PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
OPTIMALISASI DISTRIBUSI SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI
STUDI KASUS DI PT. ASTRA INTERNASIONAL Tbk - HONDA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika
Oleh: Laurentius Chandra Yudha Kusuma 125314032
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
OPTIMALIZATION OF MOTORCYCLE DISTRIBUTION WITH TRANSPORTATION METHOD
CASE STUDY AT PT. ASTRA INTERNASIONAL Tbk - HONDA
A THESIS
Presented as Partial Fullfillment of the Requirements To Obtain the Sarjana Komputer Degree In Study Program of Informatics Engineering
By: Laurentius Chandra Yudha Kusuma 125314032
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2016
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Gunakan waktu sebaik mungkin, jangan lewatkan kesempatan yang ada (William Shakespeare)
The amount of love I received, the amount I am receiving I think that I take responsibility for it And give back all that I can give.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk : Orang tua dan adik tercinta dan keluarga yang selalu memberikan doa serta dukungan selama proses perkuliahan Seluruh Dosen dan karyawan yang telah memberikan pengetahuan, dukungan, bimbingan dan fasilitas selama proses perkuliahan Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan doa, dukungan, motivasi dan semangat
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Distribusi sepeda motor adalah strategi dalam pendistribusian motor dari sebuah Head Office ke dealer – dealer yang menjadi daerah jangkauannya. Proses ini masih dapat dikerjakan ketika data yang akan diolah dalam jumlah sedikit. Jika data yang akan diolah dalam jumlah banyak, tentu membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak. Data yang banyak tersebut berupa jumlah dealer, jenis motor, warna motor untuk masing – masing motor, jumlah motor yang di Indent dan plafon yang di miliki masing – masing dealer. Masalah muncul ketika persediaan motor pada Head Office tidak dapat memenuhi permintaan dari semua dealer. Aplikasi berbasis metode transportasi yang dibangun diharapkan mampu membantu manajer logistik merekomendasikan pendistribusian yang tepat dan tidak memakan waktu lama. Berbagai aspek yang diperhitungan untuk menentukan pendistribusiannya yaitu indent dan stock, dengan kedua aspek tersebut akan diperoleh nilai Cost yang merupakan hasil perhitungan menggunakan bobot. Metode Transportasi awal yang digunakan adalah Least Cost Method (LCM) yaitu pembagian dengan Cost terkecil. Hasil yang didapat dari 5 sample, menunjukan 4 dari 5 sample memiliki hasil yang sama berarti bahwa cara pengiriman unit motor yang dilakukan PT Astra Internasional Tbk - Honda sudah optimal, dengan asumsi tidak ada intervensi dari manajer logistik dalam pendistribusiannya.
Kata kunci : Metode Transportasi, Least Cost Method, Cost, Defect
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
The distribution of the motorcycle is the strategy of distributing motorcycle from a Head Office to the dealers who became regional reach. This process can still be done when the data to be processed in small amounts. If the data to be processed in large amounts, would require more time and laborious. Large data such as the number of dealers, the type of motorcycle, the motorcycle color for each motorcycles, the number of motorcycles were in Indent and plafon which is owned every dealer. The problem arises when the supply of the motorcycle at the Head Office can not meet the demand of all the dealers. Based application built for the transportation method is expected to help the logistics manager recommends proper distribution and does not take long time. Various aspects about calculated to determine the distribution that indent and stock, with all three aspects will be obtained Cost values are the result of calculations using weights. Initial transportation method used is the Least Cost Method (LCM) is the smallest division by Cost. The results of 5 samples, showed 4 out of 5 samples have the same result means that the delivery of the motorcycle unit by PT Astra International Tbk - Honda is optimal, assuming no intervention from the manager of logistics in distribution.
Keywords : Transportation Method , Least Cost Method , Cost , Defect
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Informatika di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis telah menyadari bahwa tanpa melibatkan bantuan dan dukungan banyak pihak skripsi ini sulit untuk selesai, namun berkat dukungan dan bantuan dari banyak pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh sebab itu atas bantuan dan dukungannya, penulis menghaturkan ucapan terimakasih kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan memberkati dan memberikan kekuatan selama proses penyelesaian tugas akhir. 2. Sudi Mungkasi,S.Si.,M.Math.Sc.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Dr. Anastasia Rita selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Eko Hari Parmadi, S.Si., M.Kom. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis selama pembuatan skripsi ini. 5. Orang tua, kakak, serta keluarga yang memberikan dukungan, doa, dan motivasi dalam penyelesaian tugas akhir. 6. Seluruh dosen Teknik Informatika atas ilmu yang telah diberikan selama menuntut ilmu dan sangat membantu penulis dalam mengerjakan tugas akhir. 7. Teman-teman Teknik Informatika 2012 yang selalu memberi motivasi, semangat dan bantuan selama menyelesaikan skripsi ini. 8. Serta semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi. Penulis dalam menulis skripsi ini sudah berusaha semaksimal mungkin, namun penulis juga menyadari bahwa skripsi yang dibuat ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kritik dan saran dari pembaca yang dapat bermanfaat bagi perbaikan pada masa mendatang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dan juga bagi pembaca.
Yogyakarta, 20 September 2016 Penulis
Laurentius Chandra Yudha Kusuma
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................iv HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................. viii ABSTRAK ..............................................................................................................ix ABSTRACT ............................................................................................................. x KATA PENGANTAR ............................................................................................xi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1 1.2 RumusanMasalah ............................................................................................ 2 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 2 1.4 Batasan Masalah ............................................................................................. 2 1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 3 1.6 Metodologi Penelitian ..................................................................................... 3 1.7 Sistematika Penulisan ..................................................................................... 4 BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 6 2.1 Pengertian Metode Transportasi ..................................................................... 6 2.2 Least Cost Method.......................................................................................... 8 2.3 Uji Optimalisasi ............................................................................................ 13 BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 14 3.1 Gambaran Umum ......................................................................................... 14 3.2 Desain Penelitian .......................................................................................... 14 3.2.1
Studi Literatur ..................................................................................... 14
3.2.2
Data ..................................................................................................... 14
3.2.3
Perancangan Alat Uji .......................................................................... 20
3.3 Spesifikasi Alat yang Dibutuhkan ................................................................ 21 3.3.1
Perangkat Keras .................................................................................. 21
3.3.2
Perangkat Lunak ................................................................................. 21
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PERANCANGAN SISTEM .................................................................... 22 4.1 Gambaran Umum Sistem ............................................................................. 22 4.1.1
Pembentukan Model Transportasi ...................................................... 23
4.1.2
Menentukan Nilai Cost ....................................................................... 25
4.1.3
Penerapan Least Cost Method ............................................................ 26
4.1.4
Uji Optimal ......................................................................................... 28
4.2 Perancangan Sistem ...................................................................................... 30 4.2.1
Use Case ............................................................................................. 30
4.2.2
Data Flow Diagram (DFD) ................................................................. 31
4.2.2.1 DFD Level 0 (Diagram Konteks) .................................................... 31 4.2.2.2 DFD Level 1 .................................................................................... 32 4.2.2.3 DFD Level 2 KELOLA DEALER .................................................. 32 4.2.2.4 DFD Level 2 KELOLA MOTOR ................................................... 33 4.2.2.5 DFD Level 2 KELOLA WARNA................................................... 33 4.2.2.6 DFD Level 2 VIEW ........................................................................ 34 4.2.2.7 DFD Level 2 DISTRIBUSI ............................................................. 34 4.2.3
Flowchart Alat Uji .............................................................................. 35
4.2.4
Perancangan Basis Data ...................................................................... 37
4.3 Perancangan Antarmuka Sistem ................................................................... 38 4.3.1
Perancangan Antarmuka Sistem Aplikasi Distribusi Sepeda Motor .. 38
4.3.1.1 Menu Input Data Distribusi (Home) ............................................... 38 4.3.1.2 Menu Tabel Distribusi..................................................................... 39 4.3.1.3 Menu Master Data ........................................................................... 40 4.3.1.4 Menu Guide ..................................................................................... 41 BAB V IMPLEMENTASI DAN ANALISA HASIL ............................................ 42 5.1 Implementasi ................................................................................................. 42 5.1.1
Implementasi Antarmuka ..................................................................... 42
5.1.1.1 Implementasi Halaman Awal ............................................................ 42 5.1.1.2 Implementasi Halaman Lihat Hasil Transportasi.............................. 45 5.1.1.3 Implementasi Halaman Master Data ................................................. 46 5.1.1.4 Implementasi Halaman Petunjuk ...................................................... 47 5.1.2
Implementasi Metode Transportasi...................................................... 48
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.1.2.1 Implementasi Metode Least Cost Method (LCM) ............................ 48 5.1.2.2 Implementasi Uji Optimal................................................................. 50 5.2 Analisa Hasil ................................................................................................. 50 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 57 6.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 57 6.2 Saran ................................................................................................................ 57 DAFTAR PUSTAKA
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Representasi Model Transportasi dengan Titik Sumber dan Tujuan .. 6 Gambar 3.1. Sampel Indent.................................................................................... 19 Gambar 4.1. Use Case Diagram ............................................................................. 30 Gambar 4.2. Diagram Konteks .............................................................................. 31 Gambar 4.3. DFD Level 1...................................................................................... 32 Gambar 4.4. DFD Level 2 KELOLA DEALER .................................................... 32 Gambar 4.5. DFD Level 2 KELOLA MOTOR ..................................................... 33 Gambar 4.6. DFD Level 2 KELOLA WARNA .................................................... 33 Gambar 4.7. DFD Level 2 VIEW .......................................................................... 34 Gambar 4.8. DFD Level 2 DISTRIBUSI ............................................................... 34 Gambar 4.9. Flowchart Alat Uji............................................................................. 35 Gambar 4.10. Rancangan Antarmuka Awal dan Antarmuka Pada Menu Awal .... 38 Gambar 4.11. Rancangan Antarmuka Pada Menu Distribution Table .................. 39 Gambar 4.12. Rancangan Antarmuka Pada Menu Master ..................................... 40 Gambar 4.13. Rancangan Antarmuka Pada Menu Guide ...................................... 41 Gambar 5.1. Antarmuka Halaman Awal ................................................................ 42 Gambar 5.2. Antarmuka Halaman Awal Input Data .............................................. 43 Gambar 5.3. Antarmuka Halaman Fungsi Distribusi ............................................. 44 Gambar 5.4. Antarmuka Halaman Hasil Distribusi ............................................... 45 Gambar 5.5. Antarmuka Halaman Master Data ..................................................... 46 Gambar 5.6. Antarmuka Halaman Petunjuk .......................................................... 47 Gambar 5.7. Implementasi Least Cost Method ...................................................... 50 Gambar 5.8. Implementasi Uji Optimal ................................................................. 50 Gambar 5.9. Pendistribusian PT Astra Internasional Tbk – Honda – Sleman ....... 51 Gambar 5.10. Pendistribusian Aplikasi Distribusi Sepeda Motor – Sleman ......... 51 Gambar 5.11. Pendistribusian PT Astra Internasional Tbk – Honda – DIY .......... 52 Gambar 5.12. Pendistribusian Aplikasi Distribusi Sepeda Motor – DIY .............. 52 Gambar 5.13. Pendistribusian PT Astra Internasional Tbk – Honda – Bantul ...... 53 Gambar 5.14. Pendistribusian Aplikasi Distribusi Sepeda Motor – Bantul .......... 53
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.15. Pendistribusian PT Astra Internasional Tbk – Honda – Kulon Progo ................................................................................................................................ 54 Gambar 5.16. Pendistribusian Aplikasi Distribusi Sepeda Motor – Kulon Progo . 54 Gambar 5.17. Pendistribusian PT Astra Internasional Tbk – Honda – Gunung Kidul ...................................................................................................................... 55 Gambar 5.18. Pendistribusian Aplikasi Distribusi Sepeda Motor – Gunung Kidul ................................................................................................................................ 55
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Tabel Model Metode Transportasi .......................................................... 7 Tabel 2.2. Tabel Biaya Transportasi ........................................................................ 9 Tabel 2.3. Tabel Penyelesaian awal metode transportasi ........................................ 9 Tabel 2.4. Tabel metode transportasi penyelesaian menurut LCM tahap pertama 10 Tabel 2.5. Tabel metode transportasi penyelesaian menurut LCM tahap kedua ... 10 Tabel 2.6. Tabel metode transportasi penyelesaian menurut LCM tahap ketiga ... 11 Tabel 2.7. Tabel metode transportasi penyelesaian menurut LCM tahap keempat ................................................................................................................................ 11 Tabel 2.8. Tabel metode transportasi penyelesaian menurut LCM tahap kelima .. 12 Tabel 2.9. Tabel metode transportasi penyelasaian menurut LCM tahap keenam 12 Tabel 2.10. Tabel Alokasi ...................................................................................... 12 Tabel 2.11. Tabel Setelah Uji Optimal .................................................................. 13 Tabel 3.1. Tabel Id dan Nama Dealer .................................................................... 14 Tabel 3.2. Tabel Kode dan Nama Motor ............................................................... 16 Tabel 3.4. Tabel Tipe dan Nama Warna ................................................................ 17 Tabel 3.4. Tabel Sample Data Distribusi Sepeda Motor........................................ 19 Tabel 4.1. Tabel Data Contoh Distribusi ............................................................... 24 Tabel 4.2. Model Transportasi Tanpa Dummy ...................................................... 24 Tabel 4.3. Model Transportasi Dummy ................................................................. 25 Tabel 4.4. Tabel Data Distribusi dan Cost ............................................................. 25 Tabel 4.5. Model Transportasi Dummy Beserta Cost ............................................ 26 Tabel 4.6. LCM Iterasi Pertama ............................................................................. 26 Tabel 4.7. LCM Iterasi Kedua ............................................................................... 27 Tabel 4.8. LCM Iterasi Ketiga ............................................................................... 27 Tabel 4.9. LCM Iterasi Keempat ........................................................................... 27 Tabel 4.10. LCM Iterasi Kelima ............................................................................ 28 Tabel 4.11. Tabel Awal Setelah LCM ................................................................... 29 Tabel 4.12. Tabel Setelah Uji Optimal .................................................................. 29 Tabel 4.13. Tabel Headoffice................................................................................. 37 Tabel 4.14. Tabel Dealer ........................................................................................ 37
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.15. Tabel Stock Dealer.............................................................................. 37 Tabel 5.1. Tabel Perbandingan Hasil Distribusi Daerah Sleman ........................... 51 Tabel 5.2. Tabel Perbandingan Hasil Distribusi Daerah DIY ............................... 53 Tabel 5.3. Tabel Perbandingan Hasil Distribusi Daerah Bantul ............................ 54 Tabel 5.4. Tabel Perbandingan Hasil Distribusi Daerah Kulon Progo .................. 55 Tabel 5.5. Tabel Perbandingan Hasil Distribusi Daerah Gunung Kidul ................ 56
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman serba maju seperti sekarang ini, sebuah komputer dan aplikasinya merupakan alat yang dapat membantu manusia dalam persaingan di
dunia
bisnis,
termasuk
bisnis
otomotif.
Manusia
mencoba
mengkomputerisasikan segala sesuatu dengan harapan dapat mempercepat waktu pengerjaan, memperhemat biaya dan tenaga yang dikeluarkan. Distribusi sepeda motor adalah strategi dalam pembagian motor dari sebuah Head Office ke dealer – dealer yang menjadi daerah jangkauannya. Proses ini masih dapat dikerjakan ketika data yang akan diolah dalam jumlah sedikit. Jika data yang akan diolah dalam jumlah banyak, tentu membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak. Data yang banyak tersebut berupa jumlah dealer, jenis motor, warna motor untuk masing – masing motor, jumlah motor yang di Indent serta plafon yang di miliki masing – masing dealer. Masalah muncul ketika persediaan motor pada Head Office tidak dapat memenuhi permintaan dari semua dealer, sehingga harus dapat memberikan prioritas dalam mendistribusikan motor tersebut. Kesalahan dalam memberikan prioritas akan mengakibatkan kerugian biaya pendistribusian dan pendapatan perusahaan semakin kecil. Ada 3 aspek umum dalam menentukan pendistribusian motor yaitu Indent , Stock dan Stockdays. Indent adalah motor yang dipesan langsung oleh pelanggan sesuai permintaan pelanggan, namun motor tersebut tidak tersedia di dealer tersebut sehingga harus memesannya terlebih dahulu. Stock adalah persediaan motor yang siap dijual di dealer tersebut. Stockdays adalah jumlah motor yang tersedia dibagi dengan jumlah hari kerja sebuah dealer per bulan. Dengan ketiga prioritas ini akan ditentukan jumlah motor dan jenis motor yang harus didistribusikan kepada masing masing dealer. Binus. M (2005) pernah melakukan penelitian berjudul Optimaslisasi pendistribusian barang menggunakan pendekatan metode Transportasi. Penelitian berfokus pada masalah yang dihadapi oleh PT Coca Cola Indonesia dalam pendistribusian barang yang lebih efisien, sehingga dapat menghindari 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
pengeluaran yang tidak perlu dan dapat memaksimalkan keuntungan. Hasil yang didapat menunjukan bahwa cara pengiriman produk yang dilakukan PT. Coca Cola sudah Optimal, dengan asumsi biaya pengiriman per unit pengiriman (truk) sebanding dengan jarak tempuh antara pabrik dan gudang. Pada kesempatan ini, peneliti ingin menerapkan metode tranportasi untuk optimalisasi distribusi sepeda motor di PT Astra Internasional Tbk - Honda. Biaya transportasi didasarkan pada perhitungan indent, Stock, dan Stockdays.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana menerapkan metode transpotasi untuk distribusi sepeda motor dari Head Office ke dealer – dealer?
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : membangun sebuah alat uji yang mampu menerapkan metode transportasi untuk distribusi sepeda motor dari Head Office ke dealer – dealer.
1.4 Batasan Masalah Mengingat berbagai keterbatasan yang dimiliki, penulis hanya memfokuskan diri pada masalah optimalisasi distribusi sepeda motor di PT Astra Internasional Tbk - Honda dengan batasan sebagai berikut: a. Sampel data yang diambil dari daerah pemasaran untuk unit produksi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. b. Barang yang dikirim adalah produk motor Honda dengan satuan unit motor pendistribusian. c. Biaya transportasi didasarkan pada perhitungan indent, Stock, Stockdays dan tidak didasarkan pada satuan rupiah. d. Metode transportasi yang digunakan hanya sampai Uji Optimalisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi
penulis
:
dapat
mengembangkan
kemampuan
untuk
menngaplikasikan ilmu yang dipelajari pada masa perkuliahaan dalam bentuk yang nyata. b. Bagi PT Astra Internasional Tbk - Honda selaku Head Office : dapat menggunakan
program
yang
sudah
dibuat
untuk
membantu
pendistribusian motor (distribusi sepeda motor) secara cepat dan efisien.
1.6 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan untuk membantu menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai berikut : a. Pengumpulan data Data penelitian diperoleh dari PT Astra Internasional Tbk - Honda yang berlokasi di Jalan Magelang, Sleman, Yogyakarta, melalui proses wawancara dan diskusi langsung dengan manager marketing bagian logistik. b. Penelitian Pustaka Pada tahap ini, dilakukan penelitian pustaka untuk memperoleh informasi, mempelajari teori-teori dan penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti lain. Hasil telaah ini digunakan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian. c. Perancangan dan Pembuatan Alat Uji Pada tahap ini akan dilakukan perancangan alat uji yang dibutuhkan untuk implementasi metode. d. Pengujian Tahap pengujian dilakukan dengan bantuan alat uji yang telah dibuat. Pengujian akan menggunakan input data yang diperoleh dari PT Astra Internasional Tbk - Honda. Sedangkan output yang dikeluarkan oleh sistem berupa tabel pendistribusian motor dari Head Office ke dealer dealer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
e. Analisis dan Pembuatan Laporan Analisis yang akan dilakukan adalah analisis kinerja dari alat uji yang dibuat berdasarkan metode transportasi. Setelah analisis selesai selanjutnya penelitian akan dilaporkan dalam sebuah laporan tugas akhir
1.7 Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan ini ialah sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN Berisikan
latar
belakang,
rumusan
masalah,
tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II
: LANDASAN TEORI Berisikan dasar – dasar teori yang berhubungan dengan penelitian untuk memperkuat argumentasi.
BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN Berisikan gambaran umum sistem yang akan di bangun, data yang digunakan, desain penelitian dan spesifikasi software dan hardware yang digunakan.
BAB IV
: PERANCANGAN SISTEM Berisikan analisis kebutuhan sistem dan gambaran umum perancangan sistem. Perancangan sistem yang dibuat meliputi perancangan metode transportasi, perancangan sistem (use case, flowchart, diagram konteks, perancangan basis data), dan perancangan antarmuka.
BAB V
: IMPLEMENTASI DAN ANALISA HASIL Berisikan implementasi perancangan antarmuka dan implementasi metode transportasi ke dalam program. Pengujian sistem menggunakan data pendistribusian pada tahun 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
BAB VI
: KESIMPULAN DAN SARAN Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran – saran untuk penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Metode Transporasi
Gambar 2.1 Representasi model transportasi dengan titik sumber dan tujuan (Taha, 2007)
Model transportasi sudah di representasikan pada gambar 2.1. disana terdapat m sumber dan n tujuan, yang masing masing di representasikan dengan lingkaran. Garis pada gambar menunjukan rute yang menghubungkan sumber dan tujuan. Garis (i,j) manggabungkan sumber i ke tujuan j dengan membawa 2 buah informasi: biaya transportasi per unit, cij dan banyak unit yang dibawa, xij. Jumlah persediaan di sumber i adalah ai, dan jumlah permintaan di tujuan j adalah bj. tujuan dari model transportasi adalah untuk menentukan pendistribusian unit xij yang akan meminimalkan total biaya transportasi sementara semua sumber habis memenuhi dan semua permintaan terpenuhi (Taha, 2007)
Dalam pemecahan kasus metode transportasi, ada tiga kemungkinan kondisi yang ditemui yakni : 1. Total persediaan sama dengan total permintaan Kondisi seperti ini dapat langsung diselesaikan, karena semua permintaan pasti akan terpenuhi, demikian sebaliknya semua persediaan akan terkirim. 2. Total persediaan lebih besar dari pada total permintaan Jika kondisi seperti ini yang ditemui maka perlu dibuat suatu variabel dummy permintaan. Jika setelah dioptimalisasi, hasil yang diperoleh 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
melibatkan variabel dummy permintaan, itu berarti ada persediaan yang tidak terkirim karena permintaan tidak mencukupi. 3. Total persediaan lebih kecil dari pada total permintaan Jika kondisi seperti ini yang ditemui maka perlu dibuat suatu variabel dummy persediaan. Jika setelah dioptimalisasi, hasil yang diperoleh melibatkan variabel dummy permintaan, itu berarti ada permintaan yang tidak terpenuhi karena persediaan tidak mencukupi. Untuk mengerti lebih jelas tentang metode transportasi, mari mencoba contoh dari masalah transportasi. Ada 3 pabrik motor A, B dan C yang masing – masing terletak pada lokasi yang berbeda. Pabrik A memproduksi b 1 unir motor per hari, pabrik B memproduksi b2 unit motor per hari dan pabrik C memproduksi b3 unit motor per hari. Unit motor tersebut dibutuhkan oleh 4 dealer W ,X ,Y dan Z. Permintaan dari 4 dealer tersebut adalah sebagai berikut : permintaan untuk dealer W ,X ,Y dan Z adalah d1, d2, d3 dan d4. Biaya transportasi dari tiap pabrik ke dealer akan dijelas dengan matrix di bawah ini. Tabel 2.1 Tabel model metode Transportasi Dealer
Pabrik
Permintaan
Biaya transportasi per unit
persediaan
W
X
Y
Z
A
c11
c12
c13
c14
b1
B
c21
c22
c23
c24
b2
C
c31
c32
c33
c34
b3
d1
d2
d3
d4
Dalam pemecahan masalah awal ada 3 metode yaitu : a. North West Corner Method b. Least Cost Method (Biaya terkecil) c. Vogel’s Approximation Method
Setelah ditemukan hasil dari pemecahan awal namun hasil yang didapat belum optimum maka ada tahap yang dinamakan uji optimum dan Optimalisasi, ada 2 metode dalam perhitungan optimalisasi yaitu : Stepping Stone Method dan Modified Distribution Method.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Dari ketiga pemecehan awal tersebut, penulis menggunakan Least Cost Method , Metode ini merupakan metode yang relatif mudah yang memberikan hasil yang cukup optimum selain itu, menurut penulis metode yang paling cocok untuk permasalahan yang sedang penulis kerjakan (Taha,2007;Murthy, 2007).
2.2 Least Cost Method Mengidentifikasi sel dengan biaya terkecil, misalnya = 0. Jika ada beberapa sel yang memiliki biaya = 0, maka akan terjadi kesulitan dalam prosesnya, jika situasi ini di temukan maka harus memilih salah satu dari beberapa sel yang memiliki biaya yang sama. Alokasikan semua ke sel tersebut sampai memenuhi persediaan atau permintaan. Ketika sel tersebut sudah terpenuhi berilah tanda silang (X) di semua baris dan kolom yang selnya sudah terpenuhi. Selanjutnya adalah mencari kembali sel dengan biaya terkecil, alokasikan semua ke sel tersebut dan beri tanda silang (X) di semua baris dan kolom yang selnya sudah terpenuhi. Lakukan hal ini terus menerus sampai semua sel sudah teralokasikan (Taha,2007;Murthy, 2007). Langkah – langkah serta contoh penggunaan Least Cost Method adalah sebagai berikut : dalam kasus ini penulis tidak menggunakan biaya namun menggunakan perhitungan rata – rata bobot dari tiap prioritas untuk menggantikan nilai c ij , prioritas tersebut adalah indent dengan bobot 1, ready stock dengan bobot 2 dan sales dengan bobot 3. Diambil contoh pengiriman unit motor dari satu pabrik ke lima dealer dari kota yang berbeda yaitu Sleman, DIY, Bantul, Kulon Progo,dan Gunung Kidul dengan data – data sebagai berikut : -
Produksi di pabrik 20 unit motor.
-
Kebutuhan dealer NDS Jombor 10 unit motor, dealer SO Godean 7 unit motor, dealer SO Bantul 7 unit motor , dealer SO Wates 5 unit motor dan dealer Nusantara Sakti 3 unit motor dengan total 30 unit motor.
-
Hasil perhitungan bobot transportasi per unit motor untuk tiap jalur adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Tabel 2.2 Tabel Biaya Tranportasi NDS Jombor HeadOffice 3
SO Godean
SO Bantul SO Wates
Nusantara Sakti
5
8
14
10
Dari data – data di atas dapat dibuat tabel transportasi seperti tampak pada tabel 2.3. Tabel 2.3 Tabel penyelesaian awal metode Transportasi NDS
SO
SO
SO
Nusantara
Jombor
Godean
Bantul
Wates
Sakti
3
5
8
10
14
0
0
0
0
0
HeadOffice
Persediaan
20
X11 Dummy
Permintaan
10
7
5
5
3
30
30
Dikarenakan jumlah permintaan lebih besar daripada jumlah persediaan maka ditambahkan baris baru untuk dummy , sehingga akan memiliki 6 alokasi dimana 2 + 5 – 1 = 6 , sehingga mencapai feasible solution. Langkah – langkah optimalisasi menurut Metode Least Cost Method adalah sebagai berikut : -
Alokasi unit pada sel yang biayanya (Cij) terkecil sebanyak – banyaknya sama dengan jumlah terkecil dari permintaan atau persediaan yang behubungan dengan sel tersebut. Dalam hal ini sel X11= 3 mempunyai biaya terkecil.
-
Jumlah permintaan atau persediaan yang berhubungan dengan sel tersebut dikurangi dengan jumlah alokasi tersebut.
-
Jika jumlah permintaan hasil perngurangan = 0 maka kolom tersebut di blok yang artinya tidak dapat dioperasikan lagi, sebaliknya jika jumlah persediaan hasil pengurangan = 0 maka baris tersebut diblok, yang artinya baris tersebut tidak dapat dioperasikan lagi.
-
Hasil dari ketiga langkah di atas adalah seperti tampak pada tabel 2.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Tabel 2.4 Tabel metode transportasi penyelesaian menurut LCM tahap pertama NDS
SO
SO
SO
Nusantara
Jombor
Godean
Bantul
Wates
Sakti
3
5
8
10
14
0
0
0
0
0
HeadOffice
Persediaan
20-10=10
10 Dummy
Permintaan
-
10-10=0
7
5
5
3
30
30
Jika jumlah permintaan sama dengan jumlah persediaan untuk sel tersebut maka bebas untuk memblok baris atau kolomnya.
-
Dicari lagi sel dengan biaya terkecil pada daerah yang belum terblok, yakni X12 = 5. Hasilnya seperti tampak pada tabel 2.5.
Tabel 2.5 Tabel metode transportasi penyelesaian menurut LCM tahap kedua NDS
SO
SO
SO
Nusantara
Jombor
Godean
Bantul
Wates
Sakti
3
5
8
HeadOffice 10 Dummy
-
14
10-10=0
0
7-7=0
20-10=10 10-7=3
7 0
Permintaan
10
Persediaan
0
5
0
5
0
3
30
Demikian seterusnya untuk biaya terkecil berikutnya, sampai semua tabel terblok, seperti tampak pada tabel 2.6., tabel 2.7., tabel 2.8.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Tabel 2.6 Tabel metode transportasi penyelesaian menurut LCM tahap ketiga NDS
SO
SO
SO
Nusantara
Jombor
Godean
Bantul
Wates
Sakti
3
5
8
HeadOffice 10
7
10
14
Persediaan
20-10=10 10-7=3
3
3-3=0 Dummy
Permintaan
0
10-10=0
0
7-7=0
0
5-3=0
0
5
0
3
30
30
Dikarenakan persediaan sudah habis, jadi alokasi akan masuk ke dummy untuk menyeimbangkan hasil perhitungan.
Tabel 2.7 Tabel metode transportasi penyelesaian menurut LCM tahap keempat NDS
SO
SO
SO
Nusantara
Jombor
Godean
Bantul
Wates
Sakti
3
5
8
HeadOffice 10
7
10
14
Persediaan
20-10=10 10-7=3
3
3-3=0 Dummy
0
0
0
0
0
10-2
2 Permintaan
10-10=0
7-7=0
5-3=2 2-2=0
5
3 30
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Tabel 2.8 Tabel metode transportasi penyelesaian menurut LCM tahap kelima NDS
SO
SO
SO
Nusantara
Jombor
Godean
Bantul
Wates
Sakti
3
5
8
HeadOffice 10
7
10
14
Persediaan
20-10=10 10-7=3
3
3-3=0 Dummy
0
Permintaan
10-10=0
0
7-7=0
0
0
2
5
5-3=2
5-5=0
0
10-2-5
3 30
2-2=0
30
Tabel 2.9 Tabel metode transportasi penyelesaian menurut LCM tahap keenam NDS
SO
SO
SO
Nusantara
Jombor
Godean
Bantul
Wates
Sakti
3
5
8
HeadOffice 10
7
10
14
Persediaan
20-10=10 10-7=3
3
3-3=0 Dummy
0
Permintaan
10-10=0
0
7-7=0
0
0
0
2
5
3
5-3=2
5-5=0
3-3=0
10-2-53=0 30
2-2=0
Dari tabel 2.9. cara pengirimannya adalah sebagai berikut : Jumlah alokasi adalah 6 sehingga dapat dikatakan mencapai hasil yang optimal.
Tabel 2.10 Tabel alokasi Dari
Ke
Unit
Biaya
HeadOffice
NDS Jombor
10
10 x 3
HeadOffice
SO Godean
7
7x5
HeadOffice
SO Bantul
3
3x8
Dummy
SO Bantul
2
2x0
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Dummy
SO Wates
5
5x0
Dummy
Nusantara Sakti
3
3x0 89
2.3 Uji Optimalisasi Setelah
menentukan
dan
mendapatkan
hasil
penyelesaian
awal,
selanjutnya adalah menentukan apakah sudah optimal atau belum, dengan algoritma sebagai berikut: 1. Menggunakan simplex kondisi optimal dengan setiap variabel sudah kurang dari sama dengan 0. Jika kondisi sudah optimal maka berhenti, jika tidak lanjut ke tahap ke 2. 2. menggunakan simplex kondisi feasibility dan kembali ke tahap 1. Keadaan Optimalisasi dan feasibility tidak menggunakan baris operasi yang digunakan oleh metode simplex, melainkan struktur spesial dari mode transportasi.
Tabel 2.11 Tabel Setelah Uji Optimal NDS
SO
SO
SO
Nusantara Persediaan Uij
Jombor
Godean
Bantul
Wates
Sakti
3
5
8
10
HeadOffice 10
7
3
-2
14
20-10=10
U1 = 0
10-7=3
-6
3-3=0 Dummy
Permintaan
0
0
0
0
-5
-3
2
5
3
10-
7-7=0
5-3=2
5-5=0
3-3=0
10=0 Vij
0
V1 = 3
V3 = 8
V4 = 8
V5 = 8
U2 = -8
3=0 30
2-2=0 V2 = 5
10-2-5-
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendistribusikan unit motor dari Head Office ke dealer untuk memenuhi permintaan mereka karena jumlah persediaan yang lebih sedikit dibandingkan permintaan dealer. Input yang digunakan berupa data pendistribusian, data penjualan dan data plafon dari setiap dealer. Data pendistribusian, data penjualan dan data plafon hari ini akan diolah untuk selanjutnya menghasilkan output berupa pembagian unit motor ke dealer – dealer untuk keesokan harinya. Sehingga dapat membantu Manajer logistik dalam membagikan unit motor ke dealer yang tepat. 3.2 Desain Penelitian 3.2.1
Studi Literatur Studi literature dilakukan dengan membaca buku, jurnal, dan sumber lain yang berkaitan dengan metode transportasi.
3.2.2
Data Data yang digunakan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendistribusian sepeda motor per hari dari PT Astra Internasional Tbk - Honda. Dengan atribut data yang digunakan yaitu : 1. Dealer : tujuan dari pendistribusian dan pemesan unit motor untuk daerah Jateng dan DIY, berikut daftar dealer daerah Jateng dan DIY.
Tabel 3.1 Tabel id dan nama dealer ID DEALER 2100005028 2100005029 5200001528 5200001537 5200001538 5200001539 5200001540 5200001541 5200001542 5200001543
NAMA DEALER TUNAS DWIPA MATRA SLEMAN TUNAS DWIPA MATRA - TEMANGGUNG ABC MANGKUBUMI CAHAYA INDOTAMA CV.KOMPO MOTOR PBL CV.KOMPO MOTOR BJN CV.KOMPO MOTOR SINAR RODAMAS CV.MARABUNTA SAKTI CV.SUMBER HASIL ABADI
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
5200001545 5200001546 5200001553 5200001554 5200001555 5200001556 5200001557 5200001558 5200001559 5200001560 5200001561 5200001562 5200001563 5200001564 5200001565 5200001566 5200001567 5200001568 5200001572 5200001573 5200001574 5200001575 5200001576 5200004663 5200004797 5200004954 5200005000 5200005001 5200006583 5200007461 5200007729 5200008343 5200008563 5200008575 5200008678 5200008783 5200008784 5200009265 5200010267 5200011243 5200012012 5200013627 5200013888 5200013889 5200013972 5200014158 5200014343 5200014604 5200014674 5200014675 5200014693 5200014697 5200014748 5200014877 5200014884
MERPATI MOTOR NGABEAN MOTOR TUNAS JAYA MEKAR ARMADA - AS PT.ARMADA TUNAS JAYA-MTL PT.ARMADA TUNAS JAYA-MGL PT.ARMADA TUNAS JAYA-TMG PT.ARMADA TUNAS JAYA-KTA BANTUL MOTOR COLOMBO PAL MANGKUBUMI COLOMBO PAL MENTERI SUPENO PT. SAUDARA JAYA-TMG PT. SAUDARA JAYA-PRK PT.NUSANTARA SAKTI-KBM PT.NUSANTARA SAKTI-PWJ PT.NUSANTARA SAKTI CLC PT.NUSANTARA SAKTI PWK NUSANTARA SAKTI GEJAYAN SIDO RAHAYU KARYA GEMILANG COLOMBO BARU TOKO TEGUH UD.NUSANTARA JAYA MOTOR PWK SHINTA MOTOR WATES UTAMA MOTOR SURYOTOMO CAHAYA SAKTI SUTOYO NUSANTARA SAKTI BANTUL SUMBER PURNAMA SAKTI UD.NUSANTARA JAYA MOTOR WGN CV.KOMPO MOTOR KROYA SURYA AGUNG MOTOR SPS SLEMAN MEGA MOTOR OSAKA MOTOR NUSANTARA SAKTI WONOSARI PT.NUSANTARA SAKTI-MGL PACIFIC AREA JAYA MEKAR CHANDRA JAYA ADIRA MOTOR CAHAYA SAKTI KUSUMANEGARA ANUGERAH UTAMA MOTOR TUNAS JAYA MEKAR ARMADA WONOSARI NAGA MAS PANDEAN BARU MOTOR SANJAYA MOTOR PWK SANJAYA MOTOR SUMPIUH SANJAYA MOTOR CLC PANDEAN BARU WATES TUNAS JAYA MEKAR ARMADA - JL. SANJAYA BANJARNEGARA KOMPO SOKARAJA KOMPO AJIBARANG CENDANA GIRI PURWOREJO CENDANA MAKMUR WAHANA ARTHAHARSAKA TUNAS JAYA MEKAR ARMADA - MONJ PT.ASLI MOTOR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
5200014885 5200015496 5200015626 5200015743 5200016564 5200016696 5200016763 5200018054 IB0000H346 IB0000H347 IB0000H348 IB0000H349 IB0000H358 IB0000H361 IB0000H362 IB0000H363 IB0000H364 IB0000H365 IB0000H366 IB0000H367 IB0000H368 IB0000H369 IB0000H374 IB0000H378 IB0000H382 IB0000H388 IB0000H392 5200001529
ASLI MOTOR BANTUL CV.CENDANA GIRI UTAMA SLEMAN CV.SHINTA MOTOR CAHAYA BONANZA ABADI CV BUANA CHANDRA JAYA CV SANJAYA MAKMUR SIDAREJA PT.NETRAL JAYA SO BANTUL 2 SO BANJAR SO WONOSARI SO KEBUMEN 2 SO WATES PT.ASTRA INTERNATIONAL SO BANTUL SO COKROAMINOTO SO GODEAN SO KALIURANG NDS JOMBOR SO PURWOREJO SO KEBUMEN 1 SO WONOSOBO SO PURWOKERTO SO PURBALINGGA SO CILACAP SO MAGELANG 2 SO MAJENANG ABC KALASAN
2. Tipe Motor : jenis motor yang akan didistribusikan, terdapat berbagai jenis unit motor yaitu :
Tabel 3.2 Tabel kode dan nama motor KODE MOTOR GB1 GC1 GD1 GG0 GH0 GH1 GHA GHB GE1 GF1 GFA FM3 GSJ GVJ GTJ GWJ GXJ GYJ
NAMA MOTOR REVO FIT REVO SPOKE REVO CW BLADE SINGLE DISC BRAKE BLADE BLADE MMC BLADE REPSOL BLADE REPSOL SUPRA SPOKE MMC SUPRA CW FI SUPRA CW FI SUPRA HELM IN BEAT SPORTY CW BEAT SPORTY CBS BEAT SPORTY CBS ISS BEAT POP CW BEAT POP CBS BEAT POP CBS ISS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
FR2 HAJ HBJ HEJ HEK HFJ HFK HH0 DN2 DM2 DL0 DV0 DY0 DYA DP0 DR0 DS0 GZ0 GZA HD0 HCJ HCK
SPACY FI VARIO TECHNO 125 CBS VARIO TECHNO 125 CBS ISS VARIO 110 CBS VARIO 110 CBS ADVANCE VARIO 110 CBS ISS VARIO 110 CBS ISS PCX150 VERZA SPOKE VERZA CW MEGAPRO CW ALL NEW CB150R ALL NEW CB150R ALL NEW CB150R CBR150R CBR250 NON ABS CBR250 NON ABS VARIO TECHNO 150 SPORTY VARIO TECHNO 150 EKS SONIC SERIES SCOOPY STYLISH SERIES SCOOPY SPORTY SERIES
3. Warna motor : warna motor yang ada pada tipe motor yang akan didistribusikan. Terdapat berbagai jenis warna yaitu :
Tabel 3.3 Tabel tipe dan nama warna TIPE WARNA BB BG BH BK BL BP BR BS BV BY GR MH MP MS OH PB PD PH RD RS WH WL WR XM
NAMA WARNA Black Blue / Blue Black Black Green / Blue Green Black Hazel / Blue Hazel Black Khaki / Blue Khaki Black Lapis / Blue Lapis Black Pearl / Blue Pearl Black Red / Blue Red Black Scarlet / Blue Scarlet Black Violet / Blue Violet Black Yellow / Blue Yellow Glam Red Magenta Harmony Magenta Pearl Magenta Silver Orange Harmony Pearl Black / Pearl Blue Pearl Dynamic Pearl Harmony Red Dark Red Silver White Hazel / White Heavy White Light White Red Xeno Metal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
4. Indent : unit motor yang dipesankan oleh komsumen dari dealer dikarenakan unit yang diinginkan tidak tersedia di dealer dimana konsumen membeli. Nilai dari Indent nanti akan digunakan oleh manager Head Office untuk menentukan banyaknya permintaan untuk masing – masing dealer. 5. Stock : unit motor yang masih tersedia pada dealer tersebut jika nilai stock lebih dari 1 maka nilai permintaan dari stock adalah 0 selain itu nilai permintaan dari stock adalah 1. Nilai dari Stock nanti akan digunakan oleh manager Head Office untuk menentukan banyaknya permintaan untuk masing – masing dealer. 6. Stockdays : jumlah motor yang tersedia dibagi dengan jumlah hari kerja sebuah dealer per bulan. Nilai dari Stock nanti akan digunakan oleh manager Head Office untuk menentukan banyaknya permintaan untuk masing – masing dealer. 7. Plafon : uang dalam satuan rupiah yang dirubah dalam satuan unit motor yang digunakan oleh dealer untuk membeli / memesan unit motor dari head office. Misalnya dealer A memiliki plafon Rp 12.000.000 sehingga dealer A memiliki nilai plafon 12 / 11 tergantung manager Head Office. Nilai dari Plafon nanti akan digunakan untuk menjadi pembatas dari dealer dalam melakukan permintaan, misalnya Dealer A memiliki Plafon 3 sehingga Dealer A hanya dapat mendapat kurang dari sama dengan 3 unit motor. 8. Permintaan : jumlah unit motor yang dibeli atau dipesan oleh dealer, nilai permintaan didapat dari pertimbangan setelah melihat nilai dari indent, stock dan stockdays. Misalnya Dealer A melakukan indent ke Head Office sebanyak 1 unit motor dan memiliki stock sebanyak 1 unit sehingga Dealer A memilliki nilai permintaan dari Indent sebanyak 1 dan dari stock sebanyak 0 jadi nilai total permintaan untuk Dealer A adalah 1. 9. Persediaan : jumlah unit motor untuk masing – masing jenis motor yang tersedia di head office.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Tabel 3.4 Tabel sampel data distribusi sepeda motor
Dari tabel di atas terdapat atribut stock, stock days, dan distribusi today. Stock adalah atribut jumlah sepeda motor yang pernah tersedia dari awal sampai hari ini, stock days adalah atribut jumlah sepeda motor yang masih tersedia untuk hari ini, dan distribusi today adalah atribut jumlah sepeda motor yang akan didistribusikan pada hari ini ke dealer tersebut.
Gambar 3.1 Sampel Indent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Tabel di atas adalah data indent dealer , indent adalah unit motor yang dipesankan oleh komsumen dari dealer dikarenakan unit yang diinginkan tidak tersedia di dealer dimana konsumen membeli.
Teknik Pengumpulan Data Metode wawancara / diskusi dilakukan dengan cara mendengarkan keinginan langsung dengan manager marketing bagian logistik yang bertanggung jawab dalam setiap proses pendistribusian. Diskusi yang dilakukan meliputi proses pendistribusian barang, prioritas yang digunakan dalam pendistribusian, pembiayaan distribusi, dan mengambil keputusan dalam mengatur pendistribusian. Diskusi dilakukan untuk memberikan gambaran kepada peneliti mengenai situasi pendistribusian sepeda motor yang ada di PT Astra Internasional Tbk - Honda.
3.2.3
Perancangan Alat Uji Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah model pengembangan alat uji waterfall. Model pengembangan ini dilakukan secara sistematis. Berikut adalah beberapa tahapannya : Analisa Dalam tahap ini dilakukan analisa terhadap kebutuhan sistem. Seorang sistem analis bertugas dalam mencari informasi sebanyak mungkin dari user sehingga sistem yang dibuat sesuai dengan keinginan user. Tahapan ini biasanya akan menghasilkan dokumen user requirement yang dapat digunakan sistem analis untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemrograman. Desain Dalam tahap ini dilakukan proses membuat rancangan alat uji berdasarkan informasi dari tahap-tahap sebelumnya. Proses ini berfokus pada struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail algoritma. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen ini yang digunakan seorang programmer untuk membangun sistemnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Implementasi Implementasi merupakan tahap di mana perancangan yang telah dibuat pada tahap desain diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman pada komputer. implementasi menghasilkan alat uji dalam bentuk perangkat lunak yang dibuat berdasarkan rancangan yang telah ada. Pengujian Pada tahap pengujian, alat uji berupa perangkat lunak diuji coba untuk mengetahui apakah perangkat lunak tersebut sudah sesuai dengan rancangan dan kebutuhan pengguna. Selain itu, pengujian dilakukan untuk menemukan kesalahan-kesalahan sistem yang kemudian akan diperbaiki.
3.3 Spesifikasi Alat yang Dibutuhkan 3.3.1
Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan untuk pengembangan proposal, skripsi dan aplikasi ialah satu set dekstop dengan spesifikasi sebagai berikut : Processor
Intel(R) Core(TM) i5-5200 2.20 GHz
Memory
4 GB
Hard Disk
1 TB
Display Memory
Intel(R) HD Graphics 5500 2 GB
Display Memory Render
AMD Radeon R5 M330 4 GB
3.3.2
Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan ialah sebagai berikut : Sistem Operasi
Windows 8.1 Pro 64-bit
Bahasa Pemrograman
Netbeans IDE 8.0
Data base
SQLyog 64 bit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PERANCANGAN SISTEM
4.1 Gambaran Umum Sistem Dalam kesehariannya perusahaan ini mendistribusikan ribuan unit sepeda motor ke seluruh dealer di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta setiap harinya. Unit motor akan didistribusikan dari Head Office dengan mempertimbangkan matang – matang dealer mana yang akan mendapatkan unit motor tersebut berdasarkan data Indent, stock dan stockdays. Unit motor yang didistribusikan ke Head office sudah memiliki jumlah yang sesuai dengan permintaan dari setiap dealer, namun pada proses pendistribusian unit motor tersebut dari pabrik pembuatan ke Head office akan aad beberapa unit motor yang mengalami Defect , defect adalah unit motor yang mengalami kerusakan berupa lecet, peyot atau patah karena benturan antar unit motor saat dibawa dengan truk. Unit motor yang mengalami defect tidak dapat dipasarkan dikarenakan kecacatannya, sehingga unit motor tersebut harus diperbaiki sampai waktu yang belum bisa ditentukan, tergantung kerusakan dan Spare part yang di butuhkan tersedia atau tidak, karena ada motor yang mengalami defect maka jumlah motor keseluruhan berkurang, hal ini lah yang harus ditentukan oleh logistik manager dalam membagikan unit motor ke dealer – dealer yang tepat. Dealer yang membutuhkan unit motor akan memberikan plafon kepada head office , plafon adalah uang dalam jumlah rupiah yang digunakan untuk membeli unit motor dari head office , jika dealer tidak memiliki plafon, maka head office tidak akan mendistribusikan unit motor ke dealer tersebut. Semua pendistribusian sudah tersimpan sebagai data yang akan digunakan lagi untuk pendistribusian berikutnya. Permasalahan muncul ketika dari data yang yang digunakan tidak memberikan pendistribusian yang tepat, sehingga unit motor yang di distribusikan tidak tepat sasaran dan tidak laku di dealer. Tujuan dari implementasi metode transportasi adalah untuk memberikan rekomendasi pendistribusian yang tepat dengan mempertimbangkan 3 aspek yaitu indent , stock dan stock days. 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Indent adalah membeli unit motor namun unit motor tersebut tidak tersedia di dealer tempat pelanggan membeli, sehingga pelanggan harus menunggu sampai unit motor yang diinginkan di distribusi dari pabrik perancangan unit motor. Stock adalah jumlah unit motor yang tersedia di dealer tersebut sedangkan Stockdays adalah jumlah motor yang tersedia dibagi dengan jumlah hari kerja sebuah dealer per bulan Sistem Distribusi sepeda motor ini berfungsi sebagai alat bantu untuk memberikan rekomendasi dalam pendistribusian motor dari dealer utama ke dealer lainnya berdasarkan hasil dari pembagian atau pendistribusian metode transportasi. Sistem Distribusi sepeda motor ini akan dibuat menggunakan metode transportasi yaitu Least Cost Method (Metode Biaya Terkecil), yang merupakan metode yang sering digunakan dalam pembuatan sistem untuk berbagai macam pendistribusian barang atau komoditas untuk memberikan hasil yang optimal sesuai persediaan barang atau komoditas dan permintaan barang atau komoditas sekaligus mengurangi biaya pengeluaran sesedikit mungkin.
4.1.1 Pembentukan Model Transportasi Dalam proses pendistribusiannya secara manual, PT Astra Internasinal Honda Tbk merupakan sumber (source) dan dealer – dealer yang berada pada daerah pendistribusiannya adalah tujuan (destinations). Sumber akan mengirimkan unit motor ke dealer – dealer yang melakukan permintaan kepada sumber, jika jumlah persediaan pada sumber sama dengan jumlah permintaan dari seluruh dealer yang melakukan permintaan maka akan model transportasi normal Jika jumlah persediaan kurang dari permintaan dari seluruh dealer yang melakukan permintaan , maka model transportasi akan berubah, dan pada baris persediaan akan bertambah 1 untuk dummy persediaan, sumber 1 (PT Astra Internasional Tbk - Honda) akan memiliki stok sumbernya, sedangkan sumber 2 (Dummy) akan berisi stok sumber yang kurang. Contoh kasus , head office memiliki persediaan stok 3 unit motor sedangkan permintaan dari 4 dealer adalah 6, sehingga dibutuhkan dummy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
untuk melanjukan proses transportasi dengan nilai dummy selisih dari permintaan dan persediaan yaitu 3. Berikut data dari contoh kasus yang digunakan :
Tabel 4.1 Tabel data contoh distribusi no
Nama dealer
permintaan
indent
stock
stockdays
1
Sido Rahayu
2
1
0
0
2
Nusantara Sakti
2
0
0
0
3
Tunas Jaya Mekar Armada
1
0
1
0
4
SO Wonosari
1
0
1
0
6
0
0
0
total Persediaan
3
Model dari transportasi yang tanpa dummy adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Model transportasi tanpa dummy Sido
Nusantara
Tunas
Rahayu
Sakti
Jaya
SO Wonosari
HeadOffice
Permintaan
Persediaan
6
2
2
1
1
6
6
Diketahui dari data di atas bahwa jumlah permintaan lebih besar dari pada jumlah persediaan sehingga model dari transportasi harus di tambah dummy persediaan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Tabel 4.3 Model transportasi dummy Sido
Nusantara
Tunas
Rahayu
Sakti
Jaya
SO Wonosari
HeadOffice
Persediaan
3
HeadOffice
0
0
0
0
3
2 Permintaan
2
2
1
1
6
6
4.1.2 Menentukan Nilai Cost Model transportasi pada umumnya akan menggunakan cost / biaya berupa uang, sedangkan cost disini adalah nilai perhitungan mengunakan bobot dan 3 aspek yang di perhitungkan dalam menentukan pendistribusian yaitu indent , stock dan stockdays, pada sumber dummy cost akan diberi nilai 0. Untuk menentukan nilai Cost dihitung dengan rumus sebagai berikut : Cost = (((indent * 1) + (stock * 10) + (stockdays * 100))/3)+1…….(4.1) sehingga untuk data dari contoh , nilai cost sebagai berikut :
Tabel 4.4 Tabel data distribusi dan cost no
Nama dealer
permintaan
indent
stock
stockdays Cost
1
Sido Rahayu
2
0
0
0
1
2
Nusantara Sakti
2
0
0
0
1
3
Tunas Jaya Mekar Armada
1
1
0
0
1
4
SO Wonosari
1
0
1
0
4
6
1
1
0
7
total Persediaan
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Tabel 4.5 Model transportasi dummy beserta cost Sido
Nusantara
Rahayu
Sakti
Tunas Jaya
SO Wonosari Persediaan
HeadOffice
1
1
1
4
3
HeadOffice
0
0
0
0
3
2 Permintaan
2
2
1
1
6
6
4.1.3 Penerapan Least Cost Method Pendistribusian menggunakan LCM dimulai dengan memberikan unit motor kepada dealer dengan cost terkecil dan begitu seterusnya sampai persediaan pada head office habis, jika persediaan pada head office habis tetapi masih ada permintaan yang belum terpenuhi, maka permintaan tersebut akan diisi unit motor dari sumber dummy sampai sumber dummy habis. Setelah nilai Cost didapat, maka tahap selanjutnya adalah mengisi unit motor pada dealer – dealer dengan menerapkan Least Cost Method sebagai berikut :
Tabel 4.6 LCM iterasi pertama Sido
Nusantara
Rahayu
Sakti
HeadOffice
Tunas Jaya
SO Wonosari Persediaan
1
1
1
4
3–2=1
0
0
0
0
3
2 HeadOffice 2 Permintaan
2
2
1
1
6
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Tabel 4.7 LCM iterasi kedua Sido
Nusantara
Rahayu
Sakti
HeadOffice
1 2
HeadOffice
Tunas Jaya
1
SO Wonosari Persediaan
1
4
1–1=0
1 0
3–2=1
0
0
0
3
2 Permintaan
2 – 2 = 2–1=1
1
1
6
6
0
Tabel 4.8 LCM iterasi ketiga Sido
Nusantara
Rahayu
Sakti
HeadOffice
1 2
HeadOffice
1
SO Wonosari Persediaan
1
4
0
3–2=1 1–1=0
1
2 Permintaan
Tunas Jaya
0
0
0
3–1=2
1 2 – 2 = 2–1=1
1
1 6
1–1=0
0
6
Tabel 4.9 LCM iterasi keempat Sido
Nusantara
Rahayu
Sakti
HeadOffice
1 2
HeadOffice
Permintaan
1
1
4
3–2=1 1–1=0
0 1
2 – 2 = 2–1=1 0
SO Wonosari Persediaan
1 0
2
Tunas Jaya
1–1=0
0
0
2–1=1
1 1–1=0
3–1=2
1 6
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Tabel 4.10 LCM iterasi kelima Sido
Nusantara
Rahayu
Sakti
HeadOffice
1 2
HeadOffice
Tunas Jaya
1
SO Wonosari Persediaan
1
4
1–1=0
1 0
2
3–2=1
0 1
0 1
0 1
3–1=2 2–1=1 1–1=0
Permintaan
2 – 2 = 2–1=1 0
1–1=0
1–1=0
1–1=0 6
6
Pengisian berhenti ketika semua persediaan habis dan semua permintaan penuh terisi, pada contoh di atas pada iterasi kelima metode LCM berhenti dan semua permintaan sudah penuh terisi.
4.1.4 Uji Optimal Uji optimal dilakukan untuk menentukan apakah metode transportasi mencapai “Optimal” atau belum, pada proses akan ada beberapa variabel baru yaitu Ui, Vj dan Cij*. Ui adalah nilai modifikasi untuk HeadOffice (i), Vj adalah nilai modifikasi untuk dealer (j) dan Cij* adalah Biaya dari HeadOffice (i) ke Dealer (j) untuk kotak kosong, dengan perhitungan menggunakan rumus uji optimal sebagai berikut : Ui = Costij – Vj…..………………………...………………………..……(4.2) Vj = Costij – Ui..………………………………...…………………..……(4.3) Costij* = (Uij + Vij) – Costij………………………...…………….……..(4.4) Jika nilai seluruh Cij* sama dengan atau kurang dari 0 maka transportasi dapat dikatakan sudah “Optimal” dan metode Transportasi selesai. Berdasarkan contoh sebelumnya, jika metode pengisian sudah selesai belum tentu pengisian tersebut sudah optimal, maka akan dilakukan uji optimal sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Tabel 4.11 Tabel awal setelah LCM Sido
Nusantara
Rahayu
Sakti
HeadOffice
1 2
HeadOffice
Tunas Jaya
1
SO Wonosari Persediaan
1
4
1–1=0
1 0
2
3–2=1
0 1
0 1
0
3–1=2 2–1=1
1
1–1=0 Permintaan
2 – 2 = 2–1=1
1–1=0
1–1=0 6
1–1=0
0
6
Tabel 4.12 Tabel setelah Uji Optimal Sido
Nusantara
Rahayu
Sakti
HeadOffice
1 2
HeadOffice 2
1 1
0 0
Tunas Jaya
1 0
0 1
SO Wonosari
4
1
3–2=1
0 1
3–1=2 2–1=1
U2 = -1
1–1=0 Permintaan
Vj
2 – 2 = 2–1=1 0
1–1=0
V1 = 1
V2 = 1
1–1=0
1–1=0
V3 = 1
V4 = 1
6
6
Setelah uji optimal dan didapatkan nilai dari semua pendistribusian yang tidak terisi adalah kurang dari atau sama dengan 0, maka proses transportasi dapat dikatakan “Optimal”.
Ui
U1 = 0
1–1=0
-3 0
Persediaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
4.2 Perancangan Sistem 4.2.1 Use Case Use case Diagram adalah cara untuk menggambarkan bagaimana actor berkomunikasi dengan system dan tujuan. aktor sistem ini sebanyak satu orang yaitu Logistik manager. Fungsi yang dapat dijalankan oleh actor sistem ini adalah kelola data dealer, kelola data motor, kelola data warna dan melihat data. Fungsi berikutnya adalah Distribution yaitu menjalankan perhitungan metode transportasi dan melihat hasil dari perhitungan transportasi tersebut dalam table.
input data dealer
update data dealer
View Tabel Perhitungan
Distribution
delete data dealer
View Tabel Distribusi
View Tabel Dealer input data motor View Tabel Motor
update data motor Logistik Manager
delete data motor
Delete Row Tabel Perhitungan
Delete Row Tabel Dealer input data warna
Delete Row Tabel Motor update data Warna
delete data Warna
Gambar 4.1 Use Case Diagram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
4.2.2 Data Flow Diagram (DFD) 4.2.2.1 DFD Level 0 (Diagram Konteks) Input Data : Nama Dealer,Tipe Motor, Warna Motor,Indent,Stock,Stock Days,Plafon,Permintaan dan Persediaan
Manager Logistik Hasil pendistribusian unit motor : distribusi today,permintaan dan aspek untuk setiap dealer,tipe motor dan warna motor
Sistem Distribusi Sepeda Motor
Data Indent, Stock, Stock days, dan Plafon
Dealer Data jumlah unit distribusi untuk masing – masing dealer.
Gambar 4.2 Diagram Konteks
Gambaran dari rancangan alat uji akan terdiri dari 3 tahap yaitu input, proses dan output. 1.
Input sistem Input dari sistem ini adalah data distribusi sepeda motor. Data yang
dimasukan berupa data indentitas yaitu nama dealer , tipe motor dan warna motor yang akan dimasukan ke dalam perhitungan transportasi, sedangkan data angka yaitu indent , stock, stock days , plafon dan permintaan Struktur data akan menyesuaikan dengan metode transportasi yang berbentuk tabel, sehingga data akan berbentuk array dua dimensi. Struktur datanya adalah X[i,j], dengan i sebagai index dealer utama dan j sebagai index dealer 2.
Proses sistem Proses dari sistem ini akan dimulai dengan manager logistic yang
menginput data untuk proses pendistribusian kemudian pendistribusian dilakukan dengan metode transportasi setelah pendistribusian selesai maka data hasil dari perhitungan akan masuk ke dalam table distribusi untuk dilihat hasilnya oleh menager logistik. hasil dari perhitungan belum pasti 100% digunakan, dikarenakan semua keputusan tetap ada di tangan manager logistik yang akan mempertimbangkan secara subjektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
4.2.2.2 DFD Level 1 Id dealer, nama dealer Id warna, nama warna
Id motor, nama motor
2.KELOLA MOTOR
Data motor
Logistik Manager
3.KELOLA WARNA
Data warna
Motor
1. KELOLA DEALER
Data dealer
Warna
Dealer
Data motor
Data warna
Data dealer Data dealer
Data warna Indent, stock, stockdays, persediaan
Data motor
4.VIEW
5.DISTRIBUSI Dealer Plafon, permintaan
Data hasil distribusi
Gambar 4.3 DFD Level 1 (gambaran proses sistem)
4.2.2.3 DFD Level 2 KELOLA DEALER Konfirmasi input data dealer
Kode dealer,Nama dealer
1.1 Input data dealer
Kode dealer,Nama dealer
Konfirmasi input data dealer
Konfirmasi update data dealer
Logistik Manager
Kode dealer,Nama dealer
1.2 Update data dealer
Kode dealer,Nama dealer
Konfirmasi update data dealer Konfirmasi hapus data dealer Kode dealer
1.3 Hapus data dealer
Kode dealer
Konfirmasi hapus data dealer
Gambar 4.4 DFD Level 2 KELOLA DEALER
Dealer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
4.2.2.4 DFD Level 2 KELOLA MOTOR Konfirmasi input data motor
Kode motor,tipe motor
2.1 Input data motor
Kode motor,tipe motor
Konfirmasi input data motor
Konfirmasi update data motor
Logistik Manager
Kode motor,tipe motor
2.2 Update data motor
Kode motor, tipe motor
Motor
Konfirmasi update data motor Konfirmasi hapus data motor Kode motor
2.3 Hapus data motor
Kode motor
Konfirmasi hapus data motor
Gambar 4.5 DFD Level 2 KELOLA MOTOR
4.2.2.5 DFD Level 2 KELOLA WARNA Konfirmasi input data warna
Kode warna, nama warna
3.1 Input data warna
Kode warna, nama warna
Konfirmasi input data warna
Konfirmasi update data warna
Logistik Manager
Kode warna, nama warna
3.2 Update data warna
Kode warna, nama warna
Konfirmasi update data warna Konfirmasi hapus data warna Kode warna
3.3 Hapus data warna
Kode warna
Konfirmasi hapus data warna
Gambar 4.6 DFD Level 2 KELOLA WARNA
Warna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
4.2.2.6 DFD Level 2 VIEW Data kode dealer dan nama dealer
Manager Logistik
Data kode motor dan nama motor
Data kode warna dan nama warna
4.1 Lihat Data Dealer
4.2 Lihat Data Motor
4.3 Lihat Data Warna
Data kode dealer dan nama dealer Dealer
Data kode motor dan nama motor
Motor
Data kode warna dan nama warna
Warna
Gambar 4.7 DFD Level 2 VIEW
4.2.2.7 DFD Level 2 DISTRIBUSI Nama Dealer Persediaan
5.1 Distribusi Transpotasi Kode Motor
Manager Logistik
Dealer
Motor
Data hasil distribusi Kode Warna
Warna
Data hasil distribusi
5.2 Lihat Hasil Transportasi
Indent,stock,stockdays ,plafon,permintaan
Gambar 4.8 DFD Level 2 DISTRIBUSI
Distribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
4.2.3 Flowchart Alat Uji Berikut adalah penjelasan dari flowchart sistem : 1. Memeriksa apakah setiap dealer memiliki plafon atau tidak, jika iya maka lanjut tahap ke-2 dan jika tidak maka berhenti untuk dealer tersebut. 2. Memeriksa apakah setiap dealer memiliki indent atau tidak, jika iya maka tambah nilai permintaan sesaui dengan nilai indent yang dimiliki dealer tersebut dan lanjut tahap ke-3, jika tidak maka langsung tahap ke-3. 3. Memeriksa apakah setiap dealer memiliki stock atau tidak, jika iya maka tambah nilai permintaan sebanyak 1 unit untuk dealer tersebut dan lanjut tahap ke-4, jika tidak maka langsung tahap ke-4. 4. Menghitung data permintaan, indent, stock, dan persediaan ke dalam proses distribusi yaitu metode transportasi. 5. Mengambil data hasil proses distribusi ke dalam tabel distribusi. Start
ya
Tambah nilai permintaan sesuai nilai indent
Memiliki indent atau tidak?
Memiliki plafon atau tidak?
ya
tidak
Memiliki stock atau tidak?
ya
tidak
Tambah nilai permintaan sebanyak 1
Distribustion Proscess
Table Distribution
Finish
Gambar 4.9 Flowchart Alat Uji
tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Proses sistem Transportasi yaitu : a. Proses penyelesaian awal (Least Cost Method), proses dimana data akan di selesaikan dengan menggunakan metode biaya terkecil untuk mendapatkan hasil distribusi. Adapun algoritma untuk proses penyelesaian awal (Least Cost Method) sebagai berikut : 1. Jika jumlah persediaan lebih besar dari jumlah permintaan, dibuat
dummy
permintaan
sedangkan
jika
jumlah
permintaan lebih besar dari jumlah persediaan, dibuat dummy persediaan, yang mana nilai dummy permintaan atau dummy persediaan sama dengan selisih antara jumlah permintaan dan jumlah persediaan. 2. Alokasi sel yang memiliki biaya unit terkecil sebesar harga terkecil antara persediaan atau permintaan. 3. Persediaan dan permintaan disesuaikan, dengan cara mengurangkan jumlah persediaan atau jumlah permintaan dengan alokasi pada langkah 2. 4. Pada baris atau kolom yang memiliki persediaan atau permintaan = 0 diberi tanda silang (X). jika persediaan dan permintaan sama – sama bernilai 0, maka boleh memilih menyilang salah satu, baris atau kolom. 5. Ulangi langkah 2 sampai langkah 4 hingga semua baris dan kolom tersilang. 3. Output sistem Pengguna akan mendapatkan keluaran berupa tabel basis data yang berisikan nama dealer, tipe motor, warna motor, distribusi today, permintaan dan cost yaitu perhitungan dari 3 aspek yang dipertimbangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
4.2.4 Perancangan Basis Data Perancangan basis data merupakan langkah untuk menjelaskan dan mewakili seluruh kebutuhan data dalam sistem. Dalam sistem ini penulis menggunakan basisdata untuk menyimpan data sebagai inventory saja dikarenakan pada proses manual tidak terdapat basisdata dan hanya disimpan dalam bentuk excel baik di Head Office dan Dealer sehingga Head Office harus menginput data – data dari excel ke dalam basisdata.
Tabel 4.13 Tabel Headoffice NAMA FIELD
TIPE
KETERANGAN
Tanggal
Date NOT NULL
Tanggal untuk persediaan
Persediaan
Varchar(30) NOT NULL Persediaan unit motor
Tabel 4.14 Tabel Dealer NAMA FIELD
TIPE
KETERANGAN
Id_dealer
Varchar(30) NOT NULL
Id untuk dealer
Nama_dealer
Varchar(30) NOT NULL
Nama untuk dealer
Tabel 4.15 Tabel Stock Dealer NAMA FIELD
TIPE
KETERANGAN
Id_dealer
Varchar(30) NOT NULL
Id untuk dealer
Tanggal
Date NOT NULL
Tanggal untuk permintaan
stock
Int(5) NOT NULL
Jumlah Stock untuk dealer
Indent
Int(5) NOT NULL
Jumlah Indent untuk dealer
Plafon
Int(5) NOT NULL
Jumlah Plafon untuk dealer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
4.3 Perancangan Antarmuka Sistem 4.3.1 Perancangan Antarmuka Sistem Aplikasi Distribusi Sepeda Motor 4.3.1.1 Menu Input Data Distribusi (Home) Ini adalah rancangan tampilan input distribusi, user akan memasukan data untuk melakukan pendistribusian.
Gambar 4.10 Rancangan antarmuka awal dan antarmuka pada menu distribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
4.3.1.2 Menu Tabel Distribusi Ini adalah rancangan tampilan tabel distribusi, di menu ini user dapat melihat hasil pendistribusian.
Gambar 4.11 Rancangan antarmuka pada menu distribution table
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
4.3.1.3 Menu Master Data Ini adalah rancangan menu master data, user akan mengisikan data dealer , motor dan warna ke dalam basis data
Gambar 4.12 Rancangan antarmuka pada menu master
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
4.3.1.4 Menu Guide ini adalah rancangan menu guide, menu ini berisikan pentunjuk pengoperasian aplikasi.
Gambar 4.13 Rancangan antarmuka pada menu guide
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V IMPLEMENTASI DAN ANALISA HASIL 5.1 Implementasi 5.1.1 Implementasi Antarmuka Sistem
pendistribusian
sepeda
motor
implementasi
algoritma
Transportasi Least Cost Method sudah selesai dibangun, maka pada sub bab ini akan ditampilkan antarmuka dari sistem tersebut. 5.1.1.1 Implementasi Halaman Awal Pada saat aplikasi pertama kali dijalankan akan ditampilkan form awal seperti ditunjukkan pada Gambar 5.1 berikut.
Gambar 5.1 Antarmuka Halaman Awal
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Pada halaman awal ini adalah halaman yang digunakan untuk menambahkan data , mengubah data dan menghapus data pada tabel perhitungan seperti ditunjukan pada Gambar 5.2 berikut.
Gambar 5.2 Antarmuka Halaman Awal Input Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Data pada tabel perhitungan akan diproses dengan menggunakan algoritma Transportasi Least Cost Method ketika nilai pada Persediaan diisi dan menekan tombol Distribute seperti ditunjukan pada gambar 5.3 berikut.
Gambar 5.3 Antarmuka Halaman fungsi Distribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
5.1.1.2 Implementasi Halaman Lihat Hasil Transportasi Halaman ini digunakan untuk melihat hasil dari transportasi dalam tabel , seperti pada gambar 5.4 bahwa terlihat tabel yang membarikan hasil dari metode transportasi, terdapat nama dealer, tipe motor, warna motor, permintaan untuk setiap dealer, cost dari setiap dealer serta distribusi today yang merupakan hasil dari metode transportasi.
Gambar 5.4 Antarmuka Halaman Hasil Distribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
5.1.1.3 Implementasi Halaman Master Data Pada halaman ini digunakan untuk mengisi data untuk dealer , unit motor dan warna motor pada basis data
Gambar 5.5 Antarmuka Halaman Master Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
5.1.1.4 Implementasi Halaman Petunjuk Halaman ini berisi berbagai petunjuk penggunaan aplikasi dan diperuntukan untuk user jika mengalami kesulitan dalam menggunakan aplikasi ini.
Gambar 5.6 Antarmuka Halaman Petunjuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
5.1.2
Implementasi Metode Transportasi
5.1.2.1 Implentasi Metode Least Cost Method (LCM) Berikut adalah implementasi pembagian unit motor ke dealer – dealer berdasarkan cost terkecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Gambar 5.7 Implementasi Least Cost Method
5.1.2.2 Implementasi Uji Optimal Berikut adalah implementasi uji optimal yaitu proses untuk menentukan metode transportasi sudah mencapai tujuan optimalnya atau belum.
Gambar 5.8 Implementasi Uji Optimal
5.2 Analisa Hasil Analisa yang akan dilakukan adalah dengan cara membandingkan hasil dari pendistribusian manual tanggal 24 Februari 2016 dari PT Astra Internasional Tbk - Honda dengan pendistribusian dari sistem dan mengambil sampel pendistribusian untuk daerah DIY. Pengiriman pada tanggal 24 februari 2016 dari PT Astra Internasional Tbk - Honda untuk daerah pendistribusian karesidenan DIY yaitu Sleman, DIY, Bantul, Kulon Progo dan Gunung Kidul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Untuk daerah pendistribusian Sleman adalah sebagai berikut :
Gambar 5.9 Pendistribusian PT Astra Internasional Tbk - Honda – Sleman
Sedangkan hasil pendistribusian optimal dari program adalah sebagai berikut :
Gambar 5.10 Pendistribusian Aplikasi Distribusi Sepeda Motor - Sleman
Dari hasil yang diperoleh untuk daerah Sleman , menunjukan kesamaan untuk dealer yang mendapatkan unit motor : Tabel 5.1 Tabel Perbandingan Hasil Distribusi daerah Sleman No Dealer
Manual
Program
1
NDS Jombor
0
0
2
SO Kaliurang
1
1
3
Tunas Jaya – JL. Magelang
0
0
4
ABC Kalasan
1
1
5
Cahaya Indotama
0
0
6
Wahana Arthaharsaka
0
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
7
Adira Motor
0
0
8
SPS Sleman
0
0
9
Utama Sleman
1
1
10
Tunas Dwipa
0
0
11
Tunas Jaya - Monjali
0
0
Untuk daerah pendistribusian DIY adalah sebagai berikut :
Gambar 5.11 Pendistribusian PT Astra Internasional Tbk - Honda – DIY
Sedangkan hasil pendistribusian optimal dari program adalah sebagai berikut :
Gambar 5.12 Pendistribusian Aplikasi Distribusi Sepeda Motor – DIY
Dari hasil yang diperoleh untuk daerah DIY , menunjukan kesamaan untuk dealer yang mendapatkan unit motor :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Tabel 5.2 Tabel Perbandingan Hasil Distribusi daerah DIY No Dealer
Manual
Program
1
SO Cokroaminoto
2
2
2
SO Godean
1
1
3
Colombo Pal Mangkubumi
1
1
4
Colombo Pal Menteri
1
1
5
Colombo baru
1
1
6
Utama Motor
1
1
7
Cahaya Sakti
1
1
8
Mega Motor
0
0
Untuk daerah pendistribusian Bantul adalah sebagai berikut :
Gambar 5.13 Pendistribusian PT Astra Internasional Tbk - Honda – Bantul
Sedangkan hasil pendistribusian optimal dari program adalah sebagai berikut :
Gambar 5.14 Pendistribusian Aplikasi Distribusi Sepeda Motor – Bantul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Dari hasil yang diperoleh untuk daerah Bantul , menunjukan kesamaan untuk dealer yang mendapatkan unit motor :
Tabel 5.3 Tabel Perbandingan Hasil Distribusi daerah Bantul No Dealer
Manual
Program
1
SO Bantul
1
1
2
SO Bantul 2
1
1
3
Bantul Motor
2
2
4
Asli Motor Bantul
0
0
5
Nusantara Sakti Bantul
0
0
6
Naga Mas
1
1
7
Cendana Makmur
0
0
Untuk daerah pendistribusian Kulon Progo adalah sebagai berikut :
Gambar 5.15 Pendistribusian PT Astra Internasional Tbk - Honda – Kulon Progo
Sedangkan hasil pendistribusian optimal dari program adalah sebagai berikut :
Gambar 5.16 Pendistribusian Aplikasi distribusi Sepeda Motor – Kulon Progo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Dari hasil yang diperoleh untuk daerah Kulon Progo , menunjukan sedikit perbedaan :
Tabel 5.4 Tabel Perbandingan Hasil Distribusi daerah Kulon Progo No Dealer
Manual
Program
1
Shinta Motor Wates
0
0
2
Pandean Baru Wates
0
0
3
SO Wates
0
1
Untuk daerah pendistribusian Gunung Kidul adalah sebagai berikut :
Gambar 5.17 Pendistribusian PT Astra Internasional Tbk - Honda – Gunung Kidul
Sedangkan hasil pendistribusian optimal dari program adalah sebagai berikut :
Gambar 5.18 Pendistribusian Aplikasi distribusi Sepeda Motor – Gunung Kidul
Dari hasil yang diperoleh untuk daerah Gunung Kidul , menunjukan kesamaan untuk dealer yang mendapatkan unit motor :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Tabel 5.5 Tabel Perbandingan Distribusi daerah Gunung Kidul No Dealer
Manual
Program
1
Sido Rahayu Karya Gemilang
2
2
2
Nusantara Sakti Wonosari
1
1
3
Tunsa Jaya – Wonosari
0
0
4
SO Wonosari
0
0
Dari analisa di atas menunjukan 4 sampel dari 5 sampel memiliki hasil yang sama dari distribusi Sepeda Motor PT Astra Internasional Tbk - Honda dengan hasil dari Aplikasi Distribusi Sepeda Motor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari Aplikasi Distribusi Sepeda Motor dengan Metode Tranportasi dapat ditarik kesimpulan yaitu : 1. Berdasarkan hasil yang didapat diketahui bahwa alat uji yang dibuat dengan menerapkan metode transportasi dapat digunakan dengan baik untuk melakukan distribusi sepeda motor dari HeadOffice ke dealer – dealer. 2. 4 sampel dari 5 sampel memiliki hasil yang sama dari distribusi Sepeda Motor PT Astra Internasional Tbk - Honda dengan hasil dari Aplikasi Distribusi Sepeda Motor, sehingga Aplikasi Distribusi Sepeda Motor sudah dikatakan Optimal dan memberikan hasil rekomendasi distribusi Sepeda Motor yang tepat. 3. Sampel yang memiliki hasil berbeda merupakan hasil dari intervensi manajer, Manajer Logistik yang melakukan distribusi Sepeda Motor secara manual dapat memberikan unit motor atau tidak kepada dealer, meskipun dealer tersebut membutuhkan. Hal yang menjadi perhitungan manajer logistic adalah daerah dari penjualan yang sepi / bukan daerah perkotaan / daerah dengan nilai penjualan kecil, untuk dealer SO Wates pada pendistribusian manual tidak mendapatkan unit motor sedangkan dengan menggunakan aplikasi SO Wates mendapatkan 1 unit motor.
6.2 Saran Dengan hasil dari Aplikasi Distribusi Sepeda Motor yang sudah baik, ada beberapa saran yang dapat diberikan yaitu: 1. Aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menambahkan aspek – aspek dalam
perhitungan
transportasinya,
sehingga
ketepatannya
dalam
pembagian unit motor lebih baik. 2. Dikarena ada campur tangan manusia dalam proses pembagian manualnya, penelitian ini dapat dikerjakan dengan metode lain selain Metode Transportasi seperti SPPK atau Sistem Pakar. 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
DAFTAR PUSTAKA Binus Martinus, 2005. “Optimalisasi Pengiriman Barang Menggunakan Pendekatan Metode Transportasi Studi Kasus di PT Coca Cola Indonesia” , Yogyakarta. Hillier FS & Lieberman GJ, 2001. Introduction to Operations Research – 7th edition, McGraw-Hill Higher Education, United States of America, New York Murthy P. Rama, 2007. Operation Research – 2nd Edition, New Age International (P) Limited Publishers, New Delhi. Taha AH, 2007. Operations Research: an introduction – 8th Edition, Pearson Education, Inc, United States of America, New Jersey.