perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DESAIN INTERIOR TROPICAL FRUIT CENTER DI SURAKARTA (Dengan Pendekatan Komersial dan Edukatif)
Telah disetujui oleh Pembimbing untuk di Uji di hadapan Dewan Penguji
Disusun Oleh REGISTA ASHARI SULISTYO C0808039
Pembimbing 1
Pembimbing 2
Drs. Djoko Panuwun, M.Sn
Anung B Studyanto, S.Sn, MT
NIP. 19540425 198601 1 001
NIP. 19710816 200501 1 001
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN Telah disahkan dan dipertanggung jawabkan pada sidang Tugas Akhir Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada Tanggal 10 Juli 2012
Penguji :
Ketua
Drs. Soepriyatmono, M.Sn
(
)
(
)
(
)
NIP. 19560117 198811 1 001
Sekretaris
Lu’lu’ Purwaningrum, S.Sn, MT NIP. 19770612 20012 2 003
Penguji 1
Drs. Djoko Panuwun, M.Sn NIP. 19540425 198601 1 001
Penguji 2
Anung B Studyanto, S.Sn, MT
(
)
NIP. 19710816 200501 1 001
Mengetahui :
Ketua Jurusan Desain Interior
Anung B Studyanto, S.Sn, MT commit to userNIP. 19710816 200501 1 001
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN Nama : Regista Ashari Sulistyo NIM
: C 0808039
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Tugas Akhir yang berjudul “ Desain Interior Tropical Fruit Center di Surakarta Dengan Pendekatan Komersial dan Edukatif” adalah benar-benar karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam Laporan Tugas Akhir ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tugas Akhir dan gelar yang telah diperoleh.
Surakarta, 10 Juli 2012 Yang membuat pernyataan
Regista Ashari Sulistyo NIM. C 0808039
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada : 1. Ibu dan bapak serta kakak dan keponakanku tercinta 2. Saudara-saudariku se-Desain Interior, UNS 3. Semua teman-temanku yang sudah mendukung saya, dalam segi materi, doa, dan suport 4. Temen spesialku yang kuliah dijurusan Sastra Inggris D3 yang sudah membuat aku percaya diri bahwa aku bisa menyelesaikan commit to user
v
Tugas ini
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (QS. Al-Insyirah. 94 :6-7) Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil. commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan konsep “Desain Interior Tropical Fruit Center di Surakarta Dengan Pendekatan Komersial dan Edukatif”. Penyusunan penulisan ini diajukan untuk melengkapi laporan Tugas Akhir sebagai persyaratan menempuh gelar Sarjana di Jurusan Desain Interior, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan penjelasan, pengarahan, serta memberikan motivasi dan do’a demi kelancaran proses pengerjaan dan penyelesaian penulisan laporan TA ini. Tidak lupa pula penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Kedua Orang Tua saya, yang telah memberikan dukungan baik dari segi moril maupun materiil.
2.
Anung B Studyanto, S.Sn, M.T selaku Ketua Jurusan Desain Interior UNS.
3.
Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds selaku koordinator tugas akhir
4.
Drs. Djoko Panuwun, M.Sn dan Anung B Studyanto, S.Sn, M.T selaku dosen pembimbing tugas akhir yang selalu memberikan pengarahan.
5.
Seluruh dosen, staff dan rekan-rekan di Jurusan Desain Interior UNS, Terimakasih atas ilmu, pengalaman dan nasihatnya yang sangat berguna bagi saya.
6.
Semua sahabat
yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu menyelesaikan Tugas Akhir penulis. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan penulisan ini, namun dengan penuh harapan semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Surakarta, 10 Juli 2012
commit to user
vii
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DESAIN INTERIOR TROPICAL FRUIT'S CENTER DI SURAKARTA (Dengan Pendekatan Komersial dan Edukatif) Regista Ashari Sulistyo 1 Drs. Djoko Panuwun, M.Sn 2 Anung B Studyanto, S.Sn, MT3 ABSTRAK 2012. Tropical Fruit's Center merupakan tempat penjualan dan sarana informasi yang berhubungan dengan buah, khususnya buah-buahan tropis. Pemilihan topik Tropical Fruit's Center ini didasari oleh beberapa hal, salah satunya adalah Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis, negara yang kaya akan buahbuahan tropis. Namun keberadaannya masih belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Indonesia. Perancangan interior Tropical Fruit's Center dipusatkan pada area – area yang berkaitan dan berhubungan langsung dengan pengunjung, yaitu Lobby, Fruit's store, Resto, dan Healthy Bar. Selain itu juga terdapat ruang penunjang, yaitu Kantor, Musholla, Lavatory, Gudang, Ruang Karyawan, Pantry. Tropical Fruit's Center ini diasumsikan berada di Surakarta, karena daerah ini merupakan kota yang sedang berkembang, belum tersedia pusat penjualan buahbuahan tropis yang memiliki nilai komersil dan edukatif. Merancang sebuah tatanan interior yang dapat menunjang kegiatan pengunjung untuk berbelanja dan mendapatkan informasi seputar buah, dengan penataan display yang ergonomis dan pola sirkulasi radial digunakan untuk memecahkan berbagai perbedaan kepentingan, fasilitas, tingkat mobilitas dan aktifitas yang ada. Diikuti dengan penerapan organisasi ruang radial untuk mendukung system sirkulasi sehingga mempermudah pengunjung untuk menuju ruang yang dikehendaki tetapi dengan memperhatikan terlebih dahulu ruangan lain di sekitar ruang yang dijadikan pusat atau center. Tema perancangan yang digunakan yaitu “tropis”. Tema ini diambil karena negara Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis, dan buah-buahan yang dijual khusus buah-buahan tropis yang khususnya tumbuh di negara Indonesia. Perancangan fasilitas komersial dan edukatif yang menjual buah-buahan tropis dan dapat menunjang kegemaran masyarakat terhadap buah tropis. Dengan begitu para masyarakat penggemar dan pengkonsumsi buah memiliki sebuah wadah atau pusat untuk berbelanja buah-buahan tropis, bersantai sambil menikmati produk makanan dan minuman kesehatan, sekaligus mendapatkan wawasan lebih tentang manfaat dan fungsi buah-buahan sebagai fasilitas yang disediakan pada Tropical Fruit's Center Perancangan interiornya mulai dari interior system, elemen pembentuk ruang, elemen pengisi ruang, hubungan antar ruang, pengorganisasian ruang mengacu pada literature dan tinjauan lapangan serta mempertimbangkan unsur desain, prinsip desain, dan menciptakan tema suasana tropis. 1
Mahasiswa Jurusan Desain Interior dengan NIM C 0808039 Dosen Pembimbing 1 3 commit to user Dosen Pembimbing 2 2
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TROPICAL FRUITS CENTER INTERIOR DESIGN IN SURAKARTA (By Approaching Commercial and Educative Method) Regista Ashari Sulistyo 4 Drs. Djoko Panuwun, M.Sn 5 Anung B Studyanto, S.Sn, MT6 ABSTRACT
2012,Tropical Fruits Center is multi-function place, it can be used as market and fruits information media especially tropical fruits. In selecting Tropical Fruits Center topic is based by a few reason, one of the most important reason is Indonesia is tropical country and it has many kinds of fruits type, but it isn’t used maximally by Indonesian. Tropical Fruits Center design is designed and located in the public area where everybody can find easily. Tropical Fruits Center are divided into some area, they are; Lobby, Fruits Store, Restaurant and Healthy Bar. Tropical Fruits Center also has supporting and additional rooms such as; Office, Mosque, Lavatory, Store, Employee Area and Pantry. Tropical Fruits Center is assumed in Surakarta , because Surakarta is developing city which has big potential for tropical fruit market and Tropical Fruits Center is the first fruits design concept in Surakarta. By designing new fruit concept design, it can stimulate people to come and shop. And also people can get the access of any kind of fruits. By ergonomist displaying and circulation radial design, it makes people easier to find destination room by passing the other room without ignoring design of the other rooms which is center of the place. Tropical Fruits Center uses “Tropis” topic because Indonesia is a tropical country which usually produce and sale tropical fruits. Tropical Fruits Center can stimulate people sense to buy and love tropical fruits. So Tropical Fruits Center is multifunction place, it is designed not only to sale tropical fruits but it can be pleasure place where everybody can buy healthy and fresh fruits and enjoy the atmosphere. And the important thing is people can get all the information of tropical fruits in Indonesia.
4
Mahasiswa Jurusan Desain Interior dengan NIM C 0808039 commit to user Dosen Pembimbing 1 6 Dosen Pembimbing 2 5
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................ . i HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. . ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. . iii PERNYATAAN ....................................................................................... . iv PERSEMBAHAN .................................................................................... . v MOTTO ................................................................................................... . vi KATA PENGANTAR .............................................................................. . vii ABSTRAKSI ….……………………………………………………….. . viii ABSTRACT …………………………………………………………… . ix DAFTAR ISI ............................................................................................ . x DAFTAR GAMBAR ................................................................................ . xvi DAFTAR TABEL ................................................................................... . xviii DAFTAR SKEMA ................................................................................... . xix
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN…………………………………….........
1
1.1
LATAR BELAKANG ………………….……...…......
1
1.2
BATASAN MASALAH …..…………………………
4
1.3
RUMUSAN MASALAH ……...……………………...
4
1.4
TUJUAN ……………………………………………… 4
1.5
SASARAN …………………………………………....
5
1.6
MANFAAT …………………………………………...
5
1.7
METODE PERANCANGAN ………………….…...… 6
1.8
METODE PENGUMPULAN DATA ……………...…
1.9
METODE PENGOLAHAN DATA …………….......... 11
10
1.10 METODE ANALISIS DATA …………………..…....
11
1.11 BAGAN METODE PERANCANGAN ………..…….
12
1.12 SISTEMATIKA PENULISAN ………………..……..
13
KAJIAN LITERATUR ……………………………............ 15 2.1
user PENGERTIAN commit JUDUL to .……………………………… 15
x
perpustakaan.uns.ac.id
2.2
2.3
digilib.uns.ac.id
TINJAUAN BUAH …………………………..…….… 17 2.2.1 Definisi Buah dalam Arti Botani …….................
17
2.2.2 Buah dalam Arti Holtikultura atau Pangan……..
17
2.2.3 Macam Buah-Buahan dan Kandungan Nutrisi.....
18
2.2.4 Warna Buah Serta Khasiatnya ……………….....
22
2.2.5 Penggunaan Buah ……………………………....
23
2.2.6 Manfaat Salad ……………………………….....
23
2.2.7 Manfaat Jus ………………………………..…...
24
FASILITAS BESARAN RUANG ……………..…..…
26
2.3.1 Lobby …………………………………..….…..
26
2.3.1.1 Tujuan dan Fungsi Gallery ……………..
26
2.3.1.2 Macam-macam Showroom ……..……… 27
2.4
2.5
2.3.2 Store ……………………………………………
28
2.3.2.1 Sistem Pelayanan ……………..………..
28
2.3.2.2 Sistem Display ……………..…………..
29
2.3.2.3 Perlengkapan Display …….……………
30
2.3.2.4 Prinsip Desain Sarana Penjualan ……....
31
2.3.3 Cafe / Resto ………………………………….…
32
2.3.3.1 Sistem Pelayanan ………………………
33
2.3.3.2 Jenis Menu Menurut Waktu Penyajian ..
34
ELEMEN PEMBENUK RUANG …………………....
34
2.4.1 Lantai ………………………………………..….
34
2.4.2 Dinding ………………………………………...
37
2.4.3 Langit-langit (ceiling) …………………….……
38
ORGANISASI RUANG ……………………….….…. 40 2.5.1 Organisasi Terpusat …………………….……...
40
2.5.2 Organisasi Linier …………………………..…… 41 2.5.3 Organisasi Radial ………………………..……..
41
2.5.4 Organisasi Cluster ……………………..…….…
41
2.5.5 Organisasi Grid ……………………….………..
42
2.1
SIRKULASI ………………………………………….
43
2.7
FURNITURE …………………………………………. 44 commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.7.1 Ergonomi dan Antropometrik …………………… 44 2.7.2 Estetika ………………………………………….. 45 2.7.3 Material Bahan ………………………………….. 46 2.7.4 Struktur ………………………………………….. 46 2.8
WARNA ……………………………………………….. 47
2.9
INTERIOR SYSTEM ………………………………….. 52 2.9.1 Sistem Penghawaan (Thermal System) ………….. 53 2.9.1.1 Penghawaan Alami (Natural Thermal) ..… 54 2.9.1.2 Penghawaan Buatan (Artificial Thermal) .. 54 2.9.2 Sistem Pencahayan (Lighting System) ………….. 57 2.9.2.1 Pencahayaan alami (Natural Lighting) ….. 58 2.9.2.2 Pencahayaan Buatan (Artificial Lighting).. 59 2.9.3 Sistem Akustika ………………………………….. 67 2.9.3.1 Akustik Ruang …………………………… 68 2.9.3.2 Akustik Lingkungan ……………………... 69 2.9.4 Sistem Keamanan ………………………………… 70 2.9.4.1 Sistem Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran ………………………………... 71 2.9.5.2 Sistem Keamanan Dari Ancaman Kejahatan Manusia ………………………………….. 72
BAB III
KAJIAN LAPANGAN ………………………………..…….. 73 3.1
LATAR BELAKANG MASALAH ……………..…...… 73
3.5
LOKASI ………………………………………………… 73
3.3
KAPASITAS DAN LUASAN …………………………. 73
3.3
OPERASIONAL …………………..……....…………… 73
3.5
ELEMEN PEMBENTUK RUANG ………………….… 73
3.6
SIRKULASI ……………………………………………. 74
3.8
DATA NON FISIK …………………………………….. 75
3.5
PENGGUNA RUANG …………………………………. 75
3.9
AKTIFITAS ……………………………………………. 76
3.2 DISPLAY ………………………………………………. 76 commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3.11 DOKUMENTASI ………………………………………. 76
BAB IV
PROGAMMING .…………………………………………..... 79 4.1
ANALISA EXISTING ……………………………….
79
4.1.1 Asumsi Lokasi ………………………………….. 79 4.1.2 Potensi Lingkungan ………………………………. 80 4.2
PROGRAMING ………………………………………... 81 4.2.1 Status Kelembagaan …...…………………………. 81 4.2.2 Struktur Organisasi ………………………………. 81 4.2.3 Spesifikasi Kerja …………………………………. 82 4.2.4 Sistem Operasional ………………………………. 83
4.3
PROGRAM KEGIATAN ………………………………. 83 4.3.1 Kegiatan Tropical Fruit Center …………………... 83 4.3.2 Pola Kegiatan .......................................................... 84
4.2
ANALISA KEBUTUHAN RUANG …………………... 86
4.5
FASILITAS RUANG …………………..……………… 87
4.6
BESARAN RUANG …………………………………… 88
4.7
SISTEM ORGANISASI RUANGAN …………………. 94 4.7.1 Pertimbangan …………………………………….. 94 4.7.2 Alternatif Pengorganisasian Ruang ………………. 94
BAB V
4.8
SISTEM SIRKULASI ………………………………….. 95
4.9
ZONING GROUPING …………………………………. 97
KONSEP DESAIN .………………………………………..... 100 5.7
IDE GAGASAN ……………………………………….. 100
5.2
KONSEP DESAIN …………………………………….. 100
5.3
TEMA DESAIN ………………………………………. 101
5.4
DESAIN LAYOUT …………………………………… 101
5.5
PEMBENTUK RUANG ………………………………. 102 5.5.1 Lantai ……………………………………………. 102 5.5.2 Dinding ………………………………………….. 103 5.5.3 Langit-langit …………………………………….. 104 commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
5.6
digilib.uns.ac.id
5.5.4 Pintu dan Jendela ………………………………… 105 DESAIN INTERIOR SYSTEM ……………………….. 105 5.6.1 Pencahayaan ……………………………………… 105 5.6.2 Penghawaan ……………………………………… 105 5.6.3 Akustik …………………………………………… 106
5.7
DESAIN FURNITURE ………………………………… 106
5.8
DESAIN ELEMEN ESTETIS …………………………. 106
5.9
SKEMA BAHAN DAN WARNA …………………….. 106
5.10 SISTEM KEAMANAN ………………………………... 107
BAB VI
PENUTUP ………………………………………………….… 108 6.1
KESIMPULAN ……………………………………........ 108
6.2
SARAN ……………………………………………… ... 109
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….…110
LAMPIRAN………………………………………………………………..112 Denah Asli ................................................................................. 112 Denah Perubahan ....................................................................... 113 Denah Interior ............................................................................ 114 Layout.. ..................................................................................... 115 Floor Plan .................................................................................. 116 Ceiling Plan ............................................................................... 117 Potongan AA’ – BB’ .................................................................. 118 Potongan CC’– DD’ ................................................................... 119 Potongan EE’ ............................................................................. 120 Potongan FF’ ............................................................................. 121 Detail Konstruksi 1,2,3…..……………………. ......................... 122 Detail Konstruksi 4,5 ................................................................. 123 Daftar Furniture 1 ...................................................................... 124 Daftar Furniture 2 ...................................................................... 125 Daftar Furniture 3 ...................................................................... 126 commit to user Daftar Furniture 4 ...................................................................... 127 xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Detail Furniture 1 ....................................................................... 128 Detail Furniture 2 ....................................................................... 129 Detail Furniture 3 ....................................................................... 130 Detail Furniture 4 ....................................................................... 131 Perspektif 1,2 ............................................................................ 132 Perspektif 3,4............................................................................ 133
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hoky Buah ...........................................................................
7
Gambar 2.2 Hoky Buah ...........................................................................
8
Gambar 2.3 Lai-lai Market .......................................................................
8
Gambar 2.4 Area Store Lai-lai Market ....................................................
9
Gambar 2.5 Lai-lai Market .......................................................................
9
Gambar 2.6 Kafe Buah ............................................................................
9
Gambar 2.7 Rumah Nutrisi .....................................................................
10
Gambar 2.8 Food Court ...........................................................................
10
Gambar 2.9 Rumah Nutrisi .....................................................................
10
Gambar 2.10 Tempat Konsultasi ................................................................
10
Gambar 2.11 Besaran Ruang Sesuai Ergonomi Retail Shop …………… ...
28
Gambar 2.12 Standar Konter Makan …………………………………….. .
33
Gambar 2.13 Standar Jarak Bersih Antar Kursi (syool) Tempat Makan .....
33
Gambar 2.14 Jarak Bersih Untuk Pelayanan Pramusaji Dan Sirkulasi Pada Tempat Makan .....................................................................
33
Gambar 2.15 Unit Indoor AC Split Yang Dipasang Di Dinding .................
56
Gambar 2.16 Lampu Fluorescent ..............................................................
64
Gambar 2.17 Lampu HID (High Intensisity Discharge Lamps) .................
65
Gambar 2.18 Fire Estinguisher Dan Hidrant Kebakaran ............................
71
Gambar 3.1 Bangunan Luar Dan Cafe Total Buah ...................................
76
Gambar 3.2 Display Penjualan Dan Suasana Interior ...............................
77
Gambar 3.3 Display Buah .......................................................................
77
Gambar 3.4 Interior Total Buah................................................................
78
Gambar 3.5 Display Buah ………………………………………………. .
78
Gambar 4.1 Lokasi Perancangan Tropical Fruit Center ...........................
80
Gambar 4.2 Zona Sirkulasi .....................................................................
88
Gambar 4.3 Lebar Lintasan Publik Utama commit to ............................................... user
88
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.4 Besaran Ruang Ergonomi Retail Store .................................
89
Gambar 4.5 Besaran Ruang Ergonomi Restoran ......................................
90
Gambar 4.6 Besaran Ruang Ergonomi Office ..........................................
92
Gambar 4.7 Besaran Ruang Ergonomi Toilet ..........................................
93
Gambar 4.8 Ilustrasi Pola Sirkulasi .........................................................
96
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Analisa Kebutuhan Ruang Pengunjung .....................................
86
Tabel 4.2 Analisa Kebutuhan Ruang Staff Pengelola ................................
86
Tabel 4.3 Alternatif Pengorganisasian Ruang ............................................
95
Tabel 5.1Analisa Bahan Dan Kegunaan Pada Lantai ................................
102
Tabel 5.2 Analisa Bahan Dan Kegunaan Pada Dinding .............................
104
Tabel 5.3 Analisa Bahan Dan Kegunaan Pada Ceilling ..............................
104
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR SKEMA
Skema 1.1 Bagan Metode Perancangan ....................................................
12
Skema 4.1 Struktur Organisasi Tropical Fruit Center ................................
81
Skema 4.2 Pola Kegiatan Pengunjung Tropical Fruit Center .....................
85
Skema 4.3 Hubungan Antar Ruang ...........................................................
97
Skema 4.4 Zoning ....................................................................................
99
Skema 4.5 Grouping .................................................................................
99
commit to user
xix
DESAIN INTERIOR TROPICAL FRUIT'S CENTER DI SURAKARTA (Dengan Pendekatan Komersial dan Edukatif) Regista Ashari Sulistyo 1
Drs. Djoko Panuwun, M.Sn 2 Anung B Studyanto, S.Sn, MT 3 ABSTRAK
2012. Tropical Fruit's Center merupakan tempat penjualan dan sarana informasi yang berhubungan dengan buah, khususnya buahbuahan tropis. Pemilihan topik Tropical Fruit's Center ini didasari oleh beberapa hal, salah satunya adalah Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis, negara yang akan kaya bermacam-macam buahbuahan tropis. Namun keberadaannya masih belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Indonesia. Perancangan tematis dipusatkan pada area – area yang berkaitan dan berhubungan langsung dengan pengunjung, yaitu Lobby, Fruit's store, Resto, dan Healthy Bar. Selain itu juga terdapat ruang penunjang, yaitu Kantor, Musholla, Lavatory, Gudang, Ruang Karyawan, Pantry. Perancangan Tropical Fruit's Center ini diasumsikan berada di Surakarta. Dipilihnya daerah Surakarta karena daerah ini merupakan kota yang sedang berkembang, dan kota Surakarta ini belum tersedia wadah yang menjual buah-buahan tropis dan memberikan informasi tentang buah. Sistem sirkulasi radial digunakan untuk memecahkan berbagai perbedaan kepentingan, fasilitas, tingkat mobilitas dan aktifitas yang ada. Diikuti dengan penerapan organisasi ruang radial untuk mendukung system sirkulasi sehingga mempermudah pengunjung untuk menuju ruang yang dikehendaki tetapi dengan memperhatikan 1
Mahasiswa Jurusan Desain Interior dengan NIM C 0808039 Dosen Pembimbing 1 3 Dosen Pembimbing 2 2
terlebih dahulu ruangan lain di sekitar ruang yang dijadikan pusat atau center. Tema perancangan yang digunakan yaitu “tropis”. Tema ini diambil karena negara Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis, dan buah-buahan yang dijual khusus buah-buahan tropis yang khususnya tumbuh di negara Indonesia. Perancangan interiornya mulai dari interior system, elemen pembentuk ruang, elemen pengisi ruang, hubungan antar ruang, pengorganisasian ruang mengacu pada beberapa literature dan tinjauan lapangan dengan mempertimbangkan unsur desain, prinsip desain, dan tema yang mengacu pada pembentukan suasana ruang yang ingin dicapai.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DESAIN INTERIOR TROPICAL FRUIT'S CENTER DI SURAKARTA (Dengan Pendekatan Komersil dan Edukatif)
TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret
Disusun oleh : REGISTA ASHARI SULISTYO C0808039
JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user
2012
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Saat ini kesehatan masyarakat disekitar lingkungan kita berada dalam kondisi yang cukup memprihatinkan atau relatif rendah. Hal ini terutama disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kurang terawat seperti adanya penebangan hutan, banyaknya polusi, dll, dan juga penyebab dari diri sendiri seperti seringnya makan junk food, kurang olahraga, dll, yang menimbulkan bebagai macam penyakit. Untuk dapat meningkatkan kesehatan masyarakat perlu dilakukan berbagai upaya baik dari peningkatan kualitas keadaan lingkungan sekitar dan juga kesadaran diri sendiri. Beberapa waktu yang lalu pemerintah telah merencanakan sebuah program bernama INDONESIA SEHAT 2010. Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia. Program ini dirancang untuk menciptakan sebuah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa. Perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Salah satu hal penting yang sangat berpengaruh dalam kesuksesan commit to user program ini adalah dari peran masyarakat itu sendiri. Ada pepatah yang
REGISTA ASHARI SULISTYO
1
perpustakaan.uns.ac.id
LA P O R A N
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
mengatakan di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat (men sana in corpora sano) maka dari itu untuk dapat meningkatkan kesehatan lingkungan maka kesehatan diri sendiri pun juga sangat penting untuk diperhatikan. Jika masyarakatnya sehat maka lingkungannya pun juga sehat. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan kesehatan pribadi adalah dengan memperbanyak makan buah. Peningkatan kesehatan dengan memperbanyak makan buah sekiranya cocok untuk diterapkan mengingat sebagai Negara tropis, Indonesia sangat kaya akan buah. Sayang konsumsi buah-buahan masyarakat kita masih relative rendah jika dibandingkan dengan Negara-negara lain yang tidak memiliki sumberdaya sebagai penghasil buah. Apalagi mengingat bahwa bahanbahan makanan ini mengandung komponen gizi dan non gizi yang snagat besar peranannya bagi kesehatan. (Sehat optimal dengan Buah par.9) Buah telah dimanfaatkan sejak ribuan tahun yang lalu untuk dikonsumsi dan diolah secara alami tanpa menggunakan campuran apa pun. Kandungan zat gizi seperti vitamin dan mineral terbanyak bersumber dari
dan buah. Namun pada kenyataannya cukup banyak orang yang
kurang sadar akan pentingnya buah. Kelompok masyarakat yang ada umumnya belum mengerti fungsi dan manfaat buah, namun banyak juga orang dewasa bahkan lansia yang juga tidak menyukainya. Jika sejak kecil seorang anak dibiasakan untuk makan buah maka hal itu akan terbawa sampai ia besar. Buah selain bermanfaat bagi kesehatan karena dapat mencegah timbulnya penyakit ternyata juga dapat bermanfaat bagi kecantikan. Bahan-bahan alamiah seperti buah segar banyak mengandung vitamin A dan vitamin C. Oleh karena itu bila dikonsumsi zat itu akan memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan dan kecantikan kulit wajah. Usaha ini dapat dilakukan dari dalam dan luar tubuh. Bahan segar alami yang sering kita temukan di dapur dapat digunakan untuk merawat kecantikan. Selain mudah didapat, murah dan berkhasiat prima, karunia alam ini jauh dari efek samping yang merugikan. Yang bisa terdapat dalam bentuk bahan kosmetika kimia. commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
2
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Agar masyarakat dapat terbiasa mengkonsumsi buah maka perlu dibuat sebuah pusat dimana dapat diketahui dan dipelajari mengenai berbagai macam buah tropis terutama yang ada di Indonesia beserta manfaatnya. Hingga saat ini Indonesia masih belum mempunyai sebuah wadah yang dapat memberikan informasi mengenai buah tropis. Yang ada hanyalah sebuah tempat yang menjual berbagai macam buah dengan rancangan interior yang biasa dan kurang menarik. Selain itu elemen interiornya juga kurang diolah sehingga tampak kurang menarik dan kurang sesuai dengan standar yang ada. Fasilitas yang dibutuhkan seperti gallery sebagai tempat dimana dapat diperoleh sebagai informasi mengenai buah, ruang seminar sebagai tempat dimana dapat dilakukan suatu pertemuan untuk membahas mengenai pemanfaatan atau penemuan-penemuan baru mengenai buah yang bermanfaat bagi tubuh, store dimana tempat ini menjual buah secara lengkap dengan kualitas yang bermutu tinggi sehingga masyarakat dapat dengan mudah memperoleh buah, seed shop yang menjual bibit dari buah untuk ditanam dirumah sehingga selain dapat menyalurkan hobinya msayarakat juga dapat menikmati hasilnya. Selain dikonsumsi secara langsung atau segar, buah sangat baik bagi kesehatan apabila diolah dalam bentuk salad, jus karena dapat mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit, oleh karena itu dibutuhkan sebuah tempat yaitu healthy bar yang menyediakan salad dan bebagai macam komposisi buah dalam bentuk jus yang baik bagi tubuh. Selain itu juga memperkenalkan masyarakat bahwa buah bisa diolah menjadi beberapa produk makanan yang disukai masyarakat sekarang.
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
3
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
1.2 BATASAN MASALAH 9 Batasan pada perancangan ini adalah merancang desain interior sebuah pusat perbelanjaan buah tropis yang disebut "Tropical Fruit Cnter" di kota Surakarta dengan luasan interior 1200m2- 1500m2. 9 Obyek yang dkerjakan dibagi menjadi sub-sub berikut : - Lobby - Area Store - Healty Bar - Resto 9 Penjualan dibatasi buah-buahan yang hidup di iklim tropis sesuai yang ada di indonesia dan hanya beberapa jenis buah yang mengandung kandungan nutrisi bagi kesehatan tubuh.
1.3 RUMUSAN MASALAH Sejalan dengan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, maka dalam perancangan ini penulis merumuskan masalah yang akan dikaji sebagai berikut. 9 Bagaimana merancang Tropical Fruit's Center pada area store, lobby, dan resto pada penekanan sistem display, agar pengunjung merasa nyaman berada di dalam ruang? 9 Bagaimanakah merancang interior Tropical Fruit's Center dengan konsep modern tropis? 9 Bagaimana menghadirkan suasana interior komersil dan edukatif pada Tropical Fruit's Center dengan tetap mempertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan, serta nilai estetik?
1.4 TUJUAN Tujuan dari rumusan masalah diatas, yaitu: 9 Merancang sebuah tatanan interior yang dapat menunjang kegiatan pengunjung untuk berbelanja dan mendapatkan informasi seputar buah, dengan penataan display yang ergonomis. commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
4
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
9 Merancang sebuah fasilitas public space dengan menghadirkan suasana iklim tropis pada interior Tropical Fruit's Center. 9 Merancang sebuah public space sebagai tempat untuk berbelanja buah-buahan tropis dan mendapatkan informasi seputar tentang buah dengan tatanan interior yang dapat menunjang kegiatan pengunjung dengan pola sirkulasi yang sesuai perancangan.
1.5 SASARAN 1. Sasaran desain a. Merancang
interior
dengan
mempertimbangkan
kebutuhan,
aktivitas dan fasilitas pada “Tropical Fruit Center”. b. Merancang interior dengan mempertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan, serta nilai estetik sebagai ciri khas “Tropical Fruit Center”. 2. Sasaran pengunjung a. Penggemar buah b. Masyarakat umum c. Industri produk makanan dengan bahan buah
1.6 MANFAAT 1. Bagi Penulis/ Desainer a.
Dapat mengembangkan ide dan gagasan untuk merencanakan dan merancang suatu interior yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, pengunjung dan fungsi dari ruang – ruang yang ada di dalam “Tropical Fruit Center”.
b.
Mendapatkan pengalaman dalam merencanakan, mengolah dan memecahkan masalah yag ada di dalam proyek perencanaan dan perancangan interior “Tropical Fruit Center”.
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
5
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
2. Bagi Dunia Akademik a.
Mengetahui bentuk perkembangan interior sebuah “Tropical Fruit Center”.
b.
Memperkenalkan salah satu bentuk perkembangan interior baru dalam dunia akademik.
3. Bagi Masyarakat a.
Dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang “Tropical Fruit Center”.
b.
Menjadi sebuah sarana hiburan baru yang mampu dijadikan sebagai wadah untuk berkumpul, menjalin hubungan sesama komunitas, berbagi informasi dan pengalaman di kalangan penggemar buah.
c.
Sebagai alternatif atau solusi desain bagi masyarakat yang akan membuka sebuah usaha yang berhubungan dengan buah.
1.7 METODE PERANCANGAN Data yang diperlukan dalam perancangan Tropical Fruit Center berupa: a.
Data lapangan meliputi :
•
Data fisik dan non fisik pemakai. Data ini berisi tentang aktifitas atau kebiasaan pengunjung dan staf/pengelola. Data ini diperlukan untuk menyusun program dengan
anthoprometri dan ergonomi
yang sesuai dengan penggunanya. •
Data mengenai struktur organisasi dan job description.
•
Data mengenai pola aktifitas pengguna yang meliputi pengunjung dan pengelola. Data ini diperlukan untuk merancang program ruang, menentukan keluasan sesuai dengan jumlah, aktifitas dan status pemakai, serta sifat dari ruang.
•
Data fisik bangunan dan hubungannya dengan ruang atau lingkungan disekitarnya. commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
6
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
b. Data Tipologi (pembanding) Data ini diperlukan untuk membandingkan proyek perancangan dengan proyek-proyek sejenis. Dalam data ini diperlukan data fisik maupun non fisik yang ada dan mengambil untuk menghasilkan perancangan yang terbaik. Data tipologi diperoleh melalui survai lapangan yang dilakukan pada: •
Hokky Buah Hokky Buah merupakan sebuah toko buah yang tidak hanya menjual buah saja tetapi juga menjual sayur, makanan dan produk impor. Lokasinya terletak di tengah kota uaitu Jalan Taman AIS Nasution 29 Surabaya. Toko ini buka setiap hari dari jam 09.00-22.30. Untuk pendistribusian buahnya tidak hanya berasal dari petani tetapi juga dari kebun milik pribadi yang berada di Medan. Pembagian kerja karyawannya dibagi menjadi 2 shift dan masing masing shift sekitar 7 jam kerja. Pada Hokky buah ini lantainya menggunakan keramik dengan beberapa warna yang berbeda untuk membedakan ruangnya. Plafon terbuat dari gypsum yang difinishing dengan cat warna putih. Pencahayaan alami berasal dari sinar matahari yang masuk melalui jendela dan pintu sedangkan pencahayaan buatan berasal dari lampu. Penghawaan alami berasal dari pintu sedangkan penghawaan buatan berasal dari AC. Karena ada cukup banyak buah dan sayur yang harus disimpan dalam display yang berpendingin maka AC harus selalu dinyalakan untuk menjaga kesegarannya.
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
7
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Gambar 2.1 Hoky Buah
Gambar 2.2 Hoky Buah
•
Lai Lai Market Lai Lai Market Buah merupakan sebuah tempat yang produk utamanya adalah menjual buah dan sayur. Selain menjual makanan dan produk impor serta produk local/tradisional. Lokasinya terletak di Jalan Arjuna 36 Malang. Toko ini buka setiap hari dari jam 08.30-22.00. Untuk pendistribusian buahnya berasal dari beberapa petani dan dari distributor. Jumlah pegawainya sekitar 10 orang dan bekerja dengan system shift. Pada Lai Lai Market Buah ini lantainya menggunakan keramik warna krem. Plafon terbuat dari gypsum yang difinishing dengan cat warna putih. Pencahayaan alami berasal dari sinar matahari yang masuk melalui jendela dan pintu sedangkan pencahayaan buatan berasal dari lampu. Penghawaan alami berasal dari pintu sedangkan penghawaan buatan berasal dari AC. Buah dan sayur didisplay pada display biasa dan display berpendingin. Pada ruangan ini AC harus selalu dinyalakan untuk menjaga kesegaran buah dan sayur terutama yang diletakkan pada display berpendingin.
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
8
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Gambar 2.3 Lai-lai Market
Gambar 2.4 Area Store Lai-lai Market
Gambar 2.5 Lai-lai Market
•
Gambar 2.6 Kafe Buah
Rumah Nutrisi Rumah Gizi merupakan salah satu tempat yang memberikan informasi mengenai masalah kesehatan, menjual berbagai jenis pangan organik, jasa ketering, serta kursus makanan sehat. Rumah Gizi terletak di Jalan Raya Kendangsari 33A Surabaya. Jam operasionalnya buka setiap hari dari jam 09.00 – 17.00. Untuk pangan organiknya ada yang organik dan semi organic. Produk-produk yang dijual ada yg berasal dari supplier tetapi ada juga yang tanam sendiri. Pada area customer service dan kasir, kantin, store lantainya menggunakan keramik. Pada area klinik menggunakan karpet dan pada area dapur menggunakan plesteran. Dinding terbuat dari bata plesteran yang difinishing dengan cat warna putih. Hanya bagian dapur saja yang menggunakan tripleks yang difinishing cat warna putih. Penghawaan alami berasal dari jendela dan pintu sedangkan pencahayaan buatan berasal dari AC. Pencahayaan alami berasal dari jendela dan pintu sedangkan commit to user pencahayaan buatan berasal dari lampu.
REGISTA ASHARI SULISTYO
9
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Gambar 2.7 Rumah Nutrisi
Gambar 2.8 Food Court
Gambar 2.9 Rumah Nutrisi
Gambar 2.10 Tempat Konsultasi
1.8 METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data yang akan digunakan adalah: a. Studi Literatur Studi pengenalan masalah yang berhubungan dengan perancangan interior pusat buah tropis yang nantinya akan dimasukan sebagai data yang bersifat membantu
dalam proses analisa sampai pada proses
perancangan ini. Data berupa artikel dan tulisan ini diperoleh dari berbagai media antara lain buku, majalah, dan media elektronik seperti internet. b. Survai Lapangan Peninjauan langsung terhadap lokasi proyek dengan mengadakan pengamatan terhadap lokasi perancangan dan juga lingkungan sekitar untuk mencari detail-detail kecil yang nantinya akan menunjang perancangan.
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
10
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
1.9 METODE PENGOLAHAN DATA Data-data yang terkumpul diolah lebih lanjut dengan cara menyortir dan membandingkan antara data lapangan dan data literatur. Data yang diperoleh dari hasil survai, wawancara, dan internet dibandingkan dengan data-data literatur. Apakah kenyataan dilapangan sudah sesuai dengan literatur atau belum. Hal ini dapat menghasilkan data yang akurat, sehingga data yang dihasilkan pun dapat menjawab semua permasalahan yang ada dilapangan.
1.10 METODE ANALISIS DATA Metode analisis yang akan dilakukan adalah dalam bentuk induktif, dimana disimpulkan standar-standar yang ideal dalam perancangan interior sebagai pusat informasi. Kemudian data-data lapangan dianalisis dengan model deduktif untuk mengetahui apakah program ruang tersebut sesuai dengan standart-standart ideal yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan analisis perbandingan dengan tempat serupa lainnya yang hampir sama dan ditarik kesimpulan-kesimpulan desain mana yang sesuai untuk perancangan melalui perbandingan tersebut.
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
11
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
1.11 BAGAN METODE PERANCANGAN Proyek Perancangan
Survai
Lapangan Literatur
Data Survai
Menyusun Data
Analisis Data
Programing
Desain Terpilih
Sirkulasi mengalir
Bentuk
Tekstur rata
Desain warna
Bahan
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
12
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
1.12 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan dalam Desain Interior Tropical Fruit’s Center ini adalah : BAB I
PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah , batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, sasaran perancangan, manfaat, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
KAJIAN TEORI Kajian Teori berisi tentang uraian tentang prinsip teori/ kajian teoritis mengenai proyek Desain Interior Tropical Fruit’s Center yang meliputi pembahasan teori tentang cokelat secara umum yang mencakup di dalamnya pengertian, sejarah perkembangan, manfaat, pengertian besaran ruang, jenis ruang, pola organisasi ruang, komponen
pembentuk
ruang,
sistem
interior,
serta
pertimbangan desain. BAB III
KAJIAN LAPANGAN Studi Lapangan berisi tentang hasil observasi di lapangan, sebagai dasar atau acuan untuk mangkaji desain yang sesuai untuk sebuah public space yang akan didesain. Segala keadaan yang berada di lapangan memberi gambaran mengenai kondisi yang diharapkan sesuai kebutuhan penggunanya. Data observasi yang diperoleh dari lapangan mampu menjadi masukan dalam perencanaan maupun sebagai bahan pembanding dan pengayakan bagi proses analisa dari konsep Desain Interior Tropical Fruit’s Center.
BAB IV
ANALISA DESAIN Berisi analisa perencanaan dan perancangan yang diperoleh dari kajian teoritis dan hasil observasi lapangan yang merupakan dasar konsep perencanaan dan perancangan. commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
13
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Disini diuraikan tentang ide/gagasan yang melatarbelakangi terciptanya perancangan desain interior. BAB V
KESIMPULAN Berisi tentang kesimpulan dari hasil analisa data , evaluasi konsep perencanaan dan perancangan serta keputusan desain dari konsep perencanaan.
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
14
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 PENGERTIAN JUDUL Pengertian judul “ Desain Interior Tropical Fruit Center "dengan perencanaan perancangan di Surakarta dengan Pendekatan Edukatif dan Komersil, adalah sebagai berikut : •
Desain 9
Rancangan, rencana suatu bentuk dan sebaginya. (Kamus Besar
9
Bahasa Indonesia, 1993 : 138) Suatu sistem yang berlaku untuk segala macam jenis
perancangan dimanan titik beratnya adalah melihat sesuatu persoalan tidak secara tepisah atau tersendiri melainkan sebagi suatu kesatuan dimana satu masalah dengan lainnya saling kait mengkait. (Desain Interior, 1999 : 12) •
Interior 9
Ruang dalam suatu bangunan, yang mengungkapkan tata kehidupan manusia melalui media ruang. (Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1991 : 197)
9
Bagian dalam gedung (ruang, dsb), tatanan perabot (hiasan, dsb) di ruang dalam gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1993 : 483). (Sumber : Wikipedia 2012)
•
Tropical 9 Mengenai daerah sekitar khatulistiwa. (Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi III 1089)
•
Fruit 9 Buah-Buahan atau bagian tumbuhan yang berasal dari bunga atau putik, biasanya berbiji. 9 Untuk menyatakan nama bermacam-macam buah. 9 Biji yang agak besar dan keras. (Kamus umum Bahasa Indonesia 153) commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
15
perpustakaan.uns.ac.id
•
LA P O R A N
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Center 9 Centre (pusat) adalah the middle point of a circle or sphere, equidistant from every point on the circumference or surface- titik tengah dari sebuah lingkaran atau bulatan, mempunyai jarak yang sama dari setiap titik pada lingkaran atau permukaan. (Sumber : Oxford Dictionary)
•
Surakarta 9 Juga disebut Solo atau Sala, adalah kota yang terletak di Provinsijawa tengah,indonesia. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagukeroncong,bengawan solo. (Wikipedia).
•
Edukatif 9 Edukatif adalah penyampaian pembelajaran, atau pengetahuan (Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia)
•
Komersil 9 Komersil adalah berhubungan dengan niaga atau perdagangan, dimaksudkan untuk diperdagangkan dan bernilai niaga tinggi, kadangkadang mengorbankan nilai-nilai lain menjadikan sesuatu sebagai barang dagangan.(Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia)
•
Modern Tropis 9 Konsep modern tropis adalah gaya yang memadukan arsitektur tradisional yang beradaptasi dengan iklim tropis dan dikembangkan sesuai kebutuhan dan tatanan hidup masyarakat modern. Bahkan arsitektur modern tropis bisa dikatakan simbol modernitas baru yang memiliki nilai estetika khas bangunan tropis yang modern. Yakni ramah lingkungan tropis, trendi, keabadian model bangunan, baik dari segi desain dan seni, serta dari aspek kebutuhan, iklim, fungsi, dan lingkungan sekitar. (Wikipedia).
Jadi, “Desain Interior Tropical Fruit’s Center di Surakarta dengan pendekatan komersial dan edukatif ” adalah sebuah tempat terencana yang tidak hanya sekedar untuk berbelanja dan commit to user menikmati aneka hidangan dengan bahan buah. Namun tempat ini juga
REGISTA ASHARI SULISTYO
16
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
mempunyai berbagai fasilitas rekreasi dan informasi tentang manfaat dan fungsi buah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang ingin mencari nuansa baru, relaksasi dan informasi menarik seputar buah tropis dengan nuansa dan tema interior yang disesuaikan dengan manfaat buah bagi kesehatan tubuh (fresh and healty). 2.2 TINJAUAN BUAH 2.2.1 Definisi Buah dalam Arti Botani Buah merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan modifikasi lanjutan bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji, Buah dengan pengertian ini disebut juga buah sejati untuk membedakan dengan buah yang terbentuk dari organ lain. Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai bahan macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral. (http:/id.wikipedia.org/wiki/Buah)
2.2.2 Buah dalam Arti Holtikultura atau Pangan Buah dalam pengertian holtikultura atau pangan merupakan pengertian yang dipakai oleh masyarakat luas. Dalam pengertian ini, batasan buah menjadi longgar. Setiap bagian tumbuhan di permukaan tanah yang tumbuh membesar dan (biasanya) berdaging atau banyak mengandung air dapat disebut buah. Dapat dijumpai, buah dalam pengertian botani yang digolongkan sebagai sayur-sayuran, seperti buah tomat, buah cabai, polong kacang panjang, dan buah ketimun. Namun demikian, dapat dijumpai pula, buah tidak sejati yang digolongkan sebagai buah-buahan, seperti "buah" jambu monyet (yang sebetulnya merupakan pembesaran dasar bunga; buah yang sejati adalah bagian ujung yang berbentuk seperti monyet membungkuk), "buah" nangka (pembesaran tongkol bunga; buah yang sejati adalah isi buah nagka yang berwarna putih (Jw. Beton), bergetah, sedangkan bagian "daging buah" yang dimakan
orang
adalah tenda bunga), commit to user (http://id.wikipedia.org/wiki/Buah)
REGISTA ASHARI SULISTYO
atau
"buah"
nanas
17
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
2.2.3 Macam Buah-Buahan dan Kandungan Nutrisi 1. Alpukat Alpukat mengandung lemak sehat oleat (omega-9), vitamin E, zat besi, tembaga, kalium, seram, asam folat, dan vitamin B6. Fungsinya membantu pembentukan sel darah merah, melembutkan dan mengencangkan kulit melalui pembentukan kolagen, mencegah anemia, membentuk reaksi basa dalam tubuh sehingga kekebalan tubuh meningkat, mengendalikan kadar kolesterol jahat LDL dan menaikkan kadar kolesterol baik HDL, membantu meringankan luka lambung dan radang usus besar, merupakan pencahar. 2. Anggur Anggur mengandung gula alami levulosa, magnesium, fruktosa, zat besi, dan aneka antioksidan (antara lain glugation). Fungsinya meningkatkan fungsi ginjal dan pencernaan, memacu prosees pembuangan
racun
dalam
hati,
memperbaiki
kekebalan
tubuhmembantu pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia, penyedia energi seketika, pencahar alami ( terutama kulit buah dan bijinya), memacu peremajaan sel dan penghambat penuaan. 3. Apel Apel mengandung serat dan pektin, vitamin C, kuersetin. Fungsinya sebagai pembersih racun dalam usus, meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah flu dan penyakit infeksi lain, menjaga kesehatan mata, mengendalikan tekanan darahdan kadar gula darah, mengurangi resiko stroke
dan
serangan
jantung,
menurunkan
resiko
kangker,
menggiatkan sistem limfatik serta fungsi ginjal dan saluran kencing. 4. Belimbing Belimbing mengandung serat dan pektin, vitamin C, klaium, betakaroten. Fungsinya menurunkan resiko kangker mengatasi tekanan darah tinggi, membantu menyusutkan kadar kolesterol dan trigliserida darah, mengurangi risiko stroke dan serangan jantung, melancarkan buang air besar dan mengobati sembelit, mengatasi lendir berlebihan, memperbaiki kekebalan tubuh dan mengatasi flu. commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
18
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
(Apriaji, Wied H. 17) 5. Delima Delima mengandung vitaminC, kalium, polifenol, beragam antioksidan di antaranya flavonoid, asam punisat. Fungsinya mencegah dan mengatasi pembentukan kerak lemak pada dinding pembuluh darah, mengendalikan hipertensi, menyusutkan resiko stroke dan serangan jantung, meredakan diabetes, memperkecil resiko kanker, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengatasi flu, meredakan
demam,
mengatasi
gangguan
menopause
akibat
ketidakseimbangan hormon estrogen. (Apriadji, Wied H.10) 6. Jambu Biji Jambu biji mengandung vitamin C, kalium, kalsium, fosfor, sulfur, klorin, pektin. Fungsinya menaikan kekebalan tubuh, menggiatkan sistem limfatik dan mengatasi kanker, mencegah keropos tulang dengan cara membantu penyerapan mineral. Khasiat jambu biji merah lebih baik dibandingkan yang putih atau kuning karena lebih kaya anti oksidan betakaroten. (Apriadji, Wied H. 10) 7. Jeruk Lemon dan Jeruk Nipis Jeruk lemon dan jeruk nipis mengandung bioflavonoid, terpen, limonen, kalium, magnesium, kalsium, fosfor, tembaga, seng, zat besi, mangan, vitamin C, vitamin B1. Fungsinya menggiatkan fungsi hati dan ginjal menguras racun, mengaktifkan fungsi otak, membuat rileks, meningkatkan
kekebalan
tubuh,
mengatasi
flu
dan
demam,
memperkecil resiko kanker. (Apriadji, Wied H. 10-11) 8. Jeruk Manis: Jeruk Besar (Jeruk Bali) Kandungan yang terdapat di dalamnya adalah vitamin C, pektin, limonen, hesperidin. Fungsinya meningkatkan kekebalan tubuh, mengendalikan kadar kolesterol darah, memperkecil resiko stroke dan serangan jantung, mengatasi radang, mengurangi resiko kanker. (Apriadji, Wied H. 11) commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
19
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
9. Kelapa Kelapa mengandung serat, asam laurat, asam kaprat. Fungsinya untuk mengontrol kadar kolesterol maupun trigliserida dan gula darah, menyusutkan resiko stroke dan jantung, menyediakan energi seketika karena lemak sehatnya bisa langsung diedarkan dalam darah, mengatasi hiperrtensi, (Apriadji, Wied H.12) 10. Mangga Mangga mengandung gula buah, asam galat, vitamin C, betakaroten , serat dan pektin. Fungsinya memperbaiki pencernaan, menggiatkan fungsi pembersihan racun dalam tubuh, menyusutkan risiko stroke dan serangan jantung, mengurangi risiko kanker, meremajakan sel, meredakan demam, dan meredakan bau badan. 11. Markisa Markisa mengandung serat dan pektin, gula buah fruktosa, vitamin C, vitamin E, asam folat, kalium, magnesium. Fungsinya memperbaiki kekebalan tubuh, meningkatkan kesehatan tulang, mengefektifkan sistem pembersihan racun dalam tubuh, memacu peremajaan sel, menggiatkan fungsi hati dan ginjal, mengatasi radang saluran kencing. 12. Melon: Melon Hijau, Melon Jingga Mengandung serat cairan kaya nutrisi dan zat fitokimiawi, antara lain kalium, karotenoid, klorofil, vitamin C. Fungsinya memperbaiki kekebalan tubuh, memacu peremajaan kulit lewat kemampuannya menggiatkan pembentukan kolagen, memperlancar pembersihan racun dalam tubuh, mengendalikan hipertensi, memperkecil risiko kanker, menurunkan kadar kolesterol berlebihan, menyusutkan risiko strroke dan serangan jantung, dan menghambat penuaan. 13. Nanas Nanas mengandung vitamin C, betakaroten, anzim bromelin, iodium, kalium, mangan. Fungsinya meningkatkan kekebalan tubuh, meredakan
flu
dan
mempercepat
penyembuhan
penyakit,
mengaktifkan fungsi pencernaan dan mengatasi sembelit, mengatasi gangguan lambung, commit memperlancar to user peredaran darah, menyusutkan
REGISTA ASHARI SULISTYO
20
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
risiko stroke dan serangan jantung. (Apriadji, Wied H., 11) 14. Pepaya Pepaya mengandung vitamin C, betakaroten, vitamin E, kalsium, fosfor, zat besi, serat dan pektin, enzim papain. Fungsinya mengaktifkan fungsi lambung, mengatasi sembelit, meredakan demam, memebersihkan kelebihan lendir (dahak, ingus, dll) akibat kondisi tubuh terlalu asam, meremajakan sel, dan antikanker. 15. Pisang Pisang mengandung serat dan pektin, kalium, gula buah mudah dicerna.
Fungsinya
memperbaiki
sistem
pencernaan
(pisang
merupakan makan alami bagi bakteri baik di dalam usus besar), mengatasi sembelit, diare, dan gangguan lambung, meredakan tekanan darah tinggi, membantu rileksasi dan memperbaiki mood, penyedia energi instan, segera memulihkan kesehatan ketika baru sembuh dari sakit, menyusutkan risiko stroke dan serangan jantung. 16. Rambutan Rambutan mengandung vitamin C, kalsium, fosfor, zat besi, niasin, gula buah fruktosa. Fungsinya meredakan demam, sumber alami energi seketika, meredakan stres pikiran dan ketegangan fisik. (Apriadji, Wied H. 11) 17. Semangka Semangka mengandung kalium, natrium, betakaroten, sitrulin. Fungsinya meningkatkan kekebalan tubuh lewat kemampuannya sebagai pembentuk basa, memacu sistem pembuangan racun dalam tubuh, memacu gairah dalam seks, meredakan tekanan darah tinggi, menggiatkan peremajaan sel. 18. Sirsak Sirsak mengandung gula buah fruktosa, serat, vitamin C, vitamin B1 dan B2, kalsium, fosfor, kalium. Fungsinya mengatasi gangguan asam urat, meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkal flu, membantu pengobatan batu empedu, mengatasi kelebihan kolesterol dan trigliserida darah.commit (Apriadji, Wied H. 11) to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
21
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
19. Stroberi Stroberi mengandung vitamin C, pektin, betakaroten, antosianin, asam elagat, zat besi. Fungsinya mengatasi diare, mengendalikan kadar kolesterol dan trigliserida darah, memacu peremajaan sel, mengatasi anemia, peluruh air seni, antikanker, meredakan nyeri sendi pada gangguan asam urat dan atritis rematoid. (Apriadji, Wied H. 11)
2.2.4 Warna Buah Serta Khasiatnya Warna merah, seperti stroberi, jambu biji merah, apel merah, tomat merah, menandakan kekayaan antosianidin. Buah berwarna merah memiliki keunggulan khasiat menyusutkan kemungkinan serangan kanker, mengontrol kadar gula darah, memacu peremajaan sel sehingga dapat mempercepat penyembuhan dan mempermudah penampilan, menggiatkan kerja organ-organ vital seperti hati, jantung, ginjal. Warna jingga atau kuning merupakan pertanda bertumpuknya kandungan betakaroten, lutein, likopen, vitamin C. Contohnya wortel, tomat, semangka merah, semangka kuning, melon jingga, jeruk, mangga, pepaya dan nanas. Buah berwarna jingga atau kuning menyimpan kekuatan sebagai pereda serangan virus dan bakteri (seperti pada gangguan keputihan, flu, radang), menghalangi kemungkinan munculnya sel kangker, meredam produksi berlebihan kolesterol jahat LDL sehingga memperkecil resiko stroke dan serangna jantung, menggiatkan laju peremajaan sel. Warna hijau, khususnya hijau pekat, menyiratkan pekatnya kandungan klorofil, kalsium, zat besi serta belerang dalam buah. Contohnya pada melon hijau, apel hijau, alpukat, anggur hijau memiliki keunggulan khasiat menetralkan racun-racun dalam tubuh, menekan pertumbuhan laju sel lewat batas yang bisa berkembang menjadi kangker, menggiatkan fungsi organ-organ pencernaan seperti lambung, pankreas, hati, ginjal dan usus halus. commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
22
perpustakaan.uns.ac.id
LA P O R A N
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Warna biru atau ungu, seperti pada anggur biru, anggur ungu, merupakan petunjuk berlimpahnya kandungan antosianin. Khasiat terkuat dari buah warna biru atau ungu adalah menyusutkan kemungkinan terserang kangker, merangsang dan meningkatkan laju peremajaan sel sehingga baik sebagai terapi pemulihan baru sembuh dari sakit berat atau peremajaan kulit agar penampilantampak lebih segar dan lebih muda. Warna putih mengisyaratkan berlimpahnya kandungan mineral. Contoh buah warna putih diantaranya pisang, kelapa muda, bengkoang. Jus yang terbuat dari buah berwarna putih memiliki keunggulan mengontrol kesehatan saraf (antara lain sebagai pereda stres), menyusutkan resiko kangker dan menekan perrtumbuhan sel kangker, melemahkan virus dan bakteri sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan kesehatan akibat serangan virus atau bakteri seperti flu, keputihan dan radang. (Apriaji, Wied H 4-5)
2.2.5 Penggunaan Buah Buah dapat dikonsumsi dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan mengolahnya menjadi salad dan jus yang salad ini cukup populer di kalangan masyarakat atau dengan memakannya secara langsung dalam keadaan segar. Dengan mengkonsumsi buah dalam bentuk salad dan jus dipercaya dapat meningkatkan kesehatan. Salad buah kaya akan kandungan vitamin dan mineral, serta bisa dibuat rendah lemak dan kaya serat. Daun hijau serta buah berwarna kuning tua adalah sumber vitamin C, buah lain mengandung vitamin C, asam folat, besi, magnesium.
2.2.6 Manfaat Salad Konsumsi satu porsi salad perhari memiliki manfaat kesehatan yang sangat besar dibandingkan yang selama ini kita ketahui. Hal itu dilaporkan dari hasil pengamatan para peneliti terhadap lebih dari 17.000 orang tua yang mengkonsumsi salad. penelitian tersebut commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
23
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
dilakukan oleh UCLA School of Public Health dan Louisiana State University Health Sciences Center. Mereka yang mengonsumsi salad dengan campuran saos salad di dalam tubuhnya memiliki kandungan vitamin C, E, B6 dan asam folat yang kadarnya tinggi. perlu diketahui, nutrisi tersebut sangat penting untuk meningkatkan sistem imun dan menekan terjadinya obesitas, penyakit jantung dan penyakit kronik lainnya. Konsumsi satu porsi salad perhari sangat baik untuk meningkatkan status nutrisi kita. Hanya dengan mengonsumsi setengah mangkuk sayuran setiap harinya sudah memperoleh sebanyak 2000 kalori. Buah segar yang terdardapat di salad juga memiliki manfaat yang sangat baik untuk pencernaan karena mengandung serat yang tinggi serta antioksidan untuk peningkatan sistem inum. Salad tidak hanya bermanfaat untuk penambah sedapnya rasa salad, namun juga meningkatkan absorbsi dan nutrisi yang dikonsumsi. Karena bukan hanya nutrisi dari buahan namun juga sayuran menyebabkan absorbi tubuh berjalan dengan baik, tapi sejumlah lemak juga dibutuhkan untuk tindakan absorbi nutrisi, seperti likopen dan alpha/beta karoten.
2.2.7 Manfaat Jus Minum jus baru menjadi kebiasaan banyak orang suka makanmakan di restoran. Itupun jus dengan tambahan sirup gula atau susu kental manis. Bertentangan dengan manfaat vitamin C dalam buah segar, gula pasir dalam sirup atau susu kental manis justru menyikut vitamin C untuk adu cepat mencapai inti sel. Padahal, inti sel secara alami merupakan kerajaan bagi vitamin C, sebagai pusat komando sistem kekebalan tubuh. Jika posisi vitamin C digantikan oleh gula, maka kekebalan tubuh merosot. Karena itu, mengapa tidak menjauhi gula pasir, bila dalam tubuh kita dapat menikmati rasa manis gula. Gula buah lebih sehat dibanding gula pasir, karena tidak bersaing dengan vitamin C. commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
24
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Jus sayuran mungkin ada yang rasanya aneh, sehingga kita tidak lega meminumnya. Berbeda dengan buah yang didalamnya terdapat kandungan gula, jus sayur tidak mungkin menghasilkan rasa manis alami. Namun kita tidak perlu menambahkan sirup, gula, atau susu kental manis karena hanya akan mengurangi efek terapeutik atau pengobatan. Oleh karena itu dapat diganti dengan bahan alami lain yang dapat dimanfaatkan sebagai pemantap cita rasa atau dengan mengkombinasikan antara buah dan sayur sehingga dapat diperoleh jus yang sehat. Minum jus buah dan jus sayuran merupakan bagian dari terapi untuk hidup sehat. Seluruh bahan untuk membuat jus tidak perlu dimasak terlebih dahulu. Semuanya bahan mentah. Proses pembuatan jus tanpa pemasakan ini menjaga kandungan enzim dan senyawa fitinutrisi, yang merupakan antioksidanalami, dalam buah dan sayur agar tetap terjaga. Dengan masih utuhnya kandungan enzimnya, nutrisi dalam jus buah dan jus sayuran lebih mudah diserap tubuh. Dibandingkan sepiring sayuran atau buah potong, segelas jus sudah menyimpan jauh lebih banyak nutrisi dan fitonutrisi antioksidan. Efektivitas khasiat pengobatan jus buah makin meningkat jika kita memilih bahan beragam warna, Jus sehat sebaiknya dibuat seketika dan segera diminum. Menyimpan jus dalam wadah kedap udara, lalu menyimpannya dalam lemari es, untuk diminum dalam kesempatan lain, akan mengurangi kandungan enzim dan fitonutrisinya. Untuk mendapatkan manfaat terbaik nutrisi buah, jus buah disarankan diminum ketika perut kosong. misalnya dipagi hari ketika bangun tidur atau sebagai minuman sore pengganti kudapan. (apriaji, Wied H.6)
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
25
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
2.3 FASILITAS BESARAN RUANG Ruangan-ruangan yang akan dipakai pada perencanaan ini adalah : 2.3.1 Lobby Gallery atau galeri berasal dari kata latin galeria. Yang berarti sebagai ruang beratap dengan satu sisi terbuka. (Ensiklopedi Nasional Indonesia 1989). Menurut John F Pile, 2003, gallery yang bersifat milik pribadi untuk menjual barang seni, sebagian besar memiliki skala ruang yang lebih kecil dari museum dan tidak disiapkan untuk menerima pengunjung dalam jumlah besar. Dalam gallery yang harus diperhatikan adalah perencanaan ruang, pencahayaan, dan warna harus baik sehingga mendukung obyek yang dipamerkan.
2.3.1.1 Tujuan dan Fungsi Gallery Tujuan dari sebuah pendirian galeri menurut kakanwil perdagangan adalah memberikan informasi mengenai bendabenda dan hasil karya seni, baik yang merupakan hasil karya para
seniman
maupun
produk
industri
terhadap
para
pengunjung dengan jalan memamerkan barang-barang tersebut dalam peragaan yang sesungguhnya. Sedangkan fungsi galeri adalah sebagai wadah komunikasi antara konsumen dengan produsen, yang mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut : a. sebagai wadah promosi barang-barang seni. b. sebagai wadah pembinaan bagi para seniman dalam mengembangkan dan memasarkan hasil karya seninya. c. sebagai sarana komunikasi antara pengelola dengan pengunjung di dalam suasanan yang rekreatif.
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
26
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
2.3.1.2 Macam-macam Showroom 1. Vitrine Menggunakan pelindung tertutup (vitrine) untuk bendabenda yang berdimensi kecil maupun yang sedang. Penggunaan vitrine pada area penjualan koleksi tetap membutuhkan perawatan yang serius. 2. Tempel dan Panil Panil digunakan sebagai tempat memamerkan materi koleksi dan difungsikan sebagai penyekat ruang pada area penjualan. 3. Sistem gantung Khususnya untuk koleksi materi fashion yang bersifat ‘ fancy’. Kelemahan sistem ini ialah penataan terlihat kurang rapih. 4. Island Display Produk-produk terbaru, sebagai point of interest dari ruang, karena posisinya yang sentries dan lebih hidup sehingga dapat mengundang pengunjung untuk dapat melihat langsung. 5. Table Fixture Sebagai wadah display khususnya accessories seperti giwang, cincin, kalung, dan sebagainya. 6. Cases Fixture Rak terbuka atau transparan sebagai wadah display barang-barang millineries seperti sepatu, tas dan lain-lain. 7. Panel Fixture Penyajian khusus millineries seperti ikat penggang, dasi dan accessories yang berukuran kecil. 8. Box Fixture Kotak terbuka sebagai wadah display perlengkapan fashion seperti payung, scraf dan lain sebagainya. commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
27
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
2.3.2 Store Store adalah suatu tempat jual beli suatu barang dimana menjual barang-barang kusus untuk mendukung suatu bangunan dengan luas area yang tidak terlalu besar. Oleh karena itu dengan keterbatasan lahan biasanya retail shop memilki desain interior yang ergonomis supaya para pengunjung lebih nyaman dan dapat melakukan aktifitas belanja dengan mudah.
Gambar 2.11 Besaran ruang sesuai ergonomi retail shop (Sumber : Human dimention hal 205)
2.3.2.1 Sistem Pelayanan 1. Self Service Adalah sistem pelayanan dimana pengunjung bebas memilih dan mengambil produk yang mereka inginkan, kemudian membawanya ke kasir untuk pembayaran. 2. Self Selection (Swa Seleksi) Adalah jenis sitem pelayanan dimana pengunjung juga dapat memilih dan mengambil produk yang mereka inginkan, kemudian dengan dibantu oleh pramuniaga, produk dibawa ke bagian kasir untuk pemabayaran. commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
28
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
3. Personal Adalah jenis sitem pelayanan tertutup dimana segala bentuk pembelian dilayani oleh pramuniaga, baik dalam pemilihan maupun pengambilan produk. Dalam sistem ini, dari proses pemilihan, pengambilan sampai dengan pembayaran semua dilayani pramuniaga sepenuhnya.
2.3.2.2 Sistem Display 1. Serambi Pamer Untuk menarik perhatian, pada Area Penjualan biasanya dilengkapi dengan serambi pamer. Pemilihan barang yang dipajang dengan mempertimbangkan musim atau gaya. Suatu serambi pamer dapat memberikan kesan yang efektif, kesan tersebut tentu saja berhubungan dengan berbagai ide dan harga. 2. Display Interior Delbert
J.
Duncan
dan
Stanley
D.
Hollander
mengelompokkan display interior menjadi : a.
Merchandise Display, meliputi : i) Open Display Merupakan bentuk display yang memberikan kemungkinan pada pembeli untuk mengamati barang dagangan tanpa bantuan pelayan took. ii) Closed Display Berisi barang dagangan yang diperlihatkan dalam almari dinding (wall case). Keuntungan utamnya adalah terjaganya barang dagangan dari pencurian dan menjaga kondidi siap jual. iii)Architectural Display Display ini memerlukan ketepatan penyusunan guna
menunjukkan
bermacam-macam
barang
dagangan commit sesuai to user dengan bangunan, seperti model
REGISTA ASHARI SULISTYO
29
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
bangunan perumahan, dapur, kamar mandi secara menyeluruh. Keuntungan utamanya adalah dapat memberikan gambaran yang utuh dan nyata lewat peragaan dalam display ini. b.
Vendor Display Terkenal sebagai bentuk display untuk pengiklanan tempat penjualan. Terdiri dari tulisan, spanduk dan rak pajang.
c.
Store Sign and Decorations Istilah Store Sign meliputi tanda pembayaran, kartu hadiah/harga, hiasan tergantung, poster, bendera, spanduk dan alat serupa. (
Delbert J. Duncan &
Stanley D Hollander, 1977 : 468 ).
2.3.2.3 Perlengkapan Display Dalam area penjualan sebagian besar pendisplayannya berupa etalase dan showroom. Macam-macam Etalase : 1. Etalase Sistem Terbuka. Etalase tanpa pembatas antara ruang display dengan ruang pemasaran sehingga dari luar akan terlihat keseluruhan interior ruang dalamnya. Penataan display tidak ada penghalang kasat mata dan arah pandangan kurang terfokus. 2.
Etalase Sistem tertutup Etalase mempunyai pembatas antara ruang display dengan ruang pemasaran. Interior area penjualan tidak terlihat, dan mempunyai pandangan visual lebih terfokus.
3.
Etalase Khusus a.
Etalase Sudut Etalase yang dimiliki bangunan yang terletak di persimpangan commit tojalan userdan posisinya tepat di sudut.
REGISTA ASHARI SULISTYO
30
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
b.
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Etalase Atas Etalase yang terletak diatas lantai dasar dari bangunan bertingkat. Etalase ini berfungsi sebagai papan reklame.
c.
Benam Merupakan Etalase yang memiliki lantai lebih rendah daripada lantai disekitarnya.
d.
Etalase bertingkat Etalase penggabungan antara etalase atas dan etalase benam dan lebih lagi dengan sistem etalase terbuka. Sudut pandang kurang sesuai dengan sudut pandang pengamat.
e.
Etalase Arcade Etalase menjorok ke dalam ruang akibat bangunan yang memanjang ke belakang dengan bagian muka yang sempit, sehingga ada ruang yang kurang efisien.
2.3.2.4 Prinsip Desain Sarana Penjualan Desain sarana penjualan harus disederhanakan dan tak dipaksakan. Maksudnya adalah dalam mendisplay materi, jika perlengkapannya lebih menarik perhatian ini akan mengurangi daya tarik materi koleksi dan melemahkan penjualan. (William P. Spence, 1979 : 412) Sistem display pada ruang pamer menyangkut beberapa hal, diantaranya: 1. Faktor Penglihatan Penampilan materi selain dipengaruhi faktor teknis, juga dipengaruhi faktor penglihatan yaitu mudah tidaknya materi dapat dilihat/dinikmati. Hal ini dipengaruhi oleh : a. Ukuran barang detail krisisnya b. Kontras benda-benda dengan latar belakangnya dan kontrascommit sekitarnya to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
31
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
c. Penerangan dan kecerahan benda tersebut. d. Warna cahaya yang menerangi benda tersebut e. Waktu saat melihat. (Ahmad Natahamijaya, 1979:24) 2. Sistem Penyajian Materi Koleksi dan Penjualan Pengelompokan bentuknya
dapat
benda-benda
menurut
mempermudah
jenis
pemilihan
dan sistem
penyimpanan yang sesuai. Kelompok yang ada misalnya : foto/lukisan, film/video kaset dan lain-lain. Berapa banyak yang perlu untuk setiap kelompok tergantung dari jumlah benda yang ada atau yang akan ada. 2.3.3 Cafe / Resto Kata “café” secara etimologi berasal dari kata “khave” dalam bahasa Turki, yang sama halnya “coffe” dalam bahasa Inggris atau “kopi” dalam bahasa Indonesia. Café dalam Kamus Besar Indonesia diartikan sebagai tempat minum kopi yang pengunjungnya dihibur dengan sajian musik dan juga diartikan sebagai tempat makan dan minum (Jakarta-Jakarta 11 Mei 1996). Sedangkan menurut Marsum. W. A dalam bukunya Restoran dan Pemahamannya, Café yaitu suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan cakes (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi, dan teh. Pilihan makan yang terbatas dan tidak menjual minuman beralkohol. Café adalah usaha di bidang makanan yang dikelola secara komersial yang menawarkan makanan/makanan kecil serta minuman kepada para tamu dengan pelayanan dalam suasana yang tidak formal, tanpa diikuti aturan service yang berlaku ( Sugiarta, 1996: 93). Dimensi Ruang Gerak
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
32
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Gambar 2.12 Standar konter makan (Sumber : Julius Panero & Martin Zelnik, 1979, hal. 222)
Gambar 2.13 Standar jarak bersih antar kursi (stool) Tempat makan (Sumber : Julius Panero & Martin Zelnik, 1979, hal. 223)
Gambar 2.14 Jarak bersih untuk pelayanan pramusaji dan sirkulasi pada tempat makan (Sumber : Julius Panero & Martin Zelnik, 1979, hal. 228)
2.3.3.1 Sistem Pelayanan 1. Table Service Konsumen langsung memesan makanan pada waiters, setelah waiters menghidangkan dan konsumen tersebut menikmati
hidangan
tersebut,
konsumen
langsung
membayar sendiri pada cashier atau melalui waiters. 2. Counter Service Pelaksana counter service pada counter bar, dimana konsumen menikmati hidangan langsung dihadapan counter. commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
33
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
3. Tray Service Penyajian makanan dan minuman dengan menggunakan nampan/baki, dimana konsumen memesan langsung kepada pelayan di counter, dan pelayan menyajikan langsung pesanannya. 2.3.3.2 Jenis Menu menurut waktu penyajian 1. Ala Carter Menu Daftar hidangan terdiridari berbagai pilihan makanan dengan harga masing-masing. Makanan yang dipilih disajikan ke meja sesuai dengan urutan penyajian. 2. Table D’hote menu/Set Menu Daftar hidangan yang terdiri dari satu paket makanan dengan harga keseluruhan, disajikan satu demi satu. 3. Blue Plate Menu Daftar hidangan terdiri dari satu paket makanan dengan pilihan soft drink. Harga keseluruhan, semua disajikan di atas meja tamu. 4. Buffet Menu Daftar beberapa paket untuk dipilih. Makanan disajikan di atas meja panjang yang didesain semenarik mungkin, pengunjung tinggal memilih sendiri hidangan yang akan dinikmati sesuai dengan selera masing-masing. (Soekrisno, 1996:70-71)
2.4 ELEMEN PEMBENUK RUANG 2.4.1 Lantai Lantai
adalah
bagian
bangunan
yang
penting,
yang
berhubungan langsung dengan beban, baik beban mati maupun beban hidup atau bergerak. Lantai harus kuat mendukung bebanbeban yang datang dari benda perabot, manusia yang ada didalam ruang dan sebagainya. Sehingga lantai dituntut selalu kuat memikul beban, kaku, dan tidak bergetar. commit to userContoh bahan lantai seperti: kayu,
REGISTA ASHARI SULISTYO
34
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
batu alam atau buatan, logam, beton dan sebagainya. Dalam merencanakan lantai ruang pamer perlu diperhatikan beberapa hal yaitu : 1.
Fungsi Lantai Lantai berfungsi sebagai bidang dasar yang digunakan untuk aktifitas manusia dalam melakukan kegiatan diatasnya dan sebagai alas dari suatu ruang.
2.
Sifat Lantai Lantai dapat membentuk sifat tertentu sesuai dengan fungsinya. Dimana lantai dapat membentuk sifat/daerah dalam ruang, yaitu dengan membuat penaikan atau penurunan dari sebagian lantai. Lantai dapat bersifat permanen maupun semi permanen.
3.
Karakter Lantai Lantai
dapat
menentukan
karakter
ruang,
yaitu
dengan
menggunakan bentuk-bentuk pemilihan bahan, pola maupun warna yang tepat atau sesuai dengan suasana ruang yang ingin dicapai, sehingga karakter lantai dapat dicapai, karakter berat, ringan, luas, sempit, dan sebagainya. 4.
Konstruksi Lantai Konstruksi lantai perlu diperhatikan bagaimana bahan lantai dipasang. Bagaimana menempel pada dasaran lantai sehingga tidak menimbulkan kelembaban atau menimbulkan panas yang berlebihan,dan sebagainya.
5.
Macam Letak Lantai a) Basement Untuk menghindari pecahan akibat lantai melengkung, maka digunakan tulangan tegak lurus arah pecah. Sisi bawah tulangan lebih sedikit dari pada atas. b) Ground Floor Jika lantai langsung di atas tanah, maka timbul kemungkinan lantai akan bergelombang. Untuk menghindari hal tersebut, commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
35
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
maka di bawah lantai diberikan pengerasan. Biasanya digunakan pasir untuk meratakan gaya yang tidak sama. c) Upper Floor Untuk lantai ini yang bagian tanah diberi tulangan. Beban lantai di atasnya disalurkan melalui beban pokok. Semua beban lantai disalurkan melalui kolom-kolom dan diteruskan pada struktur bahannya. Lantai dalam ruang pamer selain berfungsi menahan beban seperti perabot, kursi penonton dan aktivitas audience, secara khusus lantai mempunyai fungsi guna memberikan kondisi mendengar dan melihat (visual) yang baik bagi audience. Berdasarkan karakteristiknya lantai terbagi menjadi empat, yaitu : 1.
Lantai lunak, terdiri dari semua tipe permadani dan karpet. Pemberian karpet pada lantai dapat menunjang penyerapan bunyi, sbb: a) Jenis
serat,
penyerapan
praktis
tidak
mempunyai
pengaruh
pada
bunyi.
b) Pada kondisi yang sama tumpukan potongan ( cut piles ) memberikan penyerapan yang lebih banyak di bandingkan dengan tumpukan lembaran ( loop piles ). c) Dengan bertambahnya berat dan tinggi tumpukan, dalam tumpukan potongan kain, penyerapan bunyi akan bertambah. d) Makin kedap lapisan penunjang ( backing ), makin tinggi penyerapan bunyi. 2.
Lantai Semi Keras, terdiri dari pelapisan lantai seperti vinyl, aspal dan cor.
3.
Lantai Keras, terdiri dari semua jenis batuan dan logam yang dipakai sebagai bahan lantai.
4.
Lantai Kayu (parquet), terdiri dari berbagai jenis dan motif bahan lantai yang terbuat dari kayu. commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
36
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Untuk mencapai suatu kenikmatan audio dan visual yang baik dalam ruang pamer, dimana suatu pandangan tidak mendapat halangan yang ditimbulkan oleh orang-orang yang duduk didepannya. Maka dalam perancangan ruang pamer, kemiringan lantai dan trap perlu diperhatikan. Untuk ruang pamer kecil (sekitar 80 orang) lantai bisa datar, tetapi untuk ruang pamer yang besar haruslah berlantai miring (kemiringan maksimum 1:10) atau lantainya berjenjang, tergantung pada jarak pandang yang paling memadai. Tiap jajaran kursi haruslah memiliki pertambahan tinggi yang sama, minimum 60 dan median 125.
2.4.2 Dinding Dinding merupakan bidang nyata yang membatasi suatu ruang atau pembatas kegiatan yang mempunyai jenis berbeda. Dinding adalah penahan beban yang menyangga lantai dan atap, sehingga struktur kekuatan dinding sebagai penahan beban harus diperhatikan (John F. Pile, 1995, hal.222). Dinding merupakan unsur penting dalam pembentukan ruang, baik sebagai unsur penyekat/ pembagi ruang maupun sebagai unsur dekoratif. Dalam proses perancangan suatu ”ruang dalam” dinding mempunyai peranan yang cukup dominan dan memerlukan perhatian khusus, di samping unsur-unsur lain seperti tata letak, desain furniture serta peralatan-peralatan lain yang akan disusun bersama dalam suatu kesatuan dengan dinding. Setelah fungsi dinding tercapai dan untuk menambah keindahan ruang, dinding dipergunakan sebagai ”point of interest” dari ruang dinding samping memberi atau menambah keindahan ruang. Dinding juga
dapat
merusak
suasana
ruang,
yaitu
apabila
dalam
perencanaannya sangat dipaksakan, terutama dikarenakan bahwa dinding tersebut telah ada sebelumnya. Ini terjadi pada renovasi rumah-rumah kuno, dimana dinding berfungsi struktural. ( Pamudji Suptandar, 1999 : 147commit ) to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
37
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Dinding pada suatu wadah kegiatan dapat sebagai struktur atau hanya sebagai pembatas ruang saja, tergantung dari sistem struktur yang dipakai dalam perencanaannya (Djoko Panuwun, 1995 : 56). Fungsi dan bentuk dinding terbagi menjadi 2 bagian : 1.
Struktur, misalnya : a) Bearing wall
: dinding yang dibangun untuk
menahan tepi dari tumpukan/ urugan tanah. b) Load bearing wals
:
dinding
untuk
menyokong/
menopang balok, lantai, atap dan sebagainya. c) Foundation wall : dinding yang dipakai di bawah lantai, tingkat dan untuk menopang balok-balok lantai pertama. 2.
Non struktural, misalnya : a) Party wall
: dinding pemisah antara dua bangunan yang
bersandar pada masing-masing bangunan. b) Fire wall : dinding yang digunakan sebagai pelindung dari pancaran kobaran api. c) Certain or Panels wall : dinding yang digunakan sebagai pengisi pada suatu konstruksi rangka baja atau beton. d) Partition wall : dinding yang digunakan sebagai pemisah dan pembentuk ruang yang lebih kecil didalam ruang yang besar. ( Pamudji Suptandar, 1999 : 145 )
2.4.3 Langit-langit (ceiling) Pengertian istilah ceiling/langit-langit/plafond, berasal dari kata ”ceiling”, yang berarti melindungi dengan suatu bidang penyekat sehingga terbentuk suatu ruang. Secara umum dapat dikatakan : ceiling adalah sebuah bidang (permukaan) yang terletak di atas garis pandangan normal manusia, berfungsi sebagai pelindung (penutup) lantai atau atap dan sekaligus sebagai pembentuk ruang dengan bidang yang ada di bawahnya. Dengan jarak ketinggian tertentu dalam bangunan, ceiling sebagai elemen penutup utama commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
38
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
pada bidang atas sebagai pembentuk atap bangunan. (Pamudji Suptandar, 1999 : 161) Ceiling adalah pembentuk ruang yang merupakan penutup bagian atas. Kesan pertama adalah adanya tinggi rendah ruang, berfungsi sebagai bidang penempatan lampu, penempatan AC, sprinkler head, audio loudspeaker dan sebagai peredam suara atau akustik (John F. Pile, 1995, hal. 250). Dasar pertimbangan dalam perencanaan langit-langit adalah 1) Fungsi langit-langit Fungsi dari langit-langit selain sebagai penutup ruang juga sebagai pengatur udara dan ventilasi. 2) Penentuan ketinggian Penentuan ketinggian didasari oleh pertimbangan fungsi, proporsi ruang, kegiatan ruang, konstruksi dan permainan ceiling. 3) Bentuk penyelesaian Bentuk dan penyelesaian dapat dilakukan berdasarkan fungsinya seperti melengkung, berpola, polos, memperlihatkan struktur, dan sebagainya. (Djoko Panuwun, 1999 : 72)
Pada ruang rapat di mana diharapkan tercapainya suatu pendapat yang membutuhkan konsentrasi, diusahakan agar ceilingnya berbentuk sederhana, tidak menyolok karena akan mengganggu konsentrasi. Pada ruang pamer, agar menarik pengunjung, dibuat ceiling yang kontras, saling bersaing untuk dapat menonjolkan diri dan kesan yang mewah. Dengan melajunya kemajuan teknologi, dan penemuan-penemuan baru di bidang industri bahan bangunan tercipta berbagai material ceiling yang memungkinkan untuk memenuhi segala macam jenis fungsi ruang antara lain : a) Untuk mencapai kesan alamiah, kayu, anyaman bambu, rotan, dan lain-lain commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
39
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
b) Untuk gaya klasikal, plat-plat gibs bermotif c) Untuk mencapai kesan glamour, kaca (antique glass ceiling), kain beludru d) Pada rumah-rumah sederhana, eternit polos (bermotif), tripleks (multipleks), dan berbagai jenis softboard/akustik tile e) Pada bangunan-bangunan utilitas, beton exposed f)
Pada bangunan-bangunan umum, alumunium, fiber glass sebagai skylight, kaca timah pada gereja-gereja. (Pamudji Suptandar, 1999 : 166).
2.5 ORGANISASI RUANG Suatu bangunan. Menurut Francis D.K. Ching ada lima bentuk organisasi ruang yaitu : 2.5.1
Organisasi terpusat Pusat suatu ruang dominan dimana pengelompokan sejumlah ruang sekunder dihadapkan . Organisasi terpusat bersifat stabil.
Merupakan
komposisi
terpusat
yang
dikelompokkan
mengelilingi sebuah ruang pusat yang besar dan dominan. Kelebihannya adalah : a) Memiliki pusat kegiatan atau orientasi dengan efisiensi dan efektivitas yang tinggi. b) Menciptakan kofigurasi keseluruhan ruang yang secara geometris teratur dan simetris terhadap dua sumbu atau lebih. Kelemahannya adalah : Karena bentuknya teratur harus cukup ruang untuk mengumpulkan sejumlah ruang sekunder disekitarnya.
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
40
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
2.5.2
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Organisasi linier Organisasi linier terdiri dari sederetan ruang yang berhubungan langsung satu sama lain atau dihubungkan melalui ruang linier yang berbeda dan terpisah. Organisasi linier biasanya terdiri dari ruang-ruang yang berulang
mirip dalam hal ukuran, bentuk dan fungsinya. Kelebihannya adalah : Dapat
bertukar
menggambarkan
fungsi gerak
sebagai
penunjuk
pemekaran
dan
arah
sekaligus
pertumbuhan
karena
karakternya yang memanjang. Kelemahannya adalah : Bentuk ruangnya kurang variatif tapi dapat memaksimalkan pencapaian ukuran luas.
2.5.3
Organisasi radial Organisasi unsur-unsur
jenis
radial
organisasi
memadukan
terpusat
maupun
linier. Organisasi ini terdiri dari ruang pusat yang dominan, dimana sejumlah organisasiorganisasi linier berkembang seperti bentuk jari-jarinya. Organisasi
radial
adalah
sebuah
bentuk
ekstrovert
yang
mengembang ke luar ruang lingkupnya. Dengan lengan-lengan liniernya, bentuk ini dapat meluas dan menggabungkan dirinya pada unsur-unsur tertentu atau benda-benda lapangan lainnya. Kelebihannya adalah : Mudah menyesuaikan kondisi lingkungan. Kelemahannya adalah : Membutuhkan banyak ruang. 2.5.4
Organisasi cluster Organisasi cluster menggunakan pertimbangan penempatan
peletakan sebagai dasar untuk
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
41
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya. Sering kali penghubungnya terdiri dari sel-sel ruang yang berulang dan memiliki fungsi-fungsi serupa dan memiliki persamaan sifat visual seperti halnya bentuk dan orientasi. Suatu organisasi cluster dapat juga menerima ruang-ruang yang berlainan ukuran, bentuk, dan fungsinya tetapi berhubungan satu dengan yang lain berdasarkan penempatan dan ukuran visual seperti simetri atau menurut sumbu. Kelebihannya adalah : a)
Organisasi cluster dapat menerima ruang yang berlainan
ukuran bentuk dan fungsinya tetapi berhubungan satu sama lainnya berdasarkan penempatan dan ukuran visual seperti simetri atau menurut sumbunya. b)
Bentuknya luwes dapat menyesuaikan perubahan dan
pertumbuhan langsung tanpa mempengaruhi karakternya, karena polanya tidak berasal dari konsep geometri yang kaku. Kelemahannya adalah : Tidak adanya tempat utama yang terkandung di dalam pola organisasi cluster signifikasi sebuah ruang harus ditegaskan pada ukuran, bentuk atau orientasi di dalam polanya. 2.5.5 Organisasi grid Organisasi grid terdiri dari bentuk-bentuk dan ruang-ruang dimana posi-posisinya dalam ruang dan hubungan antar ruang diatur oleh pola grid tiga dimensi atau dengan bidang. Suatu grid dibentuk dengan menetapkan sebuah pola teratur dari titik-titik yang menentukan pamer-pamer dari dua pasang garis sejajar. Suatu organisasi grid dapat memiliki hubungan bersama, walaupun berbeda dalam ukuran, bentuk atau fungsi. commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
42
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Kelebihannya adalah : a)
Organisasi grid ini dapat memiliki hubungan bersama
walau berbeda dalam hal ukuran, bentuk, fungsi. b)
Suatu grid dapat juga mengalami perubahan bentuk yang
lain dengan cara pengurangan, penambahan kepadatan atau dibuat berlapis dan identitasnya sebagai sebuah grid tetap dipertahankan oleh kemampuan mengorganisir ruang. Kelemahannya adalah : Dalam aspek bentuk, posisi, hubungan antar ruang semua diatur oleh pola grid tiga dimensi atau bidang sehingga sifatnya tidak fleksibel. (Ching. Francis, D.K. 1996 : 205-239).
2.6 SIRKULASI “Sirkulasi mengarahkan dan membimbing perjalanan atau tapak yang terjadi dalam ruang. Sirkulasi memberi kesinambungan pada pengunjung terhadap fungsi ruang, antara lain dengan penggunaan tanda-tanda pada ruang sebagai penunjuk arah jalan tersendiri”. ( J. Pamudji Suptandar, 1999: 114 ). Konfigurasi alur gerak atau pola sirkulasi : 1.
Sirkulasi Linier Dicirikan dengan garis-garis gerakan yang sinambung pada satu arah atau lebih. Merupakan alur sirkulasi yang lurus, namun dapat melengkung atau terdiri dari segmen-segmen, memotong jalan lain, bercabang atau membentuk kisaran (loop).
2.
Sirkulasi Grid Mempunyai karakteristik yang dapat memungkinkan gerakan bebas dalam banyak arah yang berbeda-beda. Terdiri atas dua set jalur sejajar yang berpotongan.
3.
Sirkulasi Radial commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
43
perpustakaan.uns.ac.id
LA P O R A N
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Sirkulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu titik pusat yang fungsional dan memudahkan pencapaian sepanajang titik-titik tersebut yang merupakan tujuan bagi pengunjung. 4.
Sirkulasi Organik Sirkulasi paling peka terhadap kondisi tapak, kadang-kadang dengan mengorbankan fungsi atau logic dari sistem tersebut dan penafsiran yang mudah terhadapnya oleh pengguna.
5.
Sirkulasi Network Suatu bentuk jaringan yang terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan titik tertentu dalam ruangan.
2.7 FURNITURE Furniture adalah benda dalam bangunan atau ruang yang berfungsi membantu manusia beraktifitas. Juga berperan menghadirkan nilai estetis dalam hunian. Bentuk, warna, detail rancangan furniture kini menjadi faktor penting yang membuat hunian lebih enak dilihat. (Imelda Akmal, seri rumah Ide edisi 03 hal 4) Furniture akan memenuhi fungsinya apabila memenuhi faktor-faktor :
2.7.1 Ergonomi dan Antropometrik Human engineering atau sering pula disebut sebagai ergonomi didefinisikan sebagai perancang man-machine interface sehingga pekerja dan mesin atau produk lainnya bisa berfungsi lebih efektif dan efisien sebagai sistem manusia-mesin yang terpadu. Disiplin ini akan mencoba membawa ke arah proses perancangan mesin yang tidak saja memiliki kemampuan produksi yang lebih canggih lagi, melainkan juga memperhatikan aspek-aspek yang berkaitan dengan kemampuan dan keterbatasan manusia yang mengoperasikan mesin tersebut. (materi kuliah ergonomi semester 3) Maksud dan tujuan dari ergonomi adalah mendapatkan suatu pengetahuan yang utuh tentang permasalahan-permasalahan interaksi manusia dengan produk-produknya, commit to user sehingga dimungkinkan adanya
REGISTA ASHARI SULISTYO
44
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
suatu rancangan sistem manusia-mesin yang optimal. Dengan demikian disiplin ergonomi melihat permasalahan interaksi tersebut sebagai suatu sistem dengan pemecahan-pemecahan masalahnya melalui proses pendekatan sistem pula. (materi kuliah ergonomi semester 3) Antropometrik adalah ilmu yang secara khusus mempelajari tentang pengukuran tubuh manusia guna merumuskan perbedaanperbedaan ukuran pada tiap individu ataupun kelompok dan lain sebagainya.Pelopor bidang ini adalah seorang ahli matematika berkebangsaan Belgia bernama Quetlet, yang pada tahun 1870 memperkenalkan karyanya yang berjudul Anthropometrie. Beliau tidak hanya disebut sebagai penemu atau pencetus ilmu tersebut, namun juga merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan istilah
‘
antropometri’.
Sebenarnya,
permulaan
pemanfaatan
atropometri secara fisik dapat ditelusuri hingga pada akhir abad ke-18 serta digunakannya antropometri untuk perbandingan antar ras yang pertama kali dikembangkan oleh Linne, Buffon, dan White. (materi kuliah ergonomi semester 3)
2.7.2 Estetika Estetika adalah ilmu pengetahuan pengamatan (EB Feldman,1967) dari kata Aisthetikos atau Aisthanomai yang berarti mengamati, dengan indra (Lexicon Webster Diet,1977) dan juga kata Aesthesisi yang berarti pengamatan perception (Keypers,1977). Estetika melihat sesuatu mencakup tentang keindahan, kemampuan, perasaan, dan cita rasa. Aspek dasar yang dilihat memiliki keindahan adalah : •
Harmoni atau keselarasan Suatu bentuk bisa dinilai harmonis bila telah menampilkan kesatuan ide. Dengan demikian setiap unsur mendapatkan tingkat dan nilai dalam rangka komposisi keseluruhan. Semakin bebeda dan kontras unsur-unsur commitdalam to usersuatu bentuk keseluruhan.
REGISTA ASHARI SULISTYO
45
perpustakaan.uns.ac.id
•
LA P O R A N
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Proporsi Proporsi dan skala mengacu pada hbungan antara bagian dari suatu desain dan hubungan antara bagian dengan keseluruhan. Hubungan benda-benda dari berbagai ukuran dengan ruangan menentukan skala. Ukuran dan bentuk ruangan menentukan jumlah dan ukuran perabotan di dalamnya.
•
Keseimbangan atau balance Menyangkut keteraturan dan menimbulkan ketenangan. Bobot visual perabotan dan benda-benda di dalam ruang ditentukan oleh ukuran, bentuk, warna, dan tekstur yang harus dipertimbngkan dalam menentukan keseimbangan.
•
Irama Suatu keteraturan dengan sendirinya sudah merupakan sesuatu yang monoton dan statis. Dengan memasukkan unsur irama ke dalamnya, barulah suatu rencana kelihatan hidup. Irama dapat dicapai dengan garis yang tidak terputus, gradasi, radiasi, pergantian (irama yang dicapai dengan pergantian yang berulanglang).(materi kuliah Estetika semester 1)
2.7.3 Material Bahan Material bahan yang digunakan dapat berasal dari semua unsur alam maupun buatan pabrik. Penggabungan antara material satu dengan lainnya tetap harus berdasar pada unsur-unsur estetika meliputi harmoni, proporsi, keseimbangan serta irama dari masingmasing bahan. 2.7.4 Struktur Pengerjaan furniture menggunakan sistem Struktur yang sesuai dengan karakter tiap-tiap material. Janganlah memaksakan struktur material bahan yang memang seharusnya tidak menggunakan teknik tersebut. Karena akan mengurangi nilai estetika dari furniture tersebut, selain itu konstruksinya pun bisa menjadi tidak sempurna, dalam jangka waktu tertentu commit pasti tidak akan bisa berfungsi maksimal lagi. to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
46
perpustakaan.uns.ac.id
LA P O R A N
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
2.8 WARNA Warna sangat berpengaruh dalam perancangan sebuah desain. warna sendiri memiliki pengertian corak, intensitas dan nada pada permukaan suatu bentuk, warna merupakan atribut yang paling mencolok yang membedakan suatu bentuk terhadap lingkungannya. Warna juga mempengaruhi bobot visual suatu bentuk yang mampu memberikan pendekatan kontras. Warna mempunyai peranan yang sangat besar dalam tata ruang, terutama dalam pembentukan suasana keseluruhan dari ruang. Berikut beberapa pengaruh yang ditimbulkan oleh sifat warna : a.
Warna yang hangat dan terang, dari atas kelihatan merangsang kejiwaan, dari samping menghangatkan, mendekatkan, dari bawah meringankan.
b.
Warna yang hangat dan gelap dari atas tampak menyendiri, anggun, dari samping melingkari, dari bawah sentuhan dan injakan yang nyaman.
c.
Warna yang dingin dan terang, dari atas mengendorkan syaraf, dari samping menggiring, dari bawah licin, merangsang untuk berjalan.
d.
Warna yang dingin dan gelap, dari atas berbahaya, dari samping dingin dan sedih, dari bawah membebani, menarik ke bawah. (Ernst Neufert, 1955:33) Warna adalah suatu hal yang sangat vital, hubungan ini dikarenakan
warna membawa misi untuk masing-masing benda yang selalu ada warna yang menyertai keberadaannya. Warna dapat membawa pesan psikologi seseorang, entah perasaan takut, ragu-ragu, berani, tenang dan sebagainya. Warna juga sering difungsikan sebagai alat untuk merekayasa suatu sehingga tampak luas atau sempit. Warna juga dipengaruhi oleh cahaya, baik cahaya alami ataupun cahaya buatan. Warna mempengaruhi bentuk, ukuran, berat dan suhu serta ekspresi karena membawa gagasan tentang symbol (C. Ray Smith, 1986, hal.150) Adapun Pengertian Warna yaitu a.
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). commitIdentitas to user suatu warna ditentukan panjang
REGISTA ASHARI SULISTYO
47
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. b.
Warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta. Ada empat warna utama yang bereaksi cepat terhadap pikiran, emosi, tubuh, dan keseimbangan dari ketiganya yaitu warna merah, biru, kuning, dan hijau. Disamping empat warna tersebut, ternyata beberapa warna pendukungnya pun cukup berpengaruh. Tiap warna memancarkan frekuensi gelombang yang berbedabeda, berinteraksi dengan kepribadian kita, dan menimbulkan reaksi tertentu terhadap diri kita. Dalam dunia psikologi dikenal istilah asosiasi warna ( colour association), yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sebuah warna dengan emosi tertentu yang ditimbulkannya.
a.
Merah kesan yang ditimbulkan dari warna merah dapat membangkitkan energi, hangat, komunikatif, aktif, optimis, antusias dan bersemangat, memberi kesan sensual dn mewah, meningkatkan aliran darah di dalam tubuh, dan berkaitan dengan ambisi. Terlalu banyak warna merah dapat merangsang kemarahan dan agresivitas. Gradasi yang lebih muda adalah warna merah jambu ( pink ) merupakan warna yang hangat dan emosional namum juga lembut dan menyenangkan, melambangkan kasih saying dan perasaan cinta namun juga dapat berarti kekanak-kanakan.
b.
Oranye Mempunyai karakter yang mirip dengan warna warna merah tetapi lebih feminine dan bersahabat. Warna yang melambangkan sosialisasi, penuh harapan dan percaya diri, membangkitkan semangat, vitalitas dan kreativitas. Dapat menimbulkan perasaan positif, senang, gembira commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
48
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
dan optimis, penuhenergi, bisa mengurangi perasaan depresi atau tertekan. Bila berlebihan justru akan merangsang perilaku hiperaktif. c.
Kuning Adalah warna matahari, cerah, membangkitkan energi dan mood, warna yang penuh semangat dan vitalitas, komunikatif dan mendorong ekspresi diri, memberi inspirasi, memudahkan berpikir secara logis dan merangsang kemampuan intelektual ( cocok sebagai warna atau aksen di ruang belajar ). Penggunaan yang kurang tepat akan menimbulakan kesan menakutkan.
d.
Hijau Selalu
dikaitkan
dengan
warna
alam
yang
menyegarkan,
membangkitkan energi dan mampu memberikan efek menenangkan, menyejukkan,
menyeimbangkan
emosi.
Warna
ini
elegan,
menyembuhkan, mendorong perasaan empati terhadap orang lain. Nuansa hijau dapat meredakan strees, memberi rasa aman dan perlindungan, namun sayangnya hijau juga dapat menimbulkan perasaan terperangkap. e.
Biru Biru tidak lepas dari element air dan udara, berasosiasi dengan alam, melambangkan keharmonisan, memberi kesan lapang. Pemakaian warna biru dapat menimbulkan perasaan tenang, dan dingin, melahirkan perasaan sejuk, tentram, hening dan damai, memberi kenyamanan dan perlindungan. Warna ini juga diasosiasikan dengan kesan etnic, antic, country-style. Warna biru yang kuat dapat merangsang kemampuan intuitif dan memudahkan meditasi. Tapi berhati-hatilah, karena terlalu biru bisa menimbulkan kelesuan.
f.
Ungu Warna ungu merupakan warna dekat dengan suasana spiritual yang magis, mistis, dan mampu menarik perhatian, oleh karena itu ungu banyak digunakan oleh kaum bangsawan. Warna ini juga berkesan sensual, feminine, antic, yang juga anggun, dan hangat. Ungu yang gelap dapat memancarkan kekuatan, commit to user bisa menambah kekuatan intuisi,
REGISTA ASHARI SULISTYO
49
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
fantasi dan imajinasi, kreatif, sensitive, memberi inspirasi, dan obsesif. g.
Cokelat Merupakan warna netral yang natural, hangat, membumi dan stabil, menghadirkan kenyamanan, memberikesan anggun dan elegan. Dapat memberi keyakinan dan rasa aman, cokelat merupakan warna yang akrab, dan menenangkan, bisa mendorong komitmen, namun juga bisa menjadi berat dan kaku bila terlalu banyak.
h.
Putih Putih
melambangkan
kemurnian
dan
kepolosan,
memberikan
perlindungan, ketentraman, kenyamanan dan memudahkan frefleksi. Namun terlalu banyak warna putih dapat menimbulkan perasaan dingin, steril, kaku, dan terisolir. i.
Hitam Hitam merupakan warna kuat percaya diri, penuh perlindungan, maskulin, elegan, megah, dramatis, dan misterius. Tapi hitam juga merupakan warna lambang duka dan dapat menimbulkan perasaan tertekan.
j.
Abu-abu Merupakan warna yang bijaksana, dewasa, tidak egois, tenang, dan seimbang. Selain itu warna abu-abu juga mengandung arti lamban, kuno, lemah, kehabisan energi, dan kotor. Karena warnanya tergolong netral atau seimbang, warna ini banyak dipakai untuk warna alat-alat elektronik, kendaraan, alat-alat dapur dan tentu saja rumah. Menurut Serial Rumah Spesial Kombinasi Warna, warna dapat
diklasifikasikan kedalam beberapa karakter warna yang antara lain : 1) Karakter tenang ( calm ), yaitu terdiri dari warna – warna lembut yang elegan dan mejadikan ruangan terkesan luas, sejuk, dan moderen. Terdiri dari : Biru muda, menyejukkan dan menenangkan. Biru pucat, memberi kesan ringan, luas, terbuka, tenang, tentram
REGISTA ASHARI SULISTYO
commit to user
50
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
Biru
laut,
membangkitkan
T U G A S
imajinasi,
A K H IR digilib.uns.ac.id
meningkatkan
sensitivitas, menimbulkan perasaan tenang dan damai. Ungu atau lila, menentramkan, menciptakan suasana tenang dan mediatif. Hijau daun, memudahkan relaksasi, menyeimbangkan emosi, dan memberikan rasa nyaman. Hijau muda, merupakan warna yang penuh ketenangan, menghadirkan keseimbangan dan menciptakan rasa penuh keyakinan. Hijau pupus, menciptakan suasana dingin, tenang, dan elegan. ( Serial Rumah Spesial Kombinasi Warna, 2005. Hal. 32 ) 2) Karakter hangat ( warm ), terdiri dari warna – warna natural yang hangat yang mampu menghadirkan suasana hidup, hangat, nyaman, dan mengunsang, member sentuhan dramatis atau kesan etnik kontemporer. Antara lain : Merah. Diasosiasikan dengan cinta, kehidupan, kekuatan, bersifat panas dan menyala. Cokelat. Menciptakakn perasaan aman, nyaman, dan harmonis, menimbulkan suasana akrab. Kuning. Mengundang, dan dapat membawa kehangatan dalam ruang. Terakota. Hangat, akrab, dan memberi sentuhan etnik yang kuat. Orange.
Menciptakan
kehangatan,
menugndang,
membangkitkan energy dan keceriaan, menimbulkan rasa aman, mendorong kreativitas dan meningkatkan selera makan Emas metalik. Menimbulkan kesan glamor dan mewah. ( Serial Rumah Spesial Kombinasi Warna, 2005. Hal. 10 – 40 ) 3) Karakter warna segar ( fresh ), terdiri dari warna – warna segar, berjiwa muda dan banyak mengambil inspirasi dari alam, antara lain : Putih kebirucommit – biruan, menciptakan kesan segar dan bersih. to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
51
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Kuning muda atau pastel, menimbulkan keceriaan dan berkesan lembut. Kuning lemon atau citrus, menimbulkan keceriaan, semangat
untuk
bersosialisasi,
mengaktifkan
emosi,
membangkitkan energi. Hijau daun, diasosiasikan dengan pertumbuhan. Hijau apel, menghadirkan kesegaran dan semagat. Biru laut, menimbulkan kesegaran dan perasaan santai Merah cerah, melambangkan semangat, vitalitas, dan keberanian. Pink muda atau pastel, menenangkan, memanjakan, meremajakan, terkait dengan kelembutan dan kesegaran. ( Serial Rumah Spesial Kombinasi Warna, 2005. Hal. 51 ) Setiap warna memberi kesan tersendiri. Perasaan hangat ditimbulkan oleh warna-warna matahari, diantaranya warna kuning, merah, kuning kemerahan, dan warna serumpun lainnya. Kesan dingin diperoleh dari warna-warna musim dingin, yaitu biru, biru kehijauan, putih dan hitam. Warna-warna muda musim semi seperti kuning muda, hijau daun muda, merah jambu, dan coklat cerah memberi kesan hangat dan berjiwa remaja. Warna musim gugur yang bercampuran abu-abu dan hitam terasa tenang dan hangat. Kesan lain yang ditimbulkan oleh warna, adalah kesan menonjol dan menjauh. Kesan dekat dan jauh dapat dimanfaatkan untuk menimbulkan kesan ruang yang lebih luas atau lebih sempit, menonjolkan atau mendesakkan dinding, langit-langit, atau perabot.
2.9 INTERIOR SYSTEM Didalam sebuah karya penciptaan sebuah karya interior maupun arsitek yang
baik,
ada
baiknya
selain
memperhatikan
keindahan
juga
memperhatikan perancangan bangunan commit to user yang serba alami. Pencahayaan
REGISTA ASHARI SULISTYO
52
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
alami, ventilasi atau penghawaan alami, dan akustik alami. Akan tetapi, tuntutan kehidupan modern dan keterbatasan potensi alam telah menuntut manusia beralih kehal-hal yang serba buatan, baik pencahayaan buatan, ventilasi atau penghawaan buatan, dan akustik buatan. Tetapi meski semua buatan, tidaklah keliru jika diterapkan secara benar. Berikut penataan penataan interior menurut Prasasto Satwiko dalam bukunya Fisika Bangunan, adalah sebagai berikut: 2.9.1 Sistem Penghawaan (Thermal System) Merupakan pengaturan sirkulasi udara dalam ruang, berupa penghawaan
alamiah
melalui
bukaan
/
ventilasi
maupun
penghawaan buatan yaitu dengan sistem AC atau penghawaan lainnya yaitu exhauser fan. Tujuan dari direncanakan penghawaan ini adalah terwujudnya kenyamanan user dengan standart kenyamanan ruang, yaitu : 1)
Temperatur Udara
: 18o – 26o Celcius
2)
Pergerakan Udara
: 0,1 – 0,15 m/s
3)
Kelembaban Relatif
: 50% - 55%
4)
Kebutuhan Udara Bersih
: 0,85 m3 / s / orang
Kenyamanan
dan
perasaan
nyaman
adalah
penilaian
komprehensif seseorang terhadap lingkungannya. Oleh karena itu kenyamanan tidak dapat diwakili oleh satu angka tunggal. Beberapa faktor lain yang sering dikaitkan dengan kenyamanan tertentu, yaitu 1) Ras,
sebenarnya
tidak
ditemukan
bukti
bahwa
ras
mempengaruhi penilaian kenyamanan. Manusia mempunyai kemampuan adaptasi terhadap iklim (aklimatisasi) dengan baik. Normalnya orang dapat menyesuaikan diri dalam 2 minggu. 2) Jenis
kelamin,
perempuan
pada
umumnya
menyukai
lingkungan yang 1o C lebih hangat daripada laki-laki. commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
53
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
3) Usia, orang berusia lanjut lebih suka di lingkungan yang lebih hangat dan tidak berangin. Hal ini disebabkan metabolisme pada orang usia lanjut cenderung menurun. Dari beberapa hal diatas, maka dapat dibedakan jenis penghawaan, yaitu: 2.9.1.1 Penghawaan Alami ( Natural Thermal ) Penghawaan Alami (natural thermal) adalah sistem penghawaan yang menggunakan udara alam sebagai sumber penghawaan. Sifat dari penghawaan alami adalah permanen, karena udara yang dihasilkan oleh alam tidak akan habis. Sehingga penggunaannya bisa kapan saja kita menginginkan tanpa ada batasnya. Untuk penghawaan alami ini biasanya melalui bukaan-bukaan dan ventilasi udara yang lain. Contohnya seperti jendela, pintu, ventilasi udara serta bukaan-bukaan yang lain yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan penghawaan yang diperoleh dari alam. Untuk
merancang
sistem
penghawaan
alami
diperlukan beberapa syarat awal, yaitu : a)
Tersedianya udara luar yang sehat (bebas dari bau, debu dan polutan lain yang menggangu)
b) Suhu udara luar tidak terlalu tinggi (maksimal 28o C) c) Tidak
banyak
bangunan
disekitar
yang
akan
menghalangi aliran udara horizontal (sehingga angin menembus lancar) d) Lingkungan tidak bising 2.9.1.2 Penghawaan Buatan (Artificial Thermal) Penghawaan Buatan (artificial thermal) adalah sistem penghawaan yang menggunakan udara buatan. sifat dari penghawaan buatan ini hanya sementara saja, tidak dapat digunakan untuk selamanya. Artinya tergantung pada adanya sumber listrik atau to energi commit user listrik yang ada, apabila energi
REGISTA ASHARI SULISTYO
54
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
listrik yang digunakan itu habis atau padam maka udara buatan tersebut tidak dapat dipergunakan. Hanya saja untuk penggunaan penghawaan buatan ini dapat diatur atau disesuaikan sesuai kebutuhan kita. Alat yang digunakan untuk memperoleh udara buatan itu adalah AC (air conditional) dan Kipas Angin (fan). Dari kedua alat tersebut pasti ada masa aus atau masa dimana benda tersebut mengalami kerusakan jika sering pakai dan terus-menerus dipergunakan. Sebagai contohnya AC (air conditional) apabila sering digunakan maka komponen yang ada dalam AC tersebut juga akan mengalami kerusakan. Karena bagaimanapun juga semua benda ciptaan manusia itu tidak ada yang sempurna dan kekal, pasti suatu saat akan mengalami kerusakan. Penghawaan buatan dengan AC, jika dirancang dengan benar mempunyai banyak keuntungan. Ini terutama bila udara alami disekitar bangunan berkualitas buruk. Beberapa keuntungan pemakaian AC adalah sebagai berikut : 1) Suhu udara lebih mudah disejukkan dan diatur. 2) Kecepatan dan arah angin mudah diatur 3) Kelembaban mudah diatur 4) Kebersihan udara dapat dijaga 5) Karena ruang AC tertutup, maka diperoleh keuntungan sampingan yaitu kenyamanan akustik dan ketenangan 6) Serangga terbang dapat dicegah masuk ke dalam ruangan 7) AC keluaran baru dilengkapi dengan pembangkit ion negatif (ionizier) yang dapat membunuh bakteri, jamur dan mengikat biang bau serta memberi efek segar pada udara ruang. Ada banyak tipe mesin AC, namun secara garis besar dapat dibagi sebagai berikut : a.
REGISTA ASHARI SULISTYO
AC Unit commit (Unit AC) to user
55
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Tipe AC unit ini dibagi menjadi 2 jenis paket, yaitu : 1) Tipe Paket Tunggal Tipe Paket Tunggal dikenal sebagai tipe jendela (windows type). Pada tipe ini seluruh bagian AC ada dalam satu wadah. AC tipe ini dipasang dengan cara meletakkan mesin langsung menembus dinding.
Gambar 2.15 Unit Indoor AC Split yang dipasang di dinding (Sumber : Prasasto Satwiko, 2004: 6)
2) Tipe paket pisah Tipe paket pisah dikenal sebagai tipe split (split type). Sesuai namanya, AC ini mempunyai dua bagian terpisah yaitu unit dalam ruang (indoor unit) dan unit luar (outdoor unit). Unit luar ruang berisi kipas, kompresor dan kondensor untuk membuang panas, sedangkan unit dalam ruang berisi evaporator dan kipas untuk mengambil panas dari udara dalam ruangan. Tipe terpisah ini dapat berupa tipe split tunggal (single split type, satu unit luar ruang melayani satu unit dalam ruang) dan dapat berupa tipe split ganda (multi split type, satu unit luar ruang melayani beberapa unit dalam ruang). Selain itu, berdasarkan pemasangannya tipe terpisah ini masih dibagi lagi menjadi : •
Tipe
langit-langit/dinding
(ceiling/wall
type);
indoor unit dipasang di dinding bagian atas. •
Tipe lantai (floor type); indoor unit diletakkan dilantai, berbentuk commit to user seperti almari.
REGISTA ASHARI SULISTYO
56
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
•
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Tipe kaset (cassete type); indoor unit dipasang dilangit-langit, menghadap ke bawah.
b.
AC Terpusat (Central AC) AC tipe besar yang dikendalikan secara terpusat untuk
melayani
satu
gedung
besar,
baik
yang
berpembagian ruang sederhana seperti toko grosir besar, maupun berpembagian ruang rumit seperti bangunan tinggi
perhotelan
dan
perkantoran.
AC
central
melibatkan sistem jaringan distribusi udara (ducting) untuk mengatur udara sejuk ke dalam ruang dan mengambil kembali untuk diolah kembali. Lubang tempat udara dari sistem AC yang masuk dalam ruangan disebut difuser, sedangkan lubang tempat udara kembali dari dalam ruangan ke jaringan disebut grill. Keuntungan dari AC terpusat yaitu mempunyai tingkat kenyamanan yang lebih baik, karena tersedianya ruangan khusus untuk menempatkan mesin AC. 2.9.2 Sistem Pencahayan (Lighting System) Pencahayaan adalah suatu penerangan yang digunakan untuk menerangi bangunan maupun ruangan. Pencahayaan merupakan faktor yang pokok dalam perencanaan suatu bangunan, karena apabila sistem dari pencahayaan itu kurang
baik maka dapat
membuat suasana bangunan / ruangan menjadi gelap, remangremang dan terang benerang. Oleh karena itu untuk perencanaan sistem pencahayaan ini harus disesuaikan dengan jenis bangunan / ruangan yang akan dibuat. Sebagai contoh adalah sistem pencahayaan di mall dan di cafe, di mall sistem pencahayaannya harus terang dan dapat menerangai secara maksimal bangunan / ruangan tersebut. Karena akan mempengaruhi barang yang diperdagangkan di mall tersebut. Sedangkan untuk di cafe mereka tidak membutuhkan suatu pencahayaancommit yang to terang, user karena untuk suasana di cafe
REGISTA ASHARI SULISTYO
57
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
biasanya membutuhkan penerangan yang agak remang-remang dan juga tidak terlalu gelap. Sehingga dari kedua contoh bangunan tersebut dapat disimpulkan bahwa penerangan pada setiap bangunan/ruangan itu tergantung atau sesuai kebutuhan dan jenis dari bangunan itu. Sistem pencahayaan dibagi lagi menjadi 2, yaitu : 2.9.2.1 Pencahayaan alami ( Natural Lighting ) Pencahayaan alami (natural lighting) adalah suatu sistem pencahayaan yang menggunakan sumber cahaya alam yaitu sinar matahari. Sifat dari sistem ini hanya sementara, artinya hanya pada waktu matahari terbit hingga tenggelam, jadi tidak dapat dimanfaatkan sepanjang hari. Fungsi dari adanya sistem pencahayaan alami adalah: a) Sumber cahaya diwaktu pagi hingga petang hari b) Menciptakan adanya cahaya pantul sebagai unsur estetik c) Memberikan cahaya yang sangat terang diwaktu pagi hingga sore hari Dari fungsi diatas dapat disimpulkan bahwa hanya pada waktu pagi hingga sore hari saja kita dapan memperoleh pencahayaan alami dari sinar matahari. Sehingga apabila malam telah tiba harus menggunakan bantuan lampu atau yang disebut dengan pencahayaan buatan. Menurut jenis pemakaiannya, sistem pencahayaan alami dibagi menjadi 2 yaitu : a) Sistem pencahayaan alami langsung (direct lighting) Sistem pencahayaan ini langsung diterima oleh tanpa ruangan tanpa adanya suatu penghalang. Cahaya ini langsung masuk ke dalam ruangan melalui jendela kaca maupun aksen sirkulasi cahaya yang lain seperti pintu, kaca-kaca commit tohias useryang terpasang di dinding sebagai
REGISTA ASHARI SULISTYO
58
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
unsur estetis maupun lubang-lubang dinding yang dimaksudkan untuk masuknya cahaya matahari. b) Sistem pencahayaan alami tak langsung (indirect ligthting) Sistem pencahayaan ini tidak langsung diterima oleh suatu ruangan tetapi merupakan cahaya pantul yang didapat dari sinar matahari. Sehingga sinar matahari yang datang lalu diterima oleh benda pemantul baru benda tersebut memantulkan cahayanya kedalam ruangan tersebut. Benda yang digunakan untuk memantulkan sinar matahari dapat berupa kaca, cermin, aluminium maupun benda-benda lain yang dapat memantulkan bayangan. Oleh karena itu hasil dari pantulan sinar matahari tadi dapat diolah maupun dibuat sebagai unsur estetis ruangan dengan melalui pemantulan tersebut. 2.9.2.2 Pencahayaan Buatan (artificial lighting) Sistem pencahayaan buatan (artificial lighting) adalah sistem pencahayaan yang menggunakan sumber cahaya buatan, seperti lampu, armature dan peralatan yang memendarkan cahaya. Sifat dari cahaya buatan juga sementara, karena hanya dipergunakan pada waktu malam hari saja sebagai sinar tambahan untuk menerangi suatu ruangan
/
bangunan.
Fungsi
dari
adanya
sistem
pencahayaan buatan ini adalah : a) Mendukung pencahayaan dalam ruangan yang tidak terjangkau pencahayaan di siang hari b) Digunakan bersama dengan natural light untuk mereduksi terang gelap sumber cahaya langit c) Menciptakan kondisi penerangan dalam ruang menurut aktifitas dan kebutuhan commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
59
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Dari fungsi tersebut dapat kita lihat bahwa cahaya buatan digunakannya sesuai dengan kebutuhan dan aktifitas orang yang berada di ruangan itu serta sebagai unsur penerang dimalam hari. Sumber dari cahaya buatan tadi adalah berupa energi listrik yang diubah menjadi sinar sehingga dapat menimbulkan cahaya. Pada
sistem
bangunan/ruangan
itu
pencahayaan
untuk
tiap-tiap
berbeda-beda
tergantung
pada
kebutuhan serta aktivitasnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dari pencahayaan itu adalah kuat penerangan sumber cahaya dan distribusi cahaya refleksi dinding dan plafon. Faktor lain yang mempengaruhi tingkat penghitungan terhadap kualitas pencahayaan adalah: a) Aliran Cahaya (F), adalah jumlah cahaya yang dipancarkan sumber cahaya setiap detik. b) Intensitas Cahaya (I), adalah aliran cahaya yang diemisikan setiap sudut ruang (pada arah tertentu) oleh sebuah sumber cahaya. c) Kuat Penerangan (E), adalah aliran cahaya per satuan luas. d) Luminansi (L), adalah intensitas cahaya per cm2 dari sumber cahaya yang terlihat atau pada bidang cahaya yang terkena. Untuk itu ada beberapa pertimbangan dalam perencanaan suatu penerangan pada artificial lighting , antara lain adalah : a) Distribusi cahaya b) Kekuatan penerangan rata-rata (E) yang disarankan berdasarkan jenis macam kegiatan, kondisi langit-langit dan dinding. c) Derajatcommit pemerataan kekuatan penerangan mendatar to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
60
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
d) Perbandingan tinggi dan jarak lampu e) Derajat kesilauan perlu diperhatikan, antara lain: 1) Terang sekitar ( lantai, dinding, plafon) tidak perlu kontras dengan bidang kerja, refleksi min 30% 2) Menghindari perletakan sumber cahaya penyebab glare 3) Menghindari sudut pantulan sumber cahaya f)
Kebutuhan titik lampu pada ruang, dimana dapat dicari dengan menggunakan rumus:
N= dimana:
E. A F .UF .LLF E = kuat penerangan (lux) A = luas ruangan (m2) F = arus cahaya tiap lampu (lm) UF= Utilisation Factor/koefisien pemakaian (tabel)
Data : - refleksi plafon & dinding (%) - indeks keruangan - sistem iluminasi lampu LLF = Light Loss Factor/faktor kerugian cahaya Kerugian cahaya dipengaruhi 2 faktor : 1.
faktor penurunan arus cahaya (depresi) lampu yang disebabkan oleh jenis, kualitas dan perawatan lampu
2.
faktor kebersihan lampu (0,85-0,96) Dari sistem tersebut dapat kita lihat bahwa cahaya
buatan digunakannya sesuai dengan kebutuhan dan aktifitas orang yang berada di ruangan itu serta sebagai unsur penerang dimalam hari. Sistem pencahayaan buatan tadi adalah berupa energi listrik yang diubah commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
61
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
menjadi sinar sehingga dapat menimbulkan cahaya. Contoh sumber cahaya yang dihasilkan adalah: a) Lampu Pijar (incandescent) Lampu pijar terdiri dari tiga pokok yaitu basis, filamen (benang pijar) dan bola lampu. Besarnya
aliran
cahaya
(fluks
cahaya)
yang
dihasilkan oleh lampu pijar yang sedang menyala tergantung
pada
suhu
filamennya.
Dengan
memperbesar input tenaga, suhu filamen meningkat, radiasi bergeser ke arah gelombang cahaya lebih pendek dan lebih banyak cahaya tampak lebih putih. Pengendalian lampu pijar sebagai sumber cahaya umumnya dengan melapisi bola lampu dengan maksud mendifuskan cahaya sehingga diperoleh cahaya. Jenis lampu ini mempunyai keuntungan dan kerugian, yaitu : Keuntungan : 1) Ukuran filamen kecil, maka sumber cahaya dapat
dianggap
sebagai
titik
sehingga
pengaturan cahaya mudah. 2) Perlengkapan
sangat sederhana dan dapat
ditangani dengan sederhana pula 3) Pemakaian sangat luwes dan biaya awal rendah 4) Tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban 5) menampilkan warna-warna dengan sangat bagus Kerugian : 1)
Lumen per watt (efikasi) rendah
2) Umur pendek (750 – 1000 jam), makin rendah watt makin pendek umurnya 3) Untuk negara tropis, panas dari lampu akan menambah beban AC commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
62
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
4) Warna cenderung hangat (kemerahan), secara psikologis akan mambuat suasana ruang kurang sejuk b) Lampu Fluorescent Bentuk lampu ini dapat berupa tabung (tube lamp) maupun bola. Lampu jenis ini merupakan salah satu lampu pelepas listrik yang berisi gas air raksa
bertekanan
rendah.
Lampu
fluorescent
generasi terbaru penggunaan listriknya semakin efisien (mencapai 80 lumen per watt) dan distribusi speltralnya (pancaran panjang gelombang cahaya) mendekati grafik kepekaan mata, sehingga tidak terjadi penyimpangan warna. Jenis lampu ini mempunyai keuntungan dan kerugian , yaitu : Keuntungan : 1)
Efikasi (lumen per watt) tinggi
2) Awet (umur panjang), hingga 20.000 jam (dengan asumsi lama penyalaan 3 jam setiap penyalaan). Makin sering dihidup matikan, umur makin pendek 3) Bentuk lampu memanjang menerangi area lebih luas 4) Untuk penerangan yang tidak menghendaki bayangan,
lampu
flourescent
lebih
baik
dibandingkan dengan lampu pijar 5) Warna cahaya yang cenderung putih-dingin menguntungkan untuk daerah tropis lembab karena secara psikologis akan menyejukkan ruangan. Kerugian : 1) Output cahaya terpengaruh oleh suhu dan kelembaban commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
63
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
2) Tidak mudah mengatur intensitas cahayanya dengan dimmer 3) Warna
keputihan
cenderung
tidak
alami,
terutama untuk warna kulit 4) Kecerobohan
pemasangan
balas
sering
menimbulkan bunyi dengung yang mengganggu dan melelahkan 5) Menimbulkan efek cahaya yang bergetar pada arus bolak-balik (ac), sedangkan pada lampu flourescent arus searah (dc) efek ini tidak tampak 6) Efisiensi lampu akan meningkat bila suhu dipertahankan tidak lebih dari 40oC.
Gambar 2.16 Lampu Flourescent (Sumber : Prasasto Satwiko, 2004 : 71 )
c) Lampu HID (High-Intensity Discharge Lamps) Cahaya melalui
uap
dihasilkan zat
oleh
logam.
lecutan listrik
Lampu
mercury
menghasilkan cahaya dari lecutan listrik dalam tabung kaca atau kuarsa berisi uap merkuri bertekanan tinggi. Efikasinya antara 40 – 60 lm/watt. Dibutuhkan waktu antara 3 – 8 menit (untuk menguapkan
merkuri)
sebelum
menghasilkan
cahaya maksimal. Karena itu disebut lampu metalhalida. Jenis lampu ini mempunyai keuntungan dan kerugian: Keuntungan : to user commit
REGISTA ASHARI SULISTYO
64
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
1) Kecuali lampu mercury (yang kualitas cahayanya lebih baik dari lampu pijar), efikasi lampu HID jauh lebih
tinggi
dibandingkan
lampu
pijar
dan
fluorescent 2) Lebih awet dari lampu pijar dan kadang-kadang lebih awet dari flourescent juga 3) Pendistribusian cahaya lebih mudah daripada lampu fluorescent 4) Biaya operasional sangat rendah 5) Tidak seperti lampu flourescent, lampu HID tidak terpengaruh oleh variasi suhu dan kelembaban lingkungannya. Kerugian : 1) Biaya awal sangat tinggi 2) Seperti halnya dengan lampu flourescent, lampu HID butuh balas yang dapat mengeluarkan suara mengganggu 3) Lampu membutuhkan waktu sekitar 8 menit untuk bersinar secara penuh 4) Beberapa dapat mengeluarkan cahaya ungu-ultra yang membahayakan kesehatan 5) Lampu HID hanya cocok untuk ruangan, dengan ketinggian langit-langit sedang (3-5 m) hingga tinggi (>5 m).
Gambar 2.17 Lampu HID (High-Intensity Discharge Lamps) (Sumber : Prasasto Satwiko, 2004 : 71 )
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
65
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Berdasarkan pendistribusian cahaya terdapat 5 sistem penerangan
(iluminasi) yang masing-masing berbeda
sifat, karakter dan pengaruh distribusi cahayanya. Lima sistem tersebut meliputi : 1) Sistem pencahayaan langsung ( direct lighting ) Sistem iluminasi ini 90% hingga 100% cahaya mengarah langsung ke obyek yang diterangi. Oleh karena itu sistem ini mengakibatkan : a) penyinaran efektif b) menimbulkan kontras dan bayangan c) terjadi silau, baik langsung dari sumber cahaya maupun akibat cahaya pantulan. 2) Sistem pencahayaan setengah langsung ( semi direct lighting ) Pada sistem iluminasi ini, 60% sampai 90% cahaya mengarah pada obyek yang diterangi dan cahaya selebihnya menerangi langit-langit dan dinding yang juga memantulkan cahaya karena obyek tersebut. 3) Sistem iluminasi difus ( general diffuse lighting ) Sistem iluminasi difus jika 40% sampai 60% cahaya diarahkan pada obyek dan sisanya menyinari langit-langit dan dinding, yang juga memantulkan cahaya kearah obyek tersebut. 4) Sistem pencahyaan setengah tak langsung ( semi indirect lighting) Pada prinsipnya sistem ini merupakan kebalikan dari sistem setengah langsung. Sistem setengah tak langsung 60% hingga 90% cahaya diarahkan pada langit-langit dan dinding, sisanya diarahkan langsung ke obyek. Karena sebagian besar cahaya mengenai bidang kerja, berasal dari pantulan langit-langit dan dinding. Maka dapat dikatakan commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
66
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
cahaya yang datang berasal dari segala arah, sehingga bayangan relatif tidak tampak dan silau dapat diperkecil. 5) Sistem iluminasi tidak langsung ( indirect lighting ) Pada sistem ini 90% hingga 100% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding. Oleh karena keseluruhan cahaya yang menyinari obyek pada bidang kerja merupakan cahaya pantulan segala arah dari langit-langit dan dinding, maka mengakibatkan: a) penyinaran tidak efektif b) tidak ada kontras dan relatif tidak menimbulkan bayangan c) tidak menyilaukan
2.9.3 Sistem Akustika Sistem Akustik (acoustics system) adalah suatu sistem yang digunakan
untuk
mengatur
tingkat
kebisingan
suatu
bangunan/ruangan. Dalam suatu perencanaan bangunan publik sistem akustik juga salah satu faktor yang harus diperhatikan, karena apabila sistem akustik itu tidak baik ataupun tidak ada maka kita akan merasa kurang nyaman bila berada di ruangan tersebut. Sehingga segala aktifitas yang berada dalam bangunan/ruangan tersebut akan merasa terganggu. Untuk itu kita juga harus memperhatikan pula dimana letak bangunan itu berada apakah dekat jalan umum, pabrik, sekolah maupun bangunan-bangunan yang mengeluarkan suara yang bising. Sehingga kita dapat juga menyesuaikan tingkat kebisingan dari lingkungan sekitar dengan ruangan yang kita tempati. Apabila lingkungan disekitar kita terlalu ramai dan bising berarti kita harus menyesuaikan juga dengan bahan akustik yang dapat meredam suara-suara bising dari luar ruangan. Menurut tempatnya akustik dibedakan menjadi 2 jenis akustik : commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
67
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
2.9.3.1 Akustik Ruang Akustik ruang dalam arsitektur merupakan perencanaan dan perancangan ruang dengan memperlihatkan sumber bunyi yang mengganggu ruangan. Gelombang bunyi akan menyebar luas dari sumbernya hingga memenuhi batasanbatasan ruang, dimana secara umum beberapa energi bunyi tersebut akan dipantulkan kembali ke ruangan, sebagian diantaranya diserap dan dipindahkan melalui kisi-kisi bidang yang membatasinya. Dalam perancangan desain akustik sebuah ruangan ada beberapa faktor yang seharusnya kita perhatikan untuk mendapatkan tingkat kenyamanan akustik, diantaranya adalah: a) Bentuk bidang pembatas ruang yaitu dinding, lantai ataupun langit-langit b) Bahan bidang pembatas ruang, terutama untuk mengenal karakter bahan yang kita akan pergunakan dalam ruang tersebut perlu untuk dimengerti. Secara umum bahan dibedakan menjadi 2, yaitu: 1) Penyerap nada-nada tinggi yaitu bahan-bahan yang mengandung banyak hawa udara atau pori-pori lembut. Misalnya serabut gelas, serabut kayu, serabut kelapa, merang jerami dan bahan sintetis berbentuk busa seperti novolan, stiropor, moltopren dan batu apung, vermikulit perlit dan sebagainya. 2) Penyerap nada-nada menengah dan rendah penyerap (gelombang
nada-nada panjang)
menengah bekerja
dan
rendah
pada
prinsip
pengubahan energi bunyi ke energi mekanis, yaitu gerak getaran suatu selaput, membran atau pelat yang relatif tipis tetapi padat dan karenanya bisa commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
68
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
bergetar secepat mungkin sehingga banyak energi bunyi diubah menjadi getaran selaput / resonator. c) Memperhatikan metode konstruktif pemasangan bahan, yaitu pemasangan pelat-pelat akustik yang tepat. Misalnya absorptive material, anspace gypsumboard dan furring. d) Memberi isolasi dinding, isolasi ini terbagi dalam dua bentuk konstruksi yaitu : 1) Dinding berlapis tunggal Dapat direncanakan dengan tergantung 3 faktor: a)
Volume dinding dan beratnya
b) Jumlah pori-pori didalamnya (kepadatan) c) Kekakuan lentur 2) Dinding berlapis majemuk Lazimnya terdiri dari 2 lapisan luar dengan lapisan perantara
ditengahnya.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi kemampuan isolasi adalah : a) Kepadatan dan berat bahan setiap lapisan b) Derajat kekakuan bahan dalam hubungan c)
Kemampuan resonansinya
d) Jarak antar kedua lapisan luar
2.9.3.2 Akustik Lingkungan Akustik lingkungan merupakan suatu akustik untuk perpindahan bunyi dari suatu ruang ke ruang lain dalam penanganan bunyi dari elemen-elemen bangunan, terutama desain yang memperhatikan ruang majemuk dalam bangunan seperti flat sekolahan ataupun rumah sakit. Ada beberapa hal yang berhubungan dengan akustik lingkungan, antara lain: a) Mekanisme Sound Generation Bunyi dapat menyebar dalam bangunan lewat udara maupun commit strukturtobangunan. Mekanisme penghasil bunyi user
REGISTA ASHARI SULISTYO
69
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok umum. Kelompok
pertama
terdiri
dari
sumber
yang
menghasilkan bunyi secara langsung ke udara. Isolasi terhadap bunyi semacam ini disebut isolasi bunyi udara (air borne sound insulition). Kelompok kedua terdiri dari sumber yang muncul secara langsung pada struktur bangunan biasanya dengan pengertian dari dampak atau getaran
peralatan
tersebut.
Jenis
kebisingan
ini
merupakan kombinasi dari bunyi hawa udara dan dampak kebisingan oleh akibat-akibat perpindahan bunyi yang dihasilkan. Isolasi terhadap bunyi semacam ini dinamakan
isolasi
dampak
bunyi
(impact
sound
insulation). b) Sound Insulation dari elemen bangunan Metode yang dipakai untuk meminimize kebisingan didalam bangunan baik yang ditimbulkan oleh airborne sound ataupun struktur borne sound dapat ditempuh oleh beberapa cara. Dengan mengetahui, sumber bunyi, karakter perjalanan bunyi, perambatannya dan pengaruh yang ditimbulkan dalam ruang maupun bangunan secara makro dilingkungan site, maka
kita
perlu
untuk
mempertimbangkan
aspek
pengendalian kebisingan tersebut dalam konsep perencanaan interior sistem yang baik.
2.9.4 Sistem Keamanan Sistem pengamanan terhadap kegiatan yang berlangsung menggunakan sistem sekuriti, CCTV ( Closed Circuit Television ) dan Heavy duty door contact (sensor yang dipasang pada pintu). CCTV (Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk memonitor suatu ruang melalui layar televisi/monitor, yang menampilkan gambar daritorekaman kamera yang dipasang pada commit user
REGISTA ASHARI SULISTYO
70
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
setiap sudut ruangan (biasanya tersembunyi) yang diinginkan oleh bagian keamanan. Semua kegiatan dapat dimonitor di ruang khusus. Pada sistem pengamanan terhadap fisik bangunan berupa pengamanan terhadap bahaya kebakaran. 2.9.4.1 Sistem pengamanan terhadap bahaya kebakaran adalah : a) Sistem pendeteksi awal -
Smoke detektor. Alat ini bekerja bila suhu mencapai 700C.
-
Fire alarm system. Alarm yang otomatis akan berbunyi jika ada api atau panas pada suhu 1350C 1600C
b) Fire estinguisher c) Sprinkler Penempatan titik – titik sprinkler harus disesuaikan dengan standar yang berlaku dalam kebakaran ringan. Setiap sprinkler dapat melayani luas area 10-20 m dengan ketinggian ruang 3m. Ada beberapa cara pemasangan sprinkler seperti dipasang di bawah plafon atau di pasang pada dinding. Kepala sprinkler yang dipasang dekat dinding, harus mempunyai jarak tidak boleh lebih dari 2,25 m dari dinding. d) Hidrant Kebakaran
Gambar 2. 18 Fire estinguisher dan Hidrant Kebakaran (Sumber : www.webdesign.com)
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
71
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Hidrant kebakaran adalah suatu alat untuk memadamkan kebakaran yang sudah terjadi dengan menggunakan alat baku air. Dalam usaha memadamkan kebakaran selain api faktor utama yang harus diperhatikan adalah asap. Untuk mancegah mengalirnya asap kemana-mana diperlukan alat-alat seperti : a) Fire damper Alat untuk menutup pipa ducting yang mengalirkan udara supaya asap dan api tidak menjalar kemanamana. Alat ini bekerja secara otomatis, kalau terjadi kebakaran akan segera menutup pipa-pipa tersebut. b) Smoke & heat ventilating Alat
ini
dipasang
pada
daerah-daerah
yang
menghubungkan udara luar. Kalau terjadi kebakaran, asap yang timbul segera dapat mengalir keluar, sehingga para petugas pemadam kebakaran akan terhindar dari asap-asap tersebut. c) Vent & exhaust Dipasang di depan tangga kebakaran yang akan berfungsi menghisap asap yang akan masuk pada tangga yang akan dibuka pintunya. Dapat pula dipasang di dalam tangga, secara otomatis berfungsi memasukkan udara untuk memberikan tekanan pada udara di dalam ruang tangga. 2.9.5.2 Sistem keamanan dari ancaman kejahatan manusia Sistem keamanan dari ancaman kejahatan manusia (pencurian) diterapkan dengan sekuriti, CCTV (Close Circuit Television) dan Heavy duty door contact (sensor yang dipasang pada pintu). commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
72
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
BAB III KAJIAN LAPANGAN
3.1 LATAR BELAKANG Total Buah adalah suatu tempat usaha untuk menangkap potensi usaha penjualan berbagai macam buah dan sayur dengan kualitas tinggi. Total Buah berfungsi sebagai tempat untuk menjual segala macam jenis buah dan sayuran organik dan pengunjung sekaligus dapat menikmati bermacam menu makanan di dalam café yang terdapat di dalamnya.
3.2 LOKASI Lokasi Total Buah di Jalan Wortel Monginsidi no 52, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kelebihan dari toko ini letaknya di jalan raya sehingga mudah terlihat oleh orang-orang.
3.3 KAPASITAS DAN LUASAN Luas bangunan total kurang lebih 120 m2, dan dapat menampung sekitar 85 orang.
3.4 OPERASIONAL •
Jam operasional: jam 08.00- 21.00 WIB
•
Target market: anak–anak hingga dewasa
•
Sistem pelayanan di toko ini adalah counter service store (pengunjung dilayani oleh pelayan toko, pengunjung bisa memilih barang secara langsung dan yang diinginkan dapat diambilkan oleh pelayan toko).
3.5 ELEMEN PEMBENTUK RUANG •
Dinding Dinding dicat warna krem, coklat tua. Keramik glossy berukuran 20x10 cm berwarna krem, dinding batu bata tanpa finishing, juga commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
73
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
pengaplikasian panel-panel kayu. Selain itu salah satu dinding menggunakan kaca dengan tujuan memperluas ruangan. •
Lantai Lantai keramik doff berukuran 40X40 cm berwarna krem (di dalam), keramik coklat doff bertekstur berukuran 30X30 cm.
•
Ceiling Plafon gypsum dicat krem dan putih. Ada penurunan plafon dengan pemasangan lampu flourescent.
•
Pencahayaan Pencahayaan menggunakan lampu gantung, lampu PL, dan lampu TL warna oranye.
•
Penghawaan Penghawaan menggunakan AC Split.
•
Furniture 1) meja kasir (kayu di finishing hpl) 2) kursi I (kayu finishing stainless, dan multiplex dan spon dilapisi kulit warna krem) 3) meja II (kayu finishing duco glossy warna krem dan stainless) 4) display I (meja display tempel, finishing hpl motif kayu) 5) display II (meja display kayu un finishing)
•
Akustik Menggunakan speaker untuk mendengarkan lagu.
•
Sistem Keamanan 1) Keamanan kriminal: jika malam hari ada rolling door aluminium. 2) Keamanan kebakaran ada tabung pemadam kebakaran.
3.6 SIRKULASI Sirkulasi baik karena pengunjung diarahkan untuk memilih apa yang akan dibeli baru membayar (letak kasir di bagian dalam ruangan, tidak dekat pintu masuk). commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
74
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
3.7 DATA NON FISIK a. Ruangan yang ada: area kasir, area store, area cafe, dan dapur. b. Struktur organisasi
Pimpinan bertugas untuk mengawasi kinerja karyawan, mutu pelayanan karyawan, dan mengawasi keuangan. Pimpinan di total buah hanya satu orang. Supervisor bertugas untuk membantu pimpinan mengawasi kinerja karyawan dan mutu pelayanan karyawan. Supervisor terdiri dari satu orang. Kasir bertugas menerima pembayaran yang akan dibeli pembeli atau melayani pembeli. Kasir terdiri dari 2 orang. Staf gudang bertugas di gudang untuk mengganti dan mengambil buah untuk penjualan atau mengisi stok buah yang berkurang dan habis didalam store. Staf penyotiran bertugas menyortir buah dan sayuran pada area store, buah dan sayur yang sudah layu atau tidak segar diganti dengan yang baru. Finishing Office boy bertugas menjaga kebersihan di dapur maupun di area toko dan kafe. Office boy terdiri dari empat orang.
3.8 PENGGUNA RUANG a. Karyawan: 20 orang pegawai. b. Pengunjung: kelompok orang yang datang untuk berbelanja buah dan sayur, juga dapat menikmati makanan yang dijual dicafe. commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
75
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
3.9 AKTIFITAS a. Pengunjung: memilih buah dan sayur yang akan dibeli, membayar buah dan sayur, pengunjung juga bisa menikmati makanan yang disediakan dicafe. b. Karyawan store: melayani pengunjung yang membeli buah dan sayur organik, dengan menimbang dan membungkus buah dan sayur. Toko ini memiliki 2 shift pada pegawainya. Pertama, 08.00-17.00 WIB. Kedua, 13.00-21.00 WIB.
3.10 DISPLAY Toko ini meletakkan buah dan sayur yang dijual (dengan menyortir terlebih dahulu) pada display-display sesuai dengan jenis buah. Untuk buah dan sayuran yang telah dikemas juga diletakkan pada display tempel. Agar buah dan sayur yang diletakkan di display tidak layu atau agar kelihatan fresh, pada beberapa display mempunyai pendingin, juga suhu pada ruangan store bersuhu 10-20oC. Penyortiran buah juga dilakukan agar buah dan sayur yang dijual terjamin kwalitasnya.
3.11 DOKUMENTASI
Gambar 3.1 Bangunan luar dan cafe total buah Sumber: Hasil survey pribadi, 2012
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
76
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Gambar 3.2 Display penjualan dan suasana interior Sumber: Hasil survey pribadi, 2012
Gambar 3.3 Display buah Sumber: Hasil survey pribadi, 2012
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
77
LA P O R A N
perpustakaan.uns.ac.id
T U G A S
A K H IR digilib.uns.ac.id
Gambar 3.4 Interior Total Buah Sumber: Hasil survey pribadi, 2012
Gambar 3.5 Display buah Sumber: Hasil survey pribadi, 2012
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PROGRAMING
4.1 ANALISA EXISTING 4.1.1 Asumsi Lokasi Pemilihan lokasi sangat berkaitan dengan perancangan, lokasi yang ramai dan cukup padat serta merupakan salah satu pusat kegiatan yang ada di kota Surakarta sehingga setiap orang dapat dengan mudah menjangkau tempat ini, sehingga perancangan interior ini diharapkan mampu memberikan segala kebutuhan serta kepentingan dan dapat memberikan kenyamanan walau berada pada sebuah lokasi yang tergolong padat. Proyek perancangan interior Tropical Fruit Center mengambil lokasi di Jln Mowardi dengan bersebelahan di Jln Yosodipuro Surakarta. Adapun alasan pemilihan tapak dan bangunan karena kawasan ini merupakan kawasan yang banyak dikunjungi oleh masyarakat, merupakan daerah yang padat aktifitas masyarakat, karena berdekatan dengan 2 mall yang terkenal di Surakarta. Selain itu, hal ini karena sebagai kota yang mempunyai perkembangan yang pesat, Surakarta adalah kota yang sedang berkembang.
Di
Surakarta
belum
tersedianya
wadah
untuk
mengkonsumsi dan menjual buah segar dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung untuk memperkenalkan fungsi dan manfaat buah tropis, maka dibangunya Tropical Fruit Center. Manfaat dan kegunaan yang dapat diperoleh dari Tropical Fruit Center masyarakat dapat lebih mengenal dan tertarik untuk mengkonsumsi buah-buahan dimana sebagian besar masyarakat Surakarta yang membutuhkan suasana rileksasi yang menyegarkan.
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
79
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.1 Lokasi perancangan Tropical Fruit Center
(Sumber: http://www.surakarta.com)
4.1.2 Potensi Lingkungan Alasan memilih tempat tersebut adalah : a. Pertimbangan Capaian Perancangan Tropical Fruit Center ini diasumsikan berada di daerah Surakarta. Adanya lokasi yang berada strategis tepat sebelah timur Jln Muwardi dan sebelah selatan Jln Yosodipuro, sehingga diharapkan dengan adanya lokasi yang letaknya menguntungkan ini dapat dicapai oleh penduduk setempat karena daerah ini merupakan salah satu kegiatan padat karena bersebelahan dengan 2 pusat perbelanjaan dikota Surakarta. b.
Pertimbangan Teknis Lahannya cukup luas untuk area bangunan yang diperlukan dan untuk area parkir, sehingga area ini sangat mendukung untuk perancangan Tropical Fruit Center tersebut.
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4.2 PROGRAMING 4.2.1 Status Kelembagaan Status kelembagaan pada perencanaan dan perancangan desain interior ini adalah lembaga atau usaha yang dimiliki oleh pihak swasta yang dikelola sendiri. Usaha ini memberikan bentuk store bagi pengunjung yang disesuaikan dengan fungsinya sebagai tempat penjualan buah-buahan tropis dan menyediakan informasi sekitar manfaat dan fungsi buah bagi kesehatan tubuh dan macam-macam produk makanan dengan bahan dasar buah bagi masyarakat awam yang tertarik dengan buah-buah tropis pada umumnya sehingga kesan edukatif dapat diterima para pengunjung.
4.2.2 Struktur Organisasi Pengelola/Pimpinan
Manajer
Sekretaris/Administrasi
Kepala Bagian Operasional
Kepala Bagian Perlengkapan
staf mini library
recepsionist
staf audio visual
security
staf store
cleaning service
staf healthy bar staf workshop staf seed shop staf gudang Skema 4.1 Struktur Organisasi Tropical Fruit Center (Sumber: Pemikiran commit to user Penulis 2010)
REGISTA ASHARI SULISTYO
81
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4.2.3 Spesifikasi Kerja 1. Manager - bertanggung jawab atas bangunan secara keseluruhan - mengembangkan Tropical Fruit Center melalui pengadaan program-program acara yang mendukung - menerima dan memeriksa laporan dari tiap bagian 2. Sekretaris/Administrasi - bertanggung jawab atas keperluan surat menyurat dengan pihak lain - pengarsipan - mengorganisasi kegiatan rapat dan acara-acara perusahaan - mengurus administrasi perusahaan 3. Kepala Bagian Operasional - mengawasi kerja pada staff operasional - mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan kelangsungan perusahaan dengan manager - bertanggung jawab atas operasional perusahaan 4. Staf Galery - membantu pengunjung yang membutuhkan informasi mengenai buku yang ada - bertanggung jawab atas pengembalian dan peminjaman buku - pengarsipan buku - bertanggung jawab atas pengadaan buku baru dan pemeliharaan buku lama 5. Staf Audio Visual - bertanggung jawab atas audio visual secara keseluruhan - bertanggung jawab atas acara-acara yang diadakan di ruang audio visual 6. Staf Store - bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan sarana store - menyiapkan segala keperluan untuk pameran dan penjualan - melayani pengunjung yang informasi dan bantuan commit to membutuhkan user
REGISTA ASHARI SULISTYO
82
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Staf Healthy Bar - melayani pengunjung yang makan dan minum - menyiapkan dan menyajikan makanan dan minuman 8. Staf Gudang - Bertanggung jawab atas barang yang masuk ke gudang - Bertanggung jawab atas penyortiran buah dan sayur yang akan dijual 9. Security - mengawasi keamanan bangunan - menjaga bangunan di malam hari 10. Cleaning Service - bertanggung jawab atas kebersihan secara keseluruhan 4.2.4 Sistem Operasional Sistem operasional yang dimaksudkan dalam hal ini adalah waktu atau jam operasional dari Tropical Fruit Center yang terdiri dari : Tropical Fruit Center buka setiap hari, jam operasional yaitu : -
Hari Senin-Jumat 09.00-21.00 WIB
-
Hari Sabtu-Minggu 09.00-22.00 WIB
Sistem kerja karyawannya dibagi menjadi 2 shift kerja, yaitu : -
Shift 1 masuk pukul 09.00-15.00 WIB
-
Shift 2 masuk pukul 15.00-21.00 WIB
4.3 PROGRAM KEGIATAN 4.3.1 Kegiatan Tropical Fruit Center Program kegiatan yang diwadahi berupa: 1. Kegiatan Jasa Kegiatan Jasa ini dengan adanya bagian restoran dan shop yang ada di dalamnya dimana tersedia berbagai macam buah-buahan tropis, dan menu masakan yang terdapat di Tropical Fruit Center. 2. Kegiatan informasi Kegiatan informasi yang dilakukan dengan adanya Lobby untuk memperkenalkan manfaat commit todan userfungsi dari buah-buahan tropis
REGISTA ASHARI SULISTYO
83
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan menambah informasi tentang macam-macam produk dengan bahan buah tersebut yang di kemas dengan penyelesaian ruang yang atraktif sehingga dapat menarik para pengunjung untuk datang. 3. Kegiatan Edukasi Merupakan sarana pembelajaran tentang produk dari buah yang difokuskan pada proses pengolahan buah-buahan menjadi produk makanan, sehingga selain hiburan, kesan edukasi juga di dapat pada bangunan ini. 4. Kegiatan Entertaiment Kegiatan ini dirancang dengan cara mengemas produk maupun dari penyelesaian interiornya, sehingga bisa menarik para pengunjung dengan adanya desain maupun penyelesain interior yang kreatif dan edukatif.
Berdasarkan macam kegiatan yang diwadahi, terdapat 3 kelompok kategori pengguna bangunan, yaitu :
4.3.2 Pola Kegiatan Pengelola Menerima Tamu
Datang
Absen
Kerja
Lavatory Rapat Makan
Pulang
Selesai
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
84
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pengunjung
Datang
Store Open Kitchen Restoran Bar
Galery
Lavatory Pulang
Selesai
Karyawan Datang
Absen
Menjalankan tugas
Galery
Menerima Tamu Memberi informasi
Store
Melayani tamu Menjaga kasir
Lavatory Makan
Open Kitchen
Masuk ke kitchen Mempraktekkan proses
Bar & Resto
Melayani tamu Menjaga kasir
Pulang
Istirahat
Selesai
Skema 4.2 Pola Kegiatan Tropical Fruit Center (Sumber: Pemikiran Penulis 2010)
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
85
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4.4 ANALISA KEBUTUHAN RUANG a. Kelompok Pengunjung AKTIVITAS
KEBUTUHAN RUANG
Mencari informasi Membeli buah-buahan Kebutuhan konsumsi Aktivitas pribadi
Lobby Store Resto Toilet
Tabel 4.1 Analisa Kebutuhan Ruang Pengunjung (Sumber: Analisa Penulis 2011)
b. Kelompok staff pengelola AKTIVITAS
KEBUTUHAN RUANG
Administrasi
Kantor
Persiapan
Loker
Rapat, koordinasi
R. Karyawan
Penyimpanan Barang
R. Gudang
Penyiapan makanan
Dapur
Kebutuhan konsumsi
Pantry
Memberikan informasi
Lobby
Memberikan Penawaran
Store
Pelayanan
Resto
Healty bar
Toilet
Mushola
Aktivitas pribadi
Tabel 4.2 Analisa Kebutuhan Ruang Staff/ Pengelola (Sumber: Analisa Penulis 2011)
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
86
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4.5 FASILITAS RUANG a. Fasilitas Pelayanan dan Penjualan 1) Lobby 2) Store a) Counter Cashier b) Ordering Area 3) Resto a) Dining Area c) Counter Cashier d) Lavatory e) Healty Bar b. Fasilitas Pengelolaan 1) Office a) Direktur room b) Staff Area c) Pantry d) Lavatory e) Mushola 2) Mechanical & Electrical Room a) R. Maintenance b) Gudang penyimpanan c) Gudang Penerimaan
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
87
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4.6 BESARAN RUANG Besaran ruang pendidikan desain interior disesuaikan menurut kebutuhan dan standart yang telah ditetapkan berdasarkan ukuran : HD
: Dimensi Manusia dan Ruang Interior
DA
: Data Arsitek
Ruang
Keterangan
Standart
Luas
Literatur Gallery
Gambar 4.1 Zona Sirkulasi Sumber : Panero, 2003, hal 33
Gambar 4.2 Lebar Lintasan Publik Utama Sumber : Panero 2003, hal 201
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
88
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
RUANG
Lobby
KETERANGAN
STANDART
Ruang informasi tentang manfaat dan fungsi buah, juga memperkenalkan produk dari bahan buah. Kapasitas 120 orang Standart : 0.9 m²/orang Luas : 120 x 0.9 = 108 m² (Asumsi)
LUAS
HD 108 m2
Sebagai tempat untuk
Store
menjual buah tropis. Kapasitas 20% dari jumlah pengguna bangunan per hari = 240 orang Standart : 0.9 m²/orang Luas : 240 x 0.9 = 216 m² (Asumsi)
HD 216 m
2
Gambar 4. 3 Besaran ruang ergonomi retail store (Sumber : Human dimention hal 205)
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
89
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
RUANG
KETERANGAN
STANDART
LUAS
Resto
Area relaksasi, area makan. Restoran dilengkapi dengan bar, open kitchen, dan pantry. Kapasitas : 120 orang 2 Standar : 2 m / orang Luasan : 120 x 2 m2 = 240 m2 Flow : 25 % x 240 m2 = 60 m2 Luas : 463 m2 + 60 m2 = 523 m2
HD
523 m2
Gambar 4.4 Besaran ruang ergonomi Restoran (Sumber : Human dimention)
Office
sirkulasi 12 orang = (1.25x12) + (1.25x12x25%) jumlah= 15+3.75 = 18.75 furniture meja kerja = (1.524x0.8)x12 = 14.63 kursi kerja = (0.5x0.5) x 12 = 3 total = 14.63 + 3= 17.63 toleransi = 25% x 17.63 = 4.4 total furmiture = 17.63+4.4 = 21 jadi = 18.75 + 21 = 39.75 toleransi barang = 25%x39.75 = 9.93 kebutuhan ruang = 39.75 + 9.93 = 49.68m2
HD
49.68 m2
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
90
perpustakaan.uns.ac.id
R. Rapat
R.Seminar
R. Karyawan
digilib.uns.ac.id
Berfungsi sebagai tempat rapat dan diskusi kerja. Kapasitas : 20 orang Standar : 0,8 m2 Luasan : 20 x 0,8 m2 = 16 m2 Flow : 10% x 16 = 1.6 m2 2 2 Luas :24.6 m + 1.6 m = 2 26.2 m dimaksimalkan 2 menjadi 26 m sirkulasi 40 orang = (1.25x40) + (1.25x40x25%) jumlah= 50+12.5 = 62.5 kursi = (0.5x0.5) x 40 = 10 total = 62.5 + 10= 72.5 toleransi = 25% x 72.5 = 18.12 total furmiture = 72.5+18.12 = 90.62 jadi = 62.5 + 90.62 = 153.12 toleransi ruang= 25% x 153.12= 38.28 kebutuhan ruang = 18.12 + 38.28 = 56.4 m2 Berfungsi sebagai tempat persiapan dan istirahat karyawan, dilengkapi dengan dapur, maintenance, ruang makan. Kapasitas : 80 orang Standar : 0,8 m2 2 Luasan : 80 x 0,8 m = 2 64 m Flow : 10% x 64 = 2 6.4 m Luas : 64 m2 + 6.4 m2= 70.7 m2 dimaksimalkan 2 menjadi 71 m
HD
26 m2
HD
56.4 m2
HD
71 m2
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
91
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.5 Besaran ruang ergonomi Office (Sumber : Human Dimention)
Toilet pengunjung
Toilet pengelola
sirkulasi 10 orang = (1.25x10) + (1.25x10x25%) jumlah = 12.5 + 3.125 = 15.6 furniture wastafel = (0.55x0.5)x 5 = 1.37 closet = (0.62x0.6)x10 = 3.7 total = 1.37+3.7= 5.07 toleransi = 25% x 5.07 = 1.27 total furmiture = 5.07 +1.27 = 6.34 jadi = 15.6 + 6.34 = 21.94 toleransi barang = HD 25%x21.94= 5.48 kebutuhan ruang = 21.94 + 5.48= 27.42 m2 sirkulasi 6 orang = (1.25x6) + (1.25x6x25%) jumlah= 7.5 + 1.875 = 9.375 furniture wastafel = (0.55x0.5)x 4 = 1.1 closet = (0.62x0.6)x4 HD = 1.488 total = 1.1+1.488= 2.588 toleransi = 25% x 2.588= 0.647 total furmiture = 2.588 +0.65 = 3.24 jadi = 9.375 + 3.24 = commit to user 12.62
REGISTA ASHARI SULISTYO
27.45 m2
15.80m2
92
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
toleransi barang = 25%x12.62= 3.155 kebutuhan ruang = 12.62 + 3.155= 15.77 m2
Gambar 4.6 Besaran ruang ergonomi Toilet (Sumber : Human Dimention)
Mushola
Gudang
Berfungsi sebagai tempat ibadah yang berada didalam bangunan. Kapasitas : 10 orang Standar : 0,8 m2 Luasan : 10 x 0,8 m2 = 2 8m Flow : 10% x 8= 0.8 2 m Luas : 8 m2 + 0.8 m2= 2 8.8 m dimaksimalkan 2 menjadi 9 m Berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan penerimaan buah. Kapasitas 10% dari jumlah pengguna bangunan per hari = 35 orang Standart : 2 m²/orang Luas : 35 x 2 = 70 m² (Asumsi)
JUMLAH Dibulatkan menjadi
HD
9 m2
HD
70 m
2
1172.33 m2 1170 m2
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
93
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4.7 Sistem Organisasi Ruang 4.7.1 Pertimbangan Untuk mendapatkan bentuk organisasi ruang yang sesuai dengan fungsi Tropical Fruit Center , maka organisasi ruang harus memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Pengelompokan ruang sesuai dengan pengelompokan kegiatan pengunjung. b. Tingkat efisiensi ruang yang cukup. c. Pengaturan tingkat kebisingan untuk menciptakan suasana nyaman. d. Sirkulasi antar ruang yang nyaman dan terarah.
4.7.2 Alternatif pengorganisasian ruang Organisasi Ruang a) Linier
Keuntungan
Kerugian
Mudah menyesuaikan kondisi
Sirkulasi jelas dan terarah
banyak ruang
Pencapaian mudah
Kurang efisien, dan butuh
Adanya hirarki ruang
Tidak ada orientasi utama dari semua ruang
Tidak
ada
pengelompokan
dan
pemilahan
kegiatan
berdasarkan sifat fungsi kegiatan
Terpusat
Memiliki
pusat
/
orientasi
kegiatan
Arah sirkulasi terpusat pada satu titik, sehingga
Bersifat stabil
perhatian ke titik lain
Pencapaian ke titik ter- tentu
berkurang
mudah & langsung Efisiensi tinggi
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
94
perpustakaan.uns.ac.id
Radial
digilib.uns.ac.id
Perpaduan antara organi- sasi
linier dan radial
Arah sirkulasi terpusat pada satu titik, sehingga
Menghasilkan pola dinamis
perhatian ke titik lain
Pencapaian ke titik tertentu
berkurang
mudah dan langsung
Cluster
Dapat menerima ruang – ruang
yang berlainan bentuknya Luwes dan dapat mene- rima
Tidak ada orientasi utama pada ruang
Kontrol visual kurang baik
pertumbuhan dan perubahan langsug tanpa mempengaruhi karakter- nya
Tabel 4.3 Alternatif pengorganisasian ruang
Sistem organisasi ruang di dalam Tropical Fruit Center ini adalah organisasi ruang berbentuk cluster, sebab area lobby sebagai tempat kegiatan yang terletak di depan antara ruang-ruang pendukung lainnya yang dapat berhubungan secara langsung satu sama lainnya. Sirkulasi sudah terarah kemasing-masing ruangan yang berbeda namun terarah, kemudian menyebar ke beberapa ruang penunjang lainnya (restoran, healty bar, store).
4.8 Sistem Sirkulasi Terdapat beberapa jenis sistem sirkulasi, yaitu: a. Linier Semua jalan pada dasarnya adalah linier. Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama untuk satu deret ruang-ruang. Di samping itu, jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, atau membentuk putaran (loop).
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
95
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Radial Konfigurasi radial memiliki jalan-jalan lurus yang berkermbang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersarna. c. Spiral (berputar) Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah d. Grid Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang Saling berpotonqan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat. e. Jaringan Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruang. f. Komposit (gabungan) Pada kenyataannya, sebuah bangunan umumnya membuat kombinasi dari pola-pola di atas. Hal terpenting dalam setiap pola adalah pusat kegiatan, jalan masuk ke ruangan atau kamar, serta tempat untuk sirkulasi vertikal berupa tangga-tangga, landaian, danelevator. Semua bentuk t it ik pusat ini memberikan kejelasan jalur pergerakan melalui bangunan dan menyediakan kesempatan untuk berhenti sejenak, beristirahat, dan menentukan orientasi. Untuk menghindari timbulnya orientasi yang Membingungkan, suatu susunan hirarkis di antara jalur-jalur dan titik bangunan dapat dibangun dengan membedakan skala, bentuk, panjang, serta penempatannya.
Gambar 4.7 Ilustrasi commit to Pola usersirkulasi Sumber : Cing 2000, hal 221
REGISTA ASHARI SULISTYO
96
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan beberapa alternatif dalam sistem sirkulasi di atas, penulis menggunakan sistem sirkulasi radial. Pengunjung bebas memilih alternatif ruang yang akan di tuju. Dengan penggunan pola sirkulasi ini diharapkan dapat menunjang konsep. Sistem sirkulasi menggunakan permainan pola lantai dan level lantai agar dapat memudahkan pencapaian ruang yang dituju, lebar jalur sirkulasi, pintu keluar masuk yang cukup sehingga memudahkan pengunjung bergerak bebas, pengaturan letak furniture yang dinamis sehingga tidak mengganggu aktivitas pengunjung.
Hubungan antar Ruang
Skema 4.3 Hubungan Antar Ruang (Sumber : Analisa Penulis)
4.9 Zoning Grouping Penentuan zonning dan grouping dalam sebuah bangunan disesuaikan dengan fungsi dan aktivitas manusia yang menggunakan bangunan tersebut. Perencanaan yang tepat akan memudahkan dan mendukung aktivitas manusia di dalamnya. Dengan pertimbangan tersebut, kriteria ruang dalam Chocolate Center terbagi menjadi beberapa zona sebagai berikut : commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
97
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Zona Publik Merupakan zona
yang sangat
umum.
Setiap orang dapat
menempatinya tanpa syarat atau peraturan yang mengikat. Ruang-ruang yang terdapat dalam zona publik memiliki akses yang mudah dari luar bangunan. b.
Zona Semi Publik Pengelompokan ruang yang memungkinkan terjadinya interaksi antara
pengunjung dengan pengunjung ataupun dengan pengelola. Keberadaan seseorang di dalam zona ini memerlukan syarat atau peraturan tertentu demi kelancaran kerja pengelola dan pengelola memiliki kendali yang lebih terhadap pihak lain. Ruang-ruang yang termasuk di dalam zona semi publik meliputi fasilitas-fasilitas publik untuk memenuhi kebutuhan pihak lain yang terikat dalam pengelolaan. c.
Zona Privat Merupakan pengelompokan ruang yang hanya digunakan oleh pihak-
pihak tertentu dengan syarat-syarat yang kuat karena besifat pribadi. Ruang-ruang yang termasuk dalam zona ini tertutup bagi umum untuk kepentingan kegiatan yang ada didalamnya. d.
Zona service Ruang-ruang penunjang di dalam sebuah bangunan untuk melangkapi
dan mendukung segala kegiatan manusia di dalamnya. Zona ini digunakan oleh pengelola maupun pihak lain.
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
98
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Skema 4.4 Zoning (Sumber : Pemikiran Penulis)
Skema 4.5 Grouping (Sumber : Pemikiran Penulis)
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
99
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V KONSEP DESAIN
5.1 IDE GAGASAN Perencanaan dan perancangan Tropical Fruit Center ini merupakan proyek perancangan fasilitas komersial dan edukatif yang menjual buahbuahan tropis dan dapat menunjang kegemaran masyarakat terhadap buah tropis. Dengan begitu para masyarakat penggemar dan pengkonsumsi buah memiliki sebuah wadah untuk berbelanja buah tropis, bersantai sambil menikmati produk makanan dan minuman kesehatan dan mereka sekaligus mendapatkan wawasan lebih tentang manfaat dan fungsi buah-buahan.
5.2 KONSEP DESAIN Pada perancangan Tropical Fruit Center menggunakan konsep modern tropis, konsep ini memadukan desain yang beradaptasi dengan iklim tropis dan pada konsep modern didasari dari pemikiran gaya hidup era modern. Konsep modern tropis juga dapat kita terapkan pada pemilihan interior , desain furniture style modern yang clean, simple dan tanpa ornamen adalah ciri khas dari konsep modern, dipadukan dengan material alam dan memakai warna dengan material alam. Sehingga bisa menciptakan suasana Tropis. Di dalam konsep modern tropis, dapat mengolah material, baik itu material alami atau buatan. Penerapan material ini harus memperhatikan estetika bangunan itu sendiri dan tepat guna. Dengan memilih material alami, seperti batu alam, kayu, bambu , rotan dan lain yang dipadukan dengan material buatan seperti kaca, alluminium, stainless steel ataupun yang lainnya.
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5.3 TEMA DESAIN Pada perancangan Tropical Fruit Center ini menggunakan tema Modern Tropis yaitu bagaimana menciptakan suasana tropis dengan memaksimalkan bukaan antara ruang satu dengan ruang yang lain, pemakaian unsur-unsur tropis dengan pemakaian material rotan, kayu, dan partisi untuk pembatas dan peyekat, sehingga dapat memunculkan suasana tropis. Pemilihan tema tersebut diharapkan supaya para pengunjung bisa lebih nyaman dan merasakan suasana yang berbeda saat berada di dalam bangunan tersebut.
5.4 DESAIN LAYOUT Layout merupakan desain ruang yang mengatur posisi atau peletakan ruang berdasarkan pengorganisasian ruang dan keterkaitan antar ruang yang disertai dengan pengaturan perabot barang seperti furniture untuk sirkulasi pengguna ruang. Organisasi cluster Ruang
dengan
ditempatkan
kedekatan
berdekatan.
hubungan Ruang
ruang gallery
dihubungkan langsung dengan area store, gudang penyimpanan, dan area restoran. Sirkulasi Radial Dengan sirkulasi radial,
pengunjung pertama
memasuki gallery sebagai titik awal. Dari titik awal inilah pengunjung diarahkan menuju ruang yang diinginkan. Pada pola penataan ruang yang digunakan adalah pola radial, agar memberi kesan yang teratur pada pengunjung. Hubungan ruang satu dengan ruang yang lain memiliki batasan, menggunakan partisi serta elemen dekoratif dan level lantai untuk membedakan ruang yang satu commit to user dengan yang lain. Selain itu pola ruangan dibentuk berdasarkan kolom
REGISTA ASHARI SULISTYO
101
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
atau pilar yang telah ada pada dalam bangunan. Pola lantai secara tidak langsung juga menjadi batasan antar ruang.
5.5 PEMBENTUK RUANG 5.5.1 Lantai 1.Dasar Pertimbangan i.
Mudah dalam perawatan
ii. Lantai pada ruang yang membutuhkan tingkat ketenangan yang lebih tinggi mampu meredam sumber bising seperti bunyi langkah kaki. iii. Lantai pada ruang yang membutuhkan tingkat ketenangan yang lebih tinggi sebaiknya tidak menggunakan banyak ruang sehingga tidak mengganggu aktivitas dan kinerja di dalamnya iv. Lantai menjadi petunjuk arah dan mempertegas batas ruang yang ada. v. Lantai tidak menghantarkan listrik statis. 2.
Analisa Bahan dan Kegunaan ANALISA JENIS BAHAN
KRITERIA UMUM KEGUNAAN
Porcelain Tile
Karpet
Batu alam
Tahan gores Gallery Tahan lama Store Kaya akan bentuk dan Restoran corak R. Karyawan Mudah pemasangan, Toilet penggantian, perawatan Hangat Lebih formal
Natural Perawatan mudah Tahan lama
dan
Office Mushola Audio Visual ME
Tabel 5.1 Analisa bahan dan kegunaan pada lantai (Sumber : Asumsi Penulis)
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
102
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pada
perancangan
ini
menggunakan
level
lantai
untuk
membedakan ruang, untuk kenaikan lantai menggunakan ramp dan anak tangga. Meskipun menggunakan anak tangga perancangan ini juga menggunakan ramp untuk memudahkan pengunjung yang cacat. Pembedaan ruang satu dengan ruang yang lain juga mengguanakan pembedaan material lantai dan warna lantai. Material yang digunakan antara lain batu alam, karpet, mozaik, porcelaine tile, granit. 5.5.2 Dinding 1.
Dasar Pertimbangan i. Dinding bersifat isolator terhadap radiasi sinar matahari untuk menjaga temperatur di dalam ruang. ii. Dinding mampu meredam bising yang berasal dari dalam maupun luar ruangan. iii. Dinding berfungsi sebagai pembatas yang memisahkan ruang satu dengan ruang lainnya. iv. Dinding merupakan pembatas yang menegaskan fungsi ruang
2.
Analisa Bahan dan Kegunaan
JENIS BAHAN
Batu Bata
Kaca
Kayu
Cat
REGISTA ASHARI SULISTYO
KRITERIA UMUM
Kuat Menahan Beban Tahan panas dan dingin Kuat menahan beban Keras Murah Tahan air Tembus pandang Mudah dibersihkan Murah Kuat tehadap cuaca Praktis dan ekonomis Tidak tahan getaran Tahan panas dan dingin Natural Mudah dibersihkan Meredam suara Tidak tahan air Murah Aneka commit to warna user Menarik
ANALISA KEGUNAAN
Semua ruang
Open Kitchen Restaurant
Store Audio Visual
Gallery Store Restaurant 103
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ketahanan warna, air, cuaca tergantung merek dan harga. Tahan lama
Batu
Office Mushola Dapur
Lavatory Natural Menarik Tabel 5.2 Analisa bahan dan kegunaan pada Dinding Sumber : Asumsi Penulis
Dinding merupakan elemen pembentuk ruang yang berfungsi sebagai struktur banguan dan sebagai pembatas ruang. Bentuk dinding yang digunakan adalah melengkung dan persegi yang disesuaikan dengan bentuk bangunan yang ada, bentuk ini dapat menciptakan keselarasan. Dinding diolah dengan elemen dekoratif, material, dan warna. Material yang digunakan adalah batu bata, semen, cat, kayu, gypsum. Warna yang digunakan adalah warna yang menimbulkan kesan segar antara lain kuning, hijau, orange, kream, dan lain-lain. 5.5.3 Langit-langit 1.
Dasar Pertimbangan i.
Ceiling
merupakan
tempat
berbagai
instalasi
ME
(Mechanical Electrical) ii. Ceiling sebagai peredam dan pemantul suara. iii. Ceiling berfungsi mempertegas fungsi ruang di bawahnya. iv. Ceiling memiliki ketinggian yang menysuaikan fungsi. v. Ceiling sebagai pendukung akustik. 2.
Analisa Bahan dan Kegunaan
JENIS BAHAN
KRITERIA UMUM
ANALISA KEGUNAAN
Gysum board
Perawatan mudah Aplikasi mudah Banyak Pilihan
Ceiling Semua Ruang
Kayu
Aplikasi mudah Banyak pilihan
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
Restaurant Store Lobby Office Audio Visual
104
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 5.3 Analisa bahan dan kegunaan pada Ceiling Sumber : Asumsi Penulis
Ceiling pada bangunan ini disesuaikan dengan ruang yang ada dan juga sebagai sarana untuk peletakan elemen dekoratif maupun lampu yang digunakan untuk pencahayaan ruangan. Pada perancangan ceiling menggunakan ceiling gantung dan penurunan ceiling. Material yang digunakan adalah gypsum, multipleks, kayu dan GRC board. Pemakaian warna menggunakan warna-warna segar dan alami, yang merupakan karakter dari buah itu sendiri sehingga akan memperkuat dan mempertegas tema pada ruang. 5.5.4 Pintu dan Jendela Pintu dan kusen jendela menggunakan bentuk sederhana dan teratur. Bentuk pintu dan material disesuaikan dengan kebutuhan ruang. Material yang digunakan adalah kayu, kaca, dan stainlees steel.
5.6 DESAIN INTERIOR SYSTEM 5.6.1 Pencahayaan 1. Pencahayaan Alami Penggunaan pencahayaan alami diterapkan di bangunan ini sehingga pada desain dindingnya dibuat dengan menggunakan material kaca sehingga cahaya dapat langsung masuk ke dalam ruangan. 2. Pencahayaan Buatan Pemakaian cahaya buatan di gunakan pada bagian dalam ruang yang dirasa lebih tertupu atau sedikit terkena cahaya matahari. 5.6.2 Penghawaan Penghawaan
menggunakan
penghawaan
buatan
yaitu
menggunakan Air Conditioner dan penghawaan alami berasal dari udara yang masuk melalui jendela dan pintu. Pada ruang store pemakaian AC sangat dibutuhkan untuk menjaga kesegaran buah. Untuk alat berpendingin yang digunakan untuk menjual buah pada to user area store, suhu yang commit digunakan adalah 2-5oC, sedangkan suhu ruang
REGISTA ASHARI SULISTYO
105
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pada area tersebut adalah 10-25oC. Suhu yang digunakan pada gudang penyimpanan buah adalah 1-10oC. Sedangkan untuk ruang yang lain menggunakan suhu ruangan yang biasa berkisar 18-25oC. 5.6.3
Akustik Sistem
akustik
yang
digunakan
pada
bangunan
dengan
memanfaatkan beberapa material yang dapat meredam bunyi, seperti kayu sebagai pelapis ceiling, kaca, dll. Kayu selain sebagai system estetis juga dimanfaatkan bagi sistem akustik suatu bangunan untuk meminimalisasikan suara yang ada pada dalam ruangan tersebut. Sedangkan kaca pada dinding digunakan untuk meredam bunyi yang berasal dari luar ruangan.
5.7 DESAIN FURNITURE Furniture yang ada pada interior bangunan ini, didesain dengan desaindesain modern tropis, Bentuk furnitur menggunakan bentuk yang teratur dan selaras, serta penggabungan dari bentuk lengkung dan lurus, menggunakan material kayu, metal, busa, multiplek dan kain untuk pelapis busa yang berfungsi tidak menyerap air dan mudah dibersihkan, penggunakan warna juga mengguanakan warna-warna alami dan berkesan segar sehingga suasana tersebut dapat tercipta dengan adanya desain furniture tersebut.
5.8 DESAIN ELEMEN ESTETIS Dalam merancang desain interior baik dalam bentuk furniture, ceiling, floor plan harus memperhatikan bahan, bentuk, ukuran standart yang mendukung terbentuknya kesatuan (unity), penonjolan ( point of interest ) dan keseimbangan ( Balance ). Hal ini dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna ruang interior baik secara individu maupun kelompok.
5.9
SKEMA BAHAN DAN WARNA Pemilihan bahan dan warna dalam desain interior ini memilih warnawarna yang sesuai dengan tematotropis. commit user Sedangkan bahan-bahan yang
REGISTA ASHARI SULISTYO
106
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
digunakan berupa natural stone yang diaplikasikan dengan bahan kayu, kaca dan bahan-bahan yang sesuai dengan tema desain. Warna yang digunakan adalah warna-warna yang memberikan kesan alami, yaitu warna - warna coklat seperti warna-warna kayu. Warna hijau selalu dikaitkan dengan warna alam karena bisa memberi efek menenangkan dan menyejukan, warna kuning adalah warna matahari yang membangkitkan energi, warna orange melambangkan membangkitkan semangat dan kreatifitas, warna coklat merupakan warna natural menghadirkan kesan nyaman, memberi kesan anggun dan elegan.
5.10 SISTEM KEAMANAN Sistem keamanan pada bangunan ini menggunakan sistem : a.
Petugas keamanan yang berjaga-jaga sewaktu-waktu
b.
Keamanan terhadap bahaya kebakaran dengan disediakannya Fire estinguisher dan tabung hidrant. Selain sistem pengaturan fisik bangunan terhadap kenyamanan, yang
perlu diperhatikan juga yaitu mengenai dampak desain terhadap faktor keamanan, seperti bahaya kejahatan, bencana dan kebakaran.
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
107
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB VI PENUTUP
6.1
Kesimpulan 1. Tropical Fruit’s Center dengan Pendekatan Komersil dan Edukatif di Surakarta adalah sebuah pusat kegiatan yang tidak hanya sekedar untuk berbelanja buah-buahan tropis dan produkproduk buah, namun tempat ini juga mempunyai berbagai fasilitas rekreasi dan informasi tentang buah-buahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang ingin mecari nuansa baru, relaksasi dan informasi menarik seputar buah dengan nuansa dan tema interior yang disesuaikan dengan daerah buah-buahan itu tumbuh. Dengan penyajian representatif yang memanfaatkan kemajuan teknologi terkini pada sistem display, yang juga disajikan dengan media yang interaktif. Serta didukung oleh tema interior yang atraktif, sehingga dapat menjadi sarana penjualan yang inspiratif bagi pengunjung. 2. Lokasi Tropical Fruit’s Center berada di Surakarta. Dipilihnya daerah ini karena
kawasan ini merupakan salah satu kawasan yang
berkembang yang populer dan banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik dalam maupun luar negeri. 3. Sasaran dari keberadaan Tropical Fruit’s Center di Surakarta ini adalah untuk seluruh kalangan masyarakat, yaitu para wisatawan baik mancanegara maupun domestik, penggemar buah, mahasiswa/pelajar, industry produk dengan bahan dasar buah, dan sebagainya. 4. Misi Tropical Fruit’s Center ini selain diliat dari sisi komersial, juga memberikan sarana edukasi dan rekreasi baru pada masyarakat. 5. Suasana dan karakter yang akan ditampilkan pada Tropival Fruit’s Center inimemunculkan suasana tropis. 6. Desain Interior Tropical Fruit’s Center di Surakarta dibatasi pada obyek perancangan interior lobby, shop, resto, dan healthy bar commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
108
perpustakaan.uns.ac.id
6.2
digilib.uns.ac.id
Saran Pada dasarnya keberhasilan desain dapat ditinjau dari : 1. Desain yang dapat memenuhi kebutuhan pemakai 2. Penggunaan bahan dan material yang sesuai dengan fungsi dan kebutuhan 3. Tema yang mendukung perancangan 4. Tercapainya hasil yang baik dari segi estetis Untuk itu perlu partisipasi dari semua masyarakat untuk menciptakan keberhasilan desain.
commit to user
REGISTA ASHARI SULISTYO
109