260
DAFTAR PUSTAKA Adhuri, D.S. 2009. “Posisi Pengetahuan Tradisional Dalam Persoalan Teritori Dalam Pembangunan: Refleksi Kontemporer Pelayaran dan Perniagaan Nusantara Abad Ke-16 dan Ke-17 Karya Adrian B. Lapian” dalam Kembara Bahari. Esei Kehormatan 80 Tahun Adrian B. Lapian, B.Kanumoyoso dkk (eds.). Jakarta: Komunitas Bambu. Agrawal, A. 1998. “Indigenous Knowledge: Some Critical Comments”. Antropologi Indonesia Th. XXII (55): 14-42. Ahimsa-Putra, H.S. 1985. “Etnosains dan Etnometodologi: Perbandingan”. Masyarakat Indonesia Th. XII (2): 103-134. _____________. 1994. “Antropologi Ekologi: Beberapa Perkembangannya”. Masyarakat Indonesia Th. XX (4): 1-46.
Sebuah
Teori
dan
_____________. 1997. “Sungai dan Air Ciliwung. Sebuah Kajian Etnoekologi”. Prisma (1): 51-72. _____________. 2003. “Prologue: Dari Ekonomi Moral, Rasional, Ke Politik Usaha” dalam Ekonomi Moral, Rasional dan Politik Dalam Industri Kecil di Jawa (Esei-esei Antropologi Ekonomi), H.S. Ahimsa-Putra (ed.), Yogyakarta: Kepel Press. _____________. 2007. Paradigma, Epistemologi dan Metode Ilmu Sosial Budaya: Sebuah Pemetaan. Makalah disampaikan dalam pelatihan “Metodologi Penelitian”. CRCS-UGM, Yogyakarta. _____________. 2009. “Fenomenologi Agama: Pendekatan Fenomenologi Untuk Memahami Agama”. Jurnal Penelitian Walisongo Th. XVII (2): 1-33. Alland, Jr., A. 1975. “Adaptation”. Annual Review of Anthropology, Vol. 4: 5973. Amin, S., Karman, A.S., Arlinah. 2009. Identifikasi Kearifan Lokal dan Strategi Implementasinya dalam Pembangunan di Maluku Utara. Laporan Penelitian HPSN Tahun Anggaran 2009. Dirjen Dikti Depdiknas RI. Bailey, C. 1988. “The Political Economy of Marine Fisheries Development in Indonesia.” Indonesia, Vol. 46: 25-38. Balitbangda, 2007. Kajian Potensi Ikan Laut (Survei Sosial Ekonomi Perikanan Laut) di Kabupaten Halmahera Selatan. Laporan Penelitian. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Maluku Utara. Bellon, M.R. 1991. “The Ethnoecology of Maize Variety Management: A Case Study from Mexico”. Human Ecology, Vol. 19 (3): 389-418.
261
BPS Kota Tidore Kepulauan. 2010. Kota Tidore Kepulauan Dalam Angka 2010. ______________________. 2011. Kota Tidore Kepulauan Dalam Angka 2011. Brookfield, M. 1998. “Indigenous Knowledge: A Long History and an Uncertain Future”. Antropologi Indonesia Th. XXII (55): 5-13. Bubandt, N. 1998. “Rice as Symbolic Capital: Knowledge, Practice and the Struggle for Sosial Recognition in an Indonesian Transmigrastion Site”. Antropologi Indonesia, 55 (12): 84-100. Chambers, R. 1983. Rural Development: Putting The Last First. London: Longman Scientific and Technical. Choesin, E.M. 2002. “‘Connectionism’: Alternatif dalam Memahami Dinamika Pengetahuan Lokal dalam Globalisasi”. Antropologi Indonesia XXVI(69): 19. Conklin, H.C. 1954. “An Ethnoecological Approach to Shifting Agriculture”. Transaction of the New York Academy of Science, II (17): 133-142. _____________. 1957. Hanuoo Agriculture: A Report on Integral System of Shifting Agriculture in the Philippines. Rome: Forestry Development Paper, No. 12. FAO _____________. 1961. “The Anthropology, 2(1): 22-49.
Study
of
Shifting
Cultivation”.
Current
Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S.P., Sitepu, M.J. 2008 (Cetakan Keempat). Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta: PT. Pradnya Paramita. Denzin, K.N dan Lincoln, Y.S. 2009. Handbook of Qualitative Research. Edisi Bahasa Indonesia (Terjemahan: Dariyatno dkk). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. DKP Kota Tidore Kepulauan. 2007. Penelitian dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Tidore Kepulauan: DKP Kota Tidore Kepulauan. _______________________. 2011. Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore Kepulauan. Tidore Kepulauan: DKP Kota Tidore Kepulauan. DKP Provinsi Maluku Utara. 2009. Profil Peluang Usaha dan Investasi Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara. Ternate: DKP Provinsi Maluku Utara. Dora, N. 2008. Ketika Perempuan Melaut (Strategi Perempuan Dalam Mendukung Ekonomi Rumah Tangga. Studi Kasus Perempuan Desa Percut, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara). Tesis Antropologi. Yogyakarta: UGM.
262
Ellen, R. 1991. Environment, Subsistence and System. The Ecology of Small-Scale Social Formations. Cambridge: Cambridge University Press. ________. 1997. “Modes of Subsistence: Hunting and Gathering to Agriculture and Pastoralism” dalam Companion Encyclopedia of Anthropology, T.Ingold (Ed.). London: Routledge. FAO. 2002. The State of the World Fisheries and Aquaculture 2002. Rome: FAO. Fitriyanti, N. 2007. Ternate Karesidenan dan Kesultanan. (Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia untuk kalangan terbatas dari karangan F.S.A de. Clercq, 1890). Ternate: Komunitas Uma Sania. Geertz, C. 1992. Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius. _____________. 2003. Pengetahuan Lokal (Terjemahan V.Mubaikah dan A.Danarto). Yogyakarta: Rumah Penerbitan Merapi. _____________. 2008. “The Wet and Dry: Traditional Irrigation in Bali and Marocco” dalam Environmental Anthropology. A Historical Reader, M.R. Dove dan C.Carpenter (eds.). UK: Blackwell Publishing Ltd. Hanif, H. 2008. Mengembalikan Daulat Warga Pesisir: Partisipasi, Representasi dan Demokrasi di Aras Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Haviland, W.A. 1985. Antropologi Jilid 1. (Terjemahan R.G. Soekadijo). Jakarta: Penerbit Erlangga. Huliselan, M.J. 1978. “Masalah Pemukiman Kembali Suku Tugutil di Kecamatan Wasilei, Halmahera Tengah” dalam Halmahera dan Raja Ampat; Konsep dan Strategi Penelitian, E.K.M. Masinambow (ed.). Jakarta: LEKNAS-LIPI. Jorgensen, D.L. 1989. Participant Observation. New Delhi: Sage Publication. Junaidi. 2007. Kalah di Kampung Sendighi. Nelayan Melayu di Indonesia Pasca Kolonial. Tesis Antropologi. Yogyakarta: UGM. Kaplan, D. dan Manners, R.A. 2002 (Cetakan Ketiga). Teori Budaya (Terjemahan oleh L.Simatupang). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kasim, M. 2008. “Peranan Pendekatan Kultural Dalam Peningkatan Keberhasilan Program COREMAP dan MCRMP Daerah” dalam Prosiding Konferensi Nasional VI Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut “Menuju Keberlanjutan Pengelolaan Pesisir dan Laut Demi Ketahanan dan Kesejahteraan Bangsa”, I.Idris dkk (eds.). Departemen Kelautan dan Perikanan RI, Manado. Keesing, R.M. 1974. “Theories of Culture”. Annual Review of Anthropology (3):73-97.
263
Kuneman, Mr.H. 1882. Tijdschrift Nijverheid en Landbouw in NederlandschIndie. Uitgegereven Door De. Nederlandsch Indie Maatschappij van Nijverheid en Landbouw. Batavia: Ogilvie & Co. Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia untuk kalangan terbatas oleh N.Fitriyanti, 2007. Perikanan Laut di Sepanjang Pantai Kepulauan Maluku. Ternate: Komunitas Uma Sania. Kusnadi dkk. 2007. Strategi Hidup Masyarakat Nelayan. Yogyakarta: LkiS. Kusnadi. 2002. Konflik Sosial Nelayan. Kemiskinan dan Perebutan Sumberdaya Perikanan. Yogyakarta: LkiS. ______. 2003. Akar Kemiskinan Nelayan. Yogyakarta: LkiS. ______. 2007. Jaminan Sosial Nelayan. Yogyakarta: LkiS. ______. 2009. Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Kusumaatmadja, S. 2001. “Kata Sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan” dalam Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu (Cetakan Keempat), R.Dahuri dkk (Eds.). Jakarta: PT. Pradnya Paramita. Laksono, P.M. 2007. Komplikasi Kebijakan Management Wilayah Pantai dan Pulau-Pulau Kecil. Jakarta: KONPHALINDO. Laksono, P.M. dkk. 2001. Kepulauan Padaido. Haruskah Habis Terkuras. Yoggyakarta: KEHATI, PSAP-UGM, RUMSRAM. Lampe, M. 1989. Strategi-strategi Adaptif yang Digunakan Nelayan Madura dalam Kehidupan Ekonomi Perikanan Lautnya. Tesis Fakultas Pascasarjana. Jakarta: Universitas Indonesia. ___________. 2006. Pemanfaatan Sumberdaya Taka oleh Nelayan Pulau Sembilan: Studi tentang Variasi Pelaku Nelayan dan Konsekwensi Lingkungan dalam Konteks Internal dan Eksternal. Disertasi Antropologi. Yogyakarta: UGM. Little, P.E. 1999. ‘Environments and Environmentalisms in Anthropological Research: Facing a New Millennium’. Annual Review of Anthropology, Vol. 28: 253-84. Maarif, M.S. 2009. “Kata Sambutan” dalam Pesisir dan Laut Untuk Rakyat, A.Satria. Bogor: IPB Press. Marasabessy, B. 2004. Upacara Ritual Salai Jin dan Praktek Para Dukun: Suatu Kontroversi Warisan Budaya. Ternate: Universitas Khairun. Martodirdjo, H.S. 1994. “Struktur Masyarakat dan Organisasi Sosial Orang Tugutil” dalam Halmahera dan Raja Ampat sebagai Kesatuan Majemuk
264
(Studi-studi terhadap Suatu Daerah Transisi), E.K.M.Masinambow (ed.). Jakarta: LEKNAS-LIPI. Marzali, A. 2007. “Kata Pengantar” dalam Metode Etnografi, J.M.Spradley (Terjemahan Misbah Zulfa Elizabeth). Yogyakarta: PT. Tiara Wacana. Masyhuri. 1996. Nusatama.
Menyisir Pantai Utara. Yogyakarta: Yayasan Pustaka
McCay, B.J. 1978. “Systems Ecology, People Ecology, and the Anthropology of Fishing Communities”. Human Ecology, 6(4): 397-422. Mohamad, M. 2009. Adaptasi Perilaku Masyarakat Pesisir Pantai Dalam Pengelolaan Sampah Terhadap Perubahan Lingkungan. Studi Kasus: Masyarakat Kelurahan Gamalama Dan Kelurahan Makasar Timur Kota Ternate. Tesis Magister Perencanaan Kota dan Daerah. Yogyakarta: Fakultas Teknik UGM. Moran, E.F. 2006. People and Nature : An Introduction to Human Ecological Relations. UK: Blackwell Publishing Ltd. Mudjijono. 2010. “Tiga Kelompok Kerja Nelayan di Pulau Kemujan. Suatu Studi Kasus Adaptasi”. Patrawidya (11): 393-434. Muksin, D. 2006. Optimalisasi Usaha Perikanan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) Di Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Mundayat, A.A. 2003. “Kata Pengantar” dalam Pengetahuan Lokal, C.Geertz. Yogyakarta: Rumah Penerbitan Merapi. Noviarti, J.Md.J dan A.R.Md.Nor. 2011. “Kualiti Hidup Nelayan di Sumatera Barat: Kekangan dan Adaptasi”. Sari - International Journal of The Malay World and Civilitazion 29(1):245-257. Numberi, F. 2009. Perubahan Iklim: Implikasinya Terhadap Kehidupan di Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Jakarta: Citrakreasi Indonesoia. Olsson, P. dan Folke, C. 2001. “Local Ecological Knowledge and Institutional Dynamics for Ecosystem Management: A Study of Lake Racken Watershed, Sweden”. Ecosystems (4): 85-104. Pattinaja, Y.I. 2008. “Sempadan Pantai: Ruang Publik, Berfungsi Lindung dan Buffer Zone” dalam Prosiding Konferensi Nasional VI, I.Idris (Ed.). Jakarta: Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Penyunting. 1998. “Pengetahuan Lokal dan Pembangunan”. Antropologi Indonesia XXII(55): iii-vii. Pusat Bahasa. 2010. KBBI Offline versi 1.1, http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. Diakses dan diunduh pada tanggal 18 Pebruari 2012.
265
Rajab, U. 2011. Dari Global ke Domestik: Perikanan dan Ekonomi Perikanan di Karesidenan Ternate, 1860-an-1920-an. Tesis Program Studi Sejarah. Yogyakarta: UGM. Romens, S.W. 2003. Adaptasi Ekologi Masyarakat Wemale di Pulau Seram, Provinsi Maluku. Tesis Antropologi. Yogyakarta: UGM. Rumengan, I.F.M. 2008. “Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut” dalam Prosiding Konferensi Nasional VI, I.Idris (Ed.). Jakarta: Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Saad, S. 2000. “Pluralisme Hukum dan Masalah Lingkungan. Kasus Penangkapan Ikan di Danau Tempe, Sulawesi Selatan” dalam Hukum dan Kemajemukan Budaya, E.K.M.Masinambow (Ed.). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Sahlins, M.D. 1968. “Culture and Environment: The Studi of Cultural Ecology” dalam Theory in Anthropology A Sourcebook, R.Manners dan D.Kaplan (eds.). Chicago: Aldine. Salnuddin, Jefry, Syazili, A., Supiyan. 2009. Laporan Akhir Penyusunan Database Perikanan Kota Tidore Kepulauan. Tidore: Yayasan Comer dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore Kepulauan. Satria, A. 2009a. Ekologi Politik Nelayan. Yogyakarta: LkiS. _________. 2009b. Pesisir dan Laut untuk Rakyat. Bogor: IPB Press. Semedi, P. 1984. Nelayan Wonokerto Kulon. Suatu Etnografi Usaha Kenelayan Nelayan. Skripsi Sarjana Muda. Yogyakarta: Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada. ____________. 1998. Ketika Nelayan Harus Sandar Dayung. Studi Nelayan Miskin di Desa Kirdowono. Yogyakarta: KONPHALINDO. ____________. 2003. Close to The Stone, Far from the Throne the Story of a Javanese Fishing Community 1820s-1990s. Yogyakarta: Benang Merah. Spradley, J.P. 2007. Metode Etnografi (Edisi Pertama 1997). Yogyakarta: PT. Tiara Wacana. Susandi, A. 2008. “Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketinggian Muka Laut di Wilayah Banjarmasin”. Jurnal Ekonomi Lingkungan, Vol. 12 (2): 16-38. Sutton, M.Q. dan Anderson, E.N. 2004. Introduction to Cultural Ecology. USA: AltaMira Press. Tim Peneliti Fakultas Ekonomi Universitas Khairun. 2008. Database Perikanan Kabupaten Halmahera Barat. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Halmahera Barat dengan FE Universitas Khairun, Ternate.
266
Tim Peneliti PSL. 2004. Laporan Akhir Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Pulau-Pulau Guraici. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara dan Pusat Studi Lingkungan (PSL) Universitas Khairun Ternate, Ternate. Turner, Nancy J., Ignace, Marianne Boelscher., & Ignace, Ronald. 2000. “Traditional Ecological Knowledge and Wisdom of Aboriginal Peoples in British Columbia”. Ecological Applicationis, 10(5):1275-1287. Vayda, A.P. & Setyawati, I. 1998. “Questions about Culture-related Considerations in Research on Cognition and Agro-Ecological Change”. Antropologi Indonesia XXII (55): 44-53. Visser, L.E. 1980. “Man and Plan(t)” dalam Halmahera dan Raja Ampat, E.K.M.Masinambow (ed). Jakarta: LEKNAS-LIPI. _______________. 1994. Halmahera and Beyond: Social Science Research in the Moluccas. (Proceedings/Koninklijk Instituut voor Taal, Land-en Volkenkunde). Leiden: KITLV Press. Vredenbregt, J. 1978. Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia. Wiadnya, D.G.R., Djohani, R., Erdmann, M.V., Halim, A., Knight. M., Mous, P.J., Pet, J., dan Pet-Soede, L. 2003. “Kajian Kebijakan Pengelolaan Perikanan Tangkap di Indonesia: Menuju Pembentukan Kawasan Perlindungan laut” dalam Prosiding Forum Pengkajian Stok Ikan Laut 2003, Wiadnya, J dkk (eds.). Jakarta: PURSRIPT-BRKP, Departemen Kelautan dan Perikanan. Widodo, J., Wiadnyana, N.N., & Nugroho, D. 2003. Prosiding Forum Pengkajian Stok Ikan Laut 2003. Jakarta: PURSRIPT-BRKP, Departemen Kelautan dan Perikanan. Winarto, Y.T dan Choesin, E.M. 2001. “Pengayaan Pengetahuan Lokal, Pembangunan Pranata Sosial: Pengelolaan Sumberdaya Alam dalam Kemitraan”. Antropologi Indonesia XXV (64): 91-106. Winarto, Y.T. 1998. “‘Hama dan Musuh Alami’, ‘Obat dan Racun’: Dinamika Pengetahuan Petani dalam Pengendalian Hama”. Antropologi Indonesia XXII (55): 53-68. Witoelar, R. 2008. Sambutan Menteri Negara Lingkungan Hidup dalam Konferensi Nasional VI Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan:“Kebijakanan Nasional Tentang Lingkungan Dalam Menuju Keberlanjutan Pengelolaan Pesisir dan Laut Demi Ketahanan dan Kesejahteraan Bangsa” dalam Prosiding Konferensi Nasional VI, I.Idris dkk (Eds.). Jakarta: Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.