DAFTAR PUSTAKA
Abbott, R.T. 1960. The genus Mollusca, 1(2): 33-144.
Strombus
in the Indo-pacific. Indo-Pacific
Amini,S. 1986. Studi pendahuluan gonggong (Strombus canarium) di perairan pantai Pulau Bintan-Riau.Jurnal Pen. Perikanan Laut, 36: 23-29 Appeldorn, R.S. 1988. Age determination, growth, mortalit and age at first reproduction in adultqueen conch, Strombus gigas L., off Puerto Rico.Fish. Res., 6: 363-378. Aswandy, I dan Hutomo, M. 1988. Komunitas Fauna Bentik pada Padang Lamun (Seagrass) di Teluk Banten, hal. 45-51. Perairan Indonesia : Biologi, Budidaya, Kualitas Perairan dan Oseanografi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, LIPI, Jakarta.
BAPPEDA Kabupaten Bangka Barat.2007. Laporan Akhur Penelitian/kajian Potensi Kelautan, Pertanian dan kehutanan kabupaten Bangka Barat.Badan Perencanaa Daerah Kabupten Bangka Barat. Barker, G.M., 2001. Gastropods on land: phylogeny, diversity and adaptive morphology. In: Barker, G.M. (Ed.), The Biology of Terrestrial Molluscs. CAB International, Wallingford, pp. 1–146. Bengen, D.G. 2001. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan – Institut Pertanian Bogor. Bogor, Indonesia. Bevelander GM, Kakei, & Nakahara H. 1981.Studies on the formation of the crossed la,ellar structure in the shell of Strombus gigas.In the Veliger. 24(24): 159-164. Bunga Pailin, Jacobus. 2008. Asosisasi Inter-Spesies Lamun di Perairan Ketapang Kabupaten Serang Bagian Barat. Jurnal Triton Volume 5 Nomor 2, Oktober : 19-25. Carter, J. A. (1996), Introductory Course on Integrated Coastal Zone Management (Training Manual). Pusat Penelitian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara, Medan dan Pusat Penelitian Sumberdaya Manusia dan Lingkungan Universitas Indonesia, Jakarta ; Dalhousi University, Environmental Studies Centres Development in Indonesia Project.
Cob, Z.C., M.A. Ghaffar, A. Arshad and J.S.Bujang, 2009.Exploring the use of empirical methods to measure the secondary production of Strombus canarium (Gastropoda: Strombidae) Population in Johor Straits, Malaysia. Sains Malaysiana 38 (6): 817 -825 Clark, J. 1974. Coastal Ecosystem : Ecologycal Consideration For Management of The Coastal Zone The Conservation Foundation. Washington DC. 178 pp. Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut: Aset Berkelanjutan Pembangunan Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 412 hlm Dharma B. 1988.Siput dan Kerang Indonesia.PT Sarana Graha. Jakarta DKPPKE Kota Tanjungpinang. 2012. Laporan Akhir Penyususnan Rencana Zonasi dan rencana Pengelolaan Kawasan Habitat Gonggong (Strombus sp.) Kota Tanjungpinang. Dinas Kelautan Perikanan Pertanian Kehutanan dan Energi Dody S. 2007. Habitat dan sebaran spasial Siput Gonggong (Strombus turturella) di Teluk Klabat, Bangka Belitung.Prosiding Seminar Nasional Moluska dalam penelitian, Konservasi dan Ekonomi. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Jakarta. 100 hlm. Duwiri, Yustin. 2010. Struktur Komunitas Lamun (Seagrass) di Perairan Pantai Kampung Isenebuai dan Yariari Distrik Rumberpon Kabupaten Teluk Wondama. Skripsi. Universitas Negeri Papua Effendi H. 2003.Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumberdaya dan lingkungan perairan.Kanisius.Yogyakarta.258 hlm. Effendie MI. 1997. Biologi Yogyakarta.163 hlm.
perikanan.
Yayasan
Pustaka
Nusantara.
Honata L. 2010. Struktur komunitas makrozoobenthos di Danau Lido, Bogor, Jawa Barat. [skripsi]. Departemen manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 18 hlm. Ippah I. 2007.Pola perubahan kepadatan dan biomassa populasi simping (Placuna placenta Linn, 1758) di Perairan Kron, Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten. [skipsi]. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautam, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Kawaroe dkk. 2004. Pemetaan Bioekologi Padang Lamun (Sea Grass) di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Ringkasan Hasil Penelitian Pengkajian Kebaharian . Repository IPB.
Kiswara, W. and M. Hutomo. 1985. Habitat Dan Sebaran Geografik Lamun.Oseana 10(1): 21-30 Kiswara, W. 1994. A Review: Seagrass Ecosystems Studies in Indonesia Waters. Paper Presented at the ASEAN-Australia Symposium on Living Coastal Resources,Chulalongkom University. Bangkok. Kiswara, W. 1999. Struktur Komunitas Padang Lamun di perairan Sumatera Utara, hlm.154-166. Prosiding Seminar Kelautan Sumatera Utara. Padang 6-7 Agustus 1999. Latama, G. 1995. Utilization of Shell Resources in The Spermonde Archipelago, Indonesia. J. Phuket Mar. Bio. Cent., Spec. Publ. No. 16:31-33. Litaay, M. 1994. Gastropoda Encountered on a Reef Flat at Samalona IslandSouth-West Sulawesi, Indonesia, p. 157-158. Proceedings of The Fourth Workshop of The Tropical Marine Mollusc Programme (TMMP) at Prince of Songkla University, Thailand. Nontji A. (1993), Laut Nusantara. Djambatan, Jakarta Nontji A. 2002. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta Nybakken J.W. (1988) Biologi laut: Suatu pendekatan ekologis. Terj. dari Marine biology: An ecological approach, oleh Eidman M., Koesoebiono, Bengen D.G., Hutomo M. & Sukardjo S., Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. Terjemahan dari Marine Biology : An Ecological Approach. Alih Bahasa : M. Eidman, Koesoebiono, D.G. Bengen dan M. Hutomo. Gramedia, Jakarta. 459 hlm.
Odum, E. P. 1971. Fundamentals of Ecology. W.B. Sounders Company Ltd. Philadelphia. Odum EP. 1993. Dasar-dasar ekologi. Samingan T (penerjemah). Edisi ke-3. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.697 hlm. Peristiwady, T. 1994. Makanan Ikan-Ikan Utama di Padang Lamun Lombok Selatan, hal. 112-125. Struktur Komunitas Biologi Padang Lamun di Pantai Selatan Lombok dan Kondisi Lingkungannya. P3O-LIPI Jakarta.
Pratami CE. 2005. Sebaran moluska (Bivalvia dan Gastropoda) di perairan Teluk Jobokuto, Pantai Kartini Jepara, Jawa Tengah. [skripsi]. Departemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perairan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 1-9 hlm
Phillips, R.C. and E.G. Menez 1988. seagrasses. Smithsonion Institution Press. Washington D.C. : 104 pp. Pomeroy, L. R., P. J. B. Williams, F. Azam, and J. E. Hobie. 2007. The microbial loop. Journal of Oceanography Society. Vol 20(2): 28-33. Rahardjo, Y. 1996. Community Base Management di Wilayah Pesisir Indonesia. Prosiding Pelatihan ICZPM, PKSPL IPB dan Ditjen Bangda Depdagri. Ruswahyuni. 2008. Hubungan Antara Kelimpahan Meiofauna dengan Tingkatan Kerapatan Lamun yang Berbeda di Pantai Pulau Panjang Jepara. Jurnal Saintek Perikanan Vol.4 No 1 :35-41. S. English, C. Wilkinson, and V. Baker. 1997. Survey Manual for Tropical Marine Resources. Australian Institute of Marine Science. 2nd Edition. Townsville. Salmin. 2005. Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana, Volume XXX, Nomor 3, 2005 : 21 – 26 Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Siddik, J. 2011. Sebaran Spasial dan Potensi Reproduksi Populasi Siput Gonggong Di Teluk Klabat Bangka-Belitung.Skripsi.Institut Pertanian Bogor. Sugiarti dkk. 2005. Avertebrata Air. Jakarta: Erlangga Syari I.A.2004.Asosiasi Gastropoda Di Ekosistem Padang Lamun Perairan Pulau Lepar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (terhubung berkala) http://www.repository.ipb.ac.id pada tanggal 18 Mei 2011. Tangke, Umar. 2010. Ekosistem Padang Lamun (Manfaat, Fungsi dan Rehabilitasi). Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMUTernate), Volume 3 Edisi 1 (Mei 2010). Tomascik T, Mah AJ, Nontji A, Moosa MK, 1997. The Ecology of the Indonesia Seas. Part One. The Ecology of Indonesian Series Vol. VII.HongKong: Periplus Edition (HK) Ltd. Utami, D.K. 2012. Studi Bioekologi Habitat Siput Gonggong Di Desa Bakit, Teluk Klabat, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Skripsi.Institut Pertanian Bogor.
Verberg WB & Venberg FJ.1972. EnviromentalPhysiology of Animals.Springer, Verlag. Berlin, Berlin, Germany, 346.
Marine
Yonge CM. 1976. Living Marine Mollusca.Megastropods-burrowers and drifers.William Collins Sons & Co Ltd. London-Glasglow-SydneyAuckland-Toronto-Johanesburg.87-96.