PUSAT PENDAPATAN dan BEBAN
Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA
Definisi Pusat Tanggung Jawab Pusat tanggung jawab merupakan organisasi atau sub-unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas yang dilakukan
Karakterisitk Pusat Tanggung Jawab • Pusat tanggung jawab muncul untuk mewujudkan tujuan organisasi. • Fungsi pusat tanggung jawab untuk mengimplementasikan strategi. • Jika setiap pusat tanggung jawab memenuhi tujuannya, maka tujuan organisasi juga telah tercapai.
Cara Kerja Pusat Tanggung Jawab input Sumber daya yang digunakan diukur dari biaya
pekerjaan
output
Modal
Barang atau Jasa
Cara Kerja Pusat Tanggung Jawab • Pusat tanggung jawab menerima masukan, dalam bentuk bahan baku, tenaga kerja, dan jasa-jasa. • Dengan menggunakan modal kerja, pusat tanggung jawab melaksanakan fungsi-fungsi tertentu. • Tujuan akhir pusat tanggung jawab mengubah input menjadi output (barang atau jasa).
Hubungan Input dan Output • Di sejumlah pusat tanggung jawab, hubungan input dan output bersifat timbal balik dan langsung. Contoh: departemen produksi, input bahan baku menjadi bagian fisik barang jadi. • Dalam sejumlah situasi, input tidak secara langsung berkaitan dengan ouput yang dihasilkan. Contoh: biaya iklan adalah input meningkatkan penjualan, namun penjualan dipengaruhi sejumlah faktor lain selain iklan, sehingga hubungan peningkatan biaya iklan dengan peningkatan penjualan jarang dapat ditunjukkan.
Mengukur Input • Input dinyatakan dalam ukuran-ukuran fisik, ukuran fisik diterjemahkan ke satuan uang. • Nilai uang dari input dihitung: mengalikan kuantitas fisik dengan harga per unit. • Jumlah perhitungan nilai uang disebut “biaya”. • Biaya merupakan ukuran moneter dari jumlah sumber daya yang digunakan oleh suatu pusat tanggung jawab.
Mengukur Output • Hal yang tidak mudah mengukur nilai output. • Contoh: tidak mungkin untuk mengukur nilai output pekerjaan bagian humas, bagian pengendalian mutu, dan staf hukum. • Dalam organisasi nirlaba: tidak ada tolok ukur output secara kuantitatif. Beberapa organisasi menggunakan perkiraan atau angka pengganti (surrogate numbers) dengan mengetahui keterbatasannya.
Efisiensi dan Efektivitas • Konsep input dan output digunakan untuk menjelaskan makna efisiensi dan efektivitas. • Efisiensi dan efektivitas: dua kriteria untuk penilaian kinerja pusat tanggung jawab. • Istilah efisiensi dan efektivitas digunakan dalam suatu perbandingan, bukan dalam makna absolut.
Efisiensi “Efisiensi merupakan rasio output terhadap input, atau
jumlah output per unit input” Pusat tanggung jawab A lebih efisien daripada pusat tanggung jawab B: 1. Jika menggunakan input yang lebih sedikit daripada pusat tanggung jawab B untuk memproduksi output yang sama; 2. Menggunakan input yang sama namun memproduksi output yang lebih besar.
Kriteria Efisiensi • Kriteria pertama: tidak mengharuskan output dikuantitatifkan, tetapi menilai bahwa output kedua unit hampir sama. Jika demikian halnya, maka unit yang menggunakan input lebih rendah (biaya yang lebih rendah) adalah yang lebih efisien. • Kriteria kedua: input kedua unit sama namun output yang dihasilkan berbeda. Jika demikian, maka dibutuhkan beberapa tolok ukur output kuantitatif.
Efektivitas “Efektivitas merupakan hubungan antara output yang dihasilkan oleh suatu pusat tanggung jawab dengan tujuannya”
• Makin besar output yang dikontribusikan terhadap tujuan, maka makin efektif. • Karena output dan tujuan sulit dikuantifikasi, maka efektivitas cenderung dinyatakan dalam istilah subjektif dan non-analitis: “kinerja kampus A yang terbaik, tetapi kampus B agak menurun”.
Hubungan Efisiensi dan Efektivitas • Efisiensi dan efektivitas terkait satu sama lain: setiap pusat tanggung jawab harus efektif dan efisien. • Suatu pusat tanggung jawab menjalankan tugas dengan input terendah mungkin efisien, tetapi jika output yang dihasilkan gagal memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan organisasi, maka pusat tanggung jawab tersebut tidak efektif. “Suatu pusat tanggung jawab akan bersifat efisien jika melakukan sesuatu dengan tepat, dan akan bersifat efektif jika melakukan hal-hal yang tepat”
Peranan Laba • Tujuan organisasi adalah memperoleh laba. • Laba merupakan tolok ukur atas efektivitas organisasi, karena tujuan organisasi adalah memperoleh laba. • Laba merupakan selisih antara pendapatan (output) dan biaya (input), maka laba juga ukuran efisiensi.
Jenis Pusat Tanggung Jawab 1. 2. 3. 4.
Pusat Pendapatan Pusat Beban Pusat Laba Pusat Investasi
Pusat Pendapatan input tidak dihubungkan dengan output
Input (moneter biaya langsung)
Pekerjaan
Output (moneter pendapatan)
• Di pusat pendapatan, ouput diukur secara moneter
Pusat BebanTeknik hubungan optimal dapat ditetapkan Input (moneter)
Pekerjaan
Output (fisik)
• Di pusat beban, input yang diukur secara moneter
Pusat Beban Kebijakan hubungan optimal tidak dapat ditetapkan Input (moneter)
Pekerjaan
Output (fisik)
Pusat Laba
input dihubungkan dengan output Input (moneter biaya)
Pekerjaan
Output (moneter laba)
• Di pusat laba, pendapatan (output) dan beban (input) diukur secara moneter
Pusat Investasi
input dihubungkan dengan
modal yang digunakan Input (moneter biaya)
Modal yang Digunakan
Output (moneter laba)
• Di pusat investasi, hubungan antara laba dengan investasi diukur
Pusat Pendapatan Pusat pendapatan adalah pusat tanggung jawab yang output (pendapatan) diukur dalam satuan moneter, sedangkan input (beban/biaya) tidak dihubungkan dengan output
Karakteristik Pusat Pendapatan • Output diukur secara moneter, tetapi tidak ada upaya formal untuk menghubungkan input dengan output. • Pusat pendapatan: unit pemasaran yang tidak memiliki wewenang menetapkan harga jual dan tidak bertanggung jawab atas HPP barang yang dijual. • Penjualan aktual diukur terhadap anggaran dan kuota (target). • Manajer bertanggung jawab atas beban yang terjadi secara langsung, akan tetapi ukuran utama adalah pendapatan.
Pusat Beban Pusat beban adalah pusat tanggung jawab yang input (beban/biaya) diukur secara moneter, sedangkan output tidak diukur secara moneter
Jenis Pusat Beban 1. Pusat Beban Teknik 2. Pusat Beban Kebijakan
Pusat Beban Teknik • Pusat beban teknik: kegiatan manufaktur. • Di bagian pemasaran: pergudangan, distribusi, pengiriman dapat digolongkan pusat beban teknik. • Di bagian administrasi dan umum: bagian piutang, hutang, bendahara gaji, catatan pegawai dan kafetaria di SDM, catatan pemegang saham di sekretariat perusahaan. • Unit-unit tersebut menjalankan tugas repetitif sehingga biaya standar dapat dikembangkan.
Kinerja Pusat Beban Teknis • Output dikalikan biaya standar setiap unit: mengukur biaya standar produk jadi. • Selisih biaya standar dengan biaya aktual mencerminkan efisiensi pusat beban teknik. • tugas lainnya: tanggung jawab terhadap mutu produk, volume produksi, efisiensi, pelatihan dan pengembangan karyawan. • Penilaian kinerja meliputi penilaian seberapa baik manajer menjalankan tanggung jawabnya.
Pusat Beban Kebijakan • Output pusat beban kebijakan tidak bisa diukur secara moneter. • Bagian administrasi dan umum: akuntansi, hukum, humas, SDM, aktivitas litbang, dan hampir semua aktivitas pemasaran. • Istilah “kebijakan” mencerminkan keputusan biaya optimum berkaitan dengan kebijakan tertentu, misal: apakah akan menyamai atau melampaui upaya pemasaran yang dilakukan pesaing; jumlah uang untuk aktivitas litbang; perencanaan keuangan.
Kinerja Pusat Beban Kebijakan • Perbedaan anggaran dengan biaya aktual: selisih input yang dianggarkan dengan input aktual, tidak mencakup nilai output. • Karena anggaran tidak untuk meramalkan jumlah biaya optimum, maka menjalankan aktivitas dalam batas-batas anggaran tidak berarti menunjukkan kinerja yang efisien.
Pengendalian Pusat Beban Kebijakan 1. 2. 3. 4.
Penyusunan Anggaran Variasi (Perubahan) Biaya Jenis Pengendalian Keuangan Pengukuran Kinerja
Penyusunan Anggaran • Manajeman membuat keputusan anggaran pusat beban kebijakan. • Selanjutnya, menentukan apakah anggaran operasi mencerminkan biaya per unit dari pelaksanaan tugas secara efisien. • Teknik membuat anggaran: management objective, yaitu suatu proses formal dimana pembuat anggaran mengusulkan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu dan menyarankan ukuran yang akan dipakai dalam evaluasi kinerja.
Variasi (Perubahan) Biaya • Biaya pusat beban kebijakan terlindungi dari perubahan jangka pendek. Karena, dalam membuat anggaran pusat beban kebijakan, manajeman cenderung menyetujui perubahan yang terkait dengan perubahan volume penjualan yang diantisipasi. • Misal: menyetujui menambah tenaga kerja jika volume penjualan bergerak naik, dan sebaliknya.
Jenis Pengendalian Keuangan • Tujuan pusat beban kebijakan: mengendalikan biaya dengan mengikutsertakan manajer dalam perencanaan, mendiskusikan langkah yang diambil, dan tingkat usaha seperti apa untuk masing-masing langkah. • Pengendalian keuangan menjadi hal pokok dibahas pada tahap perencanaan. • Pengendalian pengeluaran: persetujuan dari atasan sebelum anggaran terlampaui.
Pengukuran Kinerja • Tugas pusat beban kebijakan: mencapai output yang diinginkan. • Dalam pusat beban kebijakan: laporan keuangan bukan alat ukur mengevaluasi efisiensi. • Pengendalian menyeluruh terhadap pusat beban kebijakan: mengukur kinerja nonfinansial.