DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya
MODUL KHUSUS FASILITATOR Pelatihan Dasar 2
Pemetaan Swadaya
PNPM Mandiri Perkotaan
F12
Modul 1
Kegiatan 1:
Modul 2
Memahami Pemetaan Swadaya Diskusi Kelompok dan Pleno Pemetaan Swadaya
1 2
Teknik Teknik Kajian PS
12
Kegiatan 1 :
Diskusi Kelompok dan Pleno : Prinsip – Prinsip PS
13
Kegiatan 2 :
Diskusi Kelas : Teknik Pemetaan Swadaya
14
Rancangan Kajian PS
28
Kegiatan 1 :
Curah Pendapat dan Tanya Jawab : Rancangan Kajian
29
Kegiatan 2 :
Praktek Penyusunan Rancangan Kajian
30
Fasilitasi Kajian PS
31
Diskusi Kelompok dan Simulasi Pemetaan Swadaya
32
Praktek Lapangan
34
Penjelasan dan Tanya Jawab Praktek Lapangan
35
Evaluasi Hasil Praktek
38
Diskusi Kelompok Hasil Praktek
39
Lokakarya PS Kelurahan/Desa
40
Modul 3
Modul 4 Kegiatan 1 :
Modul 5l
Modul 6 Kegiatan 1 :
MOdul 7 Kegiatan 1 :
Simulasi Lokakarya PS
Modul 8
Sosialisasi Pemetaan Swadaya
44
Kegiatan 1 :
Diskusi Kelompok Sosialisasi Kegiatan dan Hasil PS
45
Kegiatan 2 :
Berlatih Menggunakan Sosialisasi PS
47
Modul 1 Topik: Memahami Pemetaan Swadaya
Peserta memahami dan menyadari: 1. Siklus pemetaan swadaya dan prinsip - prinsipnya 2. Keluaran yang diharapkan dari pemetaan swadaya\ 3. Langkah – langkah pemetaan swadaya
Diskusi Kelompok dan pleno kelas
3 Jpl ( 135 ’)
Bahan Bacaan: 1. Buku 1 : Siklus PNPM Mandiri Perkotaan 2. Buku 4 Siklus PNPM Mandiri Perkotaan – Panduan Pemetaan Swadaya
• Kerta Plano • Kuda-kuda untuk Flip-chart • LCD • Metaplan • Papan Tulis dengan perlengkapannya • Spidol, selotip kertas dan jepitan besar
1
Diskusi Kelompok dan Pleno : Pemetaan Swadaya 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai Modul 2 yaitu Pemetaan Swadaya, dengan tujuan :
Peserta memahami siklus pemetaan swadaya dan prinsip – prinsipnya Peserta memahami keluaran yang diharapkan dari siklus Pemetaan Swadaya Peserta memahami tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam pemetaan swadaya.
2) Tanyakan kepada peserta (berdasarkan pengetahuan yang mereka punya), apa yang dimaksud dengan pemetaan swadaya?. Tulislah jawaban pada kertas plano. 3) Bagikan kepada mereka pedoman teknis pemetaan swadaya dan Buku Seri Siklus PNPM Mandiri Perktoaan , Panduan Pemetaan Swadaya dan Pedoaman Teknis Pemetaan Swadaya . Kemudian bagilah peserta ke dalam 3 kelompok. Berdasarkan kepada bahan bacaan yang sudah dibagikan, berilah tugas kepada setiap kelompok untuk mendiskusikan :
Kelompok 1 :
Apa yang dimaksud swadaya dalam pemetaan ini? Untuk apa swadaya? Apa yang dipetakan? Untuk apa masyarakat harus melakukan proses Pemetaan Swadaya? Bagaimana keterkaitan pemetaan swadaya dengan refleksi kemiskinan ? Apa keluaran yang dihasilkan dari siklus ini? Nilai – nilai apa yang terkandung dalam proses pemetaan swadaya ? Di tingkatan mana pemetaan swadaya dilakukan ?
Kelompok 2 : •
• • • • • •
Apa saja persiapan yang harus dilakukan untuk pelaksanaan kajian pada tingkat RW/dusun ? Siapa yang menjadi pelaksana? Siapa yang harus terlibat ? Bagaimana caranya melibatkan mereka ? Siapa yang memfasilitasi (anggota Tim PS) ? Siapa penyelenggara ? Apa yang harus menjadi pertimbangan dalam menentukan topik kajian? Bagaimana menentukan metode/teknik yang akan digunakan?
Kelompok 3 : • • • • •
2
Bagaimana langkah – langkah lokakarya PS tingkat kelurahan/desa? Persiapan apa yang harus dilakukan ? Siapa yang menjadi penyelenggara ? Siapa saja yang harus terlibat? Bagaimana caranya melibatkan mereka ? Apa saja acara yang minimal harus ada dalam lokakarya PS ?
• • • • •
Siapa yang menjadi pemimpin lokakarya ? Siapa yang menjadi penyaji hasil PS dalam lokakarya? Apa fungsi fasilitator dalam lokakarya ? Apa keluaran yang diharapakan dari lokakarya ? Bagaimana keterkaitan pemetaan swadaya dengan siklus BKM/LKM, KSM dan PJM Pronangkis?
Berilah kepada masing – masing kelompok waktu yang cukup untuk berdiskusi 4) Setelah selesai diskusi kelompok mintalah kepada kelompok 1 untuk mempresentasikan hasilnya dan beri kesempatan kelompok lain untuk bertanya. Diskusikan hal – hal yang dianggap penting secara mendalam. 5) Berikan pencerahan dengan menggunakan Media Bantu 1, yang sudah disediakan. 6) Selanjutnya mintalah kelompok 2 untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan beri kesempatan kelompok lain untuk bertanya. Diskusikan hal – hal yang dianggap penting secara mendalam. 7) Berikan pencerahan dengan menggunakan Media Bantu 2, yang sudah disediakan. 8) Mintalah kelompok 3 untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan beri kesempatan kelompok lain untuk bertanya. Diskusikan hal – hal yang dianggap penting secara mendalam 9) Berikan pencerahan dengan menggunakan Media Bantu 3 yang sudah disediakan.
.
3
Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
4
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8
Slide 9
Slide 10
5
Slide 11
Slide 13
6
Slide 12
Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
7
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8
Slide 9
Slide 10
Slide 11
8
Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
9
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8
Slide 9
Slide 10
10
Slide 11
Slide 12
11
Modul 2 Topik: Teknik Kajian PS
Peserta memahami dan menyadari: 1. Memahami teknik – teknik kajian dalam PS 2. Prinsip – prinsip kajian PS
Kegiatan 1 : Diskusi kelompok dan pleno kelas Kegiatan 2 : Diskusi teknik pemetaan swadaya
4 Jpl ( 180 ’)
Bahan Bacaan: 1. Buku 1 : Siklus PNPM Mandiri Perkotaan 2. Buku 4 : Siklus PNPM Mandiir Perkotaan, Panduan Pemetaan Swadaya 3. Metodologi PRA (bahan pelatihan dasar 1)
• Kerta Plano • Kuda-kuda untuk Flip-chart • LCD • Metaplan • Papan Tulis dengan perlengkapannya • Spidol, selotip kertas dan jepitan besar
12
Diskusi Kelompok dan Pleno : Prinsip – Prinsip PS 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai Modul 2 yaitu Teknik Kajian dalam Pemetaan Swadaya , dengan tujuan :
Peserta memahami teknik kajian PS Peserta memahami prinsip – prinsip kajian PS
2) Jelaskan kepada peserta bahwa pada prinsipnya penerapan pemetaan swadaya menggunakan metodologi pendekatan partisipatif yang sama dengan siklus – siklus lainnya, yaitu PRA. Ajaklah peserta untuk mengingat kembali prinsip – prinsip utama dalam menerapkan PRA yang sudah pernah dibahas dalam pelatihan pra – tugas fasilitator. 3) Bagilah peserta ke dalam 4 kelompok dan tugaskan masing – masing kelompok untuk mendiskuiskan :
Kelompok 1 : • •
Apa yang dimaksud dengan prinsip utama “Realitas dan Pembalikan dalam PRA” ? Apa yang dimaksud dengan pembalikan model 1) dari tertutup ke terbuka ; 2) dari individu ke kelompok dan 3) dari verbal ke visual?
Kelompok 2 • • •
Apa yang dimaksud dengan pembalikan dari menghitung ke membandingkan? Apa yang dimaksud dengan pembalikan dari menyarikan ke pemberdayaan? Apa yang dimaksud dengan pembalikan dari sikap diam ke hubungan baik ?
Kelompok 3 : •
Jelaskan prinsip – prinsip : 1) Mengutamakan yang terabaikan; 2) Pemberdayaan masyarakat ; 3) Masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator ; 4) Saling belajar dan menghargai perbedaan ; 5) Santai dan informal ;
Kelompok 4 : •
Jelaskan prinsip – prinsip : 1) Triangulasi ; 2 ) Mengoptimalkan hasil ; 3) Orientasi praktis ; 4) Keberlanjutan dan selang waktu; 5) Belajar dari kesalahan ; 6) Terbuka
4) Setelah selesai diskusi kelompok, mintalah msaing – masing wakil kelompok untuk mempresentasikan hasilnya. Doronglah agar terjadi diksusi antar peserta untuk pembahasan dari masing – masing kelompok. Lemparkanlah pertanyaan – pertanyaan
13
pancingan agar dikusi kelas terjadi dan hidup. 5) Berikan penegasan dengan menggunakan Media Bantu yang sudah disediakan apabila diperlukan.
Diskusi Kelas : Teknik Pemetaan Swadaya 1) Jelaskan bahwa kita akan memulai kegiatan 2 dalam modul ini, yaitu membahas teknik – teknik yang bisa digunakan dalam identifikasi kebutuhan (pemetaan swadaya). 2) Ingatkan kepada peserta bahwa teknik – teknik dalam pemetaan swadaya diadopsi dari teknik PRA dan beberapa teknik sudah pernah dipakai baik dalam pemetaan sosial maupun dalam refelksi kemiskinan , tanyakan kepada mereka teknik – teknik apa saja yang mereka ketahui selama ini. Tulislah jawaban peserta dalam kertas plano . 3) Presentasikan Media Bantu teknik PS yang sudah disediakan, sebaiknya dalam presentasi jangan dilakukan satukaligus, akan tetapi dipilah – pilah untuk masing – masing teknik. Setelah selesai presentasi satu teknik (misal pemetaan) , diskusikan dengan peserta agar mereka betul – betul paham. Lakukan hal yang sama untuk teknik – teknik yang lainnya.
.
14
Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
15
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8
Slide 9
Slide 10
Slide 11
Slide 12
16
Slide 13
Slide 14
Slide 15
Slide 16
Slide 17
Slide 18
17
Slide 19
Slide 20
Slide 21
Slide 22
18
Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
19
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8
Slide 9
Slide 10
20
Slide 11
Slide 12
Slide 13
Slide 14
Slide 15
Slide 16
21
Slide 17
Slide 18
Slide 19
Slide 20
Slide 21
Slide 22
22
Slide 23
Slide 24
Slide 25
Slide 26
Slide 27
Slide 28
23
Slide 29
Slide 30
Slide 31
Slide 32
Slide 33
Slide 34
24
Slide 35
Slide 36
Slide 37
Slide 38
Slide 39
Slide 40
25
Slide 41
Slide 42
Slide 43
Slide 44
Slide 45
Slide 46
26
Slide 47
Slide 48
Slide 49
Slide 50
Slide 51
27
Modul 3 Topik: Rancangan Kajian PS
Peserta memahami dan menyadari: 1. Tahapan rancangan kajian PS 2. Menyusun desain kajian PS
Kegiatan 1: Curah pendapat dan tanya jawab Kegiatan 2: Praktek penyusunan rancangan kajian
3 Jpl ( 135 ’)
Bahan Bacaan: 1. Buku 1 : Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan 2. Buku 4 : Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan , Panduan Pemetaan Swadaya 3. Metodologi PRA , bahan pelatihan pra tugas fasilitator 4. Teknik – Teknik PS
• Kerta Plano • Kuda-kuda untuk Flip-chart • LCD • Metaplan • Papan Tulis dengan perlengkapannya • Spidol, selotip kertas dan jepitan besar
28
Curah Pendapat dan Tanya Jawab : Rancangan Kajian 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai modul Rancangan kajian PS, dengan tujuan :
Peserta memahami tahapan penyusunan rancangan kajian PS Peserta mampu menyusun desain kajian PS untuk wilayah dampingannya
2) Tanyakan kepada peserta apa yang dimaksud dengan rancangan kajian dalam PS ? dan mengapa kita harus membuat rancangan kajian sebelum melaksanakan pemetaan swdaya? Tuliskan kata – kata kunci dari jawaban peserta dalam kertas plano kemudian diskusikan bersama.
Rancangan kajian atau desain kajian adalah arah untuk menentukan masalah – masalah apa saja yang harus dikaji dalam identifikasi masalah yang akan dilakukan dalam pemetaan swadaya, informasi apa yang harus digali lebih mendalam dari masalah – masalah tersebut agar ditemukan fakta (data – data) yang sebenarnya, bagaimana akan dilakukan (teknik – teknik apa yang dipakai), dimana akan dilakukan, dan siapa yang akan memfasilitasi prosesnya. Rancangan ini tentu saja akan berbeda dari satu lokasi (kelurahan/desa) dengan lokasi lainnya tergantung dari permasalahan yang muncul pada saat refleksi kemiskinan dan tipologi wilayah masing – masing. Misalnya permasalahan di lokasi kumuh perkotaan, akan berbeda dengan di wilayah pertanian, nelayan, perkebunan dan sebagainya. Karekteristik wilayah juga akan berpengaruh terhadap pemilihan teknik dan substansinya, misal untuk mengkaji mata pencaharian di daerah pertanian atau nelayan yang dipengaruhi musim, kalender musim sebaiknya digunakan. Dengan adanya rancangan kajian yang jelas, proses pemetaan swadaya akan lebih fokus dan mudah dilakukan.
3) Ajaklah peserta untuk mendiskusikan hal – hal yang belum jelas
29
Praktek Penyusunan Rancangan Kajian 1) Jelaskan kepada peserta, bahwa kita akan memulai kegiatan 2 dalam modul ini, yaitu praktek menyusun rancangan kajian. 2) Pastikan bahwa peserta membawa hasil refleksi kemiskinan hasil praktek pada pelatihan dasar 1 3) Bagilah peserta berkelompok berdasarkan tim masing – masing, kemudian tugaskan kepada setiap kelompok berdasarkan hasil refleksi kemiskinan yang mereka bawa : • • • • •
Masalah – masalah apa saja yang harus dikaji ? Informasi apa yang harus digali lebih mendalam ? Teknik kajian apa yang akan dipakai dalam penggalian dan analisa informasi ? Siapa yang akan memfasilitasi prosesnya ? Dimana kajian akan dilakukan (satuan analisa ) ? Siapa saja yang menjadi sumber informasi ?
Sarankan peserta untuk membuat tabel untuk memudahkan diskusi 4) Bimbinglah mereka dalam menyusun rancangan kajian pada kelompok masing – masing. 5) Setelah selesai, mintalah kepada masing – masing kelompok untuk mempresentasikan tugasnya. Beri kesempatan kepada peserta lain untuk bertanya. Cermati apakah mereka sudah cukup memahami dan mampu menyusun rancangan kajian PS. 6) Berikan masukan sebagai penegasan .
.
30
Modul 4 Topik: Fasilitasi Kajian PS
Peserta mampu memfasilitasi kajian PS
Diskusi kelompok dan simulasi
5 Jpl ( 225 ’)
Bahan Bacaan: 1. Buku 1 : Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan 2. Buku 4 : Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan , Panduan Pemetaan Swadaya 3. Buku 4 a – 4 f : Panusan Fasilitasi Pemetaan Swadaya
• Kerta Plano • Kuda-kuda untuk Flip-chart • LCD • Metaplan • Papan Tulis dengan perlengkapannya • Spidol, selotip kertas dan jepitan besar
31
Diskusi Kelompok dan Simulasi Pemetaan Swadaya 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai Modul 8, yaitu diskusi dan simulasi pemetaan swadaya dengan tujuan : peserta mampu memfasilitasi proses pemetaan swadaya 2) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan mensimulasikan pemetaan swadaya berdasarkan panduan kajian pemetaan swadaya. Bagilah mereka buku 4 A Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan, Panduan Fasilitasi Kajian Pemetaan Swadaya. 3) Bagilah mereka ke dalam 6 kelompok, mintalah masing – masing kelompok untuk berdikusi dan mempersiapkan simulasi berdasarkan kepada kajian – kajian yang ada dalam buku panduan di atas :
Kelompok 1 : •
Membahas dan simulasi salah satu teknik pemetaan umum dalam pemetaan lingkungan
Kelompok 2 : •
Membahas dan simulasi salah satu teknik dalam kajian ekonomi
Kelompok 3 : •
Membahas dan simulasi salah satu teknik kajian kesehatan
Kelompok 4 : •
Membahas dan simulasi salah satu teknik dalam kajian pendidikan
Kelompok 5 : •
Membahas dan simulasi perangkingan KK/Jiwa miskin
Kelompok 6 : •
Membahas dan simulasi kajian kelembagaan dan kepemimpinan
4) Setelah selesai berdiskusi, mulailah simulasi dari kelompok pertama sebagai fasilitator yang memandu kajian pemetaan swadaya untuk pemetaan umum dan pemetaan lingkungan. Peserta lain bertindak sebagai masyarakat dan beberapa orang menjadi pengamat proses. 5) Setelah selesai bahaslah hasilnya : •
32
Apa tujuan dari kajian yang dilakukan ? Apakah tujuan tersebut tercapai dalam simulasi tadi ?
• • • • • • • • •
Informasi apa yang akan digali ? , apakah informasi yang dibutuhkan bisa didapat ? Aspek gender apa yang bisa dikaji ? , apakah aspek tersebut muncul dan digali ? Keluaran apa yang diharapkan ? , apakah keluaran tersebut tercapai ? Teknik apa yang digunakan ? , apakah teknik tersebut cocok atau perlu ada penyesuaian – penyesuaian ? bagaimana keterampilan fasilitator dalam menggunakan teknik tersebut? Siapa yang menjadi sumber informasi ? Dimana dilakukan (satuan analisa) ? Apa alat dan bahan yang diperlukan ? Bagaimana sikap fasilitator dalam memfasilitasi, apakah masih dominan ? bagaimana etikanya ? Apakah terjadi berbagi pengetahuan, berbagi informasi dan berbagi nilai – nilai dari peserta diskusi, dan dia natara peserta dengan fasilitator proses ?
6) Berikan penegasan, gunakan buku Panduan Fasilitasi Kajian Pemetaan Swadaya sebagai acuan.
33
Modul 5 Topik: Praktek Lapangan
Peserta mampu 1. memfasilitasi PS di lapangan 2. mempersiapkan praktek lapangan
Penjelasan dan tanya jawab
1 Jpl ( 45 ’)
Bahan Bacaan: 4. Buku 1 : Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan 5. Buku 4 : Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan , Panduan Pemetaan Swadaya 6. Metodologi PRA , bahan pelatihan pra tugas fasilitator 7. Teknik – Teknik PS
• Kerta Plano • Kuda-kuda untuk Flip-chart • LCD • Metaplan • Papan Tulis dengan perlengkapannya • Spidol, selotip kertas dan jepitan besar
34
Penjelasan dan Tanya Jawab : Praktek Lapangan 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai modul praktek lapangan , dengan tujuan :
Peserta dapat memfasiliatasi proses PS di lapangan Pesrta dapat mempersiapkan praktek lapangan
2) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan mencoba mempraktekan teknik – teknik PS dalam kondisi nyata di wilayah dampingan mereka.
3) Beri penjelasan apa yang harus dipersiapkan , lokasi , koordinasi dengan relawan dan sebagainya (lihat panduan praktek lapngan).
4) Alur kajian yang disarankan adalah : • • • • • •
Pemetaan Swadaya 1 : Pemetaan Umum , Pemetaan Lingkungan dan Pemetaan Sebaran Warga Miskin Pemetaan Swadaya 2 : Kajian ekonomi Pemetaan Swadaya 3 : Kajian kesehatan Pemetaan Swadaya 4 : Kajian pendidikan Pemetaan Swadaya 5 : WST untuk wealth rangking dan Transek Pemetaan Swadaya 6 : Kajian kelembagaan dan kepemimpinan
WST dan Transek dapat dilakukan paralel dengan kajian yang lain oleh tim yang berbeda setelah pemetaan sebaran warga miskin dan pemetaan lingkungan selesai dilakukan. 5) Jelaskan waktu yang dipakai untuk praktek lapangan adalah 3 hari ( 25 JPL) lokasi – lokasi yang dipilih untuk praktek, pembagian tim dan pendamping lapangan dari Tim KMW.
35
Panduan Praktek Lapangan Sebelum melaksanakan praktek lapangan, harus dipersiapkan hal – hal sebagai berikut :
Pembagian Kelompok ( Tim Kerja ) Peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok ( satu kelompok terdiri dari 7 – 8 orang )
Persiapan Tim Beri waktu yang cukup kepada setiap Tim untuk membuat perencanaan kegiatan dan pembagian tugas di antara anggota kelompok
Persiapan lokasi sasaran • •
Jumlah lokasi sasaran yang dijadikan tempat praktek, adalah lokasi Kelurahan/desa dampingan yang telah selesai melaksanakan Refleksi Kemiskinan. Jumlah lokasi sasaran disesuaikan dengan jumlah kelompok (Tim). Koordinasi dengan aparat kelurahan/desa setempat perlu dilakukan untuk melaksanakan kegiatan.
Penentuan jadwal dan waktu kegiatan •
Jadwal dan waktu kegiaan ditentukan tentatif , teman – teman Tim Fasilitator yang bertugas di lokasi yang akan dijadikan tempat praktek dapat diminta referensinya untuk mendapatkan informasi waktu – waktu luangnya masyarakat, sehingga proses PS yang dilakukan tidak terlalu mengganggu waktunya mereka.
Koordinasi dengan Relawan •
Sebaiknya relawan – relawan setempat sudah diberitahu sebelumnya sehingga pada saat pelaksanaan kegiatan mereka dapat terlibat sehingga sekaligus menjadi ajang belajarnya para relawan.
Transportasi dan akomodasi •
Harus dipastikan kesiapan transportasi dan akomodasi baik bagi Tim Fasilitator maupun pemandu pelatihan yang akan monitoring dan supervisi kegiatan.
Tim Monitoring dan supervisi •
36
Dibentuk Tim Monitoring dan supervisi, dengan jadwal keliling kepada setiap Tim fasilitator, untuk melihat pelaksanaan kegiatan praktek dan memberikan masukkan – masukkan yang diperlukan.
Alat dan bahan •
Siapkan alat dan bahan untuk masing-masing Tim : kertas plano, kertas roti/kertas minyak , spidol besar, kertas warna-warni,metaplan, spidol kecil (warna-warni), selotif kertas), dan bahan lain sesuai kebutuhan
Pelaksanaan kegiatan •
Praktek lapangan dilaksanakan dalam waktu 3 hari.
37
.
Modul 6
Topik: Evaluasi Hasil Praktek
Peserta memahami dan menyadari: kekurangan dan masalah – masalah dalam memfasilitasi PS berdasarkan pengalaman praktek lapangan
Diskusi kelompok dan pleno
4 Jpl ( 180 ’)
Bahan Bacaan: 8. Buku 1 : Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan 9. Buku 4 : Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan , Panduan Pemetaan Swadaya 10. Metodologi PRA , bahan pelatihan pra tugas fasilitator 11. Teknik – Teknik PS
• Kerta Plano • Kuda-kuda untuk Flip-chart • LCD • Metaplan • Papan Tulis dengan perlengkapannya • Spidol, selotip kertas dan jepitan besar
38
Diskusi Kelompok Hasil Praktek 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai modul evaluasi hasil praktek , dengan tujuan : •
Peserta dapat memahami kekurangan dan masalah-masalah dalam memfasilitasi PS berdasarkan pengalaman praktek lapangan
2) Bagi peserta ke dalam 3 kelompok dengan tugas untuk mendiskusikan : • • • • • • •
• • •
Bagaimana pembagian kerja tim? Bagaimana keterlibatan relawan? Teknik apa yang paling sulit digunakan? Bagaimana tanggapan masyarakat? Berapa banyak warga masyarakat yang terlibat? Apakah ada kesulitan dalam fasilitasi? Apakah proses saling berbagi, saling belajar, saling memahami, saling menghargai, saling mengenal masalah pihak lain terjadi? Apakah tumbuh kepedulian dari peserta diskusi? apakah informasi yang digali didapatkan? Bagaimana keterlibatan (partisipasi) peserta diskusi (warga masyarakat)?
3) Minta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, kemudian analisa bersama – sama
4) Beri masukkan untuk perbaikan
39
.
Modul 7 Topik: Lokakarya PS Kelurahan/Desa
Peserta mampu memfasilitasi lokakarya PS kelurahan/desa
Simulasi Lokakarya
5 Jpl ( 225 ’)
Bahan Bacaan: 12. Buku 1 : Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan 13. Buku 4 : Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan , Panduan Pemetaan Swadaya 14. Metodologi PRA , bahan pelatihan pra tugas fasilitator 15. Teknik – Teknik PS
• Kerta Plano • Kuda-kuda untuk Flip-chart • LCD • Metaplan • Papan Tulis dengan perlengkapannya • Spidol, selotip kertas dan jepitan besar
40
Simulasi Lokakarya PS 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai modul pengorganisasian masalah , dengan tujuan : • Peserta mampu memfasilitasi lokakarya kelurahan 2) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan mencoba mensimulasikan lokakarya PS tingkat kelurahan berdasarkan kepada informasi dan data – data yang didapatkan dari hasil prkatek lapangan. Mintalah beberapa orang peserta sebagai relawan untuk memfasilitasi prosesnya. Berikan waktu kepada yang akan simulasi untuk mempersiapkan diri. 3) Setelah selesai simulasi, bahas proses yang dilakukan dengan mendiskusikan : • • • • •
.
Apakah tujuan lokakarya tercapai ? Apakah keluaran yang diharapkan tercapai ? Bagaimana keterlibatan peserta dalam proses diskusi ? Siapa yang mengambil kesepakatan ? (apakah ada dominsai dari fasilitator atau beberapa peserta) Apa yang harus diparbaiki ?
4) Refleksikan bersama dan beri penegasan - penegasan
41
Pengorganisasian Masalah Masalah – masalah yang muncul di masyarakat akan sangat beragam topik – topiknya. Karena tidak mungkin untuk menangani semua masalah secara sekaligus pada saat yang bersamaan, perlu dilakukan ‘seleksi’ dengan proses pengorganisasian masalah. Langkah – langkah dalam pengorganisasian masalah adalah pengumpulan masalah, pengelompokkan masalah, serta pengkajian hubungan sebab akibat masalah.
Langkah 1 : Pengumpulan Masalah Setelah penyajian seluruh hasil kajian, masalah – masalah yang muncul kemudian ditampilkan seluruhnya di atas kertas lebar yang ditempelkan di dinding. Masalah –masalah dapat saja dikurangi atau di drop atas usulan peserta , karena menurut mereka tidak layak dibahas. Misalnya : masalah “tidak ada bengkel atau radio rusak”, tidak dimasukkan ke dalam daftar masalah , sebab bukan yang benar-benar perlu. Biasanya pada saat pengkajian hubungan sebab akibat masalah, muncul tampilan masalah-masalah baru.
Langkah 2 : Pengelompokkan Masalah Tujuan
dilakukannya pengelompokkan masalah ini antara lain : Menyederhanakan tampilan seluruh permasalahan Mendiskusikan pembidangan pembangunan Desa/Kelurahan Mendiskusikan bidang/aspek kehidupan apa yang paling banyak masalah
Langkah langkah :
Pengelompokkan masalah dilakukan dengan cara menyatukan masalah-masalah yang dianggap berada di satu topik. Tuliskan masing- masing masalah di atas kartu – kartu satu persatu saling berdekatan, bila dianggap sebagai kelompok masalah. Tempelkan dengan selotif kecil agar mudah dipindah (dikoreksi) Sepakati bersama setiap penempelan kartu masalah tersebut, jangan sampai ditentukan oleh pendapat seseorang yang dominan. Apabila pengelompokkan itu sudah dianggap baik, baru kartu – kartu di lem dengan kuat. Tuliskan dia atas kartu berwarna lain, nama topik untuk setiap kumpulan masalah (misal : masalah lembaga, penghasilan, pendidikan, dan sebagainya)
Langkah 3 : Kajian hubungan sebab akibat masalah : Tujuan kajian hubungan sebab akibat antara masalah – masalah yang ada, yaitu : Mengkaji masalah – masalah mana yang menjadi penyebab dari masalah yang lain Mengkaji masalah – masalah yang paling banyak menyebabkan masalah lainnya, disebut sebagai Akar masalah Mengkaji masalah – masalah mana yang menjadi akibat masalah yang lain. Manfaat kajian hubungan sebab akibat antara lain adalah :
42
Masyarakat melihat permasalahan yang mereka hadapi secara menyeluruh dalam bentuk visual (bagan hubungan sebab – akibat masalah ) Masyarakat menilai permasalahan itu sebagai suatu keadaan yang tidak bisa dipisahpisahkan sehingga perlu dipecahkan bersama.
Langkah – langkah pelaksanaannya :
Tempelkan kartu – kartu satu per satu saling berdekatan bila dianggap memiliki hubungan sebab akibat. Untuk memudahkan, mulailah dengan masalah – masalah yang berada di dalam satu kelompok (topik). Tempelkan dengan selotif kecil agar mudah dipindah (dikoreksi) Sepakati bersama hubungan sebab akibat itu, jangan hanya ditentukan oleh orang – orang tertentu yang dominan. Apabila pengelompokkan itu sudah dianggap baik, baru kartu-kartu di lem dengan kuat.
Penting diperhatikan :
Berdasarkan pengalaman masyarakat masih sering tertukar dalam menetapkan masalah, sebab masalah dan akibat. Pemandu perlu menjelaskan pengertian ini berulang-ulang Terkadang satu kartu masalah berhubungan dengan banyak kartu yang lain. Apabila perlu, satu masalah bisa dibuat menjadi beberapa kartu. Pemandu sebaiknya sabar dalam memfasilitasi diskusi. Biarkan peserta untuk memproses sendiri hubungan sebab akibat ini. Pemandu hanya membantu dengan pertanyaan – pertanyaan untuk mempertimbangkan kesimpulan – kesimpulan dengan cermat.
Seleksi Masalah Kajian hubungan sebab akibat sebaiknya dimulai dengan proses yang sederhana agar masyarakat secara bertahap mengenal cara analisis ini. Kartu – kartu masalah jangan dipergunakan terlalu banyak atau bagan (pohon masalah) yang dibuat tidak terlalu besar dahulu. Cara untuk melakukan seleksi, dari banyak masalah yang ada antara lain :
Sepakati bersama masyarakat, kelompok masalah mana yang paling utama dibahas dengan pertimbangan a.l : masalah itu mendesak (kebutuhan primer), kepentingan bersama, potensi mengembangkan kegiatan ada (potensi lokal maupun di luar ) Sepakati bersama masyarakat bahwa masalah mendesak atau gawat lainnya di luar kelompok di atas akan tetap dipertimbangkan di dalam memilih prioritas masalah nanti.
43
Modul 8 Topik: Sosialisasi Pemetaan Swadaya
1. Peserta memahami dan menyadari Pentingnya mensosialisasikan kegiatan dan hasil PS 2. Peserta mampu membuat perencanaan sosialisasi PS
Kegiatan 1: Diskusi Kelompok sosialisasi kegiatan dan hasil PS Kegiatan 2: Berlatih menggunakan media sosialisasi PS
3 Jpl ( 135 ’)
Bahan Bacaan: 1. Buku 1 : Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan 2. Buku 4 : Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan , Panduan Pemetaan Swadaya 3. Media – media PS
• Kerta Plano • Kuda-kuda untuk Flip-chart • LCD • Metaplan • Papan Tulis dengan perlengkapannya • Spidol, selotip kertas dan jepitan besar
44
Diskusi Kelompok Sosialisai Kegiatan dan Hasil PS 1) Jelaskan kepada peserta, bahwa kita akan membahas sosialisasi kegiatan dan hasil PS 2) Bagilah peserta ke dalam 4 kelompok , dan beri tugas kelompok untuk mendiskusikan :
Kelompok 1 dan 2 mendiskusikan mengenai sosialisasi Kegiatan PS •
Apa tujuan komunikasi (sosialisasi) kegiatan PS ?
•
Apa yang harus disosilisasikan? (pesan apa yang harus disampaikan)
•
Media apa yang akan digunakan?
•
Dimana akan disosilisasikan?
•
Kapan waktunya ?
•
Bagaimana agar masyarakat tertarik kepada sosialisasi yang disampaikan?
•
Siapa yang akan menyampaikan pesan (agen sosialisasi)
Kelompok 3 dan 4 mendikusikan mengenai sosialisasi hasil PS: •
Apa tujuan komunikasi sosialisasi hasil PS ?
•
Pesan – pesan apa yang harus disampaikan ?
•
Media apa yang bisa digunakan?
•
Dimana pesan tersebut akan disampaikan?
•
Kapan waktunya ?
•
Bagaimana agar disampaikan?
•
Siapa yang akan menyampaikan pesan (agen sosialisasi)?
masyarakat
tertarik
kepada
sosialisasi
yang
akan
3) Mintalah wakil kelompok 1 dan kelompok 2 untuk mempresentasikan hasilnya, kemudian diskusikan bersama. 4) Kemudian mintalah kelompok 3 dan kelompok 4 untuk mempresentasikan hasilnya, dan bahas dalam diskusi kelas. 5) Refleksikan hasil diskusi bersama dan beri penegasan – penegasan oleh pemnadu dengan menggunakkan media bantu yang sudah disediakan sebagai acuan. 6) Jelaskan mengenai media sosialisasi yang disediakan oleh program untuk kegiatan PS sebagai alat bantu fasilitator dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Penting ditegaskan
45
bahwa media bantu ini adalah yang minimal bisa dipakai, mungkin fasilitator haurs mengembangkan media – medai lain yang sederhana sesuai kebutuhan dan karakteristik kelompok sasaran.
Catatan : Penting ditekankan bahwa dalam melakukan sosialisasi fasilitator harus melihat lagi hasil pemetaan yang sudah didapatkan pada tahap awal dan pengamatan selama pendampingan, terutama mengenai : o
Waktu luang masyarakat, baik laki – laki maupun perempuan
o
Tempat – tempat berkumpul masyarakat , untuk menentukan sosialisasi informal dan tempat menempel poster atau pengumuman. Informasi harus sampai juga kepada warga miskin dan perempuan, sehingga harus diperhatikan tempat menempel poster atau pengumuman yang bisa diakses oleh kedua kelompok masyarakat tersebut.
o
Orang – orang yang bisa digunakan sebagai simpul informasi, sehingga mereka bisa dijadikan agen sosialisasi dan media – medai cetakan (misal leaflet, booklet) yang terbatas diberikan kepada mereka agar pesannya bisa sampai kepada warga yang lain.
o
Media – media pertemuan warga yang bisa digunakan untuk ‘menitipkan’ pesan yang akan disampaikan. Pesan – pesan juga harus disampaikan lewat media pertemuan kaum perempuan dan warga miskin, agar mereka mendapatkan akses informasi.
Di setiap kelurahan diwajibkan untuk menyediakan papan informasi minimal di lima titik sebagai media untuk menyampaikan informasi kepada warga masyarakat dari kegiatan – kegiatan yang dilakukan. (lihat bahan bacaan : Kerangka Acuan Papan Informasi).
o o
Melibatkan relawan dalam sosialisasi yang dilakukan Capaian indikator sosialisasi PS (lihat dalam Media Bantu yang sudah disediakan) dan bahas bersama.
Berlatih Menggunakan Media Sosialisasi PS 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memulai kegiatan 3 dalam modul ini yaitu berlatih menggunakan media sosialisasi PS yang sudah disediakan. 2) Mintalah kepada peserta untuk memilih salah satu media yang akan disimulasikan penggunaannya. Pilihlah 2 orang sukarelawan yang akan bertindak sebagai failitator dalam
46
simulasi penggunaan media. Jelaskan bahwa sosialisasi ini akan dilakukan pada kelompok khusus perempuan dalam sebuah pengajian. 3) Beri kesempatan kepada yang akan memfasilitasi untuk mempelajari panduan penggunaan media yang sudah disediakan. Sementara itu bagilah peserta lain menjadi :
Lima orang sebagai pengamat proses Sosialisasi PS sebagai acuan)
(berikan LK – Pengamatan Simulasi
Lima orang menjadi ibu – ibu kaya
Tiga orang menjadi ibu – ibu tokoh masyarakat.
Satu orang sebagai provokator yang mencoba mempengaruhi yang lain untuk tidak mendukung program
Dua orang sebagai anggota PKK
Dua orang oerempuan warga miskin yang diam saja
Sisanya sebagai ibu – ibu lainnya
4) Bila sudah siap mintalah peserta untuk mulasi melakukan simulasi. Ingatkan bahwa simulasi ini bukan untuk bermain – main, akan tetapi harus dilakukan suasana santai tapi serius. 5) Setelah selesai simulasi bahas hasilnya, mintalah kepada pengamat proses untuk menyampaikan hasil pengamatan mereka; tanyakan kepada yang menjadi fasilitator apa kesulitan – kesuliatan yang dihadapi dalam memfasilitasi; tanyakan kepada yang menjadi peserta sikap apa dari fasilitator yang kurang berkenan dari fasilitator.
47
LK – Lembar Pengamatan Simulasi Sosialisasi PS Lembar Pertanyaan untuk Pengamat : Pertanyaan Pemandu 1) Secara umum apakah ada yang kurang dlm simulasi tersebut ? 2) Apakah fasilitator mengenalkan diri, mengemukakan tujuan diskusi ? 3) Sebagai apa dan dimana fasilitator memposisikan dirinya 4) Apakah bahasa yang digunakan oleh fasilitator sesuai dengan karakteristik peserta ? 5) Apakah media bantu yang digunakan sesuai dengan karakteristik peserta? 6) Bagaimana keterampilan fasilitator dalam menggunakan media bantu? 7) Apakah semua peserta terlibat ? Siapa yang tidak cukup terlibat ? Mengapa ? 8) Apakah ada peseta yang mendominasi ? Bagaimana fasilitator mengatasi orang yang mendominasi ? 9) Apakah peserta bisa menghargai dan menerima perbedaan pendapat ? Bagaimana fasilitator mengatasi hal tersebut ? 10) Apakah fasilitator masih dominan dibandingkan dengan peserta ? 11) Apakah fasilitator cukup ramah, bisa mengembangkan suasana yang akrab dan akomodatif ? Apakah ada hal-hal yg tdk boleh dilakukan tapi tetap dilakukan oleh fasiitator 12) Apa saja yg dicatat oleh perekam proses
48
Komentar Pengamat
Perkotaan
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya