BMKG
PRESS RELEASE
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
OUTLINE
BMKG
I.
GEMPABUMI – TSUNAMI KEPULAUAN MENTAWAI (25 - oktober 2010); Komponen Tsunami Warning System (TWS) : • Komponen Structure : oleh BMKG* - BPPT – BAKOSURTANAL • Komponen Culture : oleh Kemenristek - LIPI
II. CUACA - IKLIM EKSTRIM (Mengapa – Sampai kapan); oleh Kepala BMKG.
TIME LINE GEMPABUMI TSUNAMI MENTAWAI 25 Oktober 2010 jam 21.42 WIB
BMKG
WAKTU TIBA TSUNAMI
Peringatan Dini Tsunami
Peringatan Dini Tsunami berakhir
Gempabumi Simulasi DSS (Pagai Selatan)
21:42:20
21:47:06
00:04:46
21:49:23
00:7:03
MASA WARNING 47 Menit (Sesuai SOP)
Seblat
Enggano
22:23:00
22:25:00
? cm
70 cm
Padang
22:34:52
22:45:00
40 cm
terpasang rencana
N, Jumlah Gempabumi susulan
30
25 20 15
10
y = 26.325e-0.064x R² = 0.4986
5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Δt, interval waktu per 3 jam-an
BMKG
3
KONDISI IKLIM SAAT INI DAN KEDEPAN (s/d Pebruari 2011)
10
3 FAKTOR PENGENDALI CURAH HUJAN WILAYAH INDONESIA Proses EL NINO, DIPOLE MODE (+)
ASIA
KETERANGAN : 1
EL NINO / LA NINA
2
SUHU PERAIRAN INDONESIA
3
DIPOLE MODE POSITIF / DIPOLE MODE NEGATIF
1 Uap air
2
Uap air
1963 1972 1982 1997
3
El Nino ASIA
Proses LA NINA, DIPOLE MODE (-)
1
La Nina
0.5 – 1 Lemah
-1 – -0.5 Lemah
1–2 Moderat
-2 – -1 Moderat
> 2 Kuat
<-2 Kuat
Dipole Mode (0C)
SST Indonesia (0C)
Uap air Uap air
2
3 0.4 Positif
> 0.5 Hangat
-0.4 Negatif
<-0.5 Dingin
Prediksi La Nina: Moderate – Kuat
Indeks Nino
Prediksi Nino 3,4 dari Institusi Internasional dan BMKG (Update 25 Oktober 2010)
1. NCEP/NOAA (USA)
3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 -0.5 -1 -1.5 -2 -2.5 -3
El Nino Kuat Aliran massa uap air dari Indonesia Samudera Pasifik
El Nino Moderate El Nino Lemah
2. Jamstec (Japan)
NORMAL
Okt10 La Nina Moderate Nop10-Mar11 La Nina Kuat
Okt10-Jan11 La Nina Kuat Feb-Mar11 La Nina Moderate
La Nina Lemah
3. BoM (Australia)
Aliran massa uap air dari Samudera Pasifik Indonesia
La Nina Moderate La Nina Kuat
Mar Feb Jan 2011 Des Nov Okt Sep Agust Jul Jun Mei Apr Mar Feb Jan 2010 Dec Nov Oct Sep Aug July Jun May Apr Mar Feb Jan 2009 Current
INSTITUSI
NCEP/NOAA
Jamstec
BoM
BMKG
Oct-10
Nov-10
Dec-10
Jan-11
Feb-11
Mar-11
NCEP/NOAA
-1.6
-2.45
-2.2
-2.2
-2.3
-2.35
Jamstec
-2.05
-2.5
-2.4
-2.05
-1.95
-1.8
BoM
-1.7
-1.2
-1.05
-0.9
-0.75
-0.5
BMKG
-1.86
-2.06
-1.92
-1.69
-1.61
-1.46
Okt-Des10 La Nina Moderate Jan-Mar11 La Nina Lemah
4. BMKG (Indonesia)
Okt10 La Nina Moderate Nop10 La Nina Kuat Des10-Mar11 La Nina Moderate
Standar Normal Temperatur (Indeks La Nina): -0,5 0C s/d +0,5 0C
Kesimpulan: Dorongan massa uap air dari Samudera Pasifik Indonesia
Prakiraaan Indeks Dipole Mode ( Update 25 Oktober 2010) 1.2 1
Aliran massa uap air dari Indonesia ke Afrika Timur
DM (+) Kuat
0.8 0.6
Indeks IOD
0.4 0.2
NORMAL
0 -0.2 -0.4
• Standar Indeks DM:
-0.6
Aliran massa uap air ke Indonesia
DM (-) Kuat
-0.8 -1
-0.40C s/d +0,4 0C
-1.2
Mar-11
Feb-11
Jan-11
Dec-10
Nov-10
BoM
Oct-10
Sep-10
Ags-10
Jul-10
Jun-10
May-10
Apr-10
Mar-10
Feb-10
Jan-10
Dec-09
Nov-09
Oct-09
Sep-09
Aug-09
Jul-09
Jun-09
Pas t Analys is
• Prediksi (Australia – BMKG): Okt 2010 – Jan 2011:
BMKG
Prakiraan Indeks DM
Institusi BoM-Australia BMKGIndonesia
Oct-10
Nov-10
Dec-10
Jan-11
Feb-11
Mar-11
-0.93
-0.53
-0.23
-0.10
-0.15
-0.30
-0.063
-0.12
-0.1
-0.05
0
-0.05
DM (-) Terjadi dorongan massa uap air dari Samudera Hindia ke Indonesia bagian barat.
Kesimpulan: Penambahan curah hujan
Nop 2010
Feb 2011
Des 2010
Mar 2011
Jan 2011
Apr 2011
Sumber : NCEP Kesimpulan : Penyimpangan suhu muka laut s/d Feb 2011: 0.10C - 20C: Potensi penguapan uap air awan hujan di 14 Perairan Indonesia
14
Siklon Tropis CHABA BMKG
TY CHABA
Posisi Arah Gerak Kekuatan
: Samudera Pasifik Barat Laut sebelah Timur Laut Philipina Utara : Utara timur laut, kec. 18 km/jam bergerak menjauhi wilayah Indonesia : 155 km/jam
DAMPAK TERHADAP CUACA DI INDONESIA :
Siklon Tropis Chaba mengakibatkan adanya daerah tumpukan massa uap air dengan potensi hujan ringansedang di wilayah Kalimantan bagian Tengah dan Timur, Sulawsi bag Utara, Tengah dan Timur
COLD SURGE / DESAKAN UDARA BASAH DARI DAERAH CHINA
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika
KELEMBABAN UDARA BMKG
TANGGAL 28 Oktober – 04 November 2010 Kelembaban udara > 80%: Memberikan potensi pertumbuhan awan hujan Di wilayah: - Sumatera bagian Utara, Tengah dan Selatan - Pesisir Timur Sumatera bagian Tengah - Jawa bagian Barat dan Tengah - Kalimantan bagian Barat, Tengah dan Selatan - Sebagian besar Sulawesi - Papua bagian Barat, Tengah dan Selatan - Bali dan NTB, NTT - Sebagian besar Jawa
SEL-SEL TUTUPAN AWAN (Madden Julian Oscillation / MJO ) 01 Juli Prediksi Tanggal 29 Oktober – 9 Nopember 2010
Wilayah Indonesia Umumnya Berawan dan Hujan 01 Agustus
01 September OLR : - / Biru / Tutupan awan banyak OLR : +/ Kuning / Tutupan awan sedikit 01 Oktober
25 Oktober 02 Nopember 09 Nopember 80 E
120 E
Indonesia
140 E
Pemantauan Indeks Iklim (Agustus 2010 – Februari 2011)
Standard ºC
Prediksi ºC
El Nino
+ 0.5
-
La Nina
- 0.5
SST Hangat
+ 0.5
+0.5 - +2
SST Dingin
- 0.5
-
-
DM (+)
+ 0.4
-
-
DM (-)
- 0.4
- 1,0 - - 0.2
Indeks
-1,0 - -2,5
-
Terdapat pergerakan massa air dari samudera pasifik ke wilayah Indonesia. Potensi formasi awan hujan di Indonesia
wilayah
Terdapat pergerakan massa air Samudera Hindia ke Indonesia Barat
dari
Kesimpulan: Hingga Feb/ Maret 2011 masih mendapat tambahan c. hujan dari tiga sumber, disamping c. Hujan akibat masuknya musim hujan (mulai Okt 2010)
Dampak Positif La Nina • Sektor padi sawah irigasi teknis mendapat kelimpahan air permukaan • Padi sawah non irigasi teknis (padi ladang, padi tadah hujan dan padi rawa basah)dapat masa tanam di musim kemarau. • Bencana asap rendah, emisi karbon nasional rendah, polusi udara menurun(lbh banyak partikulat yg tersapu oleh curah hujan) • Lahan gambut – rawa kembali pada fungsinya (direstorasi) sehingga tidak kering/ CH4 berkurang.
• PLTA diuntungkan/ power maksimum Penghematan BBM dan Batubara Nasional untuk sumber listrik tenaga BBM atau batu bara. • Sektor budi daya perikanan dan tambak lepas pantai lebih diuntungkan dengan kualitas air muka laut yang lebih tawar akibat berlebihnya curah hujan
• Aliran air bawah tanah akan melimpah dan direstorasi mengatasi masalah penurunan muka tanah dan kelebihan pengambilan air oleh pompa air. Resiko intrusi/masuknya air laut air asin (di aliran air bawah tanah dan akuifier bawah tanah) lebih teratasi karena tekanan tinggi dari aliran air dari hulu (curah hujan tambah) 20
Dampak Negatif La Nina • Musim Kemarau – basah dan Potensi C.Hujan lebat dan banjir • Gelombang laut tinggi dan cuaca ekstrim (gangguan transportasi) • Import garam; tembakau; problem tanaman Kondisi La Nina: Jarang terjadi sepanjang sejarah Warning BMKG: Awal Mei 2010 Sektor Teknis: Antisipasi penyesuaian operasional untuk Pola Basah.
21