BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 33/06/34/Th.XVII, 1 Juni 2015
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN: BULAN MEI 2015 KOTA YOGYAKARTA INFLASI 0,36 PERSEN Kota Yogyakarta pada bulan Mei 2015 mengalami inflasi sebesar 0,36 persen. Inflasi ini dikarenakan adanya kenaikan harga-harga yang menyebabkan berubahnya angka indeks harga konsumen (IHK). Pada bulan Mei ini, seluruh kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks, yaitu kelompok bahan makanan naik 0,82 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,19 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar naik 0,36 persen; kelompok sandang naik 0,97 persen; kelompok kesehatan naik 0,02 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,08 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,14 persen. Dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, 81 kota mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Palu sebesar 2,24 persen, diikuti oleh Kota Tual sebesar 1,59 persen, Kota Sibolga dan Jambi masing-masing sebesar 1,57 persen dan 1,18 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Singkawang sebesar 0,03 persen, diikuti Kota Manokwari sebesar 0,04 persen, Kota Maumere dan Bima masing-masing 0,06 persen. Deflasi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,61 persen.
Komoditas yang paling mempengaruhi terjadinya inflasi di antaranya adalah telur ayam ras, bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, tarip listrik, dan kelapa, sedangkan komoditas yang menghambat inflasi adalah beras, wortel, minyak goreng, keramik, dan sabun detergen bubuk/cair. Laju inflasi tahun kalender 2015 (Mei 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 0,61 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Mei 2015 terhadap Mei 2014) sebesar 5,77 persen.
A. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Mei 2015 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BPS pada Mei 2015, di Kota Yogyakarta terjadi inflasi 0,36 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 117,13 pada April 2015 menjadi 117,55 pada Mei 2015. Tingkat inflasi tahun kalender (Mei 2015 terhadap Desember 2014) 2015 sebesar 0,61 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun (Mei 2015 terhadap Mei 2014) sebesar 5,77 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan naik 0,82 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,19 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar naik 0,36 persen; kelompok sandang naik 0,97 persen; kelompok kesehatan naik 0,02 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,08 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,14 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.33/06/34/Th.XVII, 1 Juni 2015
1
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga menyumbang terjadinya inflasi di antaranya: telur ayam ras dan bahan bakar rumah tangga naik 9,16 persen dan 1,61 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,05 persen; daging ayam ras, tarip listrik, dan kelapa naik 4,73 persen, 0,87 persen, dan 13,62 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,04 persen; cabai merah, bawang merah, bawang putih naik 22,55 persen, 6,31 persen, dan 10,25 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,03 persen; bensin naik 0,46 persen dengan memberikan andil 0,02 persen; emas perhiasan, bir, pengharum/pelembut cucian, gula pasir, alpukat, sepeda motor, laptop/notebook, jeruk, hand body lotion, dan kacang panjang naik 1,53 persen, 1,17 persen, 6,27 persen, 1,78 persen, 18,36 persen, 0,35 persen, 0,99 persen, 1,28 persen, 4,99 persen, dan 6,36 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen. Gambar 1 Perkembangan Inflasi Kota Yogyakarta dan Nasional, Mei 2014 – Mei 2015 3
Nasional
2
1,5
1,5 0,47
0,43 0,16
0 -0,5
1,76
0,93
1 0,5
Yogyakarta
2,46
2,5
0,47
0,85 0,43
0,05
0,49
0,09
0,27
1,13
0,38 -0,36
0,28
0,36
0,17
0,13 -0,24
0,36 0,15
-0,4
-1
Mei-14 Jun-14 Jul-14 Ags-14 Sep-14 Okt-14 Nov-14 Des-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 Mei-15
Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menahan terjadinya inflasi di antaranya beras turun 2,16 persen dengan memberikan andil sebesar -0,08 persen; wortel, minyak goreng, keramik, sabun detergen bubuk/cair, shampo, nangka muda, cabe hijau, dan tomat sayur turun 10,71 persen, 1,32 persen, 1,40 persen, 1,76 persen, 2,17 persen, 14,63 persen, 16,27 persen, dan 6,04 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar -0,01 persen. Tabel 1 Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Yogyakarta Bulan Mei 2015 Kelompok Pengeluaran
Persentase Sumbangan Inflasi
[1]
[2]
Umum 1. Bahan makanan 2. Makanan jadi, minuman, rokok dan Tembakau 3. 4. 5. 6. 7.
2
Perumahan. Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
0,36 0,15 0,03 0,09 0,05 0,00 0,01 0,02
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 33/06/34/Th.XVII, 1 Juni 2015
Tabel 2 IHK dan Laju Inflasi Kota Yogyakarta Mei 2015 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran I H K ( 2012=100 ) Mei 2015
Inflasi Mei 2015 *)
Laju Inflasi Tahun 2015 **)
Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
111,14
116.84
117,55
0,36
0,61
5,77
1. Bahan Makanan
118,79
126.93
126,02
0,82
-0,72
6,09
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
112,56
114.82
118,26
0,19
3,00
5,06
3. Perumahan
110,04
116.48
119,12
0,36
2,27
8,25
4. Sandang
104,25
106.84
110,04
0,97
3,00
5,55
5. Kesehatan
107,45
110.12
112,05
0,02
1,75
4,28
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga
103,69
105.64
106,04
0,08
0,38
2,27
7. Transpor dan Komunikasi
111,52
121.49
117,15
0,14
-3,57
5,05
Kelompok Pengeluaran
Mei 2014
Desember 2014
(1)
(2)
Umum
Gambar 2 Laju Inflasi Kota Yogyakarta Tahun Kalender Bulan Mei 2015 menurut Kelompok Pengeluaran
P e r s e n
10,00 9,00 8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00 -1,00 -2,00 -3,00 -4,00 -5,00 -6,00
2,27
3,00
0,61
3,00 1,75
0,38
-0,72 -3,57 Umum
Bahan
Mak.
Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor,
Makanan Jadi,Min, Rok & Temb
Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.33/06/34/Th.XVII, 1 Juni 2015
3
B. PERUBAHAN INDEKS HARGA DI KOTA YOGYAKARTA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan
Pada bulan Mei 2015 kelompok bahan makanan mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,82 persen, sehingga besaran angka indeks menjadi 126,02, relatif lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 125,00. Dari 11 sub kelompok pengeluaran yang ada, delapan sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yakni sub kelompok daging dan hasil-hasilnya naik 1,48 persen; sub kelompok ikan segar naik 0,92 persen; sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya naik 1,81 persen; sub kelompok kacang-kacangan naik 0,08 persen; sub kelompok buah buahan naik 0,96 persen, sub kelompok bumbu-bumbuan naik 6,07 persen, sub kelompok lemak dan minyak naik 2,09 persen; dan sub kelompok bahan makanan lainnya naik 1,22 persen. Sebaliknya sub kelompok padi padian, umbi umbian dan hasilnya turun 1,91 persen; sub kelompok ikan diawetkan turun 0,97 persen; sub kelompok sayur-sayuran turun 0,57 persen; dan;. Beberapa komoditas bahan makanan yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil terjadinya inflasi antara lain telur ayam ras naik 9,16 persen dengan memberikan andil sebesar 0,05 persen; daging ayam ras dan kelapa naik 4,73 persen dan 13,62 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,04 persen; cabai merah, bawang merah dan bawang putih naik 22,55 persen, 6,31 persen, dan 10,25 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,03 persen; alpukat, jeruk dan kacang panjang naik 18,36 persen, 1,28 persen, dan 6,36 persen dengan dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini sehingga menahan terjadinya inflasi, yaitu beras turun 2,16 persen dengan memberikan andil sebesar -0,08 persen; wortel, minyak goreng, nangka muda, cabe hijau, dan tomat sayur turun 10,71 persen, 1,32 persen, 14,63 persen, 16,27 persen, dan 6,04 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar -0,01 persen.
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Pada bulan ini kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,19 persen dengan angka indeks sebesar 118,26, lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 118,03. Dari tiga sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, seluruh sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok makanan jadi naik 0,10 persen; sub kelompok minuman yang tidak beralkohol naik 0,46 persen, dan Sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik 0,28 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga menambah terjadinya inflasi pada kelompok ini di antaranya bir dan gula pasir naik 1,16 persen dan 1,78 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen; air kemasan, makanan ringan/snak, minuman kesegaran, capcai, dan wafer naik 1,67 persen, 0,65 persen, 3,78 persen, 1,05 persen, dan 1,73 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan andil menahan terjadinya inflasi pada kelompok pengeluaran ini adalah teh turun 1,37 persen.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 33/06/34/Th.XVII, 1 Juni 2015
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
Pada bulan ini kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami deflasi sebesar 0,36 persen dengan angka indeksnya mencapai 119,12, lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 118,69. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada, tiga sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air naik 1,09 persen; sub kelompok perlengkapan rumahtangga naik 0,40 persen; dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga naik 0,18 persen. Sebaliknya sub kelompok biaya tempat tinggal turun 0,09 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga menyumbang terjadinya inflasi di antaranya bahan bakar rumah tangga naik 1,61 persen dengan memberikan andil sebesar 0,05 persen; tarip listrik naik 0,87 persen dengan memberikan andil sebesar 0,04 persen, pengharum/pelembut cucian naik 6,27 persen dengan memberikan andil sebesar 0,01 persen. Komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini adalah keramik dan sabun detergen bubuk/cair turun 1,40 persen dan 1,76 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar -0,01 persen; semen, panci, besi beton, batu bata/batu tela, dan sabun cream detergen turun 0,32 persen, 1,20 persen, 0,18 persen, 0,10 persen, dan 0,41 persen.
4.
Sandang
Kelompok sandang pada bulan Mei 2015 mengalami inflasi sebesar 0,97 persen dengan angka indeks sebesar 110,04, lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang tercatat sebesar 108,98. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada, seluruh sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok sandang laki-laki naik 0,80 persen; sub kelompok sandang wanita naik 0,45 persen; sub kelompok sandang anak-anak naik 1,23 persen; dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya naik 1,55 persen. Beberapa jenis barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga, di antaranya emas perhiasan naik 1,53 persen dengan memberikan andil sebesar 0,01 persen; tas tangan wanita, celana panjang jeans, kaos dalam/singlet, celana panjang katun, dan rok naik 6,36 persen, 5,27 persen, 8,32 persen, 3,38 persen, dan 6,64 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga, sehingga memberikan andil menahan laju inflasi pada kelompok pengeluaran ini adalah pembalut wanita, sepatu, seragam sekolah, dan sandal kulit turun 0,40 persen, 0,55 persen, 0,04 persen, dan 0,17 persen.
5.
Kesehatan
Kelompok kesehatan pada bulan Mei 2015 ini mengalami inflasi sebesar 0,02 persen. Angka indeks kelompok ini tercacat 112,05, lebih tinggi dibanding angka indeks bulan sebelumnya yang mencapai 112,03. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami kenaikan yaitu sub kelompok jasa kesehatan naik 0,03 persen; sub kelompok obat-obatan naik 0,01 persen; dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika naik 0,01 persen. Sub kelompok jasa perawatan jasmani relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini di antaranya hand body lotion naik 4,99 persen dengan memberikan andil sebesar 0,01 persen; parfum, sabun wajah, kapas, dokter gigi, dan pelembab naik 0,75 persen, 1,45 persen, 2,23 persen, 1,18 persen, dan 0,70 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini adalah shampo turun
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.33/06/34/Th.XVII, 1 Juni 2015
5
2,17persen dengan memberikan andil sebesar -0,01 persen; bedak, vitamin, sabun mandi cair, dan deodorant turun 1,92 persen, 0,57 persen, 0,52 persen, dan 0,18 persen.
6.
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga pada bulan Mei 2015 mengalami inflasi sebesar 0,08 persen dengan angka indeks sebesar 106,04 lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang tercatat sebesar 105,95. Dari lima sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan, yaitu sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan naik 0,58 persen; dan sub kelompok olah raga naik 0,26 persen. Sebaliknya sub kelompok rekreasi turun 0,07 persen, sedangkan dua sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok pendidikan dan sub kelompok kursus-kursus/pelatihan relatif stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Mei 2015 antara lain: laptop/notebook naik 0,99 persen dengan memberikan andil sebesar 0,01 persen; tas sekolah, sepatu olah raga pria, printer, dan tinta print naik 1,13 persen, 1,07 persen, 1,17 persen, dan 0,87 persen. Sebaliknya komoditas yang dapat menahan terjadinya inflasi pada kelompok ini adalah flash disk, kamera, dan VCD/DVD player turun 3,54 persen, 0,36 persen, dan 0,03 persen.
7.
Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan
Angka Indeks Harga Konsumen kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Mei 2015 sebesar 117,15, lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang mencapai 116,99. Pada kelompok ini, satu sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok transpor naik 0,22 persen. Sebaliknya sub kelompok dan penunjang transpor turun 0,10 persen. Dua sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok komunikasi dan pengiriman dan sub kelompok jasa keuangan angka indeksnya relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini, sehingga memberikan andil terjadinya inflasi di antaranya adalah bensin naik 0,46 persen dengan memberikan andil sebesar 0,02 persen; sepeda motor naik 0,35 persen dengan memberikan andil sebesar 0,01 persen; sepeda, ban luar sepeda, dan ban luar motor naik 0,32 persen, 0,35 persen, dan 0,02 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini adalah accu turun 3,46 persen.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 33/06/34/Th.XVII, 1 Juni 2015
Tabel 3 Indeks Harga Konsumen Kota Yogyakarta bulan April 2015 dan Mei 2015, Perubahannya serta Sumbangan Inflasi (2012=100) IHK KODE [1] 00000 10000 10100 10200 10300 10400 10500 10600 10700 10800 10900 11000 11100 20000 20100 20200 20300 30000 30100 30200 30300 30400 40000 40100 40200 40300 40400 50000 50100 50200 50300 50400 60000 60100 60200 60300 60400 60500 70000 70100 70200 70300 70400
KELOMPOK / SUB KELOMPOK [2] UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian,umbi2-an & hasilnya Daging dan hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur,susu,dan hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang-kacan Buah-buahan Gan Bumbu-bumbuan Lemak dan minyak Bahan makanan lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU Makanan jadi Minuman yang tdk beralkohol Tembakau dan minuman beralkohol PERUMAHAN Biaya tempat tinggal Bh,bakar,penerangan dan air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG Sandang laki-laki Sandang wanita Sandang anak-anak Barang pribadi dan lainnya KESEHATAN Jasa kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan jasmani & kosmetika PENDIDIKAN,REKREASI,OLAH RAGA Jasa Pendidikan Kursus-kursus/Pelatihan Perlengkapan/peralatan pendidikan Rekreasi Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi dan pengiriman Sarana & penunjang transport Jasa Keuangan
April 2015 [3] 117,13 125,00 115,43 130,13 129,85 155,31 125,55 130,34 120,78 134,03 136,92 106,73 129,14 118,03 118,62 112,99 120,50 118,69 112,39 135,25 106,55 112,64 108,98 116,11 107,03 109,94 102,83 112,03 111,41 109,19 107,60 115,52 105,95 105,05 122,15 100,43 107,09 111,63 116,99 126,23 98,49 108,04 118,20
Mei 2015 [4] 117,55 126,02 113,22 132,06 131,04 153,80 127,82 129,60 120,88 135,31 145,23 108,96 130,71 118,26 118,74 113,51 120,84 119,12 112,29 136,73 106,98 112,84 110,04 117,04 107,51 111,29 104,42 112,05 111,44 109,20 107,60 115,53 106,04 105,05 122,15 101,01 107,02 111,92 117,15 126,51 98,49 107,93 118,20
Inflasi April 2015 (%) [5] 0,36 0,82 -1,91 1,48 0,92 -0,97 1,81 -0,57 0,08 0,96 6,07 2,09 1,22 0,19 0,10 0,46 0,28 0,36 -0,09 1,09 0,40 0,18 0,97 0,80 0,45 1,23 1,55 0,02 0,03 0,01 0,00 0,01 0,08 0,00 0,00 0,58 -0,07 0,26 0,14 0,22 0,00 -0,10 0,00
ANDIL INFLASI [6] 0,36 0,15 -0,08 0,05 0,01 0,00 0,05 -0,01 0,00 0,02 0,09 0,03 0,00 0,03 0,01 0,01 0,01 0,09 -0,01 0,09 0,01 0,01 0,05 0,01 0,01 0,01 0,02 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01 0,00 0,00 0,01 0,00 0,00 0,02 0,03 0,00 0,00 0,00
C. INFLASI MENURUT KOMPONEN MARET 2015 Komponen inti pada bulan Mei 2015 mengalami inflasi 0,15 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 111,68 pada April 2015 menjadi 111,85 pada Mei 2015, komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,57 persen, dan komponen bergejolak mengalami inflasi 1,01 persen. Inflasi komponen inti, komponen yang harganya diatur pemerintah, dan komponen bergejolak untuk tahun kalender (Januari – Mei) 2015 masing-masing sebesar 1,80 persen, -1,91 persen dan -1,08 persen, sedangkan inflasi dari tahun ke tahun (Mei 2015 terhadap Mei 2014) masing-masing sebesar 3,88 persen, 12,27 persen, dan 6,24 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.33/06/34/Th.XVII, 1 Juni 2015
7
Tabel 4 Tingkat Inflasi Mei 2015, Inflasi Tahun Kalender 2015, dan Inflasi Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Komponen
Komponen
IHK Mei 2014
II III
Desember
Inflasi (%)
Laju Inflasi Tahun Kalender 2014
Laju Inflasi Tahun ke Tahun
[5]
[6]
[7]
[8]
IHK
Inflasi
Andil
Mei 2015
2014
Mei 2015
[2]
[3]
[4]
Umum
111,14
116.84
117,55
0,36
0,36
0,61
5,77
Inti
107,67
109.87
111,85
0,15
0,10
1,80
3,88
Harga Diatur Pemerintah
119,85
137.18
134,56
0,57
0,11
-1,91
12,27
Bergejolak
117,44
126.13
124,76
1,01
0,15
-1,08
6,24
[1]
I
IHK
Tiga kelompok komponen pada Mei 2015 memberikan sumbangan inflasi terhadap Yogyakarta yaitu: komponen inti 0,10 persen, komponen harga yang diatur pemerintah 0,11 Persen, dan komponen bergejolak memberikan andil 0,15 persen. Gambar 3 Inflasi April dan Mei 2015 Menurut kelompok Komponen
2,00 1,00 0,00 -1,00 -2,00 -3,00
Umum
Inti
Diatur Pemerintah
Bergejolak April Mei
D. PERBANDINGAN INFLASI KOTA YOGYAKARTA DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA Pada bulan Mei 2015 dari 82 kota yang dihitung Indeks Harga Konsumennya, 81 kota mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Palu sebesar 2,24 persen, diikuti oleh Kota Tual dan Kota Sibolga dengan inflasi sebesar 1,59 persen dan 1,57 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Singkawang sebesar 0,03 persen diikuti Kota Manokwari sebesar 0,04 persen. Sebaliknya deflasi terjadi di Kota Pangkal pinang sebesar 0,61 persen. Di wilayah Sumatera dari 23 kota IHK, 22 kota mengalami inflasi, inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,57 persen diikuti oleh Kota Jambi dan Pematang Siantar masing-masing sebesar 1,18 persen dan 1,11 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Bungo dan Lhouksumawe masing-masing sebesar 0,34 persen dan 0,37 persen. Pangkal Pinang satu- satunya kota yang mengalami deflasi yaitu sebesar 0,61 persen. 8
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 33/06/34/Th.XVII, 1 Juni 2015
Di pulau Jawa dan Madura, dari 26 kota yang dihitung Indeks Harga Konsumennya, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Serang sebesar 0,82, diikuti Kota Cilegon sebesar 0,78 persen dan Kota Tegal sebesar 0,74 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Kediri dan Kota Tasikmalaya sebesar 0,21 persen, diikuti Kota Bandung sebesar 0,28 persen. Untuk wilayah Sulawesi, dari 11 kota IHK, semua kota IHK mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Palu diikuti Kota Mamuju dan Kota Manado masing-masing sebesar 2,24 persen, 1,05 persen, dan 0,95 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Palopo sebesar 0,07 persen, diikuti Kota Watampone sebesar 0,14 persen. Untuk wilayah Kalimantan, dari 9 kota IHK, semua kota IHK mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Palangkaraya sebesar 1,05 persen diikuti Kota Tanjung dan Kota Balikmpapan masing-masing 0,83 persen dan 0,75 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Singkawang sebesar 0,03 persen diikuti Kota Samarinda dan Kota Banjarmasin masing-masing sebesar 0,13 persen dan 0,31 persen. Kota-kota lain di luar wilayah Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 1,59 persen, diikuti Kota Ambon dan Kota Ternate sebesar 1,06 persen dan 0,65 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,04 persen, diikuti Kota Maumere dan Kota Bima masing-masing sebesar 0,06 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.33/06/34/Th.XVII, 1 Juni 2015
9
Tabel 5 Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Mei 2015 di 82 kota No
Kota
[1] 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
[2]
10
MEULABOH BANDA ACEH LHOKSEUMAWE SIBOLGA PEMATANG SIANTAR MEDAN PADANG SIDEMPUAN PADANG BUKIT TINGGI TEMBILAHAN PEKAN BARU DUMAI BUNGO JAMBI PALEMBANG LUBUK LINGGAU BENGKULU BANDARLAMPUNG METRO TANJUNG PANDAN PANGKAL PINANG BATAM TANJUNG PINANG DKI JAKARTA BOGOR SUKABUMI BANDUNG CIREBON BEKASI DEPOK TASIKMALAYA CILACAP PURWOKERTO KUDUS SURAKARTA SEMARANG TEGAL YOGYAKARTA JEMBER BANYUWANGI SUMENEP
IHK [3] 119,37 113,89 114,34 119,83 121,77 120,98 117,55 122,46 116,62 124,41 119,42 120,12 116,57 118,69 116,61 115,62 123,09 119,55 126,93 125,05 118,06 117,66 120,06 120,16 119,38 119,62 118,17 117,25 117,38 118,32 117,33 121,33 117,21 124,03 116,53 118,50 115,15 117,55 117,45 117,74 117,28
Inflasi [4] 0,67 0,51 0,37 1,57 1,11 1,01 0,62 0,65 0,82 0,87 0,41 0,98 0,34 1,18 0,56 0,50 0,38 0,66 0,82 0,85 -0,61 0,77 0,44 0,34 0,38 0,47 0,28 0,68 0,40 0,65 0,21 0,47 0,47 0,45 0,37 0,54 0,74 0,36 0,39 0,55 0,43
No
Kota
[1] 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
[2] KEDIRI MALANG PROBOLINGGO MADIUN SURABAYA TANGERANG CILEGON SERANG SINGARAJA DENPASAR MATARAM BIMA MAUMERE KUPANG PONTIANAK SINGKAWANG SAMPIT PALANGKARAYA TANJUNG BANJARMASIN BALIKPAPAN SAMARINDA TARAKAN MANADO PALU BULUKUMBA WATAMPONE MAKASAR PARE - PARE PALOPO KENDARI BAU - BAU GORONTALO MAMUJU AMBON TUAL TERNATE MANOKWARI SORONG MERAUKE JAYAPURA NASIONAL
IHK [3] 118,70 120,05 118,98 117,35 119,15 125,86 121,98 124,32 126,72 117,26 118,03 121,11 113,36 120,29 125,85 119,28 118,56 117,28 118,38 116,62 121,45 120,86 127,26 119,32 120,42 124,77 115,73 117,79 116,17 116,98 115,35 122,49 115,16 117,53 121,17 134,65 122,58 112,71 117,46 123,95 120,46
Inflasi [4] 0,21 0,45 0,46 0,34 0,39 0,69 0,78 0,82 0,21 0,39 0,34 0,06 0,06 0,50 0,59 0,03 0,44 1,05 0,83 0,31 0,75 0,13 0,44 0,95 2,24 0,28 0,14 0,35 0,25 0,07 0,64 0,19 0,90 1,05 1,06 1,59 0,65 0,04 0,19 0,18 0,07
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 33/06/34/Th.XVII, 1 Juni 2015