BIAYA BAHAN
Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA
Permasalahan Bahan Keterlambatan bahan akan mempengaruhi kelancaran produksi, sedangkan persediaan bahan yang berlebihan berarti pemborosan modal kerja dalam persediaan bahan.
Perencanaan Bahan • Dipengaruhi oleh sifat kegiatan produksi: apakah kegiatan produksi tergantung pada pesanan dari pelanggan (pembeli), atau kegiatan produksi bersifat massa atau proses. • Perencanaan bahan pada kegiatan produksi bersifat proses lebih mudah dibandingkan dengan kegiatan produksi berdasar pesanan.
Tujuan Perencanaan Bahan 1. Untuk meminimumkan biaya. 2. Untuk memaksimumkan laba dalam waktu tertentu dan dengan dana tertentu.
Masalah Perencanaan Bahan 1. Penentuan kuantitas bahan yang dibeli dalam
periode akuntansi tertentu. 2. Penentuan kuantitas bahan yang dibeli dalam setiap kali pembelian. 3. Penentuan Waktu Pemesanan Kembali Bahan (ReOrder Point). 4. Penentuan Minimum dan Maksimum Kuantitas Persediaan.
Penentuan Kuantitas Bahan yang Dibeli • Bagian perencanaan produksi menentukan jenis dan kuantitas bahan untuk mengolah produk. • Jika terdapat standar kuantitas pemakaian bahan, akan mempermudah penentuan kuantitas bahan yang akan dibeli.
Faktor Penentu Kuantitas Bahan yang Dibeli 1. Jumlah kuantitas persediaan awal. 2. Jumlah produksi yang akan dihasilkan dalam periode tertentu 3. Kuantitas bahan yang diperlukan untuk satu unit produk. 4. Jumlah kuantitas persediaan akhir yang diinginkan.
Penentuan kuantitas yang dibeli dalam setiap kali pembelian • Menggunakan rumus: Economic Order Quantity (EOQ) • EOQ =
Keterangan Rumus EOQ • RU (required unit for annual) = kebutuhan bahan untuk tahun yang akan datang. • CO (cost per order) = biaya pemesanan variabel setiap kali pemesanan. • CU (cost per unit) = harga faktur dan biaya angkut setiap satuan bahan yg dibeli. • CC (carryng cost percentage) = biaya penyimpanan variabel dihitung berdasar persentase dari cost per unit bahan.
Asumsi Perhitungan EOQ 1. Harga bahan, biaya pesan dan biaya simpan bersifat konstan. 2. Dana selalu tersedia. 3. Pemakaian bahan relatif stabil. 4. Bahan tersedia di pasar. 5. Fasilitas penyimpanan tersedia. 6. Bahan tidak mudah rusak. 7. Tidak ada kehendak manajemen berspekulasi.
Penentuan Waktu Pemesanan Kembali (ReOrder Point) • Menggunakan rumus: ROP = (LT x AU) + SS • LT (lead time) = tenggang waktu antara pemesanan sampai kedatangan bahan • AU (average use) = pemakaian rata-rata dalam satuan waktu tertentu • SS (safety stock) = tingkat besarnya persediaan besi
Penentuan Maksimum Persediaan • Menggunakan rumus: MS = SS + EOQ
• SS (Safety stock) = tingkat besarnya persediaan besi. • EOQ (Economic order quantity) = kuantitas bahan yang akan dibeli dalam setiap kali pembelian.
Penentuan Harga Pokok Bahan yang Dibeli Harga pokok bahan yang dibeli meliputi: Harga faktur ditambah biaya pesan dan biaya simpan, dikurangi potongan pembelian.
Perhitungan Harga Pokok Bahan yang Dipakai • Dilakukan karena adanya perbedaan harga perolehan satuan setiap kali dilakukan pembelian bahan yang sama. • Untuk penentuan harga pokok bahan yang dipakai dan penentuan harga pokok persediaan bahan.
Faktor Penentu Harga Pokok Bahan yang Dipakai 1. Metode Pencatatan Persediaan 2. Metode Aliran Harga Pokok Bahan
Metode Pencatatan Persediaan 1. Metode Persediaan Phisik 2. Metode Persediaan Perpetual
Metode Persediaan Phisik Metode pencatatan persediaan yang tidak mengikuti perubahan atau mutasi persediaan
Metode Persediaan Perpetual Metode pencatatan persediaan yang terus menerus mengikuti perubahan atau mutasi persediaan
Metode Aliran Harga Pokok Bahan 1. Metode Identifikasi Khusus 2. Metode Pertama Masuk Pertama Keluar (PMPK) 3. Metode Rata-rata 4. Metode Terakhir Masuk Pertama Keluar (TMPK)
Metode Identifikasi Khusus • Penentuan aliran harga pokok bahan sesuai aliran fisik bahan. • Penyimpanan bahan dikelompokkan sesuai dengan harga perolehan saat dibeli. • Setiap kelompok bahan dibuatkan kartu secara terpisah, agar saat dipakai diketahui harga perolehan bahan sesuai fisiknya
Pertama Masuk Pertama Keluar (PMPK) Penentuan aliran harga pokok bahan yang dipakai menggunakan harga perolehan bahan yang pertama kali masuk ke gudang
Metode Rata-rata Penentuan aliran harga pokok bahan yang dipakai menggunakan rata-rata harga perolehan bahan
Terakhir Masuk Pertama Keluar (TMPK) Penentuan aliran harga poko bahan yang dipakai menggunakan harga perolehan bahan yang terakhir masuk ke gudang
Pengawasan Persediaan Bahan Suatu koordinasi terus menerus untuk meletakkan pertanggungjawaban atas pengelolaan bahan, serta menyelenggarakan pengendalian internal yang menjamin adanya dokumen dasar yang mendukung sahnya suatu transaksi yang berhubungan dengan bahan
Tujuan Pengawasan PersediaanBahan 1. Penyediaan bahan secara efisien dan menghindari keterlambatan datangnya bahan. 2. Menjamin persediaan bahan yang cukup. 3. Penyelenggaraan jumlah persediaan yang longgar untuk menghadapi kelangkaan bahan di pasar karena faktor musim, siklis, pemogokan dan kenaikan harga.
Tujuan Pengawasan Persediaan Bahan 4. Penyimpanan bahan yang dapat menekan biaya dan waktu pengelolaan bahan dan menjaga dari kemungkinan kebakaran, pencurian, penyelewengan, dan bentuk kerugian lainnya. 5. Menjaga agar persediaan yang rusak, usang, dan kelebihan yang tidak terpakai ditekan serendah mungkin. 6. Penentuan jumlah investasi dana dalam persediaan bahan secara tepat sesuai kebutuhan operasi dan rencana manajemen,