DAFTAR PUSTAKA
Browne, P.R.L, 1989, Hydrothermal Alteration and Geothermal System, Lecture Handout, The University of Auckland, 1 – 74. Corbett, G.J., Leach, T.M., 1997, Southwest Pacific Rim Gold-Copper System: Structure, Alteration and Mineralization. Short course manual, 2nd Edition, 1-60. Fisher, R.V. dan Schmincke, H.U., 1984, Pyroclastic Rocks, Springer Verlag. Guilbert, John M., Park, Charles. F., 1985, The Geology of Ore Deposits, W.H. Freeman and Company: New York Henley, R.W., 1985, The Geothermal Framework for Epithermal Deposits. Geology and Geochemistry of Epithermal System, Reviews in Economic Geology, Vol. 2., Society of Economic Geologist, 1-24. Hedenquist, J.W., 1998, Hydothermal System in Volcanic Arcs, Origin of and Exploration for Epithermal Gold Deposits. Mineral and Fuel Resources Department, Geological Survey of Japan, Lecture Note, 1-48. Hedenquist, Jeffrey W., Arribas R. Antonio., Inan, E.E., Einaudi, Marco T., Silitoe, Richard. H., 2002, Exploration for and Assessment of Epithermal PreciousMetal Deposits: Critical Characteristic and Their Variations. Abstracts of DREG Presentations papers, 56-68. Lawless, J.V., White, P.,J., Bogie, I., Paterson, L., A., Cartwright, A., J., 1998, Hydrothermal Mineral Deposit in the Arc Setting
Exploration Based on
Mineralization Models, Kingston Morrison Ltd. Lobeck, A. K., 1959. Geomorphology: An Introduction to the Study of Landscapes. McGraw-Hill Book Company, Inc., New York and London, h. 621 – 642 Ragan, D. M., 1973. Structural Geology, An Introduction to Geometrical Techniques, 2nd edition. Springer-Verlag, Berlin, Heildelberg, New York, London,
Paris,
557h. Reyes, Agnes, G., 1990, Petrology of Philippine Geothermal System and the Application of Alteration Mineralogy to Their Assesment, Journal of Vulcanology and Geothermal Research, 279-309.
Magetsari, N.A., Harsolumakso, A.H., Abdullah, C.A., 1993, Pedoman Praktikum Geologi Struktur, Lab. Geologi Dinamik, Jurusan Teknik Geologi, ITB, Bandung Pardede, K.R., Mangga S.A., dan Sidarto, 1993, Geologi Lembar Sungaipenuh dan Ketaun, Sumatera (0812-0813), Skala 1 : 250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung. Pirajno, F., 1992, Hydrothermal mineral deposits, principles and fundamental concepts for the exploration geologist, Springer-Verlag, Berlin, Heidelberg, New York, London, Paris. Pulunggono, A., dan Cameron, N. R., 1984. Sumatran Microplates, Their Characteristic and Their Role in the Evolution of the Central and South Sumatra Basins. Proceedings Indonesian Petroleum Association, 13th Annual Convention, h. 121 – 141 Thomson, A.J.B and Thomson, J.F.H., 1996, Atlas of Alteration, Geological Association of Canada, Mineral Deposits Division. Van Zuidam, R.A., 1985, Guide to Geomorphic Aerial Potographic Interpretation and Mapping, ITC, Enschede, Netherlands. Yuwono, S., 2004, Pemetaan Lapangan Daerah Vulkanik; Panduan Untuk Pemetaan Lapangan, Lab. Petrologi dan Geologi Ekonomi, ITB. Yuwono, S., 2002, Catatan Kuliah Petrografi (GL-441) , Penerbit-ITB. .
LAMPIRAN •
LAMPIRAN A FOTO PENGAMATAN LAPANGAN
•
LAMPIRAN B ANALISIS PETROGRAFI ANALISIS DIFRAKSI SINAR – X ANALISIS ATOMIC ABSORPTION SPECHTROPHOTOMETER
•
LAMPIRAN C ANALISIS STRUKTUR
•
LAMPIRAN D PETA LOKASI PENGAMATAN PETA GEOLOGI PETA ZONASI UBAHAN HIDROTERMAL PETA SEBARAN URAT KUARSA DAN UNSUR Au, Ag, Pb, Zn dan Cu
LAMPIRAN A
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
klorit
Keterangan gambar: Foto singkapan, berupa urat klorit pada andesit terlapuk kuat. Lokasi foto pada alur S. Air Napalan
klorit
Keterangan gambar: Foto singkapan, mineral klorit pada andesit terlapuk kuat. Lokasi foto pada alur S. Air Bunginan
klorit
Keterangan gambar: Foto singkapan, mineral klorit pada andesit terlapuk kuat. Lokasi foto pada alur S. Air Bunginan “Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
Kekar berlembar
Keterangan gambar: Foto singkapan lava andesit, menunjukkan struktur akibat pendingan berupa kekar berlembar (lokasi foto pada S. Air Bunginan)
Urat kuarsa
Foto singkapan urat kuarsa, lokasi foto pada S. Air Napalan
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
LAMPIRAN B
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
No conto Lokasi
: Bungin hulu 8 : Alur S. Air Bunginan
A
B
C
D
Zona ubahan: argilik Nama batuan: lava andesit
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C
D
0.5 mm
E P1
A B X – Nikol 0
C
D
E 0.5 mm
Sayatan Andesit yang telah mengalami ubahan hidrotermal dengan intensitas kuat. Mineral ubahan terdiri dari kuarsa sebagai silisifikasi yang menggantikan mineral primer pada batuan asal, mineral lempung sebagai mineral sekunder hasil ubahan dari felspar serta mineral opak. Mineralogi: Kuarsa (40%): hadir sebagai mineral skunder yang mengindikasikan adanya proses silisifikasi, colorless, anhedral, bias rangkap rendah (C4, C8). Mineral lempung (50%): hadir sebagai mineral skunder hasil ubahan dari felspar, baik itu fenokris maupun massa dasar, colorless-coklat pucat, bias rangkap tinggi, berupa pseudomorf, nampak sebagai agregat halus (A4, E7). Mineral Opak (10%): hadir berupa mikro-kriptokrstalin, berwarna hitam yang tersebar di dalam batuan.
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
No conto Lokasi
: HBB 9 : Hulu S. Air Bunginan
A
B
C
D
Zona ubahan : Sub propilitik Nama Batuan: lava andesit
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C
D
0.5 mm
E P1
A B X – Nikol 0
C
D
E 0.5 mm
Sayatan Andesit yang telah mengalami ubahan hidrotermal dengan intensitas sedang, holokristalin, porfiritik, hipidiomorfik granular, pilotaksitik, menunjukkan struktur aliran, fenokris terdiri dari plagioklas, hornblenda, dan mineral opak. Massa dasar tersusun atas mikrolit plagioklas, kuarsa dan mineral opak. Mineralogi: Plagioklas (60%): hadir sebagai fenokris (20%), colorless-keruh, prismatik, subhedral, menunjukkan kembaran Albit dan Carlsbad-Albit serta zoning, An40-48, berukuran 0.42.25 mm (C1, A2, E7). Sebagai massa dasar nampak berupa mikrolit plagioklas. Beberapa plagioklas telah terubah menjadi lempung dan kalsit (1%). Hornblenda (15%): hadir sebagai fenokris (5%), prismatik, subhedral, menunjukkan opaque rim, sebagian kecil telah terubah menjadi klorit (2%) dengan bentuk pseudomorf dari hornblenda, berukuran 0.3-2.25 mm (B8, C6). Sebagai massa dasar hadir berupa mikrokristalin yang sebagian terubah menjadi klorit Kuarsa (15%): hadir sebagai massa dasar berupa mikrokristalin silika. Mineral Opak (10%): sebagai massa dasar berupa mikrokristalin.
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
No conto Lokasi
: Bungin hulu 17 : Alur S. Air Bunginan
A
B
C
D
Zona ubahan: Argillic Nama batuan: lava andesit
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C
D
0.5 mm
E P1
A B X – Nikol 0
C
D
E 0.5 mm
Sayatan Andesit yang telah mengalami ubahan hidrotermal dengan intensitas kuat. Mineral ubahan terdiri dari kuarsa sebagai silisifikasi yang menggantikan mineral primer pada batuan asal, mineral lempung sebagai mineral sekunder hasil ubahan dari felspar serta mineral opak. Mineralogi: Kuarsa (40%): hadir sebagai mineral skunder yang mengindikasikan adanya proses silisifikasi, colorless, anhedral, bias rangkap rendah (A4, E6), setempat tumbuh bersama dengan mineral lempung, memperlihatkan pemadaman bergelombang. Mineral lempung (45%): hadir sebagai mineral skunder hasil ubahan dari felspar, baik itu fenokris maupun massa dasar, colorless-coklat pucat, bias rangkap tinggi (C3, C6), anhedral-subhedral, nampak sebagai agregat halus. Mineral Opak (15%): hadir berupa mikro-kriptokrstalin, beberapa menunjukkan euhedralsubhedral dengan bentuk kubik yang kemungkinannya adalah pirit (B5, E3) dan sebagai mineral pengisi rekahan / urat (5%).
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
No conto Lokasi
: H. S. Utara 4 : S. Air Bunginan
A
B
C
Nama Batuan: lava andesit
D
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C
D
0.5 mm
E P1
A B X – Nikol 0
C
D
E 0.5 mm
Sayatan Andesit Hornblenda yang telah mengalami ubahan hidrotermal dengan intensitas sedang, holokristalin, porfiritik, alotriomorfik granular, pilotaksitik, fenokris terdiri dari plagioklas, hornblenda, dan mineral opak. Massa dasar tersusun atas mikrolit plagioklas, hornblenda dan mineral opak. Mineralogi: Plagioklas (55%): hadir sebagai fenokris (25%), colorless-keruh, prismatik, subhedral, menunjukkan kembaran Albit dan Carlsbad-Albit, An40-54, berukuran 0.4 – 5 mm (C3, E5, A8). Sebagai massa dasar nampak berupa mikrolit plagioklas. Hornblenda (35%): hadir sebagai fenokris (20%), prismatik, subhedral – euhedral, hijau pucat, pleokroik sedang, menunjukkan opaque rim, berukuran 0.3 – 5 mm (A3-D1, B8-E5). Sebagai massa dasar hornblenda hadir berupa mikrokristalin. Mineral Opak (10%): sebagai fenokris (1%), berukuran 0.2-0.3 mm (B3), dan sebagai massa dasar berupa mikrokristalin.
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
No conto Lokasi
: TBG HSN 2 Tebing Husein
A
B
C
Nama Batuan : Tuf
D
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C
D
0.5 mm
E P1
A B X – Nikol 0
C
D
E 0.5 mm
Sayatan Tuf Kristal yang telah mengalami ubahan hidrotermal dengan intensitas lemah menunjukkan ukuran debu (Ash), 0.15 – 2.25 mm. Butiran menyudut-menyudut tanggung, terpilah buruk, kemas terbuka, terdiri dari pecahan plagioklas, hornblenda, kuarsa, dan mineral opak yang mengambang dalam matriks pecahan gelas volkanik. Sebagian gelas volkanik telah terdevitrifikasi menjadi mikrokristalin kuarsa. Mineralogi: Plagioklas (25%): hadir sebagai butiran, menyudut tanggung, berukuran 0.15-2.25 mm, colorless, menunjukkan kembaran polisintetik dan zoning (E5). Kuarsa (10%): sebagai butiran (2%), berukuran 0.3-1 mm, colorless, menunjukkan tekstur embayment, dan sebagai matriks hasil devitrifikasi dari gelas volkanik. Hornblenda (5%): hadir sebagai butiran, menyudut-menyudut tanggung, berukuran 0.1-0.2 mm, berwarna coklat pucat, pleokroik sedang dan belahan 2 arah (B5). Mineral opak (5%): hadir sebagai butiran, membundar-menyudut tanggung, berukuran 0.05-0.1 mm. Pecahan gelas (50%): hadir sebagai matriks yang mengisi rongga diantara butiran, berwarna coklat keruh. Porositas (5%): hadir sebagai rongga kosong diantara butiran dan matriks, nampak berupa intrapartikel dan setempat interpartikel.
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
No conto Lokasi
: bungin hulu 12 : S. Air Bung inan
A
B
C
Zona ubahan: sub propilitik Nama Batuan: lava andesit
D
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C
D
0.5 mm
E
A P1
B C X – Nikol 0
D
E 0.5 mm
Sayatan Andesit yang telah mengalami ubahan hidrotermal dengan intensitas lemah, holokristalin, porfiritik, hipidiomorfik granular, pilotaksitik, menunjukkan struktur aliran, fenokris terdiri dari plagioklas, hornblenda, dan mineral opak. Massa dasar tersusun atas mikrolit plagioklas, kuarsa dan mineral opak. Mineralogi: Plagioklas (77%): hadir sebagai fenokris (10%), colorless-keruh, prismatik, subhedral, menunjukkan kembaran Albit dan Carlsbad-Albit serta zoning, An42-56, berukuran 0.42.25 mm (B3-C1, A4-B5). Sebagai massa dasar nampak berupa mikrolit plagioklas. Beberapa plagioklas telah terubah menjadi mineral lempung dan kalsit (1%). Hornblenda (10%): hadir sebagai fenokris, prismatik, subhedral, menunjukkan opaque rim, sebagian besar telah terubah menjadi klorit (2%) dengan bentuk pseudomorf dari hornblenda, dan terubah menjadi kalsit (1%), berukuran 0.3-2.25 mm (B6-C8, A2, D5). Kuarsa (3%): hadir sebagai massa dasar berupa mikrokristalin silika. Mineral Opak (10%): sebagai fenokris (1%), berukuran 0.2-0.3 mm (B3), dan sebagai massa dasar berupa mikrokristalin.
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
No conto Lokasi
: Napal H : Hulu S. Air Napalan
A
B
C
D
Zona ubahan : sub propilitik Nama batuan : lava andesit
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C
D
0.5 mm
E P1
A B X – Nikol 0
C
D
E 0.5 mm
Sayatan Andesit yang telah mengalami ubahan dengan intensitas kuat, holokristalin, porfiritik, hipidiomorfik granular; tersusun atas plagioklas, klorit, kalsit, dan mineral opak. Sebagian kecil andesit telah tersilisifikasi pada massa dasarnya dan setempat ditemukan terpotong oleh urat kalsit. Mineralogi: Plagioklas (25%): hadir sebagai fenokris (10%), colorless, prismatik, belahan 1 arah, subhedraleuhedral (C6, A2, E2). Sebagai massa dasar nampak berupa mikrolit plagioklas. Sebagian besar plagioklas telah terubah sebagian-seluruhnya menjadi kalsit. Klorit (40%): hadir sebagai fenokris (3%) dengan bentuk pseudomorf dari mineral mafik, dan sebagai massa dasar hasil ubahan dari mafik dan gelas volkanik (D4, A7). Mineral Opak (5%): sebagai fenokris (1%), berukuran 0.1-0.4 mm (A6, C1), dan sebagai massa dasar berupa mikrokristalin. Kalsit (25%): mineral sekunder yang hadir sebagai ubahan dari feldspar (E2, C7-D8). Kuarsa (5%): sebagai mineral sekunder hasil dari silisifikasi massa dasar, berukuran mikrokristalin, colorless, anhedral.
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
No conto Lokasi
A
: Bungin 14 : S. Air Bunginan
B
C
D
Zona ubahan : Argillik Nama batuan: lava andesit
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C
D
0.5 mm
E P1
A B X – Nikol 0
C
D
E 0.5 mm
Sayatan ubahan hidrotermal dengan intensitas sedang,. Komposisi mineral ubahan terdiri dari kuarsa, mineral lempung, oksida besi dan mineral opak. Mineralogi: Kuarsa (30%): hadir sebagai mineral sekunder yang mengindikasikan silisifikasi didalam massa dasar, colorless berupa mikro-kriptokristalin silika (18%) pada (D4, C7), Foto 2 (B7, C5), dan pada foto 3 (B2). Mineral lempung (40%): hadir sebagai mineral ubahan dari felspar , colorless-coklat pucat, bias rangkap tinggi, anhedral-subhedral, berupa agregat halus Oksida Besi (10%): sebagai mineral sekunder yang diperkirakan berasal dari pelapukan, nampak sebagai veinlet (Foto 2) serta di sekeliling mineral opak . Plagioklas (10%): hadir sebagai sisa mineral primer pada batuan asal yang sebagian besar telah mengalami ubahan hidrotermal. Mineral Opak (10%): hadir didalam matriks berupa mikrokristalin.
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”