian terhadap berbagai macam asset digital. 2. Kurasi
digital
umumnya
disebut
proses
pembentukan
dan
pengembangan penyimpanan aset digital jangka panjang yang digunakan
sebagai
referensi masa sekarang
dan masa depan.
Informasi ini akan bermanfaat bagi para peneliti, ilmuwan, sejarawan, dan akademisi. Disamping itu perusahaan juga sudah memulai memanfaatkan kurasi digital untuk meningkatkan kualitas informasi dan data dalam proses strategik dan operasional perusahaan.
Pendapat lain dikemukakan Ida Fajar Priyanto yang menyatakan bahwa digital curation adalah sebuah proses yang terus menerus atau
berlanjut
terhadap kegiatan mengelola obyek dokumen digital (dokumen digital dan tercipta secara digital) yang harus dijaga dan memungkinkan untuk selalu tersedia serta dapat dimanfaatkan kembali oleh pengguna. Ditambahkan lagi bahwa sebagai sebuah profesi baru, seorang kurator digital sangat memberikan nilai tambah bagi institusi untuk menjamin kontinyuitas berbagai pemanfaatan data dan ketersediaan obyek digital. Dari beberapa definisi diatas,
dapat penulis simpulkan bahwa makna
Digital Curation adalah proses berkesinambungan untuk membangun dan mengembangkan serta memelihara
informasi/dokumen/pengetahuan dalam
berbagai bentuk (teks-grafis-audio-gambar-audio visual) yang disajikan dalam bentuk digital dalam rangka untuk peningkatan kualitas informasi dan ketersediaannya memiliki jangka waktu yang panjang dan dapat diakses oleh semua kalangan. Salah satu pelaksanaan kegiatan digital curation adalah yang dilakukan di Digital Curation Centre di Inggris. Digital Curation Centre (DCC) adalah sebuah institusi bagi pengembangan keahlian dalam kegiatan kurasi informasi digital. Kegiatan/projek
Ini memfokuskan pada peningkatan kapasitas,
kemampuan dan keterampilan untuk pengelolaan data data penelitian pada komunitas riset pendidikan tinggi di Inggris. Lembaga ini memberikan dukungan dan memberikan saran keahlian serta bantuan praktis kepada siapa pun di lingkungan
pendidikan tinggi dan peneliti di
Inggris yang ingin
menyimpan, mengelola, melindungi berbagai data penelitian secara digital. Kurasi digital memang "sesuatu kegiatan yang bukan hanya berkaitan dengan
masalah penyimpanan (McMeekin, 2011, hal. 245 dalam Ida Fajar)”
tetapi
ada empat faktor yang mendorong pentingnya pengelolaan kurasi
digital yaitu : 1. Pertumbuhan dan peningkatan kapasitas kapasitas penyimpanan digital 2. Bermunculannya perangkat pencipta konten 3. Pertumbuhan yang selalu meningkat dari informasi yang dapat diakses melalui world wide web 4. Naluri alamiah seseorang untuk menciptakan dalam bentuk digital Dewasa ini disadari akan makin pesatnya peningkatan
volume data dari
semua bidang ilmu pengetahuan, bisnis dan pemerintahan, pendidikan, bahanbahan arsip dan budaya, yang secara langsung diproduksi atau diubah ke dalam bentuk digital, sehingga menjadi investasi yang
penting baik
fungsional dari lembaga yang bersangkutan maupun secara ekonomi. Bagaimana Membangun Kurasi Digital
secara
Mengelola sistem kurasi digital merupakan satu rangkaian kegiatan kerja yang melibatkan peran berbagai individu. Proses kegiatan dalam alur kerja kurasi digital dikenali dalam sebuah siklus kegiatan kurasi digital sbb : 1. Menetapkan konsep: kegiatan ini meliputi penetapan objek digital yang dipilih, metode pengambilan obyek dan pilihan media penyimpanan. 2. Penciptaan : kegiatan ini meliputi
bagaimana menghasilkan objek
digital dan penetapan rincian deskriptif, dan teknis metadatanya 3. Akses dan penggunaan : memastikan bahwa pengguna mudah mengakses objek digital setiap hari. Beberapa objek digital mungkin tersedia untuk umum, sementara yang lain mungkin dilindungi dengan password. 4. Seleksi : adalah proses pemilihan objek digital untuk proyek kurasi digital. Proses ini melibatkan kebijakan penentuan kriteria seleksi. 5. Seleksi dan penilaian : mengevaluasi objek digital dan seleksi obyek digital bernilai informasi jangka panjang. Dalam langkah ini juga perlu adanya konsistensi
dalam
panduan pendokumentasian, kebijakan
kebijakan dan persyaratan hukumnya. 6. Disposal : yaitu kegiatan memisahkan objek digital yang memang tidak digunakan karena informasinya tidak bernilai jangka panjang. Oleh karena itu diperlukan adanya kebijakan pendokumentasian dan aturan hukumnya. 7. Inputing: kegiatan mentransfer objek digital dan disimpan, dimasukkan kedalam repositori digital institusi, pusat data atau yang serupa. 8. Tindakan preservasi: adalah
tindakan untuk menjamin pelestarian
jangka panjang dan pemberian retensi objek digital. 9. Penilaian kembali: kegiatan menilai kembali objek digital yang mungkin mengalami kesalahan dalam prosedur validasi dan kemudian dilakukan penilaian lebih lanjut. 10. Penyimpanan: merupakan kegiatan menyimpan data dengan cara yang aman sebagaimana ditetapkan dalam prosedur.
11. Akses dan penggunaan kembali: memastikan bahwa data yang diakses oleh pengguna dapat digunakan kembali. Beberapa objek tersedia secara terbuka tetapi sebagian data lain mungkin dilindungi password. 12. Transformasi : membuat objek digital yang baru dari objek aslinya, misalnya, dengan migrasi ke dalam bentuk/objek yang berbeda.
Digital Curation Life Cycle (sumber blogs.loc.gov) Dengan demikian pada intinya digital curation merupakan proses pemeliharaan, pelestarian, dan pemberian nilai tambah bagi objek digital guna fungsi penelitian dan keberlangsungan informasi ilmiah dalam jangka panjang. Pada ulasan berikutnya penulis ingin memaparkan mengenai salah satu penerapan digital curation yang dilakukan di Indonesia yaitu yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan salah satu perguruan tinggi swasta di Jawa Timur. Digital Curation Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Perpustakaan Nasional adalah lembaga pemerintah non departemen yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian dan pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di ibukota negara. Fungsi yang diemban Perpustakaan Nasional bukan hal yang ringan. Sebagai lembaga yang mengelola kekayaan budaya bangsa Perpustakaan Nasional terus berbenah dalam segi pelayanan dan implementasi teknologi informasi. Penarapan teknologi informasi dalam bentuk perpustakaan digital di PNRI dapat kita ketahui Jika kita mengunjungi website Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Ada berbagai macam sumber informasi yang dirangkum secara nasional di dalam website tersebut.
dan disana dapat kita ketahui berbagai macam
informasi yang tersaji secara digital berkat implementasi teknologi informasi yang semakin maju. Salah satu langkah yang diambil oleh Perpustakaan Nasional untuk melestarikan berbagai informasi yang menjadi kekayaan budaya bangsa adalah dikembangkannya kegiatan pelestarian koleksi yang disajikan dalam bentuk digital. Salah satu tugas bidang pelestarian adalah mempublikasikan naskahnaskah kuno yang dimiliki oleh Perpustakaan Nasional RI dalam format digital. Saat ini Perpustakaan Nasional RI memang telah memiliki beberapa naskah kuno yang sudah dialihmediakan dalam format digital. Kegiatan preservasi digital yang dilakukan PNRI,
dalam kerangka
lebih lanjut jangka panjang merupakan upaya pemeliharaan dan pelestarian informasi dalam bentuk digital atau yang dikenal dengan istilah
digital
curation atau kurasi digital. Kurasi digital yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia erat kaitannya dengan upaya untuk memberikan nilai informasi jangka panjang bagi berbagai pengetahuan yang penting untuk kegiatan akademis-penelitian maupun manfaat yang lain.
Kontribusi Perpustakaan Nasional RI dalam mengembangkan kegiatan digital curation sudah sangat terasa. Digital curation di PNRI sudah tentu memberikan nilai tambah informasi secara lebih global dan memberikan nilai jangka panjang bagi keutuhan informasi yang dimiliki. Dalam usia jangka panjang informasi yang dimiliki akan terjaga utuh karena sudah dikelola dan dilestarikan. Pertimbangan penting lain yang dilakukan oleh PNRI berkaitan dengan pengadopsian
digital curation adalah untuk menyatukan berbagai kegiatan
mulai dari penciptaan penyimpanan dan pelestarian semua bahan / objek digital yang dimiliki oleh PNRI yang dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang panjang. Apa yang telah diupayakan oleh PNRI tersebut sebenarnya telah sejalan dengan Definisi dari The Digital Curation Centre sendiri yang menartikan bahwa kurasi digital adalah: "Kurasi Digital, secara luas ditafsirkan, adalah kegiatan yang berkaitan dengan menjaga dan menambah nilai informasi digital yang dapat dipercaya dan dapat digunakan pada masa sekarang dan masa depan." (Giaretta, 2005).
Implementasi Digital Curation di PNRI Adapun implementasi digital curation yang dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia antara lain sbb : 1. Dokumentasi perfilman Indonesia berisi mengenai informasi mengenai berbagai aspek perfilman
Indonesia meliputi sejarah.peraturan
perundang undangan. Produksi pelaku industri artis tokoh perfilman
dsb. dokumentasi perfilman ini diperlukan untuk mendukung upaya pemahaman serta pelestarian film. 2. Batavia digital : merupakan web tematik milik PNRI yang berisikan berbagai informasi terkait dengan sejarah Batavia dalam bentuk
yang disajikan
digital bersumber pada koleksi bahan perpustakaan
nasional 3. Arsip Web : merupakan salah satu portal web di PNRI. Pengarsipan web adalah proses mengumpulkan cuplikan website dan memastikan koleksi tersebut terpelihara dalam satu situs web arsip. 4. Pusaka Indonesia portal web yang berisi mengenai berbagai ragam budaya bangsa yang disajikan dan dikelola dalam bentuk digital 5. Candi Candi di Indonesia : tujuan pembuatan situs tentang “Candi di Indonesia” ini adalah menginformasikan keberadaan candi kepada seluruh lapisan masyarakat, baik masyarakat Indonesia mapun masyarakat internasional, sehingga
mereka yang berminat untuk
mengunjungi atau mengadakan penelitian tentang candi-candi tersebut bisa menjadikannya sebagai referensi. 6. UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno adalah perpustakaan khusus yang mengelola informasi tentang Presiden Pertama Republik Indonesia. 7. Keputusan Keputusan Presiden RI : Negara Republik Indonesia telah berusia lebih dari setengah abad dan sudah pernah dipimpin oleh lebih dari lima presiden yang masing-masing mempunyai sejarah dan latar belakang politis,dan gaya kepemimpinan yang berbeda. Fakta dan peristiwa yang berkaitan dengan para Presiden RI dan masa pemerintahannya terekam dalam berbagai bentuk bahan pustaka, baik tercetak maupun rekam. Situs Web Kepustakaan Presiden-Presiden Republik Indonesia ini dibangun sebagai pusat informasi dan kepustakaan tentang presiden-presiden dan kepresidenan di Indonesia. Penyediaan akses dan rujukan ke informasi dan bahan pustaka ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan peneliti dan masyarakat luas
akan informasi yang memiliki nilai historis, khususnya tentang presiden dan berbagai aspek kepresidenan di Indonesia. 8. Dokumentasi Sastra Indonesia dan Nusantara : Situs Web Dokumentasi Sastra Indonesia dan Nusantara memuat informasi tentang berbagai aspek Sastra Indonesia dan Nusantara, misalnya sejarah, karya sastra, tokoh sastra, dsb. Dokumentasi sastra diperlukan untuk mendukung upaya pemahaman serta pelestarian karya sastra, khususnya karya Sastra Indonesia dan Nusantara, sebagai bagian dari warisan budaya bangsa. Oleh karena itu, pentingnya pendokumentasian seluruh informasi yang berkaitan dengan sastra di Indonesia perlu mendapat perhatian yang serius, yaitu dikelola secara sistematis dan profesional, mencakup pembuatan, pencatatan, pengumpulan, pengolahan, penyediaan akses dan pendayagunaan dokumentasi sastra dalam skala nasional. 9. Pesona Indonesia : Pesona Indonesia menyajikan foto-foto keindahan Indonesia dalam ragam budaya, kesenian, adat-istiadat, pemandangan alam,
peninggalan-peninggalan
bersejarah
dan
hasil
kreasi
masyarakatnya. 10. Koleksi Buku langka Digital 11. Koleksi Foto digital 12. Koleksi Khusus Lukisan Johannes Rach 13. Koleksi Majalah Langka dan Kuno
Dengan demikian nampak bahwa PNRI telah menjalankan tugas dan fungsinya sebagai lembaga penyedia dan pengelola informasi secara nasional dengan melakukan preservasi datanya sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang dan tetap memiliki nilai informasi yang tinggi. Pelaksanaan digital curation di Indonesia selain yang dilakukan oleh PNRI di Jakarta juga dilakukan oleh instutusi swasta yang ada di Surabaya yaitu Perpustakaan Universitas Kristen Petra.
Surabaya Memory merupakan bentuk implementasi dari digital curation yang dikembangkan oleh Perpustakaan Universitas Kristen Petra Surabaya. Surabaya Memory merupakan kumpulan informasi digital tematis mengenai kota Surabaya tempo dulu dan komunitas tionghoa yang berdiam di Surabaya. Penggagas Surabaya Memory adalah Aditya Nugraha, MS. Selaku kepala Perpustakaan UK Petra Surabaya.
Di dalam portal ini nampak pula adanya satu pengelolaan manajemen data digital demi keberlangsungan dalam jangka waktu yang lama. Surabaya memory mengetengahkan mengenai segala informasi yang berkaitan dengan kota Surabaya tempo dulu yang dikemas dalam bentuk informasi digital.
Kesimpulan Kurasi digital memiliki pengaruh dalam berbagai sektor. Pengaruh tersebut nampak ketika adanya usaha untuk mengalih bentuk objek dokumen dari kertas menjadi bentuk digital. Bagi masyarakat dan individu, pengetahuan dalam bentuk digital akan terus berguna jika ada usaha untuk selalu diperbarui. Upaya untuk
tetap
memberikan kemudahan akses bagi siapa saja, atau bisa dikatakan bahwa pengetahuan dalam bentuk digital jika ingin berguna dan bisa digunakan harus terus diperbarui, dipelihara, dan dijaga kemudahan aksesnya. Aktifitas dan kegiatan
yang tersebut diatas
yang menjadi lingkup kerja bidang digital
curation. Upaya yang berkesinambuingan pengembangan
infrastruktur informasi
perlu terus dilakukan dalam digital dan dalam pengembangan
keterampilan kurasi digital bagi peneliti dan profesional informasi. Tanpa adanya upaya yang terus dan berkesinambungan, upaya digitalisasi yang dilakukan saat ini hanya akan berguna dalam jangka waktu yang singkat.
Referensi Beagrie, Neil, Digital Curation for Science, Digital Libraries, and Individuals. UK. The International Journal of Digital Curation Issue 1, Volume 1 | Autumn 2006. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. http://pdni.pnri.go.id/ Priyanto, Ida Fajar, Digital Curation: Personal Perception, overview, and Reality. College of Information, University of North Texas. 2013.
Saputro, Â Romi Febriyanto, Revolusi Layanan Perpustakaan Nasional RI Berbasis Teknologi Informasi diunduh dari http://www.pemustaka.com/revolusi-layanan-perpustakaan-nasional-riberbasis-teknologi-informasi.html pada tanggal 28 Juli 2013.
Universitas Kristen Petra. Surabaya Memori. http://www3.petra.ac.id/surabayamemory/ diunduh 28 Juli 2013. University Of Leicester. What is digital curation? http://www2.le.ac.uk/services/research-data/rdm/what-is-rdm/digitalcuration diunduh pada tgl. 25 Juli 2013.