A Novel By
3
Daftar Isi * Prakata * Daftar Isi * Prolog * True Devil * The Secret * The Tempest * The Grimoire * Angel Tears * The Sacrifice * Epilog * Tentang Penulis
7
Cinta itu buta juga membutakan. Jatuh cinta pada seseorang bukan berarti hal-hal baik akan terus terjadi. Ada banyak kesulitan juga banyak hal yang harus dikorbankan. Namun jika kita memilih untuk tetap mencintai meski ada banyak rintangan, maka itulah arti cinta yang sesungguhnya.
9
Prolog “Kakak, sudah waktunya.” Stelle Undine Devilucifer, gadis berambut hitam panjang dengan warna hitam dibawah matanya yang merah menatap sang kakak Aliando. Pemuda yang selama ini disebut
sebagai
Alian
Dovrizachiev,
nama
sebenarnya dari pemuda bermata tajam itu ialah Aliando Abaddon Devilucifer, anak raja Iblis. Mereka berdua berdiri menghadap jendela didalam sebuah ruangan pada bangunan tinggi seperti puri yang berwarna abu-abu gelap. Awan suram diatasnya sesekali mengeluarkan kilatan.
10
Disana adalah sebuah dimensi lain, dimensi yang terpisah dari dunia manusia. Ialah dimensi neraka. Di dimensi yang dikuasai para Iblis, tidak ada tanaman yang tumbuh, yang adalah bebatuan, juga ranting-ranting kering dan rawa-rawa yang dipenuhi tengkorak berbau busuk. Dimensi Iblis adalah tempat yang tidak layak dijadikan rumah. Tapi ketika raja Iblis dibangkitkan, Aliando percaya tempat yang ia sebut rumah akan bisa berubah indah. Walaupun mungkin tak bisa seindah bayangannya. Tapi hal yang paling Aliando inginkan dengan kebangkitan raja Iblis adalah, ia bisa bertemu dengan ibunya. Aliando
berjalan
sendirian
tanpa
kata,
membalas ucapan Stelle. Ada rasa ragu dalam hatinya. Ia menuju sebuah kamar yang ditutup dengan pintu kayu besar setinggi tiga merter dengan ornamen ukiran api yang gagang pintunya berbentuk tulang lengan. Aliando masuk kedalam. Ditengah ruangan ada sebuah tempat tidur yang dikelilingi dengan ratusan lilin yang apinya berwarna merah 11
darah. Pada ranjang itu terbaring seorang wanita bergaun putih terbaring dengan mata tertutup. Wanita cantik yang ada diranjang itu adalah ibu Aliando. Masih teringat Aliando pada hari dimana masa kecilnya yang indah telah terenggut. Tujuh belas tahun yang lalu, Ia tahu ia adalah pangeran Iblis, ayahnya raja Iblis adalah sumber bencana bagi manusia. Namun Aliando kecil hidup bahagia didalam puri, berdua dengan ibu yang sangat baik dan penuh kasih sayang. Meskipun mereka adalah dari klan Iblis, tapi Aliando merasakan cukup cinta. Hingga sutu hari, pintu dimensi pembatas dunia terbuka, pasukan klan Jigoku yang terdiri dari para
Shinigami
menyerang
dalam
rangka
menghancurkan dunia Iblis. Luka dan kematian dimana-mana, tanah merah tandus menjadi lautan darah. Kerugian dan nyawa melayang dimana-mana. Perang yang terjadi 12
telah memakan banyak korban baik dari klan Iblis maupun klan Jigoku. Pada akhirnya perang berhenti ketika seorang wanita dari klan Malaikat berhasil menyegel jiwa raja Iblis. Dengan menyaksikan
matanya seorang
sendiri,
wanita
Aliando
berambut
pirang
dengan enam pasang sayap berwarna putih bersih melayang menutupi matahari. Aliando jelas tak percaya dengan penglihatannya. Apa yang selama ini ia ketahui adalah klan Malaikat tinggal dikerajaan surga dan tidak akan pernah turun ke neraka. Tapi didepan matanya ada seorang Malaikat yang tengah bertarung dan menyegel ayahnya. Wanita
yang
pada
tubuhnya
berpendar
cahaya putih itu merapalkan mantra segel pada raja Iblis. Raja Iblis mengaum berteriak marah namun ia tak bisa melawan. Segel yang digunakan Malaikat itua dalah segel terkuat dan menjadi salah satu segel
terlarang
karena
menggunakan
nyawa
penggunanya sebagai pengikat. Ketika segel itu
13
selesai wanita Malaikat itu jatuh ketanah dan tubuhnya mulai menguap seperti kabut. Aliando hanya bisa tertegun, pemuda kecil itu hanya melihat dengan tubuh gemetaran. Raja Iblis tak menyerah, ia melontarkan sebuah kutukan bahwa ketika saatnya tiba ia akan bangkit dan membalas dendam. Lalu dengan kekuatan terakhir raja Iblis melempatkan mantra pengunci pada Aliando, dengan harapan Aliando akan menjadi wadah kebangkitannya. Namun keajaiban terjadi mantra yang bisa membuat Aliando tidur panjang bahkan hingga bertahun-tahun itu tak mengenainya. Ibunya melompat kearahnya, merentangkan sayap hitam melindungi Aliando. ibunya mengambil peran sebagai wadah bagi raja Iblis demi melindungi puteranya. *** Aliando mengusap wajah ibunya yang pucat. Ia
akan
melakukan
apa
saja
demi
menyelamatkannya. Menipu dan berbohong adalah jalan satu-satunya. Ketika ia berusia 10 tahun ia 14
memutuskan pergi dari dunia Iblis dan tinggal didunia manusia. Karena bakat dan kejeniusannya ia berhasil bergabung didalam organisasi Jigoku saat usianya masih 13 tahun. Semuanya berjalan lancar. Harusnya seperti itu sampai ia bertemu dengan gadis polos nan lugu, Prilly Hellvenia. Gadis itulah yang telah membuat hatinya ragu. Seorang Aliando Abaddon Devilucifer telah merasakan hal lain yang selama ini tak dilihatnya. Sejak bertemu Prilly ia telah belajar banyak hal. Dan hari ini ia akan membawa Prilly ke dunia Iblis. Roh gadis itu dibutuhkan sebagai persembahan untuk membangkitkan raja Iblis. Sekali lagi ia ragu. Mampukah dengan tangannya ia mengambil nyawa Prilly? Ada rasa ragu dan rasa sakit luar biasa ketika ia membayangkan hal kejam yang harus ia lakukan pada gadis itu. *** 15
satu
True Devil Stelle
Devilucifer
berdiri
didepan
portal
dimensi. Stelle sebenarnya bukanlah anak kandung dari Raja Iblis, ia tak punya hubungan darah apapun dari Aliando. Stelle adalah anak Iblis dan dipungut dan dibesarkan bersama Aliando. Stelle telah bersumpah setia untuk selalu ada disisi raja Iblis, karena itu apapun yang terjadi, Stelle akan selalu berusaha
membangkitkan
orang
yang
telah
menyelamatkannya. “Gue akan pergi duluan.” Stelle menatap Aliando. 16
Aliando mengangguk. Namun ia tak bisa menunggu, diam-diam ia mengikuti Stelle. Ketika ia tiba di bukit, ia melihat Stelle terbang rendah dengan sayap apinya mendekati Ryota yang rambutnya meruncing berdiri. Mata pemuda itu berubah biru tua berkilat petir. Stelle mengayungkan tangan membentuk sebuah cambuk berwarna merah tua. Cambuk itu berkilat bagai api yang menjilat membakar apa saja yang disentuhnya. Beberapa bagian tubuh Ryota terkena luka bakar. Begitu juga Stelle, tangan dan kakinya berdarah karena sabetan pedang Ryota. Keduanya berada dalam jarak yang cukup, Ryota dan Stelle melemparkan senjata mereka keudara, keduanya saling beradu pukulan, tendangan dan elakan. Ryota mendaratkan pukulan keperut
Stelle,
tendangan
telak
lalu
Stelle
dipunggung
membalas Ryota.
dengan
Keduanya
bertarung sangat sengit. Stelle
menyadari
ia
akan
kalah
jika
pertarungan itu diteruskan, namun Ryota menarik 17
kaki Stelle hingga tubuhnya membentur pohon. Stelle dengan organ dalam rusak parah berusaha menjaga kesadarannya. Dihadapannya, Ryota dengan luka yang tak kalah serius berdiri mengayungkan pedang kearah perut Stelle. Namun, belum lagi pedang itu merobek Stelle, tiba-tiba pedang itu terpental bersama dengan tubuh Ryota. Aliando rambutnya
melepaskan
berubah
warna
kekuatan menjadi
Iblisnya, putih,
ia
memasang topeng tengkorak dan melawan Ryota. Aliando membopong tubuh Stelle dan melompat kearah Prilly yang pingsan. Masih terdengar olehnya teriakan Ryota namun ia segera pergi meninggalkan tempat itu. Mereka masuk kedimensi Iblis. Neraka. Seorang pemuda berpakaian jubah hitam dengan tudung kepala berdiri mengambil tubuh Stelle. Ia adalah Kevin, Pemuda berpostur tinggi,
18
rambut hitam dan wajah tampan berkacamata, orang yang selama ini Prilly anggap sebagai sahabat. “Aliando, kembalilah ke Jigoku. Biar gue yang urus disini. Kalau lo terlalu lama disini, orang-orang itu bisa curiga.” Perintah Kevin. “Cih, gue juga tahu.” Aliando meletakkan tubuh Prilly yang ada dalam gendongannya, dengan hati-hati diatas tempat tidur. Diusapnya sekilas pipi merah muda gadis itu. raut wajah dan tatapan matanya sendu. Jauh dalam lubuk hatinya ia amat menyesal. Tapi ia juga tidak punya banyak pilihan. Lantas pemuda itu keluar. Aliando kembali ke bukit tempat Ryota masih terkapar dengan tubuh penuh luka-luka. Lalu Aliando membawa Ryota ke markas Jigoku. Mas Donny panik, Prilly menghilang dan Ryota terluka parah. Orang-orang di organisasi sibuk mencari jejak gadis itu.
19
Aliando diam-diam terus mengawasi orangorang dalam organisasi. Orang tua Prilly terutama ayahnya amatlah cemas dengan menghilangnya gadis itu. selama ini Prilly selalu menganggap ayahnya tidak pernah peduli padanya, namun sebenarnya semua itu salah. Ayahnya adalah orang yang paling mencintainya didunia
ini.
hanya
saja
ayahnya
tidak
bisa
mendekatkan dirinya dengan Prilly, karena ia tahu siapa sebenarnya jati diri Prilly. *** Aliando sadar, cepat atau lambat pintu gerbang
dimensi
itu
akan
ditemukan.
Dalam
perenungannya Aliando selalu dan selalu berfikir, apakah semua yang ia lakukan adalah benar. Apakah ia benar-benar yakin akan melakukan ini. apakah ia benar-benar yakin akan menyakiti Prilly. Semakin ia berfikir semakin pula ia ragu. Rasa hatinya tak menentu, ia tidak tahu apa yang sebenarnya mengganjal dalam hatinya. Sebuah
20
perasaan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Tapi ia tidak tahu, perasaan itu apa. Ia tentu saja tak ingin mengkhianati bangsa Iblis tapi hatinya juga tak bisa berbohong, ia tak mau melakukan sesuatu yang akan menyakiti Prilly. Hatinya berteriak keras untuk tidak pernah menyakiti Prilly. Aliando ingin melakukan sesuatu tapi ia tidak tahu harus berbuat apa. Dan puncaknya dihari itu, ketika oganisasi Jigoku berhasil masuk melalui portal di Casablanca. Aliando
sungguh
tak
tega
saat
melihat
pemandangan yang ada dihadapannya. Ditengah
lapangan,
terdapat
setumpuk
bangunan seperti altar yang tersusun dari tulang belulang. Sebuah tiang berbentuk salib dengan seorang gadis terikat padanya, Prilly, tubuh gadis itu melemah. Tangannya terikat, kakinya pun begitu. Mulutnya tersumpal dan matanya tertutup kain hitam, jejak air mata mengalir dipipi gadis itu. Tubuh gadis itu dipenuhi peluh serasa terbakar. Wajahnya kotor, tubuhnya lemah dan kurus. 21
“Kalau begini terus dia bisa mati.” Aliando berdiri menatap dari kejauhan. Ia tak tega pada gadis yang tersalib dihadapannya. Ia tidak peduli lagi pada apapun. Ia tidak mau semuanya menjadi seperti ini. Ia tak peduli dengan klan Jigoku, dengan raja Iblis dengan apapun ia tak peduli. Ia tak mau lagi kembali kehari-hari dimana ia telah menyesal. Ia pernah sekali melihat neraka sebelumnya, disaat ia tak
mampu
berbuat
apapun
saat
ibunya
merentangkan sayap menyelamatkan nyawanya. Kali ini ia tak mau melihat neraka itu lagi. Ia tak mau menyesal
untuk
kedua
kalinya.
Ia
ingin
menyelamatkan gadis itu. Apapun resikonya akan ia pikirkan nanti. Kali ini ia akan menuruti suara hatinya. Keputusannya
bulat,
ia
tak
peduli
jika
identitasnya sebagai pangeran Iblis ketahuan, ia tidak mau tahu lagi. Yang ada dalam pikirannya adalah menyelamatkan Prilly. Ia tak peduli dengan nyawanya lagi, ia hanya peduli pada keselamatan Prilly. Dalam detik itu akhirnya ia menyadari, Prilly adalah seseorang yang amat istimewa baginya. 22
Pemuda itu menyelinap lantas belari sekuat tenaga mengeluarkan sepasang sayap hitam seperti burung gagak. “Apa tengkorak
yang berlari
anda
lakukan!!!”
mendekat,
Sepasukan
tangan
mereka
mengarahkan busur kearah Aliando yang berusaha membebaskan Prilly. Aliando menghalau busur itu dengan sayapnya. Bulu sayapnya rontok, berdarah, perih dan sakit, tapi Aliando tak peduli, ia tak mau Prilly terluka lebih dari ini. Ali melepaskan tali pengikat dan menggendong gadis itu. Pasukan tengkorak lain datang mengacungkan pedang. “Jangan berubah
menganggu!!!”
menjadi
sayapnya
yang
menimbulkan
merah terluka
angin
Mata
Aliando
kehitaman.
Dengan
ia
puyuh
mengibaskannya, dahsyat
dan
menerbangkan pasukan tengkorak tanpa ampun. Prilly
merasakan
tubuhnya
ringan,
ia
perlahan membuka matanya dan menatap wajah Ali yang
tengah
terbang
rendah
sambil
menggendongnya. Prilly terpesona menatap sayap 23
Ali. Gadis itu mengangkat tangan menyentuh pipi Aliando. “Sayapmu, indah.” Bisik Prilly dengan sisa tenaganya. Aliando menatap Prilly dan tersenyum. “Aku akan melindungimu.” Aliando berbisik pelan. Air mata hangat mengalir dipipi Prilly. “Ja…jadi kau…” Prilly menatap Aliando dengan seringai ketakutan. Puluhan anak panah dengan ujung tajam mengarah pada mereka berdua. Aliando
berlutut
merentangkan
sayap
dan
membentuk tameng melindungi Prilly. Sayapnya, punggungnya, terkena panah dan terluka parah, darah segar mengucur keluar tapi Aliando tak peduli rasa sakitnya. “Maafkan aku, aku sudah menipumu.” Mata Aliando berkaca-kaca, darah segar keluar dari ujung bibirnya. “Kau pangeran Iblis?” tanya Prilly dengan tatapan ketakutan. Ia tak percaya, orang yang ia 24
sukai, adalah orang yang sudah menipu dan menculiknya. Prilly ingin berontak, memukul Aliando tapi gadis itu tubuhnya terlalu lemah, yang bisa ia lakukan hanyalah menangis mengurai air mata. “Kenapa
kamu
tega
membohongi
aku?
Kenapa? kenapa kamu mengkhianati kami?” tanya Prilly terisak. Blast! Anak panah terus menghujani tubuh Aliando, darah mengucur deras dari tubuhnya. “Aku sudah mengkhinati semua orang.” Kata Aliando putus asa. “Aku mengkhianatimu, dan Jigoku.” Aliando terjatuh, Prilly segera merangkak menjaga jarak dengan Aliando yang terkapar dengan tubuh penuh luka. “Aku bahkan telah mengkhianati bangsaku sendiri.” Aliando bangkit mendekati Prilly, dahi mereka saling bersentuhan, Prilly merasakan tubuhnya gemetaran, ia bisa mendengar deru nafas Aliando yang putus-putus. Aliando mendekat dan mendaratkan sebuah kecupan didahi Prilly, bibirnya yang berdarah meninggalkan jejak didahi Prilly. Prilly hanya tertegun tanpa kata. 25
Prilly
terdiam
seperti
patung,
tatapan
matanya kosong. “Seorang Iblis sepertiku, tidak seharusnya jatuh cinta pada Shinigami.” Ucapan Aliando terdengar lemah, membuat Prilly terbelalak kaget. Mata gadis itu membulat menatap Aliando yang masih mendekatinya. Pemuda itu menyentuh dagu Prilly, hendak mendaratkan kecupan di bibir gadis itu, tapi beberapa millimeter lagi, Aliando batuk darah dan jatuh tak sadarkan diri dipangkuan Prilly. *** Beberapa hari kemudian, Aliando membuka mata, ia terbaring ditempat tidur dengan tubuh memar berbungkus perban. Bulan purnama penuh berwarna biru dibalik jendela. “Lo
udah
bangun
kak.”
Suara
Stelle
mengalihkan pandangan Aliando. dilihatnya Stelle berkacak pinggang dengan tatapan marah. “Lo sadar nggak sih dengan apa yang udah lo lakuin. Semua rencana bertahun-tahun kita jadi 26
berantakan.” Suara Kevin menyeletuk. Pemuda itu duduk dikursi disudut ruangan yang gelap. Sosoknya tak terlihat, hanya cahaya mata merahnya yang jelas dibalik kegelapan. “Dewan iblis akan menjatuhkan hukuman buat lo.” Katanya lagi. Aliando
mengalihkan
pandangan
kearah
jendela. Ia tidak peduli pada hukuman itu. Ia ada didunia Iblis tapi pikirannya melayang jauh, menembus dimensi, ia mengkhawatirkan Prilly. Apa dia baik-baik saja? ***
27